PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH...

55
PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH YANG BERMASALAH DI BTN SYARIAH SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah Oleh: ITA ISMAWATI NIM : 092503027 PROGRAM D ΙΙΙ PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH IAIN WALISONGO SEMARANG 2012 / 2013

Transcript of PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH...

Page 1: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB

DALAM AKAD MUDHARABAH YANG BERMASALAH

DI BTN SYARIAH SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam

Ilmu Perbankan Syari’ah

Oleh:

ITA ISMAWATI

NIM : 092503027

PROGRAM D ΙΙΙ PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH IAIN WALISONGO SEMARANG

2012 / 2013

Page 2: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

ii

Page 3: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

iii

Page 4: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

iv

MOTTO

….. …..

... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran….

(QS. Al-Maidah: 2)

Page 5: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk:

1. Allah SWT. Yang telah memberikan banyak kenikmatan dan kemudahan bagi

penulis dalam menyelesaikan TA ini.

2. Ayah dan Ibu dengan kasih sayang yang tulus dan pengorbanan yang

diberikan agar saya bisa menuntut ilmu setinggi mungkin.

3. Kakak dan adik saya yang selalu mendukung.

4. Kepada Ibu Maria Anna yang dengan tulus ikhlas memberikan waktu luang

dan ilmunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan TA ini.

5. Kepada bapak dan ibu dosen yang selama ini dengan ikhlas mendidik serta

memberikan ilmu tentang dunia ekonomi,khususnya perbankan syariah.

6. Karyawan BTN Syariah yang telah membantu memberikan informasi kepada

penulis.

7. Untuk teman saya Anis dan kak Aluh yang selalu menemani saat snang

maupun susah.

8. Tak lupa saya ucapan terima Kasih kepada teman – temanku semua.

Page 6: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa tugas

akhir ini berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan.Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satupun pikiran – pikiran

orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Semarang,14 Mei 2012

Deklarator

ItaIsmawati

NIM. 092503027

Page 7: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

vii

ABSTRAK

Bank adalah lembaga keuangan yang didalamnya melaksanakan dua jenis

kegiatan, yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana

tersebut kepada masyarakat.

Dalam bentuk penghimpunan dana maupun pembiayaan yang digunakan

dalam rangka mengatasi kemiskinan.

Sebelum pembiayaan dilakukan, maka perlu adanya perencanaan dimana analisis

yang diperlukan agar dalam penyaluran pembiayaan dapat diberikan dan tidak

terjadi kemacetan saat mengangsur.

Hal ini dapat dilakukan melalui pengendalian mutlak yang dilaksanakan

untuk menghindari terjadinya pembiayaan yang bermasalah dan

penyelesaiannya.Pembiayaan yang bermasalah adalah pembiayaan yang tidak

lancar yang diberikan pihak bank kepada nasabah saat jatuh tempo.

Adapun faktor dan penanganan dalam pembiayaan syukur BTN iB dalam

akad mudharabah yang bermasalah di BTN Syariah semarang adalah:

A. Faktor yang mempengaruhi pembiayaan syukur BTN iB dalam akad

mudharabah bermasalah adalah:

1. Analisa pembiayaan kurang tepat

2. Nasabah tidak sungguh – sungguh dalam menjalankan usahanya

3. Penurunan pendapatan

B. Penanganan dalam pembiayaan syukur BTN IB dalam akad mudharabah

yaitu:

1. Langkah Administrasi:

a. Peringatan pada nasabah bahwa sudah jatuh tempo

b. Apabila diabaikan pihak bank akan melakukan panggilan kepada

nasabah

c. Apabila masih diabaikan juga, maka pihak bank akan mengunjungi

langsung kerumah nasabah.

2.pendekatan persuasif

Dilakukan apabila ketiga langkah di atas tidak dapat diatasi, maka

dilakukan dengan cara pengambilalihan jaminan oleh pihak Bank.

Apabila langkah awal tidak dilakukan melalui kunjungan pada

nasabah dan menghasilkan keputusan dan penyelamatan pembiayaan,

maka pihak BTN Syari’ah Semarang akan melakukan penanganan sebagai

berikut:

1. Rescheduling (penjadwalan ulang)

2. Reconditioning (persyaratan ulang)

3. Restructuring (penataan ulang)

4. Liquidation (penjualan barang-barang yang dijadikan agunan)

Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan

Tugas Akhir (TA) ini adalah jenis penelitian lapangan (field research)

yang dilakukan di TBN Syari’ah Semarang.Untuk menggali data-data

yang relevan atau sumber data (primer maupun sekunder) penulis

melakukan pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan

dokumentasi.

Page 8: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan segala

nikmat serta hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan PKL (magang) dan Tugas Akhir

(TA) dapat penulis selesaikan dengan baik.Semoga Allah tetap memberi rahmat

dan hidayah-Nya kepada kita semua.Amin

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu melaksanakan PKL dan pembuatan TA ini.

Ucapan terimakasih ini disampaikan kepada:

1. Prof Dr.HMuhibin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

2. Dr. Imam Yahya M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Maria Ana Muryani,SH. MH selaku pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu dan tenaga, pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam pembuatan TA ini

4. Karyawan-karyawan BTN Syariah Semarang yang telah membantu dan

memberikan sedikit ilmunya

5. Kepada keluarga tercinta dan orang yang aku sayangi.Terimakasih atas

dukungannya dan motivasinya.

Penulis percaya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,

sehingga penulis akan sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat

membangun guna menyempurnakan Tugas Akhir ini. Akhirnya semoga Tugas

Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun umum.

Page 9: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

HALAMAN DEKLARASI .......................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. viii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 5

1.5 Metode Penelitian ................................................................ 6

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................... 8

BAB IIGAMBARAN UMUM BTN SYARI’AHSEMARANG

2.1 Sejarah Berdirinya BTN Syari’ah ....................................... 9

2.2 Visi dan Misi ....................................................................... 10

2.3 Struktur Organisasi .............................................................. 10

2.4 Kerjasama Kegiatan............................................................. 12

2.5 Produk – Produk BTN Syari’ah .......................................... 12

BAB II PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Mudharabah ...................................................... 18

3.2 Landasan Hukum Mudharabah ........................................... 32

3.3 Rukun Mudharabah............................................................. 20

Page 10: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

x

3.4 Jenis – Jenis Mudharabah ................................................... 21

3.5 Manfaat Mudharabah dan Resiko Mudharabah ................. 22

3.6 Tujuan Pembiayaan ............................................................. 23

3.7 Prosedur Pembiayaan Syukur BTN iB di BTN Syari’ah ... 24

3.8 Pengertian Pembiayaan dan Pembiayaan Bermasalah ........ 26

3.9 Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah .......................... 27

3.10 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan

pembiayaan .......................................................................... 28

3.11 Penyelamatan dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah.. 33

3.12 Penanganan Pembiayaan Syukur BTN iB dalam Akad

Mudharabah yang Bermasalah........................................... 35

3.13 Study Kasus Pembiayaan Syukur BTN iB dalam akad

mudharabah di BTN Syariah Semarang ............................. 38

3.14 Mencegah Terulang Pembiayaan Bermasalah ..................... 38

3.15 Analisis Penanganan BTN Syari’ah Terhadap

Pembiayaan Syukur BTN iB dalam Akad mudharabah

yang Bermasalah ................................................................. 39

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan ............................................................................. 43

4.2 Saran – Saran .......................................................................... 44

4.3 Penutup ................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang ini bank syari’ah di Indonesia sedang berkembang

signifikan. Semua itu bisa dilihat dengan banyaknya bank syari’ah yang

bermunculan. Satu perkembangan lain perbankan syariah di Indonesia

pascareformasi adalah diperkenankannya konversi cabang bank umum

konvensional menjadi cabang syariah1.

Dalam perkembangan bank syari’ah banyak pelaku bisnis yang

memilih bank syari’ah. Dimana kontribusi ekonomi bank syariah terhadap

pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh kemampuan bank

syari’ah yang secara efektif melakukan produksi maupun kemampuan

manajerial kelembagaan bank syari’ah.

