Download - REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

Transcript
Page 1: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

36

REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI MINI DALAMPEMBELAJARAN TERMOKIMIA

Isnainy Fadjarijah, S.PdSekolah Menengah Atas Negeri 1 Bangkalan Jalan. Pemuda Kaffa 10

Telp. (031) 3095132 Bangkalan 69115

AbstrakDengan latar belakang tuntutan kurikulum yaitu kurikulum berbasis kompetensi (

KBK) yang sekarang mengalami penyempurnaan ke kurikulumtingkat satuan pendidikan(KTSP) serta timbulnya kesulitan siswa dalam pemahaman terhadap pelajarankimia terutama padamateri termokimia. Penulis berupaya mengemas penyampaian materi menjadi lebihmenyenangkan dengan sebanyak mungkin memanfaatkan lingkungan sebagai bahan

belajar. Kapur tohor atau batu gamping yang tersedia melimpah di pulauMadura dan pupuk urea dimanfaatkan sebagai media belajar siswa pada materi reaksiEksoterm dan reaksi Endoterm. Sebagai proses pembelajaran penulis berusaha membuatdan merekayasa alat ini menjadi perangkat eksperiment bernuansa Edutainment berbausulap, tetapi tidak meninggalkan dasar jenis reaksinya yaitu jenis reaksi yangdidasarkan atas aliran energi. Alat ini penulis istilahkan dengan nama ReaktorEksoterm dan sebagai pembandingnya yaitu Reaktor Endoterm. Tempat reaksiseperti ini belum pernah penulis ketahui sebelumnya yaitu tempat transparan ( bening )sehingga Siswa dapatleluasa mengamati proses reaksi yang terjadi. Ada beberapa kelebihan yangdidapatkan antara lain jumlah siswa yang terlibat aktif dalam eksperimentantara 4 sampai 6 siswa. Indikator dalam membedakan reaksi eksoterm dan reaksiendoterm biasanya hanya dengan mengamati perbedaan suhu yang terjadi pada saatreaksi namun saat reactor ini dioperasikan siswa dapat mengamati proses ReaksiEndoterm yang berlangsung, Perubahan suhu dan pengembunan pada dinding reaktorReaksi Eksoterm yang berlangsungPerubahan suhu, putaran kincir dan bunyi pluit yang melengking Berdasarkan ataseksperiment akan didapatkan beberapa variable sebagai bahan acuan untuk menghitungkalor yang dilepas atau diserap dalam reaksi kimia. Variabel-variabel tesebut tertuangsebagai data pengamatan dalam kerja siswa. Variabel-variabel yang diperoleh diantaranya massa sebelum reaksi dan massacampuran/sesudah reaksi, temperature zat sebelum dan sesudah reaksi, waktu peluitberbunyi, waktu kincir angin yang berputar serta pengamatan pengembunan yangterjadi pada reaksi endoterm. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk perhitunganmemperoleh kalor atau energi entalpi ( ΔH ). Rumus yang dapatdigunakan Q = m . c . Δt Q = kalor m = massa zat c = kalorjenis air Δt = perubahan suhu Untuk data waktu peluit berbunyi, waktu kincir anginberputar dan lamanya pengembunan dapat digunakan sebagai indicator / penguat hargadari energi entalpi yang diperoleh dalam perhitungan. Bahan untuk membuat alateksperiment ini sangatlah mudah didapat , bisa jadi dari barang-barang yang tidakterpakai dengan kata lain pemanfaatan barang bekas dan pembuatannyapun siswa-siswadapat membuat sendiri.

Page 2: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

37

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar belakang

Dalam system pendidikan Indonesia kurikulum merupakan titik acuan dalamproses pengajaran yang akan dilakukan di dunia pendidikan. Kurikulum berubah seiringdengan tuntutan keinginan pemerintah untuk dapat memajukan pendidikan Indonesiayang makin ketinggalan di mata dunia. Kebijakan pemerintah pada PP nomor 25tahun 2000 tentang kewenangan pusat dan daerah yang salah satunya berisi pendidikandidasarkan pada kurikulum Berbasis kompetensi ( KBK ). Kurikulum berbasiskompetensi ini berintikan sekolah dapat melakukan penambahan kompetensi dasar atauindicator bila kompetensi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat kurang memadai.Perkembangan kurikulum yang teranyar adalah kurikulum tingkatsatuan pendidikan ( KTSP ) yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum berbasiskompetensi. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan ini menekankan pada prosespembelajaran yang dapat menggunakan lingkungan sekitar sebagai bahan belajarsehingga siswa dapat berkreatif dengan kondisi lingkungan masing-masing sekolah sehingga setiap sekolah diharapkan punya karesteritikyang menonjol dengan tidak melupakan panduan dari badan standart nasionalpendidikan ( BSNP ). Mata pelajaran kimia merupakan bagian pelajaran dari IPA,anggapan sebagian orang pelajaran yang mempunyai tingkat kesulitan yang relativetinggi, dan menurut siswapun demikian pula adanya. Pelajaran kimia sangatlah kurangdisukai siswa hal ini guru pengajar bidang studi kimia merasakan kesulitan itu daribahasa tubuh mereka sampai pada hasil evaluasi yang diperoleh. Pada prosespembelajaran ilmu kimia ini maka penulis ingin membuat situasi yang lebihmenarik , terkesan memyenangkan bagi siswa untuk menumbuhkan kekreatifitasan anakdidik terutama pada materi-materi yang bernuansa abstrak dan sulit dipahamisiswa misalnya pada materi termokimia. Berawal dari pertanyaan yang diajukansiswa, jika sebongkah batu gamping yang ditempatkan dalam wadah plastic air kemasanyang disirami air akan terjadi pelelehan dan pecah pada plastic tersebut. Kondisi yangdemikian dapat sebagai motivasi penulis untuk menghubungkan pertanyaan siswadengan materi pelajaran terutama pada materi termokimia sekaligus memotivasi siswauntuk dapat mencari jawaban dari pertanyaannya sendiri. Pulau Madura terkenal dengantanahnya yang berkapur. Kapur tohor yang lebih dikenal dengan batu gamping bukanlahzat yang asing bagi siswa-siswa Bangkalan serta pupuk yang banyak dijumpai pasarterutama wali murid yang pekerjaannya bertani. Batu gamping dan pupuk urea dapatdijadikan media belajar siswa pada materi termokimia terutama pada reaksi eksotermdan reaksi endoterm. Dengan latar belakang demikian penulis ingin sekali mengemaspelajaran kimia menjadi suatu pelajaran yang dapat merangsang siswa untuk dapatberkreatif, memecahkan masalah disekitarnya dengan tidak melupakan kondisi bermainsambil belajar.

1.2 TujuanPelajaran kimia dianggap pelajaran yang sulit namun bila cara atau

proses pembelajaran dilakukan dengan cara ’bermain’ tentunya siswa-siswi akanlebih dapat menerimanya. Tuhan menciptakan alam ini dengan penuh keindahanyang diperuntukkan pada mahluknya. Sangatlah bijaksana bila kita sebagaipengajar dapat memanfaatkan lingkungan di sekitar kita sebagai sarana belajar

Page 3: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

38

siswa. Pelajaran kimia merupakan pelajaran yang abstrak sehingga sulit dipahami olehsiswa namun dengan penyampaian proses pembelajaran yang menarik tentulah siswadapat menerimanya dengan senang hati. Dengan belajar kimia diharapkan siswa dapatmenganalisis sendiri gejala alam yang terjadi disekitarnya, misalnya siswa dapatmenjawab mengapa batu gamping yang dimasukkan dalam plastik kemasan bila disiramiair menyebabkan plastik akan meleleh dan pecah , atau mengapa kita lebih bagusmeminum air hangat daripada meminum air es demi kesehatan ? Dengandapat menganalisis gejala alam yang ada disekitar siswa diharapkan dapat menimbulkankekreatifitasan siswa sehingga akan timbul peneliti-peneliti muda yang handal dan dapatmengharumkan nama bangsa di mata internasional.

1.3 Manfaat dan kegunaanDalam perhitungan kalor dalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dengan melalui

percobaan biasanya siswa hanya dapat menggunakan indicator temperature saja. Padaalat eksperimen ini siswa dapat melihat perubahan suhu dan indicator penguat lainnyadiantaranya peluit yang berbunyi dan gerak kincir yang semakin lama bila energi yangditimbulkan semakin besar. Dengan menggunakan wadah yang transparan siswadapat secara langsung mengamati energi yang menyertai reaksi tersebut sehingga caraini kalau kita amati secara seksama mengandung unsur entertainmen, lucu membuatpengamat terkejut dan pastilah muncul pertanyaan mengapa kok bisa begitu ? Hukumkekekalan energi dapat dipertontonkan oleh alat ini. Pada saat terjadi reaksi eksotermsiswa dapat melihat bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkantetapi dapat diubah dari bentuk energi yang satu ke energi lainnya. Dalam hal ini siswadapat mengamati perubahan dari energi kimia menjadi energi kalor yang berubahmenjadi energi bunyi dan energi gerak. Disaat penggunaan alat ini, siswa yang terlibatdalam eksperimen sekitar 3 sampai 6 siswa. Pada saat akan dan proses reaksi yangterjadi perlu pengamat dalam waktu yang bersamaan untuk mencatat variable-variabelnya sehingga semua anggota kelompok aktif melakukaneksperimen. Pulau madura yang terkenal dengan pulau kapurnya sangatlah mudahmendapatkan bahan batu gamping sebagai bahan eksperimen. Pupuk sebagai bahanuntuk ekperimen bukanlah barang yang langka bagi siswa-siswa yang sebagian tempattinggalnya dekat persawahan. Untuk pembuatan alat ini prinsipnya sangat sederhana dansiswapun dapat melakukan sendiri serta bahan alat yang digunakan dapat dari barangbekas pakai.

BAB II Desain Alat2.1 LandasanTeori

Energi merupakan sumber esensial bagi kehidupan kita serta makhluk Hiduplainnya. Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari secara khusus energi yangterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kitadapat menentukan kalor yang diserap atau yang dilepaskan dalam reaksi kimia. Dalamreaksi kimia di bagi dalam dua macam reaksi berdasarkan aliran energi atau kalor yaitureaksi eksoterm dan endoterm. Aliran energi ini dapat berpindah dari sistem kelingkungan atau sebaliknya. Sistem adalah bagian dari semesta yang menjadi pusat

Page 4: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

39

perhatian kita. Lingkungan adalah segala diluar sistem. Reaksi eksotermadalah reaksi yang melepaskan panas dan panas berpindah dari sistem ke lingkungan ( ΔH = - kJ ). Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap panas dan panas berpindahdari lingkungan ke sistem (ΔH = + kJ ). Pengukuran Energi Entalpi ( ΔH ) dapat dilakukan dengan :

1. Percobaan melalui calorimeter2. Perhitungan ( data yang tersedia ) yaitu :

a. Hukum Hessb. Energi Entalpi pembentukan standart ( ΔHf

o )c. Energi ikat

Pengukuran Δ H melalui calorimeter dengan menggunakan rumus :Q = m . c. Δ t dimana : Q = Kalor reaksi m. = massa

zat c = kalor jenis Δ t = perubahan suhu

2.2 Alat dan BahanAlat : 1. Toples plastic ( bening ) 2. Pluit 3. Baling – baling ( daribahan sendok agar – agar ) 4. Termometer 5. Stopwatch 6.Neraca 7. Pengaduk ( dari kawat ) 8. Tandon air bening +Skala air + Pengatur volume air 9. Menara air mini ( knockdown ) Bahan: 1. Kapur tohor / Batu gamping 2. Air 3. Urea

2.3 Gambar Alat Reaktor EksotermCara Kerja 1. Menimbang massa kapur dan menentukan volume air yangdiperlukan 2. Mengukur suhu awal air dan kapur tohor 3. Secara berurutanmemasukkan kapur tohor dan air pada reaktor 4. Pada waktu yang bersamaan setiapsiswa mengamati perubahan suhu pada termometer, lama peluit berbunyi dan lamabaling-baling berputar. 5. Mengulangi percobaan dengan massakapur dan volume air yang berbeda .

Gambar Reaktor EndotermCara Kerja 1. Menentukan massa urea dan volume air 2. Mengukur suhu awalair dan urea. 3. Secara berurutan memasukkan urea dan air kedalam reaktor4. Mengamati suhu minimum campuran dan mengamati proses pengembunan padadinding reaktor. 5. Mengulangi percobaan dengan perbandingan Massa urea danVolume air yang berbeda.

BAB III Implementasi dan Pembelajaran3.1. Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran di kelas dilaksanakan dengan cara * Eksperimentkelas, siswa dapat menggunakan gelas kimia atau gelas plastic sebagai tempatreaksi. * Demonstrasi , penulis memberi kesempatan setiap kelompokmempergunakan alat ini dengan dua kali percobaan.

3.2 Data Pengamatan Data Reaksi Eksoterm

Page 5: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

40

Tabel hasil reaksi

No.Massa Suhu Awal Suhu

Maks [o

C]

Kincir[detik]

Δ H [ - kJ] PeluitCaO

[gr]H2O[ml]

CaO [OC]

H2O [o

C]1 2

3 4 56

56 5075 100125150

18100150200250300

31 3131 3131 31

29 2929 29 2929

79 8299 100102 102

- - 30 5883 115

15,1 32,965,5 88,6113,9136,7

- -sebentar

Agak lamaLama Lebihlama

Mengukur kalor yang dihasilkan, diasumsikan kalor jenis kapur sama dengan Kalorjenis air . Q = m . c . Δt = c. { ( mb . Δt ) + ( ma

. Δt ) } = 4,2 . ( 2688 + 900) + 15069,6 joule = 15,1 kj Reaksi yang terjadi : CaO(s) + H2O (l) → Ca (OH)2 (s) ΔH = - 15,1 kj Dari reaksi eksoterm yang terjadisistem melepaskan kalor ΔH (kJ) CaO (gr) Dengan melihat grafikdidapatkan CaO bertambah maka ΔH semakin besar.

Data Reaksi Endoterm

No.Massa Suhu awal Suhu

Campuran[ o C ]

Δ H [ + kJ ]

Keterangan [Pengembunan padaDinding reactor ]

Urea[gr]

Air[ml]

Urea[o C]

Air [ ml]

1. 2.3. 4.5.

30 60100150175

500500500500500

31 3131 3131

29 2929 29 29

25,5 23,019,0 16,016,0

8,0 14,626,0 36,838,3

Tidak tampakTampak TampakBerembun Embunbertambah

Mengukur kalor yang diserap, diasumsikan kalor jenis urea sama dengan Kalor jenisair. Q = m . c . Δt = c . { ( mu . Δt ) + ( ma . Δt ) } = 4,2 . ( 480 + 3000 )= 14616 J = 14,616 kj Reaksi yang terjadi: CO(NH2)2(s) + H2O(l) → CO(NH2)2(aq) ΔH = 14,616 kjDari reaksi endoterm yang terjadi sistem menyerap kalorΔH ( kJ) CO(NH2)2 (gr) Dengan melihat grafik maka didapatkan bahwa massa ureabertambah maka Harga ΔH juga bertambah besar pula.

BAB IV Kesimpulan4.1 Kesimpulan

Hasil akhir yang dapat penulis rangkum dari kegiatan pembelajaran jnovasi inibahwa pembelajaran kimia terutama pada materi termokimia dapat membuat siswa lebihsenang dan bersemangat untuk mempelajari lebih detail lagi. Reaktor eksoterm yangpenulis istilahkan , pada reaksi eksoterm yang terjadi siswa secara spontan merasa kagetsaat bunyi peluit yang melengking, baling-baling berputar dan suhu yang makinmeninggi . Dari percobaan yang dilakukan, siswa dapat mengambil data dari variable-variabel yang ada dan selanjutnya dilakukan analisis sehingga timbul kesimpulan.

Page 6: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

41

Kesimpulannya antara lain semakin banyak massa batu gamping yang direaksikandengan air maka semakin besar pula energi entalpi yang dihasilkan, dan sebagaipenguat adalah semakin besar energi entalpi maka semakin lama peluit berbunyi sertakincir angin yang bergerak. Untuk reaksi endoterm , semakin bertambah massa urea danair yang direaksikan semakin besar pula energi entalpi yang dihasil , hal ini diperkuatdengan semakin lama waktu pengembunan yang terjadi yang tampak pada dindingreactor.4.2 Saran

Sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan selanjutnya, penulis sarankanagar bahan tabung reactor eksoterm bagian bawah dicarikan bahan yang tahan terhadappanas tinggi Karena jika menggunakan bahan dasar plastic/mika maka pada saat reaksipada puncaknya, plastic meleleh. Sebaiknya berbahan dasar kaca agar dapatdipergunakan lebih dari satu kali percobaan

Page 7: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

MEDIA ANIMASI KARTUN

SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PADA SUB MATERI POKOK HIDROKARBONOleh :

Wadiyah1, Achmad Lutfi2

Abstrak

Telah dilakukan penelitian tentang pengembangan media animasi kartunsub materi pokok hidrokrabon dengan menggunakan program komputermacromedia flash MX. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan mediaanimasi kartun pada sub materi pokok hidrokarbon. Media animasi kartun inidiharapkan dapat membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar kimia, siswalebih tertarik dalam belajar kimia, dan mempermudah dalam memahami konsep-konsep yang ada dalam sub materi pokok hidrokarbon. Sasaran penelitian iniadalah media animasi kartun. Sumber data yaitu ahli media, guru bidang studikimia, dan siswa (12 siswa kelas X). Rancangan penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah 4D yaitu pendefinisian (Define), perancangan (Design),pengembangan (Develop), dan penyebaran (Disseminate). Pada penelitian inihanya sampai pada tahap Develop sedangkan tahap Disseminate tidak dilakukan.Media ini ditelaah oleh tiga orang ahli media dan dua orang guru kimia, divalidasioleh tiga orang guru kimia dan diujicobakan pada 12 siswa kelas X SMAMuhammadiyah I Gresik. Indikator pencapaian kelayakan dari media animasikartun adalah persentase keseluruhan aspek dari penilaian guru kimia dan responsiswa sebesar ≥61% dari skor kriterium. Analisis data dari hasil validasi gurukimia terhadap media animasi kartun yaitu kesesuaian media animasi kartundengan sub materi pokok hidrokarbon, kesesuaian media dengan tingkatan siswa,dan kualitas tampilan media sebesar 90,74 % dari skor kriterium. Respon siswaterdiri dari aspek kualitas tampilan media dan ketertarikan siswa sebesar 92,46 %dari skor kriterium. Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwamedia animasi kartun yang dikembangkan layak digunakan sebagai mediapembelajaran pada sub materi pokok hidrokarbon.

