laporan pratikum dasar elektronika

64
PERCOBAAN 1 D I O D A 1.1. Karakteristik Dioda A. TUJUAN Untuk mengetahui karakteristik antara tegangan dan arus dari suatu dioda B. PERALATAN 1. Power Supply 2. Volt Meter 3. Amper Meter 4. Dioda 5. Tahanan 1 k , 0,5 Watt C. LANGKAH PERCOBAAN 1. Persiapkan semua peralatan dan buatlah rangkaian pengukuran forward bias seperti pada gambar 1.1 dan pastikan power suplai dalam keadaan mati. Gambar 1.1. 2. Atur power supply selangkah demi selangkah. 3. Ukur dan catatlah I f , V f dan R f , yang ditunjukkan pada tabel berikut : Tegangan V f I f R f 0 - - 0,5 0,46 0,10 mA 6,4 2 0,56 1,40 mA 0,4 1

Transcript of laporan pratikum dasar elektronika

Page 1: laporan pratikum dasar elektronika

PERCOBAAN 1

D I O D A

1.1. Karakteristik Dioda

A. TUJUANUntuk mengetahui karakteristik antara tegangan dan arus dari suatu dioda

B. PERALATAN1. Power Supply2. Volt Meter3. Amper Meter4. Dioda5. Tahanan 1 k , 0,5 Watt

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Persiapkan semua peralatan dan buatlah rangkaian pengukuran forward bias seperti

pada gambar 1.1 dan pastikan power suplai dalam keadaan mati.

Gambar 1.1.

2. Atur power supply selangkah demi selangkah.3. Ukur dan catatlah If , Vf dan Rf, yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Tegangan Vf If Rf

0 - -0,5 0,46 0,10 mA 6,42 0,56 1,40 mA 0,44 0,61 3,37 mA 0,166 0,63 5,73 mA 0,108 0,65 7,37 mA 0,0810 0,66 9,38 mA 0,0712 0,68 11,39 mA 0,0514 0,69 13,41 mA 0,05

15,5 0,70 14,91 mA 0,0416 0,71 15,39 mA 0,04

4. Turunkan power supply ke tegangan nol

1

Page 2: laporan pratikum dasar elektronika

5. Buatlah rangkaian percobaan reverse bias seperti pada gambar 1.2.

Gambar 1.2.

6. Atur power supply selangkah demi selangkah.7. Ukur dan catatlah If , Vf dan Rf, yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Tegangan Vf If Rf

0 - -0,5 -0,50 -45,2 mA 0,012 -1,98 -44,9 mA 0,044 -3,98 -44,2 mA 0,096 -5,96 -43,8 mA 0,138 -7,95 -42,9 mA 0,1810 -9,94 -42,5 mA 0,2312 -11,96 -41,8 mA 0,2814 -13,92 -41,3 mA 0,34

15,5 -15,42 -40,3 mA 0,3816 -15,91 -39,3 mA 0,40

D. PERTANYAAN1. Gambarkan kurva karakteristik dari hasil percobaan.2. Tentukan harga dari tahanan forward dan tahanan reverse dari hasil percobaan

pengukuran tegangan dan arus untuk dioda yang dicoba dan tulis kedalam tabel percobaan diatas.

3. Buatlah suatu kesimpulan dari hasil percobaan yang saudara lakukan (forward bias dan reverse bias)

2

Page 3: laporan pratikum dasar elektronika

JAWABAN :

1.

Kurva pengukuran forward bias :

Kurva pengukuran reverse bias :

3. Kesimpulan :

Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus,dan dioda merupakan kebalikan dari resistor,dan pada dioda silikon terdapat tegangan kaki sebesar (Vk=0,7).Dan disipasi Daya pada dioda dapat di rumuskan : Pd=Vd.Id

3

Page 4: laporan pratikum dasar elektronika

1.2. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

A. TUJUAN1. Mengetahui kemampuan dioda sebagai penyearah2. Menggambarkan dan mengukur bentuk gelombang yang dihasilkan oleh sebuah

dioda.

B. PERALATAN1. Osciloscope2. Trafo Step Down3. Dioda IN 4001 atau yang sejenis4. Tahanan 10 K , 0,5 Watt5. Kapasitor

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Persiapkan semua peralatan dan buatlah rangkaian pengukuran seperti pada gambar

2.1.

Gambar 2.1. Rangkaian penyearah setengah gelombang

2. Hidupkan osciloscope kemudian syncronisasikan.3. Naikkan Vs selangkah demi selangkah dengan mengatur PTAC dengan petunjuk

instruktur.4. Catat Vdc setiap kenaikan tegangan Vs

5. Atur switch time/div dan volt/div untuk melihat bentuk gelombang. Amati dan gambar bentuk gelombang output pada osciloscope.

6. Turunkan PTAC kemudian pasang Kapasitor diparalelkan dengan Resistor dan lakukan percobaan 1 s/d 4.

7. Lakukan percobaan 1 s/d 5 untuk beberapa Kapasitor.8. Catat hasil pengamatan yang ditunjukkan pada tabel 2.1 dan 2.2.

4

Page 5: laporan pratikum dasar elektronika

Tabel 2.1: Penyearah setengah gelombang untuk R1 = 10 K (tanpa Kapasitor)Vs 0 1,5 V 3 V 4,5 V 6 V 7,5 V 9 V 10,5 V 12 V

Vdc1 - 0,82 1,46 1,96 2,72 3,34 4,19 4,90 5,47Vdc2 - 0,20 4,36 6,0 6,6 6,9 7,2 7,3 7,5Rf - 2,5 2,29 2,50 3,03 3,62 4,17 4,78 5,33

1,5 AC VOLT 1,5 DC VOLT 6 AC VOLT

3 AC VOLT 3 DC VOLT 6 DC VOLT

4.5 AC VOLT 4.5 DC VOLT 7 AC VOLT

5

Page 6: laporan pratikum dasar elektronika

7 DC VOLT AC 9 VOLT 9 DC VOLT

AC 12 VOLT DC 12 VOLT

Tabel 2.2: Penyearah setengah gelombang untuk R1 = 10 K dengan 1 Kapasitor Vs 0 1,5 V 3 V 4,5 V 6 V 7,5 V 9 V 10,5 V 12 V

Vdc1 - 1,6 3,93 6,09 8,41 10,74 12,60 13,33 15,88Vdc2 - 13,2 20,1 27,0 33,9 41,0 47,9 55,0 61,2Rf - 0,76 0,75 0,74 0,74 0,73 0,73 0,73 0,73

Tabel 2.2: Penyearah setengah gelombang untuk R1 = 10 K dengan 2 KapasitorVs 0 1,5 V 3 V 4,5 V 6 V 7,5 V 9 V 10,5 V 12 V

Vdc1 - 4,65 5,85 7,35 10,03 10,84 12,80 15,02 15,93Vdc2 - 0,66 1,88 3,2 4,51 5,65 7,24 8,4 10,1Rf - 2,27 1,59 1,41 1,33 1,33 1,24 1,25 1,88

Tabel 2.2: Penyearah setengah gelombang untuk R1 = 10 K dengan 3 KapasitorVs 0 1,5 V 3 V 4,5 V 6 V 7,5 V 9 V 10,5 V 12 V

Vdc1 - 6,72 8,82 9,81 11,16 12,28 13,52 15,44 16,77Vdc2 - 13,2 20,1 27,0 33,9 41,0 47,9 55,0 61,2

