KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

35
KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{ BA<< H KARYA M. QURAISH SHIHAB SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU TAFSIR HADIS OLEH: Dewi Mahdayani O4531580 FAKULTAS USHULUDDIN JURUSAN TAFSIR HADIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2008

Transcript of KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

Page 1: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA<<H KARYA M. QURAISH SHIHAB

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU TAFSIR HADIS

OLEH:

Dewi Mahdayani O4531580

FAKULTAS USHULUDDIN JURUSAN TAFSIR HADIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2008

Page 2: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

ii

Page 3: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA
Page 4: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

iv

MOTTO

‰) s9 šχ% x. ’Îû öΝ ÎηÅÁ |Á s% ×ο u ö9Ïã ’Í<'ρ T[{ É=≈ t6ø9 F{$# 3 $ tΒ tβ% x. $ ZVƒÏ‰tn 2”u tI ø ãƒ

s Å6≈s9 uρ t,ƒÏ‰ óÁs? “Ï% ©! $# t ÷ t/ ϵ÷ƒ y‰ tƒ Ÿ≅‹ ÅÁø s? uρ Èe≅ à2 & ó x« “Y‰ èδuρ ZπuΗ ÷q u‘ uρ

5Θ öθ s) Ïj9 tβθãΖ ÏΒ÷σ ãƒ

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-

buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum

yang beriman. (Q.S. Yusuf [12]: 111)

Page 5: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan

Kepada yang tercinta:

Bapak dan Mama yang patut menjadi suri tauladan

Seseorang yang telah memberi motivasi dan injeksi moral dalam karya ini

Kampus tercinta Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta

Page 6: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

vi

KATA PENGANTAR حيمحمن الّرّربسم اهللا ال

الم علي الة و الّساحلمد هللا رب العاملني حنمده و نستعني به ونستغفره والّصعوته ايل يوم دعا بد ومند املبعوث رمحة للعاملني وعلي اله وصحبهسيدنا حمّم

ينالّد

Dengan mengucap basmalah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT

atas segala nikmat dan karuniaNya, karena dengan petunjukNyalah penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang

telah mencerahkan kehidupan manusia.

Skripsi ini penulis ajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

gelar sarjana dalam ilmu Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak bisa lepas dari dukungan berbagai pihak,

oleh karena itu, penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Sekar Ayu Aryani, M.A Dekan Fakultas Ushuluddin

2. Dr. Suryadi, M.A. Ketua Jurusan Tafsir Hadis, sekretaris Jurusan Tafsir Hadis,

Alfatih Suryadilaga, S.Ag, M.Ag. serta segenap Dosen dan Karyawan Fakultas

Page 7: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

vii

Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin M.Ag selaku Penasehat Akademik

4. Drs. H. Mahfudz Masduki .MA selaku Pembimbing yang dengan ikhlas telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

5. KH. Husein dan Hj. Dlurrah Nafisah yang selalu penulis dengarkan nasihat-

nasihatnya, menuntun dan mengajarkan penulis tentang arti kebijaksanaan dan

kebesaran jiwa dalam menghadapi semua cobaan hidup.

6. Ayahanda yang telah mendahului kita semua, dan Ibunda tercinta, sebenarnya tiada

kata bisa mewakili kata hati penyusun untuk berterima kasih kepada beliau berdua.

Atas semua keringat dan air mata yang senantiasa direlakan mongiringi hanya buat

penulis semata. (Bapak… Mama… terima kasih atas semuanya yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materiil)

7. Kakak-kakakku tersayang mbak Umi dan mbak Lia, mas Imam dan mas Kholis,

adikku tersayang M. Iqbal Maulana, keponakan-keponakanku Aisya, dek Rizal, dek

Alil, serta segenap keluarga besar di Brebes berkat dukungan dan doa kalian semua

berjalan lancar.

8. Teman-teman TH, aku selalu merindukan kebersamaan dan keceriaan kalian.

terlebih pada Anshori, Fidloh…yang telah rela membantu dan mensuport penulis

dalam menulis skripsi ini. Para penghuni kompleks Hindun terutama kamar depan,

cing-Er, Zurr’oah, mbak Rea. Terima kasih atas semua.

Page 8: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

viii

9. Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penulisan kripsi ini yang tidak

bisa penulis sebut satu per satu.

Kepada semua pihak tersebut, penulis hanya bisa mendoakan semoga segala

amal baik yang telah kalian berikan diterima di sisi Allah SWT dan mendapat balasan

Allah SWT.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis yakin bahwa masih banyak

kekurangan dalam skripsi ini dan tentu saja segala kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, 10 November 2008

Dewi Mahdayani

Page 9: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan transliterasi

dari Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987 Tertanggal 22 Januari 1988. secara garis

besar, uraiannya adalah sebagai berikut :

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan

sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dilambangkan dengan

huruf dan tanda sekaligus.

