126521658 Laporan Prosiding Konsultasi Masyarakat Sipil Paska 2015 Aryaduta 22 Jan 2013 Rev
-
Upload
dirson2014 -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
Transcript of 126521658 Laporan Prosiding Konsultasi Masyarakat Sipil Paska 2015 Aryaduta 22 Jan 2013 Rev
PROSIDING
Konsultasi Masyarakat Sipil
untuk Agenda Pembangunan Paska 2015
“Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif AdilPembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil
dan Bermartabat Paska 2015: Suara Rakyat“
Hotel Aryaduta Jakarta, 22 23 Januari 2013
Kerjasama:
Didukung:
Konsultasi Nasional Masyarakat Sipil
untuk agenda pembangunan Paska 2015
Hotel Aryaduta Jakarta 22 23 Januari 2013Hotel Aryaduta Jakarta, 22 23 Januari 2013
Diselenggarakan oleh:
Didukung oleh:
DAFTAR ISI
HAL
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif 1
I. Pendahuluan 3
II. Ringkasan Proses Konsultasi 5
III. Deklarasi Masyarakat Sipil Indonesia Untuk Agenda
Pembangunan Paska 2015
13
Hal 1
RINGKASAN EKSEKUTIF
“Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil dan Bermartabat Paska 2015:
Suara Rakyat"
Hal 3
1.Pendahuluan
1.1. Dasar Pemikiran
the region is still lagging in
some major areas. It has been slow in reducing the extent of hunger, in ensuring that girls
and boys reach the last grade of primary education, in reducing child mortality, in
improving maternal health provision and in providing basic sanitation.”
social exclusion
middle income countries
1Sebagai pembanding adalah penyusunan agenda MDGs yang disusun dalam kondisi ekonomi dunia yang
relatif stabil dan kekuatan global didominasi negara negara maju. Sehingga muncul tuduhan bahwa agenda
MDGs lebih meminta tanggung jawab negara miskin dan berkembang ketimbang negara maju.
Hal 4
“Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil dan
Bermartabat Paska 2015: Suara Rakyat "
1.2. Tujuan Konsultasi
2Sebagai contoh adalah agenda pembangunan MDGs, dimana agenda tersebut kemudian juga tertuang
dalam RPJM Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.3Organisasi masyarakat sipil di antaranya: AMAN Indonesia, KPI, Perkumpulan Prakarsa, FITRA, KPA, WALHI,
WVI, Ford Foundation, Yayasan TIFA, SBIB, Oxfam, Kemitraan, ITP, ASPPUK, PKM/ACE, WRI, Migrant Care, The
Current Asia, HIVOS, OHANA, YAKKUM, WWF, HFI, Save the Children, Caritas Italiana, ICW
Hal 5
II. RINGKASAN PROSES KONSULTASI
2.1. Pokok Pokok Pikiran Hari Pertama 22 Januari 2013
2.1.1. Pembukaan
2.1.2. Sesi I: Agenda Pembangunan Paska 2015 Konteks Nasional dan
Internasional
ex officio executice
secretary Co Chairs
1) Our vision and responsibility is to end poverty in our
time and to put in place the building blocks of sustained prosperity for all, 2) It is a global,
people centered agenda to address the universal challenges of the 21st century:
supporting job creating growth, protecting the environment and promoting equity, peace,
security, justice and freedom.
objective of the Post 2015 development agenda should be to end
poverty
Hal 7
illicit financial flows transfer pricing
official
development assistance
2.1.4. Sesi III: Pembangunan Menurut Kami; Suara Komunitas
Hal 8
2.2. Pokok Pokok Pikiran Hari Kedua 23 Januari 2012
2..2.1. Sesi IV: HLPEP Post 2015 Development Agenda: Peluang, Sinergi &
Keterlibatan Masyarakat Sipil
poverty alleviation leaving poverty behind.
