Sistem Endokrin.pdf

23
Created by dr. Doni Kurniawan 1 SISTEM ENDOKRIN PENDAHULUAN - sistem endokrin meliputi sistem dan alat yang merupakan hormon (hormone = saya merangsang”, yang berupa mediator kimia) - sistem endokrin : - hipotalamus, hipofisis (ant dan post) - kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid - pulau Langerhans (α, β, dan λ), suprarenal (korteks dan adrenal) - gonad (ovarium dan testis) - sel APUD (amine-precursor uptake and decarboxylation) di lambung, usus, dan pankreas) KELENJAR TIROID - kelainan glandula thyroidea dapat berupa gangguan fx (ex : tirotoksikosis) dan perubahan susunan kelenjar dan morfologinya (ex : penyakit tiroid noduler) - pembesaran tiroid (berdasarkan patologi) disebut struma (thyros = perisai ; berbentuk perisai = pembesaran kelenjar tiroid) - embriologi : kelenjar tiroid berkembang dari endoderm pada garis tengah usus depan (fore gut) titik dari pembentukan kelenjar tiroid menjadi foramen sekum di pangkal lidah endoderm ini menurun di dalam leher sampai setinggi cincin trakea ke-2 dan 3 kemudian membentuk 2 lobus (penurunan terjadi pada garis tengah) saluran struktur ini menetap dan menjadi duktus tiroglosus/> sering menjadi lobus piramidalis kelenjar tiroid kelenjar tiroid janin secara fungsional mulai mandiri pada minggu ke-12 masa kehidupan intrauterin - anatomi : kelenjar tiroid terletak di leher (antara fasia koli media dan fasia prevertebralis) di dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh darah besar, dan saraf kelenjar tiroid melekat pada trakea sambil melingkarinya 2 / 3 – ¾ lingkaran keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid (lokasi/jumlah kelenjar sering bervariasi) a.karotis komunis, a.juguralis int, dan n.vagus terletak bersama di dalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid n.rekurens laringerus terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring n.frenikus dan trunkus simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan prevertebralis pendarahan kelenjar tiroid yang kaya berasal dari 4 sumber y.i kedua a.karotis ekt (a.tiroidea sup) dan kedua a.brakialis (a.tiroidea inf)

Transcript of Sistem Endokrin.pdf

Created by dr. Doni Kurniawan

1

SISTEM ENDOKRIN PENDAHULUAN - sistem endokrin meliputi sistem dan alat yang merupakan hormon (hormone =

“saya merangsang”, yang berupa mediator kimia) - sistem endokrin : - hipotalamus, hipofisis (ant dan post) - kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid - pulau Langerhans (α, β, dan λ), suprarenal (korteks dan adrenal) - gonad (ovarium dan testis) - sel APUD (amine-precursor uptake and decarboxylation) di lambung, usus, dan

pankreas) KELENJAR TIROID - kelainan glandula thyroidea dapat berupa gangguan fx (ex : tirotoksikosis) dan

perubahan susunan kelenjar dan morfologinya (ex : penyakit tiroid noduler) - pembesaran tiroid (berdasarkan patologi) disebut struma (thyros = perisai ;

berbentuk perisai = pembesaran kelenjar tiroid) - embriologi : ↔ kelenjar tiroid berkembang dari endoderm pada garis tengah usus depan (fore

gut) ↔ titik dari pembentukan kelenjar tiroid menjadi foramen sekum di pangkal lidah ↔ endoderm ini menurun di dalam leher sampai setinggi cincin trakea ke-2 dan 3 ↔ kemudian membentuk 2 lobus (penurunan terjadi pada garis tengah) ↔ saluran struktur ini menetap dan menjadi duktus tiroglosus/> sering menjadi lobus piramidalis kelenjar tiroid ↔ kelenjar tiroid janin secara fungsional mulai mandiri pada minggu ke-12 masa kehidupan intrauterin

- anatomi : ↔ kelenjar tiroid terletak di leher (antara fasia koli media dan fasia prevertebralis)

↔ di dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh darah besar, dan saraf

↔ kelenjar tiroid melekat pada trakea sambil melingkarinya 2/3 – ¾ lingkaran ↔ keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid (lokasi/jumlah kelenjar sering bervariasi)

↔ a.karotis komunis, a.juguralis int, dan n.vagus terletak bersama di dalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid ↔ n.rekurens laringerus terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring ↔ n.frenikus dan trunkus simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan prevertebralis

↔ pendarahan kelenjar tiroid yang kaya berasal dari 4 sumber y.i kedua a.karotis ekt (a.tiroidea sup) dan kedua a.brakialis (a.tiroidea inf)

Created by dr. Doni Kurniawan

2

- fisiologi : ↔ kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama y.i T4 ↔ bentuk aktif

hormon ini ad triyodotironin (T3) yang > besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer, dan < kecil langsung dibentuk oleh kelenjar tiroid ↔ yodida inorganik yang diserap dari GI track merupakan bahan baku hormon tiroid ↔ zat ini dipekatkan menjadi 30 – 40x secara selektif di dalam kelenjar tiroid ↔ yodida inorganik mengalami oksidasi menjadi bagian dari tirosin yang terdapat dalam tiroglobulin sebagai monoyodotirosin (MIT) atau diyodotirosin (DIT) ↔ senyawa DIT yang terbentuk dari MIT menghasilkan T3/T4 yang disimpan di dalam koloid kelenjar tiroid ↔ > besar T4 dilepaskan ke sirkulasi, sisanya tetap di dalam kelenjar yang kemudian mengalami deyodinasi untuk selanjutnya menjalani daur ulang ↔ dalam sirkulasi, hormon tiroid terikat pada globulin ↔ globulin pengikat tiroid (thyroid-binding globulin/TBG) atau prealbumin pengikat tiroksin (thyroxine-binding pre-albumine/TBPA)

↔ sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid (thyroid stimulating hormone/TSH) yang dihasilkan oleh lobus ant kelenjar hipofisis ↔ kelenjar hipofisis secara langsung dipengaruhi dan diatur aktivitasnya oleh kadar hormon tiroid dalam sirkulasi ↔ yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap lobus ant hipofisis, dan terhadap sekresi hormon pelepas tirotropin (thyrotropine releasing hormone/TRH) dari hipotalamus

↔ kelenjar tiroid juga mengeluarkan kalsitonin (ad polipeptida yang me↓kan kadar K+ serum, mungkin melalui pengaruhny terhadap tulang) dari sel parafolikuler

- px : ↔ morfologi : → besar, bentuk, batasnya, konsistensi, hubungan dengan struktur sekitarnya → USG (untuk menentukan apakah nodul tiroid yang teraba pada palpasi ad

nodul tunggal/multipel, dan berkonsistensi padat/kistik → USG hanya dapat mengenal kelainan di atas penampang ½ cm), Rő

