Analisis GFR dan OCR

23
i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS KETIDAKSTABILAN TEGANGAN PADA PENYULANG GARDU INDUK DENGAN METODE δ - V BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan Oleh : Adlan Yusuf Saputra 42111005 (Tahun 2011) Disa Amalia 42111020 (Tahun 2011) Dita Tri Arum Sari 42111009 (Tahun 2011) Astrid Nurul Qamariah 42111004 (Tahun 2011) POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR 2013

description

Tapi boong

Transcript of Analisis GFR dan OCR

  • i

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    ANALISIS KETIDAKSTABILAN TEGANGAN

    PADA PENYULANG GARDU INDUK

    DENGAN METODE - V

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM PENELITIAN

    Diusulkan Oleh :

    Adlan Yusuf Saputra 42111005 (Tahun 2011)

    Disa Amalia 42111020 (Tahun 2011)

    Dita Tri Arum Sari 42111009 (Tahun 2011)

    Astrid Nurul Qamariah 42111004 (Tahun 2011)

    POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

    MAKASSAR

    2013

  • ii

  • iii

    DAFTAR ISI

    Hal

    HALAMAN SAMPUL i

    HALAMAN PENGESAHAN ii

    DAFTAR ISI iii

    RINGKASAN iv

    BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1. Latar Belakang 1

    1.2. Perumusan Masalah 2

    1.3. Tujuan Khusus 2

    1.4. Keutamaan Penelitian 2

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

    2.1. Hal Yang Mempengaruhi Pengaturan Tegangan 3

    2.2. Variable Pengatur dan Pengganggu 4

    2.3. Penelitian Yang Telah Dilaksanakan 6

    BAB III METODE PENELITIAN 7

    3.1. Blok Diagram 7

    3.2. Tahap Pelaksanaan 8

    3.3. Luar Hasil Penelitian 9

    BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 9

    4.1. Anggaran Biaya 9

    4.2. Jadwal Kegiatan 10

    DAFTAR PUSTAKA 10

    LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Biodata Ketua dan Anggota

    Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran Kegiatan

    Lampiran 3 : Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

    Lampiran 4 : Surat Pernyataan Ketua Peneliti

    RINGKASAN

  • iv

    Penelitian ini bertujuan menganalisis kestabilan tegangan penyulang (bus) pada

    Gardu Induk untuk berbagai penyulang layanan gardu induk yang mengalami

    ketidakstabilan tegangan, sehingga tegangan pada bus (penyulang) tersebut dapat

    kembali normal/distabilkan Sebagai bahan penelitian digunakan data-data Gardu

    Induk Daya yang merupakan gardu induk yang melayani berbagai beban industry

    kecil, industry besar, beban perumahan, beban rumah toko, dan beban kantor.

    Gardu induk Daya memiliki beberapa penyulang antara lain penyulang Baddoka

    1, Baddoka 2, Baddoka 3, Baddoka 4, Kima, 5. Effem dan Paccerakkang.

    Banyaknya beban industry ini membuat pasokan daya yang dibutuhkanpun

    semakin besar. Jatuh tegangan merupakan salah satu bentuk ketidakstabilan

    tegangan dalam menyalurkan energy listrik ke konsumen. Jatuhnya tegangan ini

    bisa disebabkan oleh terjadinya perubahan beban aktif maupun reaktif secara tiba-

    tiba, pasokan daya yang tidak memadai, maupun gangguan yang terjadi pada

    system itu sendiri. Metode yang dilakukan untuk menentukan bus yang

    mengalami ketidakstabilan tegangan adalah dengan metode kurva -V. Dengan tools program Etap 4.00, maka sistem distribusi dari penyulang layanan Gardu

    Induk Daya dapat disimulasi untuk menentukan penyulang yang mengalami

    ketidakstabilan tegangan akibat karakteristik beban dan gangguan.

    Ketidakstabilan tegangan pada penyulang dapat dilihat dari nilai kurva -V. dan diperbaiki dengan menempatkan kapasitor shunt pada penyulang tersebut. Maka

    dengan melakukan pensimulasian program Etap 4.00 , dapat dilihat hasil analisis

    kurva -V dan menempatkan kapasitor shunt pada penyulang (bus) yang mengalami ketidakstabilan tegangan > 10% Vn sehingga tegangan pada bus

    dapat stabil < 5 % Vn.

    Kata kunci : Kestabilan tegangan, kurva -V , Kapasitor shunt

  • i

  • 1

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Proses penyaluran energy listrik dari pembangkit (PLN) ke konsumen

    (beban listrik), keandalan system merupakan salah satu factor yang selalu

    diperhatikan oleh pihak produsen (PLN). Dalam penyaluran energy listrik, ada

    beberapa masalah yang dihadapi antara lain kestabilan tegangan, jatuh tegangan,

    factor daya rendah, rugi-rugi daya, kontinuitas pelayanan, sering terjadi

    pemutusan karena gangguan maupun hal-hal yang direncankan. Biasanya

    kontinuitas pelayanan terbaik diperioritaskan pada beban-beban listrik yang

    dianggap vital seperti pusat-pusat pemerintahan, pusat industry, rumah sakit, dan

    tempat-tempat terpenting lainnya.

    Gardu induk yang terdiri dari beberapa penyulang system distribusi tenaga

    listrik melayani berbagai konsumen listrik antara lain industry kecil, industry

    besar, perumahan, rumah toko dan perkantoran. Dengan keberadaan konsumen

    industry otomatis membuat pasokan daya listrik yang dibutuhkanpun semakin

    besar. Oleh karena itu kontinuitas pelayanan dan kualitas daya listrik merupakan

    factor yang harus diperhatikan oleh pihak gardu induk daya dalam menyalurkan

    energy listriknya. Kualitas daya listrik yang baik antara lain meliputi kapasitas

    daya yang memadai, kestabilan tegangan yang selalu konstan, dan frekuensi yang

    selalu konstan.

    Kestabilan tegangan merupakan salah satu bentuk dari kestabilan system

    tenaga listrik dalam melakukan penyaluran energy listrik ke konsumen.

    Kestabilan tegangan ini bisa disebabkan oleh terjadinya perubahan beban aktif

    maupun reaktif secara tiba-tiba, pasokan daya yang tidak memadai maupun

    gangguan yang terjadi pada system itu sendiri. Oleh karena itu masalah kestabilan

    tegangan merupakan masalah operasi system tenaga listrik yang perlu mendapat

    penanganan tersendiri. Pengaturan kestabilan tegangan erat kaitannya dengan

    pengaturan daya reaktif dalam system. Mengatur kestabilan tegangan pada suatu

    titik penyulang dalam system akan lebih mudah apabila di titik penyulang tersebut

    ada sumber daya reaktif yang bisa diatur.

  • 2

    Sumber daya reaktif bisa berupa kapasitor shunt yang dipasang secara

    parallel pada penghantar penyulang distribusi primer radial. Pemasangan kapasitor

    shunt tersebut menyebabkan arus yang mengalir pada penghantar menjadi lebih

    kecil, sehingga akan mengurangi besarnya rugi-rugi daya dan jatuhnya tegangan

    pada penyulang. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemasangan kapasitor

    shunt antara lain : perbaikan factor daya, pengurangan rugi-rugi daya, penurunan

    jatuh tegangan (tegangan stabil), dan penambahan kapasitas penyaluran daya.

    1.2 Tujuan Khusus

    Penelitian ini bertujuan menganalisis ketidakstabilan tegangan pada

    penyulang Gardu Induk dengan kurva -V,, sehingga tegangan pada penyulang

    tersebut dapat kembali normal/distabilkan dengan menempatkan kapasitor shunt

    pada bus.

    1.3 Urgensi Penelitian

    Stabilitas tegangan adalah kemampuan system untuk menjaga tegangan

    tetap pada keadaan mantap dalam batas range ( 10% Vn ) yang telah ditetapkan

    setelah terjadi gangguan dan perubahan beban secara tiba-tiba pada system

    tersebut.

    Pada penelitian ini akan disimulasi penyulang system distribusi gardu

    induk daya dengan tools program Etap 4.00, agar dapat dianalisis penyulang yang

    mengalami ketidakstabilan tegangan dengan menggunakan data analisis kurva -

    V. Dengan pemasangan kapasitor shunt pada penyulang yang mengalami

    ketidakstabilan tegangan maka arus yang mengalir pada penghantar menjadi lebih

    kecil, sehingga akan mengurangi besarnya rugi-rugi daya dan jatuhnya tegangan

    pada penyulang. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemasangan kapasitor

    shunt antara lain : perbaikan factor daya, pengurangan rugi-rugi daya, penurunan

    jatuh tegangan (tegangan stabil), dan penambahan kapasitas penyaluran daya.

    Dengan penggunaan kurva -V ini maka dapat menentukan batas kemampuan

    beban dalam keadaan mantap (steady state) yang mana berhubungan dengan

    stabilitas tegangan.

    1.4 Target Luaran

    Target luaran yang diharapkan adalah:

  • 3

    1. Sebuah metode kurva -V untuk menentukan letak ketidakstabilan tegangan

    pada bus / penyulang layanan gardu induk Daya. Ketidakstabilan tegangan

    dapat diperbaiki menjadi steady state (mantap) dengan memasang kapasitor

    shunt secara paralel pada penyulang yang mengalami ketidakstabilan tersebut.

    2. Laporan akhir yang akan dipublikasikan pada jurnal terakreditasi atau

    seminar ilmiah.

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    Stabilitas tegangan adalah kemampuan sistem untuk menjaga tegangan

    tetap pada keadaan mantap dalam batas range (Vn 10%) yang telah ditetapkan

    setelah terjadi gangguan pada sistem tersebut. Dalam sistem tenaga listrik, ada

    beberapa gangguan yang menyebabkan ketidakstabilan tegangan (voltage

    instability). Suatu sistem memasuki situasi ketidakstabilan tegangan ketika terjadi

    gangguan, meningkatnya permintaan beban atau perubahan dalam kondisi sistem

    yang mengakibatkan perubahan yang drastis dan tidak terkontrolnya penurunan

    tegangan. Penyebab utama ketidakstabilan tegangan adalah ketidakmampuan

    suatu sistem tenaga listrik untuk memenuhi permintaan daya reaktif. Inti dari

    permasalahannya adalah penurunan tegangan yang terjadi ketika daya aktif dan

    reaktif mengalir melalui reaktansi induktif yang dihubungkan dengan jaringan

    distribusi/transmisi. Kriteria kestabilan untuk suatu tegangan dapat dipenuhi jika

    besarnya tegangan pada setiap bus dalam suatu sistem yang sedang beroperasi

    akan meningkat besarnya seiring dengan meningkatnya injeksi daya reaktif pada

    bus yang sama. Suatu sistem dikatakan tidak stabil jika dalam sistem tersebut

    sedikitnya terdapat sebuah bus yang mengalami penurunan besarnya tegangan

    bersamaan pada saat injeksi daya reaktif diberikan pada bus yang sama. Atau

    dengan kata lain tegangan suatu sistem stabil jika sensitivitas V-Q nya positif

    untuk setiap bus dan menjadi tidak stabil jika sensitivitas V-Q nya negatif

    setidaknya pada sebuah bus.

    2.1. Hal Yang Mempengaruhi Pengaturan Tegangan

    Dalam penyediaan tenaga listrik bagi para pelanggan, tegangan yang

    konstan seperti halnya frekuensi yang konstan, merupakan salah satu syarat utama

  • 4

    yang harus dipenuhi. Oleh karenanya masalah pengaturan tegangan merupakan

    masalah operasi sistem tenaga listrik yang perlu mendapat penanganan tersendiri.

    Pengaturan tegangan erat kaitannya dengan pengaturan daya reaktid dalam sistem.

