PENGARUH SCHEMA-BASED INTRUCTION DENGAN...
Transcript of PENGARUH SCHEMA-BASED INTRUCTION DENGAN...
PENGARUH SCHEMA-BASED INTRUCTION DENGAN
STRATEGI FOPS TERHADAP KEMAMPUAN
REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
IVO SYIFA LUTFIA
NIM : 1112017000010
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
LEⅣIBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi beliudt,I Pellgarull Sc/rarraα β ″sar/′″゙ ruc・ria″ dellgan Stnttti FOPS
Terhadap Kemantpuan Rcpresentasi ⅣIatematis Siswa disustln olch lvO syifa
Lutrla, NIM ll12017000010, Jurusal〕 Pcndidikan Matemttika, Fよ llltas IImu
Talbiyall dan Kcgurtlan, U町 liversitas lsialn Negeri Syarif Hidayatullall Jaktta
Tclall lllclallli billlbillgan dan,dinyatakan sah scbagai karya illlliall yang belllak
tmtuk dlllJikall pada Jdang l■ unaq¨all scsllai kctenttlatl yang dltetapkal1 01ch
ぬk■lltぉ
Jaka(a, Januan 2018
Yang Mengesahkan,
Pembirnbirrg I
DL Tita■■alis Marvati,M.KomNIP 19690924 199903 2 003
Drs,Dindin SObiruddin,M.Konl
NIP 20121101 0101 ・
Pembimbing II
LENIBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengaruh Schetna Based Instruction dengan Strategi FOpS
terhadap Kemampuan Representasi Matematis Sistva disusun oleh Ivo Syifa
Lutfia, Nomor Induk Mahasiswa 1 1 12017000010, .lurusan Pendidikan Matematika,
diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasatr pada tanggal 17 Januari
2018 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penuiis berhak rnemperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika.
JI止alta,17 Janual■ 2018
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal
Ketua Panitia (Kehia Jurusan {Prodi)DL Kadin M.PdNIP 19670812 199402 1 001
Sckcltris(SCkettaris lms"ゴ PIodi)
Dr.Abdul ⅣIuin,S.Si,M.Pd
NIP 19751201 200604 1 003
Pcllgtji I
Dr.Gelar Dwirahttu,M.Pd
NIP 19790601 200604 2 004
Pengtui II
Maifalinda Fatm.M.Pd
NIP 19700528 199603 2 002
,9紘nuぶ"`
ル 3αttati"B
2Ч ynui"唸
"‐
0-7plθ
しヽ
Tanda Tangan
Mengetahui,
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang beltanda tangan di ba、 vall ini:
Nama lⅣoS,fa Lutia
NIM i l112017000010
Jurusan : Pendidikan Maternatika
Alamat : Jl. Siliwangi Gg. Randugede no. 204 Rt. 09/ Rw. 05 Kel. Cijoho
Kec. Kuningan Kab. Kunirrgan - Jawa Barat
. MENYATAKANDENGANSESUNCGUHNYA
Balrwa skripsi yang berjudul Pengaruh Schema Based Instruetior dengan
Strategi FOPS terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa adalah
benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
l. Nama
NIP
:Dr Tita Kllalis Mawati,M Kolol
:196909241999032003
Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika
2. Nama : Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom
NIP :20121101 0101
Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika
Demikian surat ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala
konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Ivo Svifa L´lltfla
N341112017000010
Jlkalta,Janinri 2018
i
ABSTRAK
IVO SYIFA LUTFIA (1112017000010). “Pengaruh Schema Based Instruction
dengan Strategi FOPS terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa”.
Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Januari 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Schema Based
Instruction FOPS terhadap kemampuan representasi matematis siswa pada materi
sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs
Khazanah Kebajikan di Pamulang, Tangerang Selatan pada tahun ajaran 2017/2018.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain
randomized posttest only control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel terdiri dari 64 siswa, 29
siswa untuk kelas eksperimen yang diajarkan dengan Schema Based Instruction dan
35 siswa untuk kelas kontrol yang diajarkan dengan pendekatan konvensional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa
yang diajarkan dengan Schema Based Instruction lebih tinggi daripada kemampuan
representasi siswa yang diajarkan dengan pendekatan konvensional. Kesimpulan
dari hasil penelitian ini adalah bahwa pembelajaran dengan Schema Based
Instruction memberikan pengaruh terhadap kemampuan representasi matematis
siswa.
Kata kunci: Schema Based Instruction, Kemampuan Representasi Matematis
ii
ABSTRACT
IVO SYIFA LUTFIA (1112017000010). “The Effect of Schema Based
Instruction with FOPS Strategy towards Students’ Mathematical Representation
Skill”. Paper of Mathematics Education Department, Faculty of Tarbiyah and
Teachers Training, State Islamic University Jakarta, January 2018.
This study aimed to analyze the effect of Schema Based Instruction FOPS
towards students’ mathematical representation skill on the systems of linear
equations in two variable chapter. This study was conducted at MTs Khazanah
Kebajikan on Pamulang, South of Tangerang in the academic year 2017/2018. The
method used in this study was quasi experimental with randomized posttest only
control group design. Samples were selected by cluster random sampling technique.
The samples consisted of 64 students, 29 students were in the experimental class
taught by Schema Based Instruction dan 35 students were in the control class taught
by conventional approach. This result of study showed that students’ mathematical
repersentation skill whom were taught by Schema Based Instruction is higher than
students’ mathematical representation skill whom were taught by conventional
approach. The conclusion of the result was that Schema Based Instruction gave an
effect towards student’s mathematical representation skill.
Keywords: Schema Based Instruction, Students’ Mathematical Representation
Ability
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam senantiasa
penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat,
dan para pengikutnya yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, dan tidak sedikit kesulitan
dan hambatan yang dialami. Namun berkat keyakinan, kesungguhan dan kerja keras
penulis serta doa, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah sangat
membantu, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Abdul Muin, M.Pd., Sekertaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang selalu
setia dan sabar dalam memberikan bimbingan, arahan, waktu, nasihat, dan
semangat kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, nasihat dan semangat baik dalam
penulisan skripsi maupun dalam proses perkuliahan.
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga Bapak dan Ibu selalu
mendapatkan keberkahan dari Allah SWT atas ilmu yang telah diberikan.
iv
7. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruna dan Staf Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
kemudahan dalam pembuatan surat-surat administrasi serta sertifikat.
8. Bapak H. Suardin, S.Sos.I., Kepala MTs Khazanah Kebajikan dan Bapak
Sutikyono, M.Pd., Wakil Kepala bidang kurikulum MTs Khazanah Kebajikan
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Seluruh dewan guru MTs Khazanah Kebajikan, khususnya Bapak M. Khaerul
Imam, selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII yang telah membantu
dan memberikan dukungan dalam melaksanakan penelitian.
10. Seluruh siswa MTs Khazanah Kebajikan kelas VIII, khususnya kelas VIII A
dan VIII C yang telah membantu dan mengikuti proses pembelajaran selama
penelitian.
11. Keluarga tercinta, Ayahanda Syafrudin dan Ibunda Pepy Supriatin yang tak
henti-hentinya mendoakan dan memberikan dorongan, motivasi dan semangat
kepada penulis. Semoga Allah SWT selalu memberikan kenikmatan dan
keberkahan-Nya di dunia dan akhirat.
12. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2012
khususnya kelas A yang telah saling berbagi, membantu dan memotivasi
selama proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
13. Kepada semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis
berdoa semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas segala
bantuan, dukungan, masukan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.
Demikianlah skripsi ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak ditemui kekurangan
dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sangat dibutuhkan penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat baik kepada penulis maupun pembaca.
Jakarta, Januari 2018
Ivo Syifa Lutfia
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 7
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .......................... 9
A. Deskripsi Teoretik ..................................................................................... 9
1. Kemampuan Representasi Matematis ................................................. 9
a. Definisi Kemampuan Representasi Matematis ............................. 9
b. Indikator Kemampuan Representasi Matematis ........................... 13
2. Pendekatan Schema Based Instruction................................................ 15
a. Definisi Schema Based Instruction ............................................... 15
b. Strategi FOPS pada Pendekatan Schema Based Instruction ......... 17
3. Pendekatan Pembelajaran Konvensional ............................................ 20
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 21
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 23
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 27
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................... 27
vi
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 28
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 29
E. Instrumen Penelitian.................................................................................. 29
1. Uji Validitas ........................................................................................ 31
2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 32
3. Uji Indeks Kesukaran .......................................................................... 33
4. Uji Daya Pembeda............................................................................... 34
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 36
1. Uji Normalitas ..................................................................................... 37
2. Uji Homogenitas ................................................................................. 37
3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 41
A. Deskripsi Data ........................................................................................... 41
1. Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Secara Keseluruhan .................................................... 42
2. Kemampuan Represenatasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator ................................................. 43
3. Deskripsi Proses Pembelajaran .......................................................... 46
a. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen ..................................... 46
b. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol ............................................ 51
B. Analisis Data ............................................................................................. 53
1. Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 53
a. Uji Normalitas ............................................................................. 53
b. Uji Homogenitas ......................................................................... 54
2. Uji Hipotesis ....................................................................................... 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 55
1. Indikator Representasi Visual ............................................................ 56
2. Indikator Representasi Persamaan Matematika ................................. 59
3. Indikator Representasi Teks ............................................................... 61
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 64
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 66
A. Kesimpulan ............................................................................................... 66
B. Saran .......................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 71
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Representasi Matematis ................................................... 14
Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian ........................................................... 28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
......................................................................................................... 29
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Representasi Matematis Siswa .. 30
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Representasi Matematis
Siswa ................................................................................................ 32
Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ......................... 33
Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen .............................................. 34
Tabel 3.7 Hasil Uji Indeks Kesukaran Instrumen ............................................ 34
Tabel 3.8 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen ....................................... 35
Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen ................................................. 35
Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ........................................... 36
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Representasi Matematis Siswa .... 42
Tabel 4.2 Persentase Skor Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator ................... 44
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Tes Kemampuan Representasi Matematis
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................... 53
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Tes Kemampuan Representasi Matematis
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................... 54
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................................. 55
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh Soal Representasi dari TIMSS 2011 ................................. 3
Gambar 2.1 Ilustrasi Lima Bentuk Representasi Menurut Lesh, Cremer, Doerr,
Post dan Zawosjewski ................................................................... 12
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir .............................................................. 25
Gambar 4.1 Diagram Batang Persentase Skor Kemampuan Representasi
Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............... 45
Gambar 4.2 Siswa Mengidentifikasi Masalah Secara Berkelompok ................ 48
Gambar 4.3 Hasil Pekerjaan Siswa Pada Tahap Find the Problem Type .......... 48
Gambar 4.4 Hasil Pekerjaan Siswa Pada Tahap Organize the Information in the
Problem Using Diagram ............................................................... 49
Gambar 4.5 Hasil Pekerjaan Siswa Pada Tahap Plan to Solve the Problem ..... 50
Gambar 4.6 Hasil Pekerjaan Siswa Pada Tahap Solve the Problem ................. 51
Gambar 4.7 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ...................................... 52
Gambar 4.8 Jawaban Siswa untuk Indikator Representasi Visual .................... 58
Gambar 4.9 Jawaban Siswa untuk Indikator Representasi Persamaan
Matematika .................................................................................... 60
Gambar 4.10 Jawaban Siswa untuk Indikator Representasi Teks ....................... 63
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen..............71
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ....................100
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen ......................................128
Lampiran 4 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Representasi
Matematis Siswa ..........................................................................156
Lampiran 5 Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis
Siswa............................................................................................157
Lampiran 6 Pedoman Penskoran Instrumen Tes Kemampuan Representasi
Matematis Siswa ..........................................................................159
Lampiran 7 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Representasi
Matematis Siswa ..........................................................................160
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan
Representasi Matematis Siswa ....................................................161
Lampiran 9 Hasil Uji Indeks Kesukaran Instrumen Tes Kemampuan
Representasi Matematis Siswa ....................................................162
Lampiran 10 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes Kemampuan Representasi
Matematis Siswa ..........................................................................163
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Indeks
Kesukaran dan Uji Daya Pembeda Instrumen Tes Kemampuan
Representasi Matematis Siswa ....................................................164
Lampiran 12 Kisi-kisi Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa .........165
Lampiran 13 Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa ........................166
Lampiran 14 Kunci Jawaban Instrumen Tes Kemampuan Representasi
Matematis Siswa ..........................................................................168
Lampiran 15 Hasil Posttest Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas
Eksperimen ..................................................................................174
Lampiran 16 Hasil Posttest Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas
Kontrol .........................................................................................175
xi
Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Posttest Kemampuan
Representasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .........................................................................................176
Lampiran 18 Perhitungan Uji Homogenitas .....................................................177
Lampiran 19 Perhitungan Uji Hipotesis............................................................178
Lampiran 20 Uji Referensi ................................................................................179
Lampiran 21 Hasil Dari Pengecekan Plagiasi ...................................................184
Lampiran 22 Surat Bimbingan Skripsi..............................................................185
Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian ...............................................187
Lampiran 24 Surat Keterangan Penelitian ........................................................188
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika dengan fungsinya sebagai alat untuk mengembangkan pola
pikir dan ilmu pengetahuan memiliki peranan penting dalam segala aspek
kehidupan manusia, dari aspek paling sederhana hingga aspek paling kompleks.
Matematika yang terus-menerus mengalami perkembangan telah banyak
mempengaruhi perkembangan dan keberhasilan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu, siswa pada setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar
hingga menengah perlu mendapatkan pembelajaran matematika. Dalam proses
pembelajaran matematika, siswa tidak hanya diajarkan untuk sekedar
menghafalkan rumus-rumus matematika saja, akan tetapi siswa juga harus dapat
memahami dan mengaplikasikan konsep matematika untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’alaa
dalam surat al-Ra’d (13) : 19, yang artinya :”hanya orang-orang yang berakal
yang dapat mengambil pelajaran”.
Proses memecahkan suatu masalah akan erat kaitannya dengan kemampuan
untuk merepresentasikan masalah. The National Council of Teacher of
Mathematics (NCTM) pada tahun 2000 merekomendasikan lima standar proses
pembelajaran matematika yang menggambarkan pemahaman dan kemampuan
yang perlu dimiliki oleh siswa. Kemampuan itu adalah kemampuan memecahkan
masalah (problem solving), kemampuan bernalar dan membuktikan (reasoning
and proof) kemampuan komunikasi (communication), kemampuan koneksi
(connections), dan kemampuan representasi (representation).1
Kemampuan representasi merupakan salah satu kemampuan matematis
yang perlu dikembangkan oleh siswa untuk menyajikan ide atau gagasannya
terhadap suatu masalah matematika ke dalam bentuk visual, verbal atau simbol
matematis. Karena ada beberapa siswa lebih menyukai representasi visual atau
konkret, sedangkan siswa lainnya lebih menyukai representasi simbolik atau
1 The National Council of Teacher of Mathematics, Principles and Standards for School
Mathematics, (Reston: NCTM 2000), h. 29
2
abstrak.2 Hal ini sejalan dengan rumusan kompetensi inti pada kurikulum 2013
yang menuntut siswa untuk dapat mencoba, mengolah, menyaji dan menalar
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori. 3 Pengolahan,
penyajian dan penalaran dalam ranah konkret dan ranah abstrak erat kaitannya
dengan representasi. Representasi itu dapat berupa representasi visual berupa
diagram, tabel atau gambar, representasi simbolik atau persamaan matematika dan
repersentasi verbal.
Menurut Lawrence, keterlibatan representasi pada pembelajaran matematika
di setiap jenjang pendidikan, membuatnya layak mendapatkan perhatian serius.
Meskipun sebelumnya, kemampuan representasi masih dipandang sebagai bagian
dari kemampuan komunikasi. Penambahan kemampuan representasi tersebut
dengan maksud mendorong siswa untuk dapat mengembangkan perbendaharaan
representasi matematika yang selanjutnya dapat digunakan secara sengaja dan
fleksibel untuk memodelkan dan menginterpretasikan fenomena fisika, sosial dan
matematika.4
Representasi matematika sebagai suatu instrumen untuk memahami konsep
matematika, memainkan peran vital dalam aktivitas matematis, terutama pada
proses problem solving atau pemecahan masalah matematika. Bruner mengatakan
dalam dalil konstruksinya bahwa siswa yang terlibat aktif melakukan penyusunan
representasi akan membantunya memahami dan menguasai konsep, teorema,
definisi dan sebagainya.5 Sejalan dengan Bruner, Van De Walle mengungkapkan
bahwa memperkuat kemampuan siswa untuk dapat mengubah suatu bentuk
2 Wu Yuin Hwang, Multiple Representation Skill and Creativity Effects on Mathematical
Problem Solving using a Multimedia Whiteboard System, Educational Technology & Society, 10:2,
2007, h. 193 3 Lampiran Permendikbud N0. 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP/MTS, h. 6-7 4 Lawrence Mark Lesser, Representation of Reversal An Exploration of Simpson’s Paradox
dalam Albert A. Coucu (ed), The Role of Representation in School Mathematics, Yearbook,
(Reston: NCTM, 2001), h. 129 5 Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung:
JICA, 2003), h. 44
3
representasi menjadi bentuk representasi lainnya dapat membantu siswa dalam
memahami konsep dan hubungan antar konsep.6
Akan tetapi, peranan penting kemampuan representasi matematis tidak
sesuai dengan kenyataannya. Kemampuan representasi siswa tingkat sekolah
menengah di Indonesia terbilang rendah. Pada salah satu contoh soal representasi
matematis yang terdapat pada TIMSS Level Intermediate International
Benchmark pada materi bilangan, peserta menentukan segi delapan yang
ekuivalen dengan representasi pecahan yang dinyatakan dalam luasan arsiran
persegi panjang (lih. Gambar 1.1). Pada soal ini, perolehan rata-rata jawaban
benar internasional sebesar 43%, sedangkan perolehan rata-rata siswa Indonesia
hanya 20%.7
Gambar 1.1
Contoh Soal Representasi dari TIMSS 2011
Dalam TIMSS terdapat 4 tingkatan yang merepresentasikan rentang
kemampuan matematika siswa dengan taraf kesukaran soal yang berbeda pada
6 John A. Van De Walle, Karen S. Karp, Jennifer M. Bay-Williams, Elementary ang Middle
School Mathematics: Teaching Developmentally, (England: Pearson Education Limited, 2015),
Cet. 9, h. 45 7 Tim Puspendik, Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia: Menurut Brenchmark
Internasional TIMSS 2011, (Jakarta: Pusat Penelitian Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2012), h. 75-76
4
setiap tingkatnya, yaitu pertama, level low international benchmark (standar
rendah dengan rata-rata internasional 400), pada level ini siswa memiliki
pengetahuan tentang bilangan bulat dan desimal, operasi, dan grafik dasar. Kedua,
level intermediate international brenchmark (standar menengah dengan rata-rata
internasional 475), pada level ini siswa dapat menerapkan pengetahuan
matematika dasar dalam berbagai situasi. Ketiga, level high international
brenchmark (standar tinggi dengan rata-rata internasioal 550), standar level ini
adalah siswa dapat menerapkan pemahaman dan pengetahuan mereka dalam
berbagai situasi yang relatif kompleks. Keempat, level advance international
brenchmark (standar mahir dengan rata-rata 625), pada standar level mahir ini
siswa dapat memberikan alasan berdasarkan informasi, menarik kesimpulan,
membuat generalisasi, dan memecahkan persamaan linear.8
Secara umum, profil kemampuan matematika dalam level rendah,
persentase yang dicapai oleh siswa Indonesia sebesar 43%. Profil kemampuan
matematika dalam level intermediate, persentase yang dicapai oleh siswa
Indonesia sebesar 15%. Profil kemampuan matematika dalam level High
International Benchmark, siswa Indonesia mencapai presentase peolehan sebesar
2%. Profil kemampuan matematika dalam level Advance International Benchmark,
belum ada siswa Indonesia yang mencapai level ini.9
Peneliti telah melakukan observasi terhadap kemampuan representasi
matematis siswa kelas IX di MTs Negeri 1 Kota Tangerang Selatan pada tanggal 9
Agustus 2017. Berdasarkan hasil observasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 45,93.
Adapun nilai rata-rata perindikator sebagai berikut, nilai rata-rata indikator
representasi visual sebesar 40,15. Mayoritas siswa keliru saat membuat grafik
persamaan linear dua variabel sebagai bentuk representasi visual dari model
matematika yang diperoleh dari soal cerita yang diberikan. Nilai rata-rata
indikator representasi persamaan matematika adalah 65,15 dan nilai rata-rata
indikator representasi teks adalah 37,87. Dengan demikian hasil tersebut
8 Tim Puspendik, Ibid., h. 44 9 Tim Puspendik, Ibid., h. 53-91
5
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan representasi matematis siswa masih
rendah terutama pada indikator representasi visual dan representasi teks.
Peneliti juga melakukan observasi terhadap siswa kelas IX di MTs
Islamiyah Ciputat pada tanggal 8 Agustus 2017. Berdasarkan hasil observasi, nilai
rata-rata yang diperoleh siswa adalah 30,30. Setelah itu, peneliti melakukan
wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di MTs Islamiyah. Pada saat
wawancara guru tersebut menuturkan bahwa proses pembelajaran matematika
berlangsung secara konvensional dengan memberikan banyak soal latihan dan
kuis, siswa cenderung kurang berperan aktif dan harus didorong untuk bertanya.
Menurutnya, siswa kesulitan untuk mengaplikasikan rumus pada soal yang tidak
rutin karena mereka cenderung hanya menghapal rumus,. Selain itu, mayoritas
siswa kesulitan dalam menghadapi soal cerita. Siswa merasa sulit dalam
memahami, memodelkan, dan menyelesaikan soal cerita.
Sejalan dengan hasil observasi terhadap proses belajar mengajar yang
dilakukan oleh peneliti di SMP Islam Ruhama pada tanggal 1-2 Februari 2016,
guru masih menerapkan pendekatan pembelajaran konvensional. Guru dalam
proses pembelajaran hanya terfokus untuk menyampaikan materi, memberikan
contoh soal dan soal-soal latihan. Hal ini menjadikan guru lebih mendominasi
kelas (teacher-centered) dan menjadikan siswa kurang berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Penerapan pendekatan ini membuat siswa cenderung hanya
mendengarkan, menerima informasi, menghapalkan rumus dan meniru
representasi serupa yang telah diberikan oleh guru pada contoh soal dalam
mengerjakan soal-soal latihan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran yang dikembangkan oleh guru di kelas memberikan pengaruh besar
terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Proses pembelajaran yang
searah mengakibatkan rendahnya kemamapuan reperesentasi siswa.
Rendahnya kemampuan representasi siswa juga ditemukan oleh Puji
Syafitri Rahmawati dalam penelitiannya di salah satu SMP Negeri 32 Bekasi
terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII pada tahun ajaran
2014/2015. Dalam penelitiannya, Puji memperoleh hasil bahwa nilai rata-rata
kelas yang diajarkan dengan pendekatan konvensional adalah 57,45. Sedangkan
6
nilai rata-rata kelas yang mendapatkan treatment dengan pendekatan problem
solving adalah 67,13.10 Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kemampuan representasi matematis siswa di kelas yang diajarkan dengan
pendekatan problem solving lebih tinggi dan kelas yang diajarkan dengan
pendekatan konvensional lebih rendah.
Berdasarkan pamaparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan repersentasi siswa masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu
usaha yang lebih kreatif untuk mendesain proses pembelajaran yang menekankan
pada struktur matematis soal dan menggunakan suatu diagram skematik untuk
membantu siswa dalam memahami soal cerita dan menyelesaikannya. Salah satu
alternatif yang dapat dilakukan adalah menerapkan suatu pendekatan
pembelajaran, yaitu Schema Based Instruction. Dalam pendekatan pembelajaran
Schema Based Instruction, siswa diberikan soal cerita yang menuntut siswa
mengembangkan kemampuan representasi matematis dalam setiap tahap
penyelesaian, kemudian siswa memeriksa kembali dan merefleksikan jawaban dan
representasinya.
Sebagai upaya untuk menjawab permasalahan mengenai rendahnya
kemampuan representasi matematis siswa dan latar belakang masalah yang telah
diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Schema Based Instruction dengan Strategi FOPS Terhadap
Kemampuan Representasi Matematis Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka permasalahan dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kemampuan representasi siswa masih rendah
2. Kesempatan siswa mengemukakan ide atau gagasannya tidak diberikan
dengan baik dikarenakan proses belajar terpaku pada hapalan rumus dan
pemberian contoh.
10 Puji Syafitri Rahmawati, “Pengaruh Pendekatan Problem Solving Terhadap Kemampuan
Representasi Matematis Siswa”, Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika, FITK-UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015, h. 75, tidak dipublikasikan.
7
3. Keaktifan siswa tidak dapat dikembangkan dengan baik dikarenakan proses
pembelajaran satu arah.
4. Kesulitan siswa dalam memahami dan memodelkan soal cerita.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian terarah dan tidak terjadi penyimpangan yang tidak
diharapkan, maka peneliti memberikan batasan sebagai berikut:
1. Pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan Schema Based Instruction dengan strategi FOPS menurut Jitendra
dengan empat tahap pembelajaran, yaitu: menemukan jenis masalah (find the
problem type), mengorganisasikan masalah ke dalam diagram skematik
(organize the information in the problem using the diagram), merancanakan
penyelesaian (plan to solve the problem), melakukan penyelesaian masalah
(solve the problem).
2. Penelitian ini akan meneliti kemampuan representasi matematis siswa hanya
pada aspek repersentasi eksternal matematis dengan mengacu pada indikator
kemampuan representasi Mudzakir, yaitu:
a. Representasi visual
b. Representasi persamaan atau ekspresi matematis
c. Representasi kata-kata atau teks tertulis.
3. Penelitian ini akan dilakukan terhadap siswa kelas VIII dengan materi sistem
persamaan linear dua variabel.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka
perumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan Schema Based Instruction?
2. Bagaimana kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan konvensional?
3. Bagaimana perbandingan antara kemampuan representasi matematis siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan Schema Based
8
Instruction dan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi kemampuan representasi matematis siswa setelah
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan Schema Based Instruction.
2. Mengidentifikasi kemampuan representasi matematis siswa setelah
memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional.
3. Menganalisis perbandingan kemampuan repersentasi matematis antara siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan Schema Based
Instruction dan kemampuan representasi siswa setelah memperoleh
pembelajaran dengan pendekatan konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi guru, sebagai masukan atau informasi untuk memperoleh gambaran
mengenai penerapan pendekatan Schema Based Instruction dalam upaya
meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.
2. Bagi sekolah, sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka
memperbaiki proses pembelajaran matematika serta untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
3. Bagi peneliti yang lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan
kajian untuk penelitian lanjutan yang relevan yang berhubungan dengan hal-
hal yang tidak terjangkau dalam penelitian ini.
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Kemampuan Representasi Matematis
Konsep representasi merupakan salah satu konsep psikologis yang sering
digunakan dalam pembelajaran matematika untuk menjelaskan beberapa
fenomena penting tentang cara berpikir anak. Sebagaimana tiga tahap representasi
pada siswa yang dikemukakan oleh Bruner yaitu tahap enaktif, ikonik dan
simbolik. Pada tahap enaktif atau disebut juga tahap konkret, siswa belajar
berhitung dengan menggunakan benda konkret. Pada tahap ikonik atau tahap
pictorial, siswa memanipulasi suatu objek dengan membuat gambaran mental
yang merepresentasikan situasi konkret objek tersebut. Selanjutnya pada tahap
simbolik atau tahap abstrak, siswa mulai memanipulasi suatu objek menggunakan
simbol atau lambang.1
Menurut Van De Walle, dkk, representasi sangat erat kaitannya dengan
penggunaan simbol, grafik, manipulasi benda dan diagram sebagai suatu metode
yang kuat untuk mengungkapkan gagasan dan hubungan matematis. Sehingga
menurut Van De Walle siswa harus dapat memahami simbol matematis agar dapat
mengkomunikasikan gagasannya kepada siswa lainnya. Selain itu, siswa juga
harus dapat mengubah suatu bentuk representasi menjadi bentuk lainnya untuk
dapat memahami konsep matematika secara mendalam.2
a. Definisi Kemampuan Representasi Matematis
Definisi representasi bisa jadi berbeda pada setiap konteks yang berbeda.
Hwang menyatakan bahwa representasi dalam ilmu psikologi adalah proses
memodelkan benda-benda konkret yang ada di dunia nyata menjadi konsep-
konsep abstrak atau simbol-simbol. Sedangkan dalam psikologi matematika
1 Daniel J. Brahier, Teaching Secondary and Middle School Mathematics, (New York:
Routledge, 2016), h. 59-62 2 John A. Van De Walle, Karen S. Karp, Jennifer M. Bay-Williams, Elemantary and
Middle School Mathematics: Teaching Developmentally, (New Jersey: Pearson Education, 2013),
Cet.8, h. 4
10
repersentasi berarti deskripsi atau gambaran dari hubungan antara objek dan
simbol.3
Brahier mengungkapkan bahwa representasi adalah suatu proses matematis
dimana siswa mencoba memodelkan suatu situasi masalah tertentu dengan
menggunakan suatu cara yang memungkinkan mereka untuk memecahkan
masalah tersebut.4
Menurut Goldin dan Shteingold, representasi biasanya berupa tanda atau
konfigurasi tanda, karakter atau objek yang dapat berdiri sendiri untuk
melambangkan, menggambarkan, menyandikan, atau mewakili sesuatu objek.5
Goldin dan Stheinghold membagi sistem representasi menjadi dua, yaitu
representasi eksternal, seperti representasi 10 angka dasar, notasi aljabar, atau
koordinat kartesius dan representasi internal, seperti simbolisasi yang dibangun
sendiri oleh siswa. Menurutnya, interaksi antara representasi eksternal dan internal
menjadi pondasi proses belajar mengajar yang efektif.6
Miura mengklasifikasikan representasi yang mempengaruhi pemahaman
siswa terhadap soal matematika dan penyelesaian soal matematika siswa ke dalam
dua jenis umum, yaitu: representasi instruksional, seperti definisi, contoh, dan
model yang digunakan oleh guru untuk menanamkan pengetahuan kepada siswa,
representasi ini berasal dari luar diri siswa sehingga mungkin untuk siswa
mengomunikasikannya kepada guru atau temannya dan representasi kognitif yang
dibangun oleh siswa itu sendiri untuk menyelesaikan soal, representasi ini berasal
dari dalam diri siswa dan ada kemungkinan tidak dapat dikomunikasikan kepada
yang lain.7
Friedlander dan Tabach memandang bahwa representasi berpotensi untuk
membuat pembelajaran aljabar menjadi efektif dan bermakna, mereka
3 Wu Yuin Hwang, op. cit., h. 192 4 Daniel, op. cit., h. 31 5 Gerald Goldin dan Nina Steinghold, Systems of Representation and The Development of
Mathematical Concepts dalam Albert A. Couco (ed), The Role of Representationin School
Mathematics, Yearbook, (Reston: NCTM, 2001), h. 3 6 Goldin dan Nina, Ibid.,, h. 2 7 Irene T. Miura, The Influence of Language on Mathematical Representations, dalam
Albert A. Couco (ed), The Role of Representationin School Mathematics, Yearbook, (Reston:
NCTM, 2001), h. 53
11
mengklasifikasikannya ke dalam empat jenis, yaitu: representasi verbal,
representasi numerik, representasi grafik dan representasi aljabar. Repersentasi
verbal biasanya digunakan untuk mengajukan masalah dan dibutuhkan di akhir
interpretasi hasil yang diperoleh dari proses penyelesaian masalah. Akan tetapi
terkadang representasi verbal bersifat ambigu, tidak relevan dan sebagainya.
Adapun representasi numerik, menurutnya representasi ini sudah dikenal oleh
siswa sejak tahap awal aljabar karena penggunaan angka itu penting untuk
mendapatkan pemahaman awal terhadap masalah dan untuk menyelidiki kasus-
kasus tertentu. Akan tetapi, angka bersifat tidak umum dan tidak begitu efektif
untuk memberikan gambaran umum karena beberapa aspek penting dalam
penyelesaian masalah mungkin hilang. Representasi grafik dipandang efektif
untuk memberikan suatu gambaran yang jelas akan nilai-nilai yang real dari suatu
variabel, akan tertapi grafik terkadang kurang akurat dan dipengaruhi faktor
eksternal seperti penggunaan skala pada grafik tersebut. Representasi aljabar itu
ringkas, umum, dan efektif dalam menyajikan pola dan model matematika. Akan
tetapi, terkadang menyebabkan beberapa siswa sulit untuk menginterpretasikan
hasil yang diperoleh.8
Lesh, Cramer, Doerr, Post dan Zawosjewski membagi representasi menjadi
lima bentuk, yaitu representasi situasi dunia nyata (real-life contexts), representasi
model manipulasi (manipulative models), representasi gambar (pictures),
representasi simbol tertulis (written symbols) dan representasi bahasa lisan (oral
language). Ilustrasi representasi menurut Lesh dkk, dapat dilihat pada Gambar
2.1.9 Menurut Cramer, teori representasi Lesh ini merupakan perluasan dari teori
representasi Bruner. Lesh menambahkan dua representasi lainnya yaitu
representasi situasi dunia nyata dan representasi bahasa lisan.10
8 Alex Friedlander dan Michal Tabach, Promoting Multiple Representation in Algebra
dalam Albert A. Couco (ed), The Role of Representationin School Mathematics, Yearbook,
(Reston: NCTM, 2001), h. 173 - 174 9 Van De Walle, dkk., op. cit., 2013, h. 24 10 Khatleen Cramer, Using a Translation Model for Curriculum Development and
Classroom Instruction dalam Richard Lesh dan Helen M. Doerr (ed), Beyond Constructivism:
Models and Modeling Perspectives on Mathematics Problem Solving, Learning and Teaching,
(New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2003), h. 450
12
Gambar 2.1
Ilustrasi Lima Bentuk Representasi Menurut Lesh, Cramer, Doerr, Post dan
Zawosjewski
Berdasarkan definisi-definisi representasi yang telah dipaparkan oleh para
ahli, penulis menyimpulkan bahwa representasi matematis adalah penyampaian
ide, gagasan atau informasi yang terdapat pada suatu masalah yang
diinterpretasikan baik dalam bentuk verbal, visual atau simbol untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
The National Council of teachers of Mathematics (NCTM) dalam Principles
and Standards for School Mathematics menegaskan bahwa, “Representation is
central to the study of mathematics. Students can develop and deepen their
understanding of mathematical concepts aand relationships as they create,
compare, and use various representation. Representation (such as physical
objects, drawings, charts, graphs, and symbols) also help students communicate
their thinking”. 11 Representasi sebagai pusat dalam pembelajaran matematika
dapat membantu siswa untuk mengembangkan dan memperdalam penguasaan
11 NCTM, op. cit., h. 280
13
konsep dan relasi matematika. Selain itu, representasi juga membantu siswa untuk
dapat menyampaikan ide atau gagasannya. Dengan demikian, kemampuan
representasi menjadi salah satu kemampuan matematis yang perlu dikembangkan
oleh siswa.
Karunia dan Ridwan mengungkapkan bahwa kemampuan representasi
adalah kemampuan menyajikan kembali notasi, simbol, tabel, gambar, grafik,
diagram, persamaan atau ekspresi matematis lainnya ke dalam bentuk lain.12
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan oleh Karunia dan Ridwan dan
pentingnya kemampuan representasi pada pembelejaran matematika yang
diungkapkan oleh NCTM, penulis menyimpulkan bahwa kemampuan representasi
matematis adalah salah satu kemampuan matematis yang harus dimiliki oleh
siswa dalam menyajikan ide atau gagasannya terhadap suatu masalah matematika
baik dalam bentuk visual, verbal atau persamaan matematika.
b. Indikator Kemampuan Representasi Matematis
Standar indikator kemampuan repersentasi matematis yang dirumuskan oleh
NCTM, diantaranya:13
1) Membuat dan menggunakan representasi untuk mengorganisasikan, mencatat
dan mengkomunikasikan ide-ide matematika
2) Memilih, mengaplikasikan dan menterjemahkan representasi matematika
untuk menyelesaikan masalah.
3) Menggunakan representasi untuk memodelkan atau memnginterpretasikan
fenomena fisika, sosial dan matematika.
Berpegang pada lima standar proses NCTM dan delapan standar Common
Core State Standard, Van De Walle, dkk menyebutkan tiga indikator kemampuan
representasi sebagai berikut:14
1) Menggunakan representasi seperti gambar, grafik, simbol dan model
matematika untuk membantu dalam memikirkan dan menyelesaikan masalah.
2) Mengubah antar bentuk model representasi.
12 Karunia Eka Lestari dan Muhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung : PT Refika Aditama, 2017), Cet. 2, h. 83 13 NCTM, Ibid., h. 67 14 Van De Walle, dkk., op.cit., 2015, h. 111
14
3) Menjelaskan bagaimana bentuk representasi yang berbeda itu terhubung.
Mudzakir sebagaimana dikutip oleh Karunia dan Ridwan menyebutkan
empat indikator kemampuan representasi matematis pada Tabel 2.1 sebagai
berikut15:
Tabel 2.1
Indikator Representasi Matematis
No Representasi Bentuk-bentuk Operasional
1 Representasi visual
Menyajikan kembali data atau informasi
dari suatu representasi ke representasi
diagram, grafik atau tabel
Menggunakan representasi visual untuk
menyelesaikan soal
2 Representasi gambar Membuat gambar pola-pola geometri
Membuat gambar bangun geometri
untuk memperjelas soal dan
memfasilitasi penyelesaiannya
3 Persamaan atau ekspresi
matematis
Membuat persamaan atau model
matematis dari representasi lain yang
diberikan
Membuat konjektur dari suatu pola
bilangan
Menyelesaikan soal dengan melibatkan
ekspresi matematika
4 Kata-kata atau teks
tertulis
Membuat situasi soal berdasarkan data
atau representasi yang diberikan
Menuliskan interpretasi dari suatu
representasi
Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian soal matematika dengan
kata-kata
Menjawab soal dengan menggunakan
kata-kata atau teks tertulis
Penelitian ini akan dilakukan pada materi sistem persamaan linear dua
variabel. Dalam materi ini, bentuk representasi visual yang akan digunakan adalah
grafik dan tidak menggunakan representasi berupa gambar. Oleh karena itu,
15 Karunia, op.cit., h. 84
15
indikator-indikator kemampuan representasi matematis yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Representasi visual dalam bentuk diagram, tabel, atau grafik, yaitu
menggunakan grafik untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linear
dua variabel.
2) Representasi berupa persamaan matematika, yaitu menyelesaikan masalah
dengan melibatkan persamaan matematika.
3) Representasi teks, yaitu menyelesaikan masalah dengan menggunakan kata-
kata atau teks tertulis.
2. Pendekatan Schema Based Instruction
a. Definisi Pendekatan Schema Based Instruction
Schema Based Instruction (SBI) pertama kali diperkenalkan oleh Marshall
pada tahun 1995 dalam bukunya “Schemas in Problem Solving” sebagai suatu
alternatif pendekatan pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk dapat
mengembangkan skema agar tidak terpaku pada hapalan rumus.16 SBI selanjutnya
dikembangkan oleh para peneliti diantaranya Asha K. Jitendra, Jon R. Star, Yan
Ping Xin dan sebagainya. Dalam penelitiannya, Jitendra menemukan bahwa SBI
lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan instruksional yang reguler.17
Pendekatan dalam suatu pembelajaran merupakan suatu langkah awal atau
titik tolak terhadap proses pembelajaran untuk menentukan arah dan
menggambarkan perlakuan yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran.18
Pada pendekatan SBI, pembelajaran terfokus pada analisis struktur masalah atau
skema masalah dan penggunaan diagram skematik untuk memetakan informasi
yang terdapat pada masalah yang disajikan.19
16 Sandra P. Marshall, Schemas in Problem Solving, (New York: Cambridge University
Press, 1995), h. 119 17 Asha K. Jitendra, Jon R. Star, dkk., Effectiveness of Schema Based Instruction for
Improving Seventh Students’ Proportional Reasoning: Randomized Experiment, Journal of
Research on Educational Effectiveness, 6:2, 2013, h. 132-133 18 Rusman, Belajar dan Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2017), Cet ke-1, h. 209 19 Paul J. Riccomini, Jiwon Hwang dan Stephanie Morano, “Developing Mathematical
Problem Solving Trough Strategic Instruction: Much More Then A Keyword” dalam Bryan G.
Cook, dkk. (ed), Instructional Practices with and without Empirical Validity, (Bingley: Emerald
Group Publising Limited, 2016), h. 49
16
Riccomini mengungkapkan bahwa SBI merupakan suatu pendekatan
instruksional semantik yang berfokus pada identifikasi struktur masalah atau
skema masalah dan memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat
mengeksplorasi dan mengorganisasikan pengetahuannya terhadap informasi yang
terdapat pada suatu masalah matematika sebelum menyelesaikan masalah
tersebut.20
Menurut Fuch, dkk., skema dapat didefinisikan sebagai deskripsi umum
dari dua atau lebih contoh yang digunakan oleh seseorang untuk memisah-
misahkan masalah ke dalam suatu kelompok yang menghendaki penyelesaian
yang serupa.21 Hal ini serupa dengan definisi skema yang diungkapkan oleh Yan
Ping Xin dan Jitendra yaitu suatu gambaran umum dari sekelompok masalah yang
memiliki struktur dasar yang sama dan membutuhkan solusi yang sama.22
Penggunaan diagram skematik pada pendekatan SBI dimaksudkan untuk
membantu siswa agar dapat memetakan informasi kunci yang terdapat pada suatu
masalah dengan membuat suatu skema yang menggambarkan hubungan antar
objek pada suatu masalah. Penggunaan diagram skematik juga memungkinkan
siswa untuk dapat memahami struktur masalah secara mendalam dan hubungan
semantik dari suatu masalah. Riccomini menuturkan bahwa diagram skematik
merupakan representasi instruksional dari suatu soal matematika. Diagram
skematik juga merupakan suatu karakteristik utama dari pendekatan semantik.23
Theodore menuturkan bahwa SBI merupakan salah satu evidence-based
procedure yang dapat meningkatkan prestasi matematika siswa. Menurutnya, SBI
terdiri dari pemetaan masalah matematika secara visual atau grafis, penggunaan
instruksi langsung dan pengajaran siswa untuk menggunakan prosedur self-
regulation atau self-evaluation.24
20 Riccomini, dkk., Ibid. 21 Riccomini, dkk., Ibid. 22 Yan Ping Xin dan Asha K. Jitendra, Teaching Problem-Solving Skill to Middle School
Students with Learning Disabilities: Schema-Based Strategy Instruction dalam Marjorie Montague
dan Asha K. Jitendra (ed), Teaching Mathematics to Middle School Students with Learning
Disabilities, (New York: The Guilford Press, 2006), h. 53 23 Riccomini, dkk., loc.cit 24 Lea A. Theodore, Handbook of Evidance-Based interventions for Children and
Adolescents, (New York: Springer Publishing Company, 2017), h. 106
17
Menurut Terezinha Nunes, Baetriz, Pi-Jen Lin dan Elisabeth Schnierer,
gagasan inti dari SBI adalah bahwa siswa dapat memperlajari bagaimana
mengklasifikasikan masalah ke dalam jenis masalah kemudian menggunakan
penyelesaian masalah heuristik untuk mendesain cara menyelesaikan masalah
tersebut. SBI seringkali melibatkan interaksi antar siswa selama proses diskusi
berlangsung untuk menentukan schema mana yang sesuai untuk masalah yang
disajikan.25
Berdasarkan pada uraian yang disampaikan oleh para ahli, peneliti
menyimpulkan bahwa SBI adalah salah satu alternatif pendekatan pembelajaran
yang memfokuskan siswa untuk memahami dan menentukan struktur masalah dan
menyajikannya dalam suatu diagram skematik.
SBI terdiri dari dua fase pembelajaran, yaitu pembelajaran skema masalah
dan pembelajaran solusi masalah. Pada fase pembelajaran skema masalah, siswa
difokuskan untuk mengidentifikasi struktur masalah atau skema masalah dan
menyajikan masalah dalam suatu diagram skematik. Adapun pada fase
pembelajaran solusi masalah, siswa mulai merencanakan penyelesaian masalah
dan menyelesaikan masalah.26
b. Strategi FOPS pada Pendekatan Schema Based Instruction
SBI menggunakan paradigma instruksi teacher-mediated yang diikuti
dengan aktivitas belajar berpasangan dan belajar individu. Strategi pembelajaran
yang dilakukan adalah strategi FOPS. Strategi ini dikembangkan oleh Jitendra dkk
dalam penelitiannya tentang peranan SBI dalam meningkatkan pembelajaran
matematika siswa kelas 7.27 Strategi ini terdiri dari empat tahap pembelajaran,
yaitu:28
25 Terenzinha Nunes, Beatriz Vargas Dorneles, Pi-Jen Lin dan Elisabeth Rathgab-Schnierer,
Teaching and Learning About Whole Number in Primary School, (Switzerland: Springer Nature,
2016), h. 26 26 Yan Ping Xin, Asha K. Jitendra dan Andria Deatline-Buchman, Effect of Mathematical
Word Problem Solving Instruction on Middle School Students with Learning Problems, The
Journal of Special Education, 39, 2005, h. 183 27 Asha K. Jitendra, Jon R. Star, Kristin, dkk., Improving Seventh Grade Students’ Learning
of Ratio and Proportion: The Role of Schema-Based Instruction, Contemporary Educational
Psychology, 34, 2009, h. 256 28 Riccomini, dkk., Ibid., h. 51-53
18
1) Menemukkan jenis masalah (Find the problem type)
Untuk menemukan jenis masalah, SBI memfokuskan perhatian siswa untuk
membaca masalah, kemudian menafsirkannya ke dalam bahasa sendiri dengan
menekankan informasi apa yang diketahui yang terdapat pada masalah dan
informasi apa yang tidak diketahui untuk memahami konteks masalah. Pada tahap
ini guru menjelaskan, mengelaborasikan dan menguji informasi yang terdapat
pada masalah tersebut untuk membantu siswa mengidentifikasi jenis masalah
dengan menggunakan self-questioning.
2) Mengorganisasikan informasi yang terdapat pada masalah
menggunakan diagram skematik (Organize the information in the
problem using the schematic diagram)
Untuk memfasilitasi representasi masalah, siswa dianjurkan untuk
menggunakan suatu diagram skematik dalam mengorganisasikan atau
merepresentasikan informasi yang terdapat pada masalah. Pada tahap ini guru
menjelaskan bagaimana cara mengorganisasikan informasi yang terdapat pada
soal ke dalam diagram skematik. Dalam tahap ini juga digunakan self-questioning
untuk mendapatkan hal-hal yang penting dari soal. Sedangkan siswa
menggarisbawahi informasi yang penting dan melingkari kuantitas yang
berhubungan dengan objek soal dan hubungan yang terdapat pada masalah,
kemudian merepresentasikannya ke dalam diagram skematik. Hal ini, membantu
siswa hanya terfokus pada inti informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan
masalah saja.
3) Merencanakan penyelesaian masalah (Plan to solve the problem)
Tahap ini menekankan perencanaan untuk menyelesaikan masalah dengan
pertama kali memilih operasi bilangan yang tepat. Selanjutnya, informasi yang
terdapat pada diagram skematik yang telah dibuat pada tahap sebelumnya, diubah
menjadi suatu persamaan atau ekspresi matematika.
4) Menyelesaikan masalah (Solve the problem)
Pada tahap terakhir, siswa menyelesaikan masalah dengan menggunakan
persamaan atau ekspresi matematis yang telah diperoleh pada tahap 3 dan
menuliskan jawaban secara lengkap.
19
Setelah siswa menyelesaikan masalah dan menemukan jawaban, siswa
didorong untuk memeriksa tidak hanya kelayakan jawaban tersebut akan tetapi
memeriksa juga keakuratan representasi dan perhitungannya. SBI membekali
siswa dengan ‘think alouds’ untuk mengembangkan kemampuan metakognitif
atau self-monitoring, dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut29:
(a) Pada tahap pemahaman soal, “apakah saya membaca dan menceritakan
kembali masalah untuk memahami apa yang diberikan dan apa yang harus
diselesaikan?”, “mengapa ini termasuk masalah sistem persamaan linear dua
variabel?”, “apakah masalah ini serupa atau berbeda dengan masalah
sebelumnya?”
(b) Pada tahap representasi masalah, “diagram skematik seperti apa yang dapat
membantu saya merepresentasikan informasi yang terdapat pada masalah
secara tepat untuk menunjukkan hubungan antara kuantitas?”
(c) Pada tahap perencanaan, “bagaimana saya mengubahnya ke dalam persamaan
matematis?”, “strategi penyelesaian apa yang bisa saya gunakan?”
(d) Pada tahap pemecahan masalah, “apakah jawabannya masuk akal?”,
“bagaimana cara saya memverifikasi penyelesaian soal tersebut?”
Pada penelitian ini, tahapan Schema Based Instruction dengan strategi
FOPS secara spesifik adalah sebagai berikut:
1) Pada tahap find the problem type, siswa diminta untuk membaca masalah dan
mengidentifikasi informasi yang terdapat pada masalah dengan menentukan
informasi apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari masalah yang disajikan
dan menuliskannya kembali dalam bahasanya sendiri.
2) Pada tahap organize the information in the problem using a schematic
diagram, siswa diminta untuk mengubah informasi yang sudah ia ketahui dari
masalah yang disajikan menjadi suatu diagram skematik dengan terlebih
dahulu menggaris bawahi informasi-informasi penting dan melingkari
kuantitas yang ada pada masalah..
29 Jitendra, dkk., Improving., h. 256
20
3) Pada tahap plan to solve, siswa diminta untuk mengubah informasi yang
terdapat dalam diagram skematik menjadi suatu persamaan matematika dan
merencanakan metode penyelesaian yang sesuai.
4) Pada tahap solve the problem, siswa menyelesaikan masalah sesuai dengan
persamaan matematika yang telah dibuat dan metode penyelesaian yang telah
ditentukan pada tahap sebelumnya.
3. Pendekatan Pembelajaran Konvensional
Pendekatan pembelajaran konvensional yang akan dilakukan pada
penelitian ini adalah pendekatan saintifik sesuai dengan penerapan kurikulum
2013 yang berlaku di sekolah yang akan diteliti. Proses pembelajaran dengan
pendekatan saintifik mengharuskan guru untuk dapat menciptakan suasana belajar
yang akan mendorong siswa untuk melakukan pengamatan, melakukan tanya
jawab, mengumpulkan informasi atau bereksperimen, mengasosiasikan informasi
atau menalar dan mengkomunikasikan informasi kepada siswa lainnya.
Menurut Rusman, pendekatan pembelajaran saintifik adalah sebuah
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa melalui kegiatan
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring pada kegiatan
pembelajaran di sekolah. Menurutnya, pendekatan saintifik merupakan
pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat
mengeksplorasikan dan mengelaborasikan materi yang dipelajari dan
mengaktualisasikan kemampuannya melalui kegiatan pembelajaran.30
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menerapkan pendekatan
pembelajaran saintifik adalah sebagai berikut31:
1) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati siswa dapat membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) informasi atau masalah pada
lingkungan sekitar, media foto, gambar dan sebagainya. Pada langkah ini,
dapat melatih kesungguhan dan ketelitian siswa. Dalam penelitian ini, guru
30 Rusman, op. cit., h. 422 31 Rusman, Ibid., h. 424-435
21
akan meminta siswa untuk mengamati contoh masalah tentang sistem
persamaan linear dua variabel yang disajikan pada buku paket.
2) Menanya
Dalam kegiatan menanya, awalnya guru akan bertanya untuk
memancing rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang telah diamati.
Kemudian, guru akan memancing siswa untuk menanyakan hal-hal atau
informasi yang belum dipahami.
3) Mengumpulkan Informasi atau Eksperimen
Dalam kegiatan mengumpulkan informasi, guru akan meminta siswa
untuk membuat suatu masalah sistem persamaan linear, untuk kemudian
menyelesaikannya.
4) Mengasosiasikan atau Menalar
Dalam kegiatan mengasosiasikan, guru akan memberikan latihan soal
yang memuat masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel untuk
dikerjakan oleh siswa secara individu.
5) Mengkomunikasikan
Dalam kegiatan mengkomunikasikan, beberapa siswa harus
mempresentasikan jawaban dari latihan soal yang telah dikerjakan untuk
selanjutkan diberikan klarifikasi oleh guru terhadap jawaban yang
dipresentasikan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Journal of Research on Educational Effectiveness yang berjudul:
“Effectiveness of Schema Based Instruction for Improving Seventh
Students’ Proportional Reasoning: Randomized Experiment” oleh Asha K.
Jitendra, Star, dkk. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Schema
Based Instruction lebih efektif dibandingkan dengan instruksi
pembelajaran pada umumnya di dalam pembelajaran matematika.32
2. Mia Halpiani, ”Pengaruh Pendekatan Schema Based Instruction (SBI)
dengan Strategi FOPS Terhadap Kemampuan Berpikir Aljabar”. Hasil
penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 12 Kota Tangerang Selatan
32 Jitendra, Star, dkk., Effectiveness, h. 132-133
22
pada tahun ajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa kemampuan berpikir
aljabar siswa yang diajarkan dengan pendekatan SBI dengan strategi FOPS
lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir aljabar siswa yang
diajarkan dengan pembelajaran konvensional.33
3. Puji Syafitri Rahmawati, ”Pengaruh Pendekatan Problem Solving
Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa”. Hasil penelitian
yang dilakukan di SMP Negeri 32 Bekasi pada tahun ajaran 2014/2015,
menunjukkan bahwa kemampuan representasi siswa yang diajarkan
dengan pendekatan problem solving lebih tinggi dibandingkan dengan
kemampuan representasi siswa yang diajarkan dengan pendekatan
konvensional.34
4. Nurul Qomariyah, “Pengaruh Metode Pictorial Riddle Terhadap
Kemampuan Representasi Matematis Siswa”. Hasil penelitian yang
dilakukan di SMP Muslim Asia Afrika pada tahun ajaran 2014/2015,
menunjukkan bahwa kemampuan representasi siswa yang diajarkan
dengan metode pictorial riddle lebih tinggi dibandingkan dengan
kemampuan representasi siswa yang diajarkan dengan metode
pembelajaran ekspositori.35
Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dan beberapa hasil
penelitian yang relevan. Adapun persamaan penelitian ini dan penelitian yang
dilakukan oleh Asha K. Jitendra, Star, dkk adalah penggunaan pendekatan
pembelajaran yaitu Schema Based instruction pada penelitian. Akan tetapi,
kemampuan yang dikembangkan oleh Asha K. Jitendra dalam penelitiannya
adalah kemampuan pemecahan masalah siswa. Selain itu, penelitian Jitendra lebih
terfokus pada efektivitas Schema Based Instruction dalam pembelajaran
matematika dibandingkan dengan regular instruction.
33 Mia Halpiani, “Pengaruh Pendekatan Schema-Based Instruction (SBI) dengan Strategi
FOPS Terhadap Kemampuan Berpikir Aljabar”, Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika,
FITK-UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017, h. 77, tidak dipublikasikan. 34 Puji, loc. cit. 35 Nurul Qamariyah, “Pengaruh Metode Pictorial Riddle Terhadap Kemampuan
Representasi Matematis Siswa”, Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika, FITK-UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2015, h. 82, tidak dipublikasikan.
23
Adapun persamaan penelitian ini dan penelitian yang dilakukan oleh Mia
Halpiani adalah penggunaan pendekatan pembelajaran yaitu Schema Based
instruction pada penelitian. Akan tetapi terdapat perbedaan pada kemampuan
yang diteliti dengan penelitian ini. Kemampuan yang diteliti Mia adalah
kemampuan berpikir aljabar siswa.
Adapun persamaan penelitian ini dan penelitian yang dilakukan oleh Puji
adalah penelitian dilakukan terhadap kemampuan representasi matematis siswa.
Akan tetapi, pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh Puji dalam
penelitiannya berbeda dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini. Penelitian Puji menggunakan pendekatan problem solving Polya,
sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan Schema Based Instruction
Jitendra.
Adapun persamaan penelitian ini dan penelitian yang dilakukan oleh Nurul
adalah penelitian dilakukan terhadap kemampuan representasi matematis siswa.
Akan tetapi, terdapat perbedaan yaitu indikator representasi visual yang
digunakan berupa gambar pada penelitian Nurul. Selain itu, Nurul menggunakan
metode pembelajaran pictorial riddle dalam penelitiannya.
C. Kerangka Berpikir
Representasi merupakan pusat dari pembelajaran matematika. Dengan
membuat, membandingkan dan menggunakan beragam representasi, siswa dapat
membangun dan mendalami pemahaman konsep matematika dan hubungan antar
konsep. Selain itu, representasi juga membantu mengkomunikasikan ide siswa.
Dalam proses pembelajaran matematika, representasi selalu digunakan pada setiap
jenjang pendidikan. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kemampuan
representasi sebagaimana telah direkomendasikan NCTM untuk menunjang
pemahaman siswa terhadap konsep matematika dan pemecahan soal matematika.
Indikator kemampuan representasi matematis terdiri dari representasi visual
berupa diagram, tabel atau grafik, dan gambar, representasi berupa persamaan
matematika, dan repersentasi teks.
Pendekatan pembelajaran konvensional yang selama ini dipraktekkan oleh
guru dalam mengajarkan konsep matematika menjadikan siswa sebagai penerima
24
informasi pasif. Hal ini membuat siswa tidak dapat mengungkapkan ide atau
gagasan yang dimilikinya dan berdampak pada rendahnya pemahaman konsep
siswa. Pemahaman konsep matematika dapat dibangun dan didalami salah satunya
melalui representasi siswa yang beragam, sehingga siswa dituntut untuk memiliki
kemampuan representasi matematis. Untuk meningkatkan kemampuan
representasi matematis diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang
mendorong dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengkomunikasikan ide atau gagasannya. Salah satu pendekatan pembelajaran
yang dapat diterapkan adalah pendekatan Schema-based Instruction.
Schema-based Instruction (SBI) merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang menekankan pada struktur matematika dari suatu masalah dan menggunakan
diagram atau skema dalam memecahkan masalah matematika. SBI tidak
dirancang untuk mengatasi pemecahan masalah siswa dengan prosedur yang sama,
sehingga siswa memiliki kesempatan untuk membandingkan atau membedakan
prosedur penyelesaian masalah di antara jenis masalah yang berbeda. Oleh karena
itu, SBI menuntut representasi yang berbeda pada setiap pemecahan jenis masalah
yang berbeda. Fokus utama pada SBI adalah untuk mengajarkan pemecahan
masalah kata dengan mengidentifikasi skema masalah, merepresentasikan skema
masalah dengan menggunakan diagram atau persamaan, dan memecahkan
masalah. SBI terdiri dari dua fase pembelajaran yaitu pembelajaran skema
masalah dan pembelajaran solusi masalah. Pada fase pembelajaran SBI ini akan
diterapkan empat tahap strategi pembelajaran FOPS, yaitu F – Find the peoblem
type (menemukan jenis soal) dan O – Organize the information in the problem
using a diagram (mengorganisasikan informasi yang terdapat pada masalah ke
dalam suatu diagram) pada fase pembelajaran skema masalah, P - Plan to solve
problem using the diagram (merencanakan pemecahan masalah dengan
menggunakan diagram) dan S - Solve the problem (memecahkan masalah) pada
fase pembelajaran solusi masalah.
