Kelainan Faring Dan Tonsil

18
KELAINAN FARING DAN TONSIL

Transcript of Kelainan Faring Dan Tonsil

Page 1: Kelainan Faring Dan Tonsil

KELAINAN FARING DAN TONSIL

Page 2: Kelainan Faring Dan Tonsil

ANATOMI DAN FISIOLOGI

1. Saluran nafas2. Saluran cerna3. Pertahanan tubuh4. Resonator

Page 3: Kelainan Faring Dan Tonsil

FARINGITIS AKUTRadang faringEtiologi : bakteri Streptokokus β hemolitikus,

Strep Viridans, Strep. Piogenes. Virus Influenza, adenovirus, dan ECHO.

Gejala dan tanda: Nyeri tenggorok, sulit nelan, demam, mual, kel. Leher bengkak.

Terapi : Anti biotik, analgetik / anti-piretik, roburantia, obat kumur.

Page 4: Kelainan Faring Dan Tonsil

FARINGITIS KRONIKAda dua bentuk : hiperplastik dan atropi.

1. Faringitis kronik hiperplastik:Patologi : dinding posterior hiperplastik, tampak

kel. Limfe dan lateral band hiperplasi, dinding posterior tidak rata disebut granuler.

Gejala dan tanda: gatal, rasa kering, dan berledir (reak).

Terapi: simptomatis obat kumur atau hisap, antitusif, ekspektoran, dan kauter kemik (nitras argenti) listrik (elektro kauter). Obati faktor penyebab : penyakit hidung & sinus para-nasal.

Page 5: Kelainan Faring Dan Tonsil

FARINGITIS KRONIK2. Faringitis kronik atrofiEtiologi: sering bersamaan dengan rinitis

atropi. Pada rinitis atropi suhu dan kelembaban pernafasan tdk diatur shg terjadi rangsangan dan infeksi.

Gejala dan tanda: kering dan bau mulut. Mukosa tertutup lendir kental, dan faring kering.

Terapi: terapi pada rinitis kroniknya, dan obat kumur menjaga kebersihan mulut.

Page 6: Kelainan Faring Dan Tonsil

FARINGITIS SPESIFIKFARINGITIS LUETIKAEtiologi: treponema palidumGejala dan tanda : gambaran klinik tergantung stadium

Stadium primer: lidah, palatum mole, tonsil, dan bercak keputihan di ddg post. Faring. Ulkus pada faring dan genetalia yang tidak nyeri. Pemesaran KGB mandibula yg tdk nyeri tekan.Stadium sekunder: eritema pada ddg faring menuju arah laring.Stadium tertier : guma pada tonsil dan palatum. Guma pada ddg post dapat meluas ke vertebra servikal dan jika pecah timbul kematian.

Diagnosis : pemeriksaan serologis.Terapi : Penisilin dosis tinggi.

Page 7: Kelainan Faring Dan Tonsil

FARINGITIS SPESIFIK2.Faringitis tuberkulosaSekunder dari kelainan paru.

Primer jenis Bovinum. Cara infeksi eksogen: sputum mengandung kuman, Endogen: milier dan limfogen

Patologi : Letk lesi di ke-dua tonsil, dinding faring anterior, ddg faring posterior, arcus faring anterior, ddg lateral hipofaring, palatum mole, palatum durum, KGB regional leher membesar.

Gejala dan tanda : KU buruk karena anoreksia, odinofagia, otalgia KGB membesar.

Diagnosis: sputum BTA, X-foto paru, biopsi untuk BTA dan menyingkirkan keganasan.

Terapi: sesuai terapi tuberkulosa paru.

Page 8: Kelainan Faring Dan Tonsil

FARINGITIS AKUT

Page 9: Kelainan Faring Dan Tonsil

TONSILITIS AKUTRadang Tonsil infeksi: Streptokokus β hemolitikus group

A, pnemokokus, Streptokokus viridan, dan Strep. Piogenes. H influensa menyebabkan supuratif.

Detritus: lekosit PMN, bakteri, epitel mengisi kriptus warna kuning.

