TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi...

82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DENGAN MEDIA VIDEOTRON DI KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan Oleh: Pinastiti Agustina Suciwidati NIM F3409051 PROGRAM DIPLOMA ΙΙI PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi...

Page 1: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME

DENGAN MEDIA VIDEOTRON DI KOTA SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh:

Pinastiti Agustina Suciwidati

NIM F3409051

PROGRAM DIPLOMA ΙΙI PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Seseorang harus punya mimpi dan cita-cita yang tinggi untuk mencapai

kesuksesan.

Penulis mempersembahkan kepada :

- Bapak Ibu RMP Denantyo Tarpinadi tercinta, dan

- Almamaterku.

Page 5: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkanRahmat dan Karunia-Nya sehingga laporan Tugas Akhirdengan

judul Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame dengan Media

Videotron di Kota Surakarta ini dapat diselesaikandengan baik.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Ahli Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Perpajakan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Dalam kesempatan ini penulissampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini:

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Faklutas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret.

2. Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Diploma 3

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Arum Kusumaningdyah, S.E., M.M., Ak. selaku Pembimbing Tugas Akhir

yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan tugas akhir.

4. Drs. AG. Agung Hendratno, M.Si selaku Kepala DPPKA Bagian Dafda

Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan magang kerja dan penelitian.

5. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas

akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-

pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 6: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................ i

ABSTRACT......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................... v

KATA PENGANTAR......................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR........................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................. 1

B. Latar Belakang Masalah........................................................... 14

C. Perumusan Masalah.................................................................. 17

D. Tujuan Penelitian...................................................................... 18

E. Manfaat Penelitian .................................................................... 19

F. Metodologi Penelitian............................................................... 20

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN........................... 25

A. Tinjauan Pustaka.......................................................................

B. Analisis Data dan Pembahasan.................................................

25

45

Page 7: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

BAB III TEMUAN .............................................................................. 73

A. Kelebihan.................................................................................. 73

B. Kelemahan................................................................................ 74

BAB IV PENUTUP ............................................................................. 76

A. Simpulan ................................................................................... 76

B. Rekomendasi............................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

2.1 Running teks (petunjuk arah) yang berada di depan

Poltabes Jebres..............................................................

47

2.2 Visualisasi Bentuk Videotron yang Terletak di

Manahan Solo...............................................................

48

2.3 Kesemrawutan reklame di jalan protokol Brig. Jend.

Slamet Riyadi...............................................................

69

2.4 Penempatan videotron di sudut jalan dan halaman mol

di Jogyakarta.................................................................

72

Page 9: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1 Sistem perizinan pemasangan reklame

2 Sistem Lanjutan perizinan pemasangan reklame

3 Sistem Lanjutan perizinan pemasangan reklame

4 Sistem lanjutan pembayaran pajak reklame

5 Sistem Lanjutan perizinan pemasangan reklame

6 Sistem lanjutan perizinan pemasangan reklame

7 Sistem lanjutan perizinan pemasangan reklame

8 Sistem Penetapan Pajak Reklame

9 Sistem lanjutan pembayaran pajak reklame

10 Sistem pembayaran pajak reklame

11 Sistem Pembukuan

12 Surat Pernyataan Tugas Akhir

13 Surat Perizinan Magang dari DPPKA Surakarta

14 Surat Selesai Magang

15 Form Penilaian Magang

Page 10: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRACT

TAX COLLECTION PROCEDURES FOR ADVERTISING BY VIDEOTRON MEDIA IN SURAKARTA

Pinastiti Agustina Suciwidati

NIM F3409051

The issue of overlapping installation advertising clutter handling solution in Surakarta is by installation facilities for promotion through Videotron. Videotron is a form of video advertising prepared as a replacement billboard-advertising that is currently installed in Surakarta. Advertising Tax is significant potential to increase regional revenue.

The purposes of this research are: 1) Forms of visualization and structuring advertising in the form of Videotron; 2) Procedures for the auction; 3) Method of calculating the amount of tax advertisement; 4) Procedure for tax collection billboard; 5) Videotron mounting opinion on the way the protocol Brig. Jend. Slamet Riyadi of the taxpayer and the Government of Surakarta by such plan.

Final assignment research object is a billboard tax in the protocol of Brig. Jend Slamet Riyadi Surakarta. Research Location is in the Department of Finance and Asset Management Revenue Surakarta Regional. Data sources are the primary data and secondary data. Data collection techniques in research of this final project will be done using several methods, which are: Direct Interview, Observation, and Documentation. Technical Analysis of data using an interactive model analysis.

Based on this research can be concluded, that: 1) Videotron is a large television-sized 2 x 4 meter. Setup and Procedure for collection of ad / advertisement on Videotron arranged in Surakarta Mayor Decision No. 4 of 2001; 2) Implementation procedures in the form of advertisement in two stages i.e. Videotron through the auction process and publicity standpoint licensing procedures; 3) Method of calculating the amount of tax in the form of billboard advertising by media Videotron with the formula rate = Cost + Maintenance Costs per year.

Based on the results of the research, the researcher give some suggestion: 1) Needs to be improved coordination among employees to avoid mistakes of data archiving; 2) DPPKA Surakarta more assertive in giving sanction to taxpayers who are late paying taxes / already exceeded due to the issuing Regional Tax Collection (STPD) and Letter of reprimand to the bookkeeping and tax reporting can be on time; 3) Improve the quality of tax collection, tax collection process so that the advertisement can obtain maximum results. For example by providing training in taxation as well as foster an honest and responsible attitude starts from the head.

Page 11: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah dan Perkembang DPPKA Surakarta

Setelah Proklamasi Kemerdekan RI, sampai dengan tahun 1946 di

Surakarta terjadi konflik sehubungan dengan adanya pertentangan pendapat

antara pro dan kontra Daerah Istimewa. Hal ini dapat diredam untuk

sementara waktu oleh pemerintah dengan mengeluarkan Surat Penetapan

Pemerintah tanggal 15 Juli 1946 Nomor 16/S-D yang menetapkan Daerah

Surakarta untuk sementara sebagai daerah karesidenan dan dibentuk baru

dengan nama Kota Surakarta. Peraturan yang telah ada tersebut kemudian

disempurnakan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun

1947 yang menetapkan Kota Surakarta menjadi Haminte Kota Surakarta.

Kota Surakarta pada waktu itu terdiri dari 5 wilayah kecamatan dan 44

kelurahan di Surakarta, karena 9 kelurahan diwilayah Karanganyar belum

diserahkan. Kepada Bupati Karanganyar pelaksanaan penyerahan 9 kelurahan

dari itu baru terlaksana pada tanggal 9 September 1950 tersebut. Pelaksana

teknis pemerintah Hamite Kota Surakarta terdiri atas jawatan. Jawatan

tersebut antara lain jawatan sekertariat Umum, Keuangan, Pekerjaan Umum,

Sosial, Kesehatan, Perusahaan P.D & K, Pamong Praja, dan jawatan

Perekonomian Penerimaan Pendapatan Daerah pada waktu itu diurusi oleh

Jawatan Keuangan. Dengan dikeluarkannya keputusan DPRDS Kota Besar

Page 12: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Surakarta Nomor 4 Tahun 1956 tentang Perubahan Struktur Pemerintahan,

maka Jawatan Umum diganti menjadi Dinas Pemerintahan Umum yang

terbagi dalam urusan-urusan dan setiap urusan-urusan tersebut terbagi lagi

dalam bagian-bagian. Dengan adanya perubahaan tersebut disimpulkan

bahwa untuk penanganan pajak sebagai pendapatan daerah yang sebelumnya

ditangani oleh Jawatan Keuangan kini ditangani lebih khusus oleh urusan

pajak.

Berdasar surat keputusan Walikota Kepala Daerah Kota Surakarta

tanggal 23 Febuari 1970 No.259/X.10/Kp.70 tentang Struktur Organisasi

Kotamadya Surakata termasuk Dinas Kepentingan Umum diganti menjadi

bagian dan bagian itu membawahi urusan-urusan sehingga dalam Dinas

Pemerintahan Umum, Urusan pajak diganti menjadi Bagian Pajak.

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Kotamadya Surakarta

tanggal 30 Juni 1972 No.162/Kep/Kdh.IV/Kp.72 tentang Penghapusan

Bagian Pajak dari Dinas Baru. Dinas Baru tersebut adalah dinas Pendapatan

Daerah yang kemudian sering disebut DIPENDA.

Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) dipimpin oleh Kepala Dinas

yang berkedudukan langsung dan bertanggung jawab kepada Walikota. Pada

saat itu Dinas Pendapatan Daerah dibagi menjadi empat seksi, yaitu Seksi

Umum, Seksi Pajak Daerah, Seksi Pajak Pusat/Provinsi yang diserahkan

kepada Daerah dan Seksi Doleansi/P3 serta Retribusi dan Leges. Masing-

masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang dalam menjalankan tugasnya

Page 13: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

langsung dibawah pimpinan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Pendapatan Daerah.

Tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) waktu itu

sebagai pelaksana walikota dibidang perencanaan, penyelenggaraan, dan

kegiatan bidang pengelolaan sektor-sektor yang merupakan sumber

pendapatan daerah. Berdasarkan Undang-undang Darurat No.11 Tahun 1957

tentang Pajak Daerah, terdapat 13 macam Pajak Daerah di Kota Surakarta

yang wewenag pemungutan dan pengelolaanya ada pada DIPENDA. Tetapi

saat itu baru 4 macam Pajak Daerah yang dijalankan dan telah ditetapkan

dengan Peraturan Daerah, yaitu: a) Pajak Pertunjukan yang diatur dalam

Peraturan Daerah No.1 tahun 1992; b) Pajak Reklame yang diatur dalam

Peraturan Daerah No.11 tahun 1971; c)Pajak Anjing yang diatur dalam

Peraturan daerah No. 54 tahun 1953; d)Pajak Penjualan Minuman Keras yang

diatur dalam Peraturan Daerah No.12 Tahun 1971.

DIPENDA juga bertugas mengelola Pajak Negara yang diserahkan

kepada daerah, yaitu: a) Pajak Potong Burung yang diatur dalam Peraturan

Daerah No.6 Tahun 1959; b)Pajak Pembangunan 1 yang diatur dalam

Peraturan Daerah No.8 Tahun 1960; c)Pajak Bangsa Asing yang diatur dalam

Peraturan Derah No.1 Tahun 1970; d)Pajak Radio yang diatur dalam

Peraturan Daerah No.5 Tahun 1957.

Terbitnya Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. KUPD

7/12/41-101 Tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pendapatan Daerah (DIPENDA) Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II

Page 14: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

makin memperjelas keberadaan Dinas Pendapatan Daerah disesuaikan dengan

Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 26 Mei 1988 No.473-442 tentang

Sistem dan Prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah, dan Pendapatan Daerah

lainnya telah mengakibatkan pembagian tugas dan fungsi dilakukan

berdasarkan tahapan kegiatan pemungutan pendapatan daerah yaitu

pendapatan, penetapan, pembukuan dan seterusnya. Sistem dan prosedur

tersebut terkenal dengan MAPADA (Manual Pendapatan Daerah). Sistem ini

diterapkan di Kotamadya Surakarta dengan terbitnya Peraturan Daerah No.6

Tahun 1990 tentang susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Pendapatan

Daerah Tingkat II.

Penataan pemerintahan Kota Surakarta kembali mengalami perbaikan,

dengan pertimbangan yang matang Peraturan Daerah No.6 Tahun 1990

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat

II dirubah menjadi Peraturan Daerah Kota Surakarta. Dalam peraturan Daerah

No.6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota

Surakarta. Dalam peraturan baru ini nama Dinas Pendapatan Daerah

(DIPENDA) berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset atau yang sering disebut dengan DPPKA. Peraturan Daerah No.6 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta ini

berlaku mulai 1 Januari 2009.

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) dalam

melaksanakan tugas kepemimpinan oleh seorang Kepala Dinas yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui

Page 15: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Sekertariat Dinas. Saat ini Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

(DPPKA) dibagi dalam bidang-bidang yang dipimpin langsung oleh Kepala

Bagian atau biasa disebut Kabag yang dalam menjalankan tugasnya langsung

di bawah pimpinan dan langsung bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).

2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi DPPKA.

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) adalah unsur

pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan,

dan aset daerah yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas yang berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota Surakarta.

DPPKA Surakarta mempunyai tugas pokok seperti yang tercantum

dalam Peraturan Daerah No.6 Tahun 2008 pada Pasal 34 ayat (2) yaitu

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah. Fungsi DPPKA, antara lain: a) Penyelenggaraan

kesekretariatan dinas; b) Penyusunan rencana program,pengendalian,evaluasi

,dan pelaporan; c) Penyelengaraan pendaftaran dan pendataan wajib pajak

dan wajib retribusi; d) Pelaksanaan perhitungan, penetapan angsuran pajak

dan retribusi; e) Pengelolaan dan pembukuan penerimaan pajak dan retribusi

serta pendapatan lain; f) Pelaksanaan penagihan atas keterlambatan pajak,

retribusi dan pendaptan lain; g) Penyelanggaraan pengelolaan anggaran,

perbendaharaan dan akuntansi; h) Pengelolaan aset barang daerah; i)

Penyimpanan penyusanan, perubahan, dan perhitungan anggaran pendaptan

Page 16: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dan belanja daerah; j) Penyelangaraan administrasi keuangan daerah; k)

Penyelenggaraan sosialisasi; l) Pembinaaan jabatan fungsional; m)

Pengelolanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

3. Struktur Organisasi DPPKA Surakarta

Struktur organisasi yang baik perlu diterapkan untuk mempermudah

dalam pengawasan manajemen agar pelaksanaan sesuatu kegiatan dapat

berjalan dengan lancar. Penetapan struktur organisasi yang jelas sangat

diperlukan sesuai dengan masing-masing. Adapun tujuan disusunnya struktur

organisasi adalah: a) Mempermudah dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan;

b) Mempermudah pimpinan dalam mengawasi pekerjaan bawahan; c)

Mengkoordinasi kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan; d)

Menentukan kedudukan seseorang dalam fungsi dan kegiatan sehingga

mampu menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya.

Susunan organisasi DPPKA Surakarta sesuai dengan Perda Kota

Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Kota Surakarta Bagian Keempatbelas Pasal 35, Susunan Organisasi

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah sebagai berikut :

a. Kepala.

b. Sekretariat, membawahi: 1. SubbagianPerencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan, 2. Subbagian Keuangan, 3. SubbagianUmum dan

Kepegawaian.

c. Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Dokumentasi, membawahi : 1. Seksi

Pendaftaran dan Pendataan, 2. SeksiDokumentasi dan Pengolahan Data.

Page 17: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

d. Bidang Penetapan, membawahi:1. Seksi Perhitungan, 2. Seksi Penerbitan

Surat Ketetapan.

e. Bidang Penagihan, membawahi: 1. Seksi Penagihan dan Keberatan, 2

SeksiPengelolaan Penerimaan Sumber Pendapatan Lain

f. Bidang Anggaran, membawahi: 1. Seksi Anggaran I, 2. SeksiAnggaran II.

g. Bidang Perbendaharaan, membawahi:1. Seksi Pembendaharaan I, 2.

SeksiPerbendaharaan II.

h. Bidang Akuntansi, membawahi: 1. Seksi Akuntansi I, 2. SeksiAkuntansi

II.

i. Bidang Aset, membawahi:1. Seksi PerencanaanAset, 2. SeksiPengelolaan

Aset.

j. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

k. Kelompok Jabatan Fungsional, membawahi: 1. Sekretariat; 2) Bidang

pendaftaran, Pendataan dan Dokumentasi; 3) Bidang Penetapan; 4)

Bidang Penagihan; 5) Bidang Anggaran; 6) Bidang Perbendaharaan; 7)

Bidang Akuntansi; 8) Bidang Aset; 9) Bidang UPTD; 10) Kelompok

Jabatan Fungsional.

Dalam struktur organisasi yang baru ini Sekertariat dipimpin oleh

seorang Sekertaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas. Sedangkan Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh

seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas. Subbagian masing-masing dipimpin oleh

seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab

Page 18: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

kepada Kepala Dinas yang bersangkutan. Untuk bidang masing-masing

dipimpin oleh seorang Kepala Bidang atau Kabid yang berada dibawah dan

bertanggug jawab kepada Kepala Dinas yang bersangkutan.

4. Diskripsi Tugas Jabatan Struktural

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah

di bidang pendapatan daerah,yaitu: 1) Menyusun rencana strategis dan

program kerja tahunan dinas sesuai dengan Program Pembangunan

Daerah; 2) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas agar

tercipta pemerataan tugas; 3) Memberi petunjuk dan arahan kepada

bawahan guna kejelasan pelaksanaan tugas.

b. Sekertariat

Posisi Sekertariat dibawah langsung Kepala Dinas mempunyai

tugas melaksanakan administrasi umum, perijinan, kepegawaian, dan

keuangan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala

Dinas. Sekertariat juga bertugas untuk melaksanakan penyusunan

rencana strategis dan program kerja tahunan Dinas, mengadakan

monitoring dan pengendalian secara evaluasi, dan pelaporan sesuai

dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

c. Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Dokumentasi

Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi mempunyai

tugas yang penting yaitu menyelengarakan pembinaan dan

pembimbingan dibidang pendaftaran dan pendataan serta dokumentasi

Page 19: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dan pengelolaan data sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan

oleh Kepala Dinas.Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Dokumentasi

membawahi:

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

Seksi ini mempunyai tugas melaksanakan pendaftaran,

pendataan dan pemerikasaan di lapangan terhadap Wajib Pajak

Daerah (WPD) dan Wajib Pajak Retribusi Daerah (WRD).

2) Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data

Tugas dari Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data adalah

menghimpun, mendokumentasi, menganalisa dan mengolah data

Wajib Pajak Daerah dan Wajib Pajak Retribusi Daerah.

d. Bidang Penetapan

Bidang Penetapan bertugas menyelenggarakan pembinaan dan

bimbingan dibidang perhitungan, penerbitan Surat Penetapan Pajak dan

Retribusi secara perhitungan besarnya angsuran bagi pemohon sesuai

dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Bidang

Penetapan membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

1) Seksi Perhitungan

Seksi Perhitungan mempunyai tugas melaksanakan

perhitungan dan penetapan besarnya pajak dan retribusi.

Page 20: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Seksi Penertiban Surat Ketetapan

Seksi Penertiban Surat Ketetapan mempunyai tugas

menetapkan Surat Ketetapan Pajak (SKP), Surat Ketetapan Retribusi

(SKR), dan surat-surat ketetapan pajak lainnya.

e. Bidang Penagihan

Bidang Penagiahan mempunyai tugas menyelengaakan

pembinaan dan bimbingan dibidang sumber pendapatan lain sesuai

dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Bidang

Penagihan membawahi seksi-seksi sebagai berikut:

1) Seksi Penagihan dan Keberatan

Tugas yang dipikul adalah melaksanakan penagihan

tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan sumber pendapatan

lainnya serta melayani permohonan keberatan dan penyelesainnya.

2) Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber Pendapatan Lainnya

Seksi ini bertugas mengumpulkan data sumber-sumber

penerimaan lain diluar pajak daerah dan retribusi daerah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Bidang Anggaran

Bidang anggaran ini bertugas untuk membuat rencana anggaran

penerimaan pajak,retribusi, dan rencana pembelanjaan keperluaan

instansi penerimaan serta mengatur pengeluaran-pengeluaran dana yang

telah dianggarkan atau direncanakan. Bidang Anggaran terdiri dari dua

Page 21: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

seksi yang merupakan satu kesatuan tim kerja, yaitu: 1) Seksi Anggaran

I; 2) Seksi Anggaran II.

g. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbendaharaan memegang peranan sebagai pemegang

dana dalam instansi, bidang perbendaharaan dibantu oleh dua kelompok

seksi, yaitu: 1) Seksi Perbendaharaan I; 2) Seksi Perbendaharaan II.

h. Bidang Akuntansi

Bidang Akuntansi mempunyai tugas sebagai pencatat segala

bentuk kegiatan pendanaan, yang kemudian dibuat laporan sebagai

pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas. Bidang Akuntansi

membawahi seksi-seksi sebagai berikut: 1) Seksi Akuntansi I; 2) Seksi

Akuntansi II.

i. Bidang Aset

Bidang Aset bertugas untuk mecatat dan mengelola semua aset

yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kota Surakarta, membawahi:

1) Seksi Perncanaan Aset ini mempunyai tugas merncanakan dan

mengembangkan semua aset yang dimiliki Pemerintah Daerah Kota

Surakarta sehingga dapat berguna bagi masyarakat dan pemerintah.

2) Seksi Pengelolaan Asetbertugas sebagai pelaksana rencana yang

telah dibuat oleh Seksi Perencanaan Aset dan juga sebagai

pengelolaan aset-aset tersebut.

Page 22: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

j. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

UPTD bertugas untuk memungut dan mengelola Pajak Retribusi

Daerah Kota Surakarta.

k. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan sebagian

tugas Kepala Dinas pada Cabang Dinas di Kecamatan.

5. Tata Kerja DPPKA

Dalam melaksakan tugasnya DPPKA Kotamadya II Surakarta

mendapatkan pembinaan teknis fungsional dan DPPKA Tingkat I Jawa

Tengah. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas menerapkan prinsip-

prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi baik dalam

lingkungan DPPKA sesuai dengan bidang tugasnya. Kepala Sekertariat,

Kepala Seksi, Kepala Unit Penyuluhan, dan Kepala Unit Pelaksanaan Teknis

Dinas harus menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi,

dan simplikasi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Kepala

Sekertariat, para Kepala Seksi, dan Kepala Unit Penyuluhan bertanggung

jawab memberikan bimbingan/pembinaan kepada bawahannya serta

melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugasnya menurut herarkis jabatan

masing-masing. Kepala Sekertariat, Kepala Seksi, Kepala Unit Penyuluhan,

dan Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas.

Page 23: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Para Kepala Seksi pada DPPKA bertanggung jawab kepada Kepala

Bagian Sekertariat/Kepala Bagian yang membidanginya. Kepala Dinas,

Kepala Sekertaria, dan Kepala Seksi dilingkungan DPPKA Kotamadya Dati

II Surakarta diangkat dan diberhentikan oleh Gubenur Kepala Daerah Tingkat

II Surakarta. Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan Kepala Unit Penyuluhan di

lingkungan DPPKA Kotamadya Daerah Tinggkat II Surakarta Diangkat dan

diberhentikan oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surakarta.

6. Visi dan Misi DPPKA

Visi DPPKA adalah menwujudkan peningkatan pendapatan daerah,

pengelolaan keuangan dan aset daerah yang optimal, efektif, efisien,

transparan serta akuntable, menuju kemandirian keuangan daerah untuk

mendukung penyelenggaraan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II

Surakarata. Sedangkan Misi DPPKA adalah: 1) Meningkatkan dan

mengintensifkan pendapatan daerah secara optimal; 2) Meningkatkan

kelancaran dan ketertiban pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai

dengan peraturan yang berlaku; 3) Mewujudkan pengelolaan keuangan

daerah yang efektif efisien serta akuntable dengan memperhatikan azas

kepatutan dan keadilan; 4) Meningkatkan pemberdayaan aset daerah secara

efektif dan efisien.

Page 24: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

B. Latar Belakang Masalah

Salah satu sumber penerimaan daerah diperoleh melalui Pendapatan

Asli Daerah (PAD) yaitu pendapatan yang diperoleh daerah dan dipungut

berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Pajak Daerah yang

diperoleh melalui pungutan-pungutan yang dikumpulkan dan dikelola oleh

Pemerintah Daerah sendiri. Jenis-jenis pajak yang dapat dipungut oleh

Pemerintah Daerah, salah satunya adalah Pajak Reklame.

Pajak Reklame ini sangat potensial untuk meningkatkan Penerimaan

Daerah. Sehingga dalam penyelenggaraan pajak reklame, Pemerintah Daerah

harus melaksanakan sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan.

Penyelenggaraan pajak reklame tersebut, meliputi: pemberian izin reklame,

perhitungan besarnya pajak, sampai pemungutan terhadap pajak reklame

tersebut. Dalam pelaksanaan pajak reklame di daerah tentunya terdapat

permasalahan-permasalahan, demikian pula di Kota Surakarta terutama dalam

hal penataan reklame. Berbicara permasalahan penataan reklame di Kota

Surakarata memegang tidak pernah selesai. Meski kasus tersebut sudah sejak

dulu mencuat, namun hingga saat ini belum ditemukan titik terang. Bahkan

yang lebih negrinya lagi penataan reklame sudah tidak sesuai dengan

Peraturan Daerah (PERDA) No. 5 tahun 1999 dan Surat Keputusan (SK)

Walikota Nomor 4 tahun 2001. Banyak kerancuan di antaranya di dalam

SK Walikota, pasal 22 ayat dua (2) yaitu izin reklame berlaku untuk waktu

tertentu selama-lamanya satu tahun, namun yang terjadi di lapangan untuk

Page 25: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

proses lelang berlaku hingga tiga tahun. Hingga saat ini perda reklame belum

berjalan secara maksimal. Akibatnya penataan reklame di Kota Solo masih

semrawut. Karena masih banyaknya reklame yang dipasang saling tumpang

tindih tanpa mengacu pada aturan yang ada. Pemda mencatat banyak reklame

dan baliho menjamur tanpa proses lelang. Saat ada titik reklame yang

dilelangkan, tiba-tiba banyak reklame-reklame disekitar lokasi tersebut yang

dibangun dengan bebas. Biro iklan yang telah memenangkan lelang titik

reklame jadi tidak bisa menjual lokasi tersebut. Sehingga perlu ada ketegasan

dalam aturan yang ada, termasuk penetapan angka pokok lelang yang saat ini

sudah dirasakan terlampau tinggi.

Isu solusi penangangan kesemrawutan pemasangan reklame yang

saling tumpang tindih di Surakarta adalah dengan pemasangan sarana

promosi melalui videotron. Videotron adalah reklame yang berbentuk video

yang disiapkan sebagai pengganti reklame-reklame yang saat ini terpasang di

Surakarta. Hal ini dilakukan untuk meringkas reklame-reklame besar yang

penataannya masih semrawut. Penataan titik-titik reklame di Surakarta

nantinya akan dibagi menjadi tiga zona atau kawasan, yaitu kawasan reklame,

kawasan reklame terbatas, dan kawasan bebas reklame. Disamping itu ada

zona atau kawasan yang nanti akan steril dari reklame yaitu di Jalan

Sudirman. Sedangkan kawasan reklame terbatas adalah sepanjang jalan

protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi dan kedepan untuk penataan reklame di

jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi akan dibangun Videotron. Media ini

Page 26: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dibangun untuk menggantikan reklame-reklame besar yang penataannya saat

ini masih terkesan semrawut.

Videotron merupakan benda raksasa atau perangkat keras teknologi

elektronika yang berfungsi sebagai media informasi yang mampu mendukung

percepatan dan meningkatkan kualitas informasi. Dalam era sekarang ini

informasi menjadi semacam kebutuhan hakiki bagi manusia. Videotron

sebagai media audio visual sangat efektif untuk penyebarluasan informasi.

Karena kelebihan inilah maka videotron dapat dimanfaatkan oleh pemerintah

atau pihak swasta untuk menunjang program-program pembangunan maupun

pengembangan usaha bagi masyarakat pengunanya atau produsen. Videotron

merupakan media yang cocok untuk produk komsumsi masal. Saat ini media

videotron di Surakarta sebagai media audio visual untuk penyebarluasan

informasi sudah terpasang di kawasan Manahan (jalan Adi Sucipto). Terkait

dengan pemungutan pajak reklame dengan media videotron, maka pertanyaan

mendasar adalah mekanisme bagaimana tata cara pelaksanaan lelang titik

reklame dalam bentuk videotron di Kota Surakarta; dan bagaimana cara

perhitungan besarnya pajak reklame dalam bentuk videotron di Kota

Surakarta; bagaimana tata cara pemungutan pajak reklame dengan media

videotron di Kota Surakarta; serta Bagaimana opini pemasangan videotron di

jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi terhadap Wajib Pajak dan

Pemerintah Daerah Surakarta dengan adanya rencana tersebut. Berdasarkan

latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk memilih judul tugas

akhir, sebagai berikut: “TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN

Page 27: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

PAJAK REKLAME dengan MEDIA VIDEOTRON di KOTA

SURAKARTA ”.

C. Perumusan Masalah

Salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Pajak Daerah yang

diperoleh melalui pungutan-pungutan yang dikumpulkan dan dikelola oleh

Pemerintah Daerah sendiri, salah satunya adalah Pajak Reklame. Pemda

mencatat banyak reklame dan baliho menjamur tanpa proses lelang.

Sehingga perlu ada ketegasan dalam aturan yang ada, termasuk penetapan

angka pokok lelang yang saat ini sudah dirasakan terlampau tinggi. Serta

kesemrawutan pemasangan reklame yang saling tumpang tindih. Sehingga

perlu disiapkan solusi pengganti yaitu dengan pemasangan sarana promosi

dengan videotron. Hal ini dilakukan untuk meringkas reklame-reklame besar

yang penataannya masih semrawut di Surakarta. Penataan titik-titik reklame

di Surakarta nantinya akan dibagi menjadi tiga zona atau kawasan, yaitu

kawasan reklame, kawasan reklame terbatas, dan kawasan bebas reklame.

Disamping itu ada zona atau kawasan yang nanti akan steril dari reklame

yaitu di Jalan Sudirman. Sedangkan kawasan reklame terbatas adalah

sepanjang jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi dan kedepan untuk

penataan reklame di jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi akan dibangun

Videotron. Media ini dibangun untuk menggantikan reklame-reklame besar

yang penataannya saat ini masih terkesan semrawut. Saat ini media videotron

Page 28: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

di Surakarta sebagai media audio visual untuk penyebarluasan informasi

sudah terpasang di kawasan Manahan (jalan Adi Sucipto).

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana bentuk visualisasi dan penataan reklame sebagai sarana

promosi dalam bentuk videotron?

2. Bagaimana tata cara pelaksanaan lelang titik reklame dalam bentuk

videotron di Kota Surakarta?

3. Bagaimana cara perhitungan besarnya pajak reklame dalam bentuk

videotron di Kota Surakarta?

4. Bagaimana tata cara pemungutan pajak reklame dengan media videotron

di Kota Surakarta?

5. Bagaimana opini pemasangan videotron di jalan protokol Brig. Jend.

Slamet Riyadi terhadap Wajib Pajak dan Pemerintah Daerah Surakarta

dengan adanya rencana tersebut?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui dan

mendeskripsikan, sebagai berikut:

1. Bentuk visualisasi dan penataan reklame sebagai sarana promosi dalam

bentuk videotron.

2. Tata cara pelaksanaan lelang titik reklame dalam bentuk videotron di Kota

Surakarta.

Page 29: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Cara perhitungan besarnya pajak reklame dalam bentuk videotron di Kota

Surakarta.

4. Tata cara pemungutan pajak reklame dengan media videotron di Kota

Surakarta.

5. Opini pemasangan videotron di jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi

terhadap Wajib Pajak dan Pemerintah Daerah Surakarta dengan adanya

rencana tersebut.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Dinas Pendapatan Kota Surakarta

Dapat mengetahui kelemahan sistem yang telah ada sebagai

bahan masukan dan dapat memberikan ide-ide baru guna membantu dan

menciptakan efisiensi dalam penataan reklame yang lebih baik.

2. Bagi Penulis

Sebagai tambahan wawasan serta pengetahuan tentang

pengelolaan Pajak Reklame dan perbandingan terapan ilmu di bidang

perpajakan yang telah di peroleh selama dalam proses perkuliahan

dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi di lapangan mengenai Pajak

Reklame.

3. Bagi Pihak Lain

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

tambahan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai sumber

Page 30: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

informasi dan referensi, serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dan

menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya.

F. Metodologi Penelitian

1. Obyek penelitian

Obyek penelitian Tugas Akhir adalah pajak reklame di jalan

protokol Brig. Jend Slamet Riyadi Surakarta. Sesuai dengan Keputusan

Walikota Surakarta Nomor 4 Tahun 2001 tentang pedoman pelaksanaan

reklame BAB I Ketentuan Umum Pasal 1.b (h: 58), pajak reklame

dikenakan atas semua penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda,

alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk susunan dan corak

ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan,

menganjurkan dan memujikan suatu barang, jasa ataupun untuk menarik

perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan

atau yang dapat dilihat, dibaca, dan atau didengar dari suatu tempat

umum, kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Sesuai dengan

Keputusan Walikota Surakarta Nomor 4 Tahun 2001 tentang pedoman

pelaksanaan reklame pasal 22 ayat dua (2) yaitu izin reklame berlaku

untuk waktu tertentu selama-lamanya satu tahun.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA) Kota Surakarta yang terletak di

jalan Jenderal Sudirman no 2 Surakarta Telp. 642020 (408), 648089,

Page 31: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

666911, Fax. (0271) 646631, 642038 Kode Pos 57111. Pemilihan lokasi

penelitian Tugas Akhir ini berdasarkan pada alasan, sebagai berikut:

a. Titik lokasi pajak reklame di jalan Brig. Jend. Slamet Riyadi

memiliki potensi yang tinggi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan.

b. Titik lokasi pajak reklame di jalan Brig. Jend. Slamet Riyadi

merupakan aset Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surakarta.

c. Titik lokasi pajak reklame di jalan Brig. Jend. Slamet Riyadi ini

merupakan daerah pusat perekonomian yang memiliki tingkat

kemajuan cukup pesat dalam hal penerimaan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Surakarta.

d. Terkait dengan akan dibangunnya videotron di jalan protokol Brig.

Jend. Slamet Riyadi sebagai zona atau kawasan reklame terbatas

merupakan permasalahan pokok dalam pengambilan Tugas akhir.

3. Sumber Data

a. Data Primer yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung

dari obyek yang diteliti berupa data-data tentang permasalahan-

permasalahan penangangan kesemrawutan pemasangan reklame

yang saling tumpang tindih di jalan protokol Brig. Jend. Slamet

Riyadi. Pemasangan sarana promosi dengan videotron. Videotron

adalah reklame yang berbentuk video yang disiapkan sebagai

pengganti reklame-reklame yang saat ini terpasang di jalan protokol

Brig. Jend. Slamet Riyadi hal ini dilakukan untuk meringkas

Page 32: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

reklame-reklame yang besar yang penataannya masih semrawut

dijalan slamet riyadi karena jalan protokol tersebut akan ditetapkan

sebagai zona atau kawasan reklame terbatas.

b. Data Sekunder yang digunakan berupa data dokumentasi yaitu data

yang diperoleh dari buku-buku, literatur, makalah-makalah, majalah,

undang-undang pajak, surat keputusan, dan data lain yang terkait

dengan permasalahan dalam penelitian ini. Data sekunder ini bersifat

melengkapi data primer dan juga digunakan sebagai landasan teori

untuk memecahkan masalah dalam penelitian Tugas Akhir yang

akan dilakukan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian Tugas Akhir yang

akan dilakukan ini menggunakan beberapa metode, sebagai berikut:

a. Metode Wawancara

Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui

wawancara secara langsung dengan informan untuk memperoleh

data yang diperlukan mengenai Pajak Reklame. Informan dalam

penelitian yang akan dilakukan ini yaitu Drs. AG. Agung Hendratno,

M.Si selakuKepala Bidang Pendaftaran, Pendataan dan

Dokumentasi; Puguhno Mersiyanto, SE., MM selaku Kasi

Pendaftaran dan Pendataan; Sumitro,S.SOS selaku Staf seksi

Pendaftaran dan Pendataan di Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kota Surakarta.

Page 33: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Metode Observasi

Observasi adalah kegiatan mengumpulkan dan mencari data

secara langsung terjun ke lapangan untuk mengamati bagaimana

pelaksanaan pemungutan Pajak Reklame di Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta serta pengamatan di

titik-titik lokasi penataan reklame di jalan protokol Brid Jend Slamet

Riyadi Surakarta.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yaitu suatu cara pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari

buku-buku, majalah, surat kabar, Undang-undang Peraturan

Pemerintah, Peraturan Pemerintah dan sumber-sumber lain yang

dianggap penting dan berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini.

5. Teknik Analisis Data

Teknis Analisis Data adalah suatu teknik menyeleksi,

mengorganisasikan dan menganalisis data sehingga menghasilkan data

yang obyektif. Dalam penarikan kesimpulan atau verifikasi dari hasil

penelitian setelah memandang data yang tersaji cukup memungkinkan

untuk ditarik kesimpulan. Proses analisis model interaktif dimulai dari

pengumpulan data dan penyajian data, pada saat pengumpulan data

berakhir maka untuk menarik kesimpulan dilakukan penarikan direduksi

dan dilakukan penarikan kesimpulan. Jika kesimpulannya kurang tepat,

maka data-data yang ada di feildnote, dapat digali kembali, bila data-data

Page 34: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

kurang mendukung maka pengumpulan data harus dilakukan kembali

hingga mendapatkan data yang diperlukan dan terjamin validitasnya.

Page 35: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pendapatan Daerah

Pendapatan Asli Daerah menurut Undang-undang Republik

Indonesia No. 25 Tahun 1999 yaitu sumber keuangan daerah yang digali

dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak

daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Dalam rangka

kelancaran pembangunan daerah maka dibentuk daerah otonomi di

tingkat kabupaten dan kota agar dapat dilaksanakan pembangunan sesuai

kemampuan dan pemberdayaan daerah. Pembiayaan belanja

pembangunan juga tergantung pada sumber Pendapatan Asli Daerah.

Berdasarkan Undang-Undang No.25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

dijelaskan bahwa untuk membiayai pembangunan di daerah,

penerimaannya bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (pajak, retribusi,

hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah). Pemerintah daerah

melakukan upaya maksimal dalam pengumpulan pajak dan retribusi

daerah. Besarnya penerimaan daerah dari sektor Pendapatan Asli Daerah

(PAD) akan sangat membantu pemerintah dalam melaksanakan kegiatan

pembangunan di daerah serta dapat mengurangi ketergantungan

25

Page 36: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat sesuai dengan harapan yang

di inginkan dalam otonomi daerah.

2. Pajak

2.1 Pengertian Pajak

Pengertian pajakmenurut pendapat beberapa ahli, antara lain:1)

Usman dan K. Subroto(Usman dan Subroto, 1980 : 46), “Pajak diartikan

sebagai pungutan yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang hasilnya digunakan untuk pembiayaan

pengeluaran umum pemerintah yang balas jasanya tidak secara langsung

diberikan pada pembayaran sedangkan pelaksanaannya dimana perlu

dapat dipaksakan”; 2) Rochmad Soemitro(Soemitro dalam Mardiasmo,

2003:1), menyatakan: “Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan

undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat cara

timbal (kontra prestasi), yang langsung dapat ditujukan dan digunakan

untuk membayar pengeluaran umum”.

Menurut Undang–undang No. 18 Tahun 1987, sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 tentang pajak

daerah dan retribusi daerah. Maka yang dimaksud dengan pajak daerah

adalah “Pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak adalah iuran wajib

yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa

imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku yang digunakan untuk

Page 37: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan daerah”. Bentuk

pajak daerah antara lain: Pajak Reklame, Pajak Hotel, Pajak Restauran,

Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hiburan, Pajak Pengambilan Galian

Golongan C.

Berdasarkan pendapat para ahli dan Undang-undang tersebut

diatas dapat disimpulkan, bahwa pajak adalah iuran atau pungutan yang

digunakan oleh suatu badan yang bersifat umum (negara) untuk

memasukkan uang ke dalam kas negara dalam menutupi segala

pengeluaran yang telah dilakukan di mana pemungutannya dapat

dipaksakan oleh kekuatan publik.

2.2 Fungsi pajak

Dalam pembuatan peraturan pajak daerah, harus didasarkan pada

pemungutan pajak secara umum yaitu demi meningkatkan kesejahteraan

umum. Untuk meningkatkan kesejahtaraan umum tidak hanya

memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara saja, tetapi juga

harus mempunyai sifat mengatur untuk meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat. Pemasukan uang demi meningkatkan kesejahtaraan umum

perlu ditingkatkan lagi serta pemungutannya harus berasaskan dan

dilaksanakan menurut norma-norma yang berlaku. Fungsi pajak menurut

Mardiasmo (2003:1) dibagi menjadi dua yaitu 1) Fungsi budgetair, dalam

fungsi budgetair ini pemungutan pajak bertujuan untuk memasukkan

uang sebanyak-banyaknya ke dalam kas negara yang pada waktunya

akan digunakan oleh pemerintah untuk membiayai pengeluaran negara

Page 38: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

baik untuk pengeluaran rutin dalam melaksanakan mekanisme

pemerintahan maupun pengeluaran untuk membiayai pembangunan; dan

2) Fungsi mengatur, pada lapangan perekonomian, pengaturan pajak

memberikan dorongan kepada pengusahan untuk memperbesar

produksinya, dapat juga memberikan keringanan atau pembesaran pajak

pada para penabung dengan maksud menarik uang dari masyarakat dan

menyalurkannya, antara lain ke sektor produktif. Dengan adanya industri

baru maka dapat menampung tenaga kerja yang lebih bayak, sehingga

pengangguran berkurang dan pemerataan pendapatan akan dapat

terlaksana untuk mencapai keadilan sosial ekonomi dalam masyarakat.

2.3 Sistem Pemungutan Pajak

Waluyo (2007:17) mengemukakan bahwa ada beberapa sistem

pemungutan pajak, yaitu: a) Official Assessment System. Wewenang

pemungutan pajak ada pada fiskus. Fiskus berhak menentukan besarnya

utang pajak orang pribadi maupun badan dengan mengeluarkan Surat

Ketetapan Pajak (SKP), yang merupakan bukti timbulnya suatu utang

pajak. Wajib Pajak pasif menunggu ketetapan fiskal mengenai utang

pajaknya; b) SemiSelf Assessment System.Suatu sistem pemungutan pajak

dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

seseorang berada pada kedua belah pihak, yaitu Wajib Pajak dan fiskus.

Mekanisme pelaksanaan dalam system ini berdasarkan suatu anggapan

bahwa Wajib Pajak pada awal tahun menaksir sendiri besarnya pajak

terutang yang sesungguhnya ditetapkan oleh fiscal; c). Witholding

Page 39: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

System. Suatu sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh seseorang berada pada

pihak ketiga, dan bukan oleh fiskus maupun oleh Wajib Pajak itu sendiri.

2.4 Syarat Pemungutan Pajak

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan, maka

pemungutan pajak harus memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan-

persyaratan sebagai berikut:

a. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan), bahwa dalam

mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan

dengan kemampuan masing-masing wajib pajak.

b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat

yuridis), hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan

keadilan, baik bagi negara maupun warganya.

c. Tidak menggangu perekonomian (syarat ekonomi), pemungutan

pajak tidak boleh menggangu kelancaran kegiatan produksi maupun

perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian

masyarakat.

d. Pemungutan pajak harus efesien (syarat financial), sesuai dengan

fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan

sehingga lebih rendah dari hasil pungutan.

e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana, dengan adanya

penyederhanaan prosedur-prosedur akan memudahkan dan

mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakanya.

Page 40: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2.5 Pengelompokan Pajak

Ilyas (2001:17) menggolongkan jenis-jenis pajak menjadi 3 (tiga)

golongan, yaitu:

a. Pengelompokan pajak menurut sifatnya terdiri dari:

1) Pajak Langsung yaitu pajak yang dipikul sendiri oleh Wajib

Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada

orang lain, contoh: Pajak Penghasilan.

2) Pajak Tidak Langsung yaitu pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain, contoh: Pajak

Pertambahan Nilai.

b. Pengelompokan pajak menurut sasaran/objeknya terdiri dari:

1) Pajak Subjektif, yaitu pajak yang

berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti

memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak, contoh: Pajak

Penghasilan.

2) Pajak Objektif, yaitu pajak yang

berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri

Wajib Pajak, contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah.

c. Pengelompokan Pajak menurut lembaga pemungut terdiri dari:

1) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat

dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara,

contoh: Pajak Penghasilan.

Page 41: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah

Daerah dan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak

Daerah terdiri atas: a) Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan

Bermotor, dan b) Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel,

Pajak Reklame, Pajak Restoran, Pajak Parkir.

2.6 Hambatan Pemungutan Pajak

Hambatan Pemungutan Pajak menurut terdiri dari dua

perlawanan, yaitu: a). Perlawanan Pasif, masyarakat enggan (pasif)

membayar pajak disebabkan antara lain: 1. Perkembangan intelektuel dan

moral masyarakat, 2. Sistem Perpajakan yang mungkin sulit dipahami

masyarakat; 3. Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan

dengan baik; b). Perlawanan aktif, meliputi semua usaha dan perbuatan

yang secara secara langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk

menghindari pajak.

2.7 Tarif Pajak

Tarif pajak ada empat macam yang terdiri dari: a) Tarif

Sebanding atau Proporsional, yaitu tarif yang berupa presentase yang

tetap, terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya

pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai

pajak. Contoh: Pajak Reklame sebesar 25% dari NJOP; b) Tarif Tetap,

yaitu tarif yang berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapa jumlah

yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap. Contoh:

Besarnya tariff bea materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai

Page 42: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

nomiunal berapapun adalah Rp 6000,00; c) Tarif Progresif, yaitu

presentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai

pajak semakin besar. Contoh: Pasal 17 Undang-Undang Pajak

Penghasilan; d) Tarif Degresif, yaitu presentase tarif yang digunakan

semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.

3. Pajak Daerah

Pajak Daerah merupakan salah satu andalan Pendapatan Asli

Daerah disamping Retribusi Daerah. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Lainnya yang dipisahkan. Menurut

Undang-Undang nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 34 Tahun 2000, Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan

oleh orang pribadi atau badan kepada Pemerintah Daerah tanpa imbalan

langsung yang seimbang. Pajak Daerah dapat dipaksakan berdasarkan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang hasilnya digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan pembangunan

daerah. Berdasarkan kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

Pajak Daerah adalah pajak yang ditetapkan dan dipungut di wilayah

daerah dan ada bagi hasil antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah.

Page 43: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3.1 Ciri-Ciri Pajak Daerah.

Untuk mempertahankan prinsip-prinsip Pajak Daerah maka

perpajakan daerah harus memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri yang

dimaksud sebagai berikut: a) Pajak Daerah secara ekonomis dapat

dipungut, berarti perbandingan antara penerimaan pajak harus lebih besar

dibandingkan ongkos pemungutannya; b) Relatif stabil, artinya

penerimaan pajaknya tidak berfluktuatif terlalu besar, kadang-kadang

meningkat secara drastis dan adakalanya menurun secara tajam; c) Tax

base-nya harus merupakan perpaduan antara prinsip keuntungan (benefit)

dan kemampuan untuk membayar (ability to pay).

3.2 Ketentuan Pungutan Pajak daerah dan Retribusi Daerah

Pengaturan kewenangan pengenaan pemungutan Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah di Indonesia telah diatur sejak lama, terutama sejak

tahun 1997 dengan dikeluarkannya UU No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah. Namun dalam perkembangannya UU No.

18 Tahun 1997 dianggap kurang memberikan peluang kepada Daerah

untuk mengadakan pungutan baru. Walaupun dalam UU tersebut

sebenarnya memberikan kewenangan kepada daerah, namun harus

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP). Pada waktu UU No. 18

Tahun 1997 berlaku belum ada satupun daerah yang mengusulkan

pungutan baru karena dianggap hal tersebut sulit dilakukan.

Selain itu, pengaturan agar Peraturan Daerah (Perda) tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah harus mendapat pengesahan dari

Page 44: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pusat juga dianggap telah mengurangi Otonomi Daerah. Seiring dengan

keluarnya UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, maka UU No. 18

Tahun 1997 menjadi UU No. 34 Tahun 2000, diharapkan Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah akan menjadi salah satu Pendapatan Asli Daerah

yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah. Dalam UU No. 34 Tahun 2000 pasal 2 ayat 2 dan

Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi daerah menjelaskan jenis-jenis Pajak Daerah yang dapat

dipungut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota.

Besarnya tarif yang berlaku definitif untuk pajak ditetapkan

dengan Peraturan Daerah, namun tidak boleh lebih tinggi dari tarif

maksimum yang telah ditentukan dalam UU tersebut. Dasar pengenaan

tarif Pajak Daerah ada dalam UU No. 34/2000 Pasal 3 ayat (1). Berikut

jenis Pajak Daerah beserta tarif maksimal yang dapat dipungut oleh

Pemerintah Daerah :

1. Jenis Pajak Propinsi

Jenis pajak prosinsi terdiri atas, berikut: a) Pajak Kendaraan

Bermotor dan Kendaraan di Atas Air 5% (lima persen); b) Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor di Atas Air 10% (sepuluh persen); c)

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 5% (lima persen); d) Pajak

Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah 20% (dua puluh

persen).

Page 45: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Hasil penerimaan Pajak Provinsi sebagian diperuntukkan bagi

daerah Kabupaten atau Kota di Wilayah Provinsi yang bersangkutan

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Hasil penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di

Atas Air dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan

Kendaraan di Atas Air diserahkan kepada daerah Kabupaten

atau Kota paling sedikit 30% (tiga puluh persen);

b. Hasil penerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

diserahkan kepada daerah Kabupaten atau Kota peling sedikit

70% (tujuh puluh persen);

c. Hasil penerimaan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air

Bawah Tanah dan Air Permukaan diserahkan kepada Kabupaten

atau Kota paling sedikit 70% (tujuh puluh persen).

2. Jenis Pajak Kabupaten atau Kota

Dalam pengelolaan pemungutan pajak daerah berpedoman pada

peraturan perundang-undangan. Menurut Undang-undang No. 34 Tahun

2000 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah, menyebutkan jenis-jenis

pajak daerah terdiri dari: a) Pajak Hotel 10% (sepuluh persen); b) Pajak

Restoran 10% (sepuluh persen); c) Pajak Hiburan 35% (tiga puluh lima

persen); d) Pajak Reklame 25% (dua puluh lima persen); e) Pajak

Penerangan Jalan 10% (sepuluh persen); f) Pajak Pengambilan Bahan

Galian Golongan C 20% (dua puluh persen).Pengertian dari masing-masing

pajak tersebut menurut penjelasan Undang-undang No. 34 Tahun 2000

adalah sebagai berikut:

Page 46: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

a. Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan Hotel. Hotel adalah

bangunan yang khusus disediakan bagi orang-orang untuk dapat

menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan, dan atau

fasilitas lain dengan dipungut termasuk bangunan lainya yang

menyatu, dikelola dan dimiliki pihak yang sama, kecuali untuk

pertokoan dan perkantoran.

b. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan makanan. Restoran

adalah tempat menyantap makanan dan atau minimal yang

disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk jasa boga

atau catering.

c. Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan

adalah semua jenis pertunjukan, permainan, ketangkasan, dan

atau keramaian dengan nama dan bentuk apapun yang ditonton

atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak

termasuk penggunaan fasilitas untuk berolah raga.

d. Pajak Reklame ada dua pengenaan pajak reklame yaitu sebagai

beikut: 1) pajak atas penyenggaraan reklame. Reklame

merupakan benda, alat perbuatan, atau media yang menurut

bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial,

dipergunaan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau

memuji suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk mencari

perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang

ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca dan atau didengarkan dari

Page 47: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

suatu tempat umum kecuali yang perlukan oleh pemerintah. 2)

Pajak Reklame tempat reklame adalah tempat reklame diluar

badan jalan yang disediakan oleh orang pribadi atau badan, baik

yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang

disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat

penitipan kendaran bermotor dan garasi kendaraan bermotor

yang memungut bayaran.

e. Pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga

listrik, dengan ketentuan bahwa diwilayah daerah tersebut

tersedia penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh

pemerintah daerah.

f. Pajak Pengambilan dan pengolahan bahan galian Golongan C

sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Selain memungut pajak, Pemerintah daerah juga bisa memungut

retribusi. Adapun yang dimaksud retribusi menurut Undang-undang No.

34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah:

Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan

daerah sebagai pembayaran atas jasa atau diberikan oleh pemerintah

daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Seperti dengan

pajak, retribusi juga ditetapkan dengan peraturan daerah. Retribusi

dipungut dengan menggunakan surat keterangan retribusi daerah atau

dokumen lain yang dipersamakan.

Page 48: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Berdasarkan hal tersebut diatas maka seharusnya masyarakat

menyadari bahwa tujuan pemungutan pajak dan retribusi adalah untuk

pembangunan daerah dan untuk lebih menegakkan kemandirian dalam

pembiayaan pembangunan daerah, sebab kemungkinan pada dasarnya

akan lebih menjamin ketahanan daerah khususnya ketahanan dibidang

ekonomi.

Kesadaran yang tinggi dalam melakukan pembayaran pajak akan

menjadikan pembangunan dapat lebih digiatkan lagi, sebaliknya apabila

masyarakat menyadari maka penerimaan atau pemasukan uang akan

berkurang, dengan sedirinya pembangunan kurang lancar. Demikian pula

penerimaan pendapatan yang dikelola oleh pemerintah terutama pajak

daerah seluruhnya untuk kepentingan daerah sendiri dan untuk

melaksanakan pembangunan daerah.

4. Pajak Reklame

Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame.

Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk

dan corak ragamnya untuk tujuan komersial. Dipergunakan untuk

memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau

orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa

atau orang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca dan atau

didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh

pemerintah.

Page 49: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4.1 Pengertian Pajak Reklame

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 tahun

2001 tentang Pajak Daerah, Pajak Reklame adalah pungutan daerah atas

penyelenggaraan reklame. Sedangkan pengertian dari reklame adalah

benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk susunan dan

corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk

memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau

orang untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau

orang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca dan atau didengar

dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah.

4.2 Objek dan subjek Pajak Reklame

Objek pajak reklame di sini adalah semua penyelenggaraan

reklame.Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan yang

menyelenggarakan atau melakukan pemasangan Reklame.Sementara itu,

yang dimaksud Wajib Pajak Reklame adalah Orang Pribadi atau Badan

yang menyelenggarakan Reklame yang mempunyai kewajiban untuk

membayar pajak tersebut.

4.3 Jenis-Jenis Pajak Reklame

Sebagaimana dimaksud pada Peraturan daerah No.4 Tahun 2001

tentang pajak reklame, jenis-jenis pajak reklame terdiri atas sembilan

pajak yaitu:

Page 50: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. Reklame Papan atau Bilboard

Reklame papan atau billboard adalah reklame yang

diselenggarakan dengan menggunakan bahan kayu, plastik, fibre

glass, mika, plastik kaca, batu, logam, alat penyinar atau bahan lain

yang berbentuk lampu pijar atau antara lain yang bersinar yang

dipasang pada tempat yang disediakan berdiri sendiri atau dengan

cara digantungkan atau ditempelkan.

b. Reklame Kain

Reklame kain adalah reklame yang diselenggarakan dengan

menggunakan bahan kain, dan atau bahan lain yang sejenis dengan

itu. Reklame kain contohnya adalah umbul-umbul, reklame jenis ini

sering digunakan pada acara-acara insidentiil, atau acara-acara

tertentu saja.

c. Reklame Melekat atau Stiker

Reklame Melekat atau Stiker adalah reklame yang berbentuk

lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara diberikan atau dapat

diminta untuk ditempelkan, dipasang, pada suatu benda milik pribadi

atau prasarana umum.

d. Reklame Selebaran

Reklame selebaran adalah reklame yang berbentuk selebaran

lepas diselenggarakan dengan cara diberikan atau dapat diminta

dengan ketentuan tidak untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang,

digantungkan, pada suatu benda lain.

Page 51: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

g. Reklame Berjalan

Reklame berjalan adalah reklame yang berpindah dari lokasi

satu atau ke lokasi lain dengan suara atau tidak dengan suara.

Reklame pada bis yang berjalan dengan iklan ban mobil, jamu

tradisional dan mie instans adalah contoh reklame berjalan.

f. Reklame Kendaraan

Reklame kendaraan adalah reklame yang ditempatkan atau

ditempelkan pada kendaraan yang digerakkan oleh tenaga mekanik,

tenaga lain yang perusahaan dan perwakilannya berdomosili di

wilayah daaerah. Reklame jenis ini hampir sama dengan reklame

berjalan bisa kita lihat pada mobil-mobil suatu perusahaan.

g. Reklame Udara

Reklame udara adalah reklame yang diselenggarakan dengan

menggunakan gas, pesawat, atau alat lain yang sejenis. Reklame ini

digunakan pada saat insidentiil saja misalnya launching produk.

h. Reklame Suara

Reklame suara adalah reklame yang diselenggarakan dengan

menggunakan kata-kata yang diucapkan dengan atau yang

ditimbulkan dari atau oleh penggunaan alat atau pesawat apapun,

reklame jenis ini jarang sekali digunakan tetapi bukan berarti tidak

pernah, karena dirasa kurang efektif untuk berpromosi menurut

pendapat para wajib pajak maupun biro reklame.

Page 52: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

i. Reklame peragaan

Reklame peragaan adalah reklame yang diselenggarakan

dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai

suara.

4.4 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Reklame

Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Reklamemenurut Peraturan

Daerah Kota Surakarta No 4 Tahun 2001 tentang Dasar Pengenaan dan

Tarif Pajak adalah sebagai berikut :

a. Memperhitungkan dengan memperhatikan kawasan/zona

penempatan, jenis, jangka waktu penyelenggaraan dan ukuran media

reklame.

b. Reklame yang diselenggarakan orang pribadi atau badan yang

memanfaatkan reklame untuk kepentingan sendiri, maka nilai sewa

reklame dihitung berdasarkan besarnya biaya pemasangan,

pemeliharaan, lama pemasangan, nilai strategis lokasi reklame, jenis

reklame, ketinggian pemasangan dan ukuran media.

c. Reklame yang diselenggarakan pihak ketiga, maka nilai sewa

reklame ditentukan berdasarkan jumlah pembayaran untuk suatu

masa penyelenggaraan reklame dengan memperhatikan biaya

pemasangan, pemeliharaan, waktu, nilai strategis lokasi reklame,

jenis reklame, ketinggian pemasangan dan ukuran media.

Page 53: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4.5 TataPenetapan Pajak Reklame

Terdapat beberapa tahapan dalam Tata cara penetapan pajak

reklame, sebagai berikut :

1) Langkah pertama wajib pajak akan diberikan Surat Pemberitahuan

Terutang Pajak Daerah (SPTPD) setelah wajib pajak

menyelenggarakan/atau mendirikan reklame. Wajib pajak yang

belum membayar pajak reklame akan ditetapkan sebagai pajak

terutang. Kemudian Pemerintah Daerah akan menerbitkan Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) kepada wajib pajak tersebut. Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) adalah surat keputusan yang

menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang;

2) Selanjutnya, apabila SKPD tidak dibayar atau kurang bayar setelah

lewat waktu paling lama 30 hari sejak SKPD diterima akan

dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% sebulan dan

ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD).

STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak atau sanksi

administrasi berupa bunga dan denda.

3) Jika surat-surat tersebut (pada nomor 1 dan 2) tidak dipenuhi atau

tidak dihiraukan oleh wajib pajak, maka Wali Kota dapat

menerbitkan:1)Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar

(SKPDKB). SKPDKB adalah surat keputusan yang menentukan

besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kredit pajak, jumlah

kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi

Page 54: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dan jumlah yang masih harus dibayar; 2)Surat Ketetapan Pajak

Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT). SKPDKBT adalah

surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang

ditetapkan; 3) Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN).

SKPDN adalah surat keputusan yang menentukan jumlah pajak yang

terutang sama besarnya dengan kredit pajak, atau pajak tidak

terutang dan tidak ada kredit pajak.

4.6 Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak Reklame

Tata cara pembayaran dan penagihan pajak reklame menurut

Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2001 Pasal 26 sampai

pasal 31 adalah :

1. Pembayaran Pajak Reklame ini dilakukan di kas daerah atau tempat

lain yang ditunjuk oleh Wali Kota sesuai waktu yang ditentukan

dalam SPTPD, SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD.

Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas. Wali Kota

dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk

mengangsur pajak terutang dalam kurun waktu tertentu, setelah

memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Angsuran pembayaran

pajak harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan

dikenakan bunga sebesar 2% sebulan dari jumlah pajak yang belum

dibayar atau kurang bayar.

2. Apabila Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban untuk membayar

Pajak Reklame yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan

Page 55: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

reklame, maka petugas berhak melakukan penagihan. Adapun

langkah-langkah dalam penagihan adalah sebagai berikut:a) Wali

Kota akan menerbitkan Surat Teguran kepada wajib pajak yang tidak

memenuhi kewajibanya setelah 7 (tujuh) hari sejak tanggal jatuh

termpo pembayaran; b) Wali Kota akan menerbitkan Surat Paksa

kepada wajib pajak, apabila setelah 21 (dua puluh satu) hari setelah

tanggal Surat Teguran Wajib Pajak tidak melunasi pajak

terutanganya; c) Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi

dalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan

Surat Paksa, pejabat segera menerbitkan Surat Perintah

melaksanakan penyitaan; d) Setelah dilakukan penyitaan, Wajib

Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya setelah lewat 10

(sepuluh) hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah melakukan

penyitaan, Wali Kota mengajukan permintaan penetapan tanggal

pelelangan kepada Kantor Lelang Negara.

B. PEMBAHASAN

1. Bentuk Visualisasi dan Penataan Reklame sebagai Sarana Promosi

dalam Bentuk Videotron

a. Bentuk Visualisasi Videotron sebagai Sarana Promosi

Menurut Bedjo Sukarno (2011: 4) disebutkan bahwa, Videotron

adalah benda raksasa atau perangkat keras teknologi elektronika yang

berfungsi sebagai media informasi yang mampu mendukung percepatan

Page 56: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dan meningkatkan kualitas informasi. Pada era sekarang ini informasi

menjadi semacam kebutuhan hakiki bagi manusia dan mampu

menempatkan diri bagaikan primadona dan menjadi komoditas yang

sangat potensial untuk memperoleh keuntungan ideal maupun materil.

Informasi yang bersumber dari manusia dan atau peristiwa dapat diolah

atau diproduksi menjadi karya artistik, proses produksi menjadi

pendekatan artistik yang menguntungkan keindahan.

Menurut Dennis Mc Quail dalam bedjo Sukarno (2011:4)

Videotron sebagai media audio visual sangat efektif untuk penyebar

luasan informasi, karena kelebihannya inilah dimanfaatkan pemerintah

atau pihak swasta untuk menunjang program-program pembangunan

maupun pengembangan usaha bagi masyarakat pengguna produsen.

Videotron sering dikritik sebagai media yang sangat selektif dalam

menjangkau audiensinya sehingga sering dianggap juga sebagai media

lebih cocok untuk produk konsumsi masal.

Videotron merupakan model dari dunia advertising di Indonesia

yang sedang berkembang. Sebagai salah satu model atau bentuk iklan

outdoor yang cukup mahal dibandingkan dengan iklan outdoor yang

lain.Videotron adalah sebuah televisi besar yang berukuran 2 x 4 meter,

layar videotron tersebut dari sekian banyak susunan lampu LED atau

dalam bahasa Inggrisnya Light Emitting Diode dan memiliki warna yang

sangat banyak sehingga gambar yang dihasilkan seperti gambar yang

sering kita lihat di Televisi. Adapula yang hanya monocolor yaitu seperti

Page 57: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

yang ada di running teks atau petunjuk arah depan solo squaer atau

Poltabes jebres.

Gambar 2.1Running teks (petunjuk arah)yang berada di depan Poltabes Jebres (Dokumentasi Pinastiti, 2012)

Tayangan iklan dalam Videotron yang terletak di Manahan Solo

kebanyakan menampilkan segala macam produk rokok dari Djarum,

seperti: Djarum Black, Djarum Super, LA light dan Djarum 76, Djarum

Coklat. Iklan rokok ini menampilkan proses pembuatan rokok dari mulai

pemetikan cengkeh, tembakau, proses pengelolahan dan pembuatan.

Selain itu, Djarum juga mengiklankan kegiatan-kegiatan yang telah

dilakukan, seperti: perlombaan bulu tangkis, basket, musik, dan lain-lain.

Tak hanya itu, Djarum juga menampilkan proses pemberian beasiswa

bagi orang yang berprestasi. Tayangan-tayangan yang ditampilkan di

dalam Videotron tidak hanya untuk komersial saja tetapi juga

menampilkan tentang keanekaragaman kegiatan-kegiatan budaya yang

Page 58: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

diselenggarakan di Solo walaupun hanya sekilas, seperti: event Sekaten,

Malem Suro, Solo Menari, Solo Batik Karnival.

Gambar 2.2 Visualisasi Bentuk Videotron yang Terletak di Manahan Solo (Dokumentasi Pinastiti, 2012)

Mungkin tayangan iklan dalam Videotron yang berada terletak di

Manahan yang menampilkan segala macam produk rokok boleh

dikatakan sebagai sebuah pendekatan produsen untuk lebih

memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Masyarakat sebagai

konsumen akan lebih mengenal tentang produknya dan menjadi lebih

percaya karena mengetahui tentang produk tersebut secara detail. Apalagi

iklan rokok seperti yang kita semua tahu jam tayangnya di televisi sangat

dibatasi yaitu jam 22.00 WIB keatas. Sementara itu, produk rokok

merupakan produk yang memberikan kontribusi pajak terbesar pada

pemerintah. Industri rokok juga menciptakan lapangan kerja yang sangat

besar, baik secara langsung ataupun tidak.

Page 59: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Cara beriklan seperti yang ditayangkan dalam videotron di atas

mempunyai kelebihan. Produsen bisa menampilkan beberapa produknya

hanya dalam satu tempat, tidak seperti billboard yang hanya satu produk.

Selain itu, juga lebih menarik karena merupakan sebuah model baru,

ditempatkan dalam posisi yang strategis di kawasan Manahan Surakarta

yang telah dikonsep sedemikian rupa sehingga menarik perhatian bagi

masyarakat yang melewati atau menggunakan jalan raya di sekitar

manahan tersebut. Metode promosi seperti ini diharapkan masyarakat

lebih terarah memperhatikan dan meluangkan waktunya sejenak untuk

menikmati pesan-pesan apa yang disajikan pada televisi raksasa

(videotron) tersebut sembari beristirahat.

b. Penataan Reklame sebagai Sarana Promosi dalam Videotron

Era sekarang ini kita diharapkan untuk mengetahui perkembangan

dan peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Sehingga tidak mengherankan

bila informasi menjadi kebutuhan pokok. Untuk menunjang kebutuhan

masyarakat akan informasi yang baru dan tidak membosankan,

pemerintah daerah menyediakan tempat untuk menampilkan informasi

tersebut. Salah satu bentuk media untuk menampilkan informasi tersebut

adalah media iklan Videotron yang bisa menayangkan dan meringkas

iklan-iklan dalam satu tempat melalui media audio visual.

Pemerintah daerah Surakarta berkewajiban menata dan

menempatkan tayangan-tayangan iklan dalam videotron. Penataan

iklan/Reklame pada Videotron diatur dalam Keputusan Walikota

Page 60: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Surakarta Nomor 4 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Reklame

dalam Bab III Tim Penataan dan Standarisasi reklame Pasal 3 sampai

Pasal 9, sebagai berikut:

1) Standart dan tempat pemasangan reklame diwilayah surakarta

ditetapkan oleh Tim Penataan Reklame yang disusun

keanggotaannya sebagai mana telah ditetapkan oleh tim pemasangan

reklame;

2) Tim penataan reklame bertugas untuk:

- Menentukan standart reklame yang meliputi bentuk,bahan dan

ukuran reklame. Standar reklame dalam hal ini berlaku untuk

pemasangan reklame jenis luar ruangan, baik yang disepanjang

prasarana kota maupun diluar prasarana kota. Apabila kondisi,

lokasi dan jenisnya tidak menggunakan standart reklame yang

ada, maka harus mendapatkan ijin khusus dari walikota

surakarta atau pejabat yang ditunjuk.

- Menentukan titik-titik lokasi pemasangan reklame sesuai dengan

standartisasi reklame yang ditentukan dengan pemancangan

patok reklame yang klasifikasinya diatur, sebagai berikut:

a. Patok merah: untuk board reklame dengan ukuran besar

(vedeotron).

b. Patok hijau: untuk board reklame dengan ukuran sedang.

c. Patok kuning: untuk board petunjuk arah dengan klasifikasi

sebagai berikut: 1) Single objek: pemasangan reklame

Page 61: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

petunjuk arah dengan ukuran yang cukup besar dan /atau

untuk reklame yang menggunakan standarisasi logo yang

sudah dikenal; 2) Three in one : reklame petunjuk arah

dengan ukuran kecil yang pemasangannya Tiga Bojek atau

dijadikan satu.

- Menentukan besarnya kontribusi bagi reklame yang dipasang

difasilitasi umum, seperti jembatan penyeberangan, halte, pos

polisi, dan lain-lain.

- Menyusun daftar titik reklame yang berada dijalan wilayah

surakarta.

3) Titik-titik lokasi reklame dikelompokkan menjadi: 1) Jalan protokol/

utama, 2) jalan ekonomi, 3) jalan lingkungan.

2. Tata Cara Pelaksanaan Lelang Reklame dalam Bentuk Videotron di

Kota Surakarta

Langkah-langkah untuk melaksanakan pemasangan reklame yang

berbentuk Videotron harus melalui dua (2) tahapan, yaitu: 1) melalui proses

lelang, dan 2) melalui tata cara pemberian izin pemasangan reklame.

1) Proses Pelelangan

Proses pelelangan reklame dalam videotron terdiri atas:

Penjelasan Umum, Dokumen Pelelangan, Dokumen Pelelangan,

Pelaksanaan Lelang, Pelaksanaan Lelang, Penetapan Pemenang, Waktu

Pembayaran, Hak dan Kewajiban Pengelola.

Page 62: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

a. Penjelasan Umum

Penjelasan umum terdiri atas: Dasar Hukum, Ketentuan

Umum, Nama Pekerjaan, Pemberi Kerja, Harga Dasar, Ruang

Lingkup, Masa Kelola Titik Reklame, Calon Peserta Lelang Harus

Memenuhi Syarat-Syarat, Waktu Tempat Pendaftaran dan

Pengambilan RKS Lelang, Batas Akhir Pendaftaran dan

Pengambilan RKS Lelang, Verifikasi Data.

1) Dasar Hukum

Dasar Hukum pelaksanaan leleng terdiri dari 7 Peraturan

Daerah dan 1 Keputusan Walikota Surakarta, yaitu : 1)

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta; 2) Peraturan

Daerah Kota Surakarta Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Barang Milik Daerah; 3) Peraturan Daerah Kota

Surakarta Nomor 7 Tahun 2009 tentang Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah; 4) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 8

Tahun 2009 tentang Bangunan; 5) Peraturan Daerah Kota

Surakarta Nomor 14 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Tahun 2011; 6) Peraturan Daerah Kota Surakarta

Nomor 4 Tahun 2011 tentang pajak Daerah; 7) Peraturan

Walikota Surakarta Nomor 16 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun

2009 tentang retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Berita

Page 63: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 20); dan 8)

Keputusan Walikota Surakarta Nomor 510.1/45/1/2011 tentang

Penetapan Harga Dasar Lelang Titik Lokasi Pemasangan

Reklame.

2) Ketentuan Umum

Ketentuan Umum dalam pelaksanaan lelang yang

termuat dalam RKS. Dalam peraturan RKS ini yang dimaksud

dengan: a) Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media

yang bentuk dan corak ragamnya dirancangan untuk tujuan

komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan

atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa,

orang atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan,

dan/atau dinikmati oleh umum; b) Pajak Reklame adalah pajak

atas penyelenggaraan reklame; c) Retribusi pemakaian

Kekayaan Daerah yang selanjutnya disingkat retribusi adalah

pungutan daerah atas pemakaian kekayaan daerah; d) Titik

Lokasi Reklame adalah tata letak tepatnya tempat pemasangan

reklame pada suatu lokasi penggalan jalan dan penentuan

standar reklame yang dipasang pada tempat itu; e) Dinas yang

menyelenggarakan pelelangan reklame adalah Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

(DPPKA). Jenis-jenis reklame yang dilelang oleh DPPKA

meliputi: 1) Reklame papan/ billboard/videotron/megatron dan

Page 64: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

sejenisnya; 2) Reklame kain; 3) Reklame melekat atau stiker; 4)

Reklame selebaran; 5) Reklame berjalan, termasuk pada

kendaraan; 6) Reklame udara; 7) Reklame apung; 8) Reklame

suara; 9) Reklame film/slide; 10) Reklame peragan, dan 11)

Reklame lainnya.

3) Nama Pekerjaan

Nama proyek pekerjaan dalam pelaksanaan pelelangan

adalah Pengelolaan Titik Lokasi Pemasangan Reklame Kota

Surakarta.

4) Pemberi Kerja

Pemberi Kerja dalam pelaksanaan pelelangan reklame

adalah Kepala Dinas Pendaptan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Kota Surakarta.

5) Harga Dasar

Harga Dasar titik lokasi reklame sebagaimana Keputusan

Walikota Surakarta Nomor 510.1/45/1/2011 tentang Penetapan

Harga Dasar Lelang Titik Lokasi Pemasangan Reklame.

6) Ruang Lingkup

Ruang Lingkup titik lokasi reklame meliputi pengelolaan

titik lokasi / lahan reklame sebagaimana media iklan luar ruang

yang terletak di atas tanah hak pakai /milik Negara.

Page 65: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

7) Masa Kelola Titik Reklame

Masa pengelolaan titik lokasi reklame oleh pemenang

selama 1 (satu) tahun, terhitung sejak dimulainya masa

pengelolaan yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja.

8) Calon Peserta Lelang Harus Memenuhi Syarat-syarat.

Calon Peserta lelang harus memenuhi syarat-syarat: 1)

Peserta yang dapat mengikuti lelang adalah Perusahaan yang

memiliki Akta Pendirian dan /atau SIUP dan TDP di bidang

periklanan yang masih berlaku; 2) Persyaratan calon peserta

lelang meliputi: a. Data Perusahaan dengan melampirkan :

Fotocopy Akta Pendirian dan atau SIUP dan TDP yang masih

berlaku, Foto Copy KTP atas diri Pimpinan, Identitas Pribadi

pemilik/penanggung jawab Perusahaan; b. Surat Keterangan dari

DPPKA Kota Surakarta bahwa perusahaan tidak kena sanksi

untuk mengikuti lelang titik lokasi reklame; c. Perusahaan

menyampaikan surat pernyataan minat untuk mengikuti lelang

sesuai titik loksai yang dikehendaki dengan dibubuhi materai Rp

6.000,00; d. Peserta lelang menyerahkan uang jaminan

penawaran lelang (tunai) pada saat calon peserta lelang

mendaftarkan diri, dengan ketentuan : Jaminan sebesar Rp

5.000.000,00 (lima juta rupiah)per titik lokasi untuk pendaftaran

sampai dengan 5 (lima) titik lokasi, Jaminan sebesar Rp

4.000.000,00 (empat juta rupiah) per titik lokasi untuk

Page 66: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

pendaftaran 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) titik lokasi,

Jaminan sebesar Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) per titik

lokasi untuk pendaftaran lebih dari sepuluh titik loksi.

9) Waktu Tempat Pendaftaran dan Pengambilan RKS Lelang

Waktu pendaftaran dan pengambilan RKS bias diambil

di CSO (lantai dasar) DPPKA Kota Surakarta Jl. Jend. Sudirman

No.2 Surakarta dengan ketentuan waktu yang telah ditentukan.

10) Batas Akhir Pendaftaran dan Pengambilan RKS Lelang

Batas pendaftaran dan pengambilan RKS sesuai dengan

ketentuan yang telah ditentukan.

11) Verifikasi data perusahaan

Dokumen perusahaan akan diverifikasi oleh Panitia

Lelang.

b. Dokumen Pelelangan

Dokumen pelelangan terdiri atas: Penjelasan Pekerjaan, dan

Waktu Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

1) Penjelasan Pekerjaan

Penjelasan Pekerjaan, antara lain: a) Pada saat

dilaksanakannya Aanwijzing Panitia Lelang akan menanggapi

setiap permohonan klarifikasi yang diajukan oleh calon peserta

lelang; b) Selain tanggapan dari Panitia Lelang akan dituangkan

dalam Berita Acara Aanwijzing dan merupakan Addendum

RKS; c) Setiap Addendum yang dikeluarkan merupakan bagian

Page 67: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dari RKS Lelang titik lokasi reklame; d) Calon peserta lelang

yang tidak hadir dalam pelaksanaan aanwijzing dianggap

menerima keputusan aanwijzing.

2) Waktu Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

Waktu Pemberian Penjelasan Pekerjaan

(Aanwijzing)akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari

panitia penyelenggara lelang.

c. Pelaksanaan Lelang

Pelaksanaan lelang terdiri dari: tata cara pelaksanaan lelang,

waktu pelaksanaan lelang, dan peserta lelang terlambat.

1) Tata cara pelaksanaan lelang

Tata cara pelaksanaan lelang antara lain : a) Lelang

setiap titik lokasi reklame akan dilaksanakan apabila diikuti

sekurang-kurangnya 1 (satu) peserta lelang yang ditentukan

melalui pendaftaran kepada penyelengara; b) Lelang

dilaksanakan dengan system penawaran terbuka dengan

ketentuan menambah nilai penawaran minimal kelipatan Rp

2.000.000,00 (dua juta rupiah dari harga dasar; c) Setiap peserta

lelang wajib melakukan penawaran terhadap titik lokasi yang

menikmati/diikuti; d) Penawaran pertama sebagimana

dimaksudkan pada ayat (2) bahwa setiap peserta lelang terhadap

titik lokasi yang diminati/diikuti dengan ketentuan maksimal 3

(tiga) point atau sebesar Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) dari

Page 68: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

harga penawaran terakhir; e) Bagi peserta lelang : Apabila tidak

melakukan penawaran, maka uang jaminan penawaran yang

telah disetor dinyatakan hangus dan masuk kekas daerah;

Mengundurkan diri pada waktu aanwijzing / tahapan lelang

selanjutnya uang jaminan penawaran yang telah disetor

dinyatakan hangus dan masuk kekas daerah; Mengundurkan diri

sebelum aanwijzing maka uang jaminan penawaran

dikembalikan; Peserta lelang yang mengundurkan diri harus

menyampaikan surat pernyataan pengunduran diri.

2) Waktu Pelaksanaan Lelang

Waktu pelaksanaan lelang akan diselenggarakan sesuai

yang telah ditetapkan oleh panitia lelang.

3) Peserta Lelang terlambat

Peserta lelang hadir pada waktu dimulainya pelaksanaan

lelang, apabila peserta lelang terlambat mengahadiri

pelaksanaan lelang terhadap titik lelang yang diikuti, dianggap

mengundurkan diri dan jaminan lelang dinyatakan hangus dan

disetor ke kas daerah.

d. Penetapan Pemenang

Penetapan pemenang sebagai berikut: Kriteria Pemenang,

Penetapan Pemenang, Penandatangan kontrak, Pelelangan gagal,

Penunjukan.

Page 69: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1) Kriteria Pemenang

Panitia Lelang akan mengusulkan calon pemenang lelang

titik reklame dengan penawaran tertinggi sebagai pengelola titik

lokasi reklame.

2) Penetapan Pemenang

Panitia lelang menyampaikan usulan calon pemenang

lelang titik lokasi reklame kepada Kepala Dinas Pendaptan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta untuk

ditetapkan sebagai pengelolaan titik lokasi reklame baliho;

Kepala Dinas Pendaptan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta menetapkan pemenang lelang; Bagi pemenang lelang

Uang jaminan lelang akan ditempatkan sebagai dari pelunasan;

Bagi yang tidak memenangkan lelang, uang jaminan lelang

dapat diambil kembali setelah pelaksanaan lelang, pengambilan

terakhir paling lambat 5 hari kerja setelah lelang, di Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta

pada jam kerja; Apabila uang jaminan tidak diambil dalam batas

waktu yang telah ditentukan maka uang jaminan dinyatakan

hangus dan masuk ke kas Daerah.

3) Penandatangan kontrak

Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah

calon pengelolaan menerima Surat Ketetapan pengelolaan titik

lokasi reklame baliho, calon pengelola harus menandatangani

Page 70: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Surat Perjanjian Kontrak di Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kota Surakarta.

4) Pelelangan gagal

Pelelangan di suatu titik lokasi reklame dinyatakan gagal

apabila tidak ada peserta lelang yang mengikuti / berminat pada

titik lokasi tersebut.

5) Penunjukan

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Kota Surakarta atas nama Walikota Surakarta dapat

menunjuk langsung pengelola titik lokasi reklame apabila : a)

Titik lokasi yang dilelang minimal pada tahap pertama dan tahap

kedua tidak laku terjual; b) Pemenang lelang tahap kedua

mengundurkan diri; c) Penunjukan langsung sehubungan dengan

tersebut pada huruf a dan b, dilakukan melalui negosiasi diatas

harga dasar yang ditetapkan oleh Walikota.

e. Waktu Pembayaran

Waktu pembayaran pelunasan harga penawaran lelang terdiri

dari: a)Pemenang lelang diharuskan membayar lunas sesuai harga

penawaran dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah ditetapkan

sebagai pemenang lelang; b) Pemengang lelang sebagaimana

dimaksud pada huruf a sampai dengan batas waktu yang ditentukan

tidak membayar lunas maka Pemenang lelang dinyatakan

mengundurkan diri, dan akan dilakukan lelang ulang apabila titik

Page 71: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

lelang reklame hanya diikuti oleh satu orang peserta lelang.

Pemenang lelang dinyatakan mengundurkan diri, dan hak

pengelolaan titik lelang reklame akan dialihkan kepada pemenang

lelang kedua apabila titik lelang reklame diikuti lebih dari satu

peserta lelang; c) Apabila pemanang lelang tidak melaksanakan

sebagimana huruf a maka uang jamian penawaran dinyatakan hangus

dan disetorkan ke Kas Daerah serta tidak diperbolehkan untuk

mengikuti lelang titik lokasi reklame yang diselengarakan

Pemerintah Kota Surakarta sebanyak 3 (tiga) kali pelaksanaan

lelang.

f. Hak Dan Kewajiban Pengelola

Hak Pemenang Lelang, bagi pemenag lelang yang telah

membayar lunas harga penawaran lelang, uang jaminan

pembongkaran konstruksi dan kewajiban lain diberikan hak, sebagai

berikut: a) Menerima Surat Ketetapan sebagai Pemenang Lelang; b)

Hak pengelolaan titik lokasi reklame termasuk perijinan

penyelenggaraan reklame baliho selama waktu 1 (satu) tahun; dan c)

Mendapatkan perlindugan apabila terjadi permasalahan non teknis

berkaitan dengan pengelolaan titik lokasi.

Kewajiban Pemenang lelang/pengelola, terdiri atas:

1)Memelihara kebersihan dan keindahan lingkungan disekitar

tempat/lokasi reklame; 2) Memenuhi standard untuk

bangunan/konstruksi pemasangan reklame baliho; 3) Melakukan

Page 72: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

pemeliharaan secara rutin agar konstruksi terjaga keamanannya; 4)

Melaporkan kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan keuangan dan

Aset, agar pada saat akan dimulainya kegiatan pemasangan Reklame

didampingi Tim Teknis/ Penertib Reklame yang dibentuk oleh Dinas

Pendaptan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta; 5)

Membayar pajak reklame, Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah,

Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan undangan yang berlaku; 6)

Mengasuransikan atas resiko pemasangan yang mengakibatkan

kerugian harta benda, jiwa maupun masyarakat; 7) Menutup

kerangka papan reklame yang kosong/belum laku terjual dengan

kain atau sejenisnya yang bertuliskan iklan layanan masyarakat,

diantaranya tema-tema: Solo The Spirit Of Java, Solo Kreatif Solo

Sejahtera, Solo Kota Budaya, Solo Berseri, dan Solo Kota Vokasi.

Pengalihan hak kelola, Pengelola titik lokasi reklame dapat

mengalihkan hak kelolanya kepada pihak ketiga dengan persetujuan

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset.

Sanksi akan diberikan: a. Apabila terjadi pelanggaran

terhadap ketentuan sebagaimana 1)Memelihara kebersihan dan

keindahan lingkungan disekitar tempat/lokasi reklame; 2) Memenuhi

standard untuk bangunan/konstruksi pemasangan reklame; 3)

Melakukan pemeliharaan secara rutin agar konstruksi terjaga

keamanannya; 4) Melaporkan kepada Dinas Pendapatan,

Pengelolaan keuangan dan Aset , agar pada saat akan dimulainya

Page 73: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

kegiatan pemasangan Reklame didampingi Tim Teknis/Penertib

Reklame yang dibentuk oleh Dinas Pendaptan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kota Surakarta; 5) Membayar pajak reklame,

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Ijin Mendirikan

Bangunan undangan yang berlaku; 6) Mengasuransikan atas resiko

pemasangan reklame yang mengakibatkan kerugian harta benda,

jiwa maupun masyarakat; 7) Menutup kerangka papan reklame yang

kosong/belum laku terjual dengan kain atau sejenisnya yang

bertuliskan iklan layanan masyarakat, diantaranya tema-tema: Solo

The Spirit Of Java, Solo Kreatif Solo Sejahtera, Solo Kota Budaya,

Solo Berseri, dan Solo Kota Vokasi, maka kepada yang

bersangkutan dikenakan sanksi tidak diperbolehkan untuk mengikuti

lelang titik lokasi reklame yang diselenggarakan Pemerintah Kota

Surakarta sebanyak 3 (tiga) kali pelaksanaan lelang; b. Apabila

dalam masa pengelolaan terjadi pelanggaran-pelanggaran ketentuan-

ketentuan yang berlaku maka pengelola dikenakan sanksi hukum

yang berlaku.

2. Tata Cara Pemberian Izin Pemasangan Reklame

Tata cara pemberian izin pemasangan reklame diatur dalam

Peraturan daerah No.4 Tahun 2001 tentang pajak reklame. Untuk

mendapatkan izin pemasangan reklame (Billboard, Videotron, reklame-

reklame yang ukuran, bentuk, dan jenisnya memenuhi standartisasi)

pemohon harus mengajukan permohonan kepada Walikota melalui

Page 74: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pemerintah Daerah (PEMDA). Pemohon harus mengisi formulir yang

telah disiapkan dengan melampirkan persyaratan administrasi, sebagai

berikut:

a. Izin pemasangan reklame baru:

1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)

2. Fotocopy Pajak Bumi dan Bangunan untuk pemasangan bukan

diatas tanah/bangunan milik pemerintah kota

3. Fotocopy Akta Pendirian perusahaan

4. Gambar rencana reklame dan perhitungan konstruksi

5. Rencana Anggaran Biaya (RAB) 1(satu) rangkap

6. Surat pernyataan bahwa lokasi/tanah tidak dalam keadaan

sengketa (untuk pemasangan di luar daerah milik jalan),

diketahui lurah dan camat setempat

7. Surat pernyataan bahwa lokasi tidak merusak jalan/tidak

menggangu arus lalu lintas jalan/tidak menggangu keindahan

kota (untuk pemasangan di daerah milik jalan), diketahui Ketua

Tim Penataan dan Penertiban Reklame Kota Surakarta.

b. Perpanjangan Izin Pemasangan reklame:

1. Fotocopy izin reklame (lama)

2. Fotocopy bukti pembayaran pajak dan retribusi.

Pemerintah Daerah melakukan penelitian berkas atau persyaratan

pemohon sebagimana dimaksud dan apabila telah memenuhi persyaratan,

maka Pemerintah Daerah paling lambat 2 (dua) hari setelah menerima

Page 75: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

permohonan dilanjutkan dengan berkas permohonan kepada Tim

Penetaan dan Penertiban Reklame Kota untuk mendapatkan rekomendasi

dengan menggunakan format yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

Sebelum mengeluarkan rekomendasi Tim Penataan dan Penertiban

Reklame Kota melakukan peninjauan lapangan dengan memperhatikan

syarat-syarat teknis, antara lain: a) Situasi tata/letak rencana reklame; b)

Bentuk, ketinggian dan ukuran rencana reklame memenuhi syarat

struktur dan tata ruang kota; c) Bahan kontruksi dari baja,beton dan

sejenisnya; d) Instalasi listrik,instalsi penangkal petir dan

perlengkapannya; e) Mencegah gangguan pandangan lalu lintas,

keamanan dan keselamatan umum.

Hasil pelaksanaan peninjauan lapangan dituangkan dalam Berita

Acara Paninjauan Lapangan (BAPL) yang merupakan salah satu

lampiran rekomendasi. Tim Penataan dan Penertiban Reklame Kota

Surakarta mengeluarkan Rekomendasi selambat-lambatnya 4 (empat)

hari kerja disampaikan kepada Bidang Pendaftaran, Pendataan dan

Dokumentasi DPPKA Surakarta yang berisi mengenai terpenuhinya

syarat tehnis untuk diproses pemeberian pajak dan izinnya, dan

penetapan besarnya pungutan dan dasar pengenaan retribusi daerah.

Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan tidak juga

mengeluarkan rekomendasi maka Ketua Tim wajib menyampaikan

secara tertulis alasan-alasan sehingga rekomendasi tidak dikeluarkan.

Page 76: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Rekomendasi merupakan persyaratan penertiban Izin Pemasangan

Reklame yang berisi mengenai data dasar dan pengenaan pajak reklame

dan retribusi penggunaan tanah dan bangunan untuk pemasangan

reklame kepada yang bersangkutan (pemohon). Pemerintah Daerah atau

DPPKA menerima rekomendasi dari Penataan dan Penertiban Reklame

Kota dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari: a) Rekomendasi asli

sebagai arsip DPPKA Kota Surakarta; b) Masing-masing salinan

rekomendasi, untuk: 1) Salinan pertama disampaikan kepada pemohon;

2) Salinan kedua sebagai arsip pada unit tehnis bersangkutan.

Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Dokumentasi DPPKA

Surakarta menyampaikan kepada pemohon melalui jasa Kantor Pos atau

melalui telpon bahwa berkas pemohon telah memenuhi syarat-syarat

untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan (pemohon) diundang

untuk memenuhi kewajibannya. Berdasar penyampaian tersebut

pemohon memenuhi kewajibannya dengan membayar pajak reklame

berserta retribusi penggunaan tanah dan bangunan untuk pemasangan

reklame kemudian menyetorkan ke Dinas Pendapatan Daerah Kota

Surakarta.

Setelah pemohon menyelesaikan kewajibannya dengan membayar

biaya izin, maka izin asli disampaikan kepada pemohon dalam tempo

1x24 jam (satu hari) dari tanggal penerimaan pelunasan pembayaran

kewajiban pemohon. Izin dimaksud berkepentingan untuk: a) Asli untuk

pemohon yang bersangkutan; b) Salinan satu untuk dinas tehnis yang

Page 77: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

bersangkutan; c) Salinan dua untuk camat/lurah yang bersangkutan; d)

Salinan ketiga untuk arsip. Proses penyelesaian Izin Pemasangan reklame

adalah 6 (enam) hari kerja

3. Cara Perhitungan Besarnya Pajak Reklame dalam Bentuk Videotron di

Kota Surakarta

Cara perhitungan besarnya pajak reklame dalam bentuk videotron di

Kota Surakarta diatur dalam Peraturan Walikota Surakarta Nomor 10-A

Tahun 2009 tentang Perubahan ketiga atas keputusan walikotamadya daerah

tinggat II surakarta nomor 03/DRT/1999 tentang pedoman pelaksanaan

reklame. Keputusan Penetapan NJOP reklame, khusus untuk Reklame

Videotron Nilai NJOP Reklame dihitung berdasarkan tata cara perhitungan

sebagai berikut :

Biaya Pembuatan = Biaya Konstruksi + Biaya Mecanical Elektrical (ME)

Biaya Pemeliharaan per tahun = 2% x (biaya pembuatan)

4. Pemungutan Pajak Reklame dengan Media Vedeotron

Pengertian Pemungutan menurut Undang-undang Nomor 34 tahun

2000 adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari menghimpun data obyek

pajak dan subjek pajak, penentuan besarnya pajak terutang sampai kegiatan

penagihan pajak kepada Wajib Pajak serta pengawasan penyetoran. Dalam

Biaya Pembuatan + Biaya Pemeliharaan per tahun

Page 78: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

tugas akhir ini penulis ingin menjabarkan bagaimana tata cara pemungutan

pajak reklame dengan media videotron. Proses pemungutannya sama seperti

pajak reklame, yaitu atas dasar Keputusan Walikota Surakarta Nomor 4

Tahun 2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reklame dalam Bab X tentang

tata cara pembayaran dan penagihan pasal 26-31, sebagai berikut:

Tata Cara Pembayaran

Setiap penyelenggara reklame akan diterbitkan Surat Keputusan oleh

Dinas Pendapatan Daerah atau pejabat yang ditunjuk yang meliputi SKPD

Reklame dan SKRD Reklame selain itu Wajib Pajak diharuskan membayar

Uang Jaminan Pembongkaran Reklame. Jika semua Surat Keputusan ini telah

dibayar lunas maka izin pemasangan reklame akan diterbitkan, pembayaran

ini dilaksanakan dimuka. Tanda bukti pembayaran pemasangan reklame

diberikan berupa Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) dan bagi reklame yang

dipasang diatas tanah yang dikuasai Daerah tanda bukti Surat Setoran

Retribusi Daerah (SSRD). Pembayaran ini dilakukan dibendaharawan khusus

penerima daerah pada Dinas Pendapatan Daerah.

Tata Cara penagihan

Apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban membayar pajak

reklame dan biaya-biaya lain yang telah ditetapkan maka petugas Dinas

Pendapatan Daerah melakukan penagihan. Penagihan dilakukan dengan

menyampaikan surat peringatan atau surat tegoran sampai dengan surat paksa

yang diterbitkan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Jatuh tempo pembayaran

Surat Peringatan atau Surat Tegoran sampai dengan penerbitan Surat Pakasa

Page 79: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

adalah 21 hari, apabila kewajiban yang harus dibayar tidak dilunasi dalam

jangka waktu 2 kali 24 jam sesudah tanggal surat paksa maka akan

diterbitkan surat perintah pembongkaran.

5. Opini Pemasangan Videotron di Jalan Protokol Brig. Jend. Slamet

Riyadi

Berbicara permasalahan penataan reklame di Kota Surakarata

memegang tidak pernah selesai. Meski kasus tersebut sudah sejak dulu

mencuat, namun hingga saat ini belum ditemukan titik terang. Pemerintah

Daerah mempunyai wacana yang termuat dalam kabar berita tentang akan

dibangunnya videotron di jalan Slamet Riyadi, disebabkan oleh banyaknya

titik-titik reklame di jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi yang

menggangu lalu lintas dan merusak pemandangan.

Gambar 2.3. Kesemrawutan reklame di jalan protokol Brig. Jend. Slamet Riyadi (Dokumentasi Pinastiti, 2012).

Page 80: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Sekilas kabar berita yang ada dimedia massa (koran) memberitakan

isu dibangunnya videotron di Jalan Brig. Jend Slamet Riyadi Surakarta,

antara lain:

“Surat kabar Sepanjang Jalan Slamet Riyadi Akan Dibangun

Videotron”, SOLO, tanggal 22 Februari 2012 | 17:00

WIB,suaramerdeka.com,diunduh tanggal 22 maret 2012

DPRD sepakat Jalan Slamet Riyadi dibangun videotron. Media ini

dibangun untuk menggantikan reklame-reklame yang ada. Wali Kota Joko

Widodo (Jokowi) pernah menyampaikan jalan yang menjadi ikon Kota

Bengawan itu dihiasi dengan videotron. Menurutnya, keberadaan videotron

akan meringkas semua reklame-reklame yang besar di Jalan Slamet Riyadi

dan diganti dengan videotron.Disinggung mengenai penataan reklame secara

luas di Surakarta, untuk menindaklanjuti hal itu pansus tengah menunggu

kajian dari tim bentukan Pemkot. Tim tersebut akan melakukan analisa dan

penentuan zona-zona reklame di Surakarta. ( Budi Sarmun S / CN31 /

JBSM ).

“Wow Empat Videotron Bakal Nangkring di Slamet Riyadi”Rabu,

22/02/2012 06:00 WIB, PT JOGLOSEMAR PRIMA MEDIA, diunduh

tanggal 22 maret 2012

KARANGASEM-Jalan Slamet Riyadi direncanakan dilengkapi tiga

hingga empat videotron. Media tersebut disampaikan sebagai pengganti

reklame-reklame yang saat ini terpasang di jalan tersebut. Pemkot dalam hal

Page 81: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

ini Walikota Surakarta, Joko Widodo (Jokowi) berencana melengkapi jalan

yang menjadi ikon Kota Bengawan itu dengan Videotron.”Dulu Pak Wali

sempat mengatakan akan meeringkas semua reklame-reklame yang besar di

jalan Slamet Riyadi dan diganti dengan Videotron. Kalau tidak salah tiga atau

empat buah,”kata Honda kepada Joglosemar, selasa (21/2).

Berikut tanggapan masyarakat (pelajar, pedangang, maupun

mahasiswa dan DPPKA) berdasarkan kabar berita yang ada di surat kabar

tentang isu dibangunnya videotron di Jalan Brig. Jend Slamet Riyadi

Surakarta tersebut di atas dan penempatan videotron di Manahan saat ini

(wawancara, 27 mei 2012).

1) Videotron di Manahan sudah tepat tetapi sebaiknya ditempatkan ditepi

jalan. Karena penempatan videotron di Manahan menggangu pandangan

masyarakat yang melewati jalan persimpangan dan tanyangannya

mengalihkan pandangan orang yang kebetulan melewati jalan tersebut.

2) Jika penempatan videotron diletakkan di jalan Brig. Jend Slamet Riyadi

akan lebih bagus, karena jalan tersebut lebih strategis dan lebih komersil.

3) Menurut DPPKA penempatan videotron di Manahan sudah tepat. Dari

jarak jauh masyarakat pengguna jalan sudah bisa melihat tanyangan iklan

di dalam videotron, dan durasi untuk menonton tayangan yang ada lebih

lama. Kalau dibandingkan di Jalan Brig. Jend Slamet Riyadi waktu untuk

melihat cuplikan tayangan iklan yang ada sangat singkat karena lampu

Traffic light durasinya sangat singkat. Dan jalan Brig. Jend Slamet

Page 82: TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME …/Tata... · TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan ... Research Location is in the Department of Finance and Asset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Riyadi hanya satu arah sehingga masyarakat pengguna jalan tersebut

hanya bisa menikmati tayangan iklan sebentar.

Sebagai gambaran perbandingan dan referensi serta apresiasi tentang

videotron. Berikut penempatan videotron yang ada di kota Jogjakarta: 1)

Penempatan videotron selalu ada di setiap sudut jalan yang sering dilalui

masyarakat pengguna jalan di Yogyakarta; 2) Bahkan di pusat halaman mol

ada videotron walau berbentuk kecil sehingga orang bisa melihat tayangan-

tayangan iklan secara santai.

Gambar 2.4. Penempatan videotron di sudut jalan dan halaman mol di Jogyakarta (Dokumentasi Pinastiti, 2012)