LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN...
-
Upload
phungtuyen -
Category
Documents
-
view
247 -
download
3
Transcript of LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN...
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN LIMBAH TEKSTIL
BAGI INDUSTRI TENUN BINTANG TIMUR
Ni Wayan Yuningrat, S.T., M.Sc. / NIP : 197601192003122001
Ni Putu Sri Ayuni, S.Si., M.Sc. / NIP : 198110292008122002
Ni Wayan Martiningsih, S.Si., M.Sc. / NIP : 198603072008122003
Dr. I Made Gunamantha, S.T., M.MT. / NIP : 196808282002121001
Dibiayai dari :
DANA DIPA BLU
Universitas Pendidikan Ganesha
nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2017 Tanggal 7 Desember 2016
Sesuai dengan Kontrak Pengabdian kepada Masyarakat
Nomor : 811/UN48.15.PM/2017
PRODI D3 ANALIS KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2017
iii
RINGKASAN
Kegiatan P2M dengan tema “Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Tekstil Bagi
Industri Tenun Bintang Timur” dalam rangka mensosialisasikan reaktor fixed bed TiO2 batu
apung telah dilaksanakan di Desa Tegak dengan baik. Kegiatan ini dihadiri oleh pengusaha
dan karyawan Industri Tenun Bintang Timur, ketua pusat P2M LPPM UNDIKSHA,
mahasiswa, tim pelaksana P2M dan alumni dengan jumlah sebanyak 25 orang. Proses serah
terima reaktor fixed bed TiO2 batu apung dilaksanakan oleh ketua pelaksana P2M yang
diterima secara langsung oleh pimpinan perusahaan Industri Tenun Bintang Timur dan
disaksikan oleh ketua pusat P2M LPPM UNDIKSHA. Sosialisasi pengoperasian alat
pengolahan limbah reaktor fixed bed TiO2 batu apung diikuti dengan baik oleh para peserta.
Demonstrasi pengoperasian alat diikuti dengan diskusi antara pelaksana dengan para peserta.
Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar peserta belum mengetahui karakteristik zat warna
tekstil dan proses pengolahan yang diperlukan agar zat warna tekstil tidak mencemari
lingkungan. Proses degradasi zat warna tekstil berjalan kurang efektif (26%) yang disebabkan
kurangnya sinar matahari yang diperlukan untuk proses fotodegradasi tersebut.
Kata kunci : batu apung, limbah tekstil, reaktor fixed bed, TiO2
iv
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat
dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan karakteristik zat warna tekstil, bahaya dan
penanggulangannya, serta teknologi untuk mengolah limbah cair sisa pencelupan tekstil.
Teknologi pengolahan yang diberikan berupa reaktor fixed bed TiO2 teramobilisasi pada
semen putih. Pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, antara lain :
1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNDIKSHA yang telah
menyetujui usulan kegiatan ini.
2. Dekan Fakultas MIPA UNDIKSHA yang telah menyetujui usulan penelitian ini.
3. Koordinator Program Studi D3 Analis Kimia FMIPA UNDIKSHA yang telah
mengijinkan untuk membuat katalis TiO2 teramobilisasi pada semen putih di
laboratorium Analis Kimia FMIPA UNDIKSHA.
4. Bengkel las Padma yang telah membantu dalam pembuatan reaktor.
5. Pimpinan dan karyawan industri Tenun Bintang Timur Desa Tegak Klungkung.
6. Serta berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran maupun kritik yang dapat menyempurnakan laporan ini.
Singaraja, 30 Oktober 2017
Pelaksana
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
RINGKASAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Analisis situasi 2
1.2 Identifikasi dan perumusan masalah 3
1.3 Tinjauan pustaka 4
1.4 Tujuan kegiatan 5
1.5 Manfaat kegiatan 5
1.6 Khalayak sasaran 6
1.7 Keterkaitan 6
BAB II. TARGET DAN LUARAN
2.1 Target kegiatan 7
2.2 Luaran kegiatan 7
BAB III METODE KEGIATAN
3.1 Kerangka pemecahan masalah 8
3.2 Tahapan pelaksanaan kegiatan 8
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil kegiatan 9
4.2 Pembahasan 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 14
5.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Karakteristik Karyawan Industri Tenun Bintang Timur .............................. 9
Tabel 4.2. Prosentase Tingkat Pengetahuan Para Karyawan. ................................................ 9
Tabel 4.3 Daftar pertanyaan dan jawaban selama kegiatan P2M ........................................ 10
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Tempat Pencelupan ........................................................................................... 2
Gambar 1.2. Septic Tank/Pembuangan .................................................................................. 2
Gambar 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah ......................................................................... 8
Gambar 4.1 Karakteristik umur, pendidikan dan waktu bekerja ..................................... 11
Gambar 4.2 Pengoperasian alat ................................................................................... 13
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas Pelaksanaan Kegiatan
Lampiran 2. Daftar Hadir Peserta Kegiatan
Lampiran 3. Data Kuisioner
Lampiran 4. Foto-foto Kegiatan
Lampiran 5. Peta Lokasi Daerah Sasaran
1
BAB 1
Pendahuluan
Kain endek adalah salah satu kerajinan tenun yang menjadi ciri khas Pulau Bali.
Industri endek banyak berada di Kabupaten Klungkung. Salah satu industri tenun endek yang
ada di Klungkung yaitu industri tenun Bintang Timur yang berada di Desa Tegak, Kecamatan
Klungkung, Kabupaten Klungkung. Industri ini didirikan sejak tahun 1999 oleh Bapak I
Made Suwebawa. Sampai saat ini, industri tenun bintang Bintang Timur memiliki 18 orang
karyawan tenun dan 34 karyawan yang bertugas pada bagian pemasaran. Karyawan industri
tersebut berasal dari penduduk desa setempat dengan latar belakang pendidikan SD dan
berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Pada awalnya industri ini menggunakan pewarna alami
untuk proses pencelupannya. Namun kain endek yang dihasilkan dengan menggunakan
pewarna alami ternyata kurang diminati oleh para konsumen karena warna yang dihasilkan
pada kain tampak kurang tajam. Solusi yang dilakukan yaitu menggunakan pewarna sintetis
seperti naphthol dan belerang yang dapat mempercantik penampilan kain endek. Ternyata
pemilihan pewarna sintetis pada proses pencelupan dapat menarik minat konsumen, baik
yang berada di Bali maupun mancanegara untuk membelinya.
Aktivitas industri Tenun Bintang Timur ini, selain menghasilkan kain endek yang
dapat dijual dan sangat dikenal sampai ke Malaysia, juga menyisakan limbah cair yang
dihasilkan dari sisa pencelupan. Zat warna sintetis yang digunakan dalam proses pencelupan
merupakan senyawa golongan azo yang sangat sulit untuk didegradasi secara konvensional.
Menurut Kep Men LH No 51 Tahun 1995, konsentrasi senyawa golongan azo dalam limbah
yang melebihi ambang batas sebesar 5 mg/L dapat menimbulkan terjadinya pencemaran
lingkungan.
Beberapa dampak negatif yang timbul akibat keberadaan pewarna yang melebihi
ambang batas yaitu terjadinya iritasi mata, kulit, gangguan saluran pernafasan bahkan dapat
menimbulkan kematian. Dilaporkan oleh Chung and Cernigla (1992), telah terjadi iritasi kulit
akibat sensitivitas terhadap zat warna azo di industri tekstil pada tahun 1930. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pengolahan terhadap zat warna sisa pencelupan tekstil sebelum dibuang ke
lingkungan.
Pengolahan limbah cair sisa pencelupan kain endek di industri tenun bintang timur
dilakukan dengan cara mengalirkan limbah ke dalam septic tank yang terbuat dari tanah
sedalam 1 meter. Pengolahan ini tentu sangat sederhana dan kurang efektif, sebab seperti
2
yang kita ketahui, zat warna golongan azo sangat sulit terdegradasi secara konvensional. Oleh
karena itu diperlukan pengolahan awal terhadap limbah cair sisa pencelupan tersebut,
sebelum dialirkan ke dalam septic tank.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan reaktor fotokatalitik
fixed bed yang merupakan produk penelitian pengusul pada tahun 2015 (Yuningrat dkk.,
2016). Sistem ini memanfaatkan fotokatalis TiO2 pada bahan pendukung batu apung yang
mudah didapat. Untuk lebih mengefektifkan degradasi zat warna, maka proses degradasi
dibantu dengan menggunakan sinar ultra violet (UV). Efektivitas sistem pengolahan zat
warna ini dilaporkan dapat menurunkan konsentrasi methyl orange sebagai salah satu zat
warna golongan azo menjadi 93,69% selama 7 jam penyinaran.
1.1 Analisis Situasi
Kegiatan P2M teknologi tepat guna pengolahan limbah tekstil diadakan kepada
pemilik dan karyawan industri Tenun Bintang Timur yang berjumlah 18 orang. Karyawan
yang bekerja di industri Tenun Bintang Timur merupakan warga yang bertempat tinggal di
sekitar Desa Tegak dengan latar pendidikan SD dan sebagai ibu rumah tangga. Untuk
pemasarannya, dilakukan oleh sekitar 34 karyawan. Industri kerajinan ini berlokasi di Desa
Tegak Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung Bali.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap limbah tekstil yang dihasilkan yaitu
limbah cair yang dihasilkan tampak berwarna orange, sangat pekat, dan berbau tajam. Hasil
analisis dengan menggunakan indikator pH, limbah cair yang dihasilkan memiliki pH yang
asam yaitu 3. Limbah yang dihasilkan dialirkan melalui pipa paralon dekat dak yang berjarak
1 meter. Limbah ini ditampung dalam galian tanah sedalam 1 meter. Saluran penampungan
limbah cair yang ada ini terbilang sangat sederhana. Lokasi pencelupan dan tempat
penampungan limbah cair seperti yang disajikan pada Gambar 1.1 dan 1.2.
Gambar 1.1 Tempat pencelupan Gambar 1.2. Septic tank/pembuangan
limbah
3
Informasi lain yang diperoleh dari pemilik industri endek yaitu untuk sekali proses
pencelupan kain maka akan dihasilkan limbah cair dengan volume 100 L. Limbah cair
tersebut merupakan pewarna kimia sintetis. Pewarna sintetis lebih disukai untuk digunakan
dalam proses pencelupan dibandingkan pewarna alami. Hal ini disebabkan warna yang
dihasilkan oleh pewarna sintetis lebih tajam dan tidak mudah luntur. Ada beberapa pewarna
sintetis yang digunakan dalam proses pencelupan, antara lain naphtol dan belerang, yang
dapat menghasilkan warna kuning orange. Pewarna yang digunakan ini tergolong dalam
pewarna azo yang sulit terdegradasi secara biologi. Oleh karena itu, limbah cair yang
ditampung dalam septic tank sedalam 1 meter tersebut, dapat mencemari air dan tanah yang
ada di sekitarnya. Sementara itu di sekitar tempat pencelupan terdapat sawah dan sungai
kecil, serta peternakan ayam yang memanfaatkan air sungai. Hal ini juga dapat berdampak
pada kesehatan warga sekitar yang menggunakan air, baik untuk mandi, mencuci maupun
sebagai air minum. Beberapa dampak negatif yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
yaitu terjadinya iritasi kulit, mata, pernafasan bahkan dapat menimbulkan kematian.
Permasalahan lain yang akan timbul yaitu bila septic tank yang digunakan saat ini telah
penuh dengan limbah cair, maka akan dibuat septic tank baru lagi. Tentunya hal ini akan
meningkatkan beban pencemaran terhadap tanah dan air yang ada di sekitarnya.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi yanng telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka
ada permasalahan yang berkaitan dengan limbah cair hasil pencelupan tekstil. Permasalahan-
permasalahan tersebut adalah pengetahuan mengenai zat warna tekstil dan teknik pengolahan
limbah cair tekstil. Adanya genangan air di tempat pencelupan kain dapat menimbulkan
pencemaran udara. Limbah cair sisa pencelupan memiliki bau yang tidak sedap, sehingga
dapat menimbulkan gangguan pernafasan bagi para pekerja. Selain itu, juga dapat
menimbulkan iritasi kulit bagi para pekerja yang bekerja di bagian pencelupan. Pengolahan
limbah cair sisa pencelupan endek di industri tenun bintang timur sangat sederhana, yaitu
limbah cair yang dihasilkan hanya dialirkan melalui pipa paralon yang bermuara pada septic
tank (tanah yang digali dengan kedalaman 1 meter).
Oleh karena itu, yang menjadi masalah utama adalah kurangnya pengetahuan
karyawan tentang karakteristik, bahaya, pencegahan dan penanggulangan zat warna tekstil
sintetis dan teknik pengolahannya agar limbah cair yang dihasilkan tidak mencemari
lingkungan air dan tanah di sekitarnya.
4
1.3 Tinjauan Pustaka
1.3.1 Zat warna sintetis golongan azo
Sekitar 60-70% zat warna azo digunakan dalam industri tekstil dan makanan (Mehra
and Sharma, 2012). Senyawa ini bersifat toksik dengan LD50, toksisitas kulit akut dan dapat
menyebabkan iritasi pada mata. Penggunaan zat pewarna dengan konsentrasi yang tinggi
dapat menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan, seperti kasus yang terjadi di industri
tekstil pada tahun 1930 (Chung and Cernigla, 1992). Berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No 51 Tahun 1995 bahwa keberadaan pewarna golongan azo dalam
limbah industri dibatasi 5 mg/L.
Zat warna yang diklasifikasikan golongan azo sangat sukar didegradasi secara
konvensional. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan azo yang merupakan bagian yang paling
labil dan mudah mengalami pemutusan secara enzimatik pada sistem biologi mamalia,
termasuk manusia. Putusnya ikatan azo akan menyebabkan senyawa zat warna terpecah
menjadi dua molekul (Brown and DeVito, 1993). Komponen amina aromatik yang terbentuk
setelah pemutusan diserap di dalam usus dan diekskresikan melalui urin. Paparan terhadap
amina aromatik ini dapat menyebabkan methemobloginemia yaitu amina mengoksidasi Fe(II)
menjadi Fe(III) di dalam hemoglobin sehingga menghalangi pengikatan oksigen. Gejala-
gejala penyakit yang dapat timbul antara lain terjadinya sianosis pada bibir dan hidung, tubuh
menjadi lemas dan pusing (Cartwright, 1983).
1.3.2 Pengolahan zat warna
Salah satu pewarna yang digunakan pada proses pencelupan kain di industri tenun
bintang timur Klungkung yaitu naphthol yang termasuk dalam golongan senyawa azo.
Dilaporkan oleh Okte et al.(2014) bahwa struktur mesopori katalis Fe- TiO2-montmorillonite
dapat meningkatkan degradasi β-Naphthol dengan menggunakan sinar UV A. Kinetika reaksi
yang terjadi mengikuti model Langmuir-Hinshelwood. Dilaporkan pula oleh Zang et al.
(2010) bahwa kecepatan degradasi 2-naphthol dapat mencapai 92% dengan menggunakan
sistem bioremediasi yang mengkombinasikan antara Aspergillus niger dengan bakteri
Bacillus subtilis.
Pendegradasian zat warna lain yaitu metil oranye dengan menggunakan fotokatalis
TiO2 (Mehra and Sharma, 2012; Fang-bai LI et al., 2001) terbukti meningkatkan kecepatan
fotodegradasi pewarna anion pada pH rendah dan meningkatkan kecepatan fotodegradasi
pewarna kation pada pH tinggi. Dilaporkan oleh Su et al.(2013) bahwa penggunaan
nanopartikel TiO2 yang dikombinasikan dengan triboelectric nanogenerator (TENG) dapat
5
mendegradasi metil oranye hingga 76% dibandingkan tanpa TENG sebesar 27% selama 120
menit.
Selain menggunakan sistem fotokatalis, pengolahan zat warna sintetik metil oranye
telah dilakukan dengan berbagai cara yaitu secara fisika (adsorpsi), biologi maupun kimia.
Adsorben yang digunakan untuk metil oranye antara lain kitosan (Sha et al., 2010) dan
lempung (Ma et al., 2013) dapat meningkatkan penurunan konsentrasi metil oranye dalam
sampel. Penambahan tembaga yang termodifikasi untuk mengadsorpsi metil oranye
dilaporkan oleh El-Moselhy (2013) mengikuti kinetika reaksi orde satu semu. Namun metode
adsorpsi menimbulkan masalah baru di lingkungan yaitu terbentuknya limbah padat baru
yang mengandung metil oranye.
Degradasi metil oranye menggunakan bakteri Pseudomons sp. dilaporkan oleh Shah
et al
- - -
Bacillus sp yang digunakan oleh Pourbabaee et al.(2005). Degradasi metil oranye dengan
menggunakan mikroba memerlukan ketelitian dan biaya operasional yang tinggi.
1.4 Tujuan Kegiatan
Berdasarkan rumusan masalah yang disampaikan pada bagian 4, maka tujuan kegiatan
P2M ini adalah memberikan informasi kepada para karyawan dan pemilik industri tenun
bintang timur mengenai karakteristik, bahaya, pencegahan dan penanggulangan zat warna
sintetik serta mengadakan/menyediakan alat pengolahan limbah sisa pencelupan kain berupa
reaktor fotokatalitik fixed bed yang dapat mengurangi konsentrasi limbah zat warna sebelum
dibuang ke septic tank.
