BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... ·...

27
BAB ΙΙ TINJAUAN PUSTAKA A. Persiapan Menghadapi Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta dan membrane dari dalam janin melalui jalan lahir. Berbagai perubahan terjadi pada system reproduksi wanita dalam hitungan hari dan minggu sebelum persalinan dimulai (Bobak, Lowdermild, Jensen 2004). 2. Proses Persalinan Proses persalinan, menurut Pillitteri, Adele (2002) terdiri dari 3 tingkatan atau 3 kala sebagai berikut yaitu : (Pillitteri, Adele, 2002) a. Kala satu persalinan merupakan permulaan kontraksi persalinan sejati yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif dan diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 cm). Kala satu dibagi menjadi dua fase yaitu laten dan aktif. 1) Fase laten yaitu adalah periode waktu dari awal persalinan hingga ke titik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan tiga sampai empat sentimeter atau permulaan fase aktif. Selama fase laten berlangsung bagian presentasi mengalami penurunan sedikit hingga tidak sama sekali. Kontraksi terjadi lebih stabil selama fase laten seiring dengan peningkatan frekuensi,

Transcript of BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... ·...

Page 1: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

BAB ΙΙ

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persiapan Menghadapi Persalinan

1. Pengertian persalinan

Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta dan

membrane dari dalam janin melalui jalan lahir. Berbagai perubahan terjadi

pada system reproduksi wanita dalam hitungan hari dan minggu sebelum

persalinan dimulai (Bobak, Lowdermild, Jensen 2004).

2. Proses Persalinan

Proses persalinan, menurut Pillitteri, Adele (2002) terdiri dari 3

tingkatan atau 3 kala sebagai berikut yaitu : (Pillitteri, Adele, 2002)

a. Kala satu persalinan merupakan permulaan kontraksi persalinan sejati

yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif dan diakhiri

dengan pembukaan lengkap (10 cm). Kala satu dibagi menjadi dua

fase yaitu laten dan aktif.

1) Fase laten yaitu adalah periode waktu dari awal persalinan hingga

ke titik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif yang

umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga

pembukaan tiga sampai empat sentimeter atau permulaan fase

aktif. Selama fase laten berlangsung bagian presentasi mengalami

penurunan sedikit hingga tidak sama sekali. Kontraksi terjadi lebih

stabil selama fase laten seiring dengan peningkatan frekuensi,

Page 2: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

8

durasi dan intensitas dari setiap 10 menit sampai 20 menit,

berlangsung 15 detik sampai 20 detik, dengan intensitas ringan.

2) Fase aktif adalah periode waktu dari awal kemajuan aktif

pembukaan hingga pembukaan menjadi komplet dan mencakup

fase transisi. Pembukaan umumnya dimulai dari tiga sampai empat

sentimeter (atau pada akhir fase laten) hingga 10 sentimeter.

Penurunan bagian presentasi janin yang progresif terjadi selama

akhir fase aktif dan selama dua persalinan.

3) Fase transisi selama terjadi, wanita mengakhiri kala satu persalinan

pada saat hampir memasuki dan sedang mempersiapkan diri untuk

kala dua persalinan. Sejumlah besar tanda dan gejala, termasuk

perubahan perilaku, telah diidentifikasi sebagai petunjuk transisi

ini. Tanda dan gejala fase transisi diantaranya adalah adanya

tekanan pada rektum, berulang kali pergi ke kamar mandi, tidak

mampu mengendalikan keinginan untuk mengejan, ketuban pecah,

penonjolan dan pendataran rektum dan perinium, bunyi dengkuran

pada saat mengeluarkan napas.

b. Kala dua persalinan dimulai dengan dilatasi lengkap serviks dan

diakhiri dengan kelahiran bayi. Kala dua dibagi menjadi tiga fase

yaitu:

1) Fase I : periode tenang : dari dilatasi lengkap sampai desakan

untuk mengejan atau awitan usaha mengejan yang sering dan

berirama.

Page 3: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

9

2) Fase II : mengejan aktif, dari awitan upaya mengejan yang

berirama atau desakan untuk mendorong sampai bagian presentasi

tidak lagi mundur diantara usaha mengejan.

3) Fase III : perineal, dari cronwning (mengejan) bagian presentasi

sampai kelahiran semua tubuh bayi.

c. Kala tiga persalinan dimulai dengan saat proses kelahiran bayi selesai

dan berakhir dengan lahirnya plasenta. Proses ini dikenal sebagai kala

persalinan plasenta. Kala tiga persalinan berlangsung rata-rata antara

5-10 menit. Adapun kala tiga terbagi dalam dua fase yaitu :

1) Pelepasan plasenta adalah hasil penurunan mendadak ukuran

kavum uterus selama dan setelah kelahiran bayi, sewaktu uterus

berkontraksi mengurangi isi uterus. Pengurangan ukuran uterus

secara bersamaan berarti penurunan area pelekatan plasenta.

2) Pengeluaran plasenta adalah dimulai dengan penurunan plasenta ke

dalam segmen bawah uterus. Plasenta kemudian keluar melewati

serviks ke ruang vagina atas, dari arah plasenta keluar.

3. Persiapan Persalinan

Persiapan diartikan sebagai suatu program instruksi yang bertujuan

tertentu dan berstruktur (Matterson, 2001). Persiapan persalinan bertujuan

untuk menyiapkan semua kebutuhan selama kehamilan maupun proses

persalinan. Persiapan persalinan adalah segala sesuatu yang disiapkan

dalam hal menyambut kelahiran anak oleh ibu hamil. Persiapan persalinan

Page 4: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

10

pada trimester III meliputi faktor resiko ibu dan janin, perubahan psikologi

dan fisiologi, tanda-tanda bahaya dan bagaimana meresponnya, perasaan

mengenai melahirkan dan perkembangan bayi, tanda-tanda saat hendak

melahirkan, respon terhadap kelahiran, ukuran-ukuran kenyamanan situasi

kelahiran cesar dan perawatan yang terpusat pada keluarga (Matterson,

2001).

Persiapan persalinan merupakan salah satu program pada desa

Siaga yaitu desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan

kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-

masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara

mandiri. Dalam program desa siaga dimana para bidan desa, tokoh

masyarakat, ikut aktif berperan menangani kesehatan dan membantu

persalinan kepada ibu hamil dan ibu melahirkan dan melakukan

pemeriksaan ibu (Depkes, 2004).

Persiapan persalinan mempunyai beberapa hal, menurut Bobak,

Lowdermild, Jensen (2004) ada 4 hal,yaitu :fisik, psikologis, finansial,

kultural.

a. Persiapan Fisik

Proses persalinan adalah proses yang banyak melelahkan,

untuk itu perlunya dilakukan persiapan fisik semenjak kehamilan

Page 5: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

11

memasuki bulan ke 8 kehamilan, hal ini disebabkan persalinan bisa

terjadi kapan saja.

Persiapan fisik berkaitan dengan masalah kondisi kesehatan

ibu, dimana ibu perlu menyiapkan kondisi fisik sebelum hamil. Ibu

memahami berupa adanya perubahan fisiologi sebelum terjadi

persalinan kira-kira 2 minggu, dimana ibu akan lebih mudah bernafas

karena fundus uteri agak menurun berhubung kepala janin mulai

masuk ke dalam pintu atas pinggul (PAP), Ibu akan sering buang air

kecil (BAK) karena turunnya kepala janin ke dalam PAP yang

menekan vesika urinaria serta ibu merasakan adanya gambaran his

palsu yaitu kadang-kadang perut mengejang.

Makan makanan bergizi dan minum yang cukup banyak, serta

tetap melakukan aktivitas seperti berjalan pagi, atau kegiatan rumah

lainnya (untuk yang bekerja dipastikan sudah cuti), dan tetap istirahat

yang cukup. Hal tersebut di atas dimaksudkan bahwa dengan aktivitas,

istirahat dan gizi yang baik, energi dan tenaga untuk menghadapi

persalinan nanti diharapkan cukup baik, dan dapat membantu

prosesnya agar lancar dan cepat, ibu juga tidak anemia dan mengalami

lemas kehabisan energi, karena proses persalinan bisa berbeda-beda

waktunya pada setiap orang, ada yang lama, ada yang cepat, dan

umumnya melelahkan (Isnandi. 2009).

Page 6: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

12

Zat gizi berperan vital dalam pertumbuhan janin. Selama

kehamilan, metabolisme energi meningkat akibat perubahan sistem

tubuh dan perkembangan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan

energi dan zat gizi harus ditingkatkan. Kebutuhan-kebutuhan zat gizi

tersebut harus memenuhi (Anonim, 2008) :

1). Kalori

Selama trimester kedua dan ketiga kehamilan membutuhkan 300

kalori per hari. Walaupun peningkatan ini tidak digunakan dalam

trimester pertama, bukan berarti keseimbangan nutrisi tidak

penting. Kalori tambahan ini diperlukan agar berat badan

meningkat (total 12 hingga 16 kg selama hamil). Hal ini sangat

diperlukan untuk menghasilkan berat badan bayi yang cukup saat

dilahirkan. Sebaiknya pada trimester pertama, pertambahan bobot

hanya 0, 5 kg setiap bulannya. Sedangkan pada trimester kedua, 0,

5 kg setiap minggunya. Sedangkan di trimester terakhir (bulan ke-

9), hanya boleh 0, 5 hingga 1 kg. Kalori bisa dapatkan dengan

mengkonsumsi kacang-kacangan, buah, sereal, beras merah, sayur,

kentang.

