Download - Modul 3 Pengasutan Motor AC Dan DC FIX Ipokeee

Transcript

Pengasutan Motor AC dan DC

PERCOBAAN III

PENGASUTAN MOTOR AC dan DC

III.1 PENGASUTAN MOTOR AC

A.Tujuan Percobaan Memahami konsep pengasutan motor AC secara Direct On Line (DOL) dan Star-Delta (Y-)

Memahami prinsip kerja Kontaktor Magnetik

Mengetahui perbedaan besar arus starting hubung Y dan Mengetahui perbandingan antara arus starting ukur dengan arus starting hitung.

B. Dasar Teori

C. Alat dan Bahan

NoKodeNama Alat/BahanJumlah

1DL 10016 aPower Supply Three Phase1 buah

2DL 2102T12Start Delta Starter1 buah

3DL 2109T04Three Pole Switch1 buah

4LB 727 12Power Factor Meter1 buah

5LB 727 38Moving Iron Meter 600 V1 buah

6LB 727 32Moving Iron Meter 2.5 A1 buah

7LB 732 804Squirrel Cage Motor 230/400 V1 buah

8-Magnetic Contactor3 buah

9-Kabel Konektor Secukupnya-

10-Push Button2 buah

D. Prosedur Percobaan1. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.1 a

Gambar 3.1.a Pengasutan Motor Ac Secara D.O.L2. Memasangan alat ukur Amperemeter, Voltmeter dan Power FactorMeter pada rangkaian untuk mendapatkan nilai arus starting, tegangan supply dan faktor daya (cos phi)

3. Memperhatikan name-plate yang tertera pada motor sebelum melakukan pengasutan4. Mengamati dan mencatat hasil pengamatan pada tabel III.1 a

5. Mematikanatikan power supply dan motor6. Mengubah rangkaian pada Gambar 3.1 a dengan mengganti posisi hubung Y menjadi hubung 7. Mengulangi Prosedur 2-4

8. Mematikan power supply dan motor9. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.1 b

Gambar 3.1.b Pengasutan Motor Ac Dengan Starter Y-10. Mengulangi prosedur 2-3 dan mengubah posisi starter sesuai kebutuhan (hubung Y atau ) kemudian mengamati dan mencatat hasil pengamatan pada tabel III.1 b

11. Mematikan power supply dan motor

12. Membuat rangkaian seperti Gambar 3.1c, memperhatikan dan memahami dengan benar prinsip kerja dari masing-masing Kontaktor Magnetik

GAMBAR 3.1.C Pengasutan Motor Ac Dengan Kontaktor Magentik13. Mengulangi prosedur 2-3 kemudian amati dan memnatat hasil pengamatan pada tabel III.1 c14. Mematikan power supply dan motor, kemudian rapikanlah peralatan seperti semulaE. Data Hasil PengamatanTabel III.1 a Hasil Pengamatan dan Pengukuran Percobaan Pengasutan Motor AC secara DOL.

Pengaturan Motor Induksi 3 fasaSumber Tegangan AC 3 fasa (VL-n)Arus Starting (A)Arus Steady State (A)Cos PhiImpedansi

()

Hubung Y3800,90,560,15

Hubung 2202,110,15

Tabel III.1 b Hasil Pengamatan dan Pengukuran Percobaan Pengasutan Motor AC dengan Starter Y- .

Pengaturan Motor Induksi 3 fasaSumber Tegangan AC 3 fasa (VL-n)Arus Starting (A)Arus Steady State (A)Cos PhiImpedansi

()

Hubung Y3800,950,550,15

Hubung 2202,0250,970,17

Tabel III.1 c Hasil Pengamatan dan Pengukuran Percobaan Pengasutan Motor AC dengan Kontaktor Magnetik.

Pengaturan Motor Induksi 3 fasaSumber Tegangan AC 3 fasa (VL-n)Arus Starting (A)Arus Steady State (A)Cos PhiImpedansi

()

Hubung Y2200,40,250,22

Hubung 2201,80,90,2

F. Analisa Hasil PengamatanTabel III.1 a Hasil Pengamatan dan Pengukuran Percobaan Pengasutan Motor AC secara DOL.

Pengaturan Motor Induksi 3 fasaSumber Tegangan AC 3 fasa (VL-n)Arus Starting (A)Arus Steady State (A)Cos PhiImpedansi

()

Hubung Y3800,90,560,15

Hubung 2202,110,15

Tabel III.1 b Hasil Pengamatan dan Pengukuran Percobaan Pengasutan Motor AC dengan Starter Y- .Pengaturan Motor Induksi 3 fasaSumber Tegangan AC 3 fasa (VL-n)Arus Starting (A)Arus Steady State (A)Cos PhiImpedansi

()

Hubung Y3800,950,550,15

Hubung 2202,0250,970,17

Tabel III.1 c Hasil Pengamatan dan Pengukuran Percobaan Pengasutan Motor AC dengan Kontaktor Magnetik.

