PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ · PDF file1 Laporan Praktikum Fisika...
Transcript of PERCOBAAN R2 EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ · PDF file1 Laporan Praktikum Fisika...
1
Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut
Laboratorium Radiasi
PERCOBAAN R2
EKSPERIMEN RADIASI β DAN γ
Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.Si
Septia Kholimatussa’diah* (080913025), Mirza Andiana D.P.* (080913043), Lailatul
Badriyah* (080913056)
*Program Studi S-1 Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Abstrak
Terdapat tiga jenis peluruhan radioaktif, yakni peluruhan partikel alfa, beta, dan
gamma. Telah dilakukan Eksperimen Radiasi β dan γ yang bertujuan untuk mempelajari
spektrum energi radiasi dan menentukan energi puncak radiasi β dan γ. Eksperimen
dilakukan menggunakan inti Na-22 sebagai sumber radiasi partikel beta positif atau positron
dan inti Sr-90 sebagai sumber radiasi partikel beta atau elektron. Berdasarkan analisis data
pengamatan, diperoleh bahwa pada proses peluruhan Na-22 menjadi Ne-22 didapat energi
partikel beta positif sebesar dengan resolusi 8,2143%. Sedangkan pada
proses peluruhan Sr-90 menjadi Y-90 dihasilkan partikel beta dengan energi sebesar
dengan resolusi 375%. Pada percobaan kali ini, tidak dilakukan pengambilan
data untuk sumber radiasi gamma.
Kata kunci : beta, beta positif, elektron, energi, gamma, partikel, peluruhan, positron,
resolusi, spektrum
1. METODE PENELITIAN
Pada eksperimen kali ini, praktikan
mencoba mempelajari spektrum radiasi β
dan γ dengan menggunakan MCA (Multi
Channel Analyzer) yang memiliki prinsip
kerja hampir sama dengan SCA (Single
Channel Analyzer) yakni dengan
mencacah pulsa-pulsa yang tinggi
amplitudonya tidak melebihi dari ambang
atas dan ambang bawah dari alat pencacah
tersebut. Hanya saja MCA terdiri dari
beberapa komponen yang lebih rumit
dibandingkan dengan SCA. Selain itu,
MCA juga dapat membuat spektrum
radiasi-β dan radiasi-γ secara sekaligus
karena memiliki pencacah lebih dari 1
saluran.
2
Dalam eksperimen yang telah
dilakukan, praktikan menyiapkan dan
mensetting alat-alat yang akan digunakan
dalam eksperimen ini. Setelah selesai kami
menyiapkan bahan atau unsur radioaktif
yang akan dicacah yakni Co-60,Sr-90 dan
Na-22. Dalam pencacahan unsur radioaktif
ini harus dilakukan secara berurutan agar
tidak terjadi kesalahan pengambilan data.
Unsur yang pertama adalah Co-60 yang
kemudian diletakkan pada detektor
sintilator (Leybold 559 90). Setelah
selesai, komponen komputer dihidupkan
dan program MCA yang ada pada
komputer diaktifkan. Untuk memperolah
spektrum radiasi bahan, power supply
dinyalakan dan ditentukan tegangannya
sehingga program MCA dapat membaca
spektrum radiasi yang dikeluarkan oleh
bahan. Dalam hal ini tegangan yang
digunakan adalah 825 Volt. Setelah
tegangan ditentukan, program MCA
dijalankan dan didapatkan spektrum
radiasi dari Co-60 yang kemudian setiap
nilai cacahan disimpan datanya untuk
dibuat grafik. Dari data grafik yang
didapatkan, nantinya akan dibandingkan
dengan spektrum radiasi bahan yang lain.
Setelah pengambilan data dari Co-60
selesai, berikutnya adalah Na-22 dengan
langkah-langkah yang sama seperti yang
dilakukan pada Co-60. Begitupun dengan
Sr-90.
2. DATA DAN ANALISIS
(terlampir)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Resolusi merupakan salah satu
parameter penting pada pencacahan radiasi
menggunakan detektor. Resolusi atau daya
pisah energi radiasi menunjukkan
kemampuan detektor untuk membedakan
spektrum dengan energi yang berbeda-
beda. Sehingga semakin besar resolusinya,
semakin baik kinerja detektor tersebut
dalam membedakan spektrum.
Pada eksperimen kali ini, sumber
radiasi Co-60 digunakan sebagai kalibrator
untuk menentukan spektrum terbaik yang
ditandai dengan tingginya resolusi
(mendekati 100%). Berdasarkan analisis
data, didapat :
Sumber HV (Volt) Resolusi
Co-60
650 733,3%
700 270,6%
750 20,00%
800 10,96%
825 189,6%
850 168,4%
Maka yang dipakai sebagai spektrum
kalibrator adalah sumber Co-60 dengan
HV 850 Volt. Persamaan regresi linear
yang diperoleh adalah
; dengan y adalah energi, dan x
3
adalah nomor kanal. Persamaan inilah
yang selanjutnya akan digunakan sebagai
patokan untuk mencari energi awal (E0)
peluruhan inti yang lain.
a. Peluruhan beta (β)
Sinar beta (β) merupakan radiasi
partikel yang bermuatan negatif. Sinar
partikel beta merupakan elektron yang
berasal dari inti atom. Energi sinar ini
sangat bervariasi, selain itu memiliki daya
tembus yang lebih besar dibandingkan
dengan sinar partikel alfa, tetapi daya
peng-ion-nya lebih lemah. Sinar beta
sangat energik dan dapat menembus
sampai 300 cm dalam udara.