Hal 13
III. DEKLARASI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA UNTUK AGENDA PEMBANGUNAN
PASKA 2015
Pengantar
High Level Panel of Eminent
Person
Realitas Pembangunan di Indonesia
investment grade
Hal 17
Lampiran 1 : Agenda Acara
Konsultasi Masyarakat Sipil untuk Agenda
Pembangunan Paska 2015
Hotel Aryaduta, 22 23 Januari 2013
AGENDA ACARA
Tanggal /
Waktu
Agenda
22 Januari
Pembicara :
1. “Posisi Indonesia dalam Penyusunan
Agenda Pembangunan Post 2015”
2. “Dinamika
Perdebatan Post 2015 di Tingkat Global”
Moderator: Irman G Lanti
Pembicara :
1. “Konflik dalam Pembangunan di
Indonesia”
2. “Memutus Tingginya Tingkat
Kematian Ibu”
3. “Tata Kelola Sumber Daya Alam Berbasis Komunitas”
4. “Perempuan dan Ketimpangan Pembangunan”
5. “Reformasi Birokrasi dan Agenda Pembangunan Post
2015”
6. “Alternatif Pembiayaan Pembangunan:
Peluang dan Tantangan”
Moderator
Pembicara :
Hal 19
Lampiran 2 : Biografi Pembicara, Narasumber, Fasilitator
Konsultasi Masyarakat Sipil untuk Agenda Pembangunan Paska 2015
Biografi Pembicara dan Moderator
Sigit Wijayanta
Direktur Eksekutif, YAKKUM
Michele Zaccheo,
Direktur United Nations Information Center
Heru Prasetyo
Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4)
Irman G.Lanti
Direktur Eksekutif, Yayasan TIFA (Moderator)
Visiting Research Fellows
Dwi Rubiyanti Khalifah
Country Representative, AMAN Indonesia
research fellowship program
women’s
Hal 20
human rights, religion and gender justice, and sexual and reproductive health
Rahayuningtyas
Peneliti, Women Research Institute (WRI)
volunteer
Yenny Sucipto,
Direktur Riset, Seknas FITRA
Hal 21
Ah Maftuchan
Program Officer, Perkumpulan Prakarsa
Dian Kartikasari
Sekretaris Jenderal, Koalisi Perempuan Indonesia
Hamong Santono
INFID (Moderator)
Yanuar Nugroho
Asisten Ahli UKP4
Tedjo Wahyu Jatmiko,
Koordinator, Sekretariat Bersama Indonesia Berseru
Oslan Purba
Manager, Sekretariat Nasional WALHI (Moderator)
Risnawati Utami
Penggiat Isu Disabilitas
Hal 22
Siti Mariam Binti Ghozali (Maria Bo Niok)
Aktivis MDGs, Pernah Bekerja Sebagai Buruh Migran
Gunritno
Sedulur Sikep – Pati
Elly Kisya
Masyarakat Adat Haruku Maluku
InayahWulandari Wahid
Positive Movement
Titik Hartini
PKM/ACE (Moderator)
Feny Mariantika
Program Pencerah Nusantara, Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Millennium
Development Goals
Hal 23
Konsultasi Masyarakat Sipil untuk Agenda Pembangunan Paska 2015
Biografi Fasilitator
Marsen Sinaga
Development and Peace
Wahyu Susilo
Analis Kebijakan, Migrant CARE
AgungWasono
Program Officer Civil Society dan Open Governance, Kemitraan
Mohamad Miqdad
Direktur Eksekutif, Institut Titian Perdamaian
Victoria Fanggidae
Manager Program dan Riset, Perkumpulan Prakarsa
Hal 24
Laura Andriani Hukom
Direktur Advokasi, World Vision Indonesia
Finance and
Commodity Monitoring Assistant Task Force Jayawijaya Relief pada tahun 1997.
