i
EFEK TERAPI ADJUVAN OKSIGEN HIPERBARIK
TERHADAP PENYEMBUHAN ULKUS KAKI DIABETIK WAGNER 3-4 PENDERITA DIABETES
MELLITUS TIPE-2 DENGAN PENANDA CD34,VEGF, DAN TNF-α
I NYOMAN SEMADI NIM. 0990271032
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2017
DIAJUKAN UNTUK UJIAN TERBUKA
DISERTASI
ii
EFEK TERAPI ADJUVAN OKSIGEN HIPERBARIK TERHADAP PENYEMBUHAN ULKUS KAKI
DIABETIK WAGNER 3-4 PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE-2 DENGAN PENANDA
CD34, VEGF, DAN TNF-α
Disertasi untuk memperoleh Gelar Doktor pada Program Doktor, Program Studi Ilmu Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
I NYOMAN SEMADI NIM. 0990271032
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2017
iii
Lembar Pengesahan
DISERTASI INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL……………………………………….
Kopromotor I
Prof. Dr.med. dr. Puruhito, SpB(K)TKV
Mengetahui
iv
PENETAPAN PANITIA UJIAN DISERTASI
Disertasi Ini Telah Diuji pada Ujian Tertutup
Tanggal 19 Juni 2017
Panitia Penguji Disertasi Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No : 56.7/UN14.2.2/PD/2017 Tanggal 12 Juli 2017
Panitia Penguji Disertasi Tahap I (Tertutup):
Ketua : Prof. Dr.dr. Mohamad Guritno Suryokusumo, SMHS., DEA
Anggota:
1. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD
2. Prof. Dr.Med. dr. Puruhito, SpB(K)TKV
3. Prof. Dr. dr. I B. Tjakra Wibawa Manuaba, MPH., SpB(K)Onk
4. Prof. Dr. dr. Anak Agung Raka Sudewi, SpS(K)
5. Prof. Dr. dr. I Gede Raka Widiana, SpPD-KGH
6. Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, Ph.D
7. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, MSi
8. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, SpMK., Msi
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan
IdaSang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas asung kerta wara nugraha-
Nya disertasi berjudul : Efek Terapi Adjuvan Oksigen Hiperbarik terhadap
Penyembuhan Ulkus Kaki Diabetik Wagner 3-4 penderita Diabetes Mellitus tipe 2
dengan penanda CD 34, VEGF, dan TNF-α ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih kepada
Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (KHOM)., sebagai mantan Rektor Universitas
Udayana, memberikan ijin belajar kepada penulis mengikuti program doktor di
Universitas Udayana. Ucapan terima kasih dihaturkan juga kepada Prof. Dr. dr. Ketut
Suastika, SpPD-KEMD., sebagai Rektor Universitas Udayana, sekaligus sebagai
Promotor. Terima kasih kepada Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, SpS(K)., sebagai
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan
mengikuti pendidikan pada Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran, sekaligus menjadi
penguji disertasi ini. Ucapan terimakasih kepada Dr. dr. Bagus Komang Satriyasa,
MRepro., selaku Ketua Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran, dan Dr. dr. Tjokorde
Gde Bagus Mahadewa, SpB(K). Mkes, selaku Sekretaris Program Studi Doktor Ilmu
Kedokteran, yang telah memberikan kesempatan mengikuti program ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. dr. Putu Astawa, SpOT., Mkes., Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, yang memberikan ijin belajar pada Program
Studi Doktor, sekaligus sebagai Ketua Komisi Etik Penelitian FK UNUD/RSUP
Denpasar yang memberikan surat kelayakan etik (Ethical Clearance) penelitian ini.
Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada Prof. Dr.Med. dr. Puruhito,
SpB(K)TKV., sebagai dosen senior dan mantan Rektor Universitas Airlangga sekaligus
sebagai Copromotor I yang mendorong penulis untuk segera mengikuti pendidikan
Doktor. Terima kasih kepada Prof.Dr. dr. Ida Bagus Tjakra Wibawa Manuaba, MPH.,
SpB(K)Onk., sebagai Pembimbing Akademik, selanjutnya menjadi Copromotor II,
untuk dorongan semangat, bimbingan, dan saran dalam penyelesaian disertasi ini.
Terima kasih kepada Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, PhD.,sebagai penguji
dan sekaligus pembimbing penulis dalam rangka pemeriksaan sampel pada
Laboratorium Biomedik Universitas Udayana. Terima kasih yang sebesar besarnya saya
vi
tujukan kepada Prof. Dr. dr. I Gede Raka Widiana, SpPD(K)GEH., sebagai pembimbing
statistik yang sangat teliti memperhatikan hasil penelitian ini. Terima kasih kepada Dr.
dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, Msi.,mantan Ketua Program Studi Doktor dan Dr. dr. I
Dewa Made Sukrama, SpMK., Msi., Mantan Sekretaris Program Studi Doktor yang
bersedia mengoreksi, memberikan masukan/saran, sehingga disertasi ini dapat terwujud.
