Download - ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

Transcript
Page 1: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

J. Biol. Indon. Vol 7, No.1 (2011)

Vol. 7, No. 1 Juni 2011Akreditasi: No 816/D/08/2009

BOGOR, INDONESIA

JURNALBIOLOGIINDONESIA

ISSN 0854-4425

JURNALBIOLOGIINDONESIA

ISSN 0854-4425

Phylogenetic relationships within Cockatoos (Aves: Psittaciformes) Based on DNA Sequences of The Seventh intron of Nuclear β-fibrinogen gene Dwi Astuti

1

Forest Condition Analysis Based on Forest Canopy ClosureWith Remote Sensing Approach Mahendra Primajati, Agung Budi Harto & Endah Sulistyawati

13

Genetic Variation of Agathis loranthifolia Salisb. in West Jawa Assessed by RAPD Tedi Yunanto, Edje Djamhuri, Iskandar Z. Siregar, & Mariyana Ulfah

25

Bird Community Structure in Karimunjawa Islands, Central Jawa Niarsi Merry Hemelda, Ummi Syifa Khusnuzon, & Putri Sandy Pangestu

35

Morfologi Larva dan Pola Infeksi Falcaustra kutcheri Bursey et.al., 2000 (Nematoda : Cosmocercoidea: Kathalaniidae) Pada Leucocephalon yuwonoi (McCord et.al., 1995) Di Sulawesi Tengah, Indonesia Endang Purwaningsih & Awal Riyanto

45

Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti (Paratherina striata) di Danau Towuti Syahroma Husni Nasution

53

Bentuk Sel Epidermis, Tipe dan Indeks Stomata 5 Genotipe Kedelai pada Tingkat Naungan Berbeda Titik Sundari & Rahmat Priya Atmaja

67

Sintesis Alkil N-asetilglukosamina (Alkil-GlcNAc) dengan Enzim N-asetilheksosaminidase yang diisolasi dari Aspergillus sp. 501 Iwan Saskiawan & Rini Handayani

81

Page 2: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

J. Biol. Indon. Vol 7, No. 1 (2011)

Jurnal Biologi Indonesia diterbitkan oleh Perhimpunan Biologi Indonesia.Jurnal ini memuat hasil penelitian ataupun kajian yang berkaitan dengan masalah biologiyang diterbitkan secara berkala dua kali setahun (Juni dan Desember).

Editor Pengelola

Dr. Ibnu MaryantoDr. I Made Sudiana

Deby Arifiani, S.P., M.ScDr. Izu Andry Fijridiyanto

Dewan Editor Ilmiah

Dr. Abinawanto, F MIPA UIDr. Achmad Farajalah, FMIPA IPB

Dr. Ambariyanto, F. Perikanan dan Kelautan UNDIPDr. Aswin Usup F. Pertanian Universitas Palangkaraya

Dr. Didik Widiyatmoko, PK Tumbuhan, Kebun Raya Cibodas-LIPIDr. Dwi Nugroho Wibowo, F. Biologi UNSOED

Dr. Parikesit, F. MIPA UNPADProf. Dr. Mohd.Tajuddin Abdullah, Universiti Malaysia Sarawak Malaysia

Assoc. Prof. Monica Suleiman, Universiti Malaysia Sabah, MalaysiaDr. Srihadi Agungpriyono, PAVet(K), F. Kedokteran Hewan IPB

Y. Surjadi MSc, Pusat Penelitian ICABIOGRADDrs. Suharjono, Pusat Penelitian Biologi-LIPI

Dr. Tri Widianto, Pusat Penelitian Limnologi-LIPIDr. Witjaksono Pusat Penelitian Biologi-LIPI

Alamat RedaksiSekretariat

d/a Pusat Penelitian Biologi - LIPIJl. Ir. H. Juanda No. 18, Bogor 16002 , Telp. (021) 8765056

Fax. (021) 8765068Email : [email protected]; [email protected]

Website : http://biologi.or.id

Jurnal ini telah diakreditasi ulang dengan nilai A berdasarkan SK Kepala LIPI 816/D/2009 tanggal 28 Agustus 2009.

Page 3: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

J. Biol. Indon. Vol 7, No.1 (2011)

KATA PENGANTAR

Jurnal Biologi Indonesia yang diterbitkan oleh PERHIMPUNAN BIOLOGIINDONESIA edisi volume 7 nomer 1 tahun 2011 memuat 15 artikel lengkap dan1artikel tulisan pendek, empat artikeldiantaranya telah dipresentasi pada seminarATCBC di bali 2010. Penulis pada edisi ini sangat beragam yaitu dari DepartemenKementerian Pertanian Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Fak. MIPA-Biologi Universitas Negeri Malang, Universitas CenderawasihJayapura, Universitas Islam Negeri Hidayatulah Jakarta, Jurusan Biologi FMIPAIPB, Program Studi Sarjana Biologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH),ITB, Jurusan Konservasi Fakultas Kehutanan IPB, Puslit Biologi LIPI, DepartmenBiologi FMIPA, University Indonesia, Puslit Limnologi LIPI-LIPI, Puslit Biologi-LIPI dan UPT Loka Konservasi Biota Laut Biak-LIPI. Topik yang dibahas padaedisi ini meliputi bidang Botani, mikrobiologi, zoologi, remote sensing.

Editor

Page 4: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

J. Biol. Indon. Vol 7, No. 1 (2011)

UCAPAN TERIMA KASIH

Jurnal Biologi Indonesia mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepadapara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, Juni 2011:

Dr. Niken T. M. Pratiwi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPBDr. Tike Sartika, Balitnak, Departemen Pertanian, CiawiSigit Wiantoro SSi, MSc, Puslit Biologi-LIPIDrs. Awal Riyanto, Puslit Biologi-LIPIDrs. Roemantyo, Puslit Biologi-LIPIDr. Andria Agusta, Puslit Biologi LIPIIr. Titi Juhaeti MSi, Puslit Biologi-LIPIDr. Nuril Hidayati, Puslit Biologi-LIPIIr. Heryanto MSc, Puslit Biologi-LIPIDrh. Taufik Purna Nugraha MSi, Puslit Biologi-LIPI

Sebagian dari edisi ini dibiayai oleh DIPA Puslit Biologi-LIPI 2011

Page 5: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

J. Biol. Indon. Vol 7, No.1 (2011)

DAFTAR ISI

Phylogenetic relationships within Cockatoos (Aves: Psittaciformes) Based on DNA Sequences of The Seventh intron of Nuclear β-fibrinogen gene Dwi Astuti

1

Forest Condition Analysis Based on Forest Canopy ClosureWith Remote Sensing Approach Mahendra Primajati, Agung Budi Harto & Endah Sulistyawati