2). Protein

Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan

mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi

Page 7: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

13

ini agar pertumbuhan janin optimal. Protein bisa dapatkan dengan

mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur.

3). Kalsium

Penelitian menunjukkan bahwa janin memerlukan 13 mg kalsium

dari darah ibu. Janin memerlukan kalsium untuk pertumbuhan

tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang,

maka akan diambil dari tulang. Akibatnya dapat mengalami

pelunakan tulang (osteomalasia). Kalsium bisa didapatkan dengan

mengkonsumsi produk susu, tahu, brokoli, kacang-kacangan.

4). Zat besi

Kekurangan zat besi akan mengakibatkan pertumbuhan dan

perkembangan janin menjadi terhambat. Kekurangan zat besi dapat

meningkatkan resiko cacat (mortalitas) pada ibu dan janin. Karena

kebutuhan zat besi sulit dipenuhi dari diet pola makan, maka

terkadang pemakaian suplemen disarankan. Zat besi bisa

didapatkan dengan mengkonsumsi bayam, daging merah, hati,

ikan, unggas, kerang, telur, kedelai.

5). Asam folat (vitamin B)

Asam folat yang dikonsumsi sejak masa pembuahan dan awal

kehamilan mampu mencegah cacat lahir pada otak dan tulang

belakang. Penelitian menunjukkan resiko kelainan tulang belakang

(spina bifida) dan kelainan ronggga otak (anensefali) menurun

Page 8: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

14

hingga 50%. Sangat disarankan untuk mendapatkan 400 mg asam

folat per hari. Asam folat bisa didapatkan dengan mengkonsumsi

jus jeruk bayam, oatmeal, brokoli, stoberi, dan roti.

6). Cairan

Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air

ketubah. Minum setidaknya 8 hingga 10 gelas setiap harinya.

Mengurangi asupan cairan tidak akan mengurangi bengkak yang

dialami. Namun dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Konsumsi cairan yang terbaik adalah air putih, selain itu juga dapat

mengkonsumsi sup, jus, dan teh.

7). Garam

Garam dapat membantu mengatur air dalam darah. Kebutuhan

tubuh akan garam sedikit, sekitar 2000 hingga 8000 mg per hari.

Beberapa ibu yang terkena darah tinggi atau preeklamsia bahkan

tidak memerlukan tambahan akan konsumsi garam.

Selain hal di atas ibu perlu memahami gambaran jelas dan

sistemis tentang jalannya persalinan, mengetahui teknik mengedan dan

bernafas yang baik, harus menjaga kebersihan badan dan kesesuaian

pakaian. Persiapan fisik berupa kebersihan badan menjelang persalinan

karena bermanfaat jika dengan mandi dan membersihkan badan akan

mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama

persalinan dan dapat mengurangi terjadinya infeksi sesudah

Page 9: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

15

melahirkan. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses

persalinan.

Persiapan fisik lain yang perlu diperhatikan adalah dengan

melakukan olah raga misalnya senam hamil, karena seorang

perempuan memerlukan fisik yang fit untuk melahirkan. Kondisi fit ini

ada hubungannya juga dengan ada atau tidaknya penyakit berat yang

diidap oleh calon ibu. Jika ditemukan riwayat darah tinggi atau asma

berat, misalnya, berarti tidak bisa dilakukan persalinan normal.

sehingga sejak awal kehamilan, sudah harus direncanakan kelahiran

dengan operasi (Iskandar, 2007).

Senam hamil ini hanya bisa dilakukan ketika kandungan

berusia 22-36 minggu. Namun, yang perlu diperhatikan, tidak semua

kondisi ibu hamil dapat melakukan treatment ini, sehingga disarankan

melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter pendamping

kandungan. Ada dua tipe kondisi wanita yang tidak bisa melakukan

senam hamil, yaitu yang bersifat relatif (riwayat kebidanan jelek, janin

kembar, menderita diabetes, letak bayi sungsang). Sementara yang

bersifat mutlak tidak boleh dilakukan senam hamil adalah (menderita

penyakit jantung, hipertensi, resiko kalahiran prematur).