Secara khusus saya haturkan terima kasih kepada Prof. Dr.dr. Mohamad Guritno
Suryokusumo, SMHS., DEA., sebagai Ketua Program Studi Peminatan Hiperbarik dan
Penyelaman Magister Ilmu Kedokteran Kerja Universitas Indonesia, yang sangat besar
peranannya bagi penulis dalam proses pendidikan Doktor, mulai sejak awal hingga hari
ini, yang dengan sabar dan tekun membimbing penulis melaksanakan penelitian ini.
Terima kasih kepada dr. I Gusti Ngurah Arya Sidemen, SE, MPH sebagai
Direktur Utama RS Paru Jember Jatim yang telah meminjamkan peralatan TCM TcPO2.
Terima kasih kepada drg. Triputro Nugroho, Mkes. sebagai Direktur SDM dan
Pendidikan RSUP Sanglah Denpasar, yang memberikan ijin penelitian di RSUP
Sanglah. Terima kasih kepada dr. Anita Devi, MSi. sebagai Kepala Ruangan
Hiperbarik IRJ. Terima kasih juga kepada dr. I Made Subagiartha, SpAn(K). sebagai
Kepala IBS, Ns. I Ketut Gelgel, Skep., I Wayan Purnata, Skep., I Dewa Wahyudi yang
membantu proses penelitian ini. Terima kasih kepada dr. Hendry Iriawan, dan residen
PPDS I Ilmu Bedah FK Unud lainnya serta perawat/pegawai RSUP Sanglah yang
membantu penelitian ini. Terima kasih kepada Dr. dr. A. A. Wiradewi, SpPK dan Drs.
A. A. Santa, MSi., Dr. dr. Ni Made Linawati,MSi., yang mambantu penelitian ini.
Kepada seluruh subyek penelitian, yang tidak bisa saya sebutkan namanya, saya
sampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga, rasa hormat yang tulus atas
kerelaan, kedisiplinan dan kesungguhannya mengikuti penelitian ini.Terimakasih yang
tulus disertai penghargaan setinggi tingginya kepada seluruh guru-guru yang telah
membimbing penulis mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan teman-
teman Mahasiswa Program Studi S3 angkatan 2009 yang mendorong untuk
menyelesaikan disertasi ini.
Memberikan penghormatan setinggi tingginya dan terimakasih yang tak
terhingga kepada ayah I Wayan Debung dan ibu Ni Wayan Bunter (alm) yang telah
mengasuh dan membesarkan penulis dari baru lahir sampai sekarang, memberikan
dasar-dasar berpikir logis dan rasional, untuk selalu belajar, menjunjung tinggi
vii
kejujuran dan kebenaran, serta bertingkah laku yang baik. Terima kasih kepada ayah
mertua I Nyoman Rasta dan ibu mertua Ni Nengah Rimas (alm) yang memberi contoh
berfikir, berkata, berperilaku yang baik dan benar
Akhirnya penulis sampaikan terimakasih kepada Ni Wayan Kusumawathi, SH,
Msi, istri tercinta yang dengan penuh pengertian dan kesabaran selalu mendampingi
penulis selama ini. Kepada Dr. Putu Ayu Saraswati, Sp.B. dan menantu Dr. Trianto,
SpB., Made Ary Sarasmitha, S.Farm.M.Farm.Clin.Apt., dan menantu Dr. Wayan
Sudarma, serta Nyoman Bagus Satcitta Ananda Purushottama, anak-anak tersayang
yang telah mendukung dan memberikan kesempatan berkonsentrasi menyelesaikan
disertasi ini. Ananda semua adalah obat termanjur bagi penulis dikala lelah dan susah.
Penulis menyadari, bahwa pelaksanaan penelitian ini mengganggu keseharian
dan membebani semua pihak. Dengan kerendahan hati panulis memohon maaf yang
sebesar besarnya. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa
membalas budi baik, selalu melimpahkan wara nugraha-Nya kepada semua pihak yang
telah membantu penulis selama ini.
