BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1...

62
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 Definisi Museum Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Pada awalnya, museum bermula sebagai tempat untuk menyimpan koleksi milik individu, keluarga atau institusi kaya. Benda-benda yang disimpan biasanya merupakan karya seni dan benda-benda yang langka, atau kumpulan benda alam dan artefak arkeologi. Fungsi serta tugas dan tujuan museum pun berubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan. Definisi tentang museum sendiri tidaklah sedikit. Secara umum, museum sendiri merupakan tempat penyimpangan benda artistik dan pendidikan bagi keperluan umum. Atau dapat dikatakan sebagai institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Namun dalam berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Sedangkan menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Museum

2.1.1 Definisi Museum

Secara etimologis, museum berasal dari

kata Yunani, Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada

nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang

melambangkan ilmu dan kesenian. Pada awalnya, museum bermula

sebagai tempat untuk menyimpan koleksi milik individu, keluarga atau

institusi kaya. Benda-benda yang disimpan biasanya merupakan karya

seni dan benda-benda yang langka, atau kumpulan benda alam

dan artefak arkeologi. Fungsi serta tugas dan tujuan museum pun

berubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan manusia

semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai

catatan sejarah kebudayaan.

Definisi tentang museum sendiri tidaklah sedikit. Secara umum,

museum sendiri merupakan tempat penyimpangan benda artistik dan

pendidikan bagi keperluan umum. Atau dapat dikatakan sebagai

institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat

terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi,

meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata

kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan.

Namun dalam berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun

1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan,

pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materil hasil budaya

manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya

perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Sedangkan

menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : museum adalah

sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani

masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh,

merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

8

diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan

rekreasi(Pedoman Museum Indoneisa,2008).

2.1.2 Fungsi Dan Tujuan Museum

Barry(1994:46) ada 6 fungsi dasar sebuah museum, yaitu:

• Mengoleksi

• Dokumentasi

• Mengawetkan

• Penelitian

• Pajangan

• Interpretasi

A. Mengoleksi

Mengoleksikan benda bersejarah maupun benda yang dibutuhkan

dalam keperluan penelitian dan ilmu pengetahuan sesuai dengan

kebutuhan dan klasifikasi yang ingin dicapai.

B. Dokumentasi

Salah satu fungsi penting museum adalah mendokumentasikan

segala jenis benda yang di koleksi oleh museum itu sendiri. Secara

umum fungsi dokumentasi museum sebagai berikut :

• Kontrol dan manajemen

dokumenter penerimaan dan transfer aset budaya internal dan

eksternal , serta penghapusan mereka dari koleksi museum .

• Pendaftaran dan inventarisasi aset

budaya .

• Pengarsipan semua jenis

dokumentasi teknis , grafis dan audio visual , dalam format

apapun .

• Organisasi dan pengelolaan

perpustakaan museum dan arsip dokumenter .

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

9

• Saran dan layanan konsultasi untuk

para profesional , peneliti dan masyarakat umum di bidang

tanggung jawab mereka .

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

10

C. Mengawetkan

Museum melestarikan aset budaya untuk menjamin bahwa mereka

diwariskan kepada generasi mendatang . Fungsi ini sangat penting

dan membenarkan sendiri keberadaan museum . untuk itu Museum

bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan disimpan

dalam kedaan baik dan dengan treatment sesuai jenis bendanya.

Adapun beberapa cara perawatan benda museum sebagai berikut:

• Perawatan dan pembersihkan benda koleksi untuk logam yang

biasanya berkarat,menggunakan bahan kimia khusus seperti

tepol. Selain itu dalam merawat logam biasanya menggunakan

bahan kimia jenis asam citrid.

• Untuk benda koleksi keris atau benda sejenis cara

membersihkannya digosok dengansikat bulu halus lalu dibilas

menggunakan air di wastafel

• Benda koleksi seperti guci perawatannya memerlukan kehati-

hatian agar tidak pecah guciharus dipegang atau didekap

dengan hati-hati terutama pada saat akan

memindahkannya, pembersihannya juga harus rutin dilakukan.

Koleksi yang materialnya berbahan bakukeramik biasanya

menggunakan sabun yang tidak mengandung soda.

Pembersihan untuk setiap material berbeda penanganannya, tetapi

yang pasti penangannya harus hati-hati dan lembut agar tidak

merusak keaslian bentuk dandilakukan di laboratorium konservasi

dan preservasi.Sedangkan untuk jenis koleksi yang berupa Arsip,

dapat dilakukan perawatan dan preparasi sebagai berikut :

• Teknik konservasi tradisional seperti dengan laminasi

• Teknik perparasi yaitu dengan memperbaiki dikarenakan

sobek, cavernya adakerusakan dan harus diperbaiki

• Arsip-arsip dirawat dan disimpan secara rapi

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

11

D. Penelitian

Penelitian merupakan salah satu tugas pokok dari Museum di

seluruh bidang tindakan mereka . Hal ini juga merupakan fungsi

dasar museum yaitu aset tersebut tidak dapat dilindungi ,

dilestarikan atau menyebar secara memadai jika mereka tidak diteliti

sebelumnya . Singkatnya , penelitian adalah dasar dari

pengembangan semua fungsi museum. Dalam rangka

mengembangkan fungsi ini , museum memiliki alat seperti

perpustakaan , arsip , laboratorium dan bengkel.

E. Pajangan Dan Publikasi

Kegiatan yang dilakukan oleh departemen penyebaran museum

ditujukan untuk tujuan akhir dari fungsi museum kepada

masyarakat. Dibutuhkan semua strategi yang memungkinkan untuk

mencapai komunikasi , kontemplasi dan pendidikan sebagai tujuan

museum '

2.1.3 Klasifikasi Museum

Museum yang terdapat diIndonesia dapat dibedakan melalui beberapa

klasifikasi(Ayo Kita Mengenalmuseum,2009), yakni sebagai berikut :

a. Jenis museum berdasarkan koleksi yang dimiliki, yaitu terdapat dua

jenis :

• Museum Umum, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

bukti material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan

dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.

• Museum Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan

satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi.

b. Jenis museum berdasarkan kedudukannya, terdapat tiga jenis :

• Museum Nasional, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

12

manusia dan atau lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia

yang bernilai nasional.

• Museum Propinsi, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material

manusia dan atau lingkungannya dari wilayah propinsi dimana

museum berada.

• Museum Lokal, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material

manusia dan atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau

kotamadya dimana museum tersebut berada.

c. Jenis museum menurut jenis koleksinya :

• Museum Arkeologi

Museum arkeologi merupakan museum yang mengkhususkan diri

untuk memajang artefak arkeologis. Museum arkeologi banyak

yang bersifat museum terbuka (museum yang terdapat di ruang

terbuka atau Open Air Museum). Di Indonesia, contoh dari

museum arkeologi adalah Museum Trowulan di Trowulan, Jawa

Timur.

• Museum Seni

Museum seni, lebih dikenal dengan nama galeri seni, merupakan

sebuah ruangan untuk pameran benda seni, mulai dari seni

visual yaitu diantaranya lukisan, gambar, dan patung. Beberapa

contoh lainnya adalah senikeramik, seni logam dan furnitur.

• Museum Biografi

Museum Biografi merupakan museum yang didedikasikan kepada

benda yang terkait dengan kehidupan seseorang atau sekelompok

orang, dan terkadang memajang benda-benda yang mereka

koleksi. Beberapa museum terletak di dalam rumah atau situs

yang terkait dengan orang yang bersangkutan pada saat dia hidup.

• Museum Anak

Museum anak merupakan institusi yang menyediakan benda

pameran dan program acara untuk menstimulasi pengalaman

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

13

informal anak. Berlawanan dengan museum tradisiona; yang

memiliki peraturan untuk tidak menyentuh benda pameran,

museum ini biasanya memiliki benda yang dirancang untuk

dimainkan oleh anak-anak. Museum anak kebanyakan merupakan

organisasi nirlaba dan dikelola oleh sukarelawan atau oleh staf

profesional dalam jumlah yang kecil. Contoh dari museum anak

ini adalah Museum Anak Kolong Tangga yang terletak

di Yogyakarta. Pada museum ini terdapat beberapa mainan anak

tradisional.

• Museum Universal

Museum universal atau dikenal pula dalam bahasa Inggris sebagai

Museum encyclopedic, merupakan museum yang umum kita

jumpai. Biasanya merupakan institusi besar, yang bersifat

nasional, dan memberikan informasi kepada pengunjung

mengenai berbagai variasi dari tema lokal dan dunia. Museum ini

penting karena meningkatkan rasa keingin-tahuan terhadap dunia.

Contoh museum universal adalah British Museum di London,

Inggris.

• Museum Etnologi

Museum etnologi merupakan museum yang mempelajari,

mengumpulkan, merawat, dan memamerkan artefak dan obyek

yang berhubungan dengan etnologi dan antropologi. Museum

seperti ini biasanya dibangun di negara yang memiliki kelompok

etnis atau etnis minoritas yang berjumlah banyak.

Contoh dari museum ini adalah Museum Indonesia di TMII.

• Museum Rumah Bersejarah

Museum rumah bersejarah, atau yang lebih dikenal dengan rumah

bersejarah merupakan yang terbanyak jumlahnya di dunia dari

kategori museum sejarah. Museum ini biasanya beroprasi dengan

dana yang terbatas dan staff yang sedikit. Kebanyakan dikelola

oleh relawan dan sering kali tidak memenuhi syarat untuk menjadi

museum profesional.

Contoh dari rumah bersejarah ini di Indonesia adalah Museum

Sasmita Loka Ahmad Yani.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

14

• Museum Sejarah

Museum sejarah mencakup pengetahuan sejarah dan kaitannya

dengan masa kini dan masa depan. Beberapa di antara museum

tersebut memiliki benda koleksi yang sangat beragam, mulai dari

dokumen, artefak dalam berbagai bentuk, benda sejarah yang

terkait dengan even kesejarahan tersebut.

Ada beberapa macam museum sejarah, diantaranya, rumah

bersejarah yang merupakan bangunan yang memiliki nilai sejarah

atau arsitektural yang tinggi. Kedua adalah situs bersejarah yang

menjadi museum, seperti Pulau Robben. Ketiga adalah museum

ruang terbuka atau disebut juga dengan nama open air museum.

Pada museum ini, para masyarakat yang berada di dalamnya

berusaha untuk membuat ulang kehidupan pada suatu waktu

dengan sebaik mungkin, termasuk diantaranya bangunan dan

bahasa.

Contoh museum sejarah di Indonesia adalah Museum Sumpah

Pemuda dan Museum Fatahillah.

• Museum Maritim

Museum maritim merupakan museum yang mengkhususkan diri

kepada peresentasi sejarah, budaya atau arkeologi maritim.

Mereka menceritakan kaitan antara masyarakat dengan kehidupan

yang berkaitan dengan air atau maritim. Terdapat beberapa jenis

museum maritim, diantaranya:

· Museum arkeologi maritim yang menceritakan mengenai kaitan

arkeologi dengan maritim. Museum ini biasanya memajang dan

mengawetkan kapal karam dan artefak yang terkait dengan

lingkungannya.

· Museum sejarah maritim, merupakan museum yang

mengedukasi masyarakat mengenai sejarah maritim di suatu

komunitas atau masyarakat. Contoh dari museum ini adalah

Museum Maritim San Francisco dan Mystic Seaport.

· Museum militer maritim. Contoh dari museum ini

adalah Museum Nasional Angkatan Laut Amerika Serikat.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

15

Contoh lainnya adalah Museum Laut, Udara dan Luar Angkasa

Intrepid.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

16

2.1.4 Jenis Fasilitas

Perencanaan aktifitas dalam pembuatan museum akan memberikan efek

besar kepada layout keseluruhan bangunan museum dan fasilitas utama

maupun penunjangnya. Beberapa fasilitas yang terdapat dimuseum

sebagai berikut:

a. Facilities for creative participation

Meliputi area area yang berhubungan dengan pengembangan kreativitas

pengunjung.seperti ruang khusus untuk berkarya atau mengadakan

acara/pameran temporer. Area inilah yang akan melibatkan partisipasi

pengunjung terhadap museum. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam creative room ini sebagai berikut:

• Memiliki fleksibilitas dalam tata

cahaya dan tata suara

• Memperhatikan elemen interior

sesuai fungsi ruang. Misalnya dengan menggunakan lantai yang

mudah di bersihkan mengingat ruang kreatif yang akan padat

aktifitas

• Sistem display yang sangat

fleksibel

• Ruang yang mempunyai banyak

kegunaan

b. Study centre

Jika akses terhadap semua koleksi yang di pajang tidak bisa didapatkan

secara maksimal, fasilitas harus disediakan dimana orang dapat

mengekplorasi ide-ide dan sensasi yang distimulasikan oleh koleksi-

koleksi tersebut. adapun subjeknya bermacam-macam seperti seni,

arkeologi, anthropologi, pengetahuan alam, foto dan referensi dasar

dalam buku yang dapat memberikan awal yang berguna. Desain dari

ruang belajar itu sendiri harus menjadi bahan pertimbangan juga karena

adanya perbedaan kebutuhan pada pemakainya seperti oleh

pengunujung dewasa, remaja, anak-anak, ataupun yang berkeluarga dan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

17

juga seperti apakah fasilitas ini membutuhkan staf pembantu atau

terbuka untuk umum.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

18

c. Staff on view

Banyak museum yang mempekerjakan staf-staf professional dalam

bidang seni dan kerajinan, seperti ahli dalam perawatan lukisan, tekstil,

kerimik, dll. Staf-staf seperti ini sangat membantu pengunjung yang

memiliki pertanyaan seputar koleksi pameran yang ada di museum.

Sehingga dibutuhkan baik ruang penelitian, pengelolaan, maupun

ruangan yang dapat digunakan sebagai ruang pertemuan antara

pengelola dan pengunjung dalam special case.

d. A tranquil space

Tidak semua orang menyukai suasana ramai atau berbaur dengan

banyak orang, oleh sebab itu sebaiknya museum memiliki area khusus

yang dimaksudkan sebagai daerah yang sepi dan tenang. Untuk

menunjukan fungsi ruang pada pengunjung, tidak harus dengan papan

penunjuk besar dan sebagainya, namun bisa dicapai melalui desain

terutama pada desain pencahayaan yang secara bertahap dapat menjadi

redup saat pengunjung mendeketi dan memasuki area tersebut. koleksi

yang sensitive terhdap panas dari pencahayaan ataupun koleksi

arekeologis bisa menjadi pilihan koleksi yang dipanjang pada area

tersebut.

2.1.5 Standarisasi Museum/Pedoman Pendirian Museum

Republik Indonesia.1995.Peraturan Pemerintah Republik

Indonesianomor 19 Tahun 1995 Tentang Pemeliharaan Dan

Pemanfaatan Cagar Budaya Bab Vii Pasal 30. Sekertarian Negara.

Jakarta

“Dalam rangka pemeliharaan dan pemanfaatan benda cagar budaya di

museum, setiap museum harus memenuhi persyaratan : a. standar teknis

bangunan museum; b. sarana dan prasarana; c. tenaga; d. sumber dana

yang tetap.”

Dalam pembuatan suatu Museum tentu diperlukan pemenuhan standart

yang telah ditentukan demi mencapai tujuan utama sebagaimana fungsi

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

19

dari Museum itu sendiri. Beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi

dalam pembuatan adalah sebagai berikut :

A. Lokasi museum

1. Lokasi museum harus strategis. Strategis disini tidak berarti harus

berada dipusat kota atau pusat keramaian kota, melainkan tempat

yang mudah dijangkau oleh umum.

2. Lokasi museum harus sehat. Yang dimaksud lokasi sehat adalah :

a. Lokasi yang bukan terletak di daerah industri yang banyak

pengotoran udara

b. Bukan daerah yang tanahnya berlumpur/tanah rawa atau tanah

berpasir. kelembaban udara setidak-tidaknya harus terkontrol

mencapai kenetralan yaitu antara 55 sampai 65 persen

B. Persyaratan Bangunan

1. Persyaratan Umum

a. Bangunan dikelompokkan dan dipisahkan menurut:

• Funsi dan aktifitasnya

• Ketenagaan dan keramaian

• Keamanan

b. Pintu masuk utama (main entrance) adalah untuk pengunjung

museum

c. Pintu masuk khusus (service entrance) untuk lalulintas

koleksi, bagian pelayanan, perkantoran, rumah jaga serta

ruang-ruang pada bangunan khusus

d. Area public/umum terdiri dari:

• Bangunan utama (Pameran Tetap dan Pameran Temporer)

• Auditorium; Keamanan/Pos Jaga; Giftshop dan Kafetaria;

Ticket box dan penitipan barang; Lobby/Ruang istirahat;

Toilet; Taman dan tempat parker.

e. Area Semi Public terdiri dari;

Bangunan Administrasi (termasuk perpustakaan dan ruang

rapat)

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

20

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

21

f. Area Private terdiri dari:

• Laboratorium konservasi

• Studio preparasi

• Storage dan ruangan studi koleksi

2. Persyaratan Khusus

a. Bangunan utama (Pameran tetap dan Pameran Temporer)

harus:

• Dapat memuat benda-benda kolesi yang akan dipamerkan

• Mudah dicapai baik dari luar maupun dari dalam

• Merupakan bangunan penerima yang memiliki daya tarik

sebagai bangunan pertama yang dikunjungi pengunjung

museum

• Mempunyai system keamanan yang baik, baik dari segi

konstruksi, spesifikasi ruang untuk mencegah rusaknya

benda-benda secara alami (cuaca dan lain-lain) maupun

dari segi kriminalitas dan pencurian.

b. Bangunan Auditorium harus:

• Mudah dicapai oleh umum

• Dapat dipakai untuk ruang pertemuan, diskusi, ceramah

c. Bangunan khusus terdiri dari; Laboratorium konservasi, Studi

Preparasi, Storage, dan Studi koleksi..

Bangunan khusus ini harus:

• Terletak pada daerah tenang

• Mempunyai pintu masuk khusus

• Memiliki system keamanan yang baik (terhadap

kerusakan, kebakaran, insek, dan kriminalitas) yang

menyangkut segi-segi konstruksi maupun spesifikasi

ruang.

d. Bangunan Administrasi harus:

• Terletak strageis baik terhadap pencapaian umum maupun

bangunan-bangunan lain.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

22

• Mempunyai pintu masuk khusus

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

23

C. Persyaratan koleksi museum

Penentuan persyaratan koleksi suatu museum diperlukan, karena

belum ada keseragaman persyaratan koleksi baik untuk museum

pemerintah maupun museum swasta. Untuk mendapatkan

keseragaman persyaratan koleksi, maka diperlukan syarat-syarat

sebagai berikut:

Koleksi museum harus:

a. Mempunyai nilai sejarah dan ilmiah (termasuk nilai estetika)

b. Dapat diidentifikasikan mengenai wujudnya (morfologi),

tipenya (tipologi), gayanya (style), fungsinya, maknanya,

asalnya secara histirus dan geografis, genusnya (dalam orde

biologi) atau periodenya dalam geologi khususnya untuk

benda-benda sejarah alam dan teknologi

c. Harus dapat dijadikan dokumen dalam arti sebagai bukti

kenyataan dan kehadirannya (realitas dan eksistensinya) bagi

penelitian ilmiah

d. Dapat dijadikan suatu monument atau bakal jadi monument

dalam sejarah alam dan budaya

e. Benda asli (realia), replica atau reproduksi yang syah menurut

persyaratan museum

D. Persyaratan organisasi dan ketenagaan

Berdasarkan tugas dan fungsi museum, maka sayangnya setiap

museum mempunyai susunan organisasi sebagai berikut:

1. Bagian tata usaha, menangani kegiatan ang berhubungan dengan

registrasi, ketertiban /keamanan, kepegawaian, dan keuangan

2. Bagian koleksi, menangani kegiatan yang berhubungan dengan

pelaksanaan identifikasi, klarifikasi, katalogisasi koleksi.

Menyusun konsepsi yang berhubungan dengan kegiatan koleksi

dan menyusun tulisan yang bersifat ilmiah dan popular serta

mempersiapkan bahan untuk label

3. Bagian Konservasi, menangani kegiatan yang berhubungan

dengan perawatan koleksi yang bersifat preventif dan kreatif

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

24

serta mengendalikan keadaan kelembaban suhu di ruang koleksi

dan gudang serta penanganan laboratorium konservasi

4. Bagian preparasi, menangani kegiatan yang berhubungan dengan

pelaksanaan restorasi koleksi, reproduksi, penataan pameran, dan

penanganan bengkel preparasi.

5. Bagian bimbingan dan publikasi, menangani kegiatan yang

berhubungan dengan bimbingan edukatif cultural, penelitian

yang bersifat ilmiah dan popular serta penanganan peralatan

audiovisual

6. Bagian pengelolaan perpustakaan, menangani kegiataan yang

berhubungan dengan kepustakaan/referensi

Setiap bagian tersebut dipimpin oleh seorang kepala atau coordinator

yang bertanggung jawab kepada Kepala Museum Susunan Organisasi

dan tata kerja museum, tergantung tingkat kedudukan dan status

museum. Berdasarkan organisasi dan tata kerja museum sebagaimana

tersebut dalam butir-butir diatas, maka jelaslaj bahwa personil museum

merupakan unsure utama yang menggerakan museum

2.1.6 Sistem Penyajian Koleksi

Dalam sebuah museum, bukan hanya ke indahan benda yang

dimuseumkan ataupunseberapa besar pengaruh benda benda tersebut

pada sejarah makhluk hidup, namun juga harus memperhatikan

penyajian benda koleksi itu juga. Tujuannya adalah membuat museum

menjadi lebih menarik serta informative, kembali lagi pada tujuan dan

fungsi awal pendirian sebuah museum.

A. Prinsip Penyajian

• Alur cerita/storyline

Storyline yang dimaksut disini adalah alur cerita atau sistematika

pameran merupakan sekumpulan dokumen atau blueprint tertulis

mengenai apa yang akan dipamerkan. Dokumen ini tidak

diartikan secara sempit sebagai outline linear yang sederhana

tetapi merupakan acuan utama dalam perancangan dan produksi

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

25

pameran yang didalamnya mengandung muatan pembelajaran

dan pewarisan nilai.

Storyline untuk penataan pameran tetap pada museum-museum

negeri provinsi di Indonesia adalah alam, manusia, aktivitas,

keluarga, seni, religi, dan sejarah (Direktorat Pemuseuman, 1998

: 11-2) Storyline tersebut telah dibakukan sejak tahun 1979

dalam sebuah pedoman pembakuan museum umum tingkat

provinsi. Pembakuan yang sudah ini hendaknya dapat

disesuaikan dengan kondisi kebijakan masing-masing daerah

sekarang akan tetapi tetap memperlihatkan semangat persatuan

dan konsepsi wawasan nusantara.

• Alur penyajian dan pemilihan koleksi

Alur pengunjung dan penanda arah adalah proses kerja

perencanaan pada fase konseptual. Disamping untuk ruang

pamer dalam (interior) alur ini juga berlaku untuk penataan luar

(exterior) yang dalam perencanaannya harus dikaji secara

holistik atau terpadu. Ada beberapa hal utama yang harus

diperhatikan dalam penyusunan gagasan pola alur penyajian dan

alur pengunjung, yaitu:

· Alur Sirkulasi, mulai dari pintu masuk hingga pintu

keluar

· Konsep dan Besaran ruang

· Material (bahan bangunan), tekstur dan warna yang

digunakan (textual dan visual concept)

Empat Pendekatan untuk konsep alur penyajian yang digunakan

dalam mengarahkan isi pameran, yaitu:

· Pendekatan kronologi, lebih menekankan pada penyajian

koleksi secara kronologi dari waktu ke waktu dengan

menempatkan benda koleksi dan informasi pendukungnya

secara berurut dan linear dari fase awal hingga akhir

mengikuti alur bergerak pengunjung pada ruang pamer.

· Pendekatan taksonomik, lebih menekankan pada

penyajian koleksi yang memiliki kesamaan jenis serta

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

26

berdasarkan kualitas, kegunaan, gaya, periode, dan

pembuat.

· Pendekatan tematik, lebih menekankan pada cerita

dengan tema tertentu dibandingkan dengan objek yang

disajikan.

· Pendekatan gabungan, model penyajian materi untuk

ruang pameran tetap, diupayakan agar pengunjung tidak

selalu digiring untuk bergerak secara linear, misalnya

menurut kurun waktu, tetapi pameran tetap disajikan

secara tematik. Dalam hal ini pengunjung dapat secara

bebas menentukan tema-tema pameran yang diinginkan,

misalnya hewan purba, pithecantropus, homo erectus, dan

sebagainya. Penyajian secara linear ditempatkan dalam

satu kelompok yang alurnya tidak harus terlalu panjang.

• Konsep tata ruang pamer museum

· Alur Sirkulasi, mulai dari pintu masuk hingga pintu

keluar

· Konsep dan besaran ruang

· Material (bahan bangunan), tekstur dan warna yang

digunakan (textual and visual concept)Alur pengunjung

dan penanda arah adalah proses kerja perencanaan pada

fase konseptual. Disamping untuk dalam ruang pamer

(interior) alur ini juga berlaku untuk penataan luar

(exterior) yang dalam perencanaannya harus dikaji secara

holistik atau terpadu.

B. Metode Penyajian

• Penataan pameran

Penataan dalam suatu pameran dapat disajikan secara :

a) Tematik, yaitu dengan menata materi pameran dengan tema

dan subtema.

b) Taksonomik, yaitu menyajikan koleksi dalam kelompok atau

sistem klasifikasi.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

27

c) Kronologis, yaitu menyajikan koleksi yang disusun menurut

usianya dari yang tertua hingga sekarang.

• Vitrin dan panil informasi

a) Teks dinding (introductory label) yang memuat informasi

awal / pengenalan mengenai pameran yang diselenggarakan,

tema dan subtema pameran, kelompok koleksi.

b) Label individu yang berisi nama dan keterangan singkat

mengenai koleksi yang dipamerkan. Informasi yang

disampaikan berisi keterangan yang bersifat deskriptif, dan

informasi yang dibutuhkan sesuai dengan alur cerita.

Gambar 2.1 Tata Letak Panil Dan Sudut Pandang

(Sumber : http://belajaritutiadaakhir.blogspot.com/2011/08/tata-

cara-penyajian-koleksi.html)

“Moh. Amir Sutaarga. (1997).”

• Pertimbangan konservasi

Dalam menuangkan gagasan pameran, maka pertimbangan

konservasi harus mulai dipikirkan sejak awal mengingat koleksi

yang disajikan perlu dijaga kelestariannya. Baik pemilihan

material sekitar koleksi maupun system maintenance-nya.

Faktor yang perlu diperhatikan adalah:

· Pemantauan terhadap kelembaban dan suhu udara.

· Pemantauan dari bahaya serangga yang dapat menyerang

koleksi maupun media penyimpanan koleksi

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

28

· Memberi batas agar koleksi tidak tersentuh oleh tangan

manusia

· Penggunaan bahan/ material yang bebas dari zat asam (acid

free) sebagai media untuk menempatkan atau menempelkan

koleksi

· Kedudukan koleksi harus selalu dalam keadaan ajeg terhadap

getaran maupun benturan.

• Tata cahaya

Pengaturan tata cahaya tidak boleh mengganggu koleksi atau

menyilaukan pengunjung. Usahakan cahaya lampu tersebut

tersembunyi sehingga tidak langsung mengenai mata

pengunjung dan kemudian mengganggu penglihatan pengunjung

terhadap koleksi yang dipamerkan.

· Benda koleksi anorganik

Misalnya batu, keramik, benda benda dari kaca,

tembikar, dan baja putih bebas dari ukuran cahaya

· Benda koleksi organik

Misalnya benda benda dari kayu, kulit bambu dapat

digunakan hingga 150 LUX

· Benda peka terhadap cahaya

Misalnya lukisan, barang barang tekstil maksimal 50 Lux

dan jarak lampu TL yang digunakan minimal 40cm dari

benda koleksi

• Tata pengamanan

Pengamanan benda koleksi sangatlah penting untuk menjaga

ketahanan dan keawetan benda koleksi. Sehingga sering

digunakan vitrin untuk penutup. Selain agar tidak dipegang dan

menghindari bahaya pencurian, vitrin digunakan juga untuk

antisipasi terhadap debu dan kotoran.

Benda koleksi tidak tahan dengan unsur garam dan lemak,

sehingga dalam menjaga benda tersebut pengelola juga harus

menggunakan sarungtangan. Karena seringkali tangan kita

mengandung unsur lemak dan garam.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

29

Selain dari segi maintenance, dapat juga di gunakan kamera

pemantau/CCTV, Passive Infra Red dan Flush Moun Door

Contact.

C. Ergonomi dan Tata Letak

Untuk memudahkan pengunjung dalam melihat, menikmati, dan

mengapresiasi koleksi, maka perletakan peraga atau koleksi turut

berperan. Berikut standar-standar perletakan koleksi di ruang

pamer museum. “Pedoman Pendirian Museum (1999/2000)”

Gambar 2.2 Ukuran ergonomi peletakan koleksi

“Pedoman Pendirian Museum (1999/2000)”

Gambar 2.3 Standar Alur Sirkulasi Ruang Pamer

(Sumber: Data Arsitek, 2006)

2.1.7 Studi Aktifitas Manusia

Pemakai museum dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

Pengelola Museum dan Pengunjung Museum. dua kategori pengguna

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

30

dalam sebuah museum yakni sebagai berikut(Moh. Amir Sutaarga,

1997):

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

31

1. Pengelola

Pengelola museum adalah petugas yang berada dan

melaksanakan tugas museum dan dipimpin oleh seorang kepala

museum. Kepala museum membawahkan dua bagian yaitu

bagian administrasi dan bagian teknis.

• Bagian administrasi

Petugas administrasi mengelola ketenagaan, keuangan,

surat-menyurat, kerumah tanggaan, pengamanan, dan

registrasi koleksi.

• Bagian teknis

Bagian teknis terdiri dari tenaga pengelola koleksi, tenaga

konservasi, tenaga preparasi, tenaga bimbingan dan humas.

· Tenaga pengelola koleksi bertugas melakukan

inventarisasi dan kajian setiap koleksi museum.

· Tenaga konservasi bertugas melakukan pemeliharaan

dan perawatan koleksi.

· Tenaga preparasi bertugas menyiapkan sarana dan

prasarana serta menata pameran.

· Tenaga bimbingan dan humas bertugas memberikan

informasi dan mempublikasikan koleksi untuk

dimanfaatkan oleh masyarakat.

2. Pengunjung

Berdasarkan intensitas kunjungannya dapat dibedakan menjadi

dua kelompok, yaitu:

• Kelompok orang yang secara rutin berhubungan dengan museum

seperti kolektor, seniman, desainer, ilmuwan, mahasiswa, dan

pelajar.

• Kelompok orang yang baru mengunjungi museum

Berdasarkan tujuanya pengunjung dibedakan atas :

• Pengunjung pelaku studi

• Pengunjung bertujuan tertentu

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

32

• Pengunjung pelaku rekreasi

2.2 Tinjauan Umum Zoologi Dan Museum Zoologi

2.2.1 Definisi zoologi

Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi,

perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi anatomi

perbandingan, psikologi hewan, biologi molekular, etologi, ekologi

perilaku,biologi evolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Kajian

ilmiah zoologi dimulai sejak sekitar abad ke-16.

Zoologi ilmiah benar-benar dimulai pada abad ke 16 dengan

kebangkitan semangat baru observasi dan eksplorasi, tetapi untuk waktu

yang lama zoologi sendiri terpisah dari kemajuan penelitian medis

anatomi dan fisiologi. Lalu zoologi yang sudah semakin umum dan

menarik perhatian khsusu bagi kaum terpelajar memunculkan sekolah-

sekolah/Universitas di Italia pada abad ke-16 dan lima puluh tahun

kemudian menyebar ke Inggris seperti Universitas Oxford.

2.2.2 Zoologi dasar dan zoologi Indonesia

Zoologi di Indonesia muncul setelah timbulnya kesadaran akan

kebutuhan petanian. Dibutuhkan penelitian dan pembelajaran mengenai

hama tumbuhan dan penyakit tanaman lain yang akan merusak

tumbuhan dengan nilai ekonomis tinggi. Sehingga Mr. C.A. Henny

(Direktur Nederlansh-Indische Handelsbank di Jakarta) dan Th. J. Van

Haren Noman (wakil Nederlansh-Indische Landbouw Maatschappy)

menunjuk dan mengundang seorang ahli zoologi pertanian yaitu Dr. J. C.

Koningsberger untuk mengurus perihal Zoologi di Indonesia yang saat

itu masih dalam pendudukan Belanda.

2.2.3 Sejarah museum zoologi

Berawal dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang didirikan

di Bogor pada tahun 1894, merupakan bagian dari 's Lands Plantentuin.

Pada awal didirikannya MZB berfungsi sebagai laboratorium zoologi

yang memberi wadah penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan

zoologi, meliputi kegiatan inventarisasi fauna Indonesia.

Dalam perkembangannya sebagai bidang zoologi aktivitasnya diperluas.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

33

Tabel 2.1 Sejarah Museum Zoologi

(sumber: penulis)

TAHUN NAMA LEMBAGA KETERANGAN

1894 Landbouw

Zoologisch

Laboratorium

Pada awalnya ditujukan untuk

mendukung perkembangan botani yang

sedang maju. Lebih spesifiknya, untuk

meneliti hama dan penyakit tanaman

yang dapat merusak tanaman

terutanama yang memiliki nilai

ekonomis tinggi dan dapat

menguntungkan Negara

1899 Lanbdouw

Zoologisch Museum

Dr. J.C. Koningsberger yang saat itu

merupakan ahli zoologi pertanian

pertama di Landbouw Zoologisch

Laboratorium mengajukan pembuatan

Zoologisch en phytopathologisch

setelah melakukan perjalanan dinas di

Eropa. Dia terpesona dengan koleksi

museum Eropa terutama Museum

Colombo

1906-

1909

Zoologisch Museum Perkembangan zoologi pertanian

ternyata mencakup hal-hal yang tidak

langsung berhubungan dengan zoologi

pertanian. Untuk menunjang itu semua

perlu diketahuinya fungsi,

identitasserta peranan fauna pada

ekosistem. Oleh karena itu ruang

lingkup zoologi ini di perbesar

1910-

1942

Zoologisch Museum

and Laboratorium

Nama kembali berubah untuk

memberikan kelenturan pada ruang

lingkup kerja zoologi pada saat itu

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

34

1942-

1945

Dobutsu

Hakubutsukan

Nama yang memiliki eksistensi di era

pemerintahan Hindia Belanda

1946-

1947

Zoologisch Museum

and Laboratorium

Nama dihidupkan kembali

1947-

1954

Museum Zoologicum

Bogoriense

Muncul nama baru yang kemudian

dikenal masyarakat

1955-

1962

Lembaga Museum

Zoologicum Bogorie

Ditambahkan kata Lembaga untuk

menyesuaikan dengannama induk

lembaganya yaitu Lembaga Pusat

Penyelidikan Alam

1962-

1986

Museum Zoologicum

Bogoriense

1987-

2000

Balai Penelitian &

Pengembangan

Zoologi

2000- Bidang Zoologi –

Pusat Penelitian

Biologi - LIPI

2.2.4 Tugas dan Fungsi Museum Zoologi

A. Tahun 1894

Museum Zoologicum Bogoriense(MBZ) saat itu berfungsi

meneliti berbagai aspek zoologi, terutama taksonomi yang

mengandalkan koleksi ilmiah zoologi. Namun pada

perkembangannya, zoologi mencakup aspek lain seperti ekologi

dan fisiologi.

B. Tahun 1987

MZB menjadi suatu Balai Penelitian dan

Pengembangan(Balitbang Zoologi) yang menjadi bagian dari

bagian dari Pusat Penelitian Dan Pengembangan Biologi

(Puslitbang Biologi) dibawah naungan Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia(LIPI).

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

35

Pada masa initugas pokok bagi Balitbang Zoologi adalah

penelitia dan pengembangan, peningkatan kemampuan

masyarakat ilmiah, pelayanan jasa dan pemasyarakatan ilmu

pegetahuan dibidang zoologi.

Tugas lainnya adalah sebagai berikut:

• Membantu kebijaksanaan dalam menentukan jenis satwa

yang harus dilindungi melalui CITES(Convention Of

International Trade On Endangered Species Of Wild

Fauna And Flora)

• Memberikan rekomendasi untuk mengijinkan apakah

jenis hewan tertentu baik dalam keadaan mati atau hidup,

dapat atau tidak dapat dibawa atau dikirim keluar negeri

sebagai bahan penelitan, dengan syarat-syarat yang telah

ditentukan.

C. Tahun 2014

Saaat ini MZB yang dikenal dengan Museum Zoologi berfungsi

sebagai museum/ruang pamer koleksi species baik species asli

yang di awetkan maupun berupa replika dengan tujuan sebagai

berikut :

• Mengembangkan pameran yang ideal sesuai kemajuan

teknologi.

• Menjadikan pameran museum sebagai sarana pendidikan

praktis untuk mempelajari keanekaragaman, perilku,

ekosistem dan daya guna fauna.

• Menjadikan pameran museum zoologi menjadi wahana

bertaraf internasional.

• Menjalin kerjasama secara nasional dan international

dalam biang penyelenggaraan pameran ilmiah terkini.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

36

2.3 Tinjauan Khusus

2.3.1 Studi Kasus – Museum Zoologi Bogor

A. Sejarah

Museum Zoologi Bogor berdiri pada Agustus 1894 dengan nama

Museum Zoologicum Bogoriense atas jasa Dr. J.C. Koningsberger,

yang merupakan bagian dari ‘s Lands Plantentuin Atau Kebun Raya

Bogor. Pada awalnya didirikan berfungsi sebagai laboratorium

zoologi(Landbouw Zoologisch Museum) yang memberi wadah

penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan zoologi. Dalam

perkembangannya sebagai sebuah museum zoologi yang merawat,

meneliti dan memamerkan benda zoologi, aktivitasnya diperluas

meliputi kegiatan inventarisasi jenis fauna nusantara.

B. Visi – Misi

VISI

• Menjadi pusat informasi Fauna Nusantara yang terkini dan

terpercaya

MISI

• Mengungkapkan kekayaan dan manfaat Fauna Nusantara

• Mencerdaskan bangsa melalui pengetahuan Zoologi

C. Lokasi/Data Geografis

Alamat : jalan Ir. Haji Juanda No.9 Bogor 1612

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

37

Gambar 2.4 Peta Kebun Raya Bogor

(Sumber: google.com)

D. Operasional

Jam operasional sebagai berikut :

Senin-Kamis 08.00-16.00

Jumat 08.00-11.30 13.00-16.00

Hari Libur 08.00-17.00

E. Fungsi Dan Tugas Pokok

a. Tahun 1894

Museum Zoologicum Bogoriense(MBZ) saat itu berfungsi

meneliti berbagai aspek zoologi, terutama taksonomi yang

mengandalkan koleksi ilmiah zoologi. Namun pada

perkembangannya, zoologi mencakup aspek lain seperti

ekologi dan fisiologi.

b. Tahun 1987

MZB menjadi suatu Balai Penelitian dan

Pengembangan(Balitbang Zoologi) yang menjadi bagian dari

bagian dari Pusat Penelitian Dan Pengembangan Biologi

(Puslitbang Biologi) dibawah naungan Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia(LIPI).

Pada masa initugas pokok bagi Balitbang Zoologi adalah

penelitia dan pengembangan, peningkatan kemampuan

masyarakat ilmiah, pelayanan jasa dan pemasyarakatan ilmu

pegetahuan dibidang zoologi.

c. Tahun 2014

Saaat ini MZB yang dikenal dengan Museum Zoologi

berfungsi sebagai museum/ruang pamer koleksi species baik

species asli yang di awetkan maupun berupa replika dengan

tujuan sebagai berikut :

• Mengembangkan pameran yang ideal sesuai kemajuan

teknologi.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

38

• Menjadikan pameran museum sebagai sarana pendidikan

praktis untuk mempelajari keanekaragaman, perilku,

ekosistem dan daya guna fauna.

• Menjadikan pameran museum zoologi menjadi wahana

bertaraf internasional.

• Menjalin kerjasama secara nasional dan international

dalam biang penyelenggaraan pameran ilmiah terkini.

F. Struktur Organisasi

PUSLIT BIOLOGI

LIPPII

BID. ZOOLOGI BID. BOTANI BID.

MIKROBIOLOGI

BID. TATA

USAHA

MANAGER PMZB

UNIT EDUKASI

UNIT PREPARASI

&

KONSERVASI

(BENGKEL

TAXIDERMI)

UNIT

DOKUMENTASI

&

ADMINISTRASI

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

39

G. Fasilitas

a. Ruang pamer

Terdapat 7 klasifikasi besar benda koleksi baik replika

maupun dengan system pengawetan.

Tabel 2.2 Koleksi Museum Zoologi Berdasarkan Klasifikasi Tahun 2014

N

O KELOMPOK FAUNA

JENIS

YANG DI

PAMERKA

N

JENIS

YANG

TERDAPA

T DI

INDONESI

A

1 Burung

211 1602

2 Mamalia

88 707

3 Reptile+amphibi 92 111

4 Ikan 55 5472

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

40

5 Moluska 243 5170

6 Udang/Kepiting

3 1200

7 Serangga

262 151847

b. Ruang serbaguna/Auditorium

Ruangan berkapasitas 50 orang ini memiliki fasilitas berupa

sebuah layar proyektor, lemari penyimpanan, dan beberapa

alat peraga untuk pendemonstrasian bagi pengunjung

khsusus yang memang sudah membuat janji temu untuk

seminar.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

41

Biayaya seminar

Golongan umum & mahasiswa : Rp 100.000,-

Golongan Sekolah Menengah : Rp 75.000,-

Golongan sekolah Dasar : Rp 50.000,-

c. Ruang Kesehatan

Ruang kesehatan ini berada dekat dengan pintu masuk,

difungsikan untuk tempat pertolongan pertama pada orang

yang jatuh sakit saat didalam museum, namun untuk tindak

lanjut pasien akan dibawa ke rumah sakit terdekat.

d. Laboratorium/Bengkel Taksidermi

Laboratorium pada Museum ini berupa bengkel Taksidermi.

Karena sebetulnya untuk penelitian sendiri ilmu pada bidang

biologi terpusat di Cibinong. Bengkel taksidermi ini

digunakan untuk membuat barang koleksi. Dengan teknik

taksidermi ini yaitu pelepasan kulit binatang untuk kemudian

di beri pengawet jenis borax lalu di tempelkan pada model

tiruan hewan itu sendiri.

e. Mushola

Museum ini memiliki 2 mushola. Mushola pertama untuk

para staff dan yang lainnya untuk pengunjung.

f. Toilet

Sama halnya dengan mushola, toiletpun dibedakan untuk

pengunjung dan pengelola.

g. Ruang Control

Ruang control berisi computer yang sudah terhubung dengan

kamera CCTV pada area display. Gunanya untuk memantau

segala kegiatan dan keadaan yang terjadi pada ruang pamer.

h. Ruang Souvenir

Menjual berbagai barang dan buku yang berhubungan

dengan Zoologi itu sendiri. Seperti buku Zoologi, sejarah,

miniature binatang danlain lain.

i. Kantin

Memfasilitasi pengunjung dnegan makanan dan minuman

serta sebagai tempat untuk beristirahat sejenak.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

42

j. Back office

Dalam back office seperti yang telah di sebutkan

sebelumnya dalam struktur organisasi, terdapat ruang

manajer PMZB, pimpinan unit Edukasi, staff administrasi

dan staff ilmiah.

k. Post satpam

Terdapat diluar gedung museum itu sendiri. Dilengkapi

dengan sebuah meja dan dua buah bangku untuk atpam

berjaga terutama saat malam hari.

H. Tinjauan Elemen Interior

Table 2.3 Tinjauan Elemen Interior Museum Zoologi

No. Elemen

Interior/Fasilitas Foto Analisa

1. Denah Lokasi

Adanya denah lokasi pada

pintu masuk museum ini

sangat membantu

pengunjung dalam

mendapatkan informasi

arah dan tujuan yang akan

mereka lalui. Denah

museum ini sudah cukup

jelas, tidak hanya layout

area display namun

mencakup koleksi yang

ada.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

43

2. Lantai

Lantai yang digunakan

pada museum ini adalah

lantai tegel, sehingga

kesan dinginpun muncul

dan membantu

meningkatkan system

penghawaan dalam

ruangan.

3. Dinsing Finishing dinding

menggunakan cat.

Sedangkan warna cat

sendiri mengikuti konsep

dasar eksterior museum

yaitu biru dan hijau.

Namun warna biru dan

hijau yang digunakan

pada interior merupakan

warna soft sehingga tidak

mengganggu konsentrasi

pada display yang ada.

4. Ceiling/Plafon Ceiling yang digunakan

menggunakan bahan PVC.

Sehingga memudahkan

dalam hal maintenance.

Karena sifatnya ynag

tahan terhadap air dan anti

rayap.

5. Area display

Area Birung

Keseluruhan display

sudah mengikuti standart

pameran seperti

mengusahakan tidak

adanya display yang

menyudut. Disetiap sudut

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

44

Area Mamalia

Area Hewan Air

Area Serangga

dibentuk seperti segi 6.

Pencahayaan pada area

dalam vitrin juga sudah

cukup terang namun

terbilang monoton. Dan

tidak didukung dengan

pencahayaan general

ruang pamer itu sendiri.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

45

6. Sign Age

Keterbatasan signage pada

museum ini menyulitkan

pengunjung dalam

meperoleh informasi.

Termasuk terlalu kecil dan

tidak ter-expose nya

signage pada masing

masing display.

I. Aktivitas/Kegiatan Dalam Museum

Selain adanya pameran benda koleksi museum, untuk pengunjung

rombongan/yang sudah membuat janji terlebih dahulu dapat

mendengarkan semirar tentang Museum Zoologi serta perihal koleksi

termasuk teknik pengawetan yang dilakukan yaitu Taksidermi.

J. Data Pengguna

• Pengunjung umum

Untuk dapat masuk kemuseum pengunjungtidak dipungut

biaya, biaya sudah termsuk dalam tiket masuk ke kebun raya

bogor. Didalam pengunjung dapat menikmati segala koleksi

fauna yang dimiliki Museum Zoologi Bogor yang saat ini

berjumlah 954 koleksi dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dibagian depanpun disediakan fasilits seperti kantin dan

mushola bagi yang membutuhkan. Dan sebuah took souvenir

yang menjual berbagai hal yang berhubungan dengan Zoologi

itu sendiri.

• Pengunjung rombongan

Rombongan pengunjung yang dating ke museum ini akan di

sambut oleh unit edukasi setelah sebelumnya melakukan

pendaftaran. Kemudian pengunjung ini diarahkan ke ruang

Auditorium untuk diberikan seminar mengenai museum itu

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

46

sendiri, teknik pengawetan dan koleksi yang ada di museum.

Lalu kemudian diarahkan untuk berkeliling museum.

Biayaya kunjungan rombongan+seminar sebagai berikut :

Golongan umum & mahasiswa : Rp 100.000,-

Golongan Sekolah Menengah : Rp 75.000,-

Golongan sekolah Dasar : Rp 50.000,-

• Pengelola – Staff Administrasi

Staff administrasi mencakup sdtaff di bawahnya yaitu

dokumentasi dan edukasi. Mereka bertugas untuk melakukan

pencatatatn baik data pengunjung, kwantitas koleksi hingga

pengelolaan keuangan yang dihasilkan dari seminar dan toko

souvenir. Mereka bekerja diruangan yang terpisah dari ruang

pamer museum.

• Pengelola – Staff Ilmiah

Staff ilmiah yang didalamnya mencakup unit preparasi dan

konservasi ini melakukan tugasnya di sebuah ruangan yang

disebut dengan bengkel taksidermi. Di ruangan tersebutlah para

unit preparasi ini membuat barang koleksi, mengawetkan dan

melakukan kegiatan perbaikan pada benda koleksi yang dinilai

berat baik kerusakannya maupun besarannya.

Setiap hari(Senin-Jumat) unit ini akan melakukan pengecekan

dan pembersihan berkala pada pagi hari sebelum museum ini

dibuka.

2.3.2 Studi Banding –Museum Serangga, TMII

A. Sejarah

Museum serangga adalah salah satu wahana untuk memperkenalkan

keanekaragaman dunia serangga sekaligus merangsang keinginan dan

kepedulian masyarakat terhadap perannya di alam. Museum ini

didirikan atas prakarsa pengurus Perhimpunan Kebun Binatang

Seluruh Indonesia (PKBSI) dan Museum Zoologicum Bogoriense

(MZB) dengan restu Ibu Tien Soeharto. bangunan museum

menempati areal seluas 5000 m2 berbentuk tubuh belalang yang

dirancang oleh arsitek bernama Ir. H. Rawoto Robbana dan

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

47

doresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1993.

museum serangga memiliki sejumlah koleksi unik yang semuanya

berasal dari kepulauan Indonesia. diperkirakan sekitar 16% jumlah

jenis serangga yang ada di dunia atau sekitar 250.000 yang hidup di

Indonesia. Ada sekitar 600 jenis yang menjadi koleksi Museum

Serangga, terdiri atas kupu-kupu yang berjumlah sekitar 250 jenis,

kumbang sekitar 200 jenis, dan kelompok serangga lain sekitar 150

jenis. koleksi tersebut disimpan dalam diorama-diorama yang

dikelompokan ke dalam jenis serangga kedalam jenis serangga yang

terdapat di kepulauan Indonesia, seperti Pesona Kumbang Nusantara

yang dapat dilihat di depan pintu masuk, Peranan Serangga dalam

Ekosistem dan Pelestarian Kupu-kupu Bantimurung, serta Serangga-

serangga di Pekarangan, dan kotak-kotak koleksi yang menampilkan

kelompok serangga lain. hampir semua koleksi museum berupa

serangga mati yang sudah diawetkan.

Museum ini sungguh menarik dan laayak untuk dikunjungi. dengan

berkunjung ke tempat ini, kita diajakuntuk mengenal lingkungan

dengan ekosistemnya. Salah satu kerja ekosistem tadi ternyata tidak

dapat dilepaskan dari peran serangga, seperti pada proses terjadinya

pembusukan. Di tempat ini terdapat banyak koleksi serangga yang

cukup unik, seperti Kumbang Badak terbesar nomor dua terbesar di

dunia, belalang daun yang tubuhnya sama dengan daun, kumbang

gitar, belalang ranting, dan juga Kupu-kupu tersimpan dalam kotak-

kotak berbingkai. Museum Serangga juga dilengkapi dengan

laboratorium yang digunakan sebagai sarana penangkaran dan

terbukan bagi mahasiswa dan pelajar yang ingin belajar bagaimana

mengoleksi, membuat awetan serangga, identifikasi serta memelihara

serangga hidup dan mati. selain itu, museum juga menyediakan

layanan untuk menambah pengetahuan mengenai berbagai hal yang

berhubungan dengan serangga, misalnya bimbingan umum tentang

serangga dan kehidupannya, pemutaran film tentang kehidupan

serangga dan penjelasan di ruang audio-visual, bimbingan

mengawetkan serangga dan penangkaran serangga (kupu, belalang

ranting dan belalang daun), yang dilengkapi dengan perpustakaan.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

48

Selain koleksi serangga mati, museum ini juga mempunyai kleksi

serangga hidup yang dapat dilihat langsung oleh pengunjung, antara

lain : kumbang tanduk, kumbang air, lebah madu, belalang ranting,

belalang daun, kumbang badak dan lain-lain.

B. Visi – misi

VISI

Menjadi pusat informasi fauna nusantara yang terkini dan terpercaya.

