Sistim Tetragonal

19
Fanendra Priutama 21100114140097 KLASIFIKASI SISTEM MINERAL A. Sistim Tetragonal Mempunya 3 sumbu Kristal yang masing – masing saling tegak lurus. Tetragonal memiliki axia ratio a1=a2=c dan jga memiliki sudut kristalografi α=β=γ=90 o 1. Ditetragonal Dipyramidal - Kelas ke 27, simetri : 4/m 2/m 2/m - Elemen simetri : terdapat satu sumbu putar empat, sumbu utar dua, lima sumbu simetri - Sudut : semuanya memiliki sudut 90 o - Mineral yang umum : apophylit, autunit, torbernit

description

sistem kristal

Transcript of Sistim Tetragonal

Fanendra Priutama21100114140097KLASIFIKASI SISTEM MINERALA. Sistim TetragonalMempunya 3 sumbu Kristal yang masing masing saling tegak lurus. Tetragonal memiliki axia ratio a1=a2=c dan jga memiliki sudut kristalografi ===90o

1. Ditetragonal Dipyramidal Kelas ke 27, simetri : 4/m 2/m 2/m Elemen simetri : terdapat satu sumbu putar empat, sumbu utar dua, lima sumbu simetri Sudut : semuanya memiliki sudut 90o Mineral yang umum : apophylit, autunit, torbernit

2. Tetragonal Trapezohedral Kelas ke-26, simetri : 4/m 2/m 2/m Elemen simetri : Terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua, semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain Sudut : semuanya memiliki sudut 900 Mineral yang umum : wardit dan kristobalit

3. Ditetragonal Pyramidal Kelas ke-25, simetri : 4/m Elemen simetri : terdapat satu sumbu putar empat dan empat bidang simetri Sudut : semuanya memiliki sudut 900 Mineralyang umum : diaboleit, diomignit, fresnolit

4. Tetragonal Scalahedral Kelas ke-24 simetri : 4bar 2/m Elemen simetri : terdapat satu sumbu putar empat, dan dua sumbu putar dua, dan dua bidang simetri Sudut : semuanya memiliki sudut 900 Mineral yang umum : kalkopirit dan stanit

5. Tetragonal Dipyramidal Kelas ke-23, simetri : 4/m Elemen simetri : terdapat sumbu putar empat dan satubidang simetri Sudut : semuanya memiliki sudut 900 Mineral yang umum : scapolite, wulfenite, powellit, vesuvianit

6. Tetragonal Disphenoidal Elemen simetri : Terdapat satu sumbu putar empat Sudut : semuanya memiliki sudut 900 Mineral yang umum : cahnit, minium, nagyagit, tugtupit

7. Tetragonal Pyramidal Elemen simetri : terdapat satu sumbu putar empat Kelas ke-21, simetri : 4 Sudut : semuanya memiliki sudut 900 Mineral yang umum : wulfenite, pinnoit, piypit, richelit

B. System Kristal HexagonalSystem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus terhadap ketiga sumbu lainnya. Sumbu a,b, dan d terhadap satu sama lain. Pada kondisi sebenernya Hexagonal memiliki axial ratio a=b=d=c. dan juga memiliki sudut kristalografi ==900. System ini dibagi menjadi 7 :

1. Hexagonal Piramid Kelas : ke-14 Simetri : 6 Elemen simetri : hanya terdapat 1 sumbu putar enam

2. Hexagonal Bipramid Kelas : ke-16 Simetri : 6/m Elemen simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri

3. Dihexagonal Piramid Kelas : ke-18 Simetri : 6mm Elemen simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 bidang simetri

4. Dihexagonal Bipiramid Kelas : ke -20 Simetri : 6/m 2/m 2/m Elemen simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua, 7 bidang simetri masing-masing berpotongan tegak lurus terhadap salah satu sumbu rotasidan satu pusat

5. Trigonal Bipiramid Kelas : ke-1 Simetri : 6bar (ekuivalen dengan 6/m) Elemen simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri

6. Ditrigonal Bipiramid Kelas : ke-17 Simetri : 6bar 2m Elemen simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 3 sumbu putar dua, dan 4 bidang simetri

7. Hexagonal Trapezohedral Kelas : ke-19 Simetri : 6 2 2 Elemen simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua

C. System Kristal OrtorombikOrthorombik memiliki 3 sumbu kristal, dimana ketiganya membentuk sudut 90o atau saling tegak lurus dengan lainnya. Sedangkan panjangnya dari ketiga sumbu itu tidak ada yang sama. a < b, b < c. Sumbu b disebut sumbu makro dan sumbu a disebut sumbu bakhia. Penamaan dari kristal juga ditentukan oleh bentuk melintang dari sumbu-sumbu tersebut, dan diletakkan sebagai awalan sebagai contoh makro pinakoid. Sistem ini memiliki 3 bidang simetri.

1. Bisfenoid Kelas : ke-7, Simetri : 2 2 2 Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar. Sumbu : semuanya tidak sama panjang. Sudut : sudut antara ketiganya = 900 Bentuk Umum : orthorombik disphenoid, orthorombik prisma, dan pinakoid silang. Mineral yang Umum : epsomit

2. Piramid Kelas : ke-6, Simetri : 2 m m Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar dua dan 2 bidang. Sumbu : semuanya tidak sama panjang. Sudut : sudut antara ketiganya = 900. Bentuk Umum : piramid, prisma, kubah, dan pedion. Mineral yang Umum : hemimorfit, bertrandit, enargit, natrolit, dan prehnit.

3. Bipiramid Kelas : ke-8, Simetri : 2/m 2/m 2/m Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang berpotongan tegak lurus dengan ketiga sumbu dan sebuah pusat. Sumbu : semuanya tidak sama panjang. Sudut : sudut antara ketiganya = 900. Bentuk Umum : orthorombik dipiramid, prisma, dan pinakoid silang. Mineral yang Umum : kelompok barit, termasuk belerang, olivine, staurolit, andalusit, kelompaok aragonite, marcasit, topas, brookit, enstatit, anthrophilit, sillimanit, zoisit, adamit, danburit, kordierit, wavilit.

D. System Monoklin Monoklin hanya memiliki satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurusterhadap sumbu b, sedangkan sumbu b tegak lurusdengan dengan c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. ketiga sumbu ini mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang yang paling panjang dan sumbu b yang paling pendek. Sumbu a danb ini disebut sumbu klino dan sumbu orto. Contoh : Ortoklas, Augit, Gipsum, Klorit, Monazit, Muskovit, Talc.sistem Monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 . Hal ini berarti, pada ancer ini, sudut dan saling tegak lurus (90), sedangkan tidak tegak lurus (miring). Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal Monoklin memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 45 terhadap sumbu b.

1. Sfenoid Kelas : ke-4, Simetri : 2, Elemen Simetri : 1 sumbu putar. Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 900, tapi a dan c tidak saling tegak lurus. Bentuk Umum : sphenoid, pedion, dan pinakoid. Mineral yang Umum : boltwoodit, halotrichit, franklinfurnaceit, goosekrecit, mesolit.2. Domatik Kelas : ke-3, Simetri : m, Elemen Simetri : 1 bidang simetri. Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 900, tapi a dan c tidak saling tegak lurus. Bentuk Umum : kubah, pedion, dan pinakoid. Mineral yang Umum : alamosit, antigorit (serpentin).

3. Prismatic Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang berpotongan tegak lurus, Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c tidak saling tegak lurus. Bentuk Umum : monoklin prisma dan pinakoid. Mineral yang Umum : akanthit, aktinolit, aegirin, azurite, allamit, annabergit, arsenopyrit, biotit, borak, boulangerit, brazilianit, brochantit, butlerit, calaverit, carnotit, catapleit, caledonit, celsian, klinoklas, kriolit, datolit, diopside, gypsum, manganit, olivenit, psilomelan, rosasit, talc, wolframit, titanit, dan lain-lain.

E. Kelas Triklin Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling tegak lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak sama. Pada sistem kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c, yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut , dan tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.

a. Pedial Kelas : ke-1 Simetri : 1 Elemen Simetri : hanya sebuah pusat

b. Pinakodial Kelas : ke-2 Simetri : 1bar Elemen Simetri : hanya sebuah pusat

F. Kelas TrigonalSistem kristal ini memiliki tiga sumbu horizontal yang sama panjangnya. Sistem kristal ini mempunyai 4 bidang simetri. Perbandingan sumbunya a = b = d c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut dan saling tegak lurus dan membentuk sudut 120 terhadap sumbu .

1. Hexagonal Scalenohedral Elemen Simetrinya ada 1 bidang putar tiga, 3 bidang putar dua, 3 bidang simetri simetri Sudut semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu c = 90o Contoh mineral yang Umum dari kelas ini adalah anggota kelompok kalsit, termasuk korondum, hematit, bismuth

2. Ditrigonal Pyramidal Elemen Simetri sistem ini adalah ada 1 sumbu putar tiga dan 3 bidang simetri. Sumbu kristalnya ada tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari sumbu c Sudut semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu c = 90o Contoh mineral yang umum dijumpai adalah anggota kelompok tourmaline

3. Trigonal Trapezohedral Elemen simetrinya ada 1 sumbu putar tiga dan 3 bidang simetri sumbu kristalnya ada tiga sumbu dalam satu bidangsemua sudut antara sumbu a = 1200 dan sudut antara sumbu a dan sumbu c =90o contoh mineral dari kelas ini adalah cinnabar.

4. . Rhombohedral Elemen simetrinya ada 1 sumbu putar tiga dan sebuah pusat bidang, mempunyai 3 sumbu kristal yaitu a, b, dan c Bentuk umum kristal ini adalah rombohedron, dan mineral jenis ini yang sering dijumpai adalah dolomit dan kelompoknya.

5. Kelas Trigonal Pyramidal Elemen simetrinya ada 1 sumbu putar tiga, mempunyai 3 sumbu kristal, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama satu sama lain. Mineral yang umum kita jumpai adalah gratonit yang merupakan satu-satunya yang dikenal

DAFTAR PUSTAKA

http://rinigeo.blogspot.com/2013/01/sistem-kristal.html (diakses pada hari Minggu, 06 Oktober 2014 pukul 21.33 WIB)http://deboratresiasinaga.blogspot.com/2013/01/sistem-orthorhombik.html (diakses pada hari Senin, 06 Oktober 2014 pukul 21.45 WIB)http://geologitfugm.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html (diakses pada hari Senin, 07 Oktober 2014 pukul 21.54 WIB)http://deboratresiasinaga.blogspot.com/2013/01/sistem-hexagonal.html (diakses pada hari Selasa, 07 Oktober 2014 pukul 19.30 WIB)http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal.html (diakses pada hari Selasa, 07 Oktober 2014 pukul 21.51 WIB)http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-tetragonal.html (diakses pada Selasa, 07 Oktober 2014 pukul 21.58 WIB)Andika, Andar, 2008, Laporam Resmi Petrologi, Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta.