SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN...

104
x SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al 2 O 3 DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT HY, ZEOLIT HIRARKI HY DAN SILIKA SKRIPSI ANAZIA RAHMA PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1441 H

Transcript of SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN...

Page 1: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

x

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al2O3

DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT HY,

ZEOLIT HIRARKI HY DAN SILIKA

SKRIPSI

ANAZIA RAHMA

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1441 H

Page 2: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

2

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al2O3

DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT HY,

ZEOLIT HIRARKI HY DAN SILIKA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains Dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

ANAZIA RAHMA

11150960000033

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1441 H

Page 3: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi
Page 4: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi
Page 5: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi
Page 6: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

x

ABSTRAK

ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi Katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan

Penambahan Zeolit HY, Zeolit Hirarki HY dan Silika. Dibimbing oleh ISALMI

AZIZ dan WAWAN RUSTYAWAN.

Ultra low sulphur diesel (ULSD) merupakan suatu jenis bahan bakar diesel yang

memiliki kandungan sulfur yang sangat rendah. Untuk menghasilkan bahan bakar

ULSD dibutuhkan suatu katalis yang memiliki karakteristik yang sesuai. Katalis

ini menggunakan logam nikel dan molibdenum sebagai komponen aktif dan

promotornya, serta boehmite yang disintesis menjadi γ-Al2O3 sebagai

penyangganya. Untuk meningkatkan diameter pori dan keasamannya maka

ditambahkan zeolit HY, zeolit hirarki HY dan silika. Penelitian ini bertujuan

untuk menentukan formula yang paling optimal dalam menghasilkan karakteristik

katalis yang baik. Metode yang digunakan untuk mensintesis penyangga katalis

adalah metode sol-gel dengan penambahan zeolit HY, zeolit hirarki HY dan silika

dengan variasi 1, 3, 5 dan 10% wt. Dispersi logam nikel dan molibdenum

menggunakan metode impregnasi basah. Karakterisasi sifat fisika dan kimia

penyangga dan katalis menggunakan instrumen XRD, XRF, TPD, dan BET. Hasil

dari penelitian ini diperoleh formula penyangga yang optimal pada penambahan

zeolit hirarki HY 1% dengan diameter pori dan keasaman yang meningkat yaitu

sebesar 125 Å dan 0,1083 mmol/g. Katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan penambahan

zeolit hirarki HY 1% menghasilkan diameter pori yang lebih besar dari katalis

komersil yaitu sebesar 101 Å.

Kata Kunci : Katalis, boehmite, sol-gel, ULSD, zeolit hirarki.

Page 7: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

x

ABSTRACT

ANAZIA RAHMA. Synthesis and Characterization Catalyst NiMo/γ-Al2O3 with

Addition of HY Zeolite, Hierarchy HY Zeolite and Silica. Supervised by ISALMI

AZIZ and WAWAN RUSTYAWAN.

Ultra low sulfur diesel (ULSD) is a type of diesel fuel that has a very low sulfur

content. To produce ULSD fuel, a catalyst that has appropriate characteristics is

needed. This catalyst uses nickel and molybdenum metal as active components

and promoters, and boehmite which is synthesized into menjadi-Al2O3 as a

buffer. To increase pore diameter and acidity, zeolite HY, zeolite HY hierarchy

and silica were added. This study aims to determine the most optimal formula in

producing good catalyst characteristics. The method used to synthesize the

catalyst support is the sol-gel method with the addition of HY zeolites, HY

hierarchical zeolites and silica with variations of 1, 3, 5 and 10% wt. Nickel and

molybdenum metal dispersions use the wet impregnation method.

Characterization of physical and chemical properties of the buffer and catalyst

using XRD, XRF, TPD, and BET instruments. The results of this study obtained

an optimal buffer formula for the addition of 1% HY hierarchical zeolite with an

increased pore diameter and acidity of 125 Å and 0.1083 mmol / g. NiMo / γ-

Al2O3 catalysts with the addition of a 1% HY hierarchical zeolite produced a

larger pore diameter than commercial catalysts, which was 101 Å.

Keywords: Boehmite, catalyst, hierarchy zeolite, sol-gel, ULSD.

Page 8: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Shalawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad

Shallallahu’alaihi wassalam serta kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya

hingga akhir zaman. Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Sintesis dan Karakterisasi Katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan

Penambahan Zeolit HY, Zeolit Hirarki HY dan Silika”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat penyelesaian tugas akhir di

Prodi Kimia. Skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa ada pihak-pihak

yang terus menerus memberikan bimbingan, dukungan dan saran kepada penulis.

Oleh sebab itu tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Isalmi Aziz, M.T selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan serta

semangat yang diberikan dalam membimbing penulis selama proses

penelitian, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Wawan Rustyawan, S.T, selaku Pembimbing II yang telah senantiasa

meluangkan waktu, tenaga, pikiran, memberikan ide penelitian, saran dan

dukungan dalam membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini tepat waktu.

3. Nurhasni, M.Si selaku Penguji I yang telah memberikan arahan dan motivasi

kepada penulis.

4. Nurmaya Arofah, M.Eng selaku Penguji II yang telah memberikan arahan

dan motivasi kepada penulis.

Page 9: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

vi

5. Dr. La Ode Sumarlin, M.Si, selaku Ketua Program Studi Kimia Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Prof. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Ayahanda Bapak Romli dan Ibunda tercinta Ibu Isnaeni yang telah

membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, dan atas doa-doa nya yang

penuh ketulusan. Serta untuk adinda Nisa Fayza Umaroh untuk dukungan

selama ini.

8. Kak Fuady Hanief, S.Si selaku pembimbing lapangan di Pertamina yang telah

membantu penulis selama penelitian, serta telah meluangkan waktunya untuk

berdiskusi dan memberikan dukungan semangat kepada penulis.

9. Siti Mustahiroh, Bahroni dan Ariawan Darari selaku sahabat seperjuangan

sekaligus rekan penelitian yang senantiasa memberikan support serta

bersama-sama berbagi suka dan duka.

10. Pertamina Research and Technology, khususnya Laboratorium Catalyst and

Material yang telah memberikan izin penelitian.

11. Teman-teman Kimia Angkatan 2015 Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu memberikan semangat dan

motivasi untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 10: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

vii

Semoga arahan, motivasi, dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal

ibadah bagi keluarga, bapak dan ibu, serta rekan-rekan, sehingga memperoleh

balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran untuk perkembangan

pendidikan.

Jakarta, 29 Oktober 2019

Penulis

Page 11: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

viii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ...........................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5

1.3 Hipotesis ...................................................................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 7

2.1 Katalis .......................................................................................................................... 7

2.2 Hidrodesulfurasi ......................................................................................................... 12

2.3 Boehmite .................................................................................................................... 13

2.4 Zeolit .......................................................................................................................... 14

2.5 Silika (SiO2) ............................................................................................................... 19

2.6 X-Ray Diffraction (XRD) ............................................................................................ 21

2.7 XRF (X-ray fluorescence spectrometry) ..................................................................... 23

2.8 SAA (Surface Area Analyzer) ..................................................................................... 24

2.9 Temperature Programmed Desorption (TPD) ........................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................ 27

3.1 Tempat dan Waktu ..................................................................................................... 27

3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................................... 27

3.3 Diagram Alir .............................................................................................................. 28

3.4 Cara Kerja .................................................................................................................. 29

3.4.1 Pembuatan Penyangga Katalis (Subagjo dan Ulfah, 2013) .............................. 29

3.4.2 Impregnasi Penyangga Katalis (Subagjo dan Ulfah, 2013) .............................. 29

3.4.3 Karakterisasi Penyangga dan Katalis ............................................................... 30

3.4.3.1 Analisis Kristalinitas Penyangga dan Katalis (ASTM D4926-15) ................ 30

3.4.3.2 Analisis Komponen Penyusun Penyangga dan Katalis (ASTM D7343) ....... 30

3.4.3.3 Analisis Luas Permukaan (ASTM D3663), Diameter Pori (ASTM D4641)

dan Volume Pori (D4222) Penyangga dan Katalis ....................................... 31

3.4.3.4 Analisis Keasaman Penyangga (ASTM D4824-13) ...................................... 31

Page 12: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

ix

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 33

4.1 Karakterisasi Penyangga ............................................................................................ 33

4.1.1 Pola Difraksi Penyangga .................................................................................. 33

4.1.2 Komponen Penyusun Penyangga ..................................................................... 40

4.1.3 Luas Permukaan, Volume Pori dan Diameter Pori Katalis .............................. 42

4.1.4 Keasaman Penyangga ...................................................................................... 44

4.2 Karakteristik Katalis................................................................................................... 46

4.2.1 Pola Difraksi Katalis ........................................................................................ 46

4.2.2 Komponen Penyusun Katalis ........................................................................... 48

4.2.3 Luas Permukaan, Volume Pori dan Diameter Pori Katalis .............................. 49

BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 51

5.1 Simpulan ................................................................................................................... 51

5.2 Saran ......................................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 52

LAMPIRAN ................................................................................................................... 57

Page 13: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme reaksi hidrodesulfurisasi……………………………. 13

Gambar 2. Struktur tetrahedral zeolit dan struktur faujasit…………………. 19

Gambar 3. Diagram alir penelitian………………………………………….. 27

Gambar 4. Perubahan Struktur Al(OH)3 menjadi Al2O3……………………. 34

Gambar 5. Pola difraksi blanko penyangga γ-Al2O3 ……………………….. 35

Gambar 6. Pola difraksi penyangga SHY 1, 3, 5, 10% (wt) dan blanko……. 36

Gambar 7. Pola difraksi penyangga SHHY 1, 3, 5, 10% (wt) dan blanko….. 38

Gambar 8. Pola difraksi penyangga SS 1, 3, 5, 10% (wt) dan blanko………. 39

Gambar 9. Pola difraksi SHHY 1%, NiMo/γ-Al2O3 dengan penambahan

zeolit hirarki HY 1% dan katalis komersil……………………….

47

Page 14: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kode sampel penyangga……………………………………………... 28

Tabel 2. Perbandingan puncak khas standar γ-Al2O3 dengan sampel

blanko…………………………………………………………………

35

Tabel 3. Perbandingan puncak khas standar γ- Al2O3 dengan sampel

SHY…………………………………………………………………...

37

Tabel 4. Perbandingan puncak khas standar γ- Al2O3 dengan sampel

SHHY…………………………………………………………………

38

Tabel 5. Perbandingan puncak khas standar γ- Al2O3 dengan sampel SS…….. 40

Tabel 6. Hasil Analisis Kadar Silika dan Alumina Penyangga……………….. 41

Tabel 7. Hasil analisis luas permukaan, volume dan diameter pori

penyangga…………………………………………………………….

43

Tabel 8. Hasil Analisa Keasaman Penyangga…………………………………. 44

Tabel 9. Komponen Penyusun Katalis………………………………………… 48

Tabel 10. Luas Permukaan, Volume dan Diameter Pori Katalis……………… 49

Page 15: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan konsentrasi logam aktif larutan impregnasi katalis

NiMo/γ-Al2O3………………………………………………….

57

Lampiran 2. Hasil data XRD……………………………………………….. 58

Lampiran 3. Hasil data XRF………………………………………………… 84

Page 16: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna dalam mesin kendaraan

bermotor merupakan salah satu penyumbang terbesar polusi udara di kota. Polusi

udara yang dikeluarkan bisa berupa karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur

oksida, dan partikel lainnya. Sulfur dioksida (SO2) di udara mempunyai pengaruh

langsung terhadap manusia terutama karena sifat iritasi dari gas itu sendiri. SO2

dapat menyebabkan penyakit bronkitis, emphisemia dan lain-lain, serta penderita

penyakit saluran pernafasan menjadi lebih parah keadaannya (Depkes, 2009). Hal

ini menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia untuk menanggulangi masalah

lingkungan, sehingga Kementrian Lingkunan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan

peraturan bahwa bahan bakar diesel harus memenuhi spesifikasi, salah satunya

adalah kandungan sulfur maksimal 50 ppm (Permen LHK, 2017). Penelitian ini

didasari oleh ayat al-quran surat al-a’raf ayat 56 :

قريب مه المحس نيه ول تفسدوا في الرض بعد إصلحها وادعىه خىفا وطمعا إن رحمت للا

Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah

(diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut

dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada

orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Ayat ini menyebutkan bahwa kita sebagai manusia tidak boleh berbuat

kerusakan di muka bumi. Tingginya angka pencemaran akibat gas buang

kendaraan yang mengandung sulfur adalah salah satu contoh pemicu kerusakan

alam. Oleh karena itu, bahan bakar yang ramah lingkungan sangat dibutuhkan

Page 17: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

2

untuk mengurangi dampak negatif pencemaran akibat gas buang kendaraan. Salah

satu bahan bakar yang ramah lingkungan adalah ULSD (ultra low sulfur diesel).

Bahan bakar yang ramah lingkungan harus melalui proses pemurnian untuk

menyingkirkan zat-zat pengotornya. Untuk menghasilkan ULSD berarti harus

mengurangi kandungan sulfur di dalamnya, sehingga harus melalui proses

hidrodesulfurisasi. Hidrodesulfurisasi (HDS) merupakan suatu proses

penyingkiran komponen sulfur dari suatu molekul yang mengandung sulfur yang

bereaksi dengan hidrogen untuk membentuk H2S. Proses HDS memerlukan suhu

dan tekanan yang cukup tinggi, sekitar 300 hingga 350oC dan 50 hingga 100 atm

(Shafi dan Graham, 2000). Proses ini membutuhkan katalis untuk mempercepat

reaksi.

Katalis yang biasa digunakan untuk proses HDS adalah NiMo/Al2O3 dan

CoMo/Al2O3 (Kwak et al., 2000). Topsoe dan Henrik (2005) menyebutkan, untuk

menyingkirkan sulfur dalam skala industri digunakan katalis NiMo/γ-Al2O3. Hal

ini dikarenakan selain dapat menyingkirkan senyawa sulfur dengan reaksi

hidrodesulfurisasi, katalis NiMo/γ-Al2O3 juga dapat melakukan reaksi

hidrodearomatisasi dan hidrodenitrogenasi sehingga menghasilkan konversi yang

lebih besar dibandingkan dengan CoMo/Al2O3. Ulfah dan Subagjo (2010) juga

telah melakukan penelitian tentang kinetika HDS menggunakan katalis NiMo/γ-

Al2O3. Katalis NiMo/γ-Al2O3 sudah digunakan dalam berbagai reaksi

hydrotreating di industri pemurnian minyak bumi karena memiliki keunggulan

sebagai katalis yang memiliki stabilitas yang tinggi dan tidak mudah teracuni

sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama (Syamal et al., 2004),

Pada peneltian Kamalia (2018), katalis NiMo dapat menurunkan kadar sulfur

Page 18: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

3

hingga 1,84 ppm dengan konversi sebesar 99,5% dan suhu 345ºC. Namun katalis

ini memiliki kelemahan bahwa reaksinya hanya spesifik untuk jenis reaksi HDS

yang menyingkirkan molekul sulfur sederhana saja. Hal tersebut karena Al2O3

yang digunakan sebagai pengemban bersifat inert dalam arti tidak ikut

menyumbangkan situs aktif dalam reaksi katalitiknya (Isoda et al., 1996).

Pada penelitian ini, bahan baku yang digunakan sebagai penyangga katalis

adalah boehmite. Boehmite banyak digunakan untuk sintesis γ-Al2O3 karena dapat

menghasilkan penyangga dengan luas permukaan yang besar serta stabil pada

suhu tinggi (Samadhi et al., 2007). Namun untuk menghasilkan katalis yang

optimal guna menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit dihilangkan dalam minyak

bumi maka dibutuhkan penyangga yang memiliki situs asam yang dapat

disumbangkan seperti H+. Penelitian sebelumnya, Harfani (2009) menggunakan

penambahan asam fosfat pada sintesis penyangga γ-Al2O3 dengan boehmite

sebagai bahan utamanya sehingga dapat meningkatkan keasaman katalis.

Penambahan zeolit HY, zeolit hirarki HY atau silika pada boehmite sebagai

bahan utama penyangga γ-Al2O3 akan memberikan sifat katalitik yang lebih

optimal. Situs asam dari zeolit HY, zeolit hirarki HY atau silika berfungsi sebagai

situs aktif bagi reaksi-reaksi hidrogenasi dan dehidrogenasi, sehingga gabungan

antara logam NiMo dengan penyangga tersebut akan menghasilkan katalis yang

bersifat multifungsional. Katalis multifungsional ini membantu agar berbagai

jenis reaksi katalitik yang terpisah dapat digabungkan sehingga akan

mengefisiensikan proses produksi.

Zeolit dapat mengikat kation dengan ikatan yang lemah sehingga kation-

kation yang terikat pada zeolit akan dapat digantikan dengan kation-kation yang

Page 19: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

4

lain. Kation-kation tersebut antara lain Na+, Ca

2+, K

+, Mg

2+, dan yang lainnya.

