Makalah Minyak Bumi 77

71
Makalah Minyak Bumi Posted on February 26, 2013 by ardeLiaini ~ ΛNJ

description

second post...... my school work

Transcript of Makalah Minyak Bumi 77

Page 1: Makalah Minyak Bumi 77

Makalah Minyak BumiPosted on February 26, 2013 by ardeLiaini ~ ΛNJ

Page 2: Makalah Minyak Bumi 77

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Minyak Bumi”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Kimia Semester II di SMA N 1 Kuta Utara.

Adapun di dalam makalah ini kami membahas tentang :

1. Apa itu Minyak Bumi,2. Proses terbentuknya Minyak Bumi,3. Komposisi Minyak Bumi,4. Pengolahan Minyak Bumi,5. Produk Hasil Pengolahan, dan6. Akibat pembakaran bahan bakar fosil.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini membantu teman-teman mengetahui secara garis besar tentang Minyak Bumi. Terimakasih kami ucapkan atas waktunya untuk membaca makalah kami.

                                                                                    Dalung,    8 Februari  2013

 

          

 

Page 3: Makalah Minyak Bumi 77

Penyusun

DAFTAR ISI

 

Kata Pengantar           ………………………………………………………..          i

Daftar Isi                     ………………………………………………………..          ii

BAB I             Pendahuluan                           ……………………………….           11.1       Latar Belakang            ……………………………….           11.2       Tujuan Penulisan         ……………………………….           2

BAB II            Pembahasan                            ……………………………….           32.1       Minyak Bumi              ……………………………….           32.2       Pembentukan Minyak Bumi   ……………………….           42.3       Komposisi Minyak Bumi        ……………………….           42.4       Pengolahan Minyak Bumi       ……………………….           62.5       Produk Hasil Pengolahan        ……………………….           72.6       Akibat Pembakaran Bahan Bakar Fosil          ……….           13

BAB III          Penutup                       ……………………………………….           163.1       Kesimpulan     ……………………………………….           163.2       Saran               ……………………………………….           16

Daftar Pustaka                        ……………………………………………………….           17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.

Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke

Page 4: Makalah Minyak Bumi 77

dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.

Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.

Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.

Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis.

 1.2            Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

a)      Dapat mengetahui dan mendalami pengetahuan penyusun terkait minyak bumi.

b)      Dapat mengetahui hasil pengolahan dari minyak bumi.

c)      Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.

d)      Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi yang tidak sempurna.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1     Minyak Bumi

Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.

Page 5: Makalah Minyak Bumi 77

Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.

Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.

Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.

Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.

Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:

2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)

Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.

Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.

2.2              Pembentukan Minyak BumiProses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:

Page 6: Makalah Minyak Bumi 77

1)                  Teori Anorganik

Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.

CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi

2)                  Teori Organik

Teori Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.

2.3        Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

a)      Hidrokarbon Jenuh (alkana)

Dikenal dengan alkana atau parafin Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak) Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit Senyawa penyusun diantaranya:

1. Metana                        CH4

2. Etana                           CH3 – CH3

3. Propana                      CH3 – CH2 – CH3

4. Butana                         CH3 – (CH2)2 – CH3

5. n-heptana                    CH3 – (CH2)5 – CH3

6. iso oktana                    CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2

b)     Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)

Dikenal dengan alkena Keberadaannya hanya sedikit Senyawa penyusunnya:

o   Etena,              CH2 = CH2

o  Propena,         CH2 = CH – CH3

o Butena,            CH2 = CH – CH2 – CH3

a)      Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)

o Dikenal dengan sikloalkana atau naftenao Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana

Page 7: Makalah Minyak Bumi 77

o Senyawa penyusunnya :

d)      Hidrokarbon aromatik

o Dikenal sebagai seri aromatiko Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikito Senyawa penyusunannya:

Page 8: Makalah Minyak Bumi 77

a)      Senyawa Lain

o Keberadaannya sangat sedikit sekalio Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan 

organo logam (kecil sekali)

 

2.4     Pengolahan Minyak Bumi

Minyak mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:

a. Pengolahan pertama,Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelembung.

b. Pengolahan kedua, Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses sebagai berikut:

Page 9: Makalah Minyak Bumi 77

1. 1.      Perengkahan (cracking)2. 2.      Ekstrasi3. 3.      Kristalisasi4. 4.      Pembersihan dari kontaminasi

b.      Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)

·Rumus molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME) ·Rumus molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir Tersier Buthil Eter (MTBE) ·Rumus molekul CH3 O C(CH3)3

2.5.2    Bahan bakar gas

Bahan bakar gas terdiri dari LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas)

Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.

Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah: “gas minyak bumi yang dicairkan”), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana C3H8 dan butana C4H10. Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana C2H6 dan pentana C5H12.

Page 10: Makalah Minyak Bumi 77

Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.

Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131 °F).

Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.

Sifat elpiji

Sifat elpiji adalah sebagai berikut:

Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang

rendah.

2.5.3    Petrokimia

Minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang terbuat dari bahan dasarnya minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat digolongkan: plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan vitamin.

2.5.3.1             Bahan Dasar Petrokimia

Proses petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:

1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia2. Mengubah bahan dasar petrokimia menjadi produk antara, dan3. Mengubah produk antara menjadi produk akhir yang dapat dimanfaatkan.

Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:

Page 11: Makalah Minyak Bumi 77

1. Olefin (alkena-alkena)

Olefin yang terpenting adalah etena (etilina), propena (propilena), butena (butilena) dan butadiena.

CH2 = CH2                                                                    CH2 = CH – CH3

Etilena                                                                         propilena

CH3 – CH = CH – CH3                           CH2 = CH – CH = CH2

Butilena                                                           butadiena

2. Aromatika (benzena dan turunannya)

Aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6), totuena (C6H5CH3) dan xilena (C6H4 (CH3)2

3. Gas Sintesis

Gas sintetis disebut juga syn-gas yang merupakan campuran karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut stean reforming atau oksidasi parsial.

Reaksi stean reforming :    CH4(g) + H2O → CO(g) + 3H2(g)

Reaksi oksidasi parsial :    2CH4(g) + O2 → 2CO(g) + 4H2(g)

2.5.3.2             Petrokimia dari Olefin

Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:

1. Polietilena

Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus/sampah.

2. PVC

PVC adalah polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk pembuat pipa (pralon).

3. Etanol

Etanol adalah bahan yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol yang digunakan untuk bahan bakar atau bahan antar produk lain.

Alkohol dibuat dari etilena:

Page 12: Makalah Minyak Bumi 77

CH2 = CH2 + H2O → CH3 – CH2OH

         4. Etilen glikol atau Glikol

Glikol digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin.

2.5.3.3             Petrokimia dari Aromatik

Bahan dasar aromatik yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena (BTX). Bahan dasar benzena umumnya diubah menjadi stirena, kumena dan sikloheksana

1. Stirena digunakan untuk membuat karet sinetik2. Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol untuk membuat perekat3. Sikloheksana digunakan terutama untuk membuat nylon4. Benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk

toluena dan xilena untuk membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat serat).

2.5.3.4             Petrokimia dan gas-sinetik

Gas sinetik merupakan campuran dari karbon monoksida dan hidrogen. Beberapa contoh petrokimia dari syn-gas sebagai berikut:

1. Amonia (NH3)

N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)

Gas nitrogen dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas. Amonia digunakan untuk membuat pupuk [CO(NH2)2] urea, [(NH4)2SO4]; pupuk ZA dan (NH4NO3); amonium nitrat.

1. Urea [CO(NH2)2]

CO2(g) + 2NH3(g) → NH2COH4(S)

Page 13: Makalah Minyak Bumi 77

NH2CONH4(S) → CO(NH2)2(S) + H2O(g)

1. Metanol (CH3OH)

CO(g) + 2H3(g) → CH3OH(g)

Sebagian besar metanol diubah menjadi formal-dehida dan sebagian digunakan untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.

1. Formal dehida (HCHO)

CH3OH(g) → HCHO(g) + H2(g)

Formal dehida dalam air dikenal dengan formalin yang digunakan mengawetkan preparat biologi.

2.5.4    Naptha atau Petroleum eter

biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.

2.5.5      Kerosin (minyak tanah)

biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.

2.5.6    Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin)

adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros.Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan “debris”.Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama titik asap dan titik beku.

Kerosene juga bisa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga.

2.5.7    Minyak solar atau minyak diesel,

Page 14: Makalah Minyak Bumi 77

biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.

2.5.8    Minyak pelumas

biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.

2.5.9    Residu minyak bumi yang terdiri dari :

Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.

Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya

2.6   Akibat yang Disebabkan Oleh Pembakaran Bahan Bakar Fosil

1. 1.      Sumber Bahan Pencemaran2. Pembakaran Tidak Sempurna3. Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida (CO), partikel karbon

(jelaga), dan sisa bahan bakar (hidroksida).4. Pengotor dalam Bahan Bakar5. Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang

(SO2 atau SO3).6. Bahan Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar7. Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul Pb(C2H5)4 akan

menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2.

2.  Asap Buang Kendaraan Bermotor

a. Gas Karbon Dioksida (CO2)

Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi yang disebut pemanasan global.b. Gas Karbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak diketahui. Gas karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin (COHb).

CO + Hb → COHb

Hemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawa ke sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.

Page 15: Makalah Minyak Bumi 77

O2 + Hb → O2Hb

Namun, afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besar daripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gas karbon monoksida.

CO + O2Hb → COHb + O2

Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen bagi tubuh.

Cara mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada knalpot.

c. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)

Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi dengan air di dalam saluran pernapasan, membentuk asam sulfit yang dapat merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3 terhisap, yang terbentuk adalah asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan terjadi hujan asam.d. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)

Campuran NO dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambang batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung) pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.

e. Partikel Timah Hitam

Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel, seperti sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.

3. Pengubah Katalitik

Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yang berasal dari asap kendaraan bermotor adalah memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan. Pengubah katalitik berupa silinder dari baja tahan karat yang berisi suatu struktur berbentuk sarang lebah yang dilapisi katalis (biasanya platina). Pada separuh bagian pertama dari pengubah katalitik, karbon monoksida bereaksi dengan nitrogen monoksida membentuk karbon dioksida dan gasnitrogen.

katalis

2CO(g) + 2NO(g) → 2CO2(g) + N2(g)

Page 16: Makalah Minyak Bumi 77

Gas-gas racun gas tak beracun Pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon monoksida (jika masih ada) dioksidasi membentuk karbon dioksida dan uap air. Pengubah katalitik hanya dapat berfungsi jika kendaraan menggunakan bensin tanpa timbel.

1. 4.            Efek Rumah Kaca

Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan senyawa keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena diserap oleh gas-gas rumah kaca.

Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan bumi rata-rata 15˚C. Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi diperkirakan sekitar –25˚C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di bumi. Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat mneyebabkan berbagai macam kerugian.

5.            Hujan Asam

Air hujan biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara, membentuk asam karbonat.CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)

Asam Karbonat

Air hujan dengan pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.a. Penyebab Hujan Asam

SO2(g) + H2O(l) → H2SO3(aq)

asam sulfit

SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)

asam sulfat

2NO2(g) + H2O(l) → HNO2(aq) + HNO3(aq)

asam nitrit asam nitrat

b. Masalah yang Ditimbulkan Hujan Asam

- Kerusakan Hutan

Page 17: Makalah Minyak Bumi 77

- Kematian Biota Air

- Kerusakan Bangunan

Bahan bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim karbonat. Kalsium karbonat larut dalam asam, maka dapat bereaksi.

CaCO3(s) + 2HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) + CO2(g)

c. Cara Menangani Hujan Asam

- Menetralkan asam

- Mengurangi emisi SO2

- Mengurangi emisi oksida nitrogen

 

BAB III

P E N U T U P

3.1.    Kesimpulan

Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.

Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak pelumas dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.

Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun.

3.2        Saran

Page 18: Makalah Minyak Bumi 77

Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya

 

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York : McGraw Hill

Departemen pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai Pusaka

Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya Putra.

http://sideofardeliaini.wordpress.com/2013/02/24/makalah-minyak-bumi/

http://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/

http://cassanarief.blogspot.com/2012/05/makalah-kimia-tentang-minyak-bumi-dan.html

http://sideofardeliaini.wordpress.com/2013/02/26/makalah-minyak-bumi/

makalah kimia Minyak Bumi Posted by txcrz at 2:18 AM archive label makalah

TUGAS MAKALAH KIMIA

MINYAK BUMI

Page 19: Makalah Minyak Bumi 77

Oleh:

Auliyah Shofiyah 

XE/07

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MALANG

JALAN. BANDUNG NO 7

BAB I

1. LATAR BELAKANG

Minyak bumi memiliki pean penting dalam kehidupan kita. Ia digunakan untuk bahan baka dan 

bahan baku industri kimia. Kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan menggunakan bahan bakara 

hasil olahan minyak bumi. Minyak bumi dan turunannya digunakan untuk membuat obay-obatna, 

pupuk, pelengkapan makan, plastik, bahan bangunan, cat, pakaian, dan untuk pembangkit listrik.

Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang bekaitan denagn 

minyak bumi.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Darimana minyak bumi berasal?

Page 20: Makalah Minyak Bumi 77

2. Apa saja komposisi minyak bumi?

3. Apa saja fraksi-fraksi pada minyak bumi?

4. Apa manfaat dari minyak bumi?

5. Apa saja dampak negaif dari minyak bumi?

6. Apa bahan alternatif pengganti minyak bumi?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan kami adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dari mana minyak bumi berasal,

2. Mengetahui komposisi minyak bumi,

3. Mengetahui fraksi-fraksi pada minyak bumi,

4. Mengetahui manfaat dari minyak bumi,

5. Mengetahui dampak negaif dari minyak bumi, dan

6. Mengetahui bahan alternatif pengganti minyak bumi.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Page 21: Makalah Minyak Bumi 77

1. Pengertian Minyak Bumi

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), 

dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah 

terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari 

campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam 

penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

2. Teori Pembentukan Minyak Bumi

Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak bumi 

dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara 

suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 2 teori pembentukan minyak 

bumi.

1. Teori Biogenesis (Organik)

Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama kali mengemukakan pendapat 

bahwa minyak bumi berasal darri umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763) juga 

mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, 

Engler, Bruk, bearl, Hofer. Meeka mengatakan bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut 

yan telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”

2. Teori Abiogenesis (Anorganik)

Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan 

bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan denagn C02 membentuk asitilena. Kemudian 

Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja uap 

pada kabida-karbida logam di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang 

mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh sebelum bumi 

terbentuk dan besamaan dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta 

ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir bebeapa planet 

lain.

Page 22: Makalah Minyak Bumi 77

3. Komponen Minyak Bumi

Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil. Minyak 

mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen utama minyak 

bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam 

minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan 

unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).

1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus

Senyawa hidokabon alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak 

terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana

2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik

Senyawa hidrokarbon siklik merupakan snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. 

Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki ikatan 

rangkap dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadag-

kadanag bergabung membentuk suatu molekul yang terdii atas beberapa senyawa siklik.

2. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang

Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak 

senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.

2. Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, 

berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, 

senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.

Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari 

gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:

Page 23: Makalah Minyak Bumi 77

1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, 

berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).

2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki 

viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.

4. PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan membuat 

sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke 

stasiun tangki atau ke kilang minyak.

Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum 

dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. 

Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga 50. 

Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke 

dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.

Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian 

dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. 

Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan 

yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang 

disebut sungkup gelembung.

Sementara itu, semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik didih 

lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah 

akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara 

adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. 

