126521658 Laporan Prosiding Konsultasi Masyarakat Sipil Paska 2015 Aryaduta 22 Jan 2013 Rev

67
PROSIDING Konsultasi Masyarakat Sipil untuk Agenda Pembangunan Paska 2015 Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif Adil Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil dan Bermartabat Paska 2015: Suara Rakyat“ Hotel Aryaduta Jakarta, 22 23 Januari 2013 Kerjasama: Didukung:

Transcript of 126521658 Laporan Prosiding Konsultasi Masyarakat Sipil Paska 2015 Aryaduta 22 Jan 2013 Rev

PROSIDING

Konsultasi Masyarakat Sipil

untuk Agenda Pembangunan Paska 2015

“Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif AdilPembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil

dan Bermartabat Paska 2015: Suara Rakyat“

Hotel Aryaduta Jakarta, 22 23 Januari 2013

Kerjasama:

Didukung:

Konsultasi Nasional Masyarakat Sipil

untuk agenda pembangunan Paska 2015

Hotel Aryaduta Jakarta 22 23 Januari 2013Hotel Aryaduta Jakarta, 22 23 Januari 2013

Diselenggarakan oleh:

Didukung oleh:

KATA PENGANTAR

Sugeng Bahagijo

DAFTAR ISI

HAL

Kata Pengantar

Ringkasan Eksekutif 1

I. Pendahuluan 3

II. Ringkasan Proses Konsultasi 5

III. Deklarasi Masyarakat Sipil Indonesia Untuk Agenda

Pembangunan Paska 2015

13

Hal 1

RINGKASAN EKSEKUTIF

“Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil dan Bermartabat Paska 2015:

Suara Rakyat"

Hal 2

Hal 3

1.Pendahuluan

1.1. Dasar Pemikiran

the region is still lagging in

some major areas. It has been slow in reducing the extent of hunger, in ensuring that girls

and boys reach the last grade of primary education, in reducing child mortality, in

improving maternal health provision and in providing basic sanitation.”

social exclusion

middle income countries

1Sebagai pembanding adalah penyusunan agenda MDGs yang disusun dalam kondisi ekonomi dunia yang

relatif stabil dan kekuatan global didominasi negara negara maju. Sehingga muncul tuduhan bahwa agenda

MDGs lebih meminta tanggung jawab negara miskin dan berkembang ketimbang negara maju.

Hal 4

“Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil dan

Bermartabat Paska 2015: Suara Rakyat "

1.2. Tujuan Konsultasi

2Sebagai contoh adalah agenda pembangunan MDGs, dimana agenda tersebut kemudian juga tertuang

dalam RPJM Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.3Organisasi masyarakat sipil di antaranya: AMAN Indonesia, KPI, Perkumpulan Prakarsa, FITRA, KPA, WALHI,

WVI, Ford Foundation, Yayasan TIFA, SBIB, Oxfam, Kemitraan, ITP, ASPPUK, PKM/ACE, WRI, Migrant Care, The

Current Asia, HIVOS, OHANA, YAKKUM, WWF, HFI, Save the Children, Caritas Italiana, ICW

Hal 5

II. RINGKASAN PROSES KONSULTASI

2.1. Pokok Pokok Pikiran Hari Pertama 22 Januari 2013

2.1.1. Pembukaan

2.1.2. Sesi I: Agenda Pembangunan Paska 2015 Konteks Nasional dan

Internasional

ex officio executice

secretary Co Chairs

1) Our vision and responsibility is to end poverty in our

time and to put in place the building blocks of sustained prosperity for all, 2) It is a global,

people centered agenda to address the universal challenges of the 21st century:

supporting job creating growth, protecting the environment and promoting equity, peace,

security, justice and freedom.

objective of the Post 2015 development agenda should be to end

poverty

Hal 6

2.1.3. Sesi II: Tantangan Pembangunan di Indonesia; Refleksi dari Masyarakat

Sipil Indonesia

Hal 7

illicit financial flows transfer pricing

official

development assistance

2.1.4. Sesi III: Pembangunan Menurut Kami; Suara Komunitas

Hal 8

2.2. Pokok Pokok Pikiran Hari Kedua 23 Januari 2012

2..2.1. Sesi IV: HLPEP Post 2015 Development Agenda: Peluang, Sinergi &

Keterlibatan Masyarakat Sipil

poverty alleviation leaving poverty behind.