↔ fx : → uji metabolisme → uji fx tiroid/kadar hormon (px biokimia secara radio-imunoasay) → kadar T4 total di dalam serum ad refleksi tepat fx kelenjar tiroid → kadar T3 total di dalam serum selalu ↑ pada penderita tirotoksikosis → kadar TBG untuk interpretasi kadar T4 dan sampai tingkat tertentu

berlaku untuk kadar T3 → kadar TBG dapat berubah pada gravid/tx dengan sediaan estrogen

→ kadar TSH di dalam serum merupakan px penyaring yang peka untuk hipotiroidisme (karena kadar ini me↑ sebelum ada pengurangan kadar T4

→ antibodi tiroid → antibodi mikrosom dan antibodi tiroglobulin umumnya me↑ pada

penderita dengan tiroiditis autoimun

Created by dr. Doni Kurniawan

3

→ imunoglobulin perangsang tiroid (thyroid stimulating imunoglobulin/TSI) ditemukan pada penderita penyakit Graves

→ tiroglobulin dapat dideteksi di dalam serum orang N → untuk mengetahui kekambuhan karsinoma tiroid post-tireoidektomi total

↔ lokasi (dan fx) : → sidik radioaktif/tes yodium radioaktif → sidik radioaktif menggunakan unsur teknetium (Tc99m) atau yodium (I

131) → untuk menetapkan apakah nodul dalam kelenjar tiroid bersifat hiperfungsi (nodul panas), hipofungsi (nodul dingin), atau N (nodul N)

↔ dx patologik : → aspirasi jarum halus untuk px sitologi → untuk menetapkan dx karsinoma tiroid, tiroiditis, atau limfoma (untuk

menduga kemungkinan keganasan dalam nodul tiroid) → biopsi insisi/eksisi untuk px sitologi - patologi : ↔ kelainan kelenjar tiroid digolongkan menjadi 2 kelompok besar (diluar kelainan

bawaan) : 1. penyakit yang menyebabkan perubahan fx (ex : hipertiroidisme) 2. penyakit yang menyebabkan perubahan jaringan dan bentuk kelenjar (ex :

struma noduler) ↔ hipotiroidisme

- penyakit hipotalamus, kelainan hipofisis, defisiensi yodium - obat antitiroid, tiroiditis - iatrogenik (tiroidektomi, ablasi radioaktif)

↔ hipertiroidisme

- struma toksik difus (penyakit Graves), struma ovarium - struma nodosa toksik, tiroiditis, tx tiroksin >> - metastasis luas karsinoma tiroid terdeferensiasi

Created by dr. Doni Kurniawan

4

- contoh kelainan kelenjar tiroid :

jenis patofisiologi klinis g3 perkembangan : - kista tiroglosus - tiroid lingual

- kista - jaringan tiroid pada dasar lidah

- benjolan di garis tengah leher - mungkin benjolan di dasar lidah

radang/g3 autoimun : - struma Graves - struma Hashimoto

- hiperparatiroidisme - destruksi folikel tiroid oleh penyusupan jaringan limfoid

- hipermetabolisme - struma - struma sedang yang nyeri - akhirnya hipotiroidi

hiperplasia dan g3 metabolik : - struma koloid - struma endemik

- struma difus, uni-, atau multi noduler - hiperplasia difus akibat defisiensi yodium

- eutiroidi - struma - struma besar - akhirnya noduler - eutiroidi

neoplasia : - adenoma - adenokarsinoma ↔ papiler ↔ folikuler ↔ anaplastik ↔ meduler

- benjolan - metastasis ke kelenjar limf - metastasis ke tulang dan paru - penyusupan lokal cepat, metastasis hematogen - dari sel parafolikuler (produksi kalsitonin)

- umumnya tunggal - pertumbuhan lambat - pertumbuhan lambat - sangat agresif dan cepat - benjolan keras di tiroid

- tumor ganas tiroid :

- karsinoma berdeferensiasi baik (75%) ↔ adenokarsinoma papiler, folikuler, dan se Huerthle - karsinoma berdeferensiasi buruk (20%) ↔ karsinoma anaplastik sel kecil, dan sel besar - adenokarsinoma meduler (4%) - tumor ganas lain (jarang sekali) ↔ sarkoma tiroid, limfoma malignum ↔ karsinoma epidermoid, metastasis dari karsinoma lain

Created by dr. Doni Kurniawan

5

- terapi : ↔ pembedahan struma tiroid :

jenis indikasi bedah diagnostik - biopsi insisi - biopsi eksisi

- struma difus pradiagnosis - tumor (nodul) terbatas pradiagnosis

bedah terapeutik - tiroidektomi subtotal - hemitiroidektomi (istmolobektomi) - tiroidektomi total - tiroidektomi radikal

- hipertiroidi (Graves), - struma nodosa benigna - kelainan unilateral (adenoma) - keganasan terbatas tanpa kelainan kelenjar limf - keganasan tiroid dengan kemungkinan metastasis ke kelenjar limf regional

- penyulit/komplikasi bedah struma tiroid : saat kejadian penyulit/komplikasi

langsung sewaktu pembedahan - perdarahan, cedera n.rekurens uni- atau bilateral - cedera pada trakea, esofagus, atau saraf di leher - kolaps trakea karena malakia (malacia = perlunakan) trakea - terangkatnya seluruh kelenjar paratiroid - terpotongnya duktus torasikus di leher kanan

segera pascabedah - perdarahan di leher, dan mediastinum - udem laring, kolaps trakea - krisis tirotoksik (crise = crisis = masa gawat) ↔ ad hipertiroidi hebat yang berkembang

sewaktu/segera setelah pembedahan pada penderita hipertiroidi

↔ tanda takikardia dan gejala serta hipertiroidi lain yang akut dan sangat gawat karena terancam dekompensasi jantung fatal

↔ disebabkan karena pencurahan >> hormon tiroid ke dalam darah karena

pembedahan dan manipulasi kelenjar tiroid yang tidak diduga hipertiroidi

beberapa jam sampai beberapa hari pascabedah

- hematom, infeksi luka, udem laring - paralisis n.rekurens, hipokalsemia - cedera n.laringeus sup

lama sekali pascabedah - hipoparatiroidi/hipokalsemia, nekrosis kulit

Created by dr. Doni Kurniawan

6

- paralisis n.rekurens, cedera n.laringeus sup - hipotiroidi, kebocoran duktus torasikus

Penyakit Graves/Penyakit Basedow - merupakan hipertiroidi yang sering dijumpai, dan ditemukan pada orang muda - etiologi : ↔ idiopatik (tetapi terdapat peran antibodi terhadap reseptor TSH ↔ menyebabkan

pe↑ produksi tiroid ↔ ditandai dengan pe↑ penyerapan yodium radioaktif oleh kelenjar tiroid)

- klinis : 1. gugup, mudah terangsang, gelisah, emosi tidak stabil, insomnia (somnus = tidur ; tidak dapat tidur) ↔ karena hipermetabolisme susunan saraf 2. eksoftalmus ↔ kelainan mata karena rx autoimun pada jaringan ikat di dalam rongga mata ↔ jaringan ikat dengan jaringan lemaknya menjadi hiperplastik sehingga bola mata terdorong ke luar dan otot mata terjepit ↔ terjadi eksoftalmus ↔ dapat menyebabkna rusaknya bola mata akibat keratitis ↔ g3 faal otot mata menyebabkan strabismus 3. gondok/struma difus ↔ mungkin disertai bunyi denyut dan getaran 4. palpitasi (palpitasio = berdebar jantung cepat), takikardia 5. nafsu makan me↑ 6. diare ↔ karena terjadi pe↑ sekresi GI track dan hiperperistalsis 7. tremor (jari tangan dan kaki) 8. kelelahan otot 9. oligomenore/amenore 10. telapak tangan lembab dan panas 11. BB ↓ ↔ pe↑ metabolisme menyebabkan pe↑ kebutuhan kalori ↔ masukan kalori umumnya tidak mencukupi kebutuhan ↔ sehingga BB ↓ 12. takikardia, denyut nadi tidak teratur karena fibrilasi atrium, pulsus seler (pe↑ metabolisme pada sistem kardiovaskuler terlihat dalam bentuk penambahan curah jantung sampai 2 – 3x N, juga dalam keadaan istirahat ↔ irama nadi ↑ dan tekanan denyut bertambah ↔ menjadi pulsus seler dan mengalami takikardia dan palpitasi ↔ beban miokard, dan rangsang persarafannya dapat mengakibatkan kekacauan irama jantung berupa fibrilasi atrium) 13. dispnea, takipnea ↔ karena hipermetabolisme respiratorius track 14. berkeringat/hiperhidrosis

Created by dr. Doni Kurniawan

7

- gejala dan tanda hipertiroidisme metabolik - tidak tahan terhadap suhu tinggi, diare

- nafsu makan ↑, BB ↓, menoragia kardiovaskuler - tekanan denyut besar/pulsus seler, palpitasi

- takikardia juga sewaktu tidur/istirahat, fibrilasi atrium neuropsikiatrik - hiperkinesia, insomnia, tremor

- kurang stabil emosi, kelemahan otot mata - eksoftalmus karena proptosis

- strabismus (otot mata terjepit), retraksi palpebra - oftalmoplegi (kelumpuhan otot mata)

kulit - miksudem (myxa = lendir, oidema = pembengkakan) - udem pretibia

- terapi : ↔ ditujukan pada pengendalian stadium tirotoksikosis dengan pemberian antitiroid

(ex : propiltiourasil/PTU, atau karbimasol) ↔ terapi definitif (tx antitiroid jangka panjang, ablasio dengan yodium radioaktif,

atau tiroidektomi subtotal bilateral) ↔ indikasi tindak bedah pada hipertiroidi

- perlu mencapai hasil definitif cepat, keberatan terhadap antitiroid - penanggulangan dengan antitiroid tidak memuaskan - struma multinoduler dengan hipertiroidi, nodul toksik soliter

Struma Nodosa/Struma Adenomatosa - t.u ditemukan di daerah pegunungan karena defisiensi yodium ↔ biasanya tiroid

sudah mulai membesar pada usia muda dan berkembang menjadi multinodular pada saat dewasa

- struma multinodosa biasanya terjadi pada wanita lansia ↔ perubahan yang terdapat pada kelenjar berupa hiperplasia sampai bentuk invasi

- biasanya penderita struma nodosa tidak mengalami keluhan ↔ karena tidak ada hipo/hipertiroidisme ↔ nodul mungkin tunggal tetapi >> berkembang menjadi multinoduler yang tidak berfungsi ↔ degenerasi jaringan menyebabkan kista/adenoma ↔ karena pertumbuhannya yang berangsur-angsur ↔ struma dapat menjadi besar tanpa gejala kecuali benjolan di leher

- sebagian struma nodosa tidak mengganggu pernapasan karena menonjol ke depan ↔ sebagian dapat menyebabkan penyempitan trakea jika pembesarannya bilateral ↔ pendorongan bilateral demikian dapat dicitrakan dengan foto Rő polos (trakea pedang) ↔ struma nodosa unilateral dapat menyebabkan pendorongan sampai jauh

Created by dr. Doni Kurniawan

8

ke arah kontralateral ↔ pendorongan demikian mungkin tidak mengakibatkan gangguan pernapasan ↔ penyempitan yang berarti menyebabkan gangguan pernapasan sampai terjadi dispnea dengan stridor inspirator

- biasanya struma adenomatosa benigna walaupun besar tidak menyebabkan gangguan neurologik, muskuloskletal, vaskuler, atau menelan karena tekanan/dorongan ↔ keluhannya ad rasa berat di leher ↔ sewaktu menelan trakea naik untuk menutup laring dan epiglotis sehingga tiroid terasa berat (karena terfiksasi pada trakea) ↔ hipertiroidi jarang ditemukan pada struma adenomatosa

- 5% dari struma nodosa mengalami keganasan ↔ tandanya ad setiap perubahan bentuk, perdarahan lokal, dan tanda penyusupan di kulit, n.rekurens, trakea, atau esofagus

- benjolan tunggal dapat berupa nodul koloid, kista tunggal, adenoma tiroid jinak, atau karsinoma tiroid ↔ nodul ganas > sering ditemukan pada laki muda

- struma nodosa lama biasanya tidak dapat dipengaruhi dengan supresi hormon tiroid (TH) atau pemberian hormon tiroid ↔ tx struma lama y.i tiroidektomi subtotal

- tiroid mungkin ditemukan sampai ke mediastinum ant (t.u bentuk nodulus) disebut struma retrosternum ↔ umumny tidak turun naik pada gerakan menelan karena apertura toraks terlalu sempit dan mungkin asimptomatik ↔ mungkin ditemukan gejala dan tanda tekanan pada trakea/esofagus

- dx : ↔ ditentukan dengan px radioaktif - terapi : ↔ pengeluaran struma dilakukan bedah leher ↔ jika letak di dorsal a.subklavia,

harus dilakukan pendekatan torakotomi - DD : ↔ tumor lain di mediastinum ant (ex : timoma, limfoma, tumor dermoid), dan

keganasan paru Karsinoma - resiko dan dx keganasan nodul tiroid tunggal

- resiko pada pria > tinggi, usia muda (resiko keganasan 30%) - diet yodium cukup resiko > kecil (dataran/ikan) - defisiensi yodium (pegunungan) resiko > besar - ax radiasi masa muda (resiko tinggi) - USG untuk membedakan nodul padat dan kista - biopsi aspirasi jarum membantuk menentukan dx - sidik yodium nodul dingin ↔ adenokarsinoma, kista adenomatosa (jinak)

- ketahanan hidup 5 tahun adenokarsinoma tiroid tipe adenokarsinoma %

papiler 80 – 90

Created by dr. Doni Kurniawan

9

folikuler 50 – 70 meduler 30 – 40

anaplastik < 5 - klasifikasi TNM karsinoma tiroid

T tumor primer T0 T1 T2 T3 T4

- tidak terbukti ada tumor - < 1 cm - 1 – 4 cm - > 4 cm - tumor (biarpun kecil) menembus simpai tiroid

N kelenjar getah bening regional N0 N1 N1a N1b

- tidak ditemukan - pembesaran (dapat dipalpasi) - hanya ipsilateral - kontralateral, bilateral, garis tengah, atau mediastinum

M metastasis jauh M0 M1

- tidak ada - ada

ADENOKARSINOMA PAPILER - ad jenis keganasan tiroid yang paling sering ditemukan (50 – 60%) ↔ merupakan

karsinoma tiroid yang paling kronik dan yang mempunyai prognosis paling baik (faktor yang mempengaruhi ad usia < 40 tahun, wanita, dan jenis histologik papiler) di antara jenis karsinoma tiroid lainnya

- diagnosis : ↔ klinis → benjolan di leher bagian depan → terdapat pembesaran kelenjar getah bening di leher bagian lateral (y.i

penyebaran ke kelenjar getah bening, dahulu dikenal sebagai tiroid aberans) → tumor ikut bergerak sewaktu melakukan gerakan menenelan (khas) ↔ px penunjang → USG (untuk membedakan nodul kistik/padat, dan volume tumor) → Rő trakea (untuk melihat dorongan dan tekanan pada trakea serta kalsifikasi

di dalam jaringan tiroid) → Rő toraks (untuk melihat metastasi ke mediastinum bagian atas/ke paru) → sidik radioaktif tiroid (dengan Yodium 131) → nodul dingin (nodul yang menangkap yodium > sedikit dibandingkan

dengan sel kelenjar N/tidak menangkap sama sekali) → nodul hangat (menangkap yodium sama banyak dengan sel kelenjar N) → nodul panas (menangkap yodium > banyak) → karsinoma papiler (kurang/sama sekali tidak menangkap yodium)

Created by dr. Doni Kurniawan

10

- terapi : ↔ enukleasi → struma bernodul tunggal (karena jika hasil px patologi ternyata ganas maka

sel tumor sudah tercecer dan pembedahan berikutnya menjadi tidak sempurna lagi)

→ sebagian struma nodul tunggal ad ganas, dan juga nodul yang teraba tunggal mungkin merupakan bagian dari struma multinodosa

↔ istmolobektomi → pada golongan anak, pria (semua usia), dan wanita < 40 tahun → karena

pada golongan ini struma nodul soliter jinak jarang ditemukan ↔ radioaktif → pemberian yodium post-tiroidektomi (karena yodium dapat ditangkap oleh

sel anak sebar tumor papiler tertentu) ADENOKARSINOMA FOLIKULER - meliputi 25% keganasan tiroid dan didapat t.u pada wanita setengah baya - kadang ditemukan tumor soliter besar di tulang (ex : cranium/humerus) ↔

merupakan metastasis jauh dari adenokarsinoma folikuler yang tidak ditemukan (karena kecil dan tidak bergejala)

- terapi : ↔ tiroidektomi total ↔ radioterapi dengan Y 131 (karena sel karsinoma menangkap yodium ↔

diberikan jika masih ada tumor yang tersisa/terdapat metastasis) ADENOKARSINOMA MEDULER - meliputi 5 – 10% keganasan tiroid dan berasal dari sel parafolikuler/se C (yang

memproduksi kalsitonin dan carsinoembryonic antigen/CEA) - tumor berbatas tegas dan keras pada perabaan ↔ terdapat pada usia > 40 tahun,

dapat juga pada usia muda/anak, dan disertai gangguan endokrin lainnya - pada sindrom Sipple (multiple endocrine neoplasma IIa/MEN Iia) ditemukan

kombinasi adenokarsinoma meduler, feokromositoma, dan hiperparatiroidi ↔ pada MEN IIb disertai feokromositoma dan neuroma submukosa ↔ jika curiga adanya adenokarsinoma meduler ↔ maka dilakukan px kadar kalsitonin darah sebelum dan sesudah perangsangan dengan suntikan pentagastrin/Ca

- terapi : ↔ tiroidektomi total ↔ pemberian yodium radioaktif tidak akan berhasil (karena tumor ini berasal dari

sel C sehingga tidak menangkap dan menyerap yodium)

Created by dr. Doni Kurniawan

11

ADENOKARSINOMA ANAPLASTIK - meliputi 20% dari keganasan tiroid ↔ sangat ganas, terdapat pada lansia, > wanita - sebagian tumor terjadi pada struma nodosa lama yang kemudian membesar dengan

cepat ↔ sering disertai nyeri dan nyeri alih ke daerah telinga dan suara serak (karena infiltrasi ke n.rekurens)

- diagnosis : ↔ klinis (riwayat struma lama dan membesar dengan cepat, suara parau/serak) ↔ Rő toraks dan seluruh tulang tubuh (untuk mencari metastasis) ↔ biopsi insisi (untuk mengetahui jenis karsinoma) - terapi : ↔ pembedahan (biasanya sudah tidak memungkinkan lagi ↔ radiasi ekstern (satu-satunya terapi yang bisa diberikan) - prognosis : ↔ buruk (biasanya † dalam waktu 6 bulan – 1 tahun post-dx) Tiroiditis - jenis (radang tiroid) : ↔ akut (jarang, dan disebabkan oleh infeksi staphylococcus aureus) → tiroiditis menurut de Quervain → merupakan inflamasi akut seluruh kelenjar tiroid → mungkin disebabkan

penyusupan sel neutrofil yang disusul dengan limfosit dan histiosit → klinis berupa pembesaran tiroid sedang/ringan yang sangat nyeri, disertai

gejala dan tanda sistemik → mereda dalam beberapa minggu dan kambuh → umumnya eutiroid, pada tahap akut menjadi hipertiroidisme

→ terapi dengan sediaan salisilat (untuk menghilangkan nyeri) → pada stadium akut juga digunakan kortikosteroid

↔ subakut (jarang, dan umumnya terjadi pada infeksi virus di respiratorius track setempat)

↔ kronis (ad penyakit autoimun, disertai pe↑ kadar antibodi tiroid di dalam darah) → tiroiditis limfositik/tiroiditis Hashimoto → didapatkan penyusupan limfosit ke seluruh kelenjar tiroid yang

menyebabkan destruksi progesif folikel kelenjar → dalam beberapa tahun terjadi atrofi kelenjar dengan fibrosis → berbagai zat antitiroid kadar tinggi dapat ditemukan dalam darah sebagai tanda rx autoimun

→ > sering pada wanita, mulai pada usia dewasa dengan/tanpa pembesaran tiroid, sering asimetris→ jika terdapat pembesaran sedang, mungkin terasa sedikit nyeri, agak padat pada perabaan, dan NT → umumnya

Created by dr. Doni Kurniawan

12

eutiroid, tetapi berubah berangsur-angsur menjai hipotiroid yang perlu diterapi dengan sediaan hormon tiroid

→ DD ad karsinoma → terapi t/d tindakan paliatif dan simptomatik → tiroiditis Riedel → merupakan rx autoimun → kelenjar tiroid menjadi keras sehingga

kelainan ini disebut struma kayu → sering berbentuk asimetris sehingga sukar dibedakan dengan adenokarsinoma anaplastik (karena konsistensinya terlalu padat)

→ dx d/c biopsi insisi → terapi ad dekompresi dengan pembelahan istmus (karena strum

mengakibatkna kompresi trakea) KELENJAR PARATIROID - embriologi dan anatomi : ↔ kelenjar paratiroid tumbuh di dalam endoderm kantong faring ke-3 dan 4 ↔

kelenjar paratiroid yang berasal dari kantong faring ke-4 cenderung untuk bersatu dengan kutub atas kelenjar tiroid yang membentuk kelenjar paratiroid atas ↔ kelenjar yang berasal dari kantong faring ke-3 merupakan kelenjar paratiroid pada kutub bawah tiroid, dan posisinya dapat bervariasi ↔ kelenjar paratiroid ini bisa berkedudukan di posterolateral kutub bawah kelenjar tiroid, atau di dalam timus, di mediastinum ↔ kadang kelenjar paratiroid terletak di dalam kelenjar tiroid

↔ biasanya terapat 2 kelenjar pada tiap sisi, meskipun jumlah kelenjar yang > banyak ditemukan pada sekitar 15% populasi ↔ kelenjar paratiroid berwarna kekuningan dan berukuran 3 x 3 x 2 mm, berat keseluruhan 100 mg

- fisiologi : ↔ mengeluarkan hormon paratiroid (parathyroid hormone/PTH) ↔ sintesis PTH

dikendalikan oleh kadar Ca di dalam plasma ↔ sintesi PTH dihambat jika kadar Ca ↑ dan dirangsang jika kadar Ca ↓ ↔ kadar Mg ↓ di dalam plasma juga menghambat sintesis PTH dan pengaruhnya terhadap jaringan secara bermakna

↔ PTH bekerja pada 3 sasaran utam dalam pengendalian hemostasis Ca (di ginjal, tulan, dan usus) ↔ di ginjal PTH me↑ reabsorpsi Ca ↔ di tulang PTH merangsang aktivitas osteoplastik ↔ di usus PTH me↑ absorpsi Ca

↔ vit D berpengaruh besar dalam metabolisme Ca ↔ vit ini terdapat di dalam diet N dan disintesis di kulit ↔ sinar ultraviolet menghasilkan vit D3 di kulit ↔ selanjutnya mengalami hidroksilasi di dalam hati dan ginjal ↔ menjadi vit D3 (kalstriol) ↔ fx kalsitriol ad merangsang penyerapan Ca di dalam usus

- px : ↔ kelenjar paratiroid N tidak dapat diraba, tumor paratiroid jarang dapat diraba

Created by dr. Doni Kurniawan

13

↔ kadar PTH plasma ditetapkan dengan radioimmunoassay (px fx kelenjar paratiroid)

→ harus dikoreksikan dengan kadar Ca serum dan ditetapkan ekskresi Ca urin 24 jam (untuk menyingkirkan hiperkalsemia hipokalsiurik yang bersifat familial/FHH y.i sindrom yang mirip hiperparatiroidisme primer, tetapi tidak dapat disembuhkan dengan pembedahan)

- lokasi : ↔ USG (dapat membedakan tumor paratiroid dari kelenjar tiroid, asal kelainan

paratiroid cukup besar) ↔ sidik radioaktif dengan radioisotop tektenium 99m (Tc 99m) yang hanya

diserap oleh kelenjar tiroid, dan radium (Ra 201) yang diserap oleh kelenjar tiroid dan paratiroid

↔ CT-scan, angiografi, dan pengambilan sampel dari cabang vena kecil (jika didapatkan pe↑ di salah 1 cabang vena, berarti letak sumber hiperparatiroidi dapat ditentukan)

Hiperparatiroidi - ditemukan dalam berbagai bentuk klinis yang ditandai dengan kelainan metabolik

akibat >> sekresi PTH ↔ kelainan dapat primer (karena tumor di dalam kelenjar paratiroid) dan sekunder (karena pembentukan PTH berlebihan sebagai rx terhadap hipokalsemia yang berkepanjangan)

- hiperparatiroidi primer : ↔ hiperparatiroidi primer

etiologi - adenoma paratiroid tunggal (85%) - adenoma paratiroid multipel (jarang) - hiperplasia sel utama keempat kelenjar (15%) - karsinoma paratiroid dengan keaktifan hormonal (jarang)

gejala dan tanda

- asimptomatik - lemah otot, malaise, batu ginjal tukak peptik, nyeri tulang - nyeri abdomen, konstipasi, poliuria, keluhan kejiwaan

dx - hiperkalsemia, lokasi kelenjar paratiroid patologik - pe↑ kadar PTH tidak sesuai dengan kadar Ca

tx - eksplorasi leher dengan identifikasi 4 kelenjar paratiroid - jika adenoma : pengeluaran adenoma - jika hiperplasia : paratiroidektomi subtotal (pengeluaran 3 – ½ kelenjar paratiroid)

↔ sajak gambaran klinis stones - batu ginjal dan saluran kemih bones - gejala dan tanda kelainan tulang abdominal groans - rintihan karena nyeri perut psychic moans - suara mengerang karena gangguan psikis

Created by dr. Doni Kurniawan

14

fatique overtones - gangguan berat karena kelemahan otot - hiperparatiroidi sekunder : ↔ hiperparatiroidi sekunder

etiologi - hipokalsemia karena gagal ginjal kronik, malabsorpsi Ca ↔ hipokalsemia kronik merangsang pe↑ sekresi PTH secara adiktif

- hiperparatiroidi tersier : ↔ hiperparatiroidi tersier

etiologi - hiperkalsemia post otonomi kelenjar paratiroid - berhubungan dengan dialisis ginjal yang berlangsung lama, dan transplantasi ginjal

Hipoparatiroidi - hipoparatiroidi

etiologi - hipoparatiroidi idiopaik ↔ defisiensi PTH yang bersifat autoimun - berkurangnya pembentukan PTH - ketidakmampuan jaringan lunak bereaksi terhadap PTH (pseudo-hipoparatiroidisme) - hipoparatiroidi iatrogenik ↔ post-tiroidektomi (tidak sengaja terangkat) ↔ post-tiroidektomi radikal (sengaja diangkat)

gejala dan tanda

- tetani (disebabkan hipokalsemia) : ↔ tetani laten (disertai parestesia, tanda Chvostek/Trousseau positif) ↔ perasaan tumpul sekitar mulut, kram otot, konvulsi ↔ (hiper)iritabilitas, spasme otot karpopedal, opistotonus

lab - hipokalsemia dan hiperfosfatemia tx - injeksi i.v larutan Ca (CaCl 10%),

diteruskan dengan Ca per os (Ca glukonat, laktat/karbonat)

Created by dr. Doni Kurniawan

15

KELENJAR SUPRARENAL - kelenjar suprarenal sesungguhnya merupakan 2 kelenjar yang menjadi 1, y.i : ↔ korteks (berasal dari mesoderm yang tumbuh dari sel mesotel antara radiks

mesenterium dan gonad yang sedang tumbuh) ↔ medula (berasal dari ektoderm tumbuh dari sel kromatin yang menyusup ke

bagian medial korteks yang sedang tumbuh) - fisiologi : ↔ hormon (paling penting) yang dikeluarkan oleh korteks suprarenal ad

glukokortikoid (kortisol) dan mineralokortikoid (aldosteron) ↔ hormon lainnya (dalam jumlah <<) ad estradiol, progesteron, dan testosteron ↔ kolesterol merupakan zat utama untuk sintesi semua hormon tersebut

↔ sekresi kortisol dikendalikan oleh hormon ACTH yang dibuat oleh lobus ant kelenjar hipofisis ↔ ACTH dipengaruhi oleh beberapa faktor pelepas kortikotropin yang disekresi oleh hipotalamus ↔ kortisol mempengaruhi proses glukoneogenesis, katabolisme protein, aktivitas antiinflamasi dan imunosupresi, serta penambahan deposit lemak

↔ mineralokortikoid bekerja pada sel epitel tubulus ginjal, kelenjar keringat, dan sistem GI track ↔ produksi aldosteron diatur oleh sistem renin-angiotensin

↔ hormon androgen dan estrogen yang dihasilkan oleh kelenjar suprarenal umumnya tidak berpengaruh besar pada perkembangan ciri seksual sekunder ↔ biasanya hanya berarti jika timbul tumor yang menyebabkan hipersekresi/jika terdapat defek enzimatis

↔ medula suprarenal mengeluarkan katekolamin (adrenalin dan noradrenalin) ↔ adrenalin dan noradrenalin disimpan di dalam granul kromafin (dalam medula suprarena) ↔ katekolamin dikeluarkan sebagai rx terhadap stres (rasa takut, hipoglikemia, dan trauma bedah) ↔ katekolamin bekerja pada jaringan d/c merangsang reseptor λ atau β dan berpengaruh luas terhadap metabolisme KH dan sistem kardiovaskuler ↔ pada jantung, katekolamin mempunyai pengaruh inotropik positif, dan terhadap pembuluh darah menyebabkan vasokonstriksi

- px : ↔ tumor korteks suprarenal yang berfungsi ↔ diketahui dengan sidik radioaktif

menggunakan senyawa kolesterol yodium 131/kolesterol selenium ↔ tumor medula suprarenal yang berfungsi ↔ diketahui dengan sidik radioaktif

menggunakan senyawa MIBG yodium 131

Created by dr. Doni Kurniawan

16

Hiperadrenokortisisme (Morbus Cushing dan Sindrom Cushing) - Sindrom Cushing disebabkan oleh sekresi kortisol/kortikosteron yang >>> - >>> stimulasi ACTH mengakibatkan hiperplasia korteks suprarenal bilateral ↔

tumor korteks suprarenal (adenoma/karsinoma) yang tidak tergantung ACTH juga menyebabkan Sindrom Cushing ↔ demikian juga hiperaktivitas/tumor hipofisis, atau tumor lain yang mengeluarkan ACTH ↔ Sindrom Cushing yang disebabkan tumor hipofisis disebut penyakit Cushing

- gejala dan tanda hiperadrenokortisisme : gejala dan tanda %

- obesitas (sentral) - hipertensi, DM (kadar glukosa puasa N), kelemahan umum - atrofi/kelemahan otot ekstremitas, hirsutisme (>> bulu pada wanita),

amenore/impotensi, stria - muka bulat - OA/atrofi kulit, mudah memar, perubahan mental/depresi, akne, udem - nyeri kepala, gangguan penyembuhan luka, gundukan lemak pada punggung

90% 80% 70%

60% 50% 40%

- etiologi : ↔ adenoma basofil hipofisis, adenoma/karsinoma suprarenal ↔ hiperplasia suprarenal, pemakaian kortikosteroid yang lama - diagnosis (2 tahap) : ↔ penentuan diagnosis biokimia ↔ penyebab dan letaknya (letak ditentukan d/c CT-scan, MRI, sidik radioaktif) ↔ diagnosis hiperadrenokortisisme :

gejala dan tanda

uji supresi kortisol plasma

negatif (-)

Sindrom Cushing

ACTH plasma uji supresi deksametason

Created by dr. Doni Kurniawan

17

tumor korteks sumber ACTH hipersekresi hipofisis suprarenal ektopik (Morbus Cushing)

- penyulit/komplikasi hiperadrenokortisisme : - hipertensi (gangguan ginjal, stroke) - DM (hiperglikemia, infeksi) - kelemahan otot

- terapi : ↔ tx medik (untuk menghambat biosintesis steroid t.u pada tumor jinak suprarenal

jika tindakan bedah tidak dapat segera dikerjakan karena KU/penyulit) ↔ mitotan (lisodren), DDT (senyawa racun serangga) untuk tumor ganas korteks

suprarenal ↔ hipofisektomi (jika kelainan disebabkan tumor primer hipofisis), ablasi hipofisis

dilakukan dengan radiasi/eksisi bedah-mikro ↔ adrenalektomi unilateral/bilateral (tumor suprarenal jenis lain) ↔ post-op harus diberikan tx subtitusi kortikosteroid seumur hidup Hiperaldosteronisme - etiologi : ↔ adenoma (85%), hiperplasia noduler bilateral (15%) - diagnosis : gejala dan tanda

- hipertensi, poliuria, polidipsi, kelemahan otot, tetani

lab - hipokalemia (pengaruh aldosteron terhadap nefron distal terlihat sebagai retensi Na+ dan pengeluaran K+)

- alkalosis, kadar aldosteron ↑ di urin dan plasma pencitraan - sinar Rő negatif (-) jika tumor kecil, CT-scan

- DD : ↔ hiperaldosteonisme sekunder - terapi : ↔ antagonis kompetitif aldosteron y.i spironolakton (hiperaldosteronisme dini) ↔ pembedahan (jika ada tumor) Feokromositoma - feokromositoma (phaeochromocytoma ; phaioas = coklat, chroma = warna, cytos =

sel) ad tumor medula suprarenal/tumor jaringan kromatin di dekatnya - jarang ditemukan ↔ biasanya terdapat hipertensi (trias hipertensi : palpitasi,

cefalgia, dan berkeringat) berat yang dapat muncul episodik/terus-menerus ↔ serangan ini disebakan oleh pengeluaran katekolamin (dopamin, epinefrin,

Created by dr. Doni Kurniawan

18

norepinefrin, kadang peptida vasoaktif) ↔ 10% multipel dan 10% lainnya terdapat di luar kelenjar suprarenal

- klinis : - serangan (cefalgia, retinopati, hiperhidrosis, perubahan vasomotor) - hipertensi dengan palpitasi (paroksimal, menetap, cardiomegali) - takikardi disertai hipotensi postural - kadar katekolamin dan metabolitnya me↑ (urin/plasma) - hipermetabolisme (hiperglikemia, BB ↓)

- diagnosis : ↔ klinis ↔ px kadar katekolamin dan metabolitnya (uji sekresi/uji eksitasi umumnya tidak

dilakukan karena dapat menimbulkan krisis hipertensi yang sukar diatasi) ↔ pencitraan untuk menentukan letaknya (tanda pendorongan ginjal pada BNO,

CT-scan, MRI, sidik radioaktif (I 131) - penyulit/komplikasi : ↔ komplikasi hipertensi (stroke, renal failure, AMI, decomp, aritmia ventrikel) - terapi : ↔ pemberian antagonis adrenergik-α (agar terhindar dari ancaman serangan

hipertensi berat), pemulihan volume darah yang terlalu kecil (karena pengaruh katekolamin jangka lama), bed rest (untuk menghindari krisis hipertensi)

↔ pembedahan → dikerjakan setelah diberikan antagonis adrenergik-α (untuk me↓ tekanan

darah), dan antagonis adrenergik-β (untuk menghindari krisis hipertensi) → pada pembedahan, tumor tidak boleh diganggu-gugat agar hormon tidak

tercurah ke peredaran sistermik sehingga menyebabkan krisis hipertensi → untuk mencegah krisis hipertensi semua vena dibebaskan dan diligasi pada

awal pembedahan tanpa mengganggu tumor Neuroblastoma - merupakan tumor ganas suprarenal yang berasal dari sel ganglion muda susunan

saraf simpatik ↔ ditemukan di leher sampai ke panggul ↔ >> didapat retroperitoneal di perut atas dan 40% berasal dari kelenjar suprarenal ↔ >> ditemukan pada anak < 2 tahun (50%) dan > 5 tahun (jarang) ↔ gejala dini jarang ada, >> sudah membesar

- metastasis : ↔ di sub kutis, kelenjar limf regional, hati, dan otak ↔ tingkat metastasis TNM

T tumor primer T1 T2 T3

tumor tunggal < 5 cm tumor tunggal 5 – 10 cm tumor tunggal > 10 cm

Created by dr. Doni Kurniawan

19

T4 tumor multipel N kelenjar limf regional N0 tidak terdapat metastasis limf N1 metastasis kelenjar limf

- DD : ↔ karsinoma kelenjar suprarenal (tumor Wilms) - terapi : ↔ eksisi, kombinasi kemoterapi prabedah dan radioterapi (jika tumor besar) PANKREAS ENDOKRIN - sel endokrin pankreas berasal dari tonjolan duktus primitif/jaringan neurodermal

yang berdekatan ↔ sel endokrin matang t/d 4 jenis sel (α, β, λ, dan sel F) - fungsi sel endokrin : ↔ sel endokrin mengeluarkan hormon insulin, glukagon, somatostatin, polipeptida

pankreas (PP), dan polipeptida usus vasoaktif (vaso-active intestinal polypeptide/VIP)

↔ >> ½ tumor sel pulau Langerhans mengeluarkan hormon, sisanyanya tidak ↔ hampir ½ antara tumor tersebut maligna)

↔ insulinoma merupakan tumor yang paling banyak ditemukan dan berasal dari sel β ↔ mengeluarkan insulin dan menyebabkan hipoglikeimia

↔ tumor sel λ atau sel α-1 mengeluarkan gastrin ↔ mengakibatkan sindrom Zollinger-Ellison dengan tukak peptik lambung dan duodenum

↔ tumor sel α-2 menghasilkan glukagon ↔ menyebabkan hiperglikemia ↔ tumor sel non-β menghasilkan serotonin dan ACTH - diagnosis : ↔ pengukuran kadar hormon di dalam serum (radioimmunoassay) ↔ untuk menentukan letak tumor (sonografi, CT-scan, angiografi, pengambilan

sampel contoh darah vena secara selektif) TUMOR SEL ENDOKRIN SALURAN CERNA - sel endokrin GI track yang mengeluarkan hormon gastrointestinal, atau

gastroenteropankreas ↔ didapatkan difus di lambung, usus, dari pankreas ↔ sel ini termasuk kelompok sel APUD (amine precursor uptake and decarboxylation) ↔ seperti halnya sel C tiroid, medula suprarenal, hipofisis, hipotalamus, dan melanosit kulit

- sel APUD GI track tidak membentuk suatu kelenjar melainkan tersebar di lambung, usus, dan pankreas ↔ berasal dari endoderm, berlainan dengan sel APUD yang membentuk kelenjar yang berasal dari neuroektoderm (ex : adrenal, hipofisis, atau kelenjar tiroid)

- tumor yang berasal dari sel APUD sifatnya sama (granul bulat yang terlihat dengan mikroskop elektron dan dapat melakukan dekarboksilasi) ↔ kelompok tumor APUD/APUD-oma meliputi insulinoma, gastrinoma, praganglion,

Created by dr. Doni Kurniawan

20

feokromositoma, neuroblastoma, ganglioneuroma, tumor glomus karotikus, dan karsinoma meduler kelenjar tiroid ↔ tumor APUD lain ad tumor karsinoid, adenoma bronkus, karsinoma sel kecil paru, dan tumor timus ↔ hormon yang dikeluarkan ad gastrin, kolesistokinin, sekretin, glukagon, somatostatin, motilin, dan serotonin

- keadaan hipersekresi yang disebabkan tumor APUD biasanya dinamai sesuai hormonnya (ex : gastrinoma, insulinoma, dan VIP-oma (sebagian APUD-oma merupakan tumor asimptomatik