6

Page 7: laporan pratikum dasar elektronika

Rf - 0,20 4,36 6,0 6,6 6,9 7,2 7,3 7,5

1,5 VOLT 3 VOLT 4,5 VOLT

6 VOLT 7,5 VOLT 9 VOLT

10,5 VOLT 12 V0LT

Keterangan:Vs = Tegangan efektif bolak balik input (Veff)Vdc1 = Tegangan rata-rata output yang disearahkan dari hasil pengukuranVdc2 = Tegangan rata-rata output yang disearahkan dari hasil perhitungan

Dimana :

7

Page 8: laporan pratikum dasar elektronika

Vf = 0,6 s/d 1 (untuk dioda silikon)Vr = Tegangan ripple

, f = 50 Hz

Ripple faktor

D. PERTANYAAN1. Hitung tegangan output searah Vdc2 berdasarkan rumus tegangan bolak balik input

Vs = Veff

2. Tentukan ripple faktor sesungguhnya dari gelombang output dari hasil pengukuran Vs dan Vdc1

3. Berikan penjelasan jika ada perbedaan antara Vdc1 hasil pengukuran dengan Vdc2 hasil perhitungan

4. Apa sebabnya suatu penyearah harus menggunakan filter ?5. Dalam menempatkan sebuah dioda pada rangkaian penyearah batas-batas apakah

yang harus dipertimbangkan.6. Buktikan rumus tegangan output pada percobaan diatas7. Hitung ripple tegangan dari hasil pengukuran untuk penyearah yang memakai

kapasitor8. Berikan kesimpulan dan analisa dari hasil percobaan saudara

JAWABAN :

1.

2.

3. Jika ada perbedaan antara Vdc1 hasil pengukuran dengan Vdc2 hasil perhitungan tidak jadi masalah selagi diambang ke normalan.

4. Agar tegangan yang di hasilkan memang murni tegangan DC yang stabil.5. Kemampuan dioda tersebut terhadap arus makximum nya.6. Vp(out) = Vp(in)-0,7 volt

Vdc = Vp / 3,14

7.

8. Jumlah dari hambatan ohmic disebut dengan hambatan bulk dioda. Dan pada dioda silkon terdapat tegngan kaki sebesar 0,7 volt

8

Page 9: laporan pratikum dasar elektronika

1.3. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Jembatan

A. TUJUANUntuk mengetahui kemampuan dioda menyearahkan arus dan untuk melihat bentuk gelombang yang dihasilkan oleh dioda-dioda dipasang secara jembatan.

B. PERALATAN1. Osciloscope2. Trafo Step Down dan PTAC3. Dioda IN 4001 atau yang sejenis4. Tahanan 20 K , 0,5 Watt5. Kapasitor

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Persiapkan semua peralatan dan buatlah rangkaian pengukuran seperti pada gambar

2.2

Gambar 2.2. Rangkaian penyearah gelombang penuh

2. Hidupkan osciloscope kemudian syncronisasikan.3. Naikkan Vs selangkah demi selangkah dengan mengatur PTAC dengan petunjuk

instruktur.4. Catat Vdc setiap kenaikan tegangan Vs

5. Atur switch time/div dan volt/div untuk melihat bentuk gelombang. Amati dan gambar bentuk gelombang output pada osciloscope.

6. Turunkan PTAC kemudian pasang Kapasitor diparalelkan dengan Resistor dan lakukan percobaan 1 s/d 4.

7. Catat hasil pengamatan yang ditunjukkan pada tabel 2.3 dan 2.4.

Tabel 2.3: Penyearah setengah gelombang untuk R1 = 20 K (tanpa Kapasitor)Vs 0 1,5 V 3 V 4,5 V 6 V 7,5 V 9 V 10,5 V 12 V

Vdc1 - 0,51 1,40 2,37 3,23 4,05 5,18 6,04 6,98Vdc2 - 0,66 1,88 3,2 4,51 5,65 7,24 8,4 10,1Vr - 2,27 1,59 1,41 1,33 1,33 1,24 1,25 1,88Rf - 0,76 0,75 0,74 0,74 0,73 0,73 0,73 0,73

9

Page 10: laporan pratikum dasar elektronika

Tabel 2.4: Penyearah setengah gelombang untuk R1 = 20 K dengan KapasitorVs 0 1,5 V 3 V 4,5 V 6 V 7,5 V 9 V 10,5 V 12 V

Vdc1 - 3,06 4,52 6,87 9,78 12,32 15,59 18,89 21,53Vdc2 - 0,82 1,46 1,96 2,72 3,34 4,19 4,90 5,47Vr - 0,20 4,36 6,0 6,6 6,9 7,2 7,3 7,5Rf - 2,27 1,59 1,41 1,33 1,33 1,24 1,25 1,88

Keterangan:Vs = Tegangan efektif bolak balik input (Veff)Vdc1 = Tegangan rata-rata output yang disearahkan dari hasil pengukuranVdc2 = Tegangan rata-rata output yang disearahkan dari hasil perhitungan

1,5 volt tanpa capasitor 3 volt tanpa capasitor 4 volt tanpa capasitor

6 volt tanpa capasitor 7,5 volt tanpa capasitor 9 volt tanpa capasitor

10

Page 11: laporan pratikum dasar elektronika

10,5 volt tanpa capasitor 12 volt tanpa capasitor

1,5 volt dengan capasitor 3 volt dengan capasitor 4,5 volt dgn capasitor

6 volt dengan capasitor 7,5 volt dengan capasitor 9 volt deng capasitor

10,5 volt dengan capasitor 12 volt dengan capasitor

11

Page 12: laporan pratikum dasar elektronika

Dimana :

Vf = 0,6 s/d 1 (untuk dioda silikon)Vr = Tegangan ripple

Dimana :

, f = 50 Hz

Ripple faktor

D. PERTANYAAN :1. Hitung tegangan output searah Vdc2 berdasarkan rumus tegangan bolak balik input

Vs = Veff

2. Tentukan ripple faktor sesungguhnya dari gelombang output dari hasil pengukuran Vs dan Vdc1

3. Berikan penjelasan jika ada perbedaan antara Vdc1 hasil pengukuran dengan Vdc2 hasil perhitungan

4. Apa sebabnya suatu penyearah harus menggunakan filter ?5. Dalam menempatkan sebuah dioda pada rangkaian penyearah batas-batas apakah

yang harus dipertimbangkan.6. Buktikan rumus tegangan output pada percobaan diatas7. Hitung ripple tegangan dari hasil pengukuran untuk penyearah yang memakai

kapasitor8. Berikan kesimpulan dan analisa dari hasil percobaan saudara

JAWABAN :

1.

2.

3. Jika ada perbedaan antara Vdc1 hasil pengukuran dengan Vdc2 hasil perhitungan tidak jadi masalah selagi diambang ke normalan.

4. Agar tegangan yang di hasilkan penyearah gelombang penuh memang murni tegangan DC yang stabil.

5. Kemampuan dioda tersebut terhadap arus makximum nya.6. Vp(out) = Vp(in)-0,7 volt

12

Page 13: laporan pratikum dasar elektronika

Vdc = Vp / 3,14

7.

8. Jumlah dari hambatan ohmic disebut dengan hambatan bulk dioda. Dan pada dioda silkon terdapat tegngan kaki sebesar 0,7 volt dan pada dioda germanium 0,3 volt.

PERCOBAAN 2

BIPOLAR JUNCTION TRANSISTOR

2.1. Pengenalan Transistor BJT

A. TUJUANUntuk mengenal sebuah transistor adalah dengan mempelajari bentuk fisik dan posisi dari ketiga terminalnya.

Gambar 3.1. Jenis Transistor Bipolar

Selanjutnya untuk mengenal ketiga terminal transistor tersebut dapat digunakan Ohm meter. Cara ini dipergunakan untuk menentukan tipe dari transistor tersebut (PNP atau NPN) dengan rangkaian analogi transistor sebagai dua dioda yang diserikan dalam arah berlawanan disamping itu dengan cara ini dapat dipastikan apakah sebuah transistor dalam keadaan baik atau rusak.

