PEMODELAN MOLEKULER -...
Transcript of PEMODELAN MOLEKULER -...
PEMODELAN MOLEKULERPADA INKLUSI KOMPLEKS
Betakaroten dan Betasiklodekstrin
Oleh:Achmad Yanuar Setiawan 2309100119Andar Diayu H 2309100131
Pembimbing:1. Prof. Dr. Ir. Sugeng Winardi , M.Eng2. Dr. Siti Machmudah, ST. M.Eng
LABORATORIUM MEKANIKA FLUIDA DAN PENCAMPURAN
Untuk itu betakaroten harus dipaksa menjadi
senyawa yanghidrofilik
Dengan menambahkan
senyawa hidrofilik :Siklodekstrin
Betasiklodesktrin
INKLUSI KOMPLEKSSebuah kompleks senyawa dimana salah satu komponen (Host Molecule) membentuk rongga yang menyelimuti Guest Molecul dalam senyawa ini. Suatu inklusi kompleks berbentuk silinder yang di dalamnya berongga (terdapat spasi), rongga ini sebagai tempat mengikat senyawa utama kompleks ini.
Host molekul
Guest molekul
INKLUSI KOMPLEKS
Inklusi kompleks berfungsi untuk :
- Untuk meningkatkan stabilitas obat kimia
- Untuk meningkatkan kelarutan obat dalam air
- Untuk mengurangi rasa pahit dari obat
Mengapa INKLUSI KOMPLEKS ???
TUJUAN PENELITIAN1. Mengetahui dan mempelajari geometri
kompleks inklusi beta-karoten dan beta-siklodekstrin secara molekuler melalui pemodelan program HyperChem dengan metode perhitungan Semi-Empirical (PM3).
2. Mempelajari pembuatan inklusi kompleksbetakaroten dan betasiklodekstrin denganmetode paste complexation berdasarkandata energi pembentukan yang diperolehdari hasil simulasi.
3. Mempelajari keberadaan dan berkurangnya molekul air dalam kompleks solid-state untuk mendapatkan wawasan tentang kemungkinan mekanisme disosiasi dari kompleks tersebut.
PENELITIAN TERDAHULUPeneliti Tema Hasil
Manolikar & Sawant, 2003
Kelarutan inklusi kompleksisoproturon dengan β-siklodekstrin
Meningkatnya laju disolusi inklusi kompleks karena proses co-precipitation dan co-evaporation, faktor peningkatan dipengaruhioleh spektrum dan momen dipol interaksi kompleks inklusi
Weinzinger & Weiss-Greiler, 2006
Molecular Dynamic Simulation and Quantum Chemical Calculations on Spironolactone-β-Cyclodextrin Inclusion Complexes
Deformasi β-siklodekstrin disebabkan oleh pembentukan ikatan hidrogen yang lebih kaku pada bagian hidrofobiknya, merupakan faktor pendukung terjadi pembentukan kompleks. Secara geometri, perhitungan molekul dari simulasi MD menunjukkan molekul spironolakton masuk sepenuhnya ke rongga β-siklodekstrin
Karpfen, Liedl, Snor, 2007
Density Functional Calculations on Cyclodexttrins
Sistematika ikatan hidrogen intramolekuler pada struktur α-siklodekstrin, β-siklodekstrin, dan ϒ–siklodekstrin dengan metode DFT dalam kondisi anhidrat pada fase gas
Snor, Lied, 2009
Density Functional Calculation on Meloxicam-β-Cyclodextrin Inclusion Complexes
Dengan perhitungan DFT, senyawa Meloxicam dapat membentuk kompleks inklusi yang stabil dengan senyawa β-siklodekstrin baik pada campuran maupun fase gas. Properti yang dihitung dengan DFT pada kompleks inklusi ini mendekati hasil perhitungan manual
PEMODELAN
GO (Geometry Optimization)
SP (Single-point)
Perhitungan titik tunggal digunakan untuk menentukan energi atau properti molekul dari struktur konfigurasi yang ditentukan tanpa optimasi struktur
Perhitungan optimisasi geometri untuk mendapatkan struktur konfigurasi paling stabil
Metode “Semi-empiris” Medan Gaya “PM3”
Perhitungan :
PEMODELANMolekul AxByOptimasi Paramethric Methode 3 (PM3)
( )
=Ψ
nnn
n
A
xx
xxxx
x
...........................
...
1
21
11211
( )
=Ψ
nnn
n
A
yy
yyyy
y
...........................
...
1
21
11211
( )
=Ψ
nnn
n
A
zz
zzzz
z
...........................
...
1
21
11211
( )
=Ψ
nnn
n
B
xx
xxxx
x
...........................
...
1
21
11211
( )
=Ψ
nnn
n
B
yy
yyyy
y
...........................
...
