METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER...
Embed Size (px)
Transcript of METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER...

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
METODE PENELITIAN
• VARIABEL Y = DEPENDEN : KINERJA SEKTOR UNGGULAN• VARIABEL X = INDEPENDEN : VOLUME BONGKAR (X1), VOLUME MUAT (X2)
• MELAKUKAN UJI:1. UJI HOMOSKEDASITAS2. UJI MULTIKOLINEARITAS3. UJI AUTOKORELASI
4. UJI NORMALITAS
• UJI PARAMETER REGRESI1. UJI SERENTAK (F)2. UJI INDIVIDU (t)Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 +….+ βp

0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
BongkarMuat
Kegiatan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Tembaga terdiri dari:•Pelayanan kapal: tempat berlabuh dan tambat kapal•Pelayanan barang: penyediaan dermaga, lapangan penumpukan, dan gudang penumpukan•Pelayanan terminal: kegiatan bongkar muat barang
HASIL & PEMBAHASAN1. Lapangan penumpukan:
Konstruksi batu/aspal : 8.000 m2
Kapasitas : 5 ton/m2
2. Gudang:Jumlah : 12 unitLuas : 18.031 m2
Kapasitas : 51.034 ton3. Tempat sandar kapal:
Kolam pelabuhan : 5,86 haTalud tegak : 0,80 LWSDraat max : 2,5 m
4. Dermaga
GAMBARAN UMUM
0500
1000150020002500300035004000
Kapal masukKapal Keluar
DIAGRAM i DIAGRAM II

0.00
2,000,000.00
4,000,000.00
6,000,000.00
8,000,000.00
10,000,000.00
12,000,000.00
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Kota Probolinggo
Kabupaten Probolinggo
Kota Pasuruan
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Lumajang
Kabupaten Situbondo
Kabupaten Jember
Setiap kabupaten/kotamemiliki pertumbuhanpositif, artinya selalumengalami peningkatansetiap tahunnya.kota/kabupaten yang memilikinilai PDRB paling besaradalah KabupatenJember, sedangkankota/kabupaten yang memilikinilai PDRB paling keciladalah Kota Pasuruan.
PDRB Kabupaten/Kota di Kawasan Hinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga Tahun 2000-2009Berdasarkan Atas Harga Konstan Tahun 2000
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%Tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata Tahun 2000-2009

HASIL & PEMBAHASAN

HASIL & PEMBAHASAN

HASIL & PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisa regresi pada masing-masing kabupaten/kota, maka dapat diketahuipengaruh kegiatan bongkar muat terhadap nilai tambah sektor unggulan pada kawasanhinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga. Pengaruh tersebut adalah sebagai berikut:
• Pengaruh kegiatan bongkar barang di Pelabuhan Tanjung Tembaga terhadap perekonomiankawasan hinterland pelabuhan bersifat negatif, sehingga semakin besar volume bongkar barangyang terjadi, tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan perekonomian kawasanhinterland yaitu pada nilai tambah subsektor.
• Pengaruh kegiatan muat barang di Pelabuhan Tanjung Tembaga terhadap perekonomiankawasan hinterland pelabuhan bersifat positif, sehingga semakin besar volume muat barangyang terjadi, akan berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian kawasan hinterland yaitupada nilai tambah subsektor.
HASIL & PEMBAHASAN

HASIL & PEMBAHASAN

Sektor Subsektor Model Persamaan Regresi InterpretasiKota Probolinggo
Perdagangan, hotel, dan restoran
Perdagangan Y = 776618,288-3,435X1+7,005X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektorpedagangan di Kota Probolinggo.
• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap menurunnya nilai tambah subsektor perdagangan di Kota Probolinggo sebesar 3,435 rupiah.
• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor perdagangan di Kota Probolinggo sebesar 7,005 rupiah
Y = nilai tambah subsektorperdagangan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
Jasa perusahaan Y = 13129,248-0,039X1+0,082X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektorjasa perusahaan di Kota Probolinggo.
• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap menurunnya nilai tambah subsektor jasa perusahaan di Kota Probolinggo sebesar 0,039 rupiah.
• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor jasa perusahaan di Kota Probolinggo sebesar 0,082 rupiah
Y = nilai tambah subsektor jasaperusahaan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Kota PasuruanKeuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
Jasa perusahaan Y = 7164,542-0,025X1+0,029X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektorjasa perusahaan di Kota Pasuruan.
• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap menurunnya nilai tambah subsektor jasa perusahaan di Kota Pasuruan sebesar 0,025 rupiah.
• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor jasa perusahaan di Kota Pasuruan sebesar 0,029 rupiah
Y = nilai tambah subsektor jasaperusahaan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Kabupaten PasuruanIndustri Pengolahan - Y = 1916000-6,866X1+15,028X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor
industri pengolahan di Kabupaten Pasuruan.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh
terhadap menurunnya nilai tambah subsektor industri pengolahan di Kabupaten Pasuruan sebesar 6,866 rupiah.
• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor industri pengolahan di Kabupaten Pasuruan sebesar 15,028 rupiah
Y = nilai tambah subsektor industripengolahan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Kabupaten LumajangPertanian Perikanan Y = 59107,839-0,283X1+0,532X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor
perikanan di Kabupaten Lumajang.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh
terhadap menurunnya nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Lumajang sebesar 0,283 rupiah.• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh
terhadap peningkatan nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Lumajang sebesar 0,532 rupiah
Y = nilai tambah subsektorperikanan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Pertambangan dan penggalian
Penggalian Y = 247347,956-0,924X1+1,706X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektorpenggalian di Kabupaten Lumajang.
• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap menurunnya nilai tambah subsektor penggalian di Kabupaten Lumajang sebesar 0,924 rupiah.
• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor penggalian di Kabupaten Lumajang sebesar 1,706 rupiah
Y = nilai tambah subsektorpenggalian
X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Kabupaten SitubondoPertanian Tanaman bahan
makananY = 486254,700-1,122X1+2,623X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanaman
bahan makanan di Kabupaten Situbondo.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap
menurunnya nilai tambah subsektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Situbondo sebesar 1,122 rupiah.• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap
peningkatan nilai tambah subsektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Situbondo sebesar 2,623 rupiah
Y = nilai tambah subsektor tanamanbahan makanan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Tanaman perkebunan Y = 290013,267-0,806X1+1,806X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanamanperkebunan di Kabupaten Situbondo.
• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Situbondo sebesar 0,806 rupiah.
• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadappeningkatan nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Situbondo sebesar 1,806 rupiah
Y = nilai tambah subsektor tanamanperkebunan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Kabupaten JemberPertanian Tanaman perkebunan Y = 1239000-3,846X1+8,709X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanaman
perkebunan di Kabupaten Jember.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap
menurunnya nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Jember sebesar 3,846 rupiah.• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap
peningkatan nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Jember sebesar 8,709 rupiah
Y = nilai tambah subsektor tanamanperkebunan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Kehutanan Y = 15722,423-0,141X1 • Kegiatan bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor kehutanan diKabupaten Jember.
• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor kehutanan di Kabupaten Jember sebesar 0,141 rupiah.
Y = nilai tambah subsektorKehutanan
X1 = volume bongkarPerikanan Y = 102891,244-0,377X1+0,797X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor perikanan
di Kabupaten Jember.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap
menurunnya nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Jember sebesar 0,377 rupiah.• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap
peningkatan nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Jember sebesar 0,797 rupiah
Y = nilai tambah subsektorperikanan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Kabupaten BanyuwangiPertanian Tanaman bahan
makananY = 2247000-1,954X1 • Kegiatan bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanaman bahan
makanan di Kabupaten Banyuwangi.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap
menurunnya nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Jember sebesar 1,954 rupiah.
Y = nilai tambah subsektor tanamanbahan makanan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Tanaman perkebunan Y = 992071,325-0,652X1 • Kegiatan bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanamanperkebunan di Kabupaten Banyuwangi.
• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,652 rupiah.
Y = nilai tambah subsektor tanamanperkebunan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Perikanan Y = 813537,120-2,308X1 • Kegiatan bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor perikanan diKabupaten Banyuwangi.
• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Banyuwangi sebesar 2,308 rupiah.
Y = nilai tambah subsektorperikanan
X1 = volume bongkarX2 = volume muat
Pertambangan danpenggalian
Penggalian Y = 12187–0,140X1 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor penggaliandi Kabupaten Banyuwangi.
• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor penggalian di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,140 rupiah.
Y = nilai tambah subsektorpenggalian
X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Berdasarkan tabel model regresi, dapat disimpulkan bahwa dari 9 kota/kabupaten yang termasuk kawasanhinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga, maka Pelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh yang cukup besardengan kota/kabupaten sebagai berikut:
• Kota ProbolinggoPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Kota Probolinggo pada subsektorperdagangan dengan koefisien regresi sebesar 3,435 untuk X1 (volume bongkar) dan 7,005 untuk X2 (volume muat).
• Kabupaten PasuruanPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten Pasuruan pada sektor industripengolahan dengan koefisien regresi sebesar 6,866 untuk X1 (volume bongkar) dan 15,028 untuk X2 (volume muat).
• Kabupaten LumajangPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten Lumajang pada subsektorpenggalian dengan koefisien regresi sebesar 0,924 untuk X1 (volume bongkar) dan 17,026 untuk X2 (volume muat).
• Kabupaten SitubondoPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten Situbondo pada subsektortanaman bahan makanan dengan koefisien regresi sebesar 2,617 untuk X1 (volume bongkar) dan 6,793 untuk X2 (volume muat) dan pada subsektor tanaman perkebunan jasa dengan koefisien regresi sebesar 1,743 untuk X2 (volume muat)
• Kabupaten JemberPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten Jember pada subsektorperkebunan dengan koefisien regresi sebesar 3,846 untuk X1 (volume bongkar) dan 8,709 untuk X2 (volume muat).
• Kabupaten BanyuwangiPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten pada subsektor tanman bahanmakanan dengan koefisien regresi sebesar 1,954 untuk X1 (volume bongkar)
HASIL & PEMBAHASAN

1. Setiap kota/kabupaten yang menjadi kawasan hinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga masing-masing memilikisektor unggulan yang berbeda-beda
2. Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap perekonomian kawasanhinterland
3. Hasil analisa regresi antara nilai tambah subsektor unggulan pada masing-masing kota/kabupaten dengankegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Tembaga menunjukkan bahwa kegiatan bongkar barangberpengaruh negatif sedangkan kegiatan muat barang berpengaruh positif terhadap perekonomian kawasanhinterland. Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model persamaan regresi dapatdisimpulkan bahwa kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh besarterhadap Kota Probolinggo di subsektor perdagangan, terhadap Kabupaten Pasuruan pada sektor industripengolahan, terhadap Kabupaten Lumajang pada subsektor penggalian, terhadap Kabupaten Situbondo padasubsektor tanaman bahan makanan dan subsektor tanaman perkebunan, terhadap Kabupaten Jember padasubsektor perkebunan, terhadap Kabupaten Banyuwangi pada subsektor tanman bahan makanan dansubsektor perikanan.
KESIMPULAN