B. PERALATAN1. Ohm meter2. Transistor B 5073. Transistor D 313

C. DATA PENGAMATANKode Transistor : B 507

E + - C + - C + -B - + B - + E - +

R() 11,55 ---- R() 10,68. ---- R() ---- ----

Kode Transistor : D 313E + - C + - C + -B - + B - + E - +

R() ---- 16,24 R() ---- 16,38 R() ---- ----

+ = Terminal positif (merah) dari Ohm meter

13

Page 14: laporan pratikum dasar elektronika

- = Terminal negatif (hitam) dari Ohm meterR = Tahanan yang terukur

Masing-masing pasangan terminal ( C-B ; C-E ; E-B ) tahanannya diukur dua kali yaitu dalam arah forward dan reverse seperti pengukuran pada tahanan dioda

2.2. Karakteristik Transistor

2.2.1. Karakteristik Input

A. TUJUANUntuk mengetahui karakteristik input dari sebuah transistor bipolar jenis NPN

B. PERALATAN1. Transistor jenis NPN2. Tahanan 10 K dan 3003. Amper meter4. Volt meter5. Sumber tegangan DC

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Persiapkan semua peralatan dan buatlah rangkaian pengukuran seperti pada gambar

3.2 dibawah ini.

Gambar 3.2. Rangkaian Transistor Bipolar untuk karakteristik input

2. Beri tegangan VCC = 6 Volt dan VCC = 12 Volt3. Atur VBB sehingga diperoleh harga IB seperti terlihat pada tabel.4. Catat VBE untuk setiap harga IB (dalam mili amper)5. Catat hasil pengamatan yang ditunjukkan pada tabel 3.1 dan 3.2.6. Setelah harga VBE untuk harga yang ditentukan diperoleh, turunkan VBB sampai nol.

Tabel 3.1. : Karakteristik input dengan data pengamatan VCC = 6 VoltVCC = 6 Volt

IB 0.1 0.15 0.25 0.35 0.45 0.55 0.65 0.75 0.85VBB 0.513 0,63 0,65 0,67 0,68 0,70 0,72 0,73 0,75VCE 0,50 0,62 0,64 0,66 0,67 0,69 0,71 0,72 0,74VBE 0,50 0,62 0,64 0,66 0,67 0,69 0,71 0,72 0,74

Tabel 3.2. : Karakteristik input dengan data pengamatan VCC = 12 VoltVCC = 12 Volt

14

Page 15: laporan pratikum dasar elektronika

IB 0.1 0.15 0.25 0.35 0.45 0.55 0.65 0.75 0.85VBB 0,71 0,73 0,75 0,76 0,78 0,79 0,80 0,82 0,83VCE 0,69 0,727 0,747 0,757 0,776 0,786 0,79 0,815 0,825VBE 0,69 0,727 0,747 0,757 0,776 0,786 0,79 0,815 0,825

2.2.2. Karakteristik Output

A. TUJUANUntuk menunjukkan bagaimana arus basis (IB) mempunyai pengaruh terhadap arus kolektor (IC) dibandingkan dengan tegangan kolektor-emiter (VCE) dan untuk menggambarkan grafik VCE terhadap IC untuk transistor bipolar jenis NPN.

B. PERALATAN1. Transistor jenis NPN2. Tahanan 10 K dan 3003. Amper meter4. Volt meter5. Sumber tegangan DC

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Persiapkan semua peralatan dan buatlah rangkaian pengukuran seperti pada gambar

3.3 dibawah ini.

Gambar 3.3. Rangkaian Transistor Bipolar untuk karakteristik output

7. Beri tegangan VBB = 6 dan VBB = 12 Volt.8. Atur VCC seperti terlihat pada tabel (dalam volt)9. Catat hasil pengamatan yang ditunjukkan pada tabel 3.3 dan 3.4.10. Setelah harga VBE untuk harga yang ditentukan diperoleh, turunkan VCC sampai nol.

15

Page 16: laporan pratikum dasar elektronika

Tabel 3.3. : Karakteristik output untuk VBB = 6 Volt

VBB = 12 VoltVCC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15VBE 6,0 6,11 6,15 6,17 6,21 6,36 6,98 6,70 6,30 6,18 6,21 6,26 6,30 6,35 6,40VCE 6,0 6,11 6,15 6,17 6,21 6,36 6,98 4,10 6,25 6,18 6,21 6,26 6,30 6,35 6,40IC 0,01 0,03 0,04 0,06 0,06 0,06 0,07 0,08 0,09 0,15 0,19 0,21 0,32 0,44 0,68IB 0,08 0,13 0,14 0,16 0,17 0,19 0,20 0,21 0,23 0,36 0,39 0,43 0,46 0,47 0,49

Tabel 3.4. : Karakteristik output untuk VBB = 12 Volt

VBB = 6 VoltVCC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15VBE 5,27 5,38 5,31 5,25 5,22 5,29 5,25 5,23 5,23 5,23 5,21 5,25 5,19 5,19 5,20VCE 5,27 5,38 5,31 5,25 5,22 5,29 5,25 5,23 5,23 5,23 5,21 5,25 5,19 5,19 5,20IC 0,11 0,07 0,04 0,02 0,02 0,02 0,01 0,09 0,24 0,37 0,49 0,63 0,75 0,88 1,01IB 0,29 0,31 0,33 0,35 0,37 0,38 0,39 0,41 0,43 0,45 0,46 0,48 0,52 0,54 0,57

16

Page 17: laporan pratikum dasar elektronika

2.3. Transistor sebagai SwitchA. TUJUAN

Untuk mengetahui fungsi transistor sebagai saklar.

B. PERALATAN1. Transistor jenis NPN2. Tahanan 10 K 3. Relay4. Switch5. Amper meter

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Persiapkan semua peralatan dan buatlah rangkaian pengukuran seperti pada gambar

3.4. seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.4. Rangkaian Transistor Bipolar 2. Catat IB yang terukur seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.3 dan 3.4.

Tabel 3.3. : Pengamatan Transistor menggunakan saklar (Switch)Tegangan (VCC) 6 Volt 7 Volt 8 Volt 9 Volt 10 VoltArus (IB) 0,57 0,69 0,78 0,87 0,98Keadaan Relay Posisi Atas Off Off Off Off OffKeadaan Relay Posisi Bawah Off Off Off Off Off

Tabel 3.4. : Pengamatan Transistor menggunakan LDRTegangan (VCC) 6 Volt 7 Volt 8 Volt 9 Volt 10 Volt

Arus (IB) 0,59 0,69 0,79 0,89 0,99Keadaan Relay Mati Mati Hidup Hidup Hidup

Lampu mati Mati Mati Mati Mati Mati

Lampu hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup

17

Page 18: laporan pratikum dasar elektronika

2.4. PERTANYAAN1. Gambarkanlah kurva karakteristik dari Transistor Bipolar dari hasil pengukuran

dengan menggunakan software Matlab.2. Gambarkanlah rangkaian ekivalen 2 dioda untuk membentuk sebuah transistor3. Apa yang dimaksud dengan dc current gain dan ac current gain dari transistor

4. Buktikanlah pada sebuah transistor

5. Buat kesimpulan dari hasil percobaan transistor sebagai switch.

JAWABAN :

1. Kurva karakteristik dari Transistor Bipolar

2. Rangkaian ekivalen 2 dioda untuk membentuk sebuah transistor

3. DC current gain dan AC current gain dari transistor yaitu : Arus searah(DC) dan arus

bolak-balik(AC) yang di keluarkan oleh sebuah transistor.