MISI

• Mengungkapkan kekayaan dan manfaat fauna nusantara

• Meningkatkan kepeduliaan dan kecintaan generasi muda akan

fauna nusantara

• Mencerdaskan bangsa melalui pengetahuan zoology

C. Lokasi/data geografis

Gambar 2.5 Arsitektur Museum Serangga

(Sumber: google.com)

Nama Instansi : Museum Serangga dan Taman Kupu TMII

Alamat : Taman Mini Indonesia Indah, Jl. Raya Taman

Mini Jakarta Timur 13560

Telpon : 021-8409472

D. Operasional

Buka setiap hari (Senin-Minggu)

Jam 09.00-16.00

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

49

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

50

E. Fungsi dan tugas pokok

a. Fungsi

• Pusat data informasi jenis2 serangga penting di

Indonesia sebagai penyajian citra kekayaan budaya

bangsa dan kekayaan alam Indonesia.

• Sarana pendidikan informasi bagi masyarakat

• Sarana penelitian

• Membangun apresiasi dan rasa bangga bagi

masyarakat akan keaneka ragaman dan kekayaan

alam Indonesia yang perlu dilestarikan sehingga

merupakan sarana bagi pembudayaan jiwa

pelestarian alam.

• Sarana Atraksi serta hiburan bagi masyarakat dan

wisatawan.

b. Tugas

• Menjadikan Museum Serangga dan Taman Kupu

sebagai pusat data koleksi serangga,

menginfentarisasi dan mendata seluruh jenis koleksi

serangga Indonesia.

• Memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum

pelajar, maupun mahasiswa tentang keberadaan

Museum Serangga dan Taman Kupu TMII.

• Memberikan sarana dan prasarana fasilitas belajar

maupun penelitian yang berhubungan dengan

serangga kepada masyarakat siswa maupun

mahasiswa. Menampilkan keberadaan seluruh jenis

koleksi serangga Indonesia yang disajikan dalam

suatu peragaan yang menarik dan unik untuk

membangkitkan apresiasi dan rasa bangga bagi

masyarakat akan keanekaragaman dan kekayaan

alam Indonesia.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

51

• Menarik dan mendatangkan pengunjung sebanyak-

banyaknya baik dalam negeri maupun luar negeri.

F. Struktur organisasi

Gambar 2.6 Bagan Struktur Organisasi Museum Serangga

G. Fasilitas

• Museum serangga (ruang pamer)

Seluruh koleksi yang ada di DS ini berasal dari kepulauan

Indonesia. Diperkirakan sekitar 16% jumlah jenis serangga di

dunia ada di Indonesia. Keanekaragaman serangga Indonesia

sangat tinggi karena negara Indonesia merupakan negara

kepulaan yang dilalui oleh garis katulistiwa yang ada di

dalamnya dapat beradaptasi dengan baik. Disamping itu

setiap pulau yang termasuk ke dalam wilayah Indonesia

mempunyai ciri khas flora dan faunanya yang berbeda-beda.

6 Dunia Serangga mempunyai sekitar 600 jenis, terdiri dari

kupukupu (sekitar 250 jenis), kumbang (sekitar 200 jenis) dan

kelompok serangga lain (sekitar 150 jenis). Diorama-diorama

yang dapat dilihat di DS antara lain: Pesona Kumabang

Nusantara, Peranan Serangga Tanah dalam Ekosistem dan

Pelestarian Ekosistem, Peta Serangga Indonesia, Serangga-

serangga perombak, Peta kupukupu Indonesia, Kupu-kupu

Bantimurung, Serangga-serangga di pekarangan dan masih

banyak lagi koleksi serangga lainnya.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

52

• Taman kupu-kupu (mini zoo)

Bangunan Taman Kupu seluas lebih kurang 500 m terletak di

samping gedung Dunia Serangga. Ada sekitar 20 jenis

tanaman berbunga yang sering dikunjungi kupu-kupu. Di sini

pengunjung dapat melihat seraca langsung kupu-kupu dari

berbagai jenis terbang dan menghisap nektar bunga-bunga

yang ada di dalam taman kupu.

• Laboratorium serangga

Laboratorium digunakan sebagai sarana penangkaran

(pemeliharaan serangga hidup dari tahapan telur samapai

dewasa). Selain itu terbuka juga untuk Mahasiswa atau

pelajar yang ingin melakukan penelitian dan belajar tentang

bagaimana mengkoleksi, membuat awetan serangga,

identifikasi serta memelihara serangga hidup dan mati.

• Ruang audiovisual

Ruang audiovisual ini digunakan untuk pemutaran film juga

penjelasan mengenai serangga bagi pengunjung yang ingin

tahu lebih dalam mengenai serangga. Tentu saja dengan

pendaftaran terlebih dahulu.

• Perpustakaan

Perpustakaan ini bertujuan menunjang kebutuhan akan

informasi bagi pengunjung maupun peneliti yang dating ke

Museum Serangga ini.

• Toko souvenir

Menjual berbagai souvenir dengan ciri khas serangga ini.

Dapat berupa miniature serangga yang kemudian dijadikan

hiasan, sampai benda benda yang terbuat dari hasil olahan

segala sesuatu yang dihasilkan serangga.

• Kafetaria

Kafetaria dapat juga dikatakan sebagai tempat istirahat

sejenak. Dengan banyaknya kursi dan meja juga pelayanan

makanan yang begitu beragam.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

53

H. Tinjauan elemen interior

Table 2.4 Tinjauan Elemen Interior Museum Serangga

No. Elemen

Interior/Fasilitas Foto Analisa

1. Foyer

Pada bagian

depan terdapat

foyer yang berisi

display serangga

serangga yang

disusun

sedemikian rupa

membentuk

sebuah alur. Juga

monument

peresmian

museum ini.

Tidak terdapatnya

peta museum

mungkin sempat

membingungkan,

namun ternyata

museum ini

hanya memiliki

satu alur saja.

2. Lantai

Lantai yang

digunakan pada

museum ini

adalah lantai

keramik dengan

finishing glossy.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

54

Lantai bernuansa

abu-abu ini

meredamkan

suasana yang

sudah meriah

oleh warna warna

lain di dalamnya.

Juga mendukung

pencahayaan bagi

display itu sendiri

3. Dinding

Dinding pada

ruangan ini

sendiri bernuansa

hijau biru.

Namun

banyaknya

bukaan celah

pada dinding

yang

berhubungan

langsung dengan

cahaya alami luar

bnagunan

mendukung

pencahayaan

alami. Juga

diletakkannya

akrilik ungu

membuat efek

tersendiri pada

pencahayaan,

dapat dilihat pada

bias didinding.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

55

4. Ceiling/Plafon

Ceiling sendiri

menggunakan

papan grc yang

disusun

sedemikian rupa

membentuk suatu

pola persegi.

Pencahayaan

yang tidak

langsung

menyorot

kebawah sangat

mendukung

pencahaayn pada

vitrin display

sehingga tidak

saling

bertabrakan.

5. Area display

Koleksi yang sudah diawetkan

Koleksi hidup

Pencahayaan

pada display

sangat baik,

walaupun

monoton tapi

terkesan rapih

dan mampu

menunjang fungsi

informasi koleksi.

Sedangkan untuk

display serangga

hidup terkesan

kumuh dan

kurang terawatt.

Cara displaypun

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

56

tidak menarik

sehingga jarang

pengunjung yang

melihat lebih

jelas kondisi

serangga tersebut.

6. Mini Zoo/

taman kupu-

kupu

Ketersediaan mini

zoo atau taman

kupu-kupu ini

sangat menarik.

Taman ini

menjadi daya

Tarik tersendiri

bagi wisatawan

asing. Namun

saying, jarring

yang digunakan

untuk membatasi

langit agar

binatang tidak

lepas kurang

terawatt sehingga

bolong-bolong

dan

memungkinkan

keluarnya

serangga dari

celah tersebut.

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

57

7. Laboratorium

Laboratorium

yang dapat

digunakan umum

ini menyimpan

banyak sekali

jenis serangga.

Serta memiliki

perlengkapan

memadai untuk

penelitian

terutama

mahasiswa yang

membutuhkan

praktek penelitian

serangga.

I. Aktivitas/kegiatan dalam museum

Selain pameran koleksi dan pemutaran film, seperti yang telah

disebutkan sebelumnya, bahwa laboratorium pada museum ini dapat

digunakan oleh khalayak umum yang ingin meneliti tentang

serangga?fauna yang ada tentu saja dengan izin dari pengelola.

J. Data pengguna

• Staff

Tata Usaha

· Mengatur jalannya administrasi kantor

· Mencatat surat masuk atau surat keluar kedalam buku

agenda dan Memasukkan surat ke dalam almari arsip

Kasir

· Pembukuan administrasi keuangan dan Administrasi

briefing (cad)

· Pelayanan perpustakaan

· Kasir

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

58

Kebersihan

· Menjaga kebersihan lingkungan Museum Seranga

• Pengunjung Umum

Melihat lihat area pamer serta dapat berinteraksi langsung

dengan serangga hidup di taman serangga.

• Pengunjung Rombongan

Mendapatkan fasilitas pemutaran film di Ruang Audiovisual

dan mendapatkan seminar langsung mengenai serangga

serangga tersebut. Selanjutnya dapat mengunjungi area pamer

untuk melihat koleksi yang ada sambal dipandu oleh pemandu

yang seblumnya telah ditunjuk.

2.3.3 Strudi Literatur – National Museum Of Science And Nature,

Tokyo

A. Sejarah

Didirikan pada tahun 1877, Museum Nasional Sains dan Alam

menawarkan salah satu penyedia sumber sejarah terbanyak dari

setiap museum di Jepang.

Museeum ini adalah satu satunya museum sains Jepang yang

komprehensif, dan merupakan pusat lembaga penelitian dalam

sejarah alam dan sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi. Museum

ini juga sebagai menyimpan koleksi berharga lebih dari 4 juta

spesimen.

Memanfaatkan koleksi dan hasil penelitian, Museum menyajikan

banyak pameran. Pada tahun 2013, museum ini sudah dapat

menyambut lebih dari 2,3 juta pengunjung di Ueno Kabupaten,

Tsukuba Botanical Garden dan Institut

Ilmu Pengetahuan Alam

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

59

B. Visi – misi

a. Misi Museum National of Science and Nature, Tokyo

Misi Museum National of Science and Nature adalah untuk

meningkatkan keingintahuan publik terhadap apresiasi bumi,

kehidupan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

mendorong orang untuk berpikir tentang bagaimana

manusia, alam, dan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

terhubung satu sama lain dengan baik. Museum ini

memenuhi misi ini dalam dua cara. Pertama, dengan

menjelaskan sejarah kehidupan dan sejarah ilmu

pengetahuan dan teknologi melalui Penelitian pembuktian,

menggunakan spesimen dan sumber daya lainnya. Kedua,

dengan mengumpulkan dengan system tersendiri dalam

mengatur koleksi spesimen, untuk mendukung semua

perilaku penelitian ilmiah. Koleksi ini adalah warisan yang

tak ternilai, yang disediakan untuk kepentingan orang di

mana-mana dan sebagai warisan untuk generasi mendatang.

Manfaat dari intelektual dan fisik sumber daya yang

diperoleh melalui program penelitian ini dan koleksi

spesimen ini dikembalikan kepada publik karena hanya

Museum yang dapat meningkatkan literasi dan mendukung

pendidikan.

b. Tujuan

• Menjadi sebuah museum yang menawarkan salah satu

penelitian terbaik di dunia dan koleksi di studi

sejarah alam dan sejarah ilmu pengetahuan dan

teknologi dari Jepang dan daerah sekitarnya

• Sebuah museum yang memunculkan penemuan,

kejutan dan keingintahuan, membangkitkan

kegembiraan dan kehausan masyarakat akan

pengetahuan

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

60

• Sebuah museum proaktif yang bekerja keras untuk

menyebarkan pengetahuan ilmiah dan informasi

tentang museum pada umumnya

• Sebuah museum yang memiliki akar yang kuat di

masyarakat, didukung oleh masyarakat yang

dilayaninya dan menanggapi kebutuhan masyarakat.

C. Lokasi/Data Geografis

Gambar 2.7 National Museum of Science And Nature, Tokyo

Alamat : 7-2 Ueno Park, Taito-ku

Tokyo, 110-8718

No. tlp : 03-5777-8600

Web : http://www.kahaku.go.jp/english/

D. Operasional

Buka pada pukul 09.00 – 17.00

Senin – Sabtu(hari libur tetap buka*)

Full Maintenance dilakukan pada 23 juni – 27 juni sehingga museum

ditutup

*jika hari libur nasional jatuh pada hari minggu, hari selasa minggu

depannya akan ditutup

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

61

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

62

E. Fungsi Dan Tugas Pokok

• Research

Museum ini melakukan survei dan penelitian sejarah dan

keadaan sekarang tentang bumi dan biosfer, serta sejarah ilmu

pengetahuan dan teknologi.

• Collecting

Museum ini mengumpulkan spesimen dan bahan lain yang

relevan dengan ilmu alam dan mempertahankan mereka untuk

generasi mendatang sebagai bagian dari warisan ilmu dan

budaya.

• Exhibition and Education

Museum ini menempatkan hasil penelitian dan koleksi untuk

bekerja menciptakan kesempatan bagi orang untuk

memikirkan dan mengembangkan minat di alam, ilmu

pengetahuan dan teknologi.

F. Struktur organisasi

Struktur Museum-penelitian yang berkaitan, seperti yang ditunjukkan

pada bagan organisasi di bawah ini, terdiri dari lima Departemen

Penelitian (Departemen Zoologi, Botani, Geologi dan Paleontologi,

Antropologi dan Sains dan Teknik); dua kebun (Tsukuba Botanical

Garden dan Institut Ilmu Pengetahuan Alam); tiga pusat informasi

(Collection Center, Pusat Molekuler Penelitian Keanekaragaman

Hayati dan Pusat Sejarah Jepang Teknologi Industri); dan Showa

Memorial Institute.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

63

Gambar 2.8 Struktur Organisasi National Museum Of Science And Nature, Tokyo

G. Fasilitas

Selain ruang pamer, museum ini juga dilengkapi ruang serbaguna

yang ditujukan untuk pameran temporer juga auditorium. Museum

ini juga dilengkapi dengan fasilitas untuk penyandang disabilitas dan

lansia. Seperti rem, toilet khusus, lift dan lain lain.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

64

H. Tinjauan Elemen Interior

Table 2.5 Tinjauan Elemen Interior National Museum Of Science

And Nature, Tokyo

No.

Elemen

Interior/

Fasilitas

Foto Analisa

1. Lantai Lantai yang digunakan

adalah lantai keramik

dengan motif kayu.

Sehingga ambience hangat

dan dramatis didapatkan

tanpa harus khawatir

dengan maintenance yang

sulit sebagai kelemahan

dari parket, serta

mendapatkan efek dingin

dari keramik itu sendiri.

Efek glossy yang dipilih

juga menambah kesan

glamor pada ruangan.

2. Ceiling/

Plafon

Ceiling pada ruang pamer

diberi finishing cat putih

untuk memberikan kesan

simple mengingat sudah

banyaknya elemen elemen

lain baik warna dan

material pada bagian

bawah.

3. Dinding Hamper semua dinding

tertutup dengan display

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

65

yang ada. Jika tidak,

finishing pada dinding

akan menyesuaikan

kebutuhan benda koleksi.

Ada yang memakai akrilik

warna, cermin dan lain

sebagainya.

4. Display

Semua display yang ada

mengikuti konsep dari

benda koleksi itu sendiri.

Beberapa benda

memerlukan penglihatan

dari segala sisi sehingga

dipajang di tengah ruangan

dengan vitrin kaca.

Disisi lain terdapat display

sederhana dengan

menjejerkan barang koleksi

namun tetap menarik

dengan pemilihat

background yang gelap dan

simple menonjolkan benda

koleksi itu sendiri.

Berbeda dengan sisi lain

museum yang

menampilkan koleksi

kupu-kupu yang kita tahu

memiliki kesan lucu dan

indah. deisplay didesain

sedemikian agar memberi

kesan ringan dan lightly

agar menonjolkan kesan

indah dan lebih feminin.

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

66

5. Lighting/

Pencahayaa

n

Pencahayaan generan

terdapat di tengah ruangan.

Dengan penggunaan akrilik

sebagai pembias cahaya

agar cahaya idak terlalu

menuju ke satu titik.

Namun untuk masing-

masing benda yang

dipamekarkan digunakan

spot light dengan derajat

dan pertimbangan

tersendiri setiap bendanya

sesau efek yang ingin

ditimbulkan.

Seperti pada rangka

dinosaurus, kesan dramatis

yang ingin ditimbulkan

dicapai dengan warm light

dari atas dan bawah.

Sedangkan untuk benda

yang lebih kecil namun

dengan penataan yang

sederhana tetap digunakan

lambu spot light LED mini

untuk menerangi masing-

masing benda.

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

67

I. Aktivitas/kegiatan dalam museum

Selain pameran regular yang ada, seringkali museum ini juga

mengadakan pameran temporer

Gambar 2.9 Special Exhibition “Prehistoric Mamals”

(sumber: http://a-fragi.blogspot.com/2014/07/i-participated-in-

preview-of.html)

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Museum 2.1.1 …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01124... · 2015. 10. 9. · bertugas untuk menjaga agar barang yang dimusiumkan

68