Huruf

Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

bā b be ب

tā t te ت

s ث |a > s\ es (dengan titik di atas)

ji<m j je ج

hā h ha (dengan titik di bawah) ح

khā kh ka dan ha خ

dāl d de د

żāl ż z (dengan titik di atas) ذ

rā r er ر

zai z zet ز

si س <n s es

syi ش <n sy es dan ye

Page 10: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

x

s ص ād s es (dengan titik di bawah)

dād d de (dengan titik di bawah) ض

t ط ā t te (dengan titik di bawah)

z ظ ā z zet (dengan titik di bawah)

ain ...‘... koma terbalik di atas‘ ع

gain g ge غ

fā f ef ف

qāf q ki ق

kāf k ka ك

lām l el ل

mi م >m m em

nūn n en ن

wāwu w we و

hā h ha ه

hamzah ' Apostrof ء

yā y ye ي

2. Vokal

Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal

atau monftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal tunggal Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat, translitrasinya

sebagai berikut:

Page 11: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

xi

Tanda Nama Huruf Latin Nama

----َ-- fathah a a

----ِ--- kasrah i i

----ُ--- dammah u u

Contoh:

yażhabu - يذهب Kataba - آتب

żukira - ذآر Su’ila - سئل

b. Vokal Rangkap

Vocal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat

dan huruf, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah dan ya ai a dan i ...َ.... ى

Fathah dan wawu au a dan u ...َ.... و

Contoh :

هول kaifa - آيف - haula

Page 12: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

xii

ABSTRAK

Merujuk kepada al-Qur’an, ditemukan bahwa para nabi dan rasul selalu

membawa ajaran tauhid. Ayat-ayat di dalamnya menggugah jiwa dan menuntut mereka untuk membangun sebuah masyarakat yang penuh dengan kemakmuran dan keadilan. Hingga datang ajakan Nabi Ibrahim yang merupakan periode baru dari tuntunan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa. Nabi Ibrahim dikenal sebagai “Bapak Para Nabi”, “Bapak Monoteisme”, serta “Proklamator keadilan Ilahi”. Karena agama-agama samawi terbesar dewasa ini merujuk kepada ajaran beliau.

Dari deskripsi di atas timbul permasalahan apa kepercayaan Nabi Ibrahim, sehingga ia dianggap sebagai bapak para nabi dan bagaimana pula usahanya dalam pencarian tuhannya sehingga ia bisa mencapai derajat yang sempurna?

Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan penafsiran, yaitu menafsirkan ayat sehingga jelas ditemukan apa yang dimaksud/dikandung dalam ayat tersebut serta bertujuan untuk menafsirkan ayat dengan cara mengumpulkan, serta mensistematiskan data-data atau dokumen-dokumen sejarah untuk menegakan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.

Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa menurut M. Quraish Shihab dalam tafsirnya ajaran Nabi Ibrahim adalah hanif, tidak bengkok, tidak memihak kepada pandangan hidup orang-orang Yahudi, dan tidak juga mengarah kepada agama Nasrani yang penganut-penganutnya juga mengajak kaum muslimin untuk memeluk agama mereka.

Perenungan Nabi Ibrahim akan pemikiran-pemikiran yang jenius mengantarkan dirinya menolak mempertuhankan berhala sekaligus penolakan terhadap politheisme (syirik). Perjalanan Nabi Ibrahim dalam pencarian keberadaan tuhannya begitu kuat, proses yang ia lakukan untuk menemukan tuhan semata-mata untuk membuktikan kesesatan tuhan kaumnya. Penemuan Ibrahim tentang tuhan menjadikan manusia yang tadinya tunduk kepada alam menjadi mampu menguasai alam, serta menilai baik dan buruknya.

Page 13: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………….……………………………………….. i

HALAMAN NOTA DINAS…………………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN………….………………………………………... iii

MOTTO………………………………………………………………………….. iv

PERSEMBAHAN……………………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR………………….………………………………………… vi

TRANSLITERASI……………………..………………………………………… ix

ABSTRAK……………………………..………………………………………… xii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xiii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………..………………………… 7

D. Telaah Pustaka…………………………..………………………… 8

E. Metodologi Penelitian…………………..………………………… 10

F. Sistematika Pembahasan………………..………………………… 12

BAB II: M. QURAISH SHIHAB DAN TAFSIR AL-MIS{BA<H

A. Perjalanan hidup dan intelektualitasnya…………………………… 14

B. Karya-Karya……………………………… ……………………… 18

Page 14: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

xiv

C. Tafsir al-Mis}ba>h…………………………... ……………………… 21

BAB III: KISAH NABI IBRAHIM DALAM AL-QUR’AN

A. Kisah dalam al-Qur’an

1. Pengertian Kisah………………………………..…………. 30

2. Karakteristik Kisah-Kisah dalam al-Qur'an…….…………. 33

3. Manfaat Mempelajari Kisah dalam al-Qur’an…....………… 35

4. Kisah al-Qur`an; Sebuah Teladan Umat…………………… 37

5. Pengulangan dalam Kisah-kisah al-Qur`an …….…………. 38

B. Klasifikasi Ayat Kisah Nabi Ibrahim Dalam al-Qur’an

1. Ibrahim Menemukan Tuhan ………………………………… 41

2. Dakwah Nabi Ibrahim…………………………….………… 42

3. Penghancuran Patung-Patung…….……………………….… 48

4. Pembakaran Nabi Ibrahim……….…………..……………… 56

5. Kisah Nabi Isma’il dan Penyembelihannya………………… 57

BAB IV: NABI IBRAHIM DALAM PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB

A. Penafsiran M. Quraish Shihab tentang Nabi Ibrahim dalam ayat

1. Riwayat Nabi Ibrahim…………….………………………. 60

2. Menemukan Tuhan……………….………………………. 64

3. Dakwah Nabi Ibrahim…………….………………………. 69

4. Penghancuran Patung-Patung……...………………………. 71

5. Pembakaran Nabi Ibrahim…………………………………. 75

Page 15: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

xv

6. Perintah Menyembelih Nabi Isma’il………………………. 81

B. Ketauhidan Nabi Ibrahim………………………………………. 89

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ……………….……………………………………… 94

B. Saran-Saran………………..…………………………………….... 95

Page 16: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an yang secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan

suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada suatu bacaan pun sejak

manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi al-

Qur’an al Karim, bacaan sempurna lagi mulia itu. Tiada bacaan melibihi al-

Qur’an dalam perhatian yang diperolehnya, bukan saja sejarahnya secara umum,

tetapi ayat demi ayat, baik dari segi masa, musim, maupun saat turunnya, sampai

kepada sebab-sebab serta waktu turunnya.1

Al-Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah

tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang

didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya juga memberikan hal

yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan

datang.2

Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang relevan sepanjang masa.

Hal ini terlihat pada petunjuk-petunjuk yang menjangkau seluruh aspek

kehidupan. Suatu peristiwa yang berhubungan dengan sebab dan akibat dapat

1 M. Quraish, Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat,

(Bandung: Mizan Pustaka, 2007), hlm. 3 2 Mana Khalil Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, terj. Mudzakir (Jakarta: Litera AntarNusa,

1996) hlm 67

1

Page 17: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

2

menarik perhatian para pendengar. Apabila dalam peristiwa itu terselip pesan-

pesan dan pelajaran mengenai berita-berita bangsa terdahulu, rasa ingin tahu

merupakan faktor paling kuat yang dapat menanamkan kesan peristiwa tersebut

ke dalam hati. Nasehat dengan tutur kata yang disampaikan tanpa variasi tidak

mampu menarik perhatian akal, bahkan semua isinya pun tidak akan bisa

dipahami. Akan tetapi bila nasehat tersebut dituangkan dalam bentuk kisah yang

menggambarkan peristiwa dalam realita kehidupan maka akan terlihat jelas

tujuannya.

Qas}as} al-Qur’a>n adalah pemberitaan al-Qur’an tentang hal ihwal umat

yang telah lalu, nubuwat kenabian yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang

telah terjadi. al-Qur’an banyak mengandung keterangan tentang kejadian pada

masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau

jejak setiap umat. Ia menceritakan semua keadaan mereka dengan cara menarik

dan mempesona.3

Telah diyakini bahwa al-Qur’an berisi petunjuk bagi manusia. Ajaran-

ajarannya bersifat variatif serta dikemas sedemikian rupa. Ada yang berupa

informasi perintah dan larangan, dan ada juga yang dimodifikasi dalam bentuk

deskripsi kisah-kisah yang mengandung ibrah, yang dikenal dengan istilah "kisah-

kisah dalam al-Qur’an".4

3 Mana Khalil Qattan, Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an, …. hlm: 432 4 Muhammad Chirzin, Al-Qur’an & Ulumul Qur'an (Yogyakarta: Dhana Bhakti Prima Yasa,

2003), hlm. 117

Page 18: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

3

Kisah yang ditampilkan dalam al-Qur’an sangat beragam bentuknya.

Kisah merupakan salah satu gaya yang digunakan al-Qur’an dalam memaparkan

petunjuk-petunjuknya kepada manusia. Model cerita selama ini memiliki daya

tarik yang kuat karena bisa menggugah hati pembacanya. Dengan demikian,

kisah-kisah yang ada di dalam al-Qur’an merupakan sarana pengajaran dan tidak

hanya bermaksud untuk mengungkap kesejarahan dari tokoh atau peristiwanya,

melainkan menyampaikan pesan-pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Sebagai produk wahyu, kisah-kisah dalam al-Qur’an tentu saja berbeda

dengan cerita atau dongeng umumnya, karena karakteristik yang terdapat dalam

masing-masing kisah. Fenomena kisah-kisah dalam al-Qur’an yang diyakini

kebenarannya sangat erat kaitannya dengan sejarah. Menurut as-Suyut}i> kisah

dalam al-Qur’an sama sekali tidak dimaksudkan untuk mengingkari sejarah

lantaran sejarah dianggap salah dan membahayakan al-Qur’an. Kisah-kisah dalam

al-Qur’an merupakan petikan-petikan dari sejarah sebagai pelajaran kepada umat

manusia dan bagaimana mestinya mereka menarik manfaat dari peristiwa-

peristiwa sejarah.5 Hal ini dapat dilihat bagaimana al-Qur’an secara eksplisit

berbicara tentang pentingnya sejarah, sebagaimana tertera dalam Firman Allah

SWT,

5 Ahmad asy-Syirbas}i>, Sejarah Tafsir al-Qur’an, alih bahasa Tim Pustaka Firdaus (Jakarta:

Pustaka Firdaus, 1985), hlm.127

Page 19: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

4

…Ȭّيام وتلɉا اƬبني نداو ȃاȺّ6…ال

Salah satu kisah yang ada di dalam al-Qur’an adalah kisah Nabi Ibrahim.

Kisah ini tersebar di dalam beberapa surat dalam al-Qur’an. Nabi Ibrahim

memberi contoh bagaimana sikap atau perilaku manusia terhadap Tuhan, dengan

imannya yang kokoh, kesabaran, ketawakalan, keikhlasannya yang selalu di uji

oleh Tuhan. Ia juga diceritakan oleh al-Qur’an telah "menemukan" pengertian

tentang Tuhan dengan menggunakan akal pikirannya. Singkatnya ia adalah imam

dan juga suritauladan yang baik bagi umat manusia7.

Nabi Ibrahim a.s. menemukan dan membina keyakinannya melalui

pencarian dan pengalaman-pengalaman keruhanian yang dilaluinya dan hal ini

secara Qur'ani terbukti bukan saja dalam penemuannya tentang keEsaan Tuhan

seru sekalian alam, sebagaimana diuraikan sebagaimana surat al-An'a>m [6]: 75,

tetapi juga dalam keyakinan tentang hari kebangkitan.

Menarik untuk diketahui bahwa dia adalah satu-satunya nabi yang disebut

al-Qur’an bermohon kepada Allah untuk diperlihatkan bagaimana cara-Nya

menghidupkan yang mati, dan permintaannya itu dikabulkan Allah (Q. S. Al

Baqarah [2]:260)

Penemuan Nabi Ibrahim tentang pengertian tuhan (Sang Pencipta) atau

siapakah yang pantas disembah atau dimintai pertolongan, sebagaimana ditulis

6 Q.S Ali Imran [3]: 140 7 Ahmad asy-Syirbas}i>, Sejarah Tafsir al-Qur’an……, hlm. 175.

Page 20: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

5

‘Abba>s al-'Aqa>d dalam Abu> al-Anbiya> yang dikutip oleh Quraish Shihab,

merupakan: "Penemuan manusia yang terbesar dan yang tak dapat diabaikan oleh

para ilmuwan atau sejarawan. Ia tidak dapat dibandingkan dengan penemuan

roda, api, listrik atau rahasia-rahasia atom, betapa pun besarnya pengaruh

penemuan-penemuan tersebut yang semua itu dikuasai oleh manusia. Penemuan

Ibrahim menguasai jiwa dan raga manusia. Penemuan Ibrahim menjadikan

manusia yang tadinya tunduk kepada alam menjadi mampu menguasai alam, serta

menilai baik dan buruknya. Penemuan manusia dapat menjadikannya berlaku

sewenang-wenang, tetapi kesewenang-wenangannya ini tidak mungkin dilakukan

selama penemuan Ibrahim a.s. Penemuan tersebut berkaitan dengan

kedudukannya sebagai makhluk dan hubungan makhluk ini dengan tuhan, alam

raya dan makhluk-makhluk sesamanya"8

Demikian pentingnya posisi Nabi Ibrahim bagi umat manusia, terkait

dengan ketauhidan. Maka al-Qur’an sebagai kitab petunjuk memerintahkan

kepada Nabi Muhammad SAW dan pengikut-pengikutnya untuk mengikuti millah

atau agama Nabi Ibrahim, sebagaimana di tegaskan dalam al-Qur’an.

Diantara para nabi, Nabi Ibrahim mempunyai kedudukan yang istimewa.

Ia adalah nenek moyang Bani Israil. Nabi Musa, Isa dan Nabi Muhammad adalah

keturunan Nabi Ibrahim. Kaum Yahudi maupun Nasrani juga mengakui Nabi

Ibrahim sebagai nenek moyang para nabi. Demikian pula kaum muslimin,

8 Dikutip dalam M.Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an:Tafsir Maudhu'i Atas Pelbagai

Persoalan Umat, (Bandung: Mizan, 2007) hlm. 29.

Page 21: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

6

khususnya orang Arab. Mereka beranggapan sebagai keturunan Nabi Ibrahim

lewat putra pertamanya Ismail. Nabi Ibrahim adalah tempat bertemu tiga agama

besar di dunia. Tetapi bagi kaum muslim pengikut Nabi Muhammad SAW, Nabi

Ibrahim-lah tokoh pembenar (al-Shiddi>q) bagi kepercayaan Tauhid, mengEsakan

Tuhan9.

Ketika Rasulullah SAW bertemu dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani

telah terjadi polemik yang mempersoalkan kepercayaan siapa yang paling benar.

Mereka sama-sama mengatakan bahwa agama mereka bersumber pada ajaran

Nabi Ibrahim, tetapi apa sesungguhnya kepercayaan Ibrahim tersebut?

Dalam kitab-kitab tafsir terdapat berbagai macam pendapat tentang

kepercayaan Nabi Ibrahim. Para mufassir masing-masing menjelaskannya sesuai

dengan apa yang mereka ketahui berdasarkan dalil-dalil yang ada. Termasuk pula

mufassir Indonesia, M. Quraish Shihab. Bagaimanakah pandangan M. Quraish

Shihab tentang Nabi Ibrahim dalam Tafsir al-Mis}ba>h.

Dengan tingginya tingkat intelektualitas yang ia miliki dan sistematika

gaya bahasanya yang mudah dipahami dalam setiap karya-karyanya yang mudah

didapat, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh pandangannya tentang Nabi

Ibrahim dalam Tafsir al-Mis}ba>h. Demikianlah yang akan dibahas dalam skripsi

ini.

9 Dawam Rahardjo, Ensiklopedi al-Qur’an, Tafsir Social Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci,

(Jakarta: Paramadina, 2002) hlm.102-103.

Page 22: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka

persoalan yang dikaji dalam penelitian skripsi ini adalah:

1. Apa kepercayaan Nabi Ibrahim yang sesungguhnya?

2. Bagaimana pengembaraan Nabi Ibrahim dalam mencari dan menemukan

Tuhan?

3. Bagaimana pandangan Quraish Shihab dalam Tafsirnya al-Mis}ba>h tentang

Nabi Ibrahim?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui secara jelas bagaimana pandangan Quraish Shihab tentang

Nabi Ibrahim dalam tafsirnya, yakni Tafsir al-Mis}ba>h

2. Bagaimana pula ia menjelaskan kisah Nabi Ibrahim sebagai interpretasi ayat-

ayat al-Qur’an dalam tafsirnya.

Adapun kegunaan dari penyusunan skripsi ini adalah:

1. Memberi pemahaman yang jelas terhadap penafsiran M. Quraish Shihab

tentang Nabi Ibrahim dalam Tafsir al-Mis}ba>h.

2. Menambah informasi dan memperkaya khazanah keilmuan khususnya di

bidang tafsir.

Page 23: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

8

3. Mempunyai arti kemasyarakatan khususnya bagi umat Islam, tentunya dapat

menambah peningkatan, penghayatan dan pengamalan ajaran nilai-nilai al-

Qur’an.

D. Telaah Pustaka

Sejauh pengetahuan penulis, pada umumnya kajian-kajian tentang Ibrahim

adalah berupa kumpulan-kumpulan kisah nabi atau bersifat naratif. Dengan kata

lain, upaya menggali pesan-pesan moral kisah Nabi Ibrahim belum banyak

dilakukan. Seperti tesis yang dilakukan Ismail Lubis yang berjudul "Segi-Segi

Filsafat Pendidikan Islam Pada Kisah Nabi Ibrahim dalam al-Qur’an" Lubis

mencoba menggali pesan-pesan moral yang terkandung di dalam kisah Nabi

Ibrahim, yakni dari segi nilai filsafat pendidikannya.10 Ia menyimpulkan bahwa:

pertama, proses penanaman akidah yang benar ke dalam jiwa keluarga dan

kaumnya (Nabi Ibrahim) adalah berkaitan dengan pertanyaan esensi dalam

pendidikan yaitu bagaimana cara memperoleh pengetahuan.

Kedua, tujuan yang hendak dicapai oleh Ibrahim dalam menanamkan

akidah tersebut adalah untuk mendapatkan ridlo Allah dan kebahagiaan hidup di

dunia. Hal ini berkaitan dengan pertanyaan "Apakah tujuan pendidikan itu?"

ketiga, konsep-konsep dasar pendidikan Islam yang terdapat di dalam kisah Nabi

Ibrahim adalah agama, manusia, ilmu, hikmah, keadilan dan amal perbuatan.

10 M. Al-Majzub dikutip dalam Ismail Lubis, “Segi-Segi Filsafat Pendidikan Pada Kisah Nabi

Ibrahim dalam al-Qur’an”, Tesis sarjana, Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1984

Page 24: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

9

Konsep hikmah dalam kisah Nabi Ibrahim mengandung arti filosofis yang amat

luas.

Jerald F. Dirk dalam bukunya yang berjudul Ibrahim Sang Sahabat

Tuhan, ia berusaha menyintesiskan informasi Islam (al-Qur’an dan hadis s}ah}i>h)

dan Yudeo Kristen (Injil dan Pseudepigraphical). Buku ini menceritakan riwayat

hidup Nabi Ibrahim dengan membandingkan antara yang terdapat dalam al-

Qur’an, Hadis, kompilasi Taurat (manuskrip dalam kitab kejadian), konteks

naskah suci Yahudi dan Kristen.11

Diantara buku yang membicarakan tentang tuhan atau gagasan manusia

tentang tuhan adalah Karen Amstrong dengan judul A History of god, buku ini

kemudian diterjemahkan oleh Zaenul Am Sejarah Tuhan: Kisah Pencarian

Tuhan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, Kristen, dan Islam Selama

4.000 Tahun. Karen Amstrong membahas tentang sejarah persepsi umat manusia

tentang tuhan, sejak 4.000 tahun silam hingga sekarang. Maksud sejarah tuhan

dalam buku ini adalah sejarah ide, gagasan, pemikiran, konsepsi manusia tentang

Tuhan.12

Emy Fauziyah, membahas dalam skripsinya yang berjudul Ibrahim versi

al-Qur’an dengan Abraham (versi Injil), dalam skripsinya ia membandingkan

11 Jerald F. Dirk, Ibrahim Sang Sahabat Tuhan, terj. Satrio Wahono (Jakarta: Serambi, 2004)

hlm. 218-219 12 Karen Amstrong, Sejarah Tuhan: Kisah Pencarian Tuhan yang Dilakukan oleh Orang-

Orang Yahudi, Kristen, dan Islam Selama 4.000 Tahun, terj. Zaenul Am, (Bandung: Mizan, 2001).