Latihan senam ini harus dihentikan jika terjadi keluhan nyeri di bagian

dada, nyeri kepala, dan nyeri persendian, kontraksi rahim yang sering,

keluar cairan, denyut jantung meningkat > 140/menit, kesulitan untuk

Page 10: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

16

berjalan, dan mual, serta muntah yang menetap.

Senam hamil dibagi menjadi empat tahap berdasarkan usia kandungan.

Tahap pertama (usia kehamilan 22-25 minggu), tahap kedua (usia

kehamilan 26-30 minggu), tahap ketiga (31-35 minggu) dan tahap

keempat (36-melahirkan) (Indarti, 2008). Berikut adalah gerakan-

gerakan untuk senam hamil :

a) Ambil posisi berdiri di atas matras, kedua tangan di samping

badan. Kemudian angkat kedua tangan ke atas kepala sambil

menarik nafas dari hidung. Kemudian buang nafas lewat mulut

sambil menurunkan kedua tangan.

b) Ambil posisi duduk di atas matras, kedua kaki diluruskan. Berat

badan bertumpu pada kedua tangan. Kemudian sambil tarik napas

dorong dan tarik telapak kaki secara bergantian.

c) Masih tetap dalam posisi yang sama, gerakkan kedua telapak kaki

secara bersamaan, ke arah depan dan belakang secara bergantian

disertai dengan tarik dan buang nafas.

d) Tetap dalam posisi yang sama, buka kaki selebar paha, kemudian

tarik telapak kaki ke arah luar secara bersamaan, kemudian tarik ke

dalam secara bersama pula.

e) Ambil posisi duduk sila, kemudian putar kepala, empat hitungan

pertama tarik nafas dan empat hitungan kemudian buang nafas.

f) Lalu ambil posisi berbaring, letakkan kedua tangan di samping

tubuh, posisi kedua kaki di tekuk, lalu tarik napas sambil

Page 11: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

17

mengangkat kaki hingga membentuk sudut 90 derajat, lalu

embuskan napas sambil mengembalikan posisi kaki seperti semula.

g) Tetap dalam posisi duduk dan kaki tertekuk, kemudian sambil

menarik napas, angkat pantat, tahan beberapa lama, kemudian

embuskan napas sambil menurunkan pantat.

h) Setelah itu, ambil posisi telentang, lalu tegangkan seluruh otot

tubuh, genggam tangan, tarik telapak kaki hingga lurus, pejamkan

mata, katupkan otot dubur, kemudian relakskan otot-otot tersebut

denga cara membuka telapak tangan dan mata, dan telapak kaki

kondisi normal, ulangi secara bergantian.

i) Untuk relaksasi, ambil posisi berbaring miring ke kiri, kaki kanan

di depan, lalu tangan kiri di belakang dan tangan kanan berada di

depan muka (seperti posisi orang berbaring). Buat tubuh serileks

mungkin.

Persiapan fisik yang lain adalah rutinitas dalam memeriksakan

kehamilan ke petugas kesehatan. Setiap trimester masa kehamilan

memiliki proses tersendiri. Karena itu, penting bagi ibu hamil

mengetahui pertanyaan apa saja yang tepat diajukan setiap kali

berkonsultasi ke dokter berkaitan dengan kondisi kehamilannya.

Bagi ibu yang baru pertama kali hamil, umumnya baru bisa

merasakan gerakan janin di sekitar usia kehamilan 18 minggu. Bagi

yang sudah pernah hamil, akan terasa lebih awal, misalnya usia 16

minggu. Gerakan janin pada awalnya hanya berupa getaran kecil. Ibu

Page 12: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

18

hamil trimester 1 dan 2 dianjurkan dapat memeriksakan kehamilannya

setiap satu bulan sekali, dan untuk trimester 3 dianjurkan untuk

memeriksakan kehamilannya 2 minggu sekali (Sjafriani, 2007).

b. Persiapan psikologis

Persiapan pada ibu primigravida umumnya belum mempunyai

bayangan mengenai kejadian-kejadian yang akan dialami pada akhir

kehamilannya saat persalinan terjadi. Salah satu yang harus

dipersiapkan ibu menjelang persalinan yaitu hindari kepanikan dan

ketakutan dan bersikap tenang, dimana ibu hamil dapat melalui saat-

saat persalinan dengan baik dan lebih siap serta meminta dukungan

dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan

membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.

Keluarga baik dari orang tua maupun suami merupakan bagian

terdekat bagi calon ibu yang dapat memberikan pertimbangan serta

bantuan sehingga bagi ibu yang akan melahirkan merupakan motivasi

tersendiri sehingga lebih tabah dan lebih siap dalam menghadapi

persalinan (Sjafriani, 2007).

Dalam mengatasi perasaan takut dalam persalinan, ibu dapat

mengatasinya dengan meminta keluarga atau suami untuk memberikan

sentuhan kasih sayang, meyakinkan ibu bahwa persalinan dapat

berjalan lancar, mengikutsertakan keluarga untuk memberikan

Page 13: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

19

dorongan moril, cepat tanggap terhadap keluhan ibu/ keluarga serta

memberikan bimbingan untuk berdo’a sesuai agama dan keyakinan.

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh para ibu primigravida ini

adalah dengan cara mencari pengetahuan seluas-luasnya tentang

masalah kehamilan dan persalinan dengan membaca buku atau hal-hal

lain yang berkaitan dengan masalah kehamilan serta konsultasi kepada

petugas kesehatan.

Perasaan cemas pada ibu hamil bisa berdampak pada janin,

untuk itu perlu adanya stimulus dari untuk menentramkan hati ibu. Hal

yang dapat dilakukan adalah dengan cara mendengarkan musik. Musik

telah dipakai sebagai media pengobatan sejak tahun 550 Sebelum

Masehi, dan dikembangkan Pithagoras dari Yunani. Konsep musik ini

diterapkan bersama oleh pakar musik Peter Huebner dan komposer-

komposer musik klasik Jerman, dalam bentuk musik terapi-medis-

resonansi atau istilah asingnya Medical Resonance Therapy Music,

disingkat MRT-M. Daya pengobatan MRT-M ini membawa dampak

positif pada ibu hamil, baik yang sehat maupun dengan gangguan.

Penurunan angka kelahiran prematur merupakan salah satu pengaruh

efek pengobatan musik tersebut (Umi, 2009).

c. Persiapan finansial

Persiapan finansial bagi ibu yang akan melahirkan merupakan

suatu kebutuhan yang mutlak harus disiapkan, dimana persiapan

Page 14: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

20

finansial atau yang berkaitan dengan penghasilan atau keuangan yang

dimiliki untuk mencukupi kebutuhan selama kehamilan berlangsung

sampai persalinan. Kondisi ekonomi berkaitan dengan kemampuan ibu

untuk menyiapkan biaya persalinan, menyiapkan popok bayi dan

perlengkapan lainnya, persalinan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Untuk itu sebaiknya Ibu sudah menganggarkan biaya untuk persalinan.

Biaya bisa Ibu atau keluarga anggarkan disesuaikan dengan tarif

persalinan di tempat di mana rencana persalinan akan berlangsung.

Selain anggaran biaya persalinan perlu juga menentukan

tempat kelahiran sesuai kemampuan kita, misalnya rumah bersalin atau

di rumah dengan mendatangkan bidan. Perencanaan yang adekuat

meliputi penentuan tempat yang tepat dengan pertimbangan dalam

memilih tempat bersalin dengan mempertimbangkan jarak tempat

bersalin dengan rumah, kualitas pelayanannya, ketersediaan tenaga

penolong, fasilitas yang dimiliki, kemampuan pembiayaan dimana

setiap klinik/rumah sakit memiliki ketentuan tarif yang beragam.

d. Persiapan kultural

Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan

tingkat hidup yang kurang baik terhadap kehamilan, dan berusaha

mencegah akibat itu. Persiapan yang berhubungan dengan kebiasaan

yang tidak baik sebelum kehamilan untuk dihindari selama kehamilan

terjadi. Faktor budaya sangat penting dimana terdapat tradisi untuk

Page 15: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

21

membawa plasenta ke rumah, cara berperilaku yang benar selama

kehamilan dengan menjaga sikap dan perilaku.

B. Primigravida Trimester III

a. Pengertian

Pada Trimester ke tiga ini perut ibu sudah membesar, maka para

calon ibu sudah akan mempersiapkan untuk kehadiran si bayi baru dalam

keluarga. Pada tahap ini dimungkinkan muncul berbagai perasaan

emosional yang berbeda-beda. Kegembiraan untuk bertemu bayi baru atau

mungkin ada kekuatiran dengan kesehatan bayi. Pada saat ini calon ibu

akan mulai berfikir tentang persalinan, dengan tambahan perubahan emosi,

tubuh secara fisik juga mengalami perubahan pada trimester akhir ini.

Perubahan-perubahan tersebut meliputi sakit punggung karena beban berat

tubuh, payudara, konstipasi, pernapasan, sering kencing, masalah tidur,

varises, kontraksi perut, bengkak, kram kaki dan cairan vagina. Sehingga

pada masa ini perlu persiapan yang sangat matang dari para calon ibu

(Suririnah, 2004).

Pada tahap trimester III terjadi lebih mengarah kepada keselamatan

dirinya dan bayinya, dimana muncul rasa takut terhadap nyeri, mutilasi

dan kekhawatiran tentang perilakunya dan kemungkinan ia kehilangan

kendali diri selama persalinan, ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin

yang mengganggu istirahat ibu, peningkatan ukuran abdomen serta posisi

yang nyaman sulit didapat (Bobak. Lowdermilk, Jensen, 2004).

Page 16: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

22

b. Primigravida

Primigravida yaitu ibu yang hamil untuk pertama kalinya. Masa

kehamilan adalah masa dari adanya pembuahan (konsepsi) sampai

lahirnya seorang bayi. Kehamilan yang normal berlangsung selama 280

hari atau 40 minggu atau 10 bulan, dengan catatan 1 bulan terdiri dari 4

minggu (Saidun, 2001).

Kalangan medis menghitung masa kehamilan sejak menstruasi

terakhir, bukan sejak terjadinya pembuahan, sebab yang bisa diketahui

pasti adalah hari haid terakhir. Kehamilan terjadi bila pada masa ovulasi

diadakan persetubuhan sehingga sel telur dan sel mani (sperma) bertemu.

Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress,

tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi

perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar (Bobak,

Lowdermild, Jensen, 2004).

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi persiapan persalinan

Menurut Matterson (2001), persiapan persalinan dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor di antaranya, yaitu: Umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan.

1. Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator

dalam kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu

pada setiap pengalamannya. Usia yang cukup dalam mengawali atau

memasuki masa perkawinan dan kehamilan akan membantu seseorang

Page 17: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

23

dalam kematangan dalam menghadapi persoalan atau masalah, dalam hal

ini menghadapi kehamilan dan perubahan selama hamil. Demikian

sebaliknya dengan usia kurang dari 16 tahun maka kemungkinan

kematangan pikiran dan perilaku juga kurang terlebih menghadapi

perubahan dan adaptasi selama kehamilan.

Karakteristik pada ibu hamil berdasarkan usia sangat berpengaruh

terhadap perhatian dalam proses persalinan, dimana semakin muda umur

ibu maka semakin kurang perhatian serta pengalaman yang dimiliki ibu

hamil karena ketidaksiapan ibu dalam menerima sebuah kehamilan, selain

itu usia yang masih muda sistim reproduksi yang belum matang, sehingga

akan berisiko terjadi gangguan selama kehamilan. Hal ini akan berdampak

pada persiapan persalinan yang minim dan dapat berdampak buruk selama

proses persalinan berlangsung (Dedeh, 2004).

2. Pendidikan

Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang

menyerap dan memahami pengetahuan tentang persiapan menghadapi

persalinan yang mereka peroleh (Kodyat, 1999). Dari kepentingan

keluarga pendidikan itu sendiri amat diperlukan seseorang lebih tanggap

adanya persalinan yang bermasalah atau terjadi insiden selama proses

persalinan terjadi dan keluarga dapat segera mengambil tindakan

secepatnya. Tingkat pendidikan turut menentukan rendah tidaknya

seseorang menyerap dan memakai pengetahuan (Notoatmodjo, 2003),

Page 18: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

24

demikian halnya dengan persiapan menghadapi persalinan yang mereka

peroleh.

3. Pekerjaan

Banyak ibu-ibu bekerja mencari nafkah, baik untuk kepentingan

sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja saja nampak belum berperan

sebagai timbulnya suatu masalah pada persiapan menghadapi persalinan,

dimana kondisi kerja yang menonjol sebagai faktor yang mempengaruhi

persiapan menghadapi persalinan karena tersitanya waktu. Pada ibu-ibu

yang bekerja di luar rumah sudah membuat persiapan menghadapi

persalinan meski persiapan yang dimiliki terkadang belum sesuai

(DepKes, 2002).

4. Pendapatan (Ekonomi)

Pendapatan biasanya berupa uang yang mempengaruhi kesiapan

keluarga dalam mempersiapakan semua kebutuhan selama kehamilan dan

persiapan persalinan. Pendapatan berpengaruh pada daya beli seseorang

untuk membeli sesuatu. Pendapatan merupakan salah satu faktor yang

paling menentukan kuantitas maupun kualitas persiapan selama kehamilan

antara lain menyiapkan biaya persalinan, menyiapkan barang-barang yang

dibutuhkan menjelang persalinan serta menjaga asupan makan selama

kehamilan. Tingkatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup

disesuaikan dengan penghasilan yang ada, sehingga menuntut pengetahuan

yang dimiliki harus dipergunakan semaksimal mungkin. begitupun dalam

Page 19: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

25

mencari bantuan ke sarana kesehatan yang ada, mereka sesuaikan dengan

pendapatan keluarga.

5. Dukungan Suami

Dukungan suami merupakan dorongan terhadap ibu baik secara

moral maupun material, dimana dukungan suami sangat mempengaruhi

ibu dalam menghadapi persalinan, adapun dukungan suami perhatian,

dimana perhatian yang diberikan sangat membantu ibu menghadapi

persalinan dan memberikan rasa nyaman dan percaya diri dalam

menghadapi masalah selama menghadapi persalinan. Informasi, dimana

suami yang selalu mendukung akan memberikan informasi tentang

persiapan persalinan, baik informasi yang didapat dari TV maupun

majalah dan koran. Secara finansial, suami akan menyediakan dana atau

uang untuk keperluan biaya persalinan nantinya. Secara emosional,

dimana suami mengingatkan atau memberikan saran pada ibu untuk selalu

perhatian dan menjaga kondisi janin (Friedman, 1998)

Dukungan suami dalam menghadapi kehamilan maupun persalinan

sangatlah berarti, dimana suami dapat menumbuhkan rasa percaya diri

pada istri, sehingga mentalnya cukup kuat dalam menghadapi proses

persalinan. Membantu istri dalam menyiapkan semua kebutuhan bayi,

memperhatikan secara detail kebutuhan istri dan menumbuhkan rasa

percaya diri serta rasa aman. Selain itu suami dapat bekerjasama dengan

anggota keluarga dan teman terdekat memberikan dukungan yang positif

(Narulita, 2006).

Page 20: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

26

6. Dukungan keluarga dan teman

Dukungan yang diberikan oleh keluarga maupun teman merupakan

salah satu dukungan yang dibutuhkan oleh ibu yang akan melahirkan,

dimana ibu saat melahirkan membutuhkan bantuan untuk menyediakan

perawatan selama kehamilan maupun menunggu proses persalinan terjadi

(Matterson, 2001).

7. Dukungan tenaga kesehatan

Selama masa kehamilan dan persalinan terjadi, ibu primigravida

trimester III mendapat dukungan dari tenaga kesehatan salah satunya

adalah bidan, diman ibu primigravida trimester III diberi arahan, dan

kebutuhan apa saja selama kehamilan dan persalinan nantinya misalnya

cara merawat payudara, cara menyusui serta memantau status kesehatan

ibu primigravida trimester III (Matterson, 2001).

D. Tingkat Pengetahuan (Knowledge)

1. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui pancaindra manusia yakni melalui indra penglihatan,

penciuman, pendengaran, perasa dan peraba. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang

(Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan mencakup ingatan yang dipelajari dan

disimpan dalam ingatan, hal tersebut meliputi fakta, kaidah, dan prinsip

serta metode yang diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan

Page 21: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

27

akan digali pada saat yang dibutuhkan melalui bentuk mengingat atau

mengenal kembali (Notoatmodjo, 2003).

2. Tingkat pengetahuan

Notoatmodjo (2003), yang mengutip dari Bloom (1978) tingkat

pengetahuan di dalam domain kognitif, meliputi :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan dalam tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall). Kata kerja untuk mengukur bahwa orang

tahu tentang apa yang dipelajari antara lain mampu menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui materi tersebut secara

benar. Orang yang telah paham terhadap suatu objek materi harus

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan

terhadap obyek yang telah dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata sebelumnya.

Page 22: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

28

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilain terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau berdasarkan kriteria yang

sudah ada.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2003), yaitu :

a. Tingkat Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka dia akan lebih

mudah dalam menerima hal-hal baru sehingga akan lebih mudah pula

untuk menyelesaikan hal-hal baru tersebut.

b. Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan

memberikan pengetahuan yang jelas.

