ANALISIS FLAVONOID

26
Flavonoid dalam tumbuhan umumnya terdapat dalam bentuk O-glikosida (jarang yang C- glikosida) dimana satu gugus hidroksil flavonoid (atau lebih) terikat pada satu gula (atau lebih) dengan ikatan hemiasetal. Gula yang umum : β-glukosa Gula lain : galaktosa, ramnosa, xilosa, arabinosa Gula yang jarang : alosa, manosa, fruktosa, apiosa, asam glukoronat, galakturonat.

description

mangga dibaca

Transcript of ANALISIS FLAVONOID

Page 1: ANALISIS FLAVONOID

Flavonoid dalam tumbuhan umumnya terdapat dalam bentuk O-glikosida (jarang yang C-glikosida) dimana satu gugus hidroksil flavonoid (atau lebih) terikat pada satu gula (atau lebih) dengan ikatan hemiasetal.

Gula yang umum : β-glukosa Gula lain : galaktosa, ramnosa,

xilosa, arabinosa Gula yang jarang : alosa, manosa, fruktosa,

apiosa, asam glukoronat, galakturonat.

Page 2: ANALISIS FLAVONOID

Terdiri dari 15 atom C yang tersusun dalam konfigurasi C6–C3 – C6

O

O

A C

B

Page 3: ANALISIS FLAVONOID

1. Antosianin Pigmen bunga merah, biru pada daun dan bunga

2. Proantosianidin Tidak berwarna, biasa terdapat pada galih dan daun

3. FlavonolKo-pigmen tidak berwarna, terdapat pada

umumnya tumbuhan berkayu

4. FlavonKo-pigmen tidak berwarna, terdapat pada

umumnya tumbuhan berkayu

Page 4: ANALISIS FLAVONOID

5. 5. GlikoflavonGlikoflavon Ko-pigmen tidak berwarnaKo-pigmen tidak berwarna

6. Biflavonil6. Biflavonil Ko-pigmen tidak berwarna, terbatas pada Ko-pigmen tidak berwarna, terbatas pada gymnospermaegymnospermae

7. Khalkon dan Auron7. Khalkon dan Auron Pigmen bunga kuningPigmen bunga kuning

8. Flavanon8. Flavanon Tidak berwarna, biasanya terdapat pada Tidak berwarna, biasanya terdapat pada bagian daun dan buahbagian daun dan buah

9. Isoflavon9. Isoflavon Tidak berwarna, biasanya terdapat pada Tidak berwarna, biasanya terdapat pada akar tumbuhan Leguminosaeakar tumbuhan Leguminosae

Page 5: ANALISIS FLAVONOID

Karena mempunyai sejumlah gugus OH- bebas atau suatu gula maka umumnya flavonoid bersifat polar sehingga larut dalam air dan pelarut polar lain seperti ; etanol, metanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida (DMSO), dimetilformamida (DMF), dan lain-lain

Aglikon yang kurang polar seperti isoflavon, flavanon , flavon dan flavonol yang termetoksilasi cenderung larut dalam pelarut eter dan kloroform.

Page 6: ANALISIS FLAVONOID

Aglikon flavonoid adalah polifenol, karena itu mempunyai sifat kimia senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa (ingat : dalam larutan basa flavonoid akan lebih cepat teroksidasi dan terurai)

sifat ini digunakan sebagai cara deteksi flavonoid pada pelat KLT.Senyawa fenol + basa (amoniak) perubahan warna

Page 7: ANALISIS FLAVONOID

Warna bercak visibel, warna bercak dengan sinar UV dan warna bercak dg UV+amoniak, dapat dijadikan salah satu petunjuk untuk mengidentifikasi flavonoid.

Contoh :• Flavonol glikosida : Kuning ------- coklat tua -------

kuning/coklat

•Antosianidin 3- glikosida : Merah/jingga ------ merah /jingga -------

biru

Page 8: ANALISIS FLAVONOID

Flavonoid mengandung senyawa dengan sistem aromatik terkonjugasi sehingga menunjukkan pita serapan yang kuat pada daerah spektrum UV –sinar tampak dapat dijadikan petunjuk dalam identifikasi

Page 9: ANALISIS FLAVONOID

PITA II (nm) PITA I (nm) JENIS FLAVONOID

250-280 310-350 Flavon

250-280 330-360 Flavonol(3-OH tersubsitusi)

250-280 350-385 Flavonol(3-OH bebas)

245-275 310-330 bahu

Isoflavon

275-295 300-330 bahu

Flavanon dan dihidroflavonol

230-270 (I rendah)

340-390 Khalkon

230-270 (I rendah)

380-430 Auron

270-280 465-560 Antosianidin , antosianin

Page 10: ANALISIS FLAVONOID
Page 11: ANALISIS FLAVONOID

Ekstraksi Maserasi 2 tahap dengan menggunakan : Pelarut I : Metanol : Air (9 : 1) selama 6-12 jam Pelarut II : Metanol : Air (1 : 1) selama 6-12 jam Kedua ekstrak disatukan kemudian diuapkan.

Fraksinasi Dengan n-heksan : air atau CHCl3 : air . Lapisan

n-heksan atau CHCl3 untuk menghilangkan senyawa yang kepolarannya rendah seperti lemak, terpena, klorofil, xantofil, dll.

Dalam lapisan air mengandung sebagian besar senyawa flavonoid

Page 12: ANALISIS FLAVONOID

Merupakan cara yang paling umum dan berguna untuk analisis pendahuluan ekstrak dan menguji adanya flavonoid.Penyangga : Kertas Whatman 3mmPengembang : 1. BAA = 4 : 1 : 5 (lapisan atas)

2. As. asetat 15%Pendeteksi : sinar UV 366 nm (bukan 254nm)

Informasi atau petunjuk dari KKt 2 arah dapat digunakan utk penuntun struktur flavonoid, dilihat dari :

- Warna bercak sebelum disinari UV dan setelah disinari UV

- Letak bercak pada KKt 2 arah pada kondisi baku seperti diatas

Page 13: ANALISIS FLAVONOID

TBA : t-BuOH : HOAc : H2O (3 : 1 : 1) KAA : CHCl3 : HOAc : H2O (30 : 15 : 2) Forestal : HOAc : H2O : HCl (30 : 10 : 3) BEA : Benzene : HOAc : H2O (125 : 72 : 3) H2O HCl 1%

Page 14: ANALISIS FLAVONOID

AlCl3 5 % 5-OH Flavonoid terlihat sebagai bercak kuning

berflouresensi (UV 366) bercak yang semula tak terlihat menjadi terlihat

Kompleks difenil-asam borat-etanolamin (Naturstoffreagenz A)

3’,4’-dihidroksi-flavon dan 3’,4’-dihidroksi-flavonol : bercak jingga (UV atau tampak)

4’-hidroksi-flavon dan 4’-hidroksi-flavonol : bercak kuning hijau

Asam sulfanilat terdiazotasi Senyawa yang mempunyai gugus fenol : bercak

kuning, jingga atau merah Vanilin HCl

Katekin dan protoantosianidin : bercak merah atau merah lembayung segera setelah penyemprotan

Flavanon dan dihidroflavonol : bercak merah atau merah lembayung terbentuk lebih lambat setelah penyemprotan

Page 15: ANALISIS FLAVONOID

Tujuan : Mencari pelarut untuk kromatografi kolom Analisis fraksi yang diperoleh dari Kro.

Kolom Identifikasi flavonoid secara ko-

kromatografi Isolasi flavonoid skala kecil

Page 16: ANALISIS FLAVONOID

Bercak ditutulkan berupa pita lebar 1-3 cm.

Cara ini memungkinkan kita memisahkan ekstrak 10-15x jumlah ekstrak yang dapat dipisahkan secara KKt biasa.

Setelah pengembangan, pita yang terjadi dipotong-potong dan diekstraksi dengan pelarut.

Page 17: ANALISIS FLAVONOID

Fasa diam / Penjerap : Selulosa, Silika, Poliamida, Sephadex

Fasa gerak / Eluen : Pelarut atau campuran pelarut yang berurutan dimulai dari yang kurang polar dan sedikit demi sedikit meningkat sampai ke yang paling polar (Elusi Gradien / Elusi Landaian)

Page 18: ANALISIS FLAVONOID

Pd dasarnya sama dengan K. Kolom, perbedaan terletak pada ukuran partikel kolom yang lebih kecil dan lebih teratur

Karena ukuran partikel lebih halus maka diperlukan tekanan sampai 5000 lb/inchi atau 2000 kg/cm

Memungkinkan untuk menganalisis komponen flavonoid dalam suatu campuran secara kuantitatif pada aras resolusi dan kepekaan yang tinggi (< 50 ng)

Kolom : Sistem Fasa balik (hidrokarbon terikat pada kemasan silika) : Bondapak C-18

Eluen : H2O - MeOH, H2O – MeOH - HOAc, H2O - Asetonitril

Page 19: ANALISIS FLAVONOID

Cara ini digunakan untuk : Identifikasi jenis flavonoid Menentukan pola oksigenasi pada struktur

flavonoid Menentukan kedudukan gugus OH fenol

bebas pada inti flavonoid Menetukan kedudukan gula atau metil

yang terikat pada salah satu gugus hidroksi fenol

Page 20: ANALISIS FLAVONOID

Menambahkan pereaksi geser ke dalam cuplikan dan mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi dengan alat Spektroskopi UV-Tampak

Pergeseran puncak serapan dan intesitas serapan yang berbeda setelah penambahan pereaksi geser, mempunyai makna tersendiri yang dapat dilihat dalam tabel acuan.

(lihat di buku Techniques of Flavonoid Identification ; Markham, atau Cara Identifikasi Flavonoid, terj. Kosasih Padmawinata)

Page 21: ANALISIS FLAVONOID

◦Na-asetat (NaOAc)◦Na-metoksida (NaOMe)◦AlCl3 dan AlCl3 dalam HCl◦HCl◦H3BO3

◦NaOAc dalam H3BO3

Page 22: ANALISIS FLAVONOID

Perubahan penyulihan pd cincin A terlihat pada serapan pita II, sedangkan cincin B dan C lebih jelas tercermin pada serapan pita I

Oksigenasi tambahan (terutama hidroksilasi) umumnya mengakibatkan pergeseran batokromik. Contoh : ◦ 3,5,7-OH flavon : pita I 359 nm◦ 3,5,7,4’-OH flavon : pita I 367 nm

Page 23: ANALISIS FLAVONOID

Metilasi atau glikosilasi mengakibatkan pergeseran pita kearah panjang gelombang yang lebih rendah

Asetilasi cenderung menghilangkan pengaruh gugus hidroksil fenol terhadap spektrum

Pada flavon dan flavonol adanya sistem 3’,4’-di OH umumnya dibuktikan dengan adanya puncak dalam pita II (kadang2 berupa bahu)

Page 24: ANALISIS FLAVONOID
Page 25: ANALISIS FLAVONOID
Page 26: ANALISIS FLAVONOID