Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd...

66
Aserani Kurdi, S.Pd Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama Tahun 1426 H / 2005 M ROLISA COMPUTER Jln. Mabuun Indah 2 No.34 RT.04 Mabuun Raya Tanjung HP.081349653168 Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN iii Judul Ε∈πϑ⇔↓ ΕΧχ… Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan Penyusun Aserani Kurdi, S.Pd Pengetikan/Desain/Lay out ROLISA Computer Jln. Mabuun Indah II No.34 RT.04 Mabuun Raya HP.081348840437 Pencetak/Penerbit Percetakan CV.PD.Sari Murni II Jln. H.M.Syarkawi No.5 Barabai HST. Kal-Sel Telp./Pax. (0517)41272-43152 Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv

Transcript of Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd...

Page 1: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Aserani Kurdi, S.Pd

Kumpulan

KHUTBAH JUM’AT PILIHAN

Cetakan Pertama

Tahun 1426 H / 2005 M

ROLISA COMPUTER

Jln. Mabuun Indah 2 No.34 RT.04 Mabuun Raya Tanjung

HP.081349653168

Kumpulan KHUTBAH JUM’AT

PILIHAN

iii

Judul

Ε∈πϑ⇔↓ ΕΧχ…

Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan

Penyusun Aserani Kurdi, S.Pd

Pengetikan/Desain/Lay out

ROLISA Computer Jln. Mabuun Indah II No.34 RT.04 Mabuun Raya HP.081348840437

Pencetak/Penerbit

Percetakan CV.PD.Sari Murni II Jln. H.M.Syarkawi No.5 Barabai HST. Kal-Sel Telp./Pax. (0517)41272-43152

Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M

iv

Page 2: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Aserani Kurdi, S.Pd

Kumpulan KHUTBAH JUM’AT

PILIHAN

Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M

v

Kupersembahkan buat : Almarhum ayahanda tercinta Haji Kurdi, Almarhumah Ibunda tersayang Hajjah Djariah, Keluarga dekatku, Guru-guruku, Isteri dan anak-anakku tercinta : Rabiatul Adawiyah, Robby Cahyadi, Lika Amalia Asrini, Risa Mutia Asrini, Nazwa Shalsabila Asrini, Para pendidik Islam, Generasi Islam dan Ummat Islam

aaa

Hak cipta dilindungi Undang-undang All Righ Reserved

vi

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

l

hamdulillah, atas izin dan karunia Allah SWT. dapatah kemba-

li kami menyajikan sebuah naskah buku yang kami beri judul “Kumpulan Khutbah Jum’at Pilihan”. Tulisan ini semula kami mak-sudkan untuk memenuhi keperluan sendiri dalam hal penyiapan bahan teks khutbah sekaligus sebagai dokumen pribadi, na-mun karena adanya permintaan dari seba-gian kawan-kawan dan beberapa pengurus

vii

masjid, maka melalui moment Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tabalong yang ke 40 dan menyambut Tahun Baru Islam (Hijri-yah) 1427 H. kami coba mengumpulkan dan menyusunnya serta menerbitkannya dalam bentuk buku. Harapan kami, kiranya buku ini dapat digunakan sebagai salah satu refe-rensi para khatib dalam melaksanakan tugasnya dan sebagai sarana pelengkap bagi pengurus masjid demi kelancaran pelaksanaan ibadah Jum’at, serta sebagai bahan bacaan penambah wawasan keIs-laman bagi masyarakat. Kami haturkan banyak terimaka-sih dan penghargaan yang setinggi-tinggi-nya kepada semua pihak, terutama bapak : 1. Drs.H.Rachman Ramsyi, M.Si selaku

Bupati Tabalong yang telah membe-rikan dukungan dan bantuan dana

viii

A

Page 3: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

sehingga buku ini dapat diterbitkan / dicetak;

2. Akhi H. Abadi, S.Ag yang telah mem-baca dan memberikan koreksi perbaik-an terhadap naskah buku ini, terutama teks arab dalam penggunaan nash Al-Qur’an dan Al-Hadits dan pemakaian kalimat muqaddimah yang tertera da-lam buku ini;

Juga kami sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para donator dan sponsor yang tu-rut berpartisipasi dalam pendanaan, se-hingga buku ini dapat disebarluaskan. Akhirnya,tegur sapa dan saran per- baikan terhadap buku ini dari semua pi-hak, sangat kami dambakan dan diucapkan terima kasih.

ix

Kami titipkan karya sederhana ini kepada anda. Semoga ada manfaatnya. Tanjung, Syawwal 1426 H Nopember 2005 M Penyusun,

eee x

DDAAFFTTAARR IISSII HHAALL :: KATA PENGANTAR ......................... vii KATA SAMBUTAN BUPATI TABA- LONG .................................................. xi KATA SAMBUTAN KETUA MUI TABALONG ........................................xiii DAFTAR ISI ........................................xiv 1. Makna Sebuah Cita-cita ................... 1 2. Keutamaan Ilmu ............................... 18 3. Tiga Besaran Ni’mat Allah .............. 37 4. Eksistensi Tauhid dalam Kehidupan . 62 5. Iman dan Amal Shaleh ..................... 79 6. Petunjuk Jalan Lurus ........................ 95 7. Kekuatan Doa ...................................110 8. Tugad Da’wah ..................................125 9. Kebajikan dan Kejahatan .................145

10. Kufur Ni’mat ....................................163 11. Mengatasi Tekanan Jiwa ..................181 12. Jauhi Perbuatan Curang ...................199

xi

13. Silaturrahmi Dalam Masyarakat ....... 215 CONTOH KHUTBAH KEDUA ............ 232 BAHAN RUJUKAN ............................... 240 RIWAYAT SINGKAT PENYUSUN ..... 246

FFFFF

xii

Page 4: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

MMAAKKNNAA SSEEBBUUAAHH CCIITTAA--CCIITTAA

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓ ΕΧ⋅°∈⇔↓™ σϖπ⇔°∈⇔↓ ″ℵ ãΠπΛ⇔↓ ®Π≡™ ã↓⎨↓ τ⇔↓⎢◊↓Π©⊗↓ σϖϕΦπν⇔

®ΠΧ⊂↓ΠπΛ⇑◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ θνℜ™ο∅θ©ν⇔↓ ®Π∈± ⎛Χ⇓⎨ τ⇔υℜℵ™

1

⇐υℜΡ⇔↓™ θ⎜Ρλ⇔↓⎡Χρ⇔↓↓Θ⟨ ⎛ν⊂ τ±°Λ∅↓™ τ⇔↓ ⎛ ν⊂™ΠπΛ⇑ θϖφ∈⇔↓ Π∈±°⇑↓ σ⎜Π⇔↓⇒υ⎜ ⎛⇔↓ τ∈Χ×σ⇑™ ⎝°⎜↓™ θλϖ∅™↓ ã↓⎯°Χ⊂ƒϖ∏ ◊υϕΦπ⇔↓ℑ°∏Πϕ∏ ã↓∑υϕΦ±

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah.

lhamdulillah, kita ber-syukur ke khadirat Al-lah SWT. yang mana

atas rahmat dan izin-Nya jualah, sehingga dapatlah pada hari ini, kembali kita

2

A

1

bersama-sama berhimpun di majelis Jum-’at yang mulia ini, guna melaksanakan serangkaian ibadah Jum’at di masjid yang suci dan mulia ini. Muslimin Rahimakumullah. Hidup ini tak obahnya laksana se-buah bahtera yang tengah berlayar di samudera luas. Bilamana cuaca baik dan laut dalam keadaan tenang, maka berlayar merupakan sesuatu yang sangat menye-nangkan. Tetapi sebaliknya, bilamana cuaca jelek, angin bertiup kencang, badai mengamuk dan menerjang, maka berlayar merupakan sesuatu yang sangat mena-kutkan. Begitulah gambaran hidup ini, ter-kadang menyenangkan terkadang pula me-nyedihkan. Selama kita hidup di dunia ini,

3

banyak sekali persoalan-persolanan yang kita alami dan rasakan. Semakin banyak berjalan, semakin banyak yang dilihat. Se-makin panjang usia, semakin banyak yang dirasa. Begitulah hidup ini, ibarat sebuah roda. Selama kita masih hidup, roda itu te-rus berputar. Kadang-kadang kita berada di atas, terkadang pula kita berada di ba-wah. Jika suatu waktu kita berada di atas atau pada posisi yang menyenangkan, ma-ka hendaklah kita bersyukur kepada Allah SWT. dan janganlah sekali-kali meremeh-kan orang lain yang kebetulan berada di bawah. Sebaliknya, jika suatu waktu kita berada di bawah atau pada posisi yang ti-dak menyenangkan, maka hendaklah kita bersabar serta rela menerima takdir Allah SWT. Karena kita hidup di dunia ini tidak ada yang kekal abadi. Semuanya silih ber-ganti, seperti silih bergantinya siang dan malam. Tak ada kebahagiaan abadi, kecu-ali di Sorga. Dan tak ada kesengsaraan

4

Page 5: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

abadi, kecuali di neraka. Kita tidak boleh iri apalagi dengki kepada saudara-saudara kita yang kebetul-an berada di atas. Namun, hendaklah kita selalu berusaha semaksimal mungkin un-tuk bangkit mendaki menuju cita-cita yang kita inginkan. Selama kita masih mau ber-usaha, insyaAllah jalan selalu terbuka buat kita. Bukankah pepatah telah mengatakan, “Banyak jalan menuju Roma. Dimana ada kemauan, di situ ada jalan”.

↓ΡΤ⎜ΡΤ∈⇔↓∉⇑ ◊↓↓ΡΤ⎜ΡΤ∈⇔↓∉⇑ ◊°∏

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan. Sesungguh-nya dibalik kesulitan itu terdapat kemu-dahan” (QS. An-Insyirah ayat 5 dan 6). Muslimin yang berbahagia.

5

Manusia diciptakan Allah SWT. agar ia banyak berbuat untuk kehidupan-nya. Dan berbuat untuk kehidupan diperlu-kan perencanaan yang matang serta cita-cita yang luhur. Tanpa itu semua, maka boleh jadi suatu kehidupan akan menjadi kacau, tak tentu arah, bak sebuah perahu yang berlayar tanpa kemudi, terombang ambing dihempas badai dan gelombang. Hidup ini laksana mengarungi la-utan lepas tak bertepi. Suatu pantai yang akan kita tuju, sebagai refleksi dari cita-cita kita, nampaknya masih jauh dan be-lum kelihatan. Apakah kita dapat mengga-pai tujuan yang kita cita-citakan, ataukah mungkin kandas di tengah lautan, karam diterjang ombak dan gelombang, atau hilir mudik ke sana ke mari tak mencapai pulau harapan. Entahlah, yang jelas kita harus punya tujuan, kita harus punya cita-cita. Tercapai atau tidak, itu bukan urusan kita.

6

Yang penting bagi kita adalah berusaha, sekali lagi berusaha, kendatipun memang kita cuma pandai berusaha, pandai beren-cana, namun yang menentukan berhasil atau tidaknya, itu urusan Allah. Yang je-las, dengan bekal cita-cita dan usaha yang keras, insyaAllah cepat atau lambat, pantai tujuan yang kita cita-citakan tersebut akan tercapai juga. Muslimin Rahimakumullah. Dalam meraih suatu cita-cita tentu-nya diperlukan kemauan yang keras dan usaha yang gigih untuk mencapainya. Di-samping itu diperlukan pula ketabahan, keuletan dan kesungguhan serta kesiapan berkorban baik tenaga, pikiran, perasaan, harta, tahta, uang dan sebagainya. Inilah prasyarat utama untuk mencapai keinginan yang dicita-citakan.

7

Hadirin. Dalam hubungan ini, seorang Shufi pernah berkata : “Sesungguhnya Allah memiliki beberapa hamba. Jika hamba-hamba itu berkehen-dak melakukan sesuatu, maka Dia-pun (Allah) juga berkehendak demikian, atau menghendakinya”. Perkataan seorang Shufi ini seolah memberikankan pengertian yang keliru, di mana kehendak Allah seolah-olah dipe-ngaruhi oleh kehendak manusia. Tetapi bukan demikian yang dimaksudkan oleh seorang Shufi tersebut. Maksud dari per-kataan ini tidak lain adalah membenarkan akan adanya hukum kausalitas, hukum sebab akibat, dimana Allah SWT. meng-hargai akan niat, usaha atau ikhtiar manu-sia dalam mewujudkan segala yang dii-nginkannya.

8

Page 6: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Penghargaan Allah ini terungkap dalam firman-Nya :

°⇑↓™Ρϖ®⎜⎛Φ≡ ⇑υϕ±°⇑Ρϖ®⎜⎨ã↓◊↓ θ©Τη⇓°±

“Sesungguhnya Allah tidak merubah kea-daan suatu kaum, sebelum mereka meru-bah keadaan diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’du ayat 11). Kemudian diperkuat oleh sabda Rasulullah SAW. :

°π⇓↓™ ∝°ϖρ⇔°± ⇐°π⊂⎨↓°π⇓↓ ∑υ ⇓°⇑ ⁄∑Ρ⇑↓ολ⇔

9

“Sesungguhnya segala pekerjaan itu ter-gantung akan niatnya, dan hasil yang akan diperoleh seseorang itu, tergantung apa yang diniatkannya” (HR.Bukhari-Muslim). Dari firman Allah dan sabda Ra-sulullah ini, hadirin sekalian, mengharus-kan kita agar segala yang kita inginkan da-lam bentuk cita-cita ini, hendaknya disi-sipkan niat yang mantap, usaha yang gigih dan konsentrasi yang penuh, dalam upaya mewujudkannya. Marilah kita tanamkan dalam diri kita masing-masing semangat juang dan disiplin yang tinggi, yaitu kepatuhan yang didasari atas kesadaran diri yang men-dalam untuk melakukan tindakan dan usa-ha dalam meraih cita-cita, dengan suatu keyakinan bahwa hari esok harus lebih baik daripada hari ini.

10

⎛⇔™⎨↓σ⇑ µ⇔Ρϖ… ≥Ρ…ζ⇔™

“Dan hari esok (masa depan) itu lebih ba-ik dan utama daripada hari ini (seka-rang)” (QS. Adh-Dhuha ayat 4). Itulah harapan, itulah keinginan dan itulah cita-cita. Kalau tidak karena adanya suatu harapan dan keinginan, maka mustahil seseorang mau berusaha untuk meraih cita-citanya. Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah. Dalam upaya meraih cita-cita ini, ada baiknya jika kita meneladani semangat juang yang dimiliki oleh para pahlawan, dimana umumnya mereka tidak mengenal putus asa di dalam memperjuangkan apa

11

yang menjadi cita-citanya dan cita-cita bangsanya. Para pahlawan di dalam memper-juangkan cita-citanya, tidak mengenal le-lah dan tidak kenal kata menyerah apalagi putus asa, karena mereka mempunyai ha-rapan yang besar bahwa suatu saat apa yang mereka cita-citakan pasti akan ber-hasil, sehingga kehidupan mereka dan anak cucu mereka kelak akan lebih baik daripada kehidupan sekarang. Kalaulah mereka sudah putus asa, tentulah mereka akan mundur teratur dan menghentikan perjuangan, atau menyerah begitu saja. Begitukah sikap mental pahlawan sejati?. Tidak, tentu saja tidak. Siapapun dia, yang namanya pahlawan, atau orang yang diberi gelar pahlawan, bagaimanapun ia akan se-lalu konsekuen pada cita-cita yang luhur dari perjuangannya dan perjuangan bang-sanya, kendatipun ditebus dengan darah

12

Page 7: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

dan air mata. “Merdeka atau mati!!!”, Haram manyarah, waja sampai ka pu-ting” demikian semboyan mereka. Muslimin yang berbahagia. Mampukah kita mengikuti jejak para pahlawan ini? Entahlah. Yang jelas, mungkin tidak bisa kita pungkiri, bahwa tidak sedikit diantara kita yang setelah melakukan usaha dan ikhtiar yang gigih dalam upaya meraih cita-cita, namun ke-tika mendapat halangan dan rintangan, usahanya tiba-tiba menjadi kendur, patah semangat dan akhirnya bersaranglah pe-nyakit pesimistis dalam dirinya, sehingga semakin jauhlah ia dari cita-citanya. Kena-pa hal yang semacam ini bisa terjadi? Mungkin ini dikarenakan kebanyakan kita kurang sabar, kurang tabah dan tidak ber-jiwa besar dalam menghadapi segala

13

kemungkinan yang terjadi. Seandainya ki-ta mau bersabar sedikit saja, dan mencoba berjiwa besar, sembari menyingkirkan se-gala kendala, rintangan dan halangan se-dikit demi sedikit, pasti segala halangan dan rintangan itu akan hilang dan akan tersisih dengan sendirinya. Muslimin Rahimakumullah. Orang yang berjiwa besar senanti-asa bangun seketika ia terjatuh. Kejatuhan yang pertama dijadikannya bekal dan cer-min untuk melangkah selanjutnya. Ingatlah nasehat Buya HAMKA, “Janganlah takut menghadapi suatu kega-galan, karena dengan kegagalan itu kita akan dapat beroleh pengetahuan tentang segi-segi kelemahan atau kekuatan diri kita. Yang ditakuti adalah, gagal dua kali

14

pada suatu hal yang serupa”. Kata bang H. Oma Irama, “Jangan kehilangan tong-kat dua kali”. Kenapa? Karena kalau kita mengalami kegagalan dua kali dalam hal yang sama, artinya kita tidak menjadikan pengalaman yang berharga dari kegagalan kita yang pertama, yang seyogyanya kita lebih berhati-hati dan penuh perhitungan untuk melangkah berikutnya. Kemudian kata buya HAMKA pu-la, “Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tak pernah ja-tuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah mencoba melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang per-tama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang ke dua”. Akhirnya, marilah kita berdoa

15

kepada Allah SWT. agar diberikan kekuat-an dan ketabahan di dalam memperjuang-kan segala cita-cita yang kita inginkan. Se-moga Allah selalu menyertai kita dan memberikan pertolongan-Nya dalam upa-ya kita untuk meraih cita-cita. Amin.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ±

↓ΡΤ⎜ΡΤ∈⇔↓∉⇑ ن↓↓ΡΤ⎜ΡΤ∈⇔↓∉⇑ ن°∏ ∆∠ℵ°∏µ±ℵ ⎛⇔↓™ ∆Ξ⇓°∏Γ∠Ρ∏↓↵°∏ θϖφ∈⇔↓ ±°Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ∞ن

∝°⎜ ⎨ ↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™

16

Page 8: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ× θϖ≡Ρ⇔↓ℵυη®⇔↓υ⟨ τ ⇓↓ ®™Ρη®Φℜ°∏

17

KKEEUUTTAAMMAAAANN IILLMMUU

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

≥ℵ°©β θν∈⇔↓ ο∈÷ ⎝Θ⇔↓ ãΠπΛ⇔↓ ⎛⇔↓°ϕ⎜Ρβ™ Ρ←°ΞΧν⇔↓ℵυ⇓™ ℘υηρν⇔ ã↓οΖ∏™ Ερϑ⇔↓ ⎛⇔↓°⎜⎯°⟨™ κΛ⇔↓

∝°ρ←°λ⇔↓Ρ←°ℜ ⎛ν⊂ τ± ◊°Τ⇓⎨↓

18

2

®Π≡™ ã↓⎨↓ τ⇔↓⎢◊↓Π©⊗↓ ®ΠΧ⊂↓ΠπΛ⇑◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ θνℜ™ο∅θ©ν ⇔↓ ®Π∈± ⎛Χ⇓⎨ τ⇔υℜℵ™ ⇐υℜΡ⇔↓™ θ⎜Ρλ⇔↓⎡Χρ⇔↓↓Θ⟨ ⎛ν⊂ τ±°Λ∅↓™ τ⇔↓⎛ν⊂™ΠπΛ⇑θϖφ∈⇔↓ Π∈±°⇑↓ σ⎜Π⇔↓⇒υ⎜ ⎛⇔↓ τ ∈Χ×σ⇑™

⎨™ τ×°ϕ×κ≡ ã↓↓υϕ×↓ ã↓⎯°Χ⊂°ϖ∏ ◊υπνΤ⇑ θΦ⇓↓™ ⎨↓ σ×υπ×

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah.

19

lhamdulillah, kembali pada siang ini, kita di-beri kesempatan oleh

Allah SWT. untuk bisa menunaikan fardhu Jum’at di masjid yang mulia ini, sebagai salah satu perwujudan pengabdian kita kepada-Nya. Muslimin Rahimakumullah. Seperti biasanya, pada suatu hari Nabiullah Musa ‘alaihis-salam memberi-kan ceramah kepada kaumnya Bani Israil. Kali ini ia tampil begitu bersemangat, de-ngan tata bahasa yang sangat fashih dan tersusun rapi, sehingga enak di dengar dan mudah dipahami. Ia menjelaskan tentang keagungan dan kesucian Allah SWT. Banyak diantara pendengarnya

20

A

Page 9: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

yang berhadir ketika itu, merasa kagum dan mengakui ketinggian ilmu Nabi Musa a.s ini. Setelah selesai menyampaikan u-raian dan petuah-petuah agama, Nabi Mu-sa a.s selanjutnya memberikan kesempat-an kepada yang berhadir untuk bertanya. Mungkin ada hal-hal yang belum atau ku-rang jelas dan minta penjelasan lebih lanjut. Karenanya maka tampillah seorang lelaki setengah baya menghampiri beliau dan bertanya. “Adakah orang lain yang lebih pandai daripada engkau ya Nabi Musa”. Dengan tegas Nabi Musa menja-wab, “Tidak ada”. Hadirin sekalian. Perlu digarisbawahi, bahwa jawab-an tidak ada yang dikemukakan Nabi

21

Musa tersebut bukanlah jawaban kesom-bongan, bukan jawaban keangkuan, teta-pi memang berdasarkan realita yang ada ketika itu, hanya Nabi Musalah orang satu-satunya yang berhasil membimbing kaum-nya Bani Israil ke jalan yang benar. Dialah yang dapat mengalahkan kelicikan Fir-’aun, dan hanya dengan tongkatnya saja, Musa telah dapat membelah lautan, juga telah dapat memojokkan tukang-tukang si-hir ulung ketika itu. Dan terakhir ia dapat mengungkap rahasia pembunuhan terha-dap salah seorang kaumnya Bani Israil. Kendati memang semuanya atas karunia, kehendak dan pertolongan Allah SWT. Dan Musapun sadar akan hal ini. Muslimin Rahimakumullah. Baru saja Nabi Musa mengeluar-kan jawaban tersebut, tiba-tiba turunlah

22

wahyu Allah kepadanya yang seolah-olah meluruskan jawaban Nabi Musa tersebut, yang menurut penilaian Allah SWT. ku-rang tepat dan dapat menjadikannya som-bong dan takabbur, kendatipun Nabi Musa tidak ada niatan dan perasaan demikian. Melalui firman-Nya, yang termuat di dalam Kitab Taurat, Allah SWT. menje-laskan bahwa ilmu pengetahuan itu luas sekali dan tidak hanya dimiliki oleh satu orang saja, kendatipun ia seorang Nabi dan Rasul, tetapi mungkin orang lainpun juga memilikinya, malah mungkin ia lebih pan-dai, karena lebih banyak menuntut ilmu dan mendapat ilham dari Allah SWT. Mendengar sindiran Allah yang se-perti ini, Nabi Musa nampaknya malu juga dan timbul kesadarannya akan keberada-an dirinya sekarang, yang tak lebih hanya-lah sebagai manusia biasa yang

23

tak punya arti apa-apa jika tidak mendapat karunia dan pertolongan Allah SWT. Atas kejadian ini, maka tergeraklah hatinya dan berkeinginan untuk menjum-pai orang yang lebih pandai daripadanya, sehingga segeralah ia mengadu kepada Allah SWT. seraya berkata : “Ya Allah, berilah hamba petunjuk, sia-pakah orang yang lebih pandai dariku. Di manakah ia berada. Rasanya hamba tak sabar lagi ingin segera menemuinya dan menimba ilmu darinya”. Kemudian Allah menjawab, “Dia itu adalah seorang Syekh yang shaleh, Khaidir namanya. Engkau dapat menjumpai orang itu di tempat ber-temunya dua lautan, yaitu antara lautan Roma dan lautan Parsi”. Kemudian Musa memohon petunjuk Allah, “Tunjukkilah hamba ya Allah, jalan menuju tempat tersebut”. Allah berfirman, “Bawalah see-kor ikan yang besar untuk mengiringimu

24

Page 10: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

di perjalanan. Bila ikan itu menghilang, maka di situlah engkau akan berjumpa dengan Khaidir”. Setelah mendapat petunjuk Allah SWT. kemudian Musa minta bantuan ke-pada seorang pemuda dari Bani Israil agar mencarikan seekor ikan besar, kemudian mengajaknya pula agar ikut serta mene-maninya di perjalanan. Bertahun-tahun Nabi Musa bersa-ma seorang pemuda dan seekor ikan besar mengarungi lautan yang sangat luas dan dalam. Tidak sedikit halangan dan rintang-an mereka temui selama diperjalanan. Ra-sa penat dan lelah cukup mengganggu perjalanan mereka, namun demikian, me-reka tetap terus berlayar, hingga akhirnya bertemulah Nabi Musa a.s dengan sese-orang yang bernama Syekh Khaidir itu, yang sebagian ulama menyebutnya Nabi

25

Khaidir, kemudian iapun berguru kepada-nya. Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah. Adegan Singkat di atas menggam-barkan kepada kita betapa keutamaan il-mu. Sehingga nabi Musa sendiripun seke-tika diberi tahu oleh Allah SWT. bahwa ada orang yang lebih pandai daripadanya, maka ia segera menemui orang tersebut untuk menimba ilmu darinya.

