Download - PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

Transcript
Page 1: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β-GALAKTOSIDASE DARI Enterobacter cloacae SERTA POTENSINYA TERHADAP SUSU UHT

SITARESMI YUNINGTYAS

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

Page 2: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Purifikasi, Amobilisasi, dan

Karakterisasi β-Galaktosidase dari Enterobacter cloacae dan Potensinya terhadap Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, April 2011 Sitaresmi Yuningtyas NIM G851090041

Page 3: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

ABSTRACT SITARESMI YUNINGTYAS. Purification, Immobilization, and Characterization of β-Galactosidase from Enterobacter cloacae with Potentiality to UHT Milk. Under direction of MARIA BINTANG and TATIK KHUSNIATI.

Enzymatic hydrolysis of lactose is an important biotechnological process because the hydrolyzed products can be consumed by people with lactose intolerance. The aim of this study was purification, immobilization, and characterization of β-galactosidase from E. cloacae. This research also studied the hydrolysis of lactose in UHT milk. The stages of this research were production and purification β-galactosidase from E. cloacae; characterization of enzyme; optimization of immobilization formula; and hydrolisis of UHT milk. The β-galactosidase from E. cloacae was purified and showed a purification of 30.26-fold, a yield of about 6.18%, and a specific activity of 101.781 U/mg. Free and immobilized enzyme exhibited maximum activity at an optimal pH of 7.0 and an optimum temperature of 40°C. This enzyme was activated by Co2+, Mn2+, and Mg2+; however, was inhibited by Ca2+, Zn2+, Cu2+, and Hg2+. KM for free and immobilized β-galactosidase were 0.434 and 2.068 mM, respectively. Optimal formulation of cell and enzyme immobilization were consist of 10% (w/v) cell with 5% (w/v) sodium alginate and 10% (v/v) purified enzyme with 5% (w/v) sodium alginate, respectively. This researh found that entrapped β-galactosidase was higher in the hydrolysis of lactose present in milk (28.09%) after 6 hours in batch process as compared to entrapped E. cloacae (22.01%) after 18 hours. Free β-galactosidase was higher in the hydrolysis of lactose present in milk (78.20%) after 6 hours as compared to free E. cloacae (55.14%) after 18 hours.

Keyword: β-galactosidase, Enterobacter cloacae, purification, immobilization

Page 4: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

RINGKASAN SITARESMI YUNINGTYAS. Purifikasi, Amobilisasi, dan Karakterisasi β-Galaktosidase dari Enterobacter cloacae serta Potensinya terhadap Susu UHT. Dibimbing oleh MARIA BINTANG dan TATIK KHUSNIATI. Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak, protein, karbohidrat susu (laktosa), vitamin, dan mineral. Laktosa adalah disakarida yang terdiri dari galaktosa dan glukosa yang dihubungkan dengan ikatan β-(1,4)-glikosidik dengan proporsi 4,7% dari total susu. Laktosa merupakan zat makanan yang menyediakan energi bagi tubuh. Namun, laktosa ini harus dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim β-galaktosidase agar dapat diserap oleh usus, masuk ke pembuluh darah, dan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai bahan bakar. Orang-orang yang memiliki ketidakmampuan mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa karena enzim β-galaktosidase yang rendah pada brush border pada usus halus disebut penderita laktosa intoleran. Salah satu solusi untuk penderita laktosa intoleran adalah memodifikasi susu dengan cara menghidrolisis laktosa secara enzimatik menggunakan β-galaktosidase. Penggunaan enzim dalam keadaan bebas yakni terlarut dalam air, kurang menguntungkan dalam skala industri karena enzim hanya dapat digunakan untuk satu kali reaksi. Salah satu metode agar enzim tersebut dapat dipakai berulang adalah menggunakan teknik amobilisasi. Sel atau enzim yang teramobil sering digunakan pada industri karena dapat digunakan secara terus menerus sebagai biokatalis sehingga dapat menghemat biaya produksi. Enzim β-galaktosidase dapat dihasilkan oleh Enterobacter colacae. Bertolak dari hal tersebut maka penelitian ini menggali potensi β-galaktosidase dari E. cloacae. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan purifikasi, amobilisasi, dan karakterisasi β-galaktosidase dari E. cloacae. Selain itu, untuk mengetahui aktivitas penurunan kadar laktosa pada susu UHT oleh sel E. cloacae bebas, sel E. cloacae teramobil, β-galaktosidase bebas, dan β-galaktosidase teramobil. Tahap awal dari penelitian ini adalah penentuan waktu produksi β-galaktosidase optimum dari E. cloacae. Selanjutnya dilakukan produksi β-galaktosidase. Setelah memperoleh enzim β-galaktosidase kasar maka dilanjutkan dengan tahap purifikasi enzim yang terdiri dari pengendapaan dengan amonium sulfat, dialisis, dan kromatografi filtrasi gel. Tahap selanjutnya adalah enzim β-galaktosidase terpurifikasi dan sel E. cloacae diamobilisasi dengan teknik penjebakan dengan kalsium alginat. Optimasi variasi konsentrasi alginat dan bobot sel yang digunakan untuk amobilisasi sel dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan amobilisasi sedangkan untuk amobilisasi enzim dilakukan optimasi konsentrasi alginat saja. Setelah diperoleh konsentrasi optimum alginat maka dilakukan amobilisasi sel E. cloacae dan amobilisasi β-galaktosidase. Penentuan karakterisasi β-galaktosidase bebas dan β-galaktosidase teramobil yang dilakukan meliputi suhu optimum, stabilitas suhu, pH optimum, stabilitas pH, aktivator dan inhibitor, serta parameter kinetik (KM dan Vmaks). Tahap terakhir adalah penentuan potensi β-galaktosidase terhadap susu UHT yang meliputi hidrolisis laktosa pada susu UHT oleh sel E. cloacae bebas, sel E. cloacae teramobil, β-galaktosidase

Page 5: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

bebas, dan β-galaktosidase teramobil. Analisis penurunan kadar laktosa menggunakan kit enzimatik GOD-POD (glukosa oksidase-peroksidase). Hasil penelitian ini menunjukan E. cloacae menghasilkan β-galaktosidase optimum pada waktu inkubasi jam ke-24 dengan suhu 37°C. Tahap purifikasi β-galaktosidase E. cloacae dengan menggunakan perlakuan pengendapan amonium sulfat 30-40%, dialisis, dan kromatografi filtrasi gel menghasilkan aktivitas spesifik sebesar 101,781 U/mg dengan rendemen 6,18% dan tingkat kemurnian meningkat sebesar 30,26 kali dari enzim kasar yang diperoleh. Suhu optimum bagi β-galaktosidase E. cloacae bebas dan teramobil adalah 40°C. Stabilitas suhu pada β-galaktosidase bebas berkisar pada suhu 25-40°C sedangkan untuk enzim teramobil berkisar 25-45°C. pH optimum bagi β-galaktosidase E. cloacae bebas dan teramobil adalah pH 7. Stabilitas β-galaktosidase bebas dan β-galaktosidase teramobil pada kisaran pH 5,5-8,0. Kation Hg2+ dan Cu2+ merupakan inhibitor β-galaktosidase dari E. cloacae sedangkan Ca2+ dan Zn2+ merupakan inhibitor parsial. Kation Co2+, Mn2+, dan Mg2+ merupakan aktivator bagi enzim tersebut. Enzim β-galaktosidase bebas dari E. cloacae mempunyai kecepatan maksimum sebesar 0,655 µmol/menit dan nilai KM sebesar 0,434 mM. Pada β-galaktosidase teramobil, kecepatan maksimumnya sebesar 0,012 µmol/menit dengan nilai KM sebesar 2,068 mM. Konsentrasi optimum untuk amobilisasi sel adalah bobot sel 10% (b/v) dan alginat 5% sedangkan konsentrasi optimum untuk amobilisasi enzim adalah larutan enzim terpurifikasi 10% (v/v) dan alginat 5%. E. cloacae bebas dapat menghidrolisis laktosa pada susu UHT sebesar 55,14% sedangkan E. cloacae teramobil sebesar 22,01% setelah 18 jam. Aktivitas hidrolisis laktosa oleh β-galaktosidase bebas sebesar 77,99% sedangkan β-galaktosidase teramobil sebesar 28,09% setelah 6 jam. Pemakaian berulang enzim amobil dan sel amobil masih dapat dilakukan hingga 6 kali pengulangan. Kata kunci: β-galaktosidase, Enterobacter cloacae, purifikasi, amobilisasi

Page 6: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2011 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 7: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β-GALAKTOSIDASE DARI Enterobacter cloacae SERTA POTENSINYA TERHADAP SUSU UHT

SITARESMI YUNINGTYAS

Tesis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Sains pada Program Studi Biokimia

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

Page 8: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

Judul Tesis : Purifikasi, Amobilisasi, dan Karakterisasi β-Galaktosidase dari Enterobacter cloacae serta Potensinya terhadap Susu UHT

Nama : Sitaresmi Yuningtyas NIM : G851090041

Disetujui

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. drh. Maria Bintang, M.S.

Dr. Ir. Tatik Khusniati, M. App. Sc. Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Biokimia

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. drh. Maria Bintang, M.S. Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr

Tanggal Ujian: 7 April 2011 Tanggal Lulus:

Page 9: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. I Made Artika, M.App.Sc.

Page 10: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini berjudul Purifikasi, Amobilisasi, dan Karakterisasi β-Galaktosidase dari Enterobacter cloacae serta Potensinya terhadap Susu UHT. Kegiatan Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli hingga November 2010 di Laboratorium Biokimia Mikrob, Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Jalan Raya Bogor km 46, Cibinong. Penelitian ini dibiayai Proyek Puslitbang Biologi LIPI dari dana Program Insentif Penelitian dan Perekayasa, Ristek 2010.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. drh. Maria Bintang, MS dan Dr. Ir. Tatik Khusniati, M.App.Sc. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama berlangsungnya penelitian serta dalam penyusunan karya ilmiah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. I Made Artika, M.App.Sc. selaku penguji luar komisi yang telah memberikan saran dalam penulisan tesis. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada orang tua, adik, dan Abi yang telah memberi dukungan materi, non materi, dan doa kepada penulis dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada staf Laboratorium Biokimia Mikroba LIPI Biologi, Neneng Karimaryati, A.Md. AL, Bapak Abdul Kholiq, S.Pd, dan Resti Siti Mutmainah atas kerja samanya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2011 Sitaresmi Yuningtyas

Page 11: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 13 Juni 1987 dari ayah Ir. Suyono dan ibu Lina Herlina. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Tahun 2004 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada program sarjana Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB dan menamatkannya pada tahun 2008. Penulis pernah bekerja sebagai Asisten Peneliti di Laboratorium Biokimia Mikrob, Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2009. Kesempatan untuk melanjutkan program pascasarjana S2 pada program studi yang sama diperoleh pada tahun 2009.

Page 12: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

TINJAUAN PUSTAKA Enzim β-Galaktosidase ................................................................................. 4

Enterobacter cloacae .................................................................................... 7 Susu UHT ..................................................................................................... 8 Purifikasi Enzim ......................................................................................... 10 Teknik Amobilisasi ..................................................................................... 12 Karakterisasi Enzim .................................................................................... 14

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat ........................................................................................... 17 Metode Penelitian ....................................................................................... 18

HASIL DAN PEMBAHASAN Waktu Optimum Produksi β-Galaktosidase ................................................. 26

Produksi dan Purifikasi β-Galaktosidase ..................................................... 27 Karakterisasi β-Galaktosidase ..................................................................... 32 Optimasi Konsentrasi Alginat untuk Amobilisasi Sel Enterobacter cloacae .................................................................................. 40 Optimasi Konsentrasi Alginat untuk Amobilisasi β-Galaktosidase .............. 42 Potensi Hidrolisis Laktosa pada Susu UHT ................................................. 43 Penggunaan Berulang Sel Amobil dan Enzim Amobil ................................ 46

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan .................................................................................................... 48 Saran .......................................................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49

LAMPIRAN ........................................................................................................ 53

Page 13: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

DAFTAR TABEL Halaman

1 Mikroorganisme penghasil β-galaktosidase ........................................................ 6

2 Komponen utama susu ....................................................................................... 9

3 Purifikasi β-galaktosidase dari E.cloacae ......................................................... 30

DAFTAR GAMBAR Halaman

1 Reaksi hidrolisis laktosa oleh β-galaktosidase ................................................... 5

2 Mekanisme katalitik dari β-galaktosidase .......................................................... 5

3 Enterobacter cloacae ........................................................................................ 7

4 Teknik amobilisasi enzim ................................................................................ 14

5 Kurva pertumbuhan E.cloacae dan kurva produksi β-galaktosidase ................ 27

6 Reaksi hidrolisis oNPGal oleh β-galaktosidase ................................................ 28

7 Aktivitas total dan protein total hasil purifikasi dengan amonium sulfat .......... 29

8 Aktivitas total dan protein total hasil purifikasi dengan kromatografi filtrasi gel menggunakan matriks Superdex 200 ............................................... 31

9 Profil hasil pengujian pengaruh suhu terhadap aktivitas β-galaktosidase bebas dan teramobil .................................................................................................. 32

10 Profil hasil pengujian pengaruh suhu terhadap stabilitas β-galaktosidase bebas dan teramobil .................................................................................................. 34

11 Profil hasil pengujian pengaruh pH terhadap aktivitas β-galaktosidase bebas dan teramobil .................................................................................................. 35

12 Profil hasil pengujian pengaruh pH terhadap stabilitas β-galaktosidase bebas dan teramobil .................................................................................................. 36

13 Aktivator dan inhibitor β-galaktosidase dari E. cloacae ................................... 38

14 Kurva Lineweaver Burk dari enzim β-galaktosidase bebas dan enzim β-galaktosidase teramobil ...................................................................... 39

15 Variasi optimum penentuan sel amobil ............................................................ 41

16 Produk yang dihasilkan pada penentuan optimasi amobisisasi enzim ............... 43

17 Aktivitas hidrolisis laktosa oleh enzim teramobil dan sel teramobil ................. 46

18 Penggunaan berulang enzim teramobil dan sel teramobil ................................. 47

Page 14: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

1 Tahapan umum penelitian ............................................................................... 54

2 Perhitungan aktivitas β-galaktosidase .............................................................. 55

3 Morfologi Enterobacter cloacae ...................................................................... 55

4 Kurva standar oNP .......................................................................................... 56

5 Kurva standar protein ...................................................................................... 57

6 Penentuan waktu produksi optimum ................................................................ 58

7 Hasil purifikasi β-galaktosidase dengan pengendapan amonium sulfat ............. 58

8 Hasil kromatografi filtrasi gel .......................................................................... 59

9 Optimasi dan Stabilitas Suhu ........................................................................... 59

10 Optimasi dan stabilitas pH ............................................................................... 61

11 Aktivator dan inhibitor β-galaktosidase ........................................................... 62

12 Penentuan parameter kinetik enzim bebas dan enzim teramobil ....................... 63

13 Produk oNP (µmol) yang terbentuk saat optimasi variasi sel dan alginat untuk amobilisasi sel ....................................................................................... 65

14 Produk oNP (µmol) yang terbentuk saat optimasi konsentrasi alginat untuk amobilisasi enzim .................................................................................. 65

15 Potensi hidrolisis laktosa ................................................................................. 66

16 Penggunaan berulang enzim amobil dan sel amobil ......................................... 67

Page 15: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

PENDAHULUAN

Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti

lemak, protein, karbohidrat susu (laktosa), vitamin, dan mineral. Laktosa adalah

karbohidrat utama susu dengan proporsi 4,7% dari total susu (Chaplin 2004).

Laktosa adalah disakarida yang terdiri dari galaktosa dan glukosa yang

dihubungkan dengan ikatan β-(1,4)-glikosidik (Fox & McSweeney 1981).

Keberadaan laktosa dalam susu merupakan salah satu keunikan dari susu itu

sendiri karena laktosa tidak terdapat di alam kecuali sebagai produk dari kelenjar

susu. Laktosa merupakan zat makanan yang menyediakan energi bagi tubuh.

Namun, laktosa ini harus dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim β-

galaktosidase agar dapat diserap oleh usus, masuk ke pembuluh darah, dan

kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai bahan bakar.

Laktosa intoleran adalah ketidakmampuan mencerna laktosa menjadi

glukosa dan galaktosa karena enzim β-galaktosidase yang rendah pada brush

border pada usus halus (Marsh & Riley 1998). Jika seseorang tidak mempunyai

cukup β-galaktosidase maka laktosa menjadi tidak tercerna dan tidak dapat

diserap masuk ke dalam darah. Bahan-bahan ini akan menumpuk di dalam usus.

Oleh bakteri usus, tumpukan gula susu ini akan diubah menjadi asam-asam

organik dan gas karbon dioksida, gas metan, dan hidrogen. Deposit asam ini

merangsang timbulnya gerakan usus. Hal ini menyebabkan diare dengan tinja

berair, berbusa, dan berbau asam. Penderita laktosa intoleran di dunia terdapat

pada suku bangsa: Indian Amerika sekitar 95-100%, Mediterania 80-85%, Afrika

85-90%, Asia 90-100%, Eropa Utara 40-55%, dan Meksiko 50-75% (Rusynyk &

Still 2001).

Susu dapat dimodifikasi bagi penderita laktosa intoleran dengan ultrafiltrasi,

fermentasi (Fox & McSweeney 1981), dan hidrolisis (Winarno 1999). Proses

ultrafiltrasi akan menghilangkan makromolekul berbobot molekul besar seperti

laktosa dan protein akibat filtrasi sehingga ini akan mengurangi nutrisi (Fox &

McSweeney 1981). Proses fermentasi akan mengubah susu menjadi produk-

produk baru, misalnya susu asam dan yoghurt yang pada umumnya dapat

menurunkan 25% kadar laktosa (Winarno 1999). Hidrolisis laktosa dilakukan

Page 16: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

2

secara enzimatik menggunakan β-galaktosidase yang akan menghidrolisis laktosa

menjadi glukosa dan galaktosa yang masih memiliki nilai energi tinggi namun

aman bagi penderita laktosa intoleran. Selain itu, penderita laktosa intoleran dapat

juga mengkonsumsi suplemen β-galaktosidase. Enzim β-galaktosidase yang sudah

dijual di pasaran adalah Maxilact yaitu β-galaktosidase dari Kluyveromyces lactis.

Enzim ini berupa kapsul maupun cairan. Jika enzim ini ditambahkan ke dalam

susu dan didiamkan selama semalam dalam suasana dingin akan mampu

menghidrolisis laktosa sebesar 70% (Mahoney 2004). Metode ini memang

terbukti efektif mereduksi gejala yang berhubungan dengan malabsorbsi laktosa

tetapi obat ini harganya mahal (Fox & McSweeney 1981).