Denpasar, Juni 2017
Ttd
I Nyoman Semadi
viii
ABSTRAK
EFEK TERAPI ADJUVAN OKSIGEN HIPERBARIK TERHADAP PENYEMBUHAN ULKUS KAKI DIABETIK WAGNER 3 - 4 PENDERITA
DIABETES MELLITUS TIPE-2 DENGAN PENANDA CD34, VEGF, DAN TNF-α
Ulkus kaki diabetik (UKD) merupakan komplikasi Diabetes mellitus (DM) yang sering dirawat di rumah sakit . Diperkirakan 15-25% dari populasi DM akan mengalami UKD (World Health Organization, 2016).Ulkus kaki diabetiksulit sembuh, perawatan lama, hospital stay berkepanjangan, resiko amputasi meningkat, sepsis dan kematianserta biaya tinggi.Kondisi ini harus segera dikendalikan.Terapi konvensional dengan perawatan luka modern (modern wound dressing) telah dilakukan dan dikembangkan, namun hasilnya belum memuaskan. Terapi oksigen hiperbarik (TOH) merupakan salah satuterapi tambahan untuk mempercepat kesembuhan ulkus(Carmeliet, 2000; Tepper,et al.,2005).Para klinisi telah banyak mendapatkan bukti klinis TOH pada manusia dan bukti biomolekuler pada hewan. Namun para klinisi masih ragu dan memperdebatkan efikasi TOH.Menjawab keraguan itu, maka penelitian berbasis biomolekuler pada pasien UKD dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan menilai efikasi TOH melalui penanda Cluster Differentiation 34 (CD 34), Vascular Endothelial Growth Factor(VEGF), Tumor Necrozing Factor- alpha (TNF-α) dan Epitelialisasi, serta menilai efek samping TOH melalui Malondialdehyde (MDA).
Rancangan penelitian eksperimental ini mempergunakan randomized pre and post test control group design, melibatkan 32 orang pasien DM tipe 2 dengan UKD Wagner 3-4 di RSUP Sanglah Denpasar. Kelompok kontrol denagn Terapi Konvensional (TK) sebanyak 16 orang, dan Kelompok perlakuan dengan Terapi Konvensional ditambah Terapi Oksigen Hiperbarik (TK+TOH) sebanyak 16 orang.
Penelitian ini memberi hasil : (1) Jumlahsel CD 34 meningkat di jaringan lebih banyaksangat bermakna pada Kelompok Perlakuan dibandingkan Kelompok Kontrol (2,06 vs -5,69 sel/ml; p=0,00); (2) KadarVEGF pada serum lebih tinggi sangat bermakna pada Kelompok Perlakuan dibandingkan Kelompok Kontrol (125,75 vs 17,94 pg; p=0,00); (3) penurunan TNF-α serum pada Kelompok Perlakuan lebih banyak bermakna dibandingkan pada Kelompok Kontrol (4,43vs -1,94 pg/ml; p=0,02); (4) Epitelialisasi lebih lebar sangat bermakna pada Kelompok Perlakuan dibandingkan Kelompok Kontrol (3,81 vs 1,27 mm; p=0,00). (5) Terdapat peningkatan MDA serum tidak bermakna pada Kelompok Perlakuan dibandingkan Kelompok Kontrol(-4,51 vs -3, 87 ռg/ml; p=0,30). (6) Terapi Oksigen Hiperbarik mempengaruhi epitelialisasi secara langsung sangat bermakna (p=0,00) dan TOH mempengaruhi epitelialisasi secara tidak langsung, khususnya melalui VEGF dengan bermakna(p=0,045), Sebagai kesimpulan pemberian adjuvant TOH berefek mempercepat penyembuhan UKD secara langsung, dan TOH melalui peningkatan VEGF, peningkatan CD 34 dan penurunan TNF-α. berefek tidak langsung mempercepat epitelialisasi. Malondialdehyde yang sedikit meningkat pada TOH tidak berbahaya bagi pasien UKD. Kata kunci : Ulkus kaki diabetik, terapi oksigen hiperbarik, epitelialisasi, CD 34, VEGF, TNF-α, MDA
ix
ABSTRACT
EFFECT OF OXYGEN HYPERBARIC ADJUVANT THERAPY TOWARDS DIABETIC FOOT ULCER WAGNER 3-4 OF DIABETES MELLITUS TIPE-2
PATIENTS WITH CD34, VEGF, AND TNF-α MARKERS
Diabetic foot ulcer (DFU) is a complication of Diabetes mellitus (DM) at hospital care. It was predicted that around 15-25% of DM popullation will gain DFU. Some consequences of DFU are difficult to cure, long care time, longer hospital stay, increase of amputation risk, sepsis, mortality, and costly. Conventional therapy with modern wound dressing has already been applied and developed, however, the results still not satisfying. Hyperbaric oxygen therapy (HBOT) is one of an adjuvant therapy applied for accelerating ulcer cure. Clinicians have gained many clinical evidences in human and many marker bio-molecules in animal model. However, this finding still becoming a huge debated. Therefore, this study aims to evaluated efficacy of HBOT based on bio-molecule marker in human through Cluster Differentiation-34 (CD34), Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Tumor Necroses Factor-alpha (TNF-α) and epithelialization, and adverse effect of the therapy, i.e. Malondialdehyde (MDA) product.
