SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN...

13
Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301) 289 SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN TURBULEN DENGAN ULTRASONIK VELOSIMETER Fariduzzaman * ABSTRAK SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN TURBULEN DENGAN ULTRASONIK VELOSIMETER. Intensitas turbulensi (ε) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis aliran fluida, karena beberapa fenomena fisika sangat dipengaruhi oleh tingkat turbulensi ini. Untuk keperluan uji aerodinamika di terowongan angin, LAGG telah mengembangkan satu sistem pengukuran aliran turbulen, yang terdiri dari software sistem akuisisi dan pengolahan data ultrasonik velosimeter (SAPTA-UV), DAQ controller dan transducer ultrasonic velocimeter. Sekalipun sistem ditujukan untuk aliran udara, namun pada dasarnya sistem ini dapat digunakan pula untuk pengukuran dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas (angin), di lingkungan terbuka (atmosfir permukaan bumi) atau lingkungan tertutup (pipa, saluran atau terowongan). Pengembangan sistem dilakukan di salah satu terowongan angin LAGG, yakni LMW (LAGG Mini Windtunnel), menggunakan software builder LABVIEW dari National Instrument. Makalah ini akan menjelaskan sepintas tentang teori dasar velocimetry, konsep dasar perancangan software, serta penerapannya pada pengukuran karakteristik aliran. Kata-kata kunci: turbulensi, velocimetri, ultrasonik transducer ABSTRACT ACQUISITION SYSTEM AND TURBULENT FLOW DATA PROCESSING USING ULTRASONIC VELOCIMETER. Turbulent Intensity (ε) is an important parameter on fluid flow analysis, because several physical phenomena are influenced by the parameter. As part of wind tunnel aerodynamic testing, LAGG has developed a measurement system for turbulent flow, namely software system for data acquisition and processing of ultrasonic velocimeter, DAQ controller and ultrasonic transducer. Although the system was developed for airflow, the system can also be used to measure general fluid dynamic cases, liquid or gas (wind), open environment (atmospheric earth surface) or close environment (pipe, channel or tunnel). The system development was carried out in LAGG Mini Windtunnel (LMW), supported by a software builder LABVIEW from National Instrument. The following paper describes a highlight of velocimetry basic theory, basic concept of software design, and its application to the measurement of flow characteristics. Keywords: turbulence, velocimetry, ultrasonic transducer * UPT-LAGG BPPT, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang-15314, INDONESIA

Transcript of SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN...

Page 1: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

289

SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN TURBULEN DENGAN ULTRASONIK VELOSIMETER

Fariduzzaman*

ABSTRAK

SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN TURBULEN DENGAN

ULTRASONIK VELOSIMETER. Intensitas turbulensi (ε) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis aliran fluida, karena beberapa fenomena fisika sangat dipengaruhi oleh tingkat turbulensi ini. Untuk keperluan uji aerodinamika di terowongan angin, LAGG telah mengembangkan satu sistem pengukuran aliran turbulen, yang terdiri dari software sistem akuisisi dan pengolahan data ultrasonik velosimeter (SAPTA-UV), DAQ controller dan transducer ultrasonic velocimeter. Sekalipun sistem ditujukan untuk aliran udara, namun pada dasarnya sistem ini dapat digunakan pula untuk pengukuran dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas (angin), di lingkungan terbuka (atmosfir permukaan bumi) atau lingkungan tertutup (pipa, saluran atau terowongan). Pengembangan sistem dilakukan di salah satu terowongan angin LAGG, yakni LMW (LAGG Mini Windtunnel), menggunakan software builder LABVIEW dari National Instrument. Makalah ini akan menjelaskan sepintas tentang teori dasar velocimetry, konsep dasar perancangan software, serta penerapannya pada pengukuran karakteristik aliran. Kata-kata kunci: turbulensi, velocimetri, ultrasonik transducer ABSTRACT

ACQUISITION SYSTEM AND TURBULENT FLOW DATA PROCESSING USING

ULTRASONIC VELOCIMETER. Turbulent Intensity (ε) is an important parameter on fluid flow analysis, because several physical phenomena are influenced by the parameter. As part of wind tunnel aerodynamic testing, LAGG has developed a measurement system for turbulent flow, namely software system for data acquisition and processing of ultrasonic velocimeter, DAQ controller and ultrasonic transducer. Although the system was developed for airflow, the system can also be used to measure general fluid dynamic cases, liquid or gas (wind), open environment (atmospheric earth surface) or close environment (pipe, channel or tunnel). The system development was carried out in LAGG Mini Windtunnel (LMW), supported by a software builder LABVIEW from National Instrument. The following paper describes a highlight of velocimetry basic theory, basic concept of software design, and its application to the measurement of flow characteristics.

Keywords: turbulence, velocimetry, ultrasonic transducer

* UPT-LAGG BPPT, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang-15314, INDONESIA

Page 2: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

290

PENDAHULUAN Secara mikro, struktur aliran fluida dapat dikelompokkan kepada 2 keadaan

ekstrim: aliran smooth (laminar) dan aliran turbulen. Aliran smooth adalah aliran fluida yang tidak memiliki ulakan-ulakan (vortex) di dalamnya, partikel-partikel udara mengalir hampir lurus, seragam dan teratur. Sedangkan aliran turbulen adalah aliran yang memiliki banyak ulakan-ulakan di dalamnya, baik yang kecil maupun yang besar serta berfluktuasi secara random.

Dengan kata lain, aliran turbulen dapat dikatakan sebagai aliran yang tak-teratur. Karena itu analisis aliran tidak dapat dilakukan dengan pendekatan deterministik, melainkan harus dengan pendekatan statistik.

Aliran smooth adalah aliran ideal, yang jarang sekali terjadi di alam. Sebagai contoh, aliran angin atmosfir di permukaan bumi selalu mengandung aspek turbulensi karena terjadi gesekan dengan permukaan atau karena perbedaan suhu / tekanan yang bervariasi.

Gambar 1. Pembentukan Aliran Turbulen di Daerah Lapis Batas Atmosfir [1]

Turbulensi dapat pula terjadi karena aliran fluida diganggu secara sengaja melalui turbulen generator (digunakan di terowongan angin) atau turbulen promoter (digunakan di pipa atau heat exchanger). Dengan demikian aliran turbulensi yang diperoleh merupakan aliran turbulen yang terkendali, tingkat intensitas maupun spektrumnya diatur dari parameter turbulen generator.

Page 3: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

291

TEORI

Dalam aliran fluida yang turbulen, besar dan arah kecepatan aliran senantiasa berfluktuasi secara random. Dengan demikian analisis aliran seperti ini memerlukan beberapa penyederhanaan, agar mudah difahami dan diperoleh beberapa kesimpulan penting.

Penyederhanaan awal yang dapat dilakukan adalah dengan menganggap bahwa aliran fluida berlangsung secara 2 dimensional, artinya terjadi pada bidang x-y atau x-z saja (jika x merupakan aliran longintudinal / searah aliran).

Dengan demikian, vektor kecepatan aliran fluida (H) dapat diuraikan menjadi [4],

αcosHu = pada arah sumbu X (1) αsinHv = pada arah sumbu Y

di mana, α : sudut datang aliran

Karena sifatnya yang senantiasa berfluktuasi, maka komponen kecepatan aliran H dapat pula dipisahkan antara komponen rata-rata ( H ) dan komponen fluktuasi ( h~ ).

hHH ~+= (2)

Tingkat fluktuasinya aliran turbulen biasa dinyatakan dengan simpangan baku,

( )( )1

2

−−

= ∑nn

Hus i

u (3)

di mana: ui : kecepatan aliran sumbu x sampling ke i

untuk arah sumbu x, sedangkan untuk arah sumbu y,

( )( )1

2

−−

= ∑nn

Hvs i

v (4)

di mana: vi : kecepatan aliran sumbu y sampling ke i

Page 4: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

292

Kemudian tingkat fluktuasi aliran ini secara praktisnya dinyatakan sebagai

parameter Intensitas Turbulen (ε), yakni rasio simpangan baku (dalam %) terhadap kecepatan rata-ratanya. Semakin besar persentasi intensitas turbulen, semakin tinggi tingkat turbulensinya.

Hsu

u =ε (5)

Hsu

u =ε (6)

Gambar 2. (a) Re rendah, (b) Re tinggi [4]

Apabila tingkat fluktuasi arah sumbu x setara dengan tingkat fluktuasi arah sumbu lainnya, maka aliran fluida tersebut dapat dikatakan sebagai aliran isotropic.

Aspek lain yang mempengaruhi tingkat turbulensi aliran adalah parameter bilangan Reynolds (Re), yakni suatu bilangan non-dimensional yang merupakan fungsi dari viskositas fluida. Aliran turbulen selalu terjadi pada bilangan Reynolds tinggi. Dengan kata lain aliran turbulen berasal dari aliran laminar yang menjadi tak stabil ketika bilangan Reynolds-nya menjadi tinggi.

Page 5: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

293

- Aliran pipa berubah menjadi turbulen pada Re ~ 2000 - Aliran lapis batas dengan gradient tekanan nol, menjadi tak-stabil pada Re ~ 600 - Aliran shear bebas (aliran mixing-layers) menjadi tak stabil pada Re lebih rendah

lagi Turbulensi merupakan fenomena dinamika fluida yang sangat tergantung

kepada pasokan energi luar, jika pasokan energi ini menurun atau tidak ada maka turbulensi tak dapat bertahan lama dan aliran akan kembali laminar.

Sumber energi yang umum untuk fluktuasi kecepatan aliran turbulen adalah shear aliran rata-rata atau bouyancy. SIMULASI ALIRAN TURBULEN

Di dalam uji terowongan angin, aliran turbulen dapat dibangkitkan secara

buatan menggunakan perangkat yang disebut Turbulen Generator. Pada prinsipnya alat ini berfungsi memberikan gangguan pada aliran yang smooth sedemikian rupa sehingga tingkat turbulensi yang dihasilkan dapat dikendalikan dengan mudah.

Salah satu bentuk yang digunakan untuk pengembangan SAPTA-UV adalah turbulen generator berbentuk grid, yakni suatu susunan batang-batang bulat (bar) yang dianyam (woven) atau gabungan dua bidang grid (plane) dan ditempatkan tegak lurus aliran menyerupai screen.

Gambar 3. Turbulen Generator

Turbulen generator ini bekerja berdasarkan prinsip pembangkitan aliran wake vortex dari susunan (grid) batang silinder bulat (circular rod) [2]. Karena itu tingkat turbulensi aliran dapat diatur dari: diameter batang, jarak antar batang dan jarak alat ukur ke grid turbulen generator.

Page 6: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

294

Turbulensi terjadi karena timbul produksi vortex di aliran downstream-nya, adapun kemampuan regenerasi turbulensinya tergantung kepada koefisien drag dari screen, dikenal pula dengan efek damping. Efek damping dari screen sangat penting dalam mengendalikan turbulensi (terutama pada Re rendah).

Dryden dan Schrubauer [5] telah meneliti bahwa turbulensi aliran free-stream (εo) dan turbulensi setelah-screen (εsc ) tidak berkorelasi satu sama lainnya, karena itu turbulensi total setelah screen dapat ditulis sebagai,

22sco εεε += (7)

Dryden dan Schrubauer juga menurunkan suatu persamaan empirik untuk menghitung tingkat turbulensi aliran setelah grid,

5.0

0

5.0 −

=Mx

MxK

sc εε (8)

di mana, ] M : dimensi pembukaan grid x : jarak longintudinal (searah aliran angin, downstream) dan K adalah koeffisien yang berbanding lurus dengan gaya-hambat / drag grid.

2

21

∆=U

pKρ

(9)

di mana, ∆p : perbedaan tekanan U∞ : kecepatan aliran sebelum grid (free-stream) ρ : kerapatan jenis dari fluida SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA

Ada berbagai instrumen yang dapat digunakan untuk pengukuran aliran

turbulen, yang terkenal adalah Hotwire, LDV (Laser Doppler Velocimetry) dan sebagainya. Masing-masing dengan kelemahan dam keunggulannya.

Page 7: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

295

Pengembangan alat ukur turbulensi yang dibahas dalam makalah ini adalah menggunakan transducer / instrument ultrasonic [1].

Dibanding LDV dan Hotwire, Ultrasonic velocimeter (UV) kemampuannya untuk mengukur turbulensi agak kurang. Hal ini terjadi karena panjang gelombang suara umumnya terlalu panjang untuk mendapatkan resolusi spasial yang baik, dalam arti kurang mampu menangkap fluktuasi aliran fluida yang cepat (frekuensi tinggi), juga ukuran transducer yang besar.

Namun pada aliran subsonic, penggunaan UV sudah cukup memadai [3]. Ukuran transducer yang besar menjadi keterbatasan khusus, sehingga transducer ini hanya dapat digunakan dalam seksi uji yang cukup besar atau dipasang di alam terbuka,

cUd =

ωω

(10)

di mana, dω : frekuensi sonic yang diterima receiver (telah bergeser oleh efek Doppler) ω : frekuensi sonic dari transmitter U : kecepatan angin C : kecepatan suara di udara

Data analog dari transducer, dibaca oleh data acquisition controller dari National Instrument, DAQ AT-MIO. Kemudian pada komputer PC tersebut dibuat sistem software SAPTA-UV untuk akuisisi dan pengolahan data yang dibuat sendiri oleh penulis, menggunakan software builder LABVIEW.

Gambar 4. Transducer Ultrasonic Velocimeter (YOUNG M85000)

Page 8: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

296

Gambar 5. Antar Muka Software Akuisisi dan Pengolahan Data Ultrasonic Velocimeter (SAPTA-UV)

Page 9: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

297

ANALISIS SISTEM ALGORITMA DAN HASIL PENGUKURAN

Algoritma SAPTA-UV disusun dalam diagram Nassi-Schneidermann berikut,

Loop sampai STOP ≡ .TRUE.

Gambar 6. Algoritma SAPTA-UV

Pengukuran MULAI

Baca data volt oleh DAQ card melalui analog input dari port transducer

Konversi data analog (volt) ke data fisik (m/s) menggunakan koeffisien kalibrasi

Tampilkan hasilnya dalam Graphical Waveform maupun Digital Numeric

Apakah Intensitas Turbulensi akan diukur ?

TIDAK

Loop sampai N=100

YA

Hitung kecepatan rata-rata dan standar deviasi dari fluktuasinya

Hitung Intensitas Turbulen

Tampilkan hasilnya secara digital numerik

Pengukuran SELESAI

Page 10: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

298

Sistem Akusisi dan Pengolahan Data (SAPTA) yang dikembangkan telah berfungsi dengan baik. Ternyata prestasi atau performance sistem ini sangat tergantung kepada Data Acquisition (DAQ) card yang digunakan. Sekalipun spesifikasi card menyatakan mampu mengambil data pada 2 kS/s, namun untuk pengukuran turbulensi tampaknya diperlukan DAQ card yang khusus, yakni jenis continous sampling.

Dengan demikian sistem SAPTA-UV tidak kehilangan data akibat adanya jeda waktu (sekalipun sangat singkat) antara titik-titik pengambilan data, sekalipun dilakukan dalam loop yang kontinyu.

Measurement of εεεεu for d=2mm, m=10mm

0246

0 500 1000Longintudinal Distance from Grid (mm)

εε εεu (%

)

Gambar 7. Contoh Hasil

Page 11: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

299

KESIMPULAN

Aliran angin turbulen di alam maupun simulasi di laboratorium (misalnya

terowongan angin), tidak lain adalah aliran yang analisisnya memerlukan pendekatan statistik, pendekatan deterministik hampir tidak dapat dilakukan. Dengan demikian algorithma SAPTA-UV harus dirancang untuk mempertimbangkan proses statistik tersebut.

Aliran turbulen adalah aliran yang proses terbentuknya memerlukan pasokan energi, karena itu aliran turbulen secara buatan di laboratorium atau langsung di alam, akan berlangsung dalam jangka waktu tertentu, secara cepat maupun lambat. Dengan demikian pemilihan instrumen yang akan digunakan dan sistem software yang akan dibangun harus memperhatikan jangka waktu dari proses turbulensi yang akan diukur. DAQ controller yang digunakan hendaknya jenis continous sampling.

Pada aliran subsonic, penggunaan ultrasonic velocimeter (UV) untuk menentukan tingkat turbulensi sudah cukup memadai, karena proses fluktuasi aliran berlangsung pada frekuensi rendah. UV tidak dapat digunakan untuk mengukur turbulensi pada aliran berkecepatan tinggi dan berfluktuasi lebih besar dari panjang gelombang suara. Sekalipun batas-batas kecepatan aliran maupun intensitas turbulennya di mana UV dapat digunakan, belum dapat dibahas pada makalah ini, karena memerlukan beberapa kajian eksperimental yang lebih intensif di waktu yang akan datang.

Page 12: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

300

DAFTAR PUSTAKA 1. SACHS, P.; Wind Forces in Engineering, Pergamon Press, Oxford (1978) 2. GORLIN, S.M. and SLEZINGER, I.I., Wind Tunnels and Their Instrumentation,

Israel Program for Scientific Translation Ltd., Jerusalem (1966) 3. BRADSHAW, P., An introduction to turbulence and its measurement, Pergamon

Press, Oxford (1971) 4. TENNEKES, H., and LUMLEY, A first course in turbulence, MIT Press. 5. DERBUNOVICH, G.I., ZEMSKAYA, A.S., REPIK, YE.U. and SOSEDKO,

YU.P., Optimum wire screens for control of turbulence in wind tunnels, Fluid Mechanics Soviet Research, 10 (5) September-October (1981)

6. WALSHE, D.E.J., Wind-excited oscillations of structures, National Physical

Laboratory, London (1972)

Page 13: SISTEM AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA ALIRAN …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0853-9812-2005-2892.pdf · dinamika fluida secara umum, baik cairan ataupun gas ... Makalah ini

Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI, Agustus 2005 (289-301)

301

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Fariduzzaman

2. Tempat/Tanggal Lahir : Cianjur, 17 Mei 1961

3. Instansi : UPT-LAGG, BPPT

4. Pekerjaan / Jabatan : Peneliti

5. Riwayat Pendidikan :

• 1986, S1 Fisika-ITB

• 1990, S2 Software Technology-THAMES POLY, UK

• S2 Teknik Penerbangan-ITB

6. Pengalaman Kerja :

• 1986-1999,Data Processing Engineer –ILST-BPPT

• 1999, Ka. Sub Bid Informatika-Elektronika, LAGG

• 2004-Sekarang,Industrial Aerodynamic Specialist