Dalam peluruhan beta, sebuah
proton berubah menjadi inti atau
sebaliknya. Jadi Z dan N masing-masinng
berubah satu satuan, tetapi A tidak
berubah. Pada peluruhan beta, yang paling
utama adalah sebuah netron meluruh
menjadi sebuah proton dan sebuah
elektron. Ketika proses peluruhan ini
pertama kali dipelajari, partikel yang
dipancarkan disebut partikel beta,
kemudian baru diketahui bahwa partikel
itu adalah elektron. Elektron yang
dipancarkan pada peluruhan beta bukanlah
elektron kulit atom dan juga bukan
elektron yang semula berada dalam inti.
Tetapi elektron ini diciptakan oleh intidari
energi yang ada. Jika ada beda energi diam
sekurang-kurangnya, maka penciptaan
elektron sangat mungkin terjadi.
Grafik distribusi energi partikel beta
(absis : energi kinetik, ordinat : jumlah elektron)
Grafik distribusi energi partikel beta Sr-90
(absis : energi kinetik, ordinat : jumlah elektron)
Unsur 11Na22
merupakan salah satu
unsur radioaktif yang memancarkan radiasi
beta pada proses peluruhannya menjadi
inti 10Ne22
. Pada proses peluruhan beta ini,
dihasilkan suatu partikel beta positif (+1β0)
atau disebut sebagai positron (e+). Reaksi
peluruhan yang terjadi adalah :
11Na22
10Ne22
+ +1β0 + υe
e+
adalah elektron positif atau positron
yang merupakan antipartikel dari elektron.
Positron memiliki massa sama dengan
elektron, tetapi memiliki muatan elektrik
-1000
0
1000
2000
3000
0 200 400
Sr-90, HV 825 Volt
4
yang berlawanan. Apabila positron
bertemu dengan elektron, keduanya akan
bergabung dan musnah. Proses ini
dinamakan anhilasi. Energi keduanya
berubah menjadi gelombang
elektromagnetik.
Grafik distribusi energi positron
(absis : energi kinetik, ordinat : jumlah positron)
Grafik distribusi energi positron Na-22
(absis : nomor kanal, ordinat : jumlah cacahan)
Berdasarkan literatur, energi
kinetik positron hasil peluruhan Na-22
diperoleh dari :
Sedangkan berdasarkan analisis
data pengamatan diperoleh bahwa nilai
energi puncak positron dari peluruhan Na-
22 sebesar sehingga
persentase kesalahan hitung adalah sebesar
17,16%. Resolusi atau daya pisah energi
radiasi untuk unsur Na-22 diperoleh
sebesar 8,2143%.
Selain 11Na22
, unsur lainnya yang
juga menghasilkan partikel beta dalam
proses peluruhan adalah 38Sr90
. Reaksi
peluruhannya adalah sebagai berikut :
38Sr90
39Y90
+ -1β0 +υe
Berdasarkan literatur, energi
kinetik positron hasil peluruhan Na-22
diperoleh dari :
Sedangkan berdasarkan analisis
data pengamatan diperoleh bahwa nilai
energi puncak elektron dari peluruhan Sr-
90 sebesar sehingga
persentase kesalahan hitung adalah sebesar
87,29%. Resolusi atau daya pisah energi
radiasi untuk unsur Sr-90 diperoleh
sebesar 375%.
Satu hal yang menarik, karena
partikel beta bermuatan listrik dan
bergerak dengan kecepatan tinggi, apabila
-100
0
100
200
300
400
0 200 400
Na-22, HV 825 Volt
5
melintas dekat inti atom, maka gaya
elektrostatik inti menyebabkan partikel
beta membelok dengan tajam. Peristiwa ini
partikel beta kehilangan energinya dengan
memancarkan gelombang elektromagnetik
yang dikenal sebagai sinar-X
Bremsstrahlung.
b. Peluruhan gamma (γ)
Sinar gamma (ɤ) adalah bentuk
radiasi elektromagnetik yang berenergi
tinggi, tidak memiliki muatan dan tidak
memiliki massa. Sinar gamma diproduksi
oleh radioaktif atat proses nuklit seperi
penghancuran positron-elektron. Sinar
yang membentuk spektrum
elektromagnetik ini adalah energi tertinggi
dibandingkan dengan sinar alfa dan beta.
Sinar gamma mempunyai daya tembus,
tetapi kurang bisa mengionisasi.