Penggunaan enzim dalam keadaan bebas, yakni terlarut dalam air, kurang

menguntungkan karena enzim hanya dapat digunakan untuk satu kali reaksi. Salah

satu metode agar enzim tersebut dapat dipakai berulang adalah menggunakan

teknik amobilisasi (Palmer 1991). Amobilisasi didefinisikan proses pengendalian

pergerakan dan pertumbuhan secara total atau sebagian pada enzim, sel, atau

organel. Proses ini biasanya menghasilkan bentuk tidak larut dalam air. Sel atau

enzim yang teramobil sering digunakan pada industri karena dapat digunakan

secara terus menerus sebagai biokatalis sehingga dapat menghemat biaya produksi

(Mahoney 2004).

Enzim β-galaktosidase dapat dihasilkan dari hewan dan mikroorganisme.

Salah satunya adalah Enterobacter colacae. E. cloacae B5 menghasilkan β-

galaktosidase dengan aktivitas transglikosilasi sebesar 55% (Lu et al. 2009).

Bidang Mikrobiologi LIPI Cibinong telah mengidentifikasi kemampuan E.

cloacae dalam memproduksi enzim ini. Isolat tersebut merupakan isolat dari

buah-buahan yang berasal dari Gunung Salak. Pemilihan E. cloacae karena isolat

ini belum diteliti dan diharapkan isolat ini menghasilkan enzim β-galaktosidase

yang potensial dalam mendegradasi laktosa pada susu UHT.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan purifikasi, amobilisasi, dan

karakterisasi β-galaktosidase dari Enterobacter cloacae. Selain itu, untuk

mengetahui aktifitas penurunan kadar laktosa pada susu UHT oleh sel E. cloacae

bebas, sel E. cloacae teramobil, β-galaktosidase bebas, dan β-galaktosidase

teramobil. Hipotesis penelitian ini adalah Enterobacter cloacae menghasilkan

Page 17: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

3

enzim β-galaktosidase yang dapat menurunkan kadar laktosa pada susu UHT.

Aktivitas penurunan kadar laktosa oleh sel E. cloacae teramobil, β-galaktosidase

bebas, dan β-galaktosidase teramobil berbeda satu sama lain. Penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai aktivitas β-

galaktosidase dari Enterobacter cloacae. Enzim β-galaktosidase ini dapat juga

digunakan dalam pembuatan susu UHT bebas laktosa untuk penderita laktosa

intoleran.

Page 18: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

TINJAUAN PUSTAKA

Enzim β-Galaktosidase

Enzim β-galaktosidase (EC 3.2.1.23) termasuk enzim hidrolase yang dapat

menghidrolisis ikatan β-D-galaktosida pada ujung nonreduksi residu β-D-

galaktosa (Gambar 1). Nama sistematiknya adalah β-D-galaktosida

galaktohidrolase. Enzim ini mempunyai nama lain laktase (IUBMB Enzyme

Nomenclature 1980). Cara kerja enzim ini adalah menghidrolisis ikatan β-(1,4)-

glikosida pada laktosa. Penggunaan enzim β-galaktosidase dalam proses hidrolisis

ini mempunyai kekurangan dimana hidrolisis laktosa secara keseluruhan tidak

mungkin terjadi karena enzim dihambat oleh terbentuknya galaktosa didalam

reaksi hidrolisis (Boyer 2002).

Enzim β-galaktosidase bersifat intraseluler pada bakteri dan yeast

sedangkan pada fungi bersifat ekstraseluler. Enzim ini pun bersifat induktif karena

akan diproduksi jika terdapat induser berupa laktosa (Mahoney 2004).

Mikroorganisme penghasil β-galaktosidase dapat dilihat pada Tabel 1. Enzim β-

galaktosidase dari bakteri seperti Lactobacillus bulgaricus bersifat aktif pada pH

rendah (dibawah pH 5,5) dengan suhu berkisar 30-60ºC (Itoh et al. 1980; Cesca et

al. 1984). Enzim β-galaktosidase dari yeast seperti Kluyveromyces lactis dan

Kluyveromyces fragilis bersifat aktif pada pH 6-8 dengan suhu berkisar 25-40ºC.

Enzim yang sama hasil produksi dari fungi seperti Aspergillus niger dan

Aspergillus oryzae aktif pada pH rendah berkisar 2,5-6,0 serta bersifat

termostabil (Mahoney 2004).

Matthews (2005) menyatakan enzim ini berbentuk tetramer yang terdiri 4

rantai polipeptida (monomer) serta bobot molekul sekitar 464 kDa. Setiap

monomer terdiri dari 1023 asam amino. Enzim ini mempunyai situs aktif pada

Glu 461, Glu 537, dan Trp 999. Glu 461 terlibat pada stabilisasi elektrostatik pada

keadaan transisi. Glu 537 berperan sebagai nukleofili. Trp 999 berperan mengikat

ligan. Ion natrium akan berinteraksi dengan gugus hidroksil dari ligan (Huber et

al. 1994). Langkah pertama mekanisme katalitiknya adalah laktosa membentuk

intermediet dengan nukleofil Glu 537 dan dibantu dengan asam (A: Glu 461 atau

ion Magnesium). Selanjutnya Glu 461 mendonorkan proton dengan memberikan

Page 19: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

5

H+ pada oksigen glikosidik yang disertai pemutusan ikatan glikosidik dan

pelepasan glukosa. Langkah kedua adalah pembentukan intermediet transient

triagonal oxocarbonium yang dibantu oleh basa (B: Glu 461) lalu terjadi

protonasi dari Glu 461 yang dikatalisis air dan diakhiri dengan transfer galaktosil

ke air atau gula lain. Jika akseptor berupa air maka akan terjadi proses hidrolisis

sehingga terbentuk glukosa dan galaktosa. Jika akseptornya berupa gula lain maka

akan terjadi proses transglikosilasi yang akan membentuk galaktooligosakarida

(Gambar 2) (Matthews 2005).

Gambar 1 Reaksi hidrolisis laktosa oleh β-galaktosidase.

Gambar 2 Mekanisme katalitik dari β-galaktosidase (Matthews 2005).

β-Galaktosidase

Laktosa D-Galaktosa D-Glukosa

+ H2O +

Laktosa

Pembentukan intermediet

Glukosa

Pemutusan ikatan

Intermediet transient triagonal

Page 20: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

6

Tabel 1 Mikroorganisme penghasil β-galaktosidase (Mahoney 2004).

Sumber Jenis-jenis Yeast Candida pseudotropicalis, Saccharomyces anamensis, Kluyveromyces

bulgaricus, K. fragilis, K. lactis, K. marxianus, Pichia pastoris

Fungi Alternaria alternata, Alternaria palmi, Aspergillus foetidus, A. fonsecaeus, A. niger, A. oryzae, Bauvaria bassiana, Curvalaria inaequalis, Fusarium moniliforme, Mucor meihei, Mucor pusillus, Paecilomyces varioti, Penicillium conescens, P. chrysogenum, P. notatum, P. simplicissum, P. melloti, Rhizomucor spp., Saccharopolyspora rectivirgula, Scopulariopsis spp., Sirobasidium magnum, Streptomyces violaceus, Trichoderma reesei

Bakteri Arthrobacter spp., Bacillus acidocaldarius, Bacillus circulans, Bacillus coagulans, Bacillus megaterium, Bacillus stearothermophilus, Bacilus subtilis, Bacteroides polypragmatus, Bifidobacterium adolescentis, Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium infantis, Clostridium acetobutylicum, Clostridium thermosulfurogens, Corynebacterium murisepticum, Enterobacter agglomerans, Enterobacter cloacae, Erwinia aroieae, Escherichia coli, Klebsiela pneumoniae, Lactobacillus acidophilus, L. crispatus, L. delbruecki, L. bulgaricus, L. kefiranofaciens, L. helveticus, L. lactis, L. sporogenes, L. thermophilus, Lactococcus cremoris, Lactococcus lactis, Leuconostoc citrovorum, Pediococcus acidilacti, Pediococcus pento, Pseudoalteromonas haloplanktis, Pseudomonas fluorescens, Streptococcus thermophillus, Sulfolobus solfataricus, Thermoanaerobacter spp., Thermus ruber, Thermus thermophillus, Vibrio cholerae, Xanthomonas campestris

Perbandingan reaksi transglikosilasi laktosa dan hidrolisis laktosa

tergantung dari jumlah substrat yang tersedia. Reaksi transglikosilasi akan terjadi

pada konsentrasi laktosa yang tinggi sekitar 15-50% sehingga akan terbentuk

galaktooligosakarida (Greenberg & Mahoney 1983). Jika konsentrasi laktosa

rendah yaitu sekitar 5% maka akan terjadi reaksi hidrolisis yang akan membentuk

glukosa dan galaktosa (Burvall & Dahlqvist 1979). Oleh karena itu, enzim ini

digunakan pada industri pangan untuk mereduksi laktosa pada susu dan whey

serta produksi galaktooligosakarida (Mahoney 1998).

β-galaktosidase terdapat pada usus halus manusia yang dapat menghidrolisis

laktosa menjadi glukosa dan galaktosa serta mempunyai pH optimum 6 (Campbell

Page 21: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

7

et al. 2005). Jika laktosa tidak dapat dihidrolisis oleh β-galaktosidase, laktosa

yang mempunyai sifat osmotik yang tinggi ini dapat menarik air dan cairan tubuh

ke dalam saluran pencernaan usus kecil. Masuknya cairan tubuh ke dalam usus

kecil akan merangsang gerakan peristaltik dinding usus menjadi lebih cepat. Hal

ini akan mendorong isi usus kecil berpindah secara cepat pula ke dalam usus

besar. Di dalam usus besar ini bakteri-bakteri akan memfermentasikan laktosa

menghasilkan berbagai asam organik dan gas. Akibatnya, akan timbul gejala sakit

perut, mulas, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare (Winarno 1999). β-

galaktosidase dapat diaplikasikan untuk penderita laktosa intoleran dengan cara

hidrolisis laktosa pada susu serta konsumsi suplemen β-galaktosidase (Rusynyk &

Still 2001).

Enterobacter cloacae

Bakteri ini memiliki klasifikasi sebagai berikut kingdom Bacteria, filum

Proteobacteria, kelas Gamma Proteobacteria, ordo Enterobacteriales, famili

Enterobacteriaceae, genus Enterobacter, dan spesies Enterobacter cloacae.

Bakteri ini mempunyai dua subspesies yaitu E. cloacae subsp. cloacae dan E.

cloacae subsp. dissolvens (Holt et al. 1994). E. cloacae merupakan bakteri

berbentuk batang (Gambar 3), Gram negatif, anaerobik fakultatif, ukurannya

berkisar (0,3-0,6) µm × (0,8-2,0) µm, dan motil. Bakteri ini bergerak dengan

menggunakan flagelum peritrikus yaitu flagela yang secara merata tersebar

diseluruh permukaan sel. E. cloacae dapat hanya menggunakan sitrat dan asetat

sebagai sumber karbon. Bakteri tersebut dapat diisolasi dari buah-buahan, usus

hewan, tanah, dan perairan (Pelczar & Chan 1988).

Gambar 3 Enterobacter cloacae.

Page 22: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

8

E. cloacae menghasilkan enzim β-galaktosidase, arginin dihidrolase, dan

ornitin dekarboksilase (Huber 1999). β-Galaktosidase dari E. cloacae B5 yang

diisolasi dari tanah mempunyai aktivitas transglikosilasi dan menghasilkan

galaktooligosakarida sekitar 55% dari 275 g/L laktosa pada suhu 50ºC selama 12

jam. Enzim β-galaktosidase ini merupakan homotetramer dengan bobot molekul

442 kDa. Suhu optimumnya pada 35ºC dan aktif pada kisaran pH 6,5-10,5 (Lu et

al. 2009)

Susu UHT

Susu adalah hasil ekskresi normal kelenjar susu induk mamalia betina untuk

memberi makan anaknya. Secara kimiawi susu merupakan emulsi lemak dalam

air yang mengandung gula, garam-garam mineral, dan protein dalam bentuk

suspensi koloidal (Rahman et al. 1992). Menurut Walstra et al. (1999), komponen

utama susu adalah air, lemak, protein, laktosa, asam organik, dan mineral (Tabel

2). Selain komponen-komponen dengan persentase besar, di dalam susu juga

terdapat komponen lainnya seperti vitamin (vitamin B, C, dan D) dan enzim

(fosfatase, peroksidase, lipoprotein lipase, protease). Berdasarkan kandungan

lemaknya susu terbagi menjadi dua macam, yaitu susu berlemak (whole milk) dan

susu skim (skim milk). Susu skim mengandung lemak yang lebih rendah

dibanding susu berlemak.

Susu merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme

karena komposisinya yang sangat kompleks. Hal ini menyebabkan susu mudah

sekali mengalami kerusakan oleh mikroorganisme, terutama oleh beberapa jenis

bakteri patogen. Bakteri tersebut akan merusak susu sehingga menurunkan daya

simpannya (Kusnawati 2004). Salah satu upaya untuk mengurangi jumlah bakteri

patogen adalah dengan pemanasan.

Fennema (1996) menyatakan bahwa ada tiga jenis pemanasan pada proses

pengolahan susu, yaitu sterilisasi, pasteurisasi, dan ultra high temperature (UHT).

Sterilisasi biasa dilakukan pada suhu 107-115ºC selama 20-40 menit atau pada

suhu 120-130ºC selama 8-12 menit. Proses ini berpengaruh besar terhadap

kandungan protein karena protein akan tereduksi hingga lebih dari 20%.

Pasteurisasi terdiri dari Holding Methode dan High Temperature Short Time

Page 23: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

9

(HTST). Holding Methode merupakan pemanasan dengan suhu 63ºC selama 30

menit. Sedangkan HTST merupakan pemanasan pada suhu 72ºC selama 15 detik.

Tujuan pasteurisasi adalah untuk menghilangkan bibit penyakit sehingga

mengurangi jumlah total bakteri untuk meningkatkan kualitas simpan. Semua

produk pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah karena masih mengandung

bakteri yang tahan panas seperti bakteri termofilik, bakteri asam laktat, bakteri

penghasil spora, dan beberapa jenis bakteri aerobik dan bakteri aerobik fakultatif

seperti Bacillus spp. (Early 1998). UHT merupakan pemanasan pada suhu yang

sangat tinggi diatas 135ºC dalam waktu yang sangat singkat.

Susu UHT dibuat dari susu cair segar yang diolah dengan menggunakan

pemanasan pada suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat untuk membunuh

seluruh mikroba sehingga memiliki mutu yang baik. Proses UHT biasanya

dilakukan pada suhu 136-138ºC selama 5-8 detik atau pada suhu 140-145ºC

selama 2-4 detik (Fennema 1996). Kelebihan susu UHT adalah susu ini sangat

higienis karena bebas dari mikroba dan spora sehingga potensi kerusakan

mikrobiologis sangat kecil. Enzim-enzim pada susu seperti fosfatase, protease,

katalase, lipoprotein lipase, laktoperoksidase, sulfhidril oksidase, dan xantin

oksidase mengalami inaktivasi sehingga tidak akan merusak susu (Walstra et al.

1999). Oleh sebab itu, susu UHT mempunyai daya simpan yang panjang pada

suhu kamar hingga 6 bulan. Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT

menyebabkan mutu sensori seperti warna, aroma, dan rasa relatif tidak berubah

(Fennema 1996). Nutrisi yang terkandung sedikit menurun seperti terjadinya

reduksi protein berkisar 2-4%, menurunnya kadar vitamin B dan C, dan reaksi

Maillard yang lebih rendah. Reaksi Maillard merupakan reaksi pencoklatan non

enzimatik yang terjadi antara laktosa dan protein susu akibat proses pemanasan

(Walstra et al. 1999).

Tabel 2 Komponen utama susu (Walstra et al. 1999)

Komponen Rata-rata (%) Kisaran Normal (%) Air 87,1 85,3-88,7

Laktosa 4,6 3,8-5,3 Lemak 4,0 2,5-5,5 Protein 3,25 2,3-4,4 Mineral 0,7 0,57-0,83

Asam organik 0,17 0,12-0,21

Page 24: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

10

Purifikasi Enzim

Pemekatan Enzim

Pemekatan enzim merupakan langkah awal dari proses purifikasi sebelum

tahap purifikasi selanjutnya (seperti kromatografi) dan dapat digunakan untuk

keperluan analisis enzim. Pemekatan enzim dapat dilakukan dengan dua metode

yaitu analitik dan preparatif. Metode analitik menggunakan pengendapan asam

(contohnya asam trikloroasetat) dan imunopresipitasi yang dapat menyebabkan

denaturasi protein. Berbeda dengan metode analitik, metode preparatif tetap

mempertahankan aktivitas protein. Pemekatan protein dengan metode preparatif

misalnya dengan pengendapan garam, pengendapan dengan senyawa organik,

ultrafiltrasi, liofilisasi, dan dialisis (Bollag & Edeistein 1991). Metode pemekatan

β-galaktosidase biasanya menggunakan pengendapan dengan garam.

Pengendapan protein pada tahap awal purifikasi berfungsi untuk

memekatkan konsentrasi protein enzim, mereduksi volume larutan enzim, dan

memisahkan enzim yang diinginkan dari sebagian enzim yang tidak dikehendaki.

Prinsip pengendapan dengan garam berdasarkan pada kelarutan protein yang

berinteraksi polar dengan molekul air, interaksi ionik protein dengan garam, dan

daya tolak menolak protein yang bermuatan sama. Pengendapan dengan garam

biasanya menggunakan garam divalen seperti MgCl2, MgSO4, dan amonium

sulfat biasanya lebih efektif daripada garam monovalen seperti NaCl, NH4Cl, dan

KCl (Boyer 2000). Efek salting-in tidak dipengaruhi oleh sifat garam netral tetapi

dipengaruhi oleh konsentrasi dan jumlah muatan pada tiap ion dalam larutan.

Kelarutan protein meningkat pada kenaikan konsentrasi garam, kenaikan

kelarutan protein akan meningkatkan kekuatan ion larutan. Pada penambahan

garam dengan konsentrasi tertentu kelarutan protein akan menurun (salting-out).

Konsentrasi garam yang optimum ini sekaligus menurunkan aktivitas enzim, hal

ini karena sebagian protein mengalami denaturasi dan rusak oleh pengaruh

perlakuan selama pengendapan. Semakin banyak molekul air yang berikatan

dengan ion-ion garam akan menyebabkan penarikan molekul air yang

mengelilingi permukaan protein. Peristiwa ini mengakibatkan protein saling

berinteraksi, teragregasi, dan mengendap (Scopes 1993).