13

Genetic Variation of Agathis loranthifolia Salisb. in West Jawa Assessed by RAPD Tedi Yunanto, Edje Djamhuri, Iskandar Z. Siregar, & Mariyana Ulfah

25

Bird Community Structure in Karimunjawa Islands, Central Jawa Niarsi Merry Hemelda, Ummi Syifa Khusnuzon, & Putri Sandy Pangestu

35

Morfologi Larva dan Pola Infeksi Falcaustra kutcheri Bursey et.al., 2000 (Nematoda : Cosmocercoidea: Kathalaniidae) Pada Leucocephalon yuwonoi (McCord et.al., 1995) Di Sulawesi Tengah, Indonesia Endang Purwaningsih & Awal Riyanto

45

Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti (Paratherina striata) di Danau Towuti Syahroma Husni Nasution

53

Bentuk Sel Epidermis, Tipe dan Indeks Stomata 5 Genotipe Kedelai pada Tingkat Naungan Berbeda Titik Sundari & Rahmat Priya Atmaja

67

Sintesis Alkil N-asetilglukosamina (Alkil-GlcNAc) dengan Enzim N-asetilheksosaminidase yang diisolasi dari Aspergillus sp. 501 Iwan Saskiawan & Rini Handayani

81

Eritrosit dan Hemoglobin pada Kelelawar Gua di Kawasan Karst Gombong, Kebumen,Jawa Tengah Fahma Wijayanti, Dedy Duryadi Solihin, Hadi Sukadi Alikodra, & Ibnu Maryanto

89

Kajian Hubungan Antara Fitoplankton dengan Kecepatan Arus Air Akibat Operasi Waduk Jatiluhur Eko Harsono

99

Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal Ekor Panjang Takydromus sexlineatus Daudin, 1802 (Lacertilia :Lacertidae) Mumpuni

121

Serapan Karbondioksida (CO2) Jenis-Jenis Pohon di Taman Buah "Mekar Sari" Bogor, Kaitannya dengan Potensi Mitigasi Gas Rumah Kaca N. Hidayati, M. Reza, T. Juhaeti & M. Mansur

133

Page 6: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

J. Biol. Indon. Vol 7, No. 1 (2011)

Analisis Fekunditas dan Diameter Telur Kerang Darah (Anadara antiquata) di Perairan Pulau Auki, Kepulauan Padaido, Biak, Papua Andriani Widyastuti

147

Giving Formulated Pellet on Javan Porcupine (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823): Effects on Feed Intake, Feed Conversion, and Digestibility in Pre-Domestication Condition Wartika Rosa Farida & Roni Ridwan

157

Profil Mamalia Kecil Gunung Slamet Jawa Tengah Maharadatunkamsi

171

TULISAN PENDEK Kondisi Parameter Biologi Plankton dan Ikan di Perairan Danau Sentani

Auldry F. Walukow 187

Page 7: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

1

Jurnal Biologi Indonesia 7(1): 53-66 (2011)

Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti (Paratherina striata) di Danau Towuti

Syahroma Husni NasutionPusat Penelitian Limnologi-LIPI, Jl Raya Jakarta-Bogor Km. 46, Cibinong 16911

E-mail:[email protected]

ABSTRACT

The Exploitation Rate of Endemic Bonti-bonti (Paratherina striata) in Towuti Lake. Bonti-bonti(Paratherina striata) is an endemic fish species as vulnerable species to extinction. This fish livein Towuti and Mahalona Lake the tectonic-oligotrophic lakes that are located in Malili Complex,South Sulawesi. This lake is used for various purposes i.e. hydroelectric power plant, capturefishery, navigation, ecotourism and source of water for domestic uses. This lake also supports lifeof endemic fish species that should be protected from decreasing population due to intensiveexploitation. The objective of this research was to study the exploitation rate of Bonti-bonti asconservation efforts. The study was done in Towuti Lake from May 2006 to April 2007 usingdescriptive method. Utilization rate of Bonti-bonti stocks in Towuti Lake indicated an overfishingcondition of male and female population. Increasing effort (units/month) of dipnet tends to reducefishing gear productivity.

Key words: exploitation rate, Bonti-bonti, endemic fish and Towuti Lake

PENDAHULUAN

Ikan bonti-bonti (Paratherina striata)adalah salah satu dari empat jenis ikanParatherina. Ikan ini hidup dan endemikdi Danau Towuti dan Mahalona yangtektonik dan tergolong oligotrofik. DiDanau Towuti terdapat 29 spesies ikan dari13 famili (Wirjoatmodjo et al. 2003) . Dari29 spesies ikan tersebut terdapat 19 spesiesikan endemik yang tercatat dalam IUCN(IUCN 2003; Froese & Pauly 2004).Danau Towuti digunakan untuk berbagaikeperluan a.l. PLTA, perikanan tangkap,navigasi, ekowisata dan sumber air untukkebutuhan domestik. Di sisi lain danau inijuga mendukung kehidupan jenis ikanendemik. Masyarakat di sekitar danaumemanfaatkan ikan ini sebagai ikan

konsumsi dalam bentuk kering/asin maupunsebagai ikan hias dan bahan pakan hewan(Nasution 2006). Sejalan dengan pertam-bahan penduduk dan kegiatan-kegiatanlainnya di sekitar Danau Towuti, ditengaraiakan mempengaruhi sumber daya ikanendemik yang hidup di danau tersebut.

Populasi ikan ini dikhawatirkanmengalami penurunan, diduga karenadegradasi kualitas lingkungan dan penangka-pan ikan yang cenderung intensif. Olehsebab itu ikan ini harus dilindungi dariberbagai kegiatan yang dapat menurunkanpopulasinya, sehingga populasinya dapatberkelanjutan.

Data kongkrit berapa besar tingkateksploitasi ikan ini belum diperoleh, namunberdasarkan hasil wawancara denganbeberapa nelayan di Danau Towuti, hasil

Page 8: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

54

Syahroma Husni Nasution

tangkapan dari tahun 2000-2006 cenderungmengalami penurunan. Menurut Samuelet al. (2005), jumlah alat tangkap terutamabagan (dipnet) yang beroperasi di perairanDanau Towuti pada tahun 2003 hanyaberjumlah empat buah, kemudian meningkatmenjadi 15 buah pada tahun 2004.Berdasarkan pengamatan langsung padatahun 2006, jumlah bagan sudah mencapai19 buah. Peningkatan jumlah alat tangkapbersifat tidak selektif tersebut, berpotensidalam menurunkan populasi ikan bonti-bonti.

Penelitian mengenai aspek tingkateksploitasi ikan Bonti-bonti belum pernahdilakukan. Oleh karena itu perlu dilakukanpengkajian untuk mendapatkan informasidasar sebagai dasar perumusan dalampengelolaan ikan tersebut.

BAHAN DAN CARA KERJA

Penelitian dilakukan di perairan DanauTowuti, Kabupaten Luwu Timur, SulawesiSelatan. Pengamatan dilakukan setiapbulan secara time series selama 12 bulandari bulan Mei 2006 -April 2007.Pengambilan data disesuaikan denganpenangkapan bagan yaitu pada saat bulangelap. Data produksi ikan hasil tangkapanmenggunakan alat tangkap bagan diperolehdari nelayan bagan. Data diperoleh dari30% populasi bagan yang beroperasi diDanau Towuti melalui observasi sertawawancara dengan enumerator (nelayanyang dijadikan sampel) menggunakanlembar data kuesioner.

Terhadap ikan hasil tangkapan nelayanbagan dilakukan pengamatan jenis kelaminyang diketahui dengan melihat tandaseksual primer dan seksual sekunder

seperti warna tubuh dan keadaan siripnya.Panjang ikan diukur menggunakan jangkasorong dengan ketelitian 0,5 mm. Dimensijaring (panjang dan lebar bagiankeseluruhan jaring) bagan diukur menggu-nakan meteran. Jumlah alat tangkap dannelayan bagan yang beroperasi di perairanDanau Towuti diperoleh dari enumeratoryang dijadikan sampel. Jumlah pengangka-tan jaring bagan, diamati sejak penurunanjaring sampai pengangkatan. Pengambilandata dilakukan selama 15 hari pada saatbulan gelap.

Parameter tingkat eksploitasi yangdiukur meliputi: jumlah kepemilikan alattangkap (bagan) nelayan sampel, ukuranmata jaring (cm), lama eksploitasi (jam),jumlah pengangkatan jaring dalam satumalam dan kelimpahan hasil tangkapan(produksi/biomas) bagan setiap bulanselama setahun.

Laju mortalitas total (Z) diduga denganmenggunakan metode kurva hasiltangkapan yang dikonversi ke panjang(Spare & Venema 1998) dan menggunakanrumus Beverton & Holt (1957):

Keterangan:K = indeks kurva pertumbuhan Von

Bertalanffy Lx = panjang infinity L = rata-rata panjang ikan dalam kelompok

umur tertentuL c = panjang ikan pertama tertangkap alat L’ = panjang ikan terkecil dalam sampel dengan

jumlah sudah dapat diperhitungkan/representatif

Z = Laju moratlitas

Laju mortalitas alami (M) diduga denganmetode persamaan empiris Pauly denganrumus:

Page 9: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

55

Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti

Log M = -0,0066 – 0,279 log L + 0,6543log K + 0,4634 log T

Keterangan:M = mortalitas alami/tahunL = panjang infiniti (mm)K = koefisien pertumbuhan/tahunT = suhu rata-rata tahunan

Mortalitas karena eksploitasi (F) dihitungmenggunakan rumus:

F = Z - M

Mortalitas total, alami, dan mortalitaseksploitasi dianalisis menggunakanperangkat lunak FiSAT 2Hasil tangkapan per satuan upaya (CPUE)dikaji berdasarkan per satuan tangkapan

Nilai CPUE total dihitung melaluistandarisasi menggunakan lama waktuoperasi penangkapan per malam selama 15hari (bulan gelap). Analisis pola rekrutmen/R (penambahan baru) dilakukanmenggunakan perangkat lunak FiSAT II.Kelimpahan stok ikan, dianalisisberdasarkan hubungan antara hasiltangkapan (yield/Y) dengan upayapenangkapan (effort/f) menggunakanbagan. Analisis stok berdasarkan hasil perpenambahan baru relatif (Y/R’) dilakukanmenggunakan rumus Beverton & Holt(1957).

HASIL

Laju EksploitasiMenurut Samuel dkk. (2005) bahwa

hasil tangkapan bagan di Danau Towutipada tahun 2004 adalah 137,4 ton,sedangkan berdasarkan data hasiltangkapan nelayan bagan di tahun 2006-2007 adalah 101,4 ton (Tabel 1). Tingkatpemanfaatan stok ikan bonti-bonti di DanauTowuti ada indikasi kelebihan tangkap padaikan jantan dan betina (E=0,54 dan E=0,56).Patut diduga ada hubungan antara tingkatpengoperasian bagan dengan laju ekploitasiyang dihasilkan dari perhitungan tersebut(E=0,54 dan E=0,56) dan didugapertumbuhan jumlah populasi ikan bonti-bonti juga mengalami penurunan. Telahterjadi peningkatan jumlah bagan yangberoperasi secara signifikan. Melihatpeningkatan jumlah unit alat tangkap danpenurunan hasil tangkapan bagan,berpotensi terjadinya penurunan padapopulasi ikan bonti-bonti di perairan DanauTowuti.

Hasil tangkapan bagan sebagian besaradalah ikan bonti-bonti. Komposisi hasiltangkapan bagan ditampilkan pada Gambar1. Hasil tangkapan bagan didominasi olehfamili Telmatherinidae (ikan bonti-bonti danpangkilang) sebesar 62% dari bobot total.Dari jumlah tersebut ikan bonti-bonti palingbesar persentasenya (36%), kemudiandiikuti oleh ikan pangkilang halus (21%) danpangkilang kasar (5%). Ikan pangkilangmerupakan sebutan yang diberikan nelayandi Danau Towuti bagi jenis ikanTelmatherinidae yang berukuran lebih kecildari ikan bonti-bonti. Ikan pangkilang terdiridari ikan pangkilang halus dan pangkilangkasar. Ikan pangkilang halus sebagian besarmerupakan jenis Telmatherina exilis sp.

Keterangan:CPUEi = hasil tangkapan per satuan upaya(unit) alat tangkap ke-iCi = volume tangkapan alat tangkap ke-i fi = jumlah unit alat tangkap ke-i

Page 10: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

56

Syahroma Husni Nasution

dan sebagian merupakan anakan ikan lain.Ikan pangkilang kasar adalah campurandari ikan T. celebensis, Tominangasanguicauda, dan T. aurea.

Tingkat Produksi dan Upaya Penang-kapan Ikan

Perkiraan adanya indikasi tangkaplebih juga dapat diketahui dari dataproduksi dan jumlah unit perikanan tangkap,namun di perairan Danau Towuti datatersebut tidak tersedia, baik dari seri waktumaupun ragam data. Hal ini disebabkanoleh tidak adanya tempat pelelangan ikan(TPI), sehingga nelayan langsung menjualhasil tangkapannya kepada masyarakat dilokasi pendaratan perahu maupun kependuduk sekitar tanpa adanya prosespencatatan data produksi. Oleh karena itu

Tabel 1. Produksi ikan bonti-bonti (kg) dan effort (unit bagan) selama penelitian di DanauTowuti tahun 2006-2007

analisis potensi stok pada tingkat maksimumlestari yang membutuhkan data hasiltangkapan secara berkala selama bertahun-tahun (Spare & Venema 1998) tidakdimungkinkan. Meskipun demikian, dalamrangka pengelolaan sumberdaya perikananyang terindikasi telah tangkap lebih, perluditentukan batasan jumlah alat yang bolehberoperasi sebagai acuan agar sumber dayaperikanan tersebut tidak terus-menerusmengalami penurunan sehingga mengan-cam kelestariannya. Dengan keterbatasandata tersebut, maka dilakukan pendugaandata hasil penangkapan ikan dengan jumlahalat tangkap bagan yang beroperasi selamasetahun yaitu mulai bulan April 2006 hinggaMei 2007 untuk melihat kecenderunganadanya penurunan produktivitas alat

Penurunan produktivitas alat tangkap(CPUE) merupakan indikator telah terjaditangkap lebih. Dengan demikian dapat

Bulan Tahun Produksi Produksi Effort total bonti-bonti

Mei 2006 1.809 147 68 Juni 2006 1.250 188 283 Juli 2006 4.020 334 153 Agustus 2006 6.980 234 278 September 2006 6.688 858 243 Oktober 2006 17.053 4.735 183 November 2006 16.735 13.237 235 Desember 2006 26.634 14.930 138 Januari 2007 6.562 248 100 Februari 2007 5.636 469 95 Maret 2007 4.718 690 90 April 2007 3.264 419 75 Total 101.350 36.489 1.938

Page 11: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

57

Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti

Gambar 1. Komposisi hasil tangkapan bagan di Danau Towuti

Gambar 2. Hasil dan upaya penangkapan bagan

diperkirakan batasan jumlah alat yangboleh beroperasi. Produksi dan jumlah alattangkap bagan yang beroperasi di DanauTowuti dapat dilihat pada Gambar 2.

Analisis Stok berdasarkan Hasil perPenambahan Baru Relatif (Y/R’) danBiomasa per Penambahan BaruRelatif (B/R’)

Pada perikanan yang sudah dilakukanpengelolaan dengan baik, maka ikan mudayang baru rekrut pada waktu tr, setelah

beberapa saat baru akan tertangkap olehalat tangkap yang beroperasi ketika ikanberumur tc (Merta 1992). Menurut Widodo(1998), bahwa metode hasil perpenambahan baru relatif (Y/R’) dapatdigunakan untuk menentukan kombinasioptimum antara upaya (effort) penangka-pan dan ukuran ikan pertama tertangkap(Lc) yang akan memperoleh hasil tangkapanmaksimum berkelanjutan. Variabel yangdiperlukan dalam penghitungan Y/R’ dapat

 

Upa

ya p

enan

gkap

an (u

nit)

Has

il ta

ngka

pan

(kg)

CPUE rata2 = 20 kg/unit

Page 12: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

58

Syahroma Husni Nasution

dilihat pada Tabel 2. Analisis stokberdasarkan biomasa per penambahan barurelatif (B/R’) disajikan pada bagianpembahasan.

Pengaruh Tingkat Eksploitasi terha-dap Kemampuan Pulih Kembali IkanBonti-bonti

Jumlah alat tangkap utama (bagan)yang beroperasi di perairan ini sebanyak19 unit, sedangkan luas wilayah DanauTowuti menurut Haffner et al. (2001)adalah 56.000 Ha. Dengan demikian satuunit alat tangkap bagan beroperasi dalamluasan wilayah sebesar 2.947 Ha (1 unitbagan tiap 2.947 Ha). Kerapatan alattangkap tersebut relatif jarang biladibandingkan dengan luasan wilayah DanauTowuti. Namun, jumlah alat tangkap baganyang beroperasi telah memberi tekananterhadap stok ikan bonti-bonti. Hal ini terkaitdengan kemampuan daya dukung danautersebut yang bersifat oligotrofik. Adanyatekanan penangkapan terlihat dari beberapaindikator yaitu: laju eksploitasi, hasiltangkapan per unit upaya, hasil perpenambahan baru relatif, dan biomasa perpenambahan baru relatif.

Parameter Nilai L∞ (cm) K (per tahun) Z (per tahun) M (per tahun) F (per tahun) E (per tahun) Lc (cm) to (tahun)

20,15 2,00

8,05 3,21 4,84 0,60 4,00

-0,01  

Tabel 2. Variabel*) yang diperlukan dalam penghitungan Y/R’

PEMBAHASAN

Penurunan hasil tangkapan bagandiduga terkait dengan penurunan populasiikan bonti-bonti yang digambarkan dari nilailaju eksploitasi yang cenderung tangkaplebih pada ikan jantan dan betina (E=0,54dan E=0,56). Apabila jumlah alat tangkapbagan tidak dikendalikan, dikhawatirkanpopulasi ikan bonti-bonti semakin menurun.Ofori et al. (2001) menyatakan pada kasustangkap lebih di Danau Volta, peningkatanalat tangkap menyebabkan meningkatnyanilai E dari 0,63 menjadi 0,76 dalam jangkawaktu setahun. Jika diperhatikan jumlahalat tangkap yang beroperasi di DanauTowuti hanya 19 unit relatif sedikitdibandingkan luasan danau (56.000 Ha).Namun jumlah alat tangkap tersebut telahmemberi dampak tekanan terhadap stokikan bonti-bonti dan penurunan hasiltangkapan bagan. Hal ini diduga terkaitdengan tingkat kesuburan (produktivitas)perairan Danau Towuti. Menurut Haffneret al. (2006) ekosistem danau di KompleksMalili (Danau Matano, Mahalona danTowuti) adalah ekosistem yang memilikiperairan jernih dengan penetrasi cahaya

Keterangan: *) gabungan ikan jantan dan betina

Page 13: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

59

Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti

hingga jauh ke dalam perairan (kedalamanSecchi >20 m). Walaupun kaya akan jenisorganisme endemik terutama ikan, danautersebut memiliki tingkat kesuburan perairanyang sangat terbatas dibandingkan dengandanau tropis di negara lain. Sebagaiperbandingan, biomasa fitoplankton diDanau Matano, Mahalona, dan Towutimasing-masing adalah 0,013; 0,008; dan0,09 mg/L relatif rendah dibandingkandengan Danau Malawi, Tanganyika, danVictoria yang masing-masing adalah 0,3;0,9; dan 5,0 mg/L. Selanjutnya Haffner etal. (2006) menyatakan bahwa ketiga danauyang terdapat di Kompleks Malili tersebutmerupakan danau oligotrofik.

Perpaduan atau kombinasi antara sifattidak selektif alat tangkap bagan dan sifatdanau yang oligotrofik mengakibatkan dayadukung perairan Danau Towuti terhadapjumlah unit (alat) bagan sangat rendah (19unit/56.000 Ha ~ 1 unit/2.947 Ha).Diperkirakan jumlah alat tangkap yang adasudah mencapai tingkat maksimal danbahkan cenderung berlebih (perkiraan inididasarkan pada nilai E>0,50). MenurutSparre & Venema (1998) bahwa nilaiE=0,50 menunjukkan tingkat pemanfaatanstok maksimal dan E>0,50 menunjukkantingkat pemanfaatan stok sudah tangkaplebih (over exploitation).

Berdasarkan data produksi danjumlah alat tangkap bagan yang diperolehdari nelayan dan pemilik bagan yangberoperasi di Danau Towuti (Gambar 2 danTabel 1) terlihat adanya kecenderunganproduktivitas alat tangkap bagan berkurang.Hal ini tampak pada hasil tangkapan yangrendah pada bulan Juni hingga September,sedangkan jumlah bagan yang beroperasi

dalam satu bulan relatif tinggi (lebih besardari 100 unit bagan perbulan).

Pada bulan Juni hingga Septemberdihasilkan produksi total sebesar 18.938 kg,sedangkan jumlah total bagan beroperasiselama empat bulan tersebut 957 unit (Tabel1). Produktivitas alat tangkap bagan padabulan Juni hingga September yang dihitungdari nilai hasil tangkapan adalah sebesar 20kg/unit bagan (Gambar 2). Hal ini didugaakibat tingginya tingkat eksploitasi padaperiode penangkapan bulan sebelumnya,sehingga stok ikan sedikit.

Pada bulan Oktober hingga Desemberhasil tangkapan meningkat. Hal inidisebabkan oleh adanya keberhasilanpenambahan baru, sehingga meningkatkanjumlah stok ikan bonti-bonti. Hasiltangkapan per unit bagan pada bulantersebut menjadi lebih tinggi dibandingkandengan periode Juni hingga September.Pada bulan Januari hingga April hasiltangkapan menurun. Namun demikian hasiltangkapan per unit bagan tersebut lebihtinggi dibandingkan dengan periode Junihingga September. Jumlah bagan yangberoperasi pada bulan Januari hingga Aprildi bawah 100 unit bagan perbulan. Padabulan Januari hingga April dihasilkanproduksi total sebesar 20.180 kg, sedangkanjumlah total bagan beroperasi selama empatbulan tersebut 360 unit (Tabel 1).Produktivitas alat tangkap bagan pada bulanJanuari hingga April yang dihitung dari nilaihasil tangkapan adalah sebesar 56 kg/unitbagan (Gambar 2). Dengan demikian dapatdikatakan bahwa produktivitas alat tangkapbagan pada bulan Juni hingga Septemberdengan jumlah effort >100 unit bagan/bulanmenghasilkan produktivitas (20 kg/unitbagan) yang lebih rendah dibandingkan

Page 14: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

60

Syahroma Husni Nasution

pada bulan Januari hingga April (56 kg/unitbagan) dengan jumlah effort <100 unitbagan/bulan. Pola produksi ikan di perairanDanau Towuti dari hasil penelitian ini selamasatu tahun tampak seperti pada Gambar 2.

Penurunan produktivitas alat tangkapbagan apabila effort ditingkatkan dapatdilihat pada Gambar 3. Pada gambartersebut, tampak bahwa pada effort antara68 hingga 100 unit bagan/bulan, kurva P1cenderung meningkat (r=0,99), sedangkanpada effort >100 unit bagan/bulan, kurvaP2 cenderung menurun (r=-0,93). Untukmemperkirakan jumlah effort bagan/bulanyang menghasilkan nilai optimum, dilakukanpendekatan dengan menentukan titik potongkurva P1 dan P2.

Kurva P1 ditentukan dengan persa-maan Y= -7.276,70+136,54.f (f= 68 sampaidengan 183 unit/bulan) dan kurva P2ditentukan dengan persamaan Y=47.039,85-152,41.f (f= 138 sampai dengan283 unit/bulan), dimana Y adalah yield (hasiltangkapan) dan f adalah effort (upayapenangkapan). Berdasarkan kedua persa-maan tersebut, dapat ditentukan titik potongkurva P1 dan P2 yaitu pada effort 188bagan/bulan. Dengan demikian diperkira-kan jumlah effort yang optimal adalahsebesar 188 unit bagan/bulan. Jumlaheffort optimal tersebut dapat dijadikanpatokan sebagai batasan jumlah alat yangboleh beroperasi. Dengan jumlah baganyang ada saat ini yaitu sebanyak 19 unit,maka masing-masing bagan hanyadiperbolehkan beroperasi selama 10 hari

Jumlah effort tertinggi terjadi padabulan Juni sejumlah 283 unit bagan/bulan(Tabel 1) atau masing-masing baganberoperasi selama 15 hari. Berdasarkannilai optimal effort bagan, masing-masing

bagan hanya boleh beroperasi selama 10hari, maka disarankan agar intensitaspenangkapan dengan bagan diturunkansebanyak 33% (15-10 hari/15 hari operasi)dari effort tertinggi. Hal ini untukmemberikan kesempatan stok ikan untukrekrut, sehingga tersedia jumlah stok ikanyang dapat ditangkap dalam jumlah yangtidak membahayakan keberadaan stok ikantersebut.

Pada perikanan di perairan DanauTowuti kondisi pengelolaannya masih belumdilakukan dengan benar. Indikasi tersebutdapat dilihat dari jenis dan jumlah alattangkap yang beroperasi, dimana alattangkap bagan yang merupakan alattangkap yang tidak selektif dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Alattangkap ini memakai jaring dengan ukurankecil yaitu 0,3 cm, sehingga setiap terjadipenambahan baru, ikan langsung tertangkapbagan atau tr=tc. Spare & Venema (1998)menyatakan bahwa kondisi perikanan yangdemikian sebagai knife-edge recruitmentfishery. Jumlah ikan (stok) yang masukke perairan Danau Towuti belum diketahui,sehingga besarnya penambahan baru didugadengan hasil relatif, yaitu hasil perpenambahan baru (Yield per recruit, Y/R) dan biomasa per penambahan baru(Biomassa per recruit, B/R).

Parameter yang dapat dikendalikanoleh manusia dalam pengelolaan (Tabel 2)adalah laju mortalitas karena eksploitasi (F)dan ukuran ikan pertama tertangkap (Lc).Upaya pengelolaan dilakukan denganmengatur jumlah alat yang beroperasi yaitudengan menentukan batas jumlah alattangkap yang boleh beroperasi danpembatasan ukuran mata jaring.Pengaturan jumlah upaya penangkapan

Page 15: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

61

Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti

 

Upaya penangkapan/f (unit/bulan)

Has

il ta

ngka

pan

(kg)

P1; Y=-7.276,70+136,54.f

188

P2; Y=47.039,85-152,41.f

 a) b)

Emax Emax

Gambar 4. Hubungan antara laju eksploitasi dengan hasil per penambahan baru relatif (Y/R’)dan biomasa per penambahan baru relatif (B/R’) pada kondisi simulasi

Gambar 3. Hubungan antara hasil (Y) dan upaya (f) penangkapan bagan

Keterangan: Emax E0,1 E0,5

akan berpengaruh terhadap besar kecilnyamortalitas karena eksploitasi. Pengaturanukuran mata jaring akan mempengaruhiukuran ikan yang pertama tertangkap.

Kondisi perikanan ikan bonti-bonti diperairan Danau Towuti yang knife- edgerecruitment fisheries (tr=tc) diperoleh darianalisis hasil per penambahan baru relatif(Y/R’) yang dapat dilihat pada Gambar 4.Pada Lc sebesar 9,42 cm, laju eksploitasimaksimum (Emax) sebesar 0,75 per tahundan Y/R’ maksimum sebesar 0,031

(Gambar 4a). Laju eksploitasi pada E0,1sebesar 0,603 pertahun menghasilkan Y/R’ sebesar 0,030 dan laju eksploitasi padaE0,5 sebesar 0,356 per tahun menghasilkanY/R’ sebesar 0,023. Biomasa pada saatEmax adalah sebesar 10% dari biomasa virgin(Bv, biomasa awal yaitu biomasa jika tidakada penangkapan). Apabila Lc dinaikkanmenjadi 11,12 cm, maka Y/R’ maksimumbertambah menjadi 0,033. Laju eksploitasimaksimum bertambah menjadi 0,94 pertahun. Besarnya Biomasa per

Page 16: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

62

Syahroma Husni Nasution

penambahan baru relatif (B/R’) turun dari10% menjadi 3% dari biomasa virgin(Gambar 4b).

Pada Gambar 4 tersebut, disimulasikanukuran ikan bonti-bonti yang tertangkap (Lc)ditingkatkan dari 9,42 cm (Lc=50%) menjadi11,12 cm (Lc=75%). Peningkatan ukuranikan lebih besar 18% akan meningkatkanhasil per penambahan baru relatif (Y/R’)sekitar 6%, sedangkan biomasa perpenambahan baru relatif (B/R’) turunsekitar 70% dari biomasa virgin. Dengandemikian dapat ditarik kesimpulan bahwaapabila ukuran mata jaring diperbesar atauukuran ikan yang tertangkap ditingkatkan,maka laju eksploitasi maksimum (Emax)meningkat dari 0,75 pertahun menjadi 0,94pertahun demikian pula hasil perpenambahan baru relatif (Y/R’) meningkatdari 0,031 menjadi 0,033, sedangkanbiomasa per penambahan baru relatif (B/R’) menurun.

Laju eksploitasi maksimum (Emax)dalam simulasi ini adalah nilai yangmenyatakan besaran atau indeks tingkateksploitasi yang menggambarkan tingkatanyang aman (tingkatan maksimum lestari)pada kondisi Lc, M, dan K tertentu. Padagambar tersebut, Emax pada ukuran Lc=9,42cm adalah 0,75 pertahun, sedangkan padaukuran Lc=11,12 cm adalah 0,94 pertahun.Peningkatan nilai Emax sejalan denganmeningkatnya ukuran ikan yang ditangkap,dapat diartikan sebagai meningkatnyaambang batas penangkapan maksimum.Hal ini disebabkan semakin besar ukuranikan yang ditangkap, maka semakin besarkemampuan pemulihan kembali stok ikantersebut.

Hasil perikanan tangkap saat ini diDanau Towuti didominasi oleh hasil dari alat

tangkap bagan dengan ukuran mata jaringsangat kecil (0,3 cm) sehingga ukuran ikanyang pertama kali tertangkap sangat kecil(Lc~4 cm). Pada kondisi demikian lajueksploitasi yang menghasilkan Y/R’maksimum adalah sebesar 0,42 per tahundan Y/R’ turun dari 0,031 (Gambar 4a)menjadi sebesar 0,021 (Gambar 5) dan B/R’ meningkat dari 10% (Gambar 4a)menjadi 25% (Gambar 5).

Spare & Venema (1998) menyebut-kan titik maksimum dari kurva Y/R’ sebagaimaximum sustainable yield dipengaruhioleh tc (umur saat pertama ikan tertangkap),dan tc tergantung pada ukuran mata jaringyang digunakan. Umur pertama ikantertangkap dapat diartikan juga sebagaipanjang pertama kali ikan tertangkap.Pada ikan bonti-bonti kondisi Lc=4 cmdidapatkan nilai Emax sebesar 0,42 pertahun.Nilai Emax tersebut sudah dilampaui sehinggadapat dikatakan sudah terjadi kondisitangkap lebih (nilai E pada Tabel 2 adalahE=0,60 > Emax=0,42).

Para ahli lebih memilih hati-hati dalammenentukan kuota penangkapan, merekamenyarankan laju eksploitasi pada tingkatF0,1. Nilai analog dengan konsep F0,1menurut Widodo (1988) adalah F=ME/(1-E) sama dengan E0,1. Pada konsep perika-nan yang bertanggung jawab (code ofconduct responsible fisheries) untukpemanfaatan juga disarankan pada E0,1tersebut. E0,1 adalah laju eksploitasi yanghanya mengeksploitasi biomasa 10% daribiomasa awal (Bv). Ditinjau dari tingkatbiomasa yang disarankan yaitu pada E0,1,didapatkan nilai B/R’ adalah 25%. Nilai B/R’ tersebut juga sudah dilampaui karenaB/R’=25% (Gambar 5) > B/R’ padaE0,1=10%.

Page 17: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

63

Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti

Laju eksploitasi ikan bonti-bonti diperairan Danau Towuti telah melebihinilai E=0,50 pertahun. Pada ikan jantandan betina nilai E masing-masing adalah0,54 dan 0,56 pertahun. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa ada indikasitelah mengalami tangkap lebih.

Alat tangkap bagan menggunakanjaring berukuran kecil (0,3 cm) sehinggaikan yang tertangkap mulai dari ukuran kecil

Keterangan: Emax E0,1 E0,5

Emax

Gambar 5: Hubungan antara laju eksploitasi dengan hasil per penambahan baru relatif (Y/R’)dan biomasa per penambahan baru relatif (B/R’) pada kondisi saat ini.

Gamba 6: Pengaruh tingkat eksploitasi terhadap hasil kemampuan untuk pulih kembali stokikan bonti-bonti (P. striata).

Page 18: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

64

Syahroma Husni Nasution

hingga besar. Ukuran ikan yang tertang-kap pertama kali dengan alat tangkap baganadalah Lc=4 cm. Berdasarkan ukuran Lctersebut didapatkan nilai Emax yangmenghasilkan nilai Y/R’ pada tingkat lestariadalah sebesar Emax =0,42 pertahun.Berdasarkan Emax pada saat ini (Lc=4 cm)adalah sebesar 0,42 pertahun, maka nilaiEmax tersebut telah dilampaui karena nilai Epada Tabel 2 adalah E=0,60 pertahun lebihbesar dari nilai Emax pada Lc=4 cm.

Demikian pula berdasarkan hubunganantara produksi dengan effort, adakecenderungan penurunan nilai hasiltangkapan per unit upaya denganmeningkatnya effort yang dilakukan. Halini menunjukkan bahwa semakin bertambaheffort yang dilakukan menghasilkanproduktivitas penangkapan yang semakinrendah. Menurunnya produktivitas alatyang tercermin dari hasil tangkapan perunit upaya menunjukkan adanya indikasitelah terjadi tangkap lebih. Terjadipeningkatan produksi yang nyata dari 4.734kg pada bulan Oktober menjadi 13.237 kgdan 14.930 kg pada bulan November danDesember (Gambar 6). Tingkat eksploitasipada bulan November dan Desembermeningkat lebih dari 280% dibandingkanpada bulan Oktober. Kegiatan penang-kapan yang intensif pada bulan Novemberdan Desember mengakibatkan kemampu-an untuk pulih kembali stok (yangdigambarkan dengan kelimpahan ikandalam persentase) ikan bonti-bontimenurun drastis pada bulan Januari dari27,2% menjadi 1,4%.

Ditinjau dari potensi rekrut, pada bulanOktober kemampuan untuk pulih kembalistok ikan bonti-bonti menjadi lebih besarkarena ukuran ikan didominasi oleh ikan

dewasa dengan nisbah kelamin yangmendekati ideal (Nasution et al. 2010) .Strategi reproduksi ikan bonti-bonti yaitumemijah pada saat yang tepat di sekitarbulan Oktober-November, menghasilkanikan ukuran kecil (3,80-9,00 cm) dengankelimpahan yang tinggi (75,83-87,20%;N=164-240 ekor) di bulan November danDesember (Nasution et al. 2007). Namunhasil penambahan baru tidak mampumempertahankan kestabilan stok ikan bonti-bonti karena adanya tekanan penangkapanyang intensif.

KESIMPULAN

Tingkat pemanfaatan stok ikan bonti-bonti di Danau Towuti ada indikasi kelebihantangkap baik pada ikan jantan (E=0,54)maupun ikan betina (E=0,56). Peningkataneffort (unit/bulan) alat tangkap bagancenderung menurunkan produktivitas alattangkap. Penurunan daya pulih stok ikanbonti-bonti di Danau Towuti disebabkanoleh adanya eksploitasi yang berlebihan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasihkepada Prof. Dr. Ir. Ismudi Muschsin, Dr.Ir. Sulistiono, Prof. Dr. Ir. Dedi Soedharma,DEA dan Dr. Soetikno Wirjoatmodjo yangtelah memberikan masukan. Drs. JefryJack Mamangkey, M.Si; Dista Setiana; SitiAminah yang telah membantu selamapenelitian dan Dr. Ir. Dede Irving Hartoto,APU yang telah memberikan saran,masukan dan referensi yang mendukung.

Page 19: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

65

Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti

DAFTAR PUSTAKA

Beverton, RHJ. & SJ. Holt. 1957. Onthe dynamics of exploited fishpopulations. Fish. Invest. London,II, 19:533 p.

Froese, R. & D. Pauly. 2004. Fish base.World Wide Web electronicpublication. www.fishbase.org,Download on July 6, 2004.

Haffner, GD., PE. Hehanussa & DI.Hartoto. 2001. The Biology andphysical processes of large Lakes ofIndonesia: Lakes Matano andTowuti. In M. Munawar and R.E.Hecky (eds.). The Great Lakes ofThe World (GLOW): Food-web,health, and integrity. Netherlands.p. 183-192.

Haffner, GD., L. Sabo, A. Bramburger, P.Hamilton & P. Hehanussa. 2006.Limnology and sediment dynamics inThe Malili Lakes: What regulatesbiological production?. ProceedingsInternational Symposium. TheEcology and Limnology of the MaliliLakes on March 20-22, 2006 inBogor-Indonesia. Supported by: PT.INCO Tbk. and Research Center forLimnology, Indonesian Institute ofSciences (LIPI). p 5-10.

IUCN. 2003.IUCN Redlist of threatenedspecies www.redlist.org. Download on July 16, 2004.

Merta, IGS. 1992. Dinamika populasiikan lemuru, Sardinella lemuruBleeker 1853 (Pisces: Clupeidae)di Perairan Selat Bali dan alternatifpengelolaannya. [Disertasi].Program Pascasarjana. Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Nasution, SH. 2006. Pangkilang(Telmatherinidae) ornamental fish:An economic alternative for peoplearound Lake Towuti. ProceedingsInternational Symposium. TheEcology and Limnology of the MaliliLakes on March 20-22, 2006 inBogor-Indonesia. Supported by: PT.INCO Tbk. and Research Center forLimnology, Indonesian Institute ofSciences (LIPI). p 39-46.

Nasution, SH., Sulistiono, D. Soedharma,I. Muschsin & S. Wirjoatmodjo.2007. Kajian aspek reproduksi ikanendemik Bonti-bonti (Paratherinastriata) di Danau Towuti, SulawesiSelatan. J. Biol.Indonesia,IV(4):225-238.

Nasution, SH., Sulistiono, I. Muschsin &Sulistiono. 2010. Potensi rekrut ikanBonti-bonti (Paratherina striata,Aurich) di Danau Towuti, SulawesiSelatan. Jurnal BAWAL, WidyaRiset Perikanan Tangkap, 3(1):45-55.

Ofori, PK., CJ. Vanderpuye & GJ. deGraaf Nefisco. 2001. Growth andmortality of the catfish (Hemisyno-dontis membranaceus), in thenorthern arm of Lake Volta, Ghana.Fisheries Management and Ecol.8:37-45.

Samuel, Z. Fahmi & S. Gautama. 2005.Riset keanekaragaman hayati danbahan rumusan pengelolaan jenisikan endemik perairan pedalamandi Sulawesi. Pusat Riset PerikananTangkap, Badan Riset Kelautandan Perikanan, DepartemenKelautan dan Perikanan. 19 hal.

Page 20: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

66

Syahroma Husni Nasution

Sparre, P. & SC. Venema. 1998.Introduksi pengkajian stok ikantropis. Badan Penelitian danpengembangan Perikanan.Terjemahan dari Introduction toTropical Fish Stock Assessment.FAO Fish Tech. Paper, 306(1):376

Widodo, J. 1988. Dynamic pool analysisof ikan layang (Decapterus spp.)fishery in the Java Sea. J.Perikanan Laut, 147:39-58.

Memasukkan: Agustus 2010Diterima: Januari 2011

Wirjoatmodjo, S, Sulistiono, MF. Rahardjo,IS. Suwelo & RK. Hadiyati. 2003.Ecological distribution of endemicfish species in Lakes Poso andMalili Complex, Sulawesi Island.Funded by Asean Regional Centrefor Biodiversity Conservation and theEuropean Comission. 30 p.

Page 21: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

J. Biol. Indon. Vol 7, No.1 (2011)

PANDUAN PENULIS

Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah disusun dengan urutan:JUDUL (bahasa Indonesia dan Inggris), NAMA PENULIS (yang disertai dengan alamat Lembaga/Instansi), ABSTRAK (bahasa Inggris, maksimal 250 kata), KATA KUNCI (maksimal 6 kata),PENDAHULUAN, BAHAN DAN CARA KERJA, HASIL, PEMBAHASAN, UCAPANTERIMA KASIH (jika diperlukan) dan DAFTAR PUSTAKA.

Naskah diketik dengan spasi ganda pada kertas HVS A4 maksimum 15 halaman termasukgambar, foto, dan tabel disertai CD. Batas dari tepi kiri 3 cm, kanan, atas, dan bawah masing-masing 2,5 cm dengan program pengolah kata Microsoft Word dan tipe huruf Times New Romanberukuran 12 point. Setiap halaman diberi nomor halaman secara berurutan. Gambar dalambentuk grafik/diagram harus asli (bukan fotokopi) dan foto (dicetak di kertas licin atau di scan).Gambar dan Tabel di tulis dan ditempatkan di halam terpisah di akhir naskah. Penulisan simbol α,β, χ, dan lain-lain dimasukkan melalui fasilitas insert, tanpa mengubah jenis huruf. Kata dalambahasa asing dicetak miring. Naskah dikirimkan ke alamat Redaksi sebanyak 3 eksemplar (2 eksemplartanpa nama dan lembaga penulis).

Penggunaan nama suatu tumbuhan atau hewan dalam bahasa Indonesia/Daerah harusdiikuti nama ilmiahnya (cetak miring) beserta Authornya pada pengungkapan pertama kali.

Daftar pustaka ditulis secara abjad menggunakan sistem nama-tahun. Contoh penulisanpustaka acuan sebagai berikut :

Jurnal :Hara, T., JR. Zhang, & S. Ueda. 1983. Identification of plasmids linked with polyglutamate

production in B. subtilis. J. Gen. Apll. Microbiol. 29: 345-354.Buku :Chaplin, MF. & C. Bucke. 1990. Enzyme Technology. Cambridge University Press. Cambridge.Bab dalam Buku :Gerhart, P. & SW. Drew. 1994. Liquid culture. Dalam : Gerhart, P., R.G.E. Murray, W.A. Wood,

& N.R. Krieg (eds.). Methods for General and Molecular Bacteriology. ASM., Washington.248-277.

Abstrak :Suryajaya, D. 1982. Perkembangan tanaman polong-polongan utama di Indonesia. Abstrak

Pertemuan Ilmiah Mikrobiologi. Jakarta . 15 –18 Oktober 1982. 42.Prosiding :Mubarik, NR., A. Suwanto, & MT. Suhartono. 2000. Isolasi dan karakterisasi protease

ekstrasellular dari bakteri isolat termofilik ekstrim. Prosiding Seminar nasional IndustriEnzim dan Bioteknologi II. Jakarta, 15-16 Februari 2000. 151-158.

Skripsi, Tesis, Disertasi :Kemala, S. 1987. Pola Pertanian, Industri Perdagangan Kelapa dan Kelapa Sawit di

Indonesia.[Disertasi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.Informasi dari Internet :Schulze, H. 1999. Detection and Identification of Lories and Pottos in The Wild; Information

for surveys/Estimated of population density. http//www.species.net/primates/loris/lorCp.1.html.

Page 22: ISSN 0854-4425 JURNAL BIOLOGI INDONESIA · PDF filepara pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, ... Hasil tangkapan per satuan upaya ... 2007 adalah 101,4 ton

J. Biol. Indon. Vol 7, No. 1 (2011)

Eritrosit dan Hemoglobin pada Kelelawar Gua di Kawasan Karst Gombong, Kebumen,Jawa Tengah Fahma Wijayanti, Dedy Duryadi Solihin, Hadi Sukadi Alikodra, & Ibnu Maryanto

89

Kajian Hubungan Antara Fitoplankton dengan Kecepatan Arus Air Akibat Operasi Waduk Jatiluhur Eko Harsono

99

Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal Ekor Panjang Takydromus sexlineatus Daudin, 1802 (Lacertilia :Lacertidae) Mumpuni

121

Serapan Karbondioksida (CO2) Jenis-Jenis Pohon di Taman Buah "Mekar Sari" Bogor, Kaitannya dengan Potensi Mitigasi Gas Rumah Kaca N. Hidayati, M. Reza, T. Juhaeti & M. Mansur

133

Analisis Fekunditas dan Diameter Telur Kerang Darah (Anadara antiquata) di Perairan Pulau Auki, Kepulauan Padaido, Biak, Papua Andriani Widyastuti

147

Giving Formulated Pellet on Javan Porcupine (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823): Effects on Feed Intake, Feed Conversion, and Digestibility in Pre-Domestication Condition Wartika Rosa Farida & Roni Ridwan

157

Profil Mamalia Kecil Gunung Slamet Jawa Tengah Maharadatunkamsi

171

TULISAN PENDEK Kondisi Parameter Biologi Plankton dan Ikan di Perairan Danau Sentani

Auldry F. Walukow 187