PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

12
INTERAKSI OBAT DENGAN KASUS KHUSUS DAN PENGATASAN INTERAKSI 1 Diabetes Melitus dan Obat-Obat β-Bloker

description

kasus khusus

Transcript of PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

Page 1: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

INTERAKSI OBAT DENGAN KASUS KHUSUS

DANPENGATASAN INTERAKSI

1

Diabetes Melitus dan Obat-Obat -Blokerβ

Page 2: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

Disusun oleh:

1. Achmad Yani Setiawan2. Angelina Putri Prima Jessy3. Hijrianty4. Hafiz Surahman5. Rini Sundari6. Mardiah7. Dessy Ratnasari8. Fitri Melasari9. Dita Setiasti10.Nurlaila Agustina

Page 3: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

MEKANISME INTERAKSI OBAT

3

Interaksi Farmasetik/inkompatibilitasInteraksi FarmakodinamikInteraksi Farmakokinetik

Page 4: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

Interaksi yang terjadi di luar tubuh, sebelum obat diberikan

Merupakan interaksi langsung secara fisik atau kimiawi yang hasilnya dapat dilihat sebagai pembentukan endapan atau perubahan warna.

4

1. Interaksi Farmasetik/ inkompatibilitas

Page 5: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

2. Interaksi Farmakokinetik

5

Interaksi ini adalah akibat perubahan-perubahan yang terjadi pada absorbsi, metabolisme, distribusi dan ekskresi sesuatu obat oleh obat lain.

Page 6: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

Interaksi Farmakodinamik

6

Interaksi ini terjadi bila sesuatu obat secara langsung merubah aksi molekuler atau kerja fisiologis obat lain

Page 7: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

Bentuk-Bentuk Interaksi Farmakodinamik

7

SinergismeAntagonismeIndependen

Page 8: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

8

Interaksi Obat Kasus KhususPada Diabetes Melitus

Page 9: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

9

No.

Obat praesipitan

Obat Objek Mekanisme Interaksi Efek yang ditimbulkan

Rekomendasi

1 Antasida Sulfonilurea interaksi ini terjadi pada proses absorbsi, yaitu antasid akan meningkatkan pH lambung. Peningkatan pH ini akan meningkatkan kelarutan dari sulfonilurea sehingga absorbsinya dalam tubuh juga akan meningkat. 

absorbsi sulfonilurea meningkat 

Pemberian obat antasida dengan sulfonilurea diberi jarak waktu.

2 Fenilbutazon glibenclamide Fenilbutazon menghambat ekskresi renal dari glibenklamid, sehingga dapat bertahan lebih lama dalam tubuh & memperpanjang t1/2 glibenklamid

Efek hipoglikemia glibenklamid diperpanjang

Obat boleh diberikan bersamaan tetapi dipantau

3 Alkohol Obat ADO (klorpropamid)

proses perombakan enzimatis dari alkohol di hati akan terhambat pada fase asetaldehid, sehingga jumlah asetaldehid dalam darah meningkat. Efek yang terjadi berupa nyeri kepala, jantung berdebar, flushing, berkeringat.Rx : C2H5OH CH3CHO CH3COOH

Peningkatan ini akan merangsang pelepasan prostaglandin. 

efek disulfiram (efek antabuse) 

Tidak boleh diberikan secara bersamaan

4 Sulfonilurea Acarbose sulfonilurea merangsang sel beta untuk melepaskan insulin yang selanjutnya akan merubah glukosa menjadi glikogen.Dengan adanya akarbose akan memperlambat absorbsi & penguraian disakarida menjadi monosakarida insulin >> daripada glukosa hipoglikema meningkat

meningkatkan efek hipoglikemi

Obat boleh diberikan secara bersamaan, tetapi tetap dipantau

5 Cimetidine Sufonilurea simetidin menghambat metabolisme sulfonilurea di hati sehingga efek dari sulfonilurea meningkat. 