Oleh karena itu, zeolit dapat dimanfaatkan sebagai penukar kation (Said dan

Widiastuti, 2008), sedangkan jika kation yang terikat adalah proton (H+) maka

zeolit akan bersifat sangat asam sehingga dapat berguna sebagai katalis. Salah

satu reaksi dalam proses hidrodesulfurisasi yakni reaksi hidrogenasi

(hidrodesulfurisasi tidak langsung) memerlukan banyak proton (H+), sehingga

penambahan zeolit ke dalam penyangga akan menambah ketersediaan situs asam

yang diperlukan untuk reaksi hidrogenasi (Bataille et al., 2001). Salah satu zeolit

yang dapat digunakan pada proses hidrodesulfurisasi minyak bumi adalah zeolit

HY.

Zeolit HY merupakan zeolit sintetik yang banyak digunakan sebagai

komponen katalis dalam industri petrokimia dan pengolahan minyak bumi,

dimana memiliki pusat aktif asam yang berfungsi sebagai situs aktif untuk

perengkahan (Rahayu et al., 2014). Zeolit HY memiliki luas permukaan yang

cukup besar namun ukuran porinya relatif kecil (mikropori) sehingga dapat

menghambat proses difusi molekul, baik reaktan maupun produk untuk mencapai

dan keluar dari situs aktif katalis. Oleh karena itu, zeolit hirarki HY dipilih karena

memiliki mikropori sekaligus mesopori. Zeolit hirarkis dapat meningkatkan

aksesibilitas molekul reaktan ke pori bagian dalam zeolit, dan zeolit tetap

memiliki kestabilan yang baik (Wang et al., 2013).

Selain zeolit HY, silika juga merupakan material yang bersifat asam.

Salman et al. (2015) telah melakukan penelitian yang membuktikan bahwa silika

dapat menjadi katalis karena memiliki keasaman sebesar 13,8 mmol/gram, hal ini

disebabkan oleh adanya gugus silanol yang dapat memberikan donor proton (H+).

Page 20: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

5

Selain itu silika juga memiliki luas permukaan yang tinggi yaitu sekitar 200 m2/gr.

Oleh karena itu, penelitian ini ingin menggunakan zeolit HY, zeolit hirarki HY

dan silika sebagai bahan tambahan pada katalis NiMo/γ-Al2O3. Katalis NiMo/γ-

Al2O3 yang dibuat kemudian dibandingkan dengan katalis NiMo/γ-Al2O3

komersil.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

a. Apakah penambahan zeolit HY, zeolit hirarki HY dan silika dapat

mempengaruhi karakteristik penyangga?

b. Apakah sifat fisika dan kimia katalis yang telah ditambahkan zeolit HY,

zeolit hirarki HY dan silika sesuai dengan karakteristik katalis ULSD

komersial?

1.3 Hipotesis

a. Penambahan zeolit HY, zeolit hirarki HY dan silika dapat mempengaruhi

karakteristik penyangga.

b. Penambahan zeolit HY, zeolit hirarki HY dan silika dapat mempengaruhi

sifat fisika dan kimia katalis NiMo/γ-Al2O3 yang sesuai dengan

karakteristik katalis ULSD komersial.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

a. Menentukan jenis dan konsentrasi penyangga yang memiliki karakteristik

paling optimum.

Page 21: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

6

b. Menentukan karakteristik katalis meliputi kristalinitas, komponen

penyusun, luas permukaan; diameter dan volume pori serta

membandingkannya dengan katalis ULSD komersil.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terhadap

karakteristik katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan penambahan zeolit HY, zeolit hirarki

HY dan silika. Serta diharapkan mampu memberikan informasi jenis dan

konsentrasi yang paling optimum dari penambahan zeolit HY, zeolit hirarki HY

dan silika. Sehingga dapat menentukan formulasi yang baik untuk katalis NiMo/γ-

Al2O3.

Page 22: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Katalis

Definisi katalis pertama kali dikemukakan oleh Otswald sebagai suatu

substansi yang mampu mengubah laju reaksi kimia tanpa mengubah besarnya

energi yang menyertai reaksi tersebut. Lebih lanjut, katalis adalah substansi yang

dapat meningkatkan laju reaksi dimana katalis tersebut tidak terlibat secara

permanen (Satterfield, 1980). Adanya katalis berfungsi agar energi aktivasi suatu

reaksi dapat diturunkan sehingga laju reaksi dapat ditingkatkan. Penurunan energi

aktivasi ini disebabkan reaksi tersebut menempuh jalan lain yaitu katalis akan

bereaksi lebih dahulu dengan reaktan sebelum berinteraksi dengan reaktan

lainnya. Energi aktivasi merupakan energi minimum yang dibutuhkan oleh

campuran reaktan untuk menghasilkan suatu produk (Chang, 2003).

Berdasarkan fasanya, katalis dibedakan menjadi dua, yaitu katalis

homogen dan katalis heterogen. Katalis yang berinteraksi dengan reaktan yang

fasanya sama disebut katalis homogen, sedangkan katalis yang bereaksi dengan

reaktan yang berbeda fasanya disebut katalis heterogen.

2.1.1 Katalis Homogen

Katalis homogen merupakan katalis yang mempunyai fasa sama dengan

fasa reaktan dan produk. Umumnya berupa fase cair, dimana katalis dan reaktan

berada dalam larutan. Contoh dari katalis homogen yang biasanya digunakan

dalam produksi biodiesel, seperti basa (NaOH, KOH), asam (HCl, H2SO4).

Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk

Page 23: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

8

membentuk suatu produk antara (intermediate) yang selanjutnya bereaksi

membentuk produk akhir reaksi.

2.1.2 Katalis Heterogen

Katalis heterogen adalah katalis yang memiliki fasa yang berbeda.

Umumnya katalis berfasa padat yang akan berinteraksi dengan reaktan dengan

fasa berbeda sehingga interaksi yang mungkin terjadi dapat berupa padat-gas atau

padat-cair. Katalis heterogen mempunyai sifat kimia yang spesifik pada

permukaan seperti struktur dan reaktifitas permukaannya. Oleh karena itu, dengan

mengetahui struktur dan reaktifitas permukaan padatan maka kemampuan

katalitiknya dapat diketahui (Augustine, 1996).

Reaksi katalis heterogen memiliki tahapan-tahapan yang lebih kompleks

dibandingkan dengan reaksi katalisis homogen. Hal ini terjadi karena reaksi tidak

terdistribusi merata ke dalam media reaksi. Katalis heterogen memiliki

keuntungan dalam pemisahan antara produk dan katalisnya dibandingkan dengan

katalis homogen. Katalis heterogen tersusun dari komponen yang menunjang sifat

dan fungsi katalis yang diinginkan. Komponen-komponen tersebut meliputi

(Nasikin dan Susanto, 2010) :

a) Komponen aktif

Merupakan bagian yang bertugas mempercepat dan mengarahkan reaksi.

Oleh karena itu, komponen ini harus aktif mengkonversi reaktan dan selektif

dalam pembuatan produk.

b) Penyangga

Penyangga berfungsi sebagai tempat distribusi fasa aktif dengan tujuan

memperluas permukaan kontak antara fasa aktif dengan reaktan, tanpa

Page 24: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

9

mengurangi aktivitas fasa itu sendiri. Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai

permukaan yang stabil dimana inti aktif terdistribusi sedemikian rupa sehingga

sintering dapat dikurangi. Penyangga harus tahan terhadap pertumbuhan kristal

yang disebabkan oleh panas. Pertimbangan untuk mendapatkan penyangga yang

optimal terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu bentuk fisik, luas

permukaan, porositas, sifat adsorpsi, ketahanan terhadap suhu dan kestabilan

kimia.

c) Promotor

Promotor ditambahkan dalam jumlah kecil untuk meningkatkan kinerja

katalis pada saat pembuatan katalis dalam bentuk aktivitas, selektivitas, dan

stabilitas yang diinginkan. Selain itu promotor digunakan untuk mencegah

aktivitas yang tidak diinginkan seperti pembentukan deposit karbon.

d) Aditif

Suatu bahan yang ditambahkan secara sengaja pada katalis dengan tujuan

untuk meningkatkan kinerja katalis. Selain itu, zat aditif juga dapat meningkatkan

luas permukaan katalis, meningkatkan morfologi, memperbaiki struktur lapisan

serta meningkatkan stabilitas termal.

Katalis heterogen merupakan katalis yang paling banyak digunakan dalam

industri modern (Nurofik, 2008). Katalis heterogen lebih mudah dipisahkan dari

campuran reaksinya dan juga lebih stabil terhadap perlakuan panas dibandingkan

katalis homogen. Selain itu, keuntungan menggunakan katalis heterogen antara

lain aktivitas dan selektivitas yanng tinggi, katalis tidak mudah mengkorosi kolom

reaksi, dapat digunakan secara berulang dan hasil reaksi katalis mudah

dipisahkan.

Page 25: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

10

2.1.3 Metode Sol Gel

Metode sol-gel merupakan salah satu metode yang paling sukses dalam

mempreparasi material oksida logam berukuran nano. Sol adalah suspensi koloid

yang fasa terdispersinya berbentuk padat dan fasa pendispersinya berbentuk

cairan. Suspensi dari partikel padat atau molekul-molekul koloid dalam larutan,

dibuat dengan metal alkoksi dan dihidrolisis dengan air, menghasilkan partikel

padatan metal hidroksida dalam larutan, dan reaksinya adalah reaksi hidrolisis.

Gel (gelation) adalah jaringan partikel atau molekul, baik padatan dan cairan,

dimana polimer yang terjadi di dalam larutan digunakan sebagai tempat

pertumbuhan zat anorganik. Pertumbuhan anorganik terjadi di gel point, dimana

energi ikat lebih rendah. Reaksinya adalah reaksi kondensasi, baik alkohol atau

air, yang menghasilkan oxygen bridge (jembatan oksigen) untuk mendapatkan

metal oksida (Paveena et al., 2010).

Metode sol-gel dikenal sebagai salah satu metode sintesis nanopartikel yang

cukup sederhana dan mudah. Metode ini merupakan salah satu “wet method” atau

metode basah karena pada prosesnya melibatkan larutan sebagai medianya. Pada

metode sol-gel, sesuai dengan namanya larutan mengalami perubahan fase

menjadi sol (koloid yang mempunyai padatan tersuspensi dalam larutannya) dan

kemudian menjadi gel (koloid tetapi mempunyai fraksi solid yang lebih besar

daripada sol (Phumying, 2010). Metode sol gel memiliki keuntungan antara lain:

a. Mudah dalam kontrol komposisi (kehomogenan komposisi kimia baik)

b. Temperatur proses rendah

c. Biaya murah.

Page 26: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

11

2.1.4 Impregnasi

Suatu cara untuk menempelkan inti aktif pada penyangga adalah dengan

metode impregnasi. Metode ini merupakan metode yang paling mudah dan

menghasilkan deposit aktif yang cukup banyak. Prinsip dari metode impregnasi

adalah larutan garam yang dicampur dengan penyangga dilarutkan dengan

pengeringan untuk menghasilkan garam pada permukaan pori penyangga. Pada

proses pengeringan perlu diperhatikan kecepatan dari pengeringan karena akan

menentukan disperse dari deposit sisi aktif yang akan terbentuk. Jika kecepatan

pengeringan terlalu lambat, deposit akan terbentuk di dasar pori. Sedangkan untuk

kecepatan pengeringan terlalu cepat akan menyebabkan deposit terbentuk pada

permukaan pori. Sehingga kecepatan pengeringan harus tepat agar menghasilkan

deposit yang serupa (Nasikin dan Susanto, 2010).

Pada metode impregnasi umumnya dilakukan kontak antara penyangga

dengan sejumlah larutan prekursor logam (biasanya garam kemudian dikeringkan

dan dikalsinasi). Berdasarkan jumlah larutan yang digunakan, metode ini dapat

dibagi atas dua kategori yaitu :

1. Impregnasi kering, dimana volume larutan prekursor yang digunakan tidak

melebihi volume pori penyangga. Pada metode ini, larutan prekursor ditetesi

pada penyangga secara terus menerus sambil diaduk, hasilnya kemudian

dikeringkan. Pada prinsipnya metode ini sederhana, ekonomis (terutama pada

saat menggunakan larutan komponen aktif yang mahal) dan dapat

menghasilkan muatan logam yang sesuai dengan yang diinginkan.

2. Impregnasi basah, dimana larutan prekursor yang digunakan melebihi volume

pori penyangga. Campuran kemudian dibiarkan beberapa saat sambil terus

Page 27: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

12

diaduk. Setelah semua pelarutnya habis, bubuk katalis kemudian dikeringkan.

Konsentrasi prekursor logam pada penyangga tidak hanya tergantung pada

konsentrasi larutan dan volume pori penyangga tapi juga tergantung pada jenis

atau konsentrasi sisi adsorpsi yang ada pada permukaan.

2.2 Hidrodesulfurasi

Penghilangan sulfur melalui konversi senyawa organosulfur menjadi H2S

disebut desulfurisasi atau hidreodesulfurisasi. Sulfur dapat ditemukan sepanjang

fraksi minyak bumi dalam ratusan senyawa organosulfur yang berbeda, dari

naftan hingga residu atmosferik. Senyawa organosulfur dalam fraksi minyak bumi

digolongkan menjadi enam jenis yaitu merkaptan, sulfida, disulfida, tiofen,

benzotiofen dan dibenzotiofen (Shafi dan Graham, 2000).

Reaksi hidrodesulfurisasi diketahui berlangsung melalui dua jalur reaksi,

yaitu desulfurisasi langsung/hidrogenolisis dan hidrogenasi (Prins et al., 2006).

Pada jalur pertama (desulfurisasi langsung/hidrogenolisis), atom sulfur langsung

direduksi, sedangkan pada jalur yang kedua (hidrogenasi) cincin aromatik

terhidrogenasi dan kemudian sulfur direduksi. Kedua jalur reaksi tersebut secara

paralel menggunakan situs aktif yang berbeda dari permukaan katalis. Jalur pra-

reaksi (hidrogenolisis dan hidrogenasi) yang mendominasi tergantung pada sifat

dari senyawa sulfur, kondisi reaksi, dan katalis yang digunakan (Babich dan

Moulijn, 2003). Salah satu senyawa organosulfur dalam diesel yang sulit

direduksi adalah DMDBT (dimetilbenzotiofen). Mekanisme reaksi

hidrodesulfurisasi pada senyawa DMDBT dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 28: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

13

Gambar 1. Mekanisme reaksi hidrodesulfurisasi (Bataille et al., 2001)

2.3 Boehmite

Boehmite atau aluminium oksihidroksida (AlOOH), adalah prekursor

katalis untuk sintesis γ-Al2O3. Peran γ-Al2O3 sangat penting dalam bidang

industri, karena digunakan sebagai penyangga katalis untuk berbagai reaksi.

Reaksi-reaksi tersebut diantaranya seperti reaksi pemurnian, isomerisasi,

hydrotreatment, hidrokonversi residu, dan lain sebagainya. Di alam, boehmite

(AlOOH) dapat ditemukan dalam mineral bauksit. Sebagai mineral alam, selain

mengandung aluminium, bauksit juga mengandung berbagai pengotor, seperti

oksida besi, silika dan mineral lain. Karena komposisi tersebut, untuk

mendapatkan alumina murni, bauksit harus diolah terlebih dahulu, salah satu

metode pengolahannya adalah proses Bayer.

Dalam proses Bayer, bauksit dilebur dengan cara melarutkan bauksit

dalam larutan natrium hidroksida (NaOH) panas, dengan suhu sekitar 175°C. Hal

ini dilakukan untuk mengubah oksida aluminium dalam bijih menjadi natrium

aluminat (2NaAl(OH)4), ditunjukkan pada reaksi 1 dan 2.

AlO(OH) + Na+ + OH

- + H2O → Al(OH)4

- + Na

+ …….(1)

Page 29: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

14

Al(OH)4- + Na

+ +Al(OH)4

- + Na

+ → 2NaAl(OH)4……(2)

Dalam proses di atas, komponen lain dari bauksit tidak ikut larut, sehingga

pengotor tersebut dapat dipisahkan dengan penyaringan. Awalnya, larutan alkali

didinginkan, kemudian gas karbon dioksida dialirkan kedalamnya, untuk

mendapatkan endapan aluminium hidroksida berdasarkan reaksi 3.

2NaAl(OH)4+CO2 → 2Al(OH)3 + Na2CO3 + H2O.……(3) (Green, 2007)

2.4 Zeolit

Zeolit merupakan mineral hasil tambang yang bersifat lunak dan mudah

kering. Warna dari zeolit adalah putih keabu-abuan, putih kehijau-hijauan, atau

putih kekuning-kuningan. Ukuran kristal zeolit kebanyakan tidak lebih dari 10–15

mikron. Zeolit terbentuk dari abu vulkanik yang telah mengendap jutaan tahun

silam. Sifat-sifat mineral zeolit sangat bervariasi tergantung dari jenis dan kadar

mineral zeolit. Zeolit mempunyai struktur berongga biasanya rongga ini diisi oleh

air serta kation yang bisa dipertukarkan dan memiliki ukuran pori tertentu. Oleh

karena itu zeolit dapat dimanfaatkan sebagai penyaring molekuler, senyawa

penukar ion, sebagai filter dan katalis. Kerangka dasar struktur zeolit terdiri dari

unit-unit tetrahedral [AlO4] dan [SiO4] yang saling berhubungan melalui atom O

(Barrer, 1987).