Hal 25
Lampiran 3 : Daftar Peserta
PEMERINTAH
1. Bpk. Heru Prasetyo,
Bpk. Yanuar Nugroho
Ibu. Pradita Astarini,
(UKP4)
Tiang Dianing I,
Marcellus Rantetana,
Feny Mariantika Yudha,
(
KEDUTAAN BESAR (EMBASSY) & DONOR
Ms. Annika Siwertz
Ms. Marianne Damhaug
Mr. Michele Zaccheo
Dylan Alban,
Alex Hearne,
Marita Kurniasari
PESERTA KONSULTASI DARI JAKARTA
1. Abet Nego Tarigan,
–
2. Abdul Halim, KIARA Jakrta
3. Agung Djojosoekarto,
AgungWasono,
5. Ah Maftuchan, –
Perkumpulan Prakarsa – Jakarta
6. Alexander Irwan,
7. Angga Dwi Martha,
8. Alanda Kariza,
Ari Ujianto,
10.AhmadMarthin Hadiwinata,
KIARA – Jakarta
11.Ahmad Fuad Fanani
Bayu Sustiwi
13.DanangWidoyoko,
14.Dian Kartika Sari,
Hal 26
15.Dwi Rubiyanti khalifah,
16.Asep Saefullah,
17.Christian Shinta Widimu,
–
18.Erikson Sijabat,
–
19.Donny B.U,
Duma Jumriati,
–
Fabby Tumewa, Direktur Eksekutif
IESR (Institute for Essential Services
Reform
Feri A Soleh,
Firdaus Mubarik,
Henriette Imelda , Koordinator
Program IESR (Institute for
Essential Services Reform
Husna Arifa,
InayahWahid
Irman G Lanti,
Iwan Nurdin,
Jessica Angkasa,
Jonna Damanik, Diffa
Khalisah Khalid,
Laura Hukom
Lia Anggiasih
Lutfi Anandika, Diffa
Maskur,
M. Abdullah Darraz
Missiyah,
Michael Bobby Hoelman
Yayasan TIFA
Jakarta
Mia Ariyana
Mike V Tangka
Muhammad Firdaus
Maulani Rotinsulu
Mohamad Miqdad
Oslan Purba, Walhi Eknas –
Jakarta
Rahmita Harahap
Rahayuningtyas
Ria Fangidae
Sahat Pandiangan
Sita Aripurnami
Sari Aznur
Hal 27
Siti Juliantari Rachman
Said Romadlan,
Suseno D,
54.Selamet Daroyni,
KIARA – Jakarta
Sudarmi,
Titik Hartini
TedjoWahyu Jatmiko
Tono Permana,
Vida Parad,
Wahyu Susilo
Willem Patinasarani,
Yenny Sucipto
PESERTA KONSULTASI DARI DAERAH
1. Aris Arif Mundayat
2. Antonius Haki,
3. Asrofi,
4. BetsianaWelem,
5. Deddy Permana,
6. Dian Ekan Darma W, A.Md,
7. Faisal Hadi,
8. Fuad Habib
9. Fransiska Wuda
10.Gunritno,
11.Hilda Rolobessy
12.Ismet Soleman
13.Josef P. Widyatmadja, Board
INFID – Solo, Jawa Tengah
14.I Nengah Latra, Advokasi &
Layanan Tuna daksa YAKKUM
Bali – Denpasar, Bali
15.Marsusi Luthfi, KPUK Padang
Pariaman – Padang
16.Musodikun, JARI Borneo Timu –
Kalimantan Selatan
17.Munasir Huda, Dewan Nasional
KPA Jawa bagian Timur –
Surabaya
18.Musri Nauli SH, Direktur
Eksekutif Walhi Jambi – Jambi
19.Milita Priatna Utami, WRI
Lombok Tengah – Lombok
Tengah
20.Muslim Rasyid, Jikala Hari Riau –
Riau
21.Mukayah, Poso – Sulawesi
Tengah
22.Maria Boniok, Buruh Migran
Wonosobo – Jawa Tengah
23.Nuning Suryatingsih
Hal 28
24.Rahmatiyah,
25.Rubikem,
26.Risnawati Utami
27.Ririn Hayudiani
28.Septer Manufandu
29.Sunarma,
30.Sartiah Yusran
31.Tjatur Kukuh
32.Tuale Matoke
33.Tri Asmiyanto
34.Yohanes Janting
35.Wendilia K. Obe
36.Yosefus K. Kotten
37.Zaenuri SH
38.Zulfikar Muhammad
39.Christian
40.RR. Putri Melati
41.Rusman Anno
42.Laili Zailani, HAPSARI –
Yogyakarta
43.Kristian Redison,
44.Elesa Kessya
45.Rasniaty,
MEDIA MASSA : Media Cetak & Elektro
Brigitta Isworo