Kata kunci : animasi kartun, sub materi pokok hidrokarbon

PendahuluanMedia adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang, pikiran,perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga prosesbelajar terjadi. (Sadiman dkk, 2003:6). Media tidak lagi hanya kita pandangsebagai alat bantu belajar bagi guru untuk mengajar, tetapi lebih sebagai alatpenyalur pesan dari pemberi pesan (guru) ke penerima pesan (siswa atau

1 Mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA Unesa2. Dosen Jurusan Kimia FMIPA Unesa

Page 8: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

43

pelajar). Sebagai pembawa pesan, media tidak hanya digunakan oleh gurutetapi yang lebih penting lagi dapat digunakan oleh siswa serta dalampenggunaan dari media itu sendiri harus disesuaikan dengan tujuan pengajaranyang akan diterapkan. Kedudukan media pengajaran ada dalam komponenmetode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi prosesinterakasi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Olehsebab itu fungsi utama dari media pengajaran adalah sebagai alat bantumengajar, yaitu menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakanguru. Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggikualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhikualitas hasil belajar siswa.

Berdasarkan angket yang disebarkan kepada siswa SMAMuhammadiyah I Gresik, sebanyak 40% siswa senang belajar kimia dan 60%siswa tidak menyukai belajar kimia. Siswa merasa bosan pada saat belajarkimia di kelas sebesar 64% dan 36% siswa tidak merasa bosan. Sebanyak 90%siswa senang jika proses belajar kimia di kelas menggunakan media dan 10%tidak menyukai. Siswa senang melihat film kartun sebanyak 78 % dan tidaksuka sebanyak 22 % tidak suka melihat film kartun. Dan siswa senang jikaproses belajar kimia di kelas menggunakan media animasi kartun sebanyak88% dan tidak senang sebanyak 12%.

Menurut Ismail dalam Faizah A.Karim (2005), menyatakan bahwa dayaingatan seseorang dapat menyimpan hanya: 20 % dari apa yang mereka baca,30 % dari apa yang mereka dengar, 40 % dari apa yang mereka lihat, 50 %dari apa yang mereka ucap, 60 % dari apa yang mereka kerjakan, dan 90 %dari apa yang mereka baca, dengar, lihat dan ucap secara bersamaan.Penggunaan media animasi kartun dapat memenuhi ciri yang keenam karenamedia animasi kartun dapat menyimpan daya ingatan seseorang sebesar 90 %hal itu terjadi karena media animasi kartun terdiri dari tulisan, gambar, video,suara dan animasi yang disampaikan secara bersamaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia SMAMuhammadiyah I Gresik diketahui ketuntasan klasikal sebesar 66,7%sedangkan ketuntasan klasikal yang harus dicapai untuk sub materi pokokhidrokarbon sebesar ≥70%. Materi hidrokarbon melibatkan tatanama yangharus dihafal dan juga sifat-sifat lain yang juga harus dihafal. Padahal suatukonsep tidak perlu dihafal tapi harus dipahami oleh siswa. Senyawahidrokarbon di sekitar kita memberikan manfaat yang sangat besar dalamkehidupan manusia seperti kebutuhan bahan bakar, bahan baku industri danlain-lain. Karena itu konsep ini harus dikuasai siswa dengan mantap sebabberhubungan dengan konsep kimia karbon yang selanjutnya. Sehinggadiperlukan suatu media yang dapat menarik minat belajar siswa danmempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep yang ada di dalam submateri pokok hidrokarbon.

Page 9: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

44

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yangdiajukan sebagai berikut : “ Apakah media animasi kartun pada sub materipokok hidrokarbon layak digunakan dalam proses pembelajaran kimia?”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media animasikartun pada sub materi pokok hidrokarbon dalam proses pembelajaran kimia.Jika media kartun ini layak digunakan sebagai media pembelajaran pada submateri pokok hidrokarbon, diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu bagiguru sebagai alternatif media pengajaran yang dapat digunakan dalammenyampaikan materi pada sub materi pokok hidrokarbon dan bagi siswadapat digunakan sebagai media belajar dalam memahami konsep-konsepkimia pada sub materi pokok hidrokarbon.

Media Pembelajaran dan Media Animasi Kartun Hidrokarbon

Media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang berarti perantara ataupengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima. Beberapa batasan tentang media yaitu batasan dari AECT(Association of Education and Communication Technology), Flemming,Gagne, Briggs dan Assosiasi pendidikan nasional atau NEA (NationalEducation Technology).

Terdapat persamaan-persamaan di antara batasan-batasan yang diberikanorang tentang media yaitu bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehinggadapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, dan minat sertaperhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. (Sadiman,dkk, 2003:6).

Media audio visual adalah media yang menunjukkan unsur auditif(pendengaran) dan visual (penglihatan), jadi dapat didengar dan dipandang.Melalui media ini seseorang tidak hanya melihat dan mengamati sesuatu,tetapi sekaligus mendengarkan sesuatu yang divisualisasikan. Beberapa jenismedia audiovisual, antara lain : (1) Slide suara, (2) Video, (3) Televisi.

Komputer adalah salah satu alat media audiovisual karena komputermenunjukkan unsur auditif (pendengaran) dari speaker aktiv dan visual(penglihatan) dari layar monitor. Komputer tidak hanya digunakan untukdunia bisnis dan hiburan tapi juga digunakan pada dunia pendidikan.Komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan danlatihan yaitu CAI dan CMI.

Komputer dalam penelitian ini digunakan untuk membuat media animasikartun yaitu dengan menggunakan program atau software macromedia flashMX sedangkan untuk uji coba media animasi kartun, komputer digunakansebagai sarana. Macromedia flash MX merupakan software paling populer saatini dalam hal animasi.

Menurut Gora (2004:1) animasi secara harfiah berarti membawa hidupatau bergerak. Media animasi memiliki makna menggerakkan objek agar

Page 10: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

45

menjadi hidup, membuat animasi dapat berupa menggerakkan gambar kartun,lukisan, boneka atau objek-objek tiga dimensi lainnya.

Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentangorang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opinimasyarakat.

Media animasi merupakan gambar yang divisualisasikan dalam bentukyang lucu. Animasi merupakan gabungan dari suara dan gerak, sehinggaseseorang yang melihat animasi lebih tertarik dan mudah untuk mengingat.Media animasi akan lebih bermanfaat jika dalam animasi tersebut memberikanbeberapa informasi tetapi tetap dalam bentuk yang lucu, sehingga seseorangyang melihat animasi tersebut tidak merasa bosan dan jenuh.

Media animasi kartun hidrokarbon dalam penelitian ini menceritakanenam orang sahabat yang mengadakan pertemuan di taman Hidrokarbon, yaituAlkana (mobil yang mengeluarkan asap dan bertuliskan CnH2n+2), Alkena(bola plastik dan bertuliskan CnH2n), Alkuna (gas elpiji dan bertuliskanCnH2n-2), Pentana (pelumas yang bertuliskan C5H12), Pentena (sandal jepit danbertuliskan C5H10), dan Pentuna (kompor gas yang bertuliskan C5H8).

Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana.Hidrokarbon hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H).Hidrokarbon digolongkan berdasarkan bentuk rantai karbonnya dan jenisikatannya. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon digolongkan kedalam hidrokarbon alifatik dan siklik. Hidrokarbon alifatik adalah hidrokarbonyang rantai C-nya terbuka. Hidrokarbon siklik adalah hidrokarbon yang rantaiC-nya tertutup atau membentuk cincin. Hidrokarbon siklik dibagi menjadi duayaitu hidrokarbon alsiklik dan aromatik. Hidrokarbon alsiklik adalahhidrokarbon alifatik yang rantai C-nya nelingkar sedangkan hidrokarbonaromatik adalah hidrokarbon siklik yang rantai lingkarnya berikatan konjugat.Berdasarkan jenis ikatan antar karbonnya, hidrokarbon alifatik dibedakan atasjenuh dan tidak jenuh. Hidrokarbon alifatik jenuh adalah hidrokarbon alifatikyang rantai C-nya hanya terdiri atas ikatan-ikatan tunggal (-C-C-).Hidrokarbon alifatik tak jenuh adalah hidrokarbon alifatik yang rantai C-nyaterdapat ikatan rangkap dua (-C=C-) atau ikatan rangkap tiga (-C≡C-).

Metode PenelitianSasaran penelitian ini adalah suatu media audiovisual atau media yang

memiliki unsur suara dan unsur gambar yang berbentuk kartun pada submateri pokok hidrokarbon yang disebut sebagai media animasi kartunhidrokarbon.

Subjek penelitian ini yaitu 12 orang siswa kelas X SMA Muhammadiyah IGresik. Subjek penelitian diambil secara acak berdasarkan nilai siswa matapelajaran kimia pada semester I. Siswa yang diambil adalah siswa dengankemampuan akademik di bawah rata-rata, rata-rata, dan di atas rata-rata darisiswa kelas X-1 sampai X-7.

Dalam penelitian pengembangan ini digunakan model 4D (four D-model)yang terdiri dari 4 tahap yaitu define (pendefinisian), design (perancangan),develop (pengembangan) dan disseminate (pendesiminasian). (Thiagarajan,

Page 11: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

46

Semmel and Semmel dalam Ibrahim, 2001). Pada penelitian ini terbatas hanyasampai pada tahap develop (pengembangan).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket telaah ahlimedia dan guru mata pelajaran kimia, angket validasi guru bidang studi kimia,angket respon siswa, lembar observasi, dan lembar tes hasil belajar.

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian iniadalah dengan menggunakan lembar angket yang akan dibagikan kepada tigaguru mata pelajaran kimia dan 12 orang siswa untuk mengetahui pendapatmereka tentang media kartun hidrokarbon yang dihasilkan. Lembar observasidiberikan kepada 6 orang pengamat atau observer. Pengamat mengisi lembarobservasi pada saat uji coba terbatas. Tes hasil belajar diberikan kepada 12orang siswa setelah mereka menggunakan media animasi kartun.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut :1. Analisis angket hasil telaah ahli media dan guru mata pelajaran kimia

Saran atau masukan berdasarkan data hasil telaah ahli media dan gurumata pelajaran kimia digunakan untuk perbaikan media.

2. Analisis angket hasil validasi guru mata pelajaran kimiaData hasil penilaian guru mata pelajaran kimia dianalisis secara

deskriptif kuantitatif yaitu memberikan gambaran tentang media animasikartun hidrokarbon. Angket guru mata pelajaran terdiri dari pertanyaan-pertanyaan mengenai media yang telah dihasilkan dan disusun berdasarkanskala Likert. Angket tersebut dinilai dengan skala sebagai berikut :a. Penilaian baik sekali diberi nilai = 4b. Penilaian cukup diberi nilai = 3c. Penilaian tidak baik diberi nilai = 2d. Penilaian sangat tidak baik = 1Data hasil angket dianalisis dengan menggunakan rumus persentase :

%100(%) kriteriumskor

totalskorjumlahmediakelayakanPersentase

Skor kriterium = skor tertinggi tiap item x jumlah item x jumlah respondenSkor total = Jumlah seluruh skor responden .Skala Likert(Riduwan. 2003).Berdasarkan hasil analisis angket akan diperoleh lima kriteria respon yaitu:

Tabel 1Kriteria respon guru mata pelajaran kimiaPERSENTASE KRITERIA

0-20%21-40%

Sangat lemahLemah

Page 12: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

47

41-60%61-80%81-100%

CukupKuat

Sangat kuat(Modifikasi skala Likert dalam Riduwan : 2003)

Media animasi kartun dikatakan layak digunakan sebagai media belajar.Kelayakan tersebut ditunjukkan bila jumlah persentase pernyataan mencapai ≥61 % dari skor kriterium.

3. Analisis hasil respon siswaAngket respon siswa juga dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Angket ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan mengenai media yang telahdihasilkan. Angket respon siswa terdiri dari :a. Penilaian sangat setuju diberi nilai = 4b. Penilaian setuju diberi nilai = 3c. Penilaian tidak setuju diberi nilai = 2d. Penilaian sangat tidak setuju = 1Data hasil angket dianalisis dengan menggunakan rumus persentase :

%100(%) kriteriumskor

totalskorjumlahmediakelayakanPersentase

Skor kriterium = skor tertinggi tiap item x jumlah item x jumlah respondenSkor total = Jumlah seluruh skor responde. Skala Likert (Riduwan. 2003).Berdasarkan hasil analisis angket akan diperoleh lima kriteria respon yaitu:

Tabel 2Kriteria respon siswa

PERSENTASE KRITERIA0-20%21-40%41-60%61-80%81-100%

Sangat lemahLemahCukupKuat

Sangat kuat(Modifikasi skala Likert dalam Riduwan : 2003)

Media animasi kartun dikatakan layak digunakan sebagai mediabelajar. Kelayakan tersebut ditunjukkan bila jumlah persentase pernyataanmencapai ≥61 % dari skor kriterium.

4. Analisis data hasil tesDari hasil tes dapat diketahui tingkat pemahaman dan penguasaan

siswa terhadap konsep materi yang terdapat dalam media. Data yangdiperoleh dari hasil tes digunakan sebagai data pendukung angket responsiswa. Data tes hasil belajar berupa nilai siswa yang dianalisis denganmenghitung persen ketuntasan belajar siswa. Ketuntasan belajar meliputiketuntasan belajar secara individual dan klasikal. Dikatakan telahmencapai ketuntasan belajar secara individual jika nilai siswa ≥70 dandikatakan telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal jika terdapat≥70 % siswa pada kelas tersebut mendapat nilai≥70.

5. Analisis data lembar observasi

Page 13: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

48

Data hasil observasi aktivitas siswa dalam menggunakan media yangdihasilkan dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data yang diperolehdari hasil pengamatan, digunakan sebagai data pendukung untukmemperoleh kelayakan media. Lembar observasi mendukung indikatorpada angket respon siswa yaitu kualitas tampilan media dan ketertarikansiswa terhadap media animasi kartun.

Hasil dan Pembahasan1. Validasi oleh Guru Bidang Studi Kimia

Tabel 1

Hasil pengolahan data angket penilaian guru

No. Indikator Persentase(%) Kriteria

1.

2.

3.

4.

5.

6.7.

8.

9.

Kesesuaian media animasi kartunhidrokarbon dengan indikator hasilbelajar.Kejelasan media animasi kartunhidrokarbon dalam menyajikan konseppembelajaran.Kesesuaian media animasi kartundengan sub materi pokokhidrokarbon.

Kesesuaian media dengan kemampuansiswa.Kesesuaian penggunaan bahasa dengantingkat pemahaman siswa.Kesesuaian pemilihan media animasikartun hidrokarbon dengan usia siswa.Kesesuaian media dengan tingkatansiswa.

Tampilan gambar animasi kartun.Pemilihan musik sebagai pendukungtampilan.Keserasian warna background dengantulisan dan gambar animasi.Kejelasan suara tokoh animasi kartun.

Kualitas tampialan media.

91,67

91,67

91,67

91,67

100

83,33

91,67

91,67100

83,33

91,67

89,58

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuatSangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat2. Uji Coba Terbatas

Uji coba terbatas dilakukan kepada 12 orang siswa yang diambil secaraacak dari kelas X-1 sampai X-7 SMA Muhammadiyah I Gresik. Uji coba

Page 14: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

49

dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2007 di ruang multimedia SMAMuhammadiyah I Gresik.

a) Angket Respon Siswa

Tabel 2Hasil pengolahan data angket respon siswa

No. IndikatorPersentase

(%) Kriteria

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Tampilan animasi kartun yangdisajikan sangat baik dan mudahdipahami.Tampilan animasi kartun dapatmendukung penyajian sub materipokok hidrokarbon.Bahasa yang digunakan dalam mediamudah dipahami.Suara tokoh animasi yang digunakandalam media jelas.Tulisan yang digunakan dalam mediamudah dibaca.Pemilihan musik sebagai pendukungtampilan sangat baik.Warna background sesuai dengangambar animasi dan tulisan.

Kualitas tampilan media

Belajar dengan media ini sangatmenyenangkan.Anda senang bila mempunyai mediaanimasi kartun ini.Belajar dengan media animasi kartunini sekaligus dapat mengenal teknologikomputer.Media animasi kartun ini membantumemahami anda konsep senyawahidrokarbon berdasarkan bentukrantai karbon dan kejenuhanikatannya.Media animasi ini membantu andamemahami konsep senyawa alkana,alkena dan alkuna dari berbagai rumusmolekul dan tata nama senyawanya.Media ini memotivasai anda dalambelajar kimia

89,58

97,92

93,75

93,75

91,67

91,67

93,75

93,15

97,92

87,50

95,83

91,67

89,58

87,50

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Page 15: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

50

Ketertarikan siswa 91,67 Sangat kuat

b) Tes Hasil Belajar

Tabel 3Data dan Analisis Tes Hasil Belajar Siswa

No. Pre Tes Post TesNilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan

1. 70 Tuntas 80 Tuntas2. 40 Tidak tuntas 70 Tuntas3. 80 Tuntas 90 Tuntas4. 70 Tuntas 70 Tuntas5. 80 Tuntas 90 Tuntas6. 60 Tidak tuntas 80 Tuntas7. 80 Tuntas 100 Tuntas8. 70 Tuntas 80 Tuntas9. 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas10. 70 Tuntas 90 Tuntas11. 50 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas12. 70 tuntas 100 Tuntas

Simpulan dan Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa mediaanimasi kartun yang dikembangkan layak digunakan sebagai mediapembelajaran pada sub materi pokok hidrokarbon. Kelayakan media animasikartun berdasarkan hasil validasi guru kimia dan angket rspon siswa

Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan perlu dilakukanpenelitian lebih lanjut pada media yang dikembangkan pada tahappenyebaran (disseminate). Pada tahap penyebaran sebaiknya menggunakanLCD sehingga animasi kartun hidrokarbon dapat dilihat siswa satu kelas danperlu dilakukan pengembangan media animasi kartun dengan materi pokokyang berbeda agar menambah keragaman jenis media pembelajaran kimia.

