Download - BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

Transcript
Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian korelasional. Arikunto (2010)

menyebutkan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui

ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik

korelasional, penulis dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel

dengan variabel lain. Besar atau tingginya tingkat hubungan tersebut dinyatakan

dalam bentuk koefisien korelasi. Sifat penelitian ini melukiskan hubungan yang

terdapat antara variabel bebas, yaitu ethnic identity (X) dengan variabel terikat, yaitu

psychological well-being (Y) pada mahasiswa etnik Jawa varian Santri Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan atau dengan kata lain sekumpulan orang

atau subjek yang diamati (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling UKSW dari angkatan

2007 sampai dengan angkatan 2012 yang beretnik Jawa varian santri. Pemerolehan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

40

jumlah populasi ditentukan dengan reduksi data seluruh mahasiswa Progdi BK

UKSW dengan persyaratan subjek beretnik Jawa, beragama Islam, bukan campuran

abangan ataupun santri. Data awal yang didapatkan penulis berasal dari Biro

Kemahasiswaan UKSW sebagai berikut :

Tabel 3.1

Tabel Mahasiswa Progdi BK berdasarkan etnik

Subjek Etnik Jawa Prosentase Non Jawa Prosentase Total

Mahasiswa Bk 297 93,10 % 22 6,90 % 319 Sumber : Bikem UKSW (diedit penulis Mei 2013)

Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa mahasiswa Progdi BK FKIP UKSW yang

termasuk dalam kategori etnik Jawa berjumlah 297 orang, mahasiswa BK UKSW non

Jawa berjumlah 22 dan total keseluruhan adalah 319 orang. Dari data tersebut

dilakukan reduksi kembali dengan mengkategorikan mahasiswa yang memiliki

agama Islam dan non Islam, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tabel Mahasiswa Progdi BK etnik Jawa berdasarkan agama

Subjek Islam Prosentase Non Islam Prosentase Total

Mahasiswa Bk 209 70,37 % 88 27,63 % 297 Sumber : Bikem UKSW (diedit penulis Mei 2013)

Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa mahasiswa Progdi BK FKIP UKSW etnik

Jawa yang beragama Islam sejumlah 209 orang dan non Islam sejumlah 88 orang.

Dengan begitu mahasiswa yang dapat masuk kategori Jawa varian santri masih 209

orang. Dari sisa jumlah mahasiswa yang masuk dalam kriteria subjek penelitian

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

41

dilakukan reduksi kembali dengan mengeluarkan mahasiswa etnik Jawa yang

beragama Islam non santri dari populasi penelitian. Penentuan subjek non santri

dilakukan dengan wawancara, dan pengisian angket mengenai varian etnik Jawa.

Melalui wawancara atau pengisian angket didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.3

Tabel Varian Etnik Jawa Mahasiswa Progdi BK FKIP UKSW

Subjek

Mahasiswa BK

Kurang

Paham Islam

Mengaku

Kejawen Priyayi Abangan

Etnik Jawa Islam 6 2 1 12

Dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa mahasiswa Jawa Islam yang kurang paham

Islam berjumlah 6 orang, mengaku Kejawen 2 orang, masuk dalam golongan priyayi

1 orang dan campuran antara santri dan abangan berjumlah 12 orang, dengan

demikian terdapat 21 orang subjek yang dikeluarkan dari kategori varian santri,

sehingga didapatkan jumlah populasi penelitian yaitu mahasiswa BK etnik Jawa

varian santri sejumlah 209 - 21 sama dengan 188 orang mahasiswa.

3.2.2. Sampel

Sugiyono, (2011) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling, merupakan teknik

penganbilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono 2011). Jenis sampelnya

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

42

sendiri adalah simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi

(Sugiyono 2011). Cara demikian dilakukan karena populasi yang ada bersifat

homogen yaitu mahasiswa etnik Jawa varian santri.

Selanjutnya dalam penentuan jumlah sampel penelitian, penulis akan

menggunakan rumus penentuan sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael

(dalam Sugiyono 2011) sebagai berikut :

S = λ².N.P.Q

d²(N-1)+λ².P.Q

Dalam penerapan rumus tersebut Sugiyono (2011) telah membuat tabel

penentuan sampel dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Penggunaan tabel

penentuan jumlah sampel disesuaikan dengan jumlah populasi yang dimiliki. Melalui

tabel tersebut penulis menggunakan sampel dengan taraf kesalahan 5%. Penghitungan

jumlah sampel diambil dari jumlah populasi mahasiswa BK UKSW etnik Jawa varian

santri sejumlah 188 orang (dibulatkan menjadi 190 orang). Dengan jumlah 190

populasi, sampel yang dapat diambil dengan taraf kesalahan 5 % sesuai tabel

penentuan sampel Sugiyono (2011) adalah 123 orang.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian sesuai pendapat Sugiyono (2011) pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

43

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu

3.3.1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah ethnic identity / ethnic identity ( X )

3.3.2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah psychological well-being / kesejahteraan psikologis (Y).