4.

5.Dari hasil percobaan dapat disimpulkan sebuah transistor dapat juga dijadikan sebagai

saklar atau swit pada rangkaian elektronika. Sebab transistor adalah gabungan dari dua

buah dioda silicon,yang membentuk jenis transistor baik NPN ataupun PNP.

18

Page 19: laporan pratikum dasar elektronika

PERCOBAAN 3

JUNCTION FIELD EFFECT TRANSISTOR (JFET)

3.1. PENGETESAN JFET

A. TUJUANUntuk mengetahui pengetesan sebuah transistor jenis JFET dengan menggunakan Ohm meter.

B. PERALATAN1. Analog Multitester2. JFET tipe 2 N 3819 N Channel3. Digital Multitester

C. LANGKAH PERCOBAAN

1. Setting Ohm meter pada skala pertengahan alat ukur2. Ukur sesuai dengan gambar 4.1 dan 4.2.

Gambar 4.1. Rangkaian pengetesan JFET

D. DATA PENGAMATAN1. Catat hasil yang terukur seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.1 dan 4.2.

Tabel 4.1. : Pengukuran 1 JFET tipe : 2 N 3819 N ChannelG D R() G S R() D S R()+ - --- + - --- + - 110- + 34 - + 34 - + 110

Tabel 4.2. : Pengukuran 2 JFET tipe : 2 N 3819 N ChannelG D R() G S R() D S R()+ - --- + - --- + - 150- + --- - + --- - + 150

Keterangan:

19

Page 20: laporan pratikum dasar elektronika

+ : Terminal positif alat ukur- : Terminal negatif alat ukur

3.2. Cara Kerja JFET

A. TUJUANMemperlihatkan bekerja atau tidaknya JFET pada keadaan adanya tegangan drain seperti pada rangkaian percobaan, ketika posisi switch (S1) pada kedudukan A; Vgs = 0 Volt dan JFET pada keadaan ON atau terjadi konduksi. Tetapi pada keadaan tegangan drain dibuat rendah, posisi switch (S2) pada kedudukan B; Vgs = -3 Volt konduktor terjadi pengurangan (pengaliran arus terhambat) dimana tegangan pada drain aliran sama dengan Vdd.

B. PERALATAN1. Ohm meter2. JFET tipe 2 N 3819 N Channel3. Resistor 10 k dan 1 M4. Digital Multitester

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Rangkaian cara kerja JFET

2. Posisi S1 pada posisi A3. Ukur Vg hasil pengukuran kedalam tabel4. Buat Vd hasil pengukuran dimasukkan kedalam tabel5. Buat kondisi pada keadaan konduksi atau tidak (posisi A/B)6. Posisi S1 dipindahkan ke posisi B7. Ukur Vd hasil pengukuran dimasukkan ke tabel8. Ukur Vd hasil pengukuran dimasukkan ke tabel

Tabel 4.3. Pengukuran Vg dan Vd

Posisi Switch Vg Vd Kondisi JFETA 108,5 mV 2,04 VOLT OPENB 144,7 mV 0,7 0 VOLT CLOSE

9. Hitunglah : Id = 2,04 volt – 0,7 volt / 10 k.ohm

20

Page 21: laporan pratikum dasar elektronika

= 2,04 volt – 0,7 volt / 10000 ohm = 1,34 m A

3.3. Karakteristik Arus dan Tegangan JFET

A. TUJUAN1. Memperlihatkan Vgs yang dipengaruhi oleh Id dan tegangan yang terjadi pada Vds

dari data itu dibuat karakteristik kerja output JFET.2. Pada percobaan ini tegangan Vds positif variable dan tegangan Vgs negatif dimana

mula-mula Vgs diberikan suatu harga tertentu Vds dinaikkan dengan tegangan berubah-rubah sesuai tabel dan kembali untuk Vgs yang berubah-rubah seperti tabel yang tercantum.

B. PERALATAN1. Power Supply2. Amper meter dan Volt meter3. JFET 4. Resistor 10 k

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Rangkaian untuk karakteristik JFET2. Letakkan posisi Rg untuk VGS = 0 Volt3. Aturlah posisi power supply VDS = 1 Volt4. Ukurlah ID dengan menaikkan VDS seperti pada tabel 4.4 dan catat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil pengukuran Id

VgsVDD

0 1 2 3 4 5 10 15 200 0,80 6,04 6,46 7,57 8,08 9,75 9,59 9,45 9,26

-0,5 0,54 9,55 9,56 9,57 9,58 9,55 9,50 9,33 9,26-1 0,51 9,53 9,54 9,55 9,56 9,53 9,44 9,39 9,45

-1,5 0,67 5,98 8,51 9,32 9,56 9,45 9,42 9,35 9,71-2 0,68 6,08 8,61 9,33 9,53 9,61 9,71 9,82 9,91

-2,5 0,75 6,21 7,21 8,10 9,44 9,63 9,70 9,85 9,81-3 0,82 6,24 7,26 8,12 9,47 9,67 9,89 9,82 9,87

21

Page 22: laporan pratikum dasar elektronika

-3,5 0,96 6,35 7,29 8,16 9,61 9,69 9,82 9,80 9,955. Ulangi di atas sampai Vds = 20 Volt6. Ulangi prosedur 5 dan 6 sampai Vds = 20 Volt7. Turunkan power supply Vds seperti data8. Aturla Rd sehingga Vgs seperti data9. Ulangi prosedur 3 s/d 8 untuk harga-harga Id

10. Ulangi untuk menaikkan Vgs dan Vds untuk pengukuran Id

11. Data-data tersebut untuk pembuatan karakteristik pada gambar 4.4.

Gambar 4.4. Karakteristik JFET

D. PERTANYAAN1. Bila tegangan Vgs dinaikkan, berarti Id = ………………2. Bila Vds dinaikkan ada sedikit atau tidak ada perubahan ?3. Tegangan Gate untuk mengatur ……………..4. Dari grafik Vgs = -1,5 Volt ; Vds = +10 Volt ; Id = …………….5. Buatlah kurva karakteristik JFET seperti terlihat pada gambar 4.

JAWABAN :

1. Bila tegangan Vgs dinaikkan, berarti Id akan” naik”.2. Bila Vds dinaikkan tidak ada perubahan tegangan.3.Tegangan Vgs yang dipengaruhi oleh Id dan tegangan yang terjadi pada Vds.4.

Id = 10 volt – 1,5 volt / 10 k.ohm = 10 volt – 1,5 volt / 10000 ohm

= 8,5 Ma.

5. Kurva karakteristik JFET :

22

Page 23: laporan pratikum dasar elektronika

3.4. Penguatan Common Source (Commond Source Amplifier)

A. TUJUANMemperlihatkan penguatan common source JFET dan karakteristik pada rangkaian percobaan ini terlihat input dari gate dan output dari drain sedangkan source dihubungkan dengan input dan output salah satu sisinya (ground) rangkaian ini sama dengan Bipolar Transistor Common Emitter Amplifier.

B. PERALATAN1. Power Supply 12 Volt2. Voltmeter3. Oscilloscope Dual Trace4. Signal Generator5. JFET6. Tahanan 220 Ohm Rs : 1,2 K Ohm, Rd : 1 M Ohm Rg

7. Kapasitor 1 µF / 12 WV Cg & Cd; 100 µF elektrolit Cs

C. LANGKAH PERCOBAAN

1. Buat rangkaian seperti gambar 4.5

Gambar 4.5. Penguatan Common Source JFET1

2. Sebelum dihubungkan dengan signal Generator ukur dahulu tegangan Vd, Vds, Vs

dan Vgs , catat pengukuran kedalam tabel dibawah ini.

VDD 0 4 8 12 16 18 20VD - 1,34 3,62 6,48 9,82 11,80 13,74VDS - 0,81 2,82 5,49 8,70 10,67 12,73VS - 0,49 0,78 1,00 1,11 1,11 1,13VGS - -0,52 -0,74 -0,90 -1,00 -0,48 -0,29

3. Hubungkan signal Generator pada input 1 KHz dengan amplitudo 0,5 Vp - P

23

Page 24: laporan pratikum dasar elektronika

4. Dengan Osciloscope ukur tegangan input (gate ke ground) dan ukur tegangan pada

VD ke ground dan catat pengukuran kedalam tabel dibawah ini.

5. Gambar signal input dan output6. Hitunglah penguatan tegangan AV = Vout / Vin

Keterangan :Vinput = V/divVoutput = V/divAv = Vout/Vin

0 volt tanpa capasitor 4 volt tanpa capasitor 8 volt tanpa capasitor

12 volt tanpa capasitor 16 volt tanpa capasitor 18 volt tanpa capasitor

VDD 0 4 8 12 16 18 20VD - 1,59 4,00 6,71 9,86 11,6 13,44VDS - 1,16 3,26 5,78 8,76 10,43 12,25VS - 0,143 0,72 0,96 1,11 1,15 1,18VGS - -0,06 -0,11 -0,13 -0,17 -0,19 -0,21

24

Page 25: laporan pratikum dasar elektronika

20 volt tanpa capasitor

3.4. Penguatan Common Drain (Source Folower) Amplifier

A. TUJUANCommon Drain atau Source Folower amplifier memperlihatkan bagaimana penguatan

common drain pada JFET dan pengertian karakteristik. Common drain amplifier

dimana Drain dihubungkan langsung dengan VDD. Signal input pada Gate yaitu output

pada source sama dengan bipolar pada transistor Common Colector Amplifier dan

penguatan pada tegangan akan kurang dari satu.

B. PERALATAN1. Power Supply2. Voltmeter3. Osciloscope Dual Trace4. Signal Generator5. Tahanan Rs : 10 K Ohm, Rg : 1 M Ohm6. Kapasitor 1µf 12 V

C. LANGKAH PERCOBAAN

1. Buat rangkaian seperti gambar 4.6

Gambar 4.6. Penguatan Common Source JFET2

25

Page 26: laporan pratikum dasar elektronika

2. Sebelum dihubungkan dengan signal generator, catat terlebih dahulu hasil pengukuran VD, VG, VS dan VGS

VDD 0 4 8 12 16 18 20VD - 3,96 7,95 11,92 15,90 17,89 19,99VG - 1,40 0,92 1,11 0,98 1,00 1,11VS - 1,02 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11VGS - -0,75 -0,73 -0,72 -0,677 -0,98 -0,97

3. Hubungkan signal generator pada input rangkaian diatur 1 KHz dengan Amplitudo 1 Vp-P

4. Dengan Osciloscope pada input (gate ground) ukur tegangan input, gambar signal input, tentukan tegangan peak to peak.

5. Dengan osciloscope pada output Cs ke Ground, gambar signal output, tentukan tegangan peak to peak.

6. Catat hasil pengukuran kedalam tabel dibawah ini :

VDD 0 4 8 12 16 18 20VD - 3,97 7,95 11,96 15,59 17,94 19,94VS - 1,04 1,13 1,12 1,10 1,12 1,14VGS - -0,97 -1,02 -1,04 -1,03 -1,05 -1,07

8. Hitung penguatan tegangan dari rumusAv = Vout / Vin

0 volt dengan capasitor 4 volt dengan capasitor 8 volt dengan capasitor 12 vol dengan capasitor 16 vol dengan capasitor 18 vol dengan capasitor

20 vol dengan capasitor

D. PERTANYAAN 1. Apakah beda antara JFET dan Bipolar Transistor2. Buat kesimpulan dan analisa dari hasil percobaan.

JAWABAN :

1.Beda antara JFET dan BIPOLAR transistor adalah : Pada JFET ujung bagian bawah

disebut smber dan bagian atas disebut drain, dan pada JFET kita slalu membias

balikkan dioda sumber gerbang dan JFET memiliki resistansi masukan yang hampir tak

terbatas.

Berbeda dengan Transistor bipolar yang berupa komponen aktif dengan arus tegangn

atau daya keluaran nya dikendalikan oleh arus masukan. Kata BIPOLAR adalah

singkatan dari ”Dua Polaritas”.

26

Page 27: laporan pratikum dasar elektronika

2.Kesimpulan : Transistor terdiri dari dua jenis yaitu transistor sambungan bipola

(bipolar juction transistor, BJT) dan transistor efek medan (field efect transistor,FET).

PERCOBAAN 4

O S C I L A T O R

A. TUJUANUntuk mempelajari prinsip kerja dari oscilator dan multivibrator dimana rangkaian tersebut dapat membangkitkan tegangan bolak-balik secara konstan terus menerus.

B. TEORIPrinsipnya adalah suatu rangkaian yang mana sebagian daripada outputnya dikembalikan ke input, sehingga suatu frekuensi yang tertentu, tegangan yang dikembalikan mempunyai phase amplitudo yang sama dengan tegangan inputnya.Maka besarnya dari pada penguatnya dapat ditulis sebagai berikut :

A = Vout / Vin maka Vout = A . Vin

27

Page 28: laporan pratikum dasar elektronika

Sebagian daripada Vout dikembalikan ke input dengan feetback ( B ) maka tegangan daripada feetback ( Vf ) jadi Vf = B. Vout, syarat dari oscillator Vf = Vin.Dari persamaan diatas dapat diambil kesimpulan :

Bout = Vout / A = A.B = 1

Untuk terjadi oscilasi :1. Harus mempunyai tegangan yang dikembalikan = tegangan awal2. Harus mempunyai sinyal awalnya

Gambar 4.1. Blok diagram rangkaian oscilator

4.1. OSCILATOR COLPITTS

A. PERALATAN 1. Power supply2. Voltmeter3. Oscilloscope

B. LANGKAH PERCOBAAN

1. Buat rangkaian seperti gambar 4.7

28

Page 29: laporan pratikum dasar elektronika

Gambar 4.2. Oscilator Colpitts

2. Power supply diatur sampai mencapai 15 Vdc

3. Potensio dirubah hingga diperoleh untuk sinusoidal pada layar oscilloscope4. Catat bentuk dan waktu terlihat pada layar oscilloscope pada tabel 5.1.5. Ulangi pengamatan untuk L (induktor) yang berubah-rubah

Tabel 5.1. : Data pengamatan

Time Base ( /µs/cun ) Periode ( T ) cun Y AmplL1 2 6,3L2 2 6,3L3 2 6,3

Persamaan :X1 = Xc C = C1 . C2 / C1 + C2

2πfL = 1 / ( 2π fC )f = 1 / ( 2π √Lc )T = 1 / f f = 1 / ( 2π √Lc )

4.2. OSCILATOR PHASE SHIFT

A. PERALATAN 1. Power supply2. Voltmeter3. Oscilloscope

B. LANGKAH PERCOBAAN 1. Buat rangkaian seperti gambar 4.3

29

R1 R2 R3

R4 R5

5,6K 5,6K 5,6K

1OK

68K 8,2K

500pF 500pF 500pF

C945

82OK 100nF

10nF

+

-

Page 30: laporan pratikum dasar elektronika

Gambar 4.3. Oscilator Phase Shift

2. Power supply diatur sampai mencapai 15 Vdc

3. Potensio dirubah hingga diperoleh untuk sinusoidal pada layar oscilloscope4. Catat bentuk dan waktu terlihat pada layar oscilloscope pada tabel 5.2.

Tabel 5.2. : Data pengamatan

C1 C2 C3

Periode 2 Periode 2 Periode 2Amplitude 2,4 Amplitude 4 Amplitude 1

Persamaan :

C. PERTANYAAN

1. Buatlah perhitungan dari harga komponen pada rangkaian dan bandingkan dengan harga yang didapat dari alat-alat pengukuran oscilloscope

2. Buatlah rangkaian oscilloscope yang anda ketahui dalam rumus perhitungannya 3. Apakah yang dimaksud dengan resonansi4. Pengaruh apakah yang terjadi pada frekwensi rendah dan tinggi pada R, L, C.5. Apakah yang dimaksud dengan transistor sebagai switch dan penggunaan 10 timers

JAWABAN :

1.

2. Rangkaian oscilloscope

Atur tombol kontrol VOLTS/DIV dan TIME/DIV sampai diperoleh gambar yang jelas

dengan amplitudo 2 V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz

30

Page 31: laporan pratikum dasar elektronika

3. Resonansi adalah : Perbandingan besaran tegangan terhadap selisih waktu.

4. Pengaruh yang terjadi pada frekwensi rendah dan tinggi pada R, L, C, adalah besar

tegangan akan bertambah jika frekwensi naik dan begitu juga sebalik nya tegangan akan

turun jika frekwensi menurun.

5. Transistor sebagai switch dan penggunaan 10 timers Yakni transistor akan bekerja

sebagai saklar pada sat sudah mencapai waktu 10 detik/sekon.

PERCOBAAN 5

OPERASIONAL AMPLIFIER

5.1. DASAR OP-AMP

A. TUJUANUntuk menunjukkan bagaimana dasar kerja OP-AMP dengan rangkaian komparator.

B. TEORIPolaritas dari tegangan sebuah Op-Amp tergantung daripada hubungan polaritas antara tegangan input. Ingatlah bahwa inverting input (-) adalah berbeda dengan non inverting input (+). Jika input lebih positif dari + input, maka output akan positif tanpa feedback, output akan berada +V jenuh dan –V jenuh.

31

Page 32: laporan pratikum dasar elektronika

C. PERALATAN1. Power Supply + 15 Volt2. Voltmeter3. IC 741 OP-AMP4. Tahanan 10 K Ohm potensio meter ( R1 & R2 )5. Tahanan 10 K Ohm Resistor ( R3; Rn; RL )

D. LANGKAH PERCOBAAN

1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5.1.

-

+

R3

+15

-15

RL

R1

R4

+15

-15

-+

1234

8765

-

+

-15

V2

V1Vo

VCC

VCC

V2V1 VO

R2

Gambar 5.1. Rangkaian Op-Amp

2. Set tegangan input V1 & V2 sesuai dengan table 5.13. Catat Tegangan Output (VO) pada data.4. Ulangi langkah 2 & 3 untuk setiap harga V1 & V2

Tabel 5.1. : Data Pengamatan

V1 (mV ) V2 (mV ) Vout (Volt )100 100 1,2100 150 1,2400 100 1,5600 800 1,3100 900 1,3

E. PERTANYAAN1. Tanpa feedback, output dari OP-AMP...................2. Ketika inverting input lebih negatif dari non inverting input, maka output dari

komparator akan berada pada …………………. Jika output dari komparator adalah -V sat, maka tegangan inverting output adalah lebih ………… dari pada tegangan non inverting input.

3. Apakah komparator ? jelaskan secara singkat !4. Apa yang saudara ketahui tentang OP-AMP 741 ?

32

Page 33: laporan pratikum dasar elektronika

JAWABAN :

1. Tanpa feedback, output dari OP-AMP tidak akan ada atau dalam artian masukan baik inverting atau non inverting tidak bekerja.

2.Ketika inverting input lebih negatif dari non inverting input, maka output dari komprator akan berada pada posisi negatip. Jika ouput dari komprator adalah –V maka tegangan inverting output adalah lebih besar dari pada tegangan non inverting input.

3.Komprator adalah rangkaian yang keluaran nya sebanding dengan laju perubahan sinyal masukan.

4.OP-AMP 741,OP-AMP ini memiliki nilai tipikal 80 Na dan maksimum 500nA dan dengan naik nya suhu arus bias turun atau resistan masukan naik.

5.2. OP- AMP INVERTING AMPLIFIER

A. TUJUANMemperlihatkan kerja OP-AMP inverting amplifier dengan tegangan input DC atau AC serta menghitung penguatan dari rangkaian.Inverting amplifier seperti pada gambar terdiri dari resistor Rin, Rf, RL, dan Rn. Resistor R1 dan R3 digunakan sebagai tegangan DC pada inverting input. Penguatan dari rangkaian bisa dihitung dengan menggunakan rumus :

Av = - Rf / Rin

(tanda minus menunjukkan bahwa polaris dari tegangan input berlawanan dengan tegangan input) atau dengan rumus :

Av = Vout / Vin.

33

Page 34: laporan pratikum dasar elektronika

Tahanan Rn digunakan untuk mengurangi arus offset bias dan harganya sama dengan Rin dan Rf diparalelkan.

Rn = ( Rf. Rin ) / ( Rf + Rin )

Tegangan pada persimpangan antara Rin dan Rf pada inverting input adalah sama dengan noninverting amplifier yang digunakan pada sinyal AC pada gambar, kapasitor digunakan untuk menahan tegangan DC dari rangkaian, karena distorsi yang kuat.Frekuensi respons ( Hz vs. Av ) dari rangkaian OP – AMP tergantung dari pada penguatannya. Pada penguat yang paling rendah didapat pada frekwensi response yang paling keras (tinggi).

B. PERALATAN1. Power supply 15 volt.2. Voltmeter.3. Osciloscope.4. AC signal generator. 5. IC 741 OP-AMP.6. Potensiometer.7. Resistor dan Kapasitor.

C. LANGKAH PERCOBAAN

a) Tegangan Input DC1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5.2.

Gambar 5.2. Rangkaian Op-Amp Inverting tegangan input DC

34

Page 35: laporan pratikum dasar elektronika

R1, R2, R3, RL = 10 K Ohm.Rn = 6,8 K Ohm.Rin dan Rf = Variabel.

2. Beri tegangan input DC untuk gambar 5.2. 3. Isilah tabel 5.2 sesuai dengan hasil percobaan.4. Hitung penguatan dengan rumus : Av = -Rf / Rin

Av = Vout / Vin.

Tabel 5.2. Data Pengamatan :Rin (kΩ) Rf Vin Vout Av = - Rf/Rin Av= Vout/Vin

6,8 1 6 5,5 -0,14 0,914,7 3,3 6,5 4,5 -0,70 0,698,7 2,9 7 4 -0,80 0,579,6 15 7,5 3,5 -0,78 0,4721 20 8 2,9 -0,38 0,3646 1 8,5 2 -0,18 0,23

b) Tegangan Input AC1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5.3.

Gambar 5.2. Rangkaian Op-Amp Inverting tegangan input AC

Rin, Rn, RL = 10 K Ohm.Rf = 100 dan 47 K Ohm.Cin, Cout = 1 F.

35

Page 36: laporan pratikum dasar elektronika

2. Gunakan Osciloscope, signal generator untuk Vin dengan frekuensi pada tabel 5.3

Tabel 5.3. Data Pengamatan :

Vin (Vp-p) Vout (Vp-p) Av= Vout/Vin Vout (Vp-p) Av= Vout/Vin

100 Hz 5 50 mV 5 50 mV1 KHz 7 7 mV 7 7 mV10 KHz 9 0,9 mV 9 0,9 mV100 KHz 11 0,11 mV 11 0,11 mV500 KHz 13 0,026 mV 13 0,026 mV1 MHz 14 0,014 mV 14 0,014 mV

3. Hitung penguatan Av = Vout / Vin

4. Buat hasil pengamatan dalam bentuk grafik penguatan (Av) terhadap Frekuensi (Hz) dengan Matlab untuk tegangan AC dari hasil percobaan.

D. PERTANYAAN1. Tuliskan rumus penguatan inverting OP-AMP dan bedakan dengan penguatan

noniverting OP-AMP.2. Mengapa tegangan input & output dari OP-AMP inverting amplifier tidak sephasa.3. Inverting amplifier dengan penguatan rendah mempunyai frekwensi response yang

lebih ……. , kapasitor yang digunakan pada tegangan input AC untuk ……………

JAWABAN :

1. VO = Ad (V1 – V2) Ket ”Ad” adalah nilai penguat diperensial.

2. Karena OP-AMP merupakan penguat gandeng langsung (direc coupled / dc) dengan perolehan tinggi y6ang mempunyai inpedansi masukan tinggi dan impedansi keluaran rendah atau suatu blok penguat yang nemiliki dua masukan dan satu keluaran

3. Inverting amplifier dengan penguatan rendah mempunyai frekwensi response yang lebih tinngi, kapasitor yang digunakan pada tegangan input AC untuk penyaring / filter tegangan.

36

Hz

Av

Page 37: laporan pratikum dasar elektronika

5.3. OP-AMP NON-INVERTING AMPLIFIER

A. TUJUANMenunjukkan kerja non-inverting OP-AMP dengan AC dan DC dan menghitung penguatan dari rangkaian.Non-inverting pada gambar 5.3. terdiri dari tahanan Rin, Rf, Rn dan RL.Tahanan R1, R2, R3, sebagai pembagi tegangan DC pada noninverting input.Rumus Penguatan :

Av = Rf. Rin + 1 atau Av = Vout / Vin.

Jika non-inverting amplifier pada gambar digunakan pada tegangan AC, kapasitor digunakan untukmenahan tegangan DC yang mungkin masuk pada rangkaian karena distorsi.

B. PERALATAN1. Power supply.2. Osciloscope.3. AC signal generator.4. IC 741 OP-AMP.5. Resistor dan Kapasitor.6. Tahanan 10 K Ohm.7. Potensiometer.

C. LANGKAH PERCOBAANa) Rangkaian input DC 1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5.3.

R1, R2, R3 = 10 K Ohm.Rn = 6,8 K Ohm.RL = 10 K Ohm.Rin & Rf = variabel.

Gambar 5.3. Rangkaian Non Op-Amp Inverting tegangan input DC2. Isilah tabel 5.4. sesuai dengan hasil percobaan.3. Hitung penguatan dengan rumus : Av = Rf. Rin + 1 atau Av = Vout / Vin. untuk

tabel 5.4.

Tabel 5.4. Data Pengamatan :

37

Rn

Page 38: laporan pratikum dasar elektronika

Rin Rf Vin Vout Av= f.Rin+1

10 47 6 5,54,7

0,91

10 100 6,5 4,50,65

0,69

10 22 7 40,4

0,57

4,7 47 7,5 3,50,75

0,47

20 47 8 2,90,4

0,36

10 47 8,5 20,85

0,23

b) Rangkaian input AC 1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5.4.

Vin = 1 KHzRin, Rn, RL = 10 K Ohm.Rf = 100 K Ohm.Cin, Cout = 1 F.

Gambar 5.4. Rangkaian Non Op-Amp Inverting tegangan input AC

2. Hitung penguatan dengan rumus : Av = Rf / Rin dan catat Vout dari tabel 5.5.

38

Rn

Page 39: laporan pratikum dasar elektronika

Tabel 5.5. Data Pengamatan :Vin (Vp-p) Vout

0,1 5,50,2 4,50,5 41 3,5

1,5 2,9

3. Hitung Vout dengan rumus Vout = Av x Vin

D. PERTANYAAN1. Gambarkan rangkaian sederhana dari OP – AMP sebagai :

a. Komparator.b. Pengikat tegangan.c. Penguat inverting.d. Penguat non inverting.

2. Apa kegunaan OP – AMP, sebutkan dan jelaskan.3. Apa beda tegangan output pada inverting OP-AMP dan non-inverting OP-AMP

JAWABAN :

1. Komparator. Penguat inverting

Penguat non inverting

39

Page 40: laporan pratikum dasar elektronika

2.Kegunaan OP – AMP yakni sebagai penguat diferensial (differensisl amplifier / diff amp) yang berfungsi untuk menguat kan bedaan antra dua sinyal masukan.

3. Beda tegangan output pada inverting OP-AMP dan non-inverting OP-AMP :- Penguat invrting adalah ekivalen dengan penguat emiter bersama atau penguat source

bersama.- Penguat non inverting adalah penguat yang membuat fase masukan sama dengan

keluaran.

5.4. OP-AMP FILTER

1) LOW PASS FILTERA. PERALATAN

1. Power supply.2. Osciloscope.3. AC signal generator.4. IC 741 OP-AMP.5. Resistor dan Kapasitor.6. Tahanan 10 K Ohm.

B. LANGKAH PERCOBAAN1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5.5.

40

Rf

R

C

+V

-+

-V

R Vout

Gambar 2.9

Vin

Page 41: laporan pratikum dasar elektronika

Gambar 5.4. Rangkaian Low Pass Filter

2. Isilah tabel 5.6. sesuai dengan hasil percobaan.

Tabel 5.6. Data Pengamatan :Vin (Vp-p) Vout (Vp-p) Av= Vout/Vin

100 Hz 417 mV 4,171 KHz 513 mV 0,513

10 KHz 613 mV 0,0613100 KHz 715 mV 0,00715500 KHz 819 mV 0,001638

2) HIGH PASS FILTER.

A. PERALATAN1. Power supply.2. Osciloscope.3. AC signal generator.4. IC 741 OP-AMP.5. Resistor dan Kapasitor.6. Tahanan 10 K Ohm.

B. LANGKAH PERCOBAAN1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5.5.

41

+V -V

Rf = 10 K

10 K

C = 0,01 nf

30 nf

Vin Vout

Gambar 3.0

Page 42: laporan pratikum dasar elektronika

Gambar 5.5. Rangkaian High Pass Filter

2. Isilah tabel 5.7. sesuai dengan hasil percobaan

Tabel 5.7. Data Pengamatan :

3. PERTANYAAN 1. Buat grafik tegangan frekwensi untuk low pass filter dan high pass filter

(Av terhadap Frekwensi).2. Jelaskan mengenai low pass filter, high pass filter !3. Apakah frekwensi cut off (fc) frekwensi out disebut juga ………………………4. Dan gambarkan satu jika R = 20 K Ohm, C = 0,001 mikro Farad. Berapakah

frekwensi cut off Wc = 1/Rc = 2Fc Fc = Wc/2.

JAWABAN :

1.Grafik tegangan frekwensi untuk low pass filter dan high pass filter (Av terhadap Frekwensi)

2. Low pass filter adalah batas minimum penyaringan tegangan dan High pass filter adalah batas maximum penyaringan tegangan.