Page 25: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

11

Pemilihan garam amonium sulfat untuk pengendapan β-galaktosidase

karena beberapa keuntungan seperti kelarutannya tinggi, tidak bersifat toksik,

murah, dan stabilitasnya terhadap enzim. Pada proses pengendapan, terjadi

penurunan kadar protein pada supernatan dan akan terjadi peningkatan protein

pada endapan. Penambahan garam dilakukan sedikit demi sedikit sambil diaduk

pada suhu rendah, hal ini bertujuan untuk menghindari timbulnya buih yang dapat

menyebabkan denaturasi protein.

Tahap selanjutnya adalah dialisis. Dialisis merupakan proses pemisahan

molekul pada larutan berdasarkan perbedaan ukuran molekul oleh membran

semipermeabel. Kantong dialisis selofan (MWCO 10 kD) dalam bufer mampu

memisahkan molekul-molekul kecil yang berukuran lebih kecil dari 10 kD seperti

ion logam, inhibitor, peptida kecil, dan lainnya. Molekul yang besar dan

mempunyai ukuran lebih besar dari 10 kD akan tertahan di dalam membran

seperti β-galaktosidase. Setelah enzim dimasukkan ke kantong dialisis dan

direndam dalam larutan bufer maka akan terjadi proses difusi dan osmosis.

Konsentrasi garam di dalam kantong dialisis lebih tinggi sehingga larutan bufer

akan masuk ke dalam kantong dialisis menggantikan garam yang keluar sehingga

terjadi proses kesetimbangan (Scopes 1993).

Kromatografi Filtrasi Gel

Kromatografi filtrasi gel merupakan pemisahan molekul menurut ukuran

molekulnya. Pemisahan akan berlangsung di dalam kolom yang berisi gel dalam

bentuk granula dan terdiri atas struktur tiga dimensi dari polimer yang berikatan

silang. Ikatan silang ini menghasilkan pori-pori di dalam granula. Ukuran pori

dipengaruhi oleh tingkatan ikatan silang, makin besar tingkatan ikatan silang

maka makin kecil ukuran pori. Polimer yang membentuk gel matrik harus

mempunyai syarat: tidak mudah bereaksi; harus stabil di dalam kisaran pH, suhu,

dan kekuatan ionik yang lebar; kandungan gugus ion harus kecil untuk mencegah

efek pertukaran ion; mempunyai rigiditas mekanik yang tinggi untuk menahan

laju aliran yang cepat; ukuran partikel harus seragam; dan tersedia untuk berbagai

jenis gel sehingga dapat membedakan ukuran protein yang beraneka ragam

(Boyer 2000).

Page 26: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

12

Gel yang dapat digunakan untuk kromatografi filtrasi gel berupa dekstran,

poliakrilamida, agarosa, kombinasi poliakrilamida-dekstran, dan kombinasi

dekstran-agarosa. Gel yang pertama dikembangkan adalah dekstran yang berasal

dari polisakarida. Dekstran mempunyai nama dagang sephadex. Jika dekstran

berikatan silang dengan N,N-metilenbisakrilamida dinamakan Sephacryl. Gel

poliakrilamida diproduksi dari kopolimerisasi akrilamida dengan N,N-

metilenbisakrilamida. Agarosa terbuat dari galaktosa dan anhidrogalaktosa. Nama

dagang gel agarosa adalah Bio Gel-A, Sepharose, dan Superose. Kombinasi

poliakrilamida-dekstran mempunyai nama dagang Ultragel. Sedangkan kombinasi

dekstran-agarosa dinamakan Superdex (Boyer 2000).

Superdex tersusun dari pengikatan kovalen antara dekstran dan agarosa.

Superdex 200 dapat memisahkan fraksi protein dengan bobot molekul sekitar

10.000-600.000 Dalton dengan ukuran gelnya berkisar 13 µm. Superdex 200

stabil antara pH 1-14. Superdex 200 mempunyai keunggulan yaitu tingkat resolusi

yang tinggi walaupun dalam keadaan laju alir yang cepat (Hellberg, Ivarsson,

Johansson 1996).

Teknik Amobilisasi

Amobilisasi didefinisikan proses pengendalian pergerakan dan pertumbuhan

secara total atau sebagian pada enzim, sel, atau organel. Metode amobilisasi yang

ideal harus mudah pengerjaannya dan tidak merusak substansi yang mengalami

amobilisasi. Faktor-faktor seperti suhu, perubahan pH, dan radikal bebas selama

proses amobilisasi harus ditetapkan kondisi optimumnya (Cao 2005). Bahan

penyangga yang digunakan bersifat inert dan teraktivasi.

Menurut Illanes et al. (2008), teknik amobilisasi terdiri atas penempelan

pada permukaan padat (adsorpsi), ikatan kovalen (covalen bonding), ikatan silang

(crosslinking), mikroenkapsulasi, dan penjebakan (entrapment) (Gambar 4).

Teknik amobilisasi adsorpsi berdasarkan interaksi ikatan ionik, interaksi ikatan

hidrogen, ikatan hidrofobik atau gaya Van der Waals antara enzim atau sel mikrob

dan bahan penyangga (Ramakrishna & Prakasham 1999). Bahan penyangga yang

biasa digunakan adalah alumina, kaca, tanah liat dan penukar ion. Amobilisasi

dengan pengikatan kovalen adalah pembuatan ikatan antara gugus fungsi enzim

seperti –OH, -SH, -NH2, dan -COOH atau sel mikrob dengan bahan penyangga

Page 27: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

13

anorganik untuk membentuk ikatan kovalen yang stabil. Pembentukan ikatan

kovalen ini akibat penambahan agen pengikat. Bahan penyangga yang digunakan

adalah silika gel yang terlapisi glutaraldehida. Glutaraldehida digunakan untuk

membangun protokol antara gugus fungsi enzim dan bahan penyangga.

Amobilisasi dengan menggunakan teknik pengikatan silang dilakukan dengan

menggunakan dua atau lebih pereaksi. Bahan yang digunakan adalah

polietilenglikol (PEG) dan glutaraldehida. Polietilenglikol sebagai agen presipitasi

dan glutaraldehida sebagai pembentuk ikatan silang (Illanes et al. 2008). Teknik

mikroenkapsulasi adalah suatu teknik yang menggunakan enzim atau sel mikrob

dilingkupi oleh membran polimer semipermeabel yang bulat dengan diameter 1-

100 µm. Walaupun molekul enzim atau sel mikrob dilingkupi oleh membran,

substrat maupun produk dapat berdifusi secara bebas melalui membran. Bahan

yang digunakan adalah liposom-polimer (Cao 2005). Teknik amobilisasi dengan

penjebakan adalah membuat enzim atau sel mikrob terjebak di dalam polimer

butiran gel (Illanes et al. 2008).

Prinsip metode penjebakan adalah inklusi sel atau enzim di dalam jaringan

rigid yang berfungsi mencegah sel atau enzim berdifusi keluar medium namun

substrat masih tetap dapat masuk ke dalam butiran gel (beads). Butiran gel berupa

polisakarida (seperti agar, alginat, karagenan, dan selulosa), protein (kolagen dan

gelatin), dan sintetik (poliakrilamida). Matriks alginat, karagenan, dan

poliakrilamid paling luas dipakai pada teknik amobilisasi sel maupun enzim.

Alginat adalah heteropolisakarida linear dari asam D-manuronat dan L-guluronat

(Najafpour et al. 2004). Alginat berasal dari alga coklat yang secara luas telah

dipakai sebagai pengental, penstabil, gel, dan film.

Penjebakan sel atau enzim menggunakan alginat karena alginat tidak larut

air, pengerjaannya mudah, dan tidak berbahaya. Campuran sel atau enzim dengan

natrium alginat diteteskan ke dalam larutan yang mengandung kation multivalen

misalnya kalsium klorida akan membentuk reaksi antara alginat dan kation

multivalen menjadi kalsium alginat. Alginat akan mengalami pemadatan oleh

adanya ion kalsium tetapi tidak menyebabkan perubahan temperatur, pH, dan

tekanan osmotik yang drastis. Sel atau enzim teramobilisasi di dalam presipitasi

kalsium alginat dalam bentuk butiran gel (Najafpour et al. 2004). Namun, kalsium

Page 28: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

14

alginat secara kimia tidak stabil sehingga perlu ditentukan kondisi amobilisasi

yang dapat meningkatkan kestabilan kimia butiran gel tanpa membatasi transfer

masa.

Keuntungan teknik amobilisasi adalah lebih mudah memisahkan produk

yang dihasilkan, sistem yang lebih stabil, penggunaan kembali biokatalis,

produktivitas volumetrik yang tinggi, dan mereduksi biaya produksi. Enzim yang

teramobilisasi mempunyai half-live lebih panjang dan dapat diprediksi rata-rata

kerusakannya (Cao 2005).

Gambar 4 Teknik amobilisasi enzim. (a) pengikatan kovalen; (b)pengikat silang;

(c) adsorpsi; (d) penjebakan; (e) enkapsulasi.

Karakterisasi Enzim

Suhu dan pH

Suhu mempunyai dua pengaruh yang saling bertentangan. Suhu dapat

meningkatkan aktivitas enzim, tetapi dapat pula merusak struktur enzim. Suhu

optimum merupakan batas keduanya (Dixon & Webb 1978). Peningkatan suhu

sebelum tercapai suhu optimum akan meningkatkan kecepatan reaksi katalitik

enzim karena energi kinetik molekul-molekul yang bereaksi, yaitu pada saat

Page 29: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

15

kompleks enzim-substrat melampaui energi aktivasi terlalu besar, sehingga

memecah ikatan sekunder pada konformasi enzim dan sisi aktifnya. Hal ini

mengakibatkan enzim terdenaturasi dan kehilangan sifat katalitiknya (Martin

1981).

Efek pH pada enzim berkaitan dengan keadaan ionisasi dari sistem yang

dikatalisis, termasuk substrat, dan enzim itu sendiri. Perubahan pH dapat

mempengaruhi keadaan ionisasi dari asam-asam amino pada sisi aktif enzim

sehingga akan mempengaruhi interaksinya dengan molekul substrat. Kadar pH

yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkan ketidakstabilan pada

konformasi enzim sehingga menyebabkan struktur pada enzim rusak. Enzim

mempunyai pH optimum yang khas yang akan menyebabkan aktivitas maksimal.

Keadaan optimum ini dihubungkan dengan saat gugus pemberi proton atau

penerima proton yang aktif pada sisi enzim berada pada kondisi ionisasi yang

tepat. Keadaan optimum tidak harus sama dengan pH lingkungannya (Lehninger

2004).

Aktivator dan Inhibitor

Beberapa enzim membutuhkan komponen tambahan bagi aktivitasnya. Bila

komponen tambahan tersebut berupa senyawa anorganik disebut kofaktor,

sedangkan jika senyawa organik disebut koenzim. Pada beberapa enzim, kofaktor

dan koenzim terlibat langsung pada proses katalitik, tetapi ada juga yang

berfungsi sebagai pembawa gugus fungsional tertentu. Hampir semua enzim dapat

dihambat oleh senyawa kimia tertentu misalnya ion logam, senyawa pengkelat,

senyawa organik, bahkan substrat enzim itu sendiri (Lehninger 2004). Ion K+ dan

Mg2+ dibutuhkan agar aktivitas enzim β-galaktosidase optimum (Mahoney 2004).

Parameter Kinetik

Kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim sangat dipengaruhi oleh berbagai

konsentrasi substrat terhadap kecepatan reaksi awal apabila konsentrasi enzim

dijaga konstan. Konsentrasi substrat yang amat rendah menyebabkan kecepatan

reaksi amat rendah tetapi kecepatan akan meningkat dengan meningkatnya

konsentrasi substrat. Pada akhirnya, akan tercapai titik batas, dan setelah titik ini

Page 30: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

16

dilampaui, kecepatan reaksi hanya akan meningkat sedemikian kecil dengan

bertambahnya konsentrasi substrat. Pada batas ini, enzim menjadi jenuh oleh

substratnya dan tidak dapat berfungsi lebih cepat (Lehninger 2004).

Michaelis dan Menten mendefinisikan suatu tetapan yang dinyatakan

sebagai tetapan Michaelis-Menten (KM) adalah konsentrasi substrat tertentu pada

saat enzim mencapai setengah kecepatan maksimumnya. Kecepatan maksimum

(vmaks) adalah kecepatan yang berangsur-angsur dicapai pada konsentrasi substrat

tinggi. Persamaan Michaelis-Menten adalah pernyataan aljabar bagi bentuk

hiperbolik kurva tersebut dengan parameter pentingnya adalah konsentrasi

substrat ([S]), kecepatan awal (v0), vmaks, dan KM (Lehninger 2004). Persamaan

Michaelis-Menten adalah sebagai berikut.

[S] K[S] v

vM

maks0

Persamaan Michaelis – Menten dapat ditransformasikan ke suatu

persamaan lain yang disebut persamaan Lineweaver-Burk. Persamaan ini akan

menghasilkan nilai vmaks dan KM yang lebih tepat karena pemetaan 1/v0 terhadap

1/[S] menghasilkan garis lurus. Garis ini akan memiliki sudut KM/vmaks,

perpotongan garis pada sumbu y sebesar 1/vmaks dan perpotongan pada sumbu x

sebesar -1/KM (Lehninger 2004). Persamaan Lineweaver-Burk adalah sebagai

berikut.

maksmaks

M

0 v

1

S

1K1

][.

vv

Page 31: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan antara lain biakan berupa Enterobacter cloacae yang

merupakan koleksi Bidang Mikrobiologi LIPI Cibinong. Media kultur dan media

produksi terdiri atas 20 g laktosa, 10 g pepton, 20 g ekstrak khamir, dan 10 g

NaCl yang dilarutkan dalam 1000 ml akuades. Bufer yang digunakan adalah bufer

fosfat 0,05 M. Bahan untuk penentuan aktivitas enzim β-galaktosidase, pembuatan

kurva standar, dan penentuan karakterisasi enzin adalah enzim β-

galaktosidase,bufer fosfat 0,1 M pH 7, o-nitrofenil-β-D-galaktopiranosida

(oNPGal), Na2CO3 1 M, o-nitrofenol (oNP), CaCl2.2H2O, CoCl2.6H2O,

ZnSO4.7H2O, CuCl2.2H2O, MnCl2.4H2O, HgCl2, MgSO4.7H2O Bahan untuk

penentuan kadar protein metode Bradford dan kurva standar adalah enzim β-

galaktosidase, pereaksi Bradford (100 mg coomassie briliant blue dalam 50 ml

etanol 95% kemudian ditambahkan 100 ml H3PO4 85% lalu ditera dengan

akuades hingga 1 liter), dan bovine serum albumin (BSA). Bahan untuk

pengendapan enzim yaitu amonium sulfat dan membran selofan. Pengisi kolom

kromatografi berupa Superdex 200 dan glasswol. Bahan untuk amobilisasi enzim

dan sel adalah Na-alginat dan CaCl2. Bahan untuk mengetahui potensi β-

galaktosidase pada susu UHT adalah susu UHT, sel E. cloacae amobil, sel E.

cloacae bebas, enzim β-galaktosidase amobil, dan enzim β-galaktosidase hasil

kromatografi filtrasi gel, dan kit enzimatik analisis glukosa GOD-POD (Cypress

Diagnostics).

Alat-alat yang digunakan untuk penentuan waktu produksi optimum, uji

aktivitas enzim β-galaktosidase dan karakterisasinya, penentuan kadar protein,

dan produksi β-galaktosidase adalah mikropipet, tabung reaksi, erlenmeyer,

termometer, neraca analitik, vorteks, penangas air Memmert, penangas es,

stopwatch, pH meter HM-25G TOADKK, kuvet, spektrofotometer UV-Vis 1700

Shimadzu, inkubator Isuzu, botol sentrifus, High Speed Refrigerated Centrifuge

6500 KUBOTA, dan sonikator Eyela. Alat-alat yang digunakan untuk purifikasi

enzim adalah kolom kromatografi, kolektor fraksi, dan ruang pendingin. Alat

Page 32: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

18

yang digunakan untuk amobilisasi dan aplikasi β-galaktosidase pada susu UHT

adalah pengaduk bermagnet, syringe, dan penangas bergoyang.

Metode Penelitian

Penentuan Waktu Produksi β-Galaktosidase Optimum

Sebanyak 2% inokulum bakteri Enterobacter cloacae dengan kerapatan

optik 0,7 diinokulasi ke dalam 300 ml media kultur kemudian diinkubasi pada

suhu 37ºC. Sampling dilakukan setiap 6 jam dalam dua hari pada hari ke-0 hingga

hari ke-2 sebanyak 15 ml. Jumlah bakteri diukur pada panjang gelombang 600 nm

kemudian sampel disentrifugasi pada kecepatan 10.000 rpm (15.880 g) selama 10

menit pada suhu 4ºC. Pelet yang diperoleh dicuci dengan bufer fosfat 0,05 M pH

6,5 kemudian disentrifugasi kembali pada kecepatan 10.000 rpm selama 5 menit

pada suhu 4ºC. Peletnya dilarutkan dalam 1 ml bufer fosfat 0,05 M pH 6,5

kemudian dilakukan pemecahan sel dengan glass bead selama 5 menit.

Selanjutnya suspensi sel disentrifus dengan kecepatan 10.000 rpm selama 10

menit pada suhu 4ºC. Supernatannya kemudian digunakan untuk uji aktivitas β-

galaktosidase (Lu et al. modifikasi 2009).

Produksi β-Galaktosidase (Wang & Sakakibara 1997)

Sebanyak 2% inokulum E. cloacae dengan kerapatan optik 0,7 setara

dengan 1,40×1010 sel/ml diinokulasikan ke dalam 1.000 ml media produksi yang

telah steril, diinkubasi pada suhu 37°C. Sel dipanen pada waktu fermentasi yang

menunjukkan waktu produksi β-galatosidase optimum. Setelah fermentasi selesai,

cairan disentrifus dengan kecepatan 10.000 rpm selama 15 menit pada suhu 4°C.

Peletnya dilakukan pencucian sebanyak dua kali dengan bufer fosfat 0,05 M pH

6,5. Pelet yang diperoleh dilarutkan dalam bufer fosfat 0,05 M pH 6,5 kemudian

dilakukan pemecahan sel dengan sonikator 50 kHz selama 10 menit pada suhu

4°C. Selanjutnya suspensi sel disentrifus dengan kecepatan 10.000 rpm selama 15

menit pada suhu 4°C. Supernatan yang diperoleh merupakan ekstrak kasar β-

galaktosidase.

