Modul 4 - Spesifikasi Beton Menurut Bina Marga
date post
27-Oct-2015Category
Documents
view
792download
28
Embed Size (px)
description
Transcript of Modul 4 - Spesifikasi Beton Menurut Bina Marga
4/10/2012
1
Modul 4
Spesifikasi pekerjaan beton menurut Bina Marga
Jenis Beton
fc(MPa)
bk(Kg/cm2) Uraian
Mutu tinggi 45 K500
Umumnya digunakan untuk betonprategang seperti tiang pancangbeton prategang, gelagar betonprategang, pelat beton prategangdan sejenisnya.
Mutu sedang 20 x < 45 K250 x < K500
Umumnya digunakan untuk betonbertulang seperti pelat lantaijembatan, gelagar beton bertulang,diafragma, kereb beton pracetak,gorong-gorong beton bertulang,bangunan bawah jembatan,perkerasan beton semen
Mutu rendah
15 x < 20 K175 x < K250
Umumya digunakan untuk strukturbeton tanpa tulangan seperti betonsiklop, trotoar dan pasangan batukosong yang diisi adukan, pasanganbatu.
10 x < 15 K125 x < K175 Digunakan sebagai lantai kerja,penimbunan kembali dengan beton.
Tabel 7.1.1.(1) Mutu Beton dan Penggunaan
4/10/2012
2
Penyedia Jasa harus mengirimkan rancangan
campuran (mix design) untuk masing-masing mutu
beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan
pengecoran beton dimulai, lengkap dengan hasil
pengujian bahan dan hasil pengujian percobaan
campuran beton di laboratorium berdasarkan kuat
tekan beton untuk umur 7 dan 28 hari, kecuali
ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh Direksi
Pekerjaan. Proporsi bahan dan berat penakaran hasil
perhitungan harus memenuhi kriteria teknis utama,
yaitu kelecakan (workability), kekuatan (strength),
dan keawetan (durability).
7.1.1.7).b)
Mutu Beton
Ukuran Agre-gat Maks.(mm)
Rasio Air / Semen Maks.
(terhadap berat)
Kadar Semen Min.(kg/m3 dari campuran)
K600 - - -K500 - 0,375 450
37 0,45 356K400 25 0,45 370
19 0.45 40037 0,45 315
K350 25 0,45 33519 0,45 36537 0,45 300
K300 25 0,45 32019 0,45 35037 0,50 290
K250 25 0,50 31019 0,50 340
K175 - 0,57 300K125 - 0,60 250
Tabel 7.1.3.(1) Batasan Proporsi Takaran Campuran
Spek. Lama :
4/10/2012
3
Kuat Tekan Karakteritik Min. (kg/cm2) SLUMP (mm)Mutu Beton
Benda Uji Kubus 15 x 15 x 15 cm3
Benda Uji Silinder 15cm x 30 cm
Digetarkan Tidak Digetarkan
7 hari 28 hari 7 hari 28 hariK600 390 600 325 500 20 - 50 -K500 325 500 260 400 20 - 50 -K400 285 400 240 330 20 - 50 -K350 250 350 210 290 20 - 50 50 - 100K300 215 300 180 250 20 - 50 50 - 100K250 180 250 150 210 20 - 50 50 - 100K225 150 225 125 190 20 - 50 50 100K175 115 175 95 145 30 - 60 50 100K125 80 125 70 105 20 - 50 50 - 100
Tabel 7.1.3 (2) Ketentuan Sifat Campuran
Spek. Lama :
7.1.1.7).c)
Campuran Percobaan
Sebelum dilakukan pengecoran, Penyedia Jasa harus membuat campuran
percobaan :
-Menggunakan proporsi campuran hasil rancangan campuran serta bahan yang
diusulkan
-Menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan
digunakan untuk pekerjaan (serta sudah memperhitungkan waktu pengangkutan
dll).
-Pengujian kuat tekan beton umur 7 hari dari hasil campuran percobaan harus
mencapai kekuatan minimum 90 % dari nilai kuat tekan beton rata-rata yang
ditargetkan dalam rancangan campuran beton (mix design) umur 7 hari
- Bilamana hasil pengujian beton berumur 7 hari dari campuran percobaan tidak
menghasilkan kuat tekan beton yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa harus
melakukan penyesuaian campuran dan mencari penyebab ketidak sesuaian
tersebut, dengan meminta saran tenaga ahli yang kompeten di bidang beton
-Bilamana percobaan campuran beton telah sesuai dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan, maka Penyedia Jasa boleh melakukan pekerjaan pencampuran beton
sesuai dengan Formula Campuran Kerja (Job Mix Formula, JMF) hasil percobaan
campuran.
4/10/2012
4
Campuran Percobaan
Kontraktor harus menentukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan
dengan membuat dan menguji campuran percobaan, dengan disaksikan oleh Direksi
Pekerjaan, yang menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan
digunakan untuk pekerjaan.
Campuran percobaan tersebut dapat diterima asalkan memenuhi ketentuan
sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam Pasal 7.1.3.(3) di bawah.
Mutu Beton
Ukuran Agre-gat Maks.(mm)
Rasio Air / Semen Maks. (terhadap berat)
Kadar Semen Min.(kg/m3 dari campuran)
K600 - - -K500 - 0,375 450
37 0,45 356K400 25 0,45 370
19 0.45 40037 0,45 315
K350 25 0,45 33519 0,45 36537 0,45 300
K300 25 0,45 32019 0,45 35037 0,50 290
K250 25 0,50 31019 0,50 340
K175 - 0,57 300K125 - 0,60 250
Spek. Lama :
Penyimpanan dan Perlindungan Bahan
Cara penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a) Semen disimpan di ruangan yang kering dan tertutup rapat
b) Semen ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 30 cm dari lantai
ruangan, tidak menempel/melekat pada dinding ruangan dan tinggi
timbunan maksimum 8 zak semen
c) Tumpukan zak semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
perputaran udara di antaranya, dan mudah untuk diperiksa
d) Semen dari berbagai jenis/merek disimpan secara terpisah
e) Semen yang baru datang tidak boleh ditumpuk di atas tumpukan
semen yang sudah ada dan penggunaannya harus dilakukan menurut
urutan pengiriman
f) Apabila semen telah disimpan lebih dari 2 (dua) bulan, maka sebelum
digunakan harus diperiksa terlebih dahulu bahwa semen tersebut masih
memenuhi syarat
7.1.1.8)
4/10/2012
5
Kondisi Tempat Kerja
Penyedia Jasa harus menjaga temperatur
semua bahan, terutama agregat kasar,
dengan temperatur pada tingkat yang
serendah mungkin dan harus dijaga agar
selalu di bawah 30oC sepanjang waktu
pengecoran. Sebagai tambahan,
Penyedia Jasa tidak boleh melaku-kan
pengecoran bilamana :
a)Tingkat penguapan melampaui 1,0
kg/m2/jam sesuai dengan petunjuk
Gambar 7.1.1.(1).
b)Lengas nisbi dari udara kurang dari 40
%.
c)Tidak diijinkan oleh Direksi Pekerjaan,
selama turun hujan atau bila udara
penuh debu atau tercemar.
7.1.1.9)
Semen
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis
semen Portland tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-
2049-2004 tentang Semen Portland.
b) Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining
agent ), IIA (Semen Portland tipe II dengan air-entraining
agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III dengan air-entraining
agent), PPC (Portland Pozzolan Cement), dan PCC (Portland
Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh
Direksi Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka
Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran
beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.
7.1.2.1)
4/10/2012
6
Sifat-sifat Metode Pengujian
Batas Maksimum yang diizinkan untuk Agregat
Halus KasarKeausan agregat denganmesin Los Angeles SNI 2417:2008 - 40%
Kekekalan bentuk agregatterhadap larutan natriumsulfat atau magnesiumsulfat
SNI 3407:200810% - natrium 12% - natrium
15% -magnesium
18% -magnesium
Gumpalan lempung danpartikel yang mudah pecah
SNI 03-4141-1996 3% 2%
Bahan yang lolos saringanNo.200.
SNI 03-4142-1996
5% untuk kondisi umum,
3% untuk kondisi permukaan
terabrasi
1%
7.1.2.3) Ketentuan Mutu Agregat
Ukuran Saringan Persen Berat Yang Lolos Untuk Agregat
Inci(in)
Standar(mm)
HalusKasar
Ukuran maksimum 37,5 mm
Ukuran maksimum
25 mm
Ukuran maksimum
19 mm
Ukuran maksimum 12,5 mm
Ukuran maksimum
10 mm
2 50,8 - 100 - - - -1 38,1 - 95 -100 100 - - -1 25,4 - - 95 100 100 - 19 - 35 - 70 - 90 - 100 100 12,7 - - 25 60 - 90 - 100 1003/8 9,5 100 10 - 30 - 20 - 55 40 - 70 95 - 100# 4 4,75 95 100 0 - 5 0 -10 0 - 10 0 - 15 30 - 65
# 8 2,36 80 100 - 0 - 5 0 - 5 0 - 5 20 - 50
#16 1,18 50 85 - - - - 15 - 40# 50 0,300 10 30 - - - - 5 - 15# 100 0,150 2 10 - - - - 0 - 8
Tabel 7.1.2.(1) Ketentuan Gradasi Agregat
7.1.2.3)
4/10/2012
7
Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos Untuk AgregatASTM (mm) Halus Kasar
2 50,8 - 100 - - -1 1/2 38,1 - 95 -100 100 - -
1 25,4 - - 95 - 100 100 -3/4 19 - 35 - 70 - 90 - 100 1001/2 12,7 - - 25 - 60 - 90 - 1003/8 9,5 100 10 - 30 - 20 - 55 40 - 70No.4 4,75 95 - 100 0 - 5 0 -10 0 - 10 0 - 15No.8 2,36 - - 0 - 5 0 - 5 0 - 5
No.16 1,18 45 - 80 - - - -No.50 0,300 10 - 30 - - - -
No.100 0,150 2 - 10 - - - -
Spek. Lama :
Untuk mutu beton fc > 20 Mpa atau K250 seluruh komponen
bahan beton harus ditakar menurut berat. Untuk mutu beton fc
< 20 MPa atau K250 diizinkan ditakar menurut volume sesuai SNI
03-3976-1995
7.1.3.3).b)
Apabila agregat tidak dalam
kondisi jenuh kering permukaan,
maka harus diadakan perhitungan
koreksi penakaran berat air dan
agregat dengan menggunakan
data resapan dan kadar air
agregat lapangan. Sedangkan
apabila ditakar menurut volume,
maka harus memeperhitungkan
faktor pengembangan (bulking
factor) agregat halus seperti
ditunjukkan dalam Gambar
7.1.3.(1)
7.1.3.3).c)
Kadar air permukaan
Fakto
r p
en
ge
mb
an
ga
n
Kasar
Sedang
Halus
4/10/2012
8
Penerimaan Bahan
Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambahan bila
diperlukan) harus diperiksa oleh pengawas penerimaa