3.4. Definisi Operasional

3.4.1. Ethnic Identity

Ethnic identity adalah perasaan yang menunjukkan eksplorasi dan komitmen

terhadap latar belakang etniknya. Ethnic identity ditentukan oleh dua komponen

penyusun utama yaitu komponen ekplorasi dan komitmen (Phinney & Ong 2007).

Ethnic identity diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian skala

ethnic identity yang dilakukan oleh sampel penelitian, dengan ketentuan semakin

tinggi skor yang diperoleh berarti semakin tinggi tingkat ethnic identity mahasiswa,

dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah tingkat

ethnic identity mahasiswa. Pengukuran ethnic identity dapat diidentifikasi

menggunakan dua komponen utama ethnic identity yaitu eksplorasi dan komitmen

menggunakan skala Multigroup Ethnic Identity Measure - Revised (MEIM – R) yang

dikembangkan oleh Phinney & Ong (2007).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

44

3.4.2. Psychological Well-being

Psychological well-being adalah keadaan individu yang dapat menyadari

dirinya serta memfungsikan seluruh fungsi dirinya yang ditandai dengan 6 aspek

yaitu individu memiliki yaitu penerimaan diri, kemampuan untuk menguasai

lingkungan, kemampuan untuk bersifat otonom/mandiri, hubungan positif dengan

orang lain, perkembangan pribadi, serta tujuan individu dalam hidupnya (Ryff 1989,

Ryff & Keyes 1995, Ryff & Singer 2008). Psychological well-being diukur

berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil pengisian instrumen psychological well-

being yang dilakukan oleh sampel penelitian, dengan ketentuan semakin tinggi skor

yang diperoleh berarti semakin tinggi psychological well-being mahasiswa, dan

sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah psychological

well-being mahasiswa. Pengukuran psychological well-being dapat dididentifikasi

melalui keenam aspeknya yaitu penerimaan diri, penguasaan lingkungan, otonom,

hubungan positif dengan orang lain, perkembangan pribadi, serta tujuan hidup sesuai

skala yang dikembangkan sendiri oleh Ryff (1989) yaitu Psychological Well-Being

Scale (PWBS).

3.5. Teknik Pengumpulan Data

1.5.1 Ethnic Identity

Ethnic identity diukur menggunakan skala ethnic identity yaitu Multigroup

Ethnic Identity Measure – Revised (MEIM – R) yang disusun oleh Phinney & Ong

(2007). Skala ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh penulis kemudian

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

45

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris lagi (Back Traslation) oleh Ni Komang

Sandini agar dapat diketahui baik atau tidaknya hasil penterjemahan. Skala tersusun

dari dua aspek utama ethnic identity yaitu eksplorasi dan komitmen. Alat ukur

MEIM-R ini dibuat dalam bentuk skala likert dengan lima alternatif pilihan jawaban

yakni “Sangat Tidak Setuju (1)”, “Tidak Setuju (2)”, Netral (3)” Setuju (4)” dan

“Sangat Setuju (5)”. Semua item penyataan adalah favourable, sehingga pilihan

jawaban “Sangat Tidak Setuju (1)” mendapat skor 1, “Tidak Setuju (2)”mendapat

skor 2,”Netral (3) mendapat skor 3, Setuju (4)” mendapat skor 4 dan “Sangat Setuju

(5) mendapat skor 5. Kisi-kisi skala ethnic identity dijabarkan dalam tabel 3.4.

sebagai berikut:

Tabel 3.4.

Kisi-Kisi Skala Ethnic identity

Konsep Sub

Konsep Indikator Pernyataan

No

F U

identitas

etnik adalah

rasa diri

sebagai

anggota

kelompok

yang

berkembang

dari waktu

ke waktu

melalui

proses aktif

penyidikan,

belajar, dan

komitmen

Eksplorasi Perasaan

memiliki (sense

of belonging)

terhadap

kelompok etnik

Saya telah menghabiskan

waktu untuk mencoba

mencari tahu lebih banyak

tentang kelompok etnik saya,

seperti sejarah, tradisi, dan

adat istiadatnya.

1

saya sering melakukan hal-hal

yang akan membantu saya

memahami latar belakang

etnik saya dengan lebih baik.

4

Saya sering berbicara dengan

orang lain untuk mempelajari

lebih lanjut tentang kelompok

etnik saya.

5

Komitmen Pencarian

informasi dan

pengalaman

yang relevan

Saya memiliki kesadaran yang

kuat bahwa saya merupakan

anggota dari kelompok etnik

saya sendiri.

2

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

46

dengan etnik

seseorang

Saya mengerti cukup baik

bahwa keanggotaan saya

dalam kelompok etnik berarti

bagi saya.