Page 33: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

19

Purifikasi β-Galaktosidase

Pengendapaan dengan Amonium Sulfat (Scopes 1993). Pengendapan

enzim dilakukan dengan membuat fraksi pengendapan amonium sulfat 10%, 20%,

30%, 40%, 50%, 60%, dan 70% secara bertahap. Ekstrak kasar β-galaktosidase

diendapkan dengan amonium sulfat dengan cara ekstrak kasar ditambahkan

dengan amonium sulfat secara bertahap hingga konsentrasi 10% lalu diaduk

dengan pengaduk bermagnet dengan kecepatan 60 rpm selama 20 menit pada

suhu 4ºC. Setelah itu campuran didiamkan selama 1 jam pada suhu 4ºC.

Selanjutnya campuran disentrifugasi dengan kecepatan 10.000 rpm selama 15

menit dengan suhu 4ºC. Endapan enzim dipisahkan dan dilarutkan dalam bufer

fosfat 0,05 M pH 6,5 kemudian diukur aktivitas β-galaktosidase dan kadar

protein. Supernatan ditambahkan amonium sulfat kembali seperti prosedur diatas

untuk fraksi pengendapan selanjutnya. Jumlah amonium sulfat (gram) yang

digunakan untuk melarutkan 1 liter larutan enzim menggunakan rumus dibawah

ini dengan S1 merupakan konsentrasi awal amonium sulfat sedangkan S2

merupakan konsentrasi akhir amonium sulfat. Angka 533 menunjukkan bahwa

untuk membuat larutan jenuh 100% dibutuhkan 533 gram amonium sulfat per

liter. Aktivitas spesifik β-galaktosidase yang tertinggi menunjukan persentase

kejenuhan amonium sulfat yang optimum dan selanjutnya digunakan dalam tahap

purifikasi berikutnya.

Jumlah amonium sulfat (gram/liter) = 0,3S2 - 100

S1) -(S2 533

Dialisis. Potongan membran selofan dibasahi dan direbus dengan natrium

bikarbonat 10 mM selama 10 menit. Selanjutnya membran selofan ditiriskan dan

direbus kembali dengan Na2EDTA 10 mM selama 10 menit. Membran selofan

dicuci beberapa kali dengan akuades. Salah satu ujung membran selofan diikat

dan enzim dimasukkan ke dalam kantung dialisis. Kantung dialisis dimasukkan ke

dalam bufer fosfat 0,01 M pH 6,5 sambil digoyang dengan pengaduk bermagnet

dengan kecepatan 100 rpm. Dialisis dilakukan pada suhu 4°C selama 24 jam.

Kromatografi Filtrasi Gel (Rao & Dutta modifikasi 1981). Matriks

Superdex 200 dimasukkan ke dalam kolom kromatografi yang berdiameter 2,5 cm

dan tinggi 100 cm, pada bagian dasar kolom diberi glasswool sebagai penahan.

Page 34: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

20

Volume enzim yang dimasukkan adalah 1 ml. Matriks dielusi dengan bufer fosfat

0,05 M pH 6,5 dengan kecepatan elusi 0,2 ml/menit. Volume fraksi yang

ditampung masing-masing sebanyak 3 ml. Fraksi eluen yang ditampung dalam

tabung diukur aktivitas enzim β-galaktosidase dan kadar protein. Kadar protein

diukur dengan mengukur eluen pada panjang gelombang 260 nm dan 280 nm.

A280 merupakan panjang gelombang yang menyerap protein, A260 merupakan

panjang gelombang yang menyerap asam nukleat, 1,55 adalah koefisien serapan

maksimum dari protein, dan 0,76 adalah koefisien serapan maksimum dari asam

nukleat (Boyer 2002). Grafik profil elusi dibuat dengan memplotkan sumbu X

berupa nomor fraksi dan sumbu Y berupa nilai kadar protein dan nilai aktivitas β-

galaktosidase.

Konsentrasi Protein (mg/ml) = 1,55 A280 – 0,76 A260

Uji Aktivitas Enzim β-Galaktosidase (Lu et al. modifikasi 2009).

Uji aktivitas β-galatosidase dilakukan dengan cara sebanyak 1.000 µl bufer

fosfat 0,1 M pH 7 dan 100 µl enzim dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu

diinkubasi pada suhu 35°C selama 5 menit. Kemudian ditambahkan 200 µl o-

nitrofenil-β-D-galaktopiranosida (oNPGal) 2 mg/ml dan diinkubasi pada suhu

35°C selama 10 menit. Pada menit ke-10 ditambahkan 1.000 µl Na2CO3 1 M

untuk menghentikan reaksi. Larutan dianalisis menggunakan spektrofotometer

UV VIS pada panjang gelombang 420 nm.

Pembuatan kurva standar dilakukan dengan cara membuat berbagai

konsentrasi oNP dari 0-0,500 µmol dengan selang 0,010 µmol yang dilarutkan

dalam bufer fosfat 0,01 M pH 7. Sebanyak 1.000 µl bufer fosfat 0,1 M pH 7 dan

100 µl akuades dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 200

µl oNP berbagai konsentrasi. Inkubasi pada suhu 35°C selama 10 menit.

Selanjutnya campuran ditambahkan 1.000 µl Na2CO3 1 M. Larutan divorteks dan

intensitas warna kuning yang terbentuk diukur absorbansinya pada panjang

gelombang 420 nm. Hasil pembacaan aktivitas β-galatosidase sampel akan

diplotkan pada hasil kurva standar. Satu unit aktivitas β-galaktosidase dinyatakan

sebagai banyaknya enzim yang diperlukan untuk menghasilkan 1 µmol oNP dari

substrat oNPGal permenit pada kondisi percobaan.

Page 35: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

21

Penentuan Kadar Protein (Bradford 1976).

Enzim β-galaktosidase sebanyak 20 µl ditambahkan 1 ml pereaksi Bradford.

Larutan divorteks dan didiamkan selama 5 menit lalu diukur absorbansinya pada

panjang gelombang 595 nm. Pembuatan kurva standar protein yang digunakan

adalah bovine serum albumin (BSA) dengan berbagai konsentrasi dari 0,05-1,25

mg/ml dengan selang 0,05 mg/ml serta perlakuan yang sama dengan penentuan

kadar protein.

Karakterisasi Enzim β-Galaktosidase

Pengaruh suhu terhadap aktivitas dan stabilitas β-galaktosidase.

Pengaruh suhu terhadap aktivitas β-galaktosidase diuji dengan cara mereaksikan

larutan enzim dengan substrat selama 10 menit pada berbagai suhu antara 25-50ºC

dengan selang 5ºC (Lu et al. modifikasi 2009). Aktivitas β-galaktosidase dihitung

dengan mengukur oNP yang terbentuk. Stabilitas enzim terhadap suhu diuji

dengan menginkubasikan larutan enzim pada berbagai suhu (25-50ºC dengan

selang 5ºC) selama 1 jam. Setelah inkubasi selesai larutan enzim dengan cepat

didinginkan di dalam penangas es. Selanjutnya aktivitas enzim tersisa diuji pada

kondisi standar reaksi enzimatis β-galaktosidase (Lu et al. modifikasi 2009). Nilai

aktivitas enzim tersisa dinyatakan dalam persentase dibandingkan dengan kontrol

(enzim tanpa perlakuan).

Pengaruh pH terhadap aktivitas dan stabilitas β-galaktosidase.

Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim diuji dengan cara mereaksikan larutan

enzim dengan substrat pada suhu 35ºC selama 10 menit (Lu et al. modifikasi

2009) pada berbagai kondisi pH larutan bufer (pH 5,5-8,0 dengan selang 0.5 unit).

Aktivitas β-galaktosidase dihitung dengan mengukur oNP yang terbentuk.

Stabilitas enzim terhadap pH diuji dengan menginkubasikan larutan enzim dalam

0,1 M larutan bufer berbagai pH (5,5-8,0 dengan selang 0.5 unit) selama 1 jam.

Setelah inkubasi selesai, dengan cepat diuji aktivitas enzim β-galaktosidase

tersisanya pada kondisi optimum reaksi enzim β-galaktosidase (Lu et al.

modifikasi 2009). Nilai aktivitas enzim tersisa dinyatakan dalam persentase

dibandingkan dengan kontrol (enzim tanpa perlakuan). Bufer yang digunakan

yaitu bufer asetat (pH 5,5-6.0) dan bufer fosfat (pH 6,5-8,0).

Page 36: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

22

Pengaruh logam kation terhadap aktivitas β-galaktosidase. Pengaruh

kation terhadap aktivitas β-galaktosidase diuji dengan cara menambahkan kation

(konsentrasi 0,01 M) ke dalam campuran substrat-bufer-enzim, dan diinkubasikan

pada kondisi optimal reaksi enzimatis (Lu et al. modifikasi 2009). Penghambatan

atau peningkatan aktivitas β-galaktosidase oleh kation dinyatakan dalam

persentase aktivitas β-galaktosidase dibandingkan dengan kontrolnya (tanpa

penambahan kation logam). Kation yang ditambahkan dalam bentuk larutan

CaCl2, CoCl2, ZnSO4, CuCl2, MnCl2, HgCl2, dan MgSO4.

Penentuan parameter kinetik. Sebanyak 1.000 µl bufer fosfat 0,1 M pH

optimum, 100 µl enzim, dan substrat oNPGal berbagai konsentrasi (0,01-5 mg/ml

dengan selang 0,5 mg/ml) dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Campuran

diinkubasi selama 25 menit pada suhu optimum reaksi enzimatis. Setiap 5 menit

sekali campuran diangkat dan ditambahkan 1.000 µl Na2CO3 1 M untuk

menghentikan reaksi. Larutan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV VIS

pada panjang gelombang 420 nm. Grafik dibuat dengan memplotkan hubungan

antara waktu (sumbu X) dan kadar oNP yang terbentuk (sumbu Y) dari berbagai

konsentrasi substrat awal dimana nilai kecepatan reaksi (v) merupakan nilai

kemiringan grafik tersebut. Selanjutnya grafik Lineweaver-Burk dibuat untuk

menentukan nilai KM dan Vmaks. Grafik Lineweaver-Burk diperoleh dari hubungan

antara 1/[S] sebagai sumbu X dan 1/v sebagai sumbu Y. Kecepatan reaksi (v)

diukur sebagai kecepatan pembentukan produk persatuan waktu.

Optimasi Konsentrasi Alginat untuk Amobilisasi Sel Enterobacter cloacae dan β-Galaktosidase Optimasi Konsentrasi Alginat dan Jumlah Sel untuk Amobilisasi Sel

(Becerra et al. modifikasi 2001). Sebelum melakukan amobilisasi sel E.cloacae,

penentuan konsentrasi alginat dan sel optimum terlebih dahulu dilakukan dengan

menggunakan variasi natrium alginat steril 4%, 5%, dan 6% serta variasi bobot sel

sebanyak 10%, 20%, dan 40% (b/v). Variasi butiran gel yang diperoleh kemudian

diinkubasikan pada substrat o-nitrofenil-β-D-galaktopiranosida (oNPGal) selama

1 jam pada suhu 37°C. Formula konsentrasi alginat dan bobot sel yang

menghasilkan aktivitas pembentukan produk yang paling tinggi merupakan

komposisi optimum yang digunakan untuk amobilisasi sel.

Page 37: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

23

Optimasi Konsentrasi Alginat untuk Amobilisasi Enzim (Haider dan

Husain modifikasi 2007). Sebelum melakukan amobilisasi enzim, penentuan

konsentrasi alginat optimum terlebih dahulu dilakukan dengan menggunakan

variasi natrium alginat steril 4%, 5%, dan 6% serta enzim β-galaktosidase 10%

(v/v). Variasi butiran gel yang diperoleh kemudian diinkubasikan pada substrat o-

nitrofenil-β-D-galaktopiranosida (oNPGal) selama 24 jam. Konsentrasi alginat

yang menghasilkan aktivitas pembentukan produk yang paling tinggi merupakan

konsentrasi optimum alginat yang digunakan untuk amobilisasi enzim.

Amobilisasi Sel Enterobacter cloacae dan β-Galaktosidase

Amobilisasi Sel Enterobacter cloacae (Becerra et al. modifikasi 2001).

Sel E. cloacae hasil pemanen jam ke-18 ditambahkan ke dalam natrium alginat

steril. Butiran gel yang dibuat dengan meneteskan suspensi sel dalam natrium

alginat dengan syringe ke dalam 50 ml larutan CaCl2 0,2 M steril sambil diaduk

dengan pengaduk bermagnet dengan kecepatan 100 rpm selama proses

pembentukkan butiran gel. Butiran gel yang sudah terbentuk dibiarkan selama 2

jam dalam larutan CaCl2 0,2 M pada suhu 4ºC supaya gel yang terbentuk lebih

mengeras. Selanjutnya butiran gel disaring dengan kertas saring steril kemudian

dipindahkan ke dalam labu erlenmeyer steril untuk dicuci dengan akuades steril

sebanyak 3 kali. Pencucian dengan akuades steril bertujuan untuk menghilangkan

larutan kalsium klorida yang masih menempel pada butiran gel dan sel yang tidak

terjebak oleh natrium alginat. Butiran gel yang telah dicuci diaplikasikan untuk

menurunkan kadar laktosa pada susu UHT.

Amobilisasi Enzim β-Galaktosidase (Haider & Husain modifikasi

2007). Enzim β-galaktosidase hasil kromatografi filtasi gel ditambahkan ke dalam

natrium alginat steril (konsentrasi optimum). Butiran gel yang dibuat dengan

meneteskan suspensi dengan syringe ke dalam 50 ml larutan CaCl2 0,2 M steril

sambil diaduk dengan pengaduk bermagnet dengan kecepatan 100 rpm selama

proses pembentukkan butiran gel. Butiran gel yang sudah terbentuk dibiarkan

selama 2 jam dalam larutan kalsium klorida. Setelah 2 jam, butiran gel disaring

dengan kertas saring steril kemudian dipindahkan ke dalam labu erlenmeyer steril

Page 38: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

24

untuk dicuci dengan akuades steril sebanyak 3 kali. Butiran gel yang telah dicuci

diaplikasikan untuk menurunkan kadar laktosa pada susu UHT.

Aplikasi β-Galaktosidase pada Susu UHT

Hidrolisis Laktosa pada Susu UHT (Haider & Husein modifikasi 2007).

Sel amobil, sel bebas, β-galaktosidase amobil, dan β-galaktosidase hasil

kromatografi filtrasi gel masing-masing dimasukkan ke dalam susu UHT dengan

perbadingan susu UHT dan butiran gel adalah 1:1 (v/v). Sampel diinkubasi

goyang dengan kecepatan 100 rpm pada suhu optimum selama 24 jam. Setiap 3

jam dilakukan pengambilan sampel sebanyak 250 µl. Analisis penurunan kadar

laktosa menggunakan kit enzimatik analisis glukosa GOD-POD (glukosa

oksidase-peroksidase).

Penggunaan Berulang Sel Amobil dan Enzim Amobil. Sel amobil dan

enzim amobil masing-masing dimasukan ke dalam susu UHT. Sampel diinkubasi

goyang pada suhu 37°C untuk sel amobil dan 40°C untuk enzim amobil.

Pengambilan sampel setelah waktu optimasi amobilisasi sel dan amobilisasi

enzim. Analisis penurunan kadar laktosa menggunakan kit enzimatik analisis

glukosa GOD-POD.

Analisis Laktosa Menggunakan Kit Enzimatik GOD-POD. Sampel

diambil sebanyak 10 µl kemudian ditambahkan 1 ml reagen GOD-POD kemudian

diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37°C. Larutan dianalisis menggunakan

spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 505 nm. Absorbansi yang

diperoleh dibandingkan dengan absorbansi standar glukosa 100 mg/dL. Jumlah

laktosa yang terhidrolisis setara dengan jumlah glukosa yang terbentuk pada

kondisi percobaan.

Analisis Statistika

Analisis statistik yang digunakan adalah rancangan faktorial dalam

Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini dilakukan dengan tiga kali

ulangan. Model linier (Matjik & Sumertajaya 2002) yang digunakan adalah:

Yij = µ + λi + βj+ εij

Page 39: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

25

Keterangan:

: pengaruh rataan umum; λi: pengaruh hidrolisis laktosa oleh β-galaktosidase

pada jam ke-i; βj: pengaruh ulangan ke-j; ij: pengaruh galat hidrolisis laktosa oleh

β-galaktosidase pada jam ke-i dan ulangan ke-j; i= jam ke-0, 3, 6, 9, 12, 15, 18,

21, dan 24; j = 1, 2, 3.

Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) pada

tingkat kepercayaan 95% dan taraf 0.05. Analisis data dilakukan dengan program

SPSS 10.0. Jika hasil uji berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan.

Page 40: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Waktu Optimum Produksi β-Galaktosidase

Kultur Enterobacter cloacae ditumbuhkan pada media yang mengandung

substrat laktosa 2% yang berperan sebagai energi, karbon, dan induser enzim β-

galaktosidase. Keberadaan suatu substrat tertentu dapat memicu suatu

mikroorganisme untuk mensekresi metabolit selnya. Pepton dan ekstrak khamir

sebagai sumber karbon, asam amino, nitrogen, dan vitamin. NaCl berperan

sebagai sumber mineral yang digunakan untuk metabolisme. Nutrisi-nutrisi

tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri, berkembang biak, dan

menghasilkan enzim yang diinginkan.

Pertumbuhan sel perlu diamati untuk mengetahui sel yang telah diinokulasi

dapat tumbuh di dalam media pertumbuhan. Tujuan lain dari pengamatan tersebut

adalah untuk mengamati pola pertumbuhan dari mikrob tersebut. Prinsip dari

penelitian ini adalah media tumbuh (cair) yang sudah diinokulasi sel diukur

absorbansinya pada panjang gelombang 600 nm setiap interval waktu tertentu.

Penentuan waktu produksi optimum berdasarkan aktivitas enzim β-

galaktosidase tertinggi. Satu unit aktivitas β-galaktosidase dinyatakan sebagai

banyaknya enzim yang diperlukan untuk menghasilkan 1 µmol oNP dari substrat

oNPGal permenit pada kondisi percobaan. Gambar 5 menunjukan bahwa aktivitas

enzim tersebut dari jam ke-12 hingga jam ke-24 mengalami peningkatan hingga

3,712 U/ml dan akan mengalami penurunan pada jam ke-30 hingga jam ke-48.

Penurunan aktivitas enzim ini disebabkan telah terbentuknya produk berupa

glukosa atau galaktosa. Menurut Mahoney (2004), glukosa dan galaktosa ini akan

menghambat kerja β-galaktosidase dalam menghidrolisis substrat laktosa.

Pemanenan sel E. cloacae dilakukan pada waktu produksi β-galaktosidase

optimum yaitu pada jam ke-24 dengan aktivitas sebesar 3,712 U/ml. Selain itu,

bakteri tersebut menghasilkan β-galaktosidase pada fase eksponensial hingga jam

ke-24 dengan nilai OD berkisar 1,849 atau setara 3,70×1010 sel/ml (Lampiran 6).