Daftar PustakaArikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta:P.T Bumi Aksara.Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: P.T Raja Gravindo Persada.Baba. 2004. Animasi Kartun Dengan Flash MX. Jakarta: Elex Media

Komputindo.Fessenden dan Fessenden. 1990. Kimia Organik Fdisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.Gora, S. Winastawan.2004. Animasi 3D Instant Menggunakan Ulead Cool 3D

Studio. Semarang: Penerbit Andi.

Page 16: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

51

Http//www.Kompas.com. Teknologi Informasi Sebagai Media Belajar. Tanggal13 Desember 2006

Http//detik.hot.com/index.php/style.reads. Hiburan. Tanggal 13 Desember 2006Ibrahim, Muslimin. 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Menurut Jerold E.Kemp dan Thiagarajan. Surabaya:FMIPA UNESAPress.

Karim, Faizah A, dkk. Keperluan Pembelajaran Multimedia Bagi SistemElektronik I. http//www.fm.utm/epusatsumber/seminar/isu pendidik-an/05. 11 Januari 2006.

Mujiarti. 2006. Pengembangan Media Animasi Pada Sub Materi Pokok Unsur.Surabaya: Skripsi yang tidak dipublikasikan.

Purba, Michael. 2002. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian.Bandung:

ALFABETA.Sadiman, Arif, dkk. 2003. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatan). Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada.Saparini, Desi. 2005. Uji Kelayakan Media Berbasis Komputer Pada Materi

Pokok Hidrokarbon Dan Isomeri. Surabaya: Skripsi yang tidakdipublikasikan.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar BaruAlgesindo.

Syaodih, Nana. 2006. Penelitian Pendidikan, Kurikulum dan Pembelajaran.Bandung: Rosda Karya.

Tim Penyusun Panduan Skripsi. 2006. Panduan Penulisan Dan Penilaian Skripsi.Surabaya: UNESA Press.

Page 17: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

52

PERMAINAN MAHJONG UNSURSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA

Fida Diyanati , Achmad Lutfi

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang pengembangan media permainan MahjongUnsur pada sub materi pokok sistem periodik unsur dan golongan. Media permainan inidiharapkan dapat membuat siswa lebih termotivasi dalam belajarnya menjadi lebihmenarik dan mempermudah siswa dalam menghafal unsur-unsur kimia. Tujuan yangingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan media permainanMahjong Unsur pada sub materi pokok sistem periodik unsur dan golongan. Sasaranpenelitian ini adalah media permainan Mahjong Unsur dengan sumber data yaitu ahlimedia, guru kimia dan siswa (20 siswa kelas X).

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4D yaitupendefinisian (Define), perancangan (Design), pengembangan (Develop) danpenyebaran (Disseminate). Pada penelitian ini tahap penyebaran (Disseminate) tidakdilaksanakan karena hanya dilakukan pada tahap uji coba terbatas. Media ini ditelaaholeh empat orang ahli kimia dan tiga orang guru kimia, divalidasi oleh tiga guru kimiadan diuji cobakan pada 20 siswa kelas X SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik. Indikatorpencapaian kelayakan dari media permainan Mahjong Unsur ini adalah persentasekeseluruhan aspek dari penilaian guru kimia dan respon siswa sebesar ≥61 % dari skorkriterium serta tes hasil belajar mengalami ketuntasan belajar secara klasikal mencapai≥70%.

Analisis data dari hasil validasi guru kimia terhadap media permainan MahjongUnsur yang berupa kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran dan tingkatan siswa,tingkat penampilan/kemenarikan media, kualitas bahan media, kejelasan media,semangat belajar dan kemampuan media dalam penerapan pembelajaran sebesar 93,45% dari skor kriterium. Respon siswa yang berupa kemenarikan dan ketertarikan siswa,kejelasan media, semangat belajar dan motivasi siswa, serta kualitas tampilan mediaadalah sebesar 91,67 % dari skor kriterium. Tes hasil belajar menunjukkan adanyaketuntasan belajar secara klasikal sebesar 95%. Berdasarkan hasil tersebut dapatdiambil kesimpulan bahwa media permainan Mahjong Unsur yang dikembangkanlayak digunakan sebagai media pembelajaran pada sub materi pokok sistem periodikunsur dan golongan.

Kata kunci: Media permainan Mahjong Unsur, Sistem periodik unsur dan golongan

Page 18: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

53

PendahuluanLatar Belakang Masalah

Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirimke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, serta minatsiswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2006 : 6).Sedangkan media pembelajaran adalah perangkat alat bantu atau pelengkap yangdigunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa ataupeserta didik. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah permainan. Permainanadalah setiap kontes antara pemain yang berinteraksi satu sama lain denganmengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Sadiman, 2006 :75). Dalam setiap permainan harus ada empat komponen utama yaitu adanyapemain, lingkungan di mana para pemain berinteraksi, aturan main, dan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Permainan dapat menimbulkan kegiatan belajar menjadi lebih menarik danmembantu suasana belajar menjadi menyenangkan, segar, hidup, santai, namuntetap mempunyai unsur keseriusan dalam belajar dan memiliki suasana belajar yangkondusif salah satunya adalah media permainan Mahjong Unsur. Karakteristikmedia permainan Mahjong Unsur antara lain adanya peserta, aturan main,persaingan dan penentuan pemenang. Media permainan Mahjong Unsur merupakanpermainan individu dan berkompetisi dengan pemain lain agar dapat membentuksusunan lima ubin Utama dan tiga ubin Transisi secara berurutan. Media permainanMahjong Unsur diharapkan dapat membuat siswa lebih termotivasi dalammenciptakan suasana belajar menjadi menarik dan mempermudah siswa dalammenghafal dan memahami unsur-unsur kimia baik itu lambang kimia, letakgolongan dan periode dari unsur kimia, serta sifat-sifat dari unsur kimia.

Sistem periodik unsur dan golongan merupakan salah satu materi pokok darikimia yang mempelajari susunan, struktur, serta sifat-sifat suatu unsur. Hasil angketseratus siswa kelas X menyatakan bahwa 76% siswa mengalami kesulitan belajarkimia khususnya dalam materi pokok sistem periodik unsur dan golongan, 86%siswa mengalami kesulitan dalam menghafal unsur-unsur kimia dalam tabelperiodik (baik itu letak golongan, periodik, nama unsur maupun lambang unsur),80% siswa mengatakan metode belajar mengajar guru kurang bervariasi dan kurangmenarik minat belajar dan 95% siswa setuju jika pelajaran kimia menggunakanmedia permainan.

Berdasarkan latar belakang, peneliti merasa perlu melakukan penelitian"Pengembangan Permainan Mahjong Unsur Sebagai Media Pembelajaran KimiaPada Sub Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur dan Golongan"

Permaian Mahjong UnsurDalam permainan Mahjong Unsur, ubin Utama merupakan sekumpulan

ubin dari unsur-unsur golongan utama dan ubin Transisi merupakan sekumpulanubin dari unsur tansisi periode keempat (10 ubin) yang disusun secara berurutan.Aturan permainannya menurut versi Mahjong Hong Kong yang merupakan versisecara umum dengan sedikit aturan yang berbeda dari aturan pada umumnya.

Mahjong Unsur dapat dimainkan dengan satu set perlengkapan MahjongUnsur yang terdiri dari :1. Ubin Utama yang bertuliskan unsur-unsur golongan utama sebanyak 44 ubin.

Page 19: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

54

2. Ubin Transisi yang bertuliskan unsur-unsur transisi periode keempat sebanyak10 ubin.

3. Ubin “Curie” yang bergambar penemu unsur radioaktif yaitu Marie Curiesebanyak 14 ubin. Ubin ini merupakan kumpulan ubin-ubin yang berisipertanyaan sesuai dengan tingkatan harga. Dan ubin “Scheele” yang bergambarpenemu unsur golongan IIA yaitu Scheele sebanyak 4 ubin yang berisi kesialan.

4. Kartu “Curie” dan kartu “Scheele”. Kartu “Curie” merupakan kumpulanpertanyaan sesuai dengan tingkatan harga. Sedangkan kartu “Scheele” berisikesialan yang merugikan bagi pemain yang mengambil kartu ini.

5. Sebuah mata dadu6. Kumpulan Chip (uang) yang terdiri dari pecahan mata uang 500, 100, 5000,

10.000, 20.000, 50.000, dan 100.000 rupiah.

Tata cara bermain Mahjong Unsur :1. Lingkungan di mana para pemain berinteraksi: sebanyak 72 ubin diacak dalam

keadaan ubin bagian belakang tertutup di atas meja. Kemudian membangunubin-ubin tersebut memanjang membentuk persegi.

Gambar 1 Bangunan ubin-ubin dalam permain Mahjong unsur

2. Pemain: lima siswa bergiliran melemparkan dadu untuk berkompetisimendapatkan angka sebanyak-banyaknya. Siswa yang mendapatkan angkatertinggi pada lemparan dadu akan mendapatkan posisi timur ( Jong ) yangnantinya dijadikan titik awal putaran dalam permainan. Siswa yangmendapatkan angka tertinggi kedua, ketiga dan keempat berturut-turut akanmendapatkan posisi selatan (Lower-Player), barat (Opposite-Player), dan utara(Upper-Player). Sedangkan siswa yang mendapatkan angka paling kecil padalemparan dadu akan berperan sebagai banker (Juri). Arah perputaranpermainan berjalan ke kanan (berlawanan arah jarum jam). Lihat gambar dibawah :

Page 20: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

55

3.

Gambar 2 Arah putaran pemain dalam permainan Mahjong Unsur.

4. Aturan main: masing-masing pemain mendapatkan chip sebesar Rp 100.000dari banker sebelum memulai permainan.

5. Pemain Jong memulai permainan dengan melempar dadu dan mengambil ubinpada posisi timur sebanyak angka dadu yang muncul. Demikian juga untukpemain L-P, O-P, dan U-P berturut-turut mengambil ubin pada posisi selatan,barat dan utara sebanyak angka dadu yang dilempar pemain Jong.

6. Ubin sisa dimampatkan dan berputar satu langkah berlawanan arah jarum jam(dari posisi timur-ke selatan, selatan-barat, barat-utara, dan utara-timur). Lihatgambar di bawah ini :

Gambar 3 Arah putaran pemain setelah mengalami perpindahan

7. Bila pemain sudah mendapatkan 8 ubin (jika ubin yang didapat lebih dari 8,maka ubin sisa yang dimiliki harus dibuang), maka dadu tidak berlaku lagitetapi pemain hanya dapat menukar 1 ubin dengan ubin yang dimiliki. Aturanperputaran ubin tetap berlaku.

8. Bila pemain mendapatkan ubin “Curie”, pemain mengambil kartu “Curie” daribanker dan membaca nomor soal, pertanyaan dan harga soal dengan keras sertamenjawab soal tersebut dalam kurun waktu paling lama 1 menit. Jika jawabanbenar, maka pemain tersebut mendapatkan chip (uang) sesuai harga pada kartudan ubin “Curie” yang dimiliki boleh ditukar dengan ubin yang lain. Jikajawaban salah atau tidak dapat menjawab dalam waktu 1 menit maka pemainharus membayar chip sesuai dengan harga yang ada pada kartu dan ubin tidak

Page 21: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

56

boleh ditukar (ubin dapat ditukar kembali dengan menjawab kartu “Curie” padaputaran selanjutnya), serta pertanyaan akan dilempar pada pemain lain. Bilapemain lain dapat menjawab maka akan mendapat ½ dari harga yang ada padakartu soal dan jika tidak ada pemain yang dapat menjawab soal tersebut, makachip akan dimiliki oleh banker.

9. Bila pemain mendapatkan ubin “Scheele”, maka pemain mengambil kartu“Scheele” dari banker dan menjalani perintah yang terdapat dalam kartutersebut serta pemain boleh menukar ubin “Scheele” dengan ubin yang lain.

10. Tujuan tertentu yang ingin dicapai: permainan berlanjut mengulang perputaransampai pada salah satu pemain ada yang memenangkan permainan dalam waktukurang atau 30 menit.

11. Kriteria pemenang:a. Berhasil menyelesaikan susunan 8 ubin yaitu 5 ubin utama dalam satu

golongan dan 3 ubin transisi dalam satu periode secara berurutan atau,b. Berhasil mendapatkan chip terbanyak atau,c. Berhasil menyelesaikan susunan ubin minimal 3 ubin utama dalam satu

golongan dan 1 ubin transisi dalam satu periode keempat atau,d. Berhasil mendapatkan angka dadu paling banyak (mengocok dadu kembali).

12. Pemenang akan mendapatkan hadiah dari banker.

Metodelogi PemelitianPenelitian ini model 4D (four D model), yang terdiri dari 4 tahap yaitu : pendefinisian(Define), desain (Design), pengembangan (Develop) dan penyebaran (Disseminate)(Thiagarajan, Semmel and Semmel dalam Muslimin, 2001). Akan tetapi dalampenelitian tahap keempat yaitu penyebaran (Disseminate) tidak dilakukan dikarenakanpenelitian ini masih terbatas pada uji coba.

Indikator yang digunakan untuk mengetahui kelayakan media permainanMahjong Unsur antara lain :a. Respon guru kimia menyatakan bahwa media permainan Mahjong Unsur tersebut

layak digunakan sebagai media belajar. Kelayakan ini ditunjukkan dengan responkuat, yaitu jumlah prosentase pernyataan responden mencapai ≥61 %. Kriteriayang menyatakan layak adalah tingkat penampilan/kemenarikan media, kualitasbahan media, kejelasan media, kesesuaian media permainan Mahjong Unsurdengan tujuan pembelajaran dan tingkatan siswa, semangat belajar dan kemampuanmedia dalam penerapan pembelajaran.

b. Respon siswa terhadap media permainan Mahjong Unsur kuat, yaitu jumlahprosentase pernyataan responden mencapai ≥61 %. Kriteria yang menyatakanlayak adalah kemenarikan dan ketertarikan siswa, kejelasan media, semangatbelajar dan motivasi siswa, dan kualitas tampilan media.

c. Tes hasil belajar siswa terhadap media permainan Mahjong Unsur mengalamiketuntasan belajar secara individual maupun secara klasikal mencapai ≥70%.

Hasil dan PembahasanMedia permainan Mahjong Unsur yang dikembangkan telah memenuhi kriteria

kelayakan berdasarkan kemampuan media terhadap penerapan dalam pembelajarandengan persentase penilaian sebesar 100%. Menurut Riduwan (2003) persentasesebesar 100%, termasuk dalam kriteria sangat kuat. Hal ini menujukkan bahwa media

Page 22: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

57

permainan Mahjong Unsur dapat diterapkan sebagai media alternatif khususnya padasub materi pokok sistem periodik unsur dan golongan.

Secara keseluruhan, guru kimia menilai bahwa media permainan Mahjong Unsurpada sub materi pokok sistem periodik unsur dan golongan untuk SMA kelas X yangdikembangkan telah layak dengan kriteria respon sangat kuat sebesar 93,45 %. Hal inimenunjukkan bahwa media tersebut layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Setelah menyelesaikan permainan Mahjong Unsur, diadakan post tes danterdapat siswa yang telah tuntas dalam belajar sebesar 95,00%, sehingga ketuntasanbelajar secara klasikal meningkat sebanyak 93,75% dan masih ada seorang siswa yangbelum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini mungkin disebabkan siswa tersebut kurangtermotivasi dalam belajar kimia khususnya pada sub materi pokok sistem periodikunsur dan golongan sehingga kurang tertarik akan materi pelajaran sistem periodikunsur dan golongan, kurang dapat memahami petunjuk cara bermain maupun soal-soallatihan yang ada pada kartu “Curie”.Kesimpulan dan saranDari hasil penelitian dan pembahasan didapatkan :1. Hasil validasi guru kimia terhadap media yang meliputi aspek tingkat

penampilan/kemenarikan media, kualitas bahan media, kejelasan media,kesesuaian media permainan Mahjong Unsur dengan tujuan pembelajaran dantingkatan siswa, semangat belajar dan kemampuan media dalam penerapanpembelajaran diperoleh rata-rata sebesar 93,45 % dari skor kriterium.

2. Hasil respon siswa terhadap media yang meliputi aspek kemenarikan danketertarikan siswa, kejelasan media, semangat belajar dan motivasi siswa, dankualitas tampilan media, diperoleh rata-rata sebesar 91,67 % dari skor kriterium.

3. Tes hasil belajar siswa membuktikan adanya ketuntasan belajar siswa secaraklasikal sebesar 95,00%.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media permainanMahjong Unsur yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajarankimia pada sub materi pokok sistem periodik unsur dan golongan.

SaranSaran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

Pengembangan media permainan Mahjong Unsur pada penelitian ini dilakukan hanyasampai pada tahap pengembangan (develop), oleh karena itu perlu dilakukan penelitianlebih lanjut pada media yang dikembangkan pada tahap penyebaran (disseminate).Media permaianan Mahjong Unsur hanya terbatas pada sub materi pokok sistemperiodik unsur dan golongan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentangpengembangan media pada pokok bahasan yang berbeda untuk menambah keragamanmedia pembelajaran kimia.Perlu dibuat media permainan Mahjong Unsur dengan berbasis komputer, mengingatsemakin cepatnya perkembangan teknologi dan hampir sekolah-sekolah yang penelitiamati memiliki banyak komputer pada laboratorium komputer bahkan sekolah tersebutmengunggulkan sistem IT untuk tahun yang akan datang dalam penyampaian prosesbelajar mengajar serta mengupayakan untuk lebih mensosialisasikan media permainanini karena media permainan Mahjong Unsur yang dikembangkan saat ini cukup mahal.

Page 23: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

58

Daftar Pustaka

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi PTRaja Grafindo Persada.

Djawarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Http://www.West-meet-east.com. Chinese Curture. Tanggal 20 April 2006.

Http:/www.wikipedia. Org/wiki.Mahjong. Tanggal 18 Pebruari 2006.

Ibrahim, Muslimin. 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran MenurutJerold, E. Kemp & Thiagarajan. Surabaya: FMIPA Unesa.

Riduan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitan. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, Arief. dkk. 2006. Media Pendidikan Seri Pustaka Teknologi PendidikanNomor 6. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sudjana, Nana. 1991. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru

Sudjana, Nana dan Rifai Achmad. 2002. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Penerbit Rineka Cipta.

Syaoidih, Nana. 2006. Penelitian Pendidikan, Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung:Rosda Karya.