Melalui kompresi dan pendinginan, ga sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum 

Gas)

Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk 

memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan 

Page 24: Makalah Minyak Bumi 77

tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, 

treating, dan blending.

1. Distilasi

Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada 

perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Meskipun komposisinya 

kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan 

nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi merupakan pemisahan fraksi-fraksi 

minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. 

Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih 

dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak 

mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash 

chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan 

tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)

Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut akan 

terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan 

fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai 

fraksinya masing-masing.

Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan 

dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa 

langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah).

2. Cracking

Cracking adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi 

molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Terdapat dua cara proses cracking, yaitu :

1. Cara panas (thermal cracking), adalah proses cracking dengan menggunakan suhu tinggi serta 

tekanan rendah.

2. Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan bubuk katalis 

platina atau molybdenum oksida.

2. Reforming

Page 25: Makalah Minyak Bumi 77

Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) 

menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).

4. Polimerisasi

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.

2. Treating

Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. 

Cara-cara proses treating sebagai berikut :

1. Copper sweetening dan doctor treating 

2. Acid treatment

3. Desulfurizing (desulfurisasi)

2. Blending

Bensin merupakan contoh hasil minyak bumi yang banyak digunakan di dunia. Untuk memperoleh 

kualitas bensin yang baik dilakukan blending (pencampuran), terdapat sekitar 22 bahan pencampur (zat 

aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya.

5. FRAKSI MINYAK BUMI

Senyawa hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih masing-masing, 

dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya. Semakin 

panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon 

dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka 

dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut:

Fraksi Ukuran Molekul Titik Didih (oC) Kegunaan

Gas C1 – C5 -160 – 30 Bahan bakar (LPG), sumber hidrogen

Page 26: Makalah Minyak Bumi 77

Petoleum eter C5 – C7 30 – 90 Pelarut, binatu kimia (dry cleaning)

Bensin (gasoline)

C5 – C12 30 - 200 Bahan baka motor

Kerosin, minyak diesel/solar

C12 - C18 180 – 400 Baha bakar mesin diesel, bahan bakar industi, untuk cracking

Minyak pelumas

C16 ke atas 350 ke atas Pelumas

Parafin C20 ke atas Za padat dengan titik cai rendah

Lilin dan lain-lain

aspal C25 ke atas residu Baha bakar dan untuk pelapis jalan raya

6. BENSIN (PETROL atau GASOLINE)

Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermoto roda 

dua, tiga, atau empat. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin, yaitu premium, petamax, dan peamax plus. 

Ketiganya mempunyai mutu atau peformance yang berbeda. Adapun mutu bahan bakar bensin 

dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakn dengan nilai oktan. 

Semakin sedikit ketukannya, semakin baik mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.

Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan baka, yaiu pembakaran menjadi terlalu dini 

sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan mesin menggelitik, mengurangi 

efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.

Untuk menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu ”isooktana” dan 

n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa yang tedapat dalam 

Page 27: Makalah Minyak Bumi 77

bensin. Isooktana menghasilkan ketukan palin sedikit dan dibei nilai oktan 100. sedangkan n-heptana 

menyebabkan keukan paling banyak.

Pertamax mempunyai nilai oktan 92, bearti mutu bahan bakar itu setara denagn campuran 92% 

isooktana dan 8% n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88. sedangakan pertamax plus 

mempunyai nilai 94.

Bilangan oktan bensin dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif antiketukan, seperti 

TEL, MTBE, dan etanol.

1. Tetraethyl lead (TEL)

Salah satu anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara kita adalah Tetraethyl lead (TEL, lead 

= timbel atau timah hitam) yang rurmus kimianya Pb(C2H5)4. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat 

menjadi gas, pada bensin yang mengandung TEL ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen bromide 

(C2H2Br). Penambahan 2 – 3 mL zat ini ke dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 

poin.

2. Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE)

Methyl Tertier Butyl Ether (MTBE) Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa MTBE ini lebih 

aman dibandingkan TEL karena tidak mengandung logam timbel. 

3. Etanol

Etanol dengan bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran 

bensin. Etanol lebih unggul dibandingkan TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan logam 

timbel dan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

7. KILANG MINYAK DI INDONESIA

Kilang minyak (oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi 

produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku 

bagi industri petrokimia.

Page 28: Makalah Minyak Bumi 77

1. Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan   , Sumatera Utara (Kapasitas 5 ribu 

barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah ditutup sejak awal tahun 2007 

2. Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei Pakning   , Riau (Kapasitas Kilang Dumai 127 ribu 

barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari) 

3. Pertamina Unit Pengolahan III Plaju   , Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu barel/hari) 

4. Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap    (Kapasitas 348 ribu barel/hari) 

5. Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan   , Kalimantan Timur (Kapasitas 266 ribu 

barel/hari) 

6. Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan   , Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari) 

7. Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong   , Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari) 

8. Pusdiklat Migas Cepu   , Jawa Tengah (Kapasitas 5 ribu barel/hari) 

Semua kilang minyak di atas dioperasikan oleh Pertamina.

8. OPEC

OPEC (singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries; bahasa Indonesia: Organisasi 

Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-

masalah mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan 

minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Saat itu anggotanya hanya lima negara. 

Sejak tahun 1965 markasnya bertempat di Wina, Austria.

1. Aljazair    (1969) 

2. Angola    (1 Januari 2007) 

3. Libya    (Desember 1962) 

4. Nigeria    (Juli 1971)

5. Arab Saudi    (negara pendiri, September 1960) 

6. Iran    (negara pendiri, September 1960) 

7. Irak    (negara pendiri, September 1960) 

8. Kuwait    (negara pendiri, September 1960) 

9. Qatar    (Desember 1961) 

10. Uni Emirat Arab    (November 1967) 

Page 29: Makalah Minyak Bumi 77

11. Ekuador    (1973–1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007) 

12. Venezuela    (negara pendiri, September 1960) 

Anggota yang keluar

1. Gabon    (keanggotaan penuh dari 1975–1995) 

2. Indonesia    (anggota dari Desember 1962–Mei 2008) 

Pada Mei 2008, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari 

OPEC pada akhir 2008 mengingat Indonesia kini telah menjadi importir minyak (sejak 2003) atau net

importer dan tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah ditetapkan.

Kemungkinan jadi anggotaSuriah, Sudan, dan Bolivia (ketiga negara ini sudah diundang oleh OPEC untuk bergabung) Brasil (ingin 

bergabung setelah ditemukan cadangan minyak yang besar di Atlantik)

I. PENCEMARAN AKIBAT PENGGUNAAN MINYAK BUMI

1. Pencemaran udara

Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan 

udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari 

kegiatan alami dan aktivitas manusia.

Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan 

udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari 

kegiatan alami dan aktivitas manusia.

Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber pencemaran udara 

berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.

No Polutan Dihasilkan dari

1 Karbon dioksida (CO2) Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), 

Page 30: Makalah Minyak Bumi 77

pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, serta pembusukan.

2Sulfur dioksida (SO2) nitrogen monoksida (NO)

Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara), misalnya gas buangan kendaraan.

3 Karbonmonoksida (CO)Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna.

4 Kloro Fluoro Carbon (CFC)Pendingin ruangan, lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.

Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro dan makro.

Pada skala mikro atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Misalnya, 

udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan, 

jika orang tersebut terlambat ditolong dapat mengakibatkan kematian. Dampak pencemaran udara 

berskala makro, misalnya fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global 

adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.

Karbon dioksida (CO2)

Pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas alam telah lama dilakukan 

untuk pemenuhan kebutuhan manusia terhadap energi. Misalnya untuk berbagai keperluan rumah 

tangga, industri, dan pertanian. Ketika bahan bakar minyak tersebut dibakar, karbon dioksida dilepaskan 

ke udara. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke udara 

terus mengalami peningkatan. Apakah dampak peningkatan CO2 terhadap lingkungan?

Karbon monoksida (CO)

Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak stabil. 

Karbon monoksida yang berada di kota besar sebagian besar berasal dari pembuangan gas kendaraan 

bermotor yang gas-gas pembakarannya tidak sempurna. Selain itu, karbon monoksida dapat berasal dari 

pembakaran bahan bakar fosil serta proses industri.

Karbon monoksida dalam tubuh manusia lebih cepat berikatan dengan hemoglobin daripada 

oksigen. Jika di udara terdapat karbon monoksida, oksigen akan kalah cepat berikatan dengan 

hemoglobin.

Page 31: Makalah Minyak Bumi 77

Beberapa orang akan menderita defisiensi oksigen dalam jaringan tubuhnya ketika haemoglobin 

darahnya berikatan dengan karbon monoksida sebesar 5%. Seorang perokok haemoglobin darahnya 

sering ditemukan mengandung karbon monoksida lebih dari 10%.

Defisiensi oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang menderita sakit kepala dan 

pusing. Kandungan karbon monoksida yang mencapai 0.1.% di udara dapat mengganggu metabolisme 

tubuh organisme. Oleh karena itu, ketika memanaskan mesin kendaraan di dalam garasi sebaiknya pintu 

garasi dibuka agar gas CO yang terbentuk tidak terakumulasi di dalam ruangan dan terhirup.

Sulfur dioksida

Sulfur dioksida dilepaskan ke udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan 

biji logam. Konsentrasi SO2 yang masih diijinkan ialah antara 0.3 sampai 1.0 mg m-3. Akan tetapi, di 

daerah yang dekat dengan industri berat, konsentrasi senyawa tersebut menjadi lebih tinggi, yaitu 3.000 

mg m-3 .

Peningkatan konsentrasi sulfur di atmosfer dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada 

manusia, terutama menyebabkan penyakit bronkitis, radang paru-paru (pneumonia), dan gagal jantung. 

Partikel-partikel ini biasanya sulit dibersihkan bila sudah mencapai alveoli sehingga menyebabkan iritasi 

dan mengganggu pertukaran gas.

Pencemaran sulfur (sulfur oksida) di sekitar daerah pencairan tembaga dapat menyebabkan 

kerusakan pada vegetasi hingga mencapai jarak beberapa kilometer jauhnya. Tumbuhan mengabsorbsi 

sulfur dioksida dari udara melalui stomata. Tingginya konsentrasi sulfur dioksida di udara seringkali 

menimbulkan kerusakan pada tanaman pertanian dan perkebunan.

Nitrogen oksida

Nitrogen oksida memainkan peranan penting di dalam penyusunan jelaga fotokimia. Nitrogen 

dioksida dihasilkan oleh gas buangan kendaraan bermotor. Peroksiasil nitrat yang dibentuk di dalam 

jelaga sering menyebabkan iritasi pada mata dan paru-paru. Selain itu, bahan polutan tersebut dapat 

merusak tumbuhan.

Hujan asam

Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga disel 

dan batubara yang utama adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan 

Page 32: Makalah Minyak Bumi 77

tersebut bereaksi di udara membentuk asam yang jatuh ke bumi bersama dengan hujan dan salju. 

Misalnya, sulfur dioksida berreaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.

2 SO2 + O2 2 SO3

Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.

SO3 + H2O H2SO4

Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang akhirnya turun ke bumi 

sebagai hujan asam atau salju asam. Hujan asam dapat mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman 

pertanian, dan perkebunan. Hujan asam juga akan mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang 

terbuat dari logam, misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai bangunan. Selain itu, 

hujan asam akan menyebabkan penurunan pH tanah, sungai, dan danau, sehingga mempengaruhi 

kehidupan organisme tanah, air, serta kesehatan manusia.

Efek rumah kaca (green house effect)

Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu dipemukaan bumi yang terjadi karena 

meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah kaca karena 

diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di dalam rumah kaca.

Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian sinar 

matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke arah kaca.

Sinar yang dipantulkan ini tidak dapat keluar dari rumah kaca dan mengalami pemantulan 

berulang-ulang. Energi yang dihasilkan meningkatkan suhu rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi 

panas.

Di bumi, radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus 

dinding kaca rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bumi. Sebagian radiasi 

dipantulkan oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang 

dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi infra merah. Sebagian radiasi infra merah 

tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas (disebut: gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang 

paling penting di atmosfer adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak 

dapat menyerap seluruh radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke 

Page 33: Makalah Minyak Bumi 77

bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat atau yang disebut dengan 

pemanasan global (global warning).

Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini 

mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir 

laut akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca 

menimbulkan perubahan iklim, misalnya suhu bumi meningkat rata-rata 3°C sampai 4°C pada abad ke-

21, kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat dapat mempengaruhi produktivitas 

budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan kehidupan manusia.

Penipisan lapisan ozon

Lapisan ozon (O3) adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada ketinggian ± 30 km diatas 

bumi. Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer yang disebut stratosfer. Lapisan ozon ini berfungsi 

menahan 99% radiasi sinar Ultra violet (UV) yang dipancarkan ke matahari.

Gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas penyemprot), mesin 

pendingin dan proses pembuatan plastik atau karet busa, jika sampai ke lapisan stratosfer akan 

berikatan dengan ozon. CFC yang berikatan dengan ozon menyebabkan terurainya molekul ozon 

sehingga terjadi kerusakan lapisan ozon, berupa penipisan lapisan ozon.

Penipisan lapisan ozon di beberapa tempat telah membentuk lubang seperti di atas Antartika 

dan kutub Utara. Lubang ini akan mengurangi fungsi lapisan ozon sebagai penahan sinar UV. Sinar UV 

yang sampai ke bumi akan menyebakan kerusakan pada kehidupan di bumi. Kerusakan tersebut antara 

lain gangguan pada rantai makanan di laut, serta kerusakan tanaman budidaya pertanian, perkebunan, 

serta mempengaruhi kesehatan manusia.

Radiasi

Makhluk hidup sudah lama menjadi objek dari bermacammacam bentuk radiasi. Misalnya, 

radiasi matahari yang mengandung sinar ultraviolet dan gelombang infra merah. Selain berasal dari 

matahari, radiasi dapat juga berasal dari luar angkasa, berupa sinar kosmis dan mineral-mineral 

radioaktif dalam batubatuan. Akan tetapi bentuk radiasi akibat aktivitas manusia akan menimbulkan 

polusi.

Page 34: Makalah Minyak Bumi 77

Bentuk-bentuk radiasi berupa kegiatan uji coba bom nuklir dan penggunaan bom nuklir oleh 

manusia dapat berupa gelombang elektromagnetik dan partikel subatomik. Kedua macam bentuk 

radiasi tersebut dapat mengancam kehidupan makhluk hidup.

Dampak radiasi dapat dilihat pada tingkat genetik dan sel tubuh. Dampak genetik pada interfase 

menyebabkan terjadinya perubahan gen pada AND atau dikenal sebagai mutasi gen. Dampak somatik 

(sel tubuh) adalah seseorang memiliki otak yang lebih kecil daripada ukuran normal, cacat mental, dan 

gangguan fisik lainnya serta leukemia.

2. Pencemaran air

Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan 

laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah tangga, industri, pertanian, 

pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.

Limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah organik, dan anorganik memberikan andil cukup 

besar dalam pencemaran air sungai, terutama di daerah perkotaan. Sungai yang tercemar deterjen, 

sampah organik dan anorganik yang mengandung miikroorganisme dapat menimbulkan penyakit, 

terutama bagi masyarakat yang mengunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Proses 

penguraian sampah dan deterjen memerlukan oksigen sehingga kadar oksigen dalam air dapat 

berkurang. Jika kadar oskigen suatu perairaan turun sampai kurang dari 5 mg per liter, maka kehidupan 

biota air seperti ikan terancam.