Page 25: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

10

antara Nabi Ibrahim dalam al-Qur’an dengan Abraham yang ada dalam Injil. Ia

mencari titik persamaan dan perbedaan yang ada dalam al-Qur’an dan Injil.13

Adapun penelitian yang mengambil tema Kisah Nabi Ibrahim dalam

Tafsir Al Misbah karya M. Quraish Shihab ini lebih memfokuskan pada

penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur’an dan metode pemahaman (penafsiran)

Quraish Shihab tentang Nabi Ibrahim. Untuk mendapatkan pemahaman yang

utuh, data-data penafsiran Quraish Shihab tentang Nabi Ibrahim yang terdapat

dalam Tafsir al-Misbah, dicoba untuk dirangkum dan dikumpulkan.

Skripsi ini mempunyai titik tolak terhadap penjelasan Nabi Ibrahim dalam

al-Qur’an terkait ayat-ayat yang menjelaskan kejadian-kejadian yang dialami

Nabi Ibrahim dalam Tafsir al-Mis}ba>h karya Quraish Shihab. Penelitian ini lebih

diarahkan kepada bagaimana M. Quraish Shihab menafsirkan ayat-ayat tersebut.

Oleh karena itulah penulis mencoba untuk mengkaji tentang hal tersebut.

E. Metodologi penelitian

1. Jenis Penelitian

Ditinjau dari segi objek dan data-data yang diperlukan, maka penelitian ini

termasuk ke dalam jenis penelitian kepustakaan (library research). Sedangkan

ditinjau dari segi bentuk data yang diperlukan, penelitian ini termasuk ke dalam

penelitian kualitatif. Yaitu penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik

13 Emi Fauziyah, “Ibrahim dan Abraham Versi al-Qur'an dan Injil”, Skripsi Sarjana Tafsir

Hadis, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2002

Page 26: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

11

bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya

(natural setting), dengan tidak di rubah ke dalam bentuk simbol-simbol atau

bilangan14.

2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:

a. Sumber primer, sebagaimana objek penelitian ini adalah kisah Nabi Ibrahim

dalam Tafsir al-Mis}ba>h, maka sumber-sumber primernya adalah Tafsir al-

Mis}ba>h.

b. Sumber sekunder, yaitu buku-buku, artikel-artikel dan laporan-laporan

penelitan yang berkaitan dengan permasalahan.

3. Pendekatan dan Metode penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

penafsiran, yaitu menafsirkan ayat sehingga jelas ditemukan apa yang

dimaksud/dikandung dalam ayat tersebut serta bertujuan untuk menafsirkan ayat

dengan cara mengumpulkan, serta mensistematiskan data-data atau dokumen-

dokumen sejarah untuk menegakan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat

dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa sekarang dan proyeksi masa

depan.15

14 Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1996), hlm. 174 15 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),

hlm. 42

Page 27: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

12

Pendekatan penafsiran ini berupaya menggambarkan kejadian dalam

waktu dan budaya lampau agar dapat dimengerti dan menjadi bermakna secara

eksistensial dalam situasi sekarang.16 Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode tematik. Yaitu dengan melakukan pemaparan terhadap kisah Nabi

Ibrahim baik yang terdapat di dalam Tafsir al-Mis}ba>h maupun dalam beberapa

literatur tentang kisah Nabi Ibrahim, untuk kemudian dianalisis menurut

kemampuan penulis.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, maka dibuat sistematika

pembahasan sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan pendahuluan yang memuat latar belakang

masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, metodologi

penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, memuat tentang biografi M. Quraish Shihab dan Tafsir al-

Mis}ba>h. Pada bab ini dijelaskan mengenai perjalanan hidup dan intelektualnya.

Adapun mengenai Tafsir al-Mis}ba>h dijelaskan motivasi penulisan, metode

penulisan dan sistematikanya.

Pada bab ketiga menggambarkan seputar kisah Nabi Ibrahim dalam al-

Qur’an. Pada bab ini akan dijelaskan sub bab tentang pengertian kisah dalam al-

Qur'an yang meliputi: pengertian kisah. Tinjauan sekilas atas kisah-kisah dalam

16 Farid Esack, Al-Qur’an, Liberalisme, Pluralisme: Membebaskan yang Tertindas, terj.

Watung A. Budiman, (Bandung: Mizan, 2000), hlm. 83.

Page 28: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

13

al-Qur'an, manfaat mempelajari kisah dalam al-Qur’an, kisah al-Qur`an: sebuah

teladan umat, pengulangan dalam kisah-kisah al-Qur`an. Selain itu, pada bab ini

juga akan dijelaskan sub bab tentang pengklasifikasian ayat-ayat tentang kisah

Nabi Ibrahim dalam al-Qur’an yang meliputi: pencarian tuhan seruan dakwah

Nabi Ibrahim, penghancuran patung, Nabi Ibrahim dibakar, kisah Nabi Ismail dan

penyembelihannya, kisah Nabi Ismail dan penyembelihannya.

Bab keempat memuat analisis mengenai kisah Nabi Ibrahim dalam Tafsir

al-Mis}ba>h. Pada bab ini dipaparkan pandangan Quraish Shihab tentang Nabi

Ibrahim dan bagaimana ketauhidan Nabi Ibrahim..

Penelitian ini ditutup dengan bab lima, yakni penutup yang berisi

tentang kesimpulan dan saran-saran.

Page 29: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan telaah pustaka untuk mengumpulkan data-data yang

dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

Pertama, Dalam al-Qur’an, al-Qur’an mempunyai jawaban tersendiri

tentang Ibrahim, Ibrahim diakui sebagai seorang muslim. Setiap agama dari ketiga

agama besar itu mengakui bahwa Ibrahim adalah seorang yang lurus dan cenderung

kepada kebenaran. Dia adalah seorang penganut kepercayaan kepada Tuhan yang

Maha Esa yaitu ajaran Islam. Ajaran Nabi Ibrahim adalah hanif, tidak bengkok,

tidak memihak kepada pandangan hidup orang-orang Yahudi, dan tidak juga

mengarah kepada agama Nasrani yang penganut-penganutnya juga mengajak kaum

muslimin untuk memeluk agama mereka.

Kedua, dengan menemukan alam raya yang jelas-jelas mengelilinginya,

meskipun Nabi Ibrahim masih remaja, ia mampu menalar kepercayaan monotheistis

terhadap Allah SWT. Walau ada banyak orang yang sering kali lebih tua dari Nabi

Ibrahim yang telah merenungkan langit dan yang telah mengamati gerakan teratur

94

Page 30: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

95

benda-benda langit dan yang telah merenungkan gerakan bulan dan matahari, tapi

mereka tidak bisa menyadari monotheisme.

Otak Nabi Ibrahim memiliki daya pemikiran analistis yang jenius. Terdapat

beberapa kemuliaan besar di dalam karakteristik dan kepribadian Nabi Ibrahim.

Penalaran alam tidak cukup. Untuk mencapai kebenaran tentang keEsaan Allah

SWT memilih individu itu sebagai penerima pengetahuan yang benar.

Ketiga, menurut Quraish Shihab perenungan Nabi Ibrahim akan

pemikiran-pemikiran yang jenius mengantarkan dirinya menolak mempertuhankan

berhala sekaligus penolakan terhadap politheisme (syirik). Perjalanan Nabi Ibrahim

dalam pencarian keberadaan tuhannya begitu kuat, proses yang ia lakukan untuk

menemukan tuhan semata-mata untuk membuktikan kesesatan tuhan kaumnya.

Penemuan Ibrahim tentang tuhan menjadikan manusia yang tadinya tunduk kepada

alam menjadi mampu menguasai alam, serta menilai baik dan buruknya. Ia dapat

menghiasi jiwanya. Penemuan tersebut berkaitan dengan kedudukannya sebagai

makhluk dan hubungan makhluk ini dengan tuhan, alam raya dan makhluk-makhluk

sesamanya

B. Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan adalah:

1. Hendaknya manusia selalu bertafakur tentang alam yang ada disekitarnya.

Page 31: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

96

2. Hendaknya manusia memegang teguh keimanan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa.

3. Diantara kewajiban anak adalah patuh terhadap perintah orang tua selama tidak

keluar dari koridor syari’at.

4. Hendaknya manusia mau berkorban untuk kepentingan agamanya demi

mencapai derajat yang lebih tinggi disisi Allah.

C. Penutup

Demikian skripsi ini di tulis. Penulis menyadari bahwa banyak sekali

kendala-kendala yang penulis hadapi, sehingga penulis menyadari skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran yang konstruktif dari pembaca sangat

di harapkan.

Page 32: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

97

DAFTAR PUSTAKA Abdul, Ba>qi> Fuad, Mu’jam mufahras alfa>d}ul al-Qur’a>n, Beirut: Dar al-Fikr, 1981 Abdu>r Rahi>m, Tafsir al-Qur’an Studi Perbandingan Antara Tafsir Tradisional dan

Modern, Surabaya: al-Jami'ah, 1995 Abu> Syahbah, Muhammad, Al-Madkhal li Dira>sati al-Qur`a>n, Cairo: Maktabah

Sunnah, cet.I, 1992 Ad-Daila>mi>, Al-Firdaus bi Ma`tsu>r al-Khit}a>b, Beirut: Da>r al-Kutub Ilmiah, Cet.I,