1.5 Manfaat Kegiatan
Kegiatan P2M ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut.
1) Industri tenun bintang timur akan memperoleh reaktor fotokatalitik fixed bed sebagai
alat pengolahan limbah cair sisa pencelupan tekstil.
2) Karyawan dan pemilik industri tenun bintang timur akan memperoleh pengetahuan
tambahan mengenai karakteristik zat warna sintetis, bahaya, pencegahan dan
penanggulangannya.
3) Pemilik industri tenun bintang timur akan memperoleh pengetahuan mengenai cara
mengolah limbah sisa pencelupan sebelum dibuang ke lingkungan.
6
Limbah sisa pencelupan yang dibuang ke lingkungan tidak akan mencemari air dan
tanah yang ada di sekitarnya.
1.6 Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan P2M ini adalah pemilik dan karyawan industri tenun bintang timur
Klungkung yang seluruhnya berjumlah 52 orang. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa
tujuan utama kegiatan adalah penyediaan teknologi pengolahan limbah tekstil dengan
menggunakan reaktor fotokatalitik fixed bed sehingga limbah yang dihasilkan akan bersifat
lebih ramah terhadap lingkungan. Penyampaian informasi kepada karyawan dan pemilik
industri tenun bintang timur tentang karakteristik, bahaya, pencegahan dan penanggulangan
zat warna sintetik yang digunakan dalam proses pencelupan sebagai upaya untuk keselamatan
dan kesehatan kerja bagi para karyawan yang terlibat.
1.7 Keterkaitan
Kegiatan P2M ini akan melibatkan kerjasama antara Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha dan industri tenun bintang timur
Klungkung yang dipimpin oleh Bapak I Made Suwebawa.
7
BAB 2
Target dan Luaran
2.1 Target Kegiatan
Target kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan dapat dirumuskan dalam
dua hal: (A) Memberikan informasi kepada sasaran tentang bahaya, penanggulangan dan
penanganan zat warna tekstil (B) Memberikan alat pengolahan limbah reaktor fotokatalitik
fixed bed batu apung sehingga dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi zat warna
tekstil sebelum dibuang ke lingkungan.
Sasaran pelaksanaan program adalah kelompok masyarakat yang memenuhi kriteria
sebagai berikut: (A) industri tenun yang menggunakan zat warna tekstil sintetis untuk proses
pencelupannya; (B) industri tenun yang aktif berproduksi; (C) zat warna tekstil sisa
pencelupan yang dibuang ke lingkungan tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu.
Berdasarkan kriteria tersebut maka khalayak sasaran strategis pengabdian adalah pemilik dan
karyawan Industri Tenun Bintang Timur yang berlokasi di Desa Tegak Kecamatan
Klungkung Kabupaten Klungkung Provinsi Bali.
2.2 Luaran Kegiatan
Luaran yang diharapkan dapat diterima oleh sasaran program adalah: (A) informasi
tambahan mengenai bahaya, penanggulangan dan penanganan pertama zat warna tekstil; (B)
industri tenun memiliki seperangkat alat pengolahan limbah; (C) terjadinya penurunan
konsentrasi zat warna tekstil sisa pencelupan sehingga tidak menimbulkan pencemaran bagi
lingkungan.
8
BAB 3
Metode Kegiatan
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Pendekatan yang akan diterapkan untuk memecahkan masalah yang terjadi dapat
disusun seperti pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah
3.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Metode yang diterapkan selama pelaksanaan kegiatan melalui: (A) Penyebaran
Kuisioner. (B) Penyerahan alat pengolahan limbah reaktor fotokatalitik fixed bed TiO2 batu
apung. (C) Demonstrasi pengoperasian alat reaktor fotokatalitik fixed bed TiO2 batu apung
dengan menggunakan limbah cair sisa pencelupan tekstil dan diskusi terkait zat warna tekstil
serta pemeliharaan alat pengolahan limbah.
Sasaran mampu memahami efek dan melakukan
penanganan pertama zat warna tekstil serta
pengolahannya sebelumdibuang ke lingkungan
Pembuangan zat warna tekstil
sisa pencelupan ke lingkungan
Informasi
Bahaya, penanggulangan,
penanganan
Pencemaran lingkungan
Pemberian alat pengolah
limbah
Instrumentasi: kuisioner, demonstrasi
Sasaran
Penggunaan zat warna tekstil untuk pencelupan kain
endek di industri sasaran
9
BAB 4
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil kegiatan
Proses pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan baik
dari tahapan awal berupa identifikasi pengetahuan para peserta tentang zat warna tekstil
melalui kuisioner, serah terima alat pengolahan limbah sisa pencelupan tekstil dan
demonstrasi pengoperasiannya. Karakteristik karyawan yang meliputi nama, umur,
pendidikan terakhir dan lama bekerja di industri tenun Bintang Timur disajikan pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1. Data Karakteristik Karyawan Industri Tenun Bintang Timur
NO. NAMA KARYAWAN UMUR
(TH)
PENDIDIKAN
TERAKHIR
LAMA BEKERJA
(TH)
1 Ni Putu Kusumayanti 33 SMK 7
2 Ni Nengah Muriati 42 SD 8
3 Ni Nengah Wenten 50 SD 9
4 Ni Ketut Suniarsih 38 SMP 4
5 Ni Kadek Sudarmini 44 SD 15
6 Ni Komang Rismayani 32 SD 17
7 Ni Wayan Astini 55 SD 15
8 Luh Samani 43 SD 6
9 Luh Noviani 36 SMP 16
10 Ni Komang Nariani 40 SMP 9
11 I Wayan Sadia 52 SMA 15
12 Ni Kadek Mustari 40 SD 15
Identifikasi tingkat pengetahuan para karyawan terhadap zat warna tekstil yang ditelusuri
melalui kuisioner, dirangkum dan disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Prosentase Tingkat Pengetahuan Para Karyawan
No Pertanyaan Jawaban (%)
Ya Tidak
1 Menurut anda, apakah zat warna tekstil termasuk dalam zat
yang berbahaya? 100 0
2 Apakah pada saat bekerja dengan zat warna tekstil, anda
menggunakan pelindung seperti kacamata, sarung tangan, dan
sepatu?