3

Saya merasakan keterikatan

yang kuat terhadap kelompok

etnik saya sendiri.

6

1.5.2 Psychological Well-Being

Psychological well-being diukur menggunakan skala psychological well-

being yaitu Psychological Well-Being Scale (PWBS) yang disusun oleh Ryff (1989).

Untuk mendapatkan skala ini penulis mengajukan permohonan guna mendapatkan

skala psychological well-being dari Ryff melalui email. Setelah terjalin komunikasi

akhirnya penulis diberikan softfile skala psychological well-being berikut izin

penggunaan dan penterjemahannya. Selain itu penulis juga diberikan skala

psychological well-being bahasa Indonesia terjemahan Nesya Valeria (Alumni

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranata Bandung), dan inilah yang

digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian. Keputusan penggunaan skala

terjemahan ini karena Nesya Valeria melalui email menginformasikan kepada

penulis bahwa Nesya Valeria telah melakukan back translation sesuai prosedur

penterjemahan skala psikologis. Penulis juga melakukan rangkaian percobaan

instrumen agar lebih sesuai dengan subjek mahasiswa Jawa.

Skala psychological well-being tersusun dari enam aspek utama yaitu

penerimaan diri, penguasaan lingkungan, otonomi, hubungan positif dengan orang

lain, perkembangan pribadi, serta tujuan hidup. Setiap aspek terdiri dari empat belas

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

47

(13) item pernyataan, ada item favorable dan item unfavourable. Alat ukur dibuat

dalam bentuk skala likert dengan enam alternatif pilihan jawaban yakni “Sangat

Tidak Setuju (1)”, “Tidak Setuju (2)”, “Agak Tidak Setuju (3)”, “Agak Setuju (4)”,

“Setuju (5)” dan “Sangat Setuju (6)”. Untuk pernyataan favourable, pilihan jawaban

“Sangat Tidak Setuju (1)” mendapat skor 1, “Tidak Setuju (2)”mendapat skor 2,

“Agak Tidak Setuju (3)” mendapat skor 3, “Agak Setuju (4)” mendapat skor 4,

“Setuju (5) mendapat skor 5, dan “Sangat Setuju (6) mendapatkan skor 6. Sebaliknya

untuk pernyataan unfavorable, “Sangat Tidak Setuju (1)” mendapat skor 6, “Tidak

Setuju (2)”mendapat skor 5, “Agak Tidak Setuju (3)” mendapat skor 4, “Agak Setuju

(4)” mendapat skor 3, “Setuju (5) mendapat skor 2, dan “Sangat Setuju (6)

mendapatkan skor 1. Kisi-kisi skala ethnic identity dijabarkan dalam table 3.5.

sebagai berikut :

Tabel 3.5.

Kisi-Kisi Skala Psychological Well-Being

KONSEP SUB KONSEP

Indikator PERNYATAAN NO

F U

Psychologi

cal well-

being

adalah

keadaan

individu

yang dapat

menyadari

dirinya

serta

memfungsi

kan seluruh

fungsi

dirinya

Penerimaan Diri

Sikap positif terhadap diri sendiri

Saya merasa kebanyakan orang yang saya kenal lebih berhasil dalam kehidupannya.

3

Dalam banyak hal, saya merasa kecewa dengan pencapaian saya dalam hidup.

6

Secara keseluruhan, saya bangga terhadap diri saya dan juga kehidupan yang saya jalani.

7

Saya iri terhadap kebanyakan orang atas kehidupan yang mereka jalani.

8

Sikap saya terhadap diri saya mungkin tidak sama positifnya dengan perasaan kebanyakan orang terhadap diri mereka.

9

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

48

yang

ditandai

dengan 6

aspek yaitu

individu

memiliki

yaitu

penerimaan

diri,

kemampua

n untuk

menguasai

lingkungan,

kemampua

n untuk

bersifat

otonom/ma

ndiri,

hubungan

positif

dengan

orang lain,

perkemban

gan pribadi,

serta tujuan

individu

dalam

hidupnya

Mengakui dan menerima berbagai aspek diri

Secara umum, saya merasa percaya diri dan positif mengenai diri saya.

2

Saya menyukai sebagian besar aspek dalam kepribadian saya.

4

Ketika saya membandingkan diri saya dengan teman dan kenalan, saya merasa puas dengan diri saya.

12

Setiap orang memiliki kelemahan masing-masing, tetapi saya merasa saya memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan orang lain.

13

Pandangan positif terhadap masa lalu

Ketika saya kembali menghayati pengalaman hidup saya, saya merasa puas dengan semua yang telah terjadi.

1

Saya membuat berbagai kesalahan di masa lalu, namun saya merasa semua yang terjadi adalah untuk yang terbaik.

5

Sering kali saya bangun dengan perasaan kecewa terhadap bagaimana saya telah menjalani hidup saya.