Muslimin Rahimakumullah. Islam tak bosan-bosannya meng-anjurkan kepada pengikutnya, agar selalu menuntut ilmu. Di dalam Al-Qur’an mau-pun Al-Hadits, sangat banyak pernyataan

26

yang mengungkapkan tentang hal ini. Se-perti misalnya yang terdapat pada surah Al-Mujadalah ayat 11, Allah SWT. berfir-man :

θλρ⇑↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓ ã↓ ∉∏Ρ⎜ Γ÷ℵ⎯ θν∈⇔↓↓υ×™↓ σ⎜Θ⇔↓™

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan itu, beberapa derajat”. Kemudian sabda Rasulullah SAW. :

ο©Τ∏ θν∈⇔↓ ∆νβ⎛∏ ≠Ρ…σ⇑ Ερϑ⇔↓⎛⇔♠ °ϕ⎜Ρβ τ ⇔ ã↓

27

“Barang siapa yang menempuh jalan un-tuk menuntut ilmu, maka Allah akan me-mudahkan jalan baginya untuk menuju Sorga”. Begitulah para jamaah sekalian, betapa mulianya ilmu, betapa utamanya il-mu, sehingga pantaslah kiranya, Allah me-nurunkan wahyu-Nya yang pertama kepa-da Rasulullah SAW. dengan kata iqra’, bacalah, karena dari kata iqra’ inilah terpancar benih-benih ilmu yang mengil-hami manusia kepada kehidupan yang le-bih baik, kehidupan yang di Ridhai oleh Allah SWT. Muslimin Rahimakumullah. Prof. Dr. Haji Mukti Ali, mantan menteri agama kita dulu, beliau pernah berkata : “Dengan ilmu, kehidupan

28

Page 11: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

menjadi mudah. Dengan seni, kehidupan menjadi indah dan halus. Dengan agama hidup menjadi terarah dan bermakna”. Melalui ilmulah kita mampu mem-baca dan menulis. Dengan ilmulah kita mampu berhitung. Dengan ilmulah kita mampu memanfaatkan sumber kekayaan alam untuk kemanfaatan manusia. Dengan ilmulah kita mampu menjelajahi alam se-mesta ini dan menyingkap rahasia yang terkandung di dalamnya. Pendeknya ilmu, termasuk teknologi di dalamnya, akan memberikan kemudahan-kemudahan da-lam arti yang seluas-luasnya kepada kita, manusia. Betapa pentingnya ilmu ini, sampai-sampai Rasulullah SAW. menilai bahwa sukses tidaknya seseorang dalam mengarungi bahtera hidup ini, ditentukan oleh kualitas dan keluasan ilmu yang

29

dimilikinya. Rasulullah SAW. bersabda :

θν∈⇔°± τϖν∈∏°ϖ⇓ Π⇔↓⎯↓ℵ↓ σ⇑ θν∈⇔°± τϖν∈∏ ≥Ρ…⎨ ↓ ⎯ℵ ↓ σ⇑™ θν∈⇔°± τϖν∈∏ °π⟨ ⎯↓ℵ↓ σ⇑™

“Barang siapa menghendaki kesuksesan hidup di dunia, maka ia wajib menuntut il-mu. Dan barang siapa yang menghendaki kenikmatan hidup di akhirat, maka ia ha-rus menuntut ilmu. Dan barang siapa menghendaki kebahagiaan keduanya (du-nia dan akhirat), maka ia mesti menuntut ilmu”. Begitulah kaum Muslimin sekalian betapa pentingnya menuntut ilmu. Dan ka-rena saking pentingnya menuntut ilmu ini,

30

sehingga Allah mensejajarkan orang-orang yang berilmu pengetahuan itu dengan orang-orang yang beriman dengan mem-berinya beberapa derajat kemuliaan, seper-ti yang ditunjukkan oleh ayat yang telah kami bacakan di atas tadi. Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah. Kalau hanya menuntut ilmu sema-ta, apalagi kalau hanya ilmu-ilmu kedunia-an, tentu saja belumlah cukup. Menuntut ilmu keduniaan (umum), hendaknya diim-bangi pula dengan menuntut ilmu agama, ilmu-ilmu keIslaman. Sebab agama Islam yang kita anut, tidak cukup hanya diimani semata, tetapi ia harus kita ilmui, dalam arti kita gali dan pelajari, kita hayati dan kita amalkan, serta kita da’wahkan untuk mengembangkan risalah Islam ke tengah-

31

tengah masyarakat. Hadirin Ilmu sebagai benda abstrak, tentu tidak memerlukan tempat yang luas di otak kita. Betapapun banyaknya ilmu yang masuk ke otak kita, otak kita akan selalu sanggup menampungnya. Berbeda dengan harta kekayaan, semakin banyak kita me-miliki harta, maka semakin repot kita men-carikan wadah untuk menyimpannya. Dalam hubungan ini, maka paling tidak terdapat lima keutamaan ilmu penge-tahuan dibandingkan dengan harta keka-yaan : 1. Ilmu apabila disebarkan menjadi sema-

kin banyak, sedangkan harta apabila disebarkan semakin sedikit;

32

Page 12: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

2. Ilmu tidak bisa dicuri, sedangkan harta bisa dicuri;

3. Ilmu tidak memerlukan ruangan khu-sus untuk menyimpannya, sedangkan harta memerlukan tempat khusus;

4. Ilmu bisa menolong pemiliknya dari ancaman atau gangguan pihak lain, se-dangkan harta memerlukan pertolong-an pemiliknya dari gangguan atau an-caman pihak lain;

5. Ilmu merupakan pembawa keselamat-an, sedangkan harta dapat membawa malapetaka.

Akhirnya, mengingat betapa pen-ting dan utamanya ilmu bagi kehidupan kita, maka kami mengajak kepada para jamaah sekalian, marilah kita bersama-sama untuk meningkatkan usaha-usaha di-dalam menuntut ilmu. Marilah kita manfa-atkan semaksimal mungkin sarana-sara-na sekolah, pondok pesantren, lembaga-

33

lembaga pendidikan non formal seperti diklat, kursus dan sebagainya, dan tak ter-kecuali juga di tempat-tempat lain yang memungkinkan kita untuk menimba ilmu, seperti di masjid-masjid, mushalla, di ru-mah-rumah guru/ustadz, di majelis ta’lim atau di tempat pengajian, dan sebagainya. Ingatlah bahwa menuntut ilmu itu tidak mengenal usia, tak mengenal waktu dan tak mengenal tempat. Menuntut ilmu itu dapat dilakukan sepanjang masa/seumur hidup. Selama kita masih bisa bernapas, selama itu pula kita wajib menuntut ilmu. Ingatlah sabda Rasulullah SAW. :

ΠΛν⇔↓⎛⇔↓Π©π⇔↓σ⇑ θν∈⇔↓ ∆νβ↓ “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang kubur”. Kemudian, sabda beliau pula :

34

σϖΞ⇔°± υ⇔™ θν∈⇔↓ ∆νβ↓ “Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke ne-geri Cina”.

Marilah kita berdoa kepada Allah SWT. semoga kita diberi-Nya kekuatan, sehingga kita mampu menggali ilmu pe-ngetahuan sebagai bekal kita hidup di dunia ini, dan terlebih-lebih sebagai bekal kita untuk menempuh hidup kita di akhirat nanti.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ±

°ρ×θν⊂°⇑⎨↓ °ρ⇔θν⊂⎨µρΛ Χℜ↓υ⇔°⋅ θϖλΛ⇔↓ θϖν∈⇔↓ Γ⇓↓ µ⇓↓

35

θϖφ∈⇔↓◊∞ Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°± ∝° ⎜ ⎨ ↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™

θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ× θϖ≡Ρ⇔↓ℵυη®⇔↓υ⟨τ ⇓↓ ®™Ρη®Φℜ°∏

36

Page 13: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

TTIIGGAA BBEESSAARRAANN NNII’’MMAATT AALLLLAAHH

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

◊°π⎜⎨↓Επ∈ρ±°ρπ∈⇓↓ ⎝Θ⇔↓ãΠπΛ⇔↓ ã↓ ⎨↓ τ⇔↓⎢ ◊↓Π©⊗↓ ⇒ζℜ⎨↓™ ↓ΠπΛ⇑ ◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨®Π≡™ ⎛ν⊂θνℜ™ ο∅θ©ν ⇔↓ τ⇔υℜℵ™ ®ΠΧ⊂

37

θϖφ∈⇔↓⇐υℜΡ⇔↓™ θ⎜Ρλ⇔↓⎡Χρ⇔↓↓Θ⟨ τ ∈Χ×σ⇑™ τ±°Λ∅↓™ τ⇔↓ ⎛ν⊂™ ΠπΛ⇑ ã↓⎯°Χ⊂ƒϖ∏Π∈±°⇑↓ σ⎜Π⇔↓ ⇒υ⎜ ⎛⇔↓ ℑ°∏Πϕ∏ ã↓∑υϕΦ± ⎝°⎜↓™ θλϖ∅™↓

◊υϕΦπ⇔↓

Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT.

lhamdulillah, kita ber-syukur ke khadirat Al-lah SWT. yang dengan

izin-Nya jualah, sehingga dapatlah kita pada siang ini kembali menunaikan fardhu

38

A

3

Jum’at, sebagai salah satu wujud nyata da-ri taqwa kita kepada Allah SWT. Kaum Muslimin Rahimakumullah. Sudah tidak dapat kita pungkiri, bahwa dalam kehidupan ini, kita selalu menerima ni’mat Allah yang melimpah ruah. Karena saking banyaknya, tidak ada satu mesin atau teknologi secanggih apa-pun yang mampu mencatat berapa banyak ni’mat Allah tersebut. Sehingga jika sean-dainya ranting-ranting kayu yang ada di permukaan bumi ini di jadikan pena, dan seluruh lauatan yang luas dan dalam ini, dijadikan tinta, untuk menuliskan ni’mat-ni’mat Allah, niscaya ranting-rangting ka-yu itu akan hancur atau musnah dan lau-tan itu akan kering, namun ni’mat-ni’mat Allah masih banyak yang belum tertulis-kan.

39

Dalam hubungan ini, maka wajar-lah kiranya, jika Allah SWT. menantang kita dan mempersilakan kepada kita, kalau memang kita mau dan mampu melakukan penghitungan terhadap ni’mat-ni’mat Al-lah tersebut. Namun pasti, kata Allah, se-kali lagi pasti, kita tidak akan mampu un-tuk menghitungnya. Firman Allah dalam Al-Qur’an :

°⟨υΞΛ×⎨ ã↓Γπ ⇓ ↓™Π∈×◊↓™

“Dan jika sekiranya kamu ingin menghi-tung-hitung ni’mat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu untuk menghitungnya” (QS. Ibrahim ayat 34). Maasyiral Muslimin Rahimakumullah.

40

Page 14: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Walaupun ada sebuah hadits Ra-sulullah SAW. yang menyatakan :

°©ρ⇑⇐Σ⇓↓ Επ≡ℵ Ε←°⇑⎛⇔°∈×ã↓◊↓ Υ⇓⎧↓™ σϑ⇔↓σϖ± ≥Π≡↓™ Επ≡ℵ ◊υηβ°∈Φ⎜°©Χ∏ ⇒↓υ©⇔↓™ θ←°©Χ⇔↓™ Ω≡υ⇔↓ιχ∈× °©± ◊υπ≡↓ΡΦ⎜°©±™ °∈Τ×⎛⇔°∈×ã↓Ρ…↓™ °⟨Π⇔™⎛ν⊂ ®⎯°Χ⊂°©± θ≡Ρ⎜ Επ≡ℵ σϖ∈Τ×™

Ε⇑°ϖϕ⇔↓ ⇒υ⎜

“Sesungguhnya Allah memiliki seratus ni’mat (rahmat). Satu ni’mat diantaranya

41

telah diturunkan Allah dan dibagi-bagikan Nya kepada jin, manusia dan binatang. Dengan ni’mat yang satu tersebut, maka semua makhluk akan saling sayang me-nyayangi dan kasih mengasihi. Dengan ni’mat yang satu itu pulalah, seekor kele-dai liar mengasihi anaknya. Adapun ni’-mat (rahmat) yang lainnya (99) itu, digu-nakan Allah untuk mengasihi hamba-Nya di akhirat (pada hari kiamat) kelak”. Muslimin Rahimakumullah. Memang, kalau dilihat dari segi prosentasi, kelihatannya sangat sedikit. Dari 100 ni’mat yang dimiliki Allah, ha-nya 1 ni’mat yang diperuntukkan-Nya bagi makhluk di dunia ini. Sementara yang 99 ni’mat lainnya, Allah persiapkan untuk makhluk-Nya yang hidup di akhirat kelak. Sepertinya ini tidak sebanding, tidak

42

balans. Ya, memang kalau dilihat dari segi pembagiannya jelas tidak seimbang. Na-mun, kalau kita lihat dan rasakan dari segi nilainya, tentu tidak dapat kita bayangkan betapa besarnya. Walaupun ni’mat yang diturunkan Allah ke dunia ini hanya 1% saja, akan tetapi bagi ukuran kita, atau bagi ukuran duniawi, sudah merupakan ni’mat yang sangat banyak, karena dari sa-tu sumber ni’mat inilah terpancar ni’mat-ni’mat lainnya yang beraneka ragam jenis dan macamnya dan sangat banyak jumlah-nya, sehingga wajar jika tak seorangpun diantara kita yang mampu untuk menghi-tungnya. Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at yang berbahagia. Kendatipun ni’mat Allah itu sangat banyak. Namun para ulama sepakat untuk

43

mengelompokkan ni’mat Allah ini ke da-lam tiga kelompok besar. Kelompok besar yang pertama a-dalah ni’mat hidup dan kehidupan. Ni’mat ini diberikan oleh Allah SWT. Kepada se-luruh makhluk-Nya, tanpa terkecuali. Ti-dak saja kepada manusia, tetapi binatang dan tumbuh-tumbuhan pun juga diberikan oleh Allah ni’mat hidup dan kehidupan, bahkan kepada malaikat dan jin, termasuk si durjana iblis dan syetan, semuanya dibe-rikan ni’mat hidup dan kehidupan oleh Allah SWT. Muslimin rahimakumullah. Tahukah kita, bahwa yang menye-babkan kita bisa hidup di permukaan bumi ini, dikarenakan bumi ini berputar. Dalam satu kali putaran memakan waktu 24 jam

44

Page 15: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

atau satu hari. Bagi belahan bumi yang menghadap matahari, maka di sana terjadi siang. Sebaliknya, bagi belahan bumi yang membelakangi matahari, maka di sana ter-jadi malam. Demikian seterusnya silih ber-ganti, hingga hari kiamat nanti. Dengan berputarnya bumi, maka terjadilah siang dan malam. Di sinilah se-benarnya rahasia kehidupan kita. Dengan perputaran bumi inilah, kita bisa hidup di-permukaan bumi ini. Coba kalau kita ba-yangkan, bagaimana dan apa yang terjadi jika sekiranya bumi kita ini tidak berpu-tar?. Hadirin. Seandainya bumi ini tidak berpu-tar, berarti ada belahan bumi yang meng-alami siang terus-terusan dan ada belahan

45

bumi yang mengalami malam terus-terus-an. Bagi belahan bumi yang mengala-mi siang terus-terusan, maka menurut pra-kiraan para ahli, bahwa dalam jangka wak-tu 100 jam saja, maka suhu udara yang ada di permukaan bumi tersebut akan menca-pai 100 derajat celsius. Ini berarti seluruh zat cair, baik itu air laut, air sungai, air danau air kali, air sumur dan sebagainya, semuanya akan mendidih, Bahkan perse-diaan air yang ada dalam tubuh kita, ter-masuk darah kita, karena darah juga meru-pakan zat cair, juga ikut mendidih. Kalau sudah demikian keadaannya, maka sudah dapat dipastikan, tidak akan ada kehidupan di permukaan bumi ini, bahkan lama kela-maan bumi ini hangus dan hancur lebur jadi debu. Muslimin Rahimakumullah.

46

Sebaliknya, bagi belahan bumi yang mengalami malam terus terusan, ma-ka menurut prakiraan para ahli, bahwa dalam jangka waktu 100 jam saja, maka suhu udara yang ada di permukaan bumi tersebut menjadi 0 derajat celcius. Ini ber-arti seluruh benda cair akan menjadi beku. Air laut beku, air sungai beku, air danau beku, air kali beku, air sumur beku, dan seterusnya. Demikian juga cairan yang ada ditubuh kita, termasuk darah kita, ikut-ikutan beku. Kalau sudah demikian kea-daannya, maka sudah dapat dipastikan, ti-dak akan ada kehidupan dipermukaan bu-mi ini. Subhaanallah, Begitulah, dengan Rahman dan Rahim-Nya, Allah SWT. telah menjadikan bumi ini berputar, se-hingga terjadilah siang dan malam secara silih berganti, yang karenanya maka suhu udara yang ada di permukaan bumi akan

47

selalu stabil atau konstan, tidak terlalu panas, tidak pula terlalu dingin. Cukup banyak ayat Al-Qur’an memberikan pernyataan, betapa ke Maha-besaran Allah SWT. yang dengan kuasa-Nya telah menciptakan langit dan bumi serta mengatur silih bergantinya siang dan malam. Firman Allah dalam Al-Qur’an :

⊃ℵ⎨↓™ ∝υ π Τ⇔↓κν…⎡∏ ◊↓ ℵ°©ρ⇔↓™ οϖ⇔↓ √ζΦ…↓™

″°Χ⇔⎨↓⎛⇔™⎨Γ⎜ ⎨ “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam

48

Page 16: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

dan siang terdapat tanda tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal” (QS. Ali ‘Imran ayat 190). Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia. Besaran ni’mat yang ke dua adalah ni’mat kebebasan berpikir atau kemerde-kaan. Ni’mat yang ke dua ini nampaknya lebih selektif dibandingkan dengan ni’mat yang pertama.

Kalau ni’mat hidup dan kehidupan dianugerahkan oleh Allah kepada seluruh makhluk-Nya, tanpa terkecuali, maka ni’-mat kebebasan berpikir atau kemerdekaan ini justeru hanya diperuntukkan Allah ke-pada manusia saja. Tidak diberikan kepada binatang, tidak pula diberikan kepada tum-buh-tumbuhan, bahkan kepada malaikat sekalipun, Allah SWT. tidak memberikan

49

ni’mat kebebasan berpikir atau kemerde-kaan. Sekali lagi, ni’mat kebebasan ber-pikir atau kemerdekaan ini, hanya dianu-gerahkan Allah SWT. kepada manusia saja. Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at yang berbahagia. Dengan ni’mat kebebasan berpikir atau kemerdekaan ini, manusia dipersila-kan oleh Allah untuk memilih apa saja yang ia mau. Ketika ia sedang haus, di sebelahnya tersedia air teh manis, air susu, air kopi, air es dan sebagainya, tentu ia bebas memilih yang mana yang ia suka. Demikian juga dalam kehidupan beragama, Allah dengan jelas dan tegas te-lah memberikan petunjuk-Nya kepada kita manusia, melalui Al-Qur’an dan Sunnah

50

Nabi-Nya, baik mengenai perintah atau kewajiban yang harus dijalankan maupun berbagai larangan yang harus dihindar-kan. Namun Allah sama sekali tidak me-maksa kita, mau dilaksanakan kewajiban itu, atau tidak. Mau dilanggar atau dipa-tuhi larangan itu, Allah tidak perduli. Yang jelas, Allah sudah memberikan ga-risan-garisan-Nya yang tegas dan jelas, yang kesemuanya tentu ada risiko atau konsekuensinya. Demikianlah, memang kebebasan memilih selalu diiringi dengan penghargaan atau hukuman. Bagi yang ra-jin menjalankan perintah-Nya dan selalu menjauhi larangan-Nya, maka ia akan di-berikan penghargaan oleh Allah berupa pahala sorga. Sebaliknya, bagi yang malas mejalankan perintah-Nya dan tidak meng-indahkan larangan-Nya, maka ia akan di-berikan hukuman berupa siksa neraka. Muslimin Rahimakumullah.

51

Karena Allah telah memberikan kemerdekaan dan kebebasan berpikir ke-pada manusia, untuk memilih, untuk menentukan dan sebagainya, maka inilah barangkali pangkalnya, mengapa manusia kalau diberi yang baik, malah justeru me-milih yang jelek. Diajak kepada ketaq-waan, malah melakukan kefasikan. Diajak berdamai, malah bermusuhan. Begitulah, manusia diberikan kebebasan oleh Allah untuk memilih, apakah ta’at kepada-Nya atau durhaka kepada-Nya. Firman Allah SWT. :

°⟨↓υϕ×™°⟨ℵυϑ∏°©π©⇔°∏

“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan atau ketaqwaannya” (QS. Asy-Syams ayat 8).

52

Page 17: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Muslimin Rahimakumullah.

Dengan ni’mat kebebasan berpikir atau kemerdekaan, manusia diberikan ke-bebasan oleh Allah untuk memilih jalan hidup dan lapangan hidup yang ia ingin-kan. Manusia diberikan kebebasan dan ke-merdekaan untuk mempertahankan hak a-zasinya dan fitrahnya sebagai manusia.

Tak seorangpun diantara kita yang

rela kalau kebebasan kita dibelenggu, ka-lau kemerdekaan kita diganggu. Oleh ka-renanya wajar, jika para pejuang kita tem-po dulu bertekad, “Merdeka atau Mati!!!”, maksudnya, mereka rela mati demi mem-pertahankan kemerdekaan.Demikianlah ni-lai kebebasan berpikir atau kemerdekaan, kedudukannya lebih tinggi dari nilai hidup dan kehidupan. Kaum Muslimin Rahimakumullah.

53

Besaran ni’mat yang ketiga, atau ni’mat yang terakhir adalah ni’mat hida-yah atau ni’mat Iman dan Islam. Hadirin.

Ni’mat ini lebih selektif lagi dibe-

rikan oleh Allah SWT. Karena ni’mat ini hanya Ia berikan kepada manusia tertentu saja yang Ia kehendaki.

Firman Allah SWT. :

θϖϕΦΤ⇑ β↓Ρ∅⎛⇔↓ ⁄ƒς⎜σ⇑ ⎝Π©⎜

“Dia memberi Hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang benar” (QS. Al-Baqarah ayat 142). Muslimin Rahimakumullah.

54

Hidayah adalah mutlak milik Al-lah. Wewenang sepenuhnya ada di tangan-Nya. Rasulullah sendiri tidak diberikan hak oleh Allah SWT. untuk memberikan hidayah kepada orang lain, sekalipun ke-pada keluarga, sahabat atau orang yang beliau cintai. Sebagai contoh, seperti Abu Tha-lib, paman Nabi. Beliau adalah orang yang sangat mencintai Rasulullah. Beliau adalah orang yang sangat berjasa terhadap kebe-radaan Islam dan kaum Muslimin di masa Rasulullah. Beliau adalah orang yang pa-ling setia mendampingi dan melindungi perjuangan Rasulullah. Beliau adalah o-rang yang setiap saat menyaksikan betapa kemuliaan, kejujuran dan keindahan budi pekerti Rasulullah. Beliau adalah orang yang senantiasa menyaksikan betapa kebe-saran mu’jizat Rasulullah. Namun apa hendak dikata, ternyata di akhir hayat

55

beliau, paman Nabi yang bernama Abu Thalib ini, tidak sempat mengucapkan dua kalimat syahadat, kenapa?, karena tidak mendapat hidayah Allah SWT. Padahal sebelumnya Rasulullah SAW. sudah ber-usaha sebisa-bisanya membujuk dan mem-bimbing beliau, namun malah justeru tidak dihiraukan oleh beliau, sehingga hampir-hampir Nabi putus asa.

µ⇔≠ƒ≡↓Επν∧ ã↓⎨↓τ⇔↓⎢ο⋅ θ⊂°⎜ ã↓⎨↓τ⇔↓⎢ ⇐υϕ⎜◊↓⎛±↓™ã↓Πρ⊂°©±

“Wahai paman (kata Rasulullah), ucap-kanlah kalimat LAA ILAAHA ILLA AL-LAH. Kalimat ini nantinya akan aku ja-dikan argumentasi terhadapmu di hadap-an Allah. Tetapi Abi Thalib menolak untuk mengucapkan kalimat LAA ILAAHA ILLA ALLAH tersebut” (HR.Bukhari Dan Mus-lim).

56

Page 18: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Melihat keadaan pamannya yang sedemikian ini, tak dapat dielakkan lagi, berlinanglah air mata beliau, Rasulullah benar-benar sedih hatinya, sehingga ter-ucaplah permohonan sekaligus pengaduan beliau untuk meminta pertimbangan Allah terhadap keadaan pamannya ini. Namun justeru pengaduan Rasulullah tersebut mendapat teguran keras dari Allah SWT. sebagaimana firman-Nya :

σλ⇔ ™ ΓΧΧ≡↓σ⇑⎝Π©×⎨µ⇓↓ θν⊂↓υ⟨™ ⁄ƒς⎜ σ⇑ ⎝Π©⎜ã↓

σ⎜ΠΦ©π⇔°±

“Sesungguhnya kamu (hai Muhammad) ti-dak akan dapat memberi petunjuk (hida-yah) kepada orang yang kamu kasihi, te-tapi Allah memberi petunjuk (hidayah)

57

kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” (QS. Al-Qashash ayat 56).