Pada fase tersebut, sel membelah dengan laju yang konstan, masa menjadi dua

kali lipat dengan laju yang sama, aktivitas metabolik yang konstan, dan

menghasilkan enzim untuk pertumbuhan (Pelczar & Chan 1988).

Page 41: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

27

Bobot basah dan bobot kering sel perlu diamati untuk menyeragamkan sel

yang digunakan untuk fermentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,

didapatkan bobot basah sel sebesar 0,558 g/50 ml media setelah 24 jam masa

inkubasi pada suhu 37°C. Hasil ini diikuti dengan didapatnya bobot kering sel

sebesar 0,066 g/50 ml media dan mempunyai jumlah sel sebanyak 3,70×1010

sel/ml.

Gambar 5 Kurva pertumbuhan E.cloacae (■) dan kurva

produksi β-galaktosidase (♦).

Produksi dan Purifikasi β-Galaktosidase

Produksi β-galaktosidase dari E.cloacae dilakukan pada media cair yang

mengandung 2% laktosa lalu diinkubasi berdasarkan penentuan waktu produksi

optimum yaitu pada suhu 37°C selama 24 jam tanpa pengocokan. Hal ini

disebabkan bakteri tersebut bersifat anaerobik fakultatif. Pemanenan sel dilakukan

dengan cara sentrifugasi dengan kecepatan 10.000 rpm selama 15 menit pada suhu

4°C, untuk mencegah kerusakan enzim. Dengan demikian, sel yang berbobot

molekul lebih besar dari larutan media akan mengendap karena gaya gravitasi. Sel

yang diperoleh kemudian dicuci dua kali dengan buffer fosfat 0,05 M pH 6,5 agar

terbebas dari pengotor yang berasal dari media. Selanjutnya sel mengalami

pemecahan sel dengan metode sonikasi. Metode ini bertujuan untuk memecah

dinding sel dengan frekuensi gelombang suara yang tinggi. Sel dipecah di dalam

buffer fosfat 0,05 M pH 6,5 pada suhu 4°C agar enzim tidak rusak. Sel dipisahkan

dari ekstrak enzim dengan sentrifugasi. Menurut Lu et al. (2009), enzim β-

galaktosidase pada bakteri E. cloacae merupakan enzim intraseluler sehingga

memerlukan pemecahan dinding sel.

Page 42: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

28

Gambar 6 Reaksi hidrolisis oNPGal oleh β-galaktosidase (Miller 1972).

Metode analisis aktivitas β-galaktosidase pada penelitian ini menggunakan

substrat o-nitrofenil-β-galaktopiranosida (oNPGal). Dalam keadaan normal,

oNPGal tidak berwarna. Ketika β-galaktosidase menghidrolisis oNPGal maka

akan menghasilkan galaktosa dan o-nitrofenol (oNP). Reaksi ini dihentikan

dengan penambahan Na2CO3 sehingga pH di dalam larutan menjadi basa sekitar

pH 10-11. Pada pH tersebut oNP akan berubah menjadi bentuk anionik yang

berwarna kuning dan β-galaktosidase menjadi inaktif (Gambar 6). Jumlah oNP

sebanding dengan jumlah β-galaktosidase yang bereaksi sehingga intensitas warna

kuning yang dihasilkan dari oNP dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi

enzim. Jumlah oNP yang terbentuk dapat dideteksi dengan spektrofotometer pada

λ = 420 nm (Miller 1972). Berdasarkan hasil percobaan, aktivitas spesifik enzim

β-galaktosidase kasar yang diperoleh sebesar 3,364 U/mg (Tabel 3).

Setelah didapatkan enzim kasar, proses purifikasi selanjutnya adalah dengan

pengendapan menggunakan garam amonium sulfat. Pengendapan protein pada

tahap awal pemurnian berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi protein enzim,

mereduksi volume larutan enzim dan memisahkan protein target dari sebagian

kontaminan yang tidak dikehendaki. Terjadinya pengendapan protein pada saat

penambahan garam amonium sulfat dikarenakan terjadinya netralisasi muatan

pada permukaan protein enzim, pengurangan aktivitas kimia protein dan

pengurangan konsentrasi efektif air oleh garam amonium sulfat. Konsentrasi

garam yang diperlukan agar terjadi pengendapan suatu protein berhubungan

dengan jumlah dan distribusi residu bermuatan dan residu polar ionik pada

permukaan protein, jumlah dan distribusi residu hidrofobik yang terekspos pada

permukaan protein serta ukuran dan bentuk protein (Scopes 1993). Proses

pengendapan dengan amonium sulfat dilakukan dalam suasana dingin agar tidak

terjadi peningkatan suhu karena pembebasan energi selama penambahan amonium

sulfat dan mencegah terjadinya denaturasi protein. Amonium sulfat ditambahkan

oNPGal (tidak berwarna)

H2O

β-Galaktosidase

Galaktosa oNP (kuning)

Page 43: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

29

sedikit demi sedikit dengan kecepatan konstan agar konsentrasi amonium sulfat

dapat merata dalam berinteraksi dengan enzim. Enzim β-galaktosidase diperoleh

dengan cara sentrifugasi karena enzim akan mengendap. Pelet yang diperoleh

kemudian dilarutkan dengan bufer fosfat 0,05 M pH 6,5 untuk menjaga stabilitas

enzim.

Pengendapan dilakukan dengan cara penambahan amonium sulfat dengan

beberapa konsentrasi dimulai dari 10% hingga 70%. Gambar 7 menunjukan

bahwa pengendapan enzim dengan amonium sulfat mempunyai aktivitas spesifik

tertinggi pada fraksi 30% dan 40% (Data pada Lampiran 7). Aktivitas spesifik β-

galaktosidase akan menurun pada fraksi lebih dari 40% karena pada fraksi

tersebut enzim yang terendapkan bukan enzim yang diinginkan sehingga aktivitas

β-galaktosidase rendah sedangkan kadar protein tinggi. Oleh sebab itu fraksi

enzim hasil semipurifikasi amonium sulfat 30-40% yang diperoleh aktivitas

spesifik 22,804 U/mg. Aktivitas spesifik enzim hasil pengendapan dengan

amonium sulfat lebih tinggi dibandingkan dengan enzim kasar karena konsentrasi

protein yang diperoleh pada tahap semipurifikasi dengan amonium sulfat ini

mempunyai konsentrasi yang lebih sedikit yaitu 6,524 mg protein (Tabel 3).

Tingkat kemurnian presipitat pun meningkat dari 1 kali menjadi 6,78 kali.

Sementara itu, rendemen β-galaktosidase pada tahap pengendapan dengan

amonium sulfat yang diperoleh sebesar 8,21%.

Gambar 7 Aktivitas total (■) dan protein total (♦) hasil purifikasi dengan

amonium sulfat.

Page 44: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

30

Tabel 3 Purifikasi β-galaktosidase dari E.cloacae

Tahapan Total

Aktivitas (U)

Total Protein

(mg)

Aktivitas Spesifik (U/mg)

Rendemen (%)

Kemurnian (kali)

Enzim Kasar1 1812,057 538,645 3,364 100,00 1,00 Pengendapan amonium sulfat 30-40%

148,781 6,524 22,804 8,21 6,78

Dialisis 126,868 2,026 62,609 7,00 18,61 Superdex 200 111,939 1,100 101,781 6,18 30,26 1 Berasal dari 8 gram bobot basah pelet sel E.cloacae

Tahap purifikasi selanjutnya adalah dialisis. Dialisis merupakan proses

pemisahan molekul pada larutan berdasarkan perbedaan ukuran molekul oleh

membran semipermeabel serta proses yang terjadi adalah difusi dan osmosis. Pada

proses ini, kantong dialisis selofan yang digunakan adalah membran selofan

dengan MWCO (molecular weight cut-off) 10 kD. Tujuannya agar molekul-

molekul kecil yang berukuran lebih kecil dari 10 kD seperti ion logam, inhibitor,

peptida kecil, dan lainnya akan keluar dari membran tersebut sedangkan molekul

besar dan mempunyai ukuran lebih besar dari 10 kD akan tertahan di dalam

membran seperti β-galaktosidase. Pada tahap dialisis ini total aktivitas yang

diperoleh adalah 126,868 U dan kadar protein 2,026 mg sehingga aktivitas

spesifiknya meningkat hingga 62,609 U/mg. Rendemen yang dihasilkan sekitar

7,00% dan kemurniannya meningkat hingga 18,61 kali (Tabel 3).

Kromatografi filtrasi gel merupakan pemisahan molekul menurut ukuran

molekulnya. Saat sampel diaplikasikan ke dalam kolom maka partikel dengan

ukuran besar akan bergerak turun lebih cepat dari partikel yang berukuran kecil

karena partikel besar dapat bergerak turun tanpa melalui pori-pori gel. Sementara

itu, partikel yang lebih kecil akan masuk ke dalam pori-pori gel sehingga

mengalami hambatan untuk sampai ke ujung kolom bagian bawah. Profil elusi

filtrasi gel menggunakan Superdex 200 (Gambar 8) memperlihatkan adanya satu

puncak protein utama yang terelusi pada fraksi 7 hingga fraksi 20. Rendahnya

aktivitas β-galaktosidase pada puncak protein menunjukkan bahwa pada fraksi

tersebut masih terdapat protein-protein lain yang memiliki bobot molekul yang

besarnya relatif lebih kecil dibandingkan bobot molekul β-galaktosidase. Hasil

Page 45: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

31

pengujian aktivitas β-galaktosidase menunjukkan adanya satu puncak aktivitas

enzim dimana aktivitas yang tertinggi pada fraksi 12. Pada fraksi nomor 12

memiliki total aktivitas sebesar 111,939 U dan kadar protein 1,100 mg sehingga

aktivitas spesifiknya sebesar 101,781 U/mg (Data pada Lampiran 8). Rendemen

yang dihasilkan adalah 6,18% dan kemurnian meningkat sebesar 30,26 kali.

Aktivitas spesifik β-galaktosidase E. cloacae hasil purifikasi ini lebih besar

jika dibandingkan dengan aktivitas spesifik dari Arthrobacter psychrolactophilus

F2 yaitu 20,4 U/mg (Nakagawa et al. 2006). Tetapi hasil aktivitas spesifik β-

galaktosidase dari penelitian ini lebih rendah jika dibandingkan Arthrobacter

acidocaldarius sebesar 112,7 U/mg (Gul-Guven et al. 2007), Bacillus

stearothermophilus sebesar 125 U/mg (Chen et al. 2008), dan Arthrobacter sp.

HB7 sebesar 108,7 U/mg (Trimbur et al. 1994). Perbedaan aktivitas ini

disebabkan perbedaan jumlah induser (laktosa) yang diberikan pada saat produksi

enzim dan perbedaan perlakuan pada saat purifikasi enzim. Selain itu, ekspresi

genetik β-galaktosidase yang berbeda dari berbagai mikroorganisme juga

mempengaruhi perbedaan aktivitas spesifik enzim yang dihasilkan seperti pada

Streptococcus themophilus LMD9 sebesar 464 U/mg (Rhimi et al. 2010) dan

Lactobacillus acidophilus R22 sebesar 230 U/mg (Nguyen et al. 2002).

Peningkatan aktivitas enzim β-galaktosidase dapat disebabkan akibat rekombinasi

genetik seperti pada S. themophilus LMD9 dan L. acidophilus R22.

Gambar 8 Aktivitas total (■) dan protein total (♦) hasil purifikasi dengan

kromatografi filtrasi gel menggunakan matriks Superdex 200.

Page 46: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

32

Karakterisasi β-Galaktosidase

Suhu

Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja enzim.

Penentuan suhu optimum dan stabilitas suhu dilakukan pada rentang suhu 25-

50°C. Gambar 9 menunjukan aktivitas β-galaktosidase E. cloacae bebas dan

teramobil meningkat hingga suhu 40°C. Sebelum suhu optimum, aktivitas enzim

meningkat karena terjadi peningkatan energi kinetik yang mempercepat gerak

vibrasi, translasi, serta rotasi enzim dan substrat sehingga memperbesar peluang

keduanya untuk saling bertumbukan. Suhu yang lebih besar dari suhu optimum

menyebabkan protein enzim mengalami perubahan konformasi yang

menyebabkan aktivitasnya berkurang. Selain itu, penurunan aktivitas enzim

dikarenakan terputusnya ikatan sekunder enzim karena besarnya energi kinetik

dari molekul enzim melebihi untuk mempertahankan ikatan sekunder. Ikatan

sekunder yang terputus menyebabkan hilangnya struktur sekunder dan tersier

enzim disertai berkurangnya atau hilangnya aktivitas enzim. Substrat juga dapat

mengalami perubahan konformasi sehingga sisi reaktifnya tidak dapat lagi atau

mengalami hambatan dalam memasuki sisi aktif enzim pada suhu tinggi.

Pengaruh suhu terhadap aktivitas β-galaktosidase diperlihatkan pada

Gambar 9. Aktivitas β-galaktosidase bebas maupun teramobil meningkat seiring

meningkatnya suhu hingga mencapai 40ºC. Enzim β-galaktosidase bebas dan

teramobil pada suhu 40ºC menunjukkan aktivitas tertinggi dengan nilai aktivitas

masing-masing sebesar 17,620 U/ml dan 0,026 U/ml (Data pada Lampiran 9).

Selanjutnya aktivitasnya akan menurun pada suhu 45ºC dan akan kehilangan

aktivitasnya pada suhu 50ºC. Teknik amobilisasi enzim dengan penjebakan enzim

menggunakan kasium alginat tidak mengubah suhu optimum dari enzim yang

bersangkutan. Pada suhu yang lebih tinggi dari suhu optimum, aktivitas relatif β-

galaktosidase teramobil lebih besar dibandingkan aktivitas relatif β-galaktosidase

bebas. Jika pada suhu 50°C, aktivitas relatif β-galaktosidase bebas hanya sebesar

0,95% tetapi aktivitas relatif β-galaktosidase teramobil masih bisa dipertahankan

hingga 21,39%.

Page 47: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

33

Gambar 9 Profil hasil pengujian pengaruh suhu terhadap aktivitas β-galaktosidase

bebas (♦) dan teramobil (■).

Kestabilan suatu enzim bergantung pada ikatan hidrogen, ikatan hidrofobik,

interaksi ion, dan jembatan disulfida. Kestabilan enzim terhadap panas dapat

terjadi karena pelipatan asam amino penyusun protein membentuk konformasi

tertentu yang tahan terhadap efek denaturasi akibat panas. Gambar 10a

menunjukan pengaruh suhu terhadap stabilitas β-galaktosidase bebas. Enzim β-

galaktosidase bebas relatif stabil setelah diinkubasikan selama 1 jam pada kisaran

suhu 25-40°C karena masih menyisakan aktivitasnya diatas 50%. Selanjutnya

mengalami penurunan pada suhu 45°C dan 50°C dengan menyisakan masing-

masing 7,41% dan 2,42% dari aktivitasnya (Data pada Lampiran 9).

Gambar 10b menunjukkan pengaruh suhu terhadap stabilitas β-

galaktosidase teramobil. Enzim β-galaktosidase teramobil relatif stabil setelah

diinkubasikan selama 1 jam pada kisaran suhu 25-40°C. Hal ini disebabkan pada

kisaran suhu tersebut aktivitas β-galaktosidase masih dapat menyisakan

aktivitasnya sekitar 60%. Selanjutnya mengalami penurunan pada suhu 45°C dan

50°C dengan menyisakan masing-masing 40,31% dan 14,86% dari aktivitasnya

(Data pada Lampiran 9). Penurunan aktivitas pada enzim teramobil pada suhu 45-

50°C tidak terlalu signifikan karena penjebakan enzim di dalam kalsium alginat

dapat meminimalkan protein enzim yang dapat terdenaturasi akibat peningkatan

suhu karena enzim terlingkupi dalam suatu gel.

Sebagai perbandingan, suhu optimum β-galaktosidase E. cloacae B5 sekitar

35°C dan enzim ini stabil pada suhu dibawah 30°C (Lu et al. 2009). Enzim β-

Page 48: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

34

galaktosidase dari Streptococcus themophilus LMD9 mempunyai suhu optimum

berkisar 25-40°C (Rhimi et al. 2010), Lactobacillus bulgaricus berkisar 35-50°C

(Rhimi et al. 2009), dan Kluyveromyces lactis adalah 40°C (Kim et al. 2003).

(a)

(b)

Gambar 10 Profil hasil pengujian pengaruh suhu terhadap stabilitas β-galaktosidase bebas (a) dan teramobil (b). Enzim β-galaktosidase diinkubasi pada berbagai suhu selama 1 jam, selanjutnya aktivitas β-galaktosidase diuji pada kondisi pH dan suhu optimum.

pH Pengaruh pH terhadap aktivitas dan stabilitas β-galaktosidase diuji dengan

menggunakan 2 jenis bufer yaitu bufer asetat (pH 5,5-6.0) dan bufer fosfat (pH

6,5-8,0). Gambar 11 menunjukkan β-galaktosidase bebas dan teramobil

mempunyai aktivitas tertinggi pada pH 7,0 dengan masing-masing aktivitasnya

18,181 U/ml dan 0,025 U/ml (Data pada Lampiran 10). Selanjutnya aktivitas β-

galaktosidase menurun seiring dengan penigkatan pH. Aktivitas relatif enzim β-

galaktosidase bebas pada kondisi mendekati pH 7,0 meningkat dari 26,87%

Page 49: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

35

menjadi 100%. Selain itu, aktivitas relatif enzim β-galaktosidase teramobil

mendekati pH 7,0 pun meningkat dari 31,20% menjadi 100%. Berdasarkan

penelitian ini, pH optimum enzim bebas tidak berbeda dengan enzim teramobil

sehingga menunjukan penjerapan enzim di dalam kalsium alginat tidak akan

membuat perubahan pH yang dapat mempengaruhi keadaan ionisasi dari asam-

asam amino pada sisi aktif enzim sehingga akan mempengaruhi interaksinya

dengan molekul substrat.

Menurunnya aktivitas enzim karena perubahan pH larutan yang tidak terlalu

besar (sedikit dibawah atau diatas pH optimalnya) disebabkan oleh berubahnya

keadaan ion enzim dan seringkali juga keadaan ion substrat. Perubahan kondisi

ion enzim dapat terjadi pada residu asam amino yang berfungsi katalitik mengikat

substrat maupun pada residu asam amino yang berfungsi untuk mempertahankan

struktur tersier dan kuartener enzim yang aktif. Aktivitas enzim yang mengalami

penurunan tersebut dapat dipulihkan kembali dengan merubah kondisi reaksi

enzimatis pada pH optimalnya. Pada pH tertentu perubahan muatan ion pada

rantai samping yang dapat terionisasi dari residu asam amino enzim menjadi

terlalu besar sehingga mengakibatkan terjadinya denaturasi enzim yang disertai

dengan hilangnya aktivitas katalitik enzim. Disamping itu, perubahan struktur

tersier menyebabkan kelompok hidrofobik (yang pada mulanya tersembunyi

dibagian dalam molekul enzim) kontak dengan air sehingga solubilitas enzim

menjadi berkurang. Berkurangnya solubilitas enzim dapat mengakibatkan

turunnya aktivitas enzim secara bertahap (Palmer 1991).

Gambar 11 Profil hasil pengujian pengaruh pH terhadap aktivitas β-galaktosidase

bebas (♦) dan teramobil (■).

Page 50: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

36

(a)

(b)

Gambar 12 Profil hasil pengujian pengaruh pH terhadap stabilitas β-galaktosidase

bebas (a) dan teramobil (b). Enzim β-galaktosidase diinkubasi pada berbagai pH selama 1 jam, selanjutnya aktivitas β-galaktosidase diuji pada kondisi pH dan suhu optimum.

Kestabilan enzim berhubungan dengan ketahanan enzim dalam

mempertahankan konformasinya terhadap kondisi lingkungan sehingga tidak

mengubah kedudukan sisi aktif (Lehninger 2004). Pengaruh pH terhadap stabilitas

enzim dimodifikasi oleh jenis dan konsentrasi bufer, ketersediaan substrat,

kekuatan ion, dan konstanta dielektrik medium (dipengaruhi oleh penambahan

pelarut organik), efek kofaktor, dan aktivator. Gambar 12a menunjukan pengaruh

pH terhadap stabilitas β-galaktosidase bebas. Enzim β-galaktosidase bebas relatif

stabil setelah diinkubasikan selama 1 jam pada kisaran pH 5,5-8,0 karena masih

Page 51: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

37

menyisakan aktivitasnya diatas 60% (Data pada Lampiran 10). Gambar 12b juga

memperlihatkan β-galaktosidase juga relatif stabil pada kisaran pH 5,5-8,0 (Data

Lampiran 10). Aktivitas β-galaktosidase relatif stabil pada kisaran pH tersebut

artinya ion-ion hidrogen tidak banyak mempengaruhi gugus-gugus fungsional

enzim pada kisaran pH 5,5-8,0 sehingga konformasi enzim tetap terjaga. Selain

itu, penjerapan dengan kalsium alginat tidak membuat perubahan terhadap

kestabilan enzim terhadap pH yang dapat mempengaruhi keadaan ionisasi dari

asam-asam amino pada sisi aktif enzim sehingga akan mempengaruhi interaksinya

dengan molekul substrat.

Sebagai perbandingan, β-galaktosidase dari E. cloacae B5 aktif dan stabil

pada kisaran pH 6,5-10,5 (Lu et al. 2009). Enzim β-galaktosidase dari

Streptococcus themophilus LMD9 stabil pada kisaran pH 6,5-7,5 (Rhimi et al.

2010), dan Kluyveromyces lactis berkisar pada pH 7,0 (Kim et al. 2003).

Szczodiak (2000) menyatakan β-galaktosidase yang dapat digunakan untuk

biokonverter laktosa pada susu harus dapat aktif pada pH 6,7-6,8 dan biokonverter

pada whey dapat aktif pada pH 5,5-6,0. Berdasarkan penelitian ini, β-

galaktosidase dari E. cloacae mempunyai kisaran pH yang luas sehingga enzim

ini dapat digunakan untuk aplikasi biokonverter laktosa untuk produk susu.

Aktivator dan Inhibitor

Ikatan inhibitor atau aktivator dengan enzim dapat mengubah kemampuan

enzim dalam mengikat substrat sehingga dapat mengubah daya katalisisnya.

Interaksi ion dengan residu asam amino yang terdapat pada sisi aktif dapat

mengakibatkan berubahnya afinitas enzim terhadap substrat yaitu dapat

meningkatkan atau menurunkan afinitas terhadap substrat. Interaksi ion dengan

residu asam amino yang mempertahankan konformasi aktif enzim mengakibatkan

berubahnya konformasi enzim menjadi lebih aktif atau nonaktif. Kation Hg2+ dan

Cu2+ merupakan inhibitor kuat β-galaktosidase dari E. cloacae karena dapat

menurunkan aktivitas sebesar 99,15% dan 89,09% dari kontrol enzim yang tidak

diberikan perlakuan penambahan kation (Gambar 13). Hal ini disebabkan Hg2+

dan Cu2+ merupakan logam berat yang dapat membentuk endapan logam proteinat

dengan ikatan yang terbentuk sangat kuat sehingga akan memutuskan jembatan

Page 52: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

38

disulfida sehingga protein mengalami denaturasi. Kation Ca2+ dan Zn2+

menghambat aktivitas β-galaktosidase sebesar 5,45% dan 10,85% terhadap

kontrolnya. Berbeda dengan kation Co2+, Mn2+, dan Mg2+ yang merupakan

aktivator bagi β-galaktosidase dari E. cloacae karena aktivitasnya akan meningkat

5,01%, 32,24%, dan 20,99% dari aktivitas kontrolnya (Data pada Lampiran 11).

Logam Mg2+ berperan sebagai penstabil reaksi katalisis β-galaktosidase dan

substrat karena Mg2+ berikatan dengan nukleofili Glu 537 sehingga sisi aktif

terstabilkan dan lebih memudahkan reaksi antara enzim dan substrat (Matthews

2005).

Lu et al. (2010) menyatakan bahwa kation Hg2+, Cu2+, dan Ag2+ bersifat

sebagai inhibitor kuat terhadap β-galaktosidase yang berasal dari E.cloacae B5.

Kation Co2+, Mg2+, Mn2+, DTT, EDTA, dan imidazol tidak berefek terhadap

aktivitas β-galaktosidase dari E.cloacae B5. Selain itu, kation Zn2+ dan SDS

menghambat secara parsial terhadap aktivitas enzim dengan masing-masing nilai

penghambatannya 82% dan 51%.

Gambar 13 Aktivator dan inhibitor β-galaktosidase dari E. cloacae.

Parameter Kinetik

Konsentrasi substrat yang amat rendah menyebabkan kecepatan reaksi amat

rendah tetapi kecepatan akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi

substrat. Pada akhirnya, akan tercapai titik batas, dan setelah titik ini dilampaui,

kecepatan reaksi hanya akan meningkat sedemikian kecil dengan bertambahnya

konsentrasi substrat. Pada batas ini, enzim menjadi jenuh oleh substratnya dan

tidak dapat berfungsi lebih cepat (Lehninger 2004). Penentuan nilai KM dan vmaks

Kontrol Ca2+ Co2+ Zn2+ Cu2+ Mn2+ Hg2+ Mg2+ Kation

Page 53: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

39

secara lebih tepat dan mudah dilakukan pemetaan data dengan memanfaatkan

transformasi aljabar persamaan Lineweaver Burk (Gambar 14). Persamaan

Lineweaver Burk untuk β-galaktosidase bebas dari E. cloacae adalah y = 0,663x +

1,526 dengan nilai r2 sebesar 0,986 sehingga kecepatan maksimum aktivitas β-

galaktosidase sebesar 0,655 µmol/menit dan nilai KM sebesar 0,434 mM. Pada β-

galaktosidase teramobil, peningkatan konsentrasi substrat juga meningkatkan

kecepatan reaksi. Persamaan Lineweaver Burk untuk β-galaktosidase teramobil

adalah y = 176,465x + 86,787 dengan nilai r2 sebesar 0,943 sehingga kecepatan

maksimumnya sebesar 0,012 µmol/menit dengan nilai KM sebesar 2,068 mM

(Data pada Lampiran 12).

(a)

(b)

Gambar 14 Kurva Lineweaver Burk dari β-galaktosidase bebas (a) dan β-galaktosidase teramobil (b).

Page 54: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

40

Semakin rendah nilai KM maka semakin kuat ikatan antara enzim dan

substrat. Dengan mengetahui nilai KM dan vmaks maka kecepatan reaksi suatu

enzim pada setiap konsentrasi substrat dapat dihitung. Selain itu, dengan

mengetahui nilai KM dapat mengetahui enzim tersebut berikatan kuat dengan

substrat atau ikatannya lemah, yang berarti dapat diketahui kesesuaian enzim

dengan substrat yang diberikan (Winarno 1999). Berdasarkan nilai diatas, nilai

KM enzim β-galaktosidase bebas dari E. cloacae lebih kecil dibandingkan nilai KM

dari β-galaktosidase teramobil sehingga β-galaktosidase bebas lebih kuat

mengikat substrat daripada β-galaktosidase yang teramobil. Nilai KM yang rendah

ini, menyebabkan energi yang diperlukan untuk memulai terjadinya reaksi

enzimatik lebih sedikit sehingga reaksi lebih mudah terjadi.

Nilai KM dari β-galaktosidase teramobil lebih tinggi dibandingkan KM dari

β-galaktosidase bebas tetapi vmaks β-galaktosidase teramobil lebih rendah

dibandingkan vmaks dari β-galaktosidase bebas. Keadaan ini disebabkan

perubahan konformasi pada molekul enzim yang terjerap di dalam butiran kalsium

alginat sehingga menurunkan daya gabung antara enzim dengan substrat.

Kecepatan reaksi enzim teramobil pun sangat rendah akibat adanya pengaruh

difusi substrat yang cukup lama agar dapat berinteraksi dengan enzim karena

harus melalui butiran kalsium alginat sebelum bereaksi dengan sisi aktif enzim.

Sebagai perbandingan, KM dan vmaks dari enzim β-galaktosidase dari E. cloacae

B5 adalah 0,01 mM dan 2 mM/menit (Lu et al. 2009). Nilai tersebut berimplikasi

bahwa enzim β-galaktosidase dari E. cloacae B5 lebih tinggi afinitasnya

dibandingkan β-galaktosidase dari E. cloacae yang dihasilkan dalam percobaan

ini. Hal ini disebabkan adanya perbedaan tahapan pada proses purifikasi enzim.

Optimasi Konsentrasi Alginat untuk Amobilisasi Sel Enterobacter cloacae

Campuran sel atau enzim dengan natrium alginat diteteskan ke dalam

larutan yang mengandung kation multivalen yaitu kalsium klorida akan

membentuk reaksi antara alginat dan kation multivalen menjadi kalsium alginat.

Alginat akan mengalami pemadatan oleh adanya ion kalsium tetapi tidak

menyebabkan perubahan temperatur, pH, dan tekanan osmotik yang drastis. Sel

atau enzim teramobilisasi di dalam presipitasi kalsium alginat dalam bentuk

Page 55: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

41

butiran gel. Reaksi tersebut akan menjebak sel dengan bentuk butiran gel

berukuran pori antara 5-200 nm (Najafpour et al. 2004). Namun, kalsium alginat

secara kimia tidak stabil sehingga perlu ditentukan kondisi amobilisasi yang dapat

meningkatkan kestabilan kimia butiran tanpa membatasi transfer masa Pada

penelitian ini variasi alginat yang digunakan adalah 4, 5, dan 6% (b/v). Pada

konsentrasi alginat dibawah 4%, butiran gel alginat agak rapuh sehingga dapat

menyebabkan kebocoran pada saat proses pemakaian Pada konsentrasi alginat

diatas 6%, butiran gel yang terbentuk terlalu padat sehingga menyulitkan difusi

substrat.

Variasi konsentrasi alginat dan bobot sel yang digunakan untuk amobilisasi

merupakan hal yang peting untuk memperoleh aktivitas optimum. Pemilihan

konsentrasi alginat dan bobot sel dilakukan untuk mendapatkan variasi formula

yang dapat menjerap sel bakteri dengan baik tanpa mengurangi kemampuan sel

dalam menghasilkan β-galaktosidase. Interaksi antara berbagai variasi bobot sel

dan konsentrasi alginat menghasilkan produk oNP yang signifikan berbeda

(α=0,05) antar berbagai variasi yang digunakan (Data pada Lampiran 13).

Berdasarkan berbagai variasi yang dilakukan, terdapat 3 variasi yang

menghasilkan produk oNP yang tertinggi adalah bobot sel 10% (b/v) dan alginat

5%; bobot sel 20% (b/v) dan alginat 6%; serta bobot sel 40% (b/v) dan alginat 6%

(Gambar 15). Dari ketiga variasi tersebut, aktivitas β-galaktosidase sel E. cloacae

teramobil yang mempunyai aktivitas terbesar dengan variasi bobot sel 40% (b/v)

dan alginat 6% dengan produk yang dihasilkan sebesar 0,946 µmol. Setelah

dilakukan dengan uji lanjut Duncan (α=0,05), variasi tersebut berbeda nyata

dengan variasi bobot sel 10% (b/v) dan alginat 5% dengan produk oNP sebesar

0,898 µmol setelah 1 jam inkubasi pada suhu 37°C.

Gambar 15 Variasi optimum penentuan sel amobil. Angka yang diikuti oleh

huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%

0,946 f 0,898 e 0,893 e

Sel 40%, alginat 6% Sel 10%, alginat 5% Sel 20%, alginat

Variasi Komposisi

Page 56: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

42

Pada penelitian ini, variasi yang dipilih untuk amobilisasi sel adalah variasi

bobot sel 10% (b/v) dan alginat 5%. Hal ini disebabkan sel yang dipakai lebih

sedikit sehingga lebih efisien. Selain itu, konsentrasi alginat yang dipakai tidak

terlalu tinggi menyebabkan pori-pori yang terbentuk tidak terlalu kecil sehingga

substrat dan nutrien tidak sulit masuk ke dalam gel.

Pada variasi alginat 5% (b/v), penggunaan bobot sel 20% dan 40% (b/v)

menghasilkan aktivitas pembentukan produk oNP yang rendah. Hal ini terjadi

karena pada waktu butiran gel dicuci dengan akuades steril, banyak sel bakteri

yang tidak terjerap akan ikut terbilas. Pencucian ini akan membuat sel yang

teramobilisasi hanya sebagian. Penggunaan konsentrasi alginat yang semakin

tinggi (alginat 6% (b/v)) maka dapat menjerap sel yang lebih banyak. Penjerapan

tersebut akan menurunkan viskositas alginat dan dapat meningkatkan porositas

dari gel tersebut. Proses tersebut akan menyebabkan tingginya produk yang

dihasilkan tetapi hal ini tidak efisien karena membutuhkan sel yang terlalu

banyak.

Optimasi Konsentrasi Alginat untuk Amobilisasi β-Galaktosidase

Variasi alginat yang digunakan untuk optimasi amobilisasi enzim β-

galaktosidase dari E. cloacae adalah enzim terpurifikasi 10% (v/v) yang

diamobilisasi dengan variasi konsentrasi alginat 4, 5, dan 6% (b/v) (Data pada

Lampiran 14). Gambar 16 menunjukan produk yang dihasilkan dari berbagai

konsentrasi alginat dengan konsentrasi produk dari enzim bebas sekitar 1,548

µmol setelah 24 jam inkubasi. Dari berbagai variasi tersebut, konsentrasi alginat

5% menghasilkan produk yang paling tinggi yaitu 1,009 µmol. Produk yang

dihasilkan tersebut lebih tinggi dan berbeda nyata (α=0,05) dibandingkan produk

yang dihasilkan dari variasi alginat 4% dan 6%. Konsentrasi alginat 6% hanya

menghasilkan produk sebesar 0,760 µmol karena butiran gel yang terbentuk

terlalu padat sehingga menyulitkan difusi substrat. Penggunaan konsentrasi

alginat 4% menghasilkan produk yang rendah yaitu 0,560 µmol. Hal ini terjadi

karena pada waktu butiran gel dicuci dengan akuades steril, banyak enzim yang

tidak terjerat akan ikut terbilas, sehingga hanya sebagian enzim yang

Page 57: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

43

teramobilisasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan Haider dan Husain (2007) yang

menyatakan bahwa konsentrasi alginat 5% merupakan konsentrasi alginat yang

optimum untuk mengamobilisasi β-galaktosidase dari Aspergillus oryzae karena

dapat meminimalkan kebocoran pada saat pemakain berulang dan pori-pori

butiran gel yang terbentuk tidak terlalu kecil.

Gambar 16 Produk yang dihasilkan pada penentuan optimasi amobilisasi enzim.

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%.

Potensi Hidrolisis Laktosa pada Susu UHT

Laktosa merupakan kompenen utama karbohidrat yang berada pada susu

sekitar 4,8% (b/v). Jika laktosa pada susu dihidrolisis oleh β-galaktosidase maka

akan menghasilkan glukosa dan galaktosa karena enzim tersebut menghidrolisis

ikatan β-(1,4)-glikosidik dari laktosa sehingga akan meningkatkan kemanisan,

kelarutan, serta mudah dicerna oleh penderita laktosa intoleran. Pada penelitian ini

pengukuran hasil hidrolisis laktosa dengan menggunakan kit reagen glukosa

GOD-POD. Glukosa yang terbentuk sebanding dengan laktosa yang dihidrolisis

oleh β-galaktosidase. Glukosa yang terbentuk akan bereaksi dengan glukosa

oksidase dengan bantuan air sehingga menghasilkan asam glukonat dan hidrogen

peroksida. Peroksidase akan mengoksidasi hidrogen peroksidase, 4-

aminofenazon, dan fenol sehingga akan menghasilkan 4-(p-benzokuinon

monoimino)-fenazon yang berwarna merah muda dan air. Jumlah 4-(p-

benzokuinon monoimino)-fenazon yang terbentuk dapat dideteksi dengan

spektrofotometer pada λ = 505 nm (Sachnez-Manzanares et al. 1993). Kadar

laktosa total pada susu UHT yang digunakan pada penelitian ini adalah 4,77%

(b/v)

Perlakuan hidrolisis laktosa pada susu UHT dengan sel bebas dan sel amobil

dilakukan secara sistem batch selama 24 jam pada suhu 37°C. Selama 24 jam

0,560 a 1,009 b 0,760 c

1,548 d

Variasi Alginat

Alginat 4% Alginat 5% Alginat 6% Enzim bebas

Page 58: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

44

dilakukan sampling setiap interval 3 jam dan dianalisis laktosa yang terhidrolisis

(Data pada Lampiran 15). Hasil penelitian menunjukan aktivitas hidrolisis laktosa

oleh sel E. cloacae bebas dan sel E. cloacae teramobil meningkat dari jam ke-0

hingga jam ke-18. Setelah jam ke-18, peningkatan hidrolisis laktosa tidak terlalu

signifikan tetapi cenderung stasioner karena produk hasil hidrolisis laktosa yaitu

glukosa dan galaktosa menghambat aktivitas β-galaktosidase atau bersifat feed

back inhibition. Aktivitas hidrolisis laktosa relatif pada jam ke-18 oleh E. cloacae

bebas sebesar 55,14% dari total laktosa yang berada di dalam susu UHT

sedangkan aktivitas hidrolisis laktosa relatif oleh E. cloacae teramobil sebesar

22,01% (Gambar 17).