Page 24: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

PENGEMBANGAN PERMAINAN BALON UNSUR SEBAGAI MEDIAPEMBELAJARAN SAINS PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI ZAT

Ika Faulya Naim, Achmad Lutfi

ABSTRACT

The Developing of Playing the Element Balloon has been done. The purpose of research is toknow the feasibility the playing of element balloon that developed as the learning media at thetopic of Substance Classification.Development of Media was carried out by using 4D models, they are define, design, develop, anddisseminate. This research only performed until at the develop stage, the disseminate stage did notdo. This media was validated by 3 science teachers and tried-out to the 12 students of VII grade, 1State Junior High School, Taman Sidoarjo. The indicator of feasibility achievement from theplaying media of Element Balloon is percentage of science teacher’s assessment and student’sresponse 61% of criteria score and mastery learning of student individual and classicalachieved 75%.Response percentage of the science teacher’s assessment result for playing media Element Balloonis 87.705%. this means the respon is very strong. Percentage of student’s response for The PlayingElement Balloon is 91.66%. This means the respon is very strong. Mastery Learning of studentachieve the mastery learning classically 91.66%. Based on result, the conclusion is that Playingof Element Balloon has been developed is reasonable using as the learning media in the topic ofSubstance Classification.

Keywords: Playing Element Balloon, Substance Classification

PendahuluanLatar Belakang

Kimia merupakan salah satu bidang ilmu yang termasuk dalam salah satucabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains yang secara khusus mempelajaristruktur, sifat dan energi yang menyertai perubahan materi. Setiap manusia dalamkehidupan sehari-hari, sering sekali tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan yangberhubungan dengan ilmu kimia, meskipun kita sering tidak menyadarinya. Olehkarena itu sangatlah penting bagi generasi muda khususnya para siswa untukmendalami ilmu kimia guna mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalamkehidupan sehari-hari.

Berdasarkan data angket pra-penelitian dengan siswa kelas VII SMP Negeri 1Taman Sidoarjo didapatkan bahwa 78 % siswa mengalami kesulitan dalam belajarsains, 80 % siswa menyatakan bahwa metode belajar guru dalam kelas tidakbervariasi khususnya pada materi pokok klasifikasi zat, 91 % siswa menyatakanbahwa materi pokok klasifikasi zat sulit dipelajari dengan metode belajar mengajarguru di dalam kelas, 85 % siswa menyatakan bahwa metode belajar mengajar gurukhususnya pada materi pokok klasifikasi zat tidak menarik minat atau gairah belajar

Page 25: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

60

siswa, 97 % siswa setuju jika dalam pembelajaran kimia menggunakan mediapermainan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru sains SMP Negeri1 Taman Sidoarjo menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada materi pokokklasifikasi zat cenderung hanya menggunakan metode ceramah saja sehingga dalammengikuti proses pembelajaran kimia sekitar 70% siswa yang merasakan kejenuhanketika guru mengajar klasifikasi zat pada pertemuan selanjutnya. Dalampembelajaran juga sering diadakan praktikum pada materi sains, tetapi dengandiadakannya praktikum tersebut belum dapat memberikan pengetahuan tentangmateri sains yang bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Para guru juga seringmengeluh tentang ketuntasan belajar siswa kelas VII pada ulangan harian materipokok klasifikasi zat sebesar 73 % sedangkan ketuntasan belajar siswa secara klasikal≥75 %. Selain itu materi pokok Klasifikasi Zat mempunyai karakteristik hafalansehingga siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pokok Klasifikasi Zatdengan metode mengajar guru di dalam kelas yang tidak pernah menggunakan suatumedia permainan. Oleh karena itu peneliti ingin mengembangkan suatu media lainyang dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran materi klasifikasi zat dansiswa tidak merasa jenuh ketika menerima materi yang sama pada pertemuanselanjutnya. Selain itu diharapkan media tersebut bisa membantu meningkatkan hasilbelajar siswa.

Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, serta minat siswasedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2006 : 6). Sedangkanmedia pembelajaran adalah perangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan olehguru/pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik(Sadiman, 2006 : 75). Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajardapat membangkitkan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangankegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangatmembantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaranpada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa media pembelajaranjuga membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarikdan terpercaya. (Arsyad, Azhar. 2004). Media pembelajaran dalam penelitian iniadalah media visual berbentuk kotak yang bertuliskan nama-nama unsur dan terdapatgambar-gambar unsur pula. Media ini disebut media permainan Balon Unsur.

Permainan Balon Unsur merupakan suatu bentuk permainan yang di dalamnyaterdapat gambar balon bertali, nama dan gambar unsur serta kartu-kartu soal yangdibuat sedemikian rupa sehingga pada saat bermain siswa bisa terhibur dan setelahbermain, siswa mendapatkan pengetahuan. Media permainan ini mengambil materiklasifikasi zat. Permainan balon unsur melibatkan seluruh siswa dalam prosespembelajaran untuk ikut berperan aktif dalam permainan. Sehingga diharapkansetelah menggunakan media permainan ini siswa dapat memahami materi klasifikasizat terutama dalam memahami unsur-unsur kimia baik itu lambang, sifat maupunwujud serta senyawa dan campuran.

Page 26: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

61

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka pertanyaan penelitianyang dikemukakan adalah”Apakah Media Permainan Balon Unsur yangdikembangkan layak digunakan sebagai media belajar sains pada materi pokokKlasifikasi Zat?”

Media permainan Balon UnsurMedia permainan Balon Unsur merupakan pengembangan dari permainan

Ular Tangga. Permainan Balon Unsur ini berbentuk lembaran bujur sangkarberukuran 58 cm x 38,5 cm, tersusun dari 100 bujur sangkar kecil berukuran 3 cm x 3cm yang diberi nomer 1-100. Media permainan Balon Unsur ini terdiri dari 8 gambarbalon bertali, dua buah dadu bertuliskan angka 1 – 6 yang menjadi acuan pion pemaindan 4 macam kartu soal, yaitu kartu balon untuk kotak balon, kartu tali untuk kotaktali, kartu gusuran untuk kotak yang telah ditempati oleh pion dari pemain lain, dankartu mahkota untuk pemain yang pionnya menempati kotak yang bertuliskan unsurgas mulia (kotak mulia). Empat macam kartu tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan.Untuk kartu mahkota berisi pertanyaan dan terdapat jumlah langkah yang berbedasebagai hukuman bila pemain tidak bisa menjawab pertanyaan yang ada di dalamnya,atau sebagai hadiah bila pemain berhasil menjawabnya.

Media permainan Balon Unsur digunakan sebagai media yang dapat memberikanumpan balik secara langsung sehingga memungkinkan proses belajar menjadi efektif,serta untuk menyampaikan materi Klasifikasi Zat dengan desain dan aliranpermainan yang telah disesuaikan sehingga dapat membantu siswa mempermudahmengerjakan latihan soal. Selain itu media permainan Balon Unsur dapatmenimbulkan kegiatan belajar menjadi lebih menarik, membuat suasana lingkunganbelajar menjadi menyenangkan, segar, hidup, santai, namun tetap serius sehinggadapat mengatasi kejenuhan dalam belajar. Media Balon Unsur ini melibatkan seluruhsiswa aktif / pemain aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan mediapermainan Balon Unsur terdapat aliran-aliran yang mengharuskan pemain (siswa)untuk ikut aktif memecahkan masalah yang ada.

Berikut ini adalah aturan bermain Balon Unsur:a. Siswa terdiri dari 12 orang, dibagi menjadi 3 kelompok kecil, masing-masing

kelompok beranggotakan 4 orang siswa. Setiap kelompok ini akan memainkanpermainan ini pada meja yang berbeda. Empat orang siswa dari tiap kelompokkecil ini nantinya yang akan memainkan permainan ini dan seorang siswa lagibertindak sebagai juri.

b. Juri mempunyai wewenang untuk mengocok kartu soal (balon, tali, gusuran, danmahkota) sebelum permainan, mencatat waktu dan memegang kunci jawaban dariketiga macam kartu.

c. Keempat macam kartu diletakkan berdasarkan tempat yang tersedia di atas papanpermainan.

d. Masing-masing pemain melempar dadu. Pemain yang mendapat angka palingsedikit, maka akan menjadi juri.

e. Masing-masing pemain memilih pion.

Page 27: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

62

f. Ketiga pemain membuang dadu secara bergantian. Pemain yang mendapatkanangka paling banyak akan mendapat giliran pertama untuk bermain. Begitu jugauntuk ketiga pemain lainnya (urutan sesuai dengan banyaknya angka yang merekaperoleh setelah membuang dadu.

g. Permainan dimulai dari kotak nomor satu.h. Pemain secara bergiliran melempar dadu (berdasarkan dengan urutan) dan

melangkahkan pionnya sesuai dengan angka pada dadu yang dibuang.i. Pemain yang mendapat angka dadu kembar mendapat kesempatan untuk

membuang dadu lagi dan bermain maksimal tiga kali. Bila pemain masingmendapat angka kembar lagi pada lemparan ketiga, maka permainan dilanjutkanoleh pemain selanjutnya.

j. Pemain yang pionnya menempati kotak balon, tali, atau kotak yang telahditempati oleh pion dari pemain lain, maka pemain harus mengambil kartu soallalu membacanya dan menjawab soal tersebut dalam waktu 2 menit.

k. Bila pemain tidak dapat menjawab soal meka pemain yang lain mendapatkesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

l. Aturan untuk pemain yang menempati kotak balon:1) Segera mengambil kartu balon2) Bila pemain berhasil menjawab soal dengan benar, maka dia tetap berada

pada posisinya3) Bila pemain tidak dapat menjawab, maka posisi pion pemain akan mundur

sesuai dengan arah ujung tali4) Bila setelah mundur pemain menempati kotak yang telah diisi oleh pion

pemain lain, maka pemain tidak perlu mengambil kartu gusuran dan keduapemain bisa melanjutkan permainan secara aman

m. Aturan untuk pemain yang menempati kotak tali:1) Segera mengambil kartu tali2) Bila pemain berhasil menjawab soal dengan benar, maka posisi pion akan

naik mengikuti arah tali3) Bila pemain tidak dapat menjawab, maka posisi pion pemain tetap4) Bila setelah naik pemain menempati kotak yang telah diisi oleh pion pemain

lain, maka pemain tidak perlu mengambil kartu gusuran dan kedua pemainbisa melanjutkan permainan secara aman.

n. Aturan untuk pemain yang menempati kotak yang telah ditempati oleh pemainlain:1) Segera mengambil kartu gusuran2) Bila pemain berhasil menjawab soal dengan benar, maka dia tetap pada

posisisnya . Pion pemain lain keluar dari kotak permainan dan harus mundursesuai dengan jumlah angka yang diperoleh pemain yang melempar dadusebelumnya.

3) Bila pemain tidak dapat menjawab, maka pionnya akan keluar dari kotak danharus mundur sesuai dengan jumlah angka yang diperoleh pemain yangmelempar dadu sebelumnya.

Page 28: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

63

o. Aturan untuk pemain yang menempati kotak mulia:1) Segera mengambil kartu mahkota.2) Bila pemain berhasil menjawab maka dia berhak melangkahkan pionnya

sejumlah yang tertera pada kartu soal (kartu mahkota).3) Bila pemain tidak dapat menjawab dengan benar, maka pemain harus mundur

sejumlah yang tertera pada kartu soal.4) Bila sesudah pemain mundur atau maju, pionnya menempati kotak yang

sudah ditempati pion pemain lain maka kedua pemain dapat melanjutkanpermainan tanpa mengambil kartu gusuran terlebih dahulu.

p. Bila pion pemain menempati kotak tali yang telah ditempati oleh pionpemain lain, maka wajib mengambil kartu tali. Jika jawaban pemain masih salah,pemain berhak mengambil kartu gusuran.

q. Bila pion pemain menempati kotak balon yang telah ditempati oleh pion pemainlain, maka wajib mengambil kartu balon. Jika jawaban pemain masih salah,pemain berhak mengambil kartu gusuran.

r. Setelah pemain mengambil kartu dan menjawab soal, maka kartu soaldikembalikan pada juri dan diletakkan pada susunan paling bawah sesuai kotakmasing-masing.

s. Permainan selesai bila salah satu pemain menjadi pemenang. Pemenang adalahpemain yang pionnya mencapai kotak 100 dalam waktu 45 menit atau bila dalamwaktu 45 menit tidak ada pemain yang mencapai kotak 100, maka yang menjadipemenang adalah pemain yang pionnya mencapai kotak dengan angka tertinggi.t. Pemenang mendapat hadiah dari juri.

u. Bila masih ada soal yang tersisa, maka soal tersebut akan dibahas bersama-samasetelah pemberian hadiah pada pemenang.

Papan Balon Unsur

Page 29: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

64

Metode PenelitianSubyek penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Taman, Sidoarjo.

Siswa terbatas hanya 12 orang dan pengambilan siswa dilakukan berdasarkan nilaiulangan harian. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengelompokkan siswa kedalam kelompok atas, sedang, dan bawah berdasarkan nilai ulangan harian, setelahitu mengambil sampel masing-masing 4 siswa dari tiap kelompok sehingga dalam 1kelompok bermain terdapat 1 siswa dari kelompok atas, 2 siswa dari kelompoksedang, dan 1 siswa dari kelompok bawah.

Metode penelitian yang digunakan adalah model 4D (four D model) yangterdiri dari 4 tahap, yaitu pendefinisian (Define), desain (Design), pengembangan(Develop), dan penyebaran (Disseminate) (Thiagarajan, semmel and semmel dalamMuslimin, 2001). Akan tetapi dalam penelitian ini tahap keempat yaitu penyebaran(Dissiminate) tidak dilakukan dikarenakan penelitian ini masih terbatas pada ujicoba.

Instrumen penelitian meliputi: Angket Telaah Ahli Media dan Guru Sains,Angket Respon Guru Sains, Angket respon siswa, Lembar observasi aktivitas, danLembar tes hasil belajar siswa.Analisis data dari angket telaah Ahli Media dan GuruSains pada tahap kedua dipaparkan secara jelas sesuai dengan masukan dan sarandari ahli media dan guru sains guna perbaikan media yang dihasilkan. Angket untukGuru Sains dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk memberikan gambaran danmemaparkan tentang kenyataan yang sebenarnya dari hasil penelitian yang telahdilakukan. Angket untuk Guru Sains diberikan sebelum diadakan ujicoba terbataspada siswa. Angket respon guru sains terdiri dari pertanyaan-pertanyaan mengenaimedia yang telah dihasilkan dan disusun berdasarkan skala Likert. Angket responsiswa juga dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Angket ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan mengenai media yang dihasilkan. Data yang diperoleh dari hasilpengamatan digunakan sebagai data pendukung angket respon siswa dari mediapermainan balon unsur sehingga diperoleh media permainan balon unsur yanglayak. Hasil pengamatan ditulis pada kolom yang telah disediakan denganmemberikan tanda cek (√) pada jawaban “ya” sesuai dengan pengamatan. Kolomtersebut berisi rentan waktu permainan balon unsur yaitu dari menit ke-2 sampaimenit ke-45.

Data tes hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif,yaitu ketuntasan belajar siswa secara individual mencapai ≥75 % dan secaraklasikal mencapai ≥75 %.Hasil dan PembahasanMedia yang dihasilkan divalidasi oleh tiga guru sains SMP Negeri 1 Balong Bendo,Sidoarjo dengan menggunakan angket respon guru terhadap media permainan balonunsur. Data hasil penilaian guru sains dianalisis secara deskriptif kuantitatif untukmengetahui kelayakan media.Hasil pengolahan data angket penilaian guru sains dalam tabel berikut :

Tabel 1

Page 30: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

65

Hasil Pengolahan Data Angket Penilaian Guru Sains

No Indikator Persentase (%) Kriteria1 Kesesuaian soal yang terdapat pada

media balon unsur dengan indikatorpembelajaran

83,33 Sangat kuat

2 Kesesuaian aturan permainan yangterdapat pada media balon unsurdengan usia siswa

91,66 Sangat kuat

3 Kesesuaian desain media balon unsur(papan permainan, kartu soal, dadu,dan pion) dengan usia siswa

93,33 Sangat kuat

4 Kesesuaian ukuran media balon unsur(papan permainan, kartu soal, dadu,dan pion) dengan kemudahan siswadalam bermain

83,33 Sangat kuat

5 Media dapat meningkatkan motivasisiswa dalam belajar sains (klasifikasisains)

93,33 Sangat kuat

6

7

Kualitas kertas pada papan permainanbalon unsur dan kualitas kertas padakartu soal (balon, tali, gusuran, danmahkota)Kualitas bahan yang digunakan padadadu dan pion dalam media balonunsurKualitas Bahan Yang Digunakan

80

80

83,33

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

8

9

Kejelasan petunjuk cara bermain padamedia balon unsurKejelasan angka dan tulisan padapapan permainan balon unsur sertapada kartu soal (balon, tali, gusuran,dan mahkota)Kejelasan Media

80

86,6

83,33

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

10

11

12

Keserasian ukuran papan permainan ,dadu, dan pion pada media balon unsurKeserasian warna dan gambar padapapan permainan balon unsurKeserasian desain kartu soal (balon,tali, gusuran, dan mahkota) dan desainpapan permainan balon unsurKeserasian Tampilan Media

86,66

93,33

100

93,33

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Page 31: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

66

Berdasar data di atas memperlihatkan bahwa guru sains pada kegiatan validasimenyatakan bahwa media permainan balon unsur pada materi pokok klasifikasi zatuntuk SMP Negeri 1 kelas VII layak digunakan sebagai media pembelajaran denganrata-rata prosentase keseluruhan aspek meliputi, kesesuaian soal yang terdapat padamedia dengan indikator pembelajaran, kesesuaian aturan yang terdapat pada mediadengan usia siswa, kesesuaian desain media dengan usia siswa, kesesuaian ukuranmedia dengan kemudahan siswa dalam bermain, media dapat meningkatkan motivasisiswa dalam belajar sains (klasifikasi zat), kualitas bahan yang digunakan padamedia, kejelasana media, dan keserasian tampilan media sebesar 87,705 % yangmenyatakan respon sangat kuat.

Ujicoba terbatas dilakukan kepada 12 siswa yang diambil berdasarkan nilaihasil belajarnya (ulangan harian) dari kelas VII SMP Negeri 1 Taman Sidoarjo.Ujicoba dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2007 di laboratorium fisika SMPNegeri 1 Taman Sidoarjo.

Pelaksanaan ujicoba hanya terdiri dari satu tahap. Dalam satu tahap tersebutterdapat 3 kelompok bermain. Tiap kelompok bermain selama 45 menit. Pengamatmengisi lembar observasi yang disediakan untuk memberi gambaran tentangaktivitas siswa selama ujicoba berlangsung.