1986, vol.III Al-G{azali, Ihya>' ‘Ulu>muddi>n I, Beirut: Da>r al-Kutub, 2004 Al-Maraghi, Must\}ofa> Ahmad, Tafsir Al-Maraghi, Beirut: Da>r Fikr, 2001 Amstrong, Karan Sejarah Tuhan: Kisah Pencarian Tuhan yang Dilakukan oleh

Orang-Orang Yahudi, Kristen, dan Islam Selama 4.000 Tahun, terj. Zaenul Am, Bandung: Mizan, 2001

An-Nawawi, Marah al Labid, , Beirut: Dar al Kutub, 2003 An-Nawawi,Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat,

alih bahasa Shihabuddin, Jakarta: Gema Insani Press, 1993 Ash-Sha>bu>ni>, Muhammad Ali, Kenabian dan Para-Para Nabi, alih bahasa Arifin

Maun, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1993 Asy-Syirbashi,Ahmad, Sejarah Tafsir al-Qur’an, alih bahasa. Tim Pustaka Firdaus

Jakarta: Pustaka Firdaus, 1985 Azra, Azyumardi, Sejarah dan Ulum al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999 Chirzin, Muhammad, Al-Qur’an &’ Ulumul Qur'an, Yogyakarta: Dhana Bhakti, 2004 Departemen Agama, Al-Qur'an dan terjemahnya, Edisi revisi Surabaya: Mahkota, 1989 Dirk, Jerald F., Ibrahim Sang Sahabat Tuhan, terj. Satrio Wahono Jakarta: Serambi,

2004.

Page 33: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

98

Djalal, Abdul ‘Ulumul Qur'an edisi lengkap Surabaya: Dunia Ilmu, 1998 Esack, Farid, Al Qur’an, Liberalisme, Pluralisme: Membebaskan yang Tertindas,

terj. Watung A. Budiman, Bandung: Mizan, 2000 Fauziyah, Emi, Ibrahim dan Abraham versi Al-Qur'an dan Injil, Tafsir Hadis,

Ushuluddin, 2002. skripsi tidak diterbitkan. Hajjaj, Jihad Muhammad, Umur Para Nabi, Jakarta: Cendikia, 2004 Hamka, Tafsir al-Azhar, Surabaya: Pustaka Islam, 1985 Hanafi, Segi-Segi Kesastraan Pada Kisah-Kisah Dalam al-Qur’an, Jakarta: Pustaka

al-Husna,1984 http//www.lentera hati.com Iqbal Muhammad, Buku Pintar al-Qur’an; Refrensi Lengkap Memahami Kitab Suci

al-Qur’an, Jakarta: Ladang Pustaka, tt. Kastir, Ibnu, Kisah Para Nabi, terj. Abdul Ghaffar Jakarta: Pustaka Azzam,2008 M. Al-Majzub dikutip dalam Ismail Lubis, Segi-Segi Filsafah Pendidikan pada Kisah

Nabi Ibrahim dalam Al-Qur'an Tesis sarjana, Yogyakarta: Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga, 1984

Mahmoud Hegazy,. Muhammmad, Al-Wih}dah al-Maud}u>’`iyah fi al-Qura>n al-Kari>m,

Cairo: Maktabah Iman, cet.1970 Muhammad Hajaj, Jihad, Umur Para Nabi, Jakarta: Cendekia Muslim, 2004 Munawarah, Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul, Jakarta: Eska Media, 2005 Munawwir, A. Warson, Kamus al-Munawwir Arab Indonesia, Yogyakarta: Pustaka

Progresif, 1997 Narbuk, Cholid dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1999 Nawawi, Hadari dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1996

Page 34: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

99

Qattan, Mana Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, terj. Mudzakir. Jakarta: Pustaka Lentera Antar Nusa, 1996

Rahardjo, Dawam, Ensiklopedi Al-Qur’an, Tafsir Social Berdasarkan Konsep-

Konsep Kunci, Jakarta: Paramadina, 2002 Salim, Abdul Muin, Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: tp, 2005. Shihab, M. Quraish,. Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan

Umat, Bandung: Mizan Pustaka, 2007 -------------------, Lentera al-Qur’an; Kisah dan Hikmah Kehidupan, Jakarta: Mizan, 2008 -------------------, Membumikan al-Qur’an; Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan Pustaka, 2007 -------------------, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Jilid I-

XV, Jakarta: Lentera Hati, 2002 Sya’ban, Hilmi Ali, Nabi Ibrahim, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2007

Page 35: KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MIS{BA

CURRICULUM VITAE

Nama : Dewi Mahdayani

Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 15 Desember 1984

Alamat asal : Jl. Raya Tegalglagah No 77 Bulakamba Brebes

Jawa Tengah 52253

Nama Orang Tua

Ayah : H. Aminuddin alm.

Ibu : Hj. Amriti

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : PNS

Ibu : Ibu Rumah Tangga

Riwayat Pendidikan

MI Tahdzibul Fuad Tegalglagah Brebes : Lulus Tahun 1997

MTsN Babakan Ciwaringin Cirebon : Lulus Tahun 2000

MA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta : Lulus Tahun 2004

UIN Sunan Kalijaga : Masuk Tahun 2004- Sekarang