Pengaturan Motor Induksi 3 fasaSumber Tegangan AC 3 fasa (VL-n)Arus Starting (A)Arus Steady State (A)Cos PhiImpedansi

()

Hubung Y2200,40,250,22

Hubung 2201,80,90,2

a. Diagram batang perbandingan arus starting saat hubung Y dengan pengasutan DOL, Y- , dan kontaktor magnetik

b. Diagram batang perbandingan arus starting saat hubung dengan pengasutan DOL, Y- , dan kontaktor magnetik

G. KesimpulanH. Tugas Tambahan

1. Jelaskan mengapa hubung Star-Delta dipilih sebagai metode pengasutan untuk motor AC!2. Uraikan secara lengkap dan sistematis bagaimana Kontaktor Magnetik digunakan dalam melakukan pengasutan motor AC!Jawab:III.2 PENGASUTAN MOTOR DC

A. Tujuan Percobaan Mengetahui pengaruh hambatan awal Starter dalam melakukan pengasutan Motor DC Mengetahui perbedaan besar arus pengasutan pada kumparan jangkar dan kumparan medan Motor DC Mengetahui perbandingan arus total steady state ukur dengan arus total steady state hitung.B. Dasar Teori

C. Alat dan Bahan

NoKodeNama Alat/BahanJumlah

1DL 10016 aPower Supply Three Phase1 buah

2DL 2109T15Voltmeter DC1 buah

3DL 2109T12Amperemeter DC2 buah

4LB 727 33Moving Iron Meter 6A1 buah

5LB 727 85Starter1 buah

6LB 731 04Magnetic Powder Brake1 buah

7LB 731 05Control Unit1 buah

8LB 731 09Tacho Generator1 buah

9Kabel Konektor Secukupnya-

10Shunt Wound Machine1 buah

11Universal Motor1 buah

D. Prosedur Percobaan1. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.2a

Gambar 3.2.a Modul Kit Percobaan Motor Dc Shunt2. Melakukan pemasangan Amperemeter dan Voltmeter pada rangkaian untuk mendapatkan besar arus pengasutan, arus steady-statedan tegangan supply pada motor DC

3. Memperhatikan name-plate yang tertera pada motor sebelum melakukan pengasutan

4. Mengubah besar hambatan awal pada Starter sebesar 0 (tanpa tahanan), 2, 6, 12, 18 dan 22 secara bergantian (tiap perubahan dilakukan pengasutan)

5. Mengamati dan mencatat hasil pengamatan pada tabel III.2a

6. Mematikanlah power supply dan motor

7. Membuat rangkaian seperti pada Gambar 3.2 b

Gambar 3.2.b Modul Kit Percobaan Motor Dc Seri8. Menyatukan (kopelkan) Motor DC Seri dengan Tachometer & Rem Bubuk Magnet sebagai beban untuk motor

9. Mengatur Control Unit ke Tachometer & Rem Bubuk Magnet sampai Tegangan Supply 100V dan besar Arus dibawah 2,5A

10. Mengubah besar hambatan awal Starter pada posisi 14, 16, 18, 20 dan 22

11. Mengamati berapa besar arus pengasutan & steady-state saat Starter diberi hambatan, kecepatan motor saat Starter diberi hambatan serta arus steady-state saat Starter tanpa hambatan dan kecepatan motor saat Starter tanpa hambatan

12. Mencatat hasil pengamatan pada tabel III.2 b

13. Mematikan power supply dan motor, kemudian merapikan altat seperti semulaE. Hasil PengamatanZjangkar =

Zmedan = Tabel III.2 a Hasil pengamatan dan pengukuran percobaan Motor DC Shunt

Tahanan Depan Starter

()Tegangan Supply

(V)Arus Starting Jangkar (A)Arus Steady State Jangkar (A)Arus Starting Medan (A)Arus Steady State Medan (A)

02200,750,10,140,14

22200,70,10,150,15

62200,650,10,150,15

122200,60,10,150,15

182200,570,10,150,15

222200,540,10,150,15

Tabel III.2 b Hasil pengamatan dan pengukuran percobaan Motor DC Seri

Tahanan Depan Starter

()

0Tegangan Supply

(V)Saat Starter diberi hambatan awalSaat Starter tanpa hambatan awal

Arus Starting (A)Arus Steady State

(A)Kecepatan Putar Motor

(RPM)Arus Steady State (A)Kecepatan Putar Motor (RPM)

14100

16100

18100

20100

22100

F. Analisa Hasil PengamatanTabel III.2 a Hasil pengamatan dan pengukuran percobaan Motor DC Shunt

Tahanan Depan Starter

()Tegangan Supply

(V)Arus Starting Jangkar (A)Arus Steady State Jangkar (A)Arus Starting Medan (A)Arus Steady State Medan (A)

02200,750,10,140,14

22200,70,10,150,15

62200,650,10,150,15

122200,60,10,150,15

182200,570,10,150,15

222200,540,10,150,15

Tabel III.2 b Hasil pengamatan dan pengukuran percobaan Motor DC Seri

Tahanan Depan Starter

()0Tegangan Supply

(V)Saat Starter diberi hambatan awalSaat Starter tanpa hambatan awal

Arus Starting (A)Arus Steady State

(A)Kecepatan Putar Motor

(RPM)Arus Steady State (A)Kecepatan Putar Motor (RPM)

14100

16100

18100

20100

22100

a. Diagram batang hubungan antara arus starting jangkar dan medan dengan tahanan depan starter

Dengan perhitungan yang sama dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tahanan Depan StarterImpedansi Jangkar Impedansi Medan Tegangan SupplyArus Starting Jangkar (A)Arus Steady State Jangkar (A)Arus Starting Medan (A)Arus Steady State Medan (A)Arus Total Steady State Hitung (A)% Error

()()()(V)

025,614,562200,750,10,140,140,148561,62

22200,70,10,150,150,148368,58

62200,650,10,150,150,147969,03

122200,60,10,150,150,147369,72

182200,570,10,150,150,146770,42

222200,540,10,150,150,146370,88

G. KesimpulanH. Tugas Tambahan

1. Jelaskan mengapa saat melakukan pengasutan motor dc seri perlu diberi beban pada motor tersebut!2. Gambarkan dan jelaskan bagaimana karakteristik motor dc!

Praktikum Mesin Mesin Listrik