Selanjutnya peneliti membagi 12 siswa tersebut menjadi 3 kelompok.Masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa, yaitu 3 siswa bermain dan 1 siswamenjadi juri. Peneliti mengarahkan siswa agar setiap kelompok duduk dalam satumeja yang berbeda. Sebelum permainan dimulai siswa diminta mengerjakan soal teshasil belajar (pretes) selama 20 menit secara individu. Kemudian penelitimembagikan satu set permainan balon unsur kepada tiap kelompok dan memulaipermainan selama 45 menit. Selama bermain, semua siswa terlihat senang danmengikuti alur permainan dengan baik. Hal ini didukung dengan hasil angketobservasi yang menyatakan 100% siswa terlihat bersuka ria (tidak cemberut, tidakmengeluh, dan ingin bermain lagi) dalam memainkan permainan balon unsur. Setelah45 menit berakhir dan didapatkan 1 orang pemenang dari tiap kelompok, pengamatmengumpulkan soal yang masih tersisa dari tiap kelompok. Diperoleh kelompok Imenyisakan masing-masing 1 kartu soal dari kartu balon dan kartu tali, kelompok IImenyisakan 2 kartu tali dan 1 kartu balon, sedangkan kelompok III menyisakan 1kartu balon dan 1 kartu gusuran.

Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal tes hasil belajar (postes)selama 20 menit secara individu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajarsiswa setelah menggunakan media permainan balon unsur dalam belajar sains padamateri pokok klasifikasi zat. Kegiatan berikutnya adalah pengisian lembar angketrespon siswa, untuk mengetahui pendapat mereka tentang media permainan balonunsur dan proses pembelajaran dengan media permainan balon unsur yang telahmereka lalu.

Page 32: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

67

Analisis data respon siswa pada ujicoba terbatas terhadap media balon unsurdilakukan dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Data hasil penilaian responsiswa dapat dilihat pada tabel beriktu :

Tabel 2

Hasil Pengolahan Data Angket Respon Siswa

No Indikator Persentase (%) Kriteria11 Permainan balon unsur merupakan

sesuatu yang sangat menyenangkan93,33 Sangat kuat

2

3

Penampilan/desain media balon unsursangat menarikGambar dan warna dalam kartu soalserta pada papan permainan dalammedia balon unsur sangat menarikKemenarikan Tampilan Media

91,66

86,66

98,16

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat4

5

Bahasa yang digunakan pada mediabalon unsur mudah dipahamiTulisan yang digunakan pada petunjukcara bermain dalam media balon unsursangat jelasKejelasan bahasa dan tulisan yangdigunakan

91,66

90

91,66

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

6

7

Permainan balon unsur dapatmeningkatkan semangat saya dalambelajar sainsPermainan balon unsur dapatmeningkatkan pemahaman belajar sayadalam belajar sains (klasifikasi zat)Antusias Siswa untuk Belajar Sains

95

90

92,5

Sangat kuat

Sangat kuat

Sangat kuat

Berdasar data dalam tabel 2 memperlihatkan bahwa siswa SMP kelas VIIdalam kegiatan ujicoba terbatas menyatakan bahwa media permainan balon unsurpada materi pokok klasifikasi zat layak digunakan sebagai media pembelajarandengan rata-rata persentase keseluruhan aspek yang meliputi, minat siswa terhadapmedia, kemenarikan tampilan media, kejelasan bahasa dan tulisan yang digunakan,dan antusias siswa untuk belajar sains sebesar 91,66 % telah memenuhi kreteriakelayakan. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar91,66 % telah memenuhi kreteria kelayakan.Simpulan dan Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa mediapermainan balon unsur yang dikembangkan pada materi pokok klasifikasi zat untuk

Page 33: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

68

SMP Negeri 1 telah diujicobakan dan hasilnya menyatakan bahwa media tersebutlayak untuk digunakan sebagai media pembelajaran

Saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :1. Pengembangan media permainan balon unsur pada penelitian ini hanya dilakukan

pada tahap pengembangan (develop), oleh karena itu perlu dilakukan penelitianlebih lanjut pada media yang dikembangkan pada tahap penyebaran(desseminate).

2. Media Permainan Balon Unsur dapat digunakan oleh Guru Sains sebagaialternatif media pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKAArsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Depdiknas. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanJenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar NasionalPendidikan

Dryden, Gordon dan Vos, Jeannette. 2000. Revolusi Cara Belajar: KeajaibanPikiran. Bandung: Kaifa

Ibrahim, Muslim. 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran MenurutJerold E. Kemp dan Thiagarajan (CTL.25). Surabaya. PSMS-PPS.Universitas Negeri Surabaya

Johnson, 2005. Sains Kimia SMP. Surabaya: Erlangga

Mardapi, Djemari. 2003. Pedoman Umum Pengembangan Silabus BerbasisKompetensi SMA. Surabaya : Pemerintah Propinsi Jawa Timur Dinas P & KSub Din Dikmenum.

Meier, Dave. 2002. The Accelarated Learning Handbook . Bandung: Kaifa

Nur, Muhammad, dkk. 1999. Teori Pembelajaran Kognitif. Surabaya : UNESA

Purba, Michael. 2005. Kimia SMP. Surabaya: Erlangga

Kesumawati, Citra. 2005. Pengembangan Media Permainan Ular Tangga PadaMateri Pokok Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana. Skripsiyang tidak dipublikasikan Universitas Negeri Surabaya.

Kamilati, Nurul. 2004. Mengenal Kimia. Kebumen : Yudhistira Anggota IKAPI

Page 34: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

69

Tim Penyusun Pedoman Skripsi. 2006. Panduan Penulisan Skripsi Dan Nilai Skripsi.Surabaya : FMIPA UNESA

Poedjiastoeti, Sri. 1999. Media Pembelajaran. Surabaya : Universitas NegeriSurabaya

Riduwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : AlfabetSadiman, Arief. S, dkk. 2006. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Sudarmo,Unggul. 2004. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga

Sudjana, Nana & Rivai, Achmad. 2002. Media Pengajaran: Penggunaan danPembuatannya. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Suharsimi, Arikunto. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rhineka Cipta

Sutresna, Nana. 2004. Sains Kimia. Bandung : Grafindo Media Pratama

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung :Rosda

www.mbeproject.com. Guru Agama dan Olah Raga berpakem.

Page 35: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

PERMAINAN TANGGA ORBITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN“STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK”

Nanik Sulistiowati, Achmad Lutfi

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri [email protected] ; [email protected].

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan permainan Tangga Orbitalyang dikembangkan sebagai media pembelajaran pada materi pokok Struktur Atom danSistem Periodik.

Pengembangan media dilakukan dengan menggunakan model 4D yaitupendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran(disseminate). Penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap pengembangan(develop), tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan. Media ini divalidasi olehtiga guru bidang studi kimia dan diujicobakan kepada 50 siswa kelas XI SMA Negeri ITaman Sidoarjo. Indikator pencapaian kelayakan dari media permainan Tangga Orbitalini adalah persentase respon dari penilaian guru bidang studi kimia dan respon siswasebesar 61 % dari skor kriterium serta ketuntasan belajar siswa secara klasikalmencapai 70 %.

Persentase respon dari hasil penilaian guru bidang studi kimia terhadap mediapermainan Tangga Orbital diperoleh sebesar 82,67 % dari skor kriterium ataumenunjukkan respon sangat kuat. Persentase respon siswa terhadap media permainanTangga Orbital diperoleh sebesar 84,90 % dari skor kriterium atau menunjukkan responsangat kuat. Hasil belajar siswa mencapai ketuntasan secara klasikal sebesar 82 %.Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa media permainan TanggaOrbital yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materipokok Struktur Atom dan Sistem Periodik.

Kata kunci : Media Permainan Tangga Orbital, Struktur Atom dan Sistem Periodik.

PendahuluanLatar Belakang

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, semua orang memerlukansumber belajar. Sumber belajar dapat berupa manusia, bahan, alat dan peralatan,lingkungan dan aktivitas (Mulyasa, 2003). Sumber belajar yang berupa alat dan bahandikenal dengan media. Dengan menggunakan media dalam proses belajar mengajar,siswa lebih tertarik dalam belajar dan dapat meningkatkan semangat serta dapatmembangkitkan minat untuk belajar.

Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada 100 siswa pada 5 SMA yangberbeda di Surabaya dan Sidoarjo, menyatakan bahwa 73 % dari mereka mengalamikesulitan belajar kimia, 64 % menyatakan bahwa metode belajar yang diberikan olehguru belum bervariasi karena umumnya metode yang digunakan hanya ceramah dan 84% menyatakan bahwa pelajaran kimia banyak memuat hapalan dan membosankan serta80 % juga berpendapat setuju jika pelajaran kimia disajikan dengan media permainan.

Page 36: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

71

Dari hasil angket tersebut, pernyataan bahwa metode belajar yang diberikan oleh gurubelum bervariasi dan pernyataan setuju jika pelajaran kimia disajikan dengan mediapermainan didominasi oleh SMA Negeri I Taman. Hal tersebut yang melatar belakangipeneliti untuk mengembangkan suatu media permainan di SMA Negeri I Taman. Hasilwawancara dengan guru bidang studi kimia kelas XI SMA Negeri I Taman, IbuMaisaroh, S.Pd. dan hasil observasi daftar nilai siswa kelas XI IPA tahun ajaran2006/2007 pada tanggal 9 Oktober 2006 menyatakan bahwa ketuntasan belajar siswakelas XI IPA pada ulangan harian materi pokok Struktur Atom dan Sistem Periodiksemester gasal rata-rata hanya 65 % di mana ketuntasan belajar secara klasikal harus 70 %.

Karena adanya kenyataan di atas, maka peneliti ingin mengembangkan mediapermainan Tangga Orbital. Permainan ini dapat digunakan sebagai mediapembelajaran pada materi pokok Struktur Atom dan Sistem Periodik. Alasan penelitianini memilih materi pokok Struktur Atom dan Sistem Periodik karena pada ulanganharian semester gasal tahun ajaran 2006/2007, siswa belum mencapai ketuntasan sesuaidengan SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal) yang berlaku. Materi pokokStruktur Atom dan Sistem Periodik merupakan materi yang sulit bagi siswa dan untukmemudahkan pemahaman materi, siswa diberikan pengulangan berupa latihan soal dimana pengulangan tersebut dapat diberikan melalui media permainan Tangga Orbital.Dengan begitu, siswa akan lebih termotivasi dalam menjawab soal karena di dalamnyajuga terdapat unsur kompetisi. Selain itu belum ada media yang digunakan sebagai alatbantu dalam mempelajari Materi pokok Struktur Atom dan Sistem Periodik. Melaluimedia permainan Tangga Orbital, diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasikesulitan belajar kimia dan mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan SKBM.

Permainan merupakan suatu kontes antar pemain yang berinteraksi satu samalain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula(Sadiman, 2005 : 75). Dalam suatu permainan harus mempunyai komponen pemain,lingkungan bermain, aturan permainan dan tujuan yang ingin dicapai. Dari uraian diatas, peneliti ingin mengetahui kelayakan media permainan Tangga Orbital sebagaimedia pembelajaran pada materi pokok Struktur Atom dan Sistem Periodik. Ujikelayakan ditentukan dari penilaian guru bidang studi kimia terhadap media, responsiswa dan ketuntasan belajar siswa.

Media Permainan Tangga OrbitalPermainan yang berupa papan segiempat yang di dalamnya berisi 44 kotak yang

disusun dari kotak terbawah hingga kotak teratas seperti urutan energi orbital.Permainan ini diadaptasi dari permainan ular tangga yang dimainkan oleh dua regu.Dalam setiap langkah, pemain selalu dihadapkan dengan pertanyaan tentang materipokok Struktur Atom dan Sistem Periodik. Pertanyaan itu adalah tiket pemain untukmelangkah ke kotak selanjutnya. Dalam permainan ini para pemain bersaing untukmenduduki kotak teratas terlebih dahulu dan akhirnya menjadi pemenang. Permainanini dimainkan oleh dua regu dan setiap regu harus bekerja sama dalam menjawabpertanyaan yang tersedia dengan sistem open book. Selain berguna sebagai mediapembelajaran, permainan ini juga dapat meningkatkan sifat kooperatif antar siswa.Aturan permainan

Permainan Tangga Orbital memiliki aturan permainan sebagai berikut:

Page 37: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

72

1) Permainan ini terdiri dari atas 2 regu dan 1 juri. Satu regu terdiri atas 2 orang.Juri bertugas mengambil kartu pertanyaan, membacakan pertanyaan danmenyatakan suatu jawaban pertanyaan itu benar atau salah.

2) Permainan dimulai dengan cara mengundi untuk menentukan nama regu denganmenggunakan dadu. Regu pertama adalah Kuantum dan Regu kedua adalahAzimuth.

3) Permainan dimulai oleh regu Kuantum.4) Regu Kuantum harus menjawab pertanyaan yang dibacakan oleh juri terlebih

dahulu. Waktu yang disediakan untuk menjawab adalah 1 menit dandiperbolehkan membaca buku.

5) Jika jawaban benar, maka regu Kuantum melempar dadu dan pion regu majusebanyak angka hasil lemparan.

6) Jika jawaban salah, maka regu Kuantum melempar dadu dan pion regu mundursebanyak angka hasil lemparan.

7) Pertanyaan yang belum dapat terjawab tetap disimpan untuk diberikan kepadaregu yang bermain pada giliran selanjutnya.

8) Permainan dilanjutkan oleh regu Azimuth.9) Jika pertanyaan belum juga terjawab, maka juri membacakan jawaban yang

benar.10) Pada permainan awal kedua regu, jika jawaban salah tidak ada langkah mundur.11) Jika pion regu mundur sebanyak angka hasil lemparan yang lebih besar daripada

nomor kotak yang telah ditempuh, maka pion kembali ke start “Go”.12) Permainan berakhir jika pertanyaan habis atau salah satu regu dapat mencapai

kotak nomor 44.13) Pemenang adalah regu yang mencapai kotak nomor 44 atau yang mencapai

nomor kotak tertinggi pada pertanyaan terakhir.

Metodelogi PenelitianRancangan penelitian yang dilakukan adalah model 4D yaitu pendefinisian

(define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran(disseminate) yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel (Ibrahim,2001). Namun pada penelitian ini tahap penyebaran tidak dilakukan karenapenelitian ini hanya bersifat pengembangan.

Media permainan Tangga Orbital tersebut akan divalidasi oleh guru bidangstudi kimia setelah itu diujicobakan secara terbatas kepada siswa kelas XI SMANegeri I Taman Sidoarjo. Hasil dari validasi dan ujicoba terbatas tersebut akandianalisis sebagai hasil akhir dari pengembangan media permainan Tangga Orbital.

Analisis DataAnalisis data angket hasil telaah dan validasiData angket hasil telaah dipaparkan secara jelas sesuai masukan yang diberikan olehahli media dan guru dengan memuat uraian sebelum dan sesudah diberi masukan.Data angket hasil validasi guru bidang studi kimia dianalisis secara deskriptifkuantitatif untuk memaparkan hasil validasi tentang media permainan TanggaOrbital. Lembar angket validasi guru bidang studi kimia disusun berdasarkan skalaLikert dengan 5 kriteria penilaian sebagai berikut:Penilaian Baik Sekali diberi skor5, Penilaian Baik diberi skor 4, Penilaian Cukup diberi skor 3, Penilaian Tidak Baikdiberi skor 2, Penilaian Sangat Tidak Baik diberi skor 1.

Page 38: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

73

Persentase respon guru (%) =kriteriumSkor

skor totalJumlahx 100 %

Persentase respon siswa (%) =kriteriumSkor

skor totalJumlahx 100 %

Analisis data angket validasi guru dengan menggunakan rumus persentase respon :

Analisis data angket respon siswaData angket hasil respon siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif untukmemaparkan hasil respon siswa tentang media permainan Tangga Orbital. Lembarangket respon siswa disusun berdasarkan skala Likert dengan 5 kriteria penilaian.

Analisis data angket respon siswa dengan menggunakan rumus persentaserespon :

Dari hasil persentase respon tersebut, kemudian dimasukkan ke data interpretasirespon.

Tabel 3.4. Interpretasi Respon SiswaPersentase Respon (%) Kategori Respon

0-20 Sangat lemah21-40 Lemah41-60 Cukup61-80 Kuat81-100 Sangat kuat

Sumber : Skala Likert dalam Riduwan (2005)

Analisis data lembar observasiData hasil observasi aktivitas siswa dalam menggunakan media, dianalisis secaradeskriptif kuantitatif yaitu hasil observasi dideskripsikan untuk memberikangambaran tentang kenyataan yang sebenarnya dari hasil penelitian yang telahdilakukan. Data hasil observasi ini digunakan sebagai data pendukung hasilrespon siswa pada ujicoba terbatas terhadap media permainan Tangga Orbital.

Analisis data tes hasil belajarData tes hasil belajar berupa nilai siswa dianalisis dengan menghitung persenketuntasan belajar siswa. Ketuntasan belajar meliputi ketuntasan belajar secaraindividual dan klasikal. Dikatakan telah mencapai ketuntasan belajar secaraindividual, jika nilai siswa > 70 dan dikatakan telah mencapai ketuntasan belajarsecara klasikal jika terdapat > 70% siswa pada kelas tersebut mendapat nilai > 70.

Hasil dan Pembahasan1. Analisis Hasil Penilaian Guru Bidang Studi KimiaMedia yang dihasilkan, divalidasi oleh tiga orang guru bidang studi kimia yaituDrs.Abdul Ghani, Wismaning, S.Pd. dan Aniek Biastuti, S.Pd. Berdasarkan hasilpenilaian oleh tiga orang guru tersebut, diperoleh persentase respon guru sebesar

Page 39: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

74

82,67 % atau menunjukkan respon sangat kuat terhadap media permainan TanggaOrbital2. Analisis Hasil Ujicoba Terbatas

Berdasarkan hasil angket respon siswa pada saat ujicoba terbatas , diperolehpersentase respon siswa sebesar 84,90 % atau menunjukkan respon sangat kuatterhadap media permainan Tangga Orbital.Tujuan akhir dari setiap pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa dapatmemahami materi yang diberikan. Oleh karena itu pada penelitian ini siswa jugadiberikan tes hasil belajarSiswa dikatakan mencapai ketuntasan belajar secara individual, jika siswamemperoleh nilai > 70. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan jumlah siswa yangmencapai ketuntasan belajar secara individual sebanyak 41 siswa sehinggaketuntasan belajar secara klasikal dapat dihitung dan diperoleh sebesar 82 %. Halini menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan media permainan TanggaOrbital juga mempengaruhi ketuntasan belajar siswa.Keunikan dari media permainan ini adalah sebagai pengulangan berupa latihan soalyang dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga pada saat postest, siswa dapatmencapai ketuntasan belajar. Siswa yang tuntas belajar pada saat pretest atausebelum menggunakan media permaianan Tangga Orbital sebanyak sebelas siswa,sedangkan pada saat postest atau sesudah menggunakan media permaianan TanggaOrbital sebanyak 41 siswa. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkatsebanyak 60 %.

Kesimpulan dan SaranBerdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media permainan Tangga

Orbital yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran padamateri pokok Struktur Atom dan Sistem Periodik.

Saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut, Pengembanganmedia permainan Tangga Orbital pada penelitian ini dilakukan hanya sampai padatahap pengembangan (develop) yang hanya diujicobakan secara terbatas. Olehkarena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk media permainan TanggaOrbital yang dikembangkan pada tahap penyebaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta :Badan Standar Nasional Pendidikan.

Dryden, Gordon. 2001. Revolusi Cara Belajar. Bandung : Kaifa.

Page 40: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

75

Hartatik, Sri Farida. 2004. Pengembangan Permainan Simulasi sebagai MediaPembelajaran pada Materi Pokok Hidrokarbon dan Isomeri. Skipsi. TidakDipublikasikan. Surabaya : Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

Heinich, Robert. 1999. Instructional Media and Technology for learning. New Jersey :Prentice Hall.

Ibrahim, Muslimin. 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran MenurutJerold E. Kemp dan Thiagarajan. Surabaya : Fakultas MIPA UniversitasNegeri Surabaya.

Kesumawati, Citra. 2005. Pengembangan Media Permainan Ular Tangga pada MateriPokok Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana. Skipsi. TidakDipublikasikan. Surabaya : Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya.

Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya : UNESA University Press.

Masriyah. 1999. Validitas dan Reliabilitas. Surabaya.: UNESA University Press.

Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning. Bandung : Kaifa.

Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Nur, Mohamad. 1999. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan PendekatanKonstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya.: UNESA University Press.

Nur, Mohamad. 1999. Teori-Teori Perkembangan. Surabaya.: UNESA UniversityPress.

Parning. 2004. Kimia 2A. Jakarta : Yudhistira.

Poedjiastoeti. Sri. 1999. Media Pembelajaran. Surabaya : UNESA University Press.

Purba, Michael. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sadiman, Arif. 2005. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan danPemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Sudjana, Nana. 2002. Media Pengajaran : Penggunaan dan Pembuatannya. Bandung :Sinar Baru Algesindo.

Sutresna, Nana. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI Semester 1. Bandung : GrafindoMedia Pratama.

Page 41: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

76

PEMANFAATAN HASIL ALAM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANGMENARIK DAN KOMUNIKATIF UNTUK MEMPELAJARI

ISOMERI STRUKTUR KIMIA

Choirun Nafi’ahGuru MAN 2 Kandangan, Kalimantan Selatan

PendahuluanIlmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahan-

perubahannya serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Beberapa konsep dalam ilmukimia bersifat abstrak, misalnya bentuk molekul, gerakan-gerakan partikel/molekul vibrasi,rotasi, translasi, terjadinya ikatan, reaksi kimia dan sebagainya. Sebagian peserta didikmengalami kesulitan dalam memahaminya. Untuk itu perlu digunakan media pembelajaran.Dengan bantuan media pembelajaran yang sesuai diharapkan peserta didik akan lebih mudahmemahami konsep-konsep kimia.

Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubahperilakunya sebagai akibat pengalaman. (Gagne, 1984). Belajar merupakan proses yangberkesinambungan dan membutuhkan waktu . Perubahan perilaku sebagai akibat proses belajardiklasifikasikan oleh Bloom dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranahpsikomotorik (berbuat). Pada ranah kognitif terdapat beberapa tingkatan mulai pengetahuan,pemahaman, aplikasi, sintesis, analisis, dan proses intelektual yang lebih tinggi yaitu dapatmelakukan evaluasi terhadap sejumlah fakta.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan bernilai edukatif yang mewarnai interaksiantarapendidik dengan peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dalam kegiatan pembelajarandilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang dirumuskan sebelum prosespembelajaran dilakukan.

Gagne menggolongkan pembelajaran dalam lima kategori : informasi verbal, sikap,kemampuan intelektual, kemampuan motorik dan strategi kognitif. Kategori ini sangat pentingdalam pembelajaran karena masing-masing menjadi pedoman untuk mendapatkan tipe-tipepembelajaran yang sesuai . Menurut Gagne pembelajaran terjadi bila seseorang memerlukankemampuan khusus untuk dapat melakukan sesuatu. Kemampuan mempelajari ini tidak bisadiamati secara langsung, tetapi melalui tingkah laku pembelajar yang dapat diamati dansekaligus menunjukkan tingkat kemampuan sipembelajar dalam mempelajari sesuatu. Gagnemenegaskan perbedaan kemampuan mempelajari sesuatu akan memberikan hasil yang berbedapula..

Gagne menjelaskan perbedaan kondisi harus dapat menghasilkan atau mendorongtercapainya berbagai tipe hasil belajar. Ada dua tipe kondisi yaitu internal dan eksternal.Kondisiinternal mengacu pada kemampuan dan pemanfaatan kemampuan yang telah diperoleh yangjugasangat penting untuk menunjang proses pembelajaran yang berkelanjutan. Kondisi eksternalberkaitan dengan metoda pembelajaran untuk mengaktifkan dan mendukung prosespembelajaran Kedua konsep ini menjadi dasar perlunya dikembangkan variasi metoda dalampembelajaran yang dapat memaksimalkan hasil yang diperoleh dengan mempertimbangkan duafaktor di atas.

Moh. Uzer Usman menyatakan bahwa proses pembelajaran adalah suatu proses yangmengandung serangkaian perbuatan pendidik dengan kegiatan mengajarnya, dan peserta didikdengan kegiatan belajarnya atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasiedukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses pembelajaran keberhasilan prosespembelajaran dapat dilihat dari pencapaian tujuan pembelajaran.

Page 42: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

77

Sebagai tenaga profesional guru merupakan pemegang peranan penting dalam prosespembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Perkembangan baru terhadap pandangan belajarmengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatan peranan dan kompetensinya.Proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian ditentukan oleh peranan dankompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yangefektif dan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa akanoptimal.Efektivitas bertumpu pada pengukuran yang valid atas kerja dalam suatu unit yang adadi dalamnya.Kinerja yang diukur merupakan hasil kerja yang telah dicapai dari tujuan atausasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam bentuk persamaan efektivitas sama denganhasil nyata dibagi hasil yang diharapkan ( Depdiknas, 2001: 32).

Media berasal dari bahasa Latin medium yang berarti perantara atau penyalur. MenurutYusufhadi Miarso (1984) media pembelajaran meruapakan sesuatu yang dapat digunakan untukmerangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorongterjadinya proses belajar pada diri mereka yang belajar. Media yang menarik tentunya sangatmembantu dalam pemahaman suatu materi pelajaran, karena sesuatu yang menarik dapatmenimbulkan minat peserta didik, meningkatkan aktivitas berpikir, dan mempertinggi dayaingat.Menurut Edgar Dale, pengalaman belajar manusia itu 75% diperoleh melalui inderapenglihatan, 13% melalui indera pendengaran dan 12 % melalui indera lainnya. Pendapat inimemberikan arti bahwa pembelajaran dengan media dapat menarik perhatian peserta didik,sekaligus meningkatkan pemahaman karena melibatkan indera penglihatan dan memberikanpengalaman yang menyeluruh. (Oemar Hamalik, 1994 : 53). Nasution (1987 : 25) berpendapatcara penyampaian informasi dengan media pembelajaran jauh lebih bermutu daripada hanyaceramah.

Secara umum media merupakan semua bentuk perantara yang dipakai oleh penyebargagasan sehingga sampai pada penerima. Media pendidikan merupakan perangkat lunak ataukeras yang berfungsi sebagai alat belajar dan alat bantu belajar yang biasanya sebagai penyertasuatu metode pembelajaran. Menurut Briggs (Arief S. Sadiman. dkk., 1996 : 6) mediapembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswauntuk belajar. Penggunaan media dalam pendidikan dimaksudkan untuk mempertinggi kualitaskegiatan pembelajaran. Agar media berfungsi secara maksimal perlu diperhatikan bahwa mediaharus : dapat dilihat dan atau didengar, merupakan alat bantu pembelajaran di dalam dan di luarkelas, merupakan perantara yang digunakan dalam pembelajaran, dan dapat berfungsi sebagaialat belajar.

Pembelajaran dengan alat bantu (media) dapat menarik perhatian siswa dan juga efektifmembantu siswa dalam proses penguasaan materi. Media yang sederhana dapat dimunculkanoleh kemauan guru untuk berkreasi dalam pembelajaran yang bertujuan membantu guru dalammemperjelas materi pembelajaran yang disampaikannya dan mencegah verbalisme pada siswa(Moh. Uzer Usman, 1992 : 267). Menurut Nana Sudjana (1991 : 2) media pembelajaranmerupakan alat bantu mengajar yang dapat berfungsi untuk mempermudah pembelajaransehingga diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat.Melalui media pembelajaran, diharapkan :a. pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan minat danmotivasi belajarnya.b. bahan pelajaran lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami.c. metode mengajar lebih bervariasi dan tidak semata-mata komunikasi verbal sehinggasiswa tidak cepat bosan.d. siswa lebih banyak melakukan kegiatan.e. membuat hal-hal yang abstrak menjadi lebih konkrit dan hal-hal yang kompleks menjadilebih sederhana.

Di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, masalahmendesak dalam dunia pendidikan adalah peningkatan mutu pendidikan agar diperoleh hasilbelajar yang optimal. Prestasi belajar siswa, dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain ; 1)

Page 43: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

78

pengetahuan awal siswa, 2) proses belajar yang dilakukan atau diperoleh siswa, 3) sarana danprasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran, dan 4) faktor pendidik. Hal ini disadari betul,menjadi kendala dalam pembelajaran kimia di MAN 2 Kandangan. Pada umumnya ilmu kimiabagi siswa merupakan hal yang masih baru. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yangdapat mengantar siswa untuk mengenal, memahami dan berminat untuk belajar kimia dengansungguh-sungguh. Berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka saat ini yang diperlukan guru adalahkemampuan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memperbesar peran siswauntuk memahami konsep kimia dengan mudah. Mengingat sarana media pembelajaran maupunperalatan laboratorium yang kurang lengkap, maka guru dituntut untuk kreatif memanfaatkansarana yang tersedia yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Materi isomeri struktur kimia senyawa karbon, bagi sebagian siswa dirasakan sulit. Halini nampak dari hasil pre-test yang diberikan. Bagi siswa yang sudah paham konsep kestabilanpada atom C, materi ini tidak menjadi masalah, tapi tidak bagi siswa yang lain. Media yangdapat digunakan untuk menjelaskan materi ini antara lain dengan molimood atau kartu kimia.Tetapi, untuk memudahkan siswa dan lebih menarik perhatian, dicoba menggunakan buah-buahan sebagai pengganti atom. Garis ikatan digantikan dengan lidi yang panjangnya sama.Keuntungan menggunakan media ini antara lain ; 1) bahannya terdapat di lingkungan siswa;2)membuka cakrawala siswa bahwa belajar kimia sesungguhnya mudah, murah danmenyenangkan; 3)siswa dapat melakukan sendiri di rumah; 4) variasi banyak atom untuk setiapjenis buah yang berbeda; 5) siswa dapat melakukan sambil bermain (belajar & bermain); 6)menjalin kerjasama karena dapat dilakukan dalam kelompok. Jadi dengan media ini siswabelajar, sambil bermain dan dapat saling membantu, yang sudah paham menjelaskan kepadayang belum paham. Penggunaan media ini sesungguhnya dapat diperluas untuk mengajarkanmateri lain misalnya isomeri gugus fungsi senyawa organik.

Manfaat PenelitianDari penelitian tindakan kelas yang dilakukan diharapkan dapat: 1) Memperoleh media

pembelajaran kimia yang menarik, kreatif, efektif dan menyenangkan sebagai variasi danalternatif dalam pembelajaran. 2) Meningkatkan pemanfaatan media pembelajaran dalamkondisi terbatas dengan mengoptimalkan potensi alam yang ada.

Metodologi PenelitianPenelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media

pembelajaran yang dipilih dapat meningkatkan pemahaman tentang isomeri struktur senyawakarbon. Penelitian dilaksanakan di MAN 2 Kandangan.

A. Rancangan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada peningkatan

pemahaman siswa dalam sub pokok bahasan tentang isomeri struktur senyawa organik.Rancangan penelitian yang dilakukan mengikuti prinsip dasar penelitian tindakan, dengan tahappenelitian sebagai berikut :a. Analisis situasi dan kondisi siswa sebelum dilaksanakan tindakan.b. Merancang skenario pembelajaran.c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai skenario.d. Melakukan observasi, pengujian dan evaluasi kegiatan.

B. Teknik Pengumpulan DataData dalam penelitian ini diperoleh dari : Pertama data awal berupa hasil pre-test

yang diberikan kepada siswa setelah sebelumnya siswa diminta belajar sendiri secarakelompok. Data kedua berupa hasil post-test. Ketiga, soal kuis. Keempat, wawancaradengan siswa tentang pembelajaran kimia yang diperoleh, sebelum dan sesudahtindakan.

Page 44: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

79

C. Instrumen PenelitianUntuk mendapatkan data penelitian dikembangkan berbagai instrumen

penelitian yaitu: 1) Instrumen soal pre-test 2) Instrumen soal post-test 3) Instrumen kuis4). Instrumen angket untuk menjaring pendapat siswa

D. Operasional Pelaksanaan1. Kegiatan Pendahuluan1.1. Mendapatkan Informasi mengenai permasalahan pada pembelajaran kimia diperoleh darisiswa1.2. Melakukan Tes Kemampuan awal (pre-test)1.3. Analisis hasil pre-test2. Tahap I2.1. Tahap Perencanaan.Merencanakan metod pembejaran tentang isomeri struktur yang akan dilaksanakan2.2. Tahap PelaksanaanMelaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan dan skenario yang telah direncanakan.2.3. Post-test dan kuis2.4. Analisis hasil post-test dan kuis3. Tahap IIEvaluasi proses pembelajaran serta mengumpulkan seluruh data

Bila hasil evaluasi tahap II menunjukkan hasil baik, sesuai indikator keberhasilan yangdiinginkan, maka penelitian dapat dianggap selesai.

Hasil PenelitianA. Kegiatan Pendahuluan1. Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan,

i. Umumnya siswa kurang menyukai kimia, karena dianggap sebagai ilmu yang baru,dan banyak menyajikan hal abstrak

ii. Siswa seringkali mengalami kesulitan dalam belajar karena terlalu banyak konsepyang harus dipahami.

iii. Motivasi belajar siswa umumnya rendah..iv. konsep isomeri struktur senyawa hidrokarbon bagi sebagian siswa merupakan

konsep yang sulit dipahamiv. Siswa lebih menyukai pembelajaran kimia yang dapat divisualisasikanvi. Faktor kemampuan guru mengelola kelas sangat berpengaruh pada proses

pembelajaran kimiavii. Pemanfaatan media pembelajaran dapat mendorong siswa untuk lebih tertarik

mempelajari kimia2. Data awal menunjukkan nilai rata-rata siswa untuk mata pelajaran kimia umumnya rendah

B. Pelaksanaan kegiatanDilaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan skenario pembelajaran yang

telah dirancang sesuai tujuan yang ditetapkan.Masing-masing siswa diminta untuk membawa2 jenis buah yang berbeda, misalnya rambutan dan langsat, juga beberapa batang lidi denganukuran yang sama. Maksudnya buah rambutan mewakili atom karbon, dan buah langsatmewakili atom hydrogen. Lidi dimaksudkan sebagai garis ikatan antar atom. Setiap atomkarbon selalu dikelilingi oleh 4 garis ikatan, atau setiap buah rambutan selalu dikelilingi oleh4 lidi. Selanjutnya diberikan rumus molekul senyawa hidrokarbon, misalnya butana, heksanaatau pentana. Siswa diminta untuk menyusun buah dan lidi menjadi bentuk-bentuk isomerstrukturnya .

C. analisis data yang diperoleh

Page 45: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

80

Keterangan Nilai KelasA % B % C %

Pre-test > 60 4 13,3 4 13,3 6 20,0Post-test > 60 20 66,7 20 66,7 25 83,3Kuis > 60 26 86,7 27 90,0 28 93,3

Catatan, jumlah siswa perkelas masing-masing 30 orangPembahasan

Data hasil penilaian pada pre-test menunjukkan tingkat pemahaman siswa masihsangat rendah. Setelah dibantu dengan memanfaatkan media belajar, diperoleh hasilmenggembirakan karena sebagian besar siswa mendapatkan skor post-test lebih dari 60.Berdasarkan hasil post-test ini, maka dilakukan kuis untuk menguji kemampuan siswa setelahdikenai tindakan. Ternyata hasil kuis lebih baik lagi karena siswa dapat belajar lebih lanjut dirumah dengan media sederhana, dan siswa dapat belajar berkelompok sambil bermain danberdiskusi. Keuntungannya, siswa yang kurang paham dapat dibantu oleh temannya sambilbermain sehingga tidak terasa mereka belajar dengan sendirinya.

Media pembelajaran yang sederhana ini ternyata dapat digunakan untuk membantusiswa memahami konsep isomeri struktur senyawa karbon. Keuntungan lain yang diperolehsiswa dapat belajar kimia dari media belajar yang ada di sekitarnya, sehingga tidak ada kesanbelajar kimia itu sulit, membosankan dan harus dilakukan di laboratorium dengan peralatanyang mahal.

Hasil wawancara terhadap siswa setelah dilaksanakannya skenario pembelajaranmenunjukkan hasil :

i. Siswa lebih berminat untuk belajar kimiaii. Media sederhana ini dinilai murah namun menarik, sehingga memudahkan

siswa untuk belajar isomeri struktur senyawa hidrokarboniii. Karena melakukan sendiri, maka pemahaman konsep isomeri struktur tertanam

kuat dalam benak siswa, sehingga tidak mudah lupa

Kesimpulan Dan SaranPemanfaatan media pembelajaran memberikan nilai positif untuk membantu

ketercapaian tujuan pembelajaran. Hal itu ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh siswa dan hasilwawancara. Guru dituntut kreatif untuk menggali sumber-sumber media pembelajaran yang adadi lingkungan sekitarnya, sehingga tidak selalu menggantungkan diri terhadap ketersediaanfasilitas yang memang seringkali terbatas.

PustakaArif S. Sadiman. (1996). Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.Benny Agus Pribadi dan Dewi Padmo Putri (2001). Ragam Media dalam Pembelajaran

Jakarta : Depdiknas.Dahar, Ratna, W. (1989). Teori teori Belajar, Jakarta; Penerbit ErlanggaDepdiknas. (2003). Kurikulum 2004 SMA, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus

danPenilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta : DepdiknasJohnsons, B Elaine, (2007). Contextual Teaching and Learning. Jakarta : MLCNana Sudjana. (1986). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.Nasution, S. (1987). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar-Mengajar. Jakarta : Bina

Aksara.Oemar Hamalik. (1994). Media Pendidikan. Jakarta : Alumni.Trini Prastati dan Prasetya Irawan (2001). Media Sederhana. Jakarta : Depdiknas.Usman, Mohammad Uzer, (1995), Menjadi Guru Profesional. Bandung Rosdakarya.Yusufhadi Miarso. (1984). Teknologi Komunikasi Pendidikan, Pengertian dan

Pengembangannya, Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali.

Page 46: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

81

PENERAPAN MEDIA PERMAINAN EDUCATION ZONE PADAPEMBELAJARAN KIMIA LAMBANG UNSUR DAN PERSAMAAN

REAKSI SERTA MEDIA PERMAINAN LORONG TANGGA JENIUSPADA PEMBELAJARAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMKN 7

SURABAYA

Richie Ayu Mayasari, Ikfina Himmatie

ABSTRAK

Masih banyak siswa SMK yang beranggapan bahwa kimia sebagai matapelajaran yang sulit, membosankan, menjenuhkan, serta kurang menarik karenakebanyakan guru dalam mnyampaikan materi masih menggunakn metodeceramah. Oleh sebab itu perlu upaya agar kimia menjadi mata pelajaran yangmenyenangkan bagi siswa sehiingga dapat memotivasi, membangkitkan minat,keterlibatan penuh, dan pemahaman dalam pelajaran ilmu kimia.

Salah satu upaya yang dilakukan guru untuk menciptakan situasi belajaryang menyenangkan, hidup sehingga kejenuhan serta kebosanan dalam prosesbelajar mengajar dapat dihindari adalah melalui media pembelajarn permainan.

Hasil penelitian yang dilakukan kepada siswa kelas 1 TEI 1 SMKN 7Surabaya adlah menggunakan media permainan “Education Zone” pada materipokok Lambang Unsur dan Persamaan Reaksi dan siswa kelas 2 TPTU 2

menggunakan media permainan “Lorong Tangga Jenius” pada materi pokokPencemaran Lingkungan di mana mereka berpendapat bahwa denganmenggunakan media permainan lebih menyenangkan, menarik, menghibur, lebihkomunikatif, dapat meningkatakan semangat belajar dapat lebih jelas, juga biladiperhatikan hasil belajarnya mereka kompeten.

Berdsar hasil tersebut menunjukkan bahwa permainan dapat dijadikansebagai salah satu alternatif media pembelajaran kimia SMK.

Kata kunci: Education Zone, Lambang Unsur dan Persamaan reaksi, LorongTangga Jenius, pencemaran Lingkungan

Page 47: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

82

PENGGUNAAN PROGRAM SPSS SEBAGAI PENUNJANG PERKULIAHANSTATISTIKA DASAR DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNESA

Siti TjahjaniJurusan Kimia FMIPA Unesa

Telah dilakukan penelitian dengan tujuan: 1) mengetahui kelayakan BukuPanduan Pengoperasian Program SPSS bagi mahasiswa. 2) mengetahui pencapaianprestasi belajar mahasiswa pada matakuliah Statistika Dasar setelah menggunakanprogram SPSS. 3) mengetahui motivasi mahasiswa untuk belajar Statistika Dasar saatmenggunakan program SPSS dalam menyelesaikan tugas statistika.

Penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga langkah yakni: 1) penyusunan BukuPanduan Pengoperasian Program SPSS. 2) Pengarahan dan pelatihan tentang”Mengenal SPSS untuk Statistika” kepada mahasiswa agar dapat mengoperasikan SPSSsebagai prasyarat sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. 3) Mahasiswa sebagaisubyek penelitian diberi perlakuan sesuai dengan tahapan PTK yaitu: a) Perencanaan, b)Tindakan, c) Pengamatan, d) Refleksi (9) dan terdiri dua siklus.

Instrumen penelitian meliputi buku Panduan Pengoperasian Program SPSS,Ren lembar penilaian buku Panduan Pengoperasian Program SPSS, lembar pengamatan,angket mahasiswa dan tes hasil belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) buku Panduan PengoperasianProgram SPSS layak untuk digunakan. 2) Pada siklus pertama pencapaian prestasiakademik mahasiswa ialah 23,3 % mahasiswa memperoleh nilai dibawah 56 artinyatelah mencapai ketuntasan tetapi aktivitas mahasiswa belum terpenuhi karena 66,6 %mahasiswa pernah berhenti bekerja. 3) Pada siklus kedua pencapaian prestasi akademikmahasiswa ialah 20 % memperoleh nilai dibawah 56 artinya telah mencapai ketuntasandemikian pula aktivitas mahasiswa telah mencapai harapan yaitu 6,6 % mahasiswaberhenti bekerja karena tidak bisa bekerja.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Buku PanduanPengoperasian Program SPSS layak digunakan mahasiswa. 2) Penggunaan programSPSS berbasis komputer dapat meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. 3)Penggunaan media berbasis komputer SPSS dapat memotivasi belajar mahasiswa.

Kata kunci: Program SPSS, Statistika Dasar

PENDAHULUANKeberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh penggunaan media yang sesuai

dengan tujuan. Media pembelajaran yang dipilih dan disiapkan dengan teliti dapatmemenuhi salah satu atau lebih tujuan pembelajaran yakni: memotivasi mahasiswa,melibatkan mahasiswa dalam pengalaman belajar yang bermakna, melaksanakanpembelajaran individual, menjelaskan dan menggambarkan materi dan keterampilankenerja, serta memberi kesempatan untuk menganalisis individu maupun perilaku.Media dalam perkuliahan merupakan bagian dari rangsangan belajar sehingga harusdapat menumbuhkan motivasi belajar (5). Disamping itu, media dapat meningkatkanprestasi belajar, mahasiswa dapat melakukan kegiatan serta sebagai alternatif variasiperkuliahan. Sistem komputer dapat memenuhi hal tersebut, karena mampumenyampaikan pengajaran secara langsung melalui interaksi dengan matakuliah dan

Page 48: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

83

lebih cepat dalam perhitungan matematika. Berbagai kemungkinan penggunaankomputer ialah: tutorial, latihan tes simulasi, permainan dan pemecahan masalah (6).Selain komputer maka buku merupakan media penting yang menyertai sehinggakeberadaan buku tidak bisa diabaikan. Sama halnya dengan media yang lain maka bukujuga harus memiliki kriteria layak digunakan ditinjau dari tiga komponen yakni:kelayakan isi, kebahasaan dan penyajian (4).

Statistika Dasar merupakan matakuliah yang wajib diprogram oleh mahasiswaJurusan Kimia FMIPA Unesa dengan bobot 3 SKS. Statistika diperlukan terutama untukmembantu proses penyelesaian skripsi yakni dalam menganalisis data penelitiansehingga dalam hal ini lebih ditekankan pada penerapan sebagai alat bantu analisis datadisamping interpretasi hasil analisis, dari pada teoritisnya. Statistika terapan merupakansalah satu bagian dari statistika itu sendiri, dan dalam pemahamannya perlu banyaklatihan. Sebagai ilmu yang sarat dengan perhitungan matematis maka peran komputerdan software statistika terapan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam mempelajaristatistika. Program Statistical Packade For Social Science SPSS, adalah salah satu darisoftware statistik yang populer disamping program lain seperti SAS, MINITAB, S –PLUS, dan telah banyak dikenal oleh pengguna statistika. Berbagai versi telah terbit danhingga tahun 2006 sudah sampai versi lima belas.

Perkuliahan Statistika Dasar di Jurusan Kimia belum disertai dengan kegiatanpenerapan software statistik sedangkan fasilitas komputer telah ada. Selama iniperkuliahan statistika hanya di ruang tatap muka dan dalam menyelesaikan perhitunganlatihan penyelesaian soal menggunakan fasilitas kalkulator. Terkait denganperkembangan statistika terapan dengan berbagai program pengolah data, munculpemikiran untuk meninjau kembali kegiatan perkuliahan yang telah dilakukan.Pemikiran ini bukan semata – mata untuk meningkatkan prestasi belajar tetapi jugauntuk meningkatkan profesionalisme dosen. Hal ini karena menyadari bahwaperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengisyaratkan adanya penyesuaiandan peningkatan proses perkuliahan secara terus menerus maka pengembangan danpeningkatan kualitas perkuliahan merupakan tuntutan yang logis (12). Pada akhirnyapemikiran tersebut diwujudkan dalam bentuk perubahan pola perkuliahan yaknimenambah kegiatan praktikum dengan materi Pengoperasian Program SPSS. Realisasikegiatan dimulai pada mahasiswa angkatan tahun 2005, yakni matakuliah StatistikaDasar disertai dengan praktikum sehingga berbobot 3 SKS, yang artinya 2 SKS tatapmuka dan 1 SKS praktikum. Sebagai konsekwensi perubahan tersebut maka perluadanya buku panduan untuk mengoperasikan program SPSS dan dievaluasi melaluipenerapan dalam perkuliahan Statistika Dasar.

METODE PENELITIANInstrumen Penelitian, Indikator dan Analisis Data

Instrumen penelitian ini meliputi: Buku Panduan Mengoperasikan ProgramSPSS, Lembar Penilaian Buku Panduan Mengoperasikan Program SPSS, LembarObservasi, Angket mahasiswa dan Tes hasil belajar.

Indikator kelayakan buku ialah bila tiap komponen tidak ada skor 1 dan rerataskor komponen di atas 2. Indikator hasil belajar tercapai bila 75 % mahasiswamemperoleh nilai di atas 55. tanpa memperhitungkan nilai partisipasi, tugas dan USS.Indikator bahwa mahasiswa termotivasi ialah bila aktivitas mencapai lebih 70 % .Semua data dianalisis secara deskriptif.

Page 49: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

84

Langkah PenelitianPenelitian yang dilakukan terdiri dari tiga langkah:

1. Penyusunan Buku Panduan Mengoperasikan Program SPSS kemudian diujikelayakannya oleh dua dosen Statistika Dasar.

2. Pengarahan dan pelatihan tentang ”Mengenal SPSS Untuk Statistika dengan tujuanagar mahasiswa dapat mengoperasikan SPSS sebagai prasyarat sebelum dilakukanpenelitian tindakan kelas.

3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan memperoleh data tentangketercapaian prestasi belajar dan motivasi mahasiswa. PTK yang dilakukanmenggunakan model spiral dari Kemmis dan Tanggart (11) yang terdiri dari empattahap:

a. Tahap Perencanaan (Plan)Pada tahap ini dilakukan perencanaan semua kegiatan penelitian untuk langkah tiga

yaitu:Diagnostik awal untuk mengetahui konsep - konsep statistika yang diperlukan

mahasiswa dan dianggap sulit, selanjutnya mengidentifikasi topik yang penyelesaianpersoalannya dapat dibantu dengan program SPSS, dilanjutkan kegiatan perkuliahandengan Buku Panduan Pengoperasian Program SPSS yang telah disiapkan padalangkah satu, di ruang kuliah dan laboratorium komputer. Selama kegiatan tersebut,dilakukan monitoring dengan instrumen yang telah disiapkan sesuai dengan tujuan.Hasil yang diperoleh dievaluasi untuk perbaikan bagian yang menjadi masalah dankurang sempurna kemudian dilakukan tindakan lagi, demikian seterusnya.b. Tahap Tindakan (Act)

Pada tahapini dilakukan tindakan sesuai dengan rencana yang disusun, yaitu:1) Buku Panduan diberikan kepada mahasiswa sebelum perkuliahan.2) Materi perkuliahan ialah ”Selang Kepercayaan dan Pengujian Hipotesis”.3) Perkuliahan berlangsung di Laboratorium Komputer mengikuti langkah sesuai

dengan Buku Panduan.c. Tahap Pengamatan (Observe)

Pada tahap ini dilakukan pencatatan kejadian selama tindakan denganmenggunakan lembar observasi, angket mahasiswa dan tes hasil belajar.d. Tahap Refleksi (Reflect)

Pada tahap ini dilakukan refleksi kegiatan siklus yang telah dilakukan untukperencanaan kegiatan siklus berikutnya, terkait dengan komponen atau bagian yangharus diperbaiki atau dipertahankan. Tahapan tersebut berulang hingga siklus terakhiryakni tercapainya indikator keberhasilan.

HASIL PENELITIANKelayakan Buku Panduan Program SPSS

Hasil penilaian kelayakan Buku Panduan Pengoperasian Program SPSS sebagaiberikut:

1. Komponen Kelayakan Isi meliputi: cakupan materi, akurasi materi,kemutakhiran,mengandung wawasan produktivitas, merangsangkeingintahuan, mengembangkan kecakapan hidup dan mengembangkanwawasan ke-Indonesiaan, diperoleh rerata skor tiga, dan tiap komponen tidakterdapat skor satu.

2. Komponen Kebahasaan meliputi: kesesuaian dengan perkembanganmahasiswa, komunokatif, dialogis dan interaktif, lugas, koherensi dan

Page 50: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

85

kerunutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang benardan penggunaan istilah maupun simbol , diperoleh rerata skor tiga koma limatujuh dan tiap komponen tidak terdapat skor satu.

3. Komponen Penyajian meliputi: teknik penyajian, pendukung penyajian materidan penyajian pembelajaran, rerata skor tiga koma lima dan tiap komponentidak terdapat skor satu.

Hasil penilaian memperlihatkan bahwa buku tersebut layak digunakan. Masukanyang diperoleh ialah: penomoran sub bab, semula angka arab disarankan huruf kapital,bentuk huruf pada sub bab semula bold disarankan italic, huruf pada halaman juduldisarankan diperbesar.

Hasil Penelitian Tindakan Kelas1. Siklus satuTopik

Selang Kepercayaan dan Pengujian Hipotesis.Tujuan

Menghitung selang kepercayaan dari parameter satu dan dua populasi. Mampu menguji hipotesis satu dan dua rataan.

Kegiatan tindakanMahasiswa memiliki buku panduan pada saat kuliah akan berlangsung selamaseratus menit, dosen menghampiri setiap kelompokdan membantu bila adakesulitan. Observasi dilakukan dan setelah perkuliahan mahasiswa diminta mengisiangket dan mengerjakan tes hasil belajar.

Hasil observasiMelalui observasi terhadap 15 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari duamahasiswa, terdapat 10 kelompok atauu 66,6 % yang perlu dijelaskan maksudlangkah dan hasil analisis.

Hasil angketSebanyak 86,65 % mahasiswa menyatakan senang dengan adanya praktikum dilaboratorium komputer dan menyatakan bahwa buku panduan dapat membimbingkegiatan praktikum. Sebanyak 50 % mahasiswa menyarankan buku panduandiberikan tidak mendadak agar bisa dibaca dan dipelajari dulu. Saran lain dari 66,6% mahasiswa mengatakan sebaiknya dosen memberi penjelasan kembali kaitan teoridengan materi praktikum yang akan dilakukan.

Hasil BelajarBerdasarkan hasil tes yang diberikan terdapat 23,3 % mahasiswa memperoleh nilaidibawah 56 dengan demikian berarti ketuntasan belajar tercapai 76,7 %.

Simpulan pada siklus 1Prestasi belajar telah mencapai ketuntasan, aktivitas siswa masih belum terpenuhi,hal tersebut terlihat pada observasi yang memperlihatkan 66,6% kelompokmahasiswa pernah berhenti bekerja. Hal ini dapat disebabkan tidak memahaminaskah buku atau tidak memahami dasar teori statistiknya, sehingga perlu bertanyakepada dosen pengampu atau karena mahasiswa lupa teori yang sudah diterima saatkuliah.

Refleksi

Page 51: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

86

Atas dasar data yang diperoleh pada siklus 1, perlu disusun perencanaan yang lebihbaik agar dapat tercapai indikator keberhasilan yaitu aktivitas siswa yang belumterpenuhi.

2. Siklus duaTopik

Regresi linear sederhanaTujuan

Menaksir model regresi linear Menguju sifnifikansi parameter dari persamaan regresi linear Menentukan kualitas dari model regresiyang terbentuk.

Kegiatan tindakanBuku panduan diberikan satu minggu sebelum perkuliahan yang akan berlangsungselama 100 menit, dosen memberikan penjelasan singkat dan mengingatkan kembalitentang teori regresi sederhana. Dosen menghampiri setiap kelompok dan membantubila mahasiswa mengalami kesulitan. Observasi dilakukan dan setelah perkuliahanmahasiswa diberi angket serta tes hasil belajar.

Hasil observasiMelalui observasi terhadap 15 kelompok (berdasar jumlah komputer yang tersedia),terdapat 4 kelompok (26,6%) yang perlu dijelaskan maksud langkah dan hasilanalisis. Hanya 1 kelompok (6,6%) yang teramati berhenti bekerja, setelahdihampiri dosen, mahasiswa menyatakan mengalami kesulitan memahami hasilanalisis. Diperoleh data bahwa 8 kelompok (53,3%) mahasiswa melakukan kegiatanlain yang tidak dipandu buku, yaitu : mahasiswa memindahlan hasil analisis kemicrosoft word, mahasiswa memasukkan data baru yang tidak terdapat dalam bukupanduan, mahasiswa mengubah-ubah taraf signifikan, mahasiswa menanyakan :’program SPSS dimana diperoleh?’