10

Masa lalu memiliki masa naik dan turun, namun secara keseluruhan, saya tidak ingin mengubah masa lalu saya.

11

Hubungan positif dengan orang lain

Hubungan yang hangat

Saya mengalami kesulitan dan frustrasi dalam mempertahankan hubungan yang akrab dengan orang lain.

14

Saya menikmati percakapan personal dan timbal balik dengan anggota keluarga saya maupun teman-teman saya.

16

Orang-orang akan menggambarkan saya sebagai pribadi yang murah hati, mau memberi waktu saya bagi orang lain.

21

Saya sering kali merasa saya menjadi orang yang terasing dalam hubungan persahabatan.

23

Memuaskan Saya sering kali merasa kesepian karena hanya memiliki sedikit

15

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

49

dan saling

percaya dengan

orang lain

teman dekat yang bisa saya jadikan teman berbagi masalah-masalah saya. Saya tidak memiliki banyak orang yang mau mendengarkan ketika saya membutuhkanya untuk bicara.

18

Bagi saya, banyak orang memiliki lebih banyak teman dibandingkan saya.

20

Saya belum mengalami banyak hubungan yang hangat dan saling percaya dengan orang lain.

22

Saya merasa kesulitan untuk benar-benar terbuka ketika saya berbicara dengan orang lain.

25

Memiliki

perhatian

terhadap orang

lain

Penting bagi saya untuk menjadi seorang pendengar yang baik ketika teman dekat saya menceritakan masalah-masalah mereka.

17

Teman-teman saya dan saya saling bersimpati dengan masalah masing-masing.

26

Memahami

konsep

memberi dan

menerima

Saya merasa mendapatkan banyak manfaat dari hubungan persahabatan saya.

19

Saya tahu saya dapat mempercayai teman-teman saya dan mereka juga tahu bahwa mereka dapat mempercayai saya.

24

Otonomi Mandiri Merasa bahagia dengan diri saya sendiri lebih penting daripada memiliki hal lain yang membuktikan siap saya.

30

Saya cenderung dipengaruhi oleh orang-orang yang memiliki pendapat kuat.

31

Saya sering mengubah pemikiran saya tentang suatu keputusan, jika teman-teman atau keluarga saya tidak mensetujuinya.

36

Menolak

tekanan sosial

dan berperilaku

dengan cara

tertentu

Saya tidak takut mengutarakan pendapat saya meskipun pendapat saya bertentangan dengan kebanyakan orang.

27

Orang-orang jarang memaksa saya melakukan hal-hal yang saya

32

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

50

tidak inginkan. Saya yakin terhadap pendapat-pendapat saya, meskipun berbeda dari pendapat orang pada umumnya.

34

Saya bukanlah tipe orang yang menyerah dengan tekanan sosial untuk berpikir atau bertindak sesuai jalan tertentu.

37

Mampu

mengatur

perilaku sendiri

Keputusan-keputusan yang saya ambil biasanya tidak dipengaruhi oleh apa yang orang lain lakukan.

28

Lebih penting bagi saya agar diterima oleh orang lain daripada berpegang teguh pada prinsip saya.

33

Sulit bagi saya untuk menyuarakan opini saya mengenai persoalan yang kontroversial.

35

Mengevaluasi

diri dengan

standar pribadi

Saya cenderung khawatir mengenai pandangan orang terhadap diri saya.

29

Saya khawatir terhadap bagaimana orang-orang mengevaluasi pilihan-pilihan yang telah saya buat dalam hidup saya.

38

Saya menilai diri saya berdasarkan apa yang saya anggap penting, bukan berdasarkan nilai-nilai yang orang lain anggap penting,

39

Penguasaa

n

Lingkunga

n

Menciptakan

lingkungan

yang sesuai

dengan

kebutuhan

Tuntutan dalam kehidupan sehari-hari sering membuat saya menyerah (down).

41

Saya tidak terlalu cocok dengan orang-orang maupun masyarakat yang ada di sekitar saya.

42

Jika saya merasa tidak bahagia dengan situasi kehidupan saya, saya akan mengambil langkah yang efektif untuk mengubahnya.

44

Saya berhasil membangun tempat tinggal dan gaya hidup yang sesuai dengan keinginan saya.

52

Memanfaatkan Saya cukup mampu menangani 43

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

51

secara

maksimal

sumber daya

yang ada

banyaknya tanggung Jawab yang saya miliki dalam kehidupan sehari-hari. Saya merasa tertekan karena saya tidak sanggup menghadapi semua hal yang harus saya lakukan setiap harinya.

46

Saya merasa frustrasi ketika mencoba untuk merencanakan aktivitas-aktivitas sehari-hari saya karena rencana tersebut tidak pernah dapat saya laksanakan.

49

Mengembangk

an diri melalui

aktivitas fisik

maupun mental

Secara umum, saya merasa bahwa saya dapat memegang kendali situasi dalam kehidupan saya.

40

Saya biasanya dapat mengurus keuangan dan masalah pribadi saya dengan baik.

45

Saya mampu mengatur waktu saya sehingga saya bisa menyelesaikan segala sesuatu dengan baik.

47

Kehidupan sehari-hari saya sibuk tetapi saya mendapatkan kepuasan dengan berusaha menyelesaikan semuanya.

48

Usaha-usaha saya untuk menemukan berbagai macam aktivitas dan relasi yang saya butuhkan sudah cukup berhasil.

50

Saya mengalami kesulitan merencanakan hidup yang bisa memuaskan saya.

51

Tujuan

Hidup

Adanya target

dan cita-cita

dalam hidup

Saya menjalani hidup hari demi hari dan tidak terlalu memikirkan masa depan.

54

Saya cenderung untuk fokus pada masa kini, karena masa depan sering kali selalu membawa masalah bagi saya.

55

Saya memiliki arah dan tujuan dalam hidup.

56

Saya tidak tahu apa yang sebenarnya ingin saya capai dalam hidup ini.

58

Saya senang menyusun rencana 60

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

52

bagi masa depan dan bekerja untuk merealisasikannya.

Masa kini dan

masa lalu

memiliki

makna

Saya merasa puas ketika saya memikirkan apa yang yang telah saya lakukan di masa lalu dan apa yang saya harapkan terjadi di masa depan.

53

Kegiatan-kegiatan saya sehari-hari sering terkesan tidak penting bagi saya.

57

Dulu saya menetapkan tujuan-tujuan bagi diri saya, tetapi sekarang hal tersebut tampak sia-sia.

59

Tujuan-tujuan yang saya miliki dalam hidup telah menjadi sumber kepuasan dibandingkan frustrasi bagi diri saya.

63

Pada analisa akhirnya, saya tidak yakin bahwa hidup saya cukup bermakna.

65

Adanya

kepercayaan

yang dapat

membuat hidup

lebih berarti

Saya adalah orang yang secara aktif melaksanakan rencana-rencana yang telah saya tetapkan bagi diri saya.

61

Sebagian orang mengembara tanpa tujuan dalam hidupnya, tetapi saya bukan salah satunya.

62

Saya merasa puas ketika saya memikirkan pencapaian-pencapaian yang saya punya dalam hidup.

64

Pertumbuh

an Pribadi

Perasaan yang

terus

berkembang

Saya tidak tertarik dengan aktivitas-aktivitas yang bisa memperluas pandangan hidup saya.

66

Saya adalah tipe orang yang suka untuk mencoba hal-hal yang baru.

68

Saya tidak mau mencoba hal-hal baru dalam melakukan sesuatu – hidup saya sudah baik adanya.

69

Saya berhenti berusaha membuat kemajuan besar atau perubahan dalam hidup saya sejak lama.

77

Melihat diri

sebagai sesuatu

Menurut saya, orang dari berbagai usia memiliki kemampuan untuk terus

71

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

53

yang terus

berkembang

bertumbuh dan berkembang. Saya tidak menikmati berada dalam situasi-situasi baru yang mengharuskan saya mengubah kebiasaan lama saya dalam melakukan sesuatu/bertindak.

74

Bagi saya, hidup merupakan sebuah proses belajar, berubah, dan bertumbuh yang terjadi secara terus menerus.

75

Menyadari

potensi-potensi

dalam diri

Secara umum, saya merasa saya terus belajar mengenai diri saya seiring berjalanya waktu.

67

Mampu

melihat

peningkatan

dalam diri dari

waktu-kewaktu

Ketika saya memikirkannya, saya belum banyak berkembang sebagai pribadi seiring tahun-tahun berlalu.

70

Seiring waktu, saya telah memperoleh banyak pencerahan mengenai hidup yang membuat saya menjadi pribadi yang lebih kuat dan mampu.

72

Saya merasa bahwa saya telah banyak berkembang sebagai seorang pribadi seiring waktu.

73

Saya senang bahwa pandangan saya telah berubah dan semakin matang seiring tahun berganti.

76

Terdapat kebenaran dari perkataan kamu tidak bisa memberi pengajaran suatu hal/trik yang baru kepada mereka yang sudah tua.

78

1.6 Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen

1.6.1 Uji Validitas Item

Validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu

bisa mengukur, dan validiatas sebuah tes memberitahu kita tentang apa yang bisa kita

simpulkan dari skor-skor tes (Anastasi & Urbina, 1997). Dalam melaksanakan uji

validitas instrumen MEIM-R dan PWBS penulis melakukan beberapa tahap

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

54

percobaan instrumen. Validitas yang digunakan adalah validitas nominal, validitas

konstruk dan penghitungan koefisien validitas. Penjabaran setiap pelaksanaan uji

validitas instrumen sebagai berikut :

1.6.1.1 Validitas Nominal

Anastasi & Urbina (1997) menjelaskan validitas ini merujuk bukan pada apa

yang benar-benar diukur oleh tes melainkan pada apa yang nampaknya diukur,

validitas nominal berhubungan dengan apakah tes itu kelihatan valid bagi peserta

yang mengikutinya, bagi tenaga administratif yang memutuskan untuk

menggunakannya dan bagi pengamat lain yang tidak terlatih secara teknis. Usaha

penulis untuk memenuhi validitas nominal dilakukan searah dengan pemenuhan

koefisien korelasi tiap item instrumen. Instrumen penelitian juga diperbaiki

terjemahannya dengan merujuk pada setiap hasil uji coba hingga didapatkan hasil

paling baik. Selain itu, susunan instrumen dipilih dengan susunan urut sesuai dengan

aspek penyusunnya, ini dilakukan karena pada uji coba instrumen tahap 1 dan 2

dengan menggunakan susunan item secara acak hasilnya sangat rendah corected item

total correlation nya, serta banyak item yang mempunyai nilai negatif terutama pada

instrumen PWBS. Selanjutnya pada tahap uji coba yang ke 3, 4, dan 5 susunan

intrumen PWBS yang digunakan adalah urut sesuai dengan aspek penyusun

instrumen. Dan didapatkan hasil pengujian validitas yang lebih baik daripada uji coba

sebelumnya.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

55

1.6.1.2 Validitas Konstruk

Anastasi & Urbina (1997) menyebutkan validitas konstruk sebuah tes adalah

lingkup sejauh mana tes bisa mengukur suatu konstruk atau sifat yang teoritis.

Validasi konstruk juga membutuhkah akumulasi informasi secara bertahap dari

berbagai sumber. Validitas konstruk pada kedua instrumen penelitian ini disesuaikan

pada teori pengembangnya. Instrumen Multigroup Ethnic Identity Measure – Revised

(MEIM-R) dinyatakan oleh Phinney & Ong (2007) mempunyai konstruksi 2 aspek

penyusun yaitu eksplorasi dan komitmen dan setiap aspek mempunyai 3 buah item

penyusun yang bersifat favorable.

Sedangkan pada instrumen Psychologycal Well-Being Scale (PWBS) yang

diberikan langsung oleh Ryff kepada penulis dibangun dari konstruksi enam aspek

utama yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi,

penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Pada setiap

aspeknya terdiri dari 14 item penyusun yang bersifat unfavorable. Pada tahap ke 5

dalam uji coba instrumen PWBS, masih didapati 3 korelasi yang negatif dari itemnya

dalam aspek penyusun yang berbeda. Agar instrumen memiliki komposisi yang

berimbang dalam konstruksinya dilakukan penghapusan 1 item pada setiap aspeknya.

Sehingga jumlah item per aspeknya berjumlah 13 item.

1.6.1.3 Koefisien Validitas

Kriteria untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman dari

Anastasi & Urbina (1997) yang menyatakan bahwa sebuah tes bisa memperbaiki

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

56

efisiensi prediktif jika tes itu menunjukkan korelasi apapun yang berarti (signifikan)

dengan kriteria, seberapapun rendahnya. Dalam keadaan ini, bahkan validitas

serendah 0,2 atau 0,3 bisa membenarkan dimasukannya tes ke dalam program seleksi.

Dengan keterangan ini maka instrumen item dianggap valid jika mempunyai besaran

koefisien korelasi positif. Hasil uji validitas instrumen MEIM-R dan PWBS seperti

deskripsi tabel 3.6. berikut ini :

Tabel 3.6.

Uji Validitas Item PWBS

Item Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

VAR00001 326.1304 1129.380 .346 .926 Valid

VAR00002 325.4638 1124.311 .503 .925 Valid

VAR00003 326.5362 1138.517 .291 .926 Valid

VAR00004 325.2464 1125.277 .589 .925 Valid

VAR00005 325.1884 1135.714 .332 .926 Valid

VAR00006 325.8986 1128.004 .426 .926 Valid

VAR00007 325.1014 1128.445 .510 .925 Valid

VAR00008 325.7971 1128.723 .357 .926 Valid

VAR00009 326.9275 1149.980 .152 .927 Valid

VAR00010 325.9710 1107.882 .641 .924 Valid

VAR00011 326.4638 1144.429 .146 .928 Valid

VAR00012 326.0725 1119.186 .469 .925 Valid

VAR00013 326.3768 1125.650 .399 .926 Valid

VAR00014 325.7391 1128.666 .435 .926 Valid

VAR00015 326.1594 1108.430 .523 .925 Valid

VAR00016 325.1739 1115.705 .552 .925 Valid

VAR00017 324.6667 1132.167 .454 .926 Valid

VAR00018 326.0580 1123.879 .365 .926 Valid

VAR00019 324.6957 1136.538 .448 .926 Valid

VAR00020 326.2029 1126.458 .411 .926 Valid

VAR00021 325.7391 1143.960 .285 .926 Valid

VAR00022 326.1594 1125.871 .430 .926 Valid

VAR00023 325.6232 1118.385 .483 .925 Valid

VAR00024 325.3768 1138.797 .296 .926 Valid

VAR00025 326.8116 1136.332 .291 .926 Valid

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

57

VAR00026 325.3913 1132.801 .440 .926 Valid

VAR00027 325.6377 1125.146 .449 .925 Valid

VAR00028 325.8551 1148.538 .155 .927 Valid

VAR00029 326.8261 1145.234 .171 .927 Valid

VAR00030 325.4203 1154.218 .088 .927 Valid

VAR00031 326.3043 1127.038 .391 .926 Valid

VAR00032 325.6812 1154.809 .081 .928 Valid

VAR00033 326.2029 1128.458 .347 .926 Valid

VAR00034 325.6232 1141.679 .263 .927 Valid

VAR00035 326.5217 1143.988 .179 .927 Valid

VAR00036 326.9130 1149.345 .130 .927 Valid

VAR00037 325.2464 1142.394 .278 .926 Valid

VAR00038 326.3623 1146.470 .160 .927 Valid

VAR00039 325.3768 1146.356 .196 .927 Valid

VAR00040 325.5217 1129.900 .427 .926 Valid

VAR00041 325.8986 1129.887 .329 .926 Valid

VAR00042 325.5072 1121.165 .462 .925 Valid

VAR00043 325.6232 1136.591 .434 .926 Valid

VAR00044 325.3768 1135.738 .424 .926 Valid

VAR00045 325.5362 1134.135 .354 .926 Valid

VAR00046 325.7536 1113.953 .591 .925 Valid

VAR00047 325.7971 1136.341 .311 .926 Valid

VAR00048 325.3768 1118.885 .564 .925 Valid

VAR00049 326.0580 1115.232 .494 .925 Valid

VAR00050 325.6812 1128.485 .475 .925 Valid

VAR00051 326.1304 1117.409 .541 .925 Valid

VAR00052 326.1014 1134.181 .341 .926 Valid

VAR00053 325.7826 1137.937 .282 .926 Valid

VAR00054 325.2319 1154.298 .084 .928 Valid

VAR00055 325.7246 1145.173 .190 .927 Valid

VAR00056 324.5652 1136.220 .393 .926 Valid

VAR00057 325.8261 1135.469 .271 .927 Valid

VAR00058 325.1449 1117.626 .530 .925 Valid

VAR00059 325.3768 1105.797 .687 .924 Valid

VAR00060 325.0725 1129.274 .470 .925 Valid

VAR00061 325.5797 1118.277 .546 .925 Valid

VAR00062 325.3333 1144.873 .205 .927 Valid

VAR00063 325.4638 1139.517 .318 .926 Valid

VAR00064 325.5507 1132.398 .405 .926 Valid

VAR00065 325.5652 1120.632 .476 .925 Valid

VAR00066 324.9130 1139.257 .399 .926 Valid

VAR00067 324.8841 1149.310 .342 .926 Valid

VAR00068 325.1594 1137.901 .413 .926 Valid

VAR00069 325.3478 1137.965 .312 .926 Valid

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

58

VAR00070 326.4493 1139.457 .295 .926 Valid

VAR00071 324.8841 1144.957 .294 .926 Valid

VAR00072 324.7826 1145.379 .362 .926 Valid

VAR00073 325.1884 1144.567 .291 .926 Valid

VAR00074 326.3478 1126.230 .458 .925 Valid

VAR00075 324.3478 1147.613 .337 .926 Valid

VAR00076 324.9565 1144.425 .276 .926 Valid

VAR00077 325.1014 1129.269 .433 .926 Valid

VAR00078 326.3043 1134.803 .299 .926 Valid

Dari tabel 3.6. dari 78 item pada item instrumen psychological well-being

yang telah diuji dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh corrected item to

total correlation (besar nilai r) bernilai positif. Dikemukakan oleh Anastasi & Urbina

(1997) yang menyatakan bahwa instrumen dinyatakan valid jika menunjukkan

korelasi apapun yang berarti (signifikan) dengan kriteria, seberapapun rendahnya.

Dari tabel 3.4. dapat dilihat bahwa setiap item instrumen psychological well-being

memiliki nilai corected item total correlation positif. Dari hasil uji validitas tersebut

dapat dinyatakan setiap item instrumen valid. Sedangkan uji validitas instrumen

MEIM-R dapat dilihat pada tabel 3.7. berikut ini :

Tabel 3.7

Uji Validitas Item MEIM-R

Item Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

VAR00001 16.6232 6.532 .402 .770 Valid

VAR00002 16.3043 5.921 .509 .747 Valid

VAR00003 16.3478 5.436 .587 .726 Valid

VAR00004 16.4638 5.870 .561 .735 Valid

VAR00005 16.3478 5.730 .489 .753 Valid

VAR00006 16.3188 5.397 .593 .724 Valid

Dari tabel 3.7. dari 6 item pada item instrumen ethnic identity yang telah diuji

dengan koefisien validitas yang ditunjukkan oleh corrected item to total correlation

(besar nilai r) bernilai positif. Dikemukakan oleh Anastasi & Urbina (1997) yang

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

59

menyatakan bahwa instrumen dinyatakan valid jika menunjukkan korelasi apapun

yang berarti (signifikan) dengan kriteria, seberapapun rendahnya. Dari tabel 3.7.

dapat dilihat bahwa setiap item instrumen ethnic identity memiliki nilai corected item

total correlation positif. Dari hasil uji validitas tersebut dapat dinyatakan setiap item

instrumen valid.

1.6.2 Uji Reliabilitas

Guna menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang

dikemukakan oleh George & Mallery (1995) sebagai berikut :

α > 0,9 sangat bagus ( excellent)

α > 0,8 dikatakan bagus ( good)

α > 0,7 dapat diterima (acceptable)

α > 0,6 dapat dipertanyakan ( questionable)

α > 0,5 jelek ( poor)

α < 0,5 tidak adapat diterima ( unacceptable)

Tabel 3.8.

Reliabilitas PWBS

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.927 78

Tabel 3.8. diperoleh angka koefisien Alpha Cronbach’s = 0,927. Menurut

George dan Mallery (1995) angka tersebut termasuk dalam tingkat reliabilitas sangat

bagus (very good). Untuk itu, Psychological Well-Being Scale PWBS yang disusun

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

60

oleh Ryff (1989) dapat digunakan. Sedangkan uji reliabilitas instrumen MEIM-R

sebagai berikut :

Tabel 3.9.

Reliabilitas MEIM-R

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.777 6

Tabel 3.9. diperoleh angka koefisien Alpha Cronbach’s = 0,777. Menurut

George dan Mallery (1995) angka tersebut termasuk dalam tingkat reliabilitas dapat

diterima (acceptable). Untuk itu, Multigroup Ethnic Identity Measure – Revised yang

disusun oleh Phinney & Ong (2007) dapat digunakan.

1.7 Teknik Analis Data

Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik untuk

melihat keterkaitan antar variabel. Dalam analisa secara deskriptif, data yang

diperoleh dari responden ditabulasi, diolah, dan dideskripsikan. Sebelum menentukan

jenis statistik yang digunakan dalam penelitian, maka dilakukan uji normalitas data.

Dalam menguji normalitas data metode yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov.

Metode Kolmogorov-Smirnov merupakan metode penguji normalitas data yang ada

pada perangkat lunak SPSS. Metode ini melihat distribusi data yang ada

dibandingkan dengan data dari distribusi yang normal. Apabila hasil penghitungan

tidak signifikan (p>0,05) maka dapat dikatakan bahwa distribusi dari data yang ada

tidak berbeda secara signifikan dengan distribusi normal (dapat dikatakan data

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

61

normal). Namun Apabila hasil penghitungan signifikan (p<0,05) maka dapat

dikatakan bahwa distribusi dari data yang ada berbeda secara signifikan dengan

distribusi normal (dapat dikatakan data tidak normal). (Field 2006). Hasil uji

Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.10. Kolmogorov-Smirnov Test

ETHNIC IDENTITY PSI WELLBEING

N 124 124

Normal Parametersa Mean 21.2097 336.3306

Std. Deviation 3.07963 32.72545

Most Extreme

Differences

Absolute .105 .056

Positive .103 .056

Negative -.105 -.034

Kolmogorov-Smirnov Z 1.173 .628

Asymp. Sig. (2-tailed) .128 .826

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel 3.9. dapat dilihat bahwa dari 124 responden data ethnic identity

dan psychological well-being melalui metode Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil

Asymp. Sig. (2-tailed) ethnic identity sebesar 0,128 > 0,05 dan psychological well-

being 0,825 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan sebaran data ethnic identity

dan psychological well-being adalah berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas, didapatkan data kedua variabel penelitian

yaitu ethnic identity dan psychological well-being berdistribusi normal, maka penulis

dapat menggunakan statistik parametrik dalam pengukuran korelasinya. Metode

penghitungan yang digunakan adalah korelasi Pearson. Field (2006) menjelaskan

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3573/4/T1_132009114_BAB III... · S = λ².N.P.Q. d²(N-1)+λ².P.Q. ... terhadap latar belakang

62

bahwa korelasi Pearson digunakan pada data rasio dan interval, korelasi Pearson

juga akurat digunakan untuk mengukur hubungan linear dua variabel. Bantuan

perangkat lunak SPSS 16.0 digunakan untuk mengolah semua data.