Limbah pertanian

Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk 

buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran air oleh pupuk, pestisida, dan herbisida dapat meracuni 

organisme air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut dan juga manusia yang 

menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang terakumulasi 

dalam tubuh ikan dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai makanan ke tingkat trofil yang lebih 

tinggi, yaitu manusia.

Page 35: Makalah Minyak Bumi 77

Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut 

dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan. Peningkatan tersebut mengakibatkan 

pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming).

Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan 

banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong 

terjadinya kehidupan organisme anaerob. Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi.

Limbah pertambangan

Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas 

pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Setiap tahun diperkirakan jumlah 

kebocoran dan tumpahan minyak dari kapal tanker ke laut mencapai 3.9 juta ton sampai 6.6 juta ton. 

Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut, diantaranya burung dan ikan. Minyak yang menempel 

pada bulu burung dan insang ikan mengakibatkan kematian hewan tersebut.

J. ENERGI ALTERNATIF

1. Biodiesel dari minyak kelapa

Bahan bakar minyak bumi (fosil) diperkirakan sekitar 60 tahun lagi akan habis. apabila 

dieksploitasi secara besar-besaran. Untuk memperlambat dan mengurangi ketergantungan terhadap 

bahan bakar minyak bumi tersebut salah satunya adalah dengan bahan bakar biodiesel yang bahan 

bakunya sangat besar untuk dikembangkan. Salah satu bahan baku yang bisa dijadikan biodiesel adalah 

minyak kelapa. dalam satu molekul minyak kelapa terdiri dari 1 unit gliserine dan sejumlah asam lemak.

Dan 3 (tiga) unit asam lemak dari rantai karbon panjang adalah triglyseride (lemak dan minyak). 

Komponen glycerine memiliki titik didih tinggi yang dapat melindungi minyak dari penguapan 

(volatilizing). Pada biodiesel, komponen asam lemak dari minyak dikonversikan ke elemen lain yang 

disebut ester. Glycerine dan asam lemak dipisahkan dengan proses esterifikasi. Minyak tumbuhan 

bereaksi dengan alkohal dan katalis, jika minyak tumbuhan adalah metanol dan kelapa, dan komponen 

reaktannya adalah alcohol maka akan dihasilkan coco metil ester. Coco metil ester adalah nama kimia 

dari coco biodiesel. . Tingkat keberhasilan dalam proses pembutan biodiesel dipengaruhi oleh putaran 

pengadukan, temperatur pemanasan dan kadar katalis serta kandungan air ketika pembuatan sodium 

metoksid.

Page 36: Makalah Minyak Bumi 77

Setelah diadakan pengujian mesin diesel dengan bahan bakar minyak vegetatif dan minyak 

diesel didapatkan bahwa dengan minyak vegetatif mempunyai efisiensi dan daya mesin yang lebih besar 

dibanding dengan minyak diesel, karena suhu gas buang yang dihasilkan lebih rendah namun terjadi 

penurunan kualitas nilai kalor rata-rata 2%. Dengan nilai kalor yang rata-rata lebih rendah 2%, tetapi 

minyak vegetatif mempunyai angka cetana yang jauh lebih tinggi (Angka cetana rata-rata minyak diesel 

45, biodiesel 62 untuk yang berbasis kelapa sawit, 51 untuk jarak pagar dan 62,7 untuk yang berbasis 

kelapa sayur) akan didapat keterlambatan penyalaan yang lebih pendek bila dibandingkan dengan 

minyak diesel. Adanya keterlambatan penyalaan yang lebih pendek (ignition delay) daya yang dihasilkan 

besar dan efektif, maka akan dihasilkan unjuk kerja yang optimum. Pengujian viscositas minyak vegetatif 

yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti

menunjukkan bahwa viskositas minyak vegetatif lebih besar bila dibandingkan dengan

minyak diesel. Viskositas minyak vegetatif berkisar antara (2.3 – 6) cst dan (2.6 – 4.8).

Keuntungan dari biodiesel dari minyak kelapa.

1. Minyak biodiesel yang bersumber dari minyak kelapa dapat dibuat secara mudah dengan cara 

mereaksikan (mencampurkan) minyak kelapa dengan methanol dan katalis NaOH yang akan 

menghasilkan biodiesel dan gliserin.

2. Bahan bakar biodiesel minyak kelapa mempunyai potensi besar untuk diaplikasikan sebagai 

bahan bakar pengganti minyak diesel/solar. Flash point dari biodiesel kelapa lebih rendah dari pada 

solar. Nilai kalor bahan bakar biodiesel minyak kelapa setara dengan solar.

2. Gas alam

Gas alam seperti juga minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon (CnH2n+2) yang terdiri 

dari campuran beberapa macam gas hidrokarbon yang mudah terbakar dan non-hidrokarbon seperti N2, 

CO2, H2S dan gas mulia seperti He dan Ar, terdapat pula uap air dan pasir. Umumnya gas yang terbentuk 

sebagian besar dari metan CH4, dan dapat juga termasuk etan C2H6 dan propan C3H8. Gas alam yang 

didapat dari dalam sumur di bawah bumi, biasanya bergabung dengan minyak bumi. Gas ini disebut 

sebagai gas associated. Ada juga sumur yang khusus menghasilkan gas, sehingga gas yang dihasilkan 

disebut gas non-associated.

Meski secara jangka pendek, gas alam memang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut, tetapi 

dalam jangka panjang, apa yang dialami oleh minyak bumi akan terjadi pada gas alam juga. Berdasarkan 

Page 37: Makalah Minyak Bumi 77

data dari Natural Gas Fundamentals, Institut Francais Du Petrole pada tahun 2002, cadangan terbukti 

(proved reserves) gas alam dunia ada sekitar 157703,109 m3. Jumlah cadangan ini, dengan tingkat 

konsumsi gas alam sekarang ini, hanya akan dapat bertahan selama beberapa puluh tahun saja.

3. Biogas

Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan bantuan 

bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut anaerobik digestion Gas 

yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50 % ) berupa metana. material organik yang terkumpul pada 

digester (reaktor) akan diuraiakan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama 

material orgranik akan didegradasi menjadi asam asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk 

asam. Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu 

penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi 

senyawa yang sederhana. Sedangkan asifdifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana. 

Setelah material organik berubah menjadi asam asam, maka tahap kedua dari proses anaerobik 

digestion adalah pembentukan gas metana dengan bantuan bakteri pembentuk metana seperti 

methanococus, methanosarcina, methano bacterium. 

Perkembangan proses Anaerobik digestion telah berhasil pada banyak aplikasi. Proses ini 

memiliki kemampuan untuk mengolah sampah / limbah yang keberadaanya melimpah dan tidak 

bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai. Aplikasi anaerobik digestion telah berhasil pada 

pengolahan limbah industri, limbah pertanian limbah peternakan dan municipal solid waste (MSW).

Biogas sebagian besar mengandung gs metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2), dan beberapa 

kandungan yang jumlahnya kecil diantaranya hydrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) serta hydrogen 

dan (H2), nitrogen yang kandungannya sangat kecil. 

Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi 

kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya 

semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan 

memperlakukan beberapa parameter yaitu : Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan 

karbon dioksida (CO2). Hidrogen sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila 

biogas mengandung senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi 

yang di ijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena 

Page 38: Makalah Minyak Bumi 77

akan membentuk senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur dioksida /sulphur trioksida (SO2 / 

SO3). senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan membentuk Sulphur acid (H2SO3) suatu 

senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbon dioksida 

yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar 

kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat 

menimbukan korosif

Page 39: Makalah Minyak Bumi 77

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun yang lalu. 

Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di fraksionisasikan sesuai titik didihnya. 

Minyak bumi memiliki peranan penting bagu kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai 

bahan baku industri petrokimia.

B. Saran

Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini keberadaanya 

sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat. Penggunaan bahan olahan minyak 

bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari mesin yang mengunakan bahan olahan 

minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia 

yang mengalami global warming.