This is a randomized pre and post test control group design study involving 32 DM type-2 patients with DFO Wagner 3-4 at RSUP Sanglah Denpasar. Sixteen patients were allocated as control group with conventional therapy (CT) and others 16 patients for treatment group with conventional therapy and HBOT.
The results of this study reveals that: 1) increase of tissue CD34 was significantly higher on treatment group compare to control group (2.06 vs. -5.69 cell/ml; p=0.00); 2) Serum VEGF levels in treatment group significantly higher than control group (125.75 vs. 17.94 pg; p=0,00); 3) decrease of serum TNF-α serum in treatment group was significantly higher compare to control group (4.43 vs. -1.94 pg/ml; p=0,02); 4) Epithelialization was significantly wider in treatment group compare to control group (3.81 vs. 1.27 mm; p=0,00). 5) There was also an increase of serum MDA in both groups, however, it was not significant statistically (-4.51 vs. -3.87 ng/ml; p=0.30); and 6) HBOT was affected epithelialization directly and significant (p=0.00) and indirect effect was also observed through VEGF (p=0.045). In conclusion, HBOT as an adjuvant directly increases DFU cure and indirectly also effect the cure through increase of VEGF and CD34, and decrease of TNF-α accelerated epithelialization. Malondialdehyde slightly increase during HBOT, however, it is not imperil DFU patients. Keywords : diabetic foot ulcer, hyperbaric oxygen therapy, epithelialization, CD34, VEGF, TNF-α, MDA
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL…………………………………………………………………………. i PRASYARAT GELAR………………………………………………………… ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING AKADEMIK…………………... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI.................................................................... iv UCAPAN TERIMAKASIH……………………………………………………. v ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI xii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xv DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xvii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….... xviii DAFTAR LAMBANG/SINGKATAN………………………………………… xix BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 8 1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………...... 9
1.3.1 Tujuan umum……………………………………………………... 9 1.3.2 Tujuan khusus…………………………………………………….. 9
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………… 10 1.4.1 Manfaat akademik………………………………………………... 10 1.4.2 Manfaat klinis-praktis…………………………………………...... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………... 12
2.1 Definisi Diabetes Melitus……………………………………………… 12 2.2 Klasifikasi Diabetes Melitus…………………………………………… 13 2.3 Definisi dan Klasifikasi Ulkus Kaki Diabetik………………………… 15 2.4 Epidemiologi Diabetes Melitus dan Ulkus Kaki diabetik…………....... 18 2.5 Etiologi Ulkus Kaki Diabetik................................................................... 2.6 Patogenesis Ulkus Kaki Diabetik............................................................. 2.7 Faktor Risiko Diabetes Melitus dan Ulkus Kaki Diabetik……………... 2.8 Deformitas akibat neuropati..................................................................... 2.9 Anatomi Dan Fungsi Endotel Normal…………………………………..
2.9.1 Anatomi endotel………………………………………………….. 2.9.2 Fungsi endotel…………………………………………………….
2.10 Produk endotel ………………………………………………………... 2.10.1 Nitric Oxid……………………………………………………… 2.10.2 Angiotensin II (AII)…………………………………………....... 2.10.3 Asymmetric dimethylarginine………………………………….. 2.10.4 Oxidative Excess……………………………………………….. 2.10.5 Malondialdehide …………………………………………….. 2.10.6 Hyperhomocysteinemia…………………………………………
2.11 Peranan hiperglikemia terhadap disfungsi endotel……………………. 2.11.1 Hiperglikemia dan Komplikasi ………………………………... 2.11.2 Hiperglikemia dan jalur polyol…………………………………
22 23 26 29 32 32 34 35 35 37 38 39 41 42 42 45 46
xi
2.11.3 Hiperglikemia dan jalur advanced glycation end products…… 2.11.4 Hiperglikemia dan jalur protein kinase-C ( PKC )……………. 2.11.5 Hiperglikemia dan jalur hexosamine…………………………… 2.11.6 Stres Oksidatif pada Diabetes mellitus………………………… 2.11.7 Peranan nuclear factor-kB (NF-κB) pada mitokondria………… 2.11.8 Disfungsi Endotel………………………………………………
2.11.8.1 Produksi Sitokin Pro-inflamasi pada disfungsi endotel.. 2.11.8.2 Peningkatan Tumor necrosis factor–α (TNF-α) pada UKD……………………………………………………………. 2.11.8.3 Peningkatan interleukin-1 (IL-l) pada UKD …………. 2.11.8.4 Peningkatan interleukin-6 (IL-6) pada UKD…………..
