CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang...

91
PENGARUH IRADIASI SINAR-γ TERHADAP PEMBENTUKAN IKATAN SILANG KULIT PISANG-EPIKLOROHIDRIN CITRA PERTIWI PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 H

Transcript of CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang...

Page 1: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

PENGARUH IRADIASI SINAR-γ

TERHADAP PEMBENTUKAN IKATAN SILANG

KULIT PISANG-EPIKLOROHIDRIN

CITRA PERTIWI

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M / 1434 H

Page 2: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

PENGARUH IRADIASI SINAR-γ

TERHADAP PEMBENTUKAN IKATAN SILANG

KULIT PISANG-EPIKLOROHIDRIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

CITRA PERTIWI

108096000059

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M/1434 H

Page 3: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi
Page 4: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Januari 2013

Citra Pertiwi

108096000059

Page 5: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

ABSTRAK

Citra Pertiwi. Pengaruh Iradiasi Sinar-γ Terhadap Pembentukan Ikatan Silang

Kulit Pisang-Epiklorohidrin. Dibimbing oleh NURHASNI dan MERI

SUHARTINI.

Penelitian mengenai pengaruh iradiasi sinar-γ terhadap pembentukan ikatan silang

kulit pisang-epiklorohidrin telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh ikatan silang yang terbentuk pada kulit pisang terhadap sifat

fisik kulit pisang dan daya serap ion logam berat Cr dan Mn. Tahapan penelitian

dilakukan dengan mereaksikan bubuk kulit pisang dan epiklorohidrin pada variasi

konsentrasi 37,59; 55,49; 73,39 ppm kemudian dilakukan tahap iradiasi sinar-γ

dengan variasi dosis 5, 10, 35 kGy. Dilakukan pengujian gugus fungsi pada kulit

pisang sebelum dan sesudah iradiasi sinar-γ dengan FTIR. Pengujian selanjutnya

adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar-γ

terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi waktu kontak 10 menit dan 1

jam. Hasil fraksi gel paling besar diperoleh pada dosis iradiasi 10 kGy dengan

konsentrasi epiklorohidrin 73,39 ppm yaitu sebesar 69,66%. Kerusakan bubuk

kulit pisang murni selama 5 dan 20 hari diperoleh berturut-turut sebesar 35,07%

dan 39,54 dan mengalami penurunan setelah iradiasi menjadi 30,07% dan

30,67%. Analisis FTIR menunjukkan munculnya gugus C=O dan pergeseran

bilangan gelombang pada gugus C-O-C, -OH pada bubuk kulit pisang iradiasi

yang menandakan proses ikatan silang telah berhasil dilakukan. Kemampuan

penyerapan dalam 1 gram bubuk kulit pisang murni dapat menyerap sebesar 244,2

mg ion logam berat Mn2+

dan mengalami kenaikan setelah iradiasi yaitu pada

dosis optimum 35 kGy menjadi 642,6 mg ion logam berat Mn2+

yang terserap.

Pada ion logam berat Cr6+

, kemampuan penyerapan 1 gram bubuk kulit pisang

murni dapat menyerap ion logam berat Cr6+

sebesar 141,2 mg dan mengalami

penurunan pada dosis optimum 10 kGy menjadi 79,2 mg. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kulit pisang dapat dimodifikasi dengan iradiasi sinar-γ

sehingga menghasilkan sifat fisik yang lebih tahan terhadap kerusakan.

Kata Kunci: Iradiasi, Ikatan silang, Epiklorohidrin, Kulit Pisang, Ion logam

berat.

Page 6: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

ABSTRACT

Effect of γ-ray Irradiation Against the Establishment of the Association of Cross-

linked of Banana Peels-Epichlorohydrin. Guided by NURHASNI and MERI

SUHARTINI.

Research on the effect of γ-ray irradiation on the formation of cross-linked banana

peel-epichlorohydrin was performed. This study aimed to determine the effect of

crosslinking is formed on a banana peel a banana peel on the physical properties

and absorption of heavy metal ions Cr and Mn. Stages of the research carried out

by reacting epichlorohydrin powder banana peel and the variation of the

concentration of 37.59; 55.49; 73.39 ppm then performed phase γ-ray irradiation

with various doses of 5, 10, 35 kGy. Testing the functional groups on the banana

peel before and after γ-ray irradiation with FTIR. Next is the test of absorption

powder banana peel before and after γ-ray irradiation of the heavy metal ion Cr

and Mn with variations of contact time 10 minutes and 1 hour. The results of the

gel fraction is obtained at a dose of 10 kGy of irradiation with epichlorohydrin

concentration of 73.39 ppm is equal to 69.66%. Damage powder pure banana

peels for 5 and 20 days respectively obtained by 35.07% and 39.54 and after

irradiation decreased to 30.07% and 30.67%. FTIR analysis shows the emergence

of group C=O, COC and -OH on a banana peel powder indicating irradiation

cross-linking process has been successfully carried out. Absorption capability in 1

gram of pure powder banana peels can absorb at 244.2 mg of heavy metal ions

Mn2+

and an increase after the irradiation at a dose of 35 kGy optimum be 642.6

mg of heavy metal ions Mn2+

is absorbed. In the heavy metal Cr6+

ions, the

absorption of 1 gram of pure powder banana peels can absorb heavy metal ions at

141.2 mg Cr6+

and decreased at 10 kGy optimum dose to 79.2 mg. The results

showed that banana peels can be modified by γ-ray irradiation resulting physical

properties are more resistant to damage.

Keywords: Irradiation, Cross-linking, Epichlorohydrin, Banana Peels, Heavy

Metal Ions.

Page 7: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Segala puja dan puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam dan limpahan rahmat kepada Baginda Nabi Muhammad saw. Alhamdulillah atas selesainya penyusunan skripsi ini yang dikerjakan selama kurang lebih enam bulan penelitian dan

tiga bulan penyusunan.

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua yang dengan sabar mendukung dan selalu memberi semangat

disaat kegalauan hadir didalam diri. Terima kasih atas segala pengorbanan mama dan papa yang

tak pernah dikeluhkan serta dukungan dan doa yang tak pernah berhenti setiap saat.

Motto: Jadilah pribadi yang setiap harinya menjadi pribadi

yang lebih baik dari hari sebelumnya serta bermanfaat bagi lingkungan dan sekitar

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan”

(Al-Insyirah: 5)

“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang

beriman dan orang-orang yang berilmu”

(Al Mujadilah: 9)

Page 8: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Iradiasi Sinar-γ dan Epiklorohidrin Pada

Kulit Pisang Terhadap Penyerapan Logam Berat Kromium (Cr) dan

Mangan (Mn)”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang

selalu istiqamah dalam menjalankan sunnahnya sampai hari kiamat.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dan

dorongan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini, diantaranya:

1. Nurhasni, M.Si selaku Pembimbing I yang telah banyak meluangkan

waktu dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

2. Dr. Meri Suhartini, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan

saran serta petunjuknya kepada penulis selama melakukan penelitian.

3. Drs. Dede Sukandar, M.Si selaku Ketua Prodi Kimia Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. Mirzan T Razzak, M.Eng, APU selaku Penguji I yang telah

memberikan bimbingan serta sarannya selama penyusunan skripsi.

Page 9: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

x

6. Yusraini Dian Inayati Siregar, M.Si selaku Penguji II yang telah

memberikan sarannya selama proses penulisan skripsi.

7. Abdul Rasyid selaku Asisten Pembimbing lapangan penulis dan seluruh

Staf Pusat Laboratorium Terpadu BATAN (Badan Tenaga Nuklir

Nasional) yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

8. Seluruh Dosen Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan

bimbingannya selama masa perkuliahan, semoga ilmu yang diajarkan

memberikan manfaat dan keberkahan dari Allah SWT.

9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa tak henti-

hentinya kepada penulis.

10. Rika Maya, Tsani, Fada, Arti dan semua teman-teman Kimia Angkatan

2008 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu tenaga

dan semangatnya serta memberikan dukungannya kepada penulis.

11. Teman-teman organisasi di YAFI (Youth’s Act for Indonesia) yang telah

mendukung dan memberikan motivasinya kepada penulis.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah khazanah ilmu

pengetahuan dan diridhai Allah SWT, Aamiin.

Jakarta, Januari 2013

Penulis

Page 10: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ....................................................................................... 3

1.3. Hipotesis ......................................................................................................... 3

1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

1.5. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pisang (Musa paradisiaca) ............................................................................ 5

2.2. Polisakarida .................................................................................................... 7

2.2.1. Amilosa ................................................................................................ 7

2.2.2. Amilopektin ......................................................................................... 8

2.2.3. Selulosa ................................................................................................ 9

2.3. Epiklorohidrin ................................................................................................ 10

2.4. Fraksi Gel ....................................................................................................... 11

2.5. Radiasi ............................................................................................................ 12

Page 11: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

xii

2.5.1. Efek Radiasi Sinar-γ dengan Materi .................................................... 17

2.5.2. Dosis Serap Radiasi ............................................................................. 18

2.6. Reaksi Ikatan ilang Polisakarida-Epiklorohidrin ........................................... 20

2.7. Logam Berat ................................................................................................... 24

2.7.1. Logam Berat Kromium (Cr) ................................................................ 24

2.7.2. Logam Berat Mangan (Mn) ................................................................. 25

2.8. Spektrofotometer Serapan Atom .................................................................... 25

2.9. Spektrofotometer Infra Merah........................................................................ 27

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 29

3.2. Bahan dan Alat ............................................................................................... 29

3.2.1. Bahan ................................................................................................... 29

3.2.2. Alat ....................................................................................................... 29

3.3. Prosedur Kerja ................................................................................................ 30

3.3.1. Preparasi Kulit Pisang .......................................................................... 30

3.3.2. Proses Radiasi Kulit Pisang-Epiklorohidrin ........................................ 30

3.3.3. Pengujian Fraksi Gel ............................................................................ 30

3.3.4. Pengukuran Daya Serap Logam Berat Mn .......................................... 31

3.3.4.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Berat Mn ........................ 31

3.3.4.2. Aplikasi Daya Serap Logam Berat Mn ................................... 32

3.3.5. Pengukuran Daya Serap Logam Berat Cr ............................................ 32

3.3.5.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Logam Berat Cr .......................... 32

Page 12: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

xiii

3.3.5.2. Aplikasi Daya Serap Logam Berat Cr ..................................... 31

3.3.6. Identifikasi Gugus Fungsi Kulit Pisang dengan FTIR ......................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh iradiasi sinar-γ terhadap pembentukan ikatan silang

Kulit pisang-epiklorohidrin ............................................................................ 34

4.2. Identifikasi Gugus Fungsi Kulit Pisang ......................................................... 41

4.3. Daya Serap Ion Logam Berat Mn dan Cr....................................................... 44

4.3.1. Daya Serap Logam Berat Mn .............................................................. 44

4.3.2. Daya Serap Logam Berat Cr ................................................................ 47

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 54

LAMPIRAN ......................................................................................................... 58

Page 13: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Luas Panen dan Produksi Tanaman Pisang di Indonesia Tahun 2005

2011......................................................................................................... 6

Tabel 2. Komposisi Kandungan Gizi Setiap 100 gram Kulit Pisang Matang ....... 7

Tabel 3. Daftar Korelasi Gugus Fungsi pada Spektra IR ...................................... 28

Tabel 4. Data kurva kalibrasi logam berat Mn pada Spektrofotometer Serapan

Atom panjang gelombang 279,5 nm ....................................................... 64

Tabel 5. Data kurva kalibrasi logam berat Cr pada Spektrofotometer Serapan

Atom panjang gelombang 357,9 nm ....................................................... 65

Tabel 6. Penyerapan Logam berat Mn pada waktu kontak 10 menit .................... 66

Tabel 7. Penyerapan logam berat Mn pada waktu kontak 1 jam .......................... 66

Tabel 8. Penyerapan logam berat Cr pada waktu kontak 10 menit ....................... 66

Tabel 9. Penyerapan logam berat Cr pada waktu kontak 1 jam ............................ 67

Tabel 10. Data perlakuan kulit pisang murni ........................................................ 68

Tabel 11. Kulit pisang perendaman 5 hari konsentrasi epiklorohidrin

37,59 ppm ............................................................................................. 68

Tabel 12. Kulit pisang perendaman 5 hari konsentrasi epiklorohidrin

55,49 ppm ............................................................................................. 68

Tabel 13. Kulit pisang perendaman 5 hari konsentrasi epiklorohidrin

73,39 ppm ............................................................................................. 68

Tabel 14. Kulit pisang perendaman 20 hari konsentrasi epiklorohidrin

37,59 ppm ............................................................................................. 69

Tabel 15. Kulit pisang perendaman 20 hari konsentrasi epiklorohidrin

55,49 ppm ............................................................................................. 69

Tabel 16. Kulit pisang perendaman 20 hari konsentrasi epiklorohidrin

73,39 ppm ............................................................................................. 69

Page 14: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi
Page 15: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pisang (Musa paradisiaca).................................................................. 5

Gambar 2. Struktur Amilosa ................................................................................. 8

Gambar 3. Struktur Amilopektin........................................................................... 8

Gambar 4. Struktur Selulosa ................................................................................. 9

Gambar 5. Strutur Epiklorohidrin ......................................................................... 10

Gambar 6. Interaksi elektron cepat dengan materi................................................ 13

Gambar 7. Efek Fotolistrik .................................................................................... 17

Gambar 8.Hamburan Compton ............................................................................ 17

Gambar 9. Produksi Pasangan............................................................................... 18

Gambar 10. Reaksi Inisiasi Polisakarida ............................................................... 22

Gambar 11. Reaksi Inisiasi Propagasi ................................................................... 22

Gambar 12. Reaksi ikatan silang polisakarida dan epiklorohidrin ....................... 23

Gambar 13. Komponen Spektrofotometer Serapan Atom .................................... 26

Gambar 14. Hubungan pengaruh iradiasi terhadap fraksi gel (%) perendaman

selama 5 hari....................................................................................... 34

Gambar 15. Reaksi Ikatan Silang Polisakarida dengan Epiklorohidrin ................ 37

Gambar 16. Hubungan pengaruh dosis iradiasi dengan penambahan

konsentrasi epiklorohidrin terhadap kerusakan kulit pisang

Perendaman selama (a).5 hari (b). 20 hari ......................................... 38

Gambar 17. Spektra FTIR Kulit Pisang Murni Sebelum Iradiasi ......................... 42

Gambar 18. Spektra FTIR kulit pisang setelah iradiasi 35 kGy konsentrasi

epiklorohidrin 55,49 ppm ................................................................... 43

Page 16: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

xvi

Gambar 19. Hubungan persentase penyerapan logam berat Mn, waktu kontak

10 menit dan 1 jam. ............................................................................ 45

Gambar 20. Ikatas Polisakarida dengan Logam Berat Mn ................................... 47

Gambar 21. Hubungan dosis iradiasi pada konsentrasi epiklorohidrin 73,39 ppm

terhadap persentase penyerapan ion logam Cr.

Waktu kontak 10 menit dan 1 jam. .................................................... 48

Gambar 22. Mekanisme gaya elektrostatik (Van der Walls) antara asam

amino dengan Cr(VI) ......................................................................... 50

Gambar 23. Preparasi Kulit Pisang ....................................................................... 59

Gambar 24. Aktivasi NaOH .................................................................................. 59

Gambar 25. Proses Ikat Silang (Cross-linking)..................................................... 60

Gambar 26. Pengujian Fraksi Gel ......................................................................... 60

Gambar 27. Aplikasi Penyerapan Bubuk Kulit Pisang ......................................... 61

Gambar 28. Kurva Kalibrasi Logam Berat Mn ..................................................... 64

Gambar 29. Kurva Kalibrasi Logam Berat Cr ...................................................... 65

Page 17: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.Skema Kerja Prosedur Percobaan...................................................... 58

Lampiran 2. Gambar Prosedur Kerja Penelitian ................................................... 59

Lampiran 3. Contoh Perhitungan .......................................................................... 62

Lampiran 4. Data Kurva Kalibrasi Logam berat Mn pada Panjang Gelombang

279,5 nm .......................................................................................... 64

Lampiran 5. Data Kurva Kalibrasi Logam Berat Cr pada Panjang Gelombang

357,9 nm .......................................................................................... 65

Lampiran 6. Hasil Analisis Penyerapan Logam Berat Mn ................................... 66

Lampiran 7. Hasil Analisis Penyerapan Logam Berat Cr ..................................... 67

Lampiran 8. Hasil Analisis Fraksi Gel .................................................................. 69

Lampiran 9. Gambar-gambar Hasil Penelitian ..................................................... 71

Page 18: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman buah-buahan yang tumbuh

dan tersebar di seluruh Indonesia. Pisang adalah salah satu komoditas buah

unggulan Indonesia. Produksinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tahun

2008 sebesar 6.004.615 ton/tahun dan tahun 2009 menjadi 6.373.533 ton/tahun

(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Holtikultura, 2011). Dengan

produktivitas yang tinggi maka jumlah limbah kulit pisang pun semakin

meningkat. Jumlah yang melimpah tersebut harus dimanfaatkan menjadi produk

yang berdaya guna tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan sifat fisik

kulit pisang yang lebih awet serta meningkatkan kemampuan penyerapan terhadap

ion logam berat kromium (Cr) dan mangan (Mn).

Reaksi ikatan silang merupakan suatu reaksi pada polisakarida yang dapat

meningkatkan sifat hidrofobiknya, stabilitas kekentalan dan ketahanan

polisakarida pada suhu dan gaya gesekan yang tinggi (Wurzburg, 1989). Ikatan

silang dapat terjadi antara sesama polisakarida dan suatu pereaksi polifungsional

berupa epiklorohidrin dengan bantuan iradiasi sinar-γ. Menurut Rodriguez et al.,

(2003), epiklorohidirin merupakan pereaksi polifungsional paling baik

dibandingkan dengan monomer lainnya seperti POCl3 dan STMP (sodium

trimetaphosphate) untuk membentuk ikatan silang dengan polisakarida kulit

pisang karena berat molekul epiklorohidrin yang kecil sehingga

Page 19: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

2

memungkinkannya masuk secara dalam pada granula polisakarida. Epiklorohidrin

juga dapat menurunkan kemampuan polisakarida mengalami penggelembungan

(swelling).

Bertambah kuatnya ikatan pada polisakarida menyebabkan jarak antara

rantai polimer menjadi semakin rapat sehingga akan mengurangi kesempatan

molekul lolos dari membran (Karsa, 2007). Ikatan silang yang terbentuk pada

senyawa karbohidrat dengan pereaksi polifungsional umumnya merupakan ikatan

ester yang menjembatani atau menghubungkan dua gugus hidroksil atau lebih unit

glukosa molekul polisakarida. Reaksi ikatan silang dapat memperkuat ikatan

hidrogen dalam granula polisakarida melalui ikatan silang kimia yang berfungsi

sebagai jembatan antar molekul (Wurzburg 1989). Dalam penelitian ini,

pembentukan ikatan silang polisakarida-epiklorohidrin dilakukan dengan bantuan

inisiator radiasi sinar-γ radikal Co-60.

Menurut Castro (2011), kulit pisang memiliki kemampuan dalam mengikat

ion logam berat. Hal ini dikarenakan dalam kulit pisang terdapat berbagai gugus

fungsi seperti gugus hidroksil, asam karboksilat, dan gugus amina. Ikatan yang

terjadi antara ion logam berat dengan gugus (-OH) pada polisakarida ini dapat

terjadi melalui gaya Van der Walls (Hawab, 2004). Analisis penyerapan ion

logam berat pada penelitian ini dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan

Atom (SSA) untuk mengetahui kemampuan penyerapan kulit pisang murni

dengan kulit pisang iradiasi sinar-γ. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

meningkatkan ketahanan sifat fisik kulit pisang dan sebagai alternatif penyerap

ion logam berat dan senyawa beracun lainnya.

Page 20: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

3

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah sifat fisik bubuk kulit pisang iradiasi sinar-γ dan penambahan

epiklorohidrin menjadi lebih tahan terhadap kerusakan?

2. Apakah daya serap bubuk kulit pisang iradiasi sinar-γ dan penambahan

epiklorohidrin meningkat terhadap ion logam berat Cr dan Mn?

1.3. Hipotesis

1. Sifat fisik bubuk kulit pisang menjadi lebih tahan terhadap kerusakan

dengan iradiasi sinar-γ dan penambahan epiklorohidrin karena

terbentuknya ikatan silang.

2. Daya serap bubuk kulit pisang terhadap ion logam berat Cr dan Mn

meningkat dengan iradiasi sinar-γ dan penambahan epiklorohidrin.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Meningkatkan sifat fisik bubuk kulit pisang dengan iradiasi sinar-γ dan

penambahan epiklorohidrin karena terbentuknya ikatan silang.

2. Meningkatkan daya serap bubuk kulit pisang terhadap ion logam berat Cr

dan Mn dengan iradiasi sinar-γ dan penambahan epiklorohidrin.

Page 21: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

4

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Meningkatkan sifat fisik bubuk kulit pisang supaya lebih tahan terhadap

kerusakan.

2. Membuka peluang bagi limbah kulit pisang sebagai daya serap ion logam

berat Cr dan Mn.

Page 22: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pisang (Musa paradisiaca)

Pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman buah-buahan yang

tumbuh dan tersebar di seluruh Indonesia. Pisang adalah salah satu komoditas

buah unggulan Indonesia. Produksinya semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Tahun 2008 sebesar 6.004.615 ton/tahun, tahun 2009 menjadi 6.373.533 ton/tahun

(Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Holtikultura, 2011). Gambar pisang

seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Pisang (Musa paradisiaca).

Kulit dari buah pisang biasanya hanya dibuang dan hal itu menjadi

permasalahan limbah di alam. Hal inilah yang mengakibatkan potensi limbah kulit

pisang yang cukup besar sehingga perlu adanya penanggulangan pada kulit pisang

agar memiliki nilai guna lebih. Luas panen dan produksi tanaman pisang di

Indonesia tahun 2005-2010 dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 23: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

6

Tabel 1. Luas panen dan produksi tanaman pisang di Indonesia tahun 2005-2011

(Direktorat Jenderal Hortikultura, 2011)

Tahun Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas

(Ton/Ha)

2005 101.465 5.177.608 51,03

2006 94.144 5.037.472 53,51

2007 98.143 5.454.226 55,57

2008 107.791 6.004.615 55,71

2009 119.018 6.373.533 53,55

2010 101.276 5.755.073 56,83

Menurut Suprapti (2005), kedudukan pisang dalam sistematika tumbuhan

diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub Devisi : Angiospermae

Kelas : Monoeotyledonae

Famili : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiaca.

Secara umum, kandungan gizi buah pisang cukup tinggi. Daging buahnya

mengandung vitamin A, B, dan C serta mineral (Ca), fosfor dan besi. Sebanyak

25% dari kandungan gula totalnya mudah dicerna oleh tubuh manusia. Selain

daging buahnya, kulit buah pisang juga banyak mengandung zat gizi antara lain

karbohidrat, protein, vitamin, kalsium, dan air. Kandungan kimia yang terdapat

dari kulit pisang dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 24: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

7

Tabel 2. Komposisi kandungan gizi setiap 100 gram kulit pisang matang

(Suprapti, 2005)

Unsur Kadar (%)

Air 68,9

Pati 18,50

Selulosa 14,04

Lemak 2,11

Protein 0,32

Vitamin C (mg/100g) 0,00175

Kalsium (mg/100g) 0,715

Besi (mg/100g) 0,0016

Fosfor (mg/100g) 0,117

Dari kandungan yang dimiliki oleh kulit pisang, terdapat beberapa gugus

fungsional yang berperan dalam pengikatan/penyerapan seperti gugus hidroksi,

asam karboksilat, dan gugus amina. Gugus asam karboksilat dalam kulit pisang

berperan maksimal dalam proses penyerapan (Castro et al., 2011).

2.2. Polisakarida

2.2.1. Amilosa

Amilosa merupakan polimer rantai lurus yang dibangun oleh ikatan α-

(1,4)- glikosidik dan pada setiap rantai terdapat 500-2000 unit D-glukosa. Rantai

amilosa berbentuk heliks. Bagian dalam stuktur heliks mengandung atom H

sehingga bersifat hidrofob yang memungkinkan amilosa membentuk kompleks

dengan asam lemak bebas. Menurut Tranggono (1990), pada fraksi linier glukosa

Page 25: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

8

dihubungkan satu dan lainnya dengan ikatan α-1,4 glikosidik. Struktur Amilosa

dapat dilihat seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Amilosa (Aninom, 2008).

Amilosa umumnya dikatakan sebagai bagian linier dari pati, meskipun

sebenarnya jika dihidrolisis dengan α-amilase pada beberapa jenis pati tidak

diperoleh hasil hidrolisis yang sempurna (Muchtadi et al., 1992).

2.2.2. Amilopektin

Amilopektin merupakan molekul paling dominan dalam pati. Dalam

granula pati rantai amilopektin mempunyai keteraturan susunan. Rantai cabang

amilopektin mempunyai sifat seperti amilosa yaitu dapat membentuk struktur

heliks (Koswara, 2009). Struktur Amilopektin dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Amilopektin (Anonim, 2008).

Page 26: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

9

Dalam produk makanan amilopektin bersifat merangsang terjadinya proses

mekar (puffing) dimana produk makan yang berasal dari pati yang kandungan

amilopektinnya tinggi akan bersifat ringan, garing dan renyah. Kebalikannya pati

dengan kandungan amilosa tinggi, cenderung menghasilkan produk yang keras,

pejal, karena proses mekarnya terjadi secara terbatas (Koswara, 2009).

2.2.3. Selulosa

Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul sangat

besar. Unit ulangan dari polimer selulosa terikat melalui ikatan glikosida yang

mengakibatkan struktur selulosa linier. Keteraturan struktur tersebut juga

menimbulkan ikatan hidrogen secara intra dan intermolekul. Struktur selulosa

seperti terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Struktur Selulosa (Anonim, 2004).

Beberapa molekul selulosa akan membentuk mikrofibril dengan diameter

2-20 nm dan panjang 100-40000 nm yang sebagian berupa daerah teratur

(kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang teratur. Beberapa mikrofibril

membentuk fibril yang akhirnya menjadi serat selulosa. Selulosa memiliki

kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut. Hal ini

berkaitan dengan struktur serat dan kuatnya ikatan hidrogen (Koswara, 2009).

Page 27: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

10

2.3. Epiklorohidrin

Epiklorohidrin merupakan pereaksi polifungsional, yaitu suatu komponen

yang dapat bereaksi dengan dua/ lebih gugus fungsional dari molekul yang

berbeda, seperti gugus hidroksil dari dua/ lebih unit glukosa (Wurzburg, 1989).

Pada suhu kamar, epiklorohidrin berbentuk cairan tidak berwarna dan berbau

seperti kloroform. Epiklorohidrin larut dalam air, benzena, etanol, dietil eter,

kloroform, dan karbon tetraklorida (IARC, 1999). Struktur epiklorohidrin seperti

terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Struktur Epiklorohidrin.

Epiklorohidrin dalam penelitian ini berperan sebagai monomer yang akan

menambah jumlah ikatan silang dengan polisakarida pada bubuk kulit pisang.

Terbentuknya ikatan silang antara epiklorohidrin dengan polisakarida pada

penelitian ini dengan memanfaatkan iradiasi sinar-γ Co-60. Menurut Rodriguez et

al., (2003), epiklorohidirin merupakan monomer yang paling baik dibandingkan

dengan monomer lainnya seperti POCl3 dan STMP (sodium trimetafosfat) untuk

membentuk ikatan silang dengan polisakarida kulit pisang karena berat molekul

epiklorohidrin yang kecil sehingga memungkinkannya masuk secara dalam pada

granula polisakarida. Epiklorohidrin dalam penelitian ini juga dapat menurunkan

kemampuan polisakarida mengalami penggelembungan (swelling).

2HCHC

O

CH2Cl

Page 28: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

11

2.4. Fraksi Gel

Fraksi gel menggambarkan ikatan silang yang dapat terbentuk antara suatu

polimer dan monomer dengan bantuan inisiator. Dalam penelitian ini, ikatan

silang terbentuk dengan iradiasi sinar-γ yang akan membentuk ikatan silang antara

sesama polisakarida radikal dan ikatan silang polisakarida-epiklorohidrin. Fraksi

gel menunjukkan telah terbentuknya ikatan silang dimana massa sampel yang

tidak larut (gel) dalam pelarut menunjukkan telah terbentuk ikatan silang,

sedangkan yang tidak terjadi ikatan silang akan larut bersama pelarut (Erizal,

2010).

Pengujian fraksi gel dilakukan dengan merendam campuran polimer

dengan monomer dalam suatu pelarut yang dapat melarutkan homopolimer yang

terbentuk dari monomer yang tidak berikatan silang dengan polimer. Pada

penelitian ini pelarut yang digunakan adalah asam asetat 1% yang akan

melarutkan homopolimer epiklorohidrin. Bubuk kulit pisang iradiasi dan

penambahan epiklorohidrin dimasukkan pada kassa dan ditimbang (W1),

sebelumnya berat kassa ditimbang (W0). Kassa berisikan bubuk kulit pisang

kemudian direndam dalam pelarut asam asetat 1% untuk melarutkan

homopolimer yang tidak terbentuk ikatan silang. Fraksi gel dihitung dengan

persamaan sebagai berikut:

Fraksi gel (%) = %1001

02 XW

WW

Page 29: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

12

dimana:

W0 = Bobot kassa (gram)

W1 = Bobot kering sampel sebelum perendaman dalam pelarut (gram)

W2 = Bobot akhir sampel dan kassa setelah perendaman dalam pelarut (gram)

2.5. Radiasi

Radiasi adalah pancaran energi atau partikel energi/foton oleh sumber.

Jenis-jenis radiasi terbagi atas radiasi pengion dan bukan pengion. Radiasi

pengion menimbulkan ionisasi dan eksitasi jika berinteraksi dengan materi,

energinya lebih tinggi dari potensial ionisasi atom atau molekul. Contoh radiasi

pengion adalah partikel bermuatan α , β (pancaran elektron dari inti), berkas

elektron dipercepat, berkas ion misalnya netron, gelombang elektromagnetik

(tidak bermasa dan tidak bermuatan). Sedangkan radiasi bukan pengion tidak

menimbulkan ionisasi meskipun dapat mengeksitasi materi, misalnya sinar ultra

violet, sinar infra merah, dan sinar tampak (BATAN, 2008).

Kimia radiasi mempelajari perubahan kimia dalam suatu materi yang

ditimbulkan oleh radiasi pengion sinar γ (60

Co dan 137

Cs), dan elektron energi

tinggi (40 keV–4MeV) yang dihasilkan oleh suatu mesin pemecah elektron/ mesin

berkas elektron. Radiasi dengan energi rendah (<40 keV) hanya dapat

mengakibatkan eksitasi. Sifat utama radiasi yang berenergi tinggi ialah dapat

menyebabkan proses ionisasi dan eksitasi. Ionisasi yaitu pelepasan elektron dari

orbitalnya akibat adanya energi dari luar (Miyata, 1993).

Page 30: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

13

AB AB+ + e

-

Eksitasi, yaitu perpindahan elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi jika diberi

energi dari luar.

AB AB*

Interaksi ionisasi dan eksitasi akan menyebabkan pemutusan ikatan kimia

dan pembentukan ikatan kimia yang baru (Spinks dan Woods, 1976). Elektron

cepat yang dihasilkan dari interaksi radiasi pengion, sinar-γ, sinar-X maupun

elektron cepat yang dihasilkan dari suatu mesin pemercepat elektron dengan suatu

materi dapat ditunjukkan secara skematis pada Gambar 6.

Gambar 6. Interaksi elektron cepat dengan materi

Elektron cepat

Ion positif

ionisasi

Elektron lambat

Molekul

tereksitasi

Radikal bebas

Reaksi kimia

Sinar γ

disosiasi

Ion negatif

Penangkapan elektron

Elektron

netralisasi

netralisasi

Page 31: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

14

Sebagaimana dilihat pada Gambar 6, elektron cepat menghasilkan ion

positif dan elektron lambat. Penangkapan elektron lambat oleh suatu atom akan

menghasilkan ion negatif. Selanjutnya interaksi ion positif terhadap molekul

ataupun atom akan menghasilkan molekul tereksitasi dan juga radikal bebas.

Terdapat tiga reaksi penting yang terjadi pada reaksi kimia polimer

dengan iradiasi sinar-γ, yaitu proses pembentukan radikal bebas yang dapat

mengakibatkan terjadinya degradasi, dan pengikatan silang dari polimer tersebut

akan tetapi apabila ke dalam polimer tersebut ditambahkan monomer, maka akan

terjadi reaksi pencangkokan (grafting), karena monomer bersangkutan mengalami

proses polimerisasi sekaligus tercangkok pada rantai utama polimer yang sudah

ada. Selain itu, molekul tereksitasi mengalami proses disosiasi sehingga

menghasilkan radikal bebas. Demikian pula ion negatif mengalami disosiasi

radikal bebas. Ion positif maupun ion negatif akan langsung mengakibatkan

terjadinya reaksi kimia dengan membentuk reaksi ionik sedangkan radikal bebas

akan melangsungkan reaksi kimia menurut mekanisme reaksi radikal bebas, reaksi

polimerisasi atau reaksi kimia yang terjadi akibat interaksi radiasi pengion dengan

materi pada umumnya berlangsung menurut mekanisme reaksi radikal bebas.

Mekanisme Reaksi Radikal Bebas

Pembentukan radikal bebas terjadi saat bahan polimer diiradiasi dengan

sinar-γ atau berkas elektron. Energi sinar-γ yang berasal dari radioisotop Co-60

adalah berkisar antara 1,17-1,33 MeV. Elektron cepat yang dihasilkan akibat

interaksi sinar-γ (Co-60) dengan materi merupakan efek fotolistrik atau hamburan

compton, karena interaksi tersebut semata-mata terjadi pada lintasan elektron/

Page 32: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

15

kulit elektron, maka semata-mata pula terjadi reaksi kimia dan bukan reaksi inti.

Artinya, reaksi yang terjadi tidak akan mengakibatkan perubahan radioaktifitas.

Reaksi kimia yang terjadi akan mengikuti mekanisme radikal bebas. Ada tiga

tahap reaksi kimia menurut mekanisme radikal bebas, yaitu:

1. Tahap inisiasi:

Pada tahap inisiasi mula-mula terjadi reaksi pembentukan radikal bebas oleh

suatu inisiator (sinar-γ). Bila sinar-γ berinteraksi dengan monomer (M), maka M

akan membentuk radikal, reaksi inisiasi dapat digambarkan seperti contoh:

Radikal yang terbentuk (M●) mulai mengadakan mekanisme reaksi kimia:

M● + R RM

2. Tahap Propagasi:

Pada tahap propagasi, radikal-radikal bebas yang dihasilkan oleh reaksi

inisiasi tumbuh dari satu molekul menjadi molekul yang lebih besar. Reaki

propagasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Radikal (RM● ) bertemu lagi dengan molekul monomer lainnya sehingga

terjadi pembentukan radikal-radikal yang lebih besar.

(propagasi)

3. Tahapan Terminasi

Tahap terminasi terjadi saat dua radikal bertemu satu sama lain. Radikal

bebas tersebut dapat berasal dari reaksi inisiasi atau propagasi. Dengan adanya

Page 33: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

16

pertemuan kedua radikal tersebut, maka reaksi akan berhenti. Pada tahap ini akan

terjadi polimerisasi, ikatan silang dan pencangkokan dan juga degradasi polimer.

Pada polimerisasi, reaksi terjadi bila monomer yang diiradiasi merupakan

monomer yang dapat berpolimerisasi. Akibat adanya proses tersebut, maka akan

membentuk polimer yang memiliki berat molekul jauh lebih besar. Pada reaksi

pengikatan silang, rantai polimer saling berikatan silang satu dengan yang lainnya

sedangkan pada reaksi pencangkokan umumnya terjadi bila terdapat monomer dan

polimer yang diiradiasi bersama-sama dan menghasilkan suatu kopolimer. Reaksi

terminasi pembentukan polimerisasi, ikatan silang dan pencangkokan dapat

digambarkan sebagai berikut:

RM2● + RM2

● P (Polimerisasi)

(Radikal monomer) (Radikal monomer) (Polimer)

RM2● + RM2

● P P

(Radikal polimer) (Radikal polimer) (Polimer berikatan silang)

RM2● + P

● P

● P(RM2)n

(Radikal monomer) (Radikal polimer) (Polimer grafting)

Reaksi radiasi pada suatu polimer juga akan mengakibatkan proses degradasi,

dimana terjadi pemutusan ikatan rantai utama pada polimer. Reaksi degradasi

polimer digambarkan sebagai berikut:

P P●

P●

+ P P1 + P2 (Pemutusan ikatan)

(Polimer radikal) (Polimer) (polimer) (Polimer)

Page 34: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

17

2.5.1. Efek Iradiasi Sinar-γ dengan Materi

Secara umum bila bahan organik (polimer, lateks karet alam, monomer,

dsb.) diiradiasi dengan sinar-γ akan terjadi tiga peristiwa yaitu: efek fotolistrik,

hamburan compton, dan produksi pasangan (Spinks, 1976).

Pada proses efek fotolistrik, radiasi sinar-γ yang berupa foton berinteraksi

dengan orbit elektron dari atom, yang berakibat elektron tersebut terpelanting

keluar. Akibat keluarnya elektron dari orbit, maka akan diisi oleh elektron dari

orbit lain dengan memancarkan energi yang berupa sinar-X. Efek fotolistrik dapat

dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Efek Fotolistrik

a. Efek Hamburan Compton

Pada proses hamburan compton, energi radiasi yang diberikan ke elektron

(fotoelektron) untuk ionisasi menumbuk elektron bebas atau elektron yang

ikatannya dengan inti lemah dan sisanya berupa gelombang elektromagnetik yang

dihamburkan. Proses terjadinya hamburan compton dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Hamburan Compton

Page 35: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

18

b. Produksi Pasangan

Reaksi produksi pasangan terjadi bila energi yang menembus bahan diatas 10

MeV. Karena energi foton yang menembus bahan ini sangat tinggi, maka timbul

pasangan elektron dan energi kinetik. Semua foton energi ini berhasil “masuk”

sampai ke daerah medan inti bahan materi. Foton tersebut akan diserap habis dan

akan dipancarkan pasangan elektron-positron. Elektron yang terbentuk dari

interaksi sinar-γ disebut elektron sekunder yang dibekali energi, sehingga menjadi

sangat reaktif. Elektron sekunder ini akan mengionisasi materi yang dilaluinya.

Proses reaksi produksi pasangan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Produksi Pasangan

2.5.2. Dosis Serap Radiasi

Dosis serap (absorbed dose), yaitu jumlah energi radiasi (semua jenis

radiasi pengion) yang diserap oleh satu satuan massa/berat dari bahan atau

medium yang dilaluinya. Satuan dari dosis serap adalah rad (radiation absorbed

dose).

1 rad = 100 erg/gram

Atau dalam SI, satuan dosis serap adalah Gray (Gy),

1 Gray = 1 joule/kg= 104 erg/gram = 100 rad

1 kGy = 1000 joule/kg

Page 36: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

19

Secara matematis, dosis serap (D) dirumuskan dengan :

D = dE/dm

Keterangan:

dE adalah energi yang diserap oleh medium (satuan)

dm adalah massa

Dalam sistem satuan internasional (SI), besaran dosis serap diberi satuan

khusus, yaitu gray (Gy). Dimana, 1 Gy = 1 J/kg = 6,2418 x 1018

eV/Kg. Satuan

Gy menunjukkan nilai dosis serap yang sangat tinggi, sedangkan satuan mGy

(10-3

Gy) digunakan pada nilai dosis yang lebih rendah, satuan dosis radiasi

dinyatakan dalam rad (radiation absorbed dose) dimana:

1 rad = 0,01 Gy = 100 erg/g = 6,245 x 1013

ev/g

1 kalori = 4,185 x 107 erg

Hubungan dalam prakteknya adalah sebagai berikut:

100 rad = 1 Gy

1 Krad = 10 Gy atau

1 Mrad = 10 kGy

Laju dosis serap adalah dosis serap per satuan waktu. Satuan laju dosis

serap dalam SI adalah joule/kg.jam atau gray/jam (Gy/jam) dan dalam satuan

lama adalah rad/jam. Laju dosis dinyatakan dengan dosis terserap per satuan

waktu.

Page 37: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

20

Keterangan:

D = dosis radiasi terserap

= laju dosis (dosis paparan)

t = waktu paparan

Biasanya dosis radiasi terserap dan suatu materi berhubungan dengan waktu/

lamanya materi tersebut terpapar oleh radiasi pengion.

2.6. Reaksi Ikatan Silang Polisakarida-Epiklorohidrin

Ikatan silang dapat terjadi antara sesama polisakarida karena adanya suatu

inisiator yang menyebabkan polisakarida menjadi radikal bebas sehingga sesama

radikal bebas akan berikatan membentuk suatu ikatan silang. Ikatan silang juga

dapat terjadi pada polisakarida dengan pereaksi polifungsional. Pereaksi

polifungsional adalah suatu komponen yang dapat bereaksi dengan dua atau lebih

gugus fungsional dari molekul yang berbeda, seperti gugus hidroksil dari dua atau

lebih unit glukosa molekul polisakarida, atau dengan polisakarida jenis lain

dengan komponen lain yang berbeda, seperti antara pati dengan komponen

hidrokoloid lain misalnya selulosa.

Pereaksi polifungsional yang digunakan pada penelitian ini adalah

epiklorohidrin. Menurut Rodriguez et al., (2003), epiklorohidirin merupakan

pereaksi polifungsional paling baik dibandingkan dengan monomer lainnya

seperti POCl3 dan STMP (sodium trimetaphosphate) untuk membentuk ikatan

silang dengan polisakarida kulit pisang karena berat molekul epiklorohidrin yang

kecil sehingga memungkinkannya masuk secara dalam pada granula polisakarida.

Page 38: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

21

Ikatan silang yang terbentuk pada senyawa karbohidrat dengan

epiklorohidrin umumnya merupakan ikatan ester yang menjembatani atau

menghubungkan dua gugus hidroksil atau lebih unit glukosa molekul pati

(Wurzburg, 1989). Ikatan silang pada polisakarida dapat meminimalkan

kerusakan granula selama pemasakan (Woo & Seib 1997). Menurut Wurzburg

(1989), reaksi ikatan silang pada polisakarida dapat meningkatkan sifat hidrofobik

polisakarida, stabilitas kekentalan dan ketahanan pati pada suhu dan gaya gesekan

yang tinggi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pereaksi ikatan silang yang akan

memberikan sifat polisakarida modifikasi yang diinginkan adalah jenis

polisakarida yang digunakan, jenis pereaksi ikatan silang, efisiensi reaksi yang

dihasilkan dari pereaksi ikatan silang, dan sifat spesifik polisakarida modifikasi

yang diinginkan sebagai produk akhir (Wattanachat et al., 2003). Bertambah

kuatnya ikatan pada membran menyebabkan jarak antara rantai polimer menjadi

semakin rapat sehingga akan mengurangi kesempatan molekul lolos dari membran

(Karsa, 2007). Secara umum, mekanisme pembentukan polimerisasi ikatan silang

(cross-linking) melibatkan tiga tahap, yaitu: inisiasi, propagasi dan terminasi

(Doughwan, 2004).

1. Tahap Inisiasi

Tahap inisiasi merupakan tahap pembentukan radikal bebas oleh suatu

inisiator. Inisiator dalam penelitian kali ini adalah dengan memanfaatkan iradiasi

sinar-γ Co-60. Iradiasi sinar- γ akan memutus ikatan polisakarida pada kedudukan

Page 39: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

22

C-2 dan C-3 yang menyebabkan ikatan pada C-2 atau C-3 membentuk radikal

bebas. Reaksi yang terjadi seperti pada Gambar 10.

O

OH

OH

CH2OH

OO

Gambar 10. Reaksi Inisiasi Polisakarida

2. Tahap Propagasi

Pada tahap propagasi, radikal-radikal pada polisakarida yang dihasilkan oleh

reaksi inisiasi tumbuh dari satu molekul menjadi molekul yang lebih besar. Reaksi

propagasi seperti dilihat pada Gambar 11.

H2CHC

O

H2C Cl

O

CH2OH

O

OO

O

O

CH2

OH

CH2OH

OH

OH

HC OH

CH2

O

O

HO

OO

O

CH2OH CH2OH

OH O

Gambar 11. Reaksi Propagasi

sinar-γ

+ Epiklorohidrin

Polisakarida radikal

O

OO

CH2OH

OH

O

.

O

OO

CH2OH

OH

O

.

Page 40: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

23

3. Tahap Terminasi

Tahap terminasi merupakan tahap terbentuknya produk, dimana dua radikal

bebas bertemu satu sama lain. Radikal bebas tersebut dapat berasal dari reaksi

inisiasi atau propagasi. Dengan adanya pertemuan kedua radikal tersebut, maka

reaksi akan berhenti. Pada tahap ini, reaksi ikatan silang juga dapat terjadi pada

sesama polisakarida radikal. Hasil Ikatan silang tahap terminasi dapat dilihat

seperti Gambar 12.

Gambar 12. Reaksi ikatan silang polisakarida dan epiklorohidrin.

Ikatan silang antara

polisakarida radikal

Ikatan silang antara

polisakarida-

epiklorohidrin

Page 41: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

24

2.7. Logam berat

Logam berat termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama

dengan logam-logam yang lain. Perbedaannya terletak pada pengaruh yang

dihasilkan bila ion logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh

organisme hidup (Palar, 1994). Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan

bobot jenis lebih besar dari 5 gram/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem

periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya

bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 (Mittinen, 1977).

2.7.1. Logam berat Kromium (Cr)

Krom merupakan elemen berbahaya di permukaan bumi dan dijumpai

dalam kondisi oksida antara Kromium (II) sampai Kromium (VI), tetapi hanya

krom bervalensi tiga dan enam memiliki kesamaan sifat biologinya. Krom

bervalensi tiga umumnya merupakan bentuk yang umum dijumpai di alam, dan

dalam material biologis krom selalu berbentuk valensi tiga. Krom valensi enam

merupakan salah satu material organik pengoksida tinggi (Suhendrayatna, 2001).

Efek yang ditimbulkan bila krom terakumulasi dengan jumlah yang besar

dalam tubuh adalah dapat menyebabkan berbagai macam penyakit antara lain:

kanker paru-paru, pelubangan jantung, dermatitis, alergi dan iritasi apabila terkena

mata (Slamet, 1996). Kromium yang masuk ke dalam strata lingkungan dapat

datang dari bermacam-macam sumber. Ion Cr6+

dalam proses metabolisme tubuh

akan menghambat kerja dari enzim akibatnya terjadi perubahan dalam

pertumbuhan sel, sehingga sel-sel tumbuh secara liar atau dikenal dengan istilah

kanker. (Palar, 1994). Efek yang ditimbulkan bila krom terakumulasi dengan

Page 42: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

25

jumlah yang besar dalam tubuh adalah dapat menyebabkan berbagai macam

penyakit antara lain: kanker paru-paru, pelubangan jantung, dermatitis, alergi dan

iritasi apabila terkena mata (Slamet, 1996).

2.7.2. Logam berat Mangan (Mn)

Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang

Mn dan nomor atom 25, berwarna silver metalik, keras dan sangat rapuh. Logam

berat mangan memiliki energi ionisasi 7,21 g/cm3. Mangan mampu menimbulkan

keracunan kronis pada manusia hingga berdampak menimbulkan lemah pada kaki,

otot muka kusam, dan dampak lanjutan bagi manusia yang keracunan Mn,

bicaranya lambat dan hyperrefleks. Efek mangan terjadi terutama di saluran

pernapasan dan di otak. Gejala keracunan mangan adalah halusinasi, pelupa dan

kerusakan saraf. Ketika orang-orang yang terkena mangan untuk jangka waktu

lama mereka menjadi impoten.

Gejala yang timbul menyebabkan gangguan kerongkongan, gangguan

tulang, osteoporosis, penyakit Perthe’s, gangguan kardiovaskuler, hati, reproduksi

dan perkembangan mental, hipertensi, hepatitis, kegemukan, masalah kulit,

kolesterol, dan menyebabkan epilepsi. (Janelle, 2004).

2.8. Spektrofotometer Serapan Atom

Spektrofotometer serapan atom atau Atomic Adsorption

Spectrophotometer (AAS) merupakan metode yang sangat tepat digunakan untuk

analisis logam-logam yang membentuk campuran kompleks dapat dianalisis dan

selain itu tidak selalu diperlukan sumber energi yang besar (Khopkar, 2003).

Page 43: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

26

Metode AAS juga merupakan metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi

kuantitas atom logam yang terdapat dalam suatu larutan. Atom-atom yang

dieksitasi dalam discas listrik dari suatu lampu monokromator, kemudian atom-

atom logam itu akan memancarkan radiasi bila mereka kembali ketingkat

elektronik yang lebih rendah (Underwood, 2002). Komponen Spektrofotometer

Serapan Atom dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Komponen Spektrofotometer Serapan Atom (Underwood, 2002)

Prinsip metode AAS adalah pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom

menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu tergantung pada sifat

unsurnya. Spektrum atomik untuk masing-masing unsur terdiri atas garis-garis

resonansi. Garis-garis lain dapat berupa spektrum yang berasosiasi dengan tingkat

energi molekul, biasanya berupa pita-pita lebar ataupun garis tidak berasal dari

eksitasi tingkat dasar yang disebabkan proses atomisasinya. Keberhasilan analisis

ini tergantung pada proses eksitasi dan cara memperoleh garis resonansi yang

tepat (Khopkar, 2003).

Page 44: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

27

2.9. Spektrofotometer Infra Merah

Spektrofotometer inframerah digunakan untuk menentukan struktur,

khususnya senyawa organik. Radiasi inframerah hanya terbatas pada perubahan

energi tingkat molekul, yang terjadi perbedaan dalam keadaan vibrasi. Syarat

terbentuknya vibrasi pada molekul harus memiliki perubahan momen dipol

(Sastrohamidjojo, 1992).

Kelebihan dari FTIR (Fourier Transform Infra Red) adalah ukuran sampel

yang kecil. Instrumen ini memiliki komputer yang terdedikasi sehingga memiliki

kemampuan untuk menyimpan dan memanipulasi spektrum. Ada tiga cara umum

untuk mengolah cuplikan yaitu lempeng KBr, mull, dan bentuk lapisan tipis

(Hayati, 2007). Fungsi utama dari spektrofotometri IR adalah untuk

mengidentifikasi struktur molekul khususnya gugus fungsional.

Karena tiap-tipe ikatan dari setiap spektrum yang berbeda mempunyai sifat

frekuensi vibrasi yang berbeda, dan karena tipe ikatan yang sama dalam dua

senyawa berbeda terletak dalam lingkungan yang sedikit berbeda, maka tidak ada

dua molekul yang berbeda strukturnya akan mempunyai bentuk serapan atau

spektrum infra merah (IR) yang tepat sama. Dengan membandingkan spektra IR

dari dua senyawa yang diperkirakan identik, maka seseorang dapat menyatakan

apakah kedua senyawa tersebut identik atau tidak. Jika puncak spektrum IR dari

kedua senyawa tepat sama maka dalam banyak hal dua senyawa tersebut adalah

identik. Pelacakan tersebut lazim dikenal dengan bentuk “sidik jari” atau Finger

print dari dua spektrum IR. Daerah yang biasa dikenal dengan fringer print ini

karena biasanya mempunyai penyerapan yang sangat beragam dan bermacam-

Page 45: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

28

macam. Hal penting dalam area sidik jari adalah setiap senyawa yang berbeda

menghasilkan pola lembah yang berbeda-beda pada spektrum (Kusumastuti,

2011). Diagram korelasi dalam mengidentifikasi gugus fungsi secara umum dapat

dilihat seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Daftar kolerasi gugus fungsi pada spektra IR (Socrates, 1994;

*Sastrohamidjojo, 1992).

Bilangan Gelombang

(cm-1)

Intensitas Jenis Vibrasi

3500-3200* Lebar Uluran O-H

3500-3300 Lemah Uluran N-H amina

3000-2800 Kuat Uluran C-H alifatik

2500-2000 Lemah Uluran C=N alifatik nitril

1650-1550 Kuat Uluran C=O asimetris asam karboksilat

1600-1475* Sedang-lemah Uluran C=C aromatik

1465-1440 Sedang CH asimetris dari CH3

1450-1375* Sedang Tekukan C-H dari CH3

1390-1370 Sedang CH asimetris dari CH3

1320-1210* Kuat Uluran C-O dari asam karboksilat

1280-1180 Sedang Uluran C-N amina

1490-1150 Sedang Tekukan H-C-H

1310-1020 Lemah Uluran C-O-C dari eter

1290-1000 Sedang-lemah Tekukan C-H aromatik

770-650 Lemah Tekukan O-H

750-600 Sedang Tekukan N-H

850-500 Sedang Uluran C-C

455-450 Sedang-lemah Tekukan C-N-C amina sekunder

Page 46: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

29

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional)

Pasar Jumat dan Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama 5

bulan pada bulan Maret hingga Juli 2012.

3.2. Bahan dan Alat

3.2.1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kulit pisang kepok,

epiklorohidrin, NaOH, aquades, asam asetat, kalium bromida (KBr),

MnSO4.7H2O dan K2Cr2O7.

3.2.2. Alat

Alat yang digunakan antara lain: Iradiator sinar-γ Co-60, AAS (Atomic

Absorption Spectrophotometer), Spektrofotometer FT-IR (IRPrestige-21

Shimadzu), Stirrer (WiseStir MS-MP8), oven (Geer Oven Toyaseiki), mesin

ayakan, blender dan alat-alat gelas lainnya.

Page 47: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

30

3.3. Prosedur Kerja

3.3.1. Preparasi Kulit Pisang

Kulit pisang dicuci bersih dan dikeringkan dalam oven pada suhu 70o C

selama tiga hari. Kulit pisang kemudian diblender sampai halus dan diayak

dengan kasa penyaring 30 mesh. Sebanyak 50 gram bubuk kulit pisang

dimasukkan kedalam 3 buah gelas piala kemudian ditambahkan dengan larutan

NaOH 0,5 N sebanyak 142 mL. Campuran diaduk supaya homogen, kemudian

direndam selama 3 jam.

3.3.2. Proses Radiasi Kulit Pisang-Epiklorohidrin

Masing-masing bubuk kulit pisang yang telah dilakukan preparasi dan

diaktivasi dengan NaOH 0,5 N kemudian diberi variasi penambahan

epiklorohidrin 1 N dengan konsentrasi sebesar 37,59; 55,49 dan 73,39 ppm.

Campuran diaduk supaya homogen.

Sampel kemudian dimasukkan dalam wadah plastik tertutup dan

dipipihkan sampai rata kemudian siap iradiasi pada dosis 5, 10 dan 35 kGy.

Setelah iradiasi, sampel dalam keadaan basah kemudian dikeringkan dalam oven

pada suhu 60o C selama tiga hari.

3.3.3. Pengujian Fraksi Gel

Bubuk kulit pisang murni dan bubuk kulit pisang iradiasi kemudian

ditimbang masing-masing seberat 0,5 gram, dimasukkan dan dibungkus dalam

kasa berukuran 120 mesh.

Page 48: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

31

Bubuk kulit pisang yang telah dibungkus kemudian direndam dalam

larutan asam asetat 1% dengan variasi perendaman 5 dan 20 hari. Fraksi gel

dihitung dengan menggunakan persamaan:

Fraksi gel (%) = %1001

02 XW

WW

dimana:

W0 = Bobot kassa (gram)

W1 = Bobot kering sampel sebelum perendaman dalam pelarut (gram)

W2 = Bobot akhir sampel dan kassa setelah perendaman dalam pelarut (gram)

Fraksi gel yang diperoleh kemudian dihitung untuk mengetahui penurunan

persentase kerusakan bubuk kulit pisang dengan menggunakan persamaan:

% Kerusakan= 100% - % Fraksi gel

3.3.4. Pengukuran Daya Serap Ion Logam Berat Mn

3.3.4.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Ion Logam Berat Mn

Larutan standar Mn (1000 ppm) dipipet 10 mL kedalam labu ukur 100

mL, kemudian ditepatkan sampai garis tanda dengan aquades. (konsentrasi 100

ppm). Dipipet 0, 1, 3, 5, 10, 20 mL larutan baku (100 ppm), dimasukkan kedalam

labu ukur 100 mL lalu ditepatkan dengan aquades sampai garis tanda. Larutan

tersebut mengandung 0, 1, 3, 5, 10 dan 20 ppm.

Page 49: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

32

3.3.4.2. Aplikasi Daya Serap Ion Logam Berat Mn

Sebanyak 1 gram bubuk kulit pisang murni dan iradiasi dimasukan

kedalam 80 mL larutan ion logam berat Mn dengan konsentrasi 440,25 ppm,

kemudian di-shaker dengan variasi pengadukan 1 jam dan 10 menit (Radna, 2008)

pada kecepatan 200 rpm. Selanjutnya 2 mL campuran dimasukan dalam labu ukur

100 mL dan diencerkan dengan aquades hingga garis tanda (Faktor Pengenceran=

100/2= 50 kali). Persentase penyerapan dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

% Penyerapan = x 100%

Dimana: = Konsentrasi awal sebelum diserap (ppm)

= Konsentrasi akhir setelah diserap (ppm)

3.3.5. Pengukuran Daya Serap Ion Logam Berat Cr

3.3.5.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Ion Logam Berat Cr

Larutan standar Cr (1000 ppm) dipipet 10 mL kedalam labu ukur 100 mL,

kemudian ditepatkan sampai garis tanda dengan aquades (konsentrasi 100 ppm).

Dipipet 0, 1, 3, 5, 10 mL larutan baku 100 ppm, dimasukkan kedalam labu ukur

100 mL lalu ditepatkan dengan aquades sampai garis tanda. Larutan tersebut

mengandung 0, 1, 3, 5 dan 10 ppm.

3.3.5.2. Aplikasi Daya Serap Ion Logam Berat Cr

Sebanyak 1 gram bubuk kulit pisang murni dan iradiasi dimasukan dalam

80 mL larutan ion logam berat Cr dengan konsentrasi 151,69 ppm, kemudian di-

shaker dengan variasi pengadukan 1 jam dan 10 menit (Radna, 2008) pada

Page 50: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

33

kecepatan 200 rpm. Selanjutnya sebanyak 2 mL campuran dimasukan dalam labu

ukur 100 mL dan diencerkan dengan aquades hingga garis tanda (Faktor

Pengenceran= 100/2= 50 kali).

Persentase penyerapan dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

% Penyerapan = x 100%

Dimana: = Konsentrasi awal sebelum diserap (ppm)

= Konsentrasi akhir setelah diserap (ppm)

3.3.6. Identifikasi Gugus Fungsi Kulit Pisang dengan FTIR

Bubuk kulit pisang sebelum dan sesudah iradiasi dianalisis dengan FTIR.

Bubuk kulit pisang dimasukkan ke dalam lumpang sebanyak 1 mg yang telah

berisi serbuk KBr sebanyak 10 mg, kemudian digerus sampai halus. Selanjutnya

dimasukkan ke dalam folder disk dan dianalisis menggunakan FTIR.

Page 51: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Iradiasi Sinar-γ Terhadap Pembentukan Ikatan Silang

Kulit Pisang-Epiklorohidrin

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, grafik hubungan pengaruh

iradiasi sinar-γ terhadap ikatan silang berdasarkan fraksi gel dapat dilihat pada

Gambar 14.

Gambar 14. Hubungan pengaruh iradiasi terhadap fraksi gel (%) perendaman

selama 5 hari.

Seperti dapat dilihat pada Gambar 14, fraksi gel mengalami kenaikan

dengan bertambahnya dosis iradiasi. Hal ini menunjukkan jumlah ikatan silang

makin bertambah seiring dengan penambahan dosis iradiasi sinar-γ.

Pada konsentrasi 37,59 ppm dosis iradiasi 5 kGy, diperoleh fraksi gel

sebesar 65,83% kemudian naik dan mencapai dosis optimum pada 10 kGy sebesar

Page 52: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

35

67,20%. Penambahan dosis iradiasi lebih tinggi yaitu pada 35 kGy mengakibatkan

fraksi gel menurun menjadi 65,96%.

Hal yang sama juga ditunjukkan pada konsentrasi epiklorohidrin 73,39

ppm. Fraksi gel pada dosis 5 kGy sebesar 69,11% kemudian mengalami kenaikan

dan mencapai dosis optimum pada 10 kGy menjadi 67,20%. Penambahan dosis

yang lebih tinggi yaitu pada 35 kGy mengakibatkan fraksi gel mengalami

penurunan menjadi 68,24%.

Kenaikan fraksi gel menunjukkan terbentuknya ikatan silang yang terjadi

antara polisakarida dengan epiklorohidrin akibat iradiasi sinar-γ. Kenaikan fraksi

gel seiring dengan bertambahnya dosis iradiasi disebabkan karena peningkatan

densitas radikal bebas yang dihasilkan sehingga reaksi polimerisasi akan semakin

tinggi. Dengan bertambahnya dosis iradiasi ini, maka jumlah molekul yang saling

berikatan silang akan bertambah sehingga mengakibatkan mobilitas molekuler

polisakarida-epiklorohidrin berkurang yang mengakibatkan perpanjangan

putusnya berkurang. Selain mengurangi mobilitas, molekul yang berikatan silang

juga berakibat memperpendek jarak antara molekul polimer, maka akan semakin

tinggi tekanan yang diberikan pada polimer tersebut, sehingga kekerasannya

bertambah (Chapiro, 1962).

Kenaikan dosis iradiasi juga mengakibatkan pembentukan radikal yang

terjadi menjadi tidak terkontrol. Pada kondisi ini, kecepatan pembentukan situs

aktif lebih cepat terjadi pada monomer epiklorohidrin dibandingkan pada

permukaan polisakarida, sehingga radikal yang bersifat sangat reaktif akan

menginisiasi pembentukan homopolimer epiklorohidrin radikal dengan rantai

Page 53: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

36

pendek dalam jumlah yang sangat banyak, akibatnya terminasi menjadi lebih

mudah terjadi antar radikal epiklorohidrin rantai pendek dibandingkan dengan

ikatan pada situs aktif yang terdapat pada polisakarida, sehingga hanya sebagian

kecil homopolimer epiklorohidrin yang mengalami ikatan silang pada polimer

induk polisakarida (I Gede. et al., 2011).

Menurut Guilmeau et al., (1962), kenaikan fraksi gel juga diakibatkan

karena penambahan konsentrasi epiklorohidrin. Hal ini seperti dapat dilihat pada

gambar 13 yang menunjukkan bahwa fraksi gel yang dihasilkan pada konsentrasi

epiklorohidrin 73,39 ppm lebih besar dibandingkan dengan konsentrasi 37,59

ppm. Hal ini mengakibatkan akan semakin banyaknya jumlah monomer yang

akan berikatan silang dengan polisakarida. Ikatan silang dapat terjadi antar sesama

polisakarida radikal pada bubuk kulit pisang iradiasi serta dapat terjadi antara

polisakarida radikal dengan monomer epiklorohidrin.

Reaksi ikatan silang (gambar 15) diawali dengan pemutusan ikatan

polisakarida kulit pisang (a) pada karbon C2 dan C3 dengan iradiasi sinar-γ

sehingga terbentuk radikal bebas (b) yang menjadi pusat aktif terbentuknya ikatan

silang. Radikal bebas pada polisakarida akan berikatan dengan sesama

polisakarida radikal dengan membentuk ikatan silang dan monomer

epiklorohidrin. Kemungkinan ikatan silang yang dapat terbentuk setelah

dilakukan iradiasi sinar- γ adalah ikatan silang antara sesama polisakarida radikal

(c) dan juga dapat terjadi ikatan silang antara polisakarida radikal dengan

monomer epiklorohidrin (d). Reaksi ikatan silang dapat dilihat seperti pada

Gambar 15.

Page 54: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

37

O

OH

OH

CH2OH

OO

H2CHC

O

H2C Cl

Gambar 15. Reaksi ikatan silang polisakarida dengan epiklorohidrin

Pembentukan ikatan silang pada polisakarida iradiasi dapat menurunkan

persentase kerusakan bubuk kulit pisang. Hal ini seperti dapat dilihat pada

Gambar 16.

sinar-γ

(b) (a)

(b) Epiklorohidrin

+

Ikatan silang Polisakarida

dengan epiklorohidrin (d)

Ikatan silang sesama

polisakarida radikal (c)

O

OO

CH2OH

OH

O

.

O

OO

CH2OH

OH

O

.

Page 55: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

38

(a) (b)

Gambar 16. Hubungan pengaruh dosis iradiasi dengan penambahan konsentrasi

epiklorohidrin terhadap degradasi kulit pisang. Perendaman selama

(a). 5 hari (b). 20 hari.

Seperti dapat dilihat pada Gambar 16, pada perendaman selama 5 hari

menunjukkan kerusakan bubuk kulit pisang murni sebesar 35,07% mengalami

penurunan seiring dengan penambahan dosis iradiasi yang diberikan pada masing-

masing konsentrasi epiklorohidrin. Pada konsentrasi 37,59 ppm, kerusakan kulit

pisang mengalami penurunan seiring dengan naiknya dosis iradiasi yang

ditambahkan dan diperoleh dosis optimum pada 10 kGy yaitu sebesar 32,8%.

Pada konsentrasi 55,49 ppm dosis iradiasi optimum yang diperoleh adalah pada

10 kGy yaitu sebesar 31,76% kemudian pada dosis yang lebih tinggi, kerusakan

bubuk kulit pisang juga kembali mengalami kenaikan. Pada konsentrasi 73,39

ppm, diperoleh dosis optimum pada 10 kGy yaitu sebesar 30,34% kemudian

kembali naik pada dosis iradiasi 35 kGy menjadi 31,76%.

Pada perendaman selama 20 hari, hasil penelitian yang diperoleh

menunjukkan bahwa kerusakan bubuk kulit pisang iradiasi mengalami penurunan

Page 56: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

39

dibandingkan dengan bubuk kulit pisang murni. Pada konsentrasi 37,59 ppm,

dosis iradiasi optimum yang diperoleh adalah pada 5 kGy sebesar 30,67%.

Pada konsentrasi 55,49 ppm, kerusakan bubuk kulit pisang juga

mengalami penurunan seiring dengan kenaikan dosis iradiasi dan diperoleh dosis

optimum pada 5 kGy sebesar 31,89%. Hal yang sama juga ditunjukkan pada

konsentrasi 73,39 ppm, penurunan kerusakan optimal diperoleh pada dosis 5 kGy

sebesar 33,65%.

Penurunan persentase kerusakan pada bubuk kulit pisang setelah iradiasi

disebabkan karena meningkatnya densitas radikal bebas yang dihasilkan sehingga

reaksi polimerisasi akan semakin tinggi. Dengan bertambahnya dosis iradiasi ini,

maka jumlah molekul yang saling berikatan silang akan bertambah. Ikatan silang

antar rantai polisakarida meningkatkan daya tahan dari polisakarida untuk

menggelembung dengan memperkuat ikatan hidrogen didalamnya sehingga

polisakarida tidak mudah mengalami kerusakan. Dengan bertambahnya jumlah

ikatan silang mengakibatkan mobilitas molekuler polisakarida-epiklorohidrin

berkurang, sehingga perpanjangan putusnya berkurang. Selain mengurangi

mobilitas, molekul yang berikatan silang juga memperpendek jarak antara

molekul polimer, maka akan semakin tinggi tekanan yang diberikan pada polimer

tersebut, sehingga kekerasannya bertambah (Chapiro, 1962). Hal inilah yang

mengakibatkan semakin menurunnya persentase kerusakan yang dialami bubuk

kulit pisang. Ikatan silang yang terbentuk akan memperkuat ikatan hidrogen alami

dengan cara mengikat antara molekul-molekul granula sehingga memperkuat

matriks yang terbentuk.

Page 57: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

40

Penambahan dosis iradiasi yang lebih tinggi menyebabkan kerusakan

kembali mengalami kenaikan karena proses difusi akan mengalami perlambatan

saat di bagian dalam polimer sudah terbentuk monomer ikatan silang yang cukup

merata, sehingga kerusakan bubuk kulit pisang mulai mengalami kenaikan.

Adanya kompetisi antara reaksi ikatan silang dan rekombinasi sesama monomer

pada suatu titik kesetimbangan mengakibatkan tidak ada lagi reaksi yang terjadi,

sekalipun dosis iradiasi terus dinaikkan.

Dengan bertambahnya dosis iradiasi ini, maka jumlah molekul yang saling

berikatan silang akan bertambah. Adanya ikatan silang juga menyebabkan jarak

antar molekul semakin dekat sehingga menurunkan kemampuan molekul untuk

meregang. Penambahan dosis iradiasi yang makin tinggi setelah mencapai dosis

optimum mengakibatkan persentase kerusakan kembali mengalami kenaikan. Hal

ini disebabkan pada dosis iradiasi yang terlalu tinggi, pembentukan radikal yang

terjadi menjadi tidak terkontrol. Pada kondisi ini, kecepatan pembentukan situs

aktif lebih cepat terjadi pada monomer epiklorohidrin dibandingkan pada

permukaan polisakarida, sehingga radikal yang bersifat sangat reaktif akan

menginisiasi pembentukan homopolimer epiklorohidrin radikal dengan rantai

pendek dalam jumlah yang sangat banyak, akibatnya terminasi menjadi lebih

mudah terjadi antar radikal epiklorohidrin rantai pendek dibandingkan dengan

ikatan pada situs aktif yang terdapat pada polisakarida, sehingga hanya sebagian

kecil homopolimer epiklorohidrin yang mengalami ikatan silang pada polimer

induk polisakarida (I Gede. et al., 2011). Dengan semakin pendek jarak antara

molekul polimer, maka akan semakin tinggi tekanan yang diberikan polimer

Page 58: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

41

tersebut, sehingga kekerasannya bertambah. Menurut Wurzburg 1989, reaksi

ikatan silang dapat memperkuat ikatan hidrogen dalam polisakarida yang

berfungsi sebagai jembatan antar molekul. Dengan demikian apabila ikatan

hidrogen alami polisakarida melemah atau hancur, ikatan silang polisakarida akan

tetap utuh dengan berbagai derajat keutuhan disebabkan adanya jembatan kimia.

Pada penambahan konsentrasi epiklorohidrin yang lebih tinggi

mengakibatkan pembentukan rantai homopolimer epiklorohidrin radikal yang

terlalu panjang, akibatnya homopolimer radikal akan susah bergabung dengan sisi

aktif pada polimer induk polisakarida karena pergerakan homopolimer radikal

yang sangat lambat, sehingga hanya sebagian kecil epiklorohidrin yang terikat

pada polisakarida. Kenaikan persentase kerusakan juga diakibatkan karena pada

konsentrasi monomer yang lebih tinggi kemungkinan terjadinya kompetisi reaksi

antara rekombinasi sesama radikal monomer dan reaksi radikal monomer dengan

polimer besar. Bila konsentrasi radikal monomer jumlahnya relatif jauh lebih

besar daripada radikal polimer, maka rekombinasi sesama radikal monomer akan

lebih dominan (Zainuddin et al., 2001).

4.2. Identifikasi Gugus Fungsi Kulit Pisang

Analisis FTIR digunakan untuk mengetahui ciri struktural senyawa kimia

pada bubuk kulit pisang dan mendeteksi penambahan dan perubahan gugus fungsi

akibat modifikasi ikatan silang. Hasil analisis gugus fungsi bubuk kulit pisang

murni sebelum diberi perlakuan iradiasi dapat dilihat pada Gambar 17.

Page 59: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

42

Gambar 17. Spektra FTIR kulit pisang murni sebelum iradiasi.

Gambar 17 merupakan spektrum bubuk kulit pisang murni sebelum

dilakukan iradiasi dan proses ikatan silang. Gugus fungsi yang khas yang terdapat

pada bubuk kulit pisang adalah gugus –OH, C-O-C dan C-N. Gugus fungsi C-N

muncul diperkirakan berasal dari protein kulit pisang.

Serapan pada bubuk kulit pisang terlihat dengan adanya serapan yang

lebar pada bilangan gelombang 3301,31 cm-1

, pita serapan ini merupakan serapan

dari gugus –OH. Pita serapan vibrasi ulur –CH alifatik muncul pada bilangan

gelombang 2920,36 cm-1

dan 2855,73 cm-1

. Pita serapan gugus C-O-C yang

merupakan ikatan glikosidik pada polisakarida muncul pada bilangan gelombang

993,82 cm-1

dan tekukan O-H muncul pada bilangan gelombang 772,52 cm-1

.

Pada spektrum FTIR menunjukkan vibrasi ulur pada gugus fungsi C-N pada

bilangan gelombang 2335,90 dan 2138,18 cm-1

yang diperkirakan berasal dari

protein kulit pisang. Pita serapan vibrasi –C=O muncul pada bilangan gelombang

1723,16 cm-1

.

Page 60: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

43

Pengujian spektra FTIR bubuk kulit pisang iradiasi dilakukan pada sampel

optimum yang telah didapat pada persentase penyerapan ion logam berat Mn yaitu

pada iradiasi 35 kGy penambahan epiklorohidrin 55,49 ppm. Spektra FTIR bubuk

kulit pisang yang telah diberikan iradiasi dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Spektra FTIR kulit pisang setelah iradiasi pada dosis 35 kGy

konsentrasi epiklorohidrin 55,49 ppm.

Gambar 18 merupakan spektrum bubuk kulit pisang setelah iradiasi dan

proses ikatan silang. Hasil spektrum FTIR bubuk kulit pisang setelah iradiasi

menunjukkan bahwa terdapat perubahan serapan yang lebih lebar pada ulur O-H

pada bilangan gelombang 3301,31 cm-1

menjadi 3502,88 cm-1

. Serapan unsur C-H

alifatik mengalami perubahan/ pergeseran bilangan gelombang dari 2920,35 dan

2855,73 cm-1

menjadi 2958,93 dan 2885,94 cm-1

setelah iradiasi. Serapan vibrasi

ulur C-O-C mengalami pergeseran bilangan gelombang dari 993,38 cm-1

menjadi

997,24 cm-1

.

Page 61: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

44

Bubuk kulit pisang iradiasi juga menunjukkan adanya pergeseran serapan

vibrasi ulur gugus fungsi C=O setelah iradiasi polisakarida dari 1728,29 cm-1

menjadi 1733,12 cm-1

. Gugus fungsi C=O diperoleh dari aldehid unit glukosa

yang mengalami pemutusan ikatan pada kedudukan C2 dan C3 polisakarida kulit

pisang. Vibrasi ulur C-N mengalami pengurangan puncak serapan bilangan

gelombang yaitu dari bilangan gelombang 2335,39 dan 2138,18 cm-1

menjadi

2361,94 cm-1

. Hal ini diperkirakan karena gugus fungsi C-N merupakan protein

sehingga pada saat terjadi iradiasi mengalami denaturasi dan degradasi yang

menyebabkan gugus fungsi berkurang (Stuart, 2004).

4.3. Daya Serap Ion logam berat Mn dan Cr

4.3.1. Daya Serap Ion logam berat Mn

Bubuk kulit pisang dapat mengikat ion logam berat dalam rentang waktu

yang spesifik, dimana proses adsorpsi terjadi selama belum mencapai titik jenuh.

Gugus fungsional yang dapat berikatan dengan ion logam berat dari rantai

polisakarida terdapat dalam bubuk kulit pisang adalah gugus -OH. Ikatan antara

ion logam berat dengan polisakarida dapat terjadi melalui gaya Van der Walls.

Hal inilah yang menyebabkan kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai

bioadsorben ion logam berat.

Pengujian penyerapan ion logam berat Mn dilakukan pada hasil optimum

yang didapat pada persentase kerusakan bubuk kulit pisang paling rendah.

Berdasarkan hasil penelitian, hasil optimum persentase kerusakan paling rendah

yaitu pada dosis 5 kGy konsentrasi 37,59 ppm, 10 kGy konsentrasi 37,59 ppm dan

Page 62: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

45

35 kGy konsentrasi 55,49 ppm. Masing-masing sampel diujikan pada waktu

kontak 10 menit dan 1 jam. Berdasarkan hasil penelitian, grafik kemampuan

penyerapan ion logam berat Mn2+

terhadap 1 gram adsorben bubuk kulit pisang

berdasarkan variasi waktu kontak 10 menit dan 1 jam dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Hubungan persentase penyerapan ion logam berat Mn, waktu kontak

10 dan 1 jam.

Seperti dapat dilihat pada Gambar 19, kemampuan penyerapan bubuk kulit

pisang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya dosis iradiasi.

Kemampuan penyerapan ion logam berat Mn2+

pada waktu kontak 10 menit

adalah 244,2 mg yang terserap dalam 1 gram adsorben bubuk kulit pisang.

Kemampuan penyerapan bertambah seiring dengan bertambahnya dosis iradiasi

dan mencapai penyerapan optimum pada dosis 10 kGy yaitu 630,8 mg ion logam

berat Mn2+

terserap dalam 1 gram bubuk kulit pisang. Pada dosis iradiasi yang

lebih tinggi yaitu 35 kGy, kemampuan penyerapan dalam 1 gram bubuk kulit

pisang terhadap ion logam berat Mn2+

mengalami penurunan penyerapan menjadi

Page 63: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

46

528,8 mg. Hal ini disebabkan karena setelah tercapai ikatan polimer yang

sempurna, penambahan dosis radiasi justru akan menurunkan kapasitas absorpsi

karena kenaikkan dosis radiasi akan meningkatkan degradasi dan pemutusan

rantai radikal yang tidak terkontrol sehingga akan menurunkan kemampuan

absorpsinya.

Penyerapan ion logam berat Mn2+

dalam 1 gram bubuk kulit pisang murni

waktu kontak 1 jam sebesar 219 mg ion logam berat Mn2+

yang terserap dalam 1

gram bubuk kulit pisang dan mengalami kenaikan seiring dengan penambahan

dosis iradiasi. Kemampuan penyerapan mencapai dosis optimum pada 35 kGy

sebesar 642,6 mg ion logam berat Mn2+

terserap dalam 1 gram bubuk kulit pisang.

Peningkatan penyerapan ini disebabkan karena semakin lama waktu pengadukan

maka ion logam berat Mn semakin lama berinteraksi dengan bubuk kulit pisang

yang telah berikatan silang untuk membentuk senyawa kompleks. Peningkatan

kemampuan penyerapan ion logam berat Mn2+

juga disebabkan karena

kemampuan dari banyaknya gugus-gugus hidroksil yang terdapat pada gugus kulit

pisang yang telah teraktifkan yang mampu membentuk kompleks kelat yang stabil

dengan ion logam berat Mn2+

. Kenaikan penyerapan juga terjadi karena jumlah

molekul yang terikat juga semakin banyak sehingga mempermudah membran

untuk mentransfer proton H+ dari gugus (-OH) ke dalam larutan, sehingga ion

logam berat Mn2+

dapat menggantikan kedudukan proton H+ dengan pembentukan

kompleks kelat antara ligan-ligan (OH-) dengan atom pusat ion logam berat Mn

2+

serta karena adanya penambahan pori yang mengakibatkan semakin besarnya

kemampuan adsorbsi (Rahmi, 2007).

Page 64: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

47

Adanya gugus –OH menyebabkan terjadinya sifat polar pada adsorben

polisakarida kulit pisang. Dengan demikian polisakarida lebih kuat menyerap zat

yang bersifat polar daripada zat yang kurang polar. Mekanisme serapan yang

terjadi antara gugus –OH yang terikat pada permukaan dengan ion logam berat

yang bermuatan positif merupakan mekanisme pertukaran ion. Interaksi antara

gugus –OH dengan ion logam berat juga memungkinkan melalui mekanisme

pembentukan kompleks koordinasi karena atom oksigen pada gugus –OH

mempunyai pasangan elektron bebas, Ion-ion Mn2+

akan berinteraksi kuat dengan

anion yang bersifat basa kuat seperti –OH. Ikatan antara ion Mn2+

dengan –OH

pada polisakarida melalui pembentukan ikatan koordinasi, dimana pasangan

elektron bebas dari O pada OH akan berikatan dengan ion logam Mn2+

membentuk ikatan kompleks melalui ikatan kovalen (Rama, 1990). Reaksi

pengikatan polisakarida dengan ion logam berat Mn seperti dapat dilihat pada

Gambar 20.

Gambar 20. Ikatan polisakarida dengan ion logam berat Mn

Page 65: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

48

4.3.2. Daya Serap Ion logam berat Cr

Pengujian selanjutnya adalah penyerapan pada ion logam berat Cr. Pada

penelitian ini, pengujian penyerapan kulit pisang pada ion logam berat Cr

dilakukan hanya pada bubuk kulit pisang murni dengan kulit pisang yang diberi

penambahan konsentrasi epiklorohidrin sebesar 73,39 ppm dengan variasi dosis

radiasi 5, 10 dan 35 kGy. Grafik hubungan dosis iradiasi pada konsentrasi

epiklorohidrin 73,39 ppm terhadap persentase penyerapan logam Cr waktu kontak

10 menit dan 1 jam dapat dilihat pada gambar 21.

Gambar 21. Hubungan dosis iradiasi pada konsentrasi epiklorohidrin 73.39 ppm

terhadap persentase penyerapan ion logam berat Cr. Waktu kontak

10 menit dan 1 jam.

Seperti dapat dilihat pada Gambar 21, dapat dilihat bahwa pada awal

penambahan dosis iradiasi terjadi penurunan kemampuan penyerapan pada ion

logam berat Cr6+

kemudian terjadi peningkatan pada dosis iradiasi yang lebih

besar.

Pada pengadukan selama 10 menit, kemampuan penyerapan 1 gram bubuk

kulit pisang murni dapat menyerap 130 mg ion logam berat Cr6+

. Seiring dengan

Page 66: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

49

bertambahnnya dosis iradiasi kemampuan penyerapan bubuk kulit pisang

mengalami penurunan yaitu pada dosis iradiasi 5 kGy sebesar 25,6 mg ion logam

berat Cr6+

terserap dalam 1 gram bubuk kulit pisang dan meningkat pada dosis

iradiasi 10 dan 35 kGy menjadi 36,2 dan 38,2 mg. Hal yang sama juga ditunjukan

oleh penyerapan kulit pisang pada pengadukan 1 jam. Kemampuan penyerapan

pada pengadukan 1 jam yaitu 141,2 mg ion logam berat Cr6+

yang terserap dalam

1 gram bubuk kulit pisang murni. Pada dosis iradiasi yang lebih tinggi,

kemampuan penyerapan mengalami penurunan pada penambahan awal dosis

radiasi 5 kGy yaitu 33,4 mg ion logam berat Cr6+

yang tererap. Penambahan dosis

iradiasi yang lebih besar pada 10 kGy pada 1 gram bubuk kulit pisang dapat

menyerap 79,2 mg ion logam berat Cr6+

.

Adanya gugus OH pada polisakarida menyebabkan terjadinya sifat polar

pada adsorben tersebut. Dengan demikian polisakarida lebih kuat menjerap zat

yang bersifat polar. Mekanisme jerapan yang terjadi antara gugus –OH yang

terikat pada permukaan dengan ion logam bermuatan positif (kation) merupakan

mekanisme pertukaran ion. Karakteristik ion logam berat Cr yang tidak stabil dan

kesetimbangannya yang mudah berubah hanya dengan perubahan lingkungan

sedikit saja mengakibatkan proses penyerapan ion logam Cr berubah-ubah. Reaksi

Kompleks Cr-polisakarida melibatkan reaksi reduksi, yaitu penurunan bilangan

oksidasi dari ion Cr2O72- menjadi ion Cr2+

. Ion kromat yang terbentuk pada saat

reaksi lebih stabil dari ion dikromat. Penurunan penyerapan ion logam berat Cr

Page 67: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

50

diakibatkan ion dikromat sudah banyak berubah menjadi ion kromat, sehingga

menyebabkan ion kromat yang terbentuk sulit diikat oleh gugus hidroksil yang

dimiliki oleh polisakarida (Cotton et al., 1989).

Faktor lain yang menyebabkan menurunnya kemampuan penyerapan ion

logam berat Cr6+

setelah iradiasi karena berkurangnya gugus NH2 pada asam

amino yang dapat berikatan dengan Cr. Kulit pisang dapat menyerap logam yang

larut dalam air karena terjadi pertukaran anion Cr2O72-

dengan ion H+ (Puspitasari,

2005). Mekanisme gaya elektrostatik (Van der Walls) antara biomassa dengan Cr

terjadi ketika gugus amina (NH2) pada asam amino yang terprotonasi akibat

hadirnya ion-ion H+ dalam larutan, sehingga gugus amina berubah menjadi NH3+

yang sangat reaktif untuk berikatan dengan Cr. Mekanisme dugaan gaya

elektrostatik (Van der Walls) dengan Cr dapat dilihat pada gambar 22.

Gambar 22. Mekanisme gaya elektrostatik (Van der Walls) antara asam

amino dengan Cr(VI) (Puspitasari, 2005).

Pada percobaan kali ini, efek iradiasi mengakibatkan gugus NH3 dari

protein mengalami kerusakan. Hal ini diduga karena iradiasi menyebabkan

terjadinya pemutusan rantai protein. Perubahan protein dapat disebabkan oleh

kerusakan yang diakibatkan oleh iradiasi sinar-γ baik pada struktur maupun ikatan

proteinnya. Perubahan struktur dapat diakibatkan oleh denaturasi maupun

Page 68: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

51

degradasi protein. Akibatnya kemampuan menyerap ion logam berat Cr berkurang

dengan semakin bertambahnya dosis iradiasi. Hal inilah yang mengakibatkan

menurunnya persentase penyerapan ion logam berat Cr pada kulit pisang iradiasi.

Pada penambahan dosis iradiasi yang lebih tinggi, terjadi peningkatan

pada penyerapan ion logam berat Cr baik pada pengadukan selama 10 menit

maupun 1 jam. Hal ini dikarenakan semakin banyak terbentuknya radikal bebas

yang mengakibatkan semakin banyaknya gugus-gugus aktif polisakarida yang

berikatan dengan epiklorohidrin mengakibatkan semakin banyaknya gugus

hidroksil yang terikat, maka jumlah molekul yang terikat juga semakin banyak

sehingga mempermudah membran untuk mentransfer proton H+ dari gugus (-OH)

ke dalam larutan, sehingga ion Cr dapat menggantikan kedudukan proton H+

dengan pembentukan kompleks kelat antara ligan-ligan (OH-) dengan atom pusat

ion logam berat Cr (Rama, 1990).

Page 69: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

52

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ikatan silang ditunjukkan dengan nilai fraksi gel bubuk kulit pisang

iradiasi yang mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya dosis

iradiasi dan mencapai dosis optimum pada 10 kGy dengan konsentrasi

epiklorohidrin 73,39 ppm yaitu sebesar 69,66%. Kerusakan bubuk kulit

pisang murni selama 5 dan 20 hari diperoleh berturut-turut sebesar 35,07%

dan 39,54. Sedangkan kerusakan bubuk kulit pisang yang telah mengalami

ikatan silang ternyata lebih kecil yaitu masing-masing menjadi sebesar

30,07% dan 30,67%. Hal ini menunjukkan dengan adanya ikatan silang

membuat kulit pisang menjadi lebih tahan terhadap kerusakan.

2. Gugus fungsi yang diperoleh pada karakterisasi menggunakan FTIR tidak

ada perbedaan yang signifikan. Namun, adanya pergeseran bilangan

gelombang sebelum dan sesudah iradiasi menandakan telah terjadinya

reaksi ikatan silang pada polisakarida kulit pisang yaitu pada gugus fungsi

–OH, C-O-C, C=O.

3. Penyerapan ion logam berat Mn2+

dalam 1 gram bubuk kulit pisang

sebesar 244,2 mg dan mengalami kenaikan pada bubuk kulit pisang

iradiasi pada dosis optimum 35 kGy waktu kontak 1 jam menjadi 642,6

mg ion logam berat Mn2+

yang terserap. Penyerapan ion logam berat Cr6+

Page 70: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

53

dalam 1 gram bubuk kulit pisang murni sebesar 141,2 mg dan mengalami

penurunan penyerapan pada bubuk kulit pisang iradiasi pada dosis

optimum 10 kGy menjadi 79,2 mg ion logam berat Cr6+

yang terserap. Hal

ini menujukkan iradiasi sinar-γ pada kulit pisang dapat menambah

kemampuan penyerapan terhadap ion logam berat Mn2+

namun tidak pada

ion logam berat Cr6+

.

Page 71: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. Selulosa. http://images.google.co.id. Diakses tanggal 25 Desember

2008.

Anonim. 2008. (Polygalactronic Acid). http://images.google.co.id. Diakses

tanggal 10 Desember 2008.

BATAN. 2008. Teknologi Polimerisasi Radiasi untuk Peningkatan Mutu Kayu.

Jakarta.

Castro, G., L. Caetano, G. Ferreira, P. Padilha, J. Margarida, F. Zara, M. Antonio.

2011. Banana Peel Applied to the Solid Phase Extraction of Copper and

Lead from River Water: Preconcentration of Metal Ions with a Fruit

Waste. Journal of American Chemical Society. 50: 3446–3451.

Carlsson, J., R. Axen, T. Unge. 1975. Reversible, covalent immobilization

of enzymes by thiol-disulphide interchange. European Journal of

Biochemistry 59: 567-572.

Chapiro, A. 1962. General Aspect of Radiation Initianted Polymerization,

Radiation Chemistry of Polymeric System. Interscience Publisher. John

Wiley&SonsL: NewYork.

Cotton &Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Alih Bahasa Suharto,

Sahati. UI-Press. Jakarta.

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Holtikultura. 2011. Road Map Pisang

Pasca Panen. Pengolahan dan Pemasaran Hasil. Kementerian Pertanian.

Dougwan, R.K & M. Abidian. 2004. “Synthesis and Characterization of

Conducting Polymers Grown in Hydrogels for Neural Applications”,

Material Research Proceeding Volume EXS-1.

Erizal. 2010. Sintesis dan Karakterisasi Hidrogel Superabsorben Poliakrilamida

(PAAM) Berikatan Silang – Karaginan Hasil Iradiasi Gamma. Journal of

Chemistry. BATAN.

Guilmeau, I., S. Esnouf., N. Betz, & A. Le-Moel, 1997. Kinetics and

Characterization of Radiation-Induced Grafting of Styrene on

Fluoropolymers. B-131:270–275.

Hawab. 2004. Pengantar Biokimia. Bayumedia. Malang Jawa Timur.

Page 72: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

55

Hayati, Elok kamilah. 2007. Dasar-Dasar Analisis Spektroskopi. Universitas

Islam Negeri Malang. Malang.

IARC. 1999. Epichlorohydrin. In Re-evaluation of Some Organic Chemicals,

Hydrazine, and Hydrogen Peroxide.

I Gede, D., I. Raka, J. Sibarani,. Studi Kopolimerisasi Grafting Asam Akrilat

(AA) Pada Polietilen (PE) dengan Inisiator H2O2/Fe2+

: Sebagai Penukar

Kation.

Janelle C & W. Zheng. 2004. Review Article : Manganese Toxicity Upon

Overexposure. Indiana – USA : John Wiley & Sons, Ltd.

Karsa, Dwi. 2007. Pembuatan Adsorben dari Zeolit Alam dengan Karakteristik

Adsorption Properties untuk Kemurnian Bioetanol. Skripsi. Bandung:

Institut Teknologi Bandung.

Khopkar. 2003, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerbit Universitas Indonesia,

Jakarta.

Koswara. 2009. Teknologi Modifikasi Pati. http://ebookpangan.com; 30

Agustus 2009.

Martaningtyas. 2002. Bahaya Cemaran Logam Berat. Pikiran Rakyat Cyber

Media EDISI 2003-2004. Bandung.

Mittinen, J.K. 1977. Inorganic Trace Element as Water Pollutan to Healt and

Aquatic Biota dalam F. Coulation an E. Mrak, Ed. Water Quality Procced

of an Int. Forum. Academic Press. New york.

Miyata, T. 1993. Liquid Wastes-Chemistry. Department of Environment and

Resources. JAERI Japan : Takasaki Radiation Chemistry Research

Establishment. UNDP/IAEA/RCA, Regional Training on Radiation

Technology for Environment Conservation.

Muchtadi & Astawan, 1992. Enzim Dalam Industri Pangan. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi PAU

IPB. Bogor.

Palar. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Cetakan Pertama,

Rineka Cipta. Jakarta.

Puspitasari, Novita. 2005. Adsorpsi Kromium (VI) dalam Larutan oleh Biomassa

Akar Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum Schumach). Tugas Akhir

Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Brawijaya.

Page 73: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

56

Radna, D.P. & R. Krisna. 2008. Enrichment of Trace Metals in Water on

Activated Carbon. Journal of Analyst. 115: 1469-1471.

Rahmi. 2007. Adsorpsi Fenol pada Membran Komposit Khitosan Berikatan

Silang. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. Kimia. Universitas Syiah

Kuala.

Rama, D.P & R. Naidu. 1990. Enrichment of Trace Metals in Water on Activated

Carbon. Journal of Analyst. 115 : 1469 – 1471

Rodriguez M., M. Nunez-Santiago. L. Bello-Perez., 2008. Structural and

rheological characteristics of cross-linked banana starch with different

cross-linking agents. Mexico.

Sastrohamidjojo. 1992. Spektroskopi Inframerah. Liberty. Jakarta.

Slamet, Juli Soemirat. 1996. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: UGM Press.

Socrates. 1994. Infrared Characteristic Group Frequencies Tobles and Charts

Second Edition, New York. John Wiley and Sons Inc.

Spinks, J.W.T., R.J. Woods. 1976. An Introduction to Radiation Chemistry 2nd

Edition. John Wiley.

Stuart, B. 2004. Infrared Spectroscopy: Fundamentals and Application.

Philadelphia: Saunders College Publishing.

Suhendrayatna. 2001. Bioremoval Logam Berat dengan Menggunakan

Mikroorganisme: Suatu Kajian Kepustakaan. Seminar on-air Bioteknologi

Untuk Indonesia Abad 21. Sinergy Forum-PPI Tokyo Institute of

Technology 1-14 February 2001.

Suprapti, Lies. 2005. Aneka Olahan Pisang. Yogyakarta: Kanisius.

Tranggono, S.,Haryadi., Suparmo., A. Mardiati., S. Sudarmadji., K. Rahayu., S.

Naruki & M. Astuti. 1990. Bahan Tambahan Pangan (Food

Additives). PAU Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.

Underwood, A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi keenam. Jakarta:

Erlangga.

Wattanachant S, D.M. Hashim., R.A. Rahman. 2003. Effect of crosslinking

reagents and hydroxypropylation levels on dual-modified sago starch

properties. J. Food Chem. 80:463-471.

Page 74: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

57

Wurzburg. 1989. Modified Starches : Properties and Uses. Boca Raton

Florida: CRC Press Inc.

Woo K, Seib PA. 1997. Cross-linking of wheat starch and hydroxypropylated

wheat starch in alkaline slurry with sodium trimetaphosphate.J.

Carbohyd.Plym. 33:263-271.

Zainuddin, A. Sudradjat., M.T. Razzak. 2001. Modifikasi Karet Alam

Vulkanisasi Radiasi Menjadi Polimer Hidrogel dengan Teknik Radiasi.

PPIN BATAN.

Page 75: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

58

Lampiran 1. Skema Kerja Prosedur Penelitian

Bubuk kulit pisang Kepok

Pencucian

Diayak 30 mesh

Aktivasi NaOH 0,5N

+ Epiklorohidrin 37,59; 55,49

dan 73,9 ppm

Identifikasi Profil

dengan FTIR

Iradiasi 0, 5, 10 dan 35 kGy

Dikeringkan Pada suhu

60oC (tiga hari)

Diuji sebagai absorben pada

sampel larutan logam berat

Mn dan Cr

Identifikasi

dengan AAS

Identifikasi Profil

dengan FTIR Analisis Fraksi Gel

Page 76: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

59

Lampiran 2. Gambar Prosedur Kerja Penelitian

Preparasi Kulit Pisang

Dicuci dan dikeringkan dalam

oven (70o C ) selama 3 hari

diayak dengan

saringan 30 mesh

Gambar 23. Preparasi Kulit Pisang

Aktivasi NaOH50 gram bubuk kulit pisang

142 mL NaOH 0.5 N

Direndam selama 3 hari

AB

C

Gambar 24. Aktivasi NaOH

Page 77: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

60

Proses Cross-linking

Epiklorohidrin

37.59 ppm Epiklorohidrin

55.49 ppm

Epiklorohidrin

73.39 ppm

Masing-masing dimasukkan dalam 3 plastik yang

berbeda (5 kGy, 10 kGy dan 35 kGy), Siap iradiasi

Dikeringkan dalam oven pada suhu 60o C selama tiga hari

A B C

Sampel yang

telah diaktivasi

Gambar 25. Proses Ikat Silang (cross-linking)

Pengujian Fraksi Gel

Kulit pisang

Iradiasi

Masing-masing ditimbang sebanyak 0.5 gram

Dibungkus dalam kasa penyaring berukuran

120 mesh

Direndam

dalam asam

asetat 1%

Perendaman 5

hari

Perendaman 20

hari

Gambar 26. Pengujian Fraksi Gel.

Page 78: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

61

Aplikasi Penyerapan Kulit Pisang

Identifikasi AAS

Identifikasi FTIR

Pengadukan 10

menit dan 1 jam

Aplikasi dengan

logam berat Cr

dan Mn

Gambar 27. Aplikasi Penyerapan Kulit Pisang

Page 79: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

62

Lampiran 3. Contoh Perhitungan

1. Cara perhitungan dalam pembuatan larutan NaOH

N =

0,5 N =

gr =

= 10 gram

Maka ditimbang sebanyak 10 gram NaOH untuk membuat larutan NaOH 0,5

N sebanyak 500 mL.

2. Cara perhitungan dalam pembuatan larutan Epiklorohidrin

N =

=

= 11,17 N

V1 x N1 = V2 x N2

V1 x 11,17 N = 100 mL x 1 N

V1 =

= 8,95 mL

Page 80: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

63

Maka volume yang diambil dalam larutan baku Epiklorohidrin sebanyak 8,95 mL

untuk membuat larutan Epiklorohidrin 1 N sebanyak 100 mL.

Dari Epiklorohidrin 1 N diambil sebanyak 42 mL, 62 mL dan 82 mL ke dalam 50

gr sampel BKP, kemudian diperoleh konsentrasi total Epiklorohidrin yang

digunakan.

N =

=

= 0,0895 gr/mL

= 89,5 mg/L (ppm)

Page 81: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

64

Lampiran 4. Data Kurva Kalibrasi Logam Berat Mn pada Panjang

Gelombang 279,5 nm

Tabel 4. Data kurva kalibrasi logam berat Mn pada spektrofotometer serapan

atom panjang gelombang 279,5 nm.

Konsentrasi (ppm) ABS

0.0000 0.0003

1.0000 0.0075

3.0000 0.0201

5.0000 0.0332

10.0000 0.0663

20.0000 0.1303

06/08/2012

Gambar 28. Kurva Kalibrasi Logam Berat Mn

Page 82: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

65

Lampiran 5. Data Kurva Kalibrasi Logam Berat Cr pada Panjang

Gelombang 357,9 nm

Tabel 5. Data kurva kalibrasi logam berat Cr pada spektrofotometer serapan

atom panjang gelombang 357,9 nm.

Konsentrasi (ppm) ABS

0.0000 0.0001

1.0000 0.0408

3.0000 0.1152

5.0000 0.1741

10.0000 0.3097

15/08/2012

Gambar 29. Kurva Kalibrasi Logam Berat Cr

Page 83: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

66

Lampiran 6. Hasil Analisis Penyerapan Logam Mn

Konsentrasi awal larutan ion logam Mn2+

= 440,25 ppm

Tabel 6. Penyerapan ion logam berat Mn2+

pada waktu kontak 10 menit

Dosis

Radiasi

(kGy)

Konsentrasi Asam

Akrilat (ppm)

Konsentrasi

Akhir (ppm)

Konsentrasi

(awal-akhir)

(ppm)

Kemampuan

Penyerapan

(mg/g)

0 Murni 0 379,2 61,05 244,2

5 37,59 295,25 145 580

10 37,59 285,55 154,7 630,8

35 55,49 308,05 132,2 528,8

Tabel 7. Penyerapan ion logam berat Mn2+

pada waktu kontak 1 jam

Dosis

Radiasi

(kGy)

Konsentrasi Asam

Akrilat (ppm)

Konsentrasi

Akhir (ppm)

Konsentrasi

(awal-akhir)

ppm

Kemampuan

penyerapan

(mg/g)

0 Murni 0 385,5 54,75 219

5 37,59 286,4 153,85 615,4

10 37,59 290,45 149,8 599,2

35 55,49 279,6 160,65 642,6

Lampiran 7. Hasil Analisis Penyerapan Logam Cr

Konsentrasi awal larutan ion logam berat Cr6+

= 151,65 ppm

Tabel 8. Penyerapan ion logam berat Cr6+

pada waktu kontak 10 menit

Konsentrasi

Epiklorohidrin

(ppm)

Dosis

(KGy)

Konsentrasi

Akhir (ppm)

Konsentrasi

(awal-akhir)

(ppm)

Kemampuan

penyerapan

(mg/g)

0 Murni 0 119,15 32,5 130

73,29 5 145,25 6,4 25,6

73,29 10 142,6 9,05 36,2

73,29 35 142,1 9,55 38,2

Page 84: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

67

Tabel 9. Penyerapan ion logam berat Cr6+

pada waktu kontak 1 jam

Konsentrasi

Epiklorohidrin

(ppm)

Dosis

(KGy)

Konsentrasi

Akhir (ppm)

Konsentrasi

(awal-akhir)

(ppm)

Kemampuan

penyerapan

(mg/g)

0 Murni 0 116,35 35,3 141,2

73,29 5 143,3 8,35 33,4

73,29 10 131,85 19,8 79,2

73,29 35 141,45 10,2 40,8

Contoh perhitungan:

Kemampuan penyerapan (mg/g) =

=

= 244,2 mg/g

Dimana: D = Konsentrasi contoh di AAS (mg/L)

E = Blanko

Fp = Faktor pengenceran

V = Volume akhir larutan contoh yang diserap (L)

W = Berat contoh (gram)

Page 85: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

68

Lampiran 8. Hasil Analisis Fraksi Gel

Tabel 10. Data perlakuan kulit pisang murni

Waktu Perendaman

(Hari)

Kawat

(gr)

Bubuk

(gr)

Sisa

(gr)

Fraksi Gel

(%)

Degradasi

(%)

5 1,3244 0,5073 1,6538 64,93 35,07

20 1,2282 0,5035 1,4272 60,40 39,55

Tabel 11. Kulit pisang perendaman 5 hari konsentrasi epiklorohidrin 37,59 ppm

Dosis Radiasi (kGy) Berat

Kawat

(gr)

Berat

Awal

(gr)

Berat

Akhir

(gr)

Fraksi Gel

(%)

Degradasi

(%)

5 2,0230 0,5096 2,3585 65,83 34,17

10 0,7942 0,5080 1,1356 67,20 32,8

35 0,7455 0,5003 1,0755 65,96 34,04

Tabel 12. Kulit pisang perendaman 5 hari konsentrasi epiklorohidrin 55,49 ppm

Dosis Radiasi (kGy) Berat

Kawat

(gr)

Berat

Awal

(gr)

Berat

Akhir

(gr)

Fraksi Gel

(%)

Degradasi

(%)

5 0,7817 0,5012 1,1252 68,19 31,81

10 1,2257 0,5005 1,5673 68,24 31,76

35 1,0738 0,5055 1,4272 69,93 30,07

Tabel 13. Kulit pisang perendaman 5 hari konsentrasi epiklorohidrin 73,39 ppm

Dosis Radiasi (kGy) Berat

Kawat

(gr)

Berat

Awal

(gr)

Berat

Akhir

(gr)

Fraksi Gel

(%)

Degradasi

(%)

5 0,6724 0,5041 1,0389 69,11 30,89

10 1,3871 0,5004 1,7357 69,66 30,34

35 0,7481 0,5045 1,0926 68,24 31,76

Page 86: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

69

Tabel 14. Kulit pisang perendaman 20 hari konsentrasi epiklorohidrin 37,59 ppm

Dosis Radiasi (kGy) Berat

Kawat

(gr)

Berat

Awal

(gr)

Berat

Akhir

(gr)

Fraksi Gel

(%)

Degradasi

(%)

5 1,3743 0,5005 1,7213 69,33 30,67

10 1,0722 1,5007 1,4187 69,20 30,8

35 1,5034 0,5040 1,8415 67,08 32,92

Tabel 15. Kulit pisang perendaman 20 hari konsentrasi epiklorohidrin 55,49 ppm

Dosis Radiasi (kGy) Berat

Kawat

(gr)

Berat

Awal

(gr)

Berat

Akhir

(gr)

Fraksi Gel

(%)

Degradasi

(%)

5 15778 0,5075 1,9235 68,11 31,89

10 1,4931 0,5077 1,8327 66,97 33,03

35 1,1629 0,5047 1,4900 64,81 35,19

Tabel 16. Kulit pisang perendaman 20 hari konsentrasi epiklorohidrin 73,39 ppm

Dosis Radiasi (kGy) Berat

Kawat

(gr)

Berat

Awal

(gr)

Berat

Akhir

(gr)

Fraksi Gel

(%)

Degradasi

(%)

5 1,3371 0,5026 1,6706 66,35 33,65

10 1,4219 0,5045 1,7517 65,37 34,63

35 1,5716 0,5044 1,8927 63,64 36,36

Perhitungan fraksi gel (%) dan degradasi (%):

% Fraksi Gel = x 100%

= x 100%

= 63,64%

Page 87: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

70

Kerusakan = 100% − % Fraksi gel

= 100% - 63,64%

= 36,36%

Dimana:

W0 = Bobot kassa (gram)

W1 = Bobot kering sampel sebelum perendaman dengan pelarut (gram)

W2 = Bobot akhir sampel dan kassa setelah perendaman dengan pelarut (gram)

Page 88: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

71

Lampiran 9. Gambar-gambar Hasil Penelitian

- Alat-alat yang digunakan

Spektrofotometri Serapan Atom Blender

Stirrer WiseStir MS-MP8 FTIR IRPrestige-21 Shimadzu

Oven Geer Toyaseiki Neraca Analytic GR-200 AND

Page 89: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

72

- Bahan-bahan yang digunakan

Kulit Pisang Kepok Kulit pisang setelah dikeringkan

Kulit pisang bubuk BKP + NaOH dan Epiklorohidrin

BKP yang akan diradiasi Aplikasi BKP dan logam Mn dan Cr

Page 90: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

73

Fraksi Gel Epiklorohidrin

NaOH BKP Siap Analisis

Page 91: CITRA PERTIWI - civimi.com Citra Pertiwi.pdf · adalah menguji daya serap bubuk kulit pisang sebelum dan setelah iradiasi sinar - terhadap ion logam berat Cr dan Mn dengan variasi

74

- Skema Alat Iradiator Karet Alam