Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

19
Cukai? No Way! Pantaskah Minuman Ringan Kena Cukai? Tanggapan pelaku Industri dan Konsumen Oleh Farchad Poeradisastra Ketua Umum ASRIM Ekonomi Biaya Tinggi #?!Φ Ж

description

Industri Minuman Menolak Cukai

Transcript of Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Page 1: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Cukai?No Way!

Pantaskah Minuman Ringan Kena Cukai?

Tanggapan pelaku Industri dan Konsumen

Oleh Farchad PoeradisastraKetua Umum ASRIM

Eko

no

mi

Biaya T

ing

gi

#?!ΦЖ

Page 2: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Sejarah tentang Cukai

• PADA masa kolonial dulu, obyek cukai ada lima yaitu minyak tanah, alkohol, bir, hasil tembakau dan gula. Alasan pengenaannya bermacam-macam yaitu menghambat pengurasan hasil alam dan asas kenikmatan. Namun, satu persatu obyek cukai itu dibebaskan hingga pada tahun 1995 muncul undang-undang cukai baru.

• UU No 11/1995 mengenakan cukai untuk tiga obyek cukai berdasarkan pertimbangan barang-barang tersebut dalam pemakaiannya perlu dibatasi dan diawasi. Ketiga barang itu adalah etil alkohol, minuman yang mengandung etil alkohol, dan hasil tembakau.

• Undang-undang itu menjadi dasar pijakan pemerintah untuk menambah obyek cukai. Undang-undang ini secara eksplisit hanya menyebutkan tiga obyek cukai, namun pada pasal 4 ayat 2 menyebutkan penambahan serta pengurangan tiga obyek cukai bisa dilakukan dengan menggunakan peraturan pemerintah.

Page 3: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Kilas Balik tahun 2000• Dirjen Bea dan Cukai Departemen Keuangan Permana Agung, di sela Rapat

Panitia Anggaran DPR dengan Menteri Keuangan Bambang Sudibyo, di Jakarta, Senin (21/2), menegaskan, penundaan pengenaan cukai untuk ban mobil, semen, dan minuman ringan, dari rencana semula mulai 1 April 2000, itu disebabkan adanya keberatan dari kalangan pabrikan.

• Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan, Mugijanto, kepada DPR juga mengungkapkan keberatan terhadap dikenakannya cukai pada industri minuman. Selain menambah biaya produksi, pengenaan cukai dinilai juga memberikan beban kepada masyarakat konsumen.

• "Selama ini, kami pihak industri minuman sudah dikenakan berbagai macam pajak. Mulai dari pajak barang mewah (10 persen) sampai pajak penghasilan (25 persen) dan pajak penjualan antara 10-13 persen. Kalau tarif cukai itu dikenakan juga, entah bagaimana nasib kami ini," katanya.

• Ketua Komisi IX DPR Sukowaluyo Mintorahardjo juga berharap agar pemerintah mempertimbangkan lebih dulu dan membicarakannya dengan para asosiasi industri. "Pungutan cukai itu jelas memberikan multi-efek yang besar bukan hanya kepada produsen tetapi juga masyarakat. Jadi, pertimbangkan saja. Kalau kami di DPR, akan lebih mempertimbangkan suara rakyat," ujarnya. (Kompas, 22 Februari 2000)

Page 4: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

MINUMAN RINGAN SEBAGAI OBYEK BARU BARANG KENA CUKAI dalam RUU TENTANG PERUBAHAN UU NO 11 TAHUN 1995

TENTANG CUKAI

1 . Dasar ;– Pasal 1 ; Dalam Undang Undang ini yang dimaksud dengan (1)

Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam Undang Undang ini.

– Pasal 2 ; (1) Barang barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang;

– Konsumsinya perlu dikendalikan– Peredarannya perlu diawasi– Produksi dan/atau pemakaiannya dapat memberikan dampak

negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup,atau– Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara dalam

rangka keadilan dan keseimbangan

dikenai Cukai berdasarkan Undang Undang ini.

Page 5: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

MINUMAN RINGAN SEBAGAI OBYEK BARU BARANG KENA CUKAI- RUU TENTANG PERUBAHAN UU NO 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

2. Argumentasi Dirjen Bea Cukai;– Minuman ringan adalah barang yang inelastis artinya

kenaikan harga tidak akan mempengaruhi tingkat permintaan/konsumsi.

– Minuman ringan dikonsumsi masyarakat kelas menengah keatas

– Jadi kalau dikenakan cukai permintaannya tidak akan turun.

– Saat ini cukai baru dikenakan pada;rokok,minuman beralkohol dan etil alkohol . Cukai akan diperluas terhadap barang yang menimbulkan kerusakan lingkungan dan cukai untuk keadilan.

Page 6: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

MINUMAN RINGAN SEBAGAI OBYEK BARU BARANG KENA CUKAI- RUU TENTANG PERUBAHAN UU NO 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI

3. Tanggapan ;– Berdasarkan kajian LPEM UI (2001) bahwa minuman

ringan termasuk barang elastis (elastisitas permintaan terhadap harga sebesar – 1.19). Hal ini berarti apabila harga naik 10 % maka permintaan akan turun sebesar 11.9 %.Ditengah tengah situasi melemahnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga BBM, maka kenaikan harga barang akan semakin memperburuk daya beli masyarakat

– Kajian LPEM UI juga menyimpulkan bahwa minuman ringan termasuk katagori barang normal dimana elastisitas permintaan terhadap pendapatan sebesar 0.72 dan dominan dikonsumsi oleh masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.

– Menurunnya sumber daya air (ground water level) tidak disebabkan oleh pengambilan air tanah untuk industri minuman ringan, melainkan oleh tidak terkendalinya pengambilan air tanah oleh masyarakat (hotel, perkantoran, dsb). Industri minuman ringan memanfaatkan sumber air di pegunungan dengan membayar retribusi pada Pemda.

HARGA

Permintaan

Investasi

KesempatanKerja

Page 7: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Kerisauan Industri Minuman Ringan

• Terkait dengan wacana pengenaan cukai terhadap produk minuman ringan seperti telah dikemukakan oleh Direktur Jenderal Bea & Cukai dalam pengajuan draft RUU tentang Perubahan UU No 11 tahun 1995 tentang cukai dan RUU tentang Perubahan UU No 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan kepada DPR, maka bersama ini kami atas nama perusahaan-perusahaan minuman yang tergabung dalam Asosiasi Industri Minuman (ASRIM) menyampaikan kerisauan kami atas rencana tersebut.

Page 8: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Kami berpendapat bahwa secara prinsip penerapan cukai terhadap produk minuman

ringan adalah tidak tepat:

• Minuman ringan bukan barang yang dikonsumsi hanya oleh masyarakat menengah atas sehingga bukan merupakan barang mewah. Dengan sendirinya sangat tidak tepat jika minuman ringan akan dikenakan cukai karena telah dibebaskan PPn-BMnya.

• Minuman ringan juga bukan produk yang yang peredarannya perlu diawasi dan dan konsumsinya perlu dikendalikan karena minuman ringan tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak mencemari lingkungan.

• Sebagian besar penjualan produk minuman ringan melibatkan pengecer dan pedagang grosir yang 90% di antaranya merupakan pengusaha kecil. Pengenaan cukai akan meningkatkan harga yang pada gilirannya akan menurunkan omset penjualan bagi para pedagang kecil tersebut.

Page 9: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

BUKAN BARANG MEWAHBUKAN BARANG MEWAH(Dapat Digolongkan Sebagai (Dapat Digolongkan Sebagai

Barang Mewah)Barang Mewah)• Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (Kajian LPEM UI) Universitas

Indonesia pada tahun 1999 menyimpulkan bahwa Minuman Ringan merupakan barang biasa dan bukan barang mewah. Minuman ringan dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelompok penghasilan, berbagai tingkatan pendidikan dan profesi, di perkotaan maupun pedesaan.

• 85% dari konsumen yang mengkonsumsi minuman ringan paling tidak sekali sebulan mempunyai penghasilan rumah tangga rata-rata kurang dari 1 juta per bulan. Dari jumlah ini, 46% berpendapatan kurang dari Rp. 500,000.- (DEKA)

• 72% dari konsumen yang mengkonsumsi minuman ringan paling tidak sekali seminggu mempunyai pendapatan rumah tangga rata-rata kurang dari Rp. 1 juta per bulan. Dari jumlah ini lebih dari 40% merupakan pelajar, pekerja paruh waktu, atau pensiunan (DEKA)

• Walaupun laporan tersebut disusun dalam rangka menanggapi pengenaan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), namun analisisnya relevan dengan masalah cukai. Laporan tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa Minuman Ringan tidak menampilkan karakteristik sebagai barang yang layak dikenai ‘pajak diskriminasi’ semacam cukai.

Page 10: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Tidak berdampak negatif bagi masyarakat

• Dari segi moral maupun kesehatan, minuman Ringan tidak memiliki/memberi dampak negatif apapun bagi masyarakat, bahkan sebaliknya yaitu memberi dampak sangat positif.

• Minuman Ringan telah menjadi menu pilihan yang higienis dan diperlukan dalam lingkungan hidup di mana air tanah maupun produk PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) tidak disarankan untuk diminum langsung.

• Minuman Ringan dibuat dari bahan-bahan pilihan bermutu tinggi yang amat diperlukan konsumen.

• Proses produksi Minuman Ringan diawasi dengan ketat dan memenuhi standar mutu kelas dunia yang sejalan dengan ketentuan Departemen Kesehatan.

• Dalam lingkungan sosial yang religius, Minuman Ringan menjadi alternatif pilihan yang tepat dalam menghindari minuman beralkohol.

Page 11: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Kelestarian Lingkungan dan Sumberdaya Alam

• Dari sisi lingkungan hidup, produsen Minuman Ringan sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam, serta telah memenuhi semua ketentuan Pemerintah di bidang ini.

Penggunaan Air– Sumber-sumber air yang ada, diawasi, dibatasi dan

digunakan atas seizin Direktorat Geologi, Departemen Pertambangan dan Energi RI, serta instansi terkait lainnya,

– Pabrik Minuman Ringan memiliki fasilitas pengolahan air limbah yang memungkinkan penggunaan kembali air limbah yang telah diolah tersebut untuk menunjang proses produksi.

– Industri juga membayar retribusi pengambilan air tanah yang dipungut oleh Pemerintah Daerah untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan termasuk yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam

Page 12: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Kelestarian Lingkungan dan Sumberdaya Alam

Limbah Kemasan – Limbah kemasan Minuman Ringan sangat kecil

jumlahnya, mengingat sebagian terbesar dijual dalam kemasan botol kaca isi ulang atau kemasan botol ukuran 5 galon.

– Industri Minuman Ringan telah mendorong terciptanya proses daur-ulang ‘kemasan sekali-pakai’ (plastic PET dan PP) yang melibatkan pengusaha kecil untuk diolah sebagai bahan baku pembuatan produk sandang, mainan anak-anak atau karpet.

– Sedangkan limbah kemasan kaleng aluminum, selalu dicari oleh para pemulung karena harga jualnya yang tinggi.

Page 13: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Kelestarian Lingkungan dan Sumberdaya Alam

Manajemen Lingkungan – Kini sejumlah pabrik Minuman Ringan telah

memperoleh sertifikat ISO 14001 setelah menerapkan sistem manajemen lingkungan – baik pengelolaan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan budaya – yang berstandar internasional.

Page 14: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Dampak terhadap Ekonomi dan Tenaga

Kerja• Industri Minuman Ringan mempunyai tingkat Pengganda Tenaga Kerja sebesar 4.025 yang berarti untuk setiap kesempatan kerja yang tercipta atau hilang dalam industri minuman ringan, maka empat kesempatan kerja akan tercipta atau hilang dalam tingkat nasional (Kajian LPEM UI)

• 80% penjualan minuman ringan dilakukan melalui pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil (Kajian LPEM UI).

• Bagi para pengusaha kecil tersebut, produk minuman ringan merupakan barang dagangan terpenting bagi mereka dengan kontribusi sebesar 35% dari total penjualan dan nilai keuntungan sebesar 34% (Kajian LPEM UI).

Page 15: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Apakah kontribusi Industri Minuman Ringan bagi Masyarakat dan Negara

• Hasil riset LPEM–UI menunjukkan bahwa 80% penjualan minuman ringan dilakukan melalui pengecer dan pedagang grosir di mana 90% di antaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil.

• Selain itu Industri minuman ringan juga memiliki dampak pengganda tenaga kerja yang besar yaitu sebesar 4,025.

• Sumbangan terbesar adalah penyerapan tenaga kerja, yakni lebih dari 15.000 tenaga kerja langsung yang bekerja di perusahaan anggota ASRIM dan lebih dari 60.000 tenaga kerja yang menjalani distribusi dan penjualan eceran produk-produk minuman ringan.

• Pajak-pajak dan Bea Masuk impor, serta retribusi air dan lingkungan• Kegiatan Pengembangan Masyarakat (Community Development)• Pengembangan Industri Kecil dan Menengah berbasis Industri Agro sebagai

sokoguru industri masa depan Indonesia.

Page 16: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Pungutan dan retribusiSelain pajak-pajak seperti PPN, PPh (21, 22, 23, 25 dan 26) serta pajak-pajak lainnya seperti PBB, Pajak Reklame dan Pajak Kendaraan, industri minuman ringan juga terkena beberapa macam retribusi yang nilai dan lokasi pengenaannya cukup berragam. Antara lain macam-macam retribusi yang harus dibayar adalah:

• Retribusi Desa setempat• Retribusi Air Bawah Tanah (Pajak Daerah)• Retribusi Air (Daerah Tertentu)• Retribusi Parkir• Retribusi Pelayanan Kesehatan• Dispensasi Jalan• Retribusi Izin Ganggguan Tempat Usaha• Pungutan Jembatan Timbang• Pajak Bahan Bakar• Pajak Penggunaan Tenaga Listrik