Hasil angketa. Sebanyak 76,6% menyatakan Buku Panduan membantu dan memepermudah

perhitungan dalam belajar Statistika Dasar dan sebanyak 23,4% ,menyatakanBuku Panduan sangat membantu dalam memahami Statistika Dasar

b. Sebanyak 66,65 menyatakan Buku Panduan sangat membantu dalammenggunakan program SPSS dan sebanyak 26,6 menyatakan dapat membantutetapi masih belum bisa.

c. Sebanyak 86,6 % mahasiswa menyatakan Penggunaan Program SPSS dapatmenambah semangat untuk belajar Statistiak Dasar, 10 % mahasiswamenyatakan tidak ada bedanya dan tidak ada mahasiswa yang meytakanmenambah sulit belajar karena adanya program SPSS.

Hasil BelajarHanya 20% mahasiswa yang memperoleh nilai di bawah 56 atau sebanyak 80%mahasiswa telah mencapai nilai diatas 55.

Simpulan pada siklus 2Hasil belajar telah mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu 75% telahmencapai nilai diatas 55. aktivitas mahasiswa telah mencapai harapan yaitu terdapat6,6% kelompok mahasiswa berhenti bekerja karena tidak dapat mengerjakan.

Page 52: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

87

SIMPULAN1. Buku panduan yang dikembangkan layak digunakan mahasiswa untuk

mengoperasikan program SPSS.2. Penggunaan program SPSS berbasis komputer dapat meningkatkan pencapaian

prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Statistika Dasar.3. Penggunaan media berbasis komputer yaitu program SPSS dapat memotivasi

belajar mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

1. Arends, Richrad I. 1997. Classroom Instruction and Management. New YorkMcGraw-Hill Book Co.

2. Brooks, D.W. 1995. “Retrospective Tutorial”. Journal of Chemical Education.Sept. Vo;. 72. No.9. p 233.

3. Bruning, Roger H, Schraw, Gregory J. Ronning Royce R. 1995. CognitivePsychology and Instruction. New Jersey: Prentice-Hall.

4. BNSP, 2006. Instrumen Penilaian Tahap II. Jakarta: Badab Standar NasionalPendidikan.

5. Heinich, R. 1999. Instructional Media and Technologies for Learning. USA:Prentice-Hall.

6. Mattjik, Achmad Ansori. 2001. Modul Teori Pelatihan Metode dan AnalisisStatistika Dengan Bantuan Komputer. Bogor: Jurusan Statistika FMIPA IPB.

7. Saleh, Achmad Zanbar. 2005. Ilmu Statistika Pendekatan Teoritis dan Aplikatifdisertai Contoh Penggunaan SPSS. Bandung: Rekayasa Sains.

8. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.9. Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.10. ...........Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Pengembangan Kualitas

Pembelajaran di LPTK. 2007 . Departemen Pendidikan Nasional. DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Drektorat Ketenagaan.

Page 53: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

88

Pengembangan Instrumen Penilaian Ujian Praktikum Kimia Dasar Idalam Rintisan Implementasi Sistem Penilaian Berkelanjutan

Di Laboratorium Kimia Dasar FMIPA UNESA

Muchlis, Mitarlis dan Dian Novita

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kelayakan instrumen penilaian ujianpraktikum Kimia Dasar I yang digunakan untuk mengukur aspek psikomotor(keterampilan melakukan praktikum), aspek afektif (sikap selama melakukanpraktikum) dan aspek kognitif (laporan praktikum). Kelayakan instrumen yangdikembangkan ini didasarkan atas validasi 3 orang dosen yang berkompeten dalammateri dan praktikum Kimia Dasar I. Instrumen penilaian ujian praktikum ini dikatakanlayak jika persentase penilaian ketiga dosen tersebut mencapai > 61% baik dari segikonstruksi, konten/materi, penyajian maupun dari segi kebahasaan. Pengembanganinstrumen penilaian ujian praktikum ini menggunakan model 4D(define, design, developdan disseminate). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwapersentase instrument penilaian ujian praktikum untuk aspek psikomotor, afektif danaspek kognitif, baik ditinjau dari segi konstruksi, konten/materi, penyajian maupun darisegi kebahasaan memperoleh persentase lebih dari 61%. Oleh karena itu instrumenpenilaian ujian praktikum Kimia Dasar I ini layak digunakan sebagai instrumenpenilaian ujian praktikum Kimia Dasar I di Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

Kata kunci: Instrumen penilaian, model 4D,

PengantarDari hasil penelitian selama ini (Mulyati,2005), menunjukkan adanya kelemahan

dan kekurangan dalam pendidikan khususnya bidang kimia dilihat dari kompetensilulusan yang dihasilkan. Agar pendidikan kimia sesuai dengan visi, misi tujuan danfungsi kelembagaan perlu adanya perbaikan dalam penyelenggaran pengajaran kimiakhususnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya. Oleh karena itu perludisusun dan disiapkan perangkat pembelajaran kimia untuk menunjang danmeningkatkan kualitas perkuliahan dan evaluasinya

Untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki kompetensi dasarperlu dikembangkan suatu sistem penilaian. Sistem penilaian yang dilakukan harusmencakup seluruh kompetensi dasar dengan menggunakan indikator yang telahditetapkan. Sistem penilaian berbasis kompetensi yang direncanakan adalah sistempenilaian berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator diukur, kemudianhasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar telah dimiliki atau belum, sertauntuk mengetahui kesulitan peserta didik. Untuk itu digunakan berbagai teknikpenilaian dan ujian yaitu: pertanyaan lisan di kelas, kuis, ulangan harian, tugas rumah,ulangan praktek, pengamatan dan sebagainya yang disesuaikan dengan karakteristikmateri (Mardapi, 2003).

Bentuk evaluasi pada mata kuliah Kimia Dasar selama ini berupa Ujian SubSumatif (USS) I dan II serta Ujian Sumatif (US) secara tertulis. Evaluasi kegiatanlaboratorium hanya berdasarkan nilai pre tes atau pos tes serta nilai laporan praktikumsebagai nilai tugas, sedangkan nilai kegiatan praktikum berupa penilaian kinerja (aspekpsikomotor) yang digabung dengan aspek kognitif dan afektif tidak pernah dilakukanevaluasi. Untuk melaksanakan penilaian tersebut tentunya diperlukan rancangan

Page 54: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

89

pelaksanaan penilaian misalnya berupa ujian praktikum atau langsung penilaian padasaat praktikum.

Instrumen penilaian ini berupa lembar penilaian kegiatan praktikum kimia dasarI yang meliputi aspek psikomotor (format 1), afektif (format 2) dan kognitif (format 3).Penilaian aspek psikomotor meliputi mata praktikum penyaringan, destilasi, massa zat-zat dalam reaksi, reaksi-reaksi kimia dan termokimia. Penilaian aspek afektif mencakupsegala sikap praktikan selama melakukan praktikum. Adapun Penilaian aspek kognitifmerupakan instrumen penilaian terhadap laporan hasil praktikum yang meliputi judulhingga daftar pustaka. Setiap lembar penilaian ini dilengkapi dengan rubrik penilaiansehingga memudahkan bagi pengguna dalam menilai kegiatan praktikum.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kelayakan instrumen penilaianujian praktikum Kimia Dasar I yang digunakan untuk mengukur aspek psikomotor,aspek afektif dan aspek kognitif.

Metode PenelitianDalam kegiatan ini dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran mengikuti

rancangan model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel and Semmel(1974) dalam Ibrahim (2001). Model ini terdiri dari empat tahap yaitu: pendefinisian(define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate).Model ini dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan rancanganpenelitian yang dikerjakan. Secara singkat alur model 4D ini dapat dituliskan padagambar 1. Sasaran penelitian ini adalah perangkat penilaian ujian praktikum kimia dasarI. Adapun sumber datanya adalah dosen, ko-asisten dan mahasiswa yang memprogrammata kuliah Kimia Dasar I yang melaksanakan kegiatan praktikum.

Hasil dan Pembahasan

Tahap Pendefinisian (Define)Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat

pembelajaran. Penetapan tahap ini dilakukan dengan menganalisis tujuan dan batasanmateri yang akan dikembangkan perangkatnya. Langkah pokok dalam tahap ini yaitu:a. Analisis Ujung Depan

Kurikulum yang berlaku, kurikulum Kimia Dasar yang berlaku adalah hasilrestrukturisasi kurikulum yang berorientasikan kurikulum berbasis kompetensi padaMata kuliah Kimia Dasar I yang memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar.Tantangan dan tuntutan masa depan yang harus bisa dihadapi oleh mahasiswa yang bisadikembangkan dari kompetansi yang telah diperoleh setelah perkuliahan Kimia Dasar I.b. Analisis Siswa

Mahasiswa yang dijadikan sumber data pada penelitian ini adalah mahasiswayang memprogram mata kuliah Kimia Dasar I. Tingkat berfikir mereka sudah tingkatabstrak dengan pengetahuan awal sudah pernah menerima mata pelajaran kimia di SMAsecara teoritis. Pengetahuan Psikomotor tidak merata untuk semua mahasiswa karenaberasal dari berbagai SMA. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukanpengenalan alat dan cara penggunaannya untuk memperoleh kondisi awal yang samabagi semua mahasiswa yang menjadi sumber data penelitian.c. Analisis TugasTugas-tugas yang harus diselesaikan mahasiswa dalam kegiatan praktikum Kimia DasarI adalah bahwa mahasiswa harus terampil melaksanakan kegiatan praktikum adalah (1)Pemisahan / penyaringan, (2) Destilasi, (3) Massa zat dalam reaksi, (4) Reaksi-reaksikimia, (5) Termokimia. (6) Hukum Hess, (7) Kesetimbangan Kimia. Namun karena

Page 55: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

90

hanya poin a sampai dengan e yang rutin dilakukan, dan juga karena pertimbanganwaktu, tenaga dan biaya maka kegiatan pengembangan perangkat penilaian dalampenelitian ini hanya dibatasi lima judul saja yaitu poin a sampai dengan e.d. Analisis Konsep

Analisis Konsep bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama yangakan dibahas, menyusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep yang relevan.Hasil dari analisis konsep ini adalah berupa peta konsep materi perkuliahan KimiaDasar I serta jenis-jenis praktikum terpilih yang dapat mewakili materi yang sedangdipelajari.e. Perumusan Indikator

Tim peneliti mencermati SAP, GBRP, buku Kimia dasar I dan buku PetunjukPraktikum Kimia Dasar I selanjutnya merumuskan indikator yang merupakanpenjabaran dari konsep-konsep yang harus dikuasai mahasiswa dalam kegiatanpraktikum Kimia Dasar I.

Gambar 1. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-P

Draf I

Analisis siswa

Analisis tugas Analisis konsep

Perumusan indikator

Desain awal perangkat pembelajaran

Telaah I

Revisi I

Revisi II

Telaah III

Revisi III& editing

Refleksi UjicobaTerbatas

Master

DrafIII

Telaah II

Draf II

Define

Design

Develop

Page 56: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

91

Tahap Desain (Design)Tujuan pada tahap ini untuk merancang prototype perangkat pembelajaran.

Langkah-langkah pada tahap ini adalah inventarisasi perangkat yang dibutuhkan dalampenyelanggaraan perkuliahan disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, alokasiwaktu, isi materi dan teknik pelaksanaannya yang diawali dengan penyususnan kisi-kisiitem penilaian ujian praktikum. Dalam tahap desain berhasil dirancang draf I (ada dalamlampiran 1) yang dibutuhkan dalam penilaian ujian praktikum Kimia Dasar I yaitu:a. lembar observasi aspek psikomotor Pemisahan / penyaringan (format 1a)b. lembar observasi aspek psikomotor Destilasi (format 1 b)c. lembar observasi aspek psikomotor Massa zat-zat dalam reaksi (format 1c)d. lembar observasi aspek psikomotor Reaksi-reaksi kimia (format 1d)e. lembar observasi aspek psikomotor Termokimia (format 1e)f. Lembar penilaian afektif (format 2)g. Lembar penilaian kognitif (format 3) berupa lembar penilaian laporan praktikum

Tahap Pengembangan (Develop)a. Telaah I

Draf I yang telah disusun selanjutnya ditelaah (telaah I) oleh anggota timpeneliti dan didapatkan hal-hal yang perlu direvisi antara lain dari konstruksi skor yangsemula 1-4 diganti menjadi 1-5, perlu rubrik untuk memudahkan penilaian. Untuk aspekpenyajian tidak ada revisi karena dianggap telah sesuai dan belum perlu direvisi. Hasilrevisi berupa Draft IIb. Telaah II

Selanjutnya Draft II ditelaah oleh 3 orang dosen yang dianggap kompeten danahli dibidangnya. Hasil telaah II dari ketiga orang ahli tersebut untuk aspek psikomotorantara lain kolom skor lebih disederhanakan dan rubrik dibuat untuk satu komponenketerampilan, bukan per item. Untuk aspek afektif sudah cocok, sedangkan untuk aspekkognitif antara lain rubrik lebih diperjelas dan ada saran sebaiknya instrumen penilaianini perlu disosialisasikan dulu.c. Ujicoba Terbatas

Bersamaan dengan dilakukannya telaah II instrumen penilaian ini, dilakukanpula ujicoba terbatas pada mahasiswa yang berpraktikum Kimia Dasar I. Pada ujicobaterbatas ini dilakukan observasi (pengamatan) menggunakan instrumen penilaian yangsedang dikembangkan. Berdasarkan pengamatan, item "menuang dengan benar(menggunakan pengaduk pada posisi yang benar)" (dalam format 1a) hanya 2 kelompokyang melakukan, namun bukan berarti item ini harus dibuang karena item inimerupakan suatu langkah menuang yang benar. Untuk format 1c (massa zat-zat padareaksi kimia), item "menimbang cawan sebagai tempat bahan" tidak muncul karenadalam prosedurnya menggunakan erlenmeyer tertutup. Oleh karena itu item ini digantimenjadi " menimbang erlenmeyer beserta isinya sebelum mereaksikan." Pada format 1d(reaksi-reaksi kimia), ada kegiatan menimbang CaCO3 namun pada instrumen tidak ada,maka ditambahkan item pada nomor 4 yaitu "menimbang zat yang hendak direaksikandengan benar. Selain aspek psikomotor, juga diamati sikap praktikan (aspek afektif)selama praktikum. Hasil pengamatan menggunakan format 2 (pengamatan aspekafektif) menunjukkan semua item dalam format ini teramati. Ada sikap yang dilakukanpraktikan namun tidak muncul dalam lembar pengamatan yaitu "berhati-hati dalammelakukan setiap langkah praktikum". Oleh karena sikap ini kami anggap pentingdalam perilaku praktikum maka item ini kami masukkan dalam format 2.

Setelah praktikum, tiap kelompok wajib menyusun laporan hasil praktikum.Secara acak diambil 5 laporan praktikum kemudian dinilai menggunakan format 3.

Page 57: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

92

Hasil penilaian laporan menggunakan format 3 menunjukkan tidak ada item yang perludirevisi atau ditambah. Rubrik penilaiannyapun mudah dipahami dan diterapkan.d. Telaah III

Langkah berikutnya adalah penilaian kelayakan (telaah III) oleh 3 orangvalidator. Hasil penilaian dari ketiga validator terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Validasi (Penilaian) Perangkat Penilaian Ujian Kimia Dasar INo. Perangkat Format Kriteria

Kelayakan% Kriteria

1. Lembar Observasi AspekPsikomotor

Format 1a(Pemisahan/Penyaringan)

KonstruksiKonten/MateriPenyajianKebahasaan

77,0%92,0%86,5%96,0%

Format 1b(Distilasi)

KonstruksiKonten/MateriPenyajianKebahasaan

78,0%97,3%77,6%80,0%

Format 1c(Massa Zat-zat padareaksi Kimia)

KonstruksiKonten/MateriPenyajianKebahasaan

88,0%84,0%80,0%90,6%

Format 1d(reaksi-reaksi kimia)

KonstruksiKonten/MateriPenyajianKebahasaan

90,0%85,3%88,8%96,0%

Format 1e(termokimia)

KonstruksiKonten/MateriPenyajianKebahasaan

94,0%92,0%81,6%96,0%

2. Lembar Aspek Afektif Format 2(Penilaian Afektif)

KonstruksiKonten/MateriPenyajianKebahasaan

96,7%90,0%84,0%93,3%

3. Lembar Penilaian AspekKognitif

Format 3(Penilaian LaporanPraktikum)

KonstruksiKonten/MateriPenyajianKebahasaan

100%86,7%88,9%97,8%

Tabel di atas menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek psikomotor, afektif dan kognitifbaik dari segi konstruksi, konten/materi, penyajian ataupun kebahasaan memperolehpersentase lebih dari 61%. Oleh karena itu instrumen penilaian yang dikembangkan initelah memenuhi kriteria kelayakan.

Page 58: REAKTOR EKSOTERM SEBAGAI PEMBANGKIT · PDF fileterlibatdalam reksi kimia dinamakan termokimia. Dengan mempelajari termokimia, kita ... Hukum Hess b. Energi Entalpi pembentukan standart

93

SimpulanBerdasarkan hasil validasi Instrumen penilaian kinerja dalam kegiatan

praktikum mata kuliah Kimia Dasar I untuk semua item dalam lembar penilaianmenunjukkan persentase yang lebih besar dari 61% baik ditinjau dari segi konstruksi,konten/materi, penyajian dan kebahasaan. Oleh karena itu Instrumen penilaian kinerjadalam kegiatan praktikum mata kuliah Kimia Dasar I yang dikembangkan telah layakdigunakan sebagai perangkat pembelajaran penilaian praktikum Kimia Dasar I.

Daftar PustakaHasan, Hamid S., 2002 . Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan SK Mendiknas

232/U/2000 dan Alternatif Pemecahannya. Makalah disampaikan pada SeminarNasional Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurusan Kimia FMIPA UNY 11 Mei2002. Yogyakarta.

Sugiarto, Bambang. dkk, 2007. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I. LaboratoriumKimia Dasar Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya.

Ibrahim, Muslimin. 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran MenurutJerold E. Kemp & Thiagarajan. Faculty of Mathematic and sciene StateUniversity of Surabaya-Indonesia.

Mardapi, 2003. Pola Induk Pengembangan Sistem Penilaian. Program Pasca SarjanaUniversitas Negeri Yogyakarta.

Munoto, 2005, Buku Pedoman. Universitas Negeri Surabaya. Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Teknik. 2005-2006.

Riduwan, 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta