JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)...

20
VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015 JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 97 EDISI DESEMBER 2015 PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

Transcript of JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)...

Page 1: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 97 EDISI DESEMBER 2015

PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

Page 2: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i

JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS

DAFTAR ISI

Deskripsi

Pembaca

Editor

Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI

Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan

Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian

dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,

original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini

meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.

Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,

farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,

teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman

serta evaluasi klinik obat.

PEMBACA

Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,

farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia

dan statistika

EDITOR

Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si

Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si

Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si

Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt

Editor :

Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt

Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt

Mitra Bestari:

Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt

Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)

b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)

c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL

[email protected]

Page 3: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii

PETUNJUK PENULISAN

PENDAHULUAN

Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)

topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)

artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di

jurnal lain atau media publikasi yang lain.

Tipe artikel

Artikel hasil penelitian

Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),

pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,

daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai

kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan

1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus

diberi halaman 1.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN

Conflict of interest

Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi

pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun

sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung

maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan

Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,

konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau

sumber dana yang lain.

Verifikasi Artikel

Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan

sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak

dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan

semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara

eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan

penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam

bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari

plagiarisme

Konstribusi

Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,

sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

Page 4: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii

Kepemilikan artikel

Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel

yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau

menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui

draf akhir yang akan dipublikasikan

Perubahan penulis

Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah

urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara

lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau

mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh

corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan

meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau

diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis

yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas

Bahasa

Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.

PERSIAPAN

Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli

menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu

kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.

Struktur Artikel

Sub pokok bahasan-penomoran

Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok

bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.

Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.

Pendahuluan

Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci

atau kesimpulan dari hasil penelitian

Bahan dan metode

Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan

penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,

hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan

Hasil

Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas

Pembahasan

Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan

mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan

dari penelitian sebelumnya

Page 5: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv

Kesimpulan

Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang

singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan

kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil

Informasi penting dalam struktur artikel

Judul

Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan

matematika dan singkatan

Nama penulis dan institusi

Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di

bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang

nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode

pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis

Alamat korespondensi

Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi

semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.

Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci

harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis

Alamat penulis

Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka

alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat

dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat

utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap

menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic

Abstrak

Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus

menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan

umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak

menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama

penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak

umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu

sendiri

Gambar

Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat

menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran

gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi

dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5

x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word

Page 6: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v

Kata kunci

Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari

penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)

Singkatan

Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman

pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada

abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.

Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.

Ucapan terima kasih

Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel

sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,

sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang

berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain

sebagainya)

Unit

Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang

berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI

Tabel

Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel

dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data

yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain

dari artikel

Daftar pustaka

Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum

dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan

di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan

bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan

sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan

jurnal ini.

Aturan penulisan pustaka

Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat

lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,

maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.

Penulisan buku

Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.

(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

Contoh:

Buku dengan satu penulis

Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit

Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin

Page 7: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi

Buku dengan banyak penulis

Dua-enam penulis

Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit

Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:

Allen & Unwin

Lebih dari 6 penulis

Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk

Buku yang memiliki editor

Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan

Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:

Pluto Press

Buku yang memiliki penulis dan editor

Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard

Bab yang terdapat di dalam buku

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul

buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit

Artikel jurnal

Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,

volume (issue), halaman

Skipsi/Tesis/Disertasi

Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.

Universitas, kota

Sumber penulisan singkatan jurnal

Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html

List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php

CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html

Submission checklist

Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir

sebelum artikel dikaji oleh editor.

Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

alamat email

kode pos

nomor telepon atau fax Semua file yang dibutuhkan telah diupload

Kata kunci

Gambar

Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya

Pustaka telah ditulis sesuai format di dalam jurnal ini

Page 8: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii

Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam

teks

Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web)

Page 9: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii

DAFTAR ISI

hal

Halaman Judul ………………………………………………………………………….....

Deskripsi Jurnal Farmasi Udayana ....................................................................................

Petunjuk Penulisan ...........................................................................................................

Daftar Isi …………………………………………………………………………………..

i

ii

viii

1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana

Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur

Balb/C …………………………………………………………………………………

1

2 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit

Betina .............................................................................................................................

8

3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium

aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan

Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ……………………………….

11

4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume

Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………...

17

5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri …….

20

6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% …………… 25

7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen

Andrografolid dari Herba Sambiloto ………………………………………………….

29

8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal

Mencit Betina ………………………………………………………………………….

33

9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi

Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai

Permeation Enhancer ………………………………………………………………….

37

10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus

androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………………………...

45

11 Profil Stabilitas Fisika Kimia Masker Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah Manggis …… 48

12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit

Jantan .............................................................................................................................

53

13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct.

non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …

56

14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch

Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees.

60

15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)

Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar

yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ...............................................................................

66

16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan

Enzim Papain dan Bromealin …………………………………………………

72

17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………... 76

18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto

(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) …………………………………………...

82

19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus

polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………………...

91

Page 10: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I M.A.G.) 

PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN REFLUKS TERHADAP RENDEMEN ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO

(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

Susanti, N. M. P. 1, Warditiani, N. K. 1, Laksmiani, N. P. L.1, Widjaja, I. N. K..1, Rismayanti, A. A. M. I.1

Wirasuta, I M.A.G. 1 1 Jurusan Farmasi – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Udayana

Korespondensi: Ni Made Pitri Susanti

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837

Email: [email protected]

ABSTRAK Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) merupakan tanaman dengan kandungan kimia

utamanya adalah andrografolid. Salah satu metode ekstraksi yang paling umum dan sering digunakan untuk menyari kandungan kimia dari suatu tanaman adalah maserasi. Namun teknik maserasi kurang efisien karena membutuhkan waktu cukup lama dalam pengerjaannya dan hanya dilakukan perendaman tanpa bantuan gaya lain. Metode ekstraksi lainnya seperti refluks diharapkan mampu menghasilkan rendemen yang tinggi serta waktu yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui rendemen andrografolid yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan metode maserasi dan refluks.

Penentuan rendemen dilakukan dengan mengitung jumlah andrografolid yang diperoleh berbanding dengan konsentrasi andrografolid yang ditotolkan. Penentuan jumlah andrografolid dilakukan dengan menghitung kadar andrografolid menggunakan metode KLT-spektrofotodensitometri. Digunakan fase diam silika gel 60 GF254 kemudian dielusi dengan campuran pelarut kloroform dan metanol (9:1) v/v. Plat dipindai dengan TLC Scanner 3 (CAMAG) pada panjang gelombang 230 nm.

Rendemen amdrografolid yang diperoleh dengan metode refluks sebesar 0,72%b/b dan rendemen menggunakan metode maserasi sebesar 0,62%b/b. Rendemen yang diperoleh dengan menggunakan metode refluks lebih tinggi dibandingkan maserasi. Hal ini dapat disebabkan tidak adanya bantuan gaya lain pada maserasi yang hanya dilakukan perendaman sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan berlangsung statis meskipun telah dilakukan pergantian pelarut dengan metode remaserasi sedangkan pada metode refluks, adanya penambahan panas dapat membantu meningkatkan proses ekstraksi. Kata kunci: maserasi, refluks, andrografolid, rendemen 1. PENDAHULUAN

Sambiloto dengan nama latin Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees merupakan salah satu tanaman yang saat ini penggunaannya sedang berkembang dalam pengobatan tradisional. Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees mengandung diterpen lakton yang terdiri dari andrografolid, neoandrografolid, deoksiandrografolid dan isoandrografolid. Andrografolid merupakan komponen mayor dari Andrographis paniculata yang telah dilaporkan memiliki beragam efek farmakologi (Chao dan Lin, 2010). Berbagai teknik ekstraksi andrografolid telah

dikembangkan, diantaranya seperti perkolasi (Pratiwi, 2010), ultrasonikasi (Nurasiah, 2010), sokletasi (Rais, 2014), namun teknik ekstraksi tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya, membutuhkan biaya yang mahal serta tingginya kehilangan senyawa andrografolid yang diinginkan (Jadhao dan Thorat, 2014).

Maserasi merupakan metode yang paling umum digunakan untuk ekstraksi andrografolid karena mudah dilakukan dan menggunakan alat yang sederhana. Namun, teknik maserasi kurang efisien karena membutuhkan waktu

29  

Page 11: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I M.A.G.) 

cukup lama dalam pengerjaannya dan hanya dilakukan perendaman tanpa bantuan gaya lain sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan berlangsung statis (Nurasiah, 2010). Metode ekstraksi lainnya seperti refluks diharapkan mampu menghasilkan rendemen yang tinggi serta waktu yang lebih singkat. Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan pemanasan dan mampu mengekstraksi andrografolid yang merupakan senyawa tahan panas (Pratiwi, 2010; Mohan et al., 2013).

Dengan demikian perlu dilakukan penelitian mengenai perolehan rendemen pada ekstraksi andrografolid menggunakan metode maserasi dan refluks.

2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan

Sampel tanaman yang digunakan adalah serbuk kering herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) yang diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta.

Bahan kimia dan pelarut yang digunakan pada penelitian ini yaitu etanol 96% (Brataco), metanol p.a. (Merck) dan kloroform p.a. (Merck) sebagai fase gerak, standar andrografolid dengan kemurnian 98% (Sigma-Aldrich) serta fase diam yang digunakan adalah plat KLT silika gel 60 F254 (Merck-Germany).

2.2 Prosedur Penelitian 2.2.1 Determinasi tanaman sambiloto

Determinasi tanaman dilakukan dengan cara membandingkan sampel sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) yang akan digunakan dengan data pustaka acuan. Determinasi tanaman dilakukan di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali–LIPI. 2.2.2 Penetapan kadar air serbuk sambiloto

Lebih kurang 1 gram herba sambiloto ditimbang menggunakan botol timbang yang telah diketahui beratnya. Serbuk yang telah ditimbang kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 30 menit. Kemudian dinginkan dalam desikator dan ditimbang. Selanjutnya dilakukan pemanasan kembali dalam oven selama 30 menit, dinginkan dalam desikator dan ditimbang kembali. Dilakukan pekerjaan yang sama sampai berat konstan yaitu perbedaan antara dua penimbangan

berturut-turut tidak lebih dari 0,25% (DepKes RI, 1986). 2.2.3 Ekstraksi andrografolid dengan metode

maserasi Ekstraksi dilakukan dengan metode

maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Sebanyak 1 kg serbuk sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dimaserasi dengan 5 L etanol 96% selama 2 hari. Kemudian disaring dan ampasnya diremaserasi sebanyak dua kali dengan 2,5 L etanol 96% masing-masing selama 1 hari. Maserat dijadikan satu kemudian diuapkan dengan vacum rotary evaporator (Eyela) pada suhu 60˚C hingga diperoleh ekstrak kental. 2.2.4 Ekstraksi andrografolid dengan metode

refluks Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks

menggunakan pelarut etanol 96%. Sebanyak 50 gram serbuk sambiloto direfluks dengan menggunakan pelarut sebanyak 75 mL. Refluks dilakukan selama 6 jam pada suhu 70ºC. Hasil ekstraksi disaring dengan kertas saring Whatman No. 41 kemudian ditera dengan etanol 96% hingga diperoleh volume 75 mL. Diambil sebanyak 5 mL dan disimpan dalam vial untuk dianalisis. 2.3.5 Penentuan rendemen

Penetapan kadar andrografolid dilakukan dengan menggunakan KLT-Spektrofotodensitometri. Digunakan plat KLT silika gel 60 F254, kemudian plat dicuci dengan metanol dan diaktivasi pada suhu 110oC selama 30 menit. Sampel dan standar andrografolid ditotolkan pada masing-masing plat dengan volume penotolan sebanyak 10 µL menggunakan penotol automatic TLC sampler 4 (CAMAG). Plat dielusi pada chamber (CAMAG) yang telah jenuh dengan fase gerak campuran kloroform : metanol (9:1). Plat yang telah dielusi kemudian dimasukkan ke dalam oven (Memmert) pada suhu 60oC selama 5 menit. Diamati pemisahan tiap bercak pada plat secara visual, di bawah sinar UV 254 nm dan UV 366 nm. Plat discan dengan menggunakan densitometer CAMAG TLC Scanner 4 pada panjang gelombang maksimum andrografolid dan rentang panjang gelombang 200-400 nm. Penentuan rendemen andrografolid dengan ekstraksi menggunakan metode maserasi dan refluks ditentukan dengan membuat persamaan regresi linier y=bx+a dari standar andrografolid, dimana y adalah nilai AUC pada sampel dan x adalah kadar. Nilai rendemen dapat diperoleh dengan memasukkan jumlah

30  

Page 12: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I M.A.G.) 

31  

andrografolid berbanding konsentrasi yang ditotolkan pada plat KLT. 3. HASIL 3.1 Determinasi Tanaman

Tanaman herba sambiloto dan serbuk kering herba sambiloto yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta. Sampel

yang telah terkumpul dideterminasi di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali–LIPI untuk mengetahui kebenaran spesies tanaman yang diteliti. Hasil determinasi menyatakan bahwa sampel yang digunakan benar spesies Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees.

Tabel 1. Penetapan kadar air serbuk simplisia herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees)

Tabel 2. Hasil perolehan rendemen andrografolid pada metode maserasi dan refluks

Metode Ekstraksi

Jumlah Andrografolid

Konsentrasi Totolan

Persentase Rendemen

Maserasi 692,239 ng 67 x 104 ng 0,10% b/b Refluks 805,153 ng 111,1 x 103 ng 0,72% b/b

4. PEMBAHASAN

Perolehan persentase kadar air rata-rata yaitu sebesar 9,75% dengan standar deviasi 0,41%. Penetapan kadar air serbuk sambiloto menunjukkan bahwa kadar air pada serbuk Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees lebih rendah dari persyaratan kadar air maksimal secara umum yaitu 10% (Depkes RI, 2010). Dengan demikian, kadar air serbuk Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees telah memenuhi persyaratan kadar air.

Maserasi merupakan salah satu ekstraksi yang paling umum dan sering digunakan untuk ekstraksi andrografolid karena mudah dilakukan. Ekstrak kental yang dihasilkan sebanyak 60,61 gram. Rendemen yang diperoleh dari metode maserasi ini sebesar 0,10% b/b. Metode maserasi ini kurang efisien karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya dan menghasilkan rendemen yang rendah sehingga dilakukan pengembangan metode ekstraksi refluks agar mampu menghasilkan rendemen andrografolid yang lebih tinggi.

Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan panas. Hal yang sangat

berpengaruh terhadap ekstraksi menggunakan refluks adalah adanya penambahan pemanasan dan pelarut yang digunakan akan tetap dalam keadaan segar karena adanya penguapan kembali pelarut yang terendam pada bahan. Rendemen yang diperoleh dari metode refluks ini sebesar 0,72% b/b. Rendemen yang diperoleh dengan menggunakan metode ekstraksi refluks lebih tinggi dibandingkan maserasi. Hal ini dapat disebabkan tidak adanya bantuan gaya lain pada maserasi yang hanya dilakukan perendaman sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan berlangsung statis meskipun telah dilakukan pergantian pelarut dengan metode remaserasi (Nurasiah, 2010) sedangkan pada metode ekstraksi menggunakan refluks, adanya penambahan panas dapat

Persentase Kadar Air Percobaan Rata-Rata Standar Deviasi (SD)

1 2 3

9,78 % 10,15 % 9,33 % 9,75 % 0,41%

membantu meningkatkan proses ekstraksi karena suhu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan ekstraksi. Suhu yang tinggi dapat meningkatkan desorpsi senyawa aktif dari tanaman karena perusakan sel pada bahan meningkat akibat suhu pelarut yang tinggi (Jain et al., 2009). Selain adanya penambahan suhu yang tinggi, pada metode