Tahap pertama, menemukan jenis masalah (find the problem type), untuk
menemukan jenis masalah, siswa dituntut untuk fokus membaca masalah,
kemudian mengungkapkan kembali masalah tersebut dalam bahasa sendiri dengan
25
menekankan pada informasi yang relevan dan informasi yang tidak relevan yang
terdapat pada masalah untuk memahami konteks masalah. Selanjutnya, guru
menjelaskan dan mengelaborasikan konteks masalah untuk membantu siswa
dalam mengidentifikasi masalah.
Tahap kedua, siswa didorong untuk menggunakan diagram skematik dalam
mengorganisasikan atau merepresentasikan informasi dari teks masalah. Pada
langkah ini, informasi yang penting di garisbawahi, kuantitas yang berhubungan
dengan objek masalah dilingkari, dan informasi yang tidak relevan dibuang agar
siswa hanya terfokus pada inti informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan
masalah.
Tahap ketiga, guru mengharuskan siswa merancang rencana pemecahan
masalah dengan pertama-tama menentukan strategi penyelesaian yang sesuai
untuk masalah. Kemudian merubah atau menginterpretasikan informasi yang
terdapat pada diagram ke dalam bentuk persamaan matematika.
Tahap terakhir, guru mengharuskan siswa untuk menyelesaikan masalah
dengan menggunakan strategi penyelesaian masalah yang sesuai yang telah
direncanakan pada langkah sebelumnya, dan memberikan alasan terhadap hasil
yang diperoleh. Kemudian siswa memeriksa keakuratan dari hasil perhitungan dan
representasinya.
Berdasarkan uraian di atas, keterkaitan antara SBI dengan strategi FOPS dan
kemampuan representasi matematis dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.1.
26
Gambar 2.2
Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di
atas, dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian, sebagai berikut: “Kemampuan
representasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan Schema Based
Instruction dengan strategi FOPS lebih tinggi dari kemampuan representasi
matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran
konvensional”.
Masalah
Kemampuan Representasi Matematis Siswa Rendah
Solusi
Schema-based Instruction
Kemampuan representasi matematis siswa
meningkat
Find the problem
type
Organize the
information in the
problem using the
diagram
Plan to solve
problem Solve the problem
Representasi visual
Representasi
Persamaan
Matematika
Representasi Teks
Pembelajaran
Skema Masalah
Pembelajaran
Solusi Masalah
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MTs Khazanah Kebajikan yang beralamat di
Jalan Talas 1 RT 01 RW 010 Pondok Cabe Ilir Kecamatan Pamulang Kota
Tangerang Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun
ajaran 2017/2018 pada materi sistem persamaan linear dua variabel.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi
experimental). Peneliti menggunakan kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen yang partisipannya sesuai kelas yang ada di sekolah tempat
penelitian.1 Adapun kelompok kontrol tersebut tidak berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel luar yang mempengaruhi eksperimen.2
Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Posttest Only Control
Group, dimana dua kelompok dipilih secara acak yang satu mendapatkan
perlakuan X, yaitu kelompok A (kelas eksperimen) dan lainnya tidak
mendapatkan perlakuan X sebagai kontrol terhadap perlakuan, yaitu kelompok B
(kelas kontrol). Kemudian di akhir perlakuan kedua kelompok diberikan tes yang
sama. Desain penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.3
Pada penelitian ini, peneliti memberikan perlakuan terhadap kelas
eksperimen berupa pendekatan Schema Based Instruction dan memberikan
kontrol perlakuan terhadap kelas kontrol dengan pendekatan saintifik. Selanjutnya,
peneliti memberikan posttest yang sama terhadap kedua kelas, dan melakukan
analisis terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen dan
siswa kelas kontrol dengan berdasarkan pada hasil posttest.
1 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran,
Terj, Achmad Fawaid dan Rianayati Kusmini P., (Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, 2017),
Cet. 2, h. 228 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Penerbit Alfabeta, 2015), Cet. 11, h. 114 3 Karunia, op.cit.,h. 126-127
28
Tabel 3.1
Rancangan Desain Penelitian
Variabel Terikat Postest
Kelompok A R X O
Kelompok B R C O
Keterangan:
X : Perlakuan yang diberikan pada kelompok A (kelas eksperimen) yaitu
Schema Based Instruction.
C : Kontrol terhadap perlakuan pada kelompok B (kelas kontrol) dengan
pendekatan pembelajaran konvensional, yaitu pendekatan saintifik.
R : Pengambilan sampel dilakukan secara acak.
O : Pemberian tes kemampuan representasi matematis terhadap kelompok
A (kelas eksperimen) dan kelompok B (kelas kontrol).
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Khazanah
Kebajikan, sedangkan populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas VIII Mts
Khazanah Kebajikan terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.
2. Sampel
Sampel diambil dari populasi terjangkau dengan teknik Cluster Random
Sampling. Pemilihan sampel bukan didasarkan pada individu tetapi didasarkan
pada kelompok-kelompok (cluster) dan strata subjek atau kelas yang dipilih
secara acak.4 Dalam penelitian ini peneliti melakukan sampling terhadap seluruh
kelas VIII di MTs Khazanah Kebajikan, 2 dari 5 kelas yang diperoleh, dipilih acak
untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil pemilihan
secara acak, diperoleh kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C
sebagai kelas kontrol.
4 Karunia, Ibid., h. 108
29
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah skor tes kemampuan
representasi matematis siswa pada pembelajaran matematika. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan teknik tes yang diberikan oleh peneliti kepada
kedua kelompok sampel pada akhir pokok bahasan materi sistem persamaan linear
dua variabel. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data:
1. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah varibel bebas (Schema
Based Instruction dengan strategi FOPS) dan variabel terikat (Kemampuan
Representasi Matematis Siswa)
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah siswa yang menjadi sampel
dan guru mata pelajaran matematika.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan
representasi matematis siswa yang berupa soal-soal berbentuk uraian. Instrumen
tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa.
Adapun kisi-kisi instrumen tes kemampuan representasi matematis yang
digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Indikator Kemampuan Indikator Soal Nomor
Soal
Representasi Visual Menggunakan grafik untuk
menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
3, 6
Representasi Persamaan
Matematika
Menyelesaikan masalah dengan
melibatkan persamaan matematika
1, 5
Representasi Teks Menyelesaikan masalah dengan
menggunakan kata-kata atau teks
tertulis
2, 4
Pemberian skor penilaian kemampuan representasi matematis untuk setiap
indikator dimulai dari 0-4. Pedoman penskoran ditunjukkan pada Tabel 3.3.
30
Tabel 3.3
Pedoman Penskoran Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Skor Visual Persamaan Matematika Teks
0 Tidak ada jawaban atau kalaupun ada jawaban hanya menunjukkan
ketidakpahaman terhadap soal atau konsep.
1
Melakukan perhitungan
akan tetapi tidak
membuat grafik dan
mendapatkan solusi
yang salah
Membuat persamaan
matematika akan tapi
salah atau tidak membuat
persamaan akan tetapi
mendapatkan solusi yang
benar
Mambuat kata/teks
tertulis akan tetapi
salah
2
Melakukan perhitugan
dan membuat grafik
akan tapi grafik
salah/tidak lengkap dan
mendapatkan solusi
yang salah atau
melakukan perhitungan
dan mendapatkan solusi
yang benar akan tetapi
tidak membuat grafik
Membuat persamaan
matematika dengan benar
akan tetapi terdapat
kesalahan dalam
perhitungan
Membuat kata/teks
tertulis secara
matematis dan logis
akan tetapi lengkap
dan salah dalam
menyimpulkan
3
Melakukan perhitungan
dan membuat grafik
secara lengkap akan
tapi mendapatkan
solusi yang salah atau
melakukan
perhitungan,
mendapatkan solusi
yang benar dan
membuat grafik akan
tapi grafik salah/tidak
lengkap
Membuat persamaan
matematika dengan
benar, tidak ada
kesalahan dalam
perhitungan akan tetapi
mendapatkan solusi yang
salah
Membuat kata/teks
tertulis secara
matematis, logis, dan
lengkap akan tetapi
salah dalam
menyimpulkan atau
membuat kata/teks
tertulis secara
matematis, logis, dan
benar dalam
menyimpulkan akan
tetapi tidak lengkap
4
Melakukan perhitungan
dan membuat grafik
secara lengkap dan
mendapatkan solusi
yang benar
Membuat persamaan
matematika dengan
benar, tidak ada
kesalahan dalam
perhitungan dan
mendapatkan solusi yang
benar.
Mambuat kata/teks
tertulis secara
matematis, logis,
sistematis dan benar
dalam
menyimpulkan
31
Sebelum diujikan terhadap sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol,
intrumen kemampuan representasi terlebih dahulu diujicobakan terhadap 31 siswa
kelas IX di MTs Khazanah Kebajikan. Uji coba instrumen ini bertujuan untuk
dapat memenuhi syarat validitas item dan reliabilitas. Selain itu, uji coba
dilakukan untuk mengetahui taraf kesukaran dan daya beda instrumen.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tes benar-benar
dapat mengukur kemampuan representasi matematis siswa.5 Oleh karena itu, butir
soal pada instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian ini perlu diujikan
validitasnya agar ketepatan alat penilaian sesuai dengan konsep penilaiannya.
Artinya, tes yang digunakan benar-benar mengukur apa yang hendak diukur.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product
Moment sebagai berikut:6
𝑅𝑋𝑌 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}
Keterangan :
𝑅𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
𝑁 : Jumlah responden
𝑋 : Skor masing-masing responden variabel X (tes yang disusun)
𝑌 : Skor masing-masing responden variabel Y (tes kriteria)
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka hasil
perhitungan 𝑅𝑋𝑌 selanjutnya disebut 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dibandingkan dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Product Moment dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan 𝑑𝑏 =
𝑛 − 2 . Jika hasil perhitungan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal tersebut dapat
dikatakan valid. Sebaliknya, jika hasil penelitian 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal
tersebut dinyatakan tidak valid. Pada penelitian ini, peneliti membuat 6 butir
soal kemampuan representasi matematis. Setelah soal diujicobakan terhadap 31
siswa dan dilakukan uji validitas didapatkan hasil bahwa 5 dari 6 butir soal
5 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 167 6 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2016), Cet. 3, h. 239
32
dinyatakan valid. Perhitungan uji validitas pada penelitian ini menggunakan
perangkat lunak SPSS. Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen kemampuan
representasi matematis siswa disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Nomor
Soal
Indikator Kemampuan
Representasi Matematis
Va liditas Keterangan
r hitung r tabel
1 Representasi Persamaan
Matematika
0,178 0,3550 Tidak Valid
2 Representasi Teks 0,479 0,3550 Valid
3 Representasi Visual 0,400 0,3550 Valid
4 Representasi Teks 0,439 0,3550 Valid
5 Representasi Persamaan
Matematika
0,573 0,3550 Valid
6 Representasi Visual 0,970 0,3550 Valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
pengukuran yang sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum
berubah. Untuk mengetahui reliabilitas soal uraian, penulis menggunakan rumus
Koefisien Alpha (Alpha Cronbach), yaitu:7
𝑟𝑖 = [𝑘
𝑘 − 1] [1 −
∑ 𝑠𝑖2
𝑠𝑡2
]
Keterangan :
𝑟𝑖 : Koefisien reliabilitas
𝑘 : Banyak butir soal
∑ 𝑠𝑖2 : Varians skor butir soal ke-i
𝑠𝑡2 : Varians skor total
7 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012), Cet. 21, h.
365
33
Dengan rumus untuk varians total dan varians item:8
𝑠𝑡2 =
∑ 𝑋𝑡2
𝑛−
(∑ 𝑋𝑡)2
𝑛2
𝑠𝑖2 =
𝐽𝐾𝑖
𝑛−
𝐽𝐾𝑠
𝑛2
Keterangan :
𝐽𝐾𝑖 : Jumlah kuadrat seluruh skor item
𝐽𝐾𝑠 : Jumlah kuadrat subyek
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen
ditentukan berdasarkan kriteria pada Tabel 3.5.9
Table 3.5
Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reliabilitas
0,90 ≤ 𝑟 < 1,00 Sangat tinggi Sangat tetap/sangat baik
0,70 ≤ 𝑟 < 0,90 Tinggi Tetap/baik
0,40 ≤ 𝑟 < 0,70 Sedang Cukup tetap/cukup baik
0,20 ≤ 𝑟 < 0,40 Rendah Tidak tetap/buruk
𝑟 < 0,20 Sangat rendah Sangat tidak tetap/sangat buruk
Perhitungan uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan perangkat
lunak SPSS. Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas, nilai koefisien korelasi
yang diperoleh sebesar 0,592 berada di antara 0,40 – 0,70, maka instrumen tes
memiliki derajat reliabilitas yang sedang. Oleh karena itu, instrumen yang akan
digunakan cukup baik untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa.
3. Uji Indeks Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang memuat ketiga kriteria, yaitu: sukar,
sedang, dan mudah. Bilangan yang menunjukan sukar, sedang, dan mudahnya
suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:10
8 Sugiyono, Ibid., h. 365 9 Karunia, Ibid., h. 206 10 Karunia, Ibid.,h. 224
34
𝐼𝐾 =�̅�
𝑆𝑀𝐼
Keterangan :
IK : Indeks kesukaran butir soal
�̅� : Rata-rata skor jawaban siswa pada suatu butir soal
SMI : Skor Maksimum Ideal
Kriteria indeks kesukaran butir soal diinterpretasikan pada Tabel 3.6:11
Table 3.6
Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen
Indeks Kesukaran Interpretasi
𝐼𝐾 ≤ 0,00 Terlalu sukar
0,00 < 𝐼𝐾 ≤ 0,30 Sukar
0,30 < 𝐼𝐾 ≤ 0,70 Sedang
0,70 < 𝐼𝐾 < 1,00 Mudah
𝐼𝐾 = 1.00 Terlalu Mudah
Hasil uji indeks kesukaran instrumen tes kemampuan representasi
matematis siswa disajikan dalam Tabel 3.7.
Tabel 3.7
Hasil Uji Indeks Kesukaran Instrumen
Nomor
Soal
Indikator Kemampuan Representasi
Matematis
Indeks Kesukaran
IK Kriteria
1 Representasi Persamaan Matematika 0,250 Sukar
2 Representasi Teks 0,097 Sukar
3 Representasi Visual 0,097 Sukar
4 Representasi Teks 0,742 Mudah
5 Representasi Persamaan Matematika 0,024 Sukar
6 Representasi Visual 0,742 Mudah
4. Uji Daya Pembeda
Uji daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan sesuatu soal
untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
11 Karunia, Loc. cit.
35
berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal
digunakan rumus :12
𝐷𝑃 =�̅�𝐴 − �̅�𝐵
𝑆𝑀𝐼
Keterangan :
𝐷𝑃 : Indeks daya pembeda butir soal
�̅�𝐴 : Rata-rata skor jawaban siswa kelompok atas
�̅�𝐵 : Rata-rata skor jawaban siswa kelompok bawah
𝑆𝑀𝐼 : Skor Maksimum Ideal
Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda
butir soal disajikan dalam Tabel 3.8.13
Table 3.8
Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen
Nilai Interpretasi
0,70 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat baik
0,40 < 𝐷𝑃 ≤ 0,70 Baik
0,20 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Cukup
0,00 < 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Buruk
𝐷𝑃 ≤ 0,00 Sangat Buruk
Hasil uji daya pembeda instrumen tes kemampuan representasi matematis
siswa disajikan dalam Tabel 3.9.
Tabel 3.9
Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen
Nomor
Soal
Indikator Kemampuan Representasi
Matematis
Daya Pembeda
DP Kriteria
1 Representasi Persamaan Matematika 0,025 Buruk
2 Representasi Teks 0,175 Buruk
3 Representasi Visual 0,250 Cukup
4 Representasi Teks 0,275 Cukup
5 Representasi Persamaan Matematika 0,050 Buruk
6 Representasi Visual 0,125 Buruk
12 Karunia, Ibid., h. 217-218 13 Karunia, Ibid, h. 217
36
Setelah dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji indeks kesukaran dan uji
daya pembeda terhadap instrumen tes kemampuan representasi matematis, berikut
merupakan rekapitulasi hasil disajikan dalam Tabel 3.10.
Tabel 3.10
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
Nomor
Soal Validitas
Indeks
Kesukaran
Daya
Pembeda Keterangan
1 Tidak Valid Sukar Buruk Tidak digunakan
2 Valid Sukar Buruk Digunakan
3 Valid Sukar Cukup Digunakan
4 Valid Mudah Cukup Digunakan
5 Valid Sukar Buruk Digunakan
6 Valid Mudah Buruk Digunakan
Derajat Reliabilitas 0,592
Berdasarkan rekapitulasi hasil uji coba instrumen pada Tabel 3.10, terdapat
5 butir soal yang akan digunakan pada penelitian ini, selanjutnya nomor soal 2
menjadi 1, nomor soal 3 menjadi 2, nomor soal 4 menjadi 3, nomor soal 5 menjadi
4 dan nomor soal 6 menjadi 5.
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu suatu teknik analisis
yang pemeriksaannya dilakukan dengan perhitungan, karena berhubungan dengan
angka, yaitu dari hasil postes kemampuan representasi matematis yang
diberikan. Pemeriksaannya dilakukan dengan membandingkan hasil tes kelas
kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional
dengan kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan
pendekatan Schema Based Instruction.
Untuk menganalisis data, dipakai uji perbedaan dua rata-rata untuk sampel
bebas karena sampel yang diteliti pada penelitian ini tidak saling
mempengaruhi (independen). Namun terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data.
37
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada dua
kelompok sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang dilakukan adalah uji Shapiro
Wilk. Karena uji Shapiro Wilk, pada penghitungan dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS, memiliki tingkat keakuratan yang lebih kuat jika
banyaknya sampel yang dianalisis kurang dari 50 (n < 50).14
Sebelum melakukan uji normalitas, terlebih dahulu ditetapkan hipotesis
statistik sebagai berikut:
𝐻0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
𝐻1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi noraml.
Untuk memutuskan hipotesis mana yang dipilih, mengacu pada nilai yang
ditunjukkan oleh asymp. Sig. (2-tailed) untuk p-value pada output yang dihasilkan
dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:15
a. Jika p-value ≤ 0,05, maka 𝐻0 ditolak, yaitu populasi berasal dari distribusi
tidak normal.
b. Jika p-value > 0,05, maka 𝐻0 diterima, yaitu populasi berasal dari
distribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel berasal dari populasi yang variansnya sama (homogen) atau tidak.16 Dalam
penelitian ini, uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Levene Test yang
terdapat pada perangkat lunak SPSS.
Sebelum dilakukan pengujian homogenitas, terlebih dahulu ditentukan
hipotesis statistiknya yaitu sebagai berikut:
𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎2
2 (varians kemampuan representasi matematis kedua
kelompok homogen).
14 Karunia, Ibid., h. 243 15 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/LISREL dalam Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 157 16 Karunia, Ibid., h. 248
38
𝐻1 : 𝜎12 ≠ 𝜎2
2 (varians kemampuan representasi matematis kedua
kelompok tidak homogen).
Untuk menentukan hipotesis mana yang dipilih, mengacu pada nilai yang
ditunjukkan oleh Asymp. Sig. atau yang disebut p-value pada output Levense’s
Test for Equality of Variances dengan kriteria sebagai berikut:17
a. Jika p-value ≤ 𝛼 (0,05), maka 𝐻0 ditolak, yaitu varians nilai kemampuan
representasi matematis kedua kelompok tidak homogen.
b. Jika p-value > 𝛼 (0,05) , maka 𝐻0 diterima, yaitu varians nilai
kemampuan representasi matematis kedua kelompok homogen.
3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji persyaratan analisis, maka selanjutnya dilakukan uji
hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu ditetapkan hipotesis
statistiknya sebagai berikut:
𝐻0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2 (Rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas
eksperimen lebih kecil sama dengan rata-rata kemampuan representasi
matematis siswa kelas kontrol).
𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2 (Rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan representasi matematis
siswa kelas kontrol).
Teknik uji yang akan digunakan sesuai dengan hasil dari uji persyaratan
analisis. Jika sebaran distribusi rata-rata kemampuan representasi matematis
kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka uji
hipotesis yang dilakukan adalah t-test pada perangkat lunak SPSS yaitu
Independent Sample T-Test dengan taraf signifikansi 𝛼 = 0,05 . Rumus uji t-test
sebagai berikut:18
𝑡 =𝑥1̅̅̅ − 𝑥2̅̅ ̅
√(𝑛1 − 𝑛2)𝑠1
2 + (𝑛2 − 1)𝑠22
𝑛1 + 𝑛2 − 2 (1
𝑛1+
1𝑛2
)
17 Kadir, Ibid., h. 169 18 Sugiyono, Ibid., h. 138
39
Keterangan:
𝑥1̅̅̅ : rata-rata hasil tes kemampuan representasi matematis kelas eksperimen
𝑥2̅̅ ̅ : rata-rata hasil tes kemampuan representasi matematis kelas kontrol
𝑠12 : varians kelas eksperimen
𝑠12 : varians kelas kontrol
𝑛1 : jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 : jumlah siswa kelas kontrol
Pengambilan keputusan dari pengujian hipotesis berdasarkan t-test dapat
dilihat dari p-value atau asymp. Sig. (2-tailed) pada output Independent Sample T-
Test kolom Equal variances assumed untuk populasi homogen dan kolom Equal
variances not assumed untuk populasi tidak homogen.19 Di bawah ini merupakan
kriteria pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis:
a. Jika p-value (𝑠𝑖𝑔.2−𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑
2) ≤ 𝛼(0,05), maka 𝐻0 ditolak.
b. Jika p-value (𝑠𝑖𝑔.2−𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑
2) > 𝛼(0,05), maka 𝐻0 diterima.
Adapun jika uji persayaratan analisis tidak terpenuhi, baik kelas eksperimen
ataupun kelas kontrol berasaal dari populasi yang berdistribusi tidak normal, maka
uji statisktik yang dilakukan adalah uji non-parametrik, uji U Mann Whitney.
Terdapat dua rumus dalam pengujian Mann Whitney, namun harga U yang
memberikan nilai terkecil yang digunakan untuk pengujian. Rumus uji Mann
Whitney adalah sebagai berikut:20
𝑈1 = 𝑛1𝑛2
𝑛1(𝑛1 + 1)
2− R1
𝑈2 = 𝑛1𝑛2
𝑛2(𝑛2 + 1)
2− R2
Keterangan :
𝑈1 : jumlah peringkat kelas eksperimen
𝑈2 : jumlah peringkat kelas kontrol
𝑛1 : jumlah sampel kelas eksperimen
𝑛2 : jumlah sampel kelas kontrol
19 Kadir, op.cit., h. 310 20 Sugiyono, Ibid., h. 153
40
R1 : jumlah ranking pada sampel 𝑛1
R2 : jumlah ranking pada sampel 𝑛2
Pengambilan keputusan dari pengujian hipotesis berdasarkan uji U Mann
Whitney dapat dilihat dari p-value atau Asymp. Sig. (2-tailed) pada output Mann-
Whitney. 21 Di bawah ini merupakan kriteria pengambilan keputusan pada
pengujian hipotesis:
a. Jika p-value (𝑠𝑖𝑔.2−𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑
2) ≤ 𝛼(0,05), maka 𝐻0 ditolak.
b. Jika p-value (𝑠𝑖𝑔.2−𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑
2) > 𝛼(0,05), maka 𝐻0 diterima.
21 Kadir, Ibid., h. 493
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian mengenai pengaruh Schema Based Instruction dengan strategi
FOPS terhadap kemampuan representasi matematis siswa telah dilaksanakan
terhadap siswa kelas VIII A dan VIII C di MTs Khazanah Kebajikan Pamulang.
Kelas VIII A terdiri dari 29 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberikan
perlakuan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Schema
Based Instruction. Kelas VIII C terdiri dari 35 siswa sebagai kelas kontrol yang
diberikan perlakuan dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Pembelajaran
berlangsung dalam delapan kali pertemuan dengan pokok bahasan sistem
persamaan linear dua variabel.
Pada pertemuan kedelapan, untuk mengetahui kemampuan representasi
matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua kelas diberikan posttest
yang sama. Posttest berupa tes kemampuan representasi matematis siswa yang
terdiri dari 5 butir soal uraian yang berdasarkan pada indikator kemampuan
representasi matematis. Indikator kemampuan representasi matematis yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah representasi visual, representasi persamaan
matematika dan representasi teks. Instrumen tes kemampuan representasi
matematis siswa sebelumnya telah diujicobakan kepada 31 siswa kelas IX A di MTs
Khazanah Kebajikan dan telah dianalisis karakteristiknya berupa uji validitas, uji
reliabilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya pembeda.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan
representasi matematis siswa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan
dengan pendekatan Schema Based Instruction dan kelas kontrol yang diberikan
perlakuan dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Berikut ini disajikan
data hasil tes kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
42
1. Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Secara Keseluruhan
Data statistik deskriptif dari hasil tes kemampuan representasi matematis
siswa kelas ekperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelas
Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah Siswa (N) 29 35
Minimum 35 30
Maksimum 95 75
Mean 61,72 49,57
Median 60 50
Std. Deviasi 13,044 12,149
Varians 170,135 147,605
Berdasarkan Tabel 4.1, jumlah siswa di kelas eksperimen dan jumlah siswa
di kelas kontrol tidak sama banyak. Nilai tertinggi kelas eksperimen lebih besar jika
dibandingkan dengan nilai tertinggi kelas kontrol dengan selisih 20. Adapun nilai
terendah kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai terendah kelas
kontrol dengan selisih 5. Nilai tertinggi diperoleh oleh siswa kelas eksperimen dan
nilai terendah diperoleh siswa kelas kontrol. Dengan demikian hal ini menunjukkan
bahwa secara individu kemampuan representasi matematis tertinggi terdapat di
kelas eksperimen dan sebaliknya kemampuan representasi terendah terdapat di
kelas kontrol.
Selain itu, perolehan nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen lebih tinggi
jika dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa di kelas kontrol dengan selisih 12,15.
Nilai median di kelas ekperimen juga lebih tinggi 10 dibandingkan dengan kelas
kontrol.
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa standar deviasi kelas ekperimen lebih besar
dibandingkan dengan standar deviasi kelas kontrol. Standar deviasi merupakan
ukuran yang digunakan untuk menentukan sebaran data dalam sampel dan
mengukur seberapa dekat individu dengan nilai rata-rata dari kedua kelas. Dengan
43
demikian dapat diartikan bahwa sebaran data kelas kontrol lebih mendekati rata-
rata karena standar deviasi kelas kontrol lebih kecil dibandingkan dengan kelas
eksperimen.
Masih berdasarkan Tabel 4.1, jika melihat varians data dari kedua kelas,
varians kelas kontrol lebih kecil daripada varians kelas eksperimen. Hal ini berarti
bahwa sebaran data pada kelas kontrol lebih homogen dibandingkan kelas
eksperimen, artinya kemampuan representasi matematis siswa di kelas kontrol
cenderung mengelompok, sedangkan kemampuan representasi matematis siswa di
kelas eksperimen lebih bervariasi.
Berdasarkan uraian-uraian data hasil statistik deskriptif tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol.
2. Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Berdasarkan Indikator
Peneliti selanjutnya melakukan analisis lebih dalam terhadap kemampuan
representasi matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditinjau dari
indikatornya. Indikator kemampuan representasi matematis siswa dalam penelitian
ini terdiri dari tiga indikator, yaitu representasi visual, representasi persamaan
matematika dan representasi teks. Hasil skor kemampuan representasi matematis
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel 4.2.
Pada Tabel 4.2 ditunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis
siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Perbedaan tersebut dapat
dilihat dari perolehan persentase skor rata-rata indikator kemampuan representasi
matematis siswa kelas eksperimen yaitu 61,72% dan kelas kontrol yaitu 49,57%
dengan selisih sebesar 12,15%.
Jika ditinjau dari setiap indikator secara terperinci, perolehan skor tertinggi
kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat pada indikator representasi persamaan
matematika. Pada indikator persamaan matematika, perolehan skor siswa kelas
eksperimen dan siswa kelas kontrol merupakan perolehan tertinggi jika
dibandingkan dengan indikator representasi lainnya. Meskipun kedua kelas sama-
44
sama memperoleh persentase tinggi pada indikator representasi persamaan
matematika, akan tetapi tetap terdapat perbedaan diantara kedua kelas. Perolehan
skor indikator representasi persamaan matematika siswa kelas kontrol lebih besar
dari kelas eksperimen dengan perbedaan persentase skor sebesar 5,76%.
Tabel 4.2
Persentase Skor Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator
Indikator
Kemampuan
Representasi
Matematis Siswa
Skor
Ideal
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor
Siswa �̅� %
Skor
Siswa �̅� %
Representasi
visual 8 144 4,97 62,07 143 4,09 51,07
Representasi
persamaan
matematika
4 77 2,66 66,38 101 2,89 72,14
Representasi
teks 8 137 4,72 59,05 103 2,94 36,79
Keterangan:
�̅� : skor rata-rata indikator kemampuan representasi matematis siswa
% : persentase skor rata-rata indikator kemampuan representasi matematis siswa
Perbedaan terbesar dapat dilihat pada perolehan skor indikator representasi
teks. Persentase perolehan skor siswa kelas eksperimen pada indikator representasi
teks jauh lebih tinggi dari persentase perolehan skor siswa kelas kontrol. Akan
tetapi pada indikator ini, perolehan skor siswa kelas eksperimen dan siswa kelas
kontrol termasuk paling rendah jika dibandingkan dengan indikator representasi
lainnya.
Adapun perbedaan persentase skor pada indikator representasi visual
sebesar 11%. Berdasarkan Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa perolehan skor kelas
eksperimen adalah 144 atau sebesar 62,07% dan perolehan skor kelas kontrol
adalah 143 atau sebesar 51,07%. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan skor kelas
eksperimen pada indikator representasi visual lebih tinggi dibandingkan dengan
perolehan skor kelas kontrol.
45
Berdasarkan uraian-uraian hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol.
Meskipun perolehan skor pada indikator representasi persamaan matematika kelas
eksperimen lebih rendah akan tetapi perbedaan skor perolehan kedua kelas hanya
5,76%. Berdasarkan pengamatan peneliti, salah satu penyebab rendahnya skor
siswa kelas eksperimen pada indikator persamaan matematika adalah kurangnya
ketelitian siswa dalam memahami pertanyaan yang diajukan pada butir soal posttest
pada indikator representasi persamaan matematika sehingga siswa keliru dalam
menyimpulkan hasil dari penyelesaian soal.
Secara visual persentase skor rata-rata siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol berdasarkan indikator kemampuan representasi matematis siswa disajikan
dalam Gambar 4.1 sebagai berikut.
Gambar 4.1
Diagram Batang Persentase Skor Kemampuan Representasi Matematis
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Representasi Visual Representasi PersamaanMatematika
Representasi Teks
Per
sen
tase
Sko
r
Indikator Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
46
3. Deskripsi Proses Pembelajaran
a. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen
Proses pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung dengan
menggunakan pendekatan Schema Based Instruction dengan strategi FOPS.
Pendekatan Schema Based Instruction merupakan suatu pendekatan pembelajaran
yang menekankan pada struktur masalah dengan memisahkan informasi yang
relevan dan tidak relevan yang terdapat pada suatu masalah. Schema Based
Instruction juga merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
penggunaan skema masalah dengan mengubah informasi-informasi relevan yang
terdapat pada suatu masalah menjadi suatu diagram skematik.
Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan Schema Based Instruction,
strategi yang digunakan adalah strategi pemecahan masalah FOPS. Strategi FOPS
merupakan strategi pemecahan masalah yang terdiri dari empat tahap pembelajaran,
yaitu Find the problem type (menentukan jenis masalah), Organize the information
in the problem using the diagram (mengorganisasikan informasi relevan yang
terdapat pada suatu masalah menjadi suatu diagram skematik), Plan to solve the
problem (merencanakan suatu penyelesaian masalah), dan Solve the problem
(menyelesaikan masalah).
Pada penelitian ini, dalam setiap pertemuan pembelajaran siswa harus
melalui tahap-tahap pembelajaran pada pendekatan Schema Based Instruction
dengan strategi FOPS yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
diberikan. LKS terdiri dari suatu masalah yang berkaitan dengan materi sistem
persamaan linear dua variabel. LKS dikerjakan oleh siswa secara berkelompok
yang terdiri dari 3-4 siswa pada setiap kelompok.
Pada setiap pertemuan, peneliti memberikan lembar kerja siswa yang sesuai
dengan tahap pendekatan pembelajaran Schema Based Instruction dengan strategi
FOPS. Tahap-tahap pembelajaran tersebut dapat mendorong siswa untuk dapat
mengembangkan kemampuan representasi matematis. Pada tahap organize the
information in the problem using diagram, peneliti menyajikan diagram skematik
pada lembar kerja siswa 1, 2, 3 dan 4. Hal ini dimaksudkan sebagai schema training
untuk mengenalkan dan membiasakan siswa dalam menggunakan diagram
47
skematik untuk menyelesaikan masalah. Adapun tahap organize pada lembar kerja
siswa 5, 6 dan 7, siswa berlatih merepresentasikan sendiri diagram skematik yang
sesuai dengan masalah yang disajikan.
Pada pertemuan pertama pelaksanaan penelitian, peneliti terlebih dahulu
menjelaskan tahap-tahap pembelajaran yang akan dilakukan dan memberikan
petunjuk penggunaan LKS. Pada pertemuan ini, peneliti memberikan instruksi pada
setiap tahap pembelajaran, sehingga LKS dikerjakan oleh masing-masing
kelompok dalam waktu yang bersamaan. Akan tetapi, proses pembelajaran dengan
pendekatan Schema Based Instruction belum dapat berjalan dengan baik. Hal ini
dikarenakan siswa belum terbiasa dengan belajar secara berkelompok. Beberapa
siswa cenderung mengerjakan LKS secara i/ndividu dan lebih senang untuk
bertanya langsung kepada guru dalam menyelesaikan masalah sehingga diskusi
kelompok tidak berjalan dengan kondusif dan menghabiskan banyak waktu. Siswa
juga belum terbiasa menggunakan diagram skematik dalam menyelesaikan masalah.
Selain itu, siswa masih sulit untuk diminta melakukan presentasi hasil diskusi di
depan kelas.
Pada pertemuan kedua dan selanjutnya, peneliti lebih menekankan lagi
tahap pembelajaran Schema Based Instruction dengan strategi FOPS dan petunjuk
pengerjaan LKS serta memotivasi siswa untuk berani dan percaya diri dalam
melakukan presentasi di depan kelas. Siswa juga secara perlahan-lahan dapat
mengikuti dan terbiasa dengan tahap pembelajaran Schema Based Instruction.
Siswa mulai mandiri dalam memahami instruksi soal dan melakukan diskusi saat
menyelesaikan masalah. Berikut adalah gambaran proses pembelajaran dengan
pendekatan Schema Based Instruction di kelas eksperimen .
1) Tahap Find the Problem Type
Pada tahap Find the problem type, siswa melakukan identifikasi
masalah. Siswa terlebih dahulu mengamati masalah yang disajikan pada LKS
dan menganalisis informasi relevan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan pada masalah secara berkelompok. Selanjutnya, siswa menuliskan
kembali informasi-informasi tersebut dengan bahasanya sendiri. Hasil
pekerjaan siswa pada tahap ini dapat dilihat pada Gambar 4.3.
48
Gambar 4.2
Siswa Mengidentifikasi Masalah Secara Berkelompok
Gambar 4.3
Hasil Pekerjaan Siswa Pada Tahap Find the Problem Type
Berdasarkan Gambar 4.3, dapat dilihat bahwa siswa sudah mampu
mengidentifikasi informasi yang diketahui dan ditanyakan dari masalah yang
disajikan pada lembar kerja siswa. Hal ini ditunjukkan dengan siswa
menggarisbawahi informasi yang relevan yang ada pada masalah dan
melingkari kuantitasnya. Selain itu, siswa juga sudah mampu menyajikan
kembali informasi yang diketahui dan ditanyakan tersebut dengan bahasanya
sendiri. Tahapan ini dapat melatih siswa untuk menemukan informasi penting
49
yang terdapat pada suatu masalah dan merepresentasikan informasi yang
terdapat pada suatu masalah dengan kata-kata tertulis dalam bahasanya sendiri..
2) Tahap Organize the Information in the Problem Using Diagram
Setelah siswa mengidentifikasi informasi yang diketahui dan yang
ditanyakan pada tahap sebelumnya, selanjutnya siswa pada tahap kedua ini,
merepresentasikan informasi yang terdapat pada masalah tersebut menjadi
suatu diagram skematik. Hasil pekerjaan siswa pada tahap organize disajikan
dalam Gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4
Hasil Pekerjaan Siswa Pada Tahap Organize the Information in the Problem
Using Diagram
Hasil pekerjaan siswa pada Gambar 4.4 menunjukkan bahwa siswa
sudah bisa merepresentasikan informasi yang telah ia ketahui pada tahap find
the problem type menjadi dua buah diagram skematik. Tahapan ini melatih
kemampuan siswa untuk merepresentasikan suatu informasi dari bentuk
representasi teks menjadi representasi visual berupa diagram skematik.
3) Tahap Plan to Solve the Problem
Pada tahap plan to solve the problem, siswa mengubah diagram
skematik yang telah ia tentukan pada tahap sebelumnya menjadi suatu
50
persamaan matematika. Pada tahap sebelumnya, siswa telah menentukan dua
buah diagram skematik berdasarkan informasi yang telah diketahuinya. Dua
buah diagram skematik ini selanjutnya direpresentasikan oleh siswa menjadi
sistem persamaan linear dua variabel. Hasil perkerjaan siswa pada tahap ini
disajikan dalam Gambar 4.5.
Gambar 4.5
Hasil Pekerjaan Siswa Pada Tahap Plan to Solve the Problem
Pada Gambar 4.5 ditunjukkan bahwa siswa mampu merepresentasikan
dua buah diagram skematik menjadi sistem persamaan linear dua variabel
dengan terlebih dahulu memisalkan menjadi dua variabel, yaitu x dan y.
Tahapan ini melatih siswa untuk mengubah suatu representasi visual menjadi
repersentasi persamaan matematika.
4) Tahap Solve the Problem
Tahap problem the problem merupakan tahap terakhir dari pendekatan
Schema Based Instruction dengan strategi FOPS. Pada tahap ini, siswa
menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel yang telah
direpresentasikan menjadi persamaan matematika pada tahap sebelumnya. Pada
LKS 3 ini, siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel
dengan menggunakan metode substitusi. Hasil perkerjaan siswa pada tahap solve
the problem disajikan dalam Gambar 4.6.
51
Gambar 4.6
Hasil Pekerjaan Siswa Pada Tahap Solve the Problem
Pada Gambar 4.6 ditunjukkan bahwa siswa mampu menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua variabel yang disajikan pada lembar kerja siswa. Pada
tahapan ini siswa dilatih untuk dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan
persamaan matematika yang telah didapatkan pada tahap plan to solve the problem.
Selain itu, pada tahapan ini siswa juga dilatih untuk dapat menyelesaikan masalah
dan memberikan kesimpulan dari masalah dengan menggunakan bahasanya sendiri.
b. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol
Proses pembelajaran berlangsung dengan pendekatan pembelajaran
konvensional di kelas kontrol. Pendekatan pembelajaran konvesional yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik
52
merupakan pendekatan pembelajaran yang biasa berlangsung di MTs Khazanah
Kebajikan sesuai dengan kurikulum 2013. Pendekatan saintifik merupakan
pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan pengamatan,
tanya jawab, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan
informasi kepada siswa lainnya.
Pada setiap pertemuan di kelas kontrol, pembelajaran diawali dengan
kegiatan pengamatan. Pada kegiatan pengamatan, siswa terlebih dahulu mengamati
masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel yang disajikan pada LKS
sekolah kemudian mendengarkan penjelasan guru.
Setelah siswa melakukan kegiatan pengamatan pada tahap pertama, pada
tahap kedua siswa melakukan tanya jawab. Pada kegiatan tanya jawab, guru terlebih
dahulu memancing siswa untuk bertanya tentang masalah yang telah diamati atau
hal belum ia mengerti. Pada tahap ketiga, guru meminta siswa untuk
mengumpulkan informasi atau bereksperimen. Guru meminta siswa untuk
membuat sendiri suatu masalah tentang sistem persamaan linear dua variabel atau
mencari masalah yang ada di LKS sekolah untuk kemudian menyelesaikannya.
Pada tahap keempat, siswa melakukan kegiatan mengasosiasikan atau
menalar. Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh
guru secara individu. Pada tahap terakhir, siswa mengkomunikasikan jawaban soal-
soal latihan. Guru menunujuk beberapa siswa untuk mempresentasikan jawabannya
di depan kelas dan selanjutnya memberikan klarifikasi terhadap jawaban siswa.
Gambar 4.7
Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol
53
B. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik analisis
yang proses analisisnya dilakukan dengan perhitungan matematis, hal ini
dikarenakan hasil dari penelitian berupa angka pada hasil tes kemampuan
representasi matematis siswa. Data yang telah dikumpulkan dari kelas ekperimen
dan kelas kontrol diolah dan dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
hipotesis penelitian. Proses pengolahan data dimulai dari uji normalitas dan uji
homogenitas hingga uji kesamaan dua rata-rata kelas penelitian dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak SPSS.
1. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Shapiro-Wilk
yang terdapat pada perangkat lunak SPSS. Adapun perumusan hipotesisnya sebagai
berikut.
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
Adapun hasil perhitungan uji normalitas yang diperoleh pada penelitian ini
disajikan dalam Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Eksperimen
,159 29 ,057 ,954 29 ,229
Kontrol ,142 35 ,072 ,944 35 ,074
Berdasarkan Tabel 4.3, hasil uji normalitas dengan Shapiro-Wilk pada taraf
signifikansi α = 0,05, menunjukkan bahwa data nilai hasil tes kemampuan
representasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
normal. Hal ini dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai signifikansi hasil
perhitungan dengan α yang telah ditetapkan. Nilai Sig. pada nilai kemampuan
representasi matematis siswa kelas eksperimen adalah 0,229 dan nilai Sig. pada
54
nilai kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol adalah 0,074. Dengan
demikian, nilai signifikansi hasil perhitungan pada kedua kelas lebih besar daripada
nilai α = 0,05, sehingga mengakibatkan H0 diterima, artinya kelas eksperimen dan
kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Levene’s Test
yang terdapat pada perangkat lunak SPSS dengan perumusan hipotesis sebagai
berikut.
H0 : 𝜎12 = 𝜎2
2 (varians kemampuan representasi matematis kedua kelas homogen)
H1 : 𝜎12 ≠ 𝜎2
2 (varians kemampuan representasi matematis kedua kelas tidak
homogen)
Adapun hasil uji homogenitas dengan Levene’s Test pada taraf signifikansi
α = 0,05 dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Homogenitas Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,000 1 62 ,996
Pada Tabel 4.4 ditunjukkan bahwa varians data skor hasil tes kemampuan
representasi matematis kedua kelas homogen. Hal ini dapat diketahui dengan
membandingkan nilai Sig. yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang telah
ditetapkan. Nilai Sig. yang diperoleh dari hasil pengujian homogenitas adalah 0,996,
lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kedua kelas memiliki varians yang homogen.
2. Uji Hipotesis
Pengujian normalitas dan homogenitas telah menunjukkan bahwa data skor
tes kemampuan representasi matematis siswa pada kedua kelas berdistribusi normal
dan memiliki varians yang homogen. Oleh karena itu, uji kesamaan dua rata-rata
dapat dilakukan dengan menggunakan analisis Independent Samples t Test yang
55
terdapat pada perangkat lunak SPSS. Berikut perumusan hipotesis statistik yang
diajukan:
H0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2 (Rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas
eksperimen lebih kecil sama dengan rata-rata kemampuan representasi
matematis siswa kelas kontrol).
H1 : 𝜇1 > 𝜇2 (Rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan representasi matematis
siswa kelas kontrol).
Adapun hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol disajikan pada Tabel 4.5 sebagai berikut.
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis Kemampuan Representasi
Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
t-test for Equality of Means
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
Equal variances
assumed
3,853 62 ,000 12,153 3,154
Equal variances
not assumed
3,827 58,030 ,000 12,153 3,176
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pada taraf signifikansi 95%, harga t yang
diperoleh adalah 3,853 dengan df = 62 dan Sig.(2 tailed) atau p-value = 0,000/2 =
0,000 < 0,05. Oleh karena p-value lebih kecil dari 0,05, maka menolak H0 dan
menerima H1. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan
representasi matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata
kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan repersentasi matematis
siswa yang diberikan perlakuan pada proses pembelajaran dengan pendekatan
Schema Based Instruction lebih tinggi daripada kemampuan representasi matematis
siswa yang diberikan perlakuan dengan pendekatan konvensional. Skor rata-rata
kemampuan representasi matematis siswa dengan pendekatan Schema Based
Instruction juga lebih tinggi daripada skor rata-rata siswa dengan pendekatan
56
konvensional. Salah satu faktor yang menjadi alasan mengapa kemampuan
representasi matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi adalah proses
pembelajaran yang digunakan di dalam kelas, yaitu pendekatan Schema Based
Insturction.
Perbedaan perlakuan pada proses pembelajaran di kelas eksperimen dengan
pendekatan Schema Based Instruction dan kelas kontrol dengan pendekatan
konvensional menyebabkan adanya perbedaan kemampuan representasi matematis
siswa. Perbedaan kemampuan repersentasi matematis siswa dapat dilihat dari
perbedaan nilai rata-rata hasil posttest yang diberikan pada pertemuan kedelapan.
Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen menunjukkan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa kelas kontrol. Nilai rata-rata yang
diperoleh kelas ekperimen adalah 61,72 dengan selisih 12,15 lebih tinggi dari nilai
rata-rata kelas kontrol.
Kemampuan repersentasi matematis dalam penelitian ini terdiri dari tiga
indikator yaitu representasi visual, representasi persamaan matematika dan
representasi teks. Diantara tiga indikator tersebut, kelas ekperimen terlihat lebih
unggul pada indikator representasi visual dan representasi teks dengan perbedaan
presentase rata-rata masing-masing indikator sebesar 11% dan 22,26%. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan representasi visual dan representasi teks siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dari siswa kelas kontrol. Adapun indikator
representasi persamaan matematika, terdapat perbedaan persentase rata-rata sebesar
5,76% yang menunjukkan bahwa kemampuan representasi persamaan matematika
kelas kontrol lebih tinggi dari siswa kelas eksperimen. Akan tetapi secara
menyeluruh, rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen
lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas
kontrol. Berikut ini deskripsi kemampuan representasi matematis siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada masing-masing indikator.
1. Indikator Representasi Visual
Indikator representasi visual yang diukur dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa untuk menggunakan grafik untuk menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel. Dalam penelitian ini butir soal yang mewakili
57
kemampuan representasi visual adalah butir soal nomor dua dan lima. Pembahasan
butir soal untuk indikator representasi visual diwakili oleh butir soal nomor dua.
Soal No. 2:
“Pak Andi memberikan uang sebesar Rp 100.000,00 kepada anaknya Panji.
Panji menggunakan sebagian dari uang itu untuk membeli mie ayam bakso
sehingga uang Panji sekarang adalah Rp 82.000,00. Saat Panji menghitung
uangnya, ternyata ada 26 lembar yang terdiri dari beberapa lembar lima
ribuan dan dua ribuan. Gunakanlah grafik untuk mengetahui banyaknya
masing-masing lembaran uang lima ribuan dan dua ribuan yang dimiliki
Panji!"
Pada butir soal nomor 2, peneliti menyajikan suatu masalah sistem persamaan
linear dua variabel yang harus diselesaikan oleh siswa dengan menggunakan grafik
untuk mengetahui banyaknya masing-masing lembaran uang lima ribuan dan dua
ribuan yang dimiliki oleh Panji. Jawaban yang diberikan siswa kelas eksperimen
dan siswa kelas kontrol dengan kategori jawaban terbaik pada kedua kelas disajikan
dalam Gambar 4.8.
Pada gambar tersebut terlihat jawaban tebaik pada kedua kelas hampir sama
akan tetapi terdapat perbedaan grafik yang dibuat oleh siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Jawaban siswa kelas kontrol menunjukkan bahwa siswa belum
dapat membuat grafik dari kedua persamaan pada masalah sistem persamaan linear
dua variabel yang disajikan dengan baik.
Pada Gambar 4.8 (a), dapat dilihat bahwa siswa kelas eksperimen sudah
mampu menggunakan grafik untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan
linear dua variabel. Siswa tersebut mampu membuat garis persamaan 1 dan
persamaan 2 sesuai tabel perhitungan yang didapat dengan tepat, sehingga siswa
mendapatkan himpunan penyelesaian yang benar dan menyimpulkan himpunan
penyelesaian dengan benar sesuai dengan masalah yang disajikan.
58
(a)
(b)
Gambar 4.8
Jawaban siswa untuk indikator representasi visual
(a) kelas eksperimen, (b) kelas kontrol
Adapun pada Gambar 4.8 (b) dapat bahwa siswa kelas kontrol belum mampu
membuat grafik dari kedua persamaan dengan baik dan benar. Siswa tersebut hanya
mampu membuat garis persamaan 2 (x + y = 6). Siswa tidak dapat membuat garis
persamaan 1, sehingga siswa tersebut tidak mendapatkan himpunan penyelesaian
dan tidak dapat menyimpulkan penyelesaian masalah dengan benar.
59
Berdasarkan jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada Gambar
4.8, dapat disimpulkan bahwa hanya siswa kelas eksperimen mampu
menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel pada butir soal nomor
2 dengan menggunakan grafik yang benar. Di samping itu, terdapat beberapa siswa
kelas kontrol mendapatkan jawaban dan kesimpulan yang benar, akan tetapi tidak
menggunakan grafik untuk menyelesaikan masalah pada butir soal nomor 2. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen
pada indikator representasi visual lebih baik dari siswa kelas kontrol dengan selisih
persentase nilai rata-rata indikator representasi visual sebesar 11% lebih tinggi dari
kelas kontrol.
2. Indikator Representasi Persamaan Matematika
Indikator representasi persamaan matematika yang diukur dalam penelitian
ini adalah kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah dengan melibatkan
persamaan matematika. Dalam penelitian ini butir soal yang mewakili kemampuan
representasi visual adalah butir soal nomor empat.
Soal No. 4:
“Usia Ayah Rania enam tahun lalu sama dengan sepuluh kali usia Rania. Jika
delapan tahun kemudian usia Ayah Rania sama dengan tiga kali usia Rania.
Berapakah selisih usia Rania dan ayahnya sekarang?”
Pada butir soal nomor 4, peneliti menyajikan suatu masalah sistem persamaan
linear dua variabel yang harus diselesaikan oleh siswa dengan menggunakan
persamaan matematika yang sesuai untuk masalah tersebut untuk menentukan
selisih usia Rania dan ayahnya sekarang. Berikut contoh jawaban yang diberikan
siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol dengan kategori jawaban terbaik
pada kedua kelas disajikan dalam Gambar 4.9.
60
(a)
(b)
Gambar 4.9
Jawaban siswa untuk indikator representasi persamaan matematika
(a) kelas eksperimen, (b) kelas kontrol
Gambar 4.9 merupakan gambaran umum dari jawaban siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada indikator representasi persamaan matematika.
Siswa pada kedua kelas terlihat sudah mampu menggunakan persamaan
matematika untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel
pada butir soal nomor 4.
61
Pada Gambar 4.9 (a), siswa kelas eksperimen terlebih dahulu memisalkan
usia ayah Rania sebagai variabel x dan usia Rania sebagai variabel y. Siswa tersebut
mampu membuat 2 buah persamaan matematika yang sesuai dengan masalah yang
disajikan pada butir soal nomor 4, yaitu persamaan 1: (x – 6) = 10 (y – 6) dan
persamaan 2: (x + 8) = 3 (y + 8). Selanjutnya, siswa menyederhanakan kedua
persamaan dan menyelesaikannya dengan metode campuran (eliminasi-substitusi).
Siswa tersebut mendapatkan himpunan penyelesaian yang benar untuk nilai
variabel x dan y, akan tetapi siswa tersebut tidak memperhatikan penyelesaian yang
diminta oleh soal nomor 4, yaitu selisih usia keduanya (x – y).
Pada Gambar 4.9 (b) terlihat bahwa siswa kelas kontrol terlebih dahulu
memisalkan usia ayah dengan variabel A dan usia Rania dengan variabel R. Siswa
kelas kontrol terlihat menentukan dan menyederhanakan persamaan 1 terlebih
dahulu ((A – 6 ) = 10 (R – 6) → A – 10R = -54), kemudian menentukan dan
menyederhanakan persamaan 2 ((A + 8) = 3 (R + 8) → A – 3R = 16). Siswa tersebut
juga menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel pada butir soal
nomor 4 dengan metode campuran (eliminasi-substitusi). Berbeda dengan siswa
kelas eksperimen sebelumnya, siswa kelas kontrol ini lebih teliti dalam memahami
pertanyaan pada soal nomor 4. Siswa tersebut menentukan selisih usia Rania dan
ayahnya setelah mendapatkan nilai variabel A dan R (A – R).
Berdasarkan uraian Gambar 4.9 (a) dan (b) dapat disimpulkan bahwa baik
siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol sudah bisa menggunakan persamaan
matematika untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel
pada butir soal nomor 4. Akan tetapi, siswa kelas kontrol terlihat lebih teliti dalam
memahami soal. Hal ini menyebabkan rata-rata kelas kontrol lebih baik dari kelas
eksperimen. Akan tetapi, perbedaan antara kedua kelas pada indikator representasi
persamaan matematika ini tidak terlalu tinggi.
3. Indikator Representasi Teks
Indikator representasi teks yang diukur dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan kata-kata
atau teks tertulis. Dalam penelitian ini butir soal yang mewakili kemampuan
62
representasi visual adalah butir soal nomor satu dan tiga. Pembahasan butir soal
untuk indikator representasi visual diwakili oleh butir soal nomor tiga.
Soal No. 3:
“Sekolah akan mengadakan study tour ke Yogyakarta setelah pelaksanaan
ujian akhir semester ganjil. Setiap siswa akan dibebankan biaya sebesar Rp
650.000,00, biaya itu termasuk biaya penginapan dan transportasi selama tiga
hari. Adapun selisih antara biaya penginapan dan transportasi adalah Rp
50.000,00. Jelaskanlah kondisi mana yang lebih menguntungkan : biaya
penginapan akan mendapatkan diskon sebesar 15% jika siswa yang ikut study
tour lebih dari 30 orang, atau biaya transportasi akan mendapatkan diskon
sebesar 10% jika siswa yang ikut lebih dari 30 orang!”
Pada butir soal nomor 3, peneliti menyajikan suatu masalah sistem persamaan
linear dua variabel yang harus diselesaikan oleh siswa dengan menggunakan kata-
kata atau teks tertulis. Contoh jawaban yang diberikan siswa kelas eksperimen dan
siswa kelas kontrol dengan kategori jawaban terbaik pada kedua kelas disajikan
dalam Gambar 4.10.
Pada gambar tersebut ditunjukkan perbedaan jawaban terbaik pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Jawaban siswa kelas eksperimen menunjukkan
bahwa kemampuan representasi teks siswa kelas eksperimen lebih baik dari siswa
kelas kontrol.
Pada Gambar 4.10 (a), dapat dilihat bahwa siswa kelas eksperimen mampu
melakukan perhitungan dan menyelesaikan persamaan dengan menggunakan kata-
kata atau teks tertulis dalam bahasanya sendiri. Siswa tersebut menyelesaikan
masalah secara matematis, logis dan sistematis dengan terlebih dahulu menentukan
biaya transportasi dan biaya penginapan sebelum diskon dan setelah diskon.
Selanjutnya, siswa menjelaskan biaya yang harus dibayar jika mendapatkan diskon
pada biaya transportasi dan biaya yang harus dibayar jika mendapatkan diskon pada
biaya penginapan. Terakhir, siswa tersebut memberikan kesimpulan terhadap
kondisi yang ditanyakan dari masalah sistem persamaan linear dua variabel pada
butir soal nomor 3 dengan benar.
63
(a)
(b)
Gambar 4.10
Jawaban siswa untuk indikator representasi teks
(a) kelas eksperimen, (b) kelas kontrol
Adapun Gambar 4.10 (b) menunjukkan bahwa siswa kelas kontrol hanya
menyelesaikan masalah secara matematis, logis dan sistematis tanpa menuliskan
penjelasan dengan kata-kata atau teks tertulis dalam bahasanya sendiri. Siswa
64
tersebut hanya menentukan biaya transportasi dan biaya penginapan sebelum
diskon dan setelah diskon. Siswa tersebut tidak menjelaskan kondisi yang lebih
menguntungkan sebagaimana ditanyakan pada butir soal nomor 3. Selain itu, ada
beberapa siswa kelas kontrol yang menuliskan jawaban, akan tetapi jawaban
tersebut hanya menunjukkan ketidakpaham siswa terhadap masalah yang diberikan.
Berdasarkan uraian Gambar 4.10 (a) dan (b), dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan pendekatan Schema Based
Instruction dapat menyelesaikan masalah dengan menuliskan kata-kata atau teks
dalam bahasanya sendiri. Hal ini disebabkan siswa kelas eksperimen terbiasa
mengungkapkan masalah dalam bahasanya sendiri pada tahap pembelajaran
Schema Based Instruction. Lain halnya dengan siswa kelas kontrol yang terlihat
mendapatkan kesulitan untuk menuliskan penjelasan dalam menyelesaikan masalah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi teks siswa
kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari
persentase rata-rata nilai pada indikator representasi teks yang diperoleh kelas
eksperimen jauh lebih tinggi dari kelas kontrol.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara garis besar siswa kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan dengan pendekatan Schema Based
Instruction menunjukkan jawaban pada posttest lebih baik dibandingkan siswa
kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan pendekatan konvensional. Selain itu,
siswa kelas eksperimen mendapatkan hasil posttest yang lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan Schema Based
Instruction dapat meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti telah melakukan berbagai upaya agar penelitian ini dapat
memperoleh hasil yang optimal, akan tetapi peneliti menyadari bahwa penelitian
ini masih memiliki banyak kekurangan. Masih ada beberapa kendala yang peneliti
hadapi sehingga membuat penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya:
1. Pada pertemuan awal penelitian ini, kegiatan belajar tidak sampai pada
kegiatan presentasi hasil diskusi. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa
dengan proses pembelajaran secara berkelompok. Beberapa siswa terlihat tidak
65
ikut berpartisipasi dalam kegiatan diskusi. Beberapa siswa lainnya lebih senang
bertanya langsung pada guru tanpa mendiskusikan terlebih dahulu dengan
kelompoknya.