Hidrolisis laktosa oleh sel amobil menghasilkan nilai optimum pada jam ke-

18 karena substrat berupa laktosa harus masuk ke dalam dinding sel bakteri.

Proses tersebut terjadi karena β-galaktosidase dari E. cloacae bersifat intraseluler.

Selain itu, sel bakteri yang teramobil menyebabkan lambatnya difusi substrat ke

dalam butiran gel, sehingga kontak antara substrat dan sel bakteri menjadi lambat.

Rendahnya nilai hidrolisis laktosa oleh sel teramobil juga dapat disebabkan

diameter butiran gel yang terlalu besar yaitu 5 mm. Idris dan Suzana (2006)

menyatakan diameter butiran gel optimum sebesar 2 mm karena semakin kecil

diameter butiran gel menyebabkan semakin besarnya luas permukaan kontak,

sehingga produk yang terbentuk pun semakin besar. Sel E. cloacae bebas yang

diaplikasikan ke dalam susu UHT setelah 24 jam akan menyebabkan pecahnya

emulsi susu. Bakteri ini merusak protein pada susu sehingga tidak bagus untuk

diaplikasikan pada susu dalam keadaan bebas. Sel teramobil tidak membuat

emulsi susu pecah karena sel E. cloacae terbatasi dengan butiran gel alginat

sehingga tidak terjadi kebocoran sel.

Perlakuan hidrolisis laktosa pada susu UHT dengan enzim bebas dan enzim

amobil dilakukan secara sistem batch selama 24 jam pada suhu 40°C. Selama 24

jam dilakukan sampling setiap interval 3 jam dan dianalisis laktosa yang

terhidrolisis (Data pada Lampiran 15). Hasil penelitian menunjukan aktivitas

hidrolisis laktosa oleh β-galaktosidase bebas dan β-galaktosidase teramobil

meningkat dari jam ke-0 hingga jam ke-6. Aktivitas hidrolisis laktosa relatif pada

jam ke-6 oleh β-galaktosidase bebas sebesar 77,99% dari total laktosa yang berada

Page 59: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

45

di dalam susu UHT sedangkan aktivitas hidrolisis laktosa relatif oleh β-

galaktosidase teramobil sebesar 28,09% (Gambar 17). Setelah jam ke-6, laju

reaksi enzimatis tidak terlalu terjadi peningkatan laju reaksi enzimatis secara

signifikan tetapi cenderung stasioner karena meningkatnya galaktosa yang bersifat

inhibitor kompetitif dan glukosa yang bersifat inhibitor nonkompetitif untuk β-

galaktosidase (Mahoney 2004).

Haider dan Husein (2009) menyatakan 54% laktosa pada susu dapat

dihidrolisis dengan 1000 U enzim β-galaktosidase Aspergillus oryzae teramobil

setelah 3 jam pada suhu 32°C. Rhimi et al. (2010) menyatakan 1000 U β-

galaktosidase teramobil Streptococcus thermophillus LMD9 menghidrolisis

laktosa pada susu sebanyak 77% setelah 6 jam pada suhu 45°C. Pada penelitian

ini, walaupun konsentrasi enzim yang digunakan hanya 37 U tetapi laktosa yang

dapat dihidrolisis oleh enzim teramobil sebesar 28,09%. Peningkatan konsentrasi

enzim perlu dilakukan untuk meningkatkan kelajuan hidrolisis laktosa pada susu.

Aktivitas hidrolisis laktosa pada susu UHT yang rendah juga dapat

disebabkan efek ion-ion divalen yang berada pada susu yaitu Ca2+, Mg2+, dan

Zn2+. Enzim β-galaktosidase dari E. cloacae dapat dihambat oleh Ca2+ dan Zn2+

tetapi Mg2+ bersifat sebagai aktivator. Guy dan Bingham (1978) menyatakan

aktivitas β-galaktosidase dalam menghidrolisis laktosa pada susu dapat

mengalami penurunan karena pengaruh logam yang berada pada susu, jumlah

logam yang terdapat pada susu, dan kelarutan logam tersebut pada susu. Pada

penelitian ini, kalsium yang terdapat pada susu UHT sebesar 265 mg, seng sebesar

1 mg, dan magnesium sebesar 31 mg. Meskipun dalam susu UHT terdapat

magnesium, tetapi kuantitasnya lebih rendah dibandingkan kuantitas kalsium

sehingga β-galaktosidase E. cloacae dapat dihambat aktivitasnya dalam

mengidrolisis laktosa pada susu.

Gambar 17 menunjukan perbandingan aktivitas hidrolisis laktosa oleh

enzim teramobil dan sel teramobil. Aktivitas hidrolisis laktosa pada sel teramobil

lebih lambat dibandingkan enzim teramobil karena membutuhkan waktu sekitar

18 jam. Substrat berupa laktosa tidak hanya harus melintasi butiran gel alginat

tetapi harus masuk ke dalam dinding sel bakteri karena β-galaktosidase dari E.

cloacae bersifat intraseluler. Hal ini berbeda dengan aktivitas hidrolisis dengan

Page 60: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

46

enzim teramobil yang lebih cepat menghidrolisis yaitu 6 jam. Pada enzim

teramobil, substrat hanya melintasi butiran gel lalu langsung berinteraksi dengan

sisi aktif enzim. Dari kedua variasi tersebut, penggunaan enzim teramobil lebih

efisien karena aktivitas hidrolisis laktosa pada susu UHT lebih cepat dan tinggi

dibandingkan dengan sel teramobil.

Gambar 17 Aktivitas hidrolisis laktosa oleh enzim teramobil (■) dan

sel teramobil (♦).

Penggunaan Berulang Sel Amobil dan Enzim Amobil

Salah satu kelebihan penggunaan sel dan enzim teramobil adalah lebih

mudah memisahkan produk yang dihasilkan, sistem yang lebih stabil, dan

penggunaan kembali biokatalis. Setelah inkubasi pertama, sel teramobil dan

enzim teramobil disaring dan dicuci dengan akuades steril untuk menghilangkan

substrat dan produk yang mungkin terbawa. Selanjutnya butiran gel yang sudah

bersih dimasukan ke dalam susu UHT baru dan diinkubasi kembali sesuai kondisi

optimumnya. Pengulangan penggunaan butiran gel yang teramobilisasi dilakukan

sebanyak 6 kali.

Gambar 18a menunjukan aktivitas hidrolisis mengalami penurunan pada

penggunaan enzim amobil berulang. Penggunaan enzim teramobil secara berulang

mempunyai perbedaan aktivitas hidrolisis laktosa yang nyata dari pemakaian

berulang pertama hingga kelima (α=0,05) (Data Lampiran 16). Penurunan

aktivitas hidrolisis ulangan kelima terjadi hingga 78,89% dari aktivitas awalnya.

Penggunaan butiran gel enzim teramobil pada ulangan kelima dan keenam tidak

Page 61: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

47

berbeda nyata (α=0,05). Gambar 18b menunjukan aktivitas hidrolisis mengalami

penurunan pada penggunaan sel teramobil berulang (Data Lampiran 16).

Penggunaan sel teramobil secara berulang mempunyai perbedaan aktivitas

hidrolisis laktosa nyata dari pemakaian berulang pertama hingga keempat

(α=0,05). Penurunan aktivitas hidrolisis ulangan keempat terjadi hingga 75,49%

dari aktivitas awalnya. Penurunan aktivitas hidrolisis ini disebabkan adanya lemak

susu yang menempel pada butiran gel pada saat penggunaan berulang. Hal ini

menyebabkan terhambatnya difusi substrat ke dalam butiran gel.

(a)

(b)

Gambar 17 Penggunaan berulang enzim teramobil (a) dan sel teramobil (b).

84,26 b

42,42 c

23,61 d 21,11 e 20,54 e

100,00 a

61,52 b 44,85 c

24,51 d 24,02 d 17,65 e

100,00 a

Page 62: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

SIMPULAN Enterobacter cloacae menghasilkan β-galaktosidase optimum pada waktu

inkubasi jam ke-24 dengan suhu 37°C. β-galaktosidase terpurifikasi dari E.

cloacae menghasilkan aktivitas spesifik sebesar 101,781 U/mg dengan rendemen

6,18% dan tingkat kemurnian meningkat sebesar 30,26 kali dari enzim kasar yang

diperoleh. Enzim β-galaktosidase bebas dan teramobil mempunyai aktivitas

optimum pada suhu 40°C dan pH 7,0. Kation Co2+, Mn2+, dan Mg2+ merupakan

aktivator bagi enzim tersebut sedangkan Ca2+, Zn2+, Cu2+, and Hg2+ bersifat

sebagai inhibitor. Enzim β-galaktosidase bebas dan β-galaktosidase teramobil

secara berturut-turut mempunyai KM sebesar 0,434 mM dan 2,068 mM. Variasi

optimum untuk amobilisasi sel adalah bobot sel 10% (b/v) dan alginat 5% (b/v).

Variasi optimum untuk amobilisasi enzim adalah larutan enzim terpurifikasi 10%

(v/v) dan alginat 5% (b/v). Aktivitas hidrolisis laktosa pada susu UHT oleh β-

galaktosidase teramobil lebih tinggi yaitu sebesar 28,09% setelah 6 jam

dibandingkan dengan sel E. cloacae teramobil sebesar 22,01% setelah 18 jam.

Enzim β-galaktosidase bebas mempunyai aktivitas hidrolisis laktosa pada susu

UHT lebih tinggi sebesar 78,20% setelah 6 jam dibandingkan sel E. cloacae bebas

sebesar 55,14% setelah 18 jam.

SARAN Purifikasi untuk memperoleh β-galaktosidase murni dapat digunakan

kromatografi afinitas. Formulasi variasi teknik amobilisasi enzim atau sel perlu

dilakukan agar enzim amobil atau sel amobil dapat menghasilkan produk yang

tinggi dan butiran gel yang lebih stabil.

Page 63: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

DAFTAR PUSTAKA

Beccera M, Baroli B, Fadda AM, Mendez JB, Siso MIG. 2001. Lactose bioconversion by calcium-alginate immobilization of Kluyveromyces lactis cells. Enzyme Microb Technol 29: 506-512.

Bollag DM, Edelstein SJ. 1991. Protein Methods. New York: Wiley-Liss.

Boyer R. 2000. Modern Experimental Biochemistry. San Fransisco: Adison Wesley Longman Inc.

Boyer R. 2002. Concepts in Biochemistry. United States: Brook Cole. Bradford MM. 1976. A rapid and sensitive method for the quantitation of

microgram quantities of protein utilizing the principle of protein-dye binding. Anal Biochem 72: 248-254.

Burvall A, Dahlqvist A. 1979. Oligosaccharides formation during hydrolysis of lactose with S. lactis lactase. Food Chem 4: 243-250.

Campbell et al. 2005. The molecular basis of lactose intolerance. Sci Progress 88:157-202.

Cao L. 2005. Carrier-bound Immobilized Enzymes. Weinheim: Wiley-VCH Verlag.

Cesca et al. 1984. β-D-Galactosidase of Lactobacillus sp. J Microbiol 29: 288-294.

Chaplin M. 2004. The use of lactases in dairy industry. [terhubung berkala]. http://www. lsbu.ac.uk/biology/enztech/lactase.html. [10 Januari 2010].

Chen W, Chen H, Xia Y, Zhao J, Tian F, Zhang H. 2008. Production, purification, and characterization of a potential thermostable galactosidase for milk lactose hydrolysis from Bacillus stearothermophilus. J. Dairy Sci 91: 1751-1758.

Dixon M, Webb EC. 1978. Enzymes. New Yok: Academica Pr.

Early R. 1998. Liquid milk and cream. Dalam: The Tecnology of Dairy Products. London: Blackie Academic & Professional.

Euber JR, Brunner JR. 1979. Determination of lactose in milk products by high performance liquid chromatography. J Dairy Sci 62: 685-690.

Fennema OR.1996. Food chemistry. Ed 3th. New York: Maicel Dekker.

Fox PF, McSweeney PLH. 1981. Dairy Chemistry and Biochemistry. London: Blackie Academic and Professional.

Page 64: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

50

Greenberg NA, Mahoney RR. 1983. Formation of oligosaccharides by β-galactosidase from Streptococcus thermophilus. Food Chem 10: 195-204.

Gul-Guven R, Guven K, Poli A, Nicolaus B. 2007. Purification and some properties of a β-galactosidase from the thermoacidophilic Alicyclobacillus acidocaldarius subsp. rittmannii isolated from Antarctica. Enzyme Microb Technol 40: 1570-1577.

Haider T, Husain Q. 2007. Calcium alginate entrapped preparations of Aspergillus oryzae β-galactosidase: Its stability and applications in the hydrolysis of lactose. Int J Biol Macromol 41: 72-80.

Hellberg U, Ivarsson JP, Johansson BL. 1996. Characteristics of Superdex ® Prep Grade Media for Gel Filtration Chromatography of Proteins and Peptides. Process Biochem 31 (2): 163-172.

Holt JG, Krieg NR, Sneath PHA, Stalely JT, Williams ST. 1994. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, 9th edition. Baltimore: Williams &Wilkins

Huber RE, Gupta MN, Khare SK. 1994. The active site and mechanism of the β-galactosidase from Escherichia coli. Int J Biochem 26 (3): 309-318.

Idris A, Suzana W. 2006. Effect of sodium alginat concentration, bead diameter, initial pH and temperature on lactic acid production from pineapple waste using immobilized Lactobacillus delbrueckii. Process Biochem 41: 1117-1123.

Illanes A, Fernandez-Lafuente R, Guisan JM, Wilson L. 2008. Heterogeneous Enzyme Kinetics. Di dalam: Enzyme Biocatalysis Principle and Aplication. Valpraiso: Spinger Science.

Itoh T, Ohhashi M, Toba T, Adachi S. 1980. Purification and properties of β-galactosidase from Lactobacillus bulgaricus. Milchwissenschaft 35: 593-597.

IUBMB Enzyme Nomenclature. 1980. EC 3.2.1.23. [terhubung berkala]. http://www.chem.qmul.ac.uk/iubmb/enzyme/EC3/2/1/23.html.[6 Maret 2008].

Kim CS, Ji ES, Oh DK. 2003. Expression and characterization of Kluyveromyces lactis β-galactosidase in Escherichia coli. Biotechnol Lett 25: 1769-1774.

Kusnawati Y. 2004. Aktivitas protease susu pasteurisasi yang ditambah Bifidobacterium bifidum pada berbagai waktu simpan. [Skripsi]. Bogor: IPB.

Lehninger AL. 2004. Principles of Biochemistry. Amhrest: Elsevier Science.

Lu LL, Xiao M, Li ZY, Li YM, Wang FS. 2009. A novel transglycosylating β-galactosidase from Enterobacter cloacae B5. Process Biochem 44: 232-236.

Mahoney RR. 1998. Galactosyl-oligosaccharide formation during lactose hydrolysis: a review. Food Chem 63:147–154.

Page 65: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

51

Mahoney RR. 2004. Enzymes exogenous to milk in dairy technology. Di dalam: Encyclopedia of Dairy Science. Amhrest: Elsevier Science.

Marsh MN, Riley SA. 1998. Digestion and absorption of nutrients and vitamins. Sleisenger and Fordtran’s Gastrointestinaland Liver Disease 26:1495-1496.

Marshall VME, Tamime AY. 1997. Physiology and Biochemistry of Fermented Milks. New York: Chapman & Hall.

Martin DW. 1981. Harper’s Review of Biochemistry. California: Medical.

Matthews BW. 2005. The structure of E. coli β-galactosidase. CR Biologies 328: 529-556.

Mattjik AA, Sumertajaya M. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor: IPB Pr.

Miller J. 1972. Experiments in Molecular Genetics. New York: Cold Spring Harbor Laboratory.

Najafpour G. Younesi H, Ismail KSK. 2004. Ethanol fermentation in an immobilized cell reactor using Sacharomyces cerevisiae. Bioresource Tech 92: 251-260.

Nakagawa T, Fujimoto Y, Ikehata R, Miyaji T, Tomizuka N. 2006. Purification and molecular characterization of cold-active β-galactosidase from Arthrobacter psychrolactophilus strain F2. Appl Microbiol Biotechnol 72: 720-725.

Nguyen TH, Splechtna B, Krasteva S, Kneifel W, Kulbe KD, Divne C, Haltrich D. 2007. Characterization and molecular cloning of a heterodimeric β-galactosidase from the probiotic strain Lactobacillus acidophilus R22. FEMS Microbiol Lett 269: 136-144.

Nur MA. Adijuana H, Kosasih. 1992. Teknik Laboratorium. Bogor: Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati Institut Pertanian Bogor.

Palmer T. 1991. Understanding Enzymes. Ed ke-3. New York: Ellis Horwood.

Pelczar MJ, Chan ECS. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL, penerjemah; Jakarta: UI Pr. Terjemahan dari: Elements of Microbiology.

Ramakrishna SV, Prakasham RS. 1999. Microbial fermentation with immobilized cells. Current Sci 77:87-100.

Rao MVR, Dutta SM. 1981. Purification and properties of beta-galactosidase from Streptococcus thermophillus. J Food Sci 46: 1419-1423.

Rahman A, Fardiaz S, Rahayu WP, Suliantri, Nurwitri CC. 1992. Teknologi Fermentasi. Bogor: IPB Pr.

Page 66: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

52

Rhimi M et al. 2010. Efficient bioconversion of lactose in milk and whey: immobilization and biochemical characterization of a β-galactosidase from the dairy Streptococcus thermophilus LMD9 strain. Res in Microbiol 161: 515-525.

Rhimi M, Aghajari N, Jaouadi B, Juy M, Boudebbouze S, Maguin E, Haser R, Bejar S. 2009. Exploring the acidotolerance of β-galactosidase from Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus: an attractive enzyme for lactose bioconversion. Res Microbiol 160: 775-784.

Rusynyk AR, Still CD. 2001. Lactose intolerance. JAOA 101 :10-12.

Sachnez-Manzanares JA, Fernandez-Villacafias MR, Marin-Iniesta F, Laencina J. 1993. Determination of lactose by an enzymatic method. Food Chem 46: 425-427.

Scopes RK. 1993. Protein Purification. New York: RR Doneley and Sons.

Szczodrak J. 2000. Hydrolysis of lactose in whey permeate by immobilized β-galactosidase from Kluyveromyces fragilis. J Mol Catal B Enzymatic 10: 631-637.

Trimbur DE, Gutshall KR, Prema P, Brenchley JE. 1994. Characterization of a psychrotrophic Arthrobacter gene and its cold-active β-galactosidase. Appl Environ Microbiol 60: 4544-4552.

Walstra P, Geurts TJ, Noomen A, Jellema A, Van Boekel MAJS. 1999. Dairy Technology : Principles of Milk Properties and Processes. New York: Marcell Dekker.

Wang D, Sakakibara M. 1997. Lactose hydrolysis and β-galactosidase activity in sonicated fermentation with Lactobacillus strain. Ultrasonics Sonochem 4: 255-261.

Winarno FG. 1999. Enzim Pangan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Page 67: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

LAMPIRAN

Page 68: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

54

Lampiran 1 Tahapan umum penelitian

Optimasi konsentrasi

alginat

Amobilisasi sel

Aplikasi

terhadap susu UHT dan

Penggunaan berulang

Analisis Statistik

Enterobacter cloacae

Penentuan waktu produksi β-galaktosidase optimum

Produksi β-galaktosidase

Purifikasi β-galaktosidase

Amobilisasi β-galaktosidase

Penentuan Karakterisasi

enzim

Optimasi konsentrasi

alginat

Page 69: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

55

Lampiran 2 Perhitungan aktivitas β-galaktosidase

Aktivitas (U/ml) = tVNP mikromol

o

Aktivitas Total (U) = volume enzim (ml) × Aktivitas (U/ml)

Total Protein (mg) = volume enzim (ml) × Kadar Protein (mg/ml)

Aktivitas spesifik (U/mg) = Total Aktivitas (U) / Total Protein (mg)

Rendemen (%) = Total aktivitas purifikasi × 100%

Total aktivitas ekstrak kasar

Tingkat kemurnian = Aktivitas spesifik purifikasi

Aktivitas spesifik ekstrak kasar

Aktivitas Relatif (%) = Aktivitas X × 100% Aktivitas yang paling besar

Lampiran 3 Morfologi Enterobacter cloacae

Pertumbuhan E. cloacae setelah diinkubasi 24 jam pada media agar LPY.

Page 70: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

56

Lampiran 4 Kurva standar oNP

[ONP] (µmol)

Absorbansi Arerata ± SD Ulangan 1 Ulangan 2

0,010 0,016 0,015 0,016 ± 0,0007 0,020 0,031 0,031 0,031 ± 0,0000 0,040 0,073 0,065 0,069 ± 0,0057 0,060 0,101 0,108 0,105 ± 0,0049 0,080 0,141 0,147 0,144 ± 0,0042 0,100 0,176 0,177 0,177 ± 0,0007 0,200 0,382 0,370 0,376 ± 0,0085 0,400 0,753 0,729 0,741 ± 0,0170 0,500 0,874 0,889 0,882 ± 0,0106

y = 1,805x – 0,0005 R2 = 0,9993

Page 71: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

57

Lampiran 5 Kurva standar protein

[ONP] (µmol)

Absorbansi Arerata ± SD Ulangan 1 Ulangan 2

0,010 0,016 0,015 0,016 ± 0,0007 0,020 0,031 0,031 0,031 ± 0,0000 0,040 0,073 0,065 0,069 ± 0,0057 0,060 0,101 0,108 0,105 ± 0,0049 0,080 0,141 0,147 0,144 ± 0,0042 0,100 0,176 0,177 0,177 ± 0,0007 0,200 0,382 0,370 0,376 ± 0,0085 0,400 0,753 0,729 0,741 ± 0,0170 0,500 0,874 0,889 0,882 ± 0,0106

y = 0,797 x + 0,014 R2 = 0,993

Page 72: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

58

Lampiran 6 Penentuan waktu produksi optimum

Optical density pada pertumbuhan E. cloacae

Jam ke- OD1 OD2 ODrerata ± SD Jumlah Selrerata (sel/ml)

0 0,085 0,089 0,087 ± 0,0028 1,74×109 6 0,592 0,592 0,592 ± 0,0000 1,18×1010

12 1,601 1,605 1,603 ± 0,0028 3,21×1010 18 1,768 1,768 1,768 ± 0,0000 3,54×1010 24 1,850 1,847 1,849 ±0,0021 3,70×1010 30 1,849 1,849 1,849 ± 0,0000 3,70×1010 36 1,849 1,849 1,849 ± 0,0000 3,70×1010 42 1,801 1,796 1,799 ± 0,0035 3,60×1010 48 1,722 1,724 1,723 ± 0,0014 3,45×1010

Produksi β-galaktosidase dari E. cloacae

Jam ke- [oNP]1 (µmol)

[oNP]2 (µmol)

Aktivitas (U) Aktivitasrerata ± SD Ulangan 1 Ulangan 2

0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 ± 0,000 6 0,030 0,027 0,020 0,018 0,019 ± 0,0010

12 3,075 2,742 2,050 1,828 1,939 ± 0,1567 18 3,573 3,186 2,382 2,124 2,253 ± 0,1828 24 5,568 5,568 3,712 3,712 3,712 ± 0,000 30 3,740 3,906 2,493 2,604 2,548 ± 0,0783 36 3,019 3,130 2,013 2,087 2,050 ± 0,0522 42 2,299 2,355 1,533 1,570 1,551 ± 0,0261 48 1,801 2,244 1,200 1,496 1,348 ± 0,2089

Lampiran 7 Hasil purifikasi β-galaktosidase dengan pengendapan amonium sulfat

Fraksi Total

Proteinrerata (mg)

Aktivitasrerata (U)

Aktivitas Spesifik ± SD

Aktivitas Relatif

(U/mg) (%) 10% 15,000 9,668 0,645 ± 0,084 5,98 20% 8,550 13,214 1,545 ± 0,213 14,33 30% 8,550 85,790 10,034 ± 0,271 93,03 40% 15,300 165,014 10,785 ± 0,417 100,00 50% 31,050 92,936 2,993 ± 0,618 27,75 60% 28,500 1,690 0,059 ± 0,082 0,55 70% 2,886 0,006 0,002 ± 0,000 0,02

Page 73: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

59

Lampiran 8 Hasil kromatografi filtrasi gel

Fraksi [Protein] (mg/ml)

Volume (ml)

Aktivitas (U/ml)

Aktivitas (U)

[Protein] (mg)

Aktivitas spesifik (U/mg)

1 0,028 3 0,000 0,001 0,085 0,010 2 0,008 3 0,000 0,001 0,023 0,037 3 0,003 3 0,001 0,002 0,008 0,304 4 0,007 3 0,001 0,002 0,020 0,127 5 0,013 3 0,001 0,002 0,040 0,062 6 0,018 3 0,001 0,004 0,054 0,076 7 0,045 3 0,001 0,004 0,134 0,031 8 0,224 3 0,006 0,017 0,673 0,026 9 1,199 3 0,061 0,184 3,597 0,051

10 1,199 3 0,390 1,171 3,597 0,326 11 0,703 3 9,557 28,670 2,108 13,599 12 0,367 3 37,313 111,939 1,100 101,781 13 0,247 3 8,227 24,681 0,742 33,277 14 0,203 3 5,402 16,205 0,610 26,556 15 0,179 3 0,840 2,520 0,538 4,686 16 0,145 3 0,506 1,517 0,435 3,490 17 0,112 3 0,303 0,908 0,336 2,706 18 0,071 3 0,243 0,729 0,212 3,432 19 0,055 3 0,157 0,471 0,165 2,852 20 0,040 3 0,133 0,398 0,119 3,339

Lampiran 9 Optimasi dan Stabilitas Suhu

Optimasi suhu enzim bebas

Suhu (°C)

Aktivitas (U/ml) Aktivitasrerata ± SD (U/ml)

Aktivitas Relatif (%) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

25 8,648 8,803 8,493 8,648 ± 0,115 49,08 30 10,510 10,587 10,510 10,536 ± 0,045 59,79 35 15,474 15,551 15,474 15,500 ± 0,045 87,97 40 17,568 17,645 17,645 17,620 ± 0,045 100,00 45 4,382 4,382 4,305 4,356 ± 0,045 24,72 50 0,116 0,194 0,194 0,168 ±0,045 0,95

Page 74: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

60

Lanjutan Lampiran 9

Optimasi suhu enzim teramobil

Suhu (°C)

Aktivitas (U/ml) Aktivitasrerata ± SD (U/ml)

Aktivitas Relatif

(%) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

25 0,011 0,011 0,020 0,014 ± 0,005 54,27 30 0,014 0,014 0,014 0,014 ± 0,000 54,51 35 0,016 0,016 0,016 0,016 ± 0,000 61,46 40 0,026 0,026 0,026 0,026 ± 0,000 100,00 45 0,012 0,012 0,012 0,012 ± 0,000 45,20 50 0,005 0,006 0,006 0,006 ± 0,000 21,39

Stabilitas suhu enzim bebas

Suhu (°C)

Aktivitas (U/ml) Aktivitasrerata ± SD (U/ml)

Aktivitas tersisa

(%) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 25 12,759 12,837 12,837 12,811 ± 0,045 72,71 30 13,147 13,147 13,147 13,147 ± 0,000 74,61 35 13,380 13,457 13,380 13,405 ± 0,045 76,08 40 10,355 10,432 10,355 10,380 ± 0,045 58,91 45 1,357 1,202 1,357 1,306 ± 0,090 7,41 50 0,427 0,427 0,427 0,427 ± 0,000 2,42

Aktivitasrerata kontrol: 17,620 U/ml

Stabilitas suhu enzim teramobil

Suhu (°C)

Aktivitas (U/ml) Aktivitasrerata ± SD (U/ml)

Aktivitas tersisa

(%) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 25 0,016 0,016 0,016 0,016 ± 0,0001 61,02 30 0,016 0,016 0,016 0,016 ± 0,0001 61,38 35 0,016 0,016 0,016 0,016 ± 0,0001 61,50 40 0,016 0,016 0,016 0,016 ± 0,0001 63,16 45 0,010 0,010 0,011 0,010 ± 0,0001 40,31 50 0,004 0,004 0,004 0,004 ± 0,0001 14,86

Aktivitasrerata kontrol: 0,026 U/ml

Page 75: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

61

Lampiran 10 Optimasi dan stabilitas pH

Optimasi pH enzim bebas

pH Aktivitas (U/ml) Aktivitasrerata ±

SD (U/ml) Aktivitas

Relatif (%) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 5,5 4,848 4,848 4,958 4,885 ± 0,064 26,87 6,0 10,720 10,499 10,499 10,572 ± 0,128 58,15 6,5 17,535 14,820 14,820 15,725 ± 1,567 86,49 7,0 18,089 18,144 18,310 18,181 ± 0,115 100,00 7,5 13,435 13,324 15,263 14,007 ± 1,089 77,04 8,0 9,889 9,834 9,889 9,871 ± 0,032 54,29

Optimasi pH enzim teramobil

pH Aktivitas (U/ml) Aktivitasrerata ±

SD (U/ml) Aktivitas

Relatif (%) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 5,5 0,008 0,008 0,008 0,008 ± 0,000 31,20 6,0 0,009 0,009 0,009 0,009 ± 0,000 34,65 6,5 0,012 0,012 0,012 0,012 ±0,000 47,20 7,0 0,025 0,025 0,025 0,025 ± 0,000 100,00 7,5 0,017 0,017 0,017 0,017 ± 0,000 68,49 8,0 0,011 0,011 0,011 0,011 ± 0,000 43,38

Stabilitas pH enzim bebas

pH Aktivitas (U/ml) Aktivitasrerata ±

SD (U/ml)

Aktivitas tersisa

(%) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 5,5 13,535 13,612 13,612 13,586 ± 0,045 74,73 6,0 14,000 13,922 14,000 13,974 ± 0,045 76,86 6,5 14,078 14,078 14,078 14,078 ± 0,000 77,43 7,0 14,155 14,155 14,233 14,181 ± 0,045 78,00 7,5 11,828 11,751 11,751 11,777 ± 0,045 64,77 8,0 11,285 11,440 11,285 11,337 ± 0,090 62,36

Aktivitasrerata kontrol: 18,181 U/ml

Page 76: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

62

Lanjutan Lampiran 10

Stabilitas pH enzim teramobil

pH Aktivitas (U/ml) Aktivitasrerata ±

SD (U/ml) Aktivitas

tersisa (%) Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 5,5 0,019 0,019 0,019 0,019 ±0,0002 50,95 6,0 0,021 0,022 0,022 0,022 ± 0,0003 58,77 6,5 0,027 0,027 0,027 0,027 ± 0,0002 73,49 7,0 0,035 0,035 0,035 0,035 ± 0,0001 93,88 7,5 0,020 0,020 0,020 0,020 ± 0,0001 54,69 8,0 0,010 0,010 0,010 0,010 ± 0,0001 28,24

Aktivitasrerata kontrol: 0,037 U/ml

Lampiran 11 Aktivator dan inhibitor β-galaktosidase

Kation Aktivitas (U/ml) Aktivitasrerata ±

SD

Aktivitas Relatif

(%)

ulangan 1

ulangan 2

ulangan 3

Kontrol 69,432 69,765 69,848 69,681 ± 0,220 100,00 Ca2+ 66,440 66,357 64,861 65,886 ± 0,889 94,55 Co2+ 72,341 74,003 73,172 73,172 ± 0,831 105,01 Zn2+ 62,202 61,953 62,202 62,119 ± 0,144 89,15 Cu2+ 7,936 7,355 7,521 7,604 ± 0,300 10,91 Mn2+ 91,122 93,864 91,454 92,147 ± 1,497 132,24 Hg2+ 0,374 0,873 0,540 0,596 ± 0,254 0,85 Mg2+ 82,645 87,133 83,144 84,307 ± 2,460 120,99

Keterangan: Kontrol adalah aktivitas enzim tanpa penambahan kation.

Page 77: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

63

Lampiran 12 Penentuan parameter kinetik enzim bebas dan enzim teramobil

Enzim bebas Dari persamaan y = 0,663x + 1,526 diperoleh nilai 1/Vmaks = 1,526 dan nilai Km / Vmaks = 0,663. Maka nilai Vmaks = 0,655 µmol/menit dan nilai Km sebesar 0,434 mM.

[S] (mg/ml)

[S] (mM) 1/S

V (µmol/menit) 1/V

0,010 0,033 30,136 0,047 21,277 0,050 0,166 6,027 0,143 6,993 0,100 0,332 3,014 0,298 3,356 0,500 1,659 0,603 1,126 0,888

Kurva linier konsentrasi oNP vs waktu

Kurva Michaelis-Menten

Kurva Lineweaver-burk

Page 78: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

64

Lanjutan Lampiran 12

Enzim teramobil Dari persamaan y = 179,465x + 86,787 diperoleh nilai 1/Vmaks = 86,787 dan nilai Km / Vmaks = 179,465. Maka nilai Vmaks = 0,012 µmol/menit dan nilai Km sebesar 2,068 mM.

[S] (mg/ml)

[S] (mM) 1/S

V (µmol/menit) 1/V

0,100 0,332 3,014 0,00160 625,000 2,000 6,637 0,151 0,00489 204,499 4,000 13,273 0,075 0,01423 70,274 5,000 16,591 0,060 0,02526 39,588

Kurva linier konsentrasi oNP vs waktu

Kurva Michaelis-Menten Kurva Lineweaver-burk

Page 79: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

65

Lampiran 13 Produk oNP (µmol) yang terbentuk saat optimasi variasi sel dan alginat untuk amobilisasi sel

Bobot Sel (%b/v) Na-Alginat (%b/v)

4 5 6 10 0,854 e 0,898 e 0,865 e 20 0,597 c 0,732 d 0,893 e 40 0,124 a 0,288 b 0,946 f

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan kolom menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5% Lampiran 14 Produk oNP (µmol) yang terbentuk saat optimasi konsentrasi

alginat untuk amobilisasi enzim

[Na-Alginat] (%) [Produk] (µmol) [Produk relatif] (%)

4 0,560 a 36,18 a 5 1,009 b 65,16 b 6 0,760 c 49,11 c

Enzim bebas 1,548 d 100,00 d Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%

Page 80: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

66

Lampiran 15 Potensi hidrolisis laktosa

Jam ke-

Sel amobil Sel bebas

[Laktosa] terhidrolisis (g)

Aktivitas Hidrolisis

Relatif (%)

[Laktosa] terhidrolisis (g)

Aktivitas Hidrolisis

Relatif (%) 0 0,000 a 0,00 a 0,000 a 0,00 a 3 0,025 b 5,24 b 0,032 b 6,71 b 6 0,039 c 8,18 c 0,094 c 19,71 c 9 0,058 d 12,16 d 0,179 d 37,53 d 12 0,088 e 18,45 e 0,192 e 40,25 e 15 0,094 f 19,71 f 0,211 f 44,23 f 18 0,105 g 22,01 g 0,263 g 55,14 g 21 0,105 g 22,01 g 0,265 g 55,56 g 24 0,106 g 22,22 g 0,263 g 55,14 g

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%

Jam ke-

Enzim teramobil Enzim bebas

[Laktosa] terhidrolisis (g)

Aktivitas Hidrolisis

Relatif (%)

[Laktosa] terhidrolisis

(g)

Aktivitas Hidrolisis

Relatif (%) 0 0,000 a 0,00 a 0,003 a 0,63 a 3 0,032 b 6,71 b 0,304 b 63,73 b 6 0,134 c 28,09 c 0,372 c 77,99 c 9 0,136 c 28,51 c 0,373 c 78,20 c 12 0,137 c 28,72 c 0,373 c 78,20 c 15 0,136 c 28,51 c 0,373 c 78,20 c 18 0,136 c 28,51 c 0,373 c 78,20 c 21 0,137 c 28,72 c 0,373 c 78,20 c 24 0,137 c 28,72 c 0,373 c 78,20 c

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5% Konsentrasi laktosa pada susu = 0,477 gram/10 ml susu UHT ≈ 4,77%

Page 81: PURIFIKASI, AMOBILISASI, DAN KARAKTERISASI β ... · Susu UHT adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan ... penulisan karya ilmiah, ... Bidang Mikrobiologi, Pusat

67

Lampiran 16 Penggunaan berulang enzim amobil dan sel amobil

Sel amobil

Ulangan [Laktosa] terhidrolisis (g) Aktivitas Hidrolisis Relatif (%) 1 0,105 a 100,00 a 2 0,065 b 61,52 b 3 0,047 c 44,85 c 4 0,026 d 24,51 d 5 0,025 d 24,02 d 6 0,019 e 17,65 e

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%

Enzim amobil

Ulangan [Laktosa] terhidrolisis Aktivitas Hidrolisis Relatif (%) 1 0,134 a 100,00 a 2 0,113 b 84,26 b 3 0,057 c 42,42 c 4 0,032 d 23,61 d 5 0,028 e 21,11 e 6 0,028 e 20,54 e

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5%