Page 23: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

29

c. Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang,

karena informasi-informasi baru akan di saring kira-kira sesuai dengan

kebudayaan yang ada dan agama yang dianut.

d. Pengalaman

Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu,

maksudnya pendidikan yang tinggi pengalaman akan luas sedang umur

semakin banyak (bertambah tua).

e. Sosial Ekonomi

Tingkatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup disesuaikan

dengan penghasilan yang ada, sehingga menuntut pengetahuan yang di

miliki harus dipergunakan semaksimal mungkin. begitupun dalam

mencari bantuan ke sarana kesehatan yang ada, mereka sesuaikan

dengan pendapatan keluarga

4. Cara mencari pengetahuan

Ada berbagai macam cara untuk mencari atau memperoleh

kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, yaitu :

a. Cara tradisional

Untuk memperoleh pengetahuan, cara kuno atau tradisional dipakai

orang memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya

metode ilmiah untuk metode penemuan secara sistematik dan logis

(Notoatmodjo, 2003).

Page 24: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

30

b. Cara coba-salah (Trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila

menghadapi persoalan untuk masalah, upaya pemecahannya dilakukan

dengan cara coba-coba saja. Dimana metode ini telah digunakan orang

dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan berbagai masalah.

Bahkan sekarang ini metode coba-coba masih sering dipergunakan

terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui cara

memecahkan masalah (Notoatmodjo, 2003).

c. Kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan

tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melakukan penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan ini biasanya

diwariskan turun temurun dari generasi berikutnya. Dimana

pengetahuan, diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, otoritas ilmu

pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

d. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, dimana pengalaman itu merupakan

sumber pengetahuan, atau pengetahuan itu merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman pribadipun dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Perlu diperhatikan

bahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang

Page 25: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

31

untuk menarik kesimpulan dengan benar, maka perlu berfikir kritis dan

logis (Notoatmodjo, 2003).

e. Melalui jalan pikir

Sejalan dengan perkembangan kebudayaaan umat manusia, cara

berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.

Dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia

telah menggunakan jalan pikirannya baik melalui induksi dan deduksi

(Notoatmodjo, 2003).

f. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian,

dimana cara ini mula-mula mengadakan pengamatan langsung

terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan kemudian hasil

pengamatannya tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan dan

akhirnya diambil kesimpulan umum (Notoatmodjo, 2003).

5. Cara pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang bertujuan untuk mengetahui atau menanyakan tentang isi

materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden

(Notoatmodjo, 2003). Tingkat pengetahuan yang akan ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat pengetahuan yang akan

kita ketahui, dalam hal ini tentang persiapan menghadapi persalinan.

Page 26: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

32

E. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori : Sumber : Sarwono (2007), Notoatmodjo (2003), Matterson (2001)

F. Kerangka Konsep

Variabel Independent (bebas) Variabel Dependent (terikat)

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Persiapan menghadapi persalinan

Karakteristik Ibu Primigravida Trimester III 1. Umur 2 Pendidikan 3 Pekerjaan 4 Pendapatan

Persiapan menghadapi persalinan

Tingkat Pengetahuan

Persiapan Persalinan

a. Persiapan Fisik

b. Persiapan psikologis

c. Persiapan Finansial

d. Persiapan Kultural Pengetahuan

Karakteristik Ibu Primigravida Trimester III 1. Umur 2 Pendidikan 3 Pekerjaan 4 Pendapatan

Dukungan keluarga dan teman

Dukungan Suami

Dukungan tenaga kesehatan

Page 27: BAB ŽŽ - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-mochamadhe... · tulang dan giginya. Jika jumlah kalsium yang didapatkan kurang, maka akan diambil

33

G. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas

(independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel

bebas (karakteristik ibu dan pengetahuan) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel terikat (persiapan menghadapi persalinan), sedangkan yang menjadi

variabel terikat adalah variabel yang terpengaruh varibel bebas.

H. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan umur ibu primigravida trimester III dengan persiapan

menghadapi persalinan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kembang

Kabupaten Jepara.

2. Ada hubungan tingkat pendidikan ibu primigravida trimester III dengan

persiapan menghadapi persalinan di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Kembang Kabupaten Jepara.

3. Ada hubungan pekerjaan ibu primigravida trimester III dengan persiapan

menghadapi persalinan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kembang

Kabupaten Jepara.

4. Ada hubungan tingkat pendapatan ibu primigravida trimester III dengan

persiapan menghadapi persalinan di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Kembang Kabupaten Jepara.

5. Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu primigravida trimester III dengan

persiapan menghadapi persalinan di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Kembang Kabupaten Jepara.