2.12 Biomarker Inflamasi Pada Ulkus Kaki Diabetik……………………… 2.12.1 Tumor Necrosis Factor alpha (TNF-α) sebagai marker UKD… 2.12.2 Cluster Differentiation 34 (CD 34) dan Endothelial Progenator Cells (EPCs) sebagai marker UKD…………………... 2.12.3Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) sebagai marker UKD........................................................................................................
2.13 Proses Penyembuhan Luka..................................................................... 2.13.1 Fase inflamasi.............................................................................. 2.13.2 Fase proliferasi............................................................................. 2.13.3 Fase maturasi/remodeling............................................................
2.14 Penyembuhan Luka Pada Penderita DM dengan UKD……………..... 2.15 Diagnosis Ulkus Kaki Diabetik………………………………………. 2.16 Tatalaksana Ulkus Kaki Diabetik……………………………………... 2.17 Terapi adjuvan………………………………………………………...
2.17.1 Terapi Oksigen Hiperbarik ( TOH ) pada Ulkus Diabetik…… 2.17.1.1 Definisi………………………………………………... 2.17.1.2 Jenis Terapi Oksigen Hiperbarik……………………... 2.17.1.3 Cara Kerja Terapi Oksigen Hiperbarik………………. 2.17.1.4 Mekanisme kerja terapi oksigen hiperbarik…………... 2.17.1.5 Indikasi Terapi Oksigen Hiperbarik………………….. 2.17.1.6 Komplikasi Terapi Oksigen Hiperbarik……………… 2.17.1.7 Peranan oksigen pada angiogenesis…………………...
2.17.2 Stem Cell……………………………………………………….. 2.17.3 Terapi adjuvan lain……………………………………………..
48 51 52 53 54 56 56
56 58 59 60 61
62
63 64 64 65 67 68 73 77 80 81 81 81 83 86 92 93 94 94 95
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN…………………………………………………………………..
96
3.1 Kerangka Berpikir……………………………………………………… 96 3.2 Kerangka Konsep………………………………………………………. 98 3.3 Hipotesis………………………………………………………………... 100
BAB IV METODE PENELITIAN…………………………………………….. 101
4.1 Rancangan Penelitian…………………………………………………... 101 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………… 102 4.3 Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………… 102 4.4 Penentuan Sumber Data………………………………………………...
4.4.1 Populasi………………………………………………………….. 102 102
xii
4.4.2 Sampel…………………………………………………………… 4.4.2.1 Kriteria inklusi………………………………………….. 4.4.2.2 Kriteria ekslusi…………………………………………..
4.4.3 Besaran sampel (sample size)………………………………........ 4.4.4 Teknik pengambilan sampel……………………………………..
103 103 103 103 105
4.5 Variabel Penelitian……………………………………………………... 4.5.1 Klasifikasi dan identifikasi variabel……………………………... 4.5.2 Hubungan antar variabel…………………………………………. 4.5.3 Definisi operasional variabel…………………………………......
105 105 105 106
4.6 Bahan Penelitian………………………………………………………... 109 4.7 Instrumen Penelitian……………………………………………………. 110 4.8 Prosedur Penelitian……………………………………………………..
4.8.1 Tahap persiapan………………………………………………….. 4.8.2 Tahap pelaksanaan penelitian……………………………………. 4.8.3 Tehnik pemeriksaan……………………………………………… 4.8.4 Tehnik terapi……………………………………………………...
110 110 111 112 112
4.9 Pengumpulan Data dan Analisa Statistik……………………………... 4.9.1 Pengumpulan data………………………………………………... 4.9.2 Analisa statistik…………………………………………………...
115 115 115
BAB V HASIL PENELITIAN………………………………………………….
5.1 Data karakteristik subyek penelitian...................................................... 5.2 Efek TOH terhadap CD 34, VEGF, TNF-α..................... ..................... 5.3 Data penelitian berdasarkan variabel efek samping.............................. 5.4 Hubungan TOH terhadap fenomena biomolekuler dan epitelialisasi….
117 118 119 124 127
BAB VI PEMBAHASAN……………………………………………………....
6.1 Klasifikasi UKD dan sampel penelitian……………………………….. 6.2 Pemberian tambahan terapi oksigen hiperbarik (TOH)……………….. 6.3 Karakteristik sampel penelitian………………………………………... 6.4 Jumlah CD 34 di jaringanUKD pada kedua klompok…………………. 6.5 Kadar VEGF didalam serum pada kedua kelompok............................ 6.6 Kadar TNF-α didalam serum pada kedua kelompok…………….……. 6.7 Pertumbuhan epitel dan granulasi pada kedua kelompok..................... 6.8 Rangkai pathobiologi proses penyembuhan luka pada TOH………….. 6.9 Kadar MDA di dalam serum pada kedua klompok.............................. 6.10 Hubungan TOH dan peranan CD 34, VEGF, dan TNF-α terhadap epitelialisasi................................................................................................... 6.11 Rangkuman hasil penelitian.................................................................. 6.12 Temuan baru.......................................................................................... 6.13 Keterbatasan penelitian.....................................................................
131 132 133 134 136 138 141 143 146 147
151 152 154 155
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………… 157
7.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 7.2 Saran…………………………………………………………………….
157 158
DAFTAR KEPUSTAKAAN…………………………………………………... 159 Lampiran……………………………………………………………………….. 172
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Gangguan hiperglikemia pada tipe dan tingkat DM…………
Gambar 2.2. Ilustrasi UKD menurut klasifikasi Wagner-Meggitt….……...
Gambar 2.3. Komplikasi DM di RSCM tahun 2011………..………...........
Gambar 2.4. Patofisologi Ulkus Kaki Diabetik……………………………
Gambar 2.5. Faktor Risiko Ulkus Kaki Diabetik…………………………..
Gambar 2.6. Area Kaki yang Berisiko Ulkus Kaki Diabetik………………
Gambar 2.7. Infeksi Ulkus Kaki Diabetik………………………….………
Gambar 2.8. Anatomi dan Fungsi Sel Endotel……………………….…….
Gambar 2.9. Keseimbangan Fungsi Endotel………………………..………
Gambar 2.10. Peranan hiperglikemia terhadap disfungsi endotel…………..
Gambar 2.11. Komplikasi hiperglikemia melalui jalur polyol………….......
Gambar 2.12. Mekanisme terbentuknya AGEs dan ROS …………………
Gambar 2.13. Efek hiperglikemia dan AGEs dalam tubuh………………
Gambar 2.14. Pembentukan mediator inflamasi melalui jalur PKC ………..
Gambar 2.15. Mekanisme hiperglikemia dan jalur hexosamine……………
Gambar 2.16. Peran dan fungsi TNF-α pada proses inflamasi……………...
Gambar 2.17. Fase penyembuhan luka……………………………………...
Gambar 2.18. Fisiologi penyembuhan luka…………………………………
Gambar 2.19. Ruang Hiperbarik Monoplace (A) dan Multiplace…………..
Gambar 2.20. Mekanisme kerja terapi oksigen hiperbarik………………….
Gambar 2.21. Penyembuhan luka pada orang sehat dan diabetes…………..
Gambar 3.1. Bagan Kerangka Konsep Penelitian.........................................
Gambar 4.1. Bagan Rancangan Penelitian...................................................
Gambar 4.2. Hubungan Antar Variabel.......................................................
Gambar 4.3. Bagan Alur Penelitian.............................................................
Gambar 5.1. Tampilan CD34 awal dan akhir pada kelompok TK..............
Gambar 5.2. Tampilan CD34 awal dan akhir pada kelompok TK+TOH ...
Gambar 5.3. Perubahan Jumlah CD34 Awal dan Akhir Terapi...................
Gambar 5.4. Perubahan Kadar VEGF Awal dan Akhir Terapi....................
14
17
21
24
28
31
32
33
34
45
48
50
50
51
53
58
68
73
82
88
90
99
101
106
114
120
121
126
126
xiv
Gambar 5.5. Perubahan Kadar TNF-α Awal dan Akhir Terapi....................
Gambar 5.6. Perubahan Kadar MDA Awal dan Akhir Terapi.....................
127
127
Gambar 5.7. Hubungan TOH terhadap fenomena biomolekuler dan
epitelialisasi ………………………………………………………………..
Gambar 6.1. Tehnik pengukuran pertumbuhan epitel .…………………….
Gambar 6.2. Tahapan penyembuhan luka akut (A) dan luka kronis (B) …...
128
143
146
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi UKD menurut University of Texas………………….
Tabel 2.2. Klasifikasi UKD menurut Wagner-Meggitt…………………….
Tabel 2.3. Klasifikasi UKD berdasarkan PEDIS…………………………...