- diagnosis : ↔ sesuai dengan diagnosis tumor endokrin lain - terapi : ↔ tindakan bedah radikal dengan maksud pengurangan massa tumor (debulking

surgery) sering berguna jik disusul dengan kemoterapi Insuloma/Nesidoma - (insula = pulau, nesidion = pulau) ad tumor pankreas endokrin yang paling sering

ditemukan, dan menyebabkan hipoglikemia ketika puasa - hipersekresi insulin dapat disebabkan oleh tumor, hiperplasia, atau nesidioblastosis

(blastosis = kuman) ↔ 75% tumor ini ad jinak dan tunggal, dan sebaiknya ditangani dengan pembedahan

- klinis : ↔ gejala dan tanda hipoglikemia dan kekurangan glukosa di otak (kelakuan yang

aneh, gangguan ingatan, pingsan, palpitasi, hiperhidrosis, dan tremor) ↔ trias Whipple (khas = gejala dan tanda hipoglikemia, kadar glukosa darah 2

mg/dl, dan pemulihan segera setelah pemberian glukosa i.v) - diagnosis : ↔ klinis ↔ px (CT-scan, arteriogrfi, dan pengambilan sampel vena multipel melalui

kateterisasi v.porta transhepatik) - terapi : ↔ tx medik (kemoterapi streptotosin dilakukan pada tumor yang tidak dapat

dibedah) ↔ pembedahan → pankreatektomi parsial (jika tumor terletak distal) → hemipankreatektomi (jik tumor tidak dapat dipalpasi pada laparotomi) → pankreatektomi 80% (jika tumor tidak ditemukan pada px patologi) Gastrinoma

Created by dr. Doni Kurniawan

21

- gastrin tidak dibuat oleh sel endokrin pankreas N ↔ tumor pankreas yang mengeluarkan gastrin menyebabkan sindrom Zollinger-Ellison yang disertai dengan tukak peptik lambung/duodenum yang sulit disembuhkan

- gejala sindrom dapat dikendalikan secara medik dan pankretektomi ↔ dilakukan pembedahan jika terdapat tumor soliter)

VIP-oma - tumor VIP-oma (vasoactive intestinal polypeptide) jarang ditemukan - gejalanya ad DM dengan kelainan kulit khas (disebut nekrolisis migrans) ↔ diare,

hipokalemia, dan aklorhidria (disebut penyakit kolera pankreas) Tumor Karsinoid - tumor karsinoid di usus dapat tidak berfungsi/berfungsi ↔ hormon yang mencapai

sirkulasi biasanya berasal dari metastasis di hepar, sehingga menimbulkan sindrom karsinoid, yang menyebabkan muka kemerahan, nyeri abdomen, diare, dan decomp kanan

MEN (Multiple Endocrine Neoplasma) - disebut juga MEA (multiple endocrine adenopathy) ↔ merupakan kumpulan

sindrom yang disebabkan oleh hiperfungsi endokrin kongenital - bentuk (jenis) : ↔ MEN-I (sindrom Wermer) ↔ hiperparatiroidi, gastrinoma/insulinoma, dan

adenoma hipofisis ↔ MEN-IIA (sindrom Sipple) ↔ hiperparatiroidi, karsinoma meduler tiroid, dan

feokromositoma ↔ MEN-IIB ↔ karsinoma meduler tiroid, feokromositoma, dan kelainan kulit

multipel (kulit kasar, mandibula menonjol, bibir yang tebal, dan neuroma multipel pada kulit dan mukosa)

HIPOFISIS - hipofisis/glandula pituitaria (hypophysis ; hypo = awalan di bawah, physein =

tumbuh ; yang tumbuh dan tergantung pada otak) terletak di sella Tursika (sella Turcica ; sella = pelana, Turcica = Turki) t/d :

↔ adenohipofisis (biasanya adenoma) yang berasal dari orofaring → gejala dan tanda bergantung pada hormon yang diproduksi oleh sel tumor

tersebut → tanda dan gejala umum yang sama untuk semua tumor hipofisis disebabkan oleh penekanan lokal pada dinding sella Tursika/pada struktur dasar cranium t.u N.II dan kiasma optikum (chiasma = persilangan ; ophtos = lihat)

Created by dr. Doni Kurniawan

22

→ hipopituitarisme ad def hormon → jika adenoma mendesak jaringan hipofisis lain di dalam sella Tursika yang sempit → fx GH (growth hormone), FSH (follicle-stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) mudah tertekan → menyebabkan sindrom kekurangan hormon → sedangkan fx TSH (thyroid-stimulatin hormone) dan ACTH (adrenocorticotropine hormone) bertahan > lama

→ gangguan penglihatan karena perluasan tumor suprasella ke dalam cranium dan kompresi kiasma optikum, biasanya berupa hemianopsia (hemianopsia = buta ½ lapangan penglihatan)

→ t/d : → tumor hormonal aktif

→ adenoma hormonal aktif menyebabkan sindrom hiperpituitarisme (ex : Morbus Cushing) yang bertanda hiperadrenokortisisme, akromegali, dan amenore) → kadar hormon dapat ditentukan secara radioimmunoassay

→ tumor hormonal tidak aktif hormonal → pengelompokkan adenoma : → adenoma mikro dengan diameter < 1 cm (menyebabkan

hiperprolaktinemia → mengakibatkan amenore dan galaktore pada perempuan muda)

→ adenoma makro yang > besar ↔ neurohipofisis yang berasal dari sistem kantong Ratke (Ratke, Martin H, 1793 –

1860 = ahli anatomi jerman) - klasifikasi adenoma hipofisis :

aktivitas endokrin

hormon sindrom klinik

somatotropik GH akromegali (dewasa), gigantisme kortikotropik ACTH morbus Cushing prolaktin (prolaktinoma)

PRL amenore, galaktore, impotensi

tirotropik TSH hipertiroidid gonadotropik FSH jarang sekali

- diagnosis tumor hipofisis : - hipopituitarisme (hiposekresi hormon tropik) - hiperpituitarisme (hipersekresi hormon hipofisis) : ↔ akromegali/gigantisme (gigas = besar sekali, pertumbuhan raksasa) ↔ Morbus Cushing, amenore/galaktore

Created by dr. Doni Kurniawan

23

- sella Tursika abN : ↔ Rő, CT-scan, MRI - gangguan penglihatan : ↔ hemianopsia bitemporal - perluasan suprasella : ↔ CT-scan, MRI

- terapi : ↔ bedah mikro transfenoid (transnasal) untuk pengeluaran adenoma intrasella ↔ craniotomi untuk tumor yang besar ↔ bromokriptin untuk prolaktinoma, setelah mengecil dilakukan bedah mikro ↔ radiasi kadang dilakukan pada prabedah/pascabedah