Karakteristik perbankan syari’ah yang berorientasi berdasarkan prinsip

bagi hasil memberikan alternatif perbankan syari’ah yang saling

menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan

dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai- nilai

kebersamaan dan persaudaraan dalam produksi dan menghindari spekulatif

dalam bertransaksi keuangan2.

Bank sebagai lembaga perantara jasa keuangan (financial

intermediary) yang tugas pokoknya adalah menghimpun dana dari

1 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syari’ah dari Praktek ke Teori,Jakarta: Gema Insani

Press, Cet ke-1,hlm 2. 2www.Geogle, Perbankan syari’ah

1

Page 12: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

2

masyarakat, diharapkan dengan dana dimaksud dapat memenuhi kehidupan

dana pembiayaan yang tidak disediakan oleh dua lembaga sebelumnya (swasta

dan negara)3.Dimana penghimpun dana tersebut terdapat produk simpanan

yaitu tabungan, deposito dan giro. Sedangkan penyaluran dananya berupa

pembiayaan yang berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan

berdasarkan penyertaan modal (musyarakah), pembiayaan berdasarkan prinsip

jual beli (murabahah), serta pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip

sewa (ijaroh).

BTN SYARI’AH Semarang adalah salah satu bank yang melakukan

penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada

masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Produk pembiayaan yang disalurkan

kepada masyarakat yaitu pembiayaan syukur BTN iB.

Pembiayaan Syukur BTN iB adalah fasilitas pembiayaan yang

diperuntukkan sebagai modal kerja atau investasi bagi usaha dalam kategori

usaha mikro, kecil dan menengah yang berbentuk perorangan, badan usaha,

koperasi, kelompok usaha dan lembaga linkange4.Pembiayaan Syukur BTN iB

ini menggunakan akad mudharabah. Dimana sumber dana Syukur BTN iB ini

berasal sepenuhnya dari bank BTN Syari’ah dan keuntungannya berdasarkan

bagi hasil.

Pengertian mudharabah sendiri adalah akad kerja sama antara dua

pihak dimana pihak pertama (shahibulmaal) menyediakan seluruhnya (100%)

modal, sedangkan pihak kedua menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi

3 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah, Yogyakarta: Ekonisia,2004.hlm 195

4 Brosur BTN SYARI’AH

Page 13: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

3

menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si

pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau

kelalaian si pengelola maka pengelola bertanggungjawab atas kerugian

tersebut5.

Pembiayaan mudharabah yang dijalankan oleh bank syari’ah

merupakan suatu kontrak peluang investasi yang mengandung resiko yang

tinggi. Sebab model kontrak peluang investasi yang mengandung resiko yang

asymmetric information. Asimatrik informasi adalah kondisi yang

menunjukkan sebagian investor mempunyai informasi dan yang lainnya tidak

dimiliki. Munculnya asymmetric information ini dapat mempengaruhi besar

kecilnya pendapatan informasi yang dijalankan6.

Sehingga sebelum pembiayaan disalurkan, maka perlu adanya

perencanaan dimana dalam pembiayaan dibutuhkan analisis untuk mengetahui

kelayakan pembiayaan dan supaya tidak terjadi kemacetan saat mengangsur

pembiayaan yang telah diberikan oleh pihak bank, karena jika pembiayaan itu

mengalami masalah maka kerugian bagi pihak bank.

Oleh karena itu, harus ada penanganan pembiayaan yang dilakukan

yang dilaksanakan untuk menghindari pembiayaan bermasalah dan cara

menanganinya. Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang terjadi

tunggakan saat mengangsur, sehingga dalam penyaluran pembiayaan harus

5Op.cit

6 Muhammad, Konstruksi Mudharabah dalam Bisnis Syari’ah.Yogyakarta:BPFE,Cet.ke-

1, 2005,hlm107

Page 14: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

4

didasarkan pada prinsip kehati – hatian dan dengan sistem pengendalian yang

baik7.

Dari paparan di atas inilah, penulis tertarik guna meneliti pembiayaan

Syukur BTN iB dengan akad mudharabah dengan judul “PEMBIAYAAN

SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH YANG

BERMASALAH DI BTN SYARI’AH SEMARANG“

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, diharapkan

pembahasan yang selanjutnya dapat dituangkan secara rinci mengenai hal –

hal yang berkaitan dengan operasional BTN Syari’ah Semarang ,dalam hal

pembiayaan Syukur BTN iB. Maka dapat dirumuskan permasalahannya

sebagai berikut:

1. Faktor –faktor penyebab Pembiayaan Syukur BTN iB dalam akad

mudharabah di BTN Syari’ah Semarang?

2. Bagaimanakah penanganan Pembiayaan Syukur BTN iB dalam akad

mudharabah yang bermasalah di BTN Syari’ah Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu :

1. Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab Pembiayaan Syukur BTN iB

dalam akad mudharabah yang bermasalah di BTN Syari’ah Semarang.

7Malayu SP Hasibuan, Dasar – dasar Perbankan, Jakarta:PT Bumi Aksara, hlm 104-105

Page 15: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

5

2. Untuk mengetahui penanganan Pembiayaan Syukur BTN iB dalam akad

mudharabah yang bermasalah di BTN Syari’ah Semarang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tugas akhir ini untuk berbagai pihak, adalah sebagai

berikut:

a. Bagi penulis

a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor penyebab

dan penanganan pembiayaan Syukur BTN iB dalam akad

mudharabah yang bermasalah di BTN Syari’ah Semarang

b. Untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh

gelar Ahli Madya dalam ilmu Perbankan Syari’ah.

b. Bagi BTN

a. Sebagai bahan evaluasi dalam upaya pengembangan produk yang

lebih baik lagi.

b. Dapat memperkenalkan eksistensi BTN dimasyarakat luas serta dapat

digunakan sebagai masukan.

c. Bagi IAIN

Sebagai tambahan referensi dan informasi, khususnya bagi akademisi

mengenai pembiayaan mudharabah.

d. Bagi Masyarakat

Sebagai wahana informasi bagi masyarakat tentang operasional BTN

Syari’ah, khususnya mengenai pembiayaan syukur BTN IB dalam akad

mudharabah.

Page 16: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

6

E. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang jelas dalam penelitian ini, maka penulis akan

menggunakan identitas sebagai berikut

1. Jenis penelitian

Penulis menggunakan jenis penelitian lapangan yang

menggambarkan gejala sosial tertentu. Penelitian ini dilakukan di BTN

Syari’ah Semarang untuk menggali data yang relevan dan akurat.

2. Sumber Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama

baik individu atau perorangan.8Data dikumpulkan langsung melalui

wawancara atau interview dengan pegawai yang bersangkutan yang

ada di BTN Syari’ah Semarang.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih

lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh

pihak lain9.Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses

lebih lanjut. Data sekunder yang didapat berupa formulir, brosur, dan

modul tentang produk BTN Syari’ah.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

8 Husein Umar,Research Methods in Finance and Banking,Jakarta:PT Gramedia Pustaka

Utama, Cetke-2, 2002, hlm 82 9ibid

Page 17: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

7

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung

ataupun tidak langsung terhadap objek penelitian10

.Yaitu dengan

mengamati kegiatan pembiayaan di BTN Syari’ah Semarang.

b. Wawancara

Adalah salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya

dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang

diwawancarai11

.Wawancara tersebut dapat dilakukan dengan

mewawancarai pegawai BTN Syariah Semarang tentang bagaimana

prosedur pembiayaan dan penanganan pembiayaan syukur BTN IB

yang bermasalah.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data relevan melalui arsip – arsip, catatan, brosur dan

sebagainya yang berhubungan dengan penelitian di BTN Syariah

Semarang.

4. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif

analisis, yaitu suatu metode penelitian bertujuan untuk memberikan

gambaran umum tentang subjek penelitian berdasarkan data dan variabel

yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti12

.Data – data yang

diperoleh kemudian penulis analisa dengan prosedur dan penanganan

pembiayaan dengan teori dan konsep yang ada.

10

Ibid,hlm 116 11

ibid 12

Saifiddin Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001, hlm. 126

Page 18: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

8

F. Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ( TA ) ini di bagi menjadi empat bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang pengambilan judul, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka, kerangka teoritik,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM BTN SYARI’AH SEMARANG

Bab ini menguraikan mengenai sejarah singkat berdirinya, struktur

organisasi, produk- produk yang dimiliki, dan perkembangan BTN

Syari’ah Semarang.

BAB III PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD YANG

BERMASALAH DI BTN SYARIAH SEMARANG

Dalam bab ini menjelaskan tentang faktor- faktor penyebab dan

penanganan dalam pembiayaan syukur BTN iB dalam akad

mudharabah yang bermasalah di BTN Syari’ah Semarang.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran-saran

LAMPIRAN

Page 19: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

9

BAB II

GAMBARAN UMUM BTN SYARI’AHSEMARANG

2.1 Sejarah Berdirinya BTN Syari’ah

BTN Syari’ah mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari 2005 dengan

pembukaan kantor cabang Syari’ah pertama di Jakarta karena BTN Syari’ah

ini masih menginduk bank BTN konvensional.BTN syari’ah merupakan

Strategic Business Unit (SBU) dari bank BTN yang menjalankan bisnis

dengan prinsip syari’ah.

Latar belakang dari didirikannya Bank BTN Syariah ini

adalahtingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan

syari’ah dan memperhatikan keunggulan prinsip perbankan syari’ah dalam

transaksi bisnis keuangan.Adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)

tentang bunga bank, serta melaksanakan hasil RUPS tahun 2004.Sedangkan

tujuan didirikan BTN Syari’ah adalah:

1. Memperluas dan menjangkau segmen masyarakat yang menghendaki

produk perbankan syari’ah

2. Meningkatkan daya saing baik bank BTN dalam layanan jasa perbankan

3. Mempertahankan loyalitas nasabah bank BTN yang menghendaki

transaksi perbankan berdasarkan prinsip syariah1.

Bank BTN Syari’ah ini walaupun masih menginduk dengan BTN

Konvensional tapi cara kerja dari Bank BTN Syariah ini sudah

1 Profil BTN Syari’ah

Page 20: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

10

menjalankannya sesuai dengan prinsip syari’ah karena adanya Dewan

Pengawas Syari’ah (DPS) dimana semua kerja dari BTN syari’ah dipantau2.

Dalam perkembangannya asset maupun jumlah nasabah khususnya

nasabah di BTN Syari’ah sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari mulai

usaha ini sampai sekarang.Asset yang diperoleh bank BTN semakin tahun

yang semakin bertambah.

2.2 Visi dan Misi

Visi :

Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.

Misi :

1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan

industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil dan menengah.

2. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan

produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

3. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas,

profesional dan memiliki integritas tinggi.

4. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati –

hatian dan good governance untuk meningkatkan Shareholder Value.

5. Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

2.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi BTN Syari’ah

2 Profil BTN Syari’ah

Page 21: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

11

Keterangan

Branch Manager : Indro Aji

Consumer Deputi BM : - Abdul Dekon

- Fajar

Consumer Financing Unit : Ira Rosanty

Housing & Commercial Financing Unit : - Hadyan Helmi Irawah

- Bayu Dwi Sasongko

Consumer Funding : - Hadzid Sauhary

- Muklisin

- Naily Fissilmi

Accounting : - Yuane Setyo Palupi

- Aulia Zahra Munif

Collection & Workout Unit : Rizky

Transaction Processing

Clearing : Diasztyo Adi Saputra

Transaction Processing & IT : Gunawan Hari Murti

Financing Administrator : Maria Ulfa

Financing Dokumer : Merwanto

CS (Customer Service) : Maya Astuti

Teller : Imma Suci Triana

Erna Irawati

Page 22: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

12

2.4 Kerjasama Kegiatan

BTN Syari’ah telah melakukan banyak kegiatan atau program selam

ini dan bekerjasama dengan instansi terkait seperti:

1. Kerjasama dengan kementerian Perumahan Rakyat berupa Fasilitas

Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sesuai Kemenpera no.14 tahun

2004

2. Kerjasama dengan kementerian agama berupa:

a) Bank penerima setoran ONH

b) Sebagai LKS-PWU (Lembaga Keuangan Syari’ah- Penerima Wakaf

Uang)

3. Kerjasama dengan lembaga lainnya yang berupa:

a) Perum Perumnas

b) PT Jamkrindo

c) PT SMF

d) PT Permodalan BMT Ventura

e) YAYASAN Ponpes Darunnajah

f) Yayasan Pendidikan Islam Al- Azar

2.5 Produk – Produk BTN Syari’ah

BTN Syari’ah mempunyai dua produk yang ditawarkan, yaitu produk

dana dan produk pembiayaan3.

1. Produk Dana (Tabungan)

Pada produk dana (tabungan) ini memberikan pelayanan sebagai berikut:

3 Buku Agenda BTN Syari’ah 2011

Page 23: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

13

a. Tabungan Batara iB

Adalah produk tabungan dengan akad titipan (wadi’ah),

sebagai media penyimpan dana untuk keperluan transaksi dan

pembayaran rutin serta keperluan – keperluan lainnya.Syarat

Pembukaan Rekening

1) Penabung dapat perorangan / lembaga

2) Melampirkan foto copy identitas diri untuk perorangan dan akta

pendirian, ijin usaha untuk lembaga

3) Penabungan pertama minimal Rp 50.000,-

4) Penabungan selanjutnya minimal Rp 10.000,-

b. Tabungan Investa Batara iB

Adalah produk penyimpanan dana berupa tabungan dengan

akad mudharabah, yang ditujukan untuk keperluan investasi, dan

bersifat fleksibel dalam jangka waktu penyimpanan dan

penarikannya.Bagi hasil diberikan setiap akhir bulan dan dihitung

berdasarkan saldo harian yang mengendap.

Persyaratanpembukaan rekening

1) Penabung perorangan / lembaga

2) Melampirkan foto copy identitas diri untuk perorangan dan akta

pendirian,ijin usaha untuk lembaga

3) Penabungan minimal Rp 100.000,-

4) Penabungan selanjutnya minimal Rp 50.000,-

Page 24: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

14

c. Tabungan Baitullah Batara iB

Adalah produk tabungan Haji BTN Syari’ah,sebagai sarana

penyimpanan dana untuk biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) calon

jamaah haji4. Persyaratan pembukaan rekening

1) Perorangan WNI

2) Melampirkan foto copy identitas diri

3) Penabungan pertama minimal Rp 250.000,-

4) Penabungan lanjutan minimal Rp 100.000,-

d. Giro Batara iB

Adalah produk penyimpanan dana dengan akad titipan

(wadi’ah), yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan maupun

perusahaan / lembaga, untuk menunjang kelancaran lalu lintas

pembayaran dengan perantara cek dan bilyet giro maupun media

perintah pembayar lainnya.Tata cara pembukaan

1) Nasabahperorangan

Syarat – Syaratnya:

a) Usia 18 tahun keatas atau sudah menikah

b) Melampirkan foto copy identitas diri

c) Penyetoran pertama minimal Rp 500.000,-

d) Tidak termasuk daftar hitam BI

e) Memiliki NPWP

4ibid

Page 25: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

15

2) Nasabah lembaga

Syarat – Syaratnya:

a) Melampirkan foto copy akta pendirian perusahaan dan izin

usaha

b) Melampirkan surat kuasa untuk bertindak atas nama

perusahaan.