Tabel 2.4. Klasifikasi UKD menurut Diabetic Foot Infection…………….
Tabel 2.5. Karakteristik UKD berdasar Etiologi…………………………...
Tabel 2.6. Dampak Faktor Risiko yang Mempengaruhi UKD……………..
Tabel 2.7. Metabolisme Oksidasi Aerobik dan sistem antioksidan…..……...
Tabel 2.8. Anamnesis Riwayat Penyakit……………………………………..
Tabel 2.9. Pemeriksaan Ekstremitas Bawah…………………….……………
Tabel 2.10. Antibiotik Empiris Infeksi Kaki Diabetik………………………
Tabel 2.11. Efek Tekanan Oksigen Arteri…………….……..………………
Tabel 2.12. Indikasi TOH berdasarkan UHMS ……………….………….……
Tabel 5.1. Karakteristik Sampel Penelitian.......................................................
Tabel 5.2. Jumlah CD34 antar Kelompok........................................................
Tabel 5.3. Kadar VEGF antar Kelompok.........................................................
Tabel 5.4. Kadar TNF-α antar Kelompok.........................................................
Tabel 5.5. Petumbuhan epitelialisasi antar kelompok......................................
Tabel 5.6. Perubahan Kadar MDA antar Kelompok........................................
Tabel 5.7. Tabel analisis path TOH, CD34, VEGF, TNF-α, dan
epitelialisasi…………………………………………………………………...
16
16
17
18
25
28
40
75
76
79
83
93
118
120
122
123
123
124
129
Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Informed consent………………………………………………………….
2. Surat persetujuan………………………………………………………….
3. Ethical clearance………………………………………………………….
4. Surat ijin penelitian……………………………………………………….
5. Prosedur pengambilan sampel serum dan penyimpanan………………...
6. Prosedur pengambilan jaringan dan pengawetan…………………………
7. Prosedur pemeriksaan serum TNF-α, VEGF, MDA metode Elisa ………
8. Prosedur pemeriksaan jaringan dengan immunohistokimia……………...
9. Protap Terapi Oksigen Hiperbarik………………………………………..
10. Lembar pengumpul data………………………………………………….
11. Data sampel penelitian……………..……………………....……………..
12. Bagan Analisa Path……………………………………………………….
13. Prosedur Pengukuran tcPO2 Pada Penderita UKD……………………….
172
176
177
178
179
180
181
186
188
190
192
196
199
xvii
DAFTAR SINGKATAN/LAMBANG
ABI
ADA
Ankle-Brachial Index
American Diabetes Association
ACE Angiotensine converting enzyme
ACTH ADMA
Adrenocorticotropic Hormon
Asymmetricdimethylarginine
AGEs AdvancedGlycationEndproducts
Ang II angiotensin II
APC Antigen presenting cell
AS Amerika Serikat
ATA Atmosphere Absolute ATP Adenosine triphosphate
BM
BPJS
C Ca ++
Berat molekul
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Celsius
Calcium
cAMP
CCR 2
Cyclic Adenosine Mono PhosphateChemokines (CC family)
receptor 2
CDCP Centres For Disease Control and Prevention
CD 34 Cluster of differentiation 34
CD 40 Cluster of differentiation 40 cGMP
CI
CLI
cyclic Guanidine Mono Phosphate
Confidance Interval
Critical Limb Ischemia
COX 2
CRP
Cu2+
CVD
Cyclooxigenase 2
C reactive protein
Cuprum
Cardiovascular disease
CXCR4 Chemokine (CXC family)receptor 4,
xviii
DAG Diacylglycerol
DCCT Diabetes Control and Complication Trial
DDAH dimethylarginine dimethylaminohydrolase
DFI
din/cm2
dkk
dL
DM
Diabetic Foot Infection
dynes/centimeter square
dan kawan kawan
desi Liter
Diabetes mellitus
DNA Deoxyribonucleic Acid
EC
ECM
Elisa
eNOS
EPC
Endothelial cell
Extra Cellular Matrix
Enzyme-linked immunosorbant assay
Endothelial Nitric Oxide Synthase
Endothelial progenator cell
et al
ET-1
et alii(dan teman teman)
endothelin-1
EWMA
FGF
European Wound Management Association Fibroblast growth factor
G
GDA
GFAT
GPx
GSH
Gram
Gula darah acak
glutaminefructose-6-phosphate amidotransferase
Glutathione peroxidase
Gluthathione stimulating hormone