Mendengar teguran Allah ini, Ra-sulullah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kecuali diam dan pasrah. Rasulullah menyadari akan kele-mahan dirinya di hadapan Allah SWT. Beliau tidak bisa berbuat banyak tanpa izin Allah, tanpa kehendak Allah. Dan Al-lah Maha Tahu serta Maha Bijaksana ter-hadap apa yang menjadi keputusan-Nya kendati menurut kacamata manusia mung-kin dirasa kurang adil. Kaum Muslimin Rahimakumullah. Beruntunglah kita saat ini, karena

58

telah ditakdirkan Allah menjadi orang-orang yang dianugerahi ni’mat Hidayah atau ni’mat Iman dan Islam, sebab tidak semua orang dapat memperolehnya. Lagi pula, Rasulullah dalam sebuah hadits be-liau pernah bersabda, kata beliau : “Sangat berbahagia sekali, orang yang pernah ber-temu dengan aku, kemudian ia beriman”. Akan tetapi justeru Nabi mengulanginya sampai tiga kali, kata beliau : “Lebih ber-bahagia lagi, lebih berbahagia lagi, lebih berbahagia lagi, orang yang tak pernah bertemu dengan aku, namun ia beriman, ia percaya”. Alhamdulillah kita termasuk golongan ini. Muslimin yang berbahagia. Bersyukurlah kita kepada Allah SWT. karena kita semua telah dianuge-rahkan-Nya ni’mat hidup dan kehidupan,

59

walaupun nasib dan lapangan penghidupan serta rezeki yang kita terima cukup berva-riasi. Kemudian, kita dalam keadaan bebas merdeka, bangsa kita adalah bangsa yang merdeka, dan yang terakhir alhamdulillah, ni’mat hidayah, Iman dan Islam pun juga senantiasa menyertai kehidupan kita hing-ga sampai di akhir hayat nanti.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ±

τΦϕ ×κ≡ã↓↓υϕ×↓↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓°©⎜↓ ƒ⎜ ◊™θνΤ⇑ θΦ⇓↓™⎨↓σ×υπ×⎨™

θϖφ∈⇔↓◊∞ Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°± ∝°⎜⎨ ↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™

60

Page 19: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™ θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ×

θϖ≡Ρ⇔↓ℵυη®⇔↓υ⟨τ ⇓↓ ®™Ρη®Φℜ°∏

61

EEKKSSIISSTTEENNSSII TTAAUUHHIIDD DDAALLAAMM KKEEHHIIDDUUPPAANN

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

Π©⊗↓ Ρ⇑↓°π∧↓ΡϖΗ∧↓Ππ≡ãΠπΛ⇔↓ τ⇔ µ⎜Ρ⊗⎨®Π≡™ ã↓⎨↓ τ⇔↓⎢ ◊↓

Ρη∧™ τ±ΠΛ÷σπ⇔°⇑°∠ℵ↓

62

4

® ΠΧ⊂↓ΠπŒ°⇓⎨υ⇑™°⇓Πϖℜ ◊↓ Π©⊗↓™ ΡςΧ⇔↓™ κ←ζΝ⇔↓Πϖℜ τ ⇔υℜℵ™

°⇓Πϖℜ⎛ν⊂ ∨ℵ°±™ θνℜ™ οΞ∏ θ©ν ⇔↓ τ±°Λ∅↓™ τ⇔∞ ⎛ν⊂™ ΠπŒ°⇓⎨υ⇑™

℘°ρ⇔↓°©ϖ⇔↓°ϖ∏Π∈±°⇑↓ ℵΡ®⇔↓Μϖ±°Ξ⇑ ⎨↓ σ×υπ×⎨™ τ×°ϕ×κ≡ ã↓↓υϕ×↓

◊υπνΤ⇑ θΦ⇓↓™

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT.

lhamdulillah, kembali kita memanjatkan puji dan syukur ke khadirat 63

Allah SWT. yang mana atas kodrat dan iradat-Nya jualah, sehingga dapatlah pada siang ini kembali kita bersama-sama me-nunaikan perintah-Nya, melaksanakan far-dhu Jum’at, di masjid yang mulia dan ter-hormat ini. Muslimin Rahimakumullah. Sebagai seorang Muslim, kita ten-tunya yakin dengan kepercayaan yang bulat, kokoh dan kuat, bahwa agama Islam yang kita anut ini, merupakan agama yang monotheisme, yang mengajarkan bahwa Tuhan itu Esa, Tuhan itu satu, Tuhan itu Tunggal. Tidak berbilang. Tidak dua, ti-dak tiga, tidak empat dan seterusnya. Allah SWT. berfirman :

Π≡↓ã↓υ⟨ο⋅ 64

A

Page 20: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

“Katakanlah, Dia Allah itu esa (satu)” (QS.Al-Ikhlas ayat 1).

⇒υϖϕ⇔↓⎡Λ⇔↓υ⟨⎨↓τ⇔↓⎢ ã↓ “Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri” (QS. Ali ‘Imran ayat 2). Muslimin yang berbahagia. Dokrin tauhid yang kita pelajari, kita hayati dan kita amalkan selama ini tentunya diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi kehidupan kita, terutama di dalam melaksanakan segala aktivitas sehari-hari, dengan satu sandaran yang kokoh, bahwa aktivitas yang kita lak-sanakan itu semata-mata hanya karena Al-lah SWT. “Lillaahi ta’ala” dengan maksud

65

dan tujuan semata-mata hanya ingin mera-ih Ridha Allah SWT. Dengan demikian, sebagai konse-kuensi dari konsep ini, pada gilirannya a-kan mencetak karakter agung, jujur, suci dan teguh memegang amanah. Dengan a-danya tauhid dalam Islam merupakan ke-kuatan yang besar, yang mampu mengatur secara tertib segala macam aktivitas kehi-dupan seluruh manusia yang ada di permu-kaan bumi ini. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Sebagai ilustrasi dalam pembahas-an tentang tauhid ini, kami ingin menge-mukakan sebuah cuplikan sejarah di za-man khalifah Umar bin Khathab r.a. Muslimin yang berbahagia.

66

Suatu ketika, khalifah Umar bin Khathab r.a bertemu dengan seorang anak gembala yang sedang menghalau seka-wanan kambing di padang rumput. Kepada anak gembala tersebut Umar menanyakan, siapa pemilik kambing-kambing yang ia gembalakan tersebut. Sang anak menja-wab dengan jujur bahwa kambing-kam-bing tersebut adalah milik majikannya. Kemudian Umar mencoba menawarkan ja-sa untuk membeli kambing tersebut barang satu ekor. “Sudilah wahai anak muda ka-mu menjualnya untuk saya, barang satu ekor”, kata Umar. Sang anak menjawab, “Maaf saya tidak bisa melakukannya, ke-cuali jika tuan berhubungan langsung de-ngan majikan saya, si pemilik kambing-kambing in”. Umar terus membujuknya, “Kan tidak apa-apa, cuma satu ekor koq. Lagi pula, majikanmu tidak akan menge-tahuinya. Bilang saja nanti, kambing ter-sebut telah dimakan srigala”.

67

Mendengar bujukan Umar ini, sang anak terdiam dan ia nampak berpikir. Dia berpikir bukan mau menjual kambing ter-sebut, atau menggunakan kesempatan di dalam kesempitan. Tetapi ia berpikir dan bingung terhadap sikap Umar yang menu-rutnya tidak pantas diucapkan oleh orang yang beriman. Akhirnya sang anakpun ba-lik bertanya kepada Umar, “Kalau begi-tu”, katanya : “Fa-aina Allah?”, di mana Allah berada?”. Muslimin Rahimakumullah. Bagi Umar bin Khathab r.a perta-nyaan yang demikian ini, kendatipun da-tangnya dari seorang bocah, seorang bu-dak kecil. Walaupun pertanyaannya sangat pendek, sederhana dan polos, seperti la-yaknya seorang anak berta-nya. Namun demikian, bagi Umar cukup menggugah

68

Page 21: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

dan menggetarkan hati dan merindingkan bulu roma. Di balik pertanyaan singkat terse-but, sang anak seakan-akan berkata, “Me-mang”, katanya, “saat ini seolah saya yang memiliki kambing-kambing tersebut. Saya yakin, majikan saya akan memper-cayai begitu saja alasan yang saya buat. Majikan saya dapat saya tipu. Dia tidak melihat apa yang saya lakukan di sini. Dia tidak akan tahu, sebab tak seorangpun yang melihatnya. Dia tidak mempunyai spion (mata-mata) buat menyelidiki/me-mantau aktivitas saya. Akan tetapi?, sang anak berpikir,”bagaimana mungkin saya dapat menipu Allah. Bukankah Allah itu Maha Meliha,t yang tentunya tahu apa yang saya lakukan”. Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah.

69

Terhadap kejadian ini, maka tidak heran jika Umar bin Khathab r.a ketika itu sempat mencucurkan air mata, lantaran terharu menyaksikan teguhnya keimanan sang anak gembala. Lantaran itu, pada ke-sempatan lain beliau temui anak tersebut dan mengajak untuk menemui sang maji-kan untuk memerdekakannya dari perbu-dakan, sehingga terbebaslah sang anak ini dari belenggu perbudakan. Kata Umar, “Kalimat FA-AINA ALLAH inilah yang memerdekakan kamu di dunia ini. Dan se-moga dengan kalimat ini pula akan me-merdekakan kamu di akhirat kelak”. Hadirin. Demikianlah contoh pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh adanya tauhid yang kuat. Ia dapat membentuk pri-badi seseorang menjadi pribadi yang

70

militan dan terpuji. Tak peduli apakah oleh kalangan atas, kalangan menengah mau-pun kalangan bawah. Tidak peduli anak-anak maupun orang dewasa. Muslimin Rahimakumullah. Tauhid yang kuat dapat membe-baskan manusia dari seribu satu macam belenggu kejahatan duniawi. Dengan tau-hid yang kuat dapat membebaskan manu-sia dari penjajahan, perbudakan dan peng-hambaan, baik oleh sesama manusia mau-pun oleh keganasan hawa nafsu. Dengan jiwa tauhid yang tinggi seseorang akan bebas dari berbagai belenggu ketakutan dan duka cita, baik dalam kemiskinan harta, kemiskinan jabatan, kemiskinan ke-dudukan dsb.

Dengan jiwa tauhid yang tinggi,

71

seseorang akan bebas dari berbagai ke-melut keluh kesah, kebingungan dan rasa putus asa. Dengan tauhid yang tinggi. se-orang muslim akan memiliki jiwa besar, tidak berjiwa kerdil. Kenapa demikian?, karena dengan tauhid yang tinggi akan memberikan dampak terhadap keikhlasan seseorang, yang selalu menyandarkan diri-nya semata-mata hanya kepada Allah, ha-nya untuk Allah. Shalatnya, ibadahnya, se-pakterjangnya sehari-hari, bahkan hidup dan matinya, hanya semata-mata diper-sembahkan kepada Allah rabbul ‘alamin, sehingga ia tidak akan tertarik atau ter-pengaruh sedikitpun terhadap buaian-bu-aian duniawi dan tidak akan memper-dulikan kepahitan hidup duniawi. Hal ini sesuai dengan pernyataan seorang muslim manakala ia melakukan shalat, yang ter-ungkap dalam doa iftitah :

⎡×°π⇑™⎝°ϖΛ⇑™⎛λΤ⇓™⎡×ζ∅◊↓ 72

Page 22: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

σϖπ⇔°∈⇔↓ ″ℵ ã

“Sesungguhnya, shalatku, ibadahku, hi-dupku dan matiku, adalah untuk Allah, Tuhan yang memelihara alam semesta”. Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at yang berbahagia. Tatkala Sayyidina Ali bin Abi Tha-lib r.a sudah siap dengan pasukannya un-tuk berangkat ke medan perang Nahrawan, datanglah seorang lelaki bernama Musafir bin Auf. Ia berharap kepada Ali bin Abi Thalib agar menunda keberangkatannya ke medan perang. “Kenapa harus ditunda?”, tanya Sayyidina Ali.“Kalau berangkat se-karang juga, saya khawatir pasukan kita akan mengalami kekalahan yang hebat, karena kekuatan kita tidak berimbang

73

dengan kekuatan musuh, terutama dari segi jumlah”, jawab Musafir bin Auf. “Tidak perlu takut dan gentar saudaraku, Allah bersama kita”. Pasukan terus berge-rak, dan berkat Tauhid yang kuat, Ali bin Abi Thalib bersama pasukannya, terus maju dan maju terus bertempur di medan laga, dengan semangat yang menyala-nya-la, sambil bertawakkal kepada Allah, hing-ga akhirnya sejarah membuktikan, Ali bin Abi Thalib dan pasukannya berada di pihak yang menang. Kaum Muslimin Sidang Jum’at Rahima-kumullah. Dari uraian singkat khutbah ini, dapatlah kita simpulkan bahwa tauhid me-rupakan kepercayaan mutlak tentang kee-saan Allah SWT. yang berurat berakar

74

dalam hati sanubari muslim dan merupa-kan cerminan untuk mengukur tingkat ke-ikhlasan seseorang dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini. Tauhid adalah akar, dasar dan lan-dasan sekaligus pokok ajaran Islam yang mau tidak mau harus dipegangi dengan erat kuat oleh setiap muslim. Hadirin. Seorang pemikir Islam terkemuka, Abul A’la Al-Maududi menyimpulkan, bahwa eksistensi tauhid dalam kehidupan seorang muslim sehari-hari, antara lain adalah :

1. Tauhid dapat menjauhkan manusia dari pandangan yang sempit dan picik;

75

2. Tauhid dapat menanamkan keper-cayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga diri;

3. Tauhid dapat menumbuhkan sifat rendah hati dan khidmat;

4. Tauhid dapat membentuk manusia menjadi jujur dan adil;

5. Tauhid dapat menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam meng-hadapi setiap persoalan dan situasi;

6. Tauhid dapat membentuk pendirian yang teguh, sabar/tabah dan opti-mis;

7. Tauhid dapat menanamkan sifat kesatria dan semangat berani ber-korban, tidak gentar menghadapi berbagai risiko, bahkan tidak takut terhadap mati;

8. Tauhid dapat menciptakan sikap hidup yang damai dan penuh ridha;

9. Tauhid dapat membentuk manusia menjadi patuh, taat dan disiplin

76

Page 23: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

dalam menjalankan peraturan Ilahi. Akhirnya, izinkanlah dalam ke-sempatan ini kami mengajak kepada para jamaah sekalian, marilah kita bersama-sama menjaga dan meningkatkan nilai-nilai ketauhidan kita masing-masing, agar kita benar-benar menjadi hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh hanya kepada-Nya semata.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ±

Πν⎜θ⇔ ΠπΞ⇔↓ã↓ Π≡↓ã↓υ⟨ο⋅ Π≡↓υη∧ τ ⇔σλ⎜ θ⇔™ Π⇔υ⎜θ⇔™

77

θϖφ∈⇔↓◊∞Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°± ∝°⎜ ⎨ ↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™ ⇐υ⋅↓ θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ× ⎛⇔ θϖφ∈⇔↓ ã↓Ρη®Φℜ↓™↓Θ⟨ ⎛⇔υ⋅ ∝°πνΤπ⇔↓™σϖπνΤπ⇔↓Ρ←°Τ⇔™θλ⇔™ ®™Ρη®Φℜ°∏ ∝°ρ⇑Απ⇔↓™σϖρ⇑Απ⇔↓™ σϖΧ←°Φ⇔↓≥°ϑ⇓°⎜™σ⎜Ρη®ΦΤπ⇔↓ℑυ∏°ϖ∏

78

IIMMAANN DDAANN AAMMAALL SSHHAALLEEHH

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓ ◊°π⎜⎨↓Επ∈ρ±°ρπ∈⇓↓⎝Θ⇔↓ ãΠπΛ⇔↓

ã↓⎨↓ τ⇔↓⎢◊↓Π©⊗↓ ⇒ζℜ⎨↓™ ↓ΠπΛ⇑◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ ®Π≡™

79

ο∅θ©ν ⇔↓ ®Π∈± ⎛Χ⇓⎨ τ⇔υℜℵ™ ® ΠΧ⊂ θ⎜Ρλ⇔↓ ⎡Χρ⇔↓↓Θ⟨ ⎛ν⊂ θνℜ™

τ⇔↓⎛ν⊂™ΠπΛ⇑ θϖφ∈⇔↓ ⇐υℜΡ⇔↓™ σ⎜Π⇔↓⇒υ⎜ ⎛⇔ ↓ τ∈Χ×σ⇑™ τ±°Λ∅↓™ ⎝°⎜↓™ θλϖ∅™↓ ã↓⎯°Χ⊂ƒϖ∏ Π∈±°⇑↓

◊υϕΦπ⇔↓ℑ°∏Πϕ∏ ã↓∑υϕΦ±

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT.

lhamdulillah, kita ber-syukur ke khadirat Al-lah SWT. yang dengan 80

A

5

Page 24: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

izin-Nya jualah, sehingga dapatlah kita pa-da siang ini, kembali menunaikan fardhu Jum’at, sebagai salah satu wujud nyata da-ri taqwa kita kepada Allah SWT. Muslimin Rahimakumullah. Pada suatu hari, penduduk Madi-nah dikejutkan oleh kedatangan serombo-ngan kafilah yang membawa bermacam-macam barang dagangan yang datang dari negeri Syam. “Bunyi apakah itu?”, Siti Aisyah bertanya kepada orang-orang yang berada di dekatnya. “Itu adalah bunyi derap lang-kah unta kepunyaan Abdurrahman bin Auf”, salah seorang diantara mereka mem-berikan jawaban. “Berapa jumlahnya?, kedengarannya banyak sekali”, tanya Siti Aisyah selanjutnya. “Banyaknya kurang

81

lebih 700 ekor. Unta tersebut membawa bermacam-macam barang dagangan yang didatangkan dari negeri Syam”, yang lain memberikan penjelasan. “Kalau begitu”, kata Siti Aisyah, “benarlah apa yang per-nah dikatakan oleh Rasulullah, bahwa Abdurrahman bin Auf akan masuk Sorga dengan merangkak”. Hadirin sekalian. Rupanya, apa yang dikatakan oleh Siti Aisyah ini sampai juga ke telinga Ab-durrahman bin Auf, sehingga iapun segera menemui isteri Rasulullah ini untuk me-mastikan berita tentang dirinya tersebut. Siti Aisyah pun kemudian menceritakan kembali apa yang didengarnya dari Rasu-lullah tentang nasib Abdurrahman bin Auf di akhirat kelak. Tak ayal lagi, maka ge-metarlah sekujur tubuh Abdurrahman bin

82

Dadanya terasa sesak dan raut mukanya nampak pucat. Dengan serta merta iapun kemudian istighfar, dan berkata, “Wahai Siti Aisyah, aku bersaksi di hadapanmu, ketahuilah bahwa, kafilahku yang baru datang ini, yang membawa sejumlah ba-rang dagangan di atas 700 ekor unta, semuanya aku infaqkan untuk kepentingan agama Allah, agama Islam yang tercinta ini”. Demikian hadirin sekalian, sikap seorang Muslim terhadap agamanya. Kare-na imannya yang begitu tinggi dan semata-mata hanya mengharap keridhaan Allah SWT. ia tidak segan-segan mengorbankan hartanya, demi kepentingan Islam. Sikap seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para sahabat dan pengikut Rasulullah ketika itu. Muslimin Rahimakumullah.

83

Iman adalah bagian yang paling esensial dalam ajaran Islam. Bahkan ke-sempurnaan iman merupakan barumeter kesempurnaan beragama. Abul A’la Al-Maududi, seorang pemikir Islam mene-rangkan bahwa, “Hubungan antara iman dengan Islam, laksana pohon dengan urat/ akarnya. Tidak mungkin pohon bisa tum-buh dan berkembang tanpa akar. Demiki-an juga, tidak mungkin seseorang akan menjadi Muslim tanpa memiliki iman”. Hubungannnya dengan amal. Iman merupakan konsepsi ideologis yang bersi-fat abstrak. Sedangkan amal merupakan refleksi yang ditimbulkan oleh nilai-nilai iman, sehingga segala amal ibadah dalam Islam senantiasa bertumpu di atas pondasi iman. Iman ibarat stroom yang tidak nampak oleh pandangan mata, namun

84

Page 25: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

gejala yang ditimbulkannya itulah yang dapat kita lihat dan rasakan. Dengan ada-nya stroom, terdengarlah suara radio, tape recorder, mikropoon, bel elektro, alarm dan berbagai bunyi-bunyian lainnya. De-ngan adanya stroom menyalalah bola lam-pu, terlihatlah gambar di televisi, berfung-silah mesin cuci, kulkas, kipas angin, AC, setrika dan berbagai alat elektro lainnya. Dengan demikian, iman merupa-kan kekuatan yang sangat energik dan be-sar manfaatnya bagi hidup dan kehidupan manusia. Pof. William James, seorang il-muwan barat mengatakan bahwa, “Iman merupakan suatu tenaga yang menghidup-kan manusia. Ketiadaan iman merupakan kehancuran”. Selanjutnya, Mahatma Gan-di seorang tokoh agama Hindu, pernah berkata, “Kalau tidak karena kepercayaan (iman), barangkali sudah lama saya ini hancur”.

85

Begitulah keberadaan iman, ia da-pat membentuk jiwa dan watak manusia menjadi kuat, militan dan berpandangan positif. Bahkan dengan iman yang kuat, menjadikan manusia mempunyai kekuatan super, yang melebihi kekuatan manapun di dunia ini. Maasyiral Muslimin Rahimakumullah. Amal shaleh atau amal kebajikan merupakan perbuatan yang tidak saja memberikan kemanfaatan bagi sipelaku-nya, tetapi amal shaleh juga mendatangkan kebaikan dan kemanfaatan bagi orang lain. Kenapa demikian? Karena amal shaleh ti-dak hanya sebatas perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan ibadah ritual seperti, shalat, puasa, zakat, haji dan amalan-amalan lainnya seperti doa, dzikir, i’tikaf di masjid, membaca Al-Qur’an dan

86

sebagainya, namun kegiatan-kegiatan se-perti bersedekah untuk fakir miskin, berin-faq untuk pembangunan masjid, mushalla, balai pendidikan Islam, memberikan ban-tuan untuk pembuatan atau perbaikan jalan dan jembatan, perbaikan sarana umum la-innya juga termasuk amal shaleh. Pendek-nya, setiap perbuatan yang mendatangkan manfaat positif baik untuk diri sendiri, ke-luarga, jiran tetangga dan masyarakat, ter-masuk dalam lingkup amal shaleh, asal se-mua perbuatan tersebut dilakukan secara ikhlas dan semata-mata hanya mengharap keridhaan Allah SWT. Kaum Muslimin yang berbahagia.

Iman dan amal shaleh merupakan dua hal yang saling berkaitan dan saling menunjang. Dengan iman, dapat mendo-rong seseorang untuk berbuat kebajikan

87

atau amal shaleh. Sebaliknya, dengan ber-buat kebajikan atau amal shaleh dapat mempertebal rasa keimanan seseorang. Iman tanpa amal, laksana pohon yang tak berbuah. Amal tanpa iman, laksana berla-yar tanpa kemudi atau berlayar tanpa tuju-an. Muslimin Rahimakumullah. Di dalam Al-Qur’an, sering kita jumpai kata “aamanu” dirangkaikan de-ngan “wa-‘amilush-shaalihaat”, beriman dan beramal shaleh, diantaranya dapat kita lihat dalam surah Asy-Syu’araa’ ayat 227, Al-Qashash ayat 80, Al-Bayyinah ayat 7, At-Tiin ayat 6, Al-Ashr ayat 3 dan beberapa surah lainnya di dalam Al-Qur-’an. Mungkin timbul pertanyaan,

88

Page 26: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

“Mengapa Allah memilih dua kata ini menjadi kata yang begitu akrab, seolah tak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya?”. Jawabnya sederhana saja, “Ka-rena dua kata ini sangat penting bagi ma-nusia, utamanya bagi kita ummat Islam”. Melalui dua kata inilah, Allah memulia-kan manusia dibanding dengan makhluk lainnya. Dengan dua kata inilah, Allah menganugerahkan kepada manusia kehi-dupan yang baik dan penuh berkah. De-ngan dua kata ini pula Allah memberikan kepada manusia pahala yang tidak putus-putusnya. Dan dengan dua kata ini juga Allah menyelamatkan manusia dari be-lenggu duniawi yang cenderung merugi-kan. Firman Allah dalam Al-Qur’an :

ΓΛ νΞ⇔↓↓υνπ⊂™↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓ ◊↓ 89

Ε⎜ΡΧ⇔↓Ρϖ… θ⟨ µΒ⇔™↓

“Sesungguhnya orang-orang yang ber-iman dan beramal shaleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk” (QS. Al-Bayyinah ayat 7).

⎛Η⇓↓™↓Ρ∧↵σ⇑°Λ⇔°∅οπ⊂ σ⇑ ΕΧϖβ ≥υϖ≡ τ ρϖϖΛρν∏ σ⇑Α⇑υ⟨™

↓υ⇓°∧°⇑ σΤ≡°± θ⟨Ρ÷↓ θ©ρ⎜Σϑρ⇔™ ◊υνπ∈⎜

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguh-nya akan Kami berikan kehidupan yang

90

baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mere-ka kerjakan” (QS. An-Nahl ayat 97).

ΓΛ νΞ⇔↓↓υνπ⊂™ ↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓⎨↓ ◊υρπ⇑Ρϖ∠Ρ÷↓ θ©ν∏

“Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, maka bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya” (QS. At-Tiin ayat 6).

ΡΤ…⎛η⇔◊°Τ⇓⎨↓◊↓ ΡΞ∈⇔↓™ ΓΛ νΞ⇔↓↓υνπ⊂™ ↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓⎨↓ ΡΧΞ⇔°±↓υ∅↓υ×™ κΛ⇔°±↓υ∅↓υ×™

91

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, ke-cuali orang-orang yang beriman dan me-ngerjakan amal shaleh dan nasehat mena-sehati supaya mentaati kebenaran dan na-sehat menasehati supaya menetapi kesa-baran” (QS. Al-Asr ayat 1, 2 dan 3). Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT. Amal shaleh merupakan amal yang nilai pahalanya selalu mengalir kendatipun orang yang melakukannya sudah mening-gal dunia. Selama hasil karyanya, hasil bantuannya dan sumbangan infaqnya ma-sih dapat dimanfaatkan oleh orang lain atau masyarakat, maka selama itu pula pa-halanya terus mengalir. Oleh karena itu, marilah kita

92

Page 27: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

bersama-sama meningkatkan iman dan amal shaleh kita dengan banyak beribadah kepada Allah, berbuat baik kepada sesama, gemar berinfaq dan bersedekah serta per-buatan-perbuatan kebajikan lainnya. Se-moga Allah memasukkan kita ke golongan orang-orang yang terbaik, terbaik di dunia kini dan terbaik di akhiat kelak. Amin ya Rabbal ‘alamiin.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓

θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ± ΡΤ…⎛η⇔◊°Τ⇓⎨↓◊↓ ΡΞ∈⇔↓™

ΓΛ νΞ⇔↓↓υνπ⊂™ ↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓⎨↓ ΡΧΞ⇔°±↓υ∅↓υ×™ κΛ⇔°±↓υ∅↓υ×™

93

θϖφ∈⇔↓◊∞ Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°± ∝°⎜ ⎨ ↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™ ⇐υ⋅↓ θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ× ⎛⇔ θϖφ∈⇔↓ ã↓Ρη®Φℜ↓™↓Θ⟨ ⎛⇔υ⋅ ∝°πνΤπ⇔↓™σϖπνΤπ⇔↓Ρ←°Τ⇔™θλ⇔™ ®™Ρη®Φℜ°∏ ∝°ρ⇑Απ⇔↓™σϖρ⇑Απ⇔↓™ σϖΧ←°Φ⇔↓≥°ϑ⇓°⎜™σ⎜Ρη®ΦΤπ⇔↓ℑυ∏°ϖ∏

94

PPEETTUUNNJJUUKK JJAALLAANN LLUURRUUSS

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

θ⎜υϕ⇔↓ τρ⎜Π⇔°⇓↓Π⟨ ⎝Θ⇔↓ ãΠπΛ⇔↓ ⎢◊↓Π©⊗↓ θϖϕΦΤπ⇔↓ τβ↓Ρ∅°ρϖ±™ Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ ®Π≡™ ã↓⎨↓ τ⇔↓

95

ο∅θ©ν ⇔↓ τ⇔υℜℵ™ ® ΠΧ⊂↓ΠπΛ⇑ ◊↓ θ⎜Ρλ⇔↓ ⎡Χρ⇔↓↓Θ⟨ ⎛ν⊂ θνℜ™

τ⇔↓ ⎛ν⊂™ ΠπΛ⇑ θϖφ∈⇔↓ ⇐υℜΡ⇔↓™ σ⎜Π⇔↓⇒υ⎜ ⎛⇔ ↓ τ ∈Χ×σ⇑™ τ±°Λ∅↓™ θλϖ∅™↓ ℘°ρ⇔↓°©⎜↓°ϖ∏ Π∈±°⇑↓ θλν∈⇔ τΦ⊂°β™ ã↓∑υϕΦ± ∑°⎜↓™

◊υΛνη×

Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah.

ersyukurlah kita kepa-da Allah SWT. yang 96

B

6

Page 28: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

tengah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk bersama-sama melaksa-nakan ibadah Jum’at sebagai salah satu upaya kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya, sekaligus juga sebagai ajang silaturrahmi dan ukhuwah Islamiyah antar sesama kita. Muslimin Rahimakumullah. Suatu ketika, tatkala Rasulullah SAW. sedang duduk bersama beberapa sa-habat, beliau membuat sebuah garis lurus, panjang dan lempang di atas tanah dengan tongkatnya. Kemudian, di kiri kanan garis tersebut dibuatnya pula beberapa garis yang membelintang. Sambil menunjuk kepada garis yang lurus, panjang dan lem-pang itu, beliau berkata :

“Inilah jalan Allah” ã↓ οϖΧℜ↓Θ⟨ 97

Setelah itu, beliau tunjuk pula garis yang melintang di kiri kanannya seraya berkata:

◊°χϖ⊗°©ρ⇑ οϖΧℜο∧⎛ν ⊂ οΧℜ ®Θ⟨ τϖ⇔♠ υ⊂Π⎜

“Inilah jalan yang bersimpang siur. Pada tiap-tiap jalan itu ada syetan yang selalu merayu”. Hadirin. Dalam riwayat lain dijelaskan bah-wa Allah membuat perumpamaan tentang jalan lurus itu laksana sebuah jalan yang lempang yang di kiri kanannya dipagar oleh dinding beton yang tinggi dan kokoh. Pada kedua dinding tersebut terdapat bebe-rapa pintu yang tertutup tirai sutera yang

98

sangat indah dan menggiurkan mata untuk memandangnya serta membangkitkan mi-nat untuk mengetahui apa gerangan isinya. Di penghujung jalan lurus itu berdiri seo-rang kembara yang selalu memanggil-manggil dan berseru, “Tempuhlah jalan ini sampai ke ujung! Jangan sekali-kali menoleh ke kiri dan ke kanan, karena ka-lau tidak, engkau bisa tergoda! Hati-hati dan waspadalah!!!”. Setiap kali manusia yang lewat pada jalan itu dan berkeinginan membuka tirai sutera, maka terdengarlah seruan, “Jangan kau singkap tirai itu! nanti engkau akan celaka! Engkau bisa terperosok ke jurang yang sangat dalam!” Kaum Muslimin yang berbahagia. Begitulah gambaran liku kehidup-an yang ditempuh manusia dalam upaya nya menempuh jalan yang lurus. Tidak

99

semudah yang dibayangkan memang. Ti-dak semudah membalik kedua telapak ta-ngan, tidak semudah menarik rambut di dalam tepung. Tidak semulus jalan tol yang relatif bebas hambatan itu. Akan tetapi, jalan lurus yang diinginkan oleh setiap muslim dan muslimat selalu dihiasi oleh beraneka ragam godaan, beraneka ragam cobaan, beraneka ragam rintangan dan halangan dan senantiasa dipenuhi oleh onak dan duri, berbatu-batu penuh cadas. Oleh karena itu, maka tidaklah heran jika dari sekian banyak ummat manusia yang menghuni bumi ini, hanya segelintir saja yang mampu menempuh jalan-Nya yang lurus. Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah. Dalam perjalanan kehidupan ini

100

Page 29: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

memang banyak jalan yang terbentang di hadapan kita. Ada yang lurus, berliku-liku, penuh tikungan, mendaki, menurun dan sebagainya. Bagi manusia yang normal dan punya akal sehat, seandainya di suruh memilih, maka tentu ia akan memilih jalan yang lurus. Kenapa? Karena menempuh jalan yang lurus memungkinkan kita untuk mencapai tujuan relatif cepat, biaya lebih ringan dan waktu lebih efesien. Disamping itu kemungkinan ada hambatan dan baha-ya juga relatif kecil. Tapi memang, me-nempuh jalan lurus, kayaknya tidak asyik, tidak romantis, tidak menantang. Oleh karenanya tidaklah heran kalau kebanyak-an manusia justeru memilih jalan yang berliku dan mereka sering terbuai oleh keasyikan jalan tersebut, sehingga mereka lupa dan terlena dibuatnya. Kaum Muslimin Rahimakumullah.

101

Kita hidup di dunia ini laksana mengarungi perjalanan yang panjang. Kita hidup menuju mati. Kita sekarang ini da-lam perjalanan untuk kembali kepada Tu-han. Tak ada satu kekhawatiran yang kita takutkan, kecuali tersesat di jalan, karena tak seorangpun diantara kita yang ingin se-sat. Semua kita ingin selamat, ingin cepat-cepat sampai ke tujuan dan ingin lekas-lekas menggapai pulau harapan. Kita se-mua ingin meraih kesuksesan dari apa yang di-cita-citakan, yakni mencapai mar-dhatillah, keridhaan Allah SWT. Muslimin Rahimakumullah. Sesungguhnya jalan yang lurus, a-tau jalan yang diridhai Allah itu, hanyalah satu, sebab Dia memang satu (esa) dalam dzat-Nya, sifat dan perbuatan-Nya. Se-dangkan jalan yang berliku itu sangat

102

banyak dan beraneka ragam, karena ke-mungkaran memang sangat banyak jalan-nya dan beraneka ragam bentuknya. Firman Allah SWT. :

®υ∈Χ×°∏°πϖϕΦΤ⇑⎛β↓Ρ∅↓Θ⟨ ◊↓™ οΧΤ⇔↓↓υ∈ΧΦ×⎨™

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)” (QS. Al-An-am ayat-153). Hadirin. Semenjak kita menginjakkan kaki di bumi persada ini, semenjak itu pulalah

103

pengembaraan kita mulai, manusia berte-baran dan berlalu lalang di muka bumi hendak menuju Allah SWT. Masa tempuh perjalanan kita adalah batas umur yang di-tetapkan Allah kepada kita. Dengan kata lain, umur kita adalah batas dan masa perjalanan menuju Allah itu sendiri. Se-dangkan perputaran antara siang dan ma-lam adalah sebagai fase dan jenjang dari suatu perjalanan yang harus ditempuh dari sati fase ke fase berikutnya hingga akhir-nya kita sampai ke batas tujuan. Orang yang cerdik adalah orang yang mampu menempatkan fase perjalanannya senanti-asa berada di hadapannya dan menempuh-nya dengan penuh kehati-hatian dan me-nempatkan maslahat di atas mudharat. Apabila satu fase telah diselesaikannya maka segeralah ia berkonsentrasi mengha-dapi fase berikutnya. Ia bersegera untuk menapaki kehidupan ini dengan ibadah dan amal shaleh.

104

Page 30: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah. Petunjuk jalan lurus meliputi setiap upaya yang dilakukan untuk mencapai ke-ridhaan Allah SWT. Hal-hal yang dapat dilakukan agar diridhai oleh Allah SWT. sesungguhnya sangatlah banyak dan ber-macam-macam bentuk dan caranya. Na-mun jalannya hanyalah satu, yaitu dengan menjalankan agama-Nya berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Sabda Rasulullah SAW. :

θΦλΤπ× ◊↓°⇑ σ⎜Ρ⇑↓ θλϖ∏ Γ∧Ρ× Ερℜ™ ã↓ ″°Φ∧↓Π±↓↓υνΖ× σ⇔°π©±

τ⇔υℜℵ “Kutinggalkan untuk kalian dua pusaka.

105

Kalian tidak akan tersesat selama-lama-nya, bila kalian selalu berpegang teguh kepada keduanya. Dua pusaka itu adalah Kitabullah Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-ullah SAW.” Hadirin. Berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. artinya menjadi-kan Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadits) sebagai pedoman hidup kita, baik dalam hubungan kita dengan Allah (hablun minallah) maupun dalam hubungan kita dengan sesama manusia (hablun minan naas), termasuk hubungan kita dengan alam sekitar (hablun minal ‘alam). Dengan memeluk agama Islam se-cara konsekuen dan bertanggung jawab, dalam artian mematuhi segala aturan-

106

aturan Allah yang tertera dalam kitab-Nya Al-Qur’an serta penjabarannya dalam ha-dits Rasulullah SAW. dan ijma ulama, ma-ka insyaAllah jalan lurus yang kita ingin-kan, yang kita dambakan dan kita mohon-kan dalam setiap shalat kita, akan dapat ki-ta peroleh. Akhirnya, marilah kita pegang te-guh dua kitab pusaka tersebut, dalam arti-an kita baca, kita simak, kita pelajari, kita hayati dan kita amalkan segala isi dan kan-dungannya. Semoga Allah senantiasa mencu-rahkan taufik dan hidayah-Nya kepada ki-ta semua, sehingga kita mampu menem-puh jalan-Nya yang lurus. Amin.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ 107

θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ± ∑Π⟨ τϖ∏ ∆⎜ℵ⎨ ∆Φλ⇔↓ µ⇔↵ θ⇔↓

σϖϕΦπν⇔ θϖφ∈⇔↓◊∞Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°±

∝°⎜⎨ ↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™ ⇐υ⋅↓ θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ× ⎛⇔ θϖφ∈⇔↓ ã↓Ρη®Φℜ↓™↓Θ⟨ ⎛⇔υ⋅ ∝°πνΤπ⇔↓™σϖπνΤπ⇔↓Ρ←°Τ⇔™θλ⇔™

108

Page 31: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

®™Ρη®Φℜ°∏ ∝°ρ⇑Απ⇔↓™σϖρ⇑Απ⇔↓™ σϖΧ←°Φ⇔↓≥°ϑ⇓°⎜™σ⎜Ρη®ΦΤπ⇔↓ℑυ∏°ϖ∏

109

KKEEKKUUAATTAANN DDOOAA

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

ΕΧ⋅°∈⇔↓™ σϖπ⇔°∈⇔↓ ″ℵ ãΠπΛ⇔↓ ®Π≡™ ã↓⎨↓ τ⇔↓⎢◊↓Π©⊗↓ σϖϕΦπν⇔

® ΠΧ⊂↓ΠπΛ⇑◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ θνℜ™ο∅θ©ν ⇔↓ ®Π∈± ⎛Χ⇓⎨ τ⇔υℜℵ™

110

7

⇐υℜΡ⇔↓™ θ⎜Ρλ⇔↓⎡Χρ⇔↓↓Θ⟨ ⎛ν⊂ τ±°Λ∅↓™ τ⇔↓ ⎛ν⊂™ΠπΛ⇑θϖφ∈⇔↓ Π∈±°⇑↓ σ⎜Π⇔↓⇒υ⎜ ⎛⇔ ↓ τ ∈Χ×σ⇑™ ⎝°⎜↓™ θλϖ∅™↓ ã↓⎯°Χ⊂ƒϖ∏ ◊υϕΦπ⇔↓ℑ°∏Πϕ∏ ã↓∑υϕΦ±

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah.

lhamdulillah, kita ber-syukur ke khadirat Al-lah SWT. yang mana

atas rahmat dan izin-Nya jualah, sehingga dapatlah pada hari ini, kembali kita

111

bersama-sama berhimpun di majelis Jum-’at yang mulia ini, guna melaksanakan serangkaian ibadah Jum’at di masjid yang suci dan mulia ini. Muslimin Rahimakumullah. Seorang Arab dusun datang meng-hadap Rasulullah SAW. Ia bertanya ten-tang Tuhan. Pertanyaannya, “Muhammad, Tuhan itu jauh atau dekat? Apabila Tuhan itu jauh, maka akan saya panggil Dia de-ngan suara keras! Tetapi, apabila Tuhan itu dekat, maka akan saya panggil Dia de-ngan suara pelan saja”. Mendengar pertanyaan ini, kaum Muslimin sekalian, Rasulullah SAW. tidak langsung memberikan jawaban. Kenapa? Karena apabila dijawab oleh Rasulullah bahwa Tuhan itu dekat,maka tentu seorang

112

A

Page 32: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Arab dusun ini akan balik bertanya dan memberikan sanggahan, “Kok, tidak keli-hatan” katanya. Atau apabila dijawab oleh Rasulullah bahwa Tuhan itu jauh, barang-kali lantaran jauh ini, ada suatu kecende-rungan dari seorang Arab dusun ini untuk melakukan hal-hal yang bertentangan de-ngan ketentuan hukum agama, karena me-mang taraf berpikir atau tingkat intelektu-alitas seorang Arab dusun ini dibilang sa-ngat rendah, sehingga tidak mampu me-nangkap atau memahami apa yang dimak-sudkan oleh Rasulullah SAW. jika sekira-nya beliau memberikan jawaban. Muslimin Rahimakumullah. Terhadap peristiwa ini, dialog anta-ra seorang Arab dusun dengan Rasulullah SAW. ternyata Allah tidak tinggal diam. Allah SWT. tidak tega membiarkan Rasul-

113

Nya dalam keadaan ragu, dalam keadaan bimbang. Sehingga Dia sendirilah yang memberikan jawaban atas pertanyaan seo-rang Arab dusun ini, yang jawaban terse-but sampai hari ini masih tersimpan rapi di dalam Al-Qur’anul kariem pada Surah Al-Baqarah ayat 186, yang berbunyi :

∆⎜Ρ⋅ ⎛⇓°∏ ⎛ρ⊂ ⎝⎯°Χ⊂ µ⇔°ℜ↓↵↓™ ◊°⊂⎯↓↵↓ ⊆↓Π⇔↓ ≥υ ⊂⎯ ∆ϖ÷↓

θ©ν∈⇔ ⎛±↓υρ⇑ Αϖ⇔™ ⎡⇔υΧϖϑΦΤϖν∏ ◊™Π⊗Ρ⎜

“Dan apabila hamba-Ku bertanya kepa-damu (hai Muhammad) tentang Aku. Ja-wab olehmu, sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku akan selalu memenuhi harapan

114

dan permohonan orang yang berdoa apa-bila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendak-lah mereka itu memenuhi (segala perin-tah)Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. Bahkan di dalam sebuah hadits ri-wayat imam Bukhari disebutkan :

Γ±Ρϕ×↓ΡΧ⊗ ⎛⇔↓ΠΧ∈⇔↓ ″Ρϕ×↓↵↓ °⊂↓ℵ↵⎛⇔↓ ″Ρϕ×↓↵↓™°⊂↓ℵ↵ τϖ⇔↓ ⎛ςπ⎜ ⎛⇓°×↓↓↵↓™°⊂°± τρ⇑ Γ±Ρϕ×

Ε⇔™Ρ⟨ τΦϖ×↓

“Jika seorang hamba-Ku mendekat kepa-da-Ku sejengkal, maka Aku akan

115

mendekat kepadanya sehasta, dan jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa, dan ji-ka ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari”. Hadirin, Kaum Muslimin Rahimakumul-lah. Dari jawaban ini, jawaban atas per-tanyaan seorang Arab dusun terhadap Ra-sulullah SAW. yang kemudian dijawab oleh Allah melalui firman-Nya, dan diperkuat oleh hadits Rasulullah SAW. nampak-nya terdapat suatu anjuran yang nadanya menantang kita, maunsia, agar kita selalu memohon dan memohon kepa-da Allah SWT. dalam bentuk doa. Allah memang Maha Tahu apa

116

Page 33: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

yang digetarkan oleh batin kita. Allah Maha Tahu apa yang kita inginkan, apa yang kita hajatkan, namun Allah minta agar semua yang digetarkan oleh batin kita, semua yang kita inginkan, yang kita hajatkan tersebut kita ungkapkan, kita wujudkan dalam bentuk doa. Janganlah ada terlintas dalam pi-kiran kita perasaan malu untuk berdoa kepa-da Allah SWT. Tidak perlu malu. Karena Allah justeru sangat suka kepada hamba-Nya yang suka dan banyak berdoa, dan Allah malah benci kepada hamba-Nya yang malas berdoa. “Mintalah kepada-Ku, mintalah kepada-Ku, kata Allah, niscaya akan Aku penuhi permintaanmu”.

θλ⇔ ∆ϑΦℜ↓ ⎛⇓υ⊂⎯↓

Muslimin Rahimakumullah. 117

Berdoa merupakan bagian terpen-ting dalam ajaran Islam, sehingga dalam bentuk-bentuk kegiatan ritual keagamaan kedudukan dan fungsi doa menempati urutan yang teratas, bahkan dinyatakan :

≥⎯°Χ∈⇔↓υ⟨ ⁄°⊂Π⇔↓ “Doa itulah ibadah”.

≥⎯°Χ∈⇔↓ Ο⇑ ⁄°⊂Π⇔↓ “Doa itu otaknya ibadah”.

σ⎜Π⇔↓⎯°π⊂™ σ⇑Απ⇔↓≈ζℜ ⁄°⊂Π⇔↓ ⊃ℵ⎨↓™ ∝↓™°πΤ⇔↓ℵυ⇓™

“Doa itu senjata orang yang beriman, ti-ang tonggak agama, sinar cahaya langit

118

dan bumi”. Mengingat betapa pentingnya doa tersebut, maka setiap bentuk-bentuk iba-dah dalam Islam selalu terdapat di dalam-nya unsur doa. Seperti shalat umpamanya, banyak sekali di dalamnya unsur doa. De-mikian juga dengan bentuk-bentuk ibadah lainnya, seperti puasa, zakat, haji dan bah-kan setiap aktivitas kehidupan kita sehari-hari, dari bangun tidur hingga tidur lagi, kita senantiasa dituntun dengan doa demi doa. Muslimin Rahimakumullah. Rasulullah SAW. walaupun beliau berpredikat sebagai rasul pilihan yang se-nantiasa mendapat ma’unnah, pertolongan Allah dan dilengkapi dengan berbagai mu’jizat atau keistimewaan yang luar biasa

119

disamping adanya jaminan dari Allah SWT. bahwa beliau terhindar dari dosa dan kesalahan, namun ternyata kehidupan beliau senantiasa dihiasi oleh doa demi do-a, permohonan demi permohonan kepada Allah SWT. Apatah lagi seperti kita yang banyak memiliki kedhaifan. Kita sering berbuat dosa dan kesalahan. Maka sudah sepantasnyalah apabila kita senantiasa memperbanyak doa dan permohonan kita kepada Allah SWT. Apalagi di dalam ke-hidupan yang serba modern dan konfleks ini, maka kehadiran doa berikut fungsinya, benar-benar membantu dalam kehidupan kita. Dengan banyak berdoa, dalam arti-an menyadari sepenuhnya akan kelemahan diri dan ketidakberdayaan di hadapan Al-lah SWT. sembari mengharapkan perto-longan-Nya, insyaAllah pikiran kita akan menjadi tenang, jiwa kita akan menjadi

120

Page 34: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

tenteram, yang pada gilirannya nanti in-syaAllah segala problema hiodup dan ke-hidupan yang kita alami dapat kita atasi dengan baik, karena kita yakin akan kebe-saran dan kekuasaan Allah SWT. Karena kita yakin akan keMaharahmanan dan ke-Maharahiman Allah SWT. Dan kita yakin pula bahwa bagaimanapun rumitnya suatu masalah, pasti terdapat jalan keluarnya. Tak ada persoalan hidup dan kehidupan yang tak dapat diatasi. Bukankah pepatah telah mengatakan, Banyak jalan menuju Roma. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Kaum Muslimin Rahimakumullah. Ingatlah bahwa berdoa adalah da-lam rangka menjalankan perintah Allah, karena Dialah yang memerintahkan kita untuk berdoa. Orang yang angkuh dan

121

sombong sajalah yang tak mau berdoa. Segala usaha dan aktivitas yang dilakukan tanpa berdoa, maka usaha dan aktivitasnya akan menjadi rapuh. Sebaliknya, berdoa saja tanpa berusaha, ibarat roh tanpa jasad. Oleh karena itu, berusahalah dan ber-doalah, Ora et Labora. Ketahuilah, doa se-sungguhnya mempunyai kekuatan dan ke-ajaiban tersendiri yang bersifat abstrak, dan pada saat-saat tertentu, doa dapat ber-peran lebih jauh dan lebih besar dari amal-an-amalan yang nyata. Akhirnya, marilah kita tingkatkan munajat kita kepada Allah SWT. Dan sei-ring dengan itu kita tingkatkan pula kegi-atan-kegiatan ibadah kepada Allah, kegiat-an-kegiatan amal shaleh, sehingga apa yang kita harapkan, apa yang kita inginkan dan apa yang menjadi doa dan permohon-an kita, kiranya dapat diijabah oleh Allah SWT. Amin ya Rabbal ‘alamin.

122

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ±

τ ⇓↓ Εϖη…™ °⊂ΡΖ× θλ±ℵ↓υ⊂⎯↓ σ⎜ΠΦ∈π⇔↓ ∆Λ⎜⎨

θϖφ∈⇔↓◊∞ Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°± ∝°⎜⎨ ↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™ ⇐υ⋅↓ θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ× ⎛⇔ θϖφ∈⇔↓ ã↓Ρη®Φℜ↓™↓Θ⟨ ⎛⇔υ⋅

123

∝°πνΤπ⇔↓™σϖπνΤπ⇔↓Ρ←°Τ⇔™θλ⇔™ ®™Ρη®Φℜ°∏ ∝°ρ⇑Απ⇔↓™σϖρ⇑Απ⇔↓™ σϖΧ←°Φ⇔↓≥°ϑ⇓°⎜™σ⎜Ρη®ΦΤπ⇔↓ℑυ∏°ϖ∏

124

Page 35: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

TTUUGGAASS DDAA’’WWAAHH

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

°ρ∧°⇑™ ↓Θ© ⇔°⇓↓Π⟨ ⎝Θ⇔↓ ãΠπΛ⇔↓ Π©⎜ σ⇑ ã°⇓↓Π⟨ ◊↓ ⎨υ⇔ ⎝ΠΦ©ρ⇔ ζ∏ τννΖ⎜ σ⇑™ τ⇔οΖ⇑ζ∏ ã↓

®Π≡™ ã↓⎨↓ τ⇔↓⎢◊↓Π©⊗↓ τ⇔⎝⎯°⟨

125

®ΠΧ⊂↓ΠπΛ⇑◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ ⎛ν⊂ ⇒ζΤ⇔↓™ ≥ζΞ⇔↓™ τ⇔υℜℵ™

σ⇑™ τΧΛ∅™ τ⇔↓ ⎛ν⊂™ ã↓ ⇐υℜℵ ◊υπνΤπ⇔↓°©⎜↓ƒϖ∏ Π∈±°⇑↓ ®⎨↓™

ℑ°∏Πϕ∏ ã↓∑υϕΦ± ⎝°⎜↓™ θλϖ∅™↓ ⎛® β σ⇑ ″°…™ ⎛ϕ ×↓σ⇑

Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT.

ertama-tama dan uta-ma, marilah dalam ke-sempatan ini kita ber-

sama-sama memanjatkan puji dan syukur 126

P

8

ke khadirat Allah SWT. yang mana atas izin-Nya jualah sehingga dapatlah pada si-ang ini kita bersama-sama menunaikan fardhu Jum’at di masjid yang mulia dan terhormat ini. Muslimin Rahimakumullah. Ada suatu sinyalimen yang kuat, yang menyatakan bahwa manusia itu pada umunya mengalami kerugian. Sinyalimen ini ditujukan kepada manusia pada umum-nya. Kami khawatir, jangan-jangan di-antara kita atau sebagian besar kita ini ter-golong orang yang rugi tersebut. Hadirin. Seseorang yang rugi, dalam hal

127

perkara dagang misalnya. Mungkin lantar-an kurang hati-hati, kurang perhitungan, sehingga seseorang mengalami kerugian. Namun kerugian ini akan dapat kita tutupi manakala kita melakukan kegiatan perda-gangan lagi di masa-masa yang akan da-tang, dan mungkin saja justeru kita mem-peroleh keuntungan, sehingga kerugian se-belumnya dapat kita tanggulangi, karena memang, untung rugi merupakan persoal-an biasa dalam jual beli. Namun, hadirin sekalian, kerugian yang dimaksudkan di sini, yang disinyalir ini, bukan kerugian dalam hal perkara da-gang dan bukan kerugian yang ada di du-nia ini saja, tetapi kerugian yang akan di-bawa mati, atau kerugian yang diderita se-seorang sejak di dunia kini hingga di akhi-rat nanti, dan tidak ada kesempatan lagi untuk menebusnya.

128

Page 36: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Kaum Muslimin Rahimakumullah. Saya yakin, kita semua tidak ada yang ingin rugi, kita semua ingin untung. Apapun status, profesi dan jabatan kita, apakah kita sebagai pegawai, karyawan, pengusaha, buruh, tani, nelayan, pedagang seniman dan sebagainya, semua ingin un-tung, semuanya berusaha agar mempero-leh keuntungan, baik keuntungan yang bersifat material dan atau keuntungan yang bersifat non material, keuntungan yang bersifat jasmani dan atau keuntungan yang bersifat rohani. Tetapi, kenapa sinyalimen ini menyatakan bahwa manusia itu pada umumnya mengalami kerugian, padahal tak seorangpun diantara kita yang ingin ru-gi, dan ini sudah merupakan tabi’at dan naluri manusia sepanjang zaman. Betapa tidak, hadirin sekalian, orang-orang yang dinyatakan oleh Allah sebagai orang-orang yang rugi itu adalah, lantaran mereka

129

mengandalkan dirinya, menyandarkan di-rinya atau menggantungkan dirinya, kepa-da sesuatu yang tidak dapat diandalkan, ti-dak dapat diharapkan.

“Demi masa (waktu)” ΡΞ∈⇔↓™

Allah bersumpah dengan masa. Allah ber-sumpah dengan waktu. Karena perkara waktu inilah, kadang-kadang manusia itu lalai. Karena perkara waktu inilah, terka-dang manusia itu salah hitung, salah perhi-tungan. Betapa mudahnya kita menghabis-kan waktu begitu saja. Betapa cepatnya ki-ta dimakan oleh waktu. Namun, sayangnya banyak diantara kita yang belum menyada-rinya. Umur kita yang semakin setahun se-makin bertambah, pada hakikatnya justertu semakin berkurang semakin berkurang. Hitungannya memang bertambah, namun jatahnya berkurang.

130

Oleh karenanya tidaklah berlebihan jika Rasulullah SAW. memperingatkan :

µ×°ϖ≡ Υπ…οΧ⋅°Τπ… θρΦ∠↓ µπϕℜ οΧ⋅ µΦΛ∅™ µ×υ⇑ οΧ⋅ οΧ⋅ µ±°Χ⊗™ µν®⊗ οΧ⋅ µ∠↓Ρ∏™

∨Ρϕ∏ οΧ⋅ ∨°ρ∠™ µ⇑Ρ⟨

“Perhatikanlah lima perkara ini, sebelum datang lima perkara, yaitu : hidupmu se-belum datang ajalmu, jagalah kesehatan-mu sebelum datang sakitmu, manfaatkan sebaik-baiknya kesempatanmu sebelum datang kesempitanmu, manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, manfaatkan kekayaanmu sebelum datang masa fakirmu”.

131

Kaum Muslimin rahimakumullah. Orang-orang yang tidak mampu memanfaatkan minimal lima perkara yang diperingatkan oleh Rasulullah ini kepada hal-hal yang diridhai oleh Allah SWT. maka orang-orang inilah yang dinyatakan oleh Allah sebagai orang-orang yang rugi, seperti yang dinyatakan Allah :

ΡΤ…⎛η⇔◊°Τ⇓⎨↓ ◊↓ “Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian”(QS. Al-Ashr ayat 2). Hadirin. Ada orang yang mengandalkan dirinya atau menggantungkan harapannya

132

Page 37: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

kepada harta. Tiap pagi hingga petang, bahkan sampai malam, kesehariannya se-lalu disibukkan oleh usaha-usaha mencari harta. Dia sangka, hartanya itulah harapan segala-galanya. Dia berharap, dengan har-tanya ini, dapat membawa hidupnya ba-hagia. Dengan hartanya ini, kehormatan dirinya akan bertambah. Status sosialnya akan menjadi lebih baik. Dan seterusnya, dan seterusnya. Pada mulanya ia ingin menguasai harta, namun tanpa disadarinya ia sendiri justeru yang dikuasai oleh har-tanya. Sering ia tak dapat tidur, lantaran terlalu memikirkan harta. Akal dan pikir-annya hanya tercurah untuk mencari dan menumpuk-numpuk harta, sehingga tak jarang melalaikan ia untuk mengingat Allah dan melalaikan ia untuk berbuat baik terhadap sesama, bahkan melalaikan ia untuk bersilaturrahmi dengan keluarga, tentangga dan masyarakat. Waktunya nya-ris tak tersisa sedikitpun, karena telah

133

habis untuk kepentingan bisnis dan bisnis. Muslimin Sidang jum’at Rahimakumul-lah. Manusia hidup memang memer-lukan harta. Bahkan harta merupakan se-suatu yang sangat penting dalam kehidup-an. Namun demikian, Islam mengarahkan agar harta yang kita peroleh, hendaknya kita pergunakan sebagai bekal dan sarana bagi kesempurnaan ibadah dan pengabdian kita kepada Allah semata.

Cinta kepada harta boleh saja, te-tapi hati yang kelewat cinta pada harta pada gilirannya akan memperbudak dan menjajah diri kita sendiri. Kalau sudah begini keadaannya, maka tidak ayal lagi harta akan menjadi cikal bakal sumber malapetaka, tidak saja di dunia kini, tetapi

134

juga sampai ke akhirat nanti. Tengoklah sekeliling kita, tidak sedikit nilai yang tinggi dan luhur dapat dikalahkan oleh nilai yang rendah dan tak terpuji, karena harta. Persaudaraan terputus, terjadi saling menyakiti, saling menganiaya, saling men-dhalimi, sikut menyikut, terjadinya perti-kaian perselisihan, perkelahian bahkan bu-nuh membunuh, disebabkan karena harta. Jika sudah demikian keadaannya, maka harta tidak lagi menjadi kebanggaan, tidak lagi menjadi tumpuan kebahagiaan, namun harta justeru akan membuat hidup seng-sara, tidak aman dan tidak tenteram. Kaum Muslimin yang berbahagia. Ada lagi sementara orang yang mengandalkan dirinya kepada pangkat dan jabatan. Dia pikir dengan pangkat dan jabatan inilah akan memberikan

135

kesejahteraan dan menentukan nasib diri-nya, sengsara atau bahagia.

Dia kira dengan pangkat dan jabat-

an inilah yang menentukan wibawa dan kehormatan dirinya di mata orang lain. Sayang, ia lupa bahwa yang menyebabkan ia sejahtera, sengsara atau bahagia, berwi-bawa atau terhormat adalah bukan karena jabatannya itu, tetapi justeru terletak pada bagaimana ia menyikapi pangkat dan ja-batannya itu. Sama halnya mungkin, seo-rang aktor sinetron, dipuja tidaknya dia oleh penggemarnya, oleh penontonnya, bukan karena perannya, tetapi justeru ter-letak pada bagaimana ia memainkan peran tersebut dengan baik. Walaupun ia hanya berperan sebagai si Cecep, seorang anak kampung yang logo, namun karena ia sa-ngat bagus memerankannya, sehingga An-jasmara, orang yang memegang peran ini, mendapat sambutan dan jempolan para

136

Page 38: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

para penontonnya.

Ingatlah bahwa, disadari atau tidak, pangkat dan jabatan sewaktu-waktu akan meninggalkan kita. Apalah artinya sebuah pangkat atau jabatan, kalau kita tidak mampu menyikapinya dengan baik dan bijaksana, yang pada gilirannya akan mengucilkan kita di mata masyarakat. Berupaya untuk memperoleh suatu pangkat dan jabatan memang dianjurkan. Namun Islam memperingatkan agar ja-ngan sampai lantaran punya pangkat dan jabatan, lalu membuat kita sombong, ang-kuh dan takabbur, sehingga tak kenal lagi mana yang hak mana yang bathil. Ter-jadilah kasus penyalahgunaan jabatan, ko-rupsi, manipulasi, suap/ sugok dan seba-gainya serta hal-hal lainnya yang tidak dibenarkan oleh Islam. Jika sudah demi-kian maka orang yang seperti ini akan

137

merugi dan merugikan.

Muslimin Rahimakumullah. Banyaklah lagi contoh-contoh lain sikap dan pendirian serta prilaku orang-orang yang dinyatakan oleh Allah sebagai orang-orang yang rugi, yang kiranya tidak mungkin kita uraikan secara detil pada kesempatan ini. Hadirin. Sekarang timbullah pertanyaan ki-ta. Jika Allah menyatakan bahwa manusia itu pada umumnya mengalami kerugian, tentu tidak semuanya kan? Ya memang, tidak semuanya manusia itu mengalami kerugian, tentu ada kecualinya, seperti yang dinyatakan Allah selanjutnya :

138

ΓΛ νΞ⇔↓↓υνπ⊂™ ↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓⎨↓ ΡΧΞ⇔°±↓υ∅↓υ×™ κΛ⇔°±↓υ∅↓υ×™

“Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh serta nasehat menasehati di dalam menegakkan kebenaran dan na-sehat menasehati di dalam melakukan ke-sabaran” (QS. Al-Ashr ayat 3).

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah. Jika kita ingin terhindar dari tu-duhan Allah sebagai manusia yang rugi, tentu harus mampu memenuhi minimal ti-ga persyaratan. Tiga persyaratan tersebut adalah : 1. “Aamanu”,yaitu beriman kepada Allah

dengan sebenar-benar iman; 139

2. “Wa’amilush shaalihaati”, yaitu bera-mal shaleh, yakni melakukan tindakan sosial atau kemanusiaan yang kemanfa-atannya dapat dirasakan oleh orang banyak;

3. “Tawaa shaubil haqqi, wa tawaa shau-bil shabri, dalam hal ini amar ma’ruf nahi munkar. Yang terakhir inilah yang dikenal dalam Islam sebagai Tugas Da’wah.

Hadirin sekalian. Tugas da’wah adalah tugas kita semua. Janganlah ada diantara kita yang beranggapan bahwa tugas da’wah itu ha-nyalah tugasnya para Da’i, para Ustadz-Ustadzah, para Ulama dan para Kiyai, tetapi tugas da’wah adalah tugas kita semua secara pribadi, tanpa terkecuali.

140

Page 39: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Rasulullah SAW. pernah bersabda :

Ε⎜↓ υ⇔™ ⎛ρ⊂↓υ®ν±

“Sampaikanlah (ilmu yang kau dapat) da-riku, walau hanya satu ayat sekalipun”. Hadirin sekalian. Berda’wah itu tidak saja dilakukan melalui ucapan lisan di atas mimbar misal-nya, tetapi berda’wah itu mengandung arti dan pengertian yang amat luas. Bagi kita yang punya keterampilan melukis, maka lakukanlah da’wah melalui lukisan yang kita buat, misalnya melukis masjid, melukis kaligrafi Al-Qur’an dan membuat lukisan-lukisan lainnya yang bernuansa Islami. Bagi kita yang pandai

141

menyanyi, maka lakukanlah da’wah mela-lui pesan-pesan syair lagu yang kita nya-nyikan. Bagi kita yang bekerja sebagai pedagang, maka lakukanlah da’wah me-lalui kegiatan-kegiatan jual beli, dengan mengedepankan segi-segi kejujuran. Bagi kita yang berstatus sebagai pegawai atau karyawan, maka lakukanlah da’wah de-ngan menunjukkan etos kerja yang baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang agama, seperti menipu, korupsi dan sebagainya. Pendeknya, apapun pe-kerjaan kita, apapun status dan jabatan kita, semuanya itu dapat kita manfaatkan untuk kepentingan da’wah Islamiyah.

Sebagai seorang seniman, tunjuk-kanlah kepada penggemarmu, bagaimana menjadi seniman yang baik, yang men-junjung tinggi nilai-nilai Islam. Sebagai seorang pedagang, tampakkanlah kepada pembeli-pembeli anda bagaimana seorang

142

muslim berdagang. Sebagai seorang pega-wai atau karyawan, jadilah seorang pega-wai/karyawan yang menjunjung tinggi na-ma baik instansi atau perusahaannya, juga nama baik dirinya dan keluarganya. De-mikianlah seterusnya. Jadi, kegiatan da’-wah itu sangat luas bidang dan jangkau-annya yang meliputi da’wah bil lisan (da’-wah dengan lisan/kata-kata) dan da’wah bil hal (da’wah dengan perbuatan). Akhirnya, marilah kita bermohon kepada Allah agar diberi-Nya kekuatan dan kemampuan untuk menyampaikan risalah suci ini ke tengah-tengah ummat, sehingga kehadirannya betul-betul menjadi “rahmatan lil ‘alamin”.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ±

143

⎨↓ ΡΤ…⎛η⇔ ◊°Τ⇓⎨↓ ◊↓ ΡΞ∈⇔↓™ ↓υ×™ ΓΛ νΞ⇔↓↓υνπ⊂™↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓ °ρν∈÷ ΡΧΞ⇔°±↓υ∅↓υ×™ κΛ⇔°±↓υ∅ ⎯↓™ σϖρ⇑⎨ ↓σ⎜Σ←ƒη⇔↓σ⇑ θ∧°⎜↓™ ã↓ σϖΛ⇔°Ξ⇔↓ ®⎯°Χ⊂⎛∏ θ∧°⎜↓™ °ρν… ↓Ρϖ… Γ⇓↓™ θ≡ℵ↓™ Ρη∠↓ ″ℵ ο⋅™ ℵυη®⇔↓υ⟨ τ ⇓↓ ®™Ρη®Φℜ↓™ σϖπ≡↓ℵ

θϖ≡Ρ⇔↓

144

Page 40: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

KKEEBBAAJJIIKKAANN DDAANN KKEEJJAAHHAATTAANN

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

⇒ℵ°λ⇑ ο∈÷ ∑Θ⇔↓ ãΠπΛ⇔↓ ã↓⎨↓ τ⇔↓⎢◊↓Π©⊗↓ ¬ζ…⎨↓

↓ΠπŒ ◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ ®Π≡™

145

®Π∈± ⎛Χ⇓⎨ τ⇔υℜℵ™ ®ΠΧ⊂ ΠπŒ°⇓Πϖℜ ⎛ν⊂θνℜ™ο∅θ©ν ⇔↓ τΦ⎜ℵ↵™ τ÷↓™ℑ↓™ τ⇔↓ ⎛ν⊂™

ã↓⎯°Χ⊂ƒϖ∏ Π∈±°⇑↓ σ∈π÷↓τΧΛ∅™ ã↓∑υϕΦ± ⎝°⎜↓™ θλϖ∅™↓

◊υϕΦπ⇔↓ℑ°∏Πϕ∏

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT.

lhamdulillah, kita ber-syukur ke khadirat Al-lah SWT.yang mana

atas rahmat dan izin-Nya jualah, sehingga 146

A

9

dapatlah pada hari ini, kembali kita ber-sama-sama berhimpun di majelis Jum’at yang terhormat ini guna melaksanakan serangkaian ibadah Jum’at di masjid yang suci dan mulia ini. Muslimin Rahimakumullah. Sebagai seorang Muslim, kita ten-tunya menyadari bahwa manusia tercipta hanyalah untuk mengabdi dan berbakti ke-pada Allah SWT. Hal ini seiring dengan firman Allah SWT. :

Υ⇓⎨↓™ σϑ⇔↓ Γϕν…°⇑™ ◊™ΠΧ∈ϖ⇔⎨↓

“Dan tidaklah Aku menjadikan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka

147

berbakti kepada-Ku”. Muslimin Rahimakumullah. Salah satu upaya sekaligus wujud nyata dari mengabdi kepada Allah adalah berbuat kebajikan (al-ma’ruf). Mengerjakan kebajikan, tentu tidak sebatas kegiatan-kegiatan yang bersifat ibadah ritual semata, tetapi berbuat ke-bajikan juga termasuk perbuatan-perbu-atan amal shaleh serta segala perbuatan, sikap dan tindakan yang baik atau men-datangkan kebaikan kepada orang lain atau masyarakat, sehingga dalam pengertian ini, mengesampingkan atau membuang duri yang bertabur di tengah jalan dengan maksud agar orang lain yang akan lewat nanti tidak terkena durinya, juga termasuk perbuatan kebajikan.

148

Page 41: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Di dalam Al-Qur’an ditemukan le-bih dari dari 400 kali perkataan yang menyuruh kita agar berbuat kebajikan. Bahkan salah satu fungsi Nabi dan Rasul yang diutus Allah ke permukaan bumi ini adalah untuk menyampaikan dan meng-ajak ummat manusia agar gemar berbuat kebajikan. Firman Allah SWT. :

θ©Ζ∈± ∝°ρ⇑Απ⇔↓™ ◊υρ⇑Απ⇔↓™ α∈± ⁄°ϖ⇔™↓

“Dan orang-orang Mu’min, laki-laki dan wanita, sebagian mereka (adalah) peno-long bagi sebagian yang lain” (QS. At-Taubah ayat 71).

∑υ ϕΦ⇔↓™ ΡΧ⇔↓⎛ν⊂↓υ⇓™°∈×™ 149

“Tolong-menolonglah kamu dalam berbu-at kebajikan dan taqwa”(QS.Al-Maidah ayat 2) Muslimin Rahimakumullah.

Perbuatan kebajikan, hasilnya tidak saja dirasakan oleh kita selama hidup di dunia ini, tetapi juga perbuatan kebajikan akan meno-long kita dari siksa Allah di akhirat kelak.

Orang-orang yang gemar berbuat kebajikan, baginya selalu tercurah ni’mat Allah yang dapat dijadikan suluh penerang bagi kehidupannya dan mampu menun-jukkan jalan yang lurus. Selain itu juga, perbuatan kebajikan merupakan gambaran akhlak yang mulia. Sebab orang yang berbuat kebajikan cenderung berhati mu-lia, penyantun dan rendah hati.

150

Apabila seseorang mengerjakan kebajikan, maka nilai kebajikannya digan-jar oleh Allah dengan ganjaran yang ber-lipat ganda. Ini tentunya tergantung kadar keikhlasan pelakunya. Juga kadar manfaat yang dirasakan oleh orang lain. Ada kala-nya satu berbanding sepuluh, satu berban-ding tujuh puluh satu berbanding seratus, bahkan satu berbanding tujuh ratus. Firman Allah dalam Al-Qur’an :

∝°ΛνΞ⇔↓↓υνπ⊂™ ↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓°⇑°∏ τνΖ∏ σ⇑ θ⟨Π⎜Σ⎜™ θ⟨ℵυ÷↓θ©ϖ∏υϖ∏ “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, nanti akan

151

dibayar cukup oleh Tuhan pahalanya, ser-ta ditambah lagi dengan beberapa karu-nia-Nya yang lain (QS. An-Nisa ayat 173).

°ρΤ≡°©ϖ∏ τ ⇔⎯Σ⇓ ΕρΤ≡ √ΡΦϕ⎜ σ⇑™ “Dan siapa yang mengerjakan kebajikan akan Kami tambahkan baginya kebajikan pada kebaikannya itu” (QS. Asy-Syuura ayat 23). Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT. Disamping perbuatan kebajikan, terdapat pula perbuatan kejahatan. Perbu-atan kejahatan tidak saja merugikan di-rinya sendiri, tetapi juga sering merugikan orang lain.

152

Page 42: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Seseorang yang melakukan perbu-atan kejahatan, pasti tidak akan merasakan ketenangan. Ia telah menyiksa hatinya sen-diri, jiwanya dikukung oleh kecemasan dan ketakutan. Perbuatan kejahatan yang dikerja-kan oleh seseorang, nilai ganjarannya se-imbang. Maksudnya, setiap kejahatan di-balas satu siksaan. Bila kejahatannya be-rat, maka berat pula siksanannya. Bila ke-jahatannya ringan, maka ringan pula sik-saannya. Orang yang selama hidupnya sela-lu diliputi oleh perbuatan jahat, dilukiskan oleh Allah laksana malam yang gelap gulita, tak ada cahaya sedikitpun. Bagi mereka tak lain hanyalah siksaan yang teramat pedih. Firman Allah SWT. :

153

ΕΒϖℜ ⁄∞Σ÷ ∝°ϖΤ⇔↓↓υΧΤ∧ σ⎜Θ⇔↓™ ã↓ σ⇑ π©⇔°⇑ Ε⇔↵ θ©ϕ⟨Ρ×™ °©νΗπ± π©⟨υ÷™ ΓϖΗ∠↓ ƒπ⇓°∧ θ∅°⊂ σ⇑

µΒ⇔ ™↓ °πνφ⇑ οϖ⇔↓ σ⇑°∈χ⋅ ◊υΠ⇔°…°©ϖ∏ π⟨ ℵ°ρ⇔↓∆Λ∅↓

“Dan orang-orang yang mengerjakan ke-jahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni ne-raka, mereka kekal di dalamnya” (QS. Yunus ayat 27).

154

Muslimin Rahimakumullah. Selama kita masih berada di per-mukaan bumi ini, selama itu pula kita se-lalu berhadapan dengan dua alternatif ini, perbuatan baik dan perbuatan jahat. Ke-duanya saling menawarkan jasa dan ma-sing-masing punya sponsor. Sponsor per-buatan baik adalah malaikat dan hati, se-dangkan sponsor perbuatan jahat adalah syetan dan hawa nafsu. Pengaruh kedua-nya sama-sama kuat. Hanya kitalah yang menyudahinya, dengan berbekal akal pi-kiran, agama dan hati nurani yang dalam, kita akan mampu mempertimbangkan, kita akan mampu memilih dan memilah, apa-kah kita memilih yang baik, atau meng-ambil yang jahat. Hadirin.

155

Setiap kita dianugerahi oleh Allah berupa hati dan nafsu. Konon dikatakan bahwa di setiap hati manusia terdapat malaikat yang selalu membisikkan keba-jikan. Sedangkan pada nafsu manusia ber-tengger iblis atau syetan yang selalu mem-bisikkan kejahatan. Dikatakan pula bahwa setiap suara hati yang muncul pertama kali merupakan bisikan malaikat, sedangkan suara hati yang berikutnya, merupakan suara hati yang sudah dipengaruhi oleh nafsu dan bisikan syetan. Coba saja kalau kita renungkan dan telusuri bersama, misalnya pada saat men-jelang subuh. Ketika kita enak-enaknya ti-dur, tiba-tiba terdengar suara adzan di se-buah masjid atau surau. Seketika kita ter-bangun, dan pada saat terbangun itulah, muncul suara hati kita yang pertama. Apa bunyi suara hati kita ketika mendengar adzan tersebut?,“waktu shalat subuh tiba”

156

Page 43: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Kalimat ini merupakan bisikan malaikat yang mengingatkan kita bahwa shalat su-buh sudah sampai. Namun, begitu suara hati yang pertama selesai, tiba-tiba muncul lagi suara hati yang kedua dan seterusnya, yang cenderung menyanggah atau ber-usaha mencegah kita untuk berbuat baik atau melakukan ibadah. Apa bunyi suara hati yang kedua?, “nanti sajalah shalat-nya, waktu masih ada, hari masih gelap, dingin” dan berbagai alasan-alasan lain-nya yang datang bertubi-tubi, seolah-olah tidak memberikan kesempatan kepa-da akal pikiran untuk mempertimbangkan. Di sinilah keberadaan iman seseorang di-uji. Apakah dengan imannya, dia mampu menaklukkan bisikan hawa nafsu, atau memperturutkan ajakan hati nurani yang dalam, sehingga ia segera bangun dan mengambil air wudlu, yang selanjutnya mengerjakan shalat subuh, ataukah kita terlena oleh kehangatan selimut, sehingga

157

terus terlelap dalam mimpi-mimpi yang indah, hingga shalat subuh terabaikan. Contoh lain, ketika kita sedang berjalan-jalan, tiba-tiba terlihat oleh kita sebuah dompet berisi uang tepat berada di depan kita. Pada saat kita melihat dompet tersebut, hati kita akan berkata, “punya siapa ini?”, “dompet ini punya orang lain, jangan diambil, karena dilarang agama”. Begitu suara hati yang pertama selesai, muncul suara hati yang kedua, “ah, lu-mayan, kebetulan ngga ada orang, ambil sajalah”. Hadirin kaum Muslimin yang dirahmati Allah SWT. Marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk selalu berbuat kebajikan.

158

Janganlah dicampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil. Jika sekiranya kita terlanjur berbuat kejahatan, maka sege-ralah minta ampun dan bertobat kepada Allah SWT. dan iringilah perbuatan jahat tersebut dengan perbuatan baik. Marilah kita sibukkan diri kita untuk selalu berbuat kebajikan. Sebab kalau tidak, menurut seorang ahli hikmah dikatakan :

ΡϖΝ⇔°± °©ν®ς× θ⇔ ◊↓ µΤη⇓ Ρς⇔°± µΦν®⊗

“Dirimu bila tidak engkau sibukkan de-ngan kebajikan, maka ia akan menyibuk-kan kamu dengan kejahatan”. Firman Allah SWT. :

159

∉∏⎯↓ ΕΒϖΤ⇔↓⎨™ ΕρΤΛ⇔↓ ∑υΦΤ× ⎨™ σΤ≡↓ ⎡⟨ ⎡Φ⇔°±

“Dan tidaklah sama perbuatan baik de-ngan perbuatan jahat. Maka tolaklah ke-jahatan itu dengan kebaikan (cara-cara yang baik)” (QS. Fushshilat ayat 34). Perbuatan kebajikan, sekecil apa-pun, pasti akan diperlihat oleh Allah SWT. Demikian juga perbuatan kejahatan, seke-cil apapun, pasti akan diperlihatkan oleh Allah SWT.

® Ρ⎜↓Ρϖ… ≥ℵ↵ ⇐°ϕΗ⇑ οπ∈⎜ σπ∏ ® Ρ⎜↓Ρ⊗ ≥ℵ↵ ⇐°ϕΗ⇑ οπ∈⎜ σ⇑™

160

Page 44: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

“Barangsiapa berbuat kebajikan walau sedikit, maka ia akan melihatnya. Dan ba-rangsiapa berbuat kejahatan walau sedi-kit, tentu ia akan melihatnya pula” (QS. Az-Zalzalah ayat 7 dan 8). Akhirnya, marilah kita bermohon ke-pada Allah SWT. semoga diberi-Nya kekuatan untuk melakukan amal-amal ke-bajikan dan dihindarkan-Nya kita dari per-buatan-per-buatan yang jahat.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ±

°ρϖ⇔↓™ ΕρΦ∏ΡϖΝ⇔↓™ Ρς⇔°± π∧υνΧ⇓™ ◊υ∈÷Ρ×

161

σϖρ⇑⎨↓σ⎜Σ←ƒη⇔↓σ⇑θ∧°⎜↓™ã↓°ρν∈÷ σϖΛ⇔°Ξ⇔↓ ®⎯°Χ⊂⎛∏ θ∧°⎜↓™ °ρν…⎯↓™ ↓Ρϖ… Γ⇓↓™ θ≡ℵ↓™ Ρη∠↓ ″ℵ ο⋅™ ℵυη®⇔↓υ⟨ τ ⇓↓ ®™Ρη®Φℜ↓™ σϖπ≡↓ℵ

θϖ≡Ρ⇔↓

162

KKUUFFUURR NNII’’MMAATT

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

◊°π⎜⎨↓Επ∈ρ±°ρπ∈⇓↓ ⎝Θ⇔↓ãΠπΛ⇔↓ ã↓ ⎨↓ τ⇔↓⎢ ◊↓Π©⊗↓ ⇒ζℜ⎨↓™ ↓ΠπΛ⇑ ◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨®Π≡™ ⎛ν⊂θνℜ™ ο∅θ©ν ⇔↓ τ⇔υℜℵ™ ®ΠΧ⊂

163

θϖφ∈⇔↓⇐υℜΡ⇔↓™ θ⎜Ρλ⇔↓ ⎡Χρ⇔↓↓Θ⟨ τ ∈Χ×σ⇑™ τ±°Λ∅↓™ τ⇔↓ ⎛ν⊂™ΠπΛ⇑ ã↓⎯°Χ⊂ƒϖ∏ Π∈±°⇑↓ σ⎜Π⇔↓ ⇒υ⎜ ⎛⇔↓ ℑ°∏Πϕ∏ ã↓∑υϕΦ± ⎝°⎜↓™ θλϖ∅™↓

◊υϕΦπ⇔↓

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT.

lhamdulillah, kita ber-syukur ke khadirat Al-lah SWT. yang dengan

izin-Nya jualah, sehingga dapatlah kita pada siang ini kembali menunaikan fardhu Jum’at, sebagai salah satu wujud nyata

164

A

10

Page 45: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

dari taqwa kita kepada Allah SWT. Muslimin Rahimakumullah. Suatu ketika terlihat seorang pemu-da sedang duduk dengan khidmat di depan Ka’bah. Bibirnya terlihat sedang meng-ucapkan sepotong doa. Doa tersebut ber-bunyi :

οϖνϕ⇔↓ σ⇑ ⎛ρν∈÷↓ θ©ν ⇔↓

“Ya Allah, masukkanlah aku ke dalam go-longan orang-orang yang sedikit”. Doa ini ia ucapkan berulang-ulang. Beberapa orang pengunjung Ka-’bah yang kebetulan juga berada di situ sempat terheran-heran mendengar ucapan

165

doa tersebut. Kenapa?, karena tidak seperti biasanya. Biasanya orang berdoa agar dimasukkan ke dalam golongan yang ter-banyak. Hadirin. Ketika Khalifah Umar r.a tengah melakukan thawaf, beliau juga ternyata mendengar ucapan doa seorang anak muda ini, sehingga mengundang hasrat beliau untuk bertanya. “Apakah yang anda mak-sudkan dengan golongan orang yang se-dikit itu, wahai anak muda?”, tanya kha-lifah. Pemuda itu menjawab, “bukankah Amirul Mu’minin kerap kali membaca ayat :

ℵυλς⇔↓ ∑⎯°Χ⊂σ⇑ οϖν⋅™ “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur” (QS. Shaba’ ayat 13).

166

Kemudian ia katakan pula, “berda-sarkan ayat ini, maka saya ingin agar Allah SWT. memasukkan saya ke dalam golongan orang-orang yang sedikit, ka-rena golongan inilah merupakan golongan yang banyak bersyukur ke khadirat Allah SWT. Demi mendengar jawaban anak muda ini, Khalifah Umar tersenyum gem-bira dan puas hatinya. Hadirin sekalian. Bersyukur adalah suatu kata yang mudah mengucapkannya tetapi sulit mem-buktikannya. Banyak orang berkata, “syu-kur, alhamdulillah, terimakasih ya Allah” ketika mendapatkan ni’mat, namun setelah itu, dalam prakteknya, ia masih saja mem-bangkang terhadap perintah Allah SWT,

167

masih saja melakukan perbuatan maksiat. Kata syukur rupanya hanya sekedar basa-basi, hiasan mulut, tanpa adanya peng-hayatan yang mendalam, tak membekas ke dalam relung hatinya, sehingga sulit untuk merealisasikan ke dalam amal nyata. Per-cuma saja kita berkata, “alhamdulillah, terima kasih ya Allah”, tetapi perkataan ini tidak seirama dengan amal perbuatan kita. Percuma saja kita berkata, “saya hamba Allah”, namun dalam prakteknya justeru kita menjadi hamba selain Allah, seperti hamba harta, hamba dunia, hamba hawa nafsu dan lebih tragis lagi kalau kita menjadi hamba syetan. Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumul-lah. Memang sudah menjadi tabiat manusia, apabila memperoleh ni’mat yang

168

Page 46: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

banyak, ia sering lupa kepada sipemberi ni’mat, yaitu Allah SWT. Semakin banyak ia memperolehnya, semakin lupa daratan-lah ia, sehingga ni’mat yang begitu banyak itu menjadikannya bukan semakin dekat dengan Allah SWT. namun malah seba-liknya, jauh dengan Allah, semakin lupa akan perintah-perintah Allah dan semakin tak memperdulikan larangan-larangan Al-lah. Firman Allah dalam Al-Qur’an

θλ⇔°ρν∈÷™ ⊃ℵ⎨↓⎛∏ θλρ λ⇑ Πϕ⇔™ ◊™Ρλς×°⇑ζϖν⋅ Ω⎜°∈⇑°©ϖ∏

“Sesungguhnya telah Kami teguhkan ke-kuasaanmu di muka bumi ini, dan Kami jadikan di sana lapangan penghidupanmu. Tapi ternyata, sedikit sekali diantara kamu yang bersyukur” (QS. Al-A’raf ayat 10).

169

Hadirin. Pada hakikatnya segala ni’mat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya hanyalah merupakan batu ujian untuk mengukur sampai sejauh mana kemam-puan manusia dapat mengendalikan diri. Apabila segala ni’mat yang ia terima, ia sambut dengan syukur, dalam arti yang sebenar-benarnya, maka orang ini dicap oleh Allah sebagai orang yang bersyukur atau syukur ni’mat. Namun, jika segala ni’mat yang ia terima, ia sambut dengan sikap angkuh dan takabbur, maka orang ini dicap oleh Allah sebagai orang yang kufur ni’mat. Golongan yang terakhir inilah merupakan golongan yang terbanyak. Tidak sedikit Al-Qur’an mengung-kapkan betapa tragisnya orang yang kufur akan ni’mat Allah. Akhir dari drama kesombongannya tidak lain hanyalah siksa

170

yang amat sangat yang Allah tampakkan di dunia ini dan terlebih-lebih di akhirat nanti. Bacalah, bagaimana sejarah kelabu yang menimpa ummat sebelum kita lan-taran kesombongan, takabbur dan kufur ni’mat, sehingga Allah menukar kekayaan mereka, kesejahteraan dan stabilitas kea-manan yang mereka miliki, dengan kemis-kinan, ketakutan dan kekacauan. Perhatikanlah bagaimana nasib si Qarun dengan hartanya yang melimpah ruah, seketika terbenam di telan bumi lantaran ia lupa bersyukur, bahkan berani berbuat sombong dan takabbur. Firman Allah SWT. :

τ ⇔◊°∧°π∏ ⊃ℵ⎨↓ ®ℵ↓Π±™ τ±°ρηΤΝ∏ 171

◊°∧°⇑™ ã↓ ◊™Πρ⇑ τ ⇓™ΡΞρ⎜ ΕΒ∏ σ⇑ σ⎜ΡΞΦρπ⇔↓σ⇑

“Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam perut bumi. Maka ti-dak ada baginya suatu golongan manapun yang mampu menolongnya terhadap a-zab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang yang dapat membela dirinya sendiri” (QS. Al-Qashash ayat 81). Ingatlah, betapa Allah telah ber-ulang kali memberi ni’mat, rahmat dan kemuliaan pada Bani Israil, namun ber-ulang kali pula mereka mengingkarinya, sesat dan durhaka terhadap ajaran Allah. Pada mulanya Allah selalu memberikan ampunan kepada mereka berkat doa dan permohonan para Nabi dan Rasul yang diutus untuk mereka. Namun lama

172

Page 47: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

kelamaan murka Allah rupanya turun ju-ga. Selama empat puluh tahun mereka Allah biarkan terombang ambing dalam kesesatan. Hidup mereka tak obahnya lak-sana sebuah perahu yang berlayar tanpa kemudi, terombang ambing diterpa angin, badai dan gelombang, sehingga kehidupan mereka tak tentu arah, kemiskinan, keme-laratan dan kebodohan selalu menghantui mereka. Ingatlah pula, tentang negeri Saba’. Sebelumnya negeri ini merupakan negeri yang kaya raya dengan hasil buminya yang melimpah. Namun, tatkala mereka berpaling dan enggan bersyukur kepada Allah SWT. maka Allah mendatangkan kepada mereka banjir besar yang meneng-gelamkan rumah-rumah dan menghanyut-kan seluruh harta benda dan binatang ter-nak mereka. Seluruh lahan perkebunan yang mereka miliki pun porak poranda tak

173

karu-karuan. Akibatnya, dalam waktu re-latif singkat, kekayaan berubah menjadi kefakiran, kenikmatan berbalik menjadi kesengsaraan, persatuan pecah dan mun-cullah perceraiberaian. Terhadap peristiwa ini,Allah SWT. berkomentar melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an :

ο∧ π©ρ ⋅Σ⇑™ Ι⎜⎯°≡↓ π©ρ ν∈ϑ∏ ℵ°Χ∅ ολ⇔ Γ⎜ ⎨ µ⇔↵ ◊↓ ¬Σπ⇑

ℵυλ⊗

“Maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang sedemikian itu benar-benar terdapat

174

tanpa-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi banyak bersyukur” (QS. Saba’ ayat 19). Kemudian, betapa siksaan yang menimpa raja Namrud, raja yang lalim itu. Begitu pula kehinaan yang teramat sangat terhadap Fir’aun. Begitulah beberapa contoh sejarah tentang nasib manusia yang kufur terhadap ni’mat-ni’mat Allah. Ingatlah, Allah tidak akan segan-segannya menurunkan azab dan siksa, se-lama manusia tidak segan-segannya ber-buat kejahatan dan kesesatan. Bukankah kita sering mendengar bahkan menyak-sikan berbagai bencana alam melanda ma-nusia. Apakah itu, gunung meletus, gempa bumi, banjir, tanah longsor, kebakaran dan sebagainya. Semua itu terjadi tidak lain

175

sebagai peringatan bagi orang-orang yang kufur akan ni’mat Allah SWT. Sungguh, tidaklah sulit bagi Allah untuk mengubah keadaan suatu bangsa, dari kehidupan yang aman tenteram men-jadi kehidupan yang kacau-balau, dari ke-hidupan yang kaya raya menjadi kehi-dupan yang miskin papa. Semuanya ter-gantung kita, bersyukur atau kufur?. Firman Allah SWT. :

π×Ρη∧σΒ⇔™ πλ⇓Π⎜ℑ⎨ θ×Ρλ⊗ σΒ⇔ Π⎜Πς⇔⎡±↓Θ⊂ ◊↓

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti akan Kami tambah (ni’mat) kepadamu. Dan jika kamu tidak mensyukurinya (kufur ni’mat), maka sesungguhnya azab-Ku

176

Page 48: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

sangat pedih” (QS. Ibrahim ayat 7). Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah. Hakikat syukur adalah menampak-kan ni’mat dengan cara menggunakan ni’-mat tersebut secara proporsional atau se-suai dengan kehendak si pemberi ni’mat, yaitu Allah SWT. serta mengingat, menye-but dan memuji pemberinya tersebut, se-dangkan hakikat kufur adalah menyem-bunyikannya atau tidak tahu menahu (ma-sa bodoh) terhadap si pemberinya (Allah SWT.), disamping juga tidak mengguna-kan ni’mat tersebut dengan semestinya. Dalam pergaulan sehari-hari saja kalau suatu ketika kita diberi sesuatu oleh orang lain, kita tentu minimal akan meng-ucapkan terimakasih kepada si pemberi

177

dan berusaha semaksimal mungkin untuk memanfaatkan pemberian tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga si pemberi akan merasa senang, dan tidak mustahil, karena saking senangnya mungkin ia akan me-nambah pemberiannya tersebut kepada ki-ta. Sebaliknya, jika seseorang yang setelah diberikan sesuatu oleh orang lain, kemu-dian pemberian tersebut tidak ia gunakan dengan sebaik-baiknya, bahkan berterima-kasihpun tidak, tentu si pemberi akan me-rasa kesal, mungkin juga marah, sehingga ia tidak akan memberinya lagi, bahkan ada kemungkinan pemberiannya yang sudah ia berikan tersebut ditariknya atau diambil-nya kembali. Jadi, salah satu indikator apakah kita pandai bersyukur atau tidak terhadap ni’mat-ni’mat Allah, adalah bagaimana upaya kita menggunakan ni’mat dan pem-berian Allah tersebut kepada hal-hal yang

178

diridhai-Nya. Jika kita diberikan oleh Al-lah anugerah berupa harta kekayaan, maka pergunakanlah harta kekayaan tersebut se-suai tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Jika kita diberikan anugerah oleh Allah berupa anak dan keturunan, maka pelihara dan di-diklah anak-anak kita agar menjadi anak yang shaleh-shalehah, yang selalu meng-abdi kepada Allah dan berbakti kepada kedua orangtuanya serta bermanfaat bagi sesamanya. Demikinlah seterusnya. Akhirnya, marilah kita berdoa ke-pada Allah, semoga kita terhindar dari sikap kufur, dan memasukkan kita ke da-lam kelompok hamba-hamba-Nya yang senantiasa mensyukuri ni’mat-ni’mat-Nya. Amin ya Rabbal álamiin.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓

179

θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ± ◊™Ρηλ×⎨™ ⎛⇔↓™Ρλ⊗↓™

θϖφ∈⇔↓◊∞Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°± ∝°⎜⎨ ↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™

θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ× θϖ≡Ρ⇔↓ℵυη®⇔↓υ⟨τ ⇓↓ ®™Ρη®Φℜ°∏

180

Page 49: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

MMEENNGGAATTAASSII TTEEKKAANNAANN JJIIWWAA

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

θ⇔°⊂υ⟨⎨↓ τ⇔ ↓⎢ ∑Θ⇔↓ ãΠπΛ⇔↓ σπ ≡Ρ⇔↓υ⟨ ≥ ⎯°©Τ⇔↓™ ∆ϖ®⇔↓

τ⇔°ℜ↓™ τπ∈⇓ ⎛ ν⊂ ®Ππ≡↓ θϖ≡Ρ⇔↓ τ⇔ ↓⎢ ◊↓Π©⊗↓ τνΖ∏ σ⇑ Π⎜Σπ⇔↓

181

◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ ®Π≡™ ã↓⎨↓ ο∅θ©ν ⇔↓ τ⇔υℜℵ™ ®ΠΧ⊂↓ΠπŒ

°ρ™ϖ™Χ⇓ µ⇔υℜℵ™ ∨ΠΧ⊂⎛ ν⊂ θνℜ™ τ ⇔∞ ⎛ν⊂™ σϖνℜΡπ⇔↓Π™ϖℜΠπ Π∈±°⇑↓ σ⎜Π⇔↓⇑υ⎜ ⎛ ⇔↓ τ™ΧΛ∅™ τ×°ϕ×κ≡ ã↓↓υϕ×↓ ã↓⎯°Χ⊂ƒϖ∏ ◊υπνΤ⇑ θΦ⇓↓™ ⎨↓ σ×υπ×⎨™

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah.

182

11

lhamdulillah, kembali kita bersyukur ke kha-dirat Allah SWT. yang

mana dengan izin-Nya jualah sehingga dapatlah siang ini kembali kita bersama-sama menunaikan fardhu Jumát sebagai salah satu perwujudan dari taqwa kita ke-pada Allah SWT. sekaligus merupakan moment yang cukup kondusif di dalam upaya menjalin ukhuwah Islamiyah. Muslimin Rahimakumullah. Ketika Rasulullah SAW. mema-suki sebuah masjid, beliau dapati ada seo-rang lelaki sedang duduk sambil terme-nung. Wajahnya nampak muram sebagai ekspresi betapa dia dalam keadaan berse-dih dan duka cita yang amat dalam. Saat itu udara memang cukup panas kendati hari masih pagi. Seyogyanya memang, jam

183

jam sepagi itu mestinya tidak akan ada orang berada di masjid, terlebih-lebih jika hanya sekedar duduk-duduk tanpa melaku-kan ibadah, seperti dzikir, baca Qur’an atau shalat sunnah. Apatah lagi dia se-orang lelaki yang semestinya pada jam-jam tersebut dia sedang sibuk bekerja mencari nafkah. Begitu melihat lelaki tersebut, Ra-sulullah kemudian menghampirinya seraya bertanya kepadanya : “Hai Abu Usamah, mengapa engkau duduk termenung seperti itu?. Mengapa engkau masih berada di sini?. Saat ini kan bukan waktu shalat?” Abu Usamah menjawab : “Kesusahan se-dang menimpa diriku hai Rasulullah, se-hingga aku berbuat begini”. Kaum Muslimin yang dirahmati Allah SWT

184

A

Page 50: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Memang, sepanjang hidupnya ma-nusia itu selalu berhadapan dengan ber-bagai kesulitan dan kesusahan. Sejak lahir hingga akhir hayatnya, kesulitan dan kesu-sahan itu selalu ada dan menimpa manusia silih berganti, karena memang susah payah merupakan kodrat manusia yang sudah di-takdirkan oleh Allah SWT. sebagaimana firman-Nya :

ΠΧ∧ ◊°Τ⇓⎨↓°ρϕν…Πϕ⇔ “Sesungguhnya telah Kami ciptakan ma-nusia itu, berada dalam susah payah”(QS. Al-Balad ayat 4). Kemudian dalam ayat lain Allah menyata-kan :

τΤ⇑↓↵↓ °⊂υν⟨ κν… ◊°Τ⇓⎨↓ ◊↓

185

°⊂™ℑ÷Ρς⇔↓

“Sesungguhnya manusia itu diciptakan dengan sifat yang berkeluh kesah. Apabila ditimpa kesusahan ia sangat gelisah”(QS. Al-Maárij ayat 19 dan 20).

Muslimin Rahimakumullah. Selama kita masih bisa bernafas, kesulitan dan kesusahan hidup selalu ada. Hanya saja mungkin kadarnya yang berva-riasi. Kadang-kadang kesulitan dan kesu-sahan itu kadarnya masih rendah, terka-dang pula kadar kesulitan dan kesusah-annya cukup tinggi bahkan mungkin ter-lampau tinggi. Disamping itu, kesulitan dan kesusahan tersebut datangnya sering tiba-tiba dan tidak menentu serta sulit di-deteksi. Kadang-kadang sering kita alami,

186

terkadang pula hanya sesekali kesulitan dan kesusahan itu menimpa kita. Jika ke-sulitan dan kesusahan itu hanya sesekali menimpa kita, tidak terus menerus, ba-rangkali masih bisa kita tolelir, namun apabila kesulitan dan kesusahan itu datang secara bertubi-tubi dan terus menerus, se-akan tak ada kesudahannya, tak ada jalan keluarnya, tentu keadaan seperti ini mem-buat orang yang ditimpanya menjadi kalut, resah dan gelisah. Dadanya terasa sesak, pikirannya menjadi kosong, jiwanya men-jadi hampa. Persoalan hidupnya selalu da-tang tindih menindih. Semua jalan keluar terasa buntu. Kalau sudah demikian, maka tidak mustahil seseorang akan menjadi nekad untuk berbuat hal-hal yang tidak di-inginkan, seperti bunuh diri,atau sekurang-kurangnya jiwa dan pikirannya menjadi tertekan sehingga timbullah penyakit mo-dern yang kita kenal dengan stress.

187

Muslimin Rahimakumullah. Menurut Dr. Dadang Hawari, se-orang psikiater dan Lektor Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokter-an Universitas Indonesia, beliau membe-dakan stress itu ke dalam enam tingkat. Tingkat I dan II merupakan stress ringan dimana si penderita mengalami ketegang-an jiwa yang pada umumnya dapat diatasi oleh si penderita itu sendiri. Pada tingkat ini ditandai dengan adanya gangguan se-perti susah tidur, badan terasa lesu, tidak bersemangat, tidak bisa tenang, gelisah dan sebagainya, yang apabila keadaannya semakin parah, dimana tingkat keletihan si penderita semakin meningkat dan ia mulai sulit mengatasinya, berarti tingkat stress sudah memasuki tingkat III. Selanjutnya stress pada tingkat IV merupakan stress yang cukup serius,

188

Page 51: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

dimana si penderita sudah mulai kehilang-an kemampuan untuk merespon keadaan dan situasi, tidur semakin susah dan ke-mampuan berkonsentrasi menurun tajam. Keadaan ini jika tidak cepat diatasi akan semakin parah hingga masuk ke stress tingkat V dan seterusnya ke tingkat VI, di-mana sipenderita sudah kehilangan kese-imbangan yang pada akhirnya si penderita jatuh pingsan dan ada kemungkinan terke-na gangguan jiwa serius. Maásyiral Muslimin Sidang Jumát Ra-himakumullah. Seseorang yang mengalami tekan-an jiwa dapat dilihat ciri-ciri sebagai be-rikut : 1. Orang yang mengalami tekanan jiwa bi-

asanya sukar untuk berpikir normal dan rasional;

189

2. Ia cepat berprasangka buruk dan ber-pandangan negatif serta sukar sekali un-tuk diluruskan;

3. Orang yang mengalami tekanan jiwa biasanya mudah sekali tersinggung. Ia sangat perasa (emosional) dan sering marah-marah yang tak beralasan secara logis;

4. Setiap ada masalah, ia nampak gega-bah, salah tingkah, tegang dan tidak bisa santai;

5. Bagi perokok, biasanya ia suka me-rokok secara berlebihan;

6. Dalam kesehariannya, ia lebih suka menyediri;

7. Makan dan minumnya sering tidak ter-atur;

8. Daya konsentrasinya menurun. Mudah lupa, malas dan lamban dalam berpikir;

9. Ada kecenderungan ingin berontak, na-mun enggan untuk berbuat.

190

Demikianlah sembilan ciri orang yang mengalami tekanan jiwa menurut beberapa para ahli ilmu jiwa.

Muslimin Rahimakumullah. Selanjutnya, apa yang harus kita lakukan agar terhindar dan terbebas dari bahaya stress? Tak ada resep yang paling mujarab untuk mencegah dan mengobati stress, kecuali dengan iman dan taqwa ke-pada Allah SWT. dan mensyukuri segala ni’mat Allah secara apa adanya (qanaáh). Kaum Muslimin yang berbahagia. Sebagai wujud nyata dari iman dan taqwa yang terpenting adalah dengan mendirikan shalat dan menyempurnakan-nya. Memperkuat kesabaran dan

191

meningkatkan ibadah-ibadah lainnya. Firman Allah dalam Al-Qurán :

ΡΧΞ⇔°±↓σϖ∈Φℜ↓↓υρ⇑↓σ⎜Θ⇔↓°©⎜ƒ⎜ σ⎜Ρ±°Ξ⇔↓ ∉⇑ ã↓ ◊↓ ≥υν Ξ⇔↓™

“Hai orang-orang yang beriman, jadikan-lah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”(QS. Al-Baqarah ayat 153). Maásyiral Muslimin Rahimakumullah. Shalat merupakan media komuni-kasi yang paling efektif antara manusia dengan Allah dalam segala situasi dan kondisi, baik diwaktu senang maupun diwaktu susah.

192

Page 52: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Seseorang yang secara tertib dan disiplin menjalankan shalat, pasti akan ia temukan ketenteraman jiwa, karena di da-lam ibadah shalat tertanam kebulatan te-kad bahwa hanya Allahlah penguasa tung-gal yang tak ada tolok bandingnya. Bahwa hanya Allahlah satu-satunya dewa peno-ong manusia dan tempat berserah diri ma-nakala ditimpa kemalangan dan penderita-an. Di dalam ibadah shalat tertanam kesadaran yang kuat dimana seorang ham-ba yang sedang bersujud di hadapan Allah SWT. menyadari sepenuhnya akan kele-mahan diri, ketidakberdayaan di hadapan Allah yang Maha Perkasa. Dengan kalimat “Allahu Akbar” Allah Maha besar, kali-mat ini dapat menekan si hamba yang te-ngah bersujud ke posisi yang sekecil-ke-cilnya dan menempatkan al-khaliq ke posisi yang setinggi-tingginya. Ke-Maha

193

besaran Allah SWT. bukan untuk me-nakut-nakuti manusia, bukan untuk menin-das manusia, tetapi untuk melindungi, mengayomi dan mengasihi manusia de-ngan sifat rahman dan rahim-Nya. Oleh karenanya, kita tak perlu takut, tak usah gentar dan jangan bersusah hati, tak perlu dirisaukan segala kesusahan yang sedang menimpa diri kita. Serahkanlah semuanya bulat-bulat kepada Allah dan mohonlah pertolongan-Nya sambil kita berusaha, berikhtiar semampu-mampunya untuk mengatasi segala kesusahan yang kita de-rita. Marilah kita berdayakan shalat kita yang tidak hanya sekedar kewajiban rutini-tas, tetapi energi shalat dapat kita man-faatkan sebagai penolong kita dan kehi-dupan kita, tidak saja di dunia kini, tetapi juga di akhirat nanti. Rasulullah SAW. menyatakan, “Dan aku jadikan shalat itu untuk menyejukkan hatiku”.

194

Melalui shalat kita dapat memohon pertolongan kepada Allah dari ujian za-man, tekanan-tekanan orang lain dan keke-jaman para durjana. Rasulullah SAW. ke-tika menghadapi persoalan genting, beliau selalu berlindung melalui shalat. Ruku’ dan sujud dalam shalat dapat membawa kita serasa lebih dekat kepada Allah, se-hingga rasa percaya diri, penuh keyakinan, rasa damai dan tenteram semakin dapat kita rasakan. Kaum Muslimin Rahimakumullah. Disamping shalat, sarana lain yang dapat kita jadikan penolong kehidupan kita agar terhindar dari tekanan jiwa adalah “sabar”.

Allah SWT. menjadikan kehidupan di dunia ini di atas kodrat yang cenderung

195

berubah-ubah dan silih berganti. Ada sedih ada senang, ada cinta ada benci, ada per-temuan ada perpisahan, ada sehat ada sakit dan sebagainya. Mungkin ada seba-gian manusia yang ditakdirkan Allah men-derita berbagai macam cobaan. Maka tidak ada jalan lain yang ditempuh kecuali ber-sabar dan pasrah menerima takdir Allah. Inilah cara yang tepat untuk lulus dari ujian dan cobaan Allah. Melalui, shalat, sabar dan menger-jakan ibadah-ibadah lainnya. InsyaAllah kita akan menemukan ketenangan, keten-teraman dan kedamaian, sehingga segala persoalan hidup yang cenderung membuat orang stress dapat kita atasi dengan baik. Rasulullah SAW. melalui hadits qudsi pernah bersabda :

∨ℵΠ∅⁄ζ⇑↓⎛×⎯°Χ∈⇔ ∇Ρη× ⇒⎯↓ σ±°⎜ 196

Page 53: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

⎛ρ∠

“Hai Bani Adam, sempatkanlah dirimu untuk beribadah kepada-Ku, maka akan Aku penuhi dadamu dengan ketenteraman jiwa”. Ahirnya, marilah kita tingkatkan amal ibadah kita, terutama ibadah shalat. Semoga dengan shalat yang rajin dan di-siplin, dapat mempertebal mentalitas kita, sehingga akan menjadi seorang yang tahan uji dan militansi. Disamping itu jangan lu-pa pula untuk selalu melatih kesabaran, se-moga dengan dua kekuatan tersebut dapat mengatasi semua persoalan hidup yang ki-ta alami dan insyaAllah kita akan terhindar dari penyakit stress.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ 197

θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ± σ⇑ µ⇔↵ ◊↓ µ±°∅↓ƒ⇑ ⎛ ν⊂ΡΧ∅↓™

ℵυ⇑⎨↓ ⇑Σ⊂ θϖφ∈⇔↓◊∞ Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°±

∝° ⎜ ⎨↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™

θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ× θϖ≡Ρ⇔↓ℵυη®⇔↓υ⟨τ ⇓↓ ®™Ρη®Φℜ°∏

198

JJAAUUHHII PPEERRBBUUAATTAANN CCUURRAANNGG

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

◊↓™Π⊂⎨™ σϖπ⇔°∈⇔↓ ″ℵ ãΠπΛ⇔↓ ⎨↓ τ⇔ ↓⎢◊↓Π©⊗↓ σϖπ⇔°φ⇔↓ ⎛ν⊂⎨↓ ◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ ®Π≡™ ã↓

199

®Π∈± ⎛Χ⇓⎨ τ⇔υℜℵ™ ®ΠΧ⊂↓ΠπΛ⇑ ⎡Χρ⇔↓↓Θ⟨ ⎛ν⊂ θνℜ™ ο∅ θ©ν ⇔↓ ΠπΛ⇑ θϖφ∈⇔↓ ⇐υℜΡ⇔↓™ θ⎜Ρλ⇔↓ ⎛⇔ ↓ τ ∈Χ×σ⇑™ τ±°Λ∅↓™ τ⇔↓ ⎛ν⊂™

ã↓⎯°Χ⊂ƒϖ∏ Π∈±°⇑↓ σ⎜Π⇔↓⇒υ⎜ ℑ°∏Πϕ∏ ã↓∑υϕΦ± ⎝°⎜↓™ θλϖ∅™↓

◊υϕΦπ⇔↓

Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah.

ersyukurlah kita kepa-da Allah SWT. yang telah memberikan 200

B

12

Page 54: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

kesempatan kepada kita semua untuk ber-sama-sama melaksanakan ibadah Jum’at sebagai salah satu upaya kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya, sekaligus juga sebagai ajang silaturrahmi dan ukhu-wah Islamiyah antar sesama kita. Muslimin Rahimakumullah. Ada sebuah hikayat yang cukup jenaka yang menceritakan tentang sebuah keluarga dimana sumber mata pencaharian keluarga ini adalah sebagai penjual susu perah yang diperoleh dari perahan sapi pe-liharaan mereka. Sapi perah yang mereka miliki ha-nya satu ekor, namun hasil perahan dari sapi ini cukup banyak sehingga dapat mencukupi segala kebutuhan mereka se-hari-hari. Begitulah karunia Allah yang

201

dilimpahkan kepada keluarga ini. Tapi sa-yang, hadirin sekalian, ternyata keluarga ini tidak jujur atau melakukan kecurangan pada setiap penjualan susu yang mereka lakukan, dimana setiap susu yang akan dijual selalu dicampur dengan air, se-hingga tidak murni lagi. Muslimin Rahimakumullah. Dari sisi omzet penjualan dan ke-untungan yang diperoleh dalam beberapa tahun berselang nampaknya tidak begitu berpengaruh, tidak menurun drastis, bah-kan jumlah pembeli dan langganan cen-derung semakin bertambah dan hasil ju-alan mereka lancar-lancar saja. Ini mung-kin barangkali lantaran keahlian mereka dalam hal campur mencampur susu se-hingga tidak terasa bahwa susu tersebut sudah bercampur air.

202

Hadirin. Setahun, dua tahun, tiga tahun dan seterusnya, Allah masih memberi kesem-patan kepada keluarga ini menikmati hasil usaha tidak jujurnya. Namun lama kela-maan ternyata Allah ingin memberikan pe-ringatan kepada keluarga ini dengan me-ngirimkan banjir besar yang melanda desa tempat tingga mereka. Akibat banjir ini rumah-rumah penduduk banyak yang tenggelam dan hanyut di bawa arus yang sangat deras. Ternak peliharaan banyak yang mati, termasuk sapi perah yang di-miliki keluarga ini. Sungguh tak dapat dibayangkan, betapa berdukacitanya mereka, karena ru-mah, harta benda dan sapi perah yang me-rupakan satu-satunya sumber mata penca-harian mereka, ternyata lenyap seketika dan musnah begitu saja. Di tengah-tengah

203

kesedihan yang amat sangat tersebut, tiba-tiba anaknya yang paling bungsu berkata, “Ayah, saya khawatir jangan-jangan air yang telah kita pakai u-tuk mencampur su-su bertahun-tahun lamanya kemudian menjadi satu sehingga menjadi banjir be-sar yang menimpa kita dan penduduk desa kita ini”. Sang ayah hanya terdiam dan memandangi anaknya yang masih polos itu, sembari menengok dirinya dan per-buatannya selama ini, ada juga rupanya rasa penyesalan dalam hatinya. Namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Maasyiral Muslimin Sidang Jumát Ra-himakumullah. Dari cerita ini, mungkin kita dapat mengambil pelajaran bahwa bagaimana-pun juga, mencari keuntungan dengan melakukan kecurangan pada hakikatnya

204

Page 55: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

bukanlah keuntungan yang didapat, tapi malah kerugian yang akan kita peroleh. Ingatlah, Allah sangat mengutuk orang-orang yang berbuat curang :

σϖηηχπν⇔ο⎜™

“Kecelakaan yang bersar bagi orang-orang yang curang”(QS. Al-Muthaffifiin ayat 1). Disamping itu, Rasulullah SAW. juga sangat melarang ummatnya melaku-kan kecurangan. Cukup banyak hadits be-liau yang menyatakan tentang bahaya per-buatan curang ini. Sampai-sampai beliau mengatakan bahwa Allah akan mencabut berkat-Nya bagi orang-orang yang suka berbuat curang. Harta yang diperoleh dari

205

hasil perbuatan curang, harta tersebut tidak akan ada berkatnya. Perhatikanlah sabda Rasulullah SAW. : “Dari Hakim bin Hizam ra. Bahwa Rasu-lullah SAW. bersabda : Dua orang yang melakukan transaksi jual beli. Jika mereka jujur (menjelaskan apa adanya kondisi ba-rang yang akan dijual), maka Allah akan memberikan keberkatan pada barang ter-sebut. Namun apabila mereka melakukan kecurangan, maka boleh jadi mereka men-dapat untung, namun keberkatan pada ba-rang tersebut sudah hilang. Sumpah palsu (kecurangan) dapat melariskan jual beli barang, namun dapat pula memusnahkan keuntungan” (HR. Bukhari dan Muslim) Maasyiral Muslimin Rahimakumullah. Apa yang dapat kita harapkan dari

206

barang yang tidak punya berkat itu. Apa artinya semua harta kekayaan yang kita miliki jika semuanya kita peroleh dari hasil kecurangan kita. Dan ingatlah, harta yang diperoleh dari hasil usaha yang tidak benar ini akan menjadi bumerang yang ba-kal mencelakakan kita dan keluarga kita. Berapapun banyaknya harta yang dimiliki namun diperoleh dari hasil kecurangan, pasti tidak akan memperoleh manfaat se-cara hakiki. Tidak akan membawa keba-hagiaan dan ketenteraman hidup. Apalah gunanya memperoleh laba besar kalau itu kita dapatkan dari hasil ke-curangan kita. Lebih baik memperoleh la-ba meskipun kecil namun kita dapatkan dari usaha yang baik, halal dan jujur. Buat apa harta berlimpah kalau akhirnya men-datangkan musibah. Biar sedikit jadilah asal membawa berkah.Apa gunanya mem-peroleh keuntungan yang besar di dunia

207

kalau di akhirat sengsara. Lebih baik hidup sederhana di dunia asal di akhirat bahagia.

Muslimin Rahimakumullah. Perbuatan curang identik dengan penipuan. Pada suatu hari pernah Rasulullah SAW. berkunjng ke sebuah pasar. Beliau menghampiri seorang penjual makanan. Rasulullah tertarik pada sebuah keranjang yang beirisi sejumlah barang makanan yang akan dijual. Setelah melihatnya, ke-mudian beliau periksa dengan memasuk-kan tangan ke dalamnya dan ternyata be-liau temukan ada makanan yang rusak. “Kenapa ini?”, tanya Rasulullah, sambil memperlihatkan barang tersebut. “Kena hujan”, jawab pedagang itu, sedikit

208

Page 56: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

terkejut dan agak gugup. “Kenapa engkau sembunyikan, kenapa tidak engkau taruh di atas, agar kelihatan. Atau seharusnya engkau pisahkan barang ini dengan ba-rang yang lain”, tanya beliau lagi dan sedikit memberikan saran. Pedagang itu terdiam, ia nampak malu di hadapan Ra-sulullah. Kemudian Rasulullah memper-ingatkan, “Ingatlah, barangsiapa yang melakukan kecurangan (tipuan), dia bukan golongan kami”. Muslimin sekalian. Begitu tegas tindakan Rasulullah terhadap orang-orang yang curang. Tidak ada kompromi bagi Rasulullah terhadap yang satu ini. Bahkan dengan ekstrem be-liau menyatakan “Bukan golongan kami orang yang melakukan kecurangan”.

209

Oleh karena itu para jamaah seka-lian, kami mengajak, marilah kita hindari dan kita jauhi perbuatan curang, baik cu-rang dalam hal jual beli atau usaha mau-pun curang dalam pergaulan sehari-hari.

Ingatlah, kejujuran akan membawa kita kepada kebajikan, dan kebajikan akan mengantarkan kita ke sorga. Sabda Rasulullah SAW. :

ΡΧ⇔↓◊↓™ ΡΧ⇔↓⎛⇔↓ ∑Π©⎜ ¬ΠΞ⇔↓◊↓ .....Ερϑ⇔↓⎛⇔↓ ∑Π©⎜

“Sesungguhnya jujur itu membawa ke ja-lan kebajikan dan sesungguhnya kebajikan itu membawa ke jalan sorga.....” (HR. Bu-khari Muslim).

210

Kemudian, betapa indahnya per-nyataan Rasulullah SAW. :

∉⇑ θνΤπ⇔↓¬™ΠΞ⇔↓σϖ⇑⎨↓Ρ÷°Φ⇔↓ Ε⇑°ϖϕ⇔↓ ⇒υ⎜⁄↓Π©ς⇔↓

“Pedagang yang dapat dipercaya, jujur dan muslim, dia nanti di hari qiamat ber-sama para syuhada” (HR. Ibnu Majah). Akhirnya, izinkanlah dalam ke-sempatan ini kami mengajak kepada para jamaah sekalian, marilah kita senantiasa berupaya untuk menjauhi segala kecurang-an, dalam hal apapun dan dalam bentuk apapun. Biarlah orang bilang pedagang atau pengusaha yang jujur itu tidak akan cepat kaya. Pejabat yang jujur itu akan

211

dijauhi dan dimusuhi temannya. Sekarang zaman edan, jujur tidak makan. Biarlah, biarlah mereka mau bilang apa, yang pen-ting bagi kita adalah kita tetap istiqamah mempertahankan yang benar dan diber-kahi oleh Allah SWT. Bukan kekayaan harta yang kita kejar, bukan pangkat ja-batan yang kita inginkan, sebab ia hanya sementara. Tetapi yang kita dambakan, yang kita butuhkan adalah keberkahan dari harta, pangkat dan jabatan tersebut. Kita boleh senang memiliki sejumlah harta ke-kayaan, tetapi kita harus lebih senang apa-bila harta kekayaan tersebut membawa ke-berkahan bagi hidup kita. Kita tidak perlu bangga dengan pangkat dan jabatan dan segala atribut duniawi lainnya, kalau se-muanya itu ternyata tidak memberikan ke-berkahan bagi hidup kita. Jadi, kita bukan takut tidak memiliki harta, kita bukan ta-kut tidak mempunyai pangkat dan jabatan, tetapi kita sangat takut kalau apa yang kita

212

Page 57: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

miliki tersebut tidak memberikan keber-kahan. Tidak sedikit kita lihat dan saksi-kan dalam kehidupan masyarakat, banyak orang yang justeru merasa sengsara hi-dupnya dengan segala apa yang dimi-likinya. Kita lihat misalnya, sebuah rumah tangga yang selalu dilanda percekcokan. Kita boleh curiga, jangan-jangan prosedur, keilmuan dan etika yang dijalankan dalam berumah tangga tidak cocok dengan yang disyari’atkan Allah dan Rasul-Nya. Ada orang yang punya uang banyak, tapi malah membuat pusing si pemiliknya. Ada orang yang ‘alim, punya ilmu yang luas, tapi jus-teru malah menghinakan dirinya sendiri. Banyaklah lagi contoh nyata yang ada di masyarakat. Ingatlah, kejujuran akan me-nunjukkan kita kepada kebaikan, dan ke-baikan akan menggiring kita ke sorga. Se-baliknya, kecurangan akan menggiring

213

kita kepada kedurhakaan, dan kedurhakaan akan menjebloskan kita ke neraka. Na’u-dzubillaahi min dzaalika.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°± ↵υ⊂↓ θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ±

Ελν©Φ⇔↓⎛⇔ ↓ θλ⎜Π⎜°±↓υϕν×⎨™ θϖφ∈⇔↓◊∞ Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°± ∝°⎜ ⎨↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™ ⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™

θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨ τ ⇓↓ τ ×™ζ× θϖ≡Ρ⇔↓ℵυη®⇔↓υ⟨ τ ⇓↓ ®™Ρη®Φℜ°∏

214

SSIILLAATTUURRRRAAHHMMII DDAALLAAMM MMAASSYYAARRAAKKAATT

τ×°∧Ρ±™ ã↓ Επ≡ℵ™ θλϖν⊂ ⇒ζΤ⇔↓

τ ⊂°β↓ σ⇑Π⊂™ ∑Θ⇔↓ ãΠπΛ⇔↓ ã↓⎨↓ τ⇔ ↓⎢◊↓Π©⊗↓ ⇒ζΤ⇔↓ ℵ↓Π± ↓ΠπΛ⇑◊↓Π©⊗↓™ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ ®Π≡™

215

ο∅θ©ν ⇔↓ ®Π∈± ⎛Χ⇓⎨ τ⇔υℜℵ™ ®ΠΧ⊂ θ⎜Ρλ⇔↓⎡Χρ⇔↓↓Θ⟨ ⎛ ν⊂ θνℜ™

τ⇔ ↓ ⎛ ν⊂™ΠπΛ⇑ θϖφ∈⇔↓ ⇐υℜΡ⇔↓™ σ⎜Π⇔↓⇒υ⎜ ⎛⇔ ↓ τ ∈Χ×σ⇑™ τ±°Λ∅↓™ κ≡ ã↓↓υϕ×↓ ã↓⎯°Χ⊂°ϖ∏ Π∈±°⇑↓ ◊υπνΤ⇑ θΦ⇓↓™⎨↓σ×υπ×⎨™ τ× °ϕ×

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-himakumullah.

lhamdulillah, kembali pada siang ini, kita di-beri kesempatan oleh

Allah SWT. untuk bisa menunaikan fardhu 216

A

13

Page 58: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Jum’at di masjid yang mulia ini, sebagai salah satu perwujudan pengabdian kita kepada-Nya. Muslimin Rahimakumullah. Adalah suatu kebiasaan bagi Ra-sulullah SAW. dimana pada tahun-tahun pertama beliau hijrah ke Madinah, usaha pertama yang beliau lakukan adalah menjalin ukhuwah Islamiyah antara sesa-ma Muslim, baik dari kalangan kaum Mu-hajirin maupun dari kalangan kaum An-shar melalui jalinan perkawinan. Suatu ketika, berkatalah Saád bin Rabi’kepada Abdurrahman bin Auf, “Wa-hai saudaraku, aku termasuk salah seo-rang penduduk Madinah yang cukup ba-nyak memiliki harta kekayaan. Jika sau-dara suka, ambillah sebagiannya.