Page 13: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I M.A.G.) 

refluks pelarut yang digunakan akan tetap segar ketika terjadinya ekstraksi sehingga menghindari terjadinya kejenuhan pelarut yang dapat meningkatkan kemampuan pelarut untuk menarik senyawa andrografolid. 5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rendemen dengan metode maserasi sebesar 0,10% dan rendemen dengan metode refluks sebesar 0,72%. UCAPAN TERIMAKASIH

Kepada DIKTI atas bantuan dana pada hibah bersaing serta seluruh dosen pengajar, serta staf pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana atas dukungan yang telah diberikan. PUSTAKA DepKes RI. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. 2010. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Chao, W., dan B. Fong Lin.2010. Review Isolation and Identification of Bioactive Compounds in Andrographis paniculata (Chuanxinlian). Chinese Medicine. Vol. 5: 17.

Jadhao, D., Bhaskar Thorat. 2014. Purification (Crystallization) of Bioactive Ingredient Andgrographolide from Andrographis paniculata. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Volume 3, Issue 10, 747-763.

Jain, T., Jain, V., Pandey, R., Vyas, A., & Shukla, S. S. 2009. Microwave Assisted Extraction for Phytoconstituents – An Overview. Asian Journal Research Chemistry , 1 (2), 19-25.

Mohan, M. 2013. Determination of Andrographolide in Andrographis paniculata Extracts with and without Human Serum by High Performance Thin Layer Chromatography. Int. Res. J. Pharm. ISSN 2230-8407: 41-49.

Nurasiah, E. S. 2010. “Pengoptimuman Ekstraksi Andrografolida dari Sambiloto dengan Rancangan Fraksional Faktorial” (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Pratiwi, E. 2010. “Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan Reperkolasi dalam Ekstraksi Senyawa Aktif Andrographolide dari Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.) Nees)” (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rais, I. R. 2014. Andrographolide Extraction From Andrographis paniculata (Burm.F.) Nees Using Soxhlet Extractor. Pharmaçiana, Vol. 4, No. 1, 2014: 85-92.

32  

Page 14: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

PERBANDINGAN METODEEKSTRAKSI MASERASI DAN

REFLUKS TERHADAPRENDEMEN ANDROGRAFOLID

DARI HERBA SAMBILOTO(Andrographis paniculata

(Burm.f.) Neesby Ni Made Pitri Susanti

FILE

TIME SUBMITTED 24-JAN-2016 08:34PM

SUBMISSION ID 623330618

WORD COUNT 1879

CHARACTER COUNT 11813

PERBANDINGAN_METODE_EKSTRAKSI_MASERASI_DAN_REFLUKS.PDF(57.05K)

Page 15: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit
Page 16: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit
Page 17: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit
Page 18: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit
Page 19: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

17%SIMILARITY INDEX

15%INTERNET SOURCES

2%PUBLICATIONS

4%STUDENT PAPERS

1 7%

2 2%

3 2%

4 2%

5 1%

6 1%

7 1%

8 <1%

PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DANREFLUKS TERHADAP RENDEMEN ANDROGRAFOLID DARIHERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) NeesORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

journal.uad.ac.idInternet Source

km.iptek.net.idInternet Source

of-chrishaile.comInternet Source

Submitted to Universitas MuhammadiyahSurakartaStudent Paper

simpeg.bok.lipi.go.idInternet Source

ejournal.unpak.ac.idInternet Source

Submitted to National University of SingaporeStudent Paper

www.apjtcm.comInternet Source

Page 20: JURNAL FARMASI UDAYANA - · PDF fileNi PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. ... 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

9 <1%

EXCLUDE QUOTES OFF

EXCLUDEBIBLIOGRAPHY

ON

EXCLUDE MATCHES OFF

repository.ugm.ac.idInternet Source