METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER...

12
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA METODE PENELITIAN VARIABEL Y = DEPENDEN : KINERJA SEKTOR UNGGULAN VARIABEL X = INDEPENDEN : VOLUME BONGKAR (X1), VOLUME MUAT (X2) • MELAKUKAN UJI: 1. UJI HOMOSKEDASITAS 2. UJI MULTIKOLINEARITAS 3. UJI AUTOKORELASI 4. UJI NORMALITAS • UJI PARAMETER REGRESI 1. UJI SERENTAK (F) 2. UJI INDIVIDU (t) Y = β 0 + β 1 X1 + β 2 X2 +….+ β p

Transcript of METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER...

Page 1: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

METODE PENELITIAN

• VARIABEL Y = DEPENDEN : KINERJA SEKTOR UNGGULAN• VARIABEL X = INDEPENDEN : VOLUME BONGKAR (X1), VOLUME MUAT (X2)

• MELAKUKAN UJI:1. UJI HOMOSKEDASITAS2. UJI MULTIKOLINEARITAS3. UJI AUTOKORELASI

4. UJI NORMALITAS

• UJI PARAMETER REGRESI1. UJI SERENTAK (F)2. UJI INDIVIDU (t)Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 +….+ βp

Page 2: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

BongkarMuat

Kegiatan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Tembaga terdiri dari:•Pelayanan kapal: tempat berlabuh dan tambat kapal•Pelayanan barang: penyediaan dermaga, lapangan penumpukan, dan gudang penumpukan•Pelayanan terminal: kegiatan bongkar muat barang

HASIL & PEMBAHASAN1. Lapangan penumpukan:

Konstruksi batu/aspal : 8.000 m2

Kapasitas : 5 ton/m2

2. Gudang:Jumlah : 12 unitLuas : 18.031 m2

Kapasitas : 51.034 ton3. Tempat sandar kapal:

Kolam pelabuhan : 5,86 haTalud tegak : 0,80 LWSDraat max : 2,5 m

4. Dermaga

GAMBARAN UMUM

0500

1000150020002500300035004000

Kapal masukKapal Keluar

DIAGRAM i DIAGRAM II

Page 3: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

0.00

2,000,000.00

4,000,000.00

6,000,000.00

8,000,000.00

10,000,000.00

12,000,000.00

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Kota Probolinggo

Kabupaten Probolinggo

Kota Pasuruan

Kabupaten Pasuruan

Kabupaten Lumajang

Kabupaten Situbondo

Kabupaten Jember

Setiap kabupaten/kotamemiliki pertumbuhanpositif, artinya selalumengalami peningkatansetiap tahunnya.kota/kabupaten yang memilikinilai PDRB paling besaradalah KabupatenJember, sedangkankota/kabupaten yang memilikinilai PDRB paling keciladalah Kota Pasuruan.

PDRB Kabupaten/Kota di Kawasan Hinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga Tahun 2000-2009Berdasarkan Atas Harga Konstan Tahun 2000

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%Tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Rata-Rata Tahun 2000-2009

Page 4: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

HASIL & PEMBAHASAN

Page 5: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

HASIL & PEMBAHASAN

Page 6: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

HASIL & PEMBAHASAN

Page 7: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

Berdasarkan hasil analisa regresi pada masing-masing kabupaten/kota, maka dapat diketahuipengaruh kegiatan bongkar muat terhadap nilai tambah sektor unggulan pada kawasanhinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga. Pengaruh tersebut adalah sebagai berikut:

• Pengaruh kegiatan bongkar barang di Pelabuhan Tanjung Tembaga terhadap perekonomiankawasan hinterland pelabuhan bersifat negatif, sehingga semakin besar volume bongkar barangyang terjadi, tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan perekonomian kawasanhinterland yaitu pada nilai tambah subsektor.

• Pengaruh kegiatan muat barang di Pelabuhan Tanjung Tembaga terhadap perekonomiankawasan hinterland pelabuhan bersifat positif, sehingga semakin besar volume muat barangyang terjadi, akan berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian kawasan hinterland yaitupada nilai tambah subsektor.

HASIL & PEMBAHASAN

Page 8: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

HASIL & PEMBAHASAN

Page 9: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

Sektor Subsektor Model Persamaan Regresi InterpretasiKota Probolinggo

Perdagangan, hotel, dan restoran

Perdagangan Y = 776618,288-3,435X1+7,005X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektorpedagangan di Kota Probolinggo.

• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap menurunnya nilai tambah subsektor perdagangan di Kota Probolinggo sebesar 3,435 rupiah.

• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor perdagangan di Kota Probolinggo sebesar 7,005 rupiah

Y = nilai tambah subsektorperdagangan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

Jasa perusahaan Y = 13129,248-0,039X1+0,082X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektorjasa perusahaan di Kota Probolinggo.

• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap menurunnya nilai tambah subsektor jasa perusahaan di Kota Probolinggo sebesar 0,039 rupiah.

• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor jasa perusahaan di Kota Probolinggo sebesar 0,082 rupiah

Y = nilai tambah subsektor jasaperusahaan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Kota PasuruanKeuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

Jasa perusahaan Y = 7164,542-0,025X1+0,029X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektorjasa perusahaan di Kota Pasuruan.

• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap menurunnya nilai tambah subsektor jasa perusahaan di Kota Pasuruan sebesar 0,025 rupiah.

• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor jasa perusahaan di Kota Pasuruan sebesar 0,029 rupiah

Y = nilai tambah subsektor jasaperusahaan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Kabupaten PasuruanIndustri Pengolahan - Y = 1916000-6,866X1+15,028X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor

industri pengolahan di Kabupaten Pasuruan.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh

terhadap menurunnya nilai tambah subsektor industri pengolahan di Kabupaten Pasuruan sebesar 6,866 rupiah.

• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor industri pengolahan di Kabupaten Pasuruan sebesar 15,028 rupiah

Y = nilai tambah subsektor industripengolahan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Kabupaten LumajangPertanian Perikanan Y = 59107,839-0,283X1+0,532X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor

perikanan di Kabupaten Lumajang.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh

terhadap menurunnya nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Lumajang sebesar 0,283 rupiah.• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh

terhadap peningkatan nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Lumajang sebesar 0,532 rupiah

Y = nilai tambah subsektorperikanan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Pertambangan dan penggalian

Penggalian Y = 247347,956-0,924X1+1,706X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektorpenggalian di Kabupaten Lumajang.

• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap menurunnya nilai tambah subsektor penggalian di Kabupaten Lumajang sebesar 0,924 rupiah.

• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruhterhadap peningkatan nilai tambah subsektor penggalian di Kabupaten Lumajang sebesar 1,706 rupiah

Y = nilai tambah subsektorpenggalian

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Page 10: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

Kabupaten SitubondoPertanian Tanaman bahan

makananY = 486254,700-1,122X1+2,623X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanaman

bahan makanan di Kabupaten Situbondo.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap

menurunnya nilai tambah subsektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Situbondo sebesar 1,122 rupiah.• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap

peningkatan nilai tambah subsektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Situbondo sebesar 2,623 rupiah

Y = nilai tambah subsektor tanamanbahan makanan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Tanaman perkebunan Y = 290013,267-0,806X1+1,806X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanamanperkebunan di Kabupaten Situbondo.

• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Situbondo sebesar 0,806 rupiah.

• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadappeningkatan nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Situbondo sebesar 1,806 rupiah

Y = nilai tambah subsektor tanamanperkebunan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Kabupaten JemberPertanian Tanaman perkebunan Y = 1239000-3,846X1+8,709X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanaman

perkebunan di Kabupaten Jember.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap

menurunnya nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Jember sebesar 3,846 rupiah.• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap

peningkatan nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Jember sebesar 8,709 rupiah

Y = nilai tambah subsektor tanamanperkebunan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Kehutanan Y = 15722,423-0,141X1 • Kegiatan bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor kehutanan diKabupaten Jember.

• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor kehutanan di Kabupaten Jember sebesar 0,141 rupiah.

Y = nilai tambah subsektorKehutanan

X1 = volume bongkarPerikanan Y = 102891,244-0,377X1+0,797X2 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor perikanan

di Kabupaten Jember.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap

menurunnya nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Jember sebesar 0,377 rupiah.• Jika volume muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap

peningkatan nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Jember sebesar 0,797 rupiah

Y = nilai tambah subsektorperikanan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Kabupaten BanyuwangiPertanian Tanaman bahan

makananY = 2247000-1,954X1 • Kegiatan bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanaman bahan

makanan di Kabupaten Banyuwangi.• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadap

menurunnya nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Jember sebesar 1,954 rupiah.

Y = nilai tambah subsektor tanamanbahan makanan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Tanaman perkebunan Y = 992071,325-0,652X1 • Kegiatan bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor tanamanperkebunan di Kabupaten Banyuwangi.

• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor tanaman perkebunan di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,652 rupiah.

Y = nilai tambah subsektor tanamanperkebunan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Perikanan Y = 813537,120-2,308X1 • Kegiatan bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor perikanan diKabupaten Banyuwangi.

• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor perikanan di Kabupaten Banyuwangi sebesar 2,308 rupiah.

Y = nilai tambah subsektorperikanan

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Pertambangan danpenggalian

Penggalian Y = 12187–0,140X1 • Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap nilai tambah subsektor penggaliandi Kabupaten Banyuwangi.

• Jika volume bongkar di Pelabuhan Tanjung Tembaga naik sebesar satu ton, maka akan berpengaruh terhadapmenurunnya nilai tambah subsektor penggalian di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,140 rupiah.

Y = nilai tambah subsektorpenggalian

X1 = volume bongkarX2 = volume muat

Page 11: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

Berdasarkan tabel model regresi, dapat disimpulkan bahwa dari 9 kota/kabupaten yang termasuk kawasanhinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga, maka Pelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh yang cukup besardengan kota/kabupaten sebagai berikut:

• Kota ProbolinggoPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Kota Probolinggo pada subsektorperdagangan dengan koefisien regresi sebesar 3,435 untuk X1 (volume bongkar) dan 7,005 untuk X2 (volume muat).

• Kabupaten PasuruanPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten Pasuruan pada sektor industripengolahan dengan koefisien regresi sebesar 6,866 untuk X1 (volume bongkar) dan 15,028 untuk X2 (volume muat).

• Kabupaten LumajangPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten Lumajang pada subsektorpenggalian dengan koefisien regresi sebesar 0,924 untuk X1 (volume bongkar) dan 17,026 untuk X2 (volume muat).

• Kabupaten SitubondoPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten Situbondo pada subsektortanaman bahan makanan dengan koefisien regresi sebesar 2,617 untuk X1 (volume bongkar) dan 6,793 untuk X2 (volume muat) dan pada subsektor tanaman perkebunan jasa dengan koefisien regresi sebesar 1,743 untuk X2 (volume muat)

• Kabupaten JemberPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten Jember pada subsektorperkebunan dengan koefisien regresi sebesar 3,846 untuk X1 (volume bongkar) dan 8,709 untuk X2 (volume muat).

• Kabupaten BanyuwangiPelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh cukup besar terhadap Kabupaten pada subsektor tanman bahanmakanan dengan koefisien regresi sebesar 1,954 untuk X1 (volume bongkar)

HASIL & PEMBAHASAN

Page 12: METODE PENELITIAN ANALISIS REGRESI LINIER …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17367-Presentation-1327392.pdf · Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model

1. Setiap kota/kabupaten yang menjadi kawasan hinterland Pelabuhan Tanjung Tembaga masing-masing memilikisektor unggulan yang berbeda-beda

2. Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Tembaga berpengaruh terhadap perekonomian kawasanhinterland

3. Hasil analisa regresi antara nilai tambah subsektor unggulan pada masing-masing kota/kabupaten dengankegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Tembaga menunjukkan bahwa kegiatan bongkar barangberpengaruh negatif sedangkan kegiatan muat barang berpengaruh positif terhadap perekonomian kawasanhinterland. Berdasarkan nilai koefisien regresi pada masing-masing model persamaan regresi dapatdisimpulkan bahwa kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Tembaga memiliki pengaruh besarterhadap Kota Probolinggo di subsektor perdagangan, terhadap Kabupaten Pasuruan pada sektor industripengolahan, terhadap Kabupaten Lumajang pada subsektor penggalian, terhadap Kabupaten Situbondo padasubsektor tanaman bahan makanan dan subsektor tanaman perkebunan, terhadap Kabupaten Jember padasubsektor perkebunan, terhadap Kabupaten Banyuwangi pada subsektor tanman bahan makanan dansubsektor perikanan.

KESIMPULAN