Vin (Vp-p) Vout (Vp-p) Av= Vout/Vin

100 Hz 357 mV 3,571 KHz 862 mV 0,86210 KHz 674 mV 0,0674100 KHz 536 mV 0,00536500 KHz 450 mV 0,00090

42

Page 43: laporan pratikum dasar elektronika

3. Frekwensi cut off (fc) frekwensi out disebut juga Frekwensi akhir

4. Gambarkan satu jika R = 20 K Ohm, C = 0,001 mikro Farad. Berapakah frekwensi cut off Wc = 1/Rc = 2Fc Fc = Wc/2.

PERCOBAAN 6

SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR)

6.1. PENGETESAN SCR DENGAN OHM METER

A. TUJUANMemperlihatkan dan membuktikan jalan tidaknya penunjukkan jarum alat ukur pada pengetesan SCR dengan ohm meter.

B. TEORI PN junction SCR yaitu dari gate ke katoda. Pengetesan dengan ohm meter sama dengan pengetesan dioda. Sedangkan pengetesan dari anoda ke gate tidak ditunjukkan oleh ohm meter, karena sama dengan reverse bias pada dioda. Pengetesan SCR yaitu dengan cara positif ohm meter ditempatkan pada katoda dengan gate tidak terhubung (open) akan terbaca ohm meter pada keadaan high atau tahanan tidak terhingga.

C. PERALATAN1. Ohm meter2. SCR3. Kabel penghubung

43

Page 44: laporan pratikum dasar elektronika

D. LANGKAH PERCOBAAN

1. Persiapkan semua peralatan dan lakukan pengetesan SCR seperti gambar dibawah 6.1. dibawah ini.

Gambar 6.1.

2. Setting ohm meter3. Ohm meter dihubungkan dengan SCR seperti gambar di atas dan catat pembacaan.4. Hubungkan kabel hubungan antara anoda ke gate dan baca skala pembacaan ohm

meter.5. Lepaskan kabel penghubung dan baca alat ukur ohm meter.

Tabel 6.1. : Pengukuran SCRA K R() G K R() A K R()+ - --- + - 12,54 + - ---- + --- - + --- - + ---

E. PERTANYAAN1. Jelaskan pengertian tentang SCR dan kegunaannya.2. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan pengetesan SCR !

JAWABAN :

1. Scr merupakan komponen elektronika yang bekerja apabila anoda nya harus lebih positif dari katoda dan tidak akan bekerja apabila arus dibawah arus holding.

2. SCR tidak akan bekrja apabila arus yang ada di bawah arus holding.

6.2. KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT SCR

6.2.1. SCR Dengan Sumber Tegangan Searah (DC)

A. TUJUANUntuk mengetahui metode bekerja (turn on) dan tidak bekerja (turn off) SCR.

B. TEORIKonduksi pada SCR tercapai apabila anodanya harus lebih positif dari katoda. Bilamana tegangan gate dibuat lebih positif dari katoda maka SCR akan bekerja dan arus akan mengalir dari anoda ke katoda.

44

Page 45: laporan pratikum dasar elektronika

Tegangan gate akan sama atau lebih negative dari katoda, arus akan tetap mengalir pada SCR dan tidak akan mengalir apabila arus bernilai dibawah arus holding.

C. PERALATAN1. Sumber tegangan searah2. Volt meter dan amper meter3. SCR4. Beban

D. LANGKAH PERCOBAAN1. Persiapkan semua peralatan dan buatlah rangkaian SCR dengan sumber tegangan

searah (dc) seperti pada gambar 6.2 dan pastikan power suplai dalam keadaan mati.

Gambar 6.2.

2. Mula-mula sumber tegangan supply dibuat minimum (0) volt 3. Switch dalam keadaan terbuka.4. Switch (S4) dihubungkan untuk harga IG yang ditentukan.5. Hubungkan power supply lalu naikan hingga menjadi konduksi6. Untuk memutuskan konduksi yang terjadi (S4) IG dibuka.

7. Catat hasil pengukuran pada tabel percobaan dibawah ini :

No. 1 2 3 4 5IG 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

VAK 55,1 mV 37,5 mV 29,8 mV 21,1 mV 13,5 mV

IH = 365 mAVH = 25 VPenurunan VAK dilakukan dengan penurunan tegangan input jala-jala.

E. PERTANYAAN1. Gambarkan bentuk kurva karakteristik SCR dengan sumber tegangan dc dari hasil

percobaan.2. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan untuk karakteristik SCR dengan sumber

tegangan dc.

45

Page 46: laporan pratikum dasar elektronika

JAWABAN :

1.

2. SCR tidak akan bekrja apabila arus yang ada di bawah arus holding.

6.2.2. SCR Dengan Sumber Tegangan Bolak-Balik (AC)

A. TUJUANUntuk mengetahui SCR akan bekerja tergantung pada sudut penyalaan yang mempunyai batas 0 derajat sampai 90 derajat. Sudut ini diatur dengan mengatur arus dari sumber.

B. PERALATAN1. Sumber tegangan bolak-balik2. Volt meter dan amper meter3. SCR

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Persiapkan semua peralatan dan buatlah rangkaian SCR dengan sumber tegangan

bolak-balik (ac) seperti pada gambar 6.3 dan pastikan power suplai dalam keadaan mati.

46

Page 47: laporan pratikum dasar elektronika

Gambar 6.3.

2. Naikkan tegangan input bertahap sampai 220 Volt3. Naikkan tegangan VGG untuk mendapatkan satu sudut penyalaan.4. Baca dan catat hasil penunjukkan alat ukur yang terpasang pada tabel percobaan

dibawah ini.

No. 1 2 3 4IG 0,01 0,01 0,01 0,01

X (mm) 1,3 2,1 3,6 4,8VAK 0,122 0,128 0,145 0,152

D. PERTANYAAN1. Gambarkan bentuk kurva karakteristik SCR dengan sumber tegangan ac dari hasil

percobaan.2. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan untuk karakteristik SCR dengan sumber

tegangan ac.

JAWABAN :

1.

47

Page 48: laporan pratikum dasar elektronika

2. SCR tidak akan bekrja apabila arus yang ada di bawah arus holding.

48

Page 49: laporan pratikum dasar elektronika

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM

Laporan Lengkap dibuat dengan format sebagai berikut :

A. Ukuran kertas A4, Margin Top : 4 cm, Bottom : 3 cm, Left : 4 cm, Right : 3 cm, Fonts Time News Roman, Size 12 pt dan spasi 1,5.

B. Halaman Cover meliputi : Judul, Data Praktikan, Kelompok , Logo UNILAK, warna cover Hijau

C. Daftar Isi

D. Bagian Isi Laporan :

1. JUDUL PERCOBAAN

2. SUB JUDUL PERCOBAAN

3. TUJUAN

4. LANDASAN TEORI(Tidak mutlak seperti yang ada dalam buku penuntun, gunakan referensi serta cantumkan referensi setiap pengambilan landasan teori)

5. PERALATAN

6. LANGKAH PERCOBAAN(Sesuai dengan langkah-langkah yang anda kerjakan sewaktu praktikum)

7. DATA HASIL PERCOBAAN(Sesuai dengan laporan data sementara yang disusun kembali dengan baik dan bukan fotocopy)

8. ANALISA DATA 9. KESIMPULAN

10. PERTANYAAN (Meliputi jawaban dari pembahasan berdasarkan data yang ada dan tugas akhir perhitungan)

11. DAFTAR PUSTAKA(Buku-buku yang digunakan sebagai referensi yang berkenaan dengan percobaan)

49