Hipoglikemia Obat tidak boleh diberikan secara bersamaan

Page 10: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

10

No.

Obat praesipitan

Obat Objek Mekanisme Interaksi Efek yang ditimbulkan

Rekomendasi

6 Allupurinol ADO (klorpropamid)

Alupurinol meningkatkan t1/2 dari klorpropamid. Hipoglikemia dan koma dapat dialami oleh pasien yang mengkonsumsi gliclazide dan alupurinol. 

Hipoglikemi >> Diberikan jarak waktu dalam pemakaian obat

7 Sulfonamida

Sulfonilurea Sulfonamida dapat menggantikan posisi dari sulfonilurea dalam hal pengikatan pada protein dan plasma sehingga sulfonilurea dalam darah meningkat

Peningkatan efek hipoglikemia

Obat tidak boleh diberikan secara bersamaan

8 Gemfibrozil glimepiride Gemfibrozil menghambat metabolisme glimepirida pada sitokrom P450 dengan isoenzim CYP2C9 yang merupakan perantara metabolisme dari glimepirida dan antidiabetika golongan sulfonilurea lainnya seperti glipizida, glibenklamida & gliklazida sehingga efek hipoglikemi meningkat

Hipoglikemi >> Obat tidak boleh diberikan bersamaan

9 Kloramfenicol

ADO (sulfonilurea)

Kloramfenikol dapat menginhibisi enzim di hati yang memetabolisme tolbutamid dan klorpropamid.Hal ini menyebabkan terjadinya akumulasi di dalam tubuh, waktu paruh akan semakin panjang. 

Hipoglikemi Akut

Obat tidak boleh diberikan secara bersamaan

10 Probenesid Sulfonilurea probenesid dapat mengurangi ekskresi renal dari sulfonilurea sehingga waktu paruhnya semakin panjang. 

Hipoglikemia Obat tidak boleh diberikan secara bersamaan

Page 11: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

KESIMPULAN

11

Interaksi obat dapat terjadi sebagai akibat penggunaan bersama-sama dua macam obat atau lebih. Interaksi ini dapat menghasilkan efek yang menguntungkan apabila meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping tetapi dapat juga sebaliknya dapat menimbulkan efek yang merugikan atau membahayakan dengan timbulnya efek toksik bagi tubuh.

interkasi obat khusus yaitu pada penderita diabetes melitus dalam jangka panjang yang dapat menimbulkan efek komplikasi, sehingga penderita diabetes dengan komplikasi tersebut akan mengkonsumsi obat lebih dari satu jenis obat.

Pada penderita diabetes dari semua pengobatan dengan kombinasi obat, pengobatan yang terbaik adalah dengan tetap mengontrol pola makan dan olah raga yang teratur.

Page 12: PPT I.O Kel. 2 (IO Pada Kasus Khusus)

Pustaka

12

C.A.S. Wink; Report on the symposium Beta-blocker and the Central Nervous System; Asian Medical Journal, Vol 19.hal 71, 1976.

C.de B. Whita, PhD.; Peripheral ganggren complicating Beta-blockade; The Lancet, Vol. II, Hal.664, 1977.

Frederick H. Meyers,M.D.; Ernest Jawetz,PhD,M.D., Alan Goldfien, M.D; Review of Medical Pharmacology, Edisi 5, 1976.

Ganiswara, G. Sulis, Farmakologi dan Terapi, Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteraan UI, 1995, Edisi IV

Harkness, Richard, R.PH, Interaksi Obat, Bandung: Institut Teknologi Bandung, 1989.

Hasil makalah dr.Soetiona Gafar, FK – USU pada perkuliahan Farmakologi

Hendrika J Wall- Manning; Hypertension, Edisi 5, 1976. Ivan Stockley, B. Pharm,PhD,MPS.; Drug Interactions and

their mechanisms; First Published in the Phannaceutical Journal, 1974.