83,33 16,67
3 Pernahkah anda mengalami kontak secara langsung dengan
salah satu jenis pewarna tekstil? 100 0
10
4 Apakah setelah kontak dengan zat warna tekstil, anda segera melakukan pertolongan pertama, seperti membasahi kulit
dengan air yang mengalir, atau pergi ke tempat terbuka
100 0
5 Apakah anda mengetahui penanganan pertama yang harus
dilakukan bila terpapar (kontak) dengan zat warna tekstil? 50 50
6 Apakah anda mengetahui dampak yang ditimbulkan bila
terpapar (zat warna tekstil melalui kulit, mata, pernafasan, dan
mulut?
33,33 66,67
7 Apakah anda pernah mencari informasi mengenai sifat-sifat dan
bahaya zat warna tekstil, melalui saudara, teman, media cetak
atau internet?
25 75
8 Apakah zat warna tekstil adalah zat yang mudah untuk
diuraikan secara alamiah di lingkungan? 0 100
9 Menurut anda, apakah perlu dilakukan pengolahan terhadap zat
warna tekstil sisa pencelupan sebelum dibuang ke lingkungan? 75 25
10 Apabila zat warna tekstil sisa pencelupan tidak diolah sebelum
dibuang ke lingkungan, apakah akan menimbulkan dampak
negatif dari pembuangan limbah cair tersebut?
100 0
Selama kegiatan pengabdian pada masyarakat berlangsung, terjadi diskusi antara para
karyawan dengan tim pelaksana P2M. Beberapa pertanyaan dan jawaban yang sempat
didiskusikan pada kegiatan, disajikan dalam Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Daftar pertanyaan dan jawaban selama kegiatan P2M
No. Pertanyaan Jawaban
1 Mengapa batu apung yang digunakan
berwarna keputihan?
Batu apung dilapisi dengan TiO2 yang
merupakan fotokatalis untuk
mempercepat terjadinya penurunan
konsentrasi zat warna.
2 Berapa lama batu apung-batu apung
tersebut bisa digunakan?
Bila penggunaannya kontinu, batu
apung yang diamobilisasi oleh TiO2
tersebut dapat digunakan kira-kira
selama 3 bulan.
3 Berapa lama alat pengolahan limbah
harus dioperasikan?
Waktu pengoperasian alat dapat
dihentikan apabila cairan yang keluar
dari reaktor telah tidak berwarna atau
bening.
4 Berapakah daya listrik yang diperlukan
untuk mengoperasikan reaktor?
Daya listrik yang diperlukan hanya
untuk menjalankan pompa saja yaitu 13
W.
5 Mengapa proses pengolahan limbah
dengan menggunakan reaktor
fotokatalitik fixed bed harus
menggunakan sinar matahari?
Reaktor ini dirancang untuk
menggunakan sinar ultraviolet yang
berasal dari sinar matahari sebagai
sumber foton. Foton yang dihasilkan
berfungsi untuk mempercepat
terbentuknya elektron dan hole sehingga
11
akan dihasilkan radikal-radikal hidroksil. Radikal hidroksil akan
mengoksidasi (mendegradasi) zat warna
tekstil).
5 Apabila tidak ada sinar matahari, apakah
proses degradasi zat warna dapat terjadi?
Proses degradasi zat warna akan tetap
terjadi, namun akan dibutuhkan waktu
pengolahan yang lebih lama.
4.2 Pembahasan
Proses pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan baik
dari tahapan awal berupa identifikasi pengetahuan para peserta tentang zat warna tekstil
melalui kuisioner, serah terima alat pengolahan limbah sisa pencelupan tekstil dan
demonstrasi pengoperasiannya. Kuisioner yang disebarkan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan tentang zat warna, juga memberikan informasi karakteristik dari karyawan di
industri bintang timur. Karakteristik karyawan yang meliputi nama, umur, pendidikan
terakhir dan lama bekerja di industri tenun bintang timur disajikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Karakteristik umur (A), pendidikan (B) dan waktu bekerja (C)
Keterangan gambar :
Karakteristik Kode
umur (A) 30-40 th A1
41-50 th A2
51-60 th A3
pendidikan (B) SD B1
SMP B2
SMA B3
lama bekerja (C) 1-5 th C1
6-10 th C2
11-15 th C3
16-20 th C4
12
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian karyawan industri tenun berusia 30-
40 tahun, 33,33% berusia antara 40-50 tahun dan 16,67% berusia 51-60 tahun. Sebagian
besar karyawan berlatar belakang pendidikan SD, 25% berpendidikan SMP dan 16,67%
lulusan SMA. Bila dilihat dari pengalaman bekerja di industri tenun, maka sekitar 8,33%
karyawan sudah bekerja di industri tenun dalam rentang 1-5 tahun, 41,67% selama 6-10
tahun, 33,33% selama 11-15 tahun dan 16,67% dalam rentang waktu 16-20 tahun. Faktor-
faktor usia, latar belakang pendidikan dan lama bekerja di industri tenun mempengaruhi
pengetahuan karyawan terhadap karakteristik zat warna tekstil. Berdasarkan informasi yang
diperoleh melalui kuisioner, diketahui bahwa seluruh karyawan sudah sering mengalami
kontak dengan zat warna, dapat membersihkan diri dengan benar bila terjadi kontak dengan
zat warna tekstil dan mengetahui bahwa zat warna tekstil bersifat bahaya. Pengetahuan
karyawan terhadap sifat-sifat dan dampak yang ditimbulkan akibat zat warna teskstil masih
sangat rendah. Namun sebagian besar karyawan telah menyadari bahwa limbah zat warna
tekstil yang langsung dibuang ke lingkungan akan menimbukan dampak negatif ke
lingkungan.
Demonstrasi penggunaan alat pengolahan limbah reaktor fotokatalitik fixed bed TiO2-
batu apung, diawali dengan penyerahan alat kepada pimpinan industri tenun bintang timur.
Pengoperasian alat pengolahan dilakukan dengan menggunakan sampel limbah zat warna
tekstil sisa pencelupan, seperti yang disajikan pada Gambar 4.2. Selama kegiatan pengabdian
pada masyarakat berlangsung, terjadi diskusi antara para karyawan dengan tim pelaksana
P2M. Beberapa hal yang sempat didiskusikan selama kegiatan, antara lain penampakan batu
apung yang berwarna keputihan, lama penggunaan batu apung, waktu pengoperasian alat,
daya listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan alat, dan seberapa besar pengaruh
penggunaan sinar matahari untuk pengoperasian alat pengolahan limbah zat warna tersebut.
Para tim pelaksana kegiatan berusaha untuk menjelaskan bahwa penampakan batu
apung yang berwarna putih disebabkan adanya lapisan katalis TiO2 yang akan mempercepat
reaksi penurunan konsentrasi zat warna dengan bantuan sinar matahari. Apabila sinar
matahari atau ultraviolet tidak tersedia untuk proses degradasi ini maka penurunan
konsentrasi zat warna akan berjalan sangat lambat. Alat pengolahan ini berjalan secara
kontinu sehingga diperlukan pompa untuk mensirkulasinya. Namun energi listrik yang
diperlukan untuk pengoperasian alat tidak terlalu besar yaitu sekitar 13 watt untuk
menjalankan pompa Apabila konsentrasi zat warna sudah turun atau dapat dilihat dari
penampakannya yang jernih, maka pengoperasian alat dapat dihentikan.
13
Kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat didukung oleh pimpinan perusahaan dan
karyawannya. Mereka mendapatkan pengetahuan tentang zat warna dan teknologi
pengolahan limbah zat warna khususnya. Namun jumlah peserta yang hadir pada saat
kegiatan tidak maksimal sebab kesibukan para karyawan sebagai ibu rumah tangga. Selain
itu, kain tenun yang mereka kerjakan merupakan pekerjaan borongan sehingga mereka sangat
fleksibel dengan waktu untuk mengerjakannya. Bila dipandang dari sisi pengolahan limbah
yang dihasilkan, maka pengadaan reaktor fotokatalitik fixed bed sangat tepat dilakukan
mengingat belum tersedianya alat pengolahan limbah. Selain itu, alat ini tergolong sederhana
dan pengoperasiannya tidak memerlukan energi listrik yang besar.
Gambar 4.2. Pengoperasian alat
14
BAB 5
Kesimpulan dan Saran
5.1 Simpulan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat di Industri Tenun Bintang Timur Desa Tegak
Kecamatan Klungkung Kabupaten Klugkung yang diawali dengan identifikasi pengetahuan
para karyawan tentang zat warna tekstil, dan dilanjutkan serah terima alat pengolahan limbah
dan demonstrasi pengolahan limbah tekstil sisa pencelupan menggunakan reaktor fixed bed
TiO2 batu apung telah berjalan dengan baik. Proses demonstrasi pengolahan limbah kurang
berjalan dengan baik yag disebabkan oleh tidak tersedianya listrik di tempat pencelupan dan
sinar matahari yang tidak mendukung pada saat pelaksanaan kegiatan. Jumlah peserta yang
menghadiri kegiatan tidak maksimal, disebabkan oleh kegiatan masing-masing karyawan
yang merupakan ibu rumah tangga.
Para peserta tampak mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan seksama dan
proses diskusi berjalan dengan baik. Diharapkan peserta telah mengenal karakteristik zat
warna tekstil secara umum dengan baik. Selain itu, peserta juga diharapkan telah mengetahui
bahaya, cara penanggulangan dan penganganan pertamanya serta pentingnya dilakukan
pengolahan limbah zat warna tekstil sebelum dibuang ke lingkungan.
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan setelah dilakukan kegiatan adalah perlu dilakukan
koordinasi terlebih dahulu terkait ketersediaan sarana prasarana yang dapat menunjang
pengoperasian alat pengolahan limbah reaktor fixed bed TiO2 batu apung. Selain itu, untuk
mengatasi ketersediaan sinar matahari yang tidak menentu, maka perlu dipasang lampu UV
pada reaktor fixed bed TiO2 batu apung, sehingga reaktor tetap bisa beroperasi dan proses
pengolahan menjadi lebih efektif.
15
Daftar Pustaka
Brown, M.A., and S.C. DeVito. 1993. Predicting Azo Dye Toxicity. Environ. Sci. Technol.
23. 249-324.
Cartwright, R.A. 1983. Historical and Modern Epidemiological Studies on Populations
Exposed to N-substituted Aryl-Compounds. Envr.Health Perspect. 49.13
Chung, K.T., and C.E. Cernigla. 1992. Mutagenicity of Azo Dyes : Structure Activity
Relationship. Mutation Research 277, 201-220.
El-Moselhy, M.M., Mahmoud, N.M.R., and Emara, M.M. 2013. Copper Modified Exchanger
For The Photodegradation of Methyl Orange Dye. Desalinatin and Water Treatment
1-10.
Fang-bai, LI., Guo-bang, GU., Guo-feng, HUANG., Yun-li, GU., and Hong-fu, WAN. 2001.
TiO2 Assisted Photo-catalysis Degradation Process of Dye Chemicals. Journal of
Environmental Sciences. Vol 13.1. 64-68.
Kep Men LH No 51 Tahun 1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri
Ma, Q., Shen, F., Lu, X., Bao, W., and Ma, H. 2013. Studies On The Adsorption Behaviour
of Methyl Orange From Dye Wastewater Onto Activated Clay. Desalination and
Water Treatment. vol 51. pp 19-21.
Mehra , M and Sharma, T.R. 2012. Photocatalytic Degradation of Two Commercial Dyes in
Aqueous Phase Using Photocatalyst TiO2. Advances in Applied Science Research.
3(2) : 849-853
Okte, A.N., Tuncel, Pekcan, A.H., and Ozden, T. 2014. Characteristics of Iron-Loaded TiO2-
S M y : β-Naphthol Degradation Under UV-A
Irradiation. Journal of Chemical Technology and Biotechnology.
Pourbabaee, A.A., Malekzadeh, F. Sarbolouki, M.N and Mohajeri, A. 2005. Decolorization
of Methyl Orange (As A Model Azo Dye) By The Newly Discovered Bacillus sp.
Iran.J.Chem.Chem.Eng. Vol 24 No 3.
Sha, T.K., Bhoumik, N.C., Karmaker, S., Ahmed, M.G., Ichikawa, H., and Fukumori, Y.
2010. Adsorption of Methyl Orange Onto Chitosan for Aqueous Solution. J.Water
Resource and Protection. 2. 898-906.
Shah, M.P., Patel, K.A., Nair, S.S., and Darjl, A.M. 2013. Microbial Decolorization of
Methyl Orange Dye by Pseudomonas spp ETL-M. International Journal of
Environmental Bioremediation and Biodegradation. Vol 1 No 2. pp 54-59.
16
Su, Y., Yang, Y., Zhang, H., Xie, Y., Wu, Z., Jiang, Y., Fukata, N., Bando, Y., and Wang,
Z.L. 2013. Enhanced Photodegradation of Methyl Orange With TiO2 Nanoparticles
Using A Triboelectric Nanogenerator. Nanotechnology.(24). 295401.
Yuningrat, N.W., Retug, N., Gunamantha, I.M. dan Yuliartini, N.L.P.S. 2015. Fotodegradasi
Methyl Orange Dalam Reaktor Fixed Bed Batu Apung-Semen. Jurnal Sains dan
Teknologi Vol 5 No 1 April 2016 ISSN 2303-3142
Zang, S., Lian, B., Wang, J., and Yang, Y. 2010. Biodegradation of 2-naphthol and Its
Metabolites by Coupling Aspergillus niger with Bacillus subtilis. J.Environ. Sci. 22(5)
669-74
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENIDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
LEMBAGA PEI\ELITIAN DAN PENGABDIAN KEPAI}A MASYARAKATAlamat : Jalan Udayana No. 11 Singaraja
Telepon-Fax : (0362) 22570Kode Pos. 8 1 1 16Website : www.undiksha.ac.id
SURAT TUGAS
Nomor : LL64|UN48.15/PM|2OL7
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas
Pendidikan Ganesha menugaskan kepada dosen/peneliti yang namanya tertera
di bawah ini untuk melaksanakan rangkaian kegiatan pengabdian kepada
masyarakat, dengan judul "Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah TekstilBagi Industri Tenun Bintang Timur :
Surat tugas ini dibuat dengan penuh tanggung jawab.
Singaraja, 22 J:uni 2OL7
1231 1983031022
NO NAMA IUP JURUSAN
1 Ni Wayan Yuningrat, ST., M.Sc. t97601 192003t22041 Ana]is Kimia
2 Ni Putu Sri Ayuni, S.Si., M.Sc. 1981 10292008122002 Analis Kimia
3 Ni Wayan Martiningsih, S.Si.,
M.Sc.
198603072008t22003 Analis Kimia
4 Dr. I Made Gunamantha, S.T.,
M.MT
1968082820A2 12 100 1 Analis Kimia
5 I Ketut Budiada, S.T 19740426200L12LOO2 Pend. Fisika
6 Ni Putu Crusita Mayasni Putri 1403051011 Analis Kimia
7 Prof. Dr. Nyoman Wijana, M.Si L960123 1 1984031012 Biologi
Daftar HadirKegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat {P2M}
Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Tekstil Bagi lndustri Tenun Bintang TirnurTahun20L7
Tanggal : 1, Juli ZOL7Tempat : Klungkung
No N6ma Peserta Keterangan Tanda Tangan
1" Ni Putu Kusumayanti Karyawan 1,4
2 Ni Nengah Muriati Karyawan z 4v3 Ni Nengah Wenten Karyawan 3*
4 Ni Ketut Suniarsih Karyawan 4a5 Ni Kadek Sudar"mini Karyawan u Jfudlvo Ni Komang Risnayani Karyawan e l3sr#vai
NiWayan Astini Karyawan ? +t"o Luh Samani Karyawan 8 (-w-
9 Luh Noviani Karyawan s 4)tu
10 Ni Komang Nariani Karyawan ffi.?AI lWayan Sadia Karyawan 11 @L2 Ni Kadek Mustari Karyawan n (J+*13 I Made Suwebawa Pemilik !J
14 Made LeniYudantini Pemiiik UC1lL) Ni Wayan Yuningrat Penyeienggara 1sd16 Ni Putu 5ri Ay,,rni Penyelenggara rc417 NiWayan Martiningsih Fenyelenggara 17 IB$ft
I Made Gunamantha Penyeienggara w$19 I Ketut Budiada Penyelenggara
;;419 ..k L/
Ni Putu Crusiia Mayasni Putri Penyeienggara 20 aL
21 Nyoman Wijana Penyelenggara 2t
a1 Ni Luh Putu Sukma Y Alr"rmni 22 0b15 lVayan Citra Wiciiasih n6;24 Frisca Dora 24 r&25 Ari Fariawan 2s D"-
A. Dokumentasi Kegiatan
D.1 Penyerahan Alat D.2 Penandatanganan serah terima
D.4 Rangkaian alat pengolahan D.3 Perakitan alat
D.6 Demonstrasi alat pengolahan D.5 Persiapan limbah cair
D.8 Peserta dan tim pelaksana P2M D.7 Pengoperasian alat pengolahan
E. Peta Lokasi Daerah Sasaran
Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di Industri Tenun Bintang Timur yang
berlokasi di Desa Tegak Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung.
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHALEMBAGA PEIYELITIAN I}AN PENGABDIAN I(EPADA MASYARAKATAlamat : Jalan Uda;rana No. 11 Singaraja Telepon (0362,) 2257A Fax. : {O362} 25735
Laman : www- Inpm.undiksha.ac.id; email : lpm@undiksha,ac.id
BERIT,A ACARA SERAH TERIMA BARANGItto. 1 1 76/UN48. 1 5.3t?Mt2A17
Pada hari ini, Sabtu, 1 Juli 2817 bertempat di Desa Tegak, Kabupaten Klungkung yangbertandatangan dibawah ini:
l. Nama : NlWayan Yuningrat, S.T., M.Sc.Jabatan : Ketua Pelaksana Pengabdian kepada MasyarakatAlamat : Jl. Udayana No 11 Singaraja
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LPPM Undiksha, yang selanjutnya disebutsebagai PIHAK PERTAMA.
ll. Nama . I Made SuwebawaJabatan : Pengusaha lndustriTenun Bintang TimurAlamat : Desa Tegak Kabupaten Klungkung
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama lndustri Tenun Bintang Timur yangselanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA telah menyerahkan kepada PIHAKKEDUA berupa seperangkat alat pengolahan limbah zat warna tekstil (reaktor fixed bedTiOz-batu apung) dengan spesifikasi sebagai berikut :
Dan selanjutnya reaktor fixed bed Tiorbatu apung tersebut menjadi tanggung jawab olehPIHAK KEDUA.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenamya sesuai dengankesepakatan bersama, untuk dapat diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.
No. Uraian Spesifikasi Jumlah
1 Bed Tio-batu aouno Stainless steel 80x45x1 0 cm 1 unil2 Kaki bed Besi, panianq 60 cm 1 unit3 Kabelrol 20m 1 buah4 Selano Plastik lD 618 inch, panjang 2,5 m 'l buah5 Pompa Atman At 104, Head 2 m 1 buah6 Saringan Paniang 26 cm I unit7 Ember Karet 70 L 1 buah
UNIYERSITAS PENDIDIKAN GANE SIIALEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIATI KEPADA MASYARAKATAlamat : Jalan Udayana No. 1l Singaraja Telepon (0362)?2570 Eax- : (0362) 25735
Laman : www. lppm.undiksha.ac,id, email : Ipm@undiksh a. ac. id
PIHAK PERTAMA
Jabatan : Ketua Pelaksana PkMNama :lMadeSq#q,bautdJabatan: Pengusaha
Penga bdian kepada Masya ra kat
rAS PENDIDIKAN GANESHA
12311984031012
Mengetahui
UNIVERSITAS PENIDIDIKAN GANESHALEMBAGA PENf,LITIAN I}AN PENGASDAN KEPAI}A MASYARAKATAlamat : Jalan Udayana No. I I Singaraja Telepon {0362} 22570 Fax. : {A362) 25735
Laman : www. lopm. uudiksha.ac. id. emai I : lpm@ undiksha. ac- id
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANGNo. 1 1 76/UN4B. 1 5.3lPMl2A17
Pada hari ini, Sabtu, 1 Juli 2017 bertempat di Desa Tegak, Kabupaten Klungkung yangbertandatangan dibawah ini :
L Nama : Nl Wayan Yuningrat, $.T., M.Sc.Jabatan : Ketua Pelaksana Pengabdian kepada MasyarakatAlamat : Jl. Udayana No 11 Singaraja
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LPPM Undiksha, yang selanjutnya disebutsebagai PIHAK PERTAMA.
ll. Nama : I Made SuwebawaJabatan : Pengusaha lndustriTenun Bintang TimurAlamat : Desa Tegak Kabupaten Klungkung
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama lndustri Tenun Bintang Timur yangselanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA telah menyerahkan kepada PIHAKKEDUA berupa seperangkat alat pengolahan limbah zat warna tekstil {reaktor fixed bedTiOz-batu apung) dengan spesifikasisebagai berikut :
Dan selanjutnya reaktor fixed bed Ti0a-batu apung tersebut menjadi tanggung jawab olehPIHAK KEDUA.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya sesuai dengankesepakatan bersarna, untuk dapat diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.
No. Uraian Spesifikasi Jurnlah
1 Bed Ti0rbatu apung Stainless steel 80x45x10 cm 1 unit2 Kaki bed Besi, panians 60 cm 1 unit3 Kabelrol 20m 1 buah4 Selanq Plastik lD 618 inch, panianq 2,5 m 1 buah5 Pompa Atman At 104, Head 2 m 1 buah6 Saringan Paniano 26 cm 1 unit7 Ember Karet 70 L 1 buah
TII\IIVERSITAS PENDIDIKAN GANE SHALEMBAGA PEIYELMIAN I}AF{ PENGABDIAN KEPAI}A MASYARAKATAlamat : Jalan Udayana No. I I Singaraja Telepon (0362) 2257O Far. : (O362) 25735
Laman : www. Iopm. undikshq. ac.id. emai I : lpm@rmdiksha. ac. id
Jabatan : Ketua Pelaksana PkM
PIHAK KEDUA
Nama : lMade S\rt,ebawdJabatan : Pengusaha
Mengetahui
Pengabdian kepada Masyara kat
Wijana, M.Si
2311984031012