Akut detritus folikularis dan lakunaris, meluas menjadi pseudomembran.

Gejala dan tanda: demam, nyeri tenggorok, odinofagia, lesu, nyeri sendi, otalgia (N.IX), anoreksia. Pemeriksaan fisik: Tonsil bengkak, hiperemis, detritus bentuk folikel, lakunaris dan membran semu. Kel. Submandibula membengkak dan nyeri tekan.

Terapi : anti biotik, analgetik/antipiretik, obat kumur.

Page 10: Kelainan Faring Dan Tonsil

PENGUKURAN BESAR TONSIL

T1

T2

T3

T4

Page 11: Kelainan Faring Dan Tonsil

0 (In fossa) +1 (<25%)

+2 (25%><50%

)

+3 (50%><75%)

+4 (>75%)

Page 12: Kelainan Faring Dan Tonsil

TONSILITIS DIFTERIPenyebab : Coryne bacterium diphtheriae

Gejala dan tanda :Panas, Sakit telan / sukar menelan. Tonsil merah dan bengkak, Membran (bercak) : Putih keabu-abuan, Sukar dilepas dan mudah berdarah, Cepat terbentuk lagi, bau busuk dari mulut, cepat komplikasi sesak

Komplikasi : Laringitis :Sesak (Dispnea), Stridor, Hoarseness(serak) Penyebaran toksin : Miokarditis, Paresis,Hepatomegali. Post difteri : Polineuritis, Nasolalia, Disfagia, Hoarseness Nefritis, Karier (pembawa kuman)

Terapi :Isolasi, Antitoksin difteri (20 rb-100 rb IU), Antibiotika, Anti inflamasi Diet cair, Sesak nafas bisa trakeotomi

Page 13: Kelainan Faring Dan Tonsil

Tonsilitis akut Tonsilitis Folikularis

Tonsilitis Lakunaris

Tonsilitis Diteri

Page 14: Kelainan Faring Dan Tonsil

TONSILITIS KRONIKPeradangan kronik tonsil.Etiologi : Rangsangan menahun, jenis makanan,

higiens mulut kurang, cuaca, kelelahan, dan pengobatan tonsilitis akut tdk adekuat.

Patologi : radang berulang timbul epitel dan jaringan limfoid terkikis, timbul jar. Parut shg kripte melebar. Pada anak terjadi pembesaran limfe regional.

Gejala dan tanda : rasa mengganjal ditenggorok, kering dan nafas berbau. Pembesaran tonsil tdk rata, kripte melebar, dpt terisi detritus.

Terapi tonsilektomi.

Page 15: Kelainan Faring Dan Tonsil

ABSES PERITONSIL (Quinsy)

- Penimbunan pus di jaringan longgar antara tonsil dan otot konst. Faring superior. Sering : di fosa supra tonsil, dewasa muda.

- Gejala dan tanda: Panas, Nyeri telan (spontan), Buka mulut terbatas, Ngiler (hipersalifasi), Hot potato’s voice”, Uvula udem, deviasi ke sisi sebelah, Tonsil membesar (sering sebelah), Trismus, Kel. Limfe membesar keras dan sakit tekan.

- Terapi : Insisi dan drainase, Antibiotika dosis tinggi, Tonsilektomi

Page 16: Kelainan Faring Dan Tonsil

ABSES PERITONSIL (Quinsy)

Page 17: Kelainan Faring Dan Tonsil

INDIKASI TONSILEKTOMISUMBATAN: Hiperplasia tonsil, sleep apnea,

gangguan menelan, gangguan bicara, cor pulmonale.

INFEKSI : telinga tengah berulang, rinitis dan sinusitis kronik, peritonsilabses, abses kelenjar limfe berulang, tonsilitis kronik dg nyeri berulang, TK nafas bau, tonsilitis sbg fokal infeksi.

NEOPLASMA : Jinak atau ganas.

Page 18: Kelainan Faring Dan Tonsil

KONTRAINDIKASI TONSILEKTOMIKelainan darh. Keadaan umum yang lemah.Status asmatikus.Haid. Endemis polio.