Hal 9

2.3. Hasil Diskusi Kelompok

2.3.1. Kelompok Ketimpangan

Hal 10

2.3.2. Kelompok Kesehatan

2.3.3. Kelompok Konflik

Hal 11

2.3.4. Kelompok Keberlanjutan Lingkungan

2.3.5. Kelompok Demokrasi dan Governance

trade off

Hal 12

2.3.6. Kelompok Pembiayaan Pembangunan

Hal 13

III. DEKLARASI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA UNTUK AGENDA PEMBANGUNAN

PASKA 2015

Pengantar

High Level Panel of Eminent

Person

Realitas Pembangunan di Indonesia

investment grade

Hal 14

Visi

Tujuan

Prinsip Prinsip

Hal 15

Kriteria

Monterrey Consensus Doha Declaration

Hal 16

less developed countries)

Hal 17

Lampiran 1 : Agenda Acara

Konsultasi Masyarakat Sipil untuk Agenda

Pembangunan Paska 2015

Hotel Aryaduta, 22 23 Januari 2013

AGENDA ACARA

Tanggal /

Waktu

Agenda

22 Januari

Pembicara :

1. “Posisi Indonesia dalam Penyusunan

Agenda Pembangunan Post 2015”

2. “Dinamika

Perdebatan Post 2015 di Tingkat Global”

Moderator: Irman G Lanti

Pembicara :

1. “Konflik dalam Pembangunan di

Indonesia”

2. “Memutus Tingginya Tingkat

Kematian Ibu”

3. “Tata Kelola Sumber Daya Alam Berbasis Komunitas”

4. “Perempuan dan Ketimpangan Pembangunan”

5. “Reformasi Birokrasi dan Agenda Pembangunan Post

2015”

6. “Alternatif Pembiayaan Pembangunan:

Peluang dan Tantangan”

Moderator

Pembicara :

Hal 18

Tanggal /

Waktu

Agenda

Moderator

23 Januari

Pembicara:

Moderator:

Hal 19

Lampiran 2 : Biografi Pembicara, Narasumber, Fasilitator

Konsultasi Masyarakat Sipil untuk Agenda Pembangunan Paska 2015

Biografi Pembicara dan Moderator

Sigit Wijayanta

Direktur Eksekutif, YAKKUM

Michele Zaccheo,

Direktur United Nations Information Center

Heru Prasetyo

Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)

Irman G.Lanti

Direktur Eksekutif, Yayasan TIFA (Moderator)

Visiting Research Fellows

Dwi Rubiyanti Khalifah

Country Representative, AMAN Indonesia

research fellowship program

women’s

Hal 20

human rights, religion and gender justice, and sexual and reproductive health

Rahayuningtyas

Peneliti, Women Research Institute (WRI)

volunteer

Yenny Sucipto,

Direktur Riset, Seknas FITRA

Hal 21

Ah Maftuchan

Program Officer, Perkumpulan Prakarsa

Dian Kartikasari

Sekretaris Jenderal, Koalisi Perempuan Indonesia

Hamong Santono

INFID (Moderator)

Yanuar Nugroho

Asisten Ahli UKP4

Tedjo Wahyu Jatmiko,

Koordinator, Sekretariat Bersama Indonesia Berseru

Oslan Purba

Manager, Sekretariat Nasional WALHI (Moderator)

Risnawati Utami

Penggiat Isu Disabilitas

Hal 22

Siti Mariam Binti Ghozali (Maria Bo Niok)

Aktivis MDGs, Pernah Bekerja Sebagai Buruh Migran

Gunritno

Sedulur Sikep – Pati

Elly Kisya

Masyarakat Adat Haruku Maluku

InayahWulandari Wahid

Positive Movement

Titik Hartini

PKM/ACE (Moderator)

Feny Mariantika

Program Pencerah Nusantara, Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Millennium

Development Goals

Hal 23

Konsultasi Masyarakat Sipil untuk Agenda Pembangunan Paska 2015

Biografi Fasilitator

Marsen Sinaga

Development and Peace

Wahyu Susilo

Analis Kebijakan, Migrant CARE

AgungWasono

Program Officer Civil Society dan Open Governance, Kemitraan

Mohamad Miqdad

Direktur Eksekutif, Institut Titian Perdamaian

Victoria Fanggidae

Manager Program dan Riset, Perkumpulan Prakarsa

Hal 24

Laura Andriani Hukom

Direktur Advokasi, World Vision Indonesia

Finance and

Commodity Monitoring Assistant Task Force Jayawijaya Relief pada tahun 1997.

Hal 25

Lampiran 3 : Daftar Peserta

PEMERINTAH

1. Bpk. Heru Prasetyo,

Bpk. Yanuar Nugroho

Ibu. Pradita Astarini,

(UKP4)

Tiang Dianing I,

Marcellus Rantetana,

Feny Mariantika Yudha,

(

KEDUTAAN BESAR (EMBASSY) & DONOR

Ms. Annika Siwertz

Ms. Marianne Damhaug

Mr. Michele Zaccheo

Dylan Alban,

Alex Hearne,

Marita Kurniasari

PESERTA KONSULTASI DARI JAKARTA

1. Abet Nego Tarigan,

2. Abdul Halim, KIARA Jakrta

3. Agung Djojosoekarto,

AgungWasono,

5. Ah Maftuchan, –

Perkumpulan Prakarsa – Jakarta

6. Alexander Irwan,

7. Angga Dwi Martha,

8. Alanda Kariza,

Ari Ujianto,

10.AhmadMarthin Hadiwinata,

KIARA – Jakarta

11.Ahmad Fuad Fanani

Bayu Sustiwi

13.DanangWidoyoko,

14.Dian Kartika Sari,

Hal 26

15.Dwi Rubiyanti khalifah,

16.Asep Saefullah,

17.Christian Shinta Widimu,

18.Erikson Sijabat,

19.Donny B.U,

Duma Jumriati,

Fabby Tumewa, Direktur Eksekutif

IESR (Institute for Essential Services

Reform

Feri A Soleh,

Firdaus Mubarik,

Henriette Imelda , Koordinator

Program IESR (Institute for

Essential Services Reform

Husna Arifa,

InayahWahid

Irman G Lanti,

Iwan Nurdin,

Jessica Angkasa,

Jonna Damanik, Diffa

Khalisah Khalid,

Laura Hukom

Lia Anggiasih

Lutfi Anandika, Diffa

Maskur,

M. Abdullah Darraz

Missiyah,

Michael Bobby Hoelman

Yayasan TIFA

Jakarta

Mia Ariyana

Mike V Tangka

Muhammad Firdaus

Maulani Rotinsulu

Mohamad Miqdad

Oslan Purba, Walhi Eknas –

Jakarta

Rahmita Harahap

Rahayuningtyas

Ria Fangidae

Sahat Pandiangan

Sita Aripurnami

Sari Aznur

Hal 27

Siti Juliantari Rachman

Said Romadlan,

Suseno D,

54.Selamet Daroyni,

KIARA – Jakarta

Sudarmi,

Titik Hartini

TedjoWahyu Jatmiko

Tono Permana,

Vida Parad,

Wahyu Susilo

Willem Patinasarani,

Yenny Sucipto

PESERTA KONSULTASI DARI DAERAH

1. Aris Arif Mundayat

2. Antonius Haki,

3. Asrofi,

4. BetsianaWelem,

5. Deddy Permana,

6. Dian Ekan Darma W, A.Md,

7. Faisal Hadi,

8. Fuad Habib

9. Fransiska Wuda

10.Gunritno,

11.Hilda Rolobessy

12.Ismet Soleman

13.Josef P. Widyatmadja, Board

INFID – Solo, Jawa Tengah

14.I Nengah Latra, Advokasi &

Layanan Tuna daksa YAKKUM

Bali – Denpasar, Bali

15.Marsusi Luthfi, KPUK Padang

Pariaman – Padang

16.Musodikun, JARI Borneo Timu –

Kalimantan Selatan

17.Munasir Huda, Dewan Nasional

KPA Jawa bagian Timur –

Surabaya

18.Musri Nauli SH, Direktur

Eksekutif Walhi Jambi – Jambi

19.Milita Priatna Utami, WRI

Lombok Tengah – Lombok

Tengah

20.Muslim Rasyid, Jikala Hari Riau –

Riau

21.Mukayah, Poso – Sulawesi

Tengah

22.Maria Boniok, Buruh Migran

Wonosobo – Jawa Tengah

23.Nuning Suryatingsih

Hal 28

24.Rahmatiyah,

25.Rubikem,

26.Risnawati Utami

27.Ririn Hayudiani

28.Septer Manufandu

29.Sunarma,

30.Sartiah Yusran

31.Tjatur Kukuh

32.Tuale Matoke

33.Tri Asmiyanto

34.Yohanes Janting

35.Wendilia K. Obe

36.Yosefus K. Kotten

37.Zaenuri SH

38.Zulfikar Muhammad

39.Christian

40.RR. Putri Melati

41.Rusman Anno

42.Laili Zailani, HAPSARI –

Yogyakarta

43.Kristian Redison,

44.Elesa Kessya

45.Rasniaty,

MEDIA MASSA : Media Cetak & Elektro

Brigitta Isworo

Elly Burhaini Faizal

Deytri Aritonang

Rossalyn Ayu,

Febriana F

Isfari Hikmat

Ivonne Kristiani

PANITIA PENYELENGGARA

1. Sugeng Bahagijo

Hamong Santono

Nikmah, Wakil

Ratna Yuanita

Suwarno

Wawan Suwandi

Adyani H.W

Jeckson Robinson

Misnawati

Sri Sumarni

Florence

Grasia Asriningsi

Sigit,

Sabarno

Wasiton,

Hal 29

Lampiran 4 : Presentasi Narasumber

Hal 30

Hal 31

Hal 32

Hal 33

Hal 34

Hal 35

Hal 36

Hal 37

Hal 38

Hal 39

Hal 40

Hal 41

Hal 42

Hal 43

Hal 44

Hal 45

Hal 46

Hal 47

Hal 48

Hal 49

Hal 50

Hal 51

Hal 52

Hal 53

Lampiran 5 : Siaran Pers

( NGO in Special Consultative Status with the Economic and Social Council of the United Nations, Ref. No : D1035 )

Jl. Jati Padang Raya Kav.3 No.105, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540 Indonesia

Phone (62 21) 781 9734, 781 9735, 7884 0497 * Fax (62 21) 7884 4703 * E mail: [email protected] * www.infid.org

22 Januari 2012

SIARAN PERS

INFID: “SUDAHWAKTUNYAWARGA NEGARA BERSUARA”

Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil dan Bermartabat Paska 2015:

Suara Rakyat

gini ratio

4Gini ratio adalah salah satu ukuran ketimpangan pendapatan penduduk secara menyeluruh. Semakin besar angka gini ratio,

maka semakin besar ketimpangan pendapatan.

Hal 54

inequality

kontak: Hamong Santono : 0815 1148 5137

Hal 55

Lampiran 6 : Liputan Media

HARIAN KOMPAS

Senin, 23 Januari 2013

AGENDA PEMBANGUNAN PASCA 2015

Angka Bisa Menyesatkan

Jakarta, Kompas Tampilan angka yang selama ini menjadi ukuran keberhasilan

pelaksanaan program Tujuan Pembangunan Milenium bisa menyesatkan. Ada

kesenjangan antara data berupa angka dan kondisi lapangan. Sebab, saat ini

dilakukan konsultasi masyarakat sipil untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015

setelah Tujuan Pembangunan Milenium selesai.

Untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 belum ditetapkan apakah akan ada

target yang dinyatakan dengan angka, seperti pada Tujuan Pembangunan

Milenium (MDG) saat ini.

”Statistik menjadi raja. Padahal, antara angka dan kondisi lapangan ada

kesenjangan. Angka tidak bicara banyak tentang yang ada di lapangan.

Bagaimana mengurangi kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu,” kata

Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan

(UKP4) Heru Prasetyo, Selasa (22/1), di Jakarta.

Menurut Heru, misi Agenda Pembangunan Pasca 2015 adalah pengurangan

kemiskinan dan pertumbuhan dengan keadilan.

Laporan dari masyarakat akan lebih didorong. ”Inisiatif masyarakat didorong

dan laporan alternatif digalakkan,” ujarnya.

Dalam acara Konsultasi Masyarakat Sipil untuk Agenda Pembangunan Pasca

2015, ”Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil, dan Bermartabat Paska

2015: Suara Rakyat”, hadir sekitar 80 orang dari berbagai komunitas sipil.

”Proses Pasca 2015 lebih inklusif karena tidak bisa top down lagi. Proses

penyusunan MDG mendapat banyak kritik karena masukan hanya melibatkan

para pakar dan akademisi,” kata Michele Zaccheo, Direktur Pusat Informasi PBB

(UNIC).

Tampilan angka statistik dipandang bisa memunculkan kondisi paradoks. Agung

Djojosoekarto dari Kemitraan mengatakan, angka kemiskinan Indonesia diklaim

12 persen dari jumlah penduduk Indonesia, padahal lingkungan semakin rusak.

Dia menambahkan, ketika 70 persen anggaran dipakai untuk membayar

birokrasi, bagaimana bisa mengatakan kondisi kesehatan masyarakat membaik,

padahal anggaran amat kurang. ”Ternyata gini ratio (ukuran kesenjangan) terus

naik. Terdapat situasi paradoksal yang memprihatinkan,” ujarnya.

Menurut Titi Hartini dari Asosiasi untuk Peningkatan Keberdayaan Masyarakat,

”Pemerintah tidak memberi dukungan untuk inovasi daerah dalam mengurangi

kemiskinan. Daerah yang angka kemiskinannya turun, dana alokasi umum

dikurangi.”

Dalam pertemuan pertama di Bali, Desember 2012, ada lima kata kunci yang

harus diperhatikan untuk program Pasca 2015, yakni terkait akses, masyarakat,

perempuan, pembangunan manusia, dan hak asasi manusia.

Terkait angka kematian ibu, penelitian Women Research Institute (WRI)

menunjukkan, usia ibu meninggal semakin muda. ”Tidak ada pelayanan

kesehatan reproduksi yang terbuka untuk mereka,” kata Sita Aripurnami dari

WRI. Pada Pasca 2015 didorong pelayanan kesehatan bagi perempuan muda.

Pada 20 21 Februari 2013 akan dilakukan Konsultasi Nasional Perumusan

Agenda Pembangunan Pasca 2015 di Jakarta. ”Rekomendasi dari konsultasi

diajukan ke PBB bulan Mei,” kata Heru. PBB saat ini melakukan survei global

yang bisa diakses di situs www.myworld2015.org. (ISW)

http://cetak.kompas.com/read/2013/01/23/02422971/angka.bisa.menyesatka

n

HARIAN KOMPAS

Jumat, 25 Januari 2013

AGENDA PEMBANGUNAN PASCA 2015

Kawal Terus Usulan Masyarakat

Jakarta, Kompas Usulan masyarakat untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015

harus dikawal di setiap tahapan. Pertanyaan yang masih menggantung adalah

pada setiap proses pembahasan tidak terlalu jelas akan sampai ke tingkat apa.

Hal itu mengemuka dalam pertemuan hari kedua Konsultasi Masyarakat Sipil

untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 ”Pembangunan Berkelanjutan yang

Inklusif, Adil, dan Bermartabat Pasca 2015: Suara Rakyat”, Rabu (23/1), di

Jakarta. Konsultasi itu bertujuan menjaring masukan atau usulan bagi High Level

Panel of Prominent Persons (HLPEP) untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015.

Dengan tema utama pembangunan berkelanjutan, masyarakat sipil Indonesia

memilih enam aspek yang diberi perhatian, yaitu masalah ketimpangan,

kesehatan, konflik dan kerentanan, keberlanjutan lingkungan, tata kelola dan

demokrasi, serta pembiayaan pembangunan. Penyusunan usulan dilakukan

lebih dari 50 perwakilan dari sejumlah komunitas di daerah, di antaranya

Gunretno dari Sedulur Sikep, Risnawati Utami dari Komisi Nasional Difabel, dan

Maria Bonick dari Buruh Migran.

”Usulan dan masukan harus terus kita kawal,” kata Sita Aripurnami dari Women

Research Institute (WRI). Pada hasil susunan pertama, menurut Sita, perspektif

jender dan perempuan serta makna dari pembangunan keberlanjutan, seperti

dimaksud oleh para peserta konsultasi, tidak terasa. ”Semua digeneralisasi

sehingga perspektif yang khas hilang,” ujarnya.

Perbedaan perspektif antarmasyarakat dari berbagai belahan dunia bisa tajam.

”Soal pembangunan berkelanjutan di masyarakat sipil Indonesia adalah tidak

ada lagi ketimpangan, baik antarkelompok maupun mereka yang di pelosok dan

di kota. Keberadaan berbagai kelompok yang berbeda harus diakui dan harus

memiliki akses yang sama. Harus ada perspektif jender dan hak asasi manusia,”

kata Sita.

Tjatur Kukuh dari Santiri (Kawasan Timur RI) Foundation mengatakan, ”Agenda

Pasca 2015 bukan membawa (pemikiran) yang dari luar ke sini, melainkan kita

harus membawa sesuatu dari sini ke luar.”

Koordinator Sekretariat Bersama Indonesia Bersatu Tejo Wahyu Jatmiko

mengingatkan, masyarakat sipil perlu memperkuat argumentasi, di antaranya

dengan melakukan riset riset.

Yanuar Nugroho, asisten ahli dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Pembangunan (UKP4), mengatakan, ”Kita harus mendesakkan

(usulan kita) untuk dimasukkan dalam agenda dan mengawal agar tak hilang

dalam perjalanan proses.” (ISW)

http://cetak.kompas.com/read/2013/01/25/02284483/kawal.terus.usulan.m

asyarakat

Hal 56

BISNIS INDONESIA ONLINE

Rabu, 23 Januari 2013 | 02:53 WIB

PASCA MDGs 2015: Penyusunan Rencana Pembangunan Perlu Libatkan

Masyarakat

JAKARTA—Lembaga swadaya masyarakat mendesak pemerintah Indonesia

untuk melibatkan masyarakat luas dalam penyusunan rencana

Pembangunan Paska 2015 saat Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)

telah tercapai.

Menurut International NGO Forum on Indonesian Development (Infid),

penunjukkan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada Mei

2012 sebagai salah satu Ketua Panel Tingkat Tinggi untuk penyusunan

tersebut memberikan kesempatan besar untuk melibatkan warga negara

Indonesia.

“Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan akan

memastikan bahwa Indonesia sudah dalam arah yang tepat untuk

mencapai tujuan pembangunan yang disepakati bersama,” kata Sugeng

Bahagijo, direktur eksekutif Infid pada Selasa (22/1).

Seratus orang perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat dan berbagai

komunitas dari seluruh Indonesia hadir dalam konsultasi nasional untuk

Agenda Pembangunan Paska 2015 yang diselenggarakan di Jakarta pada

22 23 Januari 2012.

“Rancangan pembangunan paska 2015 harus disusun dengan inklusif dan

partisipatif untuk semua masyarakat dan memenuhi suara masyarakat yang

terkena dampak dari kemiskinan dan ketidakadilan,” sambung Sugeng yang

hadir dalam acara tersebut. (if)

http://www.bisnis.com/articles/pasca mdgs 2015 penyusunan rencana

pembangunan perlu libatkan masyarakat

Koran Tempo

Rabu 23 Januari 2013

Hal 57

Media Indonesia

Rabu, 23 Januari 2013

Hal 58

Lampiran 7 : Rangkuman Umpan Balik Peserta

Lembar Evaluasi diberikan kepada peserta pada saat setelah makan siang baik

dihari pertamamaupun hari kedua.

Lembar evaluasi hari pertama diberikan sebanyak 120 Peserta, dan yang

mengembalikan sebanyak 26 formulir.

sangat tidak memuaskan,

Hal 59

Lembar evaluasi hari kedua diberikan sebanyak 100 Peserta, dan yang

mengembalikan sebanyak 70 formulir.

Hal 60

Lampiran 8 : Foto foto dokumentasi

Pembicara Utama

Bapak Heru Prasetyo Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Pembangunan (UKP4)

Bapak Michele Zaccheo, Direktur United Nations Information Center

Bapak Irman G Lanti (Moderator)

Pembicara Komunitas

Elly Kisya – Masyarakat Adat

Gunritno – Masyarakat Petani

Siti Mariam Binti Ghozali (Maria Bo Niok), Buruh Migran

InayahWulandari Wahid, Pemuda

Titik Hartini (Moderator)

Risnawati Utami, Difabel

Hal 61

Pembicara

TedjoWahyu Jatmiko, Koordinator SBIB

Oslan Purba, Walhi (Moderator)

Yanuar Nugroho, Asisten Ahli UKP4

Pembicara Masyarakat Sipil

Ah Maftuchan, Perkumpulan Prakarsa

Rahayuningtyas, Women Research Institute

Dwi Rubiyanti Khalifah, AMAN Indonesia

Hamong Santono (Moderator)

Iwan Nurdin, KPA

Yenny Sucipto, FITRA

Dian Kartikasari, Koalisi Perempuan Indonesia

Hal 62

FORUM

Hal 63

Diskusi Kelompok