Page 40: Makalah Minyak Bumi 77

http://txcrz.blogspot.com/2011/08/makalah-kimia-minyak-bumi.html

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Ditulis oleh EG Giwangkara S pada Selasa, 27 Februari 2007

Seperti yang pernah saya tulis tentang komposisi minyak bumi disini dan disini, minyak bumi bukan merupakan senyawa homogen, tapi merupakan campuran dari berbagai jenis senyawa hidrokarbon dengan perbedaan sifatnya masing-masing, baik sifat fisika maupun sifat kimia.

Proses pengolahan minyak bumi sendiri terdiri dari dua jenis proses utama, yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder.  Sebagian orang mendefinisikan Proses Primer sebagai proses fisika, sedangkan Proses Sekunder adalah proses

kimia. Hal itu bisa dimengerti karena pada proses primer biasanya komponen atau fraksi minyak bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat fisikanya, yaitu titik didih. Sementara pemisahan dengan cara Proses Sekunder bekerja berdasarkan sifat kimia kimia, seperti perengkahan atau pemecahan maupun konversi, dimana didalamnya terjadi proses perubahan struktur kimia minyak bumi tersebut.

 

Rantai Hidrokarbon Minyak Bumi

Seperti kita kitahui dalam Kimia Organik bahwa senyawa hidrokarbon, terutama  yang parafinik dan aromatik, mempunyai trayek didih masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Nah, sifat fisika inilah yang kemudian menjadi dasar dalam Proses Primer.

Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut :

1. GasRentang rantai karbon : C1 sampai C5Trayek didih : 0 sampai 50°CPeruntukan : Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia.

Page 41: Makalah Minyak Bumi 77

2. Gasolin (Bensin)Rentang rantai karbon : C6 sampai C11Trayek didih : 50 sampai 85°CPeruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin piston, umpan proses petrokomia

3. Kerosin (Minyak Tanah)Rentang rantai karbon : C12 sampai C20Trayek didih : 85 sampai 105°CPeruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin jet, bahan bakar rumah tangga, bahan bakar industri, umpan proses petrokimia

4. SolarRentang rantai karbon : C21 sampai C30Trayek didih : 105 sampai 135°CPeruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar industri

5. Minyak BeratRentang rantai karbon dari C31 sampai C40Trayek didih dari 130 sampai 300°CPeruntukan : Minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia

6. ResiduRentang rantai karbon diatas C40Trayek didih diatas 300°CPeruntukan : Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan pelapis anti bocor.

Melihat daftar trayek hidrokarbon diatas nampak ideal sekali, dimana perbedaan jumlah atom karbonnya sangat jelas. Tapi pada kenyataannya dengan teknologi sekarang kondisi diatas teramat sangat sulit dicapai… oops, maaf menggunakan baya bahasa pleonasme :)

+ Kenapa ?….

 

- haar… kumaha ieu téh…! kok malah ditanya… :)

Kondisi ideal diatas sulit dicapai karena senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi banyak mengandung isomernya juga.

- trus, ari isomer téh naon, kang ?

 

+ sok, mangga dibaca lagi artikel yang ini…

Ya…., isomer hidrokarbon, terutama isomer yang parafinik memiliki titik didih dan densitas yang lebih ringan dibandingkan dengan rantai lurusnya. Misal, normal-oktan (n-C8H18) titik didih dan densitasnya akan lebih besar dari pada iso-oktan (2,2,4-trimetil pentan), begitu juga untuk isomer-isomer lainnya.

Page 42: Makalah Minyak Bumi 77

Atas dasar kondisi seperti itulah kemudian pada kenyataannya dalam pengolahan minyak bumi lebih memegang patokan kepada trayek titik didih daripada komposisi atau rentang rantai karbonnya. Sehingga pada batas antara fraksi pasti akan terjadi overlap (tumpang tindih) fraksi. Overlap ini kemudian disebut sebagai minyak slops yang nantinya akan berfungsi sebagai bahan pencampur untuk mengatur produk akhir sehingga memenuhi spesifikasi atau baku mutu yang ditentukan.

 

Proses Primer

Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).

Page 43: Makalah Minyak Bumi 77

Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.

Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah)

Page 44: Makalah Minyak Bumi 77

agar dapat memenuhi spesifikasi atau persyaratan atau baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI untuk masing-masing produk tersebut.

 

Proses Sekunder

Seperti yang pernah saya tulis tentang jenis minyak bumi disini, disini dan disini juga, pada kenyataannya minyak bumi tidak pernah ada yang sama, bahkan untuk sumur minyak yang berdekatan sekalipun. Kenyataannya banyak sumur minyak yang menghasilkan minyak bumi dengan densitas (specific gravity) yang lebih berat, terutama untuk sumur minyak yang sudah udzur atau memang jenis minyak dalam sumur tersebut adalah jenis minyak berat. Pada pemompaan minyak dari dalam sumur (reservoir) biasanya yang akan terpompakan pada awal-awal produksi adalah bagian yang ringannya. Sehingga pada usia akhir sumur yang dipompakan adalah minyak beratnya.

Untuk pengolahan minyak berat jenis ini maka bisa dipastikan produk yang dihasilkan akan lebih banyak fraksi beratnya daripada fraksi ringannya.

+ Penjelasannya mbingungi ga sih ? :(

Maksudnya gini lho, kalo yang dimasak tuh minyak bumi jenis minyak berat seperti penjelasan diatas maka produk yang dihasilkan akan lebih banyak fraski solar, minyak berat atau residunya daripada gas, bensin atau minyak tanahnya. Sementara konsumsi produk minyak bumi di Indonesia kan lebih banyak dari fraksi bensin dan solarnya, terutama untuk otomotif.

- Kalo gitu mendingan ga usah masak minyak jenis minyak berat aja kang,biar bisa bikin bensin dan minyak tanah lebih banyak…

 

+ Lha kalo harga jenis minyak berat ini bisa lebih murah gimana ?Kan lumayan bisa menghemat duit negara… deuu… :)Tau ah… pokokna mah saya cuma pengen ngomongin dari sisiteknologinya aja deh… :)

Jadi, jika yang dimasak oleh proses primer adalah minyak bumi jenis minyak berat maka hasilnya akan lebih banyak fraksi beratnya (solar, minyak berat dan residu) daripada fraksi ringannya. Sementara tuntutan pasar lebih banyak produk dari fraksi ringan dibandingkan fraksi beratnya. Maka untuk menyiasatinya adalah dengan melakukan perubahan struktur kimia dari produk fraksi berat.

Teknologi yang banyak digunakan adalah dengan cara melakukan cracking (perengkahan atau pemutusan) terhadap hidrokarbon rantai panjang menjadi hidrokarbon rantai pendek, sehingga bisa menjadi fraksi ringan juga. Misal, dengan cara merengkah sebuah molekul hidrokarbon C30 yang merupakan produk dari fraksi solar atau minyak berat menjadi dua buah molekul

Page 45: Makalah Minyak Bumi 77

hidrokarbon C15 yang merupakan produk dari fraksi minyak tanah atau kerosin, atau menjadi sebuah molekul hidrokarbon C10 yang merupakan produk dari fraksi bensin dan sebuah molekul hidrokarbon C20 yang merupakan produk dari fraksi solar.

Proses perengkahan ini sendiri ada dua dua cara, yaitu dengan cara menggunakan katalis (catalytic cracking) dan cara tanpa menggunakan katalis atau dengan cara pemanasan tinggi menggunakan suhu diatas 350°C (thermal cracking).