c) Penyetoran awal minimal Rp 1000.000,-

d) Tidak termasuk daftar hitam BI

e) Memiliki NPWP

2. Produk Pembiayaan

Pada produk pembiayaan di BTN Syari’ah terdiri dari:

a. KPR BTN iB

Adalah pembiayaan yang ditujukan bagi perorangan untuk

pembelian rumah,ruko,apartemen baik baru maupun lama.Akad yang

digunakan dalam pembiayaan ini adalah akad murabahah (jual beli),

dimana nasabah bebas memilih obyek KPR sesuai dengan kebutuhan

dan pertimbangan nasabah sendiri.Angsuran tetap sampai

lunas.Maksimal pembiayaan sebesar 90% untuk nasabah kolektif dan

80% nasabah non kolektif.Jangka waktu pembiayaan 10 tahun5.

b. KPR BTN INDESNYA iB

Adalah pembiayaan berdasarkan akad ishtishna (pesanan),

diperuntukkan bagi pemohon perorangan yang akan membeli rumah

5ibid

Page 26: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

16

dari Bank, yang dibangun oleh pengembang sesuai pesanan dari

nasabah.Angsuran tetap sampai lunas.Maksimal pembiayaan sebesar

90% nasabah kolektif dan 80% non kolektif.Jangka waktu

pembiayaan maksimal 10 tahun.

c. SWAGRIYA BTN iB

Pembiayaan bagi pemohon yang memenuhi persyaratan yang

ditentukan oleh Bank, untuk membiayai pembangunan atau renovasi

rumah, ruko, atau bangunan lainnya di atas tanah yang sudah dimiliki

oleh pemohon, baik untuk dipakai sendiri maupun untuk

disewakan.Akad yang digunakan adalah akad murabahah (jual beli).

d. MULTIGUNA BTN iB

Adalah pembiayaan berdasarkan akad murabahah (jual beli),

dalam rangka pembelian kendaraan bermotor bagi nasabah

perorangan.Angsuran tetap sampai lunas.Maksimal pembiayaan 90%

untuk nasabah kolektif dan 80% nasabah non kolektif.Jangka waktu

pembiayaan untuk mobil baru 5 tahun, mobil bekas tidak melebihi 7

tahun,untuk motor baru maksimal 4 tahun.

e. MODAL KERJA BTN iB

Pembiayaan dengan akad mudharabah, berupa penyediaan

dana oleh bank BTN untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha

nasabah, baik perorangan, perusahaan / lembaga, maupun

koperasi.Maksimal pembiayaan sebesar 100% dari kebutuhan modal

kerja.Jangka waktu pembiayaan maksimal 36 bulan.Nisbah bagi hasil

Page 27: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

17

ditetapkan sesuai analisa usaha yang dilakukan bank dan disetujui

nasabah.

f. GADAI BTN iB

Pinjaman kepada nasabah berdasarkan prinsip qard yang

diberikan oleh bank kepada nasabahberdasarkan kesepakatan, yang

disertakan dengan surat gadai sebagai penyerahan Marhun (barang

jaminan) untuk jaminan pengembalian seluruhatau sebagian hutang

nasabah kepada bank6.Maksimal pembiayaan gadai yang dapat

diberikan adalah sebesar 80% dari nilai taksasi marhun tau ditentukan

sesuai dengan kondisi pasar. Minimal jangka waktufasilitas

pembiayaan gadai selama 10 hari kalender dan maksimal 120 hari

kalender pembiayaan harus sudah lunas7.

6ibid

7ibid

Page 28: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

18

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah kontrak antara dua pihak dimana satu pihak yang

disebut rab al–maal (investor) mempercayakan uang kepada pihak kedua, yang

disebut mudharabah untuk tujuan menjalankan usaha dagang.Mudharib

menyumbangkan tenaga dan waktunya dan mengelola kongsi mereka sesuai

dengan syarat – syarat kontrak.Salah satu ciri utama dari kontrak ini adalah bahwa

keuntungan, akan dibagi antara investor dan mudharib berdasarkan proporsi yang

telah disepakati sebelumnya.Kerugian, jika ada akan ditanggung sendiri oleh si

investor1.

Mudharabah digunakan terutama sebagai suatu instrumen dagang yakni

jual beli jarak jauh (luar kota) ataupun perdagangan lokal (di kota

sendiri).Kalangan Mazhab Maliki dan Syafi’i menekankan bahwa mudharabah

adalah instrumen dagang murni. Mereka tidak dapat menerima suatu mudharabah

yang mempersyaratkan, misalnya suatu kegiatan pertukangan pada pihak agen

(mudharabah). Bagi mereka ketentuan semacam itu akan menjadi kontrak upahan

yang seluruhkeuntungan dan kerugian bagi investor, sementara si mudharib

berhak atas upah yang pantas bagi pekerjaannya2.

Dalam rangka untuk menjadi pilihan bagi para pelaku bisnis dalam

menjalankan usahanya yang kekurangan modal,maka bank syariah didirikan

1 Abdullah Saeed,PD,Menyoal Bank Syari’ah, Jakarta, Paramadina, 2004, hlm 77

2Ibid hlm 78

Page 29: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

19

dalam rangka untuk menjadi pilihan bagi pelaku bisnis dengan mengeluarkan

produk pembiayaan mudharabah.Produk pembiayaan mudharabah adalah produk

bank syari’ah yang murni menggunakan mekanisme bagi hasil3.Salah satu bank

syari’ah yang mengeluarkan produk pembiayaan mudharabah adalah BTN

Syari’ah.BTN Syari’ah mengeluarkan pembiayaan mudharabah dalam produk

Syukur BTN IB. Dimana pembiayaan ini adalah pembiayaan diperuntukkan

sebagai modal kerja atau investasi bagi pelaku bisnis.

3.2Landasan Hukum Mudharabah

Adapun landasan Syari’ah yang mendasari pelaksanaan akad mudharabah

di BTN Syari’ah adalah sebagai berikut:

1. Al Qur’an

... ….

“ … dan dari orang-orang yang berjalan di bumi mencari sebagian karunia

Allah SWT…” (QS. Al- Muzammil: 20)4

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarlah kamu dimuka bumi,

dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak – banyak supaya

kamu beruntung”(QS.Al-Jumuah:10)5.

3Muhammas, KontruksiMudharabah dalam Bisnis Syari’ah, Yogyakarta: 2005, hlm 180

4 Al-Qur'an dan Terjemahan, Surat al-Muzzamil, ayat 20

5Ibid, Surat al-Jumu’ah ayat 10

Page 30: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

20

2. Al Hadits

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul

Munthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia

mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni

lembah yang berbahaya, atau membeli ternak.Jika menyalahi peraturan

tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana

tersebut.Disampaikan syarat – syarat tersebut kepada Rasulullah saw, dan

Rasulullah pun membolehkannya.” (HRThabrani)6

3.3Rukun Mudharabah

Untuk sah atau tidaknya pembiayaan dalam akad mudharabah harus

memenuhi rukun mudharabah, yaitu sebagai berikut:

1. Pemilik modal (shahibulmaal)

2. Pemilik usaha (mudharib)

3. Proyek/ usaha (amal)

4. Modal (ra’sulmaal)

5. Ijab qabul (sighat)

6. Nisbah bagi hasil7

6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani

Press, cet. Ke-1, 2001, hlm. 96. 7SunartoZulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari’ah,Jakarta: Zikrul Hakim,

2003, hlm 55

Page 31: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

21

3.4 Jenis – Jenis Mudharabah

a. MudharabahMutlaqah

Adalah bentuk kerjasama antara shahibulmaal dan mudharib yang

cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,

waktu, dan daerah bisnis.

b. MudharabahMuqayyadah

Adalah kebalikan dari mudharabahmutlaqah.Si mudharib dibatasi

dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha.Adanya pembatasan

ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibulmaal dalam

memasuki jenis usah8.

Jenis mudharabah yang digunakan di Bank syariah, tak kecuali

BTN Syari’ah dalam melakukan pembiayaan Syukur BTN iBdalam akad

mudharabahmutlaqah.Dimana bank memberikan kebebasan kepada

nasabah dalam menjalankan usahanya, waktu, dan daerah yang akan

dijalankannya.

Dalam pembiayaan mudharabah tidak disyaratkan adanya agunan,

namun mengingat dana yang digunakan oleh bank syari’ah berasal dari

dana masyarakat yang telah dititipkan pada bank syari’ah, maka sebagai

jaminan atas pembayaran kewajiban nasabah berdasarkan fasilitas

pembiayaan, maka bank dapat meminta jaminan kepada nasabah.

8 Muhammad Syafi’iAntonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik,Jakarta: Gema

Insani,2001, hlm97

Page 32: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

22

3.5 Manfaat Mudharabah dan Resiko Mudharabah

1) Manfaat mudharabah

a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan

usaha nasabah meningkat.

b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah

pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/ hasil

usaha bank sehingga tidak akan pernah mengalami negative spread.

c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/ arus

kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.

d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang

benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan

yang konkret dan benar – benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

e. Prinsip bagi hasil dalam al mudharabah ini berbeda dengan prinsip

bunga tetap di mana bank akan menagih penerima pembiayaan

(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapapun keuntungan yang

dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.

2) Resiko mudharabah

Resiko yang terjadi dalam al-mudharabah, terutama pada

penerapannya dalam pembiayaan, relatif tinggi.Diantaranya:

a. Slide streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti

yang disebut dalam kontrak.

b. lalai dan kesalahan yang disengaja

Page 33: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

23

c. penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya

tidak jujur9.

SKEMA

Keter

angan:

1. bank dan nasabah melakukan perjanjian bagi hasil

2. bank memberikan modal (100%)untuk proyek/ usaha sedangkan nasabah

yang menjalankan usahanya dengan keahlian atau keterampilan yang

dimilikinya

3. pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan masing – masing.

4. Pengembalian modal.

3.6 Tujuan Pembiayaan

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi

dua hal sebagai berikut:

Ibid. hlm 97-98

Page 34: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

24

1. Pembiayaan modal kerja,yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan

a. Peningkatan produksi,baik secara kuantitatif,yaitu jumlah hasil

produksi,maupun kualitatif,yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil

produksi.

b. Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility dari suatu

barang.

2. Pembiayaan investasi,yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang – barang

modal (capital goods)serta fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.

3.7 Prosedur Pembiayaan Syukur BTN iB di BTN Syari’ah

Prosedur yang biasanya dilalui nasabah untuk mengajukan

pembiayaan syukur adalah sebagai berikut10

:

a. Nasabah datang ke BTN Syari’ah

b. Customer service (CS) akan menanyakan keperluan nasabah

c. CS memberikan penjelasan persyaratan untuk pembiayaan syukur BTN

iB dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Untuk perorangan fotokopi KTP,kartu keluarga,dan Surat Nikah

(bagi yang sudah menikah),perijinan usaha,NPWP, legalitas usaha

bila ada,catatan keuangan usaha.

2) Untuk badan usaha akta anggaran dasar sampai dengan akta

perubahan terakhir,perijinan usaha,NPWP,legalitas tempat usaha

bilaada,dan laporan keuangan terakhir minimal catatan keuangan

usaha.

10

Wawancara dengan Bpk Dekon bagian Manajerial di KCPS BTN Syari’ah Semarang.

Page 35: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

25

d. Nasabah mengisi form pembiayaan.

e. CS mengecek persyaratan,jika ada yang kurang nasabah diminta untuk

melengkapinya.

f. Berkas yang masuk ke administrasi ke administrasi marketing diperiksa

kelengkapannya dan dilakukan pencatatan berkas masuk.

g. Tahap selanjutnya adalah survey lokasi usaha.

h. Selanjutnya pihak bank akan menganalisis berkas tersebut.

i. Jika pembiayaan sudah melalui proses tersebut dan pembiayaan disetujui

maka akan dikeluarkan surat persetujuan.

1. Prosedur pengikatan pembiayaan syukur

a. Nasabah membaca surat pemberitahuan persetujuan pembiayaan yang

berisi akad,ketentuan dan lain – lain.

b. Nasabah memberikan jaminan sesuai yang tercantum disurat

persetujuan.

c. Kemudian administrasi marketing akan mencatat dalam dokumen

jaminan.

d. Nasabah menandatangani nota pencairan.

e. Pihak bank akan membacakan akad yang berisi pasal – pasal terkait

dan disetujui oleh nasabah dengan menandatangani tiap

pasal.Selanjutnya pihak bank akan memberikan nota pemindahbukuan

kebagian pembukuan,setelah nota pemindahbukuan nasabah dapat

mencairkan pembiayaan tersebut ke teller.

Page 36: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

26

2. Prosedur Pengeluaran Jaminan.

Jika pembiayaan telah lunas, maka tahap yang selanjutnya adalah

pengeluaran jaminan, yaitu:

a. Nasabah datake BTN Syari’ah

b. Jika pembiayaan sudah lunas,nasabah akan mendapatkan bukti

pelunasan

c. Nasabah menyerahkan tanda terima jaminan yang telah disetujui oleh

pihak bank dan menandatangani tanda terima tersebut.

d. Bank akan memberikan surat kuasa menjual jaminan kepada

nasabah,karena telah selesai.

e. Pihak bank akan menyerahkan kembali jaminan milik nasabah beserta

surat kuasa menjual11

.

3.8Pengertian Pembiayaan dan Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu

pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak –

pihak yang merupakan defisit unit12

.

Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang tidak lancar yang

diberikan pihak bank kepada nasabah pada saat jatuh tempo.Pembiayaan

yang tidak lancar harus secepatnya diselesaikan agar kerugian yang lebih

besar dapat dihindari13

.

11

wawancara dengan Bpk Dekon bagian Manajerial di KCPS BTN Syari’ah Semarang 12

Muhammad Syafi’i Antonio,op.cit.hlm 160 13

Malayu,SPHasibuan, Dasar – dasar Perbankan, Jakarta, Bumi Aksara,hlm 115

Page 37: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

27

Pembiayaan bermasalah apabila belum lunas setelah jatuh tempo

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok yang telah melampaui 270 atau 9

bulan

b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru

c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan

dengan nilai yang wajar14

.

3.9 Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah

Penyebab pembiayaan bermasalah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

a. Faktor internal

1) Peminjam kurang cakap dalam usaha tersebut

2) Manajemen tidak baik atau kurang rapi

3) Laporan keuangan tidak jelas

4) Penggunaan dana yang tidak sesuai dengan perencanaan

5) Perencanaan yang kurang matang

b. Faktor eksternal

a. Aspek pasar kurang mendukung

b. Kemampuan daya beli masyarakat kurang

c. Kebijakan pemerintah

d. Pengaruh lain diluar usaha

e. Kenakalan peminjam15

14

Taswan, Manajemen Perbankan, Yogyakarta, UPPSTIMYKPN Yogyakarta, cet

Pertama, 2006.hlm184 15

Muhamad, Manajemen Bank Syari’ah, Op Cit hlm 267

Page 38: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

28

Sedangkan di BTN Syari’ah faktor yang mempengaruhi

pembiayaan syukur BTN iB dalam akad mudarabah yang bermasalah

adalah:

a. Analisa pembiayaan yang kurang tepat

Yakni pihak bank saat melakukan analisis pembiayaan kurang tepat,

misalnya dalam memperhatikan 5C kurang sehingga dapat

menyebabkan pembiayaan bermasalah.

b. Nasabah tidak sungguh – sungguh dalam menjalankan usahanya.

Bahwa nasabah tidak menjalankan usahanya dengan sungguh-sungguh

tanpa merencanakan untuk lebih maju lagi.

c. Dan faktor yang paling banyak dipengaruhi di BTN Syariah,yaitu

penurunan pendapatan16

.

Pendapatan nasabah menurun,keadaan ini bisa terjadi oleh semua para

usaha.Faktor ini bisa disebabkan karena bencana alam,cuaca,kondisi

pasar yang kurang menentukan sehingga penurunan pendapatan bisa

terjadi kapan saja.

3.10Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pembiayaan

Prinsip dasar dalam penilaian nasabah merupakan prinsip pemberian

pembiayaan yang sudah klasik dikenal dengan 5C yaitu:

1. Character (watak) calon debitur perlu diteliti oleh analisa pembiayaan

apakah layak untuk menerima pembiayaan, karakter permohonan

pembiayaan dapat diperoleh dengan caramengumpulkan informasidari

16

Wawancara denganBpk Bayu bagian pembiayaan pegawai BTN Syari’ah Semarang.

Page 39: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

29

referensi nasabah dan bank- bank lain tentang

perilaku,kejujuran,pergaulan dan ketaatannyamemenuhi pembiayaan.

2. Capacity (kemampuan) calon debitur perlu dianalisis apakah ia mampu

memimpin perusahaan dengan baik dan benar.Kalau ia mampu

memimpin perusahaan ,ia akan mampu membayar pembiayaan sesuai

dengan perjanjiandan perusahaannya tetap berdiri.Jika kemampuan

calon debitur baik maka ia dapat diberikan pembiayaan,sebaliknya jika

kemampuannya buruk maka pembiayaan tidak dapat diberikan.

3. Capital (modal) dari calon debitor harus dianalisis mengenai besar dan

struktur modalnya yang terlihat dari neraca lajur perusahaancalon

debitor.Hasil analisis neraca lajur akan memberikan gambaran dan

petunjuk sehat tau tidak sehatnyaperusahaan.Demikian juga mengenai

tingkat likuiditas, rentabilitas,solvabilitas, dan struktur modal

perusahaan bersangkutan.Jika terlihat baik maka bank akan memberikan

pembiayaankepada pemohon,tetapi sebaliknya jika tidak maka pemohon

tidak akan mendapatkan pembiayaan yang diinginkan.

4. Condition of Economic atau kondisi perekonomian pada umumnya dan

bidang usaha permohonan pembiayaan khususnya. Jika baik dan tidak

memiliki prospek yang baik maka permohonannya akan disetujui,

sebaliknya jika jelek permohonan pembiayaan akan ditolak.

5. Collateral (agunan) yang diberikan pemohon pembiayaan harus

dianalisis secara yuridis dan ekonomis apakah layak dan memenuhi

persyaratan yang ditentukan bank. Dan merupakan syarat utama yang

Page 40: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

30

menentukan disetujui atau tidaknya pemohon pembiayaan nasabah.Oleh

karena itu, jika terjadi pembiayaan bermasalah maka agunan inilah yang

digunakan untuk membayar pembiayaan tersebut (disita)17

.

1. Pendekatan analisis pembiayaan

Ada beberapa pendekatan analisa pembiayaan yang dapat

diterapkan oleh bank syari’ah, yaitu:

a. Pendekatan jaminan, artinya bank dalam memberikan pembiayaan

selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas jaminan yang dimiliki

oleh penjamin.

b. Pendekatan karakter, artinya bank mencermati secara sungguh –

sungguh terkait dengan karakter nasabah.

c. Pendekatan kemampuan pelunasan, artinya bank menganalisis

kemampuan bank nasabah untuk melunasi jumlah pembiayaan yang

telah diambil.

d. Pendekatan dengan study kelayakan, artinya bank memperhatikan

kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah pembiayaan.

e. Pendekatan fungsi-fungsi bank, artinya bank memperhatikan

fungsinya sebagai lembaga intermediary, yaitu mengatur mekanisme

dana yang dikumpulkan dengan danayang disalurkan.

2. Tujuan analisis pembiayaan

Tujuan analisis pembiayaan dibagi menjadi 2 yaitu:

17

Drs MalayuSPHasibuan,Dasar – Dasar Perbankan, Jakarta: PT Bumi Aksara, hlm 106-

107

Page 41: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

31

a. Pembiayaan umum

Adalah pemenuhan jasa layanan terhadap kebutuhan

masyarakat dalam mendorong dan melancarkan perdagangan,

produksi, jasa – jasa, bahkan konsumsi yang semuanya ditujukan

untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

b. Tujuan khusus analisis pembiayaan adalah

1) Untuk menilai kelayakan usaha calon nasabah

2) Untuk menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan

3) Untuk menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

3. Prosedur analisis pembiayaan

Aspek penting dalam analisis pembiayaan yang perlu dipahami

oleh pengelola bank syari’ah adalah sebagai berikut:

a. Berkas dan pencatatan

b. Data pokok dan analisis pendahuluan

1) Realisasi pembelian, produksi dan penjualan

2) Rencana pembelian, produksi dan penjualan

3) Jaminan

4) Laporan keuangan

5) Data kualitatif dari calon debitor

c. Penelitian data

d. Penelitian atas realisasi usaha

e. Penelitian atas rencana usaha

f. Penelitian dan penilaian barang jaminan

Page 42: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

32

g. Laporan keuangan dan penelitiannya18

4. Keputusan permohonan pembiayaan

a. Bahan pertimbangan pengambilan keputusan

b. Wewenang pengambilan keputusan19

.

Kelangsungan usaha perbankan sangat tergantung pada kualitas

penanaman dananya.Untuk itu setiap bank perlu memelihara kualitas

penanamannya agar senantiasa berkualitas baik.Oleh karena itu penilaian

kualitas pembiayaan perlu dilakukan.Kualitas pembiayaan adalah keadaan

pembiayaan pokok20

.Dari hasil survey yang dilakukan pada bank syari’ah di

Yogyakarta ditemukan, bahwa dalam proses penanganan pembiayaan

dilakukan sesuai dengan kolektabilitas pembiayaan,sebagai berikut:

1. Pembiayaan lancar, dilakukan dengan cara:

a. Pemantauan nasabah

b. Pembinaan anggota dengan pelatihan – pelatihan

2. Pembiayaan potensial bermasalah dilakukan dengan cara:

a. Pembinaan anggota

b. Pemberitahuan surat teguran

c. Kunjungan kelapangan atau silaturahmi oleh bagian pembiayaan

kepada nasabah

d. Upaya preventif dengan penagihan rescheduling, yaitu

penjadwalan kembali jangka waktu angsuran serta memperkecil

18

Muhammad, Manajemen Bank Syariah. hal 260-262 19

Ibid, hlm 306 20

Taswan. Manajemen Perbankan.Op Cit, hlm184

Page 43: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

33

jumlahangsuran.Juga dapat dilakukan dengan reconditioning, yaitu

memperkecil margin keuntungan atau bagi hail

3. Pembiayaan kurang lancar, dilakukan dengan cara:

a. Membuat surat teguran atau peringatan

b. Kunjungan lapangan atau silaturahmi oleh bagian pembiayaan

kepada nasabah secara lebih sungguh – sungguh.

c. Upaya penyehatan dengan cara rescheduling dan reconditioning.

4. Pembiayaan kurang lancar atau macet, dilakukan dengan cara:

a. Dilakukan rescheduling, yaitu menjadwal kembali jangka waktu

angsuran serta memperkecil jumlah angsuran.

b. Dilakukan reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan

atau bagi hasil usaha.

c. Dilakukan pengalihan atau pembiayaan ulang dalam bentuk

pembiayaan al Qardul Hasan21

.

3.11 Penyelamatan dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Penyelamatan adalah usaha bank untuk mencegah kemungkinan timbulnya

kerugian lebih lanjut atas suatu pembiayaan yang tidak lancar melalui pengelolaan

hubungan dengan nasabah pembiayaan.

Dalam pemberian pembiayaan, bank akan menghadapi resiko yang salah

satunya adalah kemacetan pembiayaan. Oleh karena itu diperlukan adanya

kebajikan dan prosedur penyelamatan yang mendasar, tepat dan efektif.

21

Muhammad, Manajemen Perbankan Syari’ah. hlm 268

Page 44: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

34

Menurut Kasmir,SE., MM dalam bukunya Manajemen Perbankan,

Penyelamatan terhadap pembiayaan bermasalah dapat dilakukan dengan beberapa

metode, yaitu:

1. Rescheduling, meliputi:

a. Memperpanjang jangka waktu kredit

b. Memperpanjang jangka waktu angsuran

2. Reconditioning meliputi:

a. Penundaan pembayaran bagi hasil sampai waktu tertentu, maksudnya bagi

hasil yang ditunda sedangkan nasabahnya hanya mengangsur pokoknya

terlebih dahulu.

b. Penghapusan bagi hasil, diberikan kepada nasabah dengan pertimbangan

nasabah sudah tidak mampu untuk membayar, akan tetapi nasabah tetap

mempunyai kewajiban untuk membayar pokok sampai lunas.

3. Restructuring, dengan cara:

a. Menanbahjumlah kredit / pembiayaan

b. Menambah equity yaitu dengan menyetor uang tunai dan tambahan dari

pemilik.

4. Kombinasi

Merupakan kombinasi dari ketiga jenis metode yang diatas. Misalnya

kombinasi antara Restructuring dengan Reconditioning atau Rescheduling

dengan Restructuring.

Page 45: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

35

5. Penyitaan jaminan

Merupakan cara terakhir apabila nasabah sudah benar – benar tidak

mempunyai itikad baik untuk melunasi semua hutangnya. Walaupun dengan

terpaksa melakukan penyitaan, maka penyitaan dilakukan kepada nasabah

memang nakal dan tidak mengembalikan pembiayaan. Namun tetap dilakukan

cara sebagaimana yang diajarkan menurut islam, seperti:

a. Simpati: sopan, menghargai, dan fokus ke tujuan penyitaan

b. Empati: menyelami kesadaran nasabah untuk mengembalikan hutangnya

c. Menekan: tindakan ini dilakukan jika kedua tindakan di atas tidak

diperhatikan22

3.12 Penanganan Pembiayaan Syukur BTN iB dalam Akad Mudharabah

yang Bermasalah

Penanganan pembiayaan bermasalah di BTN Syari’ah Semarang, yaitu

mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga

hukum yang membidangi, dengan prioritas utama usaha yang dilakukan

penghapusan kredit macet atau blacklist dari neraca BTN Syari’ah, didasarkan

keputusan pengurus dan terhadap usulan BM (Branch Manager) dengan batasan

maksimum per debitur sebesar sisa pokok pembiayaan.

Langkah-langkah yang diterapkan BTN Syari’ah dalam penanganan

pembiayaan bermasalah adalah sebagai berikut:

22

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Op Cit. hlm 269

Page 46: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

36

1. Langkah Administratif

a. peringatan kepada nasabah yang dilakukan sampai 3 kali. Dalam

memberikan peringatan bank melakukan pendekatan kekeluargaan.

b. Apabila peringatan tidak dihiraukan nasabah. Bank akan melakukan

panggilan kepada nasabah dan mendiskusikan kepada nasabah terkait

dengan pembiayaan bermasalah.

2. Pendekatan Persuasif

Dimana dalam langkah di atas tidak dapat mengatasi pembiayaan

syukur BTN iB dalam akad mudharabah yang bermasalah, maka pendekatan

persuasif ini berupa pelaporan ke JAMKRINDO (Jaminan Kredit Indonesia)

kemudian jaminan itu dilelang23

.

3. Penyelamatan pembiayaan

Pembiayaan yang bermasalah haus secepatnya diselesaikan agar

kerugian dapat dihindari dengan cara sebagai berikut:

a. Rescheduling (penjadwalan ulang)

Adalah perubahan syarat pembiayaan yang hanya menyangkut

jadwal pembiayaan atau jangka waktu termasuk masa tenggang dan

perubahan besarnya angsuran.

Dengan penjadwalan kembali pelunasan maka bank memberikan

kelonggaran kepada nasabah untuk mengembalikan pembiayaan yang

sudah jatuh tempo atau telah melewati masa akad.

23

Wawancara dengan Bpk. Bayu selaku bagian pembiayaan di BTN Syari’ah Semarang

Page 47: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

37

b. Reconditioning (persyaratan ulang)

Adalah perubahan sebagian atau seluruh syarat –syarat pembiayaan

yang meliputi perubahan jadwal pembiayaan, jangka waktu dan tingkat

bagi hasil.

Tujuan utama penataan kembali persyaratan ini adalah untuk

memperkuat posisi tawar menawar dengan nasabah. Dalam rangka

penataan kembali persyaratan ini, isi akad pembiayaan ditata kembali dan

bilamana perlu ditambahi atau dikurangi. Upaya penjadwalan kembali ini

Bank BTN Syari’ah biasanya dilakukan seiring dengan upaya penjadwalan

kembali pelunasan dana penyertaan pembiayaan.

c. Restructuring (penataan ulang)

Adalah penambahan syarat pembiayaan yang menyangkut:

1) Penambahan dana bank

Yakni nasabah boleh mengambil kembali baki debet selama

masih dalam jangka waktu pembiayaan yang disetujui dalam akad..

2) Konversi akad pembiayaan

Hal ini bukan merupakan pembaharuan akad yang

menyebabkan akad lama hangus dengan adanya akad baru, namun

merupakan tindakan terhadap suatu fasilitas pembiayaan.

d. Liquidation

Adalah penjualan barang-barang yang dijadikan agunan dalam

rangka pelunasan utang. Pelaksanaan likuidasi ini dilakukan terhadap

kategori pembiayaan yang menurut bank benar-benar sudah tidak dapat

Page 48: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

38

dibantu untuk disehatkan kembali atau usaha tidak memiliki prospek untuk

dikembangkan.

3.13 Study Kasus Pembiayaan Syukur BTN iB dalam akad mudharabah di

BTN Syariah Semarang

Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan penulis

lewat praktek kerja lapangan, salah satu contoh kasus pembiayaan syukur BTN iB

dalam akad mudharabah yang bermasalah di BTN Syari’ah Semarang adalah:

Seorang penjual bakso sebut saja namanya Pak Arman. Dia mengajukan

pembiayaan Syukur BTN iB untuk penambahan modal kerja. Pak Arman selalu

lancar dalam mengangsur pokok dan bagi hasil setiap bulannya. Namun dalam

bulan berikutnya Pak Arman terlambat mengangsur selama 3 bulan. Faktor

penyebabnya adalah kondisi cuaca yang tidak menentu (hujan). Akibatnya omset

jualan berkurang dan sering libur berjualan, Karena faktor tersebut pak Arman

tidak bisa mengangsur kepada BTN Syari’ah selama 3 bulan.Dengan kebijakan

bank maka kasus Pak Arman ini dilakukan Rescheduling (perubahan jadwal dan

pengurangan jumlah angsuran)Terlebih dahulu, jika itu belum bisa untuk

mengatasinya baru dilakukanrestructuring (penambahan jumlah pembiayaan)

Mempertimbangkan masih prospek untuk dibiayai.

3.14 Mencegah Terulang Pembiayaan Bermasalah

Upaya pencegahan memberlakukan adanya berbagai kebijakanyang baik

yaitu sebagai berikut:

Page 49: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

39

1. Kebijakan pokok penyaluran pembiayaan

2. Sumber daya manusia yang solid dalam bidang pembiayaan.

3. Kebijakan persetujuan kredit pembiayaan

3.15 Analisis Penanganan BTN Syari’ah Terhadap Pembiayaan Syukur

BTN iB dalam Akad mudharabah yang Bermasalah

Kegiatan BTN Syari’ah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

akan memperoleh imbalan berupa pendapatan.Pendapatan itu sesuai dengan jenis

pelayanannya yaitu bagi hasil, margin/ mark up, fee dan sewa.

Dalam penyaluran dananya kepada masyarakat dalam pembiayaan syukur

BTN iB tentunya tidak terlepas dari resiko – resiko yang mungkin timbul.Apabila

angsuran pembiayaan mulai bermasalah, maka perlu ditempuh langkah

penyelamatan melalui 3R (Rescheduling, Reconditioning, Restructuring).

Mengingat perjanjian pembiayaan mudharabah, format / bentuknya sudah

ditentukan secara sepihak oleh Bank syari’ah, agar nasabah tidak posisi lemah dan

tertekan, sehingga tujuan syari’ah yang ingin dicapai dengan baik oleh nasabah

maupun bank syari’ah terpenuhi.Ketika pembiayaan bermasalah dan tidak bisa

diselamatkan lagi.

Maka dengan itu sebelum pemberian pembiayaan bank BTN syari’ah akan

menganalisa terlebih dahulu supaya tidak terjadi pembiayaan

bermasalah,penanganan pembiayaan yang dilakukan meliputi:

Page 50: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

40

1. Jenis usaha

Dalam pemberian pembiayaan syukur BTN iB,BTN Syari’ah melihat

usaha yang akan dibiayai memiliki tingkat perputaran yang tinggi.Misalnya

pada sektor perdagangan kebutuhan sehari-hari seperti sembako atau jenis

perdagangan lainnya.Pemilihan jenis usaha yang akan dibiayai adalah salah

satu upaya mencegah terjadinya pembiayaan dalam faktor ekonomi.

2. Karakter nasabah

Karakter nasabah mempengaruhi peringkat pembiayaan bermasalah di

BTN Syari’ah.Watak atau karakter nasabah mempunyai pengaruh besar

terhadap kesediaannya untuk mengembalikan, mengangsur atau melunasi

pembiayaan yang diberikan oleh bank dan memenuhi semua perjanjian yang

telah disepakati.Pembiayaan yang berwatak buruk biasanya akan memiliki

resiko dalam pembiayaan bermasalah.

3. Modal

Seiring pertumbuhan aset dan usahanya, BTN Syari’ah dalam

memberikan modal usaha kepada nasabah harus bergerak pada

plafonpembiayaan yang diberikan.Karena nasabah yang memiliki modal besar

cenderung bisa mengangsur sedangkan kebalikannya modal kecil sulit untuk

mengangsur.

4. Jaminan

Untuk pembiayaan plafon besar sebaiknya memilih barang sebagai

jaminan yang tidak bergerak,seperti sertifikat.nilai dari tahun ketahun

Page 51: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

41

harganya tidak mengalami penyusutan,sehingga jika terjadi pembiayaan

bermasalah bisa sebagai agunan untuk dijual kembali dan melunasi hutangnya.

5. Pengadaan asuransi syariah

Pembiayaan bermasalah yang disebabkan oleh meninggalnya nasabah

bisa di cegah dengan mendaftarkan nasabah kepada asuransi jiwa dan jaminan,

dalam ha ini BTN melakukan kerjasama dengan pihak asuransi.

6. Pengecekan ke BI

BTN Syari’ah juga harus melakukan pengecekan melalui BI untuk

mengetahui tentang nasabah yang akan dibiayai karena BI memiliki sistem

pendataan seluruh nasabah yang telah mendapatkan kredit atau pembiayaan

dari perbankan Indonesia.

Sedangkan setelah pembiayaanbagi BTN Syariah setelah pembiayaan

diberikan maka pihak bank akan melakukan pembinaan dan pemantauan

terhadap nasabah yang telah diberikan pembiayaan.

Dalam melakukan pembinaannasabahdisarankan untuk menabung di

BTN Syari’ah.Disamping untuk mengumpulkan dana yang nantinya akan

digunakan sebagai angsuran bulanan, juga dapat dijadikan sarana untuk

melakukan pembinaan dan pengawasan atas usaha nasabah.

Sedangkan bentuk pemantauannya BTN Syari’ah selalu dilakukan

setiap waktu.Jika nasabah sudah masuk pada tingkat golongankurang lancar

segera untuk menanganinya,karena jika tidak, tingkat golongannya bisa

bertambahburuk menjadi diragukan atau bahkan macet.

Page 52: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

42

Dengan adanya langkah–langkah tersebut maka menutup kemungkinan

dalam memperkecil pembiayaan bermasalah di BTN Syariah bahkan terhindar

dari pembiayaanbermasalah. Dan BTN Syari’ah akan menjadikannya lebih

baik dari sebelumnya

Page 53: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

43

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun faktor-faktor penyebab dan cara penanganannya pembiayaan

syukur BTN iB dalam akad mudharabah yang bermasalah dilakukan secara

kekeluargaan, yang meliputi:

1. Faktor-faktor pembiayaan syukur BTN iB dalam akad mudharabah yang

bermasalah

a. Analisa pembiayaan yang kurang tepat

b. Nasabah tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan usahanya.

c. Dan faktor yang paling banyak dipengaruhi di BTN Syariah,yaitu

penurunan pendapatan

2. Penanganan pembiayaan syukur BTN iB dalam akad mudharabah yang

bermasalah yang dilakukan dalam bentuk sebagai berikut:

a. Langkah administrasi:

1) Peringatan pada nasabah melalui pendekatan secara kekeluargaan

2) Apabila diabaikan pihak bank akan melakukan panggilan kepada

nasabah

3) Apabila masih diabaikan juga, maka pihak bank akan

mengunjungi langsung ke rumah nasabah.

b. Pendekatan Persuasif

Dilakukan apabila ketiga langkah di atas tidak dapat diatasi,

maka dilakukan dengan cara pengambilalihan jaminan oleh pihak

Bank.

Page 54: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

44

Apabila langkah awal tidak dilakukan melalui kunjungan pada

nasabah dan menghasilkan keputusan dan penyelamatan pembiayaan,

maka pihak BTN Syari’ah Semarang akan melakukan penanganan

sebagai berikut:

a) Rescheduling (penjadwalan ulang)

b) Reconditioning (persyaratan ulang)

c) Restructuring (penataan ulang)

d) Liquidation (penjualan barang-barang yang dijadikan agunan)

B. Saran – saran

1. BTN Syari’ah harus melakukan inovasi baru dengan cara membuat

pembiayaan yang baru dan lebih modern.

2. BTN Syari’ah sebaiknya dalam menganalisis, sebaiknya diperlukan SDM

professional dalam menganalisis pembiayaan supaya tidak terjadi

pembiayaan yang bermasalah.

C. Penutup

Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak luput dari petunjuk dan hidayah-Nya.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.

Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pihak yang

membutuhkan dengan terselesainya Tugas Akhir ini. Amin

Page 55: PEMBIAYAAN SYUKUR BTN iB DALAM AKAD MUDHARABAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · dokumentasi. viii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah dari Praktek ke Teori, Jakarta: Gema

Insani Press, Cet ke-1.

Anwar, Saifiddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001.

Hasibuan, Malayu SP, Dasar – Dasar Perbankan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Muhammad, Konstruksi Mudharabah dalam Bisnis Syari’ah. Yogyakarta:

BPFE,Cet.ke-1, 2005.

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah, Yogyakarta: Ekonisia, 2004.

Saeed, Abdullah, Menyoal Bank Syari’ah, Jakarta, Paramadina, 2004.

Taswan, Manajemen Perbankan, Yogyakarta, UPPS TIM YKPN Yogyakarta, cet

Pertama, 2006.

Umar, Husein, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, Cetke-2, 2002, hlm 82

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari’ah, Jakarta: Zikrul

Hakim, 2003, hlm 55

Al-Qur'an dan Terjemahan

Brosur BTN SYARI’AH

Buku Agenda BTN Syari’ah 2011

Profil BTN Syari’ah

Wawancara dengan Bpk Bayu bagian pembiayaan pegawai BTN Syari’ah

Semarang.

Wawancara dengan Bpk Dekon bagian Manajerial di KCPS Semarang.

www.Geogle, Perbankan syari’ah