1
21
11211
( )
=Ψ
nnn
n
B
zz
zzzz
z
...........................
...
1
21
11211
Matriks Molekuler model
Quadratic function of property
2bAf property −Ψ= f = enthalpy, entropi, gibss energy, dll
PEMODELAN2bAf property −Ψ= minimum f , ketika gradient = 0
0)(2 =−Ψ=∇Ψ bAAf T
Algoritma :
( )nΨn ΨfΔΨ −∇=1 2
∆Ψ∆Ψ∆Ψ∆Ψ
=−− 11 n
Tn
nT
nnβ
1−+∆Ψ= nnnn SS β3 4 ( )nnn Sf αα +Ψ= minarg
5 nnn Sα+Ψ=Ψ +1
Fungsi panjang gelombang yang teroptimasi
6 ∫ ΨΨ= dfE )(
(sumber: Disertasi Molekular Modellig, Walter Snor, 2009)
1. Variabel simulasi dalam penelitian ini adalah :- Bentuk tautomerik molekul- Penambahan jumlah air pada pembentukan inklusi kompleks
2. Variabel eksperimen dalam penelitian ini adalah :- Waktu pengadukan dari campuran betakaroten-betasiklodekstrin-air- Penambahan jumlah air pada pengadukan campuran
VARIABEL
Membuat model struktur dan grid dari molekul betakaroten dan betasiklodekstrin
Memutar tiap molekul betakaroten dan betasiklodekstrin sebagai bentuk tautomerik untuk mendapatkan energi
pembentukan terendah
Menentukan pemilihan pemodelan dan medan gaya geometri kompleks inklusi
Penyelesaian optimalisasi energi dengan Setup “Semi-empiris”dan perhitungan “Single Point” kompleks inklusi
Prosedur simulasi dengan HyperChem
Prosedur eksperimendengan metode Paste Complexation
Mencampur betakaroten dan betasiklodekstrin dengan ratio mol 1:1
Menambahkan air dengan variabel 0 mL , 0.1 mL , 0.2 mL, 0.3 mL, dan 0.4 mL ke dalam campuran.
Pengadukan semua bahan dengan menggunakan mortar dan impeller pada 9,3 RPM sesuai waktu yang telah
dihitung dari data hasil simulasi
Memanaskan campuran pasta di dalam oven pada suhu 50 C selama dua jam
Campuran serbuk dianalisa dengan SEM, TG/DTA, danFTIR
Prosedur eksperimen dengan metode Paste ComplexationKeterangan:1. Penambahan Air2. mol betakaroten3. mol betasiklodekstrin4. Mortar5. Mortar Impeler6. Oven7. Produk hasil inklusi
Bentuk Tautomerik
OPTIMISASI BETAKAROTEN
Terdapat 8 tautomerik
Setup “Semi-empiris” dan Compute “GO (Geometry Optimization)”
Bentuk Tautomerik
OPTIMISASI BETASIKLODEKSTRIN
Betasiklodekstrin tidak memiliki bentuk tautomerik. Hal ini dibuktikan dari hasil simulasi GO,betasiklodekstrin memiliki distribusi energi yang sama
Hasil Simulasi
energi terendah ΔHf betasiklodekstrin = -13776,77 kcal/mol
Betakaroten – Betasiklodekstrin - Air
PEMODELAN MOLEKULER INKLUSI KOMPLEKS
Pembentukan inklusi dengan “Periodic Box”
Analisis Ikatan Inklusi
PEMODELAN MOLEKULER INKLUSI KOMPLEKS
Dalam pemodelan inklusi kompleks, terdapat ikatan inklusi yaitu ikatan kovalen, seperti yang ditunjukkan dalam model simulasi berikut :
Ikatan Kovalen yang terjadi membentuk tetrahedral yang kuat di dalam betasiklodesktrin, sehingga kekuatan tarik-menarik dari betakaroten menyebabkan
sulitnya lepas dari host molecule.
Distribusi Energi
PEMODELAN MOLEKULER INKLUSI KOMPLEKS
Setup “Semi-empiris“ + Peridic Box dan Compute “SP (Single Point)”
Parameter Thermodinamika
PEMODELAN MOLEKULER INKLUSI KOMPLEKS
Setup “Semi-empiris“ + Periodix Box dan Compute “SP (SinglePoint)” T simulasi = 30 °C
ΔG semakin negatif, reaksisemakin spontan
Parameter KinetikaPEMODELAN MOLEKULER INKLUSI KOMPLEKS
2961.9184.599)ln(
1)ln()ln( `
−
=
−=
=−
TK
TREAK
AeK
a
RTEa
Paramater Kinetika :- Koefisien Arrhenius
A = 5.07 x 10 -10
- Energi aktivasiEa = -1.192 kcal/mol
Setup “Semi-empiris“ dan “Calculating Kinetics”1 mol BC + 1 mol BCD inklusi kompleks [BC+BCD] pelarut air
(a) 9,3 RPM; 0 mL air (b) 9,3 RPM; 0,1 mL air
(d) 9,3 RPM; 0,3 mL air (e) 9,3 RPM; 0,4 mL air
(c) 9,3 RPM; 0,2 mL air
(f) Manual; 0,4 mL air
PEMBENTUKAN SENYAWA INKLUSI KOMPLEKSHasil Analisa SEM – Pengaruh Penambahan Air
Penurunan massa
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Temperatur (C)
Inklusi 0,4 mL
Inklusi 0,3 mL
Mas
sa (m
g/C)
Inklusi 0,2 mL
BC
BCD
-0,5
0
0,5
1
1,5
2
2,5
30 80 130 180 230 280 330 380 430 480
mas
sa (m
g)
T (C)
Betakaroten
Betasiklodekstrin
inklusi 0.4 mL
Penurunan massa
PEMBENTUKAN SENYAWA INKLUSI KOMPLEKSHasil Analisa TG/DTA
T BC = 231.35 oC
T BCD = 296.91 oC
T inklusi = 284.67oC
PEMBENTUKAN SENYAWA INKLUSI KOMPLEKSHasil Uji Disolusi
Massainklusi 1 mg/10 mL air
λ betakaroten 400 nm
y = -0.0003x2 - 0.0022x + 6.6
y = -16,09x + 73,34
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 20 40 60 80 100 120
% A
bsor
banc
e
waktu (jam)
Betakaroten
InklusiKompleks
MassaBC 1 mg/10 mL air
KESIMPULAN
1. Pembentukan inklusi kompleks pada betakaroten dan betasiklodekstrin dapat dimodelkan dengan menggunakan perhitungan “Semi-Empiris” dan medan gaya “PM3”.
2. Pembentukan inklusi kompleks pada betakaroten dan betasiklodekstrin dengan ratio mol 1:1 menggunakan metode paste complexation terjadi pada penambahan air 0,4 mL.
3. Semakin banyak jumlah air yang ditambahkan, maka senyawa inklusi kompleks akan semakin terbentuk sempurna.
4. Berdasarkan data hasil simulasi, penambahan air pada pembentukan inklusi kompleks menentukan lamanya waktu pengadukan.
5. Dari hasil TG/DTA, sudah tidak terlihat molekul air sehingga tidak dapat diketahui mekanisme disosiasi dari senyawa inklusi kompleks tersebut.
Betakaroten dan BetasiklodekstrinPEMODELAN MOLEKULER INKLUSI KOMPLEKS
Periodix Box System : Pelarut air
Pemodelan molekuler inklusi kompleks betakatroten-betasiklodekstrin digunakan pelarut aquadest (H2O) pada Setup ”Periodic Box”, yaitu menu Hyperchem untuk memodelkan suatu molekul yang terlarut dalam air. Dalam penelitian ini digunakan variabel penambahan solvent aquadest dengan volume 0 mL; 0,1 mL; 0,2 mL; 0,3 mL; dan 0,4 mL.
Tampak depan
Tampak perspektif
Pada penambahan0.4 mL air terlihat ΔG semakin negatifyaitu -4988504.59 kcal/mol
Artinya pemebentukan inklusiTerjadi secara spontan
Penurunan massa
PEMBENTUKAN SENYAWA INKLUSI KOMPLEKSHasil Analisa TG/DTA
-0,5
0
0,5
1
1,5
2
2,5
30 80 130 180 230 280 330 380 430 480
mas
sa (m
g)
T (C)
Betakaroten
Betasiklodekstrin
inklusi 0.2 mL
inklusi 0.3 mL
inklusi 0.4 mL
Energy Mechanics InteractionPEMODELAN MOLEKULER INKLUSI KOMPLEKS
Penentuan Energi Mekanik Sistem Inklusi Betakaroten dan BetasiklodekstrinBerdasarkan Protein Inclusion Complexes Journal , hubungan antara energy binding, heat of formation dengan mechanical energy formation adalahDengan ΔT = 3oC dan Tsimulasi = 30oC
n = total rasio betakaroten, betasiklodekstrin dan air ( n = 3)m = total rasio betakaroten dan betasiklodekstrin ( m = 2)
( ) ( )
×
∑
∆+
∆×
∑
∆=
+
binding
m
o
fo
n
omechanics E
TTH
TTE
221
Menentukan Waktu PengadukanPEMODELAN MOLEKULER INKLUSI KOMPLEKS
totalinklusi
mechanicstotal m
BMEQ
=
inklusi
inklusia NDNre
µρ2
=
53ainklusi DN
PNpρ
=
PQ
t totalpengadukan =
Da = 4.1 cmN = 9.3 RPM