    Sistem tenaga listrik terdiri dari banyak GI dan pusat listrik. Dalam setiap

    GI maupun pusat listrik terdapat simpul (bus). Tegangan dari bus di GI dan

    tegangan dari bus di pusat listrik bersama-sama membentuk profil tegangan

    sistem. Berbeda dengan frekuensi yang sama dalam semua bagian sistem tegangan

    tidak sama dalam setiap bagian sistem, sehingga pengaturan tegangan adalah lebih

    sulit dibandingkan dengan pengaturan frekuensi. Kalau frekuensi praktis hanya

    dipenuhi oleh daya nyta MW dalam sistem, dilain pihak tegangan dipengaruhi

    oleh : arus penguat generator, Daya reaktif beban, Daya reaktif yang didapat

    dalam sistem (selain generator), misalnya dari kondensator dan dari reaktor, Posisi

    tap transformator. Mengatur tegangan pada suatu titik (bus) dalam sistem akan

    lebih mudah apabila dititik bus tersebut ada sumber daya reaktif yang bisa diatur,

    hal ini juga merupakan hal yang berbeda dengan pengaturan frekuensi, karena

    frekuensi dapat diatur dengan mengatur sumber daya nyata yang ada di mana saja

    dalam sistem. Dalam sistem tenaga listrik ada dua variabel yang dapat diatur

    secara variabel, disebut variabel pengatur (control variabel) yaitu daya nyata

    (MW) dan daya reaktif (MVAR). Seperti telah diuraikan di atas, pengatur daya

    nyata akan mempengaruhi frekuensi, sedangkan pengaturan daya reaktif akan

    mempengaruhi tegangan. Butir a sampai d tersebut diatas adalah cara untuk

    mengatur daya reaktif yang harus disediakan dalam sistem. Pengaturan daya

    reaktif terutama akan mempengaruhi tegangan sistem. Secara singkat dapat

    dikatakan bahwa: MW merupakan variabel pengatur frekuensi, MVAR

    merupakan variabel pengatur tegangan

    2.2. Variabel Pengatur dan Pengganggu

    Beban dalam system mengambil daya reaktif dan daya aktif dari system.

    Beban tidak bias diatur karena tergantung kepada kebutuhan banyak pelanggan

    yang mempergunakan tenaga listrik dari system. Secara pengetahuan control,

    beban merupakan variable pengganggu (disturbance variable). Disamping variable

    pengatur dan variable pengganggu tersebut di atas ada variable yang diatur dan

  • 5

    dapat dibaca dengan mudah dari alat ukur, variable yang diatur dalam system

    adalah tegangan dan frekuensi.

    Dalam operasi system tenaga listrik diinginkan agar variable yang diatur

    mempunyai nilai konstan walaupun ada perubahan beban (variable pengganggu).

    Untuk mempertahankan variable yang diatur pada nilai konstan, diperlukan

    pengatur dan ini berarti harus ada perubahan nilai dari variable pengatur. Untuk

    yang terdiri dari n buah bus, secara umum ada 2 x n variable pengatur dalam

    system, yaitu pembangkitan daya nyata dan daya reaktif pada setiap bus. Hal ini

    dapat dinyatakan oleh sebuah vector pengatur.

    (2.1)

    Keterangan :

    PG1 = daya nyata yang dibangkitkan pada bus no 1

    PQ1 = daya reaktif yang idbangkitkan pada bus no 1

    Selanjutnya untuk variable pengganggu dapat pula dinyatakan dengan

    sebuah vector pengganggu (disturbance vector)

    (2.2)

    Keterangan :

    Pb1 = daya nyata dari beban bus no 1

    Qb1 = daya reaktif dari beban bus no 1

    Untuk variable yang diatur, telah disebutkan frekuensi dan tegangan, karena

    frekuensi praktis diatur oleh daya reaktif, namun untuk keperluan analisa aliran

    daya dan analisa profil tegangan system dalam keadaan steady state dimana

  • 6

    frekuensi tidak lagi berubah. Oleh karenanya variable yang diatur dalam bentuk

    vector yang diatur dapat dinyatakan berikut :

    (2.3)

    Keterangan :

    1 = sudut fasa tegangan di bus no 1

    = nilai tegangan di bus no 1 - n didapat variable yang diatur 1dan

    2.3. Penelitian Yang Telah Dilaksanakan

    - Penelitian tentang Studi Analisa Kestabilan Tegangan Sistem 150kV

    Berdasarkan Perubahan Tegangan (Aplikasi PT.PLN Batam) telah

    dilakukan oleh Andi M Nur Putra, Arfita Yuana Dewi. Januari 2013. Pada

    penelitian bahwa kondisi sistem PT PLN Batam, penurunan tegangan yang

    terjadi hanya sebesar 1,87 % meskipun ada penambahan beban sebesar 25% .

    - Penelitian tentang Studi Stabilitas Tegangan Kurva P-V pada system

    Jawa Bali 500 kV dengan pemasangan Kapsitor Bank Menggunakan

    Teori Sensitivitas telah dilakukan oleh Tutuk Agung Sembogo, 2011.

    Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki stabilitas tegangan terhadap

    penambahan beban P dan Q pada system kelistrikan Jawa-Bali 500 kV.

    - Penelitian tentang Analisis Pengaruh Penempatan Pembangkitan

    Terdistribusi Terhadap Kestabilan Tegangan pada Sistem Distribusi

    telah dilakukan oleh Pradna Putradewa, Hermawan, Susatyo, 2011, Penelitian

    bertujuan untuk mempelajari efek pemasangan pembangkitan terdistribusi

    terhadap kestabilan sistem distribusi

    - Penelitian tentang Penentuan Batas Tegangan Steady State Dengan

    Menggunakan Kurva P-Q pada Tegangan Beban Sensitif telah

    dilakukan oleh Khaireza Hadi, 2011, Metode kurva P-Q digunakan untuk

    menentukan batas limit stabilitas tegangan pada system dengan menggunakan

    beban tegangan sensitif terhadap karakteristik beban.

  • 7

    BAB III. METODE PENELITIAN

    3.1 Blok Diagram

    Gambar 1. Blok diagram kestabilan tegangan pada penyulang

    Periksa dan perbaiki data

    Periksa Nilai kapasitor shunt

    dan nilai -V

    MULAI

    Penyiapan Data dan validasi

    software etap

    Masukkan data

    saluran,trafo,beban untuk

    simulasi Aliran daya

    Proses simulasi dengan load flow

    analisis

    Lakukan Pemeriksaan nilai

    -V Pada setiap bus untuk penentuan stabilitas tegangan

    Konvergen?

    Proses simulasi Penempatan

    kapasitor shunt pada bus yang

    tidak stabil tegangannya

    Tegangan Bus Stabil

    SELESAI

    Konvergen?

    T

    Y

    T

    Y

    Y

  • 8

    3.2 Tahap Pelaksanaan

    Tahap 1. Pengumpulan Data

    Sumber Data dari PT PLN (persero) Sultanbatara cabang Makassar

    Monginsidi dan PT PLN (persero) Wilayah Rayon Makassar Timur dan Jenis

    Data adalah Data sekunder jaringan distribusi tegangan menengah 20 kV yang

    dilayani oleh gardu induk daya antara lain :

    1. Single line diagram dan jaringan distribusi tegangan menengah 20 kV

    penyulang yang dilayani oleh gardu induk Daya.

    2. Data pembebanan tiap-tiap gardu trafo distribusi tiap penyulang gardu induk

    Daya

    3. Data pengukuran masing-masing arus fasa pada sekunder trafo gardu

    distribusi tiap penyulang gardu induk Daya.

    4. Data pengukuran masing-masing tegangan phasa dan line pada sekunder trafo

    gardu distribusi tiap penyulang gardu induk Daya.

    5. Data desain peralatan seperti transformator, penghantar yakni :

    a. Penghantar : jurusan, penampang, dan jenis penghantar

    b. Transformator : kapasitas trafo, perbandingan transformasi tegangan.

    Tahap 2. Validasi Software Etap 4.00

    Validasi program ETAP 4.00 yaitu membandingkan contoh simulasi

    jaringan hasil program ETAP 4.00 dengan hasil program yang diperoleh dari buku

    referensi. Validasi ini diperlukan untuk menguji apakah program yang akan

    digunakan Valid dan sesuai dengan buku referensi.

    Tahap 3. Perancangan Simulasi Sistem Distribusi Tenaga Listrik

    Melakukan simulasi aliran daya pada program ETAP 4.00 untuk

    menganalisis Aliran daya aktif dan daya reaktif pada jaringan distribusi tegangan

    rendah, Profil tegangan disetiap busbar, Pembebanan dan efisiensi transformator,

    Rugi-rugi daya aktif dan reaktif antar saluran dan trafo distribusi, kurva P Q V

    sehingga dapat ditentukan bus yang mengalami ketidakstabilan tegangan saat

    kondisi normal dan kondisi adanya gangguan

  • 9

    Tahap 4. Perhitungan dan Penempatan kapasitor Shunt

    Berdasarkan data-data hasil aliran daya, maka dapat dihitung besarnya

    kapsitor shunt yang harus dipasang pada bus yang mengalami ketidakstabilan

    tegangan. Hasil simulasi dengan penempatan kapsitor shunt akan menunjukkan

    perbaikan kestabilan tegangan pada bus yang mengalami ketidakstabilan tegangan

    tersebut.

    Tahap 5. Pembuatan Laporan Akhir /Artikel

    Sebagai pertanggungjawaban atas penelitian yang telah dilaksanakan maka

    dibuat laporan akhir dan artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada seminar

    dan jurnal yang terakreditasi, guna menyebarluaskan ilmu yang telah diperoleh

    dan dikembangkan

    3.3. Luaran Hasil Penelitian

    Hasil penelitian ini dapat direkomendaiksan sebagai informasi kepada

    pihak PLN atau Gardu Induk Daya bahwa beberapa bus pada penyulang GI Daya

    mengalami penurunan tegangan sehingga harus distabilkan guna menekan

    kerugian pada konsumen. Hasil penelitian ini juga sangat bermanfaat bagi penulis

    dan mahasiswa lainnya dalam mempelajari dan mengembangkan pengetahuan

    tentang kestabilan tegangan pada beberapa penyulang di Gardu Induk.

    BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

    4.1. ANGGARAN BIAYA

    No. Jenis Pengeluaran Biaya Yang diuslkan (Rp)

    1 Peralatan penunjang 1.750.000

    2 Bahan Habis Pakai 2.450.000

    3 Perjalanan 1.750..000

    4 Lain-lain 1.050.000

    7.000.000

  • 10

    4.2. JADWAL PENELITIAN

    NO. JENIS KEGIATAN Bulan Ke-

    1 2 3 4 5

    1

    Pengumpulan Data Penyulang Gardu

    Induk Daya

    2 Validasi Program ETAP 4.00

    3

    Simulasi penyulang GI Daya dengan

    program ETAP 4.00

    4

    Analisis penyulang yang tidak stabil

    tegangannya dengan kurva -V dan perhitungan nilai kapasitor shunt

    5

    Penempatan kapasitor shunt pada

    penyulang yang tidak stabil dan proses

    simulasi

    6

    Analisis Data tegangan penyulang dan

    perbandingan sebelum dan sesudah

    penempatan kapasitor shunt

    7

    Pembuatan laporan, pembuatan jurnal

    publikasi dan seminar hasil

    DAFTAR PUSTAKA

    Andi M Nur Putra, Arfita Yuana Dewi, Januari 2013. Studi Analisa Kestabilan Tegangan Sistem 150 kV Berdasarkan Perubahan Tegangan (Aplikasi

    PT.PLN Batam, Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 2 No. 1

    David L Flaton, 1988, Distibution Sistem Losses Calculated By Percent Loading IEEE Transaction on Power System Vol 3, No.3 August 1988.

    Djiteng Marsudi, 2006, Operasi Sistem Tenaga Listrik , Yogjakarta, Penerbit Graha Ilmu

    Khaireza Hadi, 2011, Penentuan Batas Tegangan Steady State Dengan Menggunakan Kurva P-Q pada Tegangan Beban Sensitif, Proceding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    Pradana Putradewa Jayawardana, Hermawan, Susatyo Handoko, 2012, Analisis Pengaruh Penempatan pembangkitan Terdistribusi Terhadap Kestabilan

    Tegangan Pada Sistem Distribusi Transient Vol 1 No.4 4 Desember 2012.

    Tutuk Agung Sembogo, 2011. Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Kurva P-V Pada Sistem Jawa-Bali 500kV dengan Pemasangan Kapasitor Bank

    Menggunakan Teori Sensitivitas , Proceding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

  • 11

    LAMPIRAN 1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PENGUSUL

  • 12

  • 13

  • 14

  • 15

    LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

    1. Peralatan penunjang

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga Satuan

    ( Rp )

    Jumlah

    (Rp)

    Software ETAP

    4.00

    Untuk

    simulasi

    hasil

    penelitian

    1 paket

    1.750.000

    1.750.000

    SUB TOTAL ( Rp) 1.750.000

    2. Bahan Habis Pakai

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga Satuan

    ( Rp )

    Jumlah

    (Rp)

    Alat Tulis

    Kantor

    Untuk pembuatan

    laporan dan data

    penelitian

    1 paket

    450.000 450.000

    Pelatihan

    software

    ETAP 4.0

    Untuk

    pembelajaran

    penggunaan

    Software ETAP

    4.0

    1 paket

    2.000.000 2.000.000

    SUB TOTAL ( Rp) 2.450.000

    3. Perjalanan

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga Satuan

    ( Rp ) Keterangan

    Perjalanan ke

    kantor PLN dan

    Gardu Induk

    Daya

    Untuk mencari

    data penelitian

    5

    50.000 250.000

    Perjalanan ke

    Jakarta

    Seminar hasil

    dan publikasi

    1 1.400.000 1.400.000

    Perjalanan ke

    tempat seminar

    Seminar dan

    Publikasi

    Ilmiah

    1

    100.000 100.000

    SUB TOTAL ( Rp) 1.750.000

  • 16

    4. Lain-lain

    Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga Satuan

    ( Rp )

    Jumlah

    (Rp)

    Publikasi Penerbitan

    jurnal

    2 150.000 300.000

    Seminar Seminar 1 250.000 250.000

    Laporan Laporan hasil

    dan sementara

    1

    250.000 250.000

    Dokumentasi Arsip hasil

    penelitian

    1 150.000 150.000

    Penelusuran

    pustaka

    Sumber lietartur

    1

    100.000 100.000

    SUB TOTAL ( Rp) 1.050.000

    Total (Keseluruhan) 7.000.000

  • 17

    LAMPIRAN 3: Susunan organisasi tim peneliti dan Pembagian Tugas

    No Nama/NIM Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (jam/mg)

    Uraian Tugas

    1 Adlan

    Yusuf

    Saputra

    42111005

    D4 Teknik

    Listrik

    Teknik

    Listrik

    15 Penanggung jawab

    penelitian,Pembuatan

    Laporan dan jurnal,

    Simulasi ETAP, Analisis

    data simulasi, Seminar

    dan publikasi ilmiah

    2 Disa Amalia

    42111020

    D4 Teknik

    Listrik

    Teknik

    Listrik

    10 Mencari data di kantor

    PLN dan GI Daya,

    Simulasi ETAP dan

    Analisis data simulasi,

    pembuatan laporan dan

    jurnal

    3. Dita Tri

    Arum Sari

    42111009

    D4 Teknik

    Listrik

    Teknik

    Listrik

    10 Mencari data di kantor

    PLN dan GI Daya,

    Simulasi ETAP dan

    Analisis data simulasi,

    pembuatan laporan dan

    jurnal

    4. Astrid Nurul

    Qamariah

    42111004

    D4 Teknik

    Listrik

    Teknik

    Listrik

    10 Mencari data di kantor

    PLN dan GI Daya,

    Simulasi ETAP dan

    Analisis data simulasi,

    pembuatan laporan dan

    jurnal

  • 18

    LAMPIRAN 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana