Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster...

53
UJI AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROL EKSTRAK β-GLUKAN LARUT ALKALI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.) PADA HAMSTER HIPERKOLESTEROLEMIA Skripsi Untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi Disusun Oleh: Fajar Santoso 0904015090 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2013

description

Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia berdasarkan penurunan kadar LDL dan kolesterol total

Transcript of Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster...

Page 1: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

UJI AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROL EKSTRAK β-GLUKAN LARUT ALKALI JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.) PADA HAMSTER HIPERKOLESTEROLEMIA

Skripsi

Untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi

Disusun Oleh: Fajar Santoso 0904015090

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

2013

Page 2: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

Skripsi dengan judul

UJI AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROL EKSTRAK

β-GLUKAN LARUT ALKALI JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotusostreatus (Jacq.) P. Kumm.) PADA HAMSTER

HIPERKOLESTEROLEMIA

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh:

FAJAR SANTOSO, NIM 0904015090

Panitia Ujian: Tanda Tangan Tanggal

Ketua

Dekan,

Drs. Budi Arman, M.Kes., Apt.

Sekretaris

Wakil Dekan I

Hadi Sunaryo, M.Si., Apt.

Penguji I

Dr. H. Priyanto, M.Biomed., Apt.

Penguji II

Dwityanti, M.Farm., Apt.

Pembimbing I

Drs. H. Priyo Wahyudi, M.Si.

Pembimbing II

Elly Wardani, M.Farm., Apt.

Mengetahui:

Ketua Program Studi

Kori Yati, M.Farm., Apt.

Dinyatakan Lulus pada Tanggal: 03 Oktober 2013

Page 3: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

iii

Abstrak

UJI AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROL EKSTRAK β-GLUKAN LARUT ALKALI JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.) PADA HAMSTER HIPERKOLESTEROLEMIA

Fajar Santoso 0904015090

Jamur tiram putih mengandung senyawa β-glukan yang memiliki aktivitas sebagai antihiperkolesterol. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak β-glukan larut alkali jamur tiram putih sebagai antihiperkolesterolemia. Hewan uji hamster syrian jantan dibagi 6 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 4 ekor hamster. Kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif), kelompok III (kontrol positif) diberi kolestiramin, kelompok IV, V, dan VI (kelompok uji) diberi ekstrak alkali β-glukan jamur tiram putih dosis 12,6 mg/kg BB, 25,2 mg/kg BB, dan 50,4 mg/kg BB. Hewan uji diberi pakan kolesterol selama 28 hari, kemudian diberi dosis ekstrak dan obat pembanding selama 14 hari. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-29 dan ke-44, untuk menghitung kadar menggunakan spektrofotometer klinikal. Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan adanya perbedaan antar perlakuan. Hasil uji LSD kolesterol total dan LDL menunjukkan kelompok V dan VI memberikan efek sama dengan kontrol positif. Dapat disimpulkan dosis terbaik untuk menurunkan hiperkolesterol yaitu pada kelompok VI (1008 mg/kg BB). Kata kunci: Jamur Tiram Putih, Antihiperkolesterolemia, Beta-glukan

Page 4: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT., karena atas segala

karunia dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW.

Skripsi dengan judul “UJI AKTIVITAS EKSTRAK β-GLUKAN LARUT

ALKALI JAMUR TIRAM PUTIH Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm)

PADA HAMSTER HIPERKOLESTEROLEMIA” disusun untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

pada Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA, Jakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan serta arahan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh

karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Budi Arman, M.Kes., Apt. selaku Dekan FFS UHAMKA.

2. Bapak Hadi Sunaryo, M.Si., Apt., selaku Wakil Dekan I FFS UHAMKA.

3. Ibu Fith Khaira Nursal, M.Si., Apt., selaku Wakil Dekan II FFS UHAMKA.

4. Bapak Fetrimen Zubir, M.Ag., selaku Wakil Dekan III FFS UHAMKA.

5. Ibu Kori Yati, M.Si., Apt. selaku Ketua Jurusan FFS UHAMKA yang telah

memberikan kemudahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Supandi, M.Si., Apt., selaku pembimbing akademik yang tiada henti

membimbing sampai kelulusan ini.

7. Bapak Drs. H. Priyo Wahyudi, M.Si., selaku Pembimbing I yang senantiasa

membantu dalam memberikan bimbingan, arahan serta berbagai dukungan

yang sangat berarti selama pengerjaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Terimakasih atas pengalaman dan kesabarannya dalam membantu penulis

selama ini.

8. Ibu Elly Wardani, M.Farm., Apt. selaku pembimbing II yang telah membantu

dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini .

9. Bapak Dr. H. Priyanto, M.Biomed. selaku penguji I dan Ibu Dwitiyanti,

M.Farm., Apt. selaku penguji II. Terimakasih telah memberi arahan

dalam penyempurnaan skripsi ini.

10. Ayahanda H. Muhammad Yamin dan Ibunda Hj. Siti Sangadah tercinta serta

kakak tersayang Yeni Setyowati dan adik tercinta Meifta Fauziah, terima

kasih untuk semangat, dukungan, doa, kasih sayang dan cinta yang tak pernah

putus.

11. Teman-teman seperjuangan Rudi Gunawan, Dwi Endrawan, Fitri Hidayati,

Kojel, Gilang, Fatul yang entah kemana rimbanya, Amir ganteng, Devi

cantik, Anak-anak H dan F basis Limau, dan untuk seseorang sahabat yang

masih berjuang lulus kuliah. Terima kasih atas semua dukungan untuk saling

menyemangati, membantu dan tak henti-hentinya memberi senyuman bagi

penyelesaian semua kendala yang ada.

12. Teman-teman angkatan 2009 yang telah berjuang bersama-sama melewati

tiap tahun yang berharga di UHAMKA.

13. Teman-teman IMM dan teman-teman asisten dosen.

Page 5: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

v

14. Pimppinan dan seluruh staff kesekretariatan, Bang Agus, Bang Udin, Bang

Juri, yang telah membantu segala administrasi yang berkaitan dengan skripsi

ini.

15. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian dapat bermanfaat bagi

masyrakat.

Jakarta, Oktober 2013

Penulis

Page 6: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 2

BAB II KERANGKA TEORI ................................................................. 3

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 3

1. Deskripsi Jamur .................................................................. 3

2. Aktivitas dan Struktur β-Glukan ....................................... 3

3. Simplisia dan Ekstrak ......................................................... 4

4. Kolesterol ........................................................................... 4

5. Lipoprotein Densitas Rendah ............................................. 5

6. Hiperkolesterolemia ........................................................... 5

7. Kolestiramin ....................................................................... 5

8. Induksi Hiperkolesterol ...................................................... 6

9. Metode Pengukuran Kadar LDL Kolestrol ....................... 6

B. Hipotesis ................................................................................... 7

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 8

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 8

1. Tempat Penelitian............................................................... 8

2. Waktu penelitian ................................................................ 8

B. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................ 8

1. Alat Penelitian .................................................................... 8

2. Bahan Penelitian................................................................. 8

C. Prosedur Penelitian ................................................................... 8

1. Rancangan Penelitian ......................................................... 8

2. Determinasi ........................................................................ 9

3. Ekstraksi β-glukan Larut Alkali ......................................... 9

4. Pemeriksaan Mutu Ekstrak ................................................ 9

5. Persiapan Hewan Uji .......................................................... 11

6. Perhitungan Dosis .............................................................. 11

7. Penyiapan Sediaan Uji ....................................................... 12

8. Pembuatan Sediaan Suspensi ............................................. 13

9. Perlakuan Hewan Uji ......................................................... 13

10. Metode Pengambilan Darah ............................................... 14

11. Metode Pengukuran Kolesterol Total dan LDL ................. 14

Page 7: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

vii

D. Analisa Data ............................................................................ 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 15

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 15

1. Identifikasi Tanaman ......................................................... 14

2. Karakteristik Ekstrak dan Pemeriksaan Mutu ................... 15

3. Identifikasi Ekstrak ............................................................ 15

4. Uji Kolestrol Total dan LDL ............................................. 15

B. Pembahasan .............................................................................. 17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 23

LAMPIRAN .................................................................................................... 25

Page 8: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Persentase Delta Kadar Kolesterol Total ............................................ 17 Tabel 2. Persentase Delat Kadar LDL............................................................... 17 Tabel 3. Data Kadar Air .................................................................................... 30 Tabel 4. Data Kadar Abu .................................................................................. 30 Tabel 5. Tabel Paget dan Banners ..................................................................... 39 Tabel 6. Data Kadar Kolesterol Total ............................................................... 41 Tabel 7. Data Kadar LDL.................................................................................. 41

Page 9: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur β-glukan ............................................................................ 4

Gambar 2. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Sesudah

Perlakuan ......................................................................................... 16

Gambar 3. Grafik Rerata Kadar LDL Sebelum dan Sesudah Perlakuan ........... 16

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian ............................................................... 25

Gambar 5. Skema Ekstraksi β-glukan Larut Alkali ........................................... 26

Gambar 6. Skema Standardisasi Spektrofotometer Klinikal.............................. 27

Gambar 7. Skema Pengukuran Kadar Kolesterol Total ..................................... 28

Gambar 8. Skema Pengukuran Kadar LDL ....................................................... 29

Gambar 9. Determinasi Hamster Syrian ............................................................ 35

Gambar 10. Determinasi Jamur Tiram Putih ....................................................... 36

Gambar 11. Spektrum β-glukan Standard ........................................................... 37

Gambar 12. Spektrum β-glukan Sampel .............................................................. 38

Gambar 13. Jamur Tiram Putih Kering .............................................................. 42

Gambar 14. Ekstrak β-glukan Larut Alkali Jamur Tiram Putih dalam Etanol .... 42

Gambar 15. Ekstrak Kering β-glukan Larut Alkali Jamur Tiram Putih ............... 42

Gambar 16. Pemberian Ekstrak Uji ..................................................................... 42

Gambar 17. Moisture Balance Analyzer .............................................................. 42

Gambar 18. Microcentrifuge ................................................................................ 42

Gambar 19. Spektrofotometer Klinikal ................................................................ 43

Gambar 20. Mikropipet ........................................................................................ 43

Gambar 21. Vortex Mixer ..................................................................................... 43

Gambar 22. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.................................................... 43

Gambar 23. Centrifuge ......................................................................................... 43

Gambar 24. Kandang ........................................................................................... 43

Page 10: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Skema Prosedur Penelitian ........................................................... 25

Lampiran 2. Proses Ekstraksi β-glukan Larut Alkali ........................................ 26

Lampiran 3. Prosedur Proses Standardisasi Spektrofotometer Klinikal ........... 27

Lampiran 4. Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol Total .............................. 28

Lampiran 5. Prosedur Pengukuran Kadar LDL ................................................ 29

Lampiran 6. Perhitungan Kadar Air, Kadar Abu, dan Rendemen .................... 30

Lampiran 7. Uji Statistik Kolesterol Total ........................................................ 31

Lampiran 8. Uji Statistik LDL .......................................................................... 33

Lampiran 9. Hasil Determinasi ......................................................................... 35

Lampiran 10. Hasil Analisis β-glukan dengan Metode KCKT ........................... 37

Lampiran 11. Tabel Paget dan Banners .............................................................. 39

Lampiran 12. Penyiapan Larutan Uji .................................................................. 40

Lampiran 13. Data Kadar Sebelum dan Sesudah Perlakuan ............................... 41

Lampiran 14. Gambar Alat dan Bahan Penelitian .............................................. 42

Page 11: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.) merupakan

jamur kayu dengan nilai gizi tinggi. Jamur tiram putih mengandung protein (19-

30%), karbohidrat (50 -60%), asam amino, vitamin B1, B2, B3, B5, B7, vitamin C

dan mineral (Widyastuti dkk. 2003). Selain itu kandungan nutrisi dalam jamur

tiram juga mengandung lemak, kalsium, kalium, natrium, zat besi dan

mengandung β-glukan yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol

(Hendritomo 2010).

Senyawa β-glukan merupakan salah satu komponen penyusun dinding sel

jamur. Senyawa β-glukan yang diekstrak dari jamur tiram disebut pleuran.

Senyawa β-glukan jamur terdiri atas β-glukan larut air dan larut alkali (Rop et al.

2009). Menurut penelitian Mursito et al. (2011), pemberian ekstrak β-glukan dari

Termitomyces eurrhizus secara oral pada tikus mampu menurunkan kadar

kolesterol dan LDL. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pada dosis 72 mg/200g

BB menunjukkan hasil penurunan kadar LDL sebesar 28,55% dan kolesterol total

sebesar 11,20%.

Mekanisme penurunan kolesterol LDL oleh β-glukan yaitu berikatan

dengan asam empedu sehingga mencegah reabsorpsinya didalam usus dan

akhirnya diekskresikan. Disimpulkan bahwa tidak hanya peningkatan sintesis

asam empedu, namun penurunan absorpsi kolesterol berperan juga terhadap efek

penurunan kolesterol oleh beta glukan (Lee 2009).

Kolesterol merupakan salah satu lipid plasma yang berasal dari makanan

(eksogen) dan dari sintesis lemak (endogen) (Price dan Wilson 2006). Kadar

kolesterol normal adalah kurang dari 200 mg/dL, sedangkan hiperkolesterolemia

adalah suatu keadaan dengan kadar kolesterol lebih dari normal.

Hiperkolesterolemia bukan merupakan penyakit tetapi merupakan faktor resiko

utama penyakit jantung koroner (Wiryowidagdo dan sitanggang 2009).

Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian aktivitas

antihiperkolesterol ekstrak alkali β-glukan jamur tiram putih terhadap hamster

Page 12: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

2

hiperkolesterolemia berdasarkan penurunan kadar total dan LDL dengan alat

spekfotometer klinikal.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu :

apakah ekstrak β-glukan larut alkali jamur tiram putih dapat berkhasiat sebagai

antihiperkolesterol pada hamster hiperkolesterolemia ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antihiperkolesterol

ekstrak β-glukan larut alkali jamur tiram putih terhadap hamster

hiperkolesterolemia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan kepada masyarakat bahwa ekstrak β-glukan larut alkali jamur tiram

putih berkhasiat sebagai pengobatan antihiperkolesterol.

Page 13: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

3

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Deskripsi Jamur

a. Klasifikasi Jamur Tiram (Djarijah dan Djarijah 2001)

Kingdom : Myceteae (fungi)

Divisi : Amastigomycota

Kelas : Basidiomycetes

Ordo : Agaricales

Famili : Agaricaceae

Genus : Pleurotus

Spesies : Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.

b. Morfologi Jamur Tiram

Jamur tiram memiliki bentuk tudung agak membulat, permukaan

tudung jamur licin agak berminyak ketika lembab, dan tepiannya

bergelombang, warna bervariasi dari putih sampai abu-abu, coklat atau coklat

tua (Hendritomo 2010).

c. Kandungan kimia

Dalam jamur tiram terdapat 18 macam asam amino yang dibutuhkan

oleh tubuh, diantaranya: isoleusin, lisin, methionin, sistein, fenilalanin,

tirosin, treonin, triptopan, valin, arginin, histidin, alanin, asam aspartat, asam

glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin dan mengandung β-glukan yang

berkhasiat sebagai antitumor, antioksidan, antihiperkolesterol, antipenuaan

dini, serta peningkatan sistem imun (Hendritomo 2010).

2. Aktivitas dan Struktur β-Glukan

β-glukan mempunyai aktivitas sebagai antihiperkolesterol dengan

mekanisme kerjanya mengurangi penyerapan kolesterol dalam usus dengan cara

mengikat garam empedu, mengganggu sirkulasi enterohepatik yang akan

menyebabkan peningkatan produksi asam empedu yang berasal dari kolesterol,

sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam hati (Mursito et al. 2011).

Page 14: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

4

Struktur kimia β-glukan dapat dalam bentuk 1,3; 1,4; dan 1,6. Pada ragi

dan jamur, β-glukan terdapat dalam bentuk 1,3 dan 1,6 (Chan et al. 2009).

Senyawa β-glukan yang diekstrak dari jamur tiram (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P.

Kumm.) disebut pleuran. Senyawa β-glukan dari jamur tiram terdiri atas β-glukan

larut air dan larut alkali (Queenan et al. 2007).

Gambar 1. Struktur β-glukan (Chan et al. 2009)

3. Simplisia dan Ekstrak

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang

belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia

merupakan bahan yang dikeringkan, dapat berupa simplisia nabati, simplisia

hewani, dan simplisia pelikan atau mineral (Depkes RI 1985).

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang dibuat dengan

menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok dan menggunakan

pelarut yang sesuai, diluar pengaruh cahaya matahari. Proses pembuatan ekstrak

meliputi : pembuatan serbuk simplisia pemberian cairan pelarut, pemekatan atau

penguapan, dan pengeringan ekstrak (Depkes RI 1979).

4. Kolesterol

Kolesterol merupakan bahan pembentuk steroid penting, seperti asam

empedu, asam folat, hormon-hormon adrenal korteks, estrogen, androgen dan

progesteron (Katzung 1998). Kolesterol terbentuk dari asetil ko-A yang

Page 15: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

5

berkondensasi membentuk HMG ko-A yang kemudian dikonversi menjadi asam

mevalonat oleh HMG ko-A reduktase. Dalam hati sejumlah kolesterol didegradasi

menjadi asam empedu terutama asam kholat dan asam khenodeoksifolat (Queenan

et al. 2007).

Kolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah

dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan

penyempitan yang dinamakan aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada

pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan bila

pada pembuluh darah otak penyakit serebrovaskular (Katzung 1998).

5. Lipoprotein Densitas Rendah (LDL, Low Density Lipoprotein)

Lipoprotein densitas rendah adalah golongan lipoprotein yang

berdiameter 18-25 nm. Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah untuk

mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan dengan menggabungkannya ke dalam

membran sel (Anonim 2009).

LDL seringkali disebut sebagai kolesterol jahat karena kadar LDL yang

tinggi berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, salah satunya adalah

terjadinya penyumbatan bila kadar LDL terlalu tinggi. Kadar LDL di dalam darah

tergantung dari banyaknya lemak yang masuk, hal ini disebabkan LDL

merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut (Anonim 2009).

6. Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolimia adalah suatu keadaan naiknya kadar kolesterol dalam

darah. Kondisi ini terjadi pada saat konsentrasi kolesterol total serum melebihi

normal. Konsentrasi kolesterol total darah pada kondisi normal kurang dari 200

mg/dl. Hiperkolesterolemia terjadi karena adanya gangguan metabolisme lemak

yang dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak darah yang bisa disebabkan

oleh karena defisiensi enzim lipoprotein, lipase, defisiensi reseptor Low Density

Lipoprotein (LDL) atau bisa juga disebabkan oleh ketidaknormalan genetik dalam

produksi kolesterol (Neal 2006).

Hiperkolestrolemia diklasifikasikan menjadi hiperkolesterolemia Primer

dan sekunder. Hiperkolsterolmia primer adalah gangguan lipid disebabkan oleh

berkurangnya daya metabolisme kolesterol, dan akibat ketidakmampuan reseptor

LDL. Hiperkolesterolemia Sekunder terjadi akibat penderita mengidap suatu

Page 16: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

6

penyakit tertentu, stress, atau kurang olahraga. Berbagai macam obat juga dapat

meningkatkan kadar kolesterol (Katzung 1998).

7. Kolestiramin

Kolestiramin adalah obat yang memiliki mekanisme aksi serupa dengan

β- glukan dalam menurunkan kadar kolesterol. Bekerja dengan cara mengikat

asam empedu di usus halus dan mengeluarkannya melalui tinja sehingga sirkulasi

enterohepatik obat ini menurun. Akibatnya, terjadi peningkatan fungsi reseptor

LDL dan peningkatan pembersihan LDL plasma. Kolestiramin berpengaruh

terhadap kadar kolesterol LDL dan sedikit berpengaruh pada kadar kolesterol

HDL dan Trigliserida (TG). Satu gram kolestiramin dapat mengikat 100 mg asam

empedu. Penggunaan kolestiramin jangka panjang telah terbukti dapat

menurunkan hiperkolesterol dan persentase serangan jantung fatal sekitar 20%

(Marks et al. 2000).

8. Induksi Hiperkolesterol

Hiperkolesterolemia dapat dibuat pada hewan dengan menambahkan

lemak dan kolesterol dalam makanannya yang disebut dengan induksi eksogen.

Makanan untuk meningkatkan konsentrasi kolesterol darah hamster terdiri atas

kuning telur ayam 55%, lemak kambing 5% dan pakan standar sampai 100%.

Kuning telur memiliki komponen lemak tertinggi mengandung 4,2% kolesterol

(Almatsier 2003). Pada penelitian yang dilakukan Mustika (2010) dijelaskan

bahwa dalam 1gram kuning telur ayam diketahui mengandung kolesterol sebesar

41,62 mg. Kandungan kolesterol pada gajih/lemak kambing tiap 10 gram adalah

130 mg (Almatsier 2003)

9. Metode Pengukuran Kadar LDL Kolesterol (Prawitasari 2010)

a. Prinsip Pengujian

LDL akan diendapkan oleh heparin dan natrium sitrat. HDL dan VLDL akan

didapat pada supernatan setelah dicentrifuge. Konsentrasi LDL kolesterol dihitung

sebagai selisih dari kolesterol total dan kolesterol di dalam supernatan.

b. Reaksi Kolesterol Total

Dalam pengukuran kadar menggunakan metode enzimatis, ester kolesterol

diuraikan oleh kolesterol esterase menjdai kolesterol dan asam lemak, kemudian

oleh kolesterol oksidase, kolesterol diubah menjadi 4-kolestenona dan

Page 17: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

7

hidrogenperoksida, selanjutnya oleh peroksidase terbentuk quinonimine. Intensitas

warna quinonimine menggambarkan kadar kolesterol dalam sampel.

Ester kolesterol+ H2O kolesterol + asam lemak……….. (1)

Kolesterol + O2 kolestenona + H2O2 ………………. (2)

2H2O2 + fenol + 4-aminophenazon quinonimine + 4H2O2… (3)

B. Hipotesis

Ekstrak β-glukan larut alkali dari jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus

(Jacq.) P. Kumm.) mempunyai aktivitas antihiperkolesterol.

kolesterol esterase

kolesterol oksidase

peroksidase

Page 18: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Agromikrobiologi PUSPIPTEK

Serpong, laboratorium Kimia terpadu, laboratorium Farmakologi dan laboratorium

Patologi klinik, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

Hamka, Jakarta Timur.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan yaitu : kandang untuk hewan uji, perlengkapan tempat

makan dan minum hamster, sonde, timbangan berat badan hamster, neraca analitik,

bejana maserasi, alat-alat gelas, mikropipet, pipa kapiler, lemari pendingin, spuit,

moisture balance analyzer, microtube, vortex, centrifuge dan spektrofotometer

klinikal.

2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan yaitu : Simplisia kering jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus (Jacq.) P. Kumm.) dari PT. IP Farm Lembang Bandung; hamster syrian

jantan (Mesocricetus auratus) usia 3 bulan dan bobot badan ±50 g; obat pembanding

kolestiramin 4 mg; induksi pakan kolesterol terdiri dari campuran kuning telur 55%,

lemak kambing 5%, dan pakan standar sampai 100%; bahan kimia terdiri dari etanol

80 %, NaOH 0,2 N, reagen kit kolesterol dan LDL.

C. Prosedur Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6

kelompok perlakuan, dihitung berdasarkan rumus Federer (Hanafiah 1993).

Page 19: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

9

(t-1) (n-1) ≥ 15

(6-1) (n-1) ≥ 15

5n ≥ 20

n ≥ 4…………………………………………….……………………….. (4)

t = Jumlah kelompok hewan uji

n = Jumlah hewan uji per kelompok

2. Determinasi

Bahan yang digunakan adalah seluruh bagian tanaman jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.). Determinasi dilakukan di Herbarium

Bogoriense, Balitbang Botani-Puslitbang Biologi LIPI-Bogor.

3. Ekstraksi β-glukan Larut Alkali

Serbuk jamur tiram 1920 g ditambahkan aquadest sebanyak 3 kali volume

(3000 ml), kemudian dipanaskan sampai mendidih selama 3 jam. Hasil ekstraksi

disaring dan diukur filtratnya. Tambah etanol 80% sebanyak 3 kali volume filtrat,

diendapkan pada suhu 4oC selama 24 jam, sisihkan residu. Residu ditambah etanol

80% 3 kali volume, diaduk selama 1 jam, lalu disaring. Endapan yang diperoleh

ditambah NaOH 1N sebanyak 5 kali volume dan diaduk selama 2 jam, kemudian

disaring. Filtrat ditambah asam asetat 2M untuk netralisasi. Selanjutnya dicentrifuge

dengan 4000 rpm selama 20 menit. Cuci endapan dengan aquadest, etanol, kemudian

terakhir dengan aquadest. Endapan dikeringdinginkan (freeze dry) (Widyastuti 2011).

4. Pemeriksaan Mutu Ekstrak

a. Pemeriksaan Organoleptis

Meliputi pemeriksaan bentuk, bau warna, dan rasa terhadap ekstrak.

b. Kadar Air (Depkes RI 2002)

Ditimbang seksama 1,8 gram β-glukan larut alkali jamur tiram putih yang

telah digerus, kemudian dimasukkan ke dalam alat moisture balance analyzer, atur

suhu sampai 105oC , tunggu hingga diperoleh hasil kadar air dari ekstrak.

c. Kadar abu (Depkes RI 1979)

Ditimbang seksama 2,5 g serbuk kering ekstrak β-glukan larut alkali

jamur tiram putih yang telah digerus, kemudian dimasukkan ke dalam krus platina

Page 20: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

10

atau krus silikat kemudian diratakan. Dipijarkan sampai arang habis, kemudian

didinginkan dan ditimbang. Dihitung kadar abu terhadap simplisia yang telah

dikeringkan diudara

d. Rendemen

Dihitung dari perbandingan berat ekstrak kering yang diperoleh terhadap

berat serbuk kering sebelum dilakukan ekstraksi.

%Rendemen = x 100% ................................................... (5)

e. Uji Kualitatif β-glukan

Analisis β-glukan dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

1) Pembuatan standar pembanding Curdlan (β-1,3;1,6-glukan)

Curdlan sebanyak 50 mg dilarutkan dengan sedikit NaOH 0,5 N, kemudian

ditambahkan aquadest sampai 100 ml dalam labu ukur, akan didapatkan larutan

standar 500 ppm. Larutan standar 500 ppm diencerkan dengan aquadest. menjadi

konsentrasi 300 ppm, 200 ppm, 100 ppm dan 50 ppm. Sebanyak 20 µL larutan

standar dari masing-masing konsentrasi, disuntikkan kedalam kolom KCKT

menggunakan aquadest sebagai fase gerak dan dialirkan dengan kecepatan 1

ml/menit pada suhu 80°C, setelah larutan standar sampai di detektor indeks bias,

larutan standar dibiaskan dan kromatogram ditampilkan di monitor komputer.

2) Pembuatan larutan sampel dari ekstrak β-glukan larut alkali

Ditimbang ekstrak β-glukan larut alkali sebanyak 0,0327 gram, dilarutkan

dengan sedikit NaOH 0,5 N, kemudian ditambahkan aquadest sampai volume 10 ml.

Dari larutan tersebut diambil 1 ml, ditambahkan aquadest 2 ml, ditambahkan resin

penukar ion, kemudian dikocok sampai homogen. Sebanyak 20 µL disuntikkan ke

dalam kolom KCKT menggunakan aquadest. sebagai fase gerak dan dialirkan dengan

kecepatan 1 ml/menit pada suhu 80°C. Setelah sampel sampai pada detektor indeks

bias (RID), sampel dibiaskan dan kromatogram ditampilkan di monitor komputer.

5. Persiapan Hewan uji

Semua hamster diaklimatisasikan selama 7 hari dengan diberikan pakan

standar, agar hewan uji dapat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Berat ekstrak kering air

Berat serbuk simplisia

Page 21: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

11

6. Perhitungan Dosis

a. Perhitungan Dosis Ekstrak

Dosis yang digunakan didasarkan pada penelitian sebelumnya terhadap

aktivitas pengukuran kadar kolesterol pada darah tikus dari ekstrak Termitomyces

eurrhizus sebanyak 72 mg/200 g BB (Mursito et al. 2011). Dosis dikonversikan

terlebih dahulu ke dosis mencit. Nilai faktor konversi dari tikus ke mencit sebesar

0,14.

Dosis tikus = 72 mg/200 g BB

Dosis mencit = faktor konversi x dosis tikus

= 0,14 x 72 mg/200 g BB

= 10,08 mg/20 g BB

Dosis hamster (50 g) = 10,08 mg/50 g/20 g BB

= 25,2 mg/50 g BB

Dosis dikelompokkan menjadi :

Dosis I : ½ x 25,2 mg/50 g BB = 12,6 mg/50 g BB = 252 mg/kg BB

Dosis II : 1 x 25,2 mg/50 g BB = 25,2 mg/50 g BB = 504 mg/kg BB

Dosis III : 2 x 25,2 mg/50 g BB = 50,4 mg/50 g BB = 1008 mg/kg BB

b. Perhitungan Dosis obat pembanding kolestiramin (Sequest®)

Dosis kolesteramin yang digunakan pada manusia (70 kg) adalah 4 g

(Sukandar dkk. 2008). Dosis dikonversi ke mencit kemudian dikonversi ke hamster.

Dosis mencit (20 g) = dosis manusia x faktor konversi

= 4 g x 0,0026 = 0,0104 mg/20 g BB

Dosis hamster (50 g) = 0,0104 g/50 g /20g BB = 0,026 g/50 g BB

= 0,52 g/kg BB

c. Perhitungan Induksi Hiperkolesterolemia

Pakan kolesterol dibuat dengan komposisi kuning telur 55%, lemak

kambing 5%, dan pakan standar (pelet hamster) sampai 100%. Untuk pembuatan

pakan kolesterol, kuning telur mentah dicampur dengan lemak kambing yang telah

dipanaskan agar mencair. Kemudian ditambahkan pakan standar dan diaduk hingga

terbentuk adonan, lalu adonan dibentuk menjadi pelet.

Page 22: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

12

Dalam 100 gram kuning telur mengandung kalori sebesar 322 kal dan 100

gram lemak kambing mengandung kalori sebesar 109 kal (Mustika 2010).

Perhitungan pembuatan 1 kg pakan kolesterol:

Kuning telur = 55% x 1000 g = 550 g/100 g x 322 kal = 1771 kal

Lemak kambing = 5% x 1000 g = 50 g/ 100 g x 109 kal = 54,5 kal

Pakan standar (Pelet Hamster) = 40% x 1000 g = 400 g

7. Penyiapan Sediaan Uji

a. Penyiapan Sediaan Ekstrak Uji

Ekstrak uji disiapkan dengan dibuat larutan induk pada dosis tertinggi yang

digunakan pada penelitian. Ekstrak uji dibuat setiap hari agar larutan ekstrak dalam

keadaan baik. Penyiapan ekstrak β-glukan larut alkali jamur tiram putih dapat dilihat

pada lampiran 12.

1) Untuk dosis III (1008 mg/kg BB = 50,4 mg/50 g BB) ekstrak ditimbang 1500

mg dan dilarutkan dengan Na-CMC hingga 10 ml, sehingga diperoleh

konsentrasi 150 mg/ml larutan. Banyaknya larutan ekstrak yang diberikan dari

larutan induk pada hamster per 50 gr BB :

Volume (ml) = .…….....(6)

2) Untuk dosis II (504 mg/kg BB = 25,2 mg/50 g BB), banyaknya larutan ekstrak

yang diberikan dari larutan induk pada hamster per 50 g BB :

Volume (ml) = …............(7)

3) Untuk dosis I (252 mg/kg BB = 12,6 mg/50 g BB), banyaknya larutan ekstrak

yang diberikan dari larutan induk pada mencit per 50 g BB :

Volume (ml) = ...............(8)

b. Penyiapan Obat Pembanding

Dosis kolestiramin yang digunakan pada manusia (70 kg) adalah 4 gram

(Sukandar dkk. 2008). Dosis terlebih dahulu dikonversi ke dosis mencit (20 g) lalu

dikonversikan ke dosis hamster (50 g). Dari hasil perhitungan di atas didapat dosis

kolestiramin untuk hamster 0,026 g/50 g BB. Dibuat larutan induk dengan cara

Page 23: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

13

serbuk kolestiramin ditimbang sebanyak 500 mg dan dilarutkan dengan akuades

hingga 10 ml sehingga diperoleh konsentrasi 50 mg/ml

Volume (ml) = …........................(9)

8. Pembuatan Sediaan Suspensi

Pembuatan larutan Na-CMC 0,5%. Na-CMC ditimbang 500 mg kemudian

ditaburkan di atas air panas 100 ml, setelah 15 menit diaduk kuat-kuat dalam

lumpang sampai terbentuk massa suspensi yang homogen, hingga didapatkan

konsentrasi suspensi Na-CMC 0,5% (Anonim 1994).

9. Perlakuan Hewan Uji

a. Hewan uji diaklimatisasi 7 hari, pada hari ke-8 semua hamster diberi pakan

induksi hipekolesteol kecuali kelompok kontrol normal selama 28 hari.

b. Pada hari ke-36, dilakukan pengukuran kadar kolesterol total dan LDL. Hamster

dipuasakan ±16 jam sebelum pengambilan sampel darah.

c. Pengambilan darah dilakukan pada bagian mata.

d. Kemudian dilakukan pembagian kelompok hewan uji. Dibagi menjadi 6

kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 hewan uji. Perlakuan

dilakukan pada hari ke-37 selama 14 hari.

Kelompok I : Diberi makanan standar (kelompok kontrol normal).

Kelompok II : Diberi induksi hiperkolesterol (kelompok kontrol negatif).

Kelompok III : Diberi induksi hiperkolesterol dan kolestiramin (kontrol

positif).

Kelompok IV : Diberi induksi hiperkolesterol dan ekstrak β-glukan dosis I.

Kelompok V : Diberi induksi hiperkolesterol dan ekstrak β-glukan dosis II.

Kelompok VI : Diberi induksi hiperkolesterol dan ekstrak β-glukan dosis III.

e. Pada hari ke-51 dilakukan pengukuran kadar kolesterol total dan LDL.

10. Metode Pengambilan Darah

Sebelum dilalukan pengambilan darah, hamster dibius dengan eter hingga

tidak sadarkan diri, bagian sudut mata hamster ditusuk dengan pipa kapiler, kemudian

pipa kapiler diputar. Darah ditampung pada tabung microtube, kemudian darah

Page 24: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

14

diambil 2 ml, dicentrifuge pada 4000 rpm 15 menit agar diperoleh serum, serum

disimpan dalam lemari es. Kemudian sampel siap dianalisis (Vogel 2008).

11. Metode Pengukuran Kolesterol Total dan LDL

a. Kadar Kolesterol Total

Serum diambil sebanyak 10 µl, dicampur dengan reagen enzim (kit)

sebanyak 1000 µl, dicampur dengan vortex dan diinkubasi selama 5 menit pada suhu

370C. Baca kadar dengan spektrofotometer klinikal.

b. Kadar LDL

Serum diambil 100 µl dicampur dengan 1000 µl peraksi pengendap.

Campuran dikocok dan diinkubasi selama 5 menit dengan temperatur 37oC,

kemudian dicentrifuge. Supernatan diambil sebanyak 100 µl dimasukkan ke dalam

microtube kemudian dicampur dengan 1000 µl enzim. Kadar LDL kolesterol diukur

dengan spektrofotometer klinikal. Kadar LDL kolesterol dihitung sebagai selisih dari

kolesterol total dan kolesterol di dalam supernatan.

D. Analisis Data

Data yang digunakan untuk analisis statistik adalah data persentase delta dari

kadar awal dan akhir kolesterol total dan LDL, kadar awal adalah kadar setelah

induksi hiperkolesterol dan kadar akhir adalah kadar setelah perlakuan. Data

ditentukan terlebih dahulu normalitas dan homogenitasnya dari setiap data dan

dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dengan taraf signifikansi 95% (α = 0,05).

Kemudian dilihat ada tidaknya perbedaan yang bermakna, jika terdapat perbedaan

yang bermakna maka dilanjutkan dengan uji tukey (Santoso 2010).

Page 25: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Identifikasi Tanaman

Determinasi dilakukan oleh Hebarium Bogoriense, bidang botani Pusat

Penelitian Biologi – LIPI Bogor. Hasil menunjukkan bahwa jamur uji tersebut

adalah Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm, suku Pleurotaceae. Hasil

determinasi dapat dilihat pada lampiran 9.

2. Karakteristik Ekstrak dan Pemeriksaan Mutu

Ekstrak alkali jamur tiram putih berupa ekstrak kering, serbuk berwarna

coklat tua, rasa khelat, dan mempunyai bau yang khas. Pemeriksaan mutu

terhadap serbuk kering jamur tiram putih diketahui bahwa kadar air sebesar

5,24%, kadar abu sebesar 5,6773%. Hasil ekstraksi β-glukan larut alkali dari

serbuk simplisia jamur tiram putih 1920 g yang kemudian dikeringkan dengan

proses freeze drying, hingga diperoleh ekstrak kering sebanyak 188,8 g dengan

rendemen 9,83%. Hasil perhitungan rendemen dapat dilihat pada lampiran 6.

3. Identifikasi Ekstrak

Identifikasi ekstrak terhadap β-glukan hasil ekstraksi secara kualitatif

dilakukan dengan menggunakan KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi). Hasil

identifikasi β-glukan standar menunjukkan bahwa, β-glukan muncul pada waktu

retensi 3,428 menit, sedangkan hasil uji kualitatif β-glukan jamur tiram larut air

muncul pada waktu retensi 3,601 menit. Hasil uji kromatogram β-glukan dapat

dilihat pada lampiran 10.

4. Uji Kolesterol Total dan LDL

Pengambilan awal dilakukan pada hari setelah induksi hiperkolesterol

dan pengambilan darah akhir dilakukan 14 hari setelah perlakuan. Data rerata

kadar kolesterol total dan LDL pada kontrol normal, positif, negatif, dosis I, dosis

II, dan dosis III adalah sebagai berikut:

Page 26: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

16

Gambar 2. Grafik Rerata Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Sesudah

Perlakuan

Gambar 3. Grafik Rerata Kadar LDL Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Grafik menunjukkan bahwa pemberian ekstrak β-glukan larut alkali

jamur tiram putih pada dosis III dapat menurunkan kadar kolesterol total dari

457,13 mg/dl menjadi 121,67 mg/dl, dan kadar LDL dari 246,18 mg/dl menjadi

70,49 mg/dl. Dapat dilihat pada grafik bahwa dengan adanya peningkatan dosis

maka penurunan kadar kolesterol dan LDL juga meningkat.

Sebelum

Sesudah

Sebelum

Sesudah

Page 27: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

17

Data pada kontrol normal mengalami peningkatan kadar, maka data tidak

dimasukkan dalam pengolahan data karena dapat mempengaruihi hasil uji statistic

terhadap data kelompok lain. Data yang sudah diperoleh kemudian dibuat

persentase delta kadar kolesterol total dan LDL.

Tabel 1. Persentase Delta Kadar Kolesterol Total

Kelompok Normal

%

Positif

%

Negatif

%

Dosis I

%

Dosis II

%

Dosis III

%

1 -87,41 44,60 23,53 27,60 37,88 75,23

2 3,59 44,13 2,15 26,87 52,71 75,39

3 -10,47 68,63 34,82 26,89 54,15 66,92

4 -48,73 48,40 -34,30 28,38 38,69 66,33

Rerata -35,75 51,44 6,55 27,43 45,86 70,97

SD 40,92 11,62 30,42 0,72 8,77 5,02

Tabel 2. Persentase Delta Kadar LDL

Kelompok Normal

%

Positif

%

Negatif

%

Dosis I

%

Dosis II

%

DosisIII

%

1 -74,80 47,50 20,08 15,55 48,14 59,75

2 33,80 48,90 14,53 28,72 71,99 80,58

3 -44,50 81,14 24,20 47,21 3,85 58,74

4 -32,75 63,14 -13,78 14,67 35,25 76,84

Rerata -29,56 60,17 11,26 26,54 39,81 68,98

SD 45,80 15,66 17,16 15,20 28,39 11,35

Data kemudian diuji normalitas dan homogenitasnya, dilanjutkan dengan

uji ANOVA satu arah dengan taraf signifikansi 95% (α = 0,05). Kemudian dilihat

ada tidaknya perbedaan yang bermakna, jika terdapat perbedaan yang bermakna

maka dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil uji statistik persentase delta kolesterol

total dan LDL dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8.

B. Pembahasan

Simplisia jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.) yang

digunakan untuk pengujian berasal dari tempat yang sama. Hal ini dilakukan

untuk menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan bila

jamur diperoleh dari sumber yang berbeda.

Pemeriksaan kandungan kimia dengan KCKT dilakukan untuk

mengetahui senyawa aktif yang terdapat pada simplisia jamur tiram putih. Dari

hasil pemeriksaan bahwa jamur tiram putih memiliki kandungan β-glukan.

Page 28: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

18

Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah dekoktasi.

Serbuk jamur tiram putih didekok dengan pemanasan 1000

C dengan aquadest

selama 3 jam kemudian disaring, cara ini dipilih karena simplisia mengandung zat

berkhasiat yang larut dalam air. β-glukan tahan terhadap pemanasan sehingga

tidak mempengaruhi jumlah zat yang terkandung didalamnya. Pada saat

pemanasan dilakukan pengadukan dengan tujuan untuk meratakan konsentrasi

larutan. Hasil yang didapat dalam bentuk seperti bubur kemudian diperas selagi

panas. Hasil filtrat kemudian ditambahkan etanol 80% dan disimpan pada suhu 4

0C selama 24 jam. Tujuan penambahan etanol 80% adalah untuk mengendapkan

β-glukan yang terlarut dan tujuan penyimpanan pada suhu 4 0C agar ekstrak stabil

dan tidak mudah tercemar oleh bakteri dan jamur. Endapan yang diperoleh

kemudian ditambah NaOH 1N sebanyak 5 kali volume dan diaduk selama 2 jam,

kemudian saring. Netralkan filtrat dengan penambahan asam asetat 2M.

Selanjutnya centrifuge dengan 4000 rpm selama 20 menit. Cuci endapan dengan

aquadest, etanol, kemudian terakhir dengan aquadest. Hasil ekstraksi β-glukan

larut alkali diperoleh ekstrak basah yang kemudian dikeringkan dengan proses

liofilisasi untuk menghilangkan sisa pelarut hingga diperoleh ekstrak kering.

Penelitian ini menggunakan 30 hewan percobaan hamster syrian jantan,

dengan umur dan kondisi lingkungan yang sama untuk menghindari perbedaan

aktivitas biologis. Sebelum perlakuan, hewan uji diadaptasikan selama 7 hari agar

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Perlakuan dibagi menjadi 6

kelompok perlakuan, kontrol normal untuk mengetahui kadar normal kolesterol

total dan LDL. Kontrol negatif yang dimaksudkan untuk mengetahui persentase

delta kadar kolesterol total dan LDL secara alami. Kontrol positif untuk

mengetahui persentase delta kadar kolsterol total dan LDL yang diberi obat

pembading kolestiramin. Kelompok dosis I, II dan III adalah kelompok uji untuk

mengetahui aktivitas ekstrak β-glukan larut alkali jamur tiram putih terhadap

penurunan kadar kolesterol total dan LDL.

Hamster dipilih sebagai hewan uji karena mudah dalam pemeliharaanya,

dan mempunyai struktur anatomi yang mirip dengan manusia dan pada umumnya

uji yang dilakukan pada studi metabolisme dipergunakan hewan uji hamster

karena keadaan metabolisme yang mirip dengan manusia. Untuk meningkatkan

Page 29: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

19

kadar kolesterol, hamster diberi induksi hiperkolesterol selama 28 hari, untuk

membuat induksi hiperkolesterolemia digunakan kuning telur ayam dan lemak

kambing yang dicampur dengan pakan standar dan diberikan sehari 1 kali pada

sore hari. Dalam 100 gram kuning telur diketahui mengandung kalori sebesar 322

kal (Mustika 2010). 100 gram lemak kambing diketahui menagandung kalori

sebesar 109 kal (Almatsier 2003).

Setelah 28 hari diinduksi hiperkolesterol, hewan uji diberi ekstrak uji

selama 14 hari. Pada tahap ini, kontrol normal dan negatif hanya diberikan pakan

standar. Kelompok perlakuan diberikan variasi dosis yang berbeda-beda. Masing-

masing kelompok perlakuan diberikan ekstrak β-glukan larut alkali jamur tiram

putih yaitu Dosis I, Dosis II dan Dosis III. Kontrol positif diberikan obat

pembanding yaitu kolestiramin. Pemilihan kolestiramin sebagai obat pembanding

karena mempunyai persamaan mekanisme kerja dengan β-glukan dalam

menurunkan kadar kolesterol (Mursito dkk. 2011).

Pengambilan darah awal yaitu setelah hewan uji diinduksi

hiperkolesterol, kemudian pengambilan darah akhir yaitu setelah perlakuan

selama 14 hari. Sebelum pengambilan darah dilakukan puasa terhadap hamster

±16 jam dengan tujuan untuk menghindari efek meningkatnya kadar trigliserida

setelah makan disebabkan dari makanan. Dari data pengambilan darah awal

diperoleh tinggi kadar kolesterol total dan LDL yang berbeda-beda tiap kelompok,

hal ini dimungkinkan karena hamster tidak memakan semua pakan induksi

hiperkolesterol dan sifat individu masing-masing hamster yang berbeda-beda.

Pengambilan darah hamster diperoleh dari daerah mata, karena lebih

banyak mengeluarkan darah dibanding pada daerah lainnya. Hamster dibius

dengan eter hingga tidak sadarkan diri, kemudian bagian sudut mata ditusuk

dengan pipa kapiler maka darah akan mengalir, darah kemudian ditampung dalam

tabung microtube, selanjutnya dicentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 20

menit, sehingga terjadi pemisahan antara serum dengan sel darah. Serum yang

diperoleh kemudian dipisahkan kedalam tabung microtube. Sampel diuji dengan

spektrofotometer klinikal untuk dilihat kadar kolesterol total dan LDL.

Dari data pengambilan darah awal dan akhir yang diperoleh kemudian

dibuat persentase delta kadar kolesterol total dan LDL. Rerata persentase delta

Page 30: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

20

kadar kolesterol total yaitu, kontrol normal -35,75%, kontrol positif 51,44%,

kontrol negatif 6,55%, kelompok dosis I 27,43%, kelompok dosis II 45,86%, dan

kelompok dosis III 70,97%. Kelompok dosis III memiliki rerata persentase delta

kadar kolestrol total yang lebih besar dari kontrol positif.

Rerata persentase delta kadar LDL yaitu, persentase kontrol normal

sebesar -29,56%, kontrol positif 60,17%, kontrol negatif 11,26%, kelompok dosis

I 26,54%, kelompok dosis II 39,81%, dan kelompok dosis III 68,98%. Kelompok

dosis III memiliki rerata persentase delta kadar LDL yang lebih besar dari kontrol

positif. Dapat disimpulkan bahwa kelompok dosis III mempunyai aktivitas

antihiperkolesterol lebih baik dari kontrol positif.

Data pada kontrol normal mengalami kenaikan kadar kolesterol total dan

LDL, hal ini dimungkinkan karena adanya kandungan kolesterol pada pakan

standar hamster dan juga umur hamster yang semakin tua. Untuk uji statistik data

yang digunakan adalah data persentase delta kadar kolesterol total dan LDL tanpa

memasukkan data kontrol normal. Kontrol normal tidak dimasukkan dalam uji

statistik karena berdasarkan data di atas kontrol normal mengalami kenaikan

kadar kolestrol total dan LDL, sehingga dapat mempengaruhi hasil uji statistik

terhadap data penurunan kadar kelompok lainnya.

Data persentase delta kadar kolesterol total dimasukkan dalam uji

statistik. Hasil uji normalitas diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,613 > α

(0,05) sehingga data terdistristribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh nilai

Sig. 0,129 > α (0,05) sehingga data bervariansi homogen, kemudian dilanjutkan

dengan analisa menggunakan ANOVA satu arah. Dari hasil tabel ANOVA

terhadap persentase delta kadar kolesterol total diperoleh nilai sig. 0,003 < 0,05.

Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan.

Dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pemberian sediaan uji terhadap

penurunan kadar kolesterol total darah hamster. Kemudian analisis dilanjutkan

dengan uji LSD. Untuk uji LSD data persentase delta kadar kolesterol total

diperoleh hasil bahwa kontrol positif berbeda bermakna dengan kontrol negatif,

tetapi tidak berbeda bermakna dengan dosis I, dosis II dan dosisi III.

Data persentase delta kadar LDL dimasukkan dalam uji statistik. Hasil uji

normalitas diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,257 > α (0,05) sehingga data

Page 31: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

21

terdistristribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh nilai Sig. 0,275 > α (0,05)

sehingga data bervariansi homogen, kemudian dilanjutkan dengan analisa

menggunakan ANOVA satu arah. Dari hasil tabel ANOVA terhadap persentase

delta kadar LDL diperoleh nilai sig. 0,004 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan

adanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa

adanya pengaruh pemberian sediaan uji terhadap penurunan kadar LDL hamster.

Kemudian analisis dilanjutkan dengan uji LSD. Untuk uji LSD data persentase

delta kadar LDL diperoleh hasil bahwa kontrol positif berbeda bermakna dengan

kontrol negatif, tetapi tidak berbeda bermakna dengan dosis I, dosis II dan dosis

III.

Analisis statistik menggunakan ANOVA satu arah karena untuk melihat

perbedaan bermakna antar kelompok. Berdasarkan taraf signifikansi 95% (α =

0,05) tidak terdapat perbedaan bermakna antara kontrol positif dengan kelompok

dosis III. Dengan demikian ekstrak β-glukan larut air jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus (Jacq.) P. Kumm.) mempunyai aktivitas antihiperkolesterol

terbaik pada dosis III (1008 mg/kg BB) yang setara dengan kontrol positif, dengan

persentase penurunan kadar kolesterol total sebesar 70,97% dan persetase

penurunan kadar LDL sebesar 68,98 %.

Page 32: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

22

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Ekstrak β-glukan larut air jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus (Jacq.)

P. Kumm.) mempunyai aktivitas antihiperkolesterol terbaik pada dosis III (1008

mg/kg BB) yang setara dengan kontrol positif, dengan persentase penurunan

kadar kolesterol total sebesar 70,97% dan persentase penurunan kadar LDL

sebesar 68,98 %.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji toksisitas dari ekstrak

β-glukan larut alkali jamur tiram putih.

Page 33: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

23

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia pustaka utama. Jakarta.

Anonim. 1994. Handbook of Pharmaceutical Exipients. Edisi 2. Editor: Ainely Wade

dan Paul J. Weller. The Pharmaceutical Press. London. Hlm. 78

_________. 2009. Farmakologidan Terapi. Edisi V. UI-Press. Jakarta.

Arun KD, Anjaneyulu ASR, Thomas R, Kondaiah N. 2009. Effect Of Different Fats

On The Quality Of Goat Meat Patties Incorporated With Full-Fat Soy

Paste. Jurnal of Muscle Foods.Vol 20.Hlm. 37-53

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

_________. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Direktorat Jendral Badan Pengawasan

Obat dan Makanan. Jakarta.

_________. 2002. Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Direktorat Jendral Pengawasan

Obat dan Makanan.Hlm. 3,6,11-15. Jakarta.

Djarijah AS, Djarijah NM. 2001. Budidaya Jamur Tiram. Kanisius, Yogyakarta.

Hlm. 9-10

Eberendu ANR, McAnalley BH. 1996. Colorimetric Assay For Bioactive

Polysaccharide. Jurnal United States Patent. No.5,512,488. Hlm. 9

Hanafiah KA. 1993. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi.Edisi 2, cetakan 2.

Citra Niaga Rajawali, Jakarta. Hlm. 6-7

Hendritomo HI. 2010. Jamur Konsumsi Berkhasiat Obat. Lily Publisher, Yogyakarta.

Hlm. 42

Katzung BG. 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Ed. VI. Fakultas Kedokteran

Universitas Sriwijaya. EGC.

Lee M. 2009. Basic Skills in Interpreting Laboratory Data. American Society of

Health-System Pharmacists. Wisconsin Avenue, Bethesda. Hlm. 331

Marks DB, Marks A, Smith C. 2000. Bokimia Kedokteran Dasar. EGC. Jakarta. hlm.

529

Mason R. 2001. What is beta glucan. Safe Goods. USA. Hlm 119

Page 34: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

24

Mursito B, Jenie UA, Mubarika S, danKardono LBS. 2011. Lowering Cholesterol

Effect of β-glucans of Isolated Termitomyces eurrhizus Extracts by Oral

Administration to Rats. Journal of Phramacology and Toxicology.hlm.

90-96

Mustika R. 2010. Khasiat Ekstrak Kulit Kayu Mahoni (Swieteniam acrophylla)

King.) Sebagai Pencegah Hiperkolesterolemia Pada Tikus Putih. Bogor:

Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB.

Neal M.J. 2006. At a Glance: Farmakologi Medis. Diterjemahkan oleh Juwalita

Surapsari. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Prawitasari S. 2010. Uji Aktivitas Fraksi Etanol Ekstrak Etanol 70% Daun Salam

(Syzygium polyanthum (Wight) Walp) Terhadap Kadar LDL dan

Kolesterol Pada Tikus Putih Jantan. Skripsi. Fakultas MIPA UHAMKA,

Jakarta. Hlm. 21

Rop O, Mlcek J, dan Jurikov T. 2009. Beta-glucans in Higher Fungi and Their Health

Effect. Nutrition Reviews. Vol. 67, No. 11. International Life Sciences

Institute, Slovak Republic. hlm. 626-627

Queenan KM, Stewart L, Maria E. 2007. Concentrated oat β-glucan, a fermentable

fiber, lowers serum cholesterol in hypercholesterolemic adults in a

randomized controlled trial. Jurnal Nutrition Journal.Vol.6.No.6. Biomed

Central. America.

Santoso S. 2010. Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sukandar EY, Retnosari A, Joseph S, dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. ISFI. Jakarta.

hlm. 113

Vogel HG. 2008. Drug Discovery and Evaluation Pharmacological. Springer. USA.

Wiryowidagdo S, dan M. Sitanggang. 2008. Tanaman Obat Untuk Penyakit Jantung,

Darah Tinggi, dan kolesterol . Agro Media. Jakarta. hlm 16-17

Widyastuti N, Baruji T, Giarni R, Isnawan H, Wahyudi P, Donowati. 2011. Analisa

Kandungan Beta-GlukanLarut Air danLarut Alkali Dari Tubuh Buah

Jamur Tiram (Pleurotusostreatus) dan Shiitake (Lentinusedodes). Jurnal

Sainsdan Teknologi Indonesia. Vol.13. Hlm. 182-191

Page 35: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

25

Lampiran 1. Skema Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian

Determinasi

Penyiapan bahan

Pemeriksaan mutu simplisia

Ekstraksi β-glukan larut alkali

Ujiantihiperkolesterol

Analisis data

Pengumpulan dan penyiapan

simplisia

Penyiapan reagen

Pemeriksaan organoleptis

Kadar air

Kadar abu

Rendemen

Identifikasi β-glukan

Aklimatisasi hewan uji

Penetapan dosis

Pembuatan sediaan suspensi

Perlakuan terhadap hewan uji

Pembagian kelompok hewan uji

Metode pengambilan darah

Penentuan kadar kolesterol total dan LDL

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian

Page 36: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

26

Lampiran 2. Proses Ekstraksi β-glukan Larut Alkali

Gambar 4. Skema Ekstraksi β-glukan Larut Alkali

1 kg Serbuk halus jamur

tiram putih

Disaring

Ditambah air 9x volume

Dipanaskan sampai mendidih

selama 3 jam

Residu Filtrat

Ditambah etanol 80% 3x volume

Diaduk pada 200 rpm, 1 jam

Disaring

Residu Filtrat

Ditambah NaOH 1N 5x volume

Diaduk pada 200 rpm, 2 jam

Disaring

Residu Filtrat

Dinetralisasi dengan

Asam asetat, pH = 7

Disentrifugasi pada

400 rpm, 20 menit

Endapan

Dicuci 3x

(aqudest etanol, ,aquadest)

Freezedrying

Serbuk ekstrak β-glukan larut

alkali jamur tiram putih

Page 37: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

27

Lampiran 3. Proses Standardisasi Spektrofotometer Klinikal

.

10 µl larutan standar +

1000 µl reagen enzim

Dihomogenkan

Diinkubasi 20-25oC, selama 20 menit

Kadar dibaca dengan

spektrofotometer klinikal

Gambar 6. Skema Standardisasi Spektrofotometer Klinikal

Page 38: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

28

Lampiran 4. Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol Total

10 µl serum +

1000 µl reagen enzim (kit)

Dihomogenkan

Diinkubasi 37oC, selama 5 menit

Kadar dibaca dengan

spektrofotometer klinikal

Gambar 7. Skema Pengukuran Kadar Kolesterol Total

Page 39: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

29

Lampiran 5. Prosedur Proses Pengukuran Kadar LDL

10 µl serum

1000 µl reagen LDL pengendap

Dihomogenkan

(ditambah)

Diinkubasi 37oC, selama 5 menit

Kadar dibaca dengan

spektrofotometer klinikal

Dicentrifuge, 4000 rpm 15 menit

Supernatan 100 µl 1000 µl reagen enzim

(kit) +

Didiamkan ± 1 jam

Gambar 8. Skema Pengukuran Kadar LDL

Page 40: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

30

Lampiran 6. Perhitungan Kadar Air, Kadar Abu, dan Rendemen

A. Kadar Air

Tabel 3. Data Kadar Air Ekstrak β-glukan

No. Berat sampel (g) % DC % Kadar air

1 1,804 90,76 9,24

2 1,802 93,61 6,39

3 1,812 90,34 9,66

B. Kadar Abu

Tabel 4.Data Kadar Abu Ekstrak β-glukan

No. Berat krusibel kosong

(g)

W0

Berat krusibel +

ekstrak kering (g)

W1

Berat krusibel +

ekstrak kering konstan (g)

W2

1

22,2268 24,2268

22,4294

2 22,4290

3 22,4294

Perhitungan :

% Kadar abu = X 100%

= X 100%

= X 100%

= X 100%

= 10,13 %

C. Rendemen

Serbuk simplisia kering = 1920 gram

Ekstrak kering = 188,8 gram

% Rendemen = X 100%

= X 100%

= 9,83 %

Page 41: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

31

Lampiran 7. Uji Statistik Kolesterol Total

A. Uji Distribusi Normal Terhadap Data Persentase Delta Kolesterol Total

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Delta_Kolesterol_total 20 41.4160 27.48460 -34.30 79.86

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Delta_Kolesterol_total

N 20

Normal Parametersa,,b

Mean 41.4160

Std. Deviation 27.48460

Most Extreme Differences Absolute .170

Positive .081

Negative -.170

Kolmogorov-Smirnov Z .759

Asymp. Sig. (2-tailed) .613

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kesimpulan : Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,613) > α (0,05) sehingga data

terdistristribusi normal.

B. Uji Homogenitas VarianTerhadap Data Persentase Delta Kolesterol Total

Test of Homogeneity of Variances

Delta_Kolesterol_total

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.115 4 15 .129

Kesimpulan : Nilai Sig. 0.129 >α (0,05) sehingga data bervariansi homogen.

C. Uji ANOVA One Way Terhadap Data Persentase Delta Kolesterol Total

ANOVA

Delta_Kolesterol_total

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 9059.567 4 2264.892 6.418 .003

Within Groups 5293.095 15 352.873

Total 14352.662 19

Kesimpulan: Nilai Sig. (0.003) < α (0,05) sehingga terdapat perbedaaan bermakna

antar kelompok perlakuan.

Page 42: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

32

Lampiran 7. Lanjutan

D. Uji Analisis LSD Terhadap Data Persentase Delta Kolesterol Total

Multiple Comparisons

Delta_Kolesterol_total LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol positif Kontrol negatif 44.89000* 13.28294 .004 16.5781 73.2019

Dosis I 22.97750 13.28294 .104 -5.3344 51.2894

Dosis II -3.09750 13.28294 .819 -31.4094 25.2144

Dosis III -14.65000 13.28294 .287 -42.9619 13.6619

Kontrol negatif Kontrol positif -44.89000* 13.28294 .004 -73.2019 -16.5781

Dosis I -21.91250 13.28294 .120 -50.2244 6.3994

Dosis II -47.98750* 13.28294 .003 -76.2994 -19.6756

Dosis III -59.54000* 13.28294 .000 -87.8519 -31.2281

Dosis I Kontrol positif -22.97750 13.28294 .104 -51.2894 5.3344

Kontrol negatif 21.91250 13.28294 .120 -6.3994 50.2244

Dosis II -26.07500 13.28294 .068 -54.3869 2.2369

Dosis III -37.62750* 13.28294 .013 -65.9394 -9.3156

Dosis II Kontrol positif 3.09750 13.28294 .819 -25.2144 31.4094

Kontrol negatif 47.98750* 13.28294 .003 19.6756 76.2994

Dosis I 26.07500 13.28294 .068 -2.2369 54.3869

Dosis III -11.55250 13.28294 .398 -39.8644 16.7594

Dosis III Kontrol positif 14.65000 13.28294 .287 -13.6619 42.9619

Kontrol negatif 59.54000* 13.28294 .000 31.2281 87.8519

Dosis I 37.62750* 13.28294 .013 9.3156 65.9394

Dosis II 11.55250 13.28294 .398 -16.7594 39.8644

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Analisis : Kontrol negatif berbeda bermakna dengan kontrol positif, dosis II dan dosis

III, tetapi tidak berbeda bermakna dengan dosis I.

Page 43: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

33

Lampiran 8. Uji Statistik LDL

A. Uji Distribusi Normal Terhadap Data Persentase Delta LDL

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Delta_LDL 20 49.0485 26.13715 -13.78 85.17

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Delta_LDL

N 20

Normal Parametersa,,b

Mean 49.0485

Std. Deviation 26.13715

Most Extreme Differences Absolute .226

Positive .107

Negative -.226

Kolmogorov-Smirnov Z 1.012

Asymp. Sig. (2-tailed) .257

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Kesimpulan : Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,257)> α (0,05) sehingga data

terdistristribusi normal.

B. Uji Homogenitas VarianTerhadap Data Persenntase Delta LDL Test of Homogeneity of Variances

Delta_LDL

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.421 4 15 .275

Kesimpulan : Nilai Sig. 0.275 >α (0,05) sehingga data bervariansi homogen.

C. Uji ANOVA One Way Terhadap Data Persentase Delta LDL

ANOVA

Delta_LDL

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 8115.239 4 2028.810 6.256 .004

Within Groups 4864.624 15 324.308

Total 12979.862 19

Kesimpulan: Nilai Sig. (0.004) < α (0,05) sehingga terdapat perbedaaan bermakna

antar kelompok perlakuan.

Page 44: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

34

Lampiran 8. Lanjutan

D. Uji Analisis LSD Terhadap Data Delta LDL

Multiple Comparisons

Delta_LDL LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Kontrol positif Kontrol negatif 48.91250* 12.73398 .002 21.7707 76.0543

Dosis I 6.32750 12.73398 .626 -20.8143 33.4693

Dosis II 10.54500 12.73398 .421 -16.5968 37.6868

Dosis III -10.17750 12.73398 .437 -37.3193 16.9643

Kontrol negatif Kontrol positif -48.91250* 12.73398 .002 -76.0543 -21.7707

Dosis I -42.58500* 12.73398 .004 -69.7268 -15.4432

Dosis II -38.36750* 12.73398 .009 -65.5093 -11.2257

Dosis III -59.09000* 12.73398 .000 -86.2318 -31.9482

Dosis I Kontrol positif -6.32750 12.73398 .626 -33.4693 20.8143

Kontrol negatif 42.58500* 12.73398 .004 15.4432 69.7268

Dosis II 4.21750 12.73398 .745 -22.9243 31.3593

Dosis III -16.50500 12.73398 .215 -43.6468 10.6368

Dosis II Kontrol positif -10.54500 12.73398 .421 -37.6868 16.5968

Kontrol negatif 38.36750* 12.73398 .009 11.2257 65.5093

Dosis I -4.21750 12.73398 .745 -31.3593 22.9243

Dosis III -20.72250 12.73398 .124 -47.8643 6.4193

Dosis III Kontrol positif 10.17750 12.73398 .437 -16.9643 37.3193

Kontrol negatif 59.09000* 12.73398 .000 31.9482 86.2318

Dosis I 16.50500 12.73398 .215 -10.6368 43.6468

Dosis II 20.72250 12.73398 .124 -6.4193 47.8643

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Analisis : Kontrol negatif berbeda bermakna dengan kontrol positif, dosis I, dosis II

dan dosis III.

Page 45: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

35

Lampiran 9. Hasil Determinasi

A. Determinasi Hamster Syrian

Gambar 9. Determinasi Hamster Syrian

Page 46: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

36

Lampiran 9. Lanjutan

B. Determinasi Jamur Tiram Ptuih

Gambar 10. Determinasi Jamur Tiram Putih

Page 47: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

37

Lampiran 10. Hasil Analisisβ-glukan dengan Metode KCKT

A. Spektrum β-glukan Standard

Gambar 11. Spektrum β-glukan Standard

Page 48: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

38

Lampiran 10. Lanjutan

B. Spektrum β-glukan Sampel

Gambar 12. Spektrum β-glukan Sampel

Page 49: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

39

Lampiran 11. Tabel Paget dan Banners

Konversi perhitungan untuk berbagai jenis hewan dan manusia menurut

Lawrence dan Bacharach dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5. Tabel Paget dan Banners

Dicari Mencit

20 g

Tikus

200 g

Marmot

400 g

Kelinci

1,5 kg

Kucing

1,5 kg

Kera

4 kg

Anjing

12 kg

Manusia

70 kg

Mencit

20 g 1 7 12,23 27,8 29,7 64,1 124,2 387,9

Tikus

200 g 0,14 1 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 56

Marmut

400 g 0,08 0,57 1 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5

Kelinci

1,5 kg 0,04 0,25 0,44 1 1,08 2,4 4,5 14,2

Kucing

1,5 kg 0,03 0,23 0,41 0,92 1 2,2 4,1 13

Diketahui

Dicari

Page 50: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

40

Lampiran 12. Penyiapan LarutanUji

1. Larutan ekstrak β-glukan larut alkali jamur tiram putih

Konsentrasi larutan uji yang dibuat adalah 150 mg/ml. Pembuatan ekstrak

dilakukan setiap hari untuk menjamin larutan ekstrak dalam keadaan baik.

Volume suspensi yang dibuat per hari = 10 ml

Berat ekstrak yang ditimbang = 10 ml x 150 mg/ml

= 1500 mg

Berat ekstrak yang ditimbang 1500 mg dilarutkan dalam Na-CMC hingga 10 ml.

Dari 10 ml larutan ekstrak β-glukan larut alkali jamur tiram putih diberikan volume

untuk masing-masing dosis :

Volume dosis I (ml) = x0,084 ml

Volume dosis II (ml) = x0,168 ml

Volume dosis III (ml) = x0,336 ml

2. Larutan obat pembanding kolesteramin

Konsentrasi larutan yang dibuat = 50 mg/ml

Volume suspensi yang dibuat per hari = 10 ml

Berat kolesteramin yang ditimbang = 10 ml x 50 mg/ml

= 500 mg

Serbuk kolesteramin yang ditimbang 500 mg dilarutkan dengan aquadest hingga 10

ml. Dari 10 ml larutan diberikan volume untuk masing-masing hamster :

Volume larutan (ml) = x0,00052 ml

Page 51: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

41

Lampiran 13. Data Kadar Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Tabel 6. Data Kadar Kolesterol Total

Sebelum

Kelompok Kadar (mg/dl) Rerata SD

Normal 112.76 95.16 105.13 100.23 103.32 6.49

Positif 365.25 363.71 487.51 672.76 472.31 126.16

Negatif 483.41 106.83 448.19 115.11 288.39 177.88

Dosis I 325.87 321.03 317.38 312.36 319.16 4.95

Dosis II 320.47 422.39 319.15 324.38 346.60 43.80

Dosis III 556.68 448.86 348.12 365.84 429.88 82.50

Sesudah

Kelompok Kadar (mg/dl) Rerata SD

Normal 211.32 91.76 116.14 149.07 142.07 44.86

Positif 201.49 272.37 211.04 183.83 217.18 33.32

Negatif 369.65 104.53 292.11 154.45 230.19 105.84

Dosis I 235.92 234.76 232.05 223.72 231.61 4.77

Dosis II 199.06 199.76 146.34 198.89 186.01 22.91

Dosis III 137.89 110.47 115.15 123.17 121.67 10.41

Tabel 7. Data Kadar LDL

Sebelum

Kelompok Kadar (mg/dl) Rerata SD

Normal 55.26 61.07 47.66 39.51 50.88 8.10

Positif 284.77 221.92 306.84 261.95 268.87 31.41

Negatif 293.57 57.11 291.18 58.43 175.07 117.31

Dosis I 182.99 205.76 98.04 210.33 174.28 45.22

Dosis II 216.35 144.61 201.96 226.58 197.38 31.69

Dosis III 331.77 241.55 200.12 211.29 246.18 51.69

Sesudah

Kelompok Kadar (mg/dl) Rerata SD

Normal 98.34 40.43 68.87 52.45 65.02 21.72

Positif 149.51 113.41 57.88 96.55 104.34 32.95

Negatif 234.61 48.81 220.71 66.48 142.65 85.38

Dosis I 154.33 146.67 51.76 179.47 133.06 48.48

Dosis II 112.1 40.51 124.2 146.71 105.88 39.73

Dosis III 133.55 16.92 82.57 48.93 70.49 43.18

Page 52: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

42

Lampiran 14. Gambar Alat dan Bahan Penelitian

Gambar 14. Ekstrak β-glukan Jamur

Tiram Putih dalam Etanol

Gambar 15. Ekstrak Kering β-glukan

LarutAlkali Jamur Tiram Putih

Gambar 16. Pemberian Ekstrak Uji

Gambar 13. Jamur Tiram Putih Kering

Gambar 17. Moisture Balace

Analyzer

Gambar 18. Microcentrifuge

Page 53: Skripsi Uji aktivitas antihiperkolesterol jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada hamster hiperkolesterolemia

43

Lampiran 14. Lanjutan

Gambar 19. Spektofotometer

Klinikal

Gambar 20. Mikropipet

Gambar 21. Vortex Mixer Gambar 22. Kromatografi Cair

Kinerja Tinggi

Gambar 23. Centrifuge Gambar 24. Kandang