Perbedaan dari kedua jenis perengkahan tersebut adalah pada kemudahan “mengarahkan” produk yang diinginkan. Pada cara thermal cracking sangat sulit untuk mengatur atau mengarahkan produk fraksi ringan mana yang diinginkan. Dengan cara ini jika kita menginginkan membuat bensin yang lebih banyak dibandingkan minyak tanah akan sulit dilakukan, padahal keduanya masih termasuk fraksi ringan. Sementara jika menggunakan catalytic cracking kita akan lebih mudah mengatur mood operasi. Misal kita hanya ingin memperbanyak produk bensin dibandingkan minyak tanahnya, atau sebaliknya. Ilustrasinya kira-kira seperti jika kita akan memecah sekeping kaca lebar. Jika menggunakan cara thermal cracking kita ibarat memecahkan kaca tersebut dengan cara dibanting, ukurannya tidak akan teratur. Sedangkan jika menggunakan cara catalytic cracking ibarat memecahkan kaca dengan menggunakan pisau kaca, lebih teratur dan bisa sesuai keinginan kita.

Minyak hasil rengkahan tersebut kemudian dipisahkan kembali berdasarkan fraksi yang lebih sempit dalam kolom fraksinasi dengan proses seperti halnya proses primer, untuk selanjutnya didinginkan dan ditampung dalam tanki produk setengah jadi dan selanjutnya ditambahkan aditif sesuai spesifikasi produk akhir yang diinginkan.

Geto ceritanya…

http://persembahanku.wordpress.com/2007/02/27/proses-pengolahan-minyak-bumi/

Page 46: Makalah Minyak Bumi 77

Minyak Bumi Sabtu, 17 September 2011

seluk beluk Minyak Bumi

Tidak dipungkiri, dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan Minyak Bumi  sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kita tidak mungkin hanya bisa menggunakan dan memanfaatkan Minyak Bumi sebagai pemenuhan kehidupan, namun kita harus tahu mengenai asal mula terdapatnya minyak bumi dari dalam lapisan bawah tanah, bagaimana proses pengambilan dan pengolahannya, hingga bisa kita gunakan sekarang dalam berbagai keadaan. Berikut mengenai penjelasan minyak bumi.

Apa itu minyak bumi ????

Minyak  Bumi  dengan  bahasa   inggrisnya   "petroleum",  berasal  dari   bahasa   latin,  petrus:   karang  dan oleum: minyak, biasanya dijuluki sebagai emas hitam(karena cara mendapatkankan nya yang terbilang susah,  karena  harus  melewati berbagai   tahapan proses).  Minyak  Bumi  adalah  suatu  bahan mentah dengan cairan kental,  coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, berada di  lapisan atas dari beberapa   area   di   kerak   bumi.   Minyak   bumi   juga   terdiri   dari   campuran   kompleks   dari   berbagai hidrokarbon,   sebagian   besar   seri   alkana,   tetapi   bervariasi   dalam   penampilan,   komposisi,   dan kemurniannya.   Minyak   Bumi   merupakan   campuran   rumit   dari   ratusan   rantai   hidrokarbon   yang umumnya tersusun atas 85% karbon(C) dan 15%Hidrogen(H). Selain itu, juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung Oksigen(O), sulfur(S), Nitrogen(N).

Bagaimana pembentukan Minyak Bumi ????

Banyak  ahli   ilmuwan mengatakan  bahwa minyak  bumi  berasal  dari  pelapukan sisa  kehidupan  pada zaman purba yang terendapkan dan terakumulasi bersama air laut dan masuk dalam batuan sedimen, berupa batu pasir, batu lempung, gamping  yang terdapat di dalam lapisan kerak bumi selama berjuta-juta tahun dengan mengalami proses fisika dan kimia. Secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. saat zaman purba, di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan. Lalu punah dan tertimbun di bawah endapan lumpur, dan terbawa arus sungai menuju lautan bersama bahan organik lainnya dari daratan.

2. dengan terkumpulnya pasir dan lumpur tersebut ke dasar laut selama berjuta-juta tahun, akibatnya terbentuklah suatu lapisan batuan yang  bercampur dengan fosil-fosil binatang dan tumbuh-tumbuhan.

3. akibat peristiwa alam ini, lapisan dan permukaan bumi mengalami perubahan besar pergeseran-pergeseran, sehingga fossil hewan dan tumbuhan yang terendapkan di perut bumi masuk ke celah lapisan bumi dengan suhu dan tekanan tinggi. Akibat pengaruh waktu dan temperatur tinggi, dan tekanan beban lapisan batuan diatasnya menyebabkan binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati tadi mengalami proses penguraian berupa perubahan kimia, berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minak yang berbentuk cairan kental dan gas. Akibat 

Page 47: Makalah Minyak Bumi 77

pengaruh yang sama, maka endapan lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau SOURCE ROCK.

4. karena ringan, minyak bumi akan terdorong dan terapung, lalu bermigrasi ke tekanan yang lebih rendah untuk berhenti dan terangkap dalam batuan sedimen yang kedap atau kadang-kadang merembes ke luar permukaan bumi. Batuan sedimen tersusun atas fragmen-fragmen atau butiran mineral dari yang halus sampai yang kasar(Skala WentWorth), dengan antar fragmen terjadi suatu pengikatan dengan ukuran yang berbeda tiap fragmen, berfungsi sebagai segmen, sehingga diantaranya terdapat pori-pori. Pada kondisi tertentu, pori-pori ini dapat mengandung cairan minyak, gas atau air. 

Untuk mengenai berapa lama proses pembentukan minyak bumi masih terdapat bermacam-macam pendapat. Ada yang megatakan ribuan tahun, ada yang mengatakan jutaan tahun, bahkan ada yang berpendapat lebih dari itu. Tetapi, diduga kuat, minyak bumi terbentuk paling sedikit 2juta tahun yang lalu. 

Namun, tahukah anda saat ini, terdapat bukti ilmiah yang sangat bertentangan dengan keterbatasan suplai minyak, baru-baru ini diperbarui dalam paper Ilmiah yang dimuat dalam Energia menunjukkan bahwa minyak adalah zat abiotik, dan bukanlah produk yang berasal dari materi biologi yang mengalami pembusukan berjuta-juta tahun lalu. Minyak Bumi, bukan sumber daya non-terbarukan, seperti batubara dan gas alam, yang bisa terisi kembali dari sumber dalam perut bumi.Rusia berhasil membuktikan bahwa minyak bumi ternyata bukan dari fosil dan dapat diperbaharui karena berasal dari lapisan magma, yang berada lebih di kedalaman 30.000 kaki dan tidak ditemukan lapisan organik. Tidak kebetulan kemudian Rusia, yang mempelopori penelitian ini kemudian melakukan serangkaian proyek penggalilan minyak bumi dengan kedalaman yang lebih jauh dari 30.000kaki. Bukan tidak mungkin di perut bumi Indonesia, juga terdapat suatu cadangan minyak yang bukan hanya berasal dari fosil-fosil makhluk hidup, namun berasal dari lapisan magma.

Lalu, cara penentuan ada atau tidaknya suatu daerah mengandung minyak bumi???Biasanya, untuk melakukan suatu proses lebih lanjut, kita harus tahu dimana kandungan minyak bumi itu berada. Proses pencarian(eksploitasi) minyak dari perut bumi dilakukan oleh ahli geologi/tambang. Cara modern yang digunakan dalam mencari minyak bumi dengan menggunakan pencarian satelit dan menganalisa permukaan batuan. Setelah melakukan serangkaian analisa dan menyatakan bahwa di lokasi tersebut ada minyak, maka tugas selanjutnya biasanya diserahkan kepada ahli Geofisika. Para ahli geofisika mempelajari sifat-sifat fisik dari lapisan tanah. Berbagai metode digunakan dalam tahapan ini 

Page 48: Makalah Minyak Bumi 77

untuk mendukung hasil yang telah didapatkan oleh ahli geologi/tambang sebelumnya.

 Gambar berikut, merupakan penentuan kandungan suatu minyak bumi dengan menggunakan sinyal/gelombang radio dari suatu kapal ke dasar lautan. Biasanya penambangan minyak bumi tersebut di lakukan dalam air, biasa disebut offshore. Peralatan yang digunakan untuk pencarian minyak bumi ini seperti Gravimetry(untuk mengukur adanya aliran minyak karena adanya sedikit perbedaan grafitasi bumi), Magnetometry(untuk mengukur perubahan medan magnetik akibat adanya aliran minyak), dan Sniffers yang berupa alat elektronik yang digunakan untuk mendeteksi bau hidrokarbon. Yang paling sering digunakan adalah seismologi.