2. Terdapat siswa yang masih keliru dalam mengubah informasi yang telah
diketahui pada tahap find the problem type menjadi diagram skematik yang
telah disajikan pada tahap organize the information in the problem using a
diagram dalam lembar kerja siswa. Siswa tersebut terlihat keliru dalam
menentukan kuantitas yang terdapat pada masalah yang harus dimasukkan ke
dalam diagram. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dalam menggunakan
diagram skematik untuk menyelesaikan masalah.
3. Pada penelitian ini, siswa membuat skema masalah hanya pada tahap organize
the information in the problem using a diagram dalam lembar kerja siswa.
Beberapa siswa belum dapat menuliskan masalah dengan bahasanya sendiri
pada tahap find the problem type.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan di
MTs Khazanah Kebajikan mengenai pengaruh pendekatan Schema Based
Instruction dengan strategi FOPS terhadap kemampuan representasi matematis
siswa diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen yang pada proses
pembelajarannya diberikan perlakuan dengan pendekatan Schema Based
Instruction dengan strategi FOPS sudah tergolong baik dengan perolehan nilai
rata-rata sebesar 61,72, jika dibandingkan dengan perolehan nilai rata-rata
kelas kontrol. Pencapaian tertinggi siswa kelas eksperimen pada masing-
masing indikator kemampuan representasi matematis adalah indikator
representasi persamaan matematika dengan persentase perolehan sebesar
66,38%. Adapun pencapaian terendah adalah indikator representasi teks
dengan persentase perolehan sebesar 59,05%.
2. Kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol yang diberikan
perlakuan dengan pendekatan konvensional masih tergolong rendah dengan
perolehan nilai rata-rata sebesar 49,57, jika dibandingkan dengan perolehan
nilai rata-rata kelas eksperimen. Pencapaian tertinggi siswa kelas kontrol ada
masing-masing indikator kemampuan representasi matematis adalah indikator
representasi persamaan matematika dengan persentase perolehan sebesar
72,14%. Adapun pencapaian terendah adalah indikator representasi teks
dengan persentase perolehan sebesar 36,79%.
3. Kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen yang diberikan
perlakuan dengan pendekatan Schema Based Instruction dengan strategi FOPS
lebih tinggi daripada kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol
yang diberikan perlakuan dengan pendekatan konvensional. Hal ini
berdasarkan nilai rata-rata hasil posttest kemampuan representasi matematis
diperoleh �̅�𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 > �̅�𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 dan analisis hasil postest menggunakan uji
67
hipotesis statistik uji-t dengan harga t = 3,853 dan Sig. = 0,000 pada taraf
kepercayaan 95%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terdapat beberapa saran peneliti
terkait dengan penelitian ini, diantaranya:
1. Bagi guru, berdasarkan hasil penelitian pendekatan Schema Based Instruction
dengan strategi FOPS mampu meningkatkan kemampuan representasi
matematis siswa, maka pendekatan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu,
diharapkan guru dapat lebih mengembangkan lagi lembar kerja siswa yang
dapat membantu siswa mengembangkan skema masalah.
2. Bagi sekolah, diharapkan lebih mengembangkan sarana dan prasarana untuk
mendukung pengembangan proses pembelajaran seperti proyektor. Selain itu,
diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam
rangka memperbaiki proses pembelajaran matematika serta untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya melihat pengaruh Schema Based
Instruction dengan strategi FOPS terhadap kemampuan representasi matematis
siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Oleh karena
itu, diharapkan penelitian juga dilakukan terhadap kemampuan matematis
lainnya dan pada pokok bahasan yang lain.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Brahier, Daniel J. Teaching Secondary and Middle School Mathematics. New York:
Routledge, 2016.
Cook, Bryan G., dkk. (ed). Instructional Practices with and without Empirical
Validity. Bingley: Emerald Group Publising Limited, 2016.
Couco, Albert A.. The Role of Representation in School Mathematics. Yearbook,
Reston: NCTM, 2001.
Creswell, John W. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
Campuran. Terj. Achmad Fawaid dan Rianayati Kusmini P. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Pelajar, Cet. 2, 2017.
Halpiani, Mia. “Pengaruh Pendekatan Schema-Based Instruction (SBI) dengan
Strategi FOPS Terhadap Kemampuan Berpikir Aljabar”. Skripsi pada Jurusan
Pendidikan Matematika. FITK-UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017. tidak
dipublikasikan.
Hwang, Wu Yuin. Multiple Representation Skill and Creativity Effects on
Mathematical Problem Solving using a Multimedia Whiteboard System.
Educational Technology & Society. 10:2, 2007.
Jitendra, Asha K., Star, Jon R. dkk., Effectiveness of Schema Based Instruction for
Improving Seventh Students’ Proportional Reasoning: Randomized
Experiment. Journal of Research on Educational Effectiveness, 6:2, 2013.
Jitendra, dkk., Improving Seventh Grade Students’ Learning of Ratio and
Proportion: The Role of Schema Based Instruction. Contemporary
Educational Psychology, 34, 2009.
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/LISERAL dalam Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2015
Lampiran Permendikbud N0. 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP/MTS.
69
Lesh, Richard dan Doerr, Helen M. (ed). Beyond Constructivism: Models and
Modeling Perspectives on Mathematics Problem Solving, Learning and
Teaching. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2003.
Lestari, Karunia Eka dan Muhammad Ridwan Yudhanegara. Penelitian Pendidikan
Matematika. Bandung : PT Refika Aditama, Cet. 2, 2017.
Marshall, Sandra P. Schemas in Problem Solving. New York: Cambridge
University Press, 1995.
Montague, Marjorie dan Jitendra, Asha K.. (ed). Teaching Mathematics to Middle
School Students with Learning Disabilities. New York: The Guilford Press,
2006.
Nunes, Terenzinha. Dorneles, Beatriz Vargas. Lin, Pi-Jen dan Schnierer, Elisabeth
Rathgab. Teaching and Learning About Whole Number in Primary School.
Switzerland: Springer Nature, 2016.
Qamariyah, Nurul. “Pengaruh Metode Pictorial Riddle Terhadap Kemampuan
Representasi Matematis Siswa”. Skripsi pada Jurusan Pendidikan
Matematika. FITK-UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015. tidak
dipublikasikan.
Rahmawati, Puji Syafitri. “Pengaruh Pendekatan Problem Solving Terhadap
Kemampuan Representasi Matematis Siswa”. Skripsi pada Jurusan
Pendidikan Matematika, FITK-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,
2015. tidak dipublikasikan.
Rusman. Belajar dan Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, 2017.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta, Cet. 11, 2015.
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta, Cet. 21, 2012.
Suherman, Erman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Bandung: JICA, 2003.
The National Council of Teacher of Mathematics. Principles and Standards for
School Mathematics. Reston: NCTM, 2000.
70
Theodore, Lea A. Handbook of Evidance-Based interventions for Children and
Adolescents. New York: Springer Publishing Company, 2017.
Tim Puspendik. Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia: Menurut
Brenchmark Internasional TIMSS 2011. Jakarta: Pusat Penelitian Pendidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012.
Van De Walle, John A. Karp, Karen S. dan Williams, Jennifer M. Bay. Elemantary
and Middle School Mathematics: Teaching Developmentally. New Jersey:
Pearson Education Limited. Cet.8, 2013.
Van De Walle, John A. Karp, Karen S. Williams, Jennifer M. Bay. Elementary ang
Middle School Mathematics: Teaching Developmentally. England: Pearson
Education Limited. Cet. 9, 2015.
Xin, Yan Ping. Jitendra, Asha K. dan Buchman, Andria Deatline. Effect of
Mathematical Word Problem Solving Instruction on Middle School Students
with Learning Problems, The Journal of Special Education, 39, 2005.
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian Gabungan.
Jakarta: Kencana, Cet. 3, 2016.
Lampiran 1
71
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-1)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.1 Menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5.1 Membuat persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.3 Menyelesaikan masalah persamaan linear dua variabel dengan menggunakan grafik
persamaan garis lurus.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
2. Siswa dapat membuat persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah persamaan linear dua variabel dari masalah
nyata.
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
72
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Schema Based Instruction
2. Strategi pembelajaran : FOPS
3. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan pemberian LKS
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi operasi aljabar,
persamaan linear satu variabel dan persamaan garis lurus.
Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari 3-4 orang
setiap kelompok.
Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.
Guru memberikan lembar Kerja Siwa 1 (LKS 1)
berdasarkan pada tahap pendekatan pembelajaran
Schema based Instruction FOPS secara berkelompok
dalam menyelesaikan masalah persamaan garis lurus
dengan menggunakan grafik persamaan garis lurus.
Siswa mendiskusikan masalah persamaan linear dua
variabel yang disajikan pada LKS 1 secara berkelompok
15 menit
Kegiatan
Inti
Pembelajaran Skema Masalah
Tahap 1 : Find the problem type
Siswa mengidentifikasi informasi yang diketahui dan
tidak diketahui pada masalah 1 dan menyajikannya
kembali dengan bahasa sendiri.
Guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Tahap 2 : Organize the information in the problem using
diagram
10 menit
73
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Siswa mengelola informasi yang didapat pada tahap find ke
dalam suatu diagram skematik.
Pembelajaran Solusi Masalah
Tahap 3 : Plan to sove the problem
Siswa mengubah diagram skematik menjadi suatu persamaan
matematika.
Tahap 4 : Solve the problem
Siswa menyelesaikan masalah persamaan linear dua variabel
dengan menggunakan grafik persamaan garis lurus.
23 menit
Think-aloud:
Siswa memeriksa kembali setiap tahapan yang telah
dilakuan.
2 menit
Presentasi Hasil Diskusi
Guru menunjuk 2 kelompok yang menyelesaikan masalah
dengan cara yang berbeda untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
Siswa dan kelompoknya yang telah ditunjuk,
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan tambahan atau meluruskan hasil
diskusi
Guru membantu siswa menarik kesimpulan tentang
penyelesaian masalah persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik persamaan garis lurus.
10 menit
Penilaian (Latihan 1)
Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal Latihan 1.
Siswa mengerjakan soal Latihan 1.
15 menit
Kegiatan
Penutup
Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
74
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 1 Skor
Membuat persamaan linear
dua variabel dari masalah
nyata.
Sekolah akan mengadakan study tour ke
Yogyakarta setelah ujian akhir semester
ganjil. Setiap siswa yang mengikuti study
tour akan dikenakan biaya untuk lima kali
makan dan akomodasi. Besarnya biaya
akomodasi lebih tinggi daripada biaya untuk
lima kali makan. Jika total biaya yang harus
dibayar oleh setiap siswa adalah Rp
650.000,00.
a. Buatlah persamaan matematika dari
situasi di atas!
20
Menyelesaikan masalah
persamaan linear dua
variabel dengan
menggunakan grafik
persamaan garis lurus
b. Tentukanlah kemungkinan besarnya
biaya konsumsi untuk satu siswa dan
besarnya biaya akomodasi satu siswa!
Selesaikanlah dengan menggunakan
grafik persamaan garis!
80
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-2)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.4 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik.
76
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Schema Based Instruction
2. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan pemberian LKS
3. Strategi pembelajaran : FOPS
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi operasi aljabar,
persamaan linear satu variabel dan persamaan garis lurus.
Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari 3-4 orang
setileap kelompok.
Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.
Guru memberikan lembar Kerja Siwa 2 (LKS 2)
berdasarkan pada tahap pendekatan pembelajaran
Schema based Instruction FOPS secara berkelompok
dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan garis
lurus dengan menggunakan grafik persamaan garis lurus.
Siswa mendiskusikan masalah persamaan linear dua
variabel yang disajikan pada LKS 2 secara berkelompok
15 menit
Kegiatan
Inti
Pembelajaran Skema Masalah
Tahap 1 : Find the problem type
Siswa mengidentifikasi informasi yang diketahui dan
tidak diketahui pada masalah 1 dan menyajikannya
kembali dengan bahasa sendiri.
10 menit
77
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Tahap 2 : Organize the information in the problem using
diagram
Siswa mengelola informasi yang didapat pada tahap find ke
dalam suatu diagram skematik.
Pembelajaran Solusi Masalah
Tahap 3 : Plan to sove the problem
Siswa mengubah diagram skematik 1 dan 2 menjadi suatu
persamaan matematika 1 dan 2.
Tahap 4 : Solve the problem
Siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua
variabel dengan menggunakan grafik persamaan garis lurus.
23 menit
Think-aloud:
Siswa memeriksa kembali setiap tahapan yang telah
dilakuan.
2 menit
Presentasi Hasil Diskusi
Guru menunjuk 2 kelompok yang menyelesaikan masalah
dengan cara yang berbeda untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
Siswa dan kelompoknya yang telah ditunjuk,
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan tambahan atau meluruskan hasil
diskusi.
Guru membantu siswa menarik kesimpulan tentang
penyelesaian masalah persamaan linear dua variabel
dengan menggunakan grafik persamaan garis lurus.
10 menit
Penilaian (Latihan 2)
Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal Latihan 2.
Siswa mengerjakan soal Latihan 2.
15 menit
Kegiatan
Penutup
Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
78
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 2 Skor
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Marlina membeli dua gelas susu dan dua
buah donat dengan total harga Rp 24.000,00.
Sedangkan Zeni membeli empat gelas susu
dan tiga buah donat dengan total harga Rp
43.000,00.
a. Buatlah persamaan matematika dari
situasi di atas!
20
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel dalam konteks
nyata.
b. Berapakah harga segelas susu dan harga
sebuah donat? Selesaikanlah sistem
persamaan dengan metode grafik!
30
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan
menggunakan grafik
persamaan.
Harga 5 buah kue stoberi dan 2 buah kue
cokelat Rp 4.000,00. Sedangkan harga 2
buah kue stroberi dan 3 buah kue cokelat Rp
2.700,00. Dengan menggunakan grafik
persamaan, tentukan berapakah jumlah
harga dua buah kue cokelat dan sebuah kue
stroberi?
50
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-3)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.5 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
substitusi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode substitusi.
80
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Schema Based Instruction
2. Strategi pembelajaran : FOPS
3. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan pemberian LKS
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi sifat-sifat operasi
hitung, operasi aljabar dan persamaan linear dua variabel.
Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari 3-4 orang
setiap kelompok.
Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.
Guru memberikan lembar Kerja Siwa 3 (LKS 3)
berdasarkan pada tahap pendekatan pembelajaran
Schema based Instruction FOPS secara berkelompok
dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan garis
lurus dengan metode substitusi.
Siswa mendiskusikan masalah persamaan linear dua
variabel yang disajikan pada LKS 3 secara berkelompok
15 menit
Kegiatan
Inti
Pembelajaran Skema Masalah
Tahap 1 : Find the problem type
Siswa mengidentifikasi informasi yang diketahui dan
tidak diketahui pada masalah 1 dan menyajikannya
kembali dengan bahasa sendiri.
10 menit
81
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Tahap 2 : Organize the information in the problem using
diagram
Siswa mengelola informasi yang didapat pada tahap find ke
dalam suatu diagram skematik.
Pembelajaran Solusi Masalah
Tahap 3 : Plan to sove the problem Siswa mengubah diagram skematik 1 dan 2 menjadi suatu
persamaan matematika 1 dan 2.
Tahap 4 : Solve the problem
Siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode substitusi.
23 menit
Think-aloud: Siswa memeriksa kembali setiap tahapan yang telah
dilakuan.
2 menit
Presentasi Hasil Diskusi
Guru menunjuk 2 kelompok yang menyelesaikan masalah
dengan cara yang berbeda untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
Siswa dan kelompoknya yang telah ditunjuk,
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan tambahan atau meluruskan hasil
diskusi.
Guru membantu siswa menarik kesimpulan tentang
penyelesaian masalah persamaan linear dua variabel
dengan metode substitusi.
10 menit
Penilaian (Latihan 3)
Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal Latihan 3.
Siswa mengerjakan soal Latihan 3.
15 menit
Kegiatan
Penutup Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
82
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 3 Skor
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Pada pertunjukkan seni terjual 500 lembar
karcis yang terdiri dari karcis kelas Ekonomi
dan karcis kelas Utama. Harga karcis kelas
Ekonomi Rp 6.000,00 dan karcis kelas
Utama Rp 8.000,00. Jika hasil penjualan
tiket mencapai Rp 3.360.000,00.
a. Buatlah sistem persamaan yang sesuai
dari situasi di atas!
20
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel dalam konteks
nyata.
b. Tentukanlah berapa jumlah masing-
masing karcis yang terjual!
30
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode
substitusi.
Jumlah dua bilangan cacah adalah 65 dan
selisihnya adalah 15. Carilah bilangan
terkecil dari dua bilangan tersebut adalah!
50
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-4)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.6 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
eliminasi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari ssitem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode eliminasi.
84
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Schema Based Instruction
2. Strategi pembelajaran : FOPS
3. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan pemberian LKS
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi operasi hitung aljabar
dan persamaan garis lurus.
Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari 3-4 orang
setileap kelompok.
Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.
Guru memberikan lembar Kerja Siwa 4 (LKS 4)
berdasarkan pada tahap pendekatan pembelajaran
Schema based Instruction FOPS secara berkelompok
dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan garis
lurus dengan metode eliminasi.
Siswa mendiskusikan masalah persamaan linear dua
variabel yang disajikan pada LKS 4 secara berkelompok
15 menit
Kegiatan
Inti
Pembelajaran Skema Masalah
Tahap 1 : Find the problem type
Siswa mengidentifikasi informasi yang diketahui dan
tidak diketahui pada masalah 1 dan menyajikannya
kembali dengan bahasa sendiri.
10 menit
85
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Tahap 2 : Organize the information in the problem using
diagram
Siswa mengelola informasi yang didapat pada tahap find ke
dalam suatu diagram skematik.
Pembelajaran Solusi Masalah
Tahap 3 : Plan to sove the problem Siswa mengubah diagram skematik 1 dan 2 menjadi suatu
persamaan matematika 1 dan 2.
Tahap 4 : Solve the problem
Siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode eliminasi.
23 menit
Think-aloud: Siswa memeriksa kembali setiap tahapan yang telah
dilakuan.
2 menit
Presentasi Hasil Diskusi
Guru menunjuk 2 kelompok yang menyelesaikan masalah
dengan cara yang berbeda untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
Siswa dan kelompoknya yang telah ditunjuk,
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan tambahan atau meluruskan hasil
diskusi.
Guru membantu siswa menarik kesimpulan tentang
penyelesaian masalah persamaan linear dua variabel
dengan menggunakan grafik persamaan garis lurus.
10 menit
Penilaian (Latihan 4)
Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal Latihan 4.
Siswa mengerjakan soal Latihan 4.
15 menit
Kegiatan
Penutup Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
86
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 4 Skor
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Sebagai latihan menghadapi UAS, kamu
mendapatkan tugas matematika dan IPA
untuk dikerjakan dirumah sebanyak 42 soal.
Soal IPA yang kamu peroleh lebih sedikit 10
soal dibandingkan soal matematika.
a. Buatlah sistem persamaan linear yang
sesuai dengan situasi di atas!
10
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel dalam konteks
nyata.
b. Berapa banyak soal untuk setiap
pelajaran?
25
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Terdapat 64 siswa yang tergabung dalam
bakat musik dan drama. Anggota bakat minat
musik memiliki 10 anggota lebih banyak
daripada anggota bakat minat drama.
a. Tuliskan sistem persamaan linear yang
menunjukkan situasi di atas!
10
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel dalam konteks
nyata.
b. Berapa banyak siswa yang berada pada
setiap bakat minat baik musik dan
drama?
25
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode
campuran (eliminasi-
substitusi).
Suatu persegi panjang memliki panjang 5 cm
lebih dari lebarnya. Jika keliling persegi
panjang 38 cm dan lebar x cm. Berapakah
masing-masing panjang dan lebar persegi
panjang!
30
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-5)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.7 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
campuran (eliminasi-substitusi).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode campuran (eliminasi-substitusi).
88
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Schema Based Instruction
2. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan pemberian LKS
3. Strategi pembelajaran : FOPS
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi sistem persamaan
linear dua variabel dengan metode eliminasi dan
substitusi.
Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari 3-4 orang
setileap kelompok.
Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.
Guru memberikan lembar Kerja Siwa 5 (LKS 5)
berdasarkan pada tahap pendekatan pembelajaran Schema
based Instruction FOPS secara berkelompok dalam
penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode campuran (eliminasi-substitusi).
Siswa mendiskusikan masalah sistem persamaan linear
dua variabel yang disajikan pada LKS 5 secara
berkelompok
15 menit
Kegiatan
Inti
Pembelajaran Skema Masalah
Tahap 1 : Find the problem type
Siswa mengidentifikasi informasi yang diketahui dan
10 menit
89
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
tidak diketahui pada masalah 1 dan menyajikannya
kembali dengan bahasa sendiri.
Guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Tahap 2 : Organize the information in the problem using
diagram
Siswa mengelola informasi yang didapat pada tahap find ke
dalam suatu diagram skematik.
Pembelajaran Solusi Masalah
Tahap 3 : Plan to sove the problem
Siswa mengubah diagram skematik 1 dan 2 menjadi suatu
persamaan matematika 1 dan 2.
Tahap 4 : Solve the problem
Siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode campuran (eliminasi-substitusi).
23 menit
Think-aloud:
Siswa memeriksa kembali setiap tahapan yang telah
dilakuan.
2 menit
Presentasi Hasil Diskusi
Guru menunjuk 2 kelompok yang menyelesaikan masalah
dengan cara yang berbeda untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
Siswa dan kelompoknya yang telah ditunjuk,
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan tambahan atau meluruskan hasil
diskusi
Guru membantu siswa menarik kesimpulan tentang
penyelesaian masalah sistem linear dua variabel dengan
metode campuran (eliminasi-substitusi).
10 menit
Penilaian (Latihan 5)
Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal Latihan 5.
Siswa mengerjakan soal Latihan 5,
15 menit
Kegiatan
Penutup
Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
5 menit
90
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
I. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 5 Skor
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel dalam konteks
nyata.
Terdapat dua buah bilangan, tiga kali
bilangan pertama ditambah lima kali
bilangan kedua sama dengan -1, sedangkan
lima kali bilangan pertama dikurangi enam
kali bilangan kedua sama dengan -16.
Tentukanlah nilai bilangan pertama dan
bilangan kedua!
40
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Rahmat mampu berlari dua kali mengelilingi
halaman rumah dan satu kali mengelilingi
kolam ikan dalam waktu 20 menit. Dengan
kecepatan yang sama, ia juga mampu tiga
kali mengelilingi halaman rumah dan dua
kali mengelilingi kolam ikan dalam waktu
44 menit.
c. Buatlah sistem persamaan yang sesuai
dari situasi di atas!
20
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode
campuran (eliminasi-
substitusi).
d. Berapa lama waktu yang kamu
butuhkan untuk satu kali mengelilingi
taman dan satu kali mengelilingi
danau?
40
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-6)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.4 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik.
4.5.5 Menyelesaikan masalah sisteme persamaan linear dua variabel dengan metode
substitusi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik.
92
4. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode substitusi.
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Schema Based Instruction
2. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan pemberian LKS
3. Strategi pembelajaran : FOPS
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi sistem persamaan
linear dua variabel dengan menggunakan grafik, metode
substitusi, metode eliminasi dan metode campuran
(eliminasi dan substitusi).
Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari 3-4 orang
setileap kelompok.
Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.
Guru memberikan lembar Kerja Siwa 6 (LKS 6)
berdasarkan pada tahap pendekatan pembelajaran
Schema based Instruction FOPS secara berkelompok
dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
dengan metode penyelesaian yang akan ditentukan oleh
siswa.
Siswa mendiskusikan masalah sistem persamaan linear
15 menit
93
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
dua variabel yang disajikan pada LKS 6 secara
berkelompok dan menyelesaikannya dengan metode yang
ditentukan olehnya.
Kegiatan
Inti
Pembelajaran Skema Masalah
Tahap 1 : Find the problem type
Siswa mengidentifikasi informasi yang diketahui dan
tidak diketahui pada masalah 1 dan menyajikannya
kembali dengan bahasa sendiri.
Guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Tahap 2 : Organize the information in the problem using
diagram
Siswa mengelola informasi yang didapat pada tahap find ke
dalam suatu diagram skematik.
10 menit
Pembelajaran Solusi Masalah
Tahap 3 : Plan to sove the problem
Siswa mengubah diagram skematik 1 dan 2 menjadi suatu
persamaan matematika 1 dan 2. Kemudian siswa
merencanakan metode penyelesaian masalah SPLDV yang
akan digunakan.
Tahap 4 : Solve the problem
Siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua
variabel sesuai dengan metode penyelesaian yang telah
direncanakan pada tahap Plan to solve the problem.
23 menit
Think-aloud:
Siswa memeriksa kembali setiap tahapan yang telah
dilakuan.
2 menit
Presentasi Hasil Diskusi
Guru menunjuk 2 kelompok yang menyelesaikan masalah
dengan cara yang berbeda untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
Siswa dan kelompoknya yang telah ditunjuk,
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan tambahan atau meluruskan hasil
diskusi
Guru membantu siswa menarik kesimpulan tentang
penyelesaian masalah sistem linear dua variabel.
10 menit
Penilaian (Latihan 6)
Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal Latihan 6.
Siswa mengerjakan soal Latihan 6.
15 menit
Kegiatan
Penutup Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
5 menit
94
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 6 Skor
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear
dua variabel.
Gambar di bawah ini menunjukkan 3 buah
menara yang memiliki tinggi yang berbeda dan
tersusun dari bangun segienam dan persegi
panjang.
Carilah tinggi menara terpendek!
40
Membuat sistem
persamaan linear dua
variabel dari masalah
nyata.
Perhatikan gambar di bawah ini!
13 jam
12 jam
a. Buatlah suatu masalah sistem persamaan
20
95
Indikator Latihan 6 Skor
linear dua variabel berdasarkan pada
informasi yang ditunjukkan oleh gambar!
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear
dua variabel dengan
menggunakan grafik.
b. Selesaikanlah masalah yang telah kamu buat
dengan menggunakan grafik!
40
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-7)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.6 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
eliminasi.
4.5.7 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
campuran (eliminasi-substitusi).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode eliminasi.
97
4. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode campuran (eliminasi-substitusi).
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Schema Based Instruction
2. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan pemberian LKS
3. Strategi pembelajaran : FOPS
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi sistem persamaan
linear dua variabel dengan menggunakan grafik, metode
substitusi, metode eliminasi dan metode campuran
(eliminasi dan substitusi).
Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari 3-4 orang
setileap kelompok.
Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.
Guru memberikan lembar Kerja Siwa 7 (LKS 7)
berdasarkan pada tahap pendekatan pembelajaran Schema
based Instruction FOPS secara berkelompok dalam
penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode penyelesaian yang akan ditentukan oleh siswa.
Siswa mendiskusikan masalah sistem persamaan linear
dua variabel yang disajikan pada LKS 7 secara
15 menit
98
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
berkelompok dan menyelesaikannya dengan metode yang
ditentukan olehnya.
Kegiatan
Inti
Pembelajaran Skema Masalah
Tahap 1 : Find the problem type
Siswa mengidentifikasi informasi yang diketahui dan
tidak diketahui pada masalah 1 dan menyajikannya
kembali dengan bahasa sendiri.
Guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
Tahap 2 : Organize the information in the problem using
diagram
Siswa mengelola informasi yang didapat pada tahap find ke
dalam suatu diagram skematik.
10 menit
Pembelajaran Solusi Masalah
Tahap 3 : Plan to sove the problem
Siswa mengubah diagram skematik 1 dan 2 menjadi suatu
persamaan matematika 1 dan 2. Kemudian siswa
merencanakan metode penyelesaian masalah SPLDV yang
akan digunakan.
Tahap 4 : Solve the problem
Siswa menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua
variabel sesuai dengan metode penyelesaian yang telah
direncanakan pada tahap Plan to solve the problem.
23 menit
Think-aloud:
Siswa memeriksa kembali setiap tahapan yang telah
dilakuan.
2 menit
Presentasi Hasil Diskusi
Guru menunjuk 2 kelompok yang menyelesaikan masalah
dengan cara yang berbeda untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
Siswa dan kelompoknya yang telah ditunjuk,
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan tambahan atau meluruskan hasil
diskusi
Guru membantu siswa menarik kesimpulan tentang
penyelesaian masalah sistem linear dua variabel.
10 menit
Penilaian (Latihan 7)
Mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal Latihan 7.
Siswa mengerjakan soal Latihan 7.
15 menit
Kegiatan
Penutup
Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
5 menit
99
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 7 Skor
Membuat sistem
persamaan linear dua
variabel dari masalah nyata
Penampungan hewan di sudut kota menampung 65
ekor kucing dan anjing yang terlantar.
Perbandingan kucing dan anjing di penampungan
adalah 6 : 5.
a. Buatlah persamaan matematika yang sesuai
dengan situasi di atas!
10
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear
dua variabel dengan
metode eliminasi.
b. Berapa banyak masing-masing kucing dan
anjing di penampungan? Selesaikanlah
masalah dengan metode eliminasi!
30
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear
dua variabel dengan
metode substitusi.
Suatu persegi panjang mempunyai keliling 90 cm.
Jika perbandingan panjang dan lebar persegi
panjang itu adalah 3 : 2, berapakah selisih panjang
dan lebarnya? Selesaikanlah masalah dengan
metode substitusi!
30
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan
linear dua variabel.
Jumlah digit-digit dari suatu bilangan adalah 8.
Jika nilai tempat kedua digit ditukarkan, bilangan
tersebut bertambah 36 dari bilangan semula.
Tentukan bilangan semula tersebut!
30
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
Lampiran 2
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-1)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.1 Menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5.1 Membuat persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.3 Menyelesaikan masalah persamaan linear dua variabel dengan menggunakan grafik
persamaan garis lurus.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
2. Siswa dapat membuat persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah persamaan linear dua variabel dari masalah
nyata.
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
101
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Scientific
2. Metode pembelajaran : ekspositori, tanya jawab dan penugasan
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi operasi aljabar,
persamaan linear satu variabel dan persamaan garis lurus.
Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan guru.
10 menit
Kegiatan
Inti
Mengamati dan Menanya
Guru meminta siswa untuk mengamati masalah
persamaan linear dua yang disajikan di buku paket.
Siswa mengamati masalah persamaan linear dua variabel
yang disajikan di buku paket.
Guru bertanya kepada siswa untuk memancing rasa ingin
tahu siswa terhadap masalah persamaan linear dua
variabel.
Siswa merespon pertanyaan guru.
Guru memancing siswa untuk bertanya tentang masalah
persamaan linear dua variabel.
Siswa bertanya kepada guru tentang masalah persamaan
linear dau variabel.
10 menit
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Guru meminta siswa untuk membuat persamaan linear
dua variabel.
Siswa membuat persamaan linear dua variabel.
Guru meminta siswa untuk membuat tabel pasangan
berurutan untuk menemukan nilai x dan y yang
memenuhi persamaan linear dua variabel.
20 menit
102
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Siswa membuat tabel.
Guru meminta siswa untuk membuat grafik persamaan
garis.
Siswa membuat grafik persamaan garis.
Guru meminta siswa untuk menentukan penyelesaian dari
masalah persamaan linear dua variabel.
Siswa menentukan penyelesaian.
Mengasosiasikan/Menalar
Guru memberikan latihan soal tentang persamaan linear
dua variabel.
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan.secara
individu.
25 menit
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk merepresentasikan jawaban
dari latihan soal yang dikerjakan.
Siswa merepresentasikan jawabannya.
Guru memberikan klarifikasi terhadap jawaban siswa
yang telah direpresentasikan.
Siswa mendengarkan dan mecatat klarifikasi yang
disampaikan oleh guru.
10 menit
Kegiatan
Penutup
Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 1 Skor
Membuat persamaan linear
dua variabel dari masalah
nyata.
Sekolah akan mengadakan study tour ke
Yogyakarta setelah ujian akhir semester
ganjil. Setiap siswa yang mengikuti study
tour akan dikenakan biaya untuk lima kali
makan dan akomodasi. Besarnya biaya
20
103
Indikator Latihan 1 Skor
akomodasi lebih tinggi daripada biaya untuk
lima kali makan. Jika total biaya yang harus
dibayar oleh setiap siswa adalah Rp
650.000,00.
a. Buatlah persamaan matematika dari
situasi di atas!
Menyelesaikan masalah
persamaan linear dua
variabel dengan
menggunakan grafik
persamaan garis lurus
b. Tentukanlah kemungkinan besarnya
biaya konsumsi untuk satu siswa dan
besarnya biaya akomodasi satu siswa!
Selesaikanlah dengan menggunakan
grafik persamaan garis!
80
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-2)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.4 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik.
105
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Scientific
2. Metode pembelajaran : ekspositori, tanya jawab dan penugasan
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi operasi aljabar,
persamaan linear satu variabel dan persamaan garis lurus.
Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan guru.
10 menit
Kegiatan
Inti
Mengamati dan Menanya
Guru meminta siswa untuk mengamati masalah sistem
persamaan linear dua yang disajikan di buku paket.
Siswa mengamati masalah sistem persamaan linear dua
variabel yang disajikan di buku paket.
Guru bertanya kepada siswa untuk memancing rasa ingin
tahu siswa terhadap masalah sistem persamaan linear dua
variabel dan perbedaannya dengan persamaan linear dua
variabel.
Siswa merespon pertanyaan guru.
Guru memancing siswa untuk bertanya tentang masalah
sistem persamaan linear dua variabel.
Siswa bertanya kepada guru tentang masalah sistem
persamaan linear dau variabel.
10 menit
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Guru meminta siswa untuk membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari suatu masalah yang terdapat pada
buku paket.
20 menit
106
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Siswa membuat sistem persamaan linear dua variabel.
Guru meminta siswa untuk membuat tabel pasangan
berurutan untuk menemukan nilai x dan y yang
memenuhi sistem persamaan linear dua variabel.
Siswa membuat tabel.
Guru meminta siswa untuk membuat grafik persamaan
garis lurus dari 2 persamaan yang dibuat.
Siswa membuat grafik persamaan garis lurus.
Guru memancing siswa untuk memperhatikan kedua
persamaan garis lurus yang terbentuk untuk mendapatkan
penyelesaian.
Siswa memperhatikan grafik persamaan yang dibuatnya.
Guru meminta siswa untuk menentukan penyelesaian dari
masalah sistem persamaan linear dua variabel.
Siswa menentukan penyelesaian.
Mengasosiasikan/Menalar
Guru memberikan latihan soal tentang penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik.
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan.secara
individu.
25 menit
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk merepresentasikan jawaban
dari latihan soal yang dikerjakan.
Siswa merepresentasikan jawabannya.
Guru memberikan klarifikasi terhadap jawaban siswa
yang telah direpresentasikan.
Siswa mendengarkan dan mecatat klarifikasi yang
disampaikan oleh guru.
10 menit
Kegiatan
Penutup Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
107
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 2 Skor
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Marlina membeli dua gelas susu dan dua
buah donat dengan total harga Rp 24.000,00.
Sedangkan Zeni membeli empat gelas susu
dan tiga buah donat dengan total harga Rp
43.000,00.
a. Buatlah persamaan matematika dari
situasi di atas!
20
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel dalam konteks
nyata.
b. Berapakah harga segelas susu dan harga
sebuah donat? Selesaikanlah sistem
persamaan dengan metode grafik!
30
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan
menggunakan grafik
persamaan.
Harga 5 buah kue stoberi dan 2 buah kue
cokelat Rp 4.000,00. Sedangkan harga 2
buah kue stroberi dan 3 buah kue cokelat Rp
2.700,00. Dengan menggunakan grafik
persamaan, tentukan berapakah jumlah
harga dua buah kue cokelat dan sebuah kue
stroberi?
50
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
108
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-3)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.5 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
substitusi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode substitusi.
109
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Scientific
2. Metode pembelajaran : ekspositori, tanya jawab dan penugasan
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi sifat-sifat operasi
hitung, operasi aljabar dan persamaan linear dua variabel.
Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan guru.
10 menit
Kegiatan
Inti
Mengamati dan Menanya
Guru meminta siswa untuk mengamati masalah sistem
persamaan linear dua yang disajikan di buku paket.
Siswa mengamati masalah sistem persamaan linear dua
variabel yang disajikan di buku paket.
Guru bertanya kepada siswa untuk memancing rasa ingin
tahu siswa terhadap penyelesaian masalah sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi.
Siswa merespon pertanyaan guru.
Guru memancing siswa untuk bertanya tentang
penyelesaian masalah sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode substitusi.
Siswa bertanya kepada guru tentang penyelesaian
masalah sistem persamaan linear dau variabel dengan
metode substitusi.
10 menit
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Guru meminta siswa untuk membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari suatu masalah.
20 menit
110
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Siswa membuat sistem persamaan linear dua variabel.
Guru meminta siswa untuk mengubah salah satu
persamaan menjadi bentuk y = ax + c
Siswa mengubah bentuk persamaan.
Guru meminta siswa untuk mesubstitusikan persamaan
yang telah diubah ke dalam persamaan lainnya.
Siswa mensubstitusikan persamaan yang telah diubah ke
dalam persamaan lainnya.
Guru meminta siswa untuk menentukan penyelesaian dari
masalah persamaan linear dua variabel.
Siswa menentukan penyelesaian.
Mengasosiasikan/Menalar
Guru memberikan latihan soal tentang penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
substitusi.
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan secara
individu.
25 menit
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk merepresentasikan jawaban
dari latihan soal yang dikerjakan.
Siswa merepresentasikan jawabannya.
Guru memberikan klarifikasi terhadap jawaban siswa
yang telah direpresentasikan.
Siswa mendengarkan dan mecatat klarifikasi yang
disampaikan oleh guru.
10 menit
Kegiatan
Penutup Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
111
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 3 Skor
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Pada pertunjukkan seni terjual 500 lembar
karcis yang terdiri dari karcis kelas Ekonomi
dan karcis kelas Utama. Harga karcis kelas
Ekonomi Rp 6.000,00 dan karcis kelas
Utama Rp 8.000,00. Jika hasil penjualan
tiket mencapai Rp 3.360.000,00.
a. Buatlah sistem persamaan yang sesuai
dari situasi di atas!
20
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel dalam konteks
nyata.
b. Tentukanlah berapa jumlah masing-
masing karcis yang terjual!
30
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode
substitusi.
Jumlah dua bilangan cacah adalah 65 dan
selisihnya adalah 15. Carilah bilangan
terkecil dari dua bilangan tersebut adalah!
50
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-4)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.6 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
eliminasi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari ssitem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode eliminasi.
113
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Scientific
2. Metode pembelajaran : ekspositori, tanya jawab dan penugasan
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi sifat-sifat operasi
hitung, operasi aljabar dan persamaan linear dua variabel.
Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan guru.
10 menit
Kegiatan
Inti
Mengamati dan Menanya
Guru meminta siswa untuk mengamati masalah sistem
persamaan linear dua yang disajikan di buku paket.
Siswa mengamati masalah sistem persamaan linear dua
variabel yang disajikan di buku paket.
Guru bertanya kepada siswa untuk memancing rasa ingin
tahu siswa terhadap penyelesaian masalah sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi.
Siswa merespon pertanyaan guru.
Guru memancing siswa untuk bertanya tentang
penyelesaian masalah sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode elimminasi.
Siswa bertanya kepada guru tentang penyelesaian
masalah sistem persamaan linear dau variabel dengan
metode eliminasi.
10 menit
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Guru meminta siswa untuk membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari suatu masalah.
Siswa membuat sistem persamaan linear dua variabel.
20 menit
114
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru meminta siswa untuk memisalkan salah satu
variabel (misal variabel x) menjadi nol (0) dengan
memanipulasi operasi hitung aljabar (menjumlahkan atau
mengurangkan).
Siswa memisalkan variabel x menjadi nol.
Guru meminta siswa untuk menentukan nilai dari
variabel yang tidak dimisalkan nol (misal variabel y).
Siswa menentukan nilai variabel y.
Guru meminta siswa untuk menentukan nilai dari
variabel lainnya yang belum diketahui (misal variabel x).
Siswa menentukan nilai variabel x.
Guru meminta siswa untuk menentukan penyelesaian dari
masalah persamaan linear dua variabel.
Siswa menentukan penyelesaian.
Mengasosiasikan/Menalar
Guru memberikan latihan soal tentang penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
eliminasi.
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan secara
individu.
25 menit
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk merepresentasikan jawaban
dari latihan soal yang dikerjakan.
Siswa merepresentasikan jawabannya.
Guru memberikan klarifikasi terhadap jawaban siswa
yang telah direpresentasikan.
Siswa mendengarkan dan mecatat klarifikasi yang
disampaikan oleh guru.
10 menit
Kegiatan
Penutup Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
115
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 4 Skor
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Sebagai latihan menghadapi UAS, kamu
mendapatkan tugas matematika dan IPA
untuk dikerjakan dirumah sebanyak 42 soal.
Soal IPA yang kamu peroleh lebih sedikit 10
soal dibandingkan soal matematika.
a. Buatlah sistem persamaan linear yang
sesuai dengan situasi di atas!
10
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel dalam konteks
nyata.
b. Berapa banyak soal untuk setiap
pelajaran?
25
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Terdapat 64 siswa yang tergabung dalam
bakat musik dan drama. Anggota bakat minat
musik memiliki 10 anggota lebih banyak
daripada anggota bakat minat drama.
a. Tuliskan sistem persamaan linear yang
menunjukkan situasi di atas!
10
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel dalam konteks
nyata.
b. Berapa banyak siswa yang berada pada
setiap bakat minat baik musik dan
drama?
25
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode
campuran (eliminasi-
substitusi).
Suatu persegi panjang memliki panjang 5 cm
lebih dari lebarnya. Jika keliling persegi
panjang 38 cm dan lebar x cm. Berapakah
masing-masing panjang dan lebar persegi
panjang!
30
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-5)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.7 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
campuran (eliminasi-substitusi).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode campuran (eliminasi-substitusi).
117
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Scientific
2. Metode pembelajaran : ekspositori, tanya jawab dan penugasan
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi
dan metode eliminasi.
Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan guru.
10 menit
Kegiatan
Inti
Mengamati dan Menanya
Guru meminta siswa untuk mengamati masalah sistem
persamaan linear dua yang disajikan di buku paket.
Siswa mengamati masalah sistem persamaan linear dua
variabel yang disajikan di buku paket.
Guru bertanya kepada siswa untuk memancing rasa ingin
tahu siswa terhadap penyelesaian masalah sistem
persamaan linear dua variabel dengan metode campuran
(eliminasi-substitusi).
Siswa merespon pertanyaan guru.
Guru memancing siswa untuk bertanya tentang
penyelesaian masalah sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode campuran (eliminasi-substitusi).
Siswa bertanya kepada guru tentang penyelesaian
masalah sistem persamaan linear dau variabel dengan
metode campuran (eliminasi-substitusi).
10 menit
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Guru meminta siswa untuk membuat sistem persamaan
20 menit
118
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
linear dua variabel dari suatu masalah.
Siswa membuat sistem persamaan linear dua variabel.
Guru meminta siswa untuk memisalkan salah satu
variabel (misal variabel x) menjadi nol (0) dengan
memanipulasi operasi hitung aljabar (menjumlahkan atau
mengurangkan).
Siswa memisalkan variabel x menjadi nol.
Guru meminta siswa untuk menentukan nilai dari
variabel yang tidak dimisalkan nol (misal variabel y).
Siswa menentukan nilai variabel y.
Guru meminta siswa untuk mensubstitusikan nilai
variabel y yang telah diketahui ke dalam salah satu
persamaan untuk menentukan nilai variabel x.
Siswa mensubstitusikan nilai variabel y untuk
menentukan nilai variabel x.
Guru meminta siswa untuk menentukan penyelesaian dari
masalah persamaan linear dua variabel.
Siswa menentukan penyelesaian.
Mengasosiasikan/Menalar
Guru memberikan latihan soal tentang penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
campuran (eliminasi-substitusi).
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan secara
individu.
25 menit
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk merepresentasikan jawaban
dari latihan soal yang dikerjakan.
Siswa merepresentasikan jawabannya.
Guru memberikan klarifikasi terhadap jawaban siswa
yang telah direpresentasikan.
Siswa mendengarkan dan mecatat klarifikasi yang
disampaikan oleh guru.
10 menit
Kegiatan
Penutup Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
119
I. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 5 Skor
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan
linear dua variabel dalam
konteks nyata.
Terdapat dua buah bilangan, tiga kali bilangan
pertama ditambah lima kali bilangan kedua
sama dengan -1, sedangkan lima kali bilangan
pertama dikurangi enam kali bilangan kedua
sama dengan -16. Tentukanlah nilai bilangan
pertama dan bilangan kedua!
40
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata.
Rahmat mampu berlari dua kali mengelilingi
halaman rumah dan satu kali mengelilingi
kolam ikan dalam waktu 20 menit. Dengan
kecepatan yang sama, ia juga mampu tiga kali
mengelilingi halaman rumah dan dua kali
mengelilingi kolam ikan dalam waktu 44 menit.
a. Buatlah sistem persamaan yang sesuai dari
situasi di atas!
20
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode
campuran (eliminasi-
substitusi).
b. Berapa lama waktu yang kamu butuhkan
untuk satu kali mengelilingi taman dan satu
kali mengelilingi danau?
40
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-6)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.4 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik.
4.5.5 Menyelesaikan masalah sisteme persamaan linear dua variabel dengan metode
substitusi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
menggunakan grafik.
121
4. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode substitusi.
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Scientific
2. Metode pembelajaran : ekspositori, tanya jawab dan penugasan
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
3. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
4. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi penyelesaian spldv
yang telah dipelajari.
Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan guru.
10 menit
Kegiatan
Inti
Mengamati dan Menanya
Guru meminta siswa untuk mengamati masalah spldv
yang disajikan di buku paket.
Siswa mengamati masalah sistem spldv yang disajikan di
buku paket.
Guru bertanya kepada siswa untuk memancing rasa ingin
tahu siswa terhadap penyelesaian masalah spldv dengan
metode penyelesaian yang ia tentukan sendiri.
Siswa merespon pertanyaan guru.
Guru memancing siswa untuk bertanya tentang
penyelesaian masalah spldv.
Siswa bertanya kepada guru tentang penyelesaian
masalah spldv.
10 menit
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Guru meminta siswa untuk membuat spldv dari suatu
masalah.
20 menit
122
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Siswa membuat spldv dari suatu masalah.
Guru meminta siswa untuk menentukan metode
penyelesaian dari masalah spldv.
Siswa menentukan metode penyelesaian masalah spldv.
Guru meminta siswa untuk menentukan penyelesaian dari
masalah spldv.
Siswa menentukan penyelesaian.
Mengasosiasikan/Menalar
Guru memberikan latihan soal tentang penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel.
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan secara
individu.
25 menit
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk merepresentasikan jawaban
dari latihan soal yang dikerjakan.
Siswa merepresentasikan jawabannya.
Guru memberikan klarifikasi terhadap jawaban siswa
yang telah direpresentasikan.
Siswa mendengarkan dan mecatat klarifikasi yang
disampaikan oleh guru.
10 menit
Kegiatan
Penutup Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
123
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 6 Skor
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear
dua variabel.
Gambar di bawah ini menunjukkan 3 buah
menara yang memiliki tinggi yang berbeda dan
tersusun dari bangun segienam dan persegi
panjang.
Carilah tinggi menara terpendek!
40
Membuat sistem
persamaan linear dua
variabel dari masalah
nyata.
Perhatikan gambar di bawah ini!
13 jam
12 jam
a. Buatlah suatu masalah sistem persamaan
linear dua variabel berdasarkan pada
informasi yang ditunjukkan oleh gambar!
20
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear
dua variabel dengan
menggunakan grafik.
b. Selesaikanlah masalah yang telah kamu buat
dengan menggunakan grafik!
40
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas Kontrol
Nama Sekolah : MTs Khazanah Kebajikan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/satu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan Ke-7)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi dan gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara aktif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
3.5 Menentukan nilai variabel dari persamaan linear dua variabel dalam konteks nyata.
4.5 Membuat dan menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linear dua variabel.
C. Indikator :
3.5.2 Menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel dalam konteks
nyata.
4.5.2 Membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
4.5.6 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
eliminasi.
4.5.7 Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
campuran (eliminasi-substitusi).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan nilai variabel dari sistem persamaan linear dua variabel
dalam konteks nyata.
2. Siswa dapat membuat sistem persamaan linear dua variabel dari masalah nyata.
3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode eliminasi.
125
4. Siswa dapat menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode campuran (eliminasi-substitusi).
E. Materi Ajar
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan Scientific
2. Metode pembelajaran : ekspositori, tanya jawab dan penugasan
G. Sumber dan Alat Pembelajaran.
1. Sumber Pembelajaran :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Semester I Edisi Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
2. Alat pembelajaran: papan tulis, spidol dan LKS
H. Kegiatan Pembelajaran :
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka.
Siswa membaca doa bersama-sama dipimpin oleh ketua
kelas.
Guru mengkondisikan kelas agar siswa memperhatikan
guru sebelum memulai pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
Guru memberikan apersepsi materi penyelesaian spldv
yang telah dipelajari.
Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan guru.
10 menit
Kegiatan
Inti
Mengamati dan Menanya
Guru meminta siswa untuk mengamati masalah spldv
yang disajikan di buku paket.
Siswa mengamati masalah sistem spldv yang disajikan di
buku paket.
Guru bertanya kepada siswa untuk memancing rasa ingin
tahu siswa terhadap penyelesaian masalah spldv dengan
metode penyelesaian yang ia tentukan sendiri.
Siswa merespon pertanyaan guru.
Guru memancing siswa untuk bertanya tentang
penyelesaian masalah spldv.
Siswa bertanya kepada guru tentang penyelesaian
masalah spldv.
10 menit
Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Guru meminta siswa untuk membuat spldv dari suatu
masalah.
20 menit
126
Jenis
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Siswa membuat spldv dari suatu masalah.
Guru meminta siswa untuk menentukan metode
penyelesaian dari masalah spldv.
Siswa menentukan metode penyelesaian masalah spldv.
Guru meminta siswa untuk menentukan penyelesaian dari
masalah spldv.
Siswa menentukan penyelesaian.
Mengasosiasikan/Menalar
Guru memberikan latihan soal tentang penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel.
Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan secara
individu.
25 menit
Mengkomunikasikan
Guru meminta siswa untuk merepresentasikan jawaban
dari latihan soal yang dikerjakan.
Siswa merepresentasikan jawabannya.
Guru memberikan klarifikasi terhadap jawaban siswa
yang telah direpresentasikan.
Siswa mendengarkan dan mecatat klarifikasi yang
disampaikan oleh guru.
10 menit
Kegiatan
Penutup Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
Siswa menanyakan hal-hal pada materi yang belum
dimengerti.
Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman dan
memberikan PR
Siswa membuat rangkuman dan mencatat PR..
Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
selanjutnya.
Siswa mendengarkan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Siswa berdoa bersama-sama.
5 menit
I. Penilaian
Teknik Instrumen : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Indikator Latihan 7 Skor
Membuat sistem persamaan
linear dua variabel dari
masalah nyata
Penampungan hewan di sudut kota menampung
65 ekor kucing dan anjing yang terlantar.
Perbandingan kucing dan anjing di penampungan
adalah 6 : 5.
a. Buatlah persamaan matematika yang sesuai
dengan situasi di atas!
10
127
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode
eliminasi.
b. Berapa banyak masing-masing kucing dan
anjing di penampungan? Selesaikanlah
masalah dengan metode eliminasi!
30
Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
variabel dengan metode
substitusi.
Suatu persegi panjang mempunyai keliling 90 cm.
Jika perbandingan panjang dan lebar persegi
panjang itu adalah 3 : 2, berapakah selisih panjang
dan lebarnya? Selesaikanlah masalah dengan
metode substitusi!
30
Menentukan nilai variabel
dari sistem persamaan linear
dua variabel.
Jumlah digit-digit dari suatu bilangan adalah 8.
Jika nilai tempat kedua digit ditukarkan, bilangan
tersebut bertambah 36 dari bilangan semula.
Tentukan bilangan semula tersebut!
30
Ciputat, November 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
M. Khaerul Imam Ivo Syifa Lutfia
NIM: 1112017000010
128
Memahami Persamaan Linear Dua Variabel
Masalah 1
Putri ingin membeli buah-buahan di pasar untuk acara keluarga di rumahnya. Ia membawa uang
sebesar Rp 135.000,00. Sesampainya di pasar, ia menanyakan harga dua jenis buah-buahan kepada
pedagang dan ternyata harga 1 kg jeruk adalah Rp 15.000,00 dan harga 1 kg apel adalah Rp
25.000,00. Berapa kg kemungkinan jeruk dan apel yang dapat dibeli oleh Putri tanpa menyisakan
uang yang ia miliki?
*Representasi Teks
Diskusikanlah dengan kelompokmu dan kemukakanlah dengan menggunakan bahasamu sendiri:
a. Apa saja informasi yang diketahui dari Masalah 1?
b. Apa saja informasi yang ditanyakan dari Masalah 1?
Hari/Tanggal :.................................
Kelas :.................................
Kelompok :.................................
Anggota :
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
Dengan LKS 1 ini kamu akan dapat
membuat persamaan linear dua
variabel dan menyelesaikannya
FIND
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
129
**Representasi Visual
Ubahlah informasi yang telah kamu ketahui dari Masalah 1 menjadi sebuah diagram skematik!
Tentukanlah operasi hitung yang sesuai untuk mengisi tanda kurung ( )!
***Representasi Persamaan Matematika
Buatlah suatu persamaan matematika yang sesuai dengan berdasarkan pada diagram skematik yang
telah kamu buat pada tahap Organize!
ORGANIZE
...........................
( ) ................... ...................
Harga buah-
buahan
perkilogram
Total harga
buah-buahan
Plan
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
130
*, ** dan ***
Selesaikanlah persamaan masalah yang telah kamu buat dengan menggunakan metode penyelesaian
pada persamaan garis lurus!
Solve
131
Periksalah kembali setiap tahap yang telah kamu kerjakan!
1. Apakah benar Masalah 1 merupakan masalah persamaan linear dua variabel? ....................
2. Apakah benar diagram skematik yang telah dibuat berdasarkan pada informasi yang terdapat
pada Masalah 1? ....................
3. Apakah benar persamaan matematika yang telah dibuat berdasarkan pada diagram
skematik? ....................
4. Apakah benar langkah-langkah penyelesaian persamaan matematika berdasarkan metode
penyelesaian pada persamaan garis lurus? ....................
5. Apakah ada metode penyelesaian lain untuk menyelesaikan persamaan matematika tersebut?
....................
LATIHAN 1
Sekolah akan mengadakan study tour ke Yogyakarta setelah ujian akhir semester ganjil. Setiap
siswa yang mengikuti study tour akan dikenakan biaya untuk lima kali makan dan akomodasi.
Besarnya biaya akomodasi lebih tinggi daripada biaya untuk lima kali makan. Jika total biaya yang
harus dibayar oleh setiap siswa adalah Rp 650.000,00.
a. Buatlah persamaan matematika dari situasi di atas!
b. Tentukanlah kemungkinan besarnya biaya konsumsi untuk satu siswa dan besarnya biaya
akomodasi satu siswa! Selesaikanlah dengan menggunakan grafik persamaan garis!
Think-Aloud
132
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan
Metode Grafik
Masalah 1
Bu Yusi menjual gamis dan kerudung di butik miliknya. Ia menjual tiga gamis dan empat kerudung
dengan harga Rp 650.000,00 kepada bu Yesi. Keesokan harinya, bu Yuni membeli dua gamis dan
lima kerudung dengan total harga RP 550.000. Merek gamis dan kerudung yang dibeli oleh bu Yesi
dan bu Yuni adalah sama. Berapakah uang yang akan dihabiskan oleh bu Yani untuk membeli satu
gamis dan satu kerudung dengan merek yang sama juga?
*Representasi Teks
Diskusikanlah dengan kelompokmu dan kemukakanlah dengan menggunakan bahasamu sendiri:
a. Apa saja informasi yang diketahui dari Masalah 1?
b. Apa saja informasi yang ditanyakan dari Masalah 1?
Hari/Tanggal :.................................
Kelas :.................................
Kelompok :.................................
Anggota :
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
Dengan LKS 2 ini kamu akan dapat
membuat persamaan matematika
dan menyelesaikan masalah SPLDV
dengan metode grafik.
FIND
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
133
**Representasi Visual
Ubahlah informasi yang telah kamu ketahui dari Masalah 1 menjadi sebuah diagram skematik!
Tentukanlah operasi hitung yang sesuai untuk mengisi tanda kurung ( )!
Diagram Skematik Persamaan 1 Diagram Skematik Persamaan 2
***Representasi Persamaan Matematika
Buatlah suatu persamaan matematika yang sesuai dengan berdasarkan pada diagram skematik yang
telah kamu buat pada tahap Organize!
s
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
ORGANIZE
Plan
Banyaknya
masing-
masing
barang
( ) ............ ..............
.
Total harga
...........................
Banyaknya
masing-
masing
barang
( ) ............ ..............
Total harga
...........................
134
* ** ***
Selesaikanlah persamaan masalah yang telah kamu buat dengan menggunakan metode grafik!
Solve
135
Periksalah kembali setiap tahap yang telah kamu kerjakan!
1. Apakah benar Masalah 1 merupakan masalah persamaan linear dua variabel? ....................
2. Apakah benar diagram skematik yang telah dibuat berdasarkan pada informasi yang terdapat
pada Masalah 1? ....................
3. Apakah benar persamaan matematika yang telah dibuat berdasarkan pada diagram
skematik? ....................
4. Apakah benar langkah-langkah penyelesaian persamaan matematika berdasarkan metode
grafik? ....................
5. Apakah ada metode penyelesaian lain untuk menyelesaikan persamaan matematika tersebut?
....................
LATIHAN 2
1. Marlina membeli dua gelas susu dan dua buah donat dengan total harga Rp 24.000,00.
Sedangkan Zeni membeli empat gelas susu dan tiga buah donat dengan total harga Rp
43.000,00.
a. Buatlah persamaan matematika dari situasi di atas!
b. Berapakah harga segelas susu dan harga sebuah donat? Selesaikanlah sistem persamaan
dengan metode grafik!
2. Harga 5 buah kue stoberi dan 2 buah kue cokelat Rp 4.000,00. Sedangkan harga 2 buah kue
stroberi dan 3 buah kue cokelat Rp 2.700,00. Dengan menggunakan grafik persamaan, tentukan
berapakah jumlah harga dua buah kue cokelat dan sebuah kue stroberi?
Think-Aloud
136
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan
Metode Substitusi
Masalah 1
Tempat parkir di mall Sejahtera dapat menampung kendaraan motor dan mobil sebanyak 30 buah
kendaraan. Pada siang hari, jumlah roda yang ada di tempat parkir sebanyak 90 buah roda. Jika
harga parkir untuk setiap motor adalah Rp 2.000,00 dan mobil Rp 3.000,00. Berapakah jumlah uang
parkir yang diterima oleh penjaga?