Zeolit dibedakan menjadi 2 jenis yaitu zeolit alam dan zeolit sintesis.

Zeolit alam terbentuk karena adanya perubahan alam (zeolitisasi) dari bahan

vulkanik dan dapat digunakan secara langsung untuk berbagai keperluan, namun

daya jerap maupun daya tukar ion zeolit ini belum maksimal. Untuk memperoleh

zeolit dengan daya guna tinggi diperlukan suatu perlakuan yaitu dengan aktivasi.

Page 30: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

15

Zeolit sintesis merupakan hasil rekayasa manusia secara proses kimia yang bisa

dimodifikasi sesuai kebutuhan.

Proses aktivasi zeolit alam dapat dilakukan dengan 2 cara, yang pertama

yaitu secara fisika melalui pemanasan dengan tujuan untuk menguapkan air yang

terperangkap di dalam pori-pori kristal zeolit, sehingga luas permukaannya

bertambah. Proses pemanasan zeolit harus dikontrol, karena pemanasan yang

berlebihan kemungkinan akan menyebabkan zeolit tersebut rusak.

Kedua yaitu aktivasi zeolit secara kimia dengan tujuan untuk

membersihkan permukaan pori, membuang senyawa pengotor dan mengatur

kembali letak atom yang dapat dipertukarkan. Proses aktivasi zeolit dengan

perlakuan asam HCl pada konsentrasi 0,1N sampai 11N menyebabkan zeolit

mengalami dealuminasi dan dekationisasi yaitu keluarnya Al dan kation-kation

dalam kerangka zeolit. Aktivasi asam menyebabkan terjadinya dekationisasi yang

menyebabkan bertambahnya luas permukaan zeolit karena berkurangnya pengotor

yang menutupi pori-pori zeolit. Luas permukaan yang bertambah diharapkan

meningkatkan kemampuan zeolit dalam proses penjerapan (Weitkamp, 1999).

Tingginya kandungan Al dalam kerangka zeolit menyebabkan kerangka zeolit

sangat hidrofilik. Sifat hidrofilik dan polar dari zeolit ini merupakan hambatan

dalam kemampuan penjerapannya. Proses aktivasi dengan asam dapat

meningkatkan kristalinitas, keasaman dan luas permukaan (Harlinawati, 2004).

Zeolit maupun resin dapat dipakai sebagai penukar ion. Akan tetapi

penggunaan resin lebih terkenal daripada zeolit dan zeolit baru dipakai bila

pemakaian resin sudah tidak layak lagi (Bahtia, 2000). Kemampuan zeolit sebagai

penukar ion tergantung pada banyaknya kation tukar pada zeolit. Banyaknya

Page 31: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

16

kation tukar pada zeolit ditentukan oleh banyaknya kation Si4+

yang diganti oleh

kation lain yang bervalensi tiga atau lima. Pada zeolit alam Si4+

biasanya

digantikan oleh kation Al3+

sehingga kapasitas tukar kation ditentukan oleh

perbandingan Si terhadap Al. Kation tukar pada zeolit dapat dipertukarkan dengan

kation lain dari logam alkali atau alkali tanah yang lain karena kation tukar tidak

terikat dalam rangka zeolit oleh empat atom oksigen seperti Si4+

dan Al3+

(Bahtia,

2000). Sifat-sifat pertukaran ion dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

a. Ukuran rongga zeolit, semakin besar ukuran rongga zeolit semakin besar pula

kemampuan pertukaran ion zeolit.

b. Rasio Si terhadap Al, kapasitas tukar kation zeolit merupakan fungsi dari

rasio Si/Al karena muatan negatif dari zeolit merupakan fungsi dari jumlah

Al3+

. Gugus (AlO4)- menyebabkan zeolit bermuatan negatif. Semakin kecil

rasio Si/Al, semakin besar kapasitas tukar kation zeolit.

c. Volume ion, ukuran ion yang masuk dapat mempengaruhi laju dan jumlah

pertukaran ion. Contohnya, ion NH4+ melakukan proses pertukaran ion yang

cukup lambat karena ukuran molekulnya hampir sama atau setara dengan

ukuran rongga zeolit.

d. Selektivitas ion, pada umumnya tiap jenis zeolit memiliki ukuran selektivitas

ion yang berbeda-beda. Ion dengan selektivitas yang tinggi akan lebih mudah

masuk ke dalam rongga zeolit.

e. Temperatur, semakin tinggi temperatur akan mempercepat laju pertukaran

ion.

Salah satu proses kimia yang mengunakan katalis adalah proses perengkahan

hidrokarbon. Katalis yang digunakan adalah katalis yang bersifat asam, yaitu

Page 32: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

17

sebuah katalis yang dapat menghasilkan karbokation pada permukaannya. Larutan

asam dapat digunakan akan tetapi dalam operasi mengalami banyak masalah

seperti korosi, pemisahan produk dan katalis ada yang hilang.

Zeolit dapat digunakan sebagai katalis dalam proses katalitik. Ciri paling

khusus dari zeolit adalah adanya ruang kosong yang membentuk saluran di

dalamnya. Bila zeolit digunakan pada proses katalisis maka akan terjadi difusi

molekul kedalam ruang bebas antara kristal dan reaksi kimia juga terjadi di

permukaan saluran tersebut. Kemampuan zeolit sebagai katalis dikarenakan zeolit

memiliki sifat-sifat tertentu, diantaranya yaitu:

a. Keasaman zeolit

Keasaman dalam kerangka zeolit dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu pusat

asam Bronsted dan pusat asam Lewis.

1) Asam Bronsted, yaitu spesies yang dapat memberikan proton H+. Bila AlO4

-

mengikat proton maka akan timbul suatu asam Brounsted. Proton ini menempel

pada atom-atom oksigen framework yang berikatan dengan atom-atom silikon dan

alumunium.

2) Asam Lewis, yaitu spesies yang dapat menerima sepasang elektron bebas yang

dikombinasikan dengan zat kedua yang mempunyai sepasang elektron bebas.

Keasaman Bronsted dapat diubah menjadi keasaman Lewis dengan memanaskan

pada suhu tinggi. Asam Lewis ini dapat berubah menjadi asam Bronsted dengan

hadirnya H2O pada zeolit dengan disertai pemanasan. Zeolit yang telah melalui

tahap pengasaman akan memiliki luas permukaan yang lebih tinggi sehingga

peranannya sebagai katalis ataupun penyangga dapat lebih baik.

Page 33: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

18

b. Sifat pori mikronya dapat ditentukan.

Zeolit yang berbentuk kristal memiliki banyak ruang kosong yang dapat

memegang peranan penting dalam proses katalisis.

c. Ukuran kristal dan morfologinya yang dapat diubah-ubah.

Secara umum aktivitas zeolit menurun dengan semakin meningkatnya ukuran

kristal. Ukuran kristal yang besar menyebabkan distribusi Al pada kristal yang

tidak merata terutama pada permukaan sehingga keasaman dari katalis menurun.

d. Kestabilan termal.

Kestabilan termal adalah kemampuan zeolit untuk berfungsi pada temperatur

tinggi.

e. Kemampuan penggabungan dengan logam dan logam komplek.

Permukaan ion logam atau ion komplek yang diikuti prosedur reduksi yang sesuai

dapat menghasilkan zeolit yang mengandung logam sebagai katalis bagi reaksi

tertentu. Partikel logam kompleks yang berukuran kecil atau sesuai dengan ukuran

pori atau saluran zeolit dapat dipertukarkan ke dalam zeolit dan memberikan sifat

selektivitas tertentu pada zeolit.

Zeolit Y adalah salah satu jenis dari zeolit sintetik yang memiliki struktur

tetrahedral aluminasilikat dengan jenis framework faujasit (Gambar 2). Zeolit

jenis ini memiliki struktur pori tiga dimensi dimana sumbu x, y dan z berupa

planar. Unit bangun sekundernya berupa 4 dan 6 dengan diameter pori sebesar 7,4

Å. Ketika zeolit ini tersusun hingga 12 buah cincin, diameter salurannya akan

membesar hingga 12 Å.

Page 34: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

19

Gambar 2. Struktur a.) tetrahedral zeolit dan struktur b.) faujasit

Zeolit Y memiliki volume pori sebesar 0,48 dengan rasio Si/Al sebesar

2,43. Zeolit ini dapat terdekomposisi pada suhu 793oC. Diameter pori zeolit Y

termasuk dalam katego ri mikropori karena ukurannya yang sangat kecil. Oleh

karena itu zeolit ini memiliki kelemahan yaitu sulit bereaksi dengan senyawa

molekul berukuran besar, sebab proses difusi menuju situs aktif terhalang oleh

ukuran diameter pori zeolit yang terlalu kecil. Beberapa penelitian terbaru telah

memodifikasi diameter pori dari zeolit ini, salah satunya adalah sintesis zeolit Y

hirarki. Zeolit Y hirarki selain memiliki mikropori juga memiliki mesopori.

Sehingga zeolit jenis hirarki ini memiliki distribusi pori yang lebih tinggi dengan

keasaman yang lebih kuat dari zeolit Y mikropori. Zeolit Y hirarki sangat cocok

digunakan pada reaksi perengkahan pada industri pengolahan minyak bumi (Alam

et al., 2018).

2.5 Silika (SiO2)

Silikon dioksida atau silika adalah salah satu senyawa kimia yang paling

umum. Silika murni terdapat dalam dua bentuk yaitu kuarsa dan kristobalit.

Silikon selalu terikat secara tetrahedral kepada empat atom oksigen, namun

a.) b.)

Page 35: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

20

ikatan-ikatannya mempunyai sifat yang cukup ionik. Dalam kristobalit, atom-

atom silikon ditempatkan seperti halnya atom-atom karbon dalam intan dengan

atom-atom oksigen berada di tengah dari setiap pasangan. Dalam kuarsa terdapat

heliks sehingga terbentuk kristal enansiomorf. Kuarsa dan kristobalit dapat saling

dipertukarkan apabila dipanaskan. Proses ini lambat karena dibutuhkan pemutusan

dan pembentukan kembali ikatan-ikatan dan energi pengaktifannya tinggi. Silika

relatif tidak reaktif terhadap Cl2, H2, asam-asam dan sebagian besar logam pada

suhu 25oC atau pada suhu yang lebih tinggi, tetapi dapat diserang oleh F2, HF

aqua, hidroksida alkali dan leburan-leburan karbonat. Silika relatif tidak reaktif

terhadap Cl2, H2, asam-asam dan sebagian besar logam pada suhu 25oC atau pada

suhu yang lebih tinggi, tetapi dapat diserang oleh F2, HF aqua, hidroksida alkali

dan leburan-leburan karbonat. Bentuk-bentuk silika merupakan beberapa struktur

kristal yang penting bukan saja karena silika merupakan zat yang melimpah dan

berguna, tetapi karena strukturnya (SiO4) adalah unit yang mendasar dalam

kebanyakan mineral. Adapun sifat kimia dari silika (SiO2) yaitu:

a. Reaksi asam silika relatif tidak reaktif terhadap asam kecuali terhadap asam

hidrofluorida dan asam phospat, ditunjukkan pada reaksi 4.

SiO2(s) + 4HF(aq) → SiF4(aq) + 2H2O(l)……(4)

Dalam asam berlebih dapat ditunjukkan pada reaksi 5.

SiO2 + 6HF →H2[SiF6](aq) + 2H2O(l)…….(5)

b. Reaksi basa silika dapat bereaksi dengan basa, terutama dengan basa kuat, seperti

dengan hidroksida alkali, ditunjukkan pada reaksi 6.

SiO2(s) + 2NaOH(aq)→ Na2SiO3 + H2O…..(6) (Vogel,1985)

Page 36: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

21

Silika non kristalin atau amorf memiliki susunan atom dan molekul

berbentuk pola acak dan tidak beraturan. Akibat pola acak dan tidak beraturan

tersebut, silika amorf memiliki struktur spherikal yang rumit. Struktur rumit

tersebut menyebabkan luas area permukaan yang tinggi, biasanya diatas 200 m2/g

(Kirk dan Othmer, 1984).

Silika amorf dalam berbagai kondisi dianggap lebih reaktif dibanding

silika kristalin. Tingkat kereaktifan dari silika amorf disebabkan karena adanya

gugus hidroksil (silanol) yang didapat setelah pemanasan mencapai temperatur

400oC. Gugus silanol (Si-OH) ini dapat ditemukan di atas permukaan dari sampel

silika yang menyebabkan terbentuknya daerah yang reaktif (Kirk dan Othmer,

1984).

2.6 X-Ray Diffraction (XRD)

Sewaktu bekerja dengan tabung sinar katoda pada tahun 1895, W. Rontgen

menemukan bahwa sinar dari tabung dapat menembus bahan yang tak tembus

cahaya dan mengaktifkan layar pendar atau film foto. Sinar ini berasal dari titik

dimana elektron dalam tabung mengenai sasaran di dalam tabung tersebut atau

tabung kacanya sendiri . Rontgen tidak dapat menyimpangkan sinar-sinar ini di

dalam medan magnetik, sebagaimana yang diharapkan jika sinar tersebut berupa

partikel bermuatan, tidak juga dapat mengamati difraksi atau interferensi,

sebagaimana yang diharapkan jika sinar tersebut berupa gelombang. Rontgen

memberi nama sinar tersebut yaitu sinar-X. Ia menyelidiki sinar ini secara intensif

dan menemukan bahwa semua bahan tertembus oleh sinar tersebut dalam derajat

tertentu dan bahwa derajat ketertembusan berkurang dengan meningkatnya

densitas bahannya.

Page 37: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

22

Dasar dari prinsip pendifraksian sinar X yaitu difraksi sinar-X terjadi pada

hamburan elastis foton-foton sinar-X oleh atom dalam sebuah kisi periodik.

Hamburan monokromatis sinar-X dalam fasa tersebut memberikan interferensi

yang konstruktif.

Menurut Bragg, jika seberkas sinar-X di jatuhkan pada sampel kristal,

maka bidang kristal itu akan membiaskan sinar-X yang memiliki panjang

gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam kristal tersebut. Sinar yang

dibiaskan akan ditangkap oleh detektor kemudian diterjemahkan sebagai sebuah

puncak difraksi. Makin banyak bidang kristal yang terdapat dalam sampel, makin

kuat intensitas pembiasan yang dihasilkannya. Tiap puncak yang muncul pada

pola XRD mewakili satu bidang kristal yang memiliki orientasi tertentu dalam

sumbu tiga dimensi. Puncak-puncak yang didapatkan dari data pengukuran ini

kemudian dicocokkan dengan standar difraksi sinar-X untuk hampir semua jenis

material (Smallman dan Bishop, 2000).

Prinsip kerja XRD sinar-X, tempat objek yang diteliti, dan detektor sinar-

X. Sinar-X 26 dihasilkan di tabung sinar-X yang berisi katoda untuk memanaskan

filamen, sehingga menghasilkan elektron. Perbedaan tegangan menyebabkan

percepatan elektron akan menembaki objek. Ketika elektron mempunyai tingkat

energi yang tinggi dan menabrak elektron dalam objek sehingga dihasilkan

pancaran sinar-X. Objek dan detektor berputar untuk menangkap dan merekam

intensitas refleksi sinar-X. Detektor merekam dan memproses sinyal sinar-X dan

mengolahnya dalam bentuk grafik (Smallman dan Bishop, 2000).

Page 38: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

23

2.7 XRF (X-ray fluorescence spectrometry)

XRF (X-ray fluorescence spectrometry) merupakan teknik analisa non-

destruktif yang digunakan untuk identifikasi serta penentuan konsentrasi elemen

yang ada pada padatan, bubuk ataupun sample cair. XRF mampu mengukur

elemen dari berilium (Be) hingga Uranium pada level trace element, bahkan

dibawah level ppm. Secara umum, XRF spektrometer mengukur panjang

gelombang komponen material secara individu dari emisi flourosensi yang

dihasilkan sampel saat diradiasi dengan sinar-X (Robert, 2000).

Teknik fluoresensi sinar-X (XRF) merupakan suatu teknik analisis yang

dapat menganalisa unsur-unsur yang membangun suatu material. Teknik ini juga

dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi unsur berdasarkan pada panjang

gelombang dan jumlah sinar x yang dipancarkan kembali setelah suatu material

ditembaki sinar x berenergi tinggi. Metode XRF secara luas digunakan untuk

menentukan komposisi unsur suatu material. Karena metode ini cepat dan tidak

merusak sampel, metode ini dipilih untuk aplikasi di lapangan dan industri untuk

kontrol material. Tergantung pada penggunaannya, XRF dapat dihasilkan tidak

hanya oleh sinar-X tetapi juga sumber eksitasi primer yang lain seperti partikel

alfa, proton atau sumber elektron dengan energi yang tinggi (Robert, 2000).