Element atau unsur minyak bumi dapat dibagi menjadi 6 bagian:

Page 49: Makalah Minyak Bumi 77

Batuan

Induk(Source): batuan yang mempunyai banyak kandungan material organik. Batuan ini biasanya batuan yang mempunyai sifat mampu mengawetkan kandungan material organik seperti batu lempeng atau batuan yang punya banyak kandungan material organik seperti batu gamping.

Batuan Penyimpan(Reservoir)

Batuan yang mempunyai kemampuan menyimpan fluida seperti batu pasir, dimana minyak atau gas dapat berada diantara butiran batu pasir. Atau bisa juga dibatu gamping yang banyak rongga-rongganya. Intinya batu yang punya rongga dan rongga-rongga tersebut terhubung satusama lain.

Batuan Penutup(Seal)

Batuan yang impermeabel atau batuan yang tidak gampang tembus, karena berbutir sangat halus dimana minyak dan gas bumi tidak dapat berpindah lagi.

Migrasi(Migration)

Berpindahnya minyak atau gas bumi yang terbentuk daru batuan induk ke batuan penyimpan sampai dimana minyak dan gas bumi tidak dapat berpindah lagi.

Jebakan(Trap)

Bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan minyak dan gas bumi untuk dapat berkumpul. Jika perangkap ini tidak ada, maka minyak dan gas bumi dapat mengalir ketempat lain yang berarti ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Jebakan dalam minyak bumi terbagi atas jebakan struktur dan jebakan stratigrafi.

Tekanan dan Temperatur

Untuk mengubah fosil makhluk hidup menjadi minyak bumi, tekanan dan temperatur yang tinggu sangatlah diperlukan. Hal ini bertujuan untuk mengubah ikatan kimia karbon yang ada di baatuan menjadi rantai hidrokarbon(minyak bumi).

Trus, gimana caranya kita agar bisa mengambil minyak ke permukaan bumi ????

Dari proses pematangan minyak bumi didalam batuan sumber(SOURCE ROCK) minyak akan bermigrasi naik ke atas karena adanya tekanan bouyancy. Proses migrasi ini akan mengisi batuan reservoir yaitu batuan yang berpori(struktur batuan sedimen). Kemudian akan terjebak dan terakumulasi karena diatas batuan reservoir tersebut terdapat batuan penyekat atau sealing. Setelah itu, kita dapat mengambilnya dengan cara mengebor tepat pada posisi jebakan/perangkap tersebut. Karena pengaruh tekanan dari dalam bumi yang besar maka minyak dan gas yang berbentuk cair akan mengalir keluar melewati lubang 

Page 50: Makalah Minyak Bumi 77

bor tersebut. Minyak bumi yang keluar tersebut masih mengandung bermacam-macam material seperti air dan lempung, maka harus dipisahkan dahulu sebelum dikirm ke kilang-kilang minyak. Proses pemindahan minyak dan gas bumi dari daerah ditemukan sampai ke kilang minyak dapat dilakukan dengan cara mengalirkan lewat pipa-pipa yang di pasang.

Bagaimana kita mengambil Minyak dari perut Bumi??????

Setelah mengevaluasi reservoir, selanjutnya taham mengembangkan reservoir. Yang pertama dilakukan adalah membangun sumur(well-construction)meliputi pemboran(drilling), memasang tubular sumur(casing) dan penyemenan(cementing). Lalu proses completion untuk membuat sumur siap digunakan. Proses ini meliputi perforasi yaitu perlobangan dinding sumur, pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup produski beserta asesorisnya untuk mengalirkan minyak dan gas ke permukaan, pemasangan kepala sumur(well head) dipermukaan, pemasangan berbagai peralatan keselamatan, pemasangan pompa kalau diperlukan,dsb. Jika dibutuhkan metode stimulasi juga dilakukan dalam fase ini. Selanjutnya well-evaluation untuk mengevaluasi kondisi sumur dan formasi  didalam sumur. Teknik yang paling umum dinamakan logging yang dapat dilakukan pada saat sumur masih dibor ataupun sumurnya sudah jadi. Sumur - sumur perminyakan umumnya dikenal 3 macam, yaitu:

1. Sumur eksplorasi(wildcat) adalah sumur yang dibor untuk menentukan apakah terdapat minyak atau gas disuatau tempat yang sama sekali baru.

2. Sumur konfirmasi(confirmation well), sumur tersebut dibuat setelah sumur eksplorasi telah menemukan minyak dan gas. Biasanya sumur tersebut digunakan unutk memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.

3. Sumur pengembangan(development-well) adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak yang telah ada. Bertujuan untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan tersebut.

Berikut kita akan bicarakan tentang Pengolahan Minyak Bumi!!!!!!Minyak bumi biasanya berada 3-4km dibawah permukaan air laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau kilang minyak. Minyak mentah(Crude oli) berbentuk cairan kental hitam, kehijauan dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500jenis hidrokarbon dengan sejumalh atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena oti, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah yang berasal dari bumi dipisahkan kedalam kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip.

Secara Umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai berikut :

Page 51: Makalah Minyak Bumi 77

Berikut penjelasan bagan atas diatas:

Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam tanur(fumace) sampai dengan suhu kira-kira 370 derajat Celcius. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk ke dalam kolom fraksinasi pada bagian flashcamber(biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam(uap air panas dan tekanan tinggi).

Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besarnya menjadi moleku hidrokarbon senyawa yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan unutk memperbaiki kualitaas dan perolehan fraksi gasolin(bensin).

Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik(rantai karbon bercabang). Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi.

Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabanga. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3.

Pemurnian adalah pemisahan minyak bumi dengan pengotor-pengotornya. Biasanya dengan cara:

o Coppersweetening: proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau tidak sedap

o Acidtreatment: proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna

Page 52: Makalah Minyak Bumi 77

o Dewaxing: proses penghilangan parafin dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan point rendah.

o Desalphalting: penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumaso Desulfurizing: proses penghilangan unsur belerang

Proses Blending adalah penambahan atau pencampuran bahan-bahan adiktif ke dalam fraksi minyak bumi dalam rangka unutk meningkatkan kualitas produk tersebut. Diantara bahan pencampur yang terkenal, yaiut Tetraethyllead(TEL), yang berfungsi untuk menaikkan bilangan oktan bensin, tetapi dapat meimbulkan pencemaran udara.

Setelah mengalami proses yang sangat panjang, akhirnya hasil pengolahan Minyak Bumi dapat digunakan, misalnya:

1. Sebagai bahan bakar kendaraan2. Bahan ekstraksi pelarut dan pembersih3. Bahan bakar penerangan dan pemanasan4. Pelarut dry cleaning5. Pelarut karet6. Pembuat lilin7. Bahan awal etilen8. Minyak tanah9. Sebagai pelumas mesin10. pemanas dan pembangkit listrik

BUMI ANTAR GHATAS

SUSTA BHAVANIAS

http://tentangminyakbumi.blogspot.com/Beranda

Kamis, 24 Mei 2012

Proses pengolahan minyak bumi dengan distilasi bertingkat Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:

Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).

Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan  belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.

Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks, untungnya terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya, yakni berdasarkan perbedaan nilai 

Page 53: Makalah Minyak Bumi 77

titik didihnya. Proses ini disebut distilasi bertingkat. Untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi.

gambar distilasi bertingkat

Distilasi bertingkat Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. 

Page 54: Makalah Minyak Bumi 77

Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur distilasi.

Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.

Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.

Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.

Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya untuk proses konversi.

http://fauzanariq.blogspot.com/2012/05/proses-pengolahan-minyak-bumi-dengan.html