Protozoa Usus

24

Transcript of Protozoa Usus

Page 1: Protozoa Usus
Page 2: Protozoa Usus

HOSPES Manusia merupakan hospes parasit ini,

penyakitnya disebut Amebiasis

DISTRIBUSI GEOGRAFI Di seluruh dunia, terutama daerah tropik

dan iklim sedang

Page 3: Protozoa Usus

1. ukuran 10-60 μm2. sitoplasma bergranular dan mengandung

eritrosit, yang merupakan penanda penting untuk diagnosisnya.

3. terdapat satu buah inti entamoeba, ditandai de-ngan karyosom padat yang terletak di tengah inti, serta kromatin yang tersebar di pinggiran inti.

4. bergerak progresif dengan alat gerak ektoplasma yang lebar,disebut pseudopodia.

Page 4: Protozoa Usus
Page 5: Protozoa Usus
Page 6: Protozoa Usus

1. bentuk memadat mendekati bulat, ukuran 10-20 μm.

2. kista matang memiliki 4 buah inti entamoba tidak dijumpai lagi eritrosit di dalam sito-plasma.

3. kista yang belum ma-tang memiliki glikogen (chromatoidal bodies) berbentuk seperti cerutu, namun biasanya meng-hilangsetelah kista matang.

Page 7: Protozoa Usus

Kista tidak bergerak dan tidak makan. Kista berkembang biak dengan cara

membelah. Stadium kista didapatkan di lumen

usus,bersama feses agakpadat, sedang trofozoit pada feses cair.

Merupaka stadium infektif,kista akan mati pada suhu 50oC atau kering.

Page 8: Protozoa Usus
Page 9: Protozoa Usus

Prevalensi tinggi terutama daerah tropik, khususnya daerah yang keadaan sanitasi lingkungan dan sosek yang buruk.

Page 10: Protozoa Usus

Personal hygiene, sesudah mencuci anus dan sebelum makan.

Sanitasi meliputi memasak air,mencuci sayuran, membuang sampah ditempat tertutup, menghindari kontaminasi lalat.

BAB di jamban, tinja tidak digunakan pupuk.

Page 11: Protozoa Usus

Termasuk dalam kelas Ciliata yaitu binatang bersel satu, bergerak dengan cilia (bulu getar).

Mempubyai mulut(sitostoma), oesophagus dan anus terbuka.

HOSPES Babi dan kera,kadang pada manusia,

menyebabkan penyakit balantidiasis atau disentri balantidium.

Page 12: Protozoa Usus
Page 13: Protozoa Usus

Ukuran 60-70mikron. Permukaan tubuh terdapat silia yang berfungsi

untuk pergerakan. Pada bagian anterior terdapat celah yang

disebut sitostoma ataumulut. Bagian yg sempit disebut sitopharinx. Pada posterior terdapat sitopige yang berfungsi

sebagai anus. Mempunyai makronukleus yg bentuknya spt

ginjal. Micronukleus yg letaknya pada bagian cekung

dari makronukleus.

Page 14: Protozoa Usus

Berukuran 60 mikron, bentuk bulat, dinding berlapis dua, mempunyai makro dan mikronukleus.

Bentuk ini tidak dapat berubah menjadi bentuk trofozoid bila tidak termakan oleh host lain.

Page 15: Protozoa Usus
Page 16: Protozoa Usus
Page 17: Protozoa Usus

Balantidium coli terutama pada orang-orang yg erat hub dengan hewan terutama babi.

B coli pada manusia rendah. Pada babi tinggi. Penularan pada manusia terjadi dari tangan

ke mulut atau melalui makanan yg terjontaminasi, misal pada orang yang memelihara babi dan membersihkan kandang, kmd terkontaminasi tinja babi yang mengandung kista jika tertelan maka terjadi infeksi.

Page 18: Protozoa Usus

Personal hygine. Kesehatan lingkungan.

Page 19: Protozoa Usus

HOSPES Manusia adalah hospes definitif dan

menyebabkan Giardiasis.

DISTRIBUSI GEOGRAFI Didaerah beriklim panas, juga

ditemukan di Indonesia.

Page 20: Protozoa Usus

Ukuran 12-15 mikron, bentuk simetris,mempunyai dua inti dan kariosoma ditengah.

Bagian dorsal bentuknya cembung, ventral mendatar, terdapat dua buah alat penghisap berfungsi untuk melkatkan diri pada dinding mukosa.

Pada bag anterior terdapat blefaroplas, pada sitoplasma terdapat bintik2 halus, pada posterior terdapat parabasal bodi.

Mempunyai 4 psg flagel dan 2 axonema.

Page 21: Protozoa Usus
Page 22: Protozoa Usus

Ukuran 8-12 mikron. Mempunyai dinding yang tebal. Mempunyai nukleus antara 2-4 buah dan

memiliki sitoplasma.

Page 23: Protozoa Usus
Page 24: Protozoa Usus

Prevalensi rendah 2-25%. Transmisi terjadi karena tertelan kista

matang, makanan dan minuman yg terkontaminasi, lalat sebagai vektor, penjaja makanan terbuka merupakan sumber infeksi.

Giardia lamblia sering ditemukan pada anak.

PENCEGAHAN Hygiene perorangan