Elly Burhaini Faizal
Deytri Aritonang
Rossalyn Ayu,
Febriana F
Isfari Hikmat
Ivonne Kristiani
PANITIA PENYELENGGARA
1. Sugeng Bahagijo
Hamong Santono
Nikmah, Wakil
Ratna Yuanita
Suwarno
Wawan Suwandi
Adyani H.W
Jeckson Robinson
Misnawati
Sri Sumarni
Florence
Grasia Asriningsi
Sigit,
Sabarno
Wasiton,
Hal 53
Lampiran 5 : Siaran Pers
( NGO in Special Consultative Status with the Economic and Social Council of the United Nations, Ref. No : D1035 )
Jl. Jati Padang Raya Kav.3 No.105, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540 Indonesia
Phone (62 21) 781 9734, 781 9735, 7884 0497 * Fax (62 21) 7884 4703 * E mail: [email protected] * www.infid.org
22 Januari 2012
SIARAN PERS
INFID: “SUDAHWAKTUNYAWARGA NEGARA BERSUARA”
Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil dan Bermartabat Paska 2015:
Suara Rakyat
gini ratio
4Gini ratio adalah salah satu ukuran ketimpangan pendapatan penduduk secara menyeluruh. Semakin besar angka gini ratio,
maka semakin besar ketimpangan pendapatan.
Hal 55
Lampiran 6 : Liputan Media
HARIAN KOMPAS
Senin, 23 Januari 2013
AGENDA PEMBANGUNAN PASCA 2015
Angka Bisa Menyesatkan
Jakarta, Kompas Tampilan angka yang selama ini menjadi ukuran keberhasilan
pelaksanaan program Tujuan Pembangunan Milenium bisa menyesatkan. Ada
kesenjangan antara data berupa angka dan kondisi lapangan. Sebab, saat ini
dilakukan konsultasi masyarakat sipil untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015
setelah Tujuan Pembangunan Milenium selesai.
Untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 belum ditetapkan apakah akan ada
target yang dinyatakan dengan angka, seperti pada Tujuan Pembangunan
Milenium (MDG) saat ini.
”Statistik menjadi raja. Padahal, antara angka dan kondisi lapangan ada
kesenjangan. Angka tidak bicara banyak tentang yang ada di lapangan.
Bagaimana mengurangi kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu,” kata
Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
(UKP4) Heru Prasetyo, Selasa (22/1), di Jakarta.
Menurut Heru, misi Agenda Pembangunan Pasca 2015 adalah pengurangan
kemiskinan dan pertumbuhan dengan keadilan.
Laporan dari masyarakat akan lebih didorong. ”Inisiatif masyarakat didorong
dan laporan alternatif digalakkan,” ujarnya.
Dalam acara Konsultasi Masyarakat Sipil untuk Agenda Pembangunan Pasca
2015, ”Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, Adil, dan Bermartabat Paska
2015: Suara Rakyat”, hadir sekitar 80 orang dari berbagai komunitas sipil.
”Proses Pasca 2015 lebih inklusif karena tidak bisa top down lagi. Proses
penyusunan MDG mendapat banyak kritik karena masukan hanya melibatkan
para pakar dan akademisi,” kata Michele Zaccheo, Direktur Pusat Informasi PBB
(UNIC).
Tampilan angka statistik dipandang bisa memunculkan kondisi paradoks. Agung
Djojosoekarto dari Kemitraan mengatakan, angka kemiskinan Indonesia diklaim
12 persen dari jumlah penduduk Indonesia, padahal lingkungan semakin rusak.
Dia menambahkan, ketika 70 persen anggaran dipakai untuk membayar
birokrasi, bagaimana bisa mengatakan kondisi kesehatan masyarakat membaik,
padahal anggaran amat kurang. ”Ternyata gini ratio (ukuran kesenjangan) terus
naik. Terdapat situasi paradoksal yang memprihatinkan,” ujarnya.
Menurut Titi Hartini dari Asosiasi untuk Peningkatan Keberdayaan Masyarakat,
”Pemerintah tidak memberi dukungan untuk inovasi daerah dalam mengurangi
kemiskinan. Daerah yang angka kemiskinannya turun, dana alokasi umum
dikurangi.”
Dalam pertemuan pertama di Bali, Desember 2012, ada lima kata kunci yang
harus diperhatikan untuk program Pasca 2015, yakni terkait akses, masyarakat,
perempuan, pembangunan manusia, dan hak asasi manusia.
Terkait angka kematian ibu, penelitian Women Research Institute (WRI)
menunjukkan, usia ibu meninggal semakin muda. ”Tidak ada pelayanan
kesehatan reproduksi yang terbuka untuk mereka,” kata Sita Aripurnami dari
WRI. Pada Pasca 2015 didorong pelayanan kesehatan bagi perempuan muda.
Pada 20 21 Februari 2013 akan dilakukan Konsultasi Nasional Perumusan
Agenda Pembangunan Pasca 2015 di Jakarta. ”Rekomendasi dari konsultasi
diajukan ke PBB bulan Mei,” kata Heru. PBB saat ini melakukan survei global
yang bisa diakses di situs www.myworld2015.org. (ISW)
http://cetak.kompas.com/read/2013/01/23/02422971/angka.bisa.menyesatka
n
HARIAN KOMPAS
Jumat, 25 Januari 2013
AGENDA PEMBANGUNAN PASCA 2015
Kawal Terus Usulan Masyarakat
Jakarta, Kompas Usulan masyarakat untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015
harus dikawal di setiap tahapan. Pertanyaan yang masih menggantung adalah
pada setiap proses pembahasan tidak terlalu jelas akan sampai ke tingkat apa.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan hari kedua Konsultasi Masyarakat Sipil
untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 ”Pembangunan Berkelanjutan yang
Inklusif, Adil, dan Bermartabat Pasca 2015: Suara Rakyat”, Rabu (23/1), di
Jakarta. Konsultasi itu bertujuan menjaring masukan atau usulan bagi High Level
Panel of Prominent Persons (HLPEP) untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015.
Dengan tema utama pembangunan berkelanjutan, masyarakat sipil Indonesia
memilih enam aspek yang diberi perhatian, yaitu masalah ketimpangan,
kesehatan, konflik dan kerentanan, keberlanjutan lingkungan, tata kelola dan
demokrasi, serta pembiayaan pembangunan. Penyusunan usulan dilakukan
lebih dari 50 perwakilan dari sejumlah komunitas di daerah, di antaranya
Gunretno dari Sedulur Sikep, Risnawati Utami dari Komisi Nasional Difabel, dan
Maria Bonick dari Buruh Migran.
”Usulan dan masukan harus terus kita kawal,” kata Sita Aripurnami dari Women
Research Institute (WRI). Pada hasil susunan pertama, menurut Sita, perspektif
jender dan perempuan serta makna dari pembangunan keberlanjutan, seperti
dimaksud oleh para peserta konsultasi, tidak terasa. ”Semua digeneralisasi
sehingga perspektif yang khas hilang,” ujarnya.
Perbedaan perspektif antarmasyarakat dari berbagai belahan dunia bisa tajam.
”Soal pembangunan berkelanjutan di masyarakat sipil Indonesia adalah tidak
ada lagi ketimpangan, baik antarkelompok maupun mereka yang di pelosok dan
di kota. Keberadaan berbagai kelompok yang berbeda harus diakui dan harus
memiliki akses yang sama. Harus ada perspektif jender dan hak asasi manusia,”
kata Sita.
Tjatur Kukuh dari Santiri (Kawasan Timur RI) Foundation mengatakan, ”Agenda
Pasca 2015 bukan membawa (pemikiran) yang dari luar ke sini, melainkan kita
harus membawa sesuatu dari sini ke luar.”
Koordinator Sekretariat Bersama Indonesia Bersatu Tejo Wahyu Jatmiko
mengingatkan, masyarakat sipil perlu memperkuat argumentasi, di antaranya
dengan melakukan riset riset.
Yanuar Nugroho, asisten ahli dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan (UKP4), mengatakan, ”Kita harus mendesakkan
(usulan kita) untuk dimasukkan dalam agenda dan mengawal agar tak hilang
dalam perjalanan proses.” (ISW)
http://cetak.kompas.com/read/2013/01/25/02284483/kawal.terus.usulan.m
asyarakat
Hal 56
BISNIS INDONESIA ONLINE
Rabu, 23 Januari 2013 | 02:53 WIB
PASCA MDGs 2015: Penyusunan Rencana Pembangunan Perlu Libatkan
Masyarakat
JAKARTA—Lembaga swadaya masyarakat mendesak pemerintah Indonesia
untuk melibatkan masyarakat luas dalam penyusunan rencana
Pembangunan Paska 2015 saat Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)
telah tercapai.
Menurut International NGO Forum on Indonesian Development (Infid),
penunjukkan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada Mei
2012 sebagai salah satu Ketua Panel Tingkat Tinggi untuk penyusunan
tersebut memberikan kesempatan besar untuk melibatkan warga negara
Indonesia.
“Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan akan
memastikan bahwa Indonesia sudah dalam arah yang tepat untuk
mencapai tujuan pembangunan yang disepakati bersama,” kata Sugeng
Bahagijo, direktur eksekutif Infid pada Selasa (22/1).
Seratus orang perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat dan berbagai
komunitas dari seluruh Indonesia hadir dalam konsultasi nasional untuk
Agenda Pembangunan Paska 2015 yang diselenggarakan di Jakarta pada
22 23 Januari 2012.
“Rancangan pembangunan paska 2015 harus disusun dengan inklusif dan
partisipatif untuk semua masyarakat dan memenuhi suara masyarakat yang
terkena dampak dari kemiskinan dan ketidakadilan,” sambung Sugeng yang
hadir dalam acara tersebut. (if)
http://www.bisnis.com/articles/pasca mdgs 2015 penyusunan rencana
pembangunan perlu libatkan masyarakat
Koran Tempo
Rabu 23 Januari 2013
Hal 58
Lampiran 7 : Rangkuman Umpan Balik Peserta
Lembar Evaluasi diberikan kepada peserta pada saat setelah makan siang baik
dihari pertamamaupun hari kedua.
Lembar evaluasi hari pertama diberikan sebanyak 120 Peserta, dan yang
mengembalikan sebanyak 26 formulir.
sangat tidak memuaskan,
Hal 59
Lembar evaluasi hari kedua diberikan sebanyak 100 Peserta, dan yang
mengembalikan sebanyak 70 formulir.
Hal 60
Lampiran 8 : Foto foto dokumentasi
Pembicara Utama
Bapak Heru Prasetyo Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan (UKP4)
Bapak Michele Zaccheo, Direktur United Nations Information Center
Bapak Irman G Lanti (Moderator)
Pembicara Komunitas
Elly Kisya – Masyarakat Adat
Gunritno – Masyarakat Petani
Siti Mariam Binti Ghozali (Maria Bo Niok), Buruh Migran
InayahWulandari Wahid, Pemuda
Titik Hartini (Moderator)
Risnawati Utami, Difabel
Hal 61
Pembicara
TedjoWahyu Jatmiko, Koordinator SBIB
Oslan Purba, Walhi (Moderator)
Yanuar Nugroho, Asisten Ahli UKP4
Pembicara Masyarakat Sipil
Ah Maftuchan, Perkumpulan Prakarsa
Rahayuningtyas, Women Research Institute
Dwi Rubiyanti Khalifah, AMAN Indonesia
Hamong Santono (Moderator)
Iwan Nurdin, KPA
Yenny Sucipto, FITRA
Dian Kartikasari, Koalisi Perempuan Indonesia