*Representasi Teks
Diskusikanlah dengan kelompokmu dan kemukakanlah dengan menggunakan bahasamu sendiri:
a. Apa saja informasi yang diketahui dari Masalah 1?
b. Apa saja informasi yang ditanyakan dari Masalah 1?
FIND
Hari/Tanggal :.................................
Kelas :.................................
Kelompok :.................................
Anggota :
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
Dengan LKS 3 ini kamu akan dapat
membuat persamaan matematika
dan menyelesaikan masalah SPLDV
dengan metode substitusi.
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
137
**Representasi Visual
Ubahlah informasi yang telah kamu ketahui dari Masalah 1 menjadi sebuah diagram skematik!
Tentukanlah operasi hitung yang sesuai untuk mengisi tanda kurung ( )!
Diagram Skematik Persamaan 1 Diagram Skematik Persamaan 2
***Representasi Persamaan Matematika
Buatlah suatu persamaan matematika yang sesuai dengan berdasarkan pada diagram skematik yang
telah kamu buat pada tahap Organize!
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
ORGANIZE
Plan
Banyaknya
masing-
masing
kendaraan
Total
banyaknya
kendaraan
( ) .... ...
...
...........................
Banyaknya
masing-
masing roda
Total
banyaknya
roda
( ) .... ...
...
...........................
138
* ** ***
Selesaikanlah persamaan masalah yang telah kamu buat dengan menggunakan metode substitusi!
Solve
139
Periksalah kembali setiap tahap yang telah kamu kerjakan!
1. Apakah benar Masalah 1 merupakan masalah persamaan linear dua variabel? .....................
2. Apakah benar diagram skematik yang telah dibuat berdasarkan pada informasi yang terdapat
pada Masalah 1? ....................
3. Apakah benar persamaan matematika yang telah dibuat berdasarkan pada diagram
skematik? ....................
4. Apakah benar langkah-langkah penyelesaian persamaan matematika berdasarkan metode
substitusi? ....................
5. Apakah ada metode penyelesaian lain untuk menyelesaikan persamaan matematika tersebut?
....................
LATIHAN 3
1. Pada pertunjukkan seni terjual 500 lembar karcis yang terdiri dari karcis kelas Ekonomi dan
karcis kelas Utama. Harga karcis kelas Ekonomi Rp 6.000,00 dan karcis kelas Utama Rp
8.000,00. Jika hasil penjualan tiket mencapai Rp 3.360.000,00.
a. Buatlah sistem persamaan yang sesuai dari situasi di atas!
b. Tentukanlah berapa jumlah masing-masing karcis yang terjual!
2. Jumlah dua bilangan cacah adalah 65 dan selisihnya adalah 15. Carilah bilangan terkecil dari
dua bilangan tersebut adalah!
Think-Aloud
140
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan
Metode Eliminasi
Masalah 1
Pak Bagus memiliki sebuah kebun berbentuk persegi panjang. Di sekeliling kebun itu, ditanami
pohon singkong dan pohon pisang. Setelah dihitung, ternyata jumlah seluruh pohon singkong dan
pohon pisang adalah 84 buah. Sedangkan jumlah pohon singkong lebih banyak 16 buah daripada
pohon pisang. Berapakah banyaknya pohon singkong dan banyaknya pohon pisang yang ditanam
oleh Pak Bagus di kebun?
*Representasi Teks
Diskusikanlah dengan kelompokmu dan kemukakanlah dengan menggunakan bahasamu sendiri:
a. Apa saja informasi yang diketahui dari Masalah 1?
b. Apa saja informasi yang ditanyakan dari Masalah 1?
Hari/Tanggal :.................................
Kelas :.................................
Kelompok :.................................
Anggota :
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
5.
Dengan LKS 4 ini kamu akan dapat
membuat persamaan matematika
dan menyelesaikan masalah SPLDV
dengan metode eliminasi.
FIND
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
141
**Representasi Visual
Ubahlah informasi yang telah kamu ketahui dari Masalah 1 menjadi sebuah diagram skematik!
Tentukanlah operasi hitung yang sesuai untuk mengisi tanda kurung ( )!
Diagram Skematik Persamaan 1 Diagram Skematik Persamaan 2
***Representasi Persamaan Matematika
Buatlah suatu persamaan matematika yang sesuai dengan berdasarkan pada diagram skematik yang
telah kamu buat pada tahap Organize!
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
ORGANIZE
Plan
………………
………………
.
………………
………………
……
( ) .......... ............
...........................
………………
……………… ( ) ......... ..............
………………
……………… ...........................
142
* ** ***
Selesaikanlah persamaan masalah yang telah kamu buat dengan menggunakan metode eliminasi!
Solve
143
Periksalah kembali setiap tahap yang telah kamu kerjakan!
1. Apakah benar Masalah 1 merupakan masalah sistem persamaan linear dua variabel?
....................
2. Apakah benar diagram skematik yang telah dibuat berdasarkan pada informasi yang terdapat
pada Masalah 1? ....................
3. Apakah benar persamaan matematika yang telah dibuat berdasarkan pada diagram
skematik? ....................
4. Apakah benar langkah-langkah penyelesaian persamaan matematika berdasarkan metode
eliminasi? ....................
5. Apakah ada metode penyelesaian lain untuk menyelesaikan persamaan matematika tersebut?
....................
LATIHAN 4
1. Sebagai latihan menghadapi UAS, kamu mendapatkan tugas matematika dan IPA untuk
dikerjakan dirumah sebanyak 42 soal. Soal IPA yang kamu peroleh lebih sedikit 10 soal
dibandingkan soal matematika.
b. Buatlah sistem persamaan linear yang sesuai dengan situasi di atas!
c. Berapa banyak soal untuk setiap pelajaran?
2. Terdapat 64 siswa yang tergabung dalam bakat musik dan drama. Anggota bakat minat musik
memiliki 10 anggota lebih banyak daripada anggota bakat minat drama.
c. Tuliskan sistem persamaan linear yang menunjukkan situasi di atas!
d. Berapa banyak siswa yang berada pada setiap bakat minat baik musik dan drama?
3. Suatu persegi panjang memliki panjang 5 cm lebih dari lebarnya. Jika keliling persegi panjang
38 cm dan lebar x cm. Berapakah masing-masing panjang dan lebar persegi panjang?
Think-Aloud
144
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Metode
Campuran (Eliminasi-Substitusi)
Masalah 1
Pak Yusuf mempunyai seorang anak laki-laki bernama Yahya dan seorang anak perempuan
bernama Alia. Selisih umur pak Yusuf dan Yahya adalah 40 tahun. Sedangkan selisih umur Yahya
dan Alia adalah 3 tahun. Jika umur Pak Yusuf adalah tiga kali lipat dari umur Yahya, maka
berapakah umur Yahya?
*Representasi Teks
Diskusikanlah dengan kelompokmu dan kemukakanlah dengan menggunakan bahasamu sendiri:
a. Apa saja informasi yang diketahui dari Masalah 1?
b. Apa saja informasi yang ditanyakan dari Masalah 1?
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
Hari/Tanggal :.................................
Kelas :.................................
Kelompok :.................................
Anggota :
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
Dengan LKS 5 ini kamu akan dapat
membuat persamaan matematika
dan menyelesaikan masalah SPLDV
dengan metode campuran.
FIND
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
145
**Representasi Visual
Ubahlah informasi yang telah kamu ketahui dari Masalah 1 menjadi sebuah diagram skematik!
Tentukanlah operasi hitung yang sesuai untuk mengisi tanda kurung ( )!
Diagram Skematik Persamaan 1 Diagram Skematik Persamaan 2
***Representasi Persamaan Matematika
Buatlah suatu persamaan matematika yang sesuai dengan berdasarkan pada diagram skematik yang
telah kamu buat pada tahap Organize!
ORGANIZE
Plan
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
Banyaknya
pohon
Jumlah
Seluruhnya
( ) .... ...
...
...........................
Banyaknya
pohon
Selisih
Seluruhnya
( ) .... ...
...
...........................
146
* ** ***
Selesaikanlah persamaan masalah yang telah kamu buat dengan menggunakan metode campuran
(eliminasi-substitusi)!
Solve
147
Periksalah kembali setiap tahap yang telah kamu kerjakan!
1. Apakah benar Masalah 1 merupakan masalah sistem persamaan linear dua variabel?
.....................
2. Apakah benar diagram skematik yang telah dibuat berdasarkan pada informasi yang terdapat
pada Masalah 1? ....................
3. Apakah benar persamaan matematika yang telah dibuat berdasarkan pada diagram
skematik? ....................
4. Apakah benar langkah-langkah penyelesaian persamaan matematika berdasarkan metode
campuran (eliminasi-substitusi)? ....................
5. Apakah ada metode penyelesaian lain untuk menyelesaikan persamaan matematika tersebut?
....................
LATIHAN 5
1. Rahmat mampu berlari dua kali mengelilingi halaman rumah dan satu kali mengelilingi kolam
ikan dalam waktu 20 menit. Dengan kecepatan yang sama, ia juga mampu tiga kali
mengelilingi halaman rumah dan dua kali mengelilingi kolam ikan dalam waktu 44 menit.
a. Buatlah sistem persamaan yang sesuai dari situasi di atas!
b. Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk satu kali mengelilingi taman dan satu kali
mengelilingi danau?
2. Terdapat dua buah bilangan, tiga kali bilangan pertama ditambah lima kali bilangan kedua
sama dengan -1, sedangkan lima kali bilangan pertama dikurangi enam kali bilangan kedua
sama dengan -16. Tentukanlah nilai bilangan pertama dan bilangan kedua!
Think-Aloud
148
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Masalah 1
Tabel berikut menunjukkan banyaknya jawaban yang benar pada ujian tengah semester pelajaran
matematika. Nilai yang Almira peroleh 86 dan nilai yang Syabil peroleh 76. Berapa banyak poin
untuk setiap jenis soal?
Jenis Soal Almira Syabil
Pilihan Ganda 23 28
Isian Singkat 10 5
*Representasi Teks
Diskusikanlah dengan kelompokmu dan kemukakanlah dengan menggunakan bahasamu sendiri:
a. Apa saja informasi yang diketahui dari Masalah 1?
b. Apa saja informasi yang ditanyakan dari Masalah 1?
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
Hari/Tanggal :.................................
Kelas :.................................
Kelompok :.................................
Anggota :
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
Dengan LKS 6 ini kamu akan dapat
membuat persamaan matematika
dan menyelesaikan masalah
SPLDV.
FIND
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
149
**Representasi Visual
Ubahlah informasi yang telah kamu ketahui dari Masalah 1 menjadi sebuah diagram skematik!
Tentukanlah operasi hitung yang sesuai berdasarkan Masalah 1!
Diagram Skematik Persamaan 1 Diagram Skematik Persamaan 2
***Representasi Persamaan Matematika
Buatlah suatu persamaan matematika yang sesuai dengan berdasarkan pada diagram skematik yang
telah kamu buat pada tahap Organize!
Tentukanlah metode penyelesaian yang akan kamu gunakan untuk menyelesaikan persamaan
tersebut!
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
Plan
ORGANIZE
Banyaknya
pohon
Jumlah
Seluruhnya
( ) .... ...
...
...........................
Banyaknya
pohon
Selisih
Seluruhnya
( ) .... ...
...
...........................
150
* ** ***
Selesaikanlah persamaan masalah yang telah kamu buat dengan menggunakan metode penyelesaian
yang telah kamu tentukan pada tahap Plan!
Periksalah kembali setiap tahap yang telah kamu kerjakan!
1. Apakah benar Masalah 1 merupakan masalah sistem persamaan linear dua variabel?
.....................
2. Apakah benar diagram skematik yang telah dibuat berdasarkan pada informasi yang terdapat
pada Masalah 1? ....................
3. Apakah benar persamaan matematika yang telah dibuat berdasarkan pada diagram
skematik? ....................
4. Apakah benar langkah-langkah penyelesaian persamaan matematika berdasarkan metode
yang telah kamu tentukan? ....................
Think-Aloud
Solve
151
5. Apakah ada metode penyelesaian lain untuk menyelesaikan persamaan matematika tersebut?
....................
LATIHAN 6
1. Gambar di bawah ini menunjukkan 3 buah menara yang memiliki tinggi yang berbeda dan
tersusun dari bangun segienam dan persegi panjang.
Carilah tinggi menara terpendek!
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
13 jam
12 jam
Buatlah suatu masalah sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan pada informasi
yang ditunjukkan oleh gambar! Selesaikanlah masalah yang telah kamu buat dengan
menggunakan grafik!
152
Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Masalah 1
Jumlah suatu bilangan yang terdiri dari dua angka adalah 14. Dengan posisi pada bilangan, jika
posisi angka satuan dan puluhan itu ditukar tempatnya lalu dikalikan dengan 2, maka penjumlahan
angka dari bilangan kedua adalah 50 lebihnya dari penjumlahan bilangan semula. Carilah bilangan
tersebut!
*Representasi Teks
Diskusikanlah dengan kelompokmu dan kemukakanlah dengan menggunakan bahasamu sendiri:
a. Apa saja informasi yang diketahui dari Masalah 1?
b. Apa saja informasi yang ditanyakan dari Masalah 1?
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
Hari/Tanggal :.................................
Kelas :.................................
Kelompok :.................................
Anggota :
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
Dengan LKS 7 ini kamu akan dapat
membuat persamaan matematika
dan menyelesaikan masalah
SPLDV.
FIND
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
153
Ubahlah informasi yang telah kamu ketahui dari Masalah 1 menjadi sebuah diagram skematik!
Tentukanlah operasi hitung yang sesuai untuk mengisi tanda kurung ( )!
Diagram Skematik Persamaan 1 Diagram Skematik Persamaan 2
***Representasi Persamaan Matematika
Buatlah suatu persamaan matematika yang sesuai dengan berdasarkan pada diagram skematik yang
telah kamu buat pada tahap Organize!
Tentukanlah metode penyelesaian yang akan kamu gunakan untuk menyelesaikan persamaan
tersebut!
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
ORGANIZE
Plan
Banyaknya
pohon
Jumlah
Seluruhnya
( ) .... ...
...
...........................
Banyaknya
pohon
Selisih
Seluruhnya
( ) .... ...
...
...........................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
154
* ** ***
Selesaikanlah persamaan masalah yang telah kamu buat dengan menggunakan metode penyelesaian
yang telah kamu tentukan pada tahap Plan!
Solve
155
Periksalah kembali setiap tahap yang telah kamu kerjakan!
1. Apakah benar Masalah 1 merupakan masalah sistem persamaan linear dua variabel?
.....................
2. Apakah benar diagram skematik yang telah dibuat berdasarkan pada informasi yang terdapat
pada Masalah 1? ....................
3. Apakah benar persamaan matematika yang telah dibuat berdasarkan pada diagram
skematik? ....................
4. Apakah benar langkah-langkah penyelesaian persamaan matematika berdasarkan metode
yang telah kamu tentukan? ....................
5. Apakah ada metode penyelesaian lain untuk menyelesaikan persamaan matematika tersebut?
....................
LATIHAN 7
1. Penampungan hewan di sudut kota menampung 65 ekor kucing dan anjing yang terlantar.
Perbandingan kucing dan anjing di penampungan adalah 6 : 5.
c. Buatlah persamaan matematika yang sesuai dengan situasi di atas!
d. Berapa banyak masing-masing kucing dan anjing di penampungan? Selesaikanlah masalah
dengan metode eliminasi!
2. Suatu persegi panjang mempunyai keliling 90 cm. Jika perbandingan panjang dan lebar persegi
panjang itu adalah 3 : 2, berapakah selisih panjang dan lebarnya? Selesaikanlah masalah
dengan metode substitusi!
3. Jumlah digit-digit dari suatu bilangan adalah 8. Jika nilai tempat kedua digit ditukarkan,
bilangan tersebut bertambah 36 dari bilangan semula. Tentukan bilangan semula tersebut!
Think-Aloud
Lampiran 4
156
Kisi-kisi Instrumen
Tes Kemampuan Representasi Matematis
Kompetensi Dasar : Meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa
pada materi sistem persamaan linear dua variabel
Indikator Kemampuan Indikator Soal Nomor
Butir Soal
Representasi Visual Menggunakan grafik untuk
menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
3, 6
Representasi Persamaan
Matematika
Menyelesaikan masalah dengan
melibatkan persamaan matematika
1, 5
Representasi Teks Menyelesaikan masalah dengan
menggunakan kata-kata atau teks
tertulis
2, 4
Lampiran 5
157
Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis
Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Petunjuk:
Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah.
Periksa kembali jawabanmu sebelum dikumpulkan
1. Suatu hari, Rahma melihat Ayu sedang membaca sebuah novel fantasi di teras depan
rumahnya. Rahma ingin tahu halaman berapakah yang sedang Ayu baca. Lalu, Ayu
memberitahu Rahma bahwa jika angka pada halaman yang sedang ia baca dijumlahkan
dengan angka pada halaman setelahnya adalah 243. Bantulah Rahma untuk menemukan
halaman berapakah yang sedang dibaca oleh Ayu?
2. Buatlah suatu masalah sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan dua persamaan
berikut :
Persamaan 1 : 4𝑥 + 5𝑦 = 41
Persamaan 2 : 2𝑥 + 2𝑦 = 18
Kemudian selesaikan masalah yang telah kamu buat!
3. Pak Andi memberikan uang sebesar Rp 100.000,00 kepada anaknya Panji. Panji
menggunakan sebagian dari uang itu untuk membeli mie ayam bakso sehingga uang
Panji sekarang adalah Rp 82.000,00. Saat Panji menghitung uangnya, ternyata ada 26
lembar yang terdiri dari beberapa lembar lima ribuan dan dua ribuan. Gunakanlah grafik
untuk mengetahui banyaknya masing-masing lembaran uang lima ribuan dan dua ribuan
yang dimiliki Panji!
4. Sekolah akan mengadakan study tour ke Yogyakarta setelah pelaksanaan ujian akhir
semester ganjil. Setiap siswa akan dibebankan biaya sebesar Rp 650.000,00, biaya itu
termasuk biaya penginapan dan transportasi selama tiga hari. Adapun selisih antara biaya
penginapan dan transportasi adalah Rp 50.000,00. Jelaskanlah kondisi mana yang lebih
menguntungkan : biaya penginapan akan mendapatkan diskon sebesar 15% jika siswa
yang ikut study tour lebih dari 30 orang, atau biaya transportasi akan mendapatkan
diskon sebesar 10% jika siswa yang ikut lebih dari 30 orang!
158
5. Usia Ayah Rania enam tahun lalu sama dengan sepuluh kali usia Rania. Jika delapan
tahun kemudian usia Ayah Rania sama dengan tiga kali usia Rania. Berapakah selisih
usia Rania dan ayahnya sekarang?
6. Hilmi dan Halim bekerja di sebuah pabrik sepatu. Hilmi dapat membuat 4 buah sepatu
dalam waktu satu jam. Sedangkan Halim dapat membuat 3 buah sepatu dalam satu jam.
Dengan jumlah jam kerja keduanya 15 jam dalam satu hari, Hilmi dan Halim dapat
membuat 52 buah sepatu. Lama jam kerja keduanya berbeda. Tentukanlah lamanya
masing-masing jam yang dihabiskan oleh Hilmi dan Halim dengan menggunakan grafik!
Lampiran 6
159
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Representasi Matematis Materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Skor Visual Persamaan
Matematika Teks
0 Tidak ada jawaban atau kalaupun ada jawaban hanya menunjukkan
ketidakpahaman terhadap soal atau konsep.
1
Melakukan perhitungan
akan tetapi tidak membuat
grafik dan mendapatkan
solusi yang salah
Membuat persamaan
matematika akan tapi
salah atau tidak
membuat persamaan
akan tetapi
mendapatkan solusi
yang benar
Mambuat kata/teks
tertulis akan tetapi
salah
2
Melakukan perhitugan
dan membuat grafik akan
tapi grafik salah/tidak
lengkap dan mendapatkan
solusi yang salah atau
melakukan perhitungan
dan mendapatkan solusi
yang benar akan tetapi
tidak membuat grafik
Membuat persamaan
matematika dengan
benar akan tetapi
terdapat kesalahan
dalam perhitungan
Membuat kata/teks
tertulis secara
matematis dan logis
akan tetapi lengkap
dan salah dalam
menyimpulkan
3
Melakukan perhitungan
dan membuat grafik
secara lengkap akan tapi
mendapatkan solusi yang
salah atau melakukan
perhitungan, mendapatkan
solusi yang benar dan
membuat grafik akan tapi
grafik salah/tidak lengkap
Membuat persamaan
matematika dengan
benar, tidak ada
kesalahan dalam
perhitungan akan
tetapi mendapatkan
solusi yang salah
Membuat kata/teks
tertulis secara
matematis, logis, dan
lengkap akan tetapi
salah dalam
menyimpulkan atau
membuat kata/teks
tertulis secara
matematis, logis, dan
benar dalam
menyimpulkan akan
tetapi tidak lengkap
4
Melakukan perhitungan
dan membuat grafik
secara lengkap dan
mendapatkan solusi yang
benar
Membuat persamaan
matematika dengan
benar, tidak ada
kesalahan dalam
perhitungan dan
mendapatkan solusi
yang benar.
Mambuat kata/teks
tertulis secara
matematis, logis,
sistematis dan benar
dalam menyimpulkan
Lampiran 7
160
HASIL UJI COBA INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN REPERSENTASI MATEMATIS
REPONDEN x1 x2 x3 x4 x5 x6 Total
A1 1 0 1 4 0 2 8
A2 1 2 0 4 0 2 9
A3 1 0 0 2 0 4 7
A4 0 1 2 4 0 4 11
A5 1 0 0 3 0 3 7
A6 1 0 0 4 0 4 9
A7 1 0 2 3 1 2 9
A8 1 0 0 2 0 2 5
A9 4 0 0 3 1 4 12
A10 1 0 0 4 0 2 7
A11 1 2 0 2 0 2 7
A12 1 1 0 4 0 4 10
A13 1 0 0 1 0 3 5
A14 1 0 0 4 0 2 7
A15 1 2 2 1 0 2 8
A16 1 0 0 4 0 2 7
A17 1 1 0 1 0 1 4
A18 1 1 1 4 0 4 11
A19 1 0 0 3 0 3 7
A20 0 0 2 1 1 4 8
A21 1 0 0 3 0 3 7
A22 1 0 0 2 0 4 7
A23 1 1 0 4 0 2 8
A24 0 1 2 4 0 4 11
A25 1 0 0 3 0 3 7
A26 1 0 0 3 0 4 8
A27 1 0 0 2 0 4 7
A28 1 0 0 3 0 4 8
A29 1 0 0 4 0 2 7
A30 1 0 0 3 0 4 8
A31 1 0 0 3 0 2 6
Total 31 12 12 92 3 92 242
Lampiran 8
161
Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
x1 x2 x3 x4 x5 x6 Total
x1 Pearson Correlation 1 ,286 -,029 -,193 -,235 ,257 ,178
Sig. (2-tailed) ,119 ,876 ,298 ,204 ,163 ,338
N 31 31 31 31 31 31 31
x2 Pearson Correlation ,286 1 -,067 ,414* ,106 ,467** ,479**
Sig. (2-tailed) ,119 ,719 ,021 ,569 ,008 ,006
N 31 31 31 31 31 31 31
x3 Pearson Correlation -,029 -,067 1 -,201 ,031 ,522** ,400*
Sig. (2-tailed) ,876 ,719 ,277 ,867 ,003 ,026
N 31 31 31 31 31 31 31
x4 Pearson Correlation -,193 ,414* -,201 1 ,124 ,341 ,439*
Sig. (2-tailed) ,298 ,021 ,277 ,507 ,060 ,014
N 31 31 31 31 31 31 31
x5 Pearson Correlation -,235 ,106 ,031 ,124 1 ,538** ,573**
Sig. (2-tailed) ,204 ,569 ,867 ,507 ,002 ,001
N 31 31 31 31 31 31 31
x6 Pearson Correlation ,257 ,467** ,522** ,341 ,538** 1 ,970**
Sig. (2-tailed) ,163 ,008 ,003 ,060 ,002 ,000
N 31 31 31 31 31 31 31
Total Pearson Correlation ,178 ,479** ,400* ,439* ,573** ,970** 1
Sig. (2-tailed) ,338 ,006 ,026 ,014 ,001 ,000
N 31 31 31 31 31 31 31
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,592 6
Lampiran 9
162
Hasil Uji Indeks Kesukaran
Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
REPONDEN x1 x2 x3 x4 x5 x6 Total
A1 1 0 1 4 0 2 8
A2 1 2 0 4 0 2 9
A3 1 0 0 2 0 4 7
A4 0 1 2 4 0 4 11
A5 1 0 0 3 0 3 7
A6 1 0 0 4 0 4 9
A7 1 0 2 3 1 2 9
A8 1 0 0 2 0 2 5
A9 4 0 0 3 1 4 12
A10 1 0 0 4 0 2 7
A11 1 2 0 2 0 2 7
A12 1 1 0 4 0 4 10
A13 1 0 0 1 0 3 5
A14 1 0 0 4 0 2 7
A15 1 2 2 1 0 2 8
A16 1 0 0 4 0 2 7
A17 1 1 0 1 0 1 4
A18 1 1 1 4 0 4 11
A19 1 0 0 3 0 3 7
A20 0 0 2 1 1 4 8
A21 1 0 0 3 0 3 7
A22 1 0 0 2 0 4 7
A23 1 1 0 4 0 2 8
A24 0 1 2 4 0 4 11
A25 1 0 0 3 0 3 7
A26 1 0 0 3 0 4 8
A27 1 0 0 2 0 4 7
A28 1 0 0 3 0 4 8
A29 1 0 0 4 0 2 7
A30 1 0 0 3 0 4 8
A31 1 0 0 3 0 2 6
Total 31 12 12 92 3 92 242
Tingkat Kesukaran
0,25 0,097 0,097 0,742 0,024 0,742
Kriteria sukar sukar Sukar mudah sukar mudah
Lampiran 10
163
Hasil Uji Daya Pembeda
Instrumen Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Responden x1 x2 x3 x4 x5 x6 Total
Kelas
Atas
A9 4 0 0 3 1 4 12
A4 0 1 2 4 0 4 11
A18 1 1 1 4 0 4 11
A24 0 1 2 4 0 4 11
A12 1 1 0 4 0 4 10
A2 1 2 0 4 0 2 9
A6 1 0 0 4 0 4 9
A7 1 0 2 3 1 2 9
A1 1 0 1 4 0 2 8
A15 1 2 2 1 0 2 8
Total 11 8 10 35 2 32 98
Rata-rata 1,1 0,8 1 3,5 0,2 3,2
Kelas
Bawah
A19 1 0 0 3 0 3 7
A21 1 0 0 3 0 3 7
A22 1 0 0 2 0 4 7
A25 1 0 0 3 0 3 7
A27 1 0 0 2 0 4 7
A29 1 0 0 4 0 2 7
A31 1 0 0 3 0 2 6
A8 1 0 0 2 0 2 5
A13 1 0 0 1 0 3 5
A17 1 1 0 1 0 1 4
Total 10 1 0 24 0 27 62
Rata-rata 1 0,1 0 2,4 0 2,7
Daya Beda 0,025 0,175 0,25 0,275 0,05 0,125
Kriteria jelek jelek cukup cukup jelek Jelek
Lampiran 11
164
REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN UJI COBA INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
No.
Soal Validitas
Tingkat
Kesukaran
Daya
Pembeda Keterangan
1 Tidak
Valid Sedang Jelek Tidak digunakan
2 Valid Sukar Jelek Digunakan
3 Valid Sukar Cukup Digunakan
4 Valid Mudah Cukup Digunakan
5 Valid Sukar Jelek Digunakan
6 Valid Mudah Jelek Digunakan
Reliabilitas Instrumen 0,614
Lampiran 12
165
Kisi-kisi Instrumen
Tes Kemampuan Representasi Matematis
Kompetensi Dasar : Meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa
pada materi sistem persamaan linear dua variabel
Indikator Kemampuan Indikator Soal Nomor
Butir Soal
Representasi Visual Menggunakan grafik untuk
menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel.
2, 5
Representasi Persamaan
Matematika
Menyelesaikan masalah dengan
melibatkan persamaan matematika
4
Representasi Teks Menyelesaikan masalah dengan
menggunakan kata-kata atau teks
tertulis
1, 3
Lampiran 13
166
TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Alokasi Waktu : 120 menit
Petunjuk:
Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah.
Periksa kembali jawabanmu sebelum dikumpulkan
Soal:
1. Buatlah suatu masalah sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan dua
persamaan berikut :
Persamaan 1 : 4𝑥 + 5𝑦 = 41
Persamaan 2 : 2𝑥 + 2𝑦 = 18
Kemudian selesaikan masalah yang telah kamu buat!
2. Pak Andi memberikan uang sebesar Rp 100.000,00 kepada anaknya Panji.
Panji menggunakan sebagian dari uang itu untuk membeli mie ayam bakso
sehingga uang Panji sekarang adalah Rp 82.000,00. Saat Panji menghitung
uangnya, ternyata ada 26 lembar yang terdiri dari beberapa lembar lima
ribuan dan dua ribuan. Gunakanlah grafik untuk mengetahui banyaknya
masing-masing lembaran uang lima ribuan dan dua ribuan yang dimiliki
Panji!
3. Sekolah akan mengadakan study tour ke Yogyakarta setelah pelaksanaan
ujian akhir semester ganjil. Setiap siswa akan dibebankan biaya sebesar Rp
650.000,00, biaya itu termasuk biaya penginapan dan transportasi selama tiga
hari. Adapun selisih antara biaya penginapan dan transportasi adalah Rp
50.000,00. Jelaskanlah kondisi mana yang lebih menguntungkan : biaya
penginapan akan mendapatkan diskon sebesar 15% jika siswa yang ikut study
tour lebih dari 30 orang, atau biaya transportasi akan mendapatkan diskon
sebesar 10% jika siswa yang ikut lebih dari 30 orang!
167
4. Usia Ayah Rania enam tahun lalu sama dengan sepuluh kali usia Rania. Jika
delapan tahun kemudian usia Ayah Rania sama dengan tiga kali usia Rania.
Berapakah selisih usia Rania dan ayahnya sekarang?
5. Hilmi dan Halim bekerja di sebuah pabrik sepatu. Hilmi dapat membuat 4
buah sepatu dalam waktu satu jam. Sedangkan Halim dapat membuat 3 buah
sepatu dalam satu jam. Dengan jumlah jam kerja keduanya 15 jam dalam
satu hari, Hilmi dan Halim dapat membuat 52 buah sepatu. Lama jam kerja
keduanya berbeda. Tentukanlah lamanya masing-masing jam yang dihabiskan
oleh Hilmi dan Halim dengan menggunakan grafik!
Lampiran 14
168
KUNCI JAWABAN
TES KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
1. Masalah sistem persamaan linear dua variabel yang dibuat oleh siswa harus
logis dan berdasarkan pada dua persamaan yang diberikan. Penyelesaian
masalah dapat menggunakan metode substitusi, metode eliminasi atau metode
campuran (eliminasi-substitusi). Contoh penyelesaian dengan metode
campuran (eliminasi-substitusi):
4𝑥 + 5𝑦 = 41 x1 4𝑥 + 5𝑦 = 41
2𝑥 + 2𝑦 = 18 x2 4𝑥 + 4𝑦 = 36 −
𝑦 = 5
2𝑥 + 2𝑦 = 18
2𝑥 + 2(5) = 18
2𝑥 + 10 = 18
2𝑥 = 18 − 10 = 8
𝑥 = 4
2. Diketahui :
- Uang Panji sekarang Rp 82.000,00 terdiri dari lima ribuan dan dua ribuan
- Jumlah lembaran uang yang ada 26 lembar
Ditanyakan : Banyak masing-masing lembaran lima ribuan dan dua ribuan?
Penyelesaian :
Misalkan : x = banyaknya uang lima ribuan
y = banyaknya uang dua ribuan
maka,
Persamaan 1 : 𝑥 + 𝑦 = 26
Persamaan 2 : 5.000𝑥 + 2.000𝑦 = 82.000
Persamaan 1 : 𝑥 + 𝑦 = 26
𝑦 = 26 − 𝑥
x 0 2 4 6 8 10 12 14 16
y 26 24 22 20 18 16 14 12 10
169
Persamaan 2 : 5.000𝑥 + 2.000𝑦 = 82.000
2.000𝑦 = 82.000 − 5.000𝑥
𝑦 = 41 −5𝑥
2
x 0 2 4 6 8 10 12 14 16
y 41 36 31 26 21 16 11 6 1
Berdasarkan pada pasangan berurutan yang diperoleh dari dua persamaan,
maka dapat dibuat grafik persamaan sebagai berikut:
Grafik di atas menunjukkan bahwa dua buah persamaan garis lurus
berpotongan di titik (10, 16) atau x = 10 dan y = 16
Jadi, banyaknya lembaran uang lima ribuan adalah 10 lembar dan banyaknya
lembaran uang dua ribuan adalah 16 lembar.
3. Diketahui :
- Jumlah biaya penginapan dan biaya transportasi Rp650.000,00
- Selisih biaya penginapan dan biaya transportasi Rp50.000,00
Ditanyakan: kondisi manakah yang lebih menguntungkan biaya penginapan
mendapatkan diskon 15% atau biaya transportasi mendapatkan diskon 10%?
Penyelesaian:
Misalkan: x = biaya penginapan
170
y = biaya transportasi
maka,
Persamaan 1 : 𝑥 + 𝑦 = 650.000
Persamaan 2 : 𝑥 − 𝑦 = 50.000
Metode penyelesaian dapat ditentukan oleh masing-masing siswa, contoh
penyelesaian dengan metode campuran (eliminasi-substitusi):
𝑥 + 𝑦 = 650.000
𝑥 − 𝑦 = 50.000 −
2𝑦 = 600.000
𝑦 = 300.000
𝑥 + 𝑦 = 650.000
𝑥 + 300.000 = 650.000
𝑥 = 650.000 − 300.000 = 350.000
Jadi, besarnya biaya penginapan adalah Rp350.000,00 dan biaya transportasi
adalah Rp300.000,00.
Karena besar biaya penginapan Rp350.000,00 dan biaya transportasi
Rp300.000,00 untuk setiap orangnya:
Kondisi 1 : diskon 15% biaya penginapan
15
100× 350.000 = 52.500
350.000 − 52.500 = 297.500
Biaya penginapan setelah diskon 15% adalah Rp297.500,00. Jadi, biaya
perorang adalah 297.500 + 300.000 = 597.500
Kondisi 2 : diskon 10% biaya transportasi
10
100× 300.000 = 30.000
300.000 − 30.000 = 270.000
Biaya transportasi setelah diskon 10% adalah Rp270.000,00. Jadi, biaya
perorang adalah 350.000 + 270.000 = 620.000.
Berdasarkan Kondisi 1 dan 2 maka dapat disimpulkan bahwa lebih
menguntungkan jika ada 30 siswa yang ikut study tour dan mendapat diskon
biaya penginapan 15%.
171
4. Diketahui :
- enam tahun lalu usia ayah sepuluh kali usia Rania
- delapan tahun kemudian usia ayah tiga kali usia Rania
Ditanyakan : selisih usia Rania dan usia ayah?
Penyelesaian :
Misalkan : x = usia ayah sekarang
y = usia Rania sekarang
maka,
Persamaan 1 : (𝑥 − 6) = 10(𝑦 − 6)
𝑥 − 6 = 10𝑦 − 60
𝑥 − 10𝑦 = −60 + 6
𝑥 − 10𝑦 = −54
Persamaan 2 : (𝑥 + 8) = 3(𝑦 + 8)
𝑥 + 8 = 3𝑦 + 24
𝑥 − 3𝑦 = 24 − 8
𝑥 − 3𝑦 = 16
Metode penyelesaian dapat ditentukan oleh masing-masing siswa, contoh
penyelesaian dengan metode campuran (eliminasi-substitusi):
𝑥 − 10𝑦 = −54
𝑥 − 3𝑦 = 16 −
−7𝑦 = −70
𝑦 = 10
𝑥 − 3𝑦 = 16
𝑥 − 3(10) = 16
𝑥 − 30 = 16
𝑥 = 16 + 30 = 46
Selisih usia Rania dan Ayah : 𝑥 − 𝑦 = 46 − 10 = 36
Jadi, selisih usia Rania dan usia ayahnya sekarang adalah 36 tahun.
172
5. Diketahui :
- Jumlah jam kerja keduanya 15 jam.
- Hilmi membuat 4 sepatu/jam, Halim membuat 3 sepatu/jam dan jumlah
sepatu yang dibuat 52 buah.
Ditanyakan : Lamanya masing-masing jam kerja Hilmi dan Halim?
Penyelesaian:
Misalkan : x = lama jam kerja Hilmi
y = lama jam kerja Halim
maka, dengan menggunakan metode grafik:
Persamaan 1 : 𝑥 + 𝑦 = 15
𝑦 = 15 − 𝑥
x 0 1 2 3 4 5 6 7 ...
y 15 14 13 12 11 10 9 8 ...
Persamaan 2 : 4𝑥 + 3𝑦 = 52
3𝑦 = 52 − 4𝑥
𝑦 =52
3−
4𝑥
3
x 0 1 2 3 4 5 6 7 ...
y 52
3
16 44
3
40
3
12 32
3
14 8 ...
Berdasarkan pada pasangan berurutan yang diperoleh dari dua persamaan,
maka dapat dibuat grafik persamaan sebagai berikut:
Grafik di bawah menunjukkan bahwa dua buah persamaan garis lurus
berpotongan di titik (7, 8) atau x = 7 dan y = 8
173
Jadi,untuk menyelesaikan 52 buah sepatu dengan jumlah 15 jam kerja dan
porsi jam kerja keduanya berbeda, lama jam kerja Hilmi adalah 7 jam dan
lama jam kerja Halim adalah 8 jam.
Lampiran 15
174
HASIL POSTEST KEMAMPUAN REPERSENTASI MATEMATIS
KELAS EKSPERIMEN
REPONDEN x1 x2 x3 x4 x5 Y Total
E1 1 4 3 3 2 13 65
E2 1 3 3 1 2 10 50
E3 1 3 4 3 2 13 65
E4 1 3 3 3 2 12 60
E5 1 3 3 2 1 10 50
E6 1 3 3 3 2 12 60
E7 1 3 3 3 2 12 60
E8 1 3 3 3 1 11 55
E9 0 4 1 2 0 7 35
E10 1 4 3 3 1 12 60
E11 1 3 3 3 1 11 55
E12 1 4 3 3 2 13 65
E13 1 3 3 3 1 11 55
E14 1 3 3 2 1 10 50
E15 4 4 3 3 2 16 80
E16 1 3 3 3 1 11 55
E17 4 4 4 3 4 19 95
E18 4 4 3 3 2 16 80
E19 3 3 3 3 1 13 65
E20 4 3 2 2 0 11 55
E21 4 3 2 4 1 14 70
E22 4 4 4 3 1 16 80
E23 3 4 3 3 2 15 75
E24 1 3 3 3 1 11 55
E25 1 3 3 2 1 10 50
E26 1 3 4 2 2 12 60
E27 4 3 4 3 2 16 80
E28 4 3 3 2 1 13 65
E29 3 2 1 1 1 8 40
Total 58 95 86 77 42 358 1790
Rata-rata 2,00 3,28 2,97 2,66 1,45 12,34 61,72
Lampiran 16
175
HASIL POSTEST KEMAMPUAN REPERSENTASI MATEMATIS
KELAS KONTROL
REPONDEN x1 x2 x3 x4 x5 Y Total
K1 3 3 2 3 0 11 55
K2 1 3 2 3 0 9 45
K3 2 3 1 3 1 10 50
K4 1 3 2 2 2 10 50
K5 2 2 1 3 0 8 40
K6 1 2 0 3 1 7 35
K7 3 3 1 4 0 11 55
K8 1 3 1 4 2 11 55
K9 1 2 1 2 1 7 35
K10 1 2 1 3 2 9 45
K11 2 3 1 2 2 10 50
K12 3 3 1 3 2 12 60
K13 3 3 1 3 2 12 60
K14 1 2 1 2 2 8 40
K15 2 3 2 3 2 12 60
K16 1 2 1 2 0 6 30
K17 1 2 1 2 1 7 35
K18 2 3 3 4 3 15 75
K19 1 3 1 4 2 11 55
K20 1 3 1 4 3 12 60
K21 1 2 1 2 1 7 35
K22 1 2 1 3 2 9 45
K23 1 2 1 3 0 7 35
K24 1 2 1 3 3 10 50
K25 3 3 1 2 2 11 55
K26 3 3 1 4 0 11 55
K27 1 2 0 2 1 6 30
K28 1 2 1 3 0 7 35
K29 1 2 1 2 1 7 35
K30 2 3 1 2 2 10 50
K31 3 3 2 4 3 15 75
K32 1 3 2 3 2 11 55
K33 3 3 2 3 2 13 65
K34 3 3 1 3 3 13 65
K35 3 3 1 3 2 12 60
Total 61 91 42 101 52 347 1735
Rata-rata 1,74 2,60 1,20 2,89 1,49 9,91 49,57
Lampiran 17
176
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA
1. Hipotesis Uji Normalitas Data
H0 : Samper berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan p-value
Tests of Normality
Faktor
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai 1 ,159 29 ,057 ,954 29 ,229
2 ,142 35 ,072 ,944 35 ,074
a. Lilliefors Significance Correction
3. Kriteria Pengujian
Jika p-value ≤ 0,05, maka 𝐻0 ditolak dan H1 diterima.
Jika p-value> 0,05, maka 𝐻0 diterima dan H1 ditolak.
4. Membandingkan Nilai p-value
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh:
Kelas Eksperimen : p-value = 0,229 > 0,05
Kelas Kontrol : p-value = 0,074 > 0,05
5. Kesimpulan
Dari pengujian normalitas dengan uji Shapiro-Wilk diperoleh p-value > 0,05
maka 𝐻0 diterima dan H1 ditolak artinya sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Lampiran 18
177
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
1. Hipotesis Statistik:
𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎2
2
𝐻1 : 𝜎12 ≠ 𝜎2
2
Keterangan:
𝜎12 = varians kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen
𝜎22 = varians kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol
2. Menentukan p-value
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,000 1 62 ,996
3. Kriteria Pengujian
Jika p-value ≤ 0,05, maka 𝐻0 ditolak dan H1 diterima.
Jika p-value > 0,05, maka 𝐻0 diterima dan H1 ditolak.
4. Membandingkan Nilai p-value
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: p-value = 0,996 > 0,05
5. Kesimpulan
Dari pengujian homogenitas dengan uji Levene Statistik diperoleh p-value >
0,05 maka 𝐻0 diterima dan H1 ditolak artinya sampel berasal dari populasi
yang homogen.
Lampiran 19
178
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK
1. Hipotesis Statistik:
𝐻0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2
Keterangan:
𝜇1 = rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen
𝜇2 = rata-rata kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol
2. Menentukan p-value
Independent Sample Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Equal variances assumed
,000 ,996 3,853 62 ,000 12,153 3,154
Equal variances not assumed
3,827 58,030 ,000 12,153 3,176
3. Kriteria Pengujian
Jika p-value < 0,05, maka 𝐻0 ditolak dan H1 diterima.
Jika p-value ≥ 0,05, maka 𝐻0 diterima dan H1 ditolak.
4. Membandingkan Nilai p-value
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: p-value = 0,000 > 0,05
5. Kesimpulan
Dari pengujian hipotesis dengan uji Independent Sample T Test diperoleh p-
value < 0,05 maka 𝐻0 ditolak dan H1 diterima artinya rata-rata kemampuan
representasi matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata
kemampuan representasi matematis siswa kelas kontrol.
Lampiran 20
UJI REFERENSI
Nama :Ivo Syifa Lutfla
NLNI :1112017000010
Jmsan/Fakultas:Pcndiこ kall MatcmatibTakultas IImu Talbiyall dan Kegtlru油
Judlli SkHpsi :Pengal■ lll Sc力′“α Brrsι″I″ s′″ ι ″ a77 FOPS Terhadap
Kemampuall Represcntasi NIatematis Siswa
No
Judul Buku
dan
Nama Pengarang
Hinl
supsi
Paraf
Pembimbing
I
PembimbingII
1
Thc Na● onal Council ofTcachcr of
Matllemaics,P″ ″clメcs α77Jsa″ヵ麻ヵr sttο′Aイα′7aF777α″め
,
Rcston:NCTⅣ1 2000,h29,280,67
1, 12,
13 つ´
OX■
つ
´
Wu Ytlln肺理 ,MuliplcRcpresOltaton SH■ and Ccatlviサ
Ettccts Onヽfathmatlcal P10blcm
Sol、知g usmg a NIIdtlmcdla
Vヽbteboard Sptcm,E“″ α″ ο“
′
『οο力″ ο′),&Sο
`′
′ぅち10:2,
Albc■a:Litclllatiollal Folllln Of
Educational TcclulolQγ &SOci咄2007,h 193,192
2,10 e/
3
Latupiran Pc111lcndkbud N0 68
Talltll1 2013 Telltallg Kcran。 Oka
Dasal dali Stl■lktt Kul■ klllul
SⅣ■ツヽ lTS,h6-7
,
ん
つJ
ヽ
4
赳 bclt A Cmco(Cdl,rみ′ ゎ ルグ
RC′ra6′″ ″ ″0″ ″ Schoο ′
/traル′ 繭ias,Yc・aFb00k,Restoni
NCTM,2001,129,2-3,53,173-
174
2,10,
11 つ
5
Erman Suhermarq dkk., StrategiP embe I aj aran Matemati kaKontemporer, Bmdrmg: Jic4 2003,
b.44
2,9 つ或
(
6
Dallicl J Bralucち ル∝ h777g
S′οοね残7rt aη∂ λタグ″ ″ 胸″ οο′
Mar/1´ 771α″ め,Ncw Yolk:Routledge,2016,l1 5263,21
9,10多
い影Ч
179
180
No
Judul Bukudan
Nama Pengarang
IIIm
Skripj
ParafPembinlbillg
I
PembimbingII
7
Joh A Van DclVallc,Kalcn S
KaT,Jcnlllfer M Baン ヽヽVilllЯms,
Ele″`″
″ク αngmttlesσぁ 。′
ル″ 滋θ““ “
:ル“
″″gD´ッσノ″″ ′ ″「0==y,Englan■ Pcarson
Educatton Linlltcd,Cct 9,2015,h
45,111
3,13 猾
Qo
T im Puspendik, KemampuanMatematika Sisu,a SMP Indonesia:
Me nu rut B renc hmark Inte rnssi o na lTIMSS 201 l. Jakarta: Pusat
Penelitian Pendidikan, KementerianPendidikan dan Kebudayaan, 2012,
h. 75-76, 44, 53-91
3,4 つ
9
PllJi Sy■ 麟 Rttmawat,“Pcngarull
Pcndckatall PrOblclm Sol宙 ng
Tcllladap Kcmamplla■
Rcpresclltasi Mtntcmatls Siswa)',
Sttips′ pada Jurllsan Pctldidlkan
Matcmatka,FITK」 IN Sy讀 f
lLday・attflah Jak証■Jakara,2015,
h75,■ dよ dlpublikasikan
6,22 タ
10
John A. Van De Walle, Karen S.
Karp, Jennifer M. Bay-Williams,Elemantary and Middle SchoolMalhematics: lbachingDeye I opm enta lly, New Jersey:
Pearson Education Limite{ Cet.8.
2013,h.4
9,11 ケ
Richard Lesh dan Helen M. Doelr(ed), B eyond C onstnt cti t,i s m :Models and Modeling Perspectives
on Mathemalics Problem Solving,
Leaming and Teacftizg NewJersey: Lawrence Erlbaum
Associates, 2003, h. 450
″
つ
´
Sandra P Malsllall,3ぬ ι ″ηsア″
P″bルlll ttFl″ &cdISi digi浚 クノ
′″ ″ ″ 77g.Ncw Yolki Calllb五dgc
Uni~官 sity Press,1995,h l19
15 惨J
γ
181
No
Judul Bukudan
Nama Pengarang
InmSkripsi
ParafPembilllbing
I
PembimbingII
●う
Karunia Eka Lestari dan
Muhammad fu d*an Yudhanegara.
P ene I ilian P end idi kan Ma le matika,Bandung : PT Refika Aditama, Cet.
2, 2017, h. 83, 84, 126-127, 108.206, 224, 2t7 -218, 243, 248
13,14,
27,28,
33,34,
35,37
令
14
Rusman, Belajar danP embe I aj aran: B erolie ntasiStondor Prcses Pendidikan,
Jakarta: Kencan4 CeI. l,2Ol7,h.209. 422-435
15,20 つ
15
BINall G Cook,dkk(ed),
Irs,■′`″
ο″ α′P″α`″`σ
s,1'′訪
“
ヮ″
ll′ルο″ ′E"p=″εα′ 陀li疵夕 Binglcy
:Elnelald Group Publising Limitcこ
2016,h 49,51‐53
15,16,
17 牛
A
I‐
/
1
、
16
Asha K. Jitendra, Star, dkl,,Effectiveness of Schema Based
Instruction for Improving Seventh
Students' Proporional Reasoning :
Randomized Experi merrt, Jou malof Research on EducatiotnlEffeuivenes s, 6:2, London:Routledge, 2013, h. 732-133
15,21 令
,′
Marjorie Montague dan Asha K.Jitendra (ed), TeachingMathematics to Middle School,\tudents v' ith Leoming Disahi I ities,
New York: The Guilford Press,
2006, h. 53
16 ヤ
18
Lea A. Theodore, Handbook ofEvidance-Based inlenentiot s forChildren arul A dolescerals, NewYork: Springer Publishing
Company, 2017,h. 106
16 つ
19
Sugiyono,■ 4σ女フ″ Pc,,σ″ ″ α″
P′π み訪b■i Paπた姦クt“
Ktra17″rar/ん Fa/′″/7/あ″RttD,
Balldullg:Penerblt Alfabcta CCt
ll,2015,h l14
7′^4 ヤ
hⅣ気
∩νヽ
RYス
R
K
■
β雄×
182
No
Judul BIIku
dan
Nama Pengarang
Inlll
Skripsi
ParafPcmbinlbing
I
PembimbingII
20
Terenzhha Nmes, Beatriz VargasDomeles, Pi-Jen Lin dan Elisabeth
Rathgab.Schnierer, Te ac hi ng andLeffning About l4'hole Number inPrimary- School, S witzerland:
Springer Nature, 2016, h.26
ワ′ 季
うι
Jitendr4 dkk., lmproving Seventh
Grade Students' Learning of Ratio
and Proportion: The Role ofSchema Based Instruction,
C ontemporary Edu ca ti ona IP syc ho l ogt, 34, Milton, Elsevier,
2009, h.256
17, 18 つ
22
Mia mplatu,'Pcngarull
Pcndckatall Scllcma‐ Bascd
hstluctloll(SBI)dCngall State」
FOPS Tcrhadap Keinampuan
BCrp■i Allab征",まri蓼ipada
Jtllllsall Pcndidlkan Matcmatika
FITK=UN Syal■ fIIldayatllllah,
Jakana 2017,l1 77● dak
dipllb■ kaslkatl
〈′4 つ
23
NlllJ Qanaliyah,“ PcngamMctodc PictOttal Rlddlc Tcrhadap
Kcmanlpuan Rcplcscntasi
Matcmais Siswざ ,SttPsノ PadaJurusan Pclldidlkall Matcmatよ ι
FITK―UN SyattfldayatlllaL
Jakalt■ 2015,h 82■ dak
dlpllblikaJkan
う‘
う‘ 多
24
John W. Creswell, Research DesignP e ndekotan Kual itaril; Kuanli tatifdan C a mpu ra n, T erj. AchmadFawaid dan Rianayati Kusmini P.,
Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Pelajar, Cet. 2, 2017, h. 2Zg
一/う
ι わ
´,つん
A Mllll Yus砥 2●・わ″ P′″F7/′all
K″α″綾
“`κ
″α″″″′グゐ′
Pθ″ σ′′″ の,Gしわ″′幽 ,Jakarta:
Kcncalla Cet 3,2016,h239
‘^
n===/s
,―
183
No
Judul Bukudan
Nama Pengarang
】IInl
Skripsi
ParafPembimbing
I
Pembimbing
u
26
Suharsimi Arikunto, Manaj emen
Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta,
2013
つD つ
ク
Q
27
Sugiyono,Star7s″たα 」‐′″た
Pθ″ θ′′==“
,Bandung:Pcnerbit
Alfabeta,Cct 21,2012,h365,
138,153
32,33,
38,39 ψhrヽ
28
Kadir,Stα′お′jλα ル′″ r771:κO″s`μ
Cο″ ′ο″ グα′ И″ α′なおDα′α ″ θ′gα″
P・owmSPSS′uSuLグ αね“
P′″ θ′″ 滋″,Jakartal PT RaJa
Graflndo Pcrsada,2015,h 157,
169,310,493
37,38,
39,40 つ
Pembimbing I
NIP 19690924 199903 2 003
Jakarta,1l Januari 2018
Mengetahui,
Pembimbing II
Drs.Dindin Sobiruddin,M.KomNIP 20121 101 0101
Lampiran 21
184
HASIL DARI PENGECEKAN
PLAGIASI
LAPORAN MENEGASKAN BAHWA KARYA TERLAMPIR
BAB II.docx
TELAH DIPERIKSA DENGAN LAYANAN PENCEGAHAN PLAGIARISME
MY.PLAGRAMME.COM DAN MEMILIKI:
KESAMAAN
19% RISIKO DARI PLAGIARISME
64% PARAFRASE
3%
KUTIPAN SALAH
0%
Nama file: BAB II.docx
File telah di periksa 2018-01-11
Laporan dibuat: 2018-01-11
KEMENTERIAN AGAMAUIN」AKARTAFITKJl lr″ J renca′Vo 95 oρυta“5`,2わ αOnesa
FORM(FR)
No Dokumen i FITK― FR‐AKD-081
Tgl. Terbit : 1 lvlaret 2010
No Revisl : 01
Ha
SURAT BIMBINGAN SKRIPSi
Nomor :Un 01/F1/Kヽ4013/1181/2017Lamp :―llal :Bimbingan Skripsi
Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.
Jakana, 16 Juni 2017
Kepada Yth.
Dr. Tita Khalis Maryati, M.KomPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Assalamu' alaikum wr.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I(materi/teknis) penulisan skripsi mahasisrva:
Nama : tvo Syifa Lutfia
NIM :11120i7000010
Jurusan : Pendidikan Nlarematika
Semestcr - l0 (Sepuluh)
judul Skripsi : Pengaruh Schema Ba.setl Instructiotl FOPS 'ferhadap
Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Judul tersebut telah disetujui oleh Junrsan yang bersangkutan pada tanggal 16 Juni 2017,abstraksilcutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan reciaksional pada judultersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungiJurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
ll'as sal amu' alaikum wr.w b.
Matematika
1 001
KEMENTER:AN AGAMAU:N」AKARTAF:TK」l″ ″ J●anda Ⅳo 95 C pυ tal′ 0イ
'2わ¨ηesa
FORM(FR)
No Dokumen i FITK― FR‐ AKD‐ 081
Tgl. Terbit : 1 l\.4aret 2010
No RevSi: : 01Hal
SURAT BIMBINGAN SKR:PSi
Nomor : Un.0l/Fl/KM.01.3/l 181 12017
Lamp. :-Hal : Bimbingan Skripsi
」akalta, 16 Juni 2017
Kepada Yth.
Drs. Dindin SobirLrddin, M.KomPembimbing SkripsiFakultas llmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
As s a lamu' alaikum wr. w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing II(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
judul Skripsi
Ivo Syifa Lutfia
1112017000010
Pendidikan Matelnatika
10(Sepulu11)
Pengaruh Sr:heina Bqsed !n:trl{tion FOPC Terhadap
Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggai l6 Juni 2017,
abslraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judultersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungiJurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
lYass al amu'.tlai kum w r. w b.
idikan Matematika
199402 1 001
Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAMAUIN」AKARTAFITKノ ′
`H Jυ8ρda~ o96 Cicυ tat 15`,2′●.・oreslθ
FORM(FR)
No Dokumen : FITK― FR―AKD-082
Tol Terbit r 1 [,4a.el 2010
,ヽo Revs i 01Ha
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELiT:AN
Nomor : Un.01/F 1 lKM.01.31 1923!2011Lamp. : OutrnelProposalHal :Permohonan lzin Penelitian
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. l\4ahasiswa yang bersangkutan
Jakarta,27 0ktober 2017
Kepada Ytrr.Kepala MTs Khazanah KebajikandiTempat
Assala mu'alaiku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama :lvo Syifa Luifia
NIM :1112017000010
.l urusan :Pendidikan Matematika
Semester :Xl (Sebelas)
Judul Skripsi : Pengaruh Schema Based lstruction FOPS Terhadap Kemampuan
Representasi Matematis Siswa
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahaslswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami uoapkan terinla kasih.
Wass al am u' al aiku m w r.wb.
kan Matematika
96708121994021001
鑽「KほPば劉
趾elude)
/ l0z requlr^oN 6Z 'Suelntued
(u●IIqШos)Ix
'II:tuI。leン、u●lIPIpuOd
LIenln8o>IIep Ч●κlqЛo■nШII Stlln12tI
010000ι10τIII
VIJ」Lf17 VIIAS oAI
uell.f€qe) q€uezBrl>I qu.(r,t\euBsl q€seryer{ elBdo) rur
Jels0llle0suusnJnl
sBllnIeJe1(srseqBl Inpul
.oN
uru€N
: u.rr{Eq ue)Fuurouotuq€^rsq Ip ueSu€t epuBuoq SueI
uu8u,Uoda)Jaq 3ue,4 ryqrd :e8e eXu:uuaqes ue8uap lenqrp ur ue8ue:a1e4 "*,
,#ll:[..8,{rsrs srlBrrrelEl,X lseluasa.rde11
uunduuuroy dupuq.rol uollJnrfuI posEg uruoqJS qn,ruBue4,.
: ppnftsq 3uu.( rsdrqg se8nl ue8uep ue8unqnqes uqlleqo) qeuezerry sJI rp LI0Z raque^oN6Z-t0 p33ue1 eped uurllsued / losr.r ueIeueslulotu qulel sete rp lnqesrel erueu p,\\qeg
ι10Z/8ιτ/S・00・dd/60・TO/40・夕0・8τ・S‐S工llI:■OuloN
u.roc ooqe,{@qeuezeqlslu.r'uroo lreuJ6@g0qeuezeqISluJ :lreurf 'pr r.i3s lasoue}qeuezeqlslur : alrsqoMtg|givL lad xe) ZgEgZtL'egeLODL (tZO)'dlaI gttgluaiueg'uelelesouera6uel'6uetnu?d!r aqeClopuodOtO/tolU!sEtBltf
0.0990Z610106レ60.ON HOu lutt Hu●89000Z90Z NSdN
6Z00,ι9CZ ιZ, WSNレレZ99S■Vu′dWs oo 8Z:ISVIICヨヨyV ON
V ISV」LIClauxvuatLNV】IrVaEx HvNvzvH】HV入レ■VNVSI HVSVとCIVA
NV】IrVaax HvNVZVHX NVSVAV入‐学輌