Apabila terjadi eksitasi sinar-X primer yang berasal dari tabung X ray atau

sumber radioaktif mengenai sampel, sinar-X dapat diabsorpsi atau dihamburkan

oleh material. Proses dimana sinar-X diabsorpsi oleh atom dengan mentransfer

energinya pada elektron yang terdapat pada kulit yang lebih dalam disebut efek

fotolistrik. Selama proses ini, bila sinar-X primer memiliki cukup energi, elektron

pindah dari kulit yang di dalam menimbulkan kekosongan. Kekosongan ini

Page 39: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

24

menghasilkan keadaan atom yang tidak stabil. Apabila atom kembali pada

keadaan stabil, elektron dari kulit luar pindah ke kulit yang lebih dalam dan proses

ini menghasilkan energi sinar-X yang tertentu dan berbeda antara dua energi

ikatan pada kulit tersebut. Emisi sinar-X dihasilkan dari proses yang disebut X-

Ray Fluorescence (XRF). Proses deteksi dan analisa emisi sinar-X disebut analisa

XRF. Pada umumnya kulit K dan L terlibat pada deteksi XRF. Sehingga sering

terdapat istilah Kα dan Kβ serta Lα dan Lβ pada XRF. Jenis spektrum X ray dari

sampel yang diradiasi akan menggambarkan puncak-puncak pada intensitas yang

berbeda (Robert, 2000).

2.8 SAA (Surface Area Analyzer)

SAA (Surface Area Analyzer) merupakan salah satu instrumen dalam

karakterisasi material. Alat ini berfungsi menentukan luas permukaan dan

distribusi ukuran pori dari material. SAA (Surface Area Analyzer) bekerja

berdasarkan metode BET. Metode BET merupakan metode yang digunakan untuk

menentukan luas permukaan padatan yang dikembangkan oleh Bruneur-Emmet-

Teller (metode BET). Prinsip pengukuran metode BET adalah dengan cara

adsorpsi fisis gas, yaitu menentukan jumlah molekul yang dibutuhkan untuk

menutupi permukaan padatan dengan monolayer zat yang diserap (adsorbat),

dengan mengetahui luas yang ditempati oleh suatu molekul adsorbat, maka luas

permukaan katalis dapat diketahui (Gregg dan Sing, 1982).

Metode BET merupakan metode yang digunakan untuk menentukan luas

permukaan suatu padatan berpori, serta ukuran dan volume pori. Prinsip kerjanya

berdasarkan proses adsorpsi gas N2 pada permukaan padatan berpori. Sampel yang

akan dianalisis diletakkan dalam tabung yang sudah diketahui volumenya dan

Page 40: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

25

dipanaskan dibawah vakum (10-4

torr) untuk menghilangkan gas-gas di dalam

sampel.

Tabung tersebut kemudian didinginkan dalam nitrogen cair, dan sejumlah

gas nitrogen dimasukkan ke dalam sebuah tabung. Setelah mencapai

kesetimbangan, tekanan dalam tabung diukur. Hal ini diakukan berulang kali

dengan sejumlah gas tertentu nitrogen (N2). Dengan mengamati perbedaan

tekanan gas terhitung dan tekanan yang diamati pada setiap penambahan dapat

ditentukan jumlah N2 yang teradsorpsi. Bertambahnya secara bertahap volume

nitrogen yang diadsorpsi pada keadaan awal menunjukan adsorpsi monolayer, dan

dilanjutkan dengan adsorpsi multilayer. Volume dari adsorpsi monolayer

ditentukan dengan cara ekstrapolasi ke tekanan nol.

2.9 Temperature Programmed Desorption (TPD)

TPD (Temperature Programmed Desorption) atau TDS (Thermal

Desorption Spectroscopy) adalah suatu metode pengukuran desorpsi suatu

molekul dari permukaan ketika temperatur atau suhu pada permukaan tersebut

meningkat. Banyak penelitian yang menggunakan TPD karena TPD ini tidak

menggunakan metode spektroskopi.

Ketika molekul datang dan berinteraksi dengan permukaan, terjadi

peristiwa adsorpsi, memperkecil energi mereka dengan membentuk ikatan kimia

dengan permukaan. energi ikatan bervariasi dengan kombinasi adsorbat dan

permukaan. Jika permukaan dipanaskan energi akan ditransfer dibagian yang

diadsorpsi karena akan di desorpsi. Suhu dimana saat terjadinya peristiwa itu

merupakan suhu desorpsi.

Page 41: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

26

Kemampuan kemisorpsi dalam teknik ini diuji untuk mendapatkan sifat-

sifat katalis tertentu, seperti kekuatan keasaman dan kebasaan katalis, bahkan

dapat juga digunakan untuk menentukan jumlah situs asam atau basa di dalam

katalis. Jika NH3 terdesorpsi pada suhu tinggi maka tingkat keasaman katalis juga

tinggi, karena NH3 sebagai senyawa probe yang bersifat basa, sebaliknya jika NH3

terdesorpsi pada suhu rendah, maka tingkat keasaman katalis juga rendah.

Pengukuran dalam pengujian NH3-TPD dapat dilakukan di dalam sebuah reaktor

kuarsa menggunakan gas helium sebagai gas carrier. Karakterisasi NH3-TPD ini

biasanya dilakukan di dalam sebuah unit TPD/TPR, biasanya merknya

Micromeritics 2900 TPD/TPR yang dilengkapi dengan TCD (Thermal

Conductivity Detector)(Cho et al., 2001).

Page 42: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Catalyst And Materials

Research and Technology Direktorat Pengolahan PT. Pertamina (Persero), Jalan

Raya Bekasi Km 20, Pulogadung, Jakarta Timur pada November 2018 – April

2019.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam proses pengujian antara lain alat X-Ray

Difraction (XRD) Empyrean PANalytical, X-Ray Flourescene (XRF) Axios

PANalytical, alat Temperature Programme Desorption (TPD) Chemisorb 2750,

TPx System, alat Surface Area Analyzer ASAP 2400, Furnace KSL-1100x, mesin

degasser, neraca analitik, cawan porselen dan alat-alat gelas.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam proses pengujian antara lain boehmite,

akuabidest, kristal nikel nitrat ((Ni(NO3)2.6H2O), serbuk molibdenum trioksida

(MoO3), asam nitrat (HNO3) 5%, larutan ammonia (NH4OH) 25%, zeolit HY,

zeolit hirarki HY, silika amorf, gas He, gas 10% NH3 dalam He, gas H2, nitrogen

cair dan glass woll.

Page 43: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

28

3.3 Diagram Alir

Keterangan

* : Penyangga yang telah dicetak dan dikalsinasi

Gambar 3. Diagram alir penelitian

Boehmit

Air, HNO3

dan NH4OH Zeolit HY,

Zeolit hirarki

HY, dan Silika

dengan variasi

berat 1, 3, 5 dan

10%

Pencetakan

Kalsinasi 550ºC

Penyangga*

Karakterisasi sifat

fisika dan kimia

menggunakan alat

XRD, XRF, BET

dan TPD.

Impregnasi

Kalsinasi 450ºC

Katalis

Penyangga

Metode Sol-Gel

Larutan

impregnan

NiMo

Page 44: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

29

3.4 Cara Kerja

3.4.1 Pembuatan Penyangga Katalis (Subagjo dan Ulfah, 2013)

Sebanyak 25 gram boehmite ditambahkan akuades dan diaduk secara

perlahan, ditambahkan HNO3 5% hingga membentuk pasta, setelah itu

ditambahkan NH4OH 25% secara sedikit demi sedikit hingga merekah, kemudian

ditambahkan zeolit HY, zeolit hirarki HY dan silika dengan variasi berat 1%, 3%,

5% dan 10%. Masing-masing penyangga kemudian dicetak dan diberi kode sesuai

dengan variasi berat yang diberikan, kode dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kode sampel penyangga

Variasi berat (%) Zeolit HY Zeolit hirarki HY Silika

1 SHY 1 SHHY 1 SS 1

3 SHY 3 SHHY 3 SS 3

5 SHY 5 SHHY 5 SS 5

10 SHY 10 SHHY 10 SS 10

Penyangga yang telah dibuat, selanjutnya dikeringkan pada temperatur

120oC selama 2 jam dan dikalsinasi pada 550

oC selama 4 jam dengan

menggunakan furnace. Hal ini bertujuan untuk membentuk fase gamma (γ) dari

alumina itu sendiri. Sampel penyangga yang telah dibuat selanjutnya

dikarakterisasi sifat fisika dan kimianya.

3.4.2 Impregnasi Penyangga Katalis (Subagjo dan Ulfah, 2013)

Larutan impregnan dibuat dengan mencampurkan akuabides dan serbuk

MoO3 sebanyak 6,4 gram. Selanjutnya ditambahkan larutan ammonia (NH4OH)

Page 45: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

30

dan kristal (Ni(NO3)2.6H2O sebanyak 4,9 gram (Lampiran 1) hingga larut dan

diaduk hingga homogen.

Penyangga katalis dengan penambahan zeolit HY, zeolit hirarki HY dan

silika dimasukkan ke dalam gelas kaca dan ditambahkan larutan impregnan

hingga larutan impregnan terserap seluruhnya oleh support tersebut. Penyangga

katalis yang telah diimpregnasi selanjutnya dicetak dan dikalsinasi pada suhu

450oC selama 3 jam. Sampel katalis yang telah disintetis kemudian dikarakterisasi

sifat fisika dan kimianya.

3.4.3 Karakterisasi penyangga dan katalis

3.4.3.1 Analisis Kristalinitas Penyangga dan Katalis (ASTM D4926-15)

Sampel penyangga dan katalis dihaluskan sebelum dipreparasi pada plat

sampel. Uji kristalinitas ini dilakukan menggunakan XRD dengan radiasi Cu pada

tegangan 40 kV dan arus 25 mA dengan rentang sudut 5-90o. Difraktogram yang

dihasilkan akan memberikan informasi mengenai fasa kristalin penyangga dan

katalis.

3.4.3.2 Analisis komponen penyusun penyangga dan katalis (ASTM D7343)

Analisis komponen penyusun penyangga dan katalis dilakukan dengan

menggunakan alat X-Ray Flourescene (XRF) Axios PANalytical. Sampel

disiapkan sebanyak 10 gram ke dalam wadah cup alumunium. Sampel dalam

wadah ditekan menggunakan alat presser, kemudian sanpel diletakan dalam alat

dan dianalisa dengan tegangan 40 kV dan arus 45 mA menggunakan program

analisa kuantitatif untuk penyangga. Hasil analisa didapatkan berupa % berat

senyawa yang berada di dalam penyangga dan katalis.

Page 46: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

31

3.4.3.3 Analisis luas permukaan (ASTM D3663), diameter pori (ASTM

D4641) dan volume pori (D4222) penyangga dan katalis

Analisis luas permukaan, diameter pori, dan volume pori dilakukan dengan

menggunakan alat ASAP 2400. Tabung sampel yang berisi filler dan tutup tabung

ditimbang sebagai bobot kosong, kemudian sampel dimasukan ke dalam tabung

dan ditimbang sebanyak 0,2 gram. Tabung tersebut diisi dengan filler dan ditutup

kembali kemudian dipasang pada port degasser. Degassing dilakukan pada suhu

100oC selama 1 jam dengan keadaan vakum slow, setelah itu suhu dinaikkan

menjadi 300oC selama 5 jam dengan keadaan vakum fast. Setelah selesai

degassing, tabung tersebut kemudian ditimbang kembali sebagai massa setelah

degassing.

Kemudian tabung tersebut ditempelkan kembali pada port analisa, sebelum

analisa dilakukan dewar flask dengan mengisi nitrogen cair sampai ¾ bagiannya.

Sampel dialiri gas helium kemudian sampel dianalisa dengan gas nitrogen yang

dialirkan ke dalam sampel dalam keadaan vakum. Hasil analisa berupa kurva

isoterm adsorbs-desorbsi N2 yang dapat digunakan untuk menentukan luas

permukaan (m2/gram), volume pori (cm

3/gram), dan diameter pori (Å).

3.4.3.4 Analisis keasaman penyangga (ASTM D4824-13)

Analisis keasaman penyangga dan katalis dilakukan menggunakan alat

Temperature Programme Desorption (TPD) Chemisorb 2750 dan TPx System.

Tabung sampel dibersihkan dan diisi dengan glasswool secukupnya kemudian

ditimbang sebagai berat kosong. Sampel sebanyak 0,02 gram dimasukan ke dalam

tabung kemudian dipasang pada alat untuk dilakukan degassing terlebih dahulu.

Degassing dilakukan dengan mengalirkan gas helium selama 1 jam dengan suhu

Page 47: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

32

300oC selama 1 jam, kemudian gas NH3 dialirkan selama 1 jam dengan suhu

ruang, setelah itu gas He dialirkan kembali dengan kenaikan suhu hingga 800oC.

hasil diperoleh berupa puncak yang menunjukan jenis asam berdasarkan suhu

optimumnya.

Page 48: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakterisasi Penyangga

4.1.1 Pola Difraksi Penyangga

Penyangga merupakan salah satu komponen penting pada katalis.

Penyangga memiliki fungsi sebagai tempat penebaran fasa aktif dengan tujuan

untuk memperluas permukaan kontak antara fasa aktif dengan reaktan. Pembuatan

penyangga γ-Al2O3 berasal dari boehmite (AlOOH) yang dicampurkan dengan air

dimana reaksi berjalan secara eksotermal. Reaksi berjalan secara eksotermal

dikarenakan boehmite mengion menjadi Al(OH)4- seperti ditunjukkan pada reaksi

7 di bawah ini.

AlOOH (s) + 2H2O (aq) → Al(OH)4-

(s) + H+ (s)…...(7)

Selanjutnya direaksikan dengan asam nitrat disertai dengan pengadukan sehingga

membentuk fasa sol-gel seperti yang ditunjukkan pada reaksi 8. Pengadukan turut

memicu terbentuknya inti kristal (nukleasi) dan pengendapan kristal sehingga

mempengaruhi ukuran kristal. Ukuran kristal yang kecil akan menghasilkan luas

permukaan yang besar.

Al(OH)4-

(s) + 4HNO3 (aq) → Al(NO3)3 (s) + NO3- (s) + 4H2O (aq)……(8)

Padatan yang telah berbentuk sol-gel ditambahkan dengan ammonia hidroksida

sehingga didapatkan serbuk aluminium hidroksida seperti yang ditunjukkan pada

reaksi 9.

Al(NO3)3 (s) + 3 NH4OH (aq) → Al(OH)3 (s) + 3 NH4NO3 (s)…….(9)

Page 49: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

34

Dalam penelitian ini, penyangga ditambahkan dengan zat-zat asam,

diantaranya ialah zeolit HY, zeolit hirarki HY dan silika. Penyangga dikalsinasi

pada suhu 550ºC selama 4 jam menggunakan furnace. Kalsinasi bertujuan

mendekomposisi pengotor yang terikat pada struktur kristal berupa anion atau

kation yang mudah menguap seperti ion amoniak (NH4+). Selain itu, kalsinasi

dilakukan dengan kenaikan suhu bertahap sehingga terjadi pembentukan oksida γ-

Al2O3 seperti yang ditunjukkan pada reaksi 10.

2Al(OH)3 (s) → Al2O3 (s) + 3H2O (g)………..(10)

Perubahan struktur alumina sebelum dan setelah dikalsinasi dapat dilihat

pada Gambar 4. Proses sintesis γ-alumina melewati tahapan pengeringan atau

kalsinasi yang ikut mempengaruhi struktur alumina, luas permukaan area dan

ukuran pori.

Gambar 4. Perubahan struktur Al(OH)3 menjadi Al2O3

Penyangga yang ditambahkan dengan zeolit HY, zeolit hirarki HY dan

silika dikarakterisasi pola difraksinya menggunakan XRD (X-Ray Diffraction)

PANalytical. Blanko penyangga γ-Al2O3 dikarakterisasi pola difraksinya

menggunakan XRD dan hasilnya dapat ditunjukkan pada Gambar 5.

550º C

Al2O3 Al(OH)3

Page 50: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

35

Gambar 5. Pola difraksi blanko penyangga γ-Al2O3

Dari hasil XRD pada Gambar 5 dapat diketahui pola difraksi penyangga γ-

Al2O3 yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan ICDD no. 98-009-9836,

ada tiga puncak khas yaitu pada sudut 2θ: 36,97º, 46,11º dan 66,70º (Lampiran 2).

Tiga puncak ini mirip dengan tiga puncak khas γ-Al2O3 pada penelitian Zhang et

al. (2016), yaitu pada sudut 2θ: 37,59º, 45,84º dan 67,00º (Tabel 2). Hal ini

menunjukkan bahwa penyangga yang dibuat dalam penelitian ini merupakan

penyangga dalam fasa γ-Al2O3.

Tabel 2. Perbandingan puncak khas standar γ-Al2O3 dengan sampel blanko

No. Standar ICDD (2θ) Sampel (2θ)

1. 36,97 37,59

2. 46,11 45,84

3. 66,70 67,00

Penyangga γ-Al2O3 merupakan material yang baik untuk digunakan sebagai

penyangga katalis karena kestabilannya terhadap suhu tinggi, selain itu γ-Al2O3

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

0

400

800

1200

inte

nsi

tas

2

Page 51: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

36

memiliki keunggulan lain seperti luas permukaan pori yang tinggi yang berfungsi

sebagai tempat terdispersinya logam aktif sehingga dapat memperluas kontak

antara sisi aktif dengan reaktan (Liherlinah et al., 2009). Penyangga dengan fasa

γ-Al2O3 juga banyak digunakan sebagai penyangga katalis, seperti pada penelitian

Savitri et al. (2016) γ-Al2O3 digunakan sebagai penyangga katalis untuk biodiesel.

Kamalia (2018) menggunakan γ-Al2O3 sebagai penyangga katalis untuk

hidrodesulfurisasi kerosin.

Penyangga yang ditambahkan zeolit HY dengan variasi konsentrasi 1, 3, 5

dan 10% (wt) dibandingkan dengan sampel blanko penyangga γ-Al2O3 tanpa

penambahan zat asam. Hasil karakterisasi XRD ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Pola difraksi penyangga SHY 1, 3, 5, 10% (wt)

Gambar di atas menunjukkan pola difraksi penyangga dengan penambahan

zeolit HY 1, 3, 5 dan 10% (wt) mirip dengan blanko penyangga γ-Al2O3.

10 20 30 40 50 60 70 80

0

1000

2000

3000

4000

5000

inte

nsita

s

2

Penyangga Blanko

SHY 1%

SHY 3%

SHY 5%

SHY 10%

Page 52: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

37

Penyangga dengan penambahan zeolit HY 1% (wt) (SHY1%) memiliki tiga

puncak spesifik yakni pada sudut 2θ: 36,31º, 45,92º dan 66,61º. Begitu pula

dengan SHY 3, 5 dan 10% (wt), masing-masing pola difraksinya menunjukkan

puncak yang mirip dengan blanko penyangga γ-Al2O3 (Tabel 3).

Tabel 3. Perbandingan puncak khas standar γ-Al2O3 dengan sampel SHY

No. Standar ICDD (2θ) Sampel (2θ) SHY

1% 3% 5% 10%

1. 36,97 37,05 36,71 37,39 36,99

2. 46,11 46,12 46,29 46,44 46,47

3. 66,70 66,26 66,66 66,98 66,40

Meskipun telah ditambahkan dengan zeolit HY, pada pola difraksi di atas tidak

menunjukkan puncak-puncak spesifik yang menandai adanya kristal zeolit HY.

Hal tersebut menunjukkan bahwa zeolit HY terdispersi merata dan tidak merusak

struktur dari fase γ-Al2O3 (Wang et al., 2009). Namun pada SHY 3, 5 dan 10%

(wt) muncul cembungan pada sudut 2θ: 13º; 18º dan 26º (Lampiran 2). Kosim dan

Munasir (2014) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa adanya peak-peak yang

tidak signifikan sekitar 20º hingga 30º menunjukkan kandungan silika dalam

Al2O3. Silika yang berbentuk amorf menyebabkan munculnya peak-peak yang

tidak signifikan pada pola difraksinya. Pada penelitian Kamalia (2018) adanya

puncak pada pola difraksi penyangga γ-Al2O3 di bawah sudut 2θ: 45º memiliki

kecenderungan luas permukaan yang lebih rendah, hal tersebut disebabkan adanya

silika dari zeolit yang berlebih sehingga menutupi pori penyangga. Pada gambar

di atas, penambahan zeolit HY dengan konsentrasi yang semakin besar

menimbulkan adanya cembungan yang semakin besar pula pada pola difraksi

Page 53: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

38

XRD, hal tersebut dapat dikarenakan kandungan silika dari zeolit yang

ditambahkan semakin banyak.

Gambar 7. Pola difraksi penyangga SHHY 1, 3, 5, 10% (wt) dan blanko

Gambar 7 menunjukkan perbandingan pola difraksi penyangga yang

ditambahkan zeolit hirarki HY variasi konsentrasi 1, 3, 5 dan 10% (wt) dengan

blanko penyangga γ-Al2O3. SHHY 1, 3 5 dan 10% (wt) menunjukkan tiga puncak

khas yaitu pada sudut 2θ: 37º, 46º dan 67º (Tabel 4), hal tersebut menandakan

bahwa penyangga SHHY juga masih dalam fasa γ-Al2O3.

Tabel 4. Perbandingan puncak khas standar γ-Al2O3 dengan sampel SHHY

No. Standar ICDD (2θ) Sampel (2θ) SHY

1% 3% 5% 10%

1. 36,97 36,31 36,61 36,62 36,90

2. 46,11 45,92 46,34 46,70 46,60

3. 66,70 66,61 66,15 66,58 66,47

10 20 30 40 50 60 70 80

0

1000

2000

3000

4000

5000

inte

nsita

s

2

Penyangga Blanko

SHHY 1%

SHHY 3%

SHHY 5%

SHHY 10%

Page 54: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

39

Namun pada SHHY konsentrasi 3, 5 dan 10% (wt) memiliki puncak lain

yakni pada sudut 2θ: 15º. Hal tersebut dapat menunjukkan adanya kandungan

silika berlebih yang berasal dari zeolit hirarki HY yang ditambahkan ke dalam

penyangga.

Penyangga SHHY 1% tidak memiliki puncak lain, hal tersebut menandakan

bahwa struktur penyangga yang ditambahkan zeolit hirarki HY 1% stabil pada

fase γ-Al2O3. Stabilnya penyangga dalam fase γ-Al2O3 dikarenakan penambahan

zeolit yang sangat sedikit yaitu hanya sebesar 1% dan zeolit terdistribusi merata

ke seluruh permukaan penyangga sehingga tidak merusak struktur γ-Al2O3 dari

penyangga itu sendiri.

Gambar 8 menunjukkan perbandingan pola difraksi penyangga dengan

penambahan silika 1, 3, 5 dan 10% (wt) dengan blanko penyangga γ-Al2O3.

Gambar 8. Pola difraksi penyangga SS 1, 3, 5, 10% (wt) dan blanko

10 20 30 40 50 60 70 80

0

1000

2000

3000

4000

5000

inte

nsita

s

2

Penyangga Blanko

SS 1%

SS 3%

SS 5%

SS 10%

Page 55: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

40

Penyangga dengan penambahan silika 1, 3, 5 dan 10% (wt) menunjukkan pola

difraksi yang sesuai dengan blanko penyangga γ-Al2O3 yaitu pada sudut 2θ: 37º,

46º dan 67º (Tabel 5). Silika yang ditambahkan ke dalam penyangga tidak

menunjukkan puncak yang spesifik dalam pola difraksi di atas, hanya saja

terdapat cembungan yang semakin besar pada rentang sudut 2θ: 20º seiring

dengan semakin tinggi konsentrasi silika yang ditambahkan dalam penyangga.

Hal tersebut menunjukan tingginya kandungan silika yang terdapat dalam

penyangga tersebut.

Tabel 5. Perbandingan puncak khas standar γ-Al2O3 dengan sampel SS

No. Standar ICDD (2θ) Sampel (2θ) SS

1% 3% 5% 10%

1. 36,97 36,54 36,79 36,79 36,85

2. 46,11 46,55 46,14 46,83 46,33

3. 66,70 66,90 67,12 66,69 66,88

.

4.1.2 Komponen Penyusun Penyangga

Penyangga dalam penelitian ini disusun atas boehmit dan zat-zat asam

berupa zeolit HY, zeolit hirarki HY dan silika. Boehmit merupakan komponen

terbesar yang tersusun atas silika, alumina dan beberapa mineral lain. Penyangga

dianalisis komponen penyusunnnya menggunakan instrumen XRF (X-Ray

Fluoressence) Axios Panalytical. Instrumen ini dapat mendeteksi beberapa unsur,

termasuk silika dan alumina yang merupakan komponen terbesar penyusun

penyangga katalis (Lampiran 3). Silika dan alumina yang telah dianalisis

kemudian dihitung rasio Si/Al dari setiap penyangga. Rasio Si/Al ditentukan

karena dapat berpengaruh pada keasaman penyangga. Hasil analisis kadar silika

Page 56: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

41

dan alumina penyangga katalis dengan penambahan zeolit HY (SHY), zeolit

hirarki HY (SHHY) dan silika (SS) dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Analisis Kadar Silika dan Alumina Penyangga

No Sampel Konsentrasi

(% wt)

Si

(% wt)

Al

(% wt) Rasio Si/Al Total

1 Penyangga

SHY 1 0,15 43,37 0,003

2 3 0,42 42,98 0,010

3 5 0,86 41,34 0,021

4 10 1,51 41,74 0,036

5 Penyangga

SHHY 1 0,40 41,05 0,010

6 3 0,98 40,59 0,024

7 5 1,5 39,92 0,038

8 10 3,12 39,63 0,079

9 Penyangga

SS 1 0,73 41,76 0,017

10 3 2,16 41,72 0,052

11 5 3,5 40,72 0,086

12 10 7,07 38,61 0,183

Berdasarkan Tabel 6 dapat ditunjukkan sampel dengan penambahan zeolit

HY 1% (SHY 1%) memiliki kandungan silika sebesar 0,15% dan alumina sebesar

43,37% dengan rasio Si/Al total sebesar 0,003. Sampel SHY 1% merupakan

sampel yang memiliki rasio terkecil dibandingkan sampel lainnya. Sampel

penyangga dengan penambahan silika memiliki rasio Si/Al total yang paling

tinggi yaitu 0,017. Pada sampel penyangga dengan penambahan silika konsentrasi

1% (SS 1%) memiliki kadar silika sebesar 0,73% dan kadar aluminanya sebesar

41,76% wt. Sedangkan sampel penyangga dengan penambahan zeolit hirarki HY

1% (SHHY 1%) memiliki kandungan silika sebesar 0,40% dan alumina sebesar

41,05% dengan rasio Si/Al total sebesar 0,010. Sampel penyangga dengan

penambahan zeolit hirarki HY 1% (SHHY 1%) memiliki rasio Si/Al total yang

menengah dari pada sampel lainnya. Besarnya konsentrasi penambahan zeolit

Page 57: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

42

akan mempengaruhi besarnya rasio Si/Al karena zeolit memiliki kandungan silika

sehingga semakin besar penambahan zeolit pada penyangga maka akan semakin

besar pula rasio Si/Al.

Rasio Si/Al berpengaruh terhadap keasaman penyangga. Semakin besar

kandungan Si pada penyangga menyebabkan meningkatnya keasaman.

Kandungan Si yang diperoleh pada data hasil analisis di atas berasal dari zeolit

yang ditambahkan pada penyangga. Menurut Hartanto et al. (2016), silika dapat

membentuk gugus silanol (Si-OH) yang berperan sebagai asam Bronsted, selain

itu silika juga dapat berperan sebagai asam Lewis (Si+). Keunikan dari silika

disebabkan karena silika memiliki 4 elektron bebas di kulit terluar yang memiliki

kecenderungan melepas maupun menerima elektron, sehingga penambahan zeolit

yang mengandung silika dapat menambah keasaman baik itu asam Bronsted

maupun asam Lewis. Penyangga dengan penambahan zeolit hirarki HY (SHHY

1%) memiliki kadar Si/Al total yang menengah dari pada sampel lainnya sehingga

pusat-pusat asam yang dihasilkan tidak terlalu tinggi namun masih dapat

meningkatkan jumlah pusat asamnya.

4.1.3 Luas Permukaan, Volume Pori dan Diameter Pori Katalis

Luas permukaan, volume pori dan diameter pori merupakan faktor-faktor

penting dalam analisis penyangga untuk katalis. Metode yang dikembangkan oleh

Bruneur-Emmet-Teller (BET) adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

menentukan luas permukaan suatu zat (padatan). Penelitian ini menggunakan

adsorbat gas nitrogen (N2) untuk menentukan luas permukaan, volume pori dan

diameter pori katalis yang disajikan pada Tabel 7.

Page 58: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

43

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pada penyangga dengan

penambahan zeolit hirarki HY (HHY) sebesar 1% menunjukkan luas pori yang

paling rendah dibandingkan dengan sampel penyangga lain pada kadar 1% yaitu

203 m2/g, namun memiliki diameter pori yang sangat besar dibandingkan dengan

sampel penyangga lainnya yaitu 125,473 Å. Hal ini disebabkan karena zeolit

hirarki HY memiliki mikropori dan mesopori. Diameter pori yang besar dapat

memudahkan molekul reaktan untuk berdifusi.

Tabel 7. Hasil analisis luas permukaan, volume dan diameter pori penyangga.

No Sampel Konsentrasi

(% wt)

Luas Area

(m2/g)

Volume Pori

(cc/g)

Diameter Pori

(Å)

1 Penyangga SHY 1 233 0,65 112

2 3 230 0,66 114

3 5 229 0,62 109

4 10 232 0,61 105

5 Penyangga SHHY 1 203 0,64 125

6 3 212 0,65 122

7 5 201 0,61 120

8 10 194 0,58 119

9 Penyangga SS

Blanko Penyangga

1 228 0,65 114

10 3 236 0,64 108

11 5 223 0,67 121

12

13

10

-

223

239

0,68

0,67

121

111

Molekul organosulfur yang sulit dikonversi adalah 4,6-DMDBT karena

ukuran molekulnya yang cukup besar yaitu 100-120 Å (Ancheyta et al., 2005),

sehingga membutuhkan katalis dengan diameter pori berukuran meso agar dapat

dengan mudah berdifusi ke dalam maupun keluar pori. Saxena et al. (2017)

menyebutkan dalam penelitiannya bahwa adanya distribusi mesopori sebagai pori

hirarkis berperan penting dalam difusi reaktan selama proses katalisis, sehingga

menghasilkan konversi yang besar.

Page 59: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

44

4.1.4 Keasaman Penyangga

Keasaman suatu penyangga atau katalis ditentukan menggunakan metode

desorpsi dan adsorpsi NH3 menggunakan instrumen TPD Micromeritics, dimana

NH3 akan diadsorpsi oleh situs asam pada katalis membentuk NH4+. Kuantitas

NH3 yang terserap menentukan indikasi jumlah keasaman, semakin banyak NH3

yang terserap maka semakin tinggi keasaman suatu penyangga atau pun katalis.

Hasil analisa keasaman penyangga dengan penambahan zeolit HY, zeolit hirarki

HY dan silika ditunjukkan pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Analisis Keasaman Penyangga

No. Sampel Keasaman (mmol/g)

1% wt 3% wt 5% wt 10% wt

1 SHY 0,1098 0,1147 0,1195 0,1317

2 SHHY 0,1083 0,1102 0,1121 0,1169

3 SS 0,1099 0,1151 0,1202 0,1330

4 Blanko 0,1070

Tabel 8 menunjukkan hasil analisis keasaman penyangga dengan

penambahan zeolit HY, zeolit hirarki HY dan silika. Penyangga dengan

penambahan zeolit HY dan penyangga dengan penambahan silika memiliki

tingkat keasaman yang hampir sama besar. Sedangkan keasaman terendah

diperoleh dari sampel SHHY. Hal ini dikarenakan penyangga dengan penambahan

zeolit hirarki HY memiliki rasio Si/Al yang paling kecil (Tabel 6) sehingga

keasamannya tidak terlalu tinggi atau paling kecil diantara sampel penyangga

lainnya, namun tingkat keasamannya bertambah dari pada sampel blanko yang

hanya sebesar 0,107 mmol/g. Penelitian Maseron et al., (2007) menyebutkan rasio

Page 60: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

45

Si/Al memiliki hubungan terhadap keasaman. Semakin tinggi rasio Si/Al, maka

keasamannya akan semakin tinggi pula.

Keasaman yang terlalu tinggi dikhawatirkan akan cenderung menghasilkan

reaksi cracking (perengkahan). Penelitian oleh Alam et al. (2018) menyebutkan

bahwa zeolit dengan keasaman yang tinggi akan sangat cocok untuk reaksi

perengkahan minyak bumi. Sedangkan untuk reaksi hidrodesulfurisasi, keasaman

yang terlalu tinggi akan mengurangi hasil konversi karena produk terlalu banyak

mengalami pemutusan (cracking). Menurut penelitian Mochizuki et al. (2008),

untuk mereduksi sulfur dengan reaksi HDS diperlukan katalis dengan keasaman

minimal 0,1 mmol/g. Sehingga zeolit hirarki HY 1% dianggap sangat optimal

untuk ditambahkan ke dalam penyangga katalis hidrodesulfurisasi karena

memiliki keasaman yang cukup. Selain keasaman, faktor lain yang sangat penting

dalam karakteristik katalis ialah luas permukaan, volume pori, diameter pori,

kristalinitas dan rasio Si/Al, karena dapat mempengaruhi aktivitas katalitiknya.

Penelitian ini menunjukkan sampel penyangga SHHY 1% adalah formula

dengan karakteristik paling optimal, karena memiliki diameter pori yang cukup

besar yaitu 125Å. Penyangga dengan diameter pori yang besar sangat cocok

digunakan untuk katalis HDS karena memudahkan molekul organusulfur yang

berukuran besar seperti 4,6-DMDBT untuk berdifusi dengan katalis agar reaksi

hidrodesulfurisasi dapat bekerja optimal. Keasaman dari penyangga SHHY 1%

menunjukan peningkatan jumlah situs asam yaitu 0,1083 mmol/g dari pada

sampel penyangga blanko yaitu sebesar 0,1070 mmol/g. Sampel penyangga

SHHY 1% ini dipilih karena memiliki keasaman yang cukup dari pada sampel

penyangga SHY maupun SS. Keasaman yang terlalu tinggi cenderung akan

Page 61: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

46

mengarahkan katalis menuju reaksi pemutusan atau perengkahan (cracking),

sehingga kurang tepat untuk reaksi HDS karena akan menurunkan konversi.

4.2 Karakteristik Katalis

Penyangga yang telah dibuat kemudian dipilih formula yang paling

optimalnya untuk dijadikan katalis. Penyangga SHHY 1% diimpregnasi dengan

larutan impregnan kemudian dikarakterisasi kristalinitas, komponen penyusun,

luas, volume dan diameter pori menggunakan instrumen XRD, XRF dan BET.

4.2.1 Pola Difraksi Katalis

Pola difraksi katalis yang menggunakan penyangga dengan penambahan

zeolit hirarki HY 1% dikarakterisasi menggunakan XRD. Perbandingan hasil

analisa kristalinitas penyangga yang ditambahkan zeolit hirarki HY 1% (HHY

1%), penyangga HHY 1% yang telah diimpregnasi dengan nikel dan molibdenum

(NiMo/γ-Al2O3 HHY 1%), serta katalis komersil ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9 menunjukan perbandingan antara pola difraksi penyangga HHY

1%, NiMo/γ-Al2O3 dengan penambahan zeolit hirarki HY 1% dan katalis komersil

NiMo/γ-Al2O3. Pola difraksi yang ditunjukkan oleh katalis komersil berada pada

sudut 2θ: 37,4º, 45,9º dan 66,7º. Katalis dengan penambahan zeolit hirarki HY 1%

memiliki pola difraksi pada sudut 2θ: 37,5º, 45,8º dan 66,2º. Pola difraksi antara

katalis komersil dengan katalis yang ditambahkan zeolit hirarki HY 1%

menunjukkan kemiripan. Pola difraksi ini juga memiliki puncak khas yang mirip

dengan pola difraksi penyangga yaitu pada sudut 2θ: 37,79º, 45,91º dan 66,61º.

Hal ini menunjukan bahwa penyangga yang telah diimpregnasi dengan nikel dan

molibdenum tetap dalam fasa γ-Al2O3.

Page 62: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

47

Gambar 9. Pola difraksi SHHY 1%, NiMo/γ-Al2O3 dengan penambahan

zeolit hirarki HY 1% dan katalis komersil

Pada pola difraksi katalis komersil menunjukkan adanya cembungan namun

tidak membentuk puncak yang signifikan pada rentang sudut 2θ: 20º, hal itu

menunjukan adanya kandungan nikel dan molibdenum pada katalis. Katalis

NiMo/γ-Al2O3 HHY 1% juga menunjukkan adanya cembungan namun tidak

membentuk puncak yang signifikan, hal tersebut menandakan bahwa adanya

logam nikel dan molibdenum dalam katalis terdispersi merata ke seluruh

permukaan katalis. Logam yang tidak terdispersi secara merata akan membentuk

puncak MoO3 yaitu pada sudut 2θ: 12,8º, 23,3º, 25,7º dan 27,3º (Zhou et al.,

2012), dan puncak tersebut tidak terdapat pada katalis dalam penelitian ini.

Terbentuknya kristal MoO3 menyebabkan sukarnya pembentukan fasa aktif pada

saat sulfidasi (Ulfah et al., 2012).

10 20 30 40 50 60 70 80

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

2200

2400

2600

2800

3000

inte

nsita

s

2

Penyangga HHY1%

NiMo/Al2O

3 HHY 1%

Katalis Komersil

Page 63: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

48

4.2.2 Komponen Penyusun Katalis

Penyangga γ-Al2O3 yang telah ditambahkan dengan zeolit hirarki HY 1%

dan diimpregnasi menjadi katalis NiMo/γ-Al2O3 kemudian dianalisis komponen

penyusunnya menggunakan instrumen XRF. Hasil analisis komposisi penyusun

katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan penambahan zeolit hirarki HY 1% dan katalis

komersil ditunjukkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Komponen Penyusun Katalis

No Sampel Si

(% wt)

Al

(% wt)

Ni

(% wt)

Mo

(% wt)

Rasio

Ni/Mo

1 Katalis komersil 0,09 42,52 3,87 10,65 0,4

2 NiMo/ γ-Al2O3

SHHY1%

0,06 34,71 3,02 15,66 0,2

Tabel 9 menunjukan komponen penyusun katalis NiMo yang menggunakan

penyangga γ-Al2O3 dengan penambahan zeolit hirarki HY 1% dan komponen

penyusun katalis komersil. Hasil analisa komposisi katalis HHY1% diperoleh

dengan kandungan logam nikel dan molibdenum sebesar 3,02 dan 15,66 %. Hasil

tersebut kurang sebanding dengan takaran larutan impregnan nikel dan

molibdenum yang dibuat dan diimpreganasikan ke dalam penyangga yaitu sebesar

4 dan 17%. Hal ini dapat dikarenakan muatan volume yang ada pada pori katalis

tidak mampu menampung seluruh volume larutan impregnan yang diberikan,

akibatnya hasil perolehan data XRF kurang sesuai dengan takaran kadar logam

nikel dan molibdenum yang telah dibuat dalam prosedur penelitian.

Rasio logam Ni/Mo memiliki pengaruh terhadap luas permukaan dan

keasaman katalis. Pada penelitian Yusnani (2008), prekursor logam nikel dan

molibdenum yang memiliki rasio lebih dari 0,3% wt dapat menurunkan luas

Page 64: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

49

permukaan katalis. Selain itu, prekursor logam nikel dan molibdenum yang

memiliki rasio lebih dari 0,5% wt dapat menurunkan keasaman katalis. Hal

tersebut dapat disebabkan oleh dispersi logam nikel dan molibdenum yang tidak

merata ke seluruh permukaan katalis.

Pada penelitian ini rasio logam nikel dan molibdenum pada katalis NiMo/γ-

Al2O3 HHY1% adalah sebesar 0,2% wt, sedangkan pada katalis komersil

memiliki rasio sebesar 0,4% wt. Hal tersebut dapat dikarenakan pada katalis

NiMo/ γ-Al2O3 HHY1% mengandung lebih banyak molibdenum dibandingkan

dengan katalis komersil. Semakin besar kadar molibdenum menyebabkan semakin

banyak logam molibdenum yang terdispersi ke dalam pori penyangga sehingga

luas permukaan menjadi berkurang (Rianto et al., 2012).

4.2.3 Luas Permukaan, Volume Pori dan Diameter Pori Katalis

Luas permukaan, volume dan diameter pori katalis dianalisa menggunakan

instrument Surface Area Analyzer (SAA) dengan metode BET. Hasil analisa BET

katalis NiMo yang menggunakan penyangga γ-Al2O3 dengan penambahan zeolit

hirarki HY1% dibandingkan dengan katalis komersil ditunjukan pada Tabel 10.

Tabel 10. Luas Permukaan, Volume dan Diameter Pori Katalis

No Sampel Luas Permukaan

(m2/g)

Volume Pori

(cc/g)

Diameter Pori

(Å)

1. Katalis Komersil 211 0,36 69

2. Katalis HHY 1% 140 0,35 101

3. SHHY 1% 203 0,64 125

Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa penyangga γ-Al2O3 dengan

penambahan zeolit hirarki HY sebelum diimpregnasi memiliki luas permukaan

Page 65: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

50

sebesar 203 m2/g, volume pori sebesar 0,64 cc/g dan diameter pori sebesar 125 Å.

Kemudian setelah diimpregnasi, katalis mengalami penurunan luas permukaan,

volume pori dan diameter pori jika dibandingkan dengan luas permukaan, volume

pori dan diameter pori penyangga. Hal ini disebabkan terbentuknya oksida-oksida

molibdenun dan nikel pada saat kalsinasi yang menempati pori-pori permukaan

penyangga. Ulfah et al. (2012) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa luas

permukaan, volume pori dan diameter pori rata-rata penyangga alumina akan

semakin menurun setelah terjadi pengembanan logam aktif dalam penyangga.

Katalis komersil memiliki luas permukaan yang lebih besar dari katalis

HHY 1% yaitu 211,31 m2/g, namun diameter porinya lebih kecil yaitu 68,93 Å.

Katalis HHY 1% memiliki luas permukaan yang lebih rendah yaitu 140,43 m2/g,

karena katalis ini memiliki diameter pori yang sangat besar yaitu 100,50 Å.

Adanya diameter pori yang besar akan memudahkan bagi reaktan seperti molekul

organosulfur 4,6-DMDBT untuk berdifusi ke dalam maupun keluar pori. Hal ini

dapat dipengaruhi oleh penambahan zeolit hirarki HY sebesar 1% pada penyangga

yang digunakan pada katalis ini. Zeolit hirarki HY memiliki pori berukuran meso

yang berfungsi untuk difusi reaktan (Wang et al., 2013). Penyangga dengan

diameter pori yang besar sangat cocok digunakan untuk katalis HDS karena

memudahkan molekul organusulfur yang berukuran besar seperti 4,6-DMDBT

untuk berdifusi dengan katalis agar reaksi hidrodesulfurisasi dapat bekerja

optimal.

Page 66: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

51

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

1. Penyangga yang paling optimum diperoleh dari formula katalis yang

menggunakan zeolit hirarki HY dengan konsentrasi 1% (SHHY 1) dengan

diameter pori yang besar yaitu 125 Å dan keasaman sebesar 0,1083 mmol/g.

2. Katalis NiMo/γ-Al2O3 memiliki fase γ-Al2O3. Komponen penyusun katalis

NiMo/γ-Al2O3 memiliki rasio logam nikel dan molibdenum sebesar 0,2%.

Luas permukaan katalis NiMo/γ-Al2O3 sebesar 140 m2/g, volume pori sebesar

0,35 cc/g, dan diameter pori sebesar 101 Å.

5.2 Saran

Perlu dilakukan uji aktivitas katalis untuk melihat seberapa besar konversi

dan selektivitasnya.

Page 67: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

52

DAFTAR PUSTAKA

Alam T, Krisnandi YK, Wibowo W, Nuraini DUC, Rahayu dan Haerudin H.

2018. Synthesis and Characterization Hierarchical HY Zeolit Using

Template and Non Template Methods. AIP Conference Proceedings.

2023(1):94.

Amemiya M, Masanari M, Ryutaro K, Yasuhito G, Manabu K, Katsuaki I, Hideo

S. 2002. Ultra Low Sulfur Diesel Fuel Production by Two-Stage Process

with Gas/Liquid Separation System. Fuel. 47(2):460.

Ancheyta J, Rana MS, Furimsky E. 2005. Hydroprocessing of Heavy Petroleum

Feeds: Tutorial. Catalysis Today. 109:3-15.

Augustine RL. 1996. Heterogeneous Catalysis for the Synthetic Chemist. New

York (USA) : Marcell Dekker Inc.

Babich IV dan Moulijn J.A. 2003. Science and Technology of Science Processes

for Deep Desulfurization of oil Refinery Streams. A Review. Fuel.

82(6):607-631

Bahtia S. 2000. Zeolit Catalysis : Principles and Applications. Florida (USA) :

CRC Press.

Barrer RM. 1987. Hydrotermal Chemistry of Zeolits. London (UK) : Academic

Press.

Bataille F, Lemberton JL, Perot G, Leyrit P, Cseri T, Kasztelan S. 2001. Sulfided

Mo and CoMo Supported on Zeolit as Hydrodesulfurization catalysts:

transformation of dibenzothiophene and 4,6-dimethyldibenzothiophene.

Applied Catalysis A: General. 220: 191-205

Chang R. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jakarta (ID) : Erlangga.

Cho SI, Chung C, Moo SH. 2001. Temperatur Programmed Desorption Study on

the Decomposition Mechanism of Ti(OC3H7)4. Journal of Electrochemical

Society. 148 : 599.

Depkes. 1994. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya bagi Kesehatan

[diunduh pada 28 Oktober 2018]. Tersedia pada:

http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF

Dina K, RMaharani, Rusly H. 2015. Preparasi dan Karakterisasi Komposit

Kitosan ZnO/Al2O3. Molekul. 10 (1) : 9-18

Gates BC. 1979. Chemistry of Catalytic Processes. New York (USA) : Mc. Graw-

Hill Book Co.

Gregg SJ dan Sing KSW. 1982. Adsorption, Surface Area, and Porosity. New

York (USA) : Academic Press.

Page 68: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

53

Gunawan B dan Citra DA. 1979. Karakterisasi Spektrofotometri I R dan Scanning

Electron Microscopy (SEM) Sensor Gas dari Bahan Polimer Poly Ethelyn

Glycol (P E G). Journal Sains. 3 (2) : 1-17

Green, Jhon AS. 2007. Aluminum Recycling and Processing for Energy

Conservation and Sustainability. Ohio (USA) : ASM International.

Harfani R. 2009. Sintesis Katalis Padatan Gamma Alumina Terfosfat (γ-

Al2O3/PO4) dan Digunakan untuk Sintesis Senyawa Metil Ester Asam

Lemak dari Limbah Produksi Margarin [Skripsi]. Depok (ID) : UI.

Harlinawati D. 2004. Pengaruh Pelakuan Beberapa Jenis Asam terhadap

Kemampuan Adsorpsi Cd (II) oleh Zeolit [Skripsi]. Semarang (ID) :

UNNES.

Hartanto D, Yuan LS, Sari SM, Sugiarso D, Murwarni IK, Ersama T, Prasetyoko

D, Nurb H. 2016. The Use of the Combination of FTIR, Pyridine

Adsorption, 27Al and 29Si Mas NMR to Determine the Brönsted and Lewis

Acidic Sites. Jurnal Teknologi. 78(6): 223-228.

Isoda T, Nagao S, Ma X, Korai Y, Mochida I. 1996. Selective

Hydrodesulfurization of 4,5 Dimethyldibenzothiophene in the Dominant

Presence of Naphtalene over Ternary Sulfides Catalyst. Energy & Fuels. 10

: 487-492.

Kamalia, Farah. 2018. Sintesis Katalis NiMo/Al2O3, dan CoNiMo/Al2O3 untuk

Hidrodesulfurisasi Kerosin [Skripsi]. Jakarta (ID) : UIN Syarif

Hidayatullah.

Kirk RE dan Othmer DF. 1984. Encyclopedia of Chemical Technology. New York

(USA) : John Wiley and Sons.

Kosim M dan Munasir. 2014. Studi Pengaruh Penambahan SiO2 terhadap

Porositas Al2O3. Jurnal Fisika. 3(3) : 37-40.

Kwak C, Lie J, Bae J, Choi K, Moon S. 2000. Hydrodesulfurization of DBT, 4-

MDBT, and 4,6-DMDBT on Fuorinated CoMoS/Al2O3 Catalysts. Applied

Catalyst : A General. 200 : 233-242.

Liherlinah, Mikrajuddin A, Khairurrijal. 2009. Sintesis Nanokatalis

CuO/ZnO/Al2O3 untuk Mengubah Metanol menjadi Hidrogen untuk Bahan

Bakar Kendaraan Fuel Cell. Jurnal Nanosains dan Nanoteknologi. 90-95.

Maseron AS, Marques JP, Lopes JM, Ribeiro FR, Gener I, Guisnet M. 2007.

Influence of the Si/Al Ratio and Crystal Size on the Acidity and Activity of

HBEA Zeolit. Applied Catalysis A: General. 316: 75-82.

Mochizuki T, Itou H, Toba M, Miki Y, Yoshimura Y. 2008. Effects of Acidic

Properties on the Catalytic Performance of CoMo Sulfide Catalysts in

Selective Hydrodesulfurization of Gasoline Fractions. Energy & Fuels. 22:

1456-1462.

Page 69: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

54

Nasikin M dan Susanto BH. 2010. Katalisis Heterogen. Jakarta (ID) : UI Press.

Nurofik. 2008. Reaksi Oksidasi Katalitik Gugus OH Sekunder pada 2-Butanol

Menggunakan Katalis TiO2-Al2O3 [Skripsi]. Depok (ID) : Universitas

Indonesia.

Paveena, L., A. Vittaya, S. Supapan and M. Santi. 2010. Characterization and

Magnetic Propertis of Nanocrystalline CuFe2O4, NiFe2O4, ZnFe2O4

Powders Prepared by Aloe Vera Extract Solution. Current Applied Physics.

11:101-108.

Permen LHK. 2017. Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe

Baru Kategori M, Kategori N dan Kategori O. [diunduh pada 3 September

2019]. Tersedia pada:

http://dishut.jabarprov.go.id/perundangan/Peraturan%20menteri%20kehutan

an%202017/P.20.pdf

Phumying. 2010. Nanocrystalline spinel ferrite (MFe2O4, M = Ni, Co, Mn, Mg,

Zn) powders prepared by a simple aloe vera plant-extracted solution

hydrothermal route. Materials Research Bulletin. 48:2060–2065.

Prins M, Eghorova M, Rothlisberger A, Zhao N, Sivasankar P, Kukula. 2006.

Mechanism of Hydrodesulfurization and Hydrodenitrogenation. Catalysis

Today. 111(1-2):84-93.

Rahayu ES, Samadhi TW, Subagjo, Gunawan ML. 2014. Development of

Hydrocracking Catalyst Support from Kaolin of Indonesian Origin.

Advanced Materials Research. 896 : 532-536.

Rianto LB, Amalia S, Khalifah SN. 2012. Pengaruh Impregnasi Logam Titanium

pada Zeolit Alam Malang terhadap Luas Permukaan Zeolit. Alchemy. 2(1):

58-61.

Robert CO. 2000. Modern Magnetic Materials : Principles and Application. New

York (USA) : John Wiley and Sons.

Said dan Widiastuti. 2008. Adsorpsi Cu (II) pada Zeolit A yang Disintesis dari

Abu Dasar Batubara PT. IPMOMI PAITON. Jurnal Zeolit Indonesia. 7 (1)

: 1-11

Salman MN, Krisdiyanto D, Khamidinal, Arsanti P. 2015. Preparasi Katalis Silika

sulfat dari Abu Sekam Padi dan Uji Katalitik pada Reaksi Esterifikasi

Gliserol dengan Anhidrida Asam Asetat. Reaktor. 15 (4) 231-240

Samadhi T, Subagjo, Nurfahmiawati. 2007. Sintesis γ-Alumina sebagai

Penyangga Katalis. JTKI. 6 : 571-580.

Satterfield. 1980. Heterogeneous Catalysis In Practice. New York (USA) :

McGraw-Hill Book Company.

Page 70: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

55

Savitri, Nugraha AS, Aziz I. 2016. Pembuatan Katalis Asam (Ni/γ-Al2O3) dan

Katalis Basa (Mg/γ-Al2O3) untuk Aplikasi Pembuatan Biodiesel dari Bahan

Baku Minyak Jelantah. Jurnal Kimia VALENSI. 2(1):1-10.

Saxena SK, Viswanadham N, Al-Muhtaseb AH. 2017. Effect of Zeolit pore

Morphology on Solvent-less Alkylation of Benzene with 1-Hexene.

Materials Today Chemistry. 4:45-52.

Shafi R dan Graham J. 2000. Hydrodesulfurization of Hindered

Dibenzothiophenes (HDS). Catalyst Today. 59 : 423-442

Smallman dan Bishop. 2000. Modern Physical Metallurgy and Materials

Engineering. New York (USA) : Hill International Book Company.

Subagjo dan Ulfah M. 2013. Kinetika Hidrodesulfurisasi Dibenzothiophene (HDS

DBT) Menggunakan Katalis Nimo/γ-Al2O3. Reaktor. 14 (4) : 314-323

Shyamal KB, Samir KM, Uday TT. 2004. Search for an Efficient 4,6-DMDBT

Hydrodesulfurization Catalyst: A Review of Recent Studies. Energy and

Fuels. 18 (5) : 1228-1237.

Topsoe H, Clausen BS, Massoth FE. 1996. Hydrotreating Catalysis. Science and

Technology. Jerman: Springer.

Topsoe H dan Henrik. 2005. The Role of Patways and Support Interactions in the

Development of High Activity Hydrotreating Catalyst. Catalyst Today. 107-

108, 12 -22.

Ulfah dan Subagjo. 2010. Hydrodesulfurisasi Dibenzothiophene Menggunakan

Katalis NiMo/γAl2O3. Studi Kinetika Ekstrak (ITS). 5 (3) : 66-70.

Wang J, Yanhong W, Jing W, Meiqing S, Wulin W. 2009. Effect of Posphorus

Introduction Strategy on the Surface Texture and Structure of Modified

Alumina. Journal Microporous and Mesoporous Material. 121(1-3):208-

218.

Wang Z, Chang C, Dornath P, Cheng H. 2013. Confined Synthesis of Three

Dimensionally Ordered Mesoporous Imprinted Zeolits with Tunable

Morphology and Si/Al Ratio. Microporous Mesoporous Materials. 181 : 8-

16.

Weitkamp J. 1999. Catalyst and Zeolits. New York (USA) : Springer Co.

Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro. Jakarta (ID) :

PT. Kalman Media Pusaka.

Yusnani, Ari. 2008. Konsentrasi Prekursor Logam dan Metode Impregnasi pada

Preparasi NiMo/Zeolit Y terhadap Karakter Katalis [Skripsi]. Surakarta

(ID): Universitas Sebelas Maret.

Page 71: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

56

Zhou Z, Sheng LC, Derun H, Ai-Cheng C, Zhi GW, Jun HZ, Jinsen G. 2012.

Structure and Activity of NiMo/Alumina Hydrodesulfurization Model

Catalyst with Ordered Opal-like Pores. Catalysis Communications. 19:5-9.

Page 72: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

57

LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan konsentrasi logam aktif larutan impregnasi katalis

NiMo/γ-Al2O3.

Konsentrasi logam aktif larutan impregnasi untuk penyangga γ-Al2O3 basis 25

gram penyangga.

1. Molibdenum 17%

2. Nikel 4%

Page 73: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

58

Lampiran 2. Data XRD

A. Penyangga γ-Al2O3

Anchor Scan Parameters Dataset Name: support Al2O3

Graphics

Peak List Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by 9.5046 147.33 0.2880 9.29769

31.80 0.3456

12.5319 50.81 0.8640 7.05765

10.97 1.0368

18.7066 73.36 0.7200 4.73965

15.83 0.8640

36.9784 258.17 0.1440 2.42900

55.72 0.1728 98-009-9836

39.4811 180.77 0.8640 2.28060

39.01 1.0368 98-009-9836

43.6680 99.93 0.1440 2.07115

21.57 0.1728

44.6146 203.92 0.4320 2.02938

44.01 0.5184

46.1105 336.90 0.2160 1.96696

72.71 0.2592 98-009-9836

46.7296 249.96 0.4320 1.94233

53.95 0.5184

50.4855 13.11 0.2880 1.80629

2.83 0.3456

Page 74: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

59

54.4877 6.90 1.1520 1.68269

1.49 1.3824

61.2387 51.35 0.5760 1.51237

11.08 0.6912 98-009-9836

64.3572 67.83 0.1440 1.44641

14.64 0.1728

66.0939 354.12 0.5760 1.41255

76.42 0.6912 98-009-9836

66.7028 463.35 0.1440 1.40112

100.00 0.1728 98-009-9836

67.6909 282.84 0.2160 1.38306

61.04 0.2592

68.2972 107.46 0.1440 1.37225

23.19 0.1728

76.3790 18.04 0.3600 1.24591

3.89 0.4320 98-009-9836

84.4997 70.16 0.2160 1.14566

15.14 0.2592 98-009-9836

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-009-9836 60 Alumina gamma (boe.. -0.121

0.815 Al2.666 O3.999

Page 75: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

60

B. Penyangga dengan penambahan zeolite hirarki HY 1% (SHHY1)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SHHY 1

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

9.4398 209.59 0.2952 9.36914

41.01 0.3542

13.3729 51.75 1.4170 6.62111

10.13 1.7004

18.3316 40.29 1.1808 4.83976

7.88 1.4170

20.1974 85.78 0.1181 4.39669

16.78 0.1417

21.3200 61.79 0.1771 4.16767

12.09 0.2125

27.2138 51.99 0.1771 3.27696

10.17 0.2125

27.8020 25.02 0.1771 3.20896

4.90 0.2125

32.2729 24.92 0.2362 2.77390

4.88 0.2834

36.3157 153.69 0.1181 2.47384

30.07 0.1417

38.2537 92.83 0.1181 2.35285

Page 76: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

61

18.16 0.1417

39.1002 146.18 0.1771 2.30384

28.60 0.2125 98-003-0267

45.3054 335.71 0.1771 2.00168

65.68 0.2125

45.9228 382.81 0.3542 1.97620

74.90 0.4251 98-003-0267

46.6619 309.63 0.5904 1.94661

60.58 0.7085

51.7767 14.38 0.3542 1.76570

2.81 0.4251

55.1678 31.68 0.1181 1.66492

6.20 0.1417

56.9167 11.48 0.9446 1.61785

2.25 1.1336

58.6731 53.84 0.1771 1.57354

10.53 0.2125

59.8767 40.46 1.4170 1.54475

7.92 1.7004

61.2270 44.10 0.2362 1.51389

8.63 0.2834

64.1242 119.12 0.1771 1.45230

23.31 0.2125

66.6169 511.10 1.2989 1.40388

100.00 1.5587 98-003-0267

67.4908 401.40 0.3542 1.38782

78.54 0.4251 98-003-0267

80.2145 15.62 0.5904 1.19670

3.06 0.7085 98-003-0267

85.1383 26.82 1.1808 1.13963

5.25 1.4170 98-003-0267

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 43 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.802 Al2.666 O3.999

Page 77: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

62

C. Penyangga dengan penambahan zeolite hirarki HY 3% (SHHY3) Anchor Scan Parameters Dataset Name: SHHY 3

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

6.0995 178.40 0.2362 14.49052

43.56 0.2834

9.4491 147.33 0.4133 9.35991

35.97 0.4959

12.9675 81.40 0.4723 6.82721

19.88 0.5668

17.8963 18.69 0.4723 4.95650

4.56 0.5668

26.1999 28.70 0.9446 3.40143

7.01 1.1336

27.0638 40.98 0.3542 3.29479

10.01 0.4251

35.0487 88.24 0.7085 2.56031

21.55 0.8502

35.6937 123.49 0.1771 2.51551

30.15 0.2125

36.6140 142.31 0.9446 2.45436

34.75 1.1336

39.5705 164.03 0.2952 2.27754

40.05 0.3542 98-003-0267

44.6077 267.58 0.2362 2.03135

65.34 0.2834

Page 78: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

63

46.3460 409.53 0.1771 1.95914

100.00 0.2125 98-003-0267

46.9309 262.65 0.2362 1.93607

64.13 0.2834

66.1527 372.99 0.4723 1.41260

91.08 0.5668

67.2182 337.73 0.5904 1.39278

82.47 0.7085 98-003-0267

77.5423 12.72 0.9446 1.23111

3.10 1.1336

80.3218 23.73 0.4723 1.19537

5.79 0.5668 98-003-0267

82.3611 13.63 0.3542 1.17086

3.33 0.4251

83.9692 49.39 0.2362 1.15249

12.06 0.2834

85.2130 58.86 0.3542 1.13882

14.37 0.4251 98-003-0267

87.4433 13.32 0.2952 1.11543

3.25 0.3542

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 37 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.826 Al2.666 O3.999

Page 79: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

64

D. Penyangga dengan penambahan zeolite hirarki HY 5% (SHHY5) Anchor Scan Parameters

Dataset Name: SHHY 5

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

6.3689 274.33 0.4723 13.87804

69.09 0.5668

7.6238 161.65 0.1181 11.59633

40.71 0.1417

9.4020 208.16 0.9446 9.40669

52.43 1.1336

13.2119 82.25 0.4723 6.70147

20.72 0.5668

15.7328 49.30 0.2362 5.63289

12.42 0.2834

20.5425 38.07 0.3542 4.32362

9.59 0.4251

23.5905 12.12 0.9446 3.77144

3.05 1.1336

26.1184 45.53 0.9446 3.41186

11.47 1.1336

26.5585 94.70 0.1771 3.35632

23.85 0.2125

27.6588 51.22 0.7085 3.22524

Page 80: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

65

12.90 0.8502

29.5560 38.51 0.5904 3.02240

9.70 0.7085

36.6255 83.73 0.5904 2.27450

21.09 0.7085 98-003-0267

45.5945 319.36 0.7085 1.98966

80.43 0.8502 98-003-0267

46.7038 249.23 0.5904 1.94496

62.77 0.7085

52.5437 10.91 0.2362 1.74172

2.75 0.2834

53.7131 18.47 0.3542 1.70653

4.65 0.4251

62.1119 56.85 0.1771 1.49443

14.32 0.2125

65.8525 275.14 0.3542 1.41831

69.30 0.4251

66.5877 397.05 0.4723 1.40443

100.00 0.5668 98-003-0267

67.2929 322.52 0.4723 1.39142

81.23 0.5668 98-003-0267

76.3144 23.28 0.1771 1.24783

5.86 0.2125

85.1100 37.12 0.7085 1.13994

9.35 0.8502 98-003-0267

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 39 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.891 Al2.666 O3.999

Page 81: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

66

E. Penyanga dengan penambahan zeolite hirarki HY 10% (SHHY 10)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SHHY 10

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

6.1740 344.01 0.3542 14.31588

100.00 0.4251

8.3052 185.21 0.1181 10.64639

53.84 0.1417

9.3678 224.78 0.7085 9.44099

65.34 0.8502

11.7925 118.96 0.2362 7.50465

34.58 0.2834

12.9892 108.78 0.3542 6.81585

31.62 0.4251

15.7677 114.48 0.1771 5.62048

33.28 0.2125

18.6611 42.11 0.5904 4.75504

12.24 0.7085

23.7691 64.68 0.3542 3.74350

18.80 0.4251

26.0752 132.71 0.2952 3.41742

38.58 0.3542

27.2747 118.68 0.2362 3.26979

34.50 0.2834

Page 82: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

67

28.1577 102.46 0.9446 3.16923

29.78 1.1336

29.9365 101.55 0.2362 2.98484

29.52 0.2834

30.9534 148.49 0.2362 2.88907

43.16 0.2834

33.1526 126.21 0.4723 2.70227

36.69 0.5668

35.1712 162.83 0.3542 2.55167

47.33 0.4251

36.9002 202.77 1.1808 2.43599

58.94 1.4170

39.3901 177.32 0.4723 2.28755

51.54 0.5668 98-003-0267

40.6046 51.51 0.2952 2.22189

14.97 0.3542

44.5850 208.53 0.1771 2.03234

60.62 0.2125

45.2813 261.12 0.4723 2.00269

75.90 0.5668

46.6081 259.01 0.5904 1.94873

75.29 0.7085

57.7692 12.27 0.2362 1.59599

3.57 0.2834

59.4174 45.62 0.1771 1.55559

13.26 0.2125

59.9009 40.01 0.1771 1.54419

11.63 0.2125

60.5786 41.12 0.3542 1.52853

11.95 0.4251

66.4795 295.30 1.4170 1.40645

85.84 1.7004 98-003-0267

70.6734 12.65 0.3542 1.33292

3.68 0.4251

74.6003 16.18 0.9446 1.27219

4.70 1.1336

80.8163 21.74 0.2362 1.18930

6.32 0.2834 98-003-0267

81.7898 27.85 0.2362 1.17759

8.09 0.2834

84.8631 62.99 0.2362 1.14262

18.31 0.2834 98-003-0267

86.6896 25.13 0.1771 1.12318

7.31 0.2125

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 23 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.752 Al2.666 O3.999

Page 83: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

68

F. Penyangga dengan penambahan zeolite HY 1% (SHY1)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SHY1

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

9.3988 246.77 0.2952 9.40990

51.49 0.3542

12.4185 47.06 0.4723 7.12773

9.82 0.5668

19.4999 70.99 0.1181 4.55237

14.81 0.1417

20.4274 34.39 0.1771 4.34771

7.18 0.2125

27.6284 72.16 0.2362 3.22873

15.06 0.2834

35.6212 153.27 0.1771 2.52046

31.98 0.2125

37.0574 158.85 1.1808 2.42601

33.15 1.4170

38.1789 154.60 0.1181 2.35729

32.26 0.1417

39.3927 158.84 0.4723 2.28741

33.15 0.5668 98-003-0267

46.1271 391.48 0.5904 1.96792

81.69 0.7085 98-003-0267

Page 84: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

69

46.5944 311.60 0.3542 1.94927

65.02 0.4251

48.1300 35.76 0.1771 1.89060

7.46 0.2125

60.2741 25.11 1.4170 1.53552

5.24 1.7004

63.2903 20.72 0.2362 1.46941

4.32 0.2834

66.2671 479.21 0.7085 1.41044

100.00 0.8502

67.2461 431.58 0.5904 1.39227

90.06 0.7085 98-003-0267

72.5486 15.44 0.4723 1.30303

3.22 0.5668

78.0236 20.16 0.5904 1.22472

4.21 0.7085

84.6443 40.05 0.2362 1.14502

8.36 0.2834 98-003-0267

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 42 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.687 Al2.666 O3.999

Page 85: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

70

G. Penyangga dengan penambahan zeolite HY 3% (SHY3)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SHY 3

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

6.1189 185.98 0.1771 14.44463

42.06 0.2125

9.5113 172.88 0.1771 9.29887

39.10 0.2125

10.2685 44.06 0.1771 8.61478

9.96 0.2125

12.2708 69.57 0.2952 7.21323

15.74 0.3542

13.6813 82.41 0.3542 6.47257

18.64 0.4251

15.5587 16.93 0.4723 5.69551

3.83 0.5668

20.6788 17.74 1.1808 4.29543

4.01 1.4170

23.5903 23.84 0.3542 3.77146

5.39 0.4251

24.2986 47.24 0.1181 3.66311

10.69 0.1417

31.1930 20.37 1.1808 2.86742

4.61 1.4170

Page 86: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

71

36.7169 104.12 1.1808 2.44772

23.55 1.4170

39.4577 189.03 0.1771 2.28379

42.76 0.2125 98-003-0267

42.0501 41.53 0.1771 2.14880

9.39 0.2125

46.2958 285.54 0.9446 1.96114

64.58 1.1336 98-003-0267

55.3449 32.16 0.1771 1.66001

7.27 0.2125

66.2692 375.44 0.2362 1.41040

84.92 0.2834

66.6664 442.13 0.1771 1.40296

100.00 0.2125 98-003-0267

71.7175 25.22 0.2362 1.31607

5.71 0.2834

80.7667 37.30 0.1771 1.18990

8.44 0.2125 98-003-0267

81.7371 22.13 0.1771 1.17822

5.01 0.2125

84.3140 54.34 0.3542 1.14866

12.29 0.4251

85.2323 56.79 0.4723 1.13861

12.84 0.5668 98-003-0267

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 30 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.679 Al2.666 O3.999

Page 87: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

72

H. Penyangga dengan penambahan zeolite HY 5% (SHY5)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SHY 5

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

6.1974 173.79 0.2952 14.26174

35.74 0.3542

9.4014 244.33 0.1181 9.40736

50.25 0.1417

12.8741 68.28 0.2362 6.87654

14.04 0.2834

15.6330 30.84 0.5904 5.66860

6.34 0.7085

18.4983 35.68 0.9446 4.79654

7.34 1.1336

20.2681 53.93 0.3542 4.38152

11.09 0.4251

23.7802 71.93 0.2952 3.74177

14.79 0.3542

25.2097 39.80 0.2362 3.53275

8.19 0.2834

26.0478 52.33 0.2362 3.42095

10.76 0.2834

27.1100 63.60 0.3542 3.28928

13.08 0.4251

Page 88: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

73

31.6607 101.75 0.1771 2.82612

20.93 0.2125

33.3710 95.26 0.5904 2.68509

19.59 0.7085

35.3150 193.10 0.1771 2.54161

39.72 0.2125

37.3919 218.94 0.7085 2.40507

45.03 0.8502

39.5275 198.47 0.7085 2.27992

40.82 0.8502 98-003-0267

40.8840 64.00 0.1771 2.20735

13.16 0.2125

45.7397 351.58 0.7085 1.98368

72.31 0.8502 98-003-0267

46.4404 355.75 0.5904 1.95537

73.17 0.7085

53.7029 51.90 0.1771 1.70683

10.67 0.2125

58.3302 61.32 0.1771 1.58197

12.61 0.2125

66.0131 345.51 0.4723 1.41525

71.06 0.5668

66.9843 486.21 0.8266 1.39707

100.00 0.9919 98-003-0267

72.9297 43.18 0.1181 1.29715

8.88 0.1417

74.6807 25.13 0.2362 1.27102

5.17 0.2834

79.7192 22.45 0.2362 1.20288

4.62 0.2834

80.5401 10.75 0.2362 1.19268

2.21 0.2834 98-003-0267

82.4004 45.47 0.1771 1.17041

9.35 0.2125

84.8644 51.22 0.8266 1.14261

10.54 0.9919 98-003-0267

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 45 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.677 Al2.666 O3.999

Page 89: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

74

I. Penyangga dengan penambahan zeolite HY 10% (SHY10)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SHY 10

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

6.2010 368.38 0.1771 14.25359

89.34 0.2125

9.3645 146.05 0.5904 9.44428

35.42 0.7085

11.8540 66.21 0.3542 7.46587

16.06 0.4251

13.5291 83.43 0.5904 6.54503

20.23 0.7085

15.6904 149.27 0.2362 5.64802

36.20 0.2834

18.7368 60.35 0.2362 4.73600

14.64 0.2834

20.3419 105.31 0.3542 4.36580

25.54 0.4251

23.6832 180.55 0.1771 3.75688

43.79 0.2125

25.9319 73.42 0.3542 3.43598

17.81 0.4251

27.1698 66.21 0.1771 3.28218

16.06 0.2125

Page 90: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

75

27.8692 102.19 0.1771 3.20138

24.78 0.2125

31.4776 96.77 0.1181 2.84214

23.47 0.1417

35.3167 95.35 0.2362 2.54149

23.13 0.2834

36.9960 147.75 1.1808 2.42990

35.83 1.4170

39.3086 131.85 0.5904 2.29211

31.98 0.7085 98-003-0267

46.4748 290.18 0.1771 1.95401

70.38 0.2125

49.5662 15.67 0.4723 1.83914

3.80 0.5668

60.2179 29.18 0.2362 1.53681

7.08 0.2834

66.4061 412.33 1.0627 1.40783

100.00 1.2753

67.2002 397.12 0.3542 1.39311

96.31 0.4251 98-003-0267

70.6977 22.52 0.2362 1.33253

5.46 0.2834

74.9593 47.63 0.1771 1.26699

11.55 0.2125

84.6112 31.56 0.2362 1.14538

7.65 0.2834 98-003-0267

87.7312 9.68 0.4723 1.11251

2.35 0.5668

88.5848 19.73 0.2362 1.10399

4.78 0.2834

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 27 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.726 Al2.666 O3.999

Page 91: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

76

J. Penyangga dengan penambahan silika 1% (SS1)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SS 1

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

9.4905 178.65 0.8266 9.31920

34.70 0.9919

12.9372 43.60 1.4170 6.84314

8.47 1.7004

17.9249 21.74 0.4723 4.94866

4.22 0.5668

20.8437 54.69 0.9446 4.26182

10.62 1.1336

23.4788 19.45 0.1771 3.78912

3.78 0.2125

27.0304 21.37 0.3542 3.29878

4.15 0.4251

36.5410 108.15 0.7085 2.27917

21.01 0.8502 98-003-0267

43.0067 30.19 0.2952 2.10319

5.86 0.3542

45.5725 466.89 0.8266 1.99057

90.69 0.9919 98-003-0267

46.5549 455.84 0.7085 1.95083

88.54 0.8502

Page 92: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

77

49.6575 27.63 0.1771 1.83597

5.37 0.2125

53.0976 33.04 0.1771 1.72485

6.42 0.2125

58.1186 5.70 0.4723 1.58722

1.11 0.5668

60.5756 36.23 0.1181 1.52859

7.04 0.1417

66.1918 441.74 0.2362 1.41186

85.81 0.2834

66.9054 514.81 0.8266 1.39853

100.00 0.9919 98-003-0267

82.2452 13.31 0.2952 1.17222

2.59 0.3542

85.0429 63.77 0.3542 1.14066

12.39 0.4251 98-003-0267

88.5463 6.70 0.2362 1.10437

1.30 0.2834

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 45 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.910 Al2.666 O3.999

Page 93: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

78

K. Penyangga dengan penambahan silika 3% (SS3)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SS 3

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

8.1812 33.83 0.3542 10.80746

6.69 0.4251

8.6051 92.40 0.1181 10.27604

18.28 0.1417

9.5057 137.66 0.2362 9.30429

27.24 0.2834

10.2909 45.44 0.1771 8.59608

8.99 0.2125

10.8271 37.77 0.2362 8.17158

7.47 0.2834

13.3561 83.31 0.7085 6.62942

16.48 0.8502

20.5318 46.66 1.1808 4.32585

9.23 1.4170

34.9806 82.41 0.4723 2.56514

16.30 0.5668

36.7935 154.67 1.4170 2.44280

30.60 1.7004

39.3152 168.04 0.4723 2.29174

33.25 0.5668 98-003-0267

Page 94: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

79

46.1401 398.54 0.7085 1.96740

78.85 0.8502 98-003-0267

53.3873 25.17 0.2362 1.71617

4.98 0.2834

54.5099 4.95 0.2952 1.68345

0.98 0.3542

55.8866 25.54 0.2362 1.64520

5.05 0.2834

58.1189 46.99 0.2362 1.58721

9.30 0.2834

58.8552 24.83 0.9446 1.56910

4.91 1.1336

61.2416 23.92 0.9446 1.51356

4.73 1.1336

65.9718 366.31 0.3542 1.41604

72.47 0.4251

66.5183 505.44 0.1771 1.40572

100.00 0.2125 98-003-0267

67.1279 478.15 0.3542 1.39443

94.60 0.4251 98-003-0267

75.6382 33.13 0.1771 1.25730

6.55 0.2125

84.8955 47.05 1.4170 1.14227

9.31 1.7004 98-003-0267

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 45 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.767 Al2.666 O3.999

Page 95: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

80

L. Penyangga dengan penambahan silika 5% (SS5)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SS 5

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

6.3051 139.02 0.4723 14.01831

32.96 0.5668

9.5322 149.23 0.1771 9.27849

35.38 0.2125

13.5129 33.84 1.4170 6.55286

8.02 1.7004

15.9805 26.36 0.5904 5.54612

6.25 0.7085

18.9805 34.75 0.1181 4.67575

8.24 0.1417 98-006-6559

28.3998 29.77 0.3542 3.14276

7.06 0.4251

30.9182 24.21 0.4723 2.89228

5.74 0.5668

36.7974 106.60 1.4170 2.44255

25.27 1.7004

39.8148 121.84 0.2952 2.26413

28.89 0.3542 98-006-6559

43.8890 122.85 0.1771 2.06294

29.12 0.2125

Page 96: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

81

44.7457 248.29 0.3542 2.02541

58.87 0.4251

45.5648 406.10 0.7085 1.99089

96.28 0.8502 98-006-6559

46.8307 358.90 0.2362 1.93998

85.09 0.2834

52.0673 30.34 0.2362 1.75653

7.19 0.2834

62.7533 19.66 0.4723 1.48069

4.66 0.5668

65.1974 90.44 0.2952 1.43097

21.44 0.3542

66.6913 421.79 1.2989 1.40250

100.00 1.5587 98-006-6559

73.4233 26.22 0.1771 1.28965

6.22 0.2125

84.9613 42.52 0.9446 1.14155

10.08 1.1336 98-006-6559

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-006-6559 42 Aluminium Oxide (2.. 0.000

0.867 Al2.144 O3.2

Page 97: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

82

M. Penyangga dengan penambahan silika 10% (SS10)

Anchor Scan Parameters Dataset Name: SS 10

Graphics

Peak List

Pos.[°2θ] Height [cts] FWHMLeft[°2θ] d-spacing [Å] Rel. Int.

[%] TipWidth Matched by

9.5628 156.97 0.1771 9.24888

30.39 0.2125

10.9502 56.72 0.1181 8.07999

10.98 0.1417

13.0446 82.73 0.4723 6.78703

16.02 0.5668

18.4296 55.34 0.2362 4.81426

10.71 0.2834

18.9813 66.54 0.2362 4.67556

12.88 0.2834

24.2564 6.97 0.4723 3.66938

1.35 0.5668

27.4775 58.23 0.2362 3.24612

11.27 0.2834

28.3346 4.10 0.5904 3.14985

0.79 0.7085

31.9269 49.81 0.9446 2.80316

9.64 1.1336

33.4923 77.92 0.2362 2.67564

15.08 0.2834

Page 98: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

83

34.2986 106.26 0.3542 2.61456

20.57 0.4251

36.8582 189.19 1.1808 2.43867

36.62 1.4170

39.3709 149.43 0.8266 2.28862

28.93 0.9919 98-003-0267

45.3799 295.63 0.4723 1.99857

57.23 0.5668

46.3330 363.29 0.8266 1.95966

70.32 0.9919 98-003-0267

51.6488 21.96 0.1771 1.76977

4.25 0.2125

57.6271 12.44 0.1771 1.59958

2.41 0.2125

58.0750 11.69 0.2362 1.58831

2.26 0.2834

61.1780 22.29 0.7085 1.51498

4.32 0.8502

66.1474 401.23 0.1181 1.41270

77.67 0.1417

66.8873 516.60 0.2362 1.39886

100.00 0.2834 98-003-0267

84.0720 44.94 0.1181 1.15134

8.70 0.1417

85.4410 39.09 0.9446 1.13637

7.57 1.1336 98-003-0267

88.0887 31.94 0.1440 1.10800

6.18 0.1728

Pattern List

Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2θ]

Scale Fac. Chem. Formula

* 98-003-0267 39 Aluminium Oxide - .. 0.000

0.728 Al2.666 O3.999

Page 99: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

84

Lampiran 3. Data XRF

A. SHY 1%

Quantification of sample SHY 1%

Element Concentration (%)

1 Al 43,37

2 Ca 0,01

3 Cl 0,01

4 K 0,01

5 La 0,02

6 O 44,10

7 S 0,01

8 Si 0,15

B. SHY 3%

Quantification of sample SHY 3%

Element Concentration (%)

1 Al 42,98

2 Ca 0,02

3 Cl 0,01

4 Na 0,04

5 O 44,16

6 S 0,01

7 Si 0,42

C. SHY 5%

Quantification of sample SHY 5%

Element Concentration (%)

1 Al 41,34

2 Ca 0,04

3 Cl 0,01

4 K 0,01

5 La 0,09

6 O 43,08

7 S 0,01

8 Si 0,86

9 Mg 0,06

Page 100: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

85

D. SHY 10%

Quantification of sample SHY 10%

Element Concentration (%)

1 Al 41,74

2 Ca 0,07

3 Cl 0,01

4 K 0,01

5 Mg 0,06

6 O 44,29

7 S 0,01

8 Si 1,51

E. SHHY 1%

Quantification of sample SHHY 1%

Element Concentration (%)

1 Al 41,05

2 Ca 0,01

3 Na 0,03

4 O 42,21

5 S 0,01

6 Si 0,40

F. SHHY 3%

Quantification of sample SHHY 3%

Element Concentration (%)

1 Al 40,59

2 Ca 0,03

3 Mg 0,01

4 Na 0,02

5 O 42,37

6 S 0,01

7 Si 0,98

Page 101: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

86

G. SHHY 5%

Quantification of sample SHHY 5%

Element Concentration (%)

1 Al 39,92

2 Ca 0,05

3 K 0,01

4 Na 0,03

5 O 42,22

6 S 0,01

7 Si 1,50

H. SHHY 10%

Quantification of sample SHHY 10%

Element Concentration (%)

1 Al 39,63

2 Ca 0,10

3 Mg 0,10

4 Na 0,02

5 O 43,80

6 S 0,02

7 Si 3,12

I. SS 1%

Quantification of sample SS 1%

Element Concentration (%)

1 Al 41,76

2 Ca 0,01

3 Mg 0,01

4 O 43,00

5 S 0,01

6 Si 0,73

Page 102: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

87

J. SS 3%

Quantification of sample SS 3%

Element Concentration (%)

1 Al 41,72

2 Ca 0,01

3 Mg 0,01

4 Na 0,02

5 O 44,02

6 S 0,01

7 Si 2,16

K. SS 5%

Quantification of sample SS 5%

Element Concentration (%)

1 Al 40,72

2 O 45,81

3 S 0,01

4 Si 3,50

L. SS 10%

Quantification of sample SS 10%

Element Concentration (%)

1 Al 38,61

2 Ca 0,01

3 O 47,32

4 S 0,01

5 Si 7,07

Page 103: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

BIODATA MAHASISWA

IDENTITAS PRIBADI

Nama Lengkap : Anazia Rahma

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 14 Desember 1995

NIM : 11150960000033

Anak ke : 1 dari 2 bersaudara

Alamat Rumah : Jl. Ir. Sutami RT.08/03 Desa Pagedangan Udik, Kecamatan

Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten.

Telp/HP : 085888304459

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

Sekolah Dasar : SDN Lontar 1 Kab. Tangerang Lulus Tahun 2008

Sekolah Menengah Pertama : SMPN 1 Kronjo Kab. Tangerang Lulus Tahun 2011

Sekolah Menengah Atas : SMAN 2 Kab. Tangerang Lulus Tahun 2014

Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Masuk Tahun 2015

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Himpunan Mahasiswa Kimia : Jabatan Staff Departemen Riset dan Teknologi

Tahun 2016-2017

2. Himpunan Mahasiswa Kimia : Jabatan Staff Departemen Hubungan Luar Kampus

Tahun 2017-2018

3. UKM Bahasa-FLAT : Jabatan Staff Bidang Public Relation

Tahun 2017-2018

4. UKM Bahasa-FLAT : Jabatan Kepala Bidang Public Relation

Tahun 2018-2019

Page 104: SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NiMo/γ-Al O DENGAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48312/1/ANAZI… · x ABSTRAK . ANAZIA RAHMA. Sintesis dan Karakterisasi

PENGALAMAN KERJA

1. Praktik Kerja Lapangan : PT. Pertamina Persero / 2018

Research and Technology Center

Judul PKL Pengaruh Penambahan Silika Amorf Terhadap Sifat

Fisika Dan Kimia Katalis Alkilasi