Chap. Gas Fermi Ideal...massa masing-masing m dalam volume V dan suhu T serta potensial kimia ....
Embed Size (px)
Transcript of Chap. Gas Fermi Ideal...massa masing-masing m dalam volume V dan suhu T serta potensial kimia ....

Chap. 10 Gas Bose Ideal

Model: Gas Foton
• Foton adalah Boson yg tunduk kepada distribusi BE.
• Model:
– Foton memiliki frekuensi ω, rest mass=0, spin 1ℏ
– Energi E=ℏω dan potensial kimia =0
– Momentum 𝒑 = ℏ 𝒌, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 |𝐤| = 𝜔𝒌/𝑐
– Polarisasi (2 alternatif arah) dengan vektor arah 𝝐
– Foton ini terkait dengan plane wave 𝑬 𝒓, 𝑡 = 𝝐𝑒𝑖(𝒌.𝒓 −𝜔𝑡)
– Foton dalam kontainer V=L3 dan memenuhi syarat batas periodik di batas, sehingga k yg diperbolehkan adalah:
𝒌 =2𝜋
𝐿𝒏, dengan n adalah vektor dengan komponen
bilangan bulat = 0,±1,±2,…

Model: Gas Foton
Maka jumlah status keadaan k yg diijinkan adalah:
Σp →V
h3∫ 𝑑3𝑝 =
𝑉
ℎ34𝜋ℏ3∫ 𝑘2𝑑𝑘 =
𝑉
2𝜋 34𝜋∫ 𝑘2𝑑𝑘
• Total energi sistem gas Foton:
𝐸 𝑛𝒌,𝝐 =
𝒌,𝝐
ℏ𝜔𝒌 𝑛𝒌,𝝐 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝒌,𝝐=0,1,2,…
Fungsi Partisi Grand Kanonik - tanpa restriksi thd jumlah{nk,} :
𝜁 =
{𝑛𝑘,𝜖}
𝑒−𝛽𝐸{𝑛𝑘,𝜖} =
{𝑛𝑘,𝜖}
exp(−𝛽
𝒌,𝝐
ℏ𝜔𝑘𝑛𝑘,𝜖) =

Fungsi Partisi Gas Foton
𝜁 =
{𝑛𝑘,𝜖}
ෑ
𝒌,𝝐
exp(−𝛽ℏ𝜔𝑘𝑛𝑘,𝜖)
𝜁 =ෑ
𝒌,𝝐
𝑛𝑘,𝜖=0
∞
exp(−𝛽ℏ𝜔𝑘 𝑛𝑘,𝜖) =ෑ
𝒌,𝝐
1
1 − exp(−𝛽ℏ𝜔𝑘)
ln 𝜁 = −2
𝒌
𝒍𝒏{1 − exp(−𝛽ℏ𝜔𝒌)}
Untuk hasil terakhir ini telah dipakai polarisasi hanya ada 2 arah.

Okupansi & Energi Gas Foton
• Rata-rata jumlah foton dengan momentum k (tak pedulipolarisasi), telah diturunkan :
< 𝑛𝒌 >= −1
𝛽
𝜕 ln 𝜁
𝜕𝜖𝒌𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝜖𝒌 = ℏ𝜔𝑘
< 𝑛𝒌 >= 2
𝒌′
exp −𝛽ℏ𝜔𝑘′ 𝛿𝑘𝑘′
1 − exp −𝛽ℏ𝜔𝑘′
=2
𝑒𝛽ℏ𝜔𝑘 − 1
• Hasil terakhir ini konsisten dengan perhitungan untuk Boson, dengan faktor 2 sebagai pengali akibat polarisasi berbedauntuk momentum yg sama.
• Energi sistem foton :
𝑈 =
𝑘
< 𝑛𝑘 > 𝜖𝑘 = 2
𝑘
ℏ𝜔𝑘
𝑒𝛽ℏ𝜔𝑘 − 1

Okupansi & Energi Gas Foton
• Dalam limit thermo N,V → , maka → sbb:
𝑈 =𝑉
2𝜋 3න
0
∞
𝑑𝑘4𝜋𝑘2ℏ𝜔
𝑒𝛽ℏ𝜔 − 1
• Dengan 𝜔 = 𝜔 𝑘 = 𝑘𝑐 sehingga 𝑑𝑘 =1
𝑐𝑑𝜔, sehingga
diperoleh:
𝑈 =𝑉ℏ
𝜋2𝑐3න
0
∞
𝑑𝜔𝜔3
𝑒𝛽ℏ𝜔 − 1

Okupansi & Energi Gas Foton
Dengan U/V = rapat energi per volum, yaitu:
U
V=
ℏ
𝜋2𝑐3∫0∞𝑑𝜔
𝜔3
𝑒𝛽ℏ𝜔−1= ∫0
∞𝑑𝜔𝑢(𝜔, 𝑇)
Dengan u(ω,T) adalah rapat energi spektral (untuk frek tertentu),yg adalah rumus radiasi Planck yg terkenal.
𝑢(𝜔, 𝑇) =ℏ
𝜋2𝑐3𝜔3
𝑒𝛽ℏ𝜔 − 1

Rapat energi spektral dan Rapat Energi
Sedangkan integral :
න
0
∞
𝑑𝜔𝜔3
𝑒𝛽ℏ𝜔 − 1
Dapat di evaluasi dengan substitusi 𝑥 = 𝛽ℏ𝜔, maka:
න
0
∞
𝑑𝜔𝜔3
𝑒𝛽ℏ𝜔 − 1=
𝑘𝑇 4
ℏ4න
0
∞𝑥3
𝑒𝑥 − 1𝑑𝑥
0
1
2
3
4
5
6
0 2 4 6 8 10
ω
T3 >T2 >T1T3
T2
T1

Rapat energi spektral dan Rapat Energi
Dengan cukup banyak trik, menggunakan fungsi Riemann-zeta dan fungsi gamma:
∫0∞ 𝑥3
𝑒𝑥−1𝑑𝑥 = Γ 4 𝜁 4 = 3!
𝜋4
90,
sehingga rapat energi per volum:
𝑈
𝑉=
ℏ
𝜋2𝑐3𝑘𝑇 4
ℏ4𝜋4
15=
𝜋2 𝑘𝑇 4
15 ℏ𝑐 3

Model Gas Fonon
• Hamiltonian kristal : jumlahan dari osilator harmonis (normal mode).
• Secara Kuantum partikel terkait dengan normal mode osilasi : fonon
• Pada suhu rendah : kristal dipandang sbg kumpulan gas fonontak saling berinteraksi.
• Fonon : frekuensi karakteristik ωi dengan energi ℏ𝜔𝑖 . Fungsi
gelombangnya 𝝐𝑒𝑖(𝐤.𝐫−𝜔𝑖𝑡) dengan |k|=ω/c, c: cepat rambatbunyi. Tidak spt kasus foton 𝝐 tidak perlu tegak lurus arahpropagasi, sehingga arah polarisasi ada 3.

Model Gas Fonon
• Fonon tunduk pada distribusi BE
• Kristal terdiri dari N atom, maka terdapat 3N normal mode dengan frekuensi karaketeristik : ω1 , ω2 , … ω3N
• Nilai ωi bergantung model yang dipakai:
– Model Einstein : semua sama = ω
– Model Debye : lowest 3N normal mode

Model Debye
• Model Debye: Model untuk kalor jenis zat padat
Kristal : dipandang sebagai medium elastis kontinum denganvolume V dan memenuhi syarat batas periodik yg membawakepada k= 2/L n dimana n adalah vektor dengan komponen(0,1, 2,…) dan L=V1/3.
Rapat keadaan : banyaknya normal mode antara ω dan ω+ dωadalah f(ω)d ω:
𝑓 𝜔 𝑑𝜔 =3𝑉
2𝜋 34𝜋𝑘2𝑑𝑘 = 𝑉
3𝜔2
2𝜋2𝑐3𝑑𝜔
Telah dipakai : polarisasi 3 arah, dan k=ω/c.

Model Debye
Dengan menerapkan syarat bahwa :∫0𝜔𝑚 𝑓 𝜔 𝑑𝜔 = 3𝑁, dengan
ωm: frek cut off max. Diperoleh:
𝜔𝑚 = 𝑐2𝜋2
𝑣
1/3
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑣 = 𝑉/𝑁
Panjang gelombang terkait, 𝜆𝑚 =2𝜋𝑐
𝜔𝑚≈ 4𝜋𝑣
1
3 ≈jarak antar
partikel

Energi, Fungsi Partisi dan Okupansi
• Energi sistem gas fonon untuk suatu konfigurasi okupansifonon tertentu:
𝐸 𝑛𝑖 =
𝑖=1
3𝑁
𝑛𝑖ℏ𝜔𝑖
Fungsi partisi kanonik sistem:
𝑄 =
{𝑛𝑖}
𝑒−𝛽𝐸{𝑛𝑖} =ෑ
𝑖=1
3𝑁1
1 − 𝑒−𝛽ℏ𝜔𝑖
ln 𝑄 = −
𝑖=1
3𝑁
ln(1 − 𝑒−𝛽ℏ𝜔𝑖)

Energi, Fungsi Partisi dan Okupansi
Seperti sebelumnya : rata-rata okupansi mode ke-i:
< 𝑛𝑖 >= −1
𝛽
𝜕
𝜕 ℏ𝜔𝑖ln 𝑄 =
1
𝑒𝛽ℏ𝜔𝑖 − 1
• Energi total sistem rata-rata :
𝑈 = −𝜕
𝜕𝛽ln𝑄 =
𝑖=1
3𝑁
ℏ𝜔𝑖 < 𝑛𝑖 > =
𝑖=1
3𝑁ℏ𝜔𝑖
𝑒𝛽ℏ𝜔𝑖 − 1
Spt biasa, pada limit N,V→ , maka → , sehingga :
𝑈 =3𝑉
2𝜋2𝑐3න
0
𝜔𝑚
𝑑𝜔𝜔2ℏ𝜔
𝑒𝛽ℏ𝜔 − 1

Energi, Fungsi Partisi dan Okupansi
Dengan substitusi t=𝛽ℏ𝜔, dan memanfaatkan definisi ωm
sebelumnya maka :
𝑈
𝑁=3 𝑘𝑇 4
ℏ𝜔𝑚3න
0
𝛽ℏ𝜔𝑚
𝑑𝑡𝑡3
𝑒𝑡 − 1
Definisikan fungsi Debye D(x) sbb:D(x) ≡1
𝑥3∫0𝑥𝑑𝑡
𝑡3
𝑒𝑡−1
𝐷 𝑥 =3
𝑥3න
0
𝑥
𝑑𝑡𝑡3
𝑒𝑡 − 1=
1 −3
8𝑥 +
1
20𝑥2 +⋯ 𝑥 ≪ 1
𝜋4
5𝑥3𝑥 ≫ 1

Kalor Jenis Zat Padat
Dan suhu Debye TD sbg 𝑘𝑇𝐷 = ℏ𝜔𝑚 = ℏ𝑐2𝜋2
𝑣
1/3
, maka rapat energi
per atom U/N dapat dituliskan sbg (definisikan u=TD/T:
𝑈
𝑁= 3𝑘𝑇𝐷 𝑢 =
3𝑘𝑇(1 −3
8
𝑇𝐷𝑇
+⋯ 𝑇 ≫ 𝑇𝐷
3𝑘𝑇𝜋4
5
𝑇
𝑇𝐷
3
+ 𝑂(𝑒−𝑇𝐷𝑇 ) 𝑇 ≪ 𝑇𝐷
Dengan mudah kalor jenis CV per atom:
𝐶𝑣𝑁=1
𝑁
𝜕𝑈
𝜕𝑇=
3𝑘(1 −3
20
𝑇𝐷𝑇
2
+⋯ 𝑇 ≫ 𝑇𝐷
12𝑘𝜋4
5
𝑇
𝑇𝐷
3
+ 𝑂(𝑒−𝑇𝐷𝑇 ) 𝑇 ≪ 𝑇𝐷

Fitting dengan Eksperimen
Dari kalor jenis tsb nampak bahwa
Pada suhu tinggi Cv/Nk→ 3 (dikenal dg hukum Empiris DulongPetit. Sedangkan pada suhu rendahCV/Nk→ T3.

Model Umum: Gas Bose Ideal
Secara umum model gas Boson adalah partikel boson denganmassa masing-masing m dalam volume V dan suhu T sertapotensial kimia . Sistem gas ini boleh bertukar energi danpartikel dengan lingkungan→ ensembel grand kanonik.
Asumsi : boson non relativistik, dengan spin s, dengan energi1 partikelnya hanya kinetik:𝜖 𝒌 = ℏ𝟐𝑘2/2m. Energi ground state-nya NOL. 𝜖 0 = 0, sehingga potensial kimianya harusmemenuhi −∞ < 𝜇 < 0
Volume wadah gas V= LxLyLZ dengan syarat batas periodik di batas volumenya.
Dalam batas limit thermo N,V→ jumlah boleh diganti ∫

Masalah Ground State• Ground state
Rata-rata okupansi diberikan oleh distribusi BE:
< 𝑛𝑝 > =1
𝑒𝛽(𝜖𝑝−𝜇) − 1
Untuk -<<1 , maka untuk ground state 𝜖 0 = 0, 𝑒−𝛽𝜇 ≈ 1 − 𝛽𝜇 +⋯ . Sehingga untuk kondisi ground state:
< 𝑛0 > ≈1
1 − 𝛽𝜇 +⋯− 1≈ −
1
𝛽𝜇
Berarti <n0> bisa berharga besar (makroskopik) berapapun juga dan ini mengharuskan 𝜇 < 0
Density of state gas boson serupa dengan Fermion yaitu Ω 𝐸 ~ 𝐸1/2. Jika Σ → ∫ Ω(𝐸)𝑑𝐸 maka untuk E=0 berapapun n0 akan dibobot =0. Sehingga kasus ground state mesti dipisahkan sebelum dilakukanintegrasi. (telah dilakukan di slide Boson)

Persamaan Bagi Gas Boson Ideal
Pers. Bagi gas Bose ideal dengan spin s (serupa dg yg telahditurunkan):
𝑃
𝑘𝑇= −(2𝑠 + 1){
4𝜋
ℎ3න0
∞
𝑑𝑝 𝑝2 ln 1 − 𝑧 𝑒−𝛽𝑝2
2𝑚 −1
𝑉ln(1 − 𝑧)}
1
𝑣= 2𝑠 + 1 {
4𝜋
ℎ3න0
∞
𝑑𝑝 𝑝21
𝑧−1 𝑒𝛽𝑝2
2𝑚 − 1
+1
𝑉
𝑧
1 − 𝑧}
Dengan cara serupa Fermion, persamaan ini dapat diungkapkan
sbg:
𝑃
𝑘𝑇=
2𝑠+1
𝜆3𝑔5
2
𝑧 −2𝑠+1
𝑉ln 1 − 𝑧
1
𝑣=
2𝑠+1
𝜆3𝑔3
2
𝑧 +2𝑠+1
𝑉
𝑧
1−𝑧

Persamaan Bagi Gas Boson Ideal
Dengan definisi fungsi 𝑔𝑗(𝑧) sbb untuk 𝑧 kecil:
𝑔52𝑧 = −
4
𝜋න0
∞
𝑑𝑥 𝑥2 ln 1 − 𝑒−𝑥2=
𝑚=1
𝑧𝑚
𝑚5/2
𝑔32𝑧 = 𝑧
𝜕
𝜕𝑧𝑔52𝑧 =
𝑚=1
𝑧𝑚
𝑚3/2

Kondensasi Bose Einstein
• Perilaku Boson dapat kita pelajari dari pers.
𝑛 =1
𝑣=
1
𝜆3𝑔32𝑧 +
1
𝑉
𝑧
1 − 𝑧Spt biasa v=V/N atau n=1/v : rapat partikel. Suku kedua 1/V (z/1-z) menggambarkan rapat partikel dengan momentum NOL. Sedangkansuku pertama adalah rapat partikel dengan momentum TAK NOL.
. Fungsi g3/2(z) memiliki perilaku sbb:
𝑔32𝑧 =
𝑚=1
∞𝑧𝑚
𝑚3/2
Suku z/(1-z)>=0, sehingga 0<= z <= 1, untuk nilai z ini jelaslah bahwag3/2(z) akan terbatas, dan ini berupa fungsi monotonik naik.

Fungsi 𝑔3
2
(𝑧)

Kondensasi Bose-Einstein
• Pada z=1, 𝜕𝑔3/2
𝜕𝑧divergen, tetapi g3/2(1) tidak lain adalah fungsi
Rieman zeta (3/2)
• (3/2)=2.612… berhingga : g3/2 (1)= 2.612….
Sehingga nilai 0 g3/2(z) 2.612.. Untuk 0 z 1.
• Suku z/(1-z)=N0 adalah jumlah suku okupansi rata-rata untukstatus p=0. Pers. Boson dapat kita tulis ulang sbg:
𝜆3𝑁0𝑉=𝜆3
𝑣− 𝑔3
2(𝑧)
Untuk kasus tak ada partikel dengan p=0, maka :𝜆3
𝑣= 𝑔3
2
(𝑧)

Kondensasi Bose-Einstein
Ruas kanan paling maksimum g3/2(1)= 2.612. Jikalau𝜆3
𝑣>
2.612 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑔3
2
(1) maka persamaan tsb tak ada solusinya. Pada
keadaan ini maka z =1 (maksimum), dan sebagian dari boson mesti menempati status p=0. Keadaan spt ini bisa terjadimisalnya dg menurunkan T ( >>) atau dengan meningkatkanrapat partikel (n>> atau v <<).
Berarti 𝑛0 =𝑁0
𝑉> 0 bilamana suhu () dan rapat partikel (atau
1/v) sedemikian sehingga:𝜆3
𝑣> 𝑔3
2(1)

Kondensasi Bose-Einstein
Artinya pada suhu ini, terdapat sebagian partikel yg berada di status dengan p=0. Fenomena ini dikenal dengan namakondensasi Bose-Einstein.
• Pada keadaan ini sistem seperti terdiri dari 2 fasa yaitu : fasap=0 dan fasa p0. Jadi seperti terjadi transisi fasa dari fasap>0, ke fasa campuran dengan p=0.
• Untuk suatu kerapatan tertentu (1/v), maka temperatur kritisTC diperoleh sebagai solusi dari :
• 𝜆𝐶3 = 𝑣𝑔3
2
1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑘𝑇𝐶 =2𝜋ℏ2
𝑚 𝑣𝑔321
2/3

Volume dan Temperatur Kritis
• Sebaliknya untuk suatu suhu tertentu T, maka volume jeniskritis vC didefinisikan sbg:
• 𝑣𝑐 =𝜆3
𝑔321
• Jadi daerah kondensasi (p=0) mulai terjadi jika T<TC atau v<vC
atau n>nc dengan n=1/v.

Perilaku fugacity, z(T)
• Nilai z sebagai fungsi (v,T) diperoleh dengan mencari solusidari pers:
•𝜆3
𝑣= 𝑔3
2
𝑧 +𝜆3
𝑉
𝑧
1−𝑧
• Berarti untuk limit V→ :
• Jika 3/v > g3/2(1) maka z=1 (terjadi kondensasi).
• Jika 3/v < g3/2(1), maka z
diperoleh dari solusi𝜆3
𝑣= 𝑔3
2
(𝑧)

Perilaku Fugacity dan Pers Keadaan
• Dari solusi numerik persamaan untuk suatu
nilai𝜆3
𝑣tertentu:
𝑔32𝑧 =
𝜆3
𝑣
• Dapat di plot perilaku z thd𝑣
𝜆3
• Untuk𝑣
𝜆3<
1
2.612maka z=1

Perilaku Fugacity dan Pers Keadaan
• Setelah mendapatkan nilai z untuk suatu nilai 𝜆3/𝑣 maka dapatdicari persamaan keadaan dari :
𝑃
𝑘𝑇=
1
𝜆3𝑔52(𝑧)
Yaitu untuk kasus 3/v < g3/2(1). Sedangkan untuk kasus 3/v > g3/2(1), maka
𝑃
𝑘𝑇=
1
𝜆3𝑔52(1)

Persamaan Keadaan Gas Bose Ideal
• Kurva di sampingmenunjukkan isotherm. Perhatikan jika v<vC (misaltitik B),maka z=1 sehinggatekanan tidak lagibergantung volume, karenaini fasa kondensasi.
• Kurva yg dibentuk olehsemua nilai nilai vc(T) disebut garis transisi karenamenggambarkan daerahtransisi ke kondensasi

Persamaan Keadaan Gas Bose Ideal
• Garis transisi diberikan oleh: 𝑃 =𝑘𝑇
𝜆3𝑔5
2
(1) . Titik B (transisi)
terjadi ketika temperaturnya mencapai Tc yg didefinisikan dari :
•𝜆𝑐3
𝑣= 𝑔3
2
1 → 𝑘𝑇𝑐 =2𝜋ℏ2
𝑚 𝑣𝑔321
2/3 → 𝑃 =2𝜋ℏ2
𝑚𝑣5/3
𝑔52
1
𝑔321
53

Kondensat
• Ketika terjadi kondensasi, maka:
• 𝑛 =1
𝑣=
1
𝜆3𝑔3
2
1 +1
𝑉
𝑧
1−𝑧, atau
• 𝑁 =𝑉
𝜆3𝑔3
2
1 + 𝑛0
•𝑛0
𝑁= 1 −
𝑣
𝜆3𝑔3
2
1
Tetapi volum kritis dan temperatur kritis didefinisikan di depan sbg:
1
𝑣𝐶=
1
𝜆3𝑔321 𝑑𝑎𝑛 1/𝜆𝑐
3 =1
𝑣𝑔32(1)
Sehingga : 𝑛0
𝑁= 1 −
𝑣
𝑣𝐶=1-(T/TC)3/2

Kondensat
Berarti:Untuk T>TC , partikel tersebar tipis diantara semua level.Untuk T<TC , sebagian 1-(T/TC)3/2 menempati p=0 sisanyatersebar tipis ke seluruh p0.Ketika T=0, semuanya di p=0.

Hubungan ThermodinamikaGas Ideal Boson
• Dengan adanya dua fasa tsb, maka berbagai hubunganThermodinamika dapat diturunkan. Masing-masing untuk kasus :
• (a) v>vC (atau T>TC)• (b) v<vC (atau T<TC)
𝑈
𝑁=3
2𝑃𝑣 =
3
2𝑘𝑇
𝑣
𝜆3𝑔52𝑧 , (𝑎)
3
2𝑘𝑇
𝑣
𝜆3𝑔521 , (𝑏)
−𝐴
𝑁𝑘𝑇=
𝑣
𝜆3𝑔52𝑧 − ln 𝑧 , (𝑎)
𝑣
𝜆3𝑔521 , (𝑏)

Hubungan Thermodinamika Gas Ideal Boson
𝑆
𝑁𝑘=
5
2
𝑣
𝜆3𝑔52𝑧 − ln 𝑧 , (𝑎)
5
2
𝑣
𝜆3𝑔521 , (𝑏)
𝐶𝑣𝑁𝑘
=
15
4
𝑣
𝜆3𝑔52𝑧 −
9
4
𝑔32𝑧
𝑔12𝑧
(𝑎)
15
4
𝑣
𝜆3𝑔521 , (𝑏)