GTP Guanidine triphosphate
Hb
HbA1c
HIV/AIDS
Hemoglobin
Hemoglobin A1c
Human Immunodeficiency Virus/Acquired
Immunodeficiency Disease Syndrome
HIF-1 Hypoxia inducible factor-1
HOCl
HPA axis
HSP
hypochlorous acid
Hypothalamus pituitary adrenal axis
heat socked protein
xix
H2O
H2O2
ICAM-1
Dihydrogen oxide (air)
dihydrogen peroxide
intercellular adhesion molecule-1
IDSA
IFN-γ
Infectious Diseases Society of America
Interferon gamma
IGD
I-kB
Instalasi Gawat Darurat
inhibitorkappa-Beta
IL-1 interleukin 1
IL-1β
IL-6
iNOS
IWGDF
Interleukin 1 beta
interleukin 6
inducible/inflammatory NO synthase
International Working Group on the Diabetic Foot
JAF
JKN
K+
kDa Kg
KGF
Junction-associated actin filament
Jaminan kesehatan nasional
Kalium
KiloDalton
Kilogram
Keratinocyte growth factor
LDL Low Density Lipoprotein
LOX-1
LPS
Lectin-like ox LDL receptor-1
Lipopolysaccharide
Lp-PLA2 lipoprotein-associated phospholipase A2
M
MAP-K
MCP-1
MDA
Meter
Mitogen Associated Protein-Kinase
Monocyte Chemoattractant Protein -1 = CC family nama
asli CCL 2
Malondialdehyde
mg
mmHg
MMPs
MMP-9
Milligram
Millimeter Hidragyrum (millimeter air raksa)
Matrix metalloproteinase Matrix metalloprotein-9
MnSOD Mangan Super Oxide Dismutase
xx
MOD
mRNA
MRSA
Multiple Organ Disfunction
Massenger Ribonucleic acid
Methicillin Resistent Staphylococcus Aureus
MTOG
Na+ NADP
Microtubule organizing centre
Natrium
Nicotinamide Adenine Dinucleotid Phosphate
NADPH
NFκB
Nicotinamide Adenine Dinucleotid PhosphateHydrogen
Nuclear factor kappa-Beta
NIDDM non insulin dependant diabetes mellitus
nNOS
NO
neuronal NO synthase
Nitric Oxide
NOS Nitric oxide synthase
OH
ONOO
Hyodroxyl
Peroxynitrit OR
O2
O2-
Odd Ratio
Dioksida (oksigen)
Superoxideanion
P
p
Populasi
probably (menilai kemaknaan)
PAD
PaCO2
PAF
PAI-1
PAR
Periferal Artery Disease
Pressure arterial carbondioxyde
platelet activating factor Plasminogen Activator Inhibitor 1
protease-activatedreceptor
PDGF platelet-derived growth factor
PEDIS Perfusion, Extent, Depth, Infection, and Sensation
PERKENI Perkumpulan Endokren dan Metabolisme Indonesia
PJK PenyakitJantung Koroner
PKC Protein kinase C
PO2 Pressure oxygen
Pp Pos prandial
PRPT Platelet Rich Plasma Therapy
xxi
RA Random alocation RAGE
RBO
Riskesdas
RNA
ROS
Receptor Advanced Glycation Endproducts
Radikal bebas oksigen
Riset Kesehatan Dasar
Ribonucleic acid
reactive oxygen species
RS Random sample RSCM Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
RSUD
RSUP
RSUPN-CM
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Pusat
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional-Cipto Mangunkusumo
S Sampel
SD Standar deviasi
SDF-1
SIRS
SOD
Stromal derived factor – 1
Systemic Inflammatory Response Syndrome
superoxidedismutase
SPCs
SPSS
TcPO2 TGF-β
Stem progenitor cells Statistical Package Social Sciences
transcutaneous oxygen pressure transforming growth factor-beta
TGF-β1 transforming growth factor-beta 1
TH-1 T helper-1
TIMP
TK
Tissue inhibitor of metalloproteinase
Terapi Konvensional
TNF-α Tumor necrosis factor- alpha
TOH Terapi Oksigen Hiperbarik
Trxn
TTGO
Theoredoxin
tes toleransi glukosa oral
UDP UHMS
UKD
VCAM-1
uridine diphosphate Undersea and Hyperbaric Medical Society
ulkus kaki diabetik
vascular cellular adhesion molecule-1
xxii
VEGF vascular endothelial growth factor
VSMC
vs
vWF
vascular smooth muscle cell
versus
von Willibrand Factor WHO World Health Organization
µL Microliter
µmol Micromolecule
% Prosen
/
<
>
≥
£
ռ g/mL
pg/ml
Atau, bagi, per
Kurang dari
Lebih dari
Lebih besar sama dengan
Pound sterling
Nanogram/milliliter
Picogram/milliliter
Top Related