217

Disamping itu, aku juga punya dua orang isteri, jika kau bersedia, ambillah salah satunya untuk kau jadikan isteri dan aku segera menceraikannya”. Mendengar tawaran baik ini, Ab-durrahman bin Auf cukup tercengang dan merasakan suatu anugerah yang luar biasa, suatu pengorbanan yang tiada taranya. Dan ia bersyukur seraya menjawab, “Al-hamdulillah, terimakasih atas tawaran b-aik saudara, semoga SWT. memberkahi keluarga dan harta kekayaanmu. Maáf, bukan maksudku menolak budi baikmu saudara, namun aku hanya bermaksud agar saudara menunjukkan kepadaku di mana lokasi pasar di kota ini, sehingga aku dapat melakukan perniagaan”. Demikianlah sikap Abdurrahman bin Auf. Ia tidak ingin memberatkan saudaranya. Ia ingin berusaha sendiri

218

kendati Saád bin Rabi’menawarkan jasa baik kepadanya. Maasyiral Muslimin Rahimakumillah. Pragmen di atas merupakan gam-baran umum hati seorang Muslim di dalam menjalin persaudaraan antar sesama. Per-saudaraan mereka tak obahnya seperti satu tubuh yang saling ketergantungan. Salah satu saja tidak berfungsi, maka yang lain akan merasakan akibatnya. Salah satu saja menderita sakit, maka yang lainnyapun merasakan sakitnya. Keadaan ini seiring dengan pernyataan Rasulullah SAW. da-lam hadits beliau :

θ©π≡↓Ρ×™ θ⟨⎯↓υ× σϖρ⇑Απ⇔↓οΗ⇑ ⎛λΦ⊗↓↓↵↓ΠΤϑ⇔↓ οΗπ∧θ™©ηβ°∈×™

219

ΠΤϑ⇔↓Ρ←°ℜ ⎛⊂↓Π ×υΖ⊂ τρ⇑ ⎛πΛ⇔↓™ Ρ©Τ⇔°±

“Perumpamaan orang-orang yang ber-iman itu di dalam menjalin persaudaraan sesama mereka adalah laksana satu tubuh yang kokoh. Apabila salah satu anggota tubuh tersebut menderita sakit, maka se-luruh tubuh (anggota tubuh yang lain) tu-rut merasakan sakitnya” Kaum Muslimin Rahimakumullah. Menurut Al-Qur’an dinyatakan bahwa kaum Muslimin itu merupakan um-mat yang satu, “Ummatan wahidah”, se-perti yang diungkapkan Al-Qur’an surah Al-Ambiya ayat 92 , yang berbunyi :

220

Page 59: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

θλ±ℵ°⇓↓™ ≥Π≡↓™ Ε⇑↓ θλΦ⇑↓ ®Θ⟨ ◊↓ ◊™ΠΧ⊂°∏

“Sesungguhnya ummat ini adalah ummat yang satu. Dan Akuilah Tuhan kamu. Oleh sebab itu hendaklah kamu menyembah ke-pada-Ku”. Muslimin Rahimakumullah. Dalam hubungan ini, A.Yusuf Ali dalam bukunya, The Holy Qur’an menya-takan bahwa, perkataan ummatan waahi-dah dalam konteks ayat di atas lebih tepat diartikan sebagai brotherhood atau persau-daraan. Bertolak dari pernyataan ini, maka kaum Muslimin sesungguhnya telah

221

mempunyai ikatan jiwa yang begitu kokoh dan teraplikasi dalam amal perbuatan se-hari-hari be-rupa saling bantu membantu, tolong menolong dan sebagainya. Dari si-kap dan tindakan ini pada gilirannya akan membentuk suatu masyarakat yang sejah-tera, rukun dan damai, penuh marhamah lahir dan batin. Ideal cita seiring dengan anjuran Allah SWT. yang tertera dalam Al-Qurán pada surah Al-Maídah ayat 2 yang berbunyi :

∑υ ϕΦ⇔↓™ΡΧ⇔↓⎛ ν⊂↓υ⇓™°∈×™ ◊↓™Π∈⇔↓™ π∂⎨↓⎛ν⊂↓υ⇓™°∈×⎨™ ∆ϕ ∈⇔↓Π⎜Π⊗ ã↓ ◊↓ ã↓↓υϕ×↓™

“Hai orang-orang yang beriman, hen-daklah kamu saling tolong menolong

222

dalam mengejakan kebaikan dan memeli-hara diri dari kejahatan. Dan janganlah saling bantu membantu dalam menger-jakan dosa dan permusuhan. Dan patuh-lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras sisksa-Nya”. Muslimin Rahimakumullah. Tolong menolong merupakan salah satu wujud dari sikap dan tindakan per-saudaraan dalam Islam. Tolong menolong dalam Islam merupakan tanggung jawab setiap pribadi seorang Muslim. Tanggung jawab tersebut tentu sifatnya tidak semen-tara atau insidentil belaka, namun sikap dan rasa tanggung jawab ini terus ber-langsung dan berkesinambungan, dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, bah-kan dari generasi ke generasi. Selama ka-um muslimin masih ada di permukaan

223

bumi ini, maka selama itu pula tanggung jawab untuk menjalin persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah tetap melekat di tiap-tiap pribadi kaum muslimin. Kaum Muslimin yang berbahagia. Dalam rangka upaya menjalin per-saudaraan dalam Islam, kita dianjurkan untuk senantiasa meningkatkan kegiatan-kegiatan silaturrahmi dengan sesama mus- lim. Firman Allah SWT. :

⇒°≡ℵ⎨™τ± ◊υ⇔⁄ƒΤ×∑Θ⇔↓ã↓↓υϕ×↓™ °Χϖ⋅ℵ θλϖν⊂ ◊°∧ ã↓ ◊↓

“Dan bertaqwalah kepada Allah, yang

224

Page 60: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”(QS. An-Nisaa ayat 1)

Bahkan dalam salah satu hadits Ra-sulullah SAW, beliau mensejajarkan atau menyetarakan antara pentingnya atau per-lunya beriman kepada Allah dan hari akhir dengan pentingnya atau perlunya menjalin silaturrahmi.

Ρ…⎢↓ ⇑υϖ⇔↓™ ã°± σ⇑Α⎜ ◊°∧σ⇑ τπ≡ℵ οΞϖν∏

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah selalu me-nyambung tali kasih sayang (silaturrah-mi)”.

225

Muslimin Rahimakumullah. Dengan meningkatnya kegiatan si-laturrahmi dalam masyarakat Islam, berarti ikatan persaudaraan dan kasih sayang terus terjalin dengan erat dan kuat, sehingga ke-hidupan kaum muslimin akan terasa indah damai, aman dan tenteram.

Dengan terjalinnya kasih sayang dan persaudaraan sesama muslim, insya-Allah kehidupan kita akan terhindar dari segala dosa dan kesalahan, kenapa?, ka-rena sesama muslim kita bersaudara, yang tentunya kita selalu ingat mengingatkan, tegur menegur dan nasehat menasehati yang tentu saja dengan cara-cara yang baik dan bijak.

Dengan terjalinnya kasih sayang

dan persaudaraan sesama muslim, insya-Allah kehidupan kita akan terjaga dari

226

kesesatan, kenapa?, karena sesama muslim kita saling betul membetulkan dan saling sempurna menyempurnakan.

Dengan terjalinnya kasih sayang

dan persaudaraan sesama muslim, insya-Allah kehidupan kita akan terbebas dari kedzaliman, kenapa?, karena sesama mus-lim kita saling menjaga dan kita saling membela saudara kita.

Seorang muslim yang baik, tentu tidak akan membiarkan saudaranya larut dalam amukan dosa dan kemaksiatan. Seo-rang muslim yang baik, tentu tidak akan membiarkan keluarganya, tetangganya, bahkan masyarakat lingkungan sekitarnya, terbuai dalam mimpi-mimpi duniawi yang memabukkan, sehingga lupa segala-gala-nya. Seorang muslim yang baik merupa-kan penolong bagi sesama muslim lainnya. Seorang muslim yang baik merupakan

227

pembawa kedamaian bagi muslim lainnya. Seorang muslim yang baik merupakan pencegah bagi setiap usaha dan bentuk perbuatan dosa dan kemungkaran. Ingatlah pesan Rasulullah SAW. :

θ⇔◊°∏ ®Πϖ± ® Ρϖ®ϖν∏↓Ρλρ⇑θλρ⇑↓ℵ σ⇑ τΧνϕΧ∏ ∉χΦΤ⎜ θ⇔◊°∏ τ⇓°ΤνΧ∏ ∉χΦΤ⎜

◊°π⎜⎨↓ ι∈ ∪↓ µ⇔↵ ™

“Barangsiapa diantara kamu melihat ke-mungkaran, hendaklah kamu segera men-cegahnya (merubahnya) dengan tanganmu (kekuasaan). Kalau kamu tidak mampu de-ngan tangan (kekuasaan), maka cegah/ru-bahlah dengan perkataanmu. Kalau tidak mampu juga, maka cegah / rubahlah de-ngan hatimu ( setidak-tidaknya hatimu

228

Page 61: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

benci terhadap perbuatan mungkar terse-but). Yang terakhir ini adalah gambaran selemah-lemah iman”. Maásyiral Muslimin Rahimakumullah. Kalau diibaratkan dengan sebuah mikropon, maka silaturrahmi adalah kabel-nya. Dengan kabel yang baik, akan dapat menghantarkan suara yang jelas dan jernih ke sebuah speaker. Sebaliknya, jika kabel kurang baik atau terputus, maka suara yang ditimbulkan akan kedengaran jelek atau tidak terdengar sama sekali. Demiki-an juga silaturrahmi. Bila silaturrahmi ter-jalin dengan baik, maka persaudaraan muslim akan semakin baik pula. Sebalik-nya, jika silaturrahmi kurang terjalin bahkan terputus, maka terputuslah pula persaudaraan sesama muslim, sehingga yang muncul adalah suara-suara yang

229

tidak semestinya seperti saling fitnah, gun-jing menggunjing, saling curiga, saling tuduh dan sebagainya. Oleh karena itu, izinkanlah kami melalui mimbar yang mulia ini, mengajak para jamaah sekalian, marilah kita bersa-ma-sama meningkatkan kegiatan silatur-rahmi antar sesama muslim, agar jalinan ukhuwah Islamiyah akan menjadi kekuat-an spritual yang melahirkan rasa kasih sa-yang, kecintaan dan saling mempercayai yang diwujudkan dengan adanya sikap dan tindakan positif seperti tolong menolong, hormat menghormati, pema’af, pemurah, setia kawan dan lain sebagainya. Semoga Allah memberikan kekuat-an dan kemampuan kepada kita semua un-tuk menjalin dan memperkokoh tali per-saudaraan sesama muslim, sehingga kita betul-betul menjadi ummat yang satu,

230

yang tak mudah di ombang ambingkan, tak mudak di cerai beraikan. Amin, ya Rabbal áalamiin.

θϖ÷Ρ⇔↓◊°χϖς⇔↓σ⇑ã°±↵υ⊂↓ θϖ≡Ρ⇔↓σπ ≡Ρ⇔↓ã↓θΤ±

↓υ⋅Ρη×⎨™♦™ϖπ÷ã↓οΧΛ±↓υπΞΦ⊂↓™ θϖφ∈⇔↓◊∞Ρϕ⇔↓⎛∏θλ⇔™⎛⇔ã↓∨ℵ°±

∝°⎜⎨ ↓σ⇑ τϖ∏°π± θ∧°⎜↓™ ⎛ρ∈η⇓™ θλρ⇑™⎛ρ⇑οΧϕ×™ θϖλΛ⇔↓Ρ∧Θ⇔↓™

θϖν∈⇔↓∉ϖπΤ⇔↓υ⟨τ ⇓↓ τ ×™ζ× θϖ≡Ρ⇔↓ℵυη®⇔↓υ⟨ τ ⇓↓ ®™Ρη®Φℜ°∏

231

CCOONNTTOOHH KKHHUUTTBBAAHH KKEEDDUUAA

Contoh 1 :

Ρ⇑↓°π∧↓ΡϖΗ∧↓Ππ≡ ãΠπΛ⇔↓ µ⎜Ρ⊗⎨ ®Π≡™ ã↓⎨↓ τ⇔ ↓⎨◊↓Π©⊗↓

Ρη∧™ τ±ΠΛ÷σπ⇔°⇑°∠ℵ↓ τ ⇔ Πϖℜ τ⇔υℜℵ™ ® ΠΧ⊂↓Ππ ◊↓Π©⊗↓™ θνℜ™ οΞ∏ θ©ν ⇔↓ ΡςΧ⇔↓™ κ←ζΝ⇔↓ τ±°Λ∅↓™ τ⇔∞ ⎛ ν⊂™Ππ⎛ ν⊂ ∨ℵ°±™ ℘°ρ⇔↓°©⎜↓°ϖ∏Π∈±°⇑↓ ℵΡ®⇔↓ Μϖ±°Ξ⇑

232

Page 62: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

⇐υΖ∏™υ®ν⇔↓ ⊆°πℜ σ⇑ ã↓↓υϕ×↓ ℵΘ≡™ τρ⊂θ∧°©⇓°π⊂↓υ©Φ⇓↓™ ΡΧΝ⇔↓ τϖ∏↓Π±↓Ρ⇑↓θ∧Ρ⇑↓Π⋅ ã↓ ◊↓↓υπν⊂↓™ ΕΛΧΤπ⇔↓ τΦλ←ζπ± ⎛ρ ∂™ τ Τηρ±

τΦλ←ζ⇑™ ã↓◊↓ ⎛ ⇔°∈×⇐°ϕ∏ τℜΠϕ± ↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓°©⎜↓ƒ⎜ ⎛Χρ⇔↓⎛ν⊂◊υνΞ⎜ θ©ν ⇔↓ °πϖνΤ×↓υπνℜ™ τϖν⊂↓υν∅

σ⊂™ΠπΛ⇑⇐∞ ⎛ ν⊂™ ΠπΛ⇑⎛ ν⊂ο∅ σϖ∈±°Φ⇔↓™ Ε±↓Ρϕ⇔↓™ Ε±°ΛΞ⇔↓ο∧ ◊°Τ≡°± θ©∈±°×™ σϖ∈±°Φ⇔↓∉±°×™

233

Ρη∠↓ θ©ν⇔↓ σ⎜Π⇔↓ ⇒υ⎜ ⎛ ⇔↓ σϖπνΤπ⇔↓™ ∝°ρ⇑Απ⇔↓™ σϖρ⇑Απν⇔

θ©ρ⇑ ⁄°ϖ≡⎨↓ ∝°πνΤπ⇔↓™ ∆ϖϑ⇑ ∆⎜Ρ⋅ ∉ϖπℜ µ⇓↓ ∝↓υ⇑⎨↓™

Π∈±°ρ±υν⋅ ∇Σ×⎨°ρ±ℵ ∝↓υ⊂Π⇔↓ Επ≡ℵ µ⇓Π⇔σ⇑°ρ⇔∆⟨™°ρΦ⎜Π⟨ ⇓↓

°ϖ⇓Π⇔↓°ρ×↓ ƒρ±ℵ ″°⟨υ⇔↓ Γ⇓↓ µ⇓↓ ″↓Θ⊂°ρ⋅™ ΕρΤ≡ ≥Ρ… ⎨↓™ ΕρΤ≡ ⇐Π∈⇔°± Ρ⇑♦⎜ ã↓◊↓ ã↓⎯°Χ⊂ ℵ°ρ⇔↓ ⎛ ±Ρϕ⇔↓ ∑ ⇓ ⎛←ƒΦ⎜↓™ ◊°Τ≡⎨↓™

234

⎛®Χ⇔↓™Ρλρπ⇔↓™ ⁄ƒςΛη⇔↓σ⊂⎛ ©ρ⎜™ ã↓↓™Ρ∧⇓°∏ ◊™Ρ∧Θ×θλν∈⇔θλφ∈⎜

θ∧⎯Σ⎜ τπ∈⇓⎛ ν⊂ ®™Ρλ⊗↓™ θ∧Ρ∧Θ⎜ Ρ∧Θ⇔™ θλϖχ∈⎜ τνΖ∏ σ⇑ ®υνΒℜ↓™

.ΡΧ∧↓ ã↓

235

Contoh 2 :

◊↓™Π⊂⎨™ σϖπ⇔°∈⇔↓ ″ℵ ãΠπΛ⇔↓ ã↓ ∝↓υν∅™ σϖπ⇔°φ⇔↓ ⎛ν⊂⎨↓

®Ππ≡↓ σϖνℜΡπ⇔↓θ×°…⎛ ν⊂ τ ⇑ζℜ™ τ⇔ ↓⎨◊↓Π©⊗↓ τϖ⇔↓ ″υ×↓™ τ ⇓°ΛΧℜ σπ⇔°⇑°∠ℵ↓ τ⇔µ⎜Ρ⊗⎨ ®Π≡™ ã↓⎨↓ ↓ΠπΛ⇑ ◊↓Π©⊗↓™ Ρη∧™ τ±ΠΛ÷

ΡςΧ⇔↓™ κ←ζΝ⇔↓Πϖℜ τ ⇔υℜℵ™ ® ΠΧ⊂ Ππ⎛ ν⊂ ∨ℵ°±™ θνℜ™ οΞ∏ θ©ν ⇔↓

θ©∈Χ× σ⇑™ τ±°Λ∅↓™ τ⇔∞⎛ ν⊂™

236

Page 63: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Π∈±°⇑↓ σ⎜ Π⇔↓ ⇒υ⎜ ⎛ ⇔↓ ◊°Τ≡°± ⎨™ τ×°ϕ×κ≡ ã↓↓υϕ×↓ ã↓⎯°Χ⊂°ϖ∏ ⇐°ϕ∏ ◊υπνΤ⇑ θΦ⇓↓™ ⎨↓ σ×υπ×

⎛ν⊂◊υνΞ⎜ τ Φλ←ζ ⇑™ ã↓◊↓ ⎛⇔°∈× τϖν⊂↓υν∅↓υρ⇑↓ σ⎜Θ⇔↓°©⎜↓ƒ⎜ ⎛Χρ⇔↓ Ππ⎛ ν⊂ο∅θ©ν ⇔↓ °πϖνΤ×↓υπνℜ™ Ε±°ΛΞ⇔↓ο∧σ⊂™ Ππ⇐∞ ⎛ ν⊂™ σϖ∈±°Φ⇔↓∉±°×™ σϖ∈±°Φ⇔↓™ Ε±↓Ρϕ⇔↓™ σ⎜Π⇔↓ ⇒υ⎜ ⎛ ⇔↓ ◊°Τ≡°± θ©∈±°×™ ∝°ρ⇑Απ⇔↓™ σϖρ⇑Απν⇔Ρη∠↓ θ©ν ⇔↓

237

⁄°ϖ≡⎨↓ ∝°πνΤπ⇔↓™ σϖπνΤπ⇔↓™ ∆⎜Ρ⋅ ∉ϖπℜ µ⇓↓ ∝↓υ⇑⎨↓™ θ©ρ⇑ °ρ±υν⋅ ∇Σ×⎨°ρ±ℵ ∝↓υ⊂Π⇔↓∆ϖϑ⇑ Επ≡ℵµ⇓Π⇔σ⇑°ρ⇔∆⟨™°ρΦ⎜Π⟨ ⇓↓Π∈± °ϖ⇓Π⇔↓°ρ×↓ ƒρ±ℵ ″°⟨υ⇔↓ Γ⇓↓ µ⇓↓ ″↓Θ⊂°ρ⋅™ ΕρΤ≡ ≥Ρ… ⎨↓™ ΕρΤ≡ ⇐Π∈⇔°± Ρ⇑♦⎜ ã↓◊↓ ã↓⎯°Χ⊂ ℵ°ρ⇔↓ ⎛ ±Ρϕ⇔↓ ∑ ⇓ ⎛←ƒΦ⎜↓™ ◊°Τ≡⎨↓™

⎛®Χ⇔↓™Ρλρπ⇔↓™ ⁄ƒςΛη⇔↓σ⊂⎛ ©ρ⎜™ ã↓↓™Ρ∧⇓°∏ ◊™Ρ∧Θ×θλν∈⇔θλφ∈⎜

238

θ∧⎯Σ⎜ τπ∈⇓⎛ ν⊂ ®™Ρλ⊗↓™ θ∧Ρ∧Θ⎜ Ρ∧Θ⇔™ θλϖχ∈⎜ τνΖ∏ σ⇑ ®υνΒℜ↓™

.ΡΧ∧↓ ã↓

239

BBAAHHAANN RRUUJJUUKKAANN

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departe-men Agama RI, 1984;

Artani Hasbi, Zaitunah, H.Drs, Memben-

tuk Pribadi Muslim, Bina Ilmu, Surabaya, 1987;

Aspihan Djarman, H.Drs, Panggilan Al-

lah Kepada Orang-orang Yang Beriman, Kalam Mulia, Jakarta, 1992;

Abdullah bin Jarullah; Ed. Fenomena

Syukur (Berdzikir dan Berpikir), Risalah Gusti, Surabaya, 1994;

240

Page 64: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Abdullah Gymnastiar, KH. Kedahsyatan Doa, MQ Publishing, Bandung, 2004;

Al-Ghazali, Imam, Syukur Menambah

Nikmat, Dua Putra Press, Yog-yakarta, 2002;

Anwar Harjono, Dr. Da’wah dan Ma-

salah Sosial Kemasyarakatan, Media Da’wah, Jakarta, 1987;

Choiruddin Hadhiri, SP, Klasifikasi Kan-

dungan Al-Qur’an, Gema Insani Press, Jakarta, 2002;

Fuad Amsyari, Dr.Phd, Prinsip-prinsip

Dasar Konsep Sosial Islam, Bina Ilmu, Surabaya, 1984;

Fadhil Ilahi, Dr. Menggapai Hidayah,

Darul Falah, Jakarta, 2003; 241

Fakhruddin Nur Syam, Lc. Kiat Sukses Dakwah Di Perjalanan, Al-I’ti-shom Cahaya Umat, Jakarta,

2002; Fathi Yakan, Dr. Mabusia Antara Hi-

dayah Allah dan Tipu Daya Se-tan, Gema Insani Press, Jakarta, 2001;

Husin Naparin, H. MA, Bunga Rampai

Dari Timur Tengah, Bina Ilmu Surabaya, 1989;

HAMKA, Prof.Dr. Tasauf Modern, Ya-

yasan Nurul Islam, Jakarta, 1980; -----------------------. Lembaga Budi, Ya- yasan Nurul Islam, Jakarta,

1976; Hasbi Ash Shiddieqy, Prof.Dr.TM. Pedo-

242

man Dzikir dan Doa, Bulan Bintang, Ja-karta, 1956;

M. Yunan Nasution, Khutbah Jum’at,

Bulan Bintang, Jakarta, 1984; Mutawalli Sya’rawi, M. Prof.Dr. Doa

Yang Dikabulkan, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2000;

Nurcholish Majid, Dr. dkk. Serial Khut-

bah Beragama di abad Dua Satu, Zikrul Hakim, Jakarta, 2000;

Salman bin Fahd Al-Audah, Dr. Agar

Bahtera Tak Tenggelam, Risalah Gusti, Surabaya, 1995;

Sufyana M. Bakri, Khutbah Pilihan Seri

A, Sinar Baru Algensindo, ---------------------, Khutbah Pilihan Seri C

243

Sinar Baru Algensindo, Bandung, 1996;

Subhi As-Shalih, Dr. Membahas Ilmu-

ilmu Al-Qur’an, Pustaka Firdaus Jakarta, 1993;

Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, Keisti-

mewaan-keistimewaan Al-Qur’an, Mitra Pustaka Yogyakarta, 2001;

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Al-Ma’arif

Bandung, 1997; Syamsul Rijal Hamid, Ridho Allah Ter-

gantung Ridha Orangtua, Cahaya Salam Jakarta, 2001

Saifuddin Aman, H. MBA. Membangun

Masyarakat Madani, Al-Mawardi Prima Jakarta, 2000;

244

Page 65: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan

Syamsul Rijal Hamid, Petuah-petuah Rasulullah Seputar Etika, Penebar Salam Jakarta, 1999;

Tutty Alawiyah AS, Dra.H. Membangun

Kesadaran Beragama, Yayasan Alawiyah Jakarta, 1999;

Usep Romli, HM, Percikan Hikmah, Ber-

dialog Dengan Hati Nurani, Re-maja Rosdakarya, Bandung, 2000;

Yusuf Qardhawi, Dr. Kenapa Kita Islam,

Gema Insani Press Jakarta, 1997; Z.S. Nainggolan, MA. Pandangan Cende- kiawan Muslim Tentang Moral

Pancasila, Moral Barat dan Mo-ral Islam, Kalam Mulia Jakarta, 1997

245

RIWAYAT SINGKAT PENYUSUN Aserani Kurdi, S.Pd dila-

hirkan di Barabai HST. Kal-Sel tanggal 03 Februari 1963. Pendidikan formal yang ia tempuh : SDN Seroja Barabai

tamat tahun 1977; SMEP Negeri Ganesya Barabai, tamat tahun 1981; SMEA Negeri 1 Barabai, tamat tahun 1984; FKIP UN-LAM Program Studi Pendidikan Dunia Usaha Banjarmasin, selesai tahun 1993. Selain pendidikan formal, ia juga gemar mengikuti pendidikan nonformal berupa penataran, kursus dan diklat. Ilmu-ilmu keIslaman ia peroleh melalui berbagai pengajian, belajar ke rumah guru, literatur Islam dan berbagai organisasi Islam diantaranya PII (Pelajar Islam Indonesia), IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah),

246

HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan Muhammadiyah. Organisasi yang aktif ia ikuti sekarang adalah Muhammadiyah pada Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam Pimpinan Daerah Mu-hammadiyah Tabalong. Disamping gemar menulis, ia juga aktif dalam da’wah Is-lamiyah di daerahnya. Karya Tulis yang sudah dan sedang digarapnya antara lain : Apresiasi Juz ‘Amma; Petunjuk Jalan Lu-rus (Kumpulan Bahan Kultum Praktis); Menyingkap Misteri Lailatul Qadar (Se-buah Upaya Pemahaman); Marhaban Ya Ramadhan, Kumpulan Bahan Kultum Se-kitar Ramadhan; Kumpulan Khuthbah Jum ’at Pilihan; Kumpulan Khuthbah Jum’at Tanjung Bersinar yang digarap bersama dengan Drs.H.Birhasani (Kabag Sosial PEMDA Tabalong); 6 M Sebuah Konsep Dalam Menyikapi Islam; Konsep Mena-han Diri Dalam Puasa Ramadhan (Sebuah Upaya Pemahaman Ke arah Peningkatan

247

Kualitas Ibadah Puasa) dan sejumlah dik-tat pelajaran untuk siswa SMK Negeri 1 Tanjung. Tugasnya kini adalah sebagai Guru pada SMK Negeri 1 Tanjung, sejak Maret 1994.

248

Page 66: Buku Saku Khutbah Jum'at Pilihan · Cetakan ke I / 1426 H – 2006 M iv . Aserani Kurdi, S.Pd Hajjah Djariah, Kumpulan KHUTBAH JUM’AT PILIHAN Cetakan Pertama 1426 H / 2006 M v Kupersembahkan