Page 17: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

ASRIM Community Developmentanggota ASRIM telah melakukan banyak kegiatan-kegiatan sosial antara lain:• Micro Enterprise Development. Program pengembangan Usaha Kecil dan Menengah yang

berfokus pada ”capacity building” dan ”small business management”. Bersama Pemerintah, ASRIM melalui Departemen Perindustrian, Ditjen Industrian Agro dan Kimia, Direktorat Minuman dan Tembakau melakukan pembinaan untuk pengembangan Industri Minuman berskala Usaha Kecil dan Menengah dengan mengadakan Training & Coaching (Pelatihan dan Pendampingan) dalam bidang Good Manufacturing Practices (GMP), Hazard Analysisi & Critical Control Points (HACCP)-2005, Training on Technology and Quality Improvement for Small and Medium Soft Drink Industries (2006) serta terlibat aktif dalam Penyusunan Klaster Pengolahan Industri Pengolahan Buah se-Indonesia dan Pengembangan Kemitraan Usaha Industri berbasis Agro di beberapa Sentra Buah seperti Makassar, Cirebon, Medan, Mojokerto-Surabaya dan Bali pada 2005-2009.

• Pengembangan Learning Centers bekerja sama dengan perpustakaan-perpustakaan di daerah guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM mereka untuk menjadi community learning center.

• Program peningkatan kualitas pendidikan di beberapa daerah di Indonesia.• Program penyuluhan nutrisi dan kesehatan seperti busung lapar, HIV-AIDS, gaya hidup

sehat, dsb.• Penanggulangan Bencana Nasional yang makin kerap terjadi, seperti Tsunami di Aceh

dan Sumatera Utara, Gempa di Nusa Tenggara Timur dan Padang, dllsb.• Bersama Dep. Perindustrian, ASRIM melakukan langkah-langkah penaggulangan pula

atas korban Gempa Yogyakarta dan sekitarnya. Secara masing-masing anggota ASRIM telah pula menyumbangkan produk minuman air minuman dalam kemasan, tenda penampungan pengungsi dan obat-obatan kepada korban bencana tektonik di Yogya tersebut.

• Penyediaan sarana air bersih di beberapa daerah yang membutuhkan dan Khitanan massal.

• Program pendidikan dan penyuluhan Lingkungan Hidup

Page 18: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Himbauan untuk Pemerintah• Kami menyadari bahwa Pemerintah RI saat ini sedang berupaya keras

mengembangkan sumber-sumber baru penerimaan negara. Namun kami meminta agar hendaknya upaya tersebut ditempuh melalui jalan yang tidak berdampak negatif terhadap industri, yang hasil akhirnya kelak justru bertolak belakang dengan maksud dan tujuan semula, karena diikuti dengan hancurnya industri dalam negeri, hanya demi alasan meningkatkan penerimaan negara semata.

• Oleh karena itu kami meminta dengan sangat agar Pemerintah RI membatalkan rencana penerapan cukai terhadap minuman ringan, karena apabila diteruskan maka dikhawatirkan industri minuman di tanah air akan menjadi tidak kompetitif lagi sehingga produk minuman impor akan berpeluang mendominasi pasar Indonesia.

• Pengenaan cukai akan secara langsung berakibat pada kenaikan harga dan penurunan volume penjualan. Pada gilirannya penurunan volume penjualan ini akan berdampak negatif pada Usaha Kecil & Menengah yang banyak mendistribusikan produk minuman ringan dan secara jangka menengah dan panjang akan juga mempengaruhi secara negatif tingkat investasi dan penyerapan tenaga kerja

Page 19: Ketua Umum ASRIM tentaang Cukai untuk Softdrink

Himbauan untuk Pemerintah• Industri minuman sangat berterima kasih atas

kebijaksanaan pemerintah dalam menghapuskan PPnBM untuk minuman ringan. Penghematan yang dihasilkan dari penghapusan PPnBM tersebut telah mulai kami reinvestasikan terhadap sarana produksi dan pemasaran. Dalam jangka menengah dan panjang kami berharap agar investasi tersebut dapat menumbuhkan tingkat penjualan yang pada gilirannya juga meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta pemasukan pajak bagi pemerintah. Pujian kami kepada pemerintah, khususnya Dep. Perindustrian, Perdangangan dan Menko Perekonomian yang telah menolak pengenaan Cukai bai minuman ringan pada Mei 2006.

• Kami juga berterima kasih, Pemerintah dengan sungguh-sungguh telah mendorong kemajuan industri dalam negeri ini terbukti dengan diadakannya harmonisasi tarif sesuai masukan dari dunia industri. Maka sekali lagi kamipun meminta pemerintah – baik perindustrian, perdagangan, pertanian dan khususnya keuangan --mendukung dunia usaha dengan menolak segala kebijakan-kebijakan yang disinsentif dan kontra produktif bagi pertumbuhan dunia usaha dan industri dalam negeri pada khususnya. Sehingga segala usaha positifnya memberikan dampak sangat positif.