Peluruhan gamma terjadi bila suatu
inti atom metastabil bertransformasi
menjadi inti atom stabil dengan
memancarkan partikel gamma. Partikel
gamma tidak bermassa dan tidak
bermuatan, atau disebut foton, yaitu paket
energi elektromagnetik diskrit.
Salah satu contoh unsur yang akan
menghasilkan partikel gamma ketika
meluruh adalah Cs-137, namun praktikan
tidak mengambil data untuk peluruhan
gamma.
4. KESIMPULAN
1. 11Na22
merupakan inti yang
memancarkan partikel beta positif atau
positron dalam proses peluruhan
menjadi inti 10Ne22
. Berdasarkan
analisis data, energi puncak positron
yang dihasilkan adalah
dengan persentase kesalahan 17,16%.
Daya pisah energi radiasi Na-22
sebesar 8,2143%.
2. 38Sr90
merupakan inti yang
memancarkan partikel beta atau
elektron dalam proses peluruhan
menjadi inti 39Y90
. Berdasarkan
analisis data, diperoleh energi puncak
radiasi elektron sebesar
dengan persentase kesalahan sebesar
87,29% dan resolusi Sr-90 sebesar
375%.
5. DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika
Modern. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
http://id.wikipedia.org/
http://staff.undip.ac.id/fisika/ekohidayanto/
files/2009/11/07-peluruhan-
gamma.pdf Tanggal akses : 13
Mei 2012.
Krane, Kenneth. 2008. Fisika Modern.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Pramuditya, Syeilendra. 2005. Analisis
Neutronik, Termal Hidrolik, dan
Termodinamik pada Perancangan
6
Pressurized Water Reactor.
http://syeilendrapramuditya.word
press.com. Tanggal akses : 13
Mei 2012.
Sulaiman, dkk. 2007. Pemisahan dan
Karakterisasi Spesi Senyawa
Kompleks Ytrium-90 dan
Stronsium-90 dengan
Elektroforesis Kertas. JFN, Vol. 1
No. 2 November 2007.
6. TENTANG PENULIS
Penulis : Septia Kholimatussa’diah
NIM. 080913025
Anggota 1 : Mirza Andiana Devita P.
NIM. 080913043
Anggota 2 : Lailatul Badriyah
NIM. 080913056
7
LAMPIRAN I
Data Hasil Pengamatan
a. Penentuan jumlah cacahan latar (background)
-20
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 100 200 300 400 500 600 700
Background, HV 650 Volt
-20
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Background, HV 700 Volt
8
-20
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Background, HV 750 Volt
-20
0
20
40
60
80
100
120
140
0 200 400 600 800 1000
Background, HV 800 Volt
-20
0
20
40
60
80
100
120
0 100 200 300 400 500 600 700
Background, HV 825 Volt
9
b. Penentuan jumlah cacahan Co-60 sebagai kalibrator
-20
0
20
40
60
80
100
120
0 100 200 300 400 500 600 700
Background, HV 850 Volt
-200
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
0 100 200 300 400 500 600 700
Co-60, HV 650 Volt
10
-200
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
0 100 200 300 400 500 600 700
Co-60, HV 700 Volt
-200
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
0 100 200 300 400 500 600 700
Co-60, HV 750 Volt
-100
0
100
200
300
400
500
600
700
0 200 400 600 800 1000
Co-60, HV 800 Volt
11
-100
0
100
200
300
400
500
600
0 100 200 300 400 500 600 700
Co-60, HV 825 Volt
-100
0
100
200
300
400
500
600
0 100 200 300 400 500 600 700
Co-60, HV 850 Volt
12
c. Penentuan jumlah cacahan radiasi sumber Na-22
d. Penentuan jumlah cacahan sumber radiasi Sr-90
-50
0
50
100
150
200
250
300
350
0 100 200 300 400 500 600 700
Na-22, HV 825 Volt
-500
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
0 100 200 300 400 500
Sr-90, HV 825 Volt
13
LAMPIRAN II
Analisis Data
a. Penentuan resolusi optimum
No. HV (Volt) FWHM x2 – x1 R
1. 650 66 9 733,3%
2. 700 46 17 270,6%
3. 750 6 30 20,00%
4. 800 8 73 10,96%
5. 825 110 58 189,6%
6. 850 128 76 168,4%
b. Kalibrasi dengan sumber Co-60
Energi (keV) Nomor kanal
1173,208 539
1331,464 615
c. Kurva kalibrasi dengan sumber Co-60
Persamaan garis linear yang akan digunakan untuk kalibrasi selanjutnya adalah :
; dengan y adalah energi, dan x adalah nomor kanal.
y = 1,1297x + 6,0924 R² = 1
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
ener
gi
nomor kanal
Kurva kalibrasi dengan Co-60, HV 850 Volt
14
d. Energi puncak sumber radiasi Na-22
e. Daya pisah energi radiasi (resolusi) Na-22
f. Energi puncak sumber radiasi Sr-90
g. Daya pisah energi radiasi (resolusi) Sr-90