contoh soal

27
Matematika dasar untuk analisis karakter kuantitatif 1. Nilai tengah (х) x = ( x)/n dimana n merupakan banyaknya anggota populasi 2. Ragam (σ 2 ) σ 2 = ( x 2 ) – [ ( x) 2 / n] ------------------------- n-1

description

contoh soal perhitungan

Transcript of contoh soal

Page 1: contoh soal

Matematika dasar untuk analisis karakter kuantitatif

1. Nilai tengah (х) x = (∑x)/n dimana n merupakan banyaknya

anggota populasi

2. Ragam (σ2) σ2 = (∑ x2) – [ (∑x)2/ n] ------------------------- n-1

Page 2: contoh soal

Contohtinggi bibit (cm) adalah 8, 7, 10, 9, 5, 6

(82+72+102+92+52+62)–[(8+7+10+9+5+6)2/6]σ2= ------------------------------------------------------ 6-1

= 3.5

Page 3: contoh soal

3. Simpangan baku (σ) σ = √ σ2

Pada soal contoh di atas, simpangan bakunya adalah: σ = √ σ2 = √ 3.9 = 1.97

4. Koefisien keragaman (CV)CV = (σ/ x )x 100

Pada soal di atas, koefisien keragamannya adalah :CV = (1.97/7.5) x 100 = 26.27

Page 4: contoh soal

Pendugaan heritabilitas menggunakan populasi segregan

A. Menggunakan data populasi P1, P2, F1 dan F2

σ2gH2

(bs) = -------- x 100% σ2p

Page 5: contoh soal

Dimana :σ2

p = σ2F2

= ragam fenotipe

σ2p1 + σ2

p2 + σ2F1

σ2E = -------------------------------

3= ragam lingkungan

σ2

g = σ2p - σ2

E

= ragam genotipe

Page 6: contoh soal

Contoh :

Persilangan dua galur murni jagung:

jagung bertongkol panjang (P1) dan jagung bertongkol pendek (P2).

Ditanam P1: 57 tanaman, P2: 101 tanaman, F1: 69 tanaman dan F2: 401 tanaman, datanya ditampilkan pada tabel berikut.

Page 7: contoh soal

Nilai Tengah dan Ragam Panjang Tongkolpada P1, P2, F1 Dan F2

5.0712.940119152539686873472619107F2

2.3112.16949171412121F1

3.5616.81012710152615121121P2

0.676.657824214P1

σ2xN

21201918171615141312111098765

Panjang Tongkol (cm)

Page 8: contoh soal

Perhitungan

1. Rataan hitung (x) ∑ (fi . xi)

x = ------------ ∑ fi

Contoh : lihat data P1

(4 x 5) + (6 x 21) + ( 7 x 24) + (8 x 8)x = -------------------------------------------------

57 = 6.6

Page 9: contoh soal

158σ2 = ------- = 2.31 68

2. Ragam (σ2) σ 2 = 1/(n-1) ∑ fi (xi – x)2

Contoh : lihat data F1 dan cara perhitungan untuk

mendapatkan ragam

Page 10: contoh soal

x f f . x x - x (x-x)2 f . (x-x)2

9 1 9 -3 9 9

10 12 120 -2 4 48

11 12 132 -1 1 12

12 14 168 0 0 0

13 17 221 1 1 17

14 9 126 2 4 36

15 4 60 3 9 36

69 158

Cara Perhitungan Untuk Mendapatkan Ragam

Page 11: contoh soal

3. Heritabilitas

σ2p1 + σ2

p2 + σ2F1 (0.67 + 3.56 + 2.31)

σ2E = ----------------------- = -------------------------- = 3.37

3 3

σ2p = σ2

F2 = 5.07

σ2g = σ2

p - σ2E = 5.07 – 3.37 = 1.7

σ2g 1.7

h2(BS) = -------- x 100%= ------- x 100% = 33.53%

σ2p 5.07

Jadi heritabilitas panjang tongkol jagung cukup tinggi.

Page 12: contoh soal

B. Menggunakan metode Mahmud-Kramer

σ 2

F2 - √ (σ 2P1)(σ 2

P2)H2

(BS) = ----------------------------- X 100% σ 2F2

Contoh : lihat ragam pada tabel data

5.07 – √(0.67)(3.56)H2

(BS) = --------------------------- x 100% = 69.54% 5.07

Page 13: contoh soal

Dimana :

σ 2F2 Merupakan ragam diantara

tanaman populasi F2 single cross P1 x P2; merupakan ragam fenotipe.

σ 2B1 merupakan ragam diantara

tanaman populasi back cross dengan tetua 1 (F1 x P1).

σ2b2 merupakan ragam diantara

tanaman populasi back cross dengan tetua 2 (F1 x P2).

σ2F2 – (σ2

B1 + σ2B2) merupakan

komponen ragam genetik aditif (σ2A)

Page 14: contoh soal

C. Metode Backcross-j. Warner Metode ini merupakan salah satu

cara untuk mendapatkan heritabilitas dalam arti sempit.

2σ2

F2 – (σ2B1 + σ2

B2) H2

(NS) = --------------------------- X 100% σ2

F2

Page 15: contoh soal

Contoh : Dua galur murni cabe disilangkan dan dianalisis heritabilitas untuk karakter produksi per tanaman, data ditampilkan pada tabel berikut.

Page 16: contoh soal

Ragam P1, P2, F2, B1 dan B2 untuk Karakter Produksi Cabe

N Ragam

P1 50 2.33

P2 50 3.65

F2 35 6.77

B1 30 4.38

B2 30 5.79

(2) (6.77) – (4.38 + 5.79)h2

(NS) = -------------------------------- x 100% = 49.78 6.77

Page 17: contoh soal

Pendugaan Heritabilitas Menggunakan Pendugaan Komponen Ragam Hasil Analisis Ragam

Anova dan Nilai Harapan Percobaan pada Satu Lokasi

Sumber Keragaman

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah

Nilai Harapan

Ulangan (r-1)

Genotipe (G) (g-1) M2 σ2e + rσ2

g

Galat (r-1)(g-1) M1 σ2e

Page 18: contoh soal

Contoh : Pada satu musim dan satu lokasi lima puluh galur pepaya ditanam menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Bobot buah pepaya (gram/buah) diamati pada 10 tanaman contoh. Hasil analisis ragam ditampilkan pada tabel berikut.

Page 19: contoh soal

Hasil Analisis Ragam Bobot Buah Pepaya

Sumber Keragaman

Derajat Bebas (db)

Kuadrat Tengah (MS)

Ulangan 2 -

Genotipe 49 36.72 (M2)

Galat 98 20.63 (M1)

M2 – M1 36.72 – 20.63σ2

g = ------------ = ------------------ = 5.36

r 3 σ2

g 5.36h2

(BS) = --------------- x 100% = ------------- = 43.79 σ2

g + σ2e/r 5.36 + 6.88

Page 20: contoh soal

11.3. Kemajuan seleksiApabila seleksi telah dilakukan terhadap suatu populasi tanaman, diharapkan turunan dari tanaman terpilih akan memberikan hasil yang lebih baik.

Atau dengan kata lain kemajuan seleksi adalah selisih antara nilai tengah turunan hasil seleksi dengan nilai tengah populasi yang diseleksi (G = xFn - xF(n-1)).

Page 21: contoh soal

Misalkan nilai tengah F2 dan F3 sebagai berikut: xF2 = 0.82 kg; dan xF3 = 0.93 kg maka kemajuan seleksinya adalah

G = 0.93 - 0.82 = 0.11

Page 22: contoh soal

Besarnya kenaikan hasil yang akan diperoleh dapat diperkirakan dengan menghitung kemajuan seleksi secara secara teoritis.

Page 23: contoh soal

Kemajuan Genetik Akibat Seleksi

50

20

40

60

80

100

120

0 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 127

X0 X1

Populasi turunan hasil seleksi

Tanaman terpilih

G

Xs

Populasi awal

Page 24: contoh soal

Untuk dapat memperkirakan besarnya kemajuan seleksi, diperlukan pengertian secara baik tentang populasi beserta keragamannya dan pengetahuan tentang besarnya angka heritabilitas. Perkiraan itu dapat dihitung dengan rumus:

G = (S) (h2); jika S = (i) (σP) makaG = (i) (σP) (h2)

Page 25: contoh soal

Dimana S : diferensial seleksi yaitu selisih

antara nilai tengah tanaman terseleksi dengan nilai tengah populasinya (x1 – x0)

I : intensitas seleksiΣp : simpangan baku fenotipe

populasiH2 : heritabilitas populasi tersebut.

Nilai intensitas seleksi (i) sangat tergantung pada jumlah individu yang terpilih dari populasi awal.

Page 26: contoh soal

Perbandingan antara jumlah individu yang terseleksi dengan jumlah individu awal dinamakan persentase seleksi. Besarnya nilai intensitas seleksi akan menurun seiring dengan meningkatkanya persentase seleksi.

Page 27: contoh soal

i (%) i (%)3.00 0.3 1.80 9.002.80 0.7 1.76 10.02.64 1.0 1.60 4.02.60 1.2 1.40 20.02.42 2.0 1.20 28.02.40 2.1 1.16 30.02.20 3.6 1.00 38.02.06 5.0 0.80 50.02.00